39 Gambar 3.6. Hasil Ketercapaian Responden Ketercapaian Responden 100 50 0 AAA Series 1 BBB CCC DDD EEE FFF GGG HHH III JJJ KKK LLL MMM NNN OOO PPP QQQ RRR SSS TTT Setelah instrumen Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik direkap maka diperoleh hasil bahwa ditemukan peserta didik lebih percaya diri dan kreatif dalam meningkatkan kompetensi pemasaran produk dengan ketercapaian 86 (Baik). Rekomendasi dan tindak lanjut berikutnya adalah observasi dan mendampingi guru di kelas saat melaksanakan pemanfaatan aplikasi marketplace untuk pembelajaran. Gambar 3.7. Grafik Hasil olah data Instrumen Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik
40 4) Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Peserta Didik) Hasil capaian student wellbeing digambarkan pada kegiatan rencana proyek kepemimpinan siklus 1 tergambar pada tabel dan gafik sebagai berikut: Tabel 3.5. Hasil olah data Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Peserta Didik) Setelah hasil instrumen untuk pencapaian Students Wellbeing direkap diperoleh data sebagian besar peserta merasa senang, bahagia, dan nyaman pada saat belajar pemanfaatan aplikasi Marketplace. Jadi ketika guru mengajar Kompetensi Pemasaran Produk dan Bisnis Daring menggunakan aplikasi marketplace, maka pembelajaran lebih menyenangkan, lebih nyata serta berjalan
41 dua arah, peserta didik aktif sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, selain itu itemukan bahwa Pemanfaatan aplikasi marketplace di sekolah menimbulkan rasa bangga tersendiri bagi peserta didik dengan ketercapaian seluruh indikator secara kuantitatif 83,25 (Baik) Gambar 3.8. Hasil Ketercapaian Responden Ketercapaian Responden 100 80 60 40 20 Series 1 0 Gambar 3.9. Grafik Hasil olah data Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Peserta Didik) AAA BBB CCC DDD EEE FFF GGG HHH III JJJ KKK LLL MMM NNN OOO PPP QQQ RRR SSS TTT
42 Rekomendasi dan tindak lanjut untuk pencapaian students wellbeing agar semua guru di dalam proses pembelajaran daring atau luring, guru menyajikan materi pembelajaran senantiasa menggunakan media pembelajaran yang akan membuat peserta didik bahagia, senang, dan betah pada saat mengikuti pembelajaran. Dan juga semua guru selalu mengaitkan materi pembelajaran atau menghubungkan dengan kehidupan sehari hari kontekstual learning 4. Refleksi Setelah kegiatan Workshop Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Platform Teknologi Aplikasi Marketplace, Calon Kepala Sekolah beserta peserta melaksanakan refleksi kegiatan workshop. Merenungi dan mencermati setiap tahapan yang telah dilakukan, mencermati hasil monev dari kepala sekolah, guru maupun peserta didik, khususnya hal-hal yang masih kurang, menganalisis hasil yang telah dan belum dicapai tersebut dengan proses tindakan yang telah dilakukan, kemudian membuat rekomendasi untuk ditindak lanjuti pada siklus kedua. Berdasarkan paparan pelaksanaan kegiatan Workshop yang dilaksanakan pada Siklus I, masih belum sesuai dengan harapan hal ini dibuktikan dengan masih adanya 2 orang guru yang secara kuantitatif memiliki nilai di bawah 70, artinya belum menguasai sepenuhnya pemanfaatan dan pengoperasian Platform Teknologi Aplikasi Marketplace sehingga harus dilakukan tindak lanjut dengan melaksanakan kegiatan pendampingan pada Siklus 2 agar pembelajaran yang berkualitas dapat tercapai dan pembelajaran semakin bermakna bagi siswa, dan tentunya siswa menjadi bahagia (students wellbeing) tercapai. 2) Siklus 2 Rencana pelaksanaan siklus 2 mulai di diskusikan tanggal 19 November 2021 dan mulai dilaksanakan pada tanggal 24 November 2021. Tahapan pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan siklus 2 ini tidak jauh berbeda dengan tahapan pelaksanaan pada rencana proyek kepemimpinan siklus 1 yaitu :
43 1. Persiapan Persiapan yang CKS lakukan pada tahap persiapan pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan siklus 2 ini adalah kembali bekerja sama dengan panitia kerja pada siklus 1, menyiapkan segala sesuatunya yang berkenaan dengan kelengkapan administrasi berupa daftar hadir nara sumber daftar hadir peserta, materi atau referensi materi, menyiapkan ruangan dan kelengkapannyan. Calon kepala sekolah menyiapkan instrumen monitoring pelaksanaan, instrumen peningkatan kompetensi Calon Kepala Sekolah berdasarkan hasil AKPK, instrument evaluasi kegiatan, instrumen peningkatan prestasi peserta didik, dan instrumen pencapaian student wellbeing. Terakhir sebelum pelaksanaan siklus 2, calon kepala sekolah dan panitia memastikan semua kelengkapan sarana prasarana sudah lengkap dan tertata baik. Untuk siklus 2 ini di rencanakan dengan melakukan tindakan pendampingan kepada guru-guru yang masih kurang dalam kemampuan mengopersionalkan aplikasi Marketplace BlanjeGeh.id 2. Pelaksanaan Kegiatan siklus 2 Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) berjalan dengan lancar, dimana Calon Kepala Sekolah langsung melakukan mentoring atau pendampingan kepada guru yang belum begitu menguasai pengoperasian platform teknologi aplikasi marketplace di BlanjeGeh.id. Calon Kepala Sekolah pada siklus 2 ini lebih banyak melakukan motivasi, sharing dan upaya-upaya dalam mencarikan solusi bagi guru yang belum memahami aplikasi marketplace. Selain itu Calon Kepala Sekolahpun mengajak guru yang sudah mahir dan menguasai pengoperasian aplikasi marketplace untuk menebarkan dan membagi ilmu yang sudah di milikinya kepada sesame guru lainnya yang kurang. 3. Monev Dalam kegiatan monitoring siklus 2 ini calon kepala sekolah memberikan pendampingan, bimbingan dan pemantauan pelaksanaan dari siklus 2. Kegiatan monitoring pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan ini bertujuan untuk
44 mengetahui peningkatan capaian pada setiap indikator keberhasilan. Berikut adalah analisis hasil data yang diperoleh selama rencana proyek kepemimpinan siklus 2 berdasarkan beberapa instrumen yang diisi oleh peserta dan peserta didik, yaitu : 1) Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Dari hasil pengolahan data instrument di dapatkan perolehan hasil sebagai berikut : Tabel 3.6. Hasil Olah Data Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan
45 Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Siklus 2 No Indikator Capaian Keterlaksanaan 1 Persiapan RPK 100 % 2 Pelaksanaan RPK 100 % Rata-rata Capaian 100% Berdasarkan tabel di atas, jika digambarkan dalam grafik maka diperoleh gambaran sebagai berikut: Capaian Keterlaksanaan 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Persiapan RPK Pelaksanaan RPK Rata-rata Capaian Capaian Keterlaksanaan Gambar 3.10. Grafik Hasil Monitoring Pelaksanaan Kegiatan siklus 2 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk persiapan pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan siklus 2 berupa mentoring dan pendampingan dilakukan dengan Sangat Baik serta mengalami peningkatan dari siklus 1, hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai capaian keterlaksanaan sebesar 100% dalam kategori Sangat Baik. 2) Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan Berdasarkan pengolahan data instrumen evaluasi hasil kegiatan diperoleh hasil sebagai berikut:
46 Tabel. 3.8. Olah Data Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus 2 Berdasarkan tabel pengolahan data di atas dapat dilihat adanya pen ingkatan dibandingkan nilai ketercapaian kuantitatif di siklus 1. Pada kegiatan siklus 2 ini guru-guru terlihat sudah lebih paham dan terbiasa dalam mengoperasikan platform teknologi aplikasi marketplace. Dalam siklus 2 ini nilai ketercapaian mencapai 86 % sehingga berpredikat sangat baik. Jika digambarkan dalam sebuah grafik maka diperoleh gambaran sebagai berikut: Gambar 3.11. Grafik Hasil Peningkatan Evaluasi Hasil Kegiatan
47 3) Instrumen Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Berdasarkan pengolahan data siklus 2 pada instrument peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.9. Olah Data Instrumen Dampak Keberhasilan Kegiatan RPK Tabel. 3.10. Rekapitulasi Peningkatan Dampak Keberhasilan Kegiatan RPK No Indikator Jumlah Peserta didik lebih mudah berkomunikasi di antaranya Berani 88,75% 1. bertanya dan mengemukakan pendapat
48 Peserta didik berani tampil presentasi terkait produk yang di 90,00% 2. tampilkan Peserta didik lebih percaya diri untuk belajar menampilkan 3. dan memasarkan produk dalam pemanfaatan aplikasi 93,75% Marketplace 4. Peserta didik mampu belajar mandiri dan berkolaborasi 85,00% dengan baik lebih percaya diri dan kreatif dalam meningkatkan kompetensi 5. 97,50% pemasaran produk 6. Peserta Didik lebih memahami bisnis daring 97,50% 7. Peserta Didik selalu memiliki rasa ingin tahu ketika belajar 90,00% pemanfaatan aplikasi Marketplace Peserta didik selalu mempunyai inisiatif dalam mengikuti 90,00 8. materi pemanfaatan aplikasi Marketplace 9. Peserta didik lebih disiplin dalam mengerjakan tugas 87,50% pembelajaran pemasaran produk Peserta didik selalu bergembira setelah belajar pemanfaatan 88,75% 10. aplikasi marketplace 91,50% Rata – Rata capaian Berdasarkan tabel di atas, jika digambarkan dalam grafik maka diperoleh gambaran sebagai berikut : Gambar 3.12. Grafik Peningkatan Dampak Keberhasilan Kegiatan RPK
49 Dari grafik diatas dapat dilihat perolehan hasil peningkatan Dampak Keberhasilan Kegiatan RPK bagi peserta didik pada masing-masing indikator dimana rata-rata nilai ketercapaian yaitu 91,50% dengan predikat baik sekali. Hal ini tentu saja membuktikan adanya dampak peningkatan di siklus 2 bila dibandingkan dengan hasil di siklus 1 . 4) Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Peserta Didik) Berdasarkan pengolahan data instrumen pencapaian student wellbeing dari responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.11. Olah data Instrumen Pencapaian Student Welbeing Keterangan :
50 Gambar 3.14. Grafik Instrumen Pencapaian Student Welbeing Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat terjadi nya peningkatan pencapaian student wellbeing dengan rata-rata capaian sebesar 93,38% dengan predikat Sangat Baik pada siklus ke 2. Sementara hasil pencapaian students wellbeing pada siklus 1 yaitu 83,25%. 4. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi dan monitoring serta evaluasi yang telah diisi dan memeriksa hasil kerja peserta. Berdasarkan hasil analisis kompetensi guru pada siklus 1, diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 3.12 Keterlaksanaan Program Kegiatan RPK. No Uraian Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan 1 Keterlaksanaan Program Kegiatan 93,00% 100,00 % 7,00 % 9,00 % 2 Evaluasi Hasil Kegiatan 77,00% 86,00 % 5,50 % 4,00 % 3 Peningkatan prestasi peserta didik 86,00 % 91,50 % 4 Student Wellbeing 83,25% 87,25 % 5 Peningkatan Kemampuan - 90,56 % Kompetensi CKS
51 Tabel di atas memperlihatkan tingkat keterlaksanaan Rencana Proyek Kegiatan (RPK) Dari tabel di atas diperoleh hasil peningkatan yang terjadi pada masing masing butir keterlaksanaan kegiatan dan dampak kegiatan rencana proyek kepemimpinan bagi siswa dengan kategori sangat baik. 6. Sumber Daya a. Sumber daya manusia Kegiatan workshop Peningkatan Rasa Percaya Diri dan Kreatifitas Peserta Didik Dalam Kompetensi Pemasaran Produk dan Bisnis Daring Melalui Pemanfaatan Platform Teknologi Aplikasi Marketplace didukung oleh: 1) Kepala Sekolah (Mentor 1) 2) Narasumber 3) Peserta 4) Panitia b. Keuangan Sumber pendanaan kegiatan workshop Peningkatan Rasa Percaya Diri dan Kreatifitas Peserta Didik Dalam Kompetensi Pemasaran Produk dan Bisnis Daring Melalui Pemanfaatan Platform Teknologi Aplikasi Marketplace bersumber dari dana pribadi atau swadana. c. Sumber daya non manusia, berupa alat dan perangkat yang mendukung keterlaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan adalah: Laptop, LCD/Proyektor, Layar/Screen, Ruangan, Jaringan Internet, ATK, Speaker, Micropon. B. Pelaksanaan Kajian Manajerial (meliputi 8 SNP di dua sekolah) Kajian Manajerial adalah kegiatan calon kepala sekolah dalam melakukan pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik.
52 Selanjutnya Kajian Manajerial (KM) dilaksanakan disekolah asal yaitu SMKN 1 Kota Serang dan sekolah magang yaitu SMKN 2 Kota Serang. Standar Nasional Pendidikan adalah suatu kriteria atau standar minimal terkait pelaksanaan sistem pendidikan yang ada di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi dari Standar Nasional Pendidikan ini adalah sebagai dasar dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas. Sementara itu tujuan utama dari Standar Nasional Pendidikan adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat. Berdasarkan uraian diatas maka setiap calon kepala sekolah diwajibkan memahami secara menyeluruh fungsi dan tujuan utama dari Standar Nasional Pendidikan sebagai dasar pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Agar calon kepala sekolah mampu memahami dan menganalisis 8 standar nasional pendidikan tersebut, maka Kajian Manajerial (KM) menjadi sangat penting dalam pelaksanaan On The Job Training 2 (OJT 2) dipraktikkan dan dilatihkan di sekolah asal dan sekolah magang. Dengan Kajian Manajerial ini kedepannya calon kepala sekolah diharapkan dapat mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas, memberikan jaminan pendidikan nasional yang bermutu, dan menyelenggarakan pendidikan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan kehidupan nasional dan global. 1. Kajian Manajerial 8 SNP di Sekolah Asal (SMKN 1 Kota Serang) 1) Persiapan Tahap persiapan dari Kajian Manajerial adalah melakukan komunikasi dengan kepala sekolah di tempat sekolah asal, yaitu Bapak Maksudi Zen Muttaqin, M.Pd. Komunikasi yang dimaksud adalah menyampaikan tentang maksud dan tujuan dari peserta diklat menjalani OJT 2 ini, dengan terlebih dahulu peserta menyerahkan surat tugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
53 Selanjutnya menyampaikan maksud penulis yang didapat dari BBPPMPV saat mengikuti kegiatan dalam proses diklat calon kepala sekolah, yaitu Kajian Manajerial berupa kajian 8 SNP. Selanjutnya penulis memohon bimbingan dan arahan agar dibimbing dan dilatih dalam peningkatan kompetensi Manajerial. Dari komunikasi pertama ini peserta diberikan arahan dan langsung diberikan data profil sekolah, RKJM, RKS, Raport mutu sekolah untuk dipelajari. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan Kajian Manajerial dilakukan selama masa OJT 2, menyesuaikan dengan waktu kegiatan RPK. Pada pelaksanaan Kajian Manajerial ini penulis belajar menganalisis capaian pemenuhan 8 SNP SMKN 1 Kota Serang dengan data yang valid dan sesuai dengan yang berasal dari rapor mutu serta kondisi nyata yang diamati lewat observasi maupun wawancara secara langsung dengan pihak-pihak manajemen terkait di sekolah. Untuk dapat menganalisis lebih lanjut terkait Delapan SNP tersebut kaitannya dalam menentukan potensi (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-masing SNP. Dengan mempertimbangkan potensi dan tantangan tersebut, peserta diklat calon kepala sekolah memberikan rekomendasi strategi upaya peningkatan capaian masing- masing SNP selanjutnya untuk mencapai profil pelajar Pancasila yang wellbeing. Berikut capaian nilai raport SNP SMKN 1 Kota Serang tahun 2021 sebagai berikut :
Tabel 3.13. Raport Mutu Delapan Stand
dar Nasional Pendidikan SMKN 1 Kota Serang 26
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66 3) Hasil Hasil Kajian Manajerial di SMKN 1 Kota Serang secara keseluruhan dalam capaian 8 SNP dapat dilihat pada Rapor Mutu tahun 2021 yang terbit melalui web http://penjaminanmutu.ditpsmk.net. Rapor Mutu tersebut adalah sebagai pengganti dari Evaluasi Diri Sekolah yang dikerjakan langsung oleh sekolah sesuai dengan kondisi nyata. Berikut uraian dan analisis hasil dari raport 8 SNP SMKN 1 Kota Serang Tahun 2021 sebagai berikut : 1) Standar Isi Pada standar isi SMKN 1 Kota Serang telah memiliki kurikulum berstandar industri dengan standar kurikuluim yang telah mengacu pada Skema KKNI/SKKNI. Dari 8 Program studi yang ada di SMKN 1 Kota Serang, baru program studi pemasaran yang melakukan kerjasama dan mendapat dukungan langsung bersama DUDIKA dalam beberapa kegiatan yang mendukung antara lain : 1. penyelarasan kurikulum dan pelaksanaannya 2. perekrutan lulusan 3. magang guru dan 4. sertifikasi kompetensi Dari kegiatan tersebut sekolah mengembangkan, menyelaraskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis dan prosedural secara berkelanjutan. 2) Standar Proses Berdasarkan nilai raport mutu dan hasil pantauan dalam observasi dengan melihat kondisi nyata bahwa di SMKN 1 Kota Serang memperlihatkan Proses pembelajaran berlangsung secara efektif dengan melibatkan seluruh siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara aktif serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selain di dalam kelas sekolah juga melaksanakan pembelajaran di luar kelas dengan cukup baik melalui kunjungan DUDIKA. Sekolah belum
67 sepenuhnya melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja melalui pembelajaran industri (teaching factory) untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja/usaha. Unit produksi dan business center di sekolah sebagai kelas industri dan praktek kewirausahaan belum dapat berjalan sesuai harapan padahal sekolah melalui beberapa kompetensi keahlian memiliki produk/jasa unggulan. Sekolah telah melaksanakan PKL dengan memenuhi tahapan dan prosedur yang ada. Sekolah belum membuat produk sesuai dengan pesanan dari DUDIKA, dan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar DUDIKA. Persentase kompetensi keahlian di sekolah yang menyelenggarakan model pembelajaran TEFA (Teaching Factory) dan belum di manfaatkan oleh pelanggan. Sementara kekuatan dan peluang yang di miliki SMKN 1 Kota Serang antara lain : - Adanya kerjasama dengan industri; - Program Upskilling dan Reskilling Guru Peminatan; - Pengiriman pendidik pada kegiatan pelatihan baik di tingkat MGMP, Dinas Pendidikan Kabupaten, Dinas Pendidikan Provinsi, atau pusat; - Mendorong pemberdayaan forum MGMP sekolah, wilayah bina, kabupaten dan provinsi; - Melakukan bench marking (studi banding) dengan sekolah pada jenjang yang sama; - Mengoptimalkan program supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas sekolah. Berdasarkan kekuatan dan peluang di atas, hal yang menjadi tantangan di SMKN 1 Kota Serang saat ini yaitu Tantangan terbesarnnya adalah bagaimana meluruskan mindset guru untuk mampu memahami perubahan paradigma dan mampu mengimplementasikan setiap perubahan dalam proses pembelajaran dengan menanamkan sikap dan budaya kerja yang berstandar industri melalui pengembangan teaching factory. Dengan adanya tantangan tersebut maka strategi yang tepat dalam merespon tantangan itu adalah melaksanakan program pelatihan dan workshop bagi pendidik untuk peningkatan kompetensi, kreatifitas dan
68 inovasi dalam pebelajaran serta melaksanakan pelatihan penanaman budaya kerja melalui pengembangan teaching factory. 3) Standar Penilaian Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan acuan. Penilaian proses maupun hasil belajar sudah digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan dilaksanakan secara sistemik serta sekolah dengan sangat baik telah melaksanakan uji kompetensi dengan DUDIKA yang relevan atau dengan LSP P1. Sayangnya baru sedikit guru-guru di sekolah kami yang membicarakan hasil penilaian dengan peserta didik sebagai tindaklanjut. Sementara potensi kekuatan dan peluang yang dimiliki SMKN 1 Kota Serang diantaranya : - Pelaksanaan proses penilaian yang sesuai dengan kaidah penilaian; - Pelaksanaan proses penilaian yang mengacu pada matery learning melalui remedial teaching dan pengayaan; - Pemantauan pencapaian kompetensi peserta didik melalui ulangan harian, tengah semester, dan akhir semester. Tantangannya adalah penilaian tidak hanya berpusat pada satu aspek saja, namun seluruh aspek secara komprehensif. Mastery learning menjadi roh dalam penilaian dengan melihat semua aspek baik afektif, kognitif dan psikomotorik. Kualitas pembelajaran terlihat dari hasil dalam bentuk penilaian. Peningkatan KKM untuk setiap kompetensi jadi ukuran keberhasilan proses pembelajaran. Untuk rekomendasi termasuk strategi yang dapat dilakukan untuk merespon tantangan yang ada di SMKN 1 Kota Serang antara lain menerapkan sistem penilaian autentik serta melaksanakan sistem penilaian menggunakan aplikasi online yang menyesuaikan dengan standar industri. 4) Standar Kompetensi Lulusan Berdasarkan telaah raport mutu Standar Kompetensi Lulusan SMKN 1 Kota Serang Siswa lulusan SMKN 1 Kota Serang telah memiliki kemampuan teknis standar DUDIKA melalui kegiatan: 1) Praktik Sekolah (Teaching Factory);
69 2) Praktik Kerja Lapangan; 3) Uji Kompetensi PKL oleh DUDIKA; 4) Sertifikasi Kompetensi Teknis oleh DUDIKA; 5) Kunjungan Industri.. Siswa lulusan juga sudah di bekali dengan sertifikat kompetensi berbasis LSP/BNSP. Sementara Persentase siswa/lulusan sekolah mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha belum banyak sekolah ketahui karena masih lemahnya sisi tracer study. Kekuatan dan peluang SMKN 1 Kota Serang dalam hal ini terdapat pada peran aktif LSP dalam sertifikasi kompetensi lulusan, serta adanya jejaring alumni melalui peran aktif Ikatan Alumni SMKN 1 Kota Serang. Sementara tantangan beratnya adalah beban sekolah bahwa setiap tahun meluluskan peserta didik yang tidak sedikit dan masih sedikitnya LSP untuk uji sertifikasi kompetensi, sehingga strategi untuk merespon dari berbagai tantangan menuju SNP ini adalah sekolah akan mengupayakan membangun Aplikasi Tracert Study untuk mendeteksi lulusan dan memberdayakan BKK untuk mengoptimalkan peran BKK dalam perekrutan kerja bagi lulusan. 5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berdasarkan kajian dari hasil raport SNP sekolah dan juga beberapa dokumen baik peta jalan SMKN 1 Kota Serang maupun profil data pendidik dan tenaga kependidikan yang berasal dari dapodik di dapatkan hasil bahwa adanya beberapa guru yang memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/sertifikasi teknis, namun belum semua guru peminatan melaksanakan magang di DUDIKA. Kepala Sekolah cukup baik menguasai variabel 1) Tindakan inovatif 2) Bekerja keras 3) Motivasi yang kuat 4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik 5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam kompetensi kewirausahaan, sangat baik dalam memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran. Baru sebagian Kepala laboratorium/bengkel bersertifikat teknis dan memiliki kualifikasi pendidikan minimal D3. Sekolah melaksanakan dengan baik program pengembangan SDM guru yang meliputi 1) Pengembangan kemampuan guru menyusun RPP 2) Kemampuan melakukan evaluasi diri refleksi dan perbaikan kinerja berkelanjutan 3) Kemampuan melaksanakan penilaian hasil
70 pembelajaran 4) Kemampuan melaksanakan usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah dengan baik melaksanakan program peningkatan kompetensi profesional guru melalui 1) Kunjungan DUDIKA 2) Magang DUDIKA 3) Pendidikan dan pelatihan 4) Seminar dan workshop. Sementara untuk Tenaga Kependidikan Sekolah sudah berusaha cukup baik melaksanakan program peningkatan kompetensi tenaga kependidikan melalui 1) Kunjungan DUDIKA 2) Magang DUDIKA 3) Pendidikan dan pelatihan 4) Bimbingan Teknis . Bersama DUDIKA sekolah dengan baik melaksanakan program magang guru yang meliputi: 1) Perencaan program magang guru di DUDIKA; 2) Pelaksanaan program magang guru di DUDIKA, 3) Laporan magang guru di DUDIKA; 4) Sertifikat magang guru di DUDIKA; 5) Laporan evaluasi magang guru di DUDIKA. Dari semua indikator yang di jelaskan di atas, ada beberapa kondisi ril yang patut di perhatikan di antaranya sekolah belum melaksanakan budaya kerja di setiap kompetensi keahlian yang dimiliki, meliputi: 1) Program kerja penerapan budaya kerja; 2) Laporan pelaksanaan budaya kerja di bengkel; 3) Evaluasi pelaksanaan budaya kerja di bengkel. Selanjutnya yang tidak kalah penting untuk menjadi catatan bahwa Kekurangan guru peminatan untuk di beberapa kompetensi keahlian. Pendidik memainkan peranan penting dalam pencapaian hasil. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik seperti yang tertera dalam perundang-undangan. Sekolah perlu terus mendorong kompetensi pendidik. Selanjutnya Tenaga kependidikan pun memiliki peran sebagai pendukung dalam pencapaian standar. Kemampuan dalam mengelola administrasi di sekolah sangat penting dilakukan oleh para tenaga pendidik. Sekolah perlu mendorong para tenaga kependidikan. Selanjutnya dalam dokumen data di temukan juga bahwa adanya MoU bersama DUDIKA menjadi hal yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kompetensi guru peminatan melalui magang ataupun program guru tamu, dari sisi kualifikasi sebagian besar guru di SMKN 1 Kota Serang telah memiliki kualifikasi
71 pendidikan minimal S2 dan sebagian besar linier sesuai bidang yang diajar. Upaya yang dilakukan SMKN 1 Kota Serang untuk mencapai SNP ini diantaranya : - Aktif mendorong pendidik dalam meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan, workshop, IHT, dsb baik yang dilaksanakan di internal sekolah maupun yang diselenggarakan oleh pihak eksternal; - Mendorong tenaga pendidik memenuhi kualifikasi pendidikan sesuai dengan standarisasinya; - Melakukan bench marking (studi banding) dengan sekolah pada jenjang yang sama maupun dengan DUDIKA terkait. 6) Standar Pengelolaan Dalam standar pengelolaan peranan pimpinan sangat vital karena selain sebagai leader juga penentu kebijakan. Kepala Sekolah sangat baik memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran. Sekolah dengan baik memiliki bentuk kerjasama dan dukungan DUDIKA yang meliputi 1) Penyelarasan kurikulum dan pelaksanaannya 2) perekrutan lulusan 3) magang guru dan 4) sertifikasi kompetensi. Menjadi catatan bahwa sekolah belum optimal menyelenggarakan secara khusus kelas industri atau kelas kewirausahaan. Sekolah belum membuat produk sesuai dengan pesanan dari DUDIKA, dan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar DUDIKA. Sekolah belum memiliki Persentase kompetensi keahlian di sekolah yang menyelenggarakan model pembelajaran TEFA (Teaching Factory) Sisi lain sekolah dengan baik melaksanakan program pengembangan SDM guru yang meliputi 1) Pengembangan kemampuan guru menyusun RPP 2) Kemampuan melakukan evaluasi diri refleksi dan perbaikan kinerja berkelanjutan 3) Kemampuan melaksanakan penilaian hasil pembelajaran 4) Kemampuan melaksanakan usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah juga dengan baik melaksanakan program peningkatan kompetensi profesional guru melalui 1) Kunjungan DUDIKA 2) Magang DUDIKA 3) Pendidikan dan pelatihan 4) Seminar dan workshop. Sisi lain cukup baik juga
72 dalam melaksanakan program peningkatan kompetensi tenaga kependidikan melalui 1) Kunjungan DUDIKA 2) Magang DUDIKA 3) Pendidikan dan pelatihan 4) Bimbingan Teknis. Seperti tahun ini kita ketahui bahwa SMKN 1 Kota Serang di percaya sebagai pusat belajar dari program upskilling dan reskilling. Dalam program tersebut sekolah bersama DUDIKA dengan baik melaksanakan program magang guru di DUDIKA yang meliputi: 1) Perencaan program magang guru di DUDIKA; 2) Pelaksanaan program magang guru di DUDIKA, 3) Laporan magang guru di DUDIKA; 4) Sertifikat magang guru di DUDIKA; 5) Laporan evaluasi magang guru di DUDIKA. Kekuatan sekolah dalam hal ini adalah memiliki visi, misi dan tujuan sekolah yang jelas dan sesuai ketentuan serta menyesuaikan dengan perkembangan kekinian. Sekolah memiliki kerjasama dengan DUDIKA, dan tahun ini di percaya kembali menjadi pusat belajar dalam program upskilling dan reskilling sekaligus sekolah mendapatkan bantuan SMK Pusat Keunggulan yang dapat bermanfaat untuk pengembangan sekaligus penguatan pembelajaran berbasis industri. Tantangan terberat bagi sekolah adalah bagaimana sebagai suatu ekosistem sekolah yang cukup besar, pelibatan seluruh stakeholder dalam setiap pengambilan kebijakan adalah satu keniscayaan. Dalam beberapa kebutuhan, sekolah belum memiliki perangkat sistem informasi manajemen sehingga masih adanya beberapa pengelolaan yang bersifat manual. Dari tantangan tersebut maka SMKN 1 Kota Serang berkomitmen untuk lebih optimal dalam beberapa hal pengelolaan seprti menambah Kelas Industri untuk kewirausahaan, melaksanakan program peningkatan kompetensi tenaga kependidikan melalui 1) Kunjungan DUDIKA 2) Magang DUDIKA 3) Pendidikan dan pelatihan 4) Bimbingan Teknis bekerjasama dengan Industri untuk Pesanan Produk berdasarkan Pesanan Industri, menambah Kompetensi Keahlian yang berpeluang menyelenggarakan model pembelajaran TEFA (Teaching Factory) serta mengembangkan sistem aplikasi tata kelola manajemen di sekolah yang mengikuti serta menyesuaikan kebutuhan di lapangan.
73 7) Standar Pembiayaan Pendidikan Berdasarkan telaah hasil wawancara dengan bendahara sekolah, bahwa SMKN 1 Kota Serang belum sepenuhnya menyelenggarakan unit produksi atau business center dengan 6 (enam) kriteria kegiatan yang meliputi 1) melibatkan siswa, 2) memiliki POS/SOP, 3) adanya pengurus dan uraian tugasnya, 4) omset dan keuntungan, 5) cakupan layanan, dan 6) unit produksi bagian dari pembelajaran serta belum menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan. Hal yang menjadi kekuatan dalam menerapkan standar ini adalah sebagai Sekolah Bisnis Manajemen tertua tentu memiliki pedoman pengelolaan keuangan, selain itu di tunjang juga dengan adanya pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumbar dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKA-S) serta laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan yang baik (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat) Dari sisi lain SMKN 1 Kota Serang telah banyak membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri serta memelihara hubungan dengan alumni maupun komite sekolah. Pelibatan seluruh tim manajemen diperlukan dalam perencanaan anggaran. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel perlu terus dikembangkan. Pengaanggaran dan pengeluaran yang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan evaluasi diri dan prioritas kebutuhan sekolah. 8) Standar Sarana dan Prasarana Dalam hal sarana prasarana sekolah memiliki rasio ruang dan alat praktik yang sesuai dengan ketentuan. Sekolah cukup memiliki alat dan ruang praktik berstandar industri sesuai kompetensi keahlian. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah cukup baik dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan DUDIKA. Namun demikian berdasrakan wawancara diketahui bahwa belum ada kerjasama sekolah dengan DUDIKA dalam pemenuhan sarana praktik di sekolah sesuai dengan tuntutan pekerjaan industry.
74 Pemeliharaan sarana prasarana menjadi sesuatu yang vital dalam standar disini. Selain Kerjasama dengan DUDIKA, keberadaaan SDM melalui Tim Caraka yang responsive dan mengerti tupoksi merupakan kelebihan tersendiri dalam mengelola dan memelihara sarana prasarana. Untuk pengadaan barang dan jasa, sekolah sudah sebagian besar menggunakan siplah dalam mekanisme pengadaan barang jasa. SMKN 1 Kota Serang memiliki lahan yang sudah habis oleh bangunan. Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung bagi tercapainya standar- standar yang memadai. Sekolah tentunya berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Pelayanan minimal pendidikan menjadi patokan. Dalam mengelola satuan pendidikan diperlukan keterlibatan semua pihak yang dimaksudkan untuk mengakomodir kepentingan semua pihak demi menciptakan rasa kepemilikan. Dari penjelasan semuanya di atas maka strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan Sarana Prasarana di SMKN 1 Kota Serang antara lain berupaya selalu untuk melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang kebutuhan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sehingga lebih efektif dalam mencapai tujuan pencapaian proses belajar mengajar, kemudian melalui kerjasama dengan DUDIKA tersebut kita berusaha untuk menjemput dana CSR dari industri mitra dalam hal pemenuhan standar sarana prasarana. 2. Kajian Manajerial 8 SNP di Sekolah Asal (SMKN 2 Kota Serang) Kajian manajerial adalah serangkaian kegiatan mengkaji aspek-aspek manajerial yang dilakukan pada sekolah asal dan sekolah magang, dan untuk memperoleh kesimpulan dari hasil kajian manaherial. Kegiatan manajerial ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan hasil. Berikut ini pejelasan dan uraian lengkap tentang tahapan tersebut.
75 1) Persiapan Dalam kajian manajerial, sebagai langkah persiapan calon kepala sekolah melaksanakan beberapa kegiatan persiapan untuk melaksanakan kegiatan kajian Manajerial pada sekolah magang di SMKN 2 Kota Serang adalah Koordinasi program diklat calon kepala sekolah terkait kajian Manajerial kepada kepala sekoah guru dan tenaga pendidikan, penyiapan pengumpulan bukti nyata yang ada di sekolah menentukan partisipan dan menyusun panduan wawancara, sasaran dan lembar observasi, dan penentuan sasaran dokumen yang dikaji terkait dengan aspek atau komponen yang telah ditentukan pada masing-masing SNP. Peserta diklat juga menyiapkan matrik kajian dan telah ditentukan lebih dahulu aspek atau komponen masing-masing SNP yang akan di kaji. 2) Pelaksanaan Setelah melakukan koordinasi program dan telah diperkenankan baik oleh Kepala Sekolah magang SMKN 2 Kota Serang yakni H. Lilik Hidayatulloh, S.Pd, MM, peserta diklat segera mengumpulkan bukti nyata kondisi sekolah dan raport mutu dengan wawancara, pengamatan observasi maupun studi dokumen. Selanjutnya dengan mempertimbangkan kondisi nyata dan rapor mutu tersebut, Untuk dapat menganalisis lebih lanjut terkait Delapan SNP tersebut kaitannya dalam menentukan potensi (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-masing SNP. Dengan mempertimbangkan potensi dan tantangan tersebut, peserta diklat calon kepala sekolah memberikan rekomendasi strategi upaya peningkatan capaian masing- masing SNP selanjutnya untuk mencapai profil pelajar Pancasila yang wellbeing. Berikut capaian nilai raport SNP SMKN 2 Kota Serang tahun 2021 sebagai berikut :
Tabel 3.14. Raport Mutu Delapan Stand
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391