Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Prosiding Webinar Pengawas Sekolah

Prosiding Webinar Pengawas Sekolah

Published by WIWI PARLUKI, 2022-02-09 04:04:44

Description: Prosiding Webinar Pengawas Sekolah

Search

Read the Text Version

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 hasil yang signifikan dengan hasil audit mutu sekolah. Peningkatan Mutu Sekolah yang memenuhi SNP disebut sekolah mandiri. Sekolah mandiri dapat menetapkan standar baru sebagai branding atau unggulan di sekolah tersebut misalnya standard sains, standard budaya, standar IT dan standar lain yang relevan Implementasi Q-A-MAD (Quality Assurance Model) pada 8 Standar Nasional Pendidikan untuk mewujdukan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dalam tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut : Tabel 1. Tahapan Kegiatan TAHAPAN OUTPUT TAHAPAN JANGK A WAKTU 1. Audit Awal Mengupload dan mengunduh 5 Bulan/ Jan. sd Juni 2020 2. Verifikasi Data hasil audit mutu 1 bulan/Juli2020 Hasil Audit internal Awal Mengupload dan mengunduh 3 Bulan/ Agus. sd Okt. 2020 hasil review dan revisi hasil 3. Pendampingan audit awal sesuai temuan saat 13 Hari/ I sd II Nov. 2020 verifikasi 2 Bulan/ Des. 2020 sd Jan. 4. Pengendalian Implementasi POS SNP fokus pada 2021 Mutu kegiatan POS sesuai hasil rekomendasi audit awal yang 5. Audit Akhir terverifikasi. Prosedur dilaksanakan dengan benar menggunakan form yang telah ditentukan. Upload dan unduh Pencapaian SNP di sekolah Sasaran dilaksanakan pada tiga belas SMP yang tersebar pada 2 kecamatan di Kabupaten Wonosobo. 95

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Tabel 2. 3. Hasil dan Pembahasan Implementasi Model Q-A-MAD (Quality Assurance Model) atau Model Penjaminan Mutu Sekolah Melalui POS Implementasi 8 Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari audit awal, verifikasi data hasil audit awal, pendampingan, proses pengendalian mutu dan audit akhir. a Audit Awal Kegiatan audit mutu awal berlangsung selama lima bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Juni 2020. Tim audit internal memahami buku 1 sampai 6 yaitu buku Impelementasi 8 SNP Dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan terdiri dari buku 01 Naskah Akademik, buku 02 Dokumen Kebijakan, buku 03 Panduan Implementasi, buku 04 (buku 4.1 Standar Kompetensi Lulusan, buku 4.2 Standar Isi, buku 4.3 Standar Proses, buku 4.4 Standar Penilaian, buku 4.5 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, buku 4.6 96

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Standar Sarana Prasarana, buku 4.7 Standar Pengelolaan dan buku 4.8 Standar Pembiayaan), buku 05 Catatan Mutu (Form) dan buku 06 Instrumen Audit Mutu. Ke enam buku tersebut merupakan pedoman dalam Implementasi Model Q-A- MAD (Quality Assurance Model) atau Model Penjaminan Mutu Sekolah Melalui POS Implementasi 8 Standar Nasional Pendidikan. Koordinator audit membagi tugas kepada penanggung jawab standar yang terdiri dari 8 Standar Nasional Pendidikan. Penanggung jawab standar didampingi Tim audit internal mengisi instrumen offline sesuai pada buku 06 yaitu Instrumen Audit Mutu. Mutu Gambar 3. Contoh Intrumen Audit Panduan Pengisian Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan : (1)Sekolah mengisi instrumen pemetaan mutu pendidikan versi cetak terlebih dahulu (2)Cara menjawab instrumen pemetaan mutu pendidikan: (a) Pilih ‘Ya’, jika kegiatan sudah dijalankan dengan baik dan bukti fisik lengkap/terpenuhi semua sesuai standar. (b) Pilih ‘Tidak’, jika kegiatan tidak dilakukan atau belum dilakukan dengan lengkap, sehingga bukti fisik tidak ada, tidak lengkap atau tidak sesuai dengan standar. 97

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 (3)Sekolah menginput jawaban ke tautan auditawal.lpmpjateng.go.id dengan password: lpmpjateng1. Selanjutnya mengupload hasil isian pada aplikasi yang telah disiapkan oleh LPMP Jawa Tengah pada tautan auditawal.lpmpjateng.go.id Gambar 4. Alamat Upload Hasil Audit Mutu Tim audit internal mengunduh hasil audit mutu internal pada alamat: https://hasilauditmutu.lpmpjateng. go.id dengan user name: npsn dan pasword: lpmp. Hasil audit mutu awal oleh tim audit internal di analisis kelebihan dan kekurangan sekolah dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan. Gambar 5. Alamat Unduh Hasil Audit Mutu 98

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Gambar 6. Contoh Hasil Unduh Audit Mutu Awal SMP Negeri 1 Kepil Gambar 7. Contoh Hasil Unduh Audit Mutu Awal SMP Negeri 1 Kepil Tahapan Yang Belum Di Laksanakan Hasil unduh rekap audit mutu awal 13 SMP binaan di wilayah kecamatan Kepil dan Kalikajar adalah sebagai berikut : 99

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Tabel 3. Rekap Hasil Audit Mutu Awal SMP Binaan b Verifikasi data hasil audit awal Dari rekap hasil audit awal LPMP Jawa Tengah tahun 2020 pada 13 sekolah binaan di kecamatan Kepil dan kecamatan Kalikajar dapat diperoleh hasil sebagai berikut dari 114 indikator 8 Standar Nasional Pendidikan tercapai 105 indikator atau 92%. Dan untuk level sudah mencapai level 4 atau mencapai standar maksimal 99% (76% - 99%) dari maksimal 5 level yang tersedia. Kegiatan verifikasi data hasil audit awal berlangsung selama satu bulan yaitu bulan Juli 2020. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat mengenai kepatuhan sekolah dalam penjaminan mutu pendidikan 100

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan, sehingga ketika ada sekolah yang belum dapat memenuhi standar, dapat dirumuskan permasalahan dan rekomendasi peningkatan mutu pendidikan yang tepat untuk sekolah tersebut. Verifikasi data dilakukan oleh tim pengembang sekolah bersama-sama dengan Pengawas. Pendamping melakukan verifikasi data hasil audit awal dengan langkah- langkah sebagai berikut: (1) Pengawas dan tim pengembang sekolah mencermati hasil audit awal; (2) Pengawas dan tim pengembang sekolah memastikan hasil audit sesuai dengan kondisi sekolah berdasarkan bukti fisik melalui observasi, studi dokumen, wawancara dan metode lainnya; (3) Pengawas dan tim pengembang sekolah mereview dan merevisi hasil audit awal sesuai temuan saat verifikasi; (4) Penanggung jawab standar didampingi Tim audit internal mengisi instrumen offline sesuai pada buku 06 yaitu Instrumen Audit Mutu seperti audit mutu awal; (5) Sekolah menginput jawaban ke tautan vervalauditawal.lpmpjateng.g o.id dengan password: lpmpjateng2; (6) Tim audit internal mengunduh hasil verval audit mutu awal pada alamat : https://hasilauditmutu.lpmpjat eng.go.id dengan username : npsn dan pasword : lpmp. Gambar 8. Hasil Unduh Verval Audit Mutu Awal SMP Negeri 1 Kepil 101

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Gambar 9. Contoh Hasil Unduh Verval Audit Mutu Awal SMP Negeri 1 Kepil Tahapan Yang Belum dilaksanakan Tabel 4. Rekap Hasil Verval Audit Mutu Awal SMP Binaan 102

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Dari rekap hasil verval audit awal LPMP Jawa Tengah tahun 2020 pada 13 sekolah binaan di kecamatan Kepil dan kecamatan Kalikajar dapat diperoleh hasil sebagai berikut dari 114 indikator 8 Standar Nasional Pendidikan tercapai 90 indikator atau 79%. Dan untuk level sudah mencapai level 3,7 atau mencapai standar maksimal 99% (76% - 99%) dari maksimal 5 level yang tersedia, ini artinya capaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan cukup tinggi. Perbandingan hasil unduh rekap audit mutu awal dengan verval audit mutu awal 13 SMP binaan di wilayah kecamatan Kepil dan Kalikajar adalah sebagai berikut: Tabel 5. Perbandingan Rekap Hasil Audit Mutu Awal Dan Verval Audit Mutu Awal SMP Binaan Dari perbandingan rekap audit mutu awal dengan rekap verval audit mutu awal LPMP Jawa Tengah tahun 2020 pada 13 sekolah binaan di kecamatan Kepil dan kecamatan Kalikajar dapat diperoleh hasil sebagai berikut, dari 114 indikator 103

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 8 Standar Nasional Pendidikan, rekap audit mutu awal tercapai 105 indikator atau 92% dan rekap verval audit mutu awal tercapai 90 indikator atau 79%. Artinya terjadi penurunan capaian 15 indikator atau 13%. Untuk level rekap audit mutu awal pada level 4 dan rekap verval audit mutu awal 3,7 ini artinya terjadi penurunan level 0,3. Terjadi penurunan capaian indikator, capaian % indikator dan level mutu pada hasil rekap verval audit mutu awal karena pengawas dan tim pengembang sekolah memastikan hasil audit benar-benar sesuai dengan kondisi sekolah apa adanya, berdasarkan bukti fisik melalui observasi, studi dokumen, wawancara dan metode lainnya. c Pendampingan Kegiatan pendampingan berlangsung selama tiga bulan yaitu bulan Agustus sd Oktober 2020. Pendampingan dilakukan pada sekolah yang berkomitmen untuk mengimplementasikan penjaminan mutu sekolah melaui POS implementasi SNP. Kegiatan pendampingan meliputi langkah-langkah: (1)Pengawas Sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah dan stakeholder, membentuk tim pengembang sekolah, dan verval audit mutu awal dengan bimbingan, arahan dan bantuan teknis dari pendamping dilaksanakan pada hari Selasa, 04 Agustus 2020. Gambar 10. Sosialisasi Oleh Pengawas (2)Pengawas dan tim pengembang sekolah melakukan erifikasi hasil verval audit mutu awal; 104

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Gambar 11. Verifikasi Oleh Pengawas (3)Sekolah mengimplementasikan POS SNP dan didampingi oleh pengawas fokus pada kegiatan POS sesuai hasil rekomendasi verval audit mutu awal yang terverifikasi pada form perencanaan supervisi. Gambar 12. Contoh Form Perencanaasn Supervisi (4)Tim audit internal sekolah melakukan audit mutu secara periodik bersama pengawas; Gambar 13. Audit Mutu Oleh Pengawas 105

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 (5)Sekolah melaksanakan tindak lanjut hasil audit dengan bimbingan, arahan dan bantuan teknis dari pengawas. Gambar 14. Pelaksanaan Tindak Lanjut Didampingi Oleh Pengawas d Pengendalian Mutu Kegiatan pengendalian mutu berlangsung selama 2 minggu pada bulan November 2020. Pengendalian mutu (QC) dilakukan untuk memantau implementasi dokumen mutu yang telah dilakukan oleh warga sekolah. Kegiatan pengendalian mutu dilakukan oleh pengawas untuk memastikan bahwa prosedur dilaksanakan dengan benar menggunakan form yang telah ditentukan. Contoh form pengendalian mutu: Gambar 15. Contoh Form Pelaksanaan Evaluasi Hasil Supervisi 106

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 e Audit Akhir Kegiatan pengendalian mutu berlangsung selama 2 bulan yaitu bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021. Audit akhir bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian SNP di sekolah. Langkah-langkah audit akhir adadlah sebagai berikut : (1) Penanggung jawab standar didampingi Tim audit internal mengisi instrumen offline sesuai pada buku 06 yaitu Instrumen Audit Mutu seperti audit mutu awal dan verval audit mutu awal; (2) Sekolah menginput jawaban ke tautan auditakhir.lpmpjateng.go.id dengan password: lpmpjateng3; (3) Tim audit internal mengunduh hasil verval audit mutu awal pada alamat : https://hasilauditmutu.lpmpjat eng.go.id dengan username: npsn dan pasword: lpmp. Gambar 16. Hasil Unduh Audit Mutu Akhir SMP Negeri 1 Kepil Gambar 17. Contoh Hasil Unduh Audit Mutu Akhir SMP Negeri 1 Kepil Tahapan Yang Belum dilaksanakan 107

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Tabel 6. Rekap Hasil Audit Mutu Akhir SMP Binaan Dari rekap hasil verval audit akhir LPMP Jawa Tengah tahun 2020 pada 13 sekolah binaan di kecamatan Kepil dan kecamatan Kalikajar dapat diperoleh hasil sebagai berikut dari 114 indikator 8 Standar Nasional Pendidikan tercapai 102 indikator atau 90%. Dan untuk level sudah mencapai level 4 atau mencapai standar maksimal 99% (76%-99%) dari maksimal 5 level yang tersedia, ini artinya capaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan tinggi. Pada dua SMP yaitu SMPN 2 Kalikajar dan SMP PGRI Kepil mencapai level 5. Perbandingan hasil unduh rekap verval audit mutu awal dengan audit mutu akhir 13 SMP binaan di wilayah kecamatan Kepil dan Kalikajar adalah sebagai berikut: 108

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Tabel 7. Perbandingan Rekap Hasil Verval Audit Mutu Awal Dan Audit Mutu Akhir SMP Binaan Verval audit mutu awal dengan rekap audit mutu akhir LPMP Jawa Tengah tahun 2020 pada 13 sekolah binaan di kecamatan Kepil dan kecamatan Kalikajar dapat diperoleh hasil sebagai berikut, dari 114 indikator 8 Standar Nasional Pendidikan, rekap verval audit mutu awal tercapai 90 indikator atau 79% dan rekap audit mutu akhir tercapai 102 indikator atau 90%. Artinya terjadi peningkatan capaian 12 indikator atau 11%. Untuk level rekap verval audit mutu awal pada level 3,7 dan rekap audit mutu akhir 4 ini artinya terjadi peningkatan level 0,3. Terjadi peningkatan capaian indikator, capaian % indikator dan level mutu pada hasil rekap audit mutu akhir. 4. Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan berbagai hal sebagaimana telah diuraikan di muka, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Implementasi Q-A-MAD (Quality Assurance Model) atau Model Penjaminan Mutu Sekolah Melalui POS Implementasi Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada 13 SMP Binaan di kecamatan Kepil dan 109

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 kecamatan Kalikajar kabupaten Wonosobo mengakibatkan terjadinya peningkatan capaian 12 indikator atau 11% pada 8 Standar Nasional Pendidikan. Untuk level, terjadi peningkatan level sebesar 0,3 sehingga menjadi level 4. Artinya terjadi peningkatan capaian indikator, capaian % indikator dan level mutu. Berdasarkan kesimpulan tersebut, direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: Perlu pengembangan secara berkelanjutan “Implementasi Q-A- MAD (Quality Assurance Model) atau Model Penjaminan Mutu Sekolah Melalui POS Implementasi Standar Nasional Pendidikan” kepada semua jenjang dan semua sekolah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Perlu dukungan anggaran agar pengembangan “Implementasi Q-A-MAD (Quality Assurance Model) atau Model Penjaminan Mutu Sekolah Melalui POS Implementasi Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila” secara berkelanjutan, dapat berjalan dengan baik dan menjadi kebijakan kabupaten. Program “Implementasi Q-A- MAD (Quality Assurance Model) atau Model Penjaminan Mutu Sekolah Melalui POS Implementasi Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila” dapat diadopsi untuk pengembangan perilaku kinerja pada aspek lain. Daftar Referensi Harmanto, Sulistiyani, T., Rifai A., Mustari, Munandar, A., (2016). Penjaminan Mutu Internal Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. -------, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. -------, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. --------,Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP d a l a m Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Naskah 110

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Akademik Jenjang SMP Buku 01. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro, Tri Mulyani, dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Dokumen Kebijakan Jenjang SMP Buku 02. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Panduan Implementasi Jenjang SMP Buku 03. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Kompetensi Lulusan Jenjang SMP Buku 4.1. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP Dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Isi Jenjang SMP Buku 4.2. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP Dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Proses Jenjang SMP Buku 4.3.Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP Dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Penilaian Jenjang SMP Buku 4.4. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP Dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Jenjang SMP Buku 4.5. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Sapras Jenjang SMP Buku 4.6. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Standar Pengelolaan Jenjang SMP Buku 4.7. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Pos Implementasi Pembiayaan Jenjang SMP Buku 4.8. Semarang:LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro., Tri Mulyani., dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam 111

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Catatan Mutu Jenjang SMP Buku 05. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Harmanto, Tuwuh Rustantoro, Tri Mulyani, dkk. (2019). Implementasi 8 SSNP dalam Rangka Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Instrumen Audit Mutu Jenjang SMP Buku 06. Semarang: LPMP Jawa Tengah. https://adisastrajaya.blogspot.com/2021/11/apa-sih-profil-pelajar-pancasila-itu.html (diakses pada tanggal 20 November 2021). 112

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Optimalisasi Pemanfaatan Drive Bersama di Akun belajar.id untuk Kerja Kolaborasi Antara Pengawas Sekolah dengan Guru dan Kepala Sekolah Binaan Sumarso Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang JL. Jenderal Sudirman No. 2 Pandeglang 42212 Email: [email protected] 1. Pendahuluan Sejak ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo melalui keputusan Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid -19) sebagai bencana nasional, sangat mempengaruhi sektor pendidikan di Indonesia dan mengalami perubahan 180 derajat. Pelaksanaan pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara tatap muka mau tidak mau harus diubah dengan pembelajaran secara daring. Hal ini karena pembelajaran tatap muka tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena hal tersebut dikhawatirkan akan mempercepat penularan virus corona. (Intikhanah , 2021) Pandemi Covid -19 merubah pola kehidupan manusia secara luas, yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dilakukan, seperti pembelajaran secara daring, rapat secara daring, dan tidak terkecuali kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah. Pengawas Sekolah harus tetap melaksanakan tugas kepengawasannya namun tidak dilakukan secara tatap muka seperti biasanya. Kegiatan kepengawasan dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi yang sekarang sangat pesat perkembangannya. Ba nyak sekali aplikasi dan platform teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan oleh pengawas sekolah untuk melakukan tugas kepangawasnnya pada masa pandemi yang membatasi interaksi secara langsung sebagai upaya pencegahan penyebaran 113

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 virus corona. Untuk menjamin kelancaran proses pembelajaran, memudahkan pendidik dan peserta didik mengakses layanan pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) meluncurkan akun pembelajaran. Akun pembelajaran memuat nama akun (ID pengguna) dan akses masuk akun (sandi). Akun elektronik tersebut dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik. Tujuannya mendukung kegiatan belajar dari rumah di masa pandemi. (Setiyaningrum, 2021) Akun belajar.id juga merupakan salah satu pintu bagi pendidik untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang menyatakan bahwa salah satu kompetensi guru dalam bidang Pedagogik adalah memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran yang diampu. Integrasi TIK dalam pembelajaran telah menjadi sebuah tuntutan sehingga tidak ada pilihan lain, semua guru harus belajar TIK (Susilawati, 2016: 350). Disebutkan jugabahwa salah satu kompetensi guru dalam hal profesionalitas adalah memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri, yaitu memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pengembangan diri. Artinya adalah bahwa Pengawas Sekolah mempunyai tanggungjawab untuk memberikan bimbingan kepada guru dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya. Tanggung jawab tersebut dapat terlaksana dengan baik bila Pengawas Sekolah sendiri mengua sai dan menerapkan TIK dalam tugas kepengawasannya (Sumarso, 2021). Fakta dilapangan menunjukan bahwa akun belajar.id oleh Pengawas Sekolah belum optimal dimanfaatkan. Bahkan masih ada Pengawas Sekolah yang belum memiliki akun belajar.id , padahal banyak fitur dalam akun belajar.id yang berbasis google suite for education yang dapat dimanfaatkan oleh Pengawas Sekolah. Salah satunya adalah fitur Drive Bersama yang dapat dijadikan sarana kerja kolaborasi antara Pengawas Sekolah dengan guru dan kepala sekolah binaan. Berdasarkan dari uraian diatas, maka pengawas melakukan penelitian tentang Optimalisasi Pemanfaatan Drive Bersama di Akun belajar.id untuk Kerja Kolaborasi Antara Pengawas Sekolah dengan Guru dan Kepala Sekolah Binaan. 114

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 2. Metodologi Penelitian ini menggunakan metode penelitia n deskriptif. Metode diskriptif adalah metode penelitian yang berisi pemaparan atau penggambaran sesuatu. Metode diskriptif termasuk metode yang paling banyak digunakan dalam studi penelitian pendidikan. (Muliawan, 2014 : 84). Menurut Sukmadinata (2015: 73) mengatkan bahwa penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada survey variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka -angka. Pendapat lain mengatakan : The goal of descriptive research is to describe a phenomenon and its characteristics. This research is more concerned with what rather than how or why something has happened. Therefore, observation and survey tools are often used to gather data (Gall, Gall, & Borg, 2007). Yang artinya adalah tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan suatu fenomena dan karakteristiknya. Penelitian ini lebih mementingkan apa daripada bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Pada penelitian ini, pengawas melakukan kegiatan, sbb: a Sosialisasi aktivasi Akun Pembelajaran Kegiatan sosialisasi aktivasi Akun Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2021, pukul 08.30 s.d. 10.30. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring d egan menggunakan google meet yang disiapkan terlebih dahulu oleh pengawas. Alamat tautan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi pada saat itu adalah : https://meet.google.com/qxx -aptn-yfk. Kegiatan sosialis asi diikuti oleh 100 orang guru. Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi Aktivasi Akun Pembelajaran Secara Daring 115

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 b Pembimbingan pemanfaatan Akun Pembelajaran Setelah dilakukan sosialisasi aktivasi Akun Pembelajaran, maka selanjutnya Pengawas Sekolah melakukan pembimbingan tentang pemanfaatan akun belajar.id. Akun belajar.id adalah akun yang diberikan oleh Kemendikbud kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Akun tersebut berbasis Google Suite for Education yang memiliki kelebihan-kelebihan diban dingkan dengan akub Google pribadi yang selama ini digunakan oleh para guru. Gambar 2. IHT Pemanfaatan Akun Pembelajaran di SMPN 2 Mekarjaya Gambar 3. IHT Pemanfaatan Akun Pembelajaran di SMPN 1 Karangtanjung 116

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Gambar 4. IHT Pemanfaatan Akun Pembelajaran di SMPN 1 Cikeusik c Pemanfaatan Akun Pembelajaran untuk kegiatan kepengawasan Pada penelitian ini pengawas membatasi pemanfaatan akun pembelajaran untuk kegiatan kepengawasan pada Pemanfaatan drive bersama untuk sarana kerja Kolaborasi, sharing materi dan informasi antara Pengawas Sekolah, guru, dan kepala sekolah Drive bersama adalah tempat bersama yang dapat digunakan tim untuk menyimpan, menelusuri, serta mengakses file mereka di mana saja dan dari perangkat apa saja dengan mudah. Berbeda dengan file di Drive Saya, file di drive bersama menjadi milik tim, bukan milik individu. Meskipun ada anggota yang keluar dari tim, file tersebut akan tetap tersimpan di Drive Tim sehingga tim dapat terus berbagi informasi dan menyelesaikan pekerjaan. Drive bersama hanya ada dalam Google Workspace termasuk dalam Akun Pembelajaran (belajar.id). Pada Google dengan akun pribadi tidak terd apat fitur Drive Bersama. Cara membuat Drive Bersama di Google adalah sebagai berikut : (1) Buka Google Drive. (2) Di sebelah kiri, klik Drive bersama. (3) Di bagian atas, klik Baru. (4) Masukkan nama, lalu klik Buat. Sumber : https://support.google.com/a/users/answer/9310249#1.1 117

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Gambar 5. Cara Membuat Drive Bersama Gambar 6. Drive Bersama yang telah dibuat oleh Pengawas Sekolah Setelah Drive Bersama berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah menambahkan orang atau anggota sebagai pemilik Drive Bersama tersebut. Pada kegiatan ini, Pengawas Sekolah menambahkan guru -guru binaan serta kepala sekolah bin aan, sesuai dengan nama Drive Bersama yang telah dibuat oleh Pengawas Sekolah yaitu dengan nama sekolah binaan. Pengawas Sekolah membuat 15 Drive Bersama dengan nama sekolah sesuai dengan jumlah sekolah binaan pada saat ini. Sebagai contoh Drive Bersama dengan nama SMPN 1 Karang Tanjung, maka 118

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Pengawas Sekolah menambahkan anggota pemilik Drive tersebut adalah guru- guru dan kepala sekolah SMPN 1 Karang Tanjung. Cara menambahkan anggota pemilik Drive Bersama adalah, sebagai berikut: (1)Masuk kedalam Google Drive menggunakan akun belajar.id (2)Pilih Drive Bersama di bagian sebelah kiri (3)Pilih nama Drive Bersama yang telah dibuat (4)Kemudian pilih menu kelola anggota Gambar 7. Cara menambahkan anggota Drive Bersama (5)Tambahkan anggota dengan mengetikan email guru atau kepala sekolah yang akan dijadikan anggota (6)Pada kegiatan ini, email yang dimasukan adalah email dengan akun belajar.id Gambar 8. Menambahkan anggota dan memilih peran keanggotaan guru 119

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 (7)Pilih peran atau jenis keanggotaan guru atau kepala sekolah tersebut. Jenis anggota untuk Drive Bersama: (1)Pengelola : dapat mengelola anggota, dan mengupload, mengedit, memindahkan, atau menghapus semua file. (2)Pengelola konten : secara default, dapat mengupload, mengedit, memindahkan, atau menghapus semua file. (3)Kontributor : mengedit semua file dan mengupload file baru, tetapi tidak dapat memindahkan atau menghapus file. (4)Pemberi komentar : hanya dapat memberi komentar pada semua file. (5)Pengakses lihat -saja : hanya dapat melihat semua file. Pengawas Sekolah yang membuat Drive Bersama dengan menggunakan akun belajar.id, otomatis berperan sebagai pengelola Setelah Drive Bersama berhasil dibuat dan sudah ditambahkan anggotanya, Pengawas Sekolah membuat folder -folder ses uai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini, folder -folder yang dibuat adalah : Bahan Bacaan, Dokumen Guru, Dokumen Sekolah, Foto Kegiatan Sekolah. Cara membuat folder dalam drive bersama adalah, sebagai berikut: (1)Di komputer, buka drive.google.com dengan mengg unakan akun belajar.id (2)Di sebelah kiri, klik Drive bersama dan klik dua ka li salah satu drive bersama yang sudah dibuat (3)Di kiri atas, klik Baru. (4)Klik simbol folder dengan tanda plus . (5)Setelah itu beri nama folder yang akan kita buat (6)Ulangi lan gkah tersebut sesuai dengan berapa folder yang akan kita buat 120

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Gambar 9. Langkah pertama membuat folder dalam Drive Bersama Gambar 10. Langkah kedua membuat folder dalam Drive Bersama Setelah folder berhasil dibuat, maka guru dan kepala sekolah yang m enjadi anggota dalam Drive Bersama tersebut langsung dapat melihat folder yang telah dibuat tersebut melalui akun google drive yang menggunakan akun belajar.id Pengawas Sekolah bisa men gunggah file atau mengunggah folder dalam Drive Bersama tersebut yang b isa dilihat dan dapat diedit secara kolaboratif antara sesama anggota Drive Bersama tersebut. 121

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 3. Hasil dan Pembahasan Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course. Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men- download. Sedangkan contoh pemanfaatan synchronous presentation tools antara lain melalui audio/video streaming, dan polling. Selain itu masih tersedia teknologi lain yaitu teknologi nirkabel (wireless) dan mobile technologies. Melalui apa yang disebut information superhighway, kini tersedia infrastruktur yang mampu memberikan layanan yang luar biasa kecepatannya. Tersedianya satelit generasi baru dengan orbit bumi yang rendah telah memungkinkan timbulnya frekuensi baru untuk komunikasi terrestrial. (Purwanto, 2004) Dalam Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemdikbud Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Akun Akses Layanan Pembelajaran Bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan menjelaskan bahwa Akun Pembelajaran merupakan akun yang memuat nama akun (user ID) dan akses masuk akun ( password) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik. Berdasarkan Surat Edara Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek Nomor 23 Tahun 2021 dijelaskan bahwa Akun Pembelajaran digunakan oleh Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan s ebagai akun untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik. Layanan pembelajaran berbasis elektronik yang dapat diakses menggunakan akun pembelajaran antara lain: a surat elektronik; b penyimpanan dan pembagian dokumen secara elektronik; c pengelolaan administrasi pembelajaran secara elektronik; d penjadwalan proses pembelajaran secara elektronik; dan 122

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 e pelaksanaan proses pembelaiaran secara daring, baik secara sinkronus (dilakukan pada waktu yang bersamaan) maupun asinkronus (fleksibel dan tidak harus dalam waktu yang bersamaan). Google Workspace for Education atau G Suite for Education adalah produk dari Google berupa seperangkat alat produktivitas dan kolaborasi dengan sistem google cloud untuk sekolah dan lembaga pendidikan. Termasuk staf, guru dan juga peserta didik untuk memudahkan sistem belajar mengajar yang lebih baik. Akun Pembelajaran dibuat dalam bentuk akun Google dengan pertimbangan sebagai berikut : a. pengguna Akun Pembelajaran otomatis mendapatkan akses ke layanan pendukung pembelajaran dalam G Suite for Education yang siap pakai dan telah banyak di gunakan oleh publik; b. pembuatan dan penggunaan Akun Pembelajaran bebas biaya; c. penggunaan layanan pendukung pembelajaran dalam G Suite for Education bebas biaya; d. sistem Google mampu mengelola puluhan juta akun sekaligus dengan keamanan tingkat tinggi; dan e. akun yang sama dapat digunakan untuk mengakses layanan lain milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berbagai layanan pembelajaran lainnya di luar ekosistem Google. Selanjutnya untuk mengetahui manfaat penggunaan Drive Bersama sebagai sarana kolaborasi antara pengawas sekolah, guru dan kepala sekolah binaan, pengawas melakukan survey sederhana secara daring dengan memanfaatkan aplikasi google form. Responden yang mengisi formulir online tersebut sejumlah 100 orang guru yang telah mendapatkan sosialisasi tentang aktivasi akun belajar.id, memiliki akun belajar.id dan telah mengaktifkan, serta telah ditambahkan sebagai anggota dari Drive Bersam a pada akun belajar.id pengawas sekolah. Dari data yang didapatkan melalui respon dari guru, dengan pertanyaan Apakah Drive Bersama membantu kerja guru? Dari 100 orang guru, 85 orang (85%) menjawab Sangan Membantu, 10 orang (10%) menjawab Kurang Membantu, dan 5 orang guru (5%) menjawab Tidak Tau. 123

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Grafik respon jawaban guru untuk pertanyaan Apakah Drive Bersama membantu kerja guru? Dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik 1. Kemudian respon guru dengan pertanyaan Apakah anda sebagai guru akan memanfaatkan Drive Bersama untuk berkolaborasi dengan siswa ? Dari 100 orang guru, 8 7 orang (87%) menjawab Akan Memanfaatkan , 9 orang (9%) menjawab Ragu-Ragu, dan 4 orang guru (4 %) menjawab Tidak Tau. Grafik respon jawaban guru untuk pertanyaan Apakah anda sebagai guru akan memanfaatkan Drive Bersama untuk berkolaborasi dengan siswa ? Dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik 2. 4. Kesimpulan dan Rekomendasi 4.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa : a Drive Bersama sangat bermanfaat dan membantu guru untuk ber bagi dan 124

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 berkolaborasi dengan sesame guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. b Guru bisa memanfaatkan Drive Bersama untuk berkolaborasi dan berbagi dengan sesama guru, siswa , dan kepala sekolah c Pemanfaatan Drive Be rsama bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan administrasi pe mbelajaran bagi guru 4.2 Rekomendasi Dari kesimpulan diatas saya selaku Pengawas Sekolah memberikan rekomendasi sebagai berikut : a. Kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS) untuk memb erikan pelatihan pemanfaatan TIK dalam kepengawasan dengan memanfaatkan akun belajar.id kepada seluruh Pengawas Sekolah b. LPPKSPS menciptakan aplikasi kepengawasan berbasis elektronik yang terintegrasi dengan akun belajar.id Pengawas Sekolah, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai media kolaborasi dan sharing bagi seluruh Pengawas Sekolah c. Pengawas Sekolah harus proaktif dan secara mandiri belajar untuk memanfaatkan TIK dalam tugas kepengawasannya serta menoptimalkan pemanfaatkan akun belajar.id d. Pengawas Sekolah memanfaatkan akun belajar.id untuk berkolaborasi dengan guru dan sekolah binaannya untuk mengefektifkan tugas kepengawasannya. Daftar Referensi Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. (2007). Educational research : An introduction (8th ed.). Boston: Pearson. https://support.google.com/a/users/answer/9310249#1.1 (Diakses pada tanggal 23 November 2021). Intikhanah , Maimunatul . (2021). Pemanfaatan Google Workspace For Education untuk Pembelajaran Selama Masa Pandemi https://www.kompasiana.com/maimunamay/611959b2010190256056 be22/pemanf 125

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 aatan-google-workspace-for-education-untuk-pembelajaran-selama-masa- pandem (Diakses pada tanggal 23 November 2021). Muliawan, Jasa Ungguh. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Purwanto. (2004). Pembelajaran Berbasis Teknologi Komunikasi Dan Informasi Dalam Rangka Mewujudkan Keunggulan Pros es Belajar. Teknodik 8(15): 34-42. Setiyaningrumg, Ika. (2021). Pemanfaatan Google Workspace for Education dalam Pembelajaran Bimbingan TIK. https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu- guruku/2021/03/10/pemanfaatan-google-workspace-for-education-dalam- pembelajaran-bimbingan-tik/ (Diakses pada tanggal 23 November 2021) Sukmadinata, Nana Syaodih. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya Sumarso. (2021). Pemanfaatan Edmodo oleh Pengawas Sekolah dalam Membimbing Guru Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Teknodik. Volume 25 No. 1, Juni 2021. Halaman: 27 – 42. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemdikbud Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Akun Akses Layanan Pembelajaran Bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan. Surat Edara n Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Pemanfaatan Akun Akses Layanan Pembelajaran Bagi Peserta Didik, Pendidik, d an Tenaga Kependidikan. Susilawati, Eni. 2016. Analisis SWOT Penyelenggaraan Diklat Online Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Guru . Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 3, Desember 2016. Halaman: 349 -364. 126

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Penerapan Pendekatan Flipped Learning di Pedalaman Pada Masa Pandemi Covid- 19 Tahun 2020 Sudiman Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prpvinsi Papua, Jalan Tanjung Ria, Base G, Jayapura Utara, Kota Jayapura, 99117 Email: [email protected] 1. Pendahuluan Revolusi Pendidikan di Indonesia pada tahun 2020 di canangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan 6 (enam) episode, yang diawali episode 1 dengan adanya diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud nomor 14 tahun 2019 tentang RPP satu lembar, kemudian Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada Bulan Maret 2020, menghentikan Ujian sekolah yang sedang berlangsung pada jenjang SMA/SMK dan dengan demikian juga menghentikan Ujian sekolah pada jenjang SMP dan SD, Revolusi di dunia pendidikan terjadi, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di batalkan, penyederhanaan RPP dan perbaikan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan di terbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), menyatakan bahwa Berkenaan dengan penyebaran Covid-19 seluruh peserta didik dari semua jenjang di wajibkan belajar dari rumah dengan adanya surat edaran Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah. Dalam Masa Penyebaran Covid-19 bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak layanan pendidikan, melindungi dari dampak buruk covid-19, mencegah penyebaran dan penularan, dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial. untuk mendukung keterlaksanaan persiapan adaptasi kebiasaan baru dan juga belajar secara daring dan luring, maka Menteri Pendidikan menerbitkan payung hukum untuk perubahan pengelolaan dana BOS reguler yaitu dengan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, Alokasikan Dana BOS Dukung Kurangi Penularan covid 19. 127

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Penulis memantau keterlaksanaan episode 1 yang mampu di terjemahkan oleh sekolah binaan yang ada di daerah pedalaman Papua di Kabupaten Jayapura di Distrik Kaureh dan Yapsi, ada 3(tiga) sekolah jenjang SMA, Distrik Nimboran ada 1(satu) sekolah jenjang SMA, Distrik Sentani ada 2(dua) sekolah jenjang SMA, yang menjadi sekolah binaan penulis. Kabupaten Mimika Distrik Mimika Baru ada 5(lima) sekolah jenjang SMA yang menjadi binaan penulis. Distrik Nimboran, Kaureh dan Yapsi termasuk ke dalam zona hijau, dan menurut juru bicara Gugus tugas percepatan penangan covid-19 Kabupaten Jayapura Khairul Lee, bahwa sekolah yang berada di zona hijau boleh melaksanakan pembelejaran tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan dan mengacu kepada peraturan dari Instansi terkait yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura. Sedangkan Distrik Sentani berada pada zona merah, mereka wajib melaksanakan pembelajaran secara dalam jaringan. Sesuai dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua. Kabupaten Mimika Distrik Mimika baru juga berada pada zona merah mereka wajib belajar dari rumah secara dalam jaringan sesuai dengan surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua. Sekolah SMA di seluruh Provinsi Papua sejak Maret – Juni 2020 melaksanakan belajar dari rumah dengan moda luar jaringan, peserta didik datang ke sekolah dengan protokol kesehatan ambil lembar kerja dan kumpulkan hasil kerja tugas, seminggu sekali, kemudian pada Pertengahan Juli – Desember 2020 melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan durasi 4(empat) jam pelajaran dengan sistem bergantian, maksudnya hari senin dan rabu untuk kelas X, selasa dan jum’at untuk kelas XI, kamis dan sabtu untuk kelas XII. ternyata dengan pola seperti tersebut kurang efektif, karena guru hanya memiliki 45(empat puluh lima) menit untuk menjelaskan materi ajar, dan peserta didik kurang mampu memahami materi ajar yang dimaksudkan, setelah di evaluasi maka harus di cari alternatif yang lain agar dapat memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan guru juga memiliki banyak waktu untuk memantau tingkat pemahaman peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Sejak Januari 2021 Sekolah jenjang SMA yang berada di Distrik Sentani, Nimboran,Kaureh dan Yapsi Kabupaten Jayapura, dan Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan 128

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 mengacu pada Keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri agama, menteri kesehatan, dan menteri dalam negeri republik indonesia nomor 04/kb/2020 nomor 737 tahun 2020 nomor hk.01.08/menkes/7093/2020 nomor 420-3987 tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi covid- 19, yang dilaksanakan dengan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan serta durasi berada di sekolah hanya 4(empat) jam pelajaran setiap jam pelajaran adalah 45(empat puluh lima) menit. Dengan durasi 4(empat) jam pelajaran dengan mata pelajaran yang terpilih maka setiap mata pelajaran hanya efektif mendapat kesempatan tatap muka antara guru dan peserta didik hanya 45(empat puluh) menit, maka sangat dirasakan bahwa proses pembelajaran kurang efektif. Penulis memiliki gagasan untuk mengenalkan pendekatan pembelajaran Flipped Learning ini kepada seluruh guru binaanya, maka di undanglah seluruh kepala sekolah binaan yang terdiri 6(enam) Kepala sekolah yaitu, Kepala sekolah SMA Kristen Koinonia, Kepala SMAN 2 Sentani berada di Kota Sentani distrik Sentani, Kepala SMAN 1 Nimboran Distrik Nimboran, Kepala SMAN 1 Kaureh distrik Kaureh, Kepala SMAN Kaureh distrik Yapsi dan Kepala SMA Persiapan Bumi Sahaja distrik Yapsi, Kepala SMAN 1 Mimika, dan Kepala SMAN 4 Mimika Distrik Mimika Baru, menyepakati untuk melaksanakan In House Training dengan moda tatap muka dengan jadwal yang disesuaikan. Rumusan Masalah: (a). Apakah Pendekatan Flipped Learning efektif untuk proses pembelajaran pada masa pandemi untuk sekolah di pedalaman? (b). Apakah Pendekatan Flipped Learning mudah di pahami oleh guru? (c). Apakah Pendekatan Flipped Learning mudah di pahami oleh peserta didik? Tujuan: (a). Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran di sekolah pada masa pendemi dengan menggunakan pendekatan Flipped Learning. (b). Guru-guru mampu menguasai dan memahami penerapan pendekatan Flipped Learning di sekolahnya. (c). Peserta didik merasa nyaman dengan penerapan pendekatan pembelajaran Flipped Learning. 129

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 2. Metodologi Pendekatan Flipped Learning ini di sosialisaikan melalui In House Training Servise, kemudian pengumpulan data menggunakan produk RPP dengan pendekatan Flipped Learning yang disusun oleh guru dan juga testimoni Ketika guru melaksanakan mengajar dengan RPP pendekatan Flipped Learning yang kemudian di deskripsikan dengan metode penelitian kualitatif. 4.1 Pendekatan Flipped Learning Pendekatan Flipped Learning adalah kelas terbalik, dimana guru Menyusun modul, handout atau video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi video maker, kinemaster, dan atau aplikasi pembuat video lainnya, sebagai materi ajar yang di berikan kepada peserta didik seminggu sebelum tatap muka di kelas, pada minggu ini peserta didik membaca modul atau handout atau menonton video pembelajaran dari guru, lalu merangkum atau mencatat hal-hal yang akan di bawa pada pertemuan tatap muka di kelas untuk di diskusikan atau di tanyakan kepada guru. Proses tatap muka di kelas guru menjadi fasilitator dan peserta didik mendiskusikan materi ajar atau membuktikan dengan praktek atau membuat produk dari materi ajar tersebut, semua aktivitas peserta didik di pantau dan dibimbing oleh guru dengan memanfaatkan waktu yang tersedia. Pasca proses tatap muka peserta didik diminta untuk mengkaitkan dengan kehidupan nyata di l;ingkungan peserta didik tinggal dan pada pertemuan berikutnya, peserta didik mempresentasikan hasil penerapan materi ajar sesuai dengan kondisi lingkungannya. Pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan oleh pengawas Pembina terhadap 11 (sebelas) sekolah binaannya melalui in house training (IHT) secara tatap muka 4.2 RPP dengan Pendekatan Flipped Learning Guru selama mengikuti IHT di bimbing oleh Pengawas Pembina dalam Menyusun RPP dengan pendekatan Flipped Learning, pendekatan Flipped Learning ini boleh di gabung dengan metode pembelajaran yang sudah dikenal sebelumnya oleh guru seperti Inquiry Learning atau Discovery Learning atau Project Based Learning atau Problem Based Learning. 130

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Prinsip Flipped Learning adalah ada materi ajar yang telah di susun oleh guru, kemudian di berikan kepada peserta didik satu minggu sebelum proses belajar tatap muka di mulai, kemudian setelah tatap muka peserta didik memiliki kewajiban untuk mempraktekkan di lingkungan peserta didik tinggal dan pada pertemuan berikutnya peserta didik mempresentasikan hasil aktualisasinya. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Sosialisasi Pendekatan Flipped Learning Setelah 9(sembilan) bulan guru dan kepala sekolah di pedalaman menyesuaikan diri untuk peningkatan kompetensinya akhirnya pada awal Januari 2021, dengan langkah pasti menentukan pendekatan yang tepat, yaitu dengan memilih Flipped Learning atau kelas terbalik, yang diajarkan oleh pengawas pembina sebagai tindak lanjut dari evaluasi selama pembelajaran di luar jaringan yang hanya 4(empat) jam pelajaran setiap hari dan banyak hal yang tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Kelas terbalik menurut wikipedia Indonesia “adalah strategi pembelajaran dan jenis pembelajaran campuran yang difokuskan pada keterlibatan peserta didik dan pembelajaran aktif, memberikan kesempatan yang lebih baik kepada instruktur untuk menangani peserta didik dengan kemampuan yang beragam, kesulitan peserta didik, dan preferensi belajar yang dibedakan selama waktu di dalam kelas”, sedangkan menurut penelitian Greg Green dan Andy Scheel (2011) dari sekolah Michigan's Clintondale High School melakukan penelitian terhadap 2(dua) kelas dengan materi yang sama dengan perlakuan yang berbeda, kelas yang satu di ajarkan dengan pendekatan kelas terbalik sedangkan kelas yang lain diajarkan secara pendekatan tradisional yaitu tatap muka di kelas, setelah dilakukan selama 20(dua puluh) minggu hasilnya peserta didik di kelas terbalik memiliki hasil penilaian mengungguli kelas tradisional. Menurut Jonathan Bergman dan Aaron Sams (2012), dalam wikipedia,(2021) “apa saja yang dilakukan di kelas tradisional yaitu membuat pekerjaan rumah atau tugas untuk penguatan pemahaman, setelah menerima ceramah dari guru, dikerjakan di sekolah, sedangkan apa saja yang biasa di kerjakan di sekolah seperti mendengarkan ceramah, diskusi dengan guru, mengajukan pertanyaan kepada guru dilakukan di rumah”. yang dimaksudkan 131

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 adalah peserta didik aktif di rumah untuk mempelajari materi ajar yang sudah dikemas dalam bentuk tutorial atau langkah-langkah pengerjaannya, tutorial ini di susun oleh guru dalam bentuk modul atau video, setelah itu peserta didik membawa pulang dan membaca atau menonton di rumah berulang- ulang, dan besok ketika masuk sekolah lagi peserta didik ini mengkonfirmasi pemahamannya atau hasil kerjanya di depan gurunya atau di dalam kelas, dengan diskusi, mengajukan pertanyaan, atau mempraktekkan apa yang menjadi tagihan dari modul atau video yang di baca atau di tonton di rumah. sejalan dengan pendapat Brigitta Vinda Yonanta (2018) Kelas terbalik adalah metode pembelajaran dimana peserta didik diberikan sumber belajar oleh guru di luar kelas sehingga peserta didik dapat mempelajari materi tersebut di rumah sebelum materinya diajarkan oleh guru. Di dalam kelas, peserta didik hanya mengaplikasikan, menemukan, dan mendiskusikan masalah yang muncul dari materi tersebut. Menurut Khoirotunnisa, dkk (2020) Flipped classroom adalah siswa menonton video pembelajaran dirumah untuk menemukan sendiri konsep materi pelajaran sesuai dengan kecepatan masing-masing. Pada saat di kelas siswa lebih siap dalam menerima pelajaran, sedangkan menurut, Ratna Farida, dkk, (2019) Flipped classroom atau kelas terbalik adalah kegiatan pembelajaran atau seni mengajar (pedagogi) di mana peserta didik mempelajari materi pembelajaran melalui sebuah video di rumah atau sebelum datang ke kelas; sedangkan kegiatan di kelas akan lebih banyak digunakan untuk diskusi kelompok dan saling tanya jawab. Penulis berpendapat bahwa Flipped Learning atau kelas terbalik adalah peserta didik belajar materi ajar di rumah bersumber dari apa yang telah di berikan oleh guru dalam bentuk tutorial modul, video pembelajaran, power point dan pada saat berada di kelas guru dan peserta didik berdiskusi, tanya jawab atau mengerjakan tugas atau proyek yang sesuai dengan apa yang telah di pelajari pada hari sebelumnya. 132

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Gambar 1. Foto Pelaksanaan IHT Sosialisasi Pendekatan Flipped Learning 3.2 Bagaimana Guru memahami Pendekatan Flipped Learning Penulis melaksanakan In House Training (IHT) tentang pengenalan pendekatan belajar Flipped Learning pada bulan Januari 2021 di SMAN Kaureh yang di ikuti oleh seluruh guru-guru dari SMAN 1 Kaureh, SMAN Kaureh dan SMA Persiapan Bumi Sahaja, sebanyak 38 orang guru dan kepala sekolah, pada bulan Maret 2021 IHT di SMAN 1 Nimboran diikuti oleh 28 orang guru, sedangkan IHT di SMA Kristen Koinonia dan SMAN 2 Sentani dilaksanakan pada awal bulan Agustus 2021, diikuti oleh guru sebanyak 48 orang, sementara di Kabupaten Mimika SMAN 1 Mimika, SMAN 4 Mimika SMA Kalam Kudus, SMA YPPK Tiga raja dan SMA Adven Timika pada Akhir Agustus 2021 diikuti oleh 67 orang guru, pelaksanaan IHT di lakukan selama 1 hari, dan setelah IHT guru- guru di tuntut untuk mulai menyusun modul atau video pembelajaran atau video tutorial, yang berisi materi ajar yang mudah dan menarik untuk di baca dan di tonton, dan tidak ada tugas di rumah, tugas peserta didik adalah membaca atau mempelajari materi ajar yang ada di modul, tutorial praktek atau video pembelajaran, dan pada saat bertemu di sekolah meskipun hanya berlangsung 45 menit, guru dan peserta didik aktif untuk menggali tingkat pemahaman peserta didik tentang materi ajar yang telah di terima, baik dengan cara mengerjakan 1-2 soal, atau mempraktekkan apa yang sudah di pelajari sebelumnya dengan kata lain guru mengkonfirmasi tingkat pemahaman peserta didik, jika menemukan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar guru wajib mendampingi peserta didik tersebut sampai paham. 133

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Hasil dari IHT yang telah dilaksanakandi distrik Kaureh dan Yapsi dari peserta 38 orang guru hadir 32 orang guru, 6 orang guru ijin karena ada yang anaknya sakit, dan juga ada yang kedukaan, serta ada yang mengerjakan tugas lain di kota. dengan perincian SMAN Kaureh jumlah guru 16 orang hadir 13 orang tidak hadir 3 orang, SMAN 1 Kaureh jumlah guru 14 orang hadir 13 orang tidak hadir 1 orang, sedangkan SMA Persiapan Bumi Sahaja jumlah 8 orang hadir 6 orang tidak hadir 2 orang. Dari yang 32 orang yang hadir setelah mengikuti IHT mereka dapat memahami pendekatan Flipped Learning, dan siap untuk mempraktekkan di kelasnya, dan tugas kepala sekolah adalah memastikan setiap guru mempraktekan pendekatan Flipped Learning, serta memberikan penjelasan kepada 6 orang guru yang tidak hadir pada saat IHT. Pada bulan Februari 2021 Penulis datang kembali dan meminta umpan balik dari guru-guru dan juga kepala sekolah tentang efektifitas pendekatan Flipped Learning di sekolahnya masing-masing, hasil yang dapat di kumpulkan dari 32 orang guru yang telah mengikuti IHT dan siap memraktekkan di kelasnya, dapat di peroleh gambaran kelas yang sudah memraktekan dapat di paparkan sebagai berikut: SMAN Kaureh dari 13 orang guru baru 8 orang guru yang mempraktekkan di kelasnya dan semuanya mengemukakan kepuasannya menggunakan pendekatan Flipped Learning karena peserta didik begitu hadir di kelas mereka saling berdiskusi antara peserta didik dan guru memberi penguatan tentang apa yang sudah di kuasai oleh peserta didik, sementara 5 orang guru lainnya belum memraktekan di kelasnya dengan alasan belum selesai membuat modul atau video tutorial atau video pembelajarannya, ada juga yang menyampaikan bahwa mereka belum paham cara membuat modul materi ajar, video tutorial atau video pembelajaran atau power point. SMAN 1 Kaureh dari 13 orang guru yang mengikuti IHT, 10 orang guru sudah mempraktekkan di kelas dan kesan mereka sangat mengesankan karena peserta didik semangat datang ke sekolah karena tidak ada tugas, dan setelah bertemu dengan guru di sekolah mereka saling menunjukkan hasil belajarnya dengan cara saling mengajar teman dalam kelasnya berdasarkan apa yang telah di pelajari di rumah, guru berperan memberi penguatan atas prestasi belajar peserta didik, dan melakukan latihan soal bersama sama, dan 1 orang guru yang tidak hadir juga sudah mengikuti jejak teman guru dengan membuat powerpoint yang di print lalu di berikan kepada 134

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 peserta didiknya untuk di baca di rumah dan pada saat datang ke sekolah mereka berdiskusi dengan peserta didik dan guru, sementara 3 orang guru yang belum memraktekan dengan alasan belum mampu membuat modul materi ajar yang sederhana meski hanya 2-3 lembar, sebab buku pegangan mereka tidak lengkap, SMA Persiapan Bumi Sahaja, guru yang hadir 6 orang dan semuanya sudah memraktekkan Flipped Learning, dan semuanya sangat berkesan dengan pendekatan baru ini, sehingga mereka mengajak 2 orang temannya yang tidak ikut IHT untuk mengikuti jejaknya membuat modul sederhana terkait materi ajar yang akan di ajarkan pada minggu depan dan peserta didik wajib mengambil modul tersebut dan mempelajari atau membaca di rumah terlebih dahulu. Gambar 2. Foto pelaksanaan Pendampingan penyusunan RPP dengan pendekatan Flipped Learning Pada bulan April 2021 penulis datang ke SMAN 1 Nimboran dan meminta data dari hasil pelaksanaan IHT, 28 orang guru yang hadir dari 32 orang guru yang terdaftar dan semuanya sudah Menyusun RPP dengan pendekatan Flipped Learning dan yang sudah mempraktekkan ke dalam pembelajaran ada 12 orang sementara 16 orang guru belum menemukan KD yang sesuai dengan pendekatan Flipped Learning, sementara 4 orang yang tidak hadir dalam IHT Ketika pengawas Pembina menemuinya, belum membuat RPP dengan pendekatan Flipped Learning karena tidak bertanya kepada teman yang mengikuti IHT. 135

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Gambar 3. Contoh RPP dengan Pendekatan Flipped Learing hasil pendampingan Testimoni 12 orang guru yang mempraktekkan pendekatan Flipped Laeraning dengan metode Project based learning, mengatakan sangat efektif dan efisien, ada juga yang mengatakan bahwa mata pelajaran matematika yang di ajarkan menjadi mudah di pahami karena peserta didik sudah mencoba beberpa contoh yang telah di buat dalam modulnya. Gambar 4. Testimoni Guru yang sudah mempraktekkan 136

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 3.3 Peserta didik merasakan efektifitas Pendekatan Flipped Learning Penulis menggali informasi kepada peserta didik di ketiga sekolah terkait pengalaman belajar mereka pada bulan Maret 2021 setelah guru menggunakan pendekatan Flipped Learning, dengan 3 (tiga) pertanyaan sederhana: (1) Apakah peserta didik merasakan adanya perubahan cara guru mengajar selama masa pandemi? (2). Apakah peserta didik merasa terbebani dengan cara guru mengajar dengan cara yang baru? (3). Apakah peserta didik merasa senang dengan cara guru mengajar saat ini? dari setiap sekolah penulis mencari 15 orang peserta didik dari lintas tingkatan kelas, setiap tingkan kelas diwakili oleh 5 orang peserta didik yang di ambil secara acak, yaitu dengan metode arisan yang mendapat nomor 1-5 mereka yang menjawab responden yang penulis berikan. Hasil yang di peroleh dari SMAN Kaureh, SMAN 1 Kaureh, dan SMA Persiapan Bumi Sahaja semua responden 45 orang peserta didik menjawab pernyataan (1) ada perubahan, (2) tidak terbebani (3) senang. Berdasarkan hasil responden peserta didik dari ketiga sekolah binaan di pedalaman ini maka dapat di pahami jika pendekatan Flipped Learning sangat efektif di gunakan pada masa pandemi covid-19 bahkan pada masa adaptasi kebiasaan baru. 3.4 Pembahasan Pendekatan Pembelajaran Flipped Learning menjadi salah satu jalan keluar yang dapat di gunakan untuk proses pembelajaran di masa pandemi covid-19, baik dilakukan dengan cara dalam jaringan maupun luar jaringan, bahkan dengan cara campuran antara dalam jaringan dan luar jaringan Penulis juga melihat beberapa keuntungan yang di alami oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajarn menggunakan Flipped Learning yaitu peserta didik belajar sesuai dengan gaya belajar, kecepatan atau irama, dan juga kemampuan masing-masing, dengan waktu dan kesempatan yang fleksibel, peserta didik di ajar untuk bertanggung jawab, mandiri, berusaha mencari tahu dan menyimpulkan tentang materi ajar yang di pelajari baik melalui video pembelajaran maupun power point, atau modul tutorial. Sedangkan bagi guru, dalam menyusun materi ajar berupa video pembelajaran dapat memanfaatkan chanel youtube, atau aplikasi video maker atau sejenisnya untuk merekam dirinya dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik, dan guru memiliki waktu yang lebih banyak untuk melihat karakter dan motivasi peserta didik dalam 137

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 mengikuti proses pembelajaran, dari pada fokus pada pemahaman pengetahuan setiap peserta didik. Pelaksanaan IHT di SMAN Kaureh seharusnya di ikuti oleh seluruh guru dan kepala sekolaha binaan berjumlah 38 orang, tetapi pada saat pelaksanaan yang hadir 32 orang dan 6 orang guru berhalangan hadir dengan berbagai alasan, pelaksaan IHT di laksanakan satu hari dan selebihnya di berikan tugas mandiri menyusun modul tutorial, powerpoint, atau video pembelajaran, yang hasilnya akan langsung di gunakan pada pertemuan minggu berikutnya, banyak guru yang bertanya pada saat IHT berlangsung, bagaimana cara menyusun modul materi ajar, power point materi ajar, atau video pembelajarannya?. Menjawab beberapa pertanyaan tersebut penulis, memberikan contoh modul yang mudah di donwload dari internet, power point yang mudah di buat oleh guru kemudian di print dan di bagikan kepada peserta didik, atau merekam diri sendiri yang sedang menjelaskan materi ajar dengan aplikasi video maker, atau ken master, atau aplikasi yang mudah di download dari internet. Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran pada minggu berikutnya merasa heran karena guru-guru tidak mengajar pada saat tatap muka tetapi memberikan kepada mereka modul atau meminta donwload dari WA guru tentang video pembelajaran, dan meminta peserta didik untuk pulang membaca dan atau menonton video pembelajaran dan membuat pertanyaan bagi yang kurang paham, dan atau membuat kesimpulan dari apa yang di pelajari dari modul atau video pembelajarana tersebut, para peserta didik pun merasa senag karena mereka tidak mengerjakan tugas atau soal. Hampir semua mata pelajaran memberikan modul atau video pembelajaran sesuai dengan mata pelajarannya, para peserta didik merasa tidak terbebani dengan cara belajar yang baru ini, mereka saling membrikan informasi terkait apa yang suda di baca dari modul atau di tonton dari video pembelajaran, sehingga sebelum kelas tatap muka di mulai para peserta didik sudah terlebih dahulu berdiskusi dengan teman sekelasnya, hal ini menghidupkan proses pembelajaran di masa pandemi covid-19. Peserta didik yang semula masih sering membolos karena takut engan banyaknya tugas yang akan di berikan oleh guru, saat ini sudah masuk sekolah lagi karena mendengar dari teman-temannya jika proses pembelajarannya tidak 138

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 memberatkan peserta didik, tetapi sebaliknya sangat menyenangkan karena hanya di suruh nonton video pembelajaran yang dapat di tontotn berulang-ulang sesuai keinginan peserta didik jika belum memahami maksud dan tujuan dari materi ajar yang sedang dipelajarinya. Karakteristik peserta didik dapat dipantau oleh guru, setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan pendekatan Flipped Learning, guru dapat menuliskan beberapa karakter baik yang dilakukan oleh peserta didik antara lain: (1) rajin, (2), mandiri, (3), bertanggungjawab,(4).Berani berpendapat. (5). rasa ingin tahu. (6). kreatif. (7). inovatif. (8). kerjasama. (9).solidaritas. serta guru mampu mengenali kometensi peserta didik dengan baik, yaitu peserta didik yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik, cukup dan kurang. 4. Kesimpulan & Rekomendasi 4.1 Kesimpulan Pendekatan Flipped Learning sangat efektif untuk proses pembelajaran pada masa pandemi covid-19 di pedalaman Papua, karena sangat mudah di pahami oleh guru dan juga mudah untuk di terapkan dalam proses pembelajaran sesuai mata pelajarannya, dan guru memiliki beberapa keuntungan dalam melakukan pengamatan dan penilaian, serta menguntungkan peserta didik karena mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, peserta didik pembelajar, gerakan literasi dan karakter pancasila dapat terwujud sesuai harapan mendikbud yaitu merdeka belajar. 4.2 Rekomendasi Pada masa pandemic dan tatap muka terbatas, pendekatan Flipped Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi guru dan peserta didik dan juga memotivasi peserta didik untuk berliterasi, serta menumbuhkan karakter Pancasila yaitu: Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Kreatif, bernalar Kritis dan Mandiri. Daftar Referensi Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan 139

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, Tentang Alokasikan Dana BOS Dukung Kurangi Penularan COVID19. Surat Edaran Mendikbud Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri agama, menteri kesehatan, dan menteri dalam negeri republik indonesia nomor 04/kb/2020 nomor 737 tahun 2020 nomor hk.01.08/menkes/7093/2020 nomor 420- 3987 tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19). Anis Umi Khoirotunnisa & Boedy Irhadtanto, (2020), pengaruh model pembelajaran flipped classroomtipeTraditional flipped berbantuan video terhadap kemampuan Berpikir kreatif siswa padamateribangunruang sisi datar, JPE (Jurnal PendidikanEdutama) Vol. 7 No. 2 , 17-23, Juli 2020. Brigitta Vinda Yonanta , (2018), Kelas Terbalik untuk Pelajaran Matematika, Publikasi Ilmiah, http://people_usd.ac.id/- ydkristanto/ Heri Novis Damayanti, (2016). Pengembangan model pembelajaran atematika berbasis flippedclassroom pada siswa kelas xi smkn 1 gedangsari gunungkidul, Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Liani Nurfadillahdkk.,(2020), Pengaruh Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa, Jurnal untirta vol X/2020, 215-225. Ratna Faridadkk.,(2019), Pengembangan model pembelajaran flipped classroom dengan taksonomi bloom pada mata kuliah sistem politik indonesia, Jurnal Teknologi Pendidikan Vol: 07/02, 104-122, Desember 2019. Web Jayapurakab.go.id (2020), Sekolah di Zona hijau direkomendasikan di buka https://id.wikipedia.org/wiki/Kelas_t erbalik (diakses 27 Maret 2021). 140

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 Penggunaan Virtual Coordinator Trainning (VCT) untuk Meningkatkan Efektvitas Pendampingan Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) di Sekolah Binaan Alpansyah Pengawas SMP Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir, Indralaya Ogan Ilir (30662) Email: [email protected] 1. Pendahuluan Saat ini semua sekolah harus memiliki rapor mutu sekolah. Rapor mutu ini berupa diagram dalam bentuk jdaring laba-laba yang menunjukkan pencapaian delapan standar nasional pendidikan (SNP) di sekolah tersebut. Dari rapor mutu ini dapat diketahui standar nasional pendidikan yang sudah tercapai atau belumtercapai. Tentu saja melalui rapor mutu ini pemerintah baik pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud maupun pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kata/Kabupaten dapat menjadikannya sebagai dasar dalam pembuatan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Rapor mutu sekolah hanya sebuah indikator yang menjadi bahan rujukkan bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam membuat kebijakan. Dasar hukum kebijakan tersebut sebenarnya mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pasal 6 ayat (2) dinyatakan bahwa siklus kegiatan memetakan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan; membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan; dan memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan pada Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Pemerintah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Sebelum kegiatan pendampingan mutu pendidikan pengawas bina setiap 141

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 satuan pendidikan telah mendapatkan bimbingan teknis dari LPMP. Selanjutnya pengawas pendamping pemetaan membuat rencana tindak lanjut (RTL) dan melaksanakan kegiatan pendampingan pemetaan mutu pendidikan sesuai RTL yaitu dua kali pendampingan. Pendampinga ke-1 kegiatan sosialiasi kegiatan dan penjelasan penginsian intrumen pemetaan ke sekolah binaan dan pendampingan ke-2 kegiatan verifikasi dan validasi instrumen pemetaan mutu pendidikan. Dalam pelaksanaan di lapangan dua kali pendampingan ke sekolah binaan untuk melaksanaan pendampingan mutu pendidikan tidaklah cukup. Pendampingan memelukan kunjungan pendampingan berkali-kali sebab ukuran keberhasilan pendampingan bukan sudah dua kali melakukan pendampingan tetapi sekolah sudah mengisi intrumen pemetaan secara baik dan benar dalam aplikasi pemetaan mutu pendidikan. Dalam melaksanakan pendampingan mutu pendidikan banyak kendala yang dihadapi. Kendala tersebut didapati berdasarkan pengalaman adalah sebagai berikut: (1) pengawas pendamping harus mendampingi sebanyak 9 sekolah binaan dan sekolah tersebut tersebar dengan lokasi yang beberapa di antaranya sulit untuk dijangkau; (2) kemampuan sekolah sasaran dalam memahami kegiatan ini tidak sama sehingga ada sekolah sasaran yang sudah melaksanakan dengan benar ada juga sekolah sasaran yang belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan; (3) butir pertanyaan dalam instrumen ada yang bersifat teknis sehingga perlu penjelasanlebih lanjut dengan mengacu pada peraturan; (4) di lokasi sekolah sasaran masih belum terjangkau jaringan internet sehingga saat pendampingan di sekolah hanya penjelasan (eksekusi terhadap kegiatan dengan membuka aplikasi dilakukan nanti di rumah atau di warnet); dan terakhir (5) aplikasi pemetaan mutu pendidikan yang digunakan pun terkesan lambat dan harus menunggu lama sementara jadwal cut off kegiatan sudah ditentukan. Kemajuan ilmu dan teknologi di zaman milenium ini yang dikenal dengan revolusi industri 4.0 memungkinkan pengawas pendamping untuk memberikan alternatif dalam mengatasi kedala yang dihadapi di lapangan yaitu dengan menggunakan virtual coordinator training (VCT) kepada sekolah sasaran. Kegiatan ini berbasis pada video conference yang dalam kegiataan lebih terencana dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti webex, zohoform, dan fastonecupture sehingga aktivitas pembimbingan layaknya penjelasan di depan 142

Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 e-ISSN 2722-2440 p_ISSN 2721-7464 kelas dengan jumlah peserta video conference yang relatif banyak. Dengan VCT ini diharapakan waktu pendapingan yang dijadwal secara terbatas hanya dua kali kunjungan, jarak sekolah yang jauh, perlunya penjelasan berulang-ulang agar sekolah sasaran tidak mengalami gagal paham dapat diatasi sehigga pada akhirnya sekolah dapat mengisi instrument pemetaan secara baik dan benar dengan persentase 100%. Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana meningkatkan efektivitas pendampingan pemetaan mutu pendidikan (PMP) di sekolah binaan melalui penggunaan virtual coordinator trainning (VCT)? Penulisan bertujuan mendeskripsikan efektivitas pendampingan PMP melalui penggunaan VCT dari segi waktu, tempat, biaya, kemudahan akses, dan kesesaian dengan kemajuan zaman. Manfaat bagi sekolah sasaran (kepala sekolah, guru dan operator sekolah) kegiatan ini: (1) dapat dilakukan tanpa harus mengganggu tugas kesehdarian seperti tugas menajerial kepala sekolah, tugas mengajar guru, dan aktivitas administrasi bagi operatora sekolah karena waktu pelaksanaan memungkin dilakukan di luar jam kerja; (2) dapat dilakukan di mana saja karena bersifat firtual sehingga responden tidak perlu datang ke suatu tempat; dan (3) tidak memerlukan biaya seperti untuk konsumsi atau transport selain biaya sendiri yang sifanya personal. Bagi pengawas pendamping kegiatan ini: (a) tidak mengubah rencana tindak lanjut (RTL) yang telah disepakati dengan pihak LPMP karena kegitan ini hanya merupakan kegiatan tambahan guna melengkapi kegiatan dalam dalam RTL yang hanya terbatas dua kali pertemuan; (b) dapat kembangkan untuk kegiatan pembinaan lainnya sebagai tindak lanjut. Manfaat bagi LPMP kegiatan ini menjadi bahan masukan untuk proses pendampingan PMP berikutnya mengingat sekolah sasaran memiliki derajat kesulitan yang beragam mulai dari akses lokasi, pemahaman responden, sampai pada penguasaan teknologi. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kegiatan ini menjadi bahan masukan dalam upaya pembinaan satuan pendidikan yang ada di wilayah kerja seiring dengan perkembangan ilmu dan teknolgi di era revolusi industri 4.0. 143

e-ISSN 2722-2440 Prosiding Webinar Guru Penggerak Tahun 2021 p_ISSN 2721-7464 2. Metodologi Metode yang digunakan dalam penulisan adalah metode best practice artinya deskripsi pengalaman terbaik seorang pengawas sekolah melakukan pendampingan PMP di sekolah binaan sekolah dengan menggunakan virtual coordinator trainning (VCT). Ada tiga tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini: (1) tahap persiapan, (2) tahap video converence, dan (3) tahap pemantapan. Dalam tahap persiapan, pengawas bina harus dapat membuat persiapan pelaksanaan VCT ini secara terperincil dan jelas. (1) Menginformasikan kepada responden di sekolah binaan bahwa pengawas bina akan melaksanakan pembimbingan pengembangan profesi guru dalam pelaksanan penelitian tidak kelas melalui virtual coordinator training (VCT) pada saat kunjungan pembinaan di awal tahun pelajaran disertai dengan penjelas singkat tentang teknis video coverence sebagai salah ciri pembelajaran Abad Ke-21. (2) Membuat room meeting lengkap dengan password, link dan barcode sehingga mudah diunggah dan disampaikan dalam bentuk poster. (3) Membuat presensi (daftar hadir peserta) dalam bentuk virtual dengan menggunakan Zoho-form atau Google form. (4) Menyepakati tanggal dan hdari pelaksaan pembimbingan melalui virtual coordinator trainnning (VCT). (5) Membuat flayer dan menyebarkan flayer tersebut sebagai sarana informasi sekaligus memotivasi dan menggali rasa ingin tahu para guru di sekolah binaan sehingga pada akhirnya para guru sendiri secara sadar dan sukarela mendaftar diri sebagai peserta kegiatan pembimbingan. (6) Menginformasikan peralatan yang diperlukan perserta pembimbingan saat pelaksanaan: laptop/komputer atau handpone android, aplikasi WebEx, dan jdaringan internet yang dapat diakses (baik internet sekolah maupun menggunakan data kuota) Pada tahap video converence (vicon) dilaksanakan video converence (vicon) kepada guru-guru dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Pengawas bina membuka room meeting. Number room dan password serta link dan barcode sudah tertera padaflayer yang sudah dipublish. (2) Para responden masuk ke room meeting melalui perangkat laptop atau pun handpohne yang mereka miliki. (3) Pengawas bina menginformasikan tata tertib peserta selama dalam roome meeting termasuk prosedur yang harus dilakukan seadainnya 144


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook