Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Pentigraf XII 2020 Lokananta dalam Tabir Delusi_

Pentigraf XII 2020 Lokananta dalam Tabir Delusi_

Published by Fani Yohan, 2023-08-04 02:33:36

Description: Pentigraf XII 2020 Lokananta dalam Tabir Delusi_

Search

Read the Text Version

["Sectio Caesar Karya : William Surya Setalah pulang dari mini market dan membawa bereapa kantong belanja, aku menuju apartemen, dari kejauhan kudengar bunyi sirene meraung-raung. Betapa terkejutnya aku melihat orang-orang berhamburan keluar dari apartemen yang kuhuni. Semua orang menengadahkan kepala, main tengok-tengokan ke arah gedung. Aku hanya melihat sepintas. Tidak ada waktu untuk berpikir panjang. Tidak ada penghuni duduk-duduk santai di lobi. Cepat kubuka pintu kaca menuju lift dengan menyentuh kartu akses. Aduh \u2026, lift mati total. Bunyi pengumuman melalui pengeras suara di koridor tidak terdengar jelas. Panik sungguh teramat panik. Di lantai mana terjadi kebakaran? pikirku dalam hati. Apakah istriku tahu atau sedang lelap tertidur karena bangun menyusui dini hari dan menggantikan popok si bayi? Dengan tergopoh-gopoh aku naik tangga menuju lantai 17, tidak sempat lagi istirahat bernapas walau napas mau putus terengah-engah. Di Pikiranku hanya menyelamatkan anak istriku yang baru pulang kemarin setelah melahirkan. Kuusahakan bicara tenang pada istriku walau hati berkecamuk. \u201cMa, kita mau keluar, ada kebakaran. Aku akan bawa tas surat- surat berharga, kamu siapkan keperluan baby di tas.\u201d Lokananta dalam Tabir Delusi | 241","Aku menggendong bayi, menggandeng tangan istri, membawa tas sambil menuruni tangga satu-persatu dengan cemas, menggandeng erat tangan istri yang berjalan sangat lamban akibat proses sectio caesar. Di luar keadaan semakin ramai, kemacetan tidak terhindarkan. Ada wajah panik sambil menyeberang jalan dan berkumpul dengan penghuni lainnya serta karyawan-karyawan yang akan masuk bekerja di mall, tidak jauh dari apartemen. Wajah istriku semakin pucat pasi. Lelah sekali. \u201cAda apa sebenarnya yang terjadi?\u201d tanyaku sebagai penghuni baru yang penasaran ke seseorang yang berdiri sambil memandang gedung apartemen. \u201cOh \u2026 tidak ada apa-apa. Hanya ada latihan evakuasi terhadap kebakaran,\u201d jawabnya tenang dan tidak lama kemudian menjepret-jepret foto mengambil momen yang jarang terjadi itu. Dengkul langsung lemas dan jantung terasa mau copot mendengar penuturannya. 242 | Lokananta dalam Tabir Delusi","Kaya Harta Tak Kaya Hati Karya : Yongki Krisna Aku termenung dibawah gelapnya ruang, tanpa adanya suara dan memandangi jendela seperti rasanya kehidupan bebas lepas tanpa pikir yang membebani. Angin bertiup seperti berbisik suatu kata ditelinga. Aku menikmati waktu dimalam itu dimana ku hempaskan semua beban yang ku rasakan dengan tiga batang rokok. 10 menit menguatkan niatku untuk hidup 5 dekade lagi. Aku heran mengapa orang bisa menghianati orang tuanya, tanpa sedikitpun penyesalan. Tanpa adanya rasa salah ia campakan ayah dan ibunya. Memang harta sungguh hal yang duniawi, tak berkhianat aku juga bahagia dengan hartaku. \u201cTapi tidak kah kamu merasa berdosa jika hartamu tersebut adalah warisan orang tua?\u201d kata pastur dengan mengelus pundakku. Aku tak bisa berkata kata lagi dengan apa yang terjadi sekarang. Memang ku sekarang bergemilang harta tetapi mulutku terjahit rapat tak dapat berkata. Hak ku terpenuhi tanpa aku menjalani kewajibanku, kini ku terdiam menghadapi realita yang menancap di hati. Melihat kedua orang tuaku tertidur tenang di atas altar yang megah dengan seruan seruan doa mengiringi. Seragam hitam orang orang menghadiri ibadah terakhir penghormatan terhadap Lokananta dalam Tabir Delusi | 243","kedua orang tua ku. Tuhan sangat maha penyanyang, memberikanku isyarat tersurat dalam kejadian dalam hidup ini. Mungkin ayah dan ibu tidak bisa melihatku sekarang dengan sifat baruku dan tidak mengecewakannya. Tetapi yang bisa ku lakukan hanyalah ikhlas dan menjalankan apa yang harus ku jalankan untuk hidupku lima dekade kedepan. 244 | Lokananta dalam Tabir Delusi"]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook