Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Rahasia Konselor Sebagai Pelayan Curhat

Rahasia Konselor Sebagai Pelayan Curhat

Published by faisaldwikusuma1, 2020-01-08 22:28:04

Description: Mengupas rahasia seru, unik, dan menarik seputar Konselor dan dunia curhat

Keywords: Konselor,Curhat,Konseling

Search

Read the Text Version

75 mengungkapkan perasaannya, apakah takut, bingung, dan lain-lain. Udah gitu, konselor bisa bilang kalo dia nggak memaksa konseli untuk tetap berada di situ. Mau pergi boleh, sebaliknya, mau tetap di tempat pun boleh. Dengan sikap yang kayak gitu, yakni mempersilakan konseli buat nentuin keputusan atau ngasih dia kebebasan, malah bakalan bikin rasa kepercayaan dalam diri konseli terhadap konselor itu timbul sob. Mungkin pas pertama kali datang ke konselor, dia memilih untuk pergi karena emang awalnya pun dia datang secara terpaksa, tapi begitu tau sikap konselor yang didatanginya tuh kayak gitu, seringkali konseli malah datang ke konselor di kemudian hari dan kali ini, dia datang dengan sukarela. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

76 5. Being Active (Kegiatan) S obat, kalo sobat ngadain suatu acara atau event tertentu, apa sobat pengen masyarakat atau komunitas yang jadi sasaran acara sobat itu berpartisipasi secara aktif? Kalo nggak pengen ada respon atau partisipasi aktif dari orang mah ngapain capek-capek bikin acara atuh?  Nah, dalam proses layanan bimbingan dan konseling yang terdiri dari beberapa kegiatan pun kayak gitu sob. Konselor selalu berupaya ngasih dorongan sama konseli yang berhubungan dengannya kala itu biar dia berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan. Kenapa harus aktif? Balik lagi ke tujuan sederhana layanan BK yang harus diingat sob, yakni memandirikan konseli. So, dalam proses layanan pun udah semestinya kita bikin dia turut serta Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

77 secara aktif dan nunjukkin kemampuan dirinya. Itulah asas kegiatan dalam BK  6. Openness (Keterbukaan) K awan, tau gimana cara polisi ngebongkar suatu kasus? Kasus ini berkaitan dengan asas yang satu ini, yaitu asas keterbukaan. Kasus apa pun itu, pasti selalu polisi ungkap semua hal yang sekiranya masih berkaitan. Salah satunya dengan terus bertanya ibarat mewawancarai tersangka yang terlibat dalam kasus itu. Pertanyaan yang udah diajuin ke tersangka tuh selalu polisi tanyain lagi dan lagi pada waktu yang lain. Kenapa? Itu adalah trik polisi buat mastiin apa jawaban tersangka tuh bener atau nggak. Kalo jawaban tersangka konsisten terus, bisa jadi Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

78 tersangka emang jujur, tapi kalo nggak konsisten alias jawabannya ngaco karena berbeda sama jawaban yang sebelumnya kan patut dicurigai. Nah sob, BK pun kayak gitu. Konselor harus bisa bikin konseli openness atau terbuka padanya, tapi bukan dengan bilang langsung “kamu harus terbuka sama saya ya.” Terus gimana dong? Banyak caranya sob. Diantaraya bisa berpatok ke hukum balas budi. Apaan tuh? Langsung saya kasih contohnya aja. Saya tanya, kalo ada teman sobat yang baik hati ngasih hadiah yang sobat sukai apa yang sobat rasain selain gembira? Saya rasa sobat ngerasa berutang sama teman sobat itu dan berniat pengen ngasih hadiah juga sama dia suatu saat nanti bukan? Contoh lainnya, misalkan suatu ketika, sobat dijaili sama teman- teman sobat. Mereka bikin skenario bareng- bareng untuk diam-diam ngejailin sobat. Udah Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

79 gitu, akhirnya, mereka ngasih kejutan yang bikin sobat terharu. Nah, kira-kira apa yang sobat pikirkan selain rasa haru, sebel, dan nggak nyangka? Saya yakin sobat berpikir “ok lah, kali ini kalian sukses ngejailin saya. Next, giliran kalian semua yang bakal jadi korban saya.” Bener nggak? Nah, kalo contoh yang ini cenderung disebut hukum balas dendam, tapi dendam yang positif. Hukum ini juga bisa kita aplikasiin dalam proses hubungan bimbingan dan konseling. Konselor pun sudah sepatutnya menunjukkan keterbukaannya pada konseli yang bersangkutan. Keterbukaan konselor tuh penting karena sikap tersebut memungkinkan konselor dan konseli mendapatkan kedekatan satu sama lain. Keterbukaan konselor pun memungkinkan konselor untuk memberikan umpan kembali pada konseli Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

80 serta berfungsi sebagai ajakan agar orang khususnya konseli kembali menjadi terbuka. 7. Now (Kekinian) S obat, asas yang biasa disebut dengan asas kekinian ini ngejelasin kalo fokus sasaran layanan BK tuh adalah problematika suatu hal yang dialami konseli yang bersangkutan dalam situasi kondisinya sekarang. Saya garis bawahi, dalam situasinya sekarang. Layanan BK yang berhubungan sama masa yang akan datang atau pun masa yang udah lewat pun ditinjau pengaruh atau dampak dan hubungannya dengan situasi kondisi saat ini sob. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

81 8. Dynamc (Kedinamisan) S obat, sebagai orang, kita kerap didorong biar selalu baik dan lebih baik lagi dari waktu ke waktu, begitu pun konselor, setuju? Nah, bukan kita selaku orangnya atau konselor selaku pemberi layanannya aja sob, melainkan juga alat atau isi layanannya juga yang harus dinamis secara progresif alias bersifat inovatif (selalu diperbaharui). Makanya, ada pula yang namanya asas kedinamisan  9. Harmony (Keharmonisan) B ro dan sis, mungkin pada bertanya-tanya “apanya yang harus harmonis?Apakah konselor sama konselinya?” Yups, tapi di sini, bukanlah itu maksudnya. Keharmonisan yang Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

82 dimaksud adalah antara pelayanan BK dan nilai beserta norma yang ada baik norma agama, hokum, adat istiadat, maupun kebiasaan yang berlaku. Bukankah konselor juga membantu dalam meningkatkan kemampuan konselinya untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai beserta norma tersebut? So, harmoniskanlah isi pelayanan BK dengan nilai dan norma yang ada sesuai dengan asas keharmonisan dalam BK  10. Stand Alone (Kemandirian) K awan, basis yang satu ini berfungsi membuat konseli self understanding (memahami diri), self accepting (menerima diri), self directing (mengarahkan diri), dan self realization (merealisasikan/mewujudkan diri). Ok Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

83 lah, konselor membantu konseli biar bisa ngelakuin keempat hal itu. Artinya apa? Artinya, keempat hal itu harus bener-bener murni dilakuin sama konseli itu sendiri alias dilakuin karena kesadaran dia sendiri, bukan karena paksaan dari kita sob. Konselor pun berupaya membuat sosok konseli itu biar bisa menjadi self reliant. Apa itu? Self Reliant adalah orang mandiri yang bisa sepenuhnya mengandalkan kemampuan, penilaian, dan sumber dayanya sendiri. Nah sob, inilah maksud dari asas kemandirian yang satu ini  11. Referral (Alih Tangan Kasus) N ah sob, asas yang satu ini pun harus diingat dan kita gunakan dalam kondisi tertentu, yakni referral alias alih tangan kasus. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

84 Kapan kondisi yang tepat? Kondisinya adalah kalo kebutuhan konseli udah dipastiin nggak bisa dipenuhi karena udah bukan termasuk dalam bidang garapan layanannya lagi. Misalkan, konseli itu tiba-tiba mengalami ketidaksadaran secara psikis. Nah, udah saatnya konseli itu diserahkan pada pihak lembaga psikolog atau psikiater, tapi kesimpulan terkait dengan kebutuhannya pun haruslah akurat, seksama, dan nggak asal-asalan sob. Jangan cuma karena udah pusing nggak jelas ngurusin konseli, main nyerahin aja. Kalo cuma kayak gitu, sobat terkesan lari dari masalah, tapi kalo kesimpulan dan keputusan referral itu terbilang tepat buat dilakuin, konselor nggak bisa asal menyudahi hubungan aja dengan cuma bilang “saya udah nggak bisa ngasih layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.” Terus harus gimana dong? Lebih baik lagi kalo kita selaku konselor Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

85 menghubungi profesional lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan konselinya. Konselor harus memerhatikan dan menempuh beberapa prosedur di bawah ini sob. Kita bahas satu persatu lagi ok  a. Tentuin dulu pihak atau lembaga apa yang sesuai dan emang nyediain layanan yang dibutuhin sama konseli. So, konselor emang harus siap siaga dengan selalu menambah pengetahuannya seputar sumber yang ada dalam masyarakat mulai dari lembaga kesehatan, pariwisata, pendidikan, profesi, dan lain-lain. Nah, dari tiap lembaga itu, cari tau kebijakan- kebijakan, program bantuan, biaya layanan, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

86 b. Kalo pihak atau lembaga udah ditentuin, baru bicarain rencana alih tangan konseli yang bersangkutan sama pihak tersebut. Ingat sob! Kerahasiaan masalah konseli yang udah kita ketahui sebelumnya tetap harus dijaga. c. Next, kalo pihak lembaga itu menyepakati permintaan referral dari kita, saatnya kita berbicara sama konselinya. Jelasin alasan-alasan dan pertimbangan konselor mengalihtangankan konseli ke pihak lembaga itu. Jangan keliatan pengen cepet-cepet lepas dari konselinya. d. Kalo alih tangan udah disetujui sama konseli, belum beres tugas kita selaku konselor. Selanjutnya, kita siapin langkah-langkah referral itu dan Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

87 sampaikan ke konseli. Kalo bisa, konselor nemenin konseli itu datang ke lembaga yang dimaksud. e. Kemudian, konselor harus siap membantu nyediain informasi seputar masalah konseli mulai dari kebutuhannya, ringkasan bantuan yang udah kita kasih dan lakuin padanya, surat permintaan pelayanan khusus bagi konseli, petunjuk perasaan konseli tentang tindakan referral, dan keterangan lainnya. f. Nah, kalo proses pelayanan lembaga tersebut udah berjalan, konselor pun harus selalu siap kalo sewaktu-waktu diminta kerja samanya oleh lembaga tersebut. Kontrol selalu kondisi konseli dengan berusaha memperoleh laporan Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

88 dari lembaga itu tentang kemajuan yang dicapai sama konseli itu. Hal itu sebagai indikasi sejauh manakah alih tangan itu memenuhi harapan dan kebutuhan. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

89 Bagian Spesial Kedua Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

90 Tentang Curhat S obat, hari gini siapa sih yang nggak kenal curhat? Apalagi kalangan remaja yang gahol gitu  Curhat di sini bukanlah curi hati, melainkan curahan hati atau mencurahkan hati. Bagi kebanyakkan remaja saat ini, curhat tuh bagaikan obat di kala hati sedang galau, gelisah, sedih, ngambek, dan lain-lain. Coba aja, kalo sobat galau, lebih enak memendamnya sendiri atau justru menumpahkannya ke orang-orang terdekat sobat? Pasti mendingan ditumpahin kan. Asaaal, nggak berlebihan juga, bisa-bisa entar dianggap cengeng karena “segala diceritain,” hehehe. K alo kita berkaca ke teori psikoanalisis dengan tokoh terkenalnya, yaitu Sigmund Freud, sebetulnya ada berbagai cara untuk meredam atau mengurangi beban pikiran hidup Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

91 yang kita rasakan itu sob. Apa aja tuh? Pertama, bisa dengan represi alias memendam perasaan. Orang yang pakai cara ini cenderung membiarkan beban pikirannya itu bergejolak dalam dirinya. Dia enggan mengeluarkan segala isi hati yang melanda, menekan, dan membebani jiwanya. Kedua, bisa dengan regresi alias menangis. Ini salah satu cara yang cenderung akrab dilakukan kaum wanita meskipun kaum lelaki pun nggak jarang menggunakan cara ini. Emang sih, menangis tuh lebih dipandang sebagai bentuk kelemahan, padahal kesegaran yang didapatkan sama orang yang baru menangis tuh hebat sob. Kok bisa? Praktisnya, karena menangis membuat kita mengeluarkan beban pikiran yang melanda diri sebanyak-banyaknya. Makanya, beberapa orang kalo nangis tuh bener-bener dimaksimalkan alias nggak pakai setengah-setengah biar hasilnya pun Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

92 maksimal. So, banyak-banyaklah menangis!  (nggak juga ya) Ketiga, yaitu penyangkalan. Penyangkalan di sini tuh berarti bertindak seolah-olah sedang bahagia, padahal sebetulnya lagi nge-drop. Ada baiknya juga orang semacam ini karena mereka nggak mau orang-orang disekitarnya mengetahui atau bahkan terlibat langsung dengan persoalan yang menyelimuti pikiran dan dirinya. Orang ini bisa terlihat fun dikala hatinya sedih atau pikirannya numpuk. Semata-mata mereka pengen bilang “nggak ada apa-apa kok, aku baik-baik saja.” Keempat, ada yang namanya rasionalisasi. Terakhir, adalah katarsis atau pelepasan beban. Nah sob, curhat tuh lebih masuk ke dalam kategori yang satu ini, yakni katarsis. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

93 B ro dan sis, dengan curhat, beban yang tadinya numpuk di pikiran kita seolah-olah terasa makin berkurang. Soalnya, beban pikiran kita tersampaikan ke tempat yang emang tepat. Bisa curhat dengan menulis di diary, dengan menggambar, dengan meng-update status, bahkan yang paling mantap tentu saja curhat ke Yang Maha Kuasa. Pertanyaan berikutnya, kalo tempat curhatnya adalah sesama orang gimana? Syarat- syaratnya apa aja sih buat jadi tempat curhat yang baik tuh? Sobat, nggak ada jawaban mutlak tentang hal ini, cuma kalo kita mengambil esensi curhat sebagai obat peredam emosi yang bersifat sementara, tentu aja orang yang jadi tempat curhat tuh nggak bisa sembarangan. Tempat curhat harus merupakan seseorang yang bisa memahami perasaan alias bersifat empatik dan bisa memberi perhatian penuh sama orang yang Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

94 curhat padanya. Kalo nggak kayak gitu alias sebaliknya kan bukannya meredam emosi seseorang melainkan malah bikin emosi orang itu makin melonjak. Katanya “obat” tapi malah jadi “virus.” So, tempat curhat tuh harus mempunyai sebuah skill yang bukan memperburuk keadaan melainkan bikin keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, konselor adalah pelayan curhat yang profesional dengan berbagai teknik dan kemampuannya, tapi ingat sob, segala kelebihan dan kelayakan konselor sebagai pelayan curhat tetap nggak sebanding dengan kelebihan dan kelayakan Tuhan yang emang pada hakekatnya adalah sumber atau tempat utama bagi manusia untuk memohon pertolongan  S eperti yang ditegaskan oleh Dr. Ashwin dari berbagai sumber, curhat tuh punya Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

95 manfaat yang lebih banyak sob, asalkan, disampaikan sama orang yang juga tepat. Dr. Ashwin memaparkan ciri orang yang tepat untuk dijadikan sebagai teman curhat, yakni sebagai berikut : 1. Dia bisa menjaga rahasia pencurhat. 2. Dia bisa menghargai pendapat. 3. Dia bisa memberi cara pandang yang berbeda dengan cara pandang kita. Loh, kok gitu? “ya kalo sama, nggak solutif dong,” ujarnya. M enurut Dr. Ashwin, mendapatkan teman curhat yang tepat tuh butuh proses pencarian. Begitu kita menemukan orang yang membuat kita nyaman berbagi cerita, baru pencarian pun berakhir. Dr. Ashwin pun menuturkan kalo konselor mungkin dilibatkan juga Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

96 selama masalah yang ada terasa berat diselesaikan sendiri atau juga oleh lingkaran terdekat kayak teman curhat dan keluarga. “Kalau dirasakan bahwa teman-teman tidak bisa memberi solusi seperti yang diharapkan, mungkin profesional bisa menjadi pilihan. Jam terbang mereka lebih banyak, mereka juga sudah menghadapi bermacam-macam masalah. Pilihan solusi lebih banyak, tapi bukan berarti tiap ada masalah, kita harus datang melulu ke konselor selaku sosok profesional,” sarannya. N ah sob, Dr. Ashwin pun turut menjelaskan efek negatif orang yang nggak biasa curhat. “Tertahan masalahnya karena dia nggak pernah dapat cara pandang lain Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

97 untuk menyelesaikan masalah. Makin besar dipendam, suatu saat jadi problem, entah gangguan tidur, cemas, depresi, dan lain-lain. Pada akhirnya, bisa sakit jiwa, kemungkinan itu ada. Prosesnya tiap orang berbeda, tergantung ketahanan masing-masing orang,” jelasnya. Kawan, selain keluarga, temen sendiri pun nggak kalah jadi tempat curhat sebagian orang termasuk remaja. Udah nggak aneh rasanya kalo temen dekat kita suka ngomongin soal hubungannya dengan gebetan lawan jenisnya. Maklum anak muda. Belum juga apa-apa, udah nyebutin nama si “dia” dan si “dia” lagi aja, tapi ini nggak berlaku buat semua orang ya sob. Ada yang kayak gitu, ada pula yang nggak biasa kayak gitu. Buat orang yang lagi tertarik sama someone sih emang nggak aneh kalo mulut mereka susah Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

98 banget buat nggak ngomongin segala hal tentang si someone-nya itu ke temen dekat mereka. Entah rasa seneng kayak yang ada dalam percakapan berikut… Inayah : “Hari ini aku seneng bangeeet…” Masturina : “Tumben, kenapa emang ay?” Inayah : “Si dia agak perhatian sama aku rin..kebangetan loohh” Masturina : “Cieeyy, perhatian dikit aja senengnya udah setengah mati apalagi kalo perhatian banget. Syukurlah ay, aku ikut senang.” Atau rasa kecewa dan sebel kayak yang ditunjukkan dalam dialog berikut… Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

Sofyanti 99 : “Babiii, aku nggak nyangka banget dia ngelakuin kayak gitu..” Septiana : “Siapa sof? Ngelakuin apa?” Sofyanti : “Si cowok itu tuh. Aku udah niat baik mau ngasih dia kado bingkisan..eehh, dianya malah berusaha mempersulit aku dong na..gimana nggak sebel coba.” B anyak banget topik curhatan yang ada di lapangan, diantaranya yang paling sering di kalangan remaja tuh persoalan teman, gebetan, keluarga, serta hobi atau bakat dan minat. Nggak sedikit mereka-mereka yang menjadikan seorang konselor sebagai tempat curhat mereka karena emang udah bidang dan ahlinya konselor, tapi lagi- lagi ingat sob! Di mana-mana tetap aja Tuhanlah Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

100 yang patut kita utamakan untuk menumpahkan atau mencurahkan segala isi hati kita. Setuju!?  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

101 Adakah Sesama Orang Yang Punya Kesamaan Seratus Persen? S ob, nggak sedikit orang yang dilahirkan ke dunia ini dengan mempunyai sosok kembarannya secara fisik. Yups! Sekilas, semuanya nampak sama seratus persen, kayak nggak ada bedanya sama sekali, tapi kalo kita amati lebih detail, selalu terbukti kalo ternyata nggak kayak gitu. Silakan sobat cari sekian banyak kembaran dan amati kedua orang yang saling kembar itu. Saya yakin pasti ada aja perbedaannya meski cuma sedikit atau terbilang sepele. Begitu pun karakter atau tingkah lakunya, nggak ada yang seratus persen sama. Bisa jadi ada orang tertentu yang punya kesamaan sampai dalam seratus hal. Misalkan sama-sama suka berenang, cenderung jail, anti sama kucing, dan Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

102 lain-lain, tapi adakah sesama orang yang perbedaannya nol?  N ah sob, sebagai konselor yang biasa melayani curhat, nggak bisa loh asal menyamakan orang yang satu ama orang yang lainnya. Ingat sob, tiap orang itu kan punya keunikannya masing-masing yang berbeda satu sama lain. Teknik yang udah cocok buat si A, belum tentu cocok buat si B. Iya nggak? Sesuai dengan prinsip “bimbingan adalah proses individuasi.” Prinsip ini memberi arti kalo fokus sasaran bantuan tuh tetaplah konseli meskipun pelayanannya menggunakan teknik kelompok. Makanya, kita harus tau dulu gambaran nih orang kayak gimana. Umpamanya kalo pebisnis tuh suka cari tau dulu selera atau kebutuhan konsumennya, “orang ini lagi butuh apa ya?” Nah, konselor pun Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

103 kayak gitu sob, biasanya ngelakuin obrolan kecil dulu, itu pun kalo emang memungkinkan. Makanya, konselor yang profesional di mata saya diantaranya adalah konselor yang bisa cepat akrab dengan konselinya meskipun belum pernah kenal sebelumnya. Kalo udah akrab kan dengan sendirinya, konseli itu bisa menerima dan menaruh kepercayaan sama kita. Belum ditanya apa-apa sama kita, eeehh dianya udah curhat dan terbuka duluan sama kita. Tanpa terduga, yang mulanya cenderung malu, nggak pede, atau tegang ama kita, malah jadi nggak bisa diem mulutnya. Kok bisa? Hal itu tiada lain adalah karena kenyamanan yang ditimbulkan oleh sikap kita. Nggak percaya? Coba aja  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

104 Mengenali Diri Sendiri S obat, perhatikan contoh kasus berikut yang udah banyak diadaptasi berbagai sumber, begitu pun di sini. Ceritanya ada dua orang cowok yang merupakan sobat karib sejak kecil. Saking dekatnya, ke mana-mana tuh berdua melulu bagaikan handphone dan casan. Suatu ketika, mereka berdua mampir ke sebuah kafe. Berikut percakapan mereka yang tertangkap kamera  Indra : “Dan, kamu mau pesen apa?” Wardana : “Aku pesen tumis kangkung, semur jengkol, sama buncis aja deh Dra.” Indra : “Gile ye. Mana ada yang begituan di kafe kayak gini. Becanda aja ah.” Wardana : ”Ya udah deh, ngikut kamu aja.” Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

Indra 105 : “Aahhhh..nggak kreatif kau (sambil berseri)” Wardana : “Eeeh harusnya kamu bersyukur dapetin pengikut setia kayak aku.” Indra : “Aaah, bisa aja. Udah, sekarang mah waktunya kita nikmatin.” Wardana : “Alaahh, malah pake tangan. Gaya sedikit dong. Ini tuh lagi di kota men. Pakai sendok aja deh biar nggak keliatan dari kampungnya tuh.” Indra : “Eits…aku nanya deh sama kamu. Emang kamu tau kebersihan sendok yang kamu pegang? (sambil berbisik)” Wardana : “Ya yakin deh, pasti bersih dong.” Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

Indra 106 : “Bisa yakin emang tau dari mana coba?” Wardana : “Yaa……. (bingung)” Indra : “Nah lo, bingung kan? Sama, gue juga bingung, nggak tau kebersihan sendok itu segimana. Tapi gue tau betul kebersihan tangan gue sendiri (sambil berseri-seri)” N ah sob, apa sih pelajaran yang bisa di ambil dari percakapan dua sosok pemuda ini? Indra nggak mau pake sendok karena dia nggak tau dan nggak yakin sendok itu bersih atau nggak, sedangkan kalo tangan sendiri, dia yakin betul kalo tangannya bersih. Makanya, dia mutusin buat pakai tangannya aja. Dari situ, kita bisa ambil sebuah pelajaran kalo yang tau betul gimana diri sobat itu cuma Tuhan dan sobat Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

107 sendiri. Begitu pun yang namanya konselor atau pun psikolog. Meskipun bidang keahliannya berhubungan dengan perilaku, toh nggak sepenuhnya bisa mutlak memastikan perilaku atau kepribadian seseorang. Keduanya cuma bisa mengambil gambaran umum yang sifatnya temporer atau sementara. So, sekali lagi, yang paling tau kepribadian dan semua hal tentang diri kita hanyalah Tuhan dan kita sendiri  Ini pula persoalan yang biasa melekat pada diri konseli yang menjadi PR bagi konselor yang menanganinya. S ob, terkadang kita pun nggak mengenali diri kita sendiri termasuk potensi yang dimiliki. Terkadang, kita ngerasa diri kita nggak ada apa-apanya. Bahkan lebih parahnya, beberapa diantaranya ngerasa kecewa sama Tuhan karena Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

108 udah menakdirkan kondisi mereka yang mereka anggap nggak adil. Sobat, kalo kita mengharapkan sesuatu yang terbaik menurut versi kita, tapi ternyata pada kenyataannya, kita cuma memperoleh sesuatu yang biasa-biasa aja menurut versi kita juga, tetaplah bersyukur karena kita bukan satu-satunya apalagi yang terburuk  Lagian, saat ini udah dipahami banyak orang bijak kalo kekecewaan tuh merupakan cara Tuhan untuk mengatakan pada kita, “bersabarlah, Aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu.”  Ibaratnya, Tuhan tuh mau ngasih kejutan sama kita. Nggak percaya? Coba sobat amati, udah akrab di mata dan telinga kita bahwa beberapa orang yang pengen ngasih hadiah atau pun sekadar ngucapin selamat sama seseorang di momen spesialnya tuh suka terlebih dahulu ngejailin orang itu melalui skenario yang udah Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

109 direncanain sebelumnya. Dia bikin skenario jail yang diharapkan bisa membuat targetnya bingung, kesal, bahkan sampai menangis-nangis dulu. Setelah itu, baru pada waktunya mereka memberikan surprise atau kejutan dengan entah sambil bernyanyi dan/atau membawa bingkisan kado. Alhasil, orang yang ulang tahun itu pun semakin terharu aja begitu melihat kejutan dari orang-orang dekatnya. Nah sob, itulah perumpamaannya kalo Tuhan pun selalu memberikan surprise alias sesuatu yang lebih baik bagi kita menurut-Nya. Hanya saja terkadang kita nggak menyadarinya. Masih mending kalo nggak menyadarinya, lebih parah lagi kalo udah disadarkan, tapi nggak sadar-sadar, hehe. Kalo surprise itu nggak kita rasakan di dunia, yakinlah bahwa surprise itu bakal kita terima di surga kelak  Sob, setuju kan kalo Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

110 burung cenderawasih tuh emang amat indah diliat? Mereka, yakni cenderawasih itu, nggak tau kalo mereka tuh sebetulnya indah banget, tapi kita tau begitu indahnya warna setiap bagian tubuh mereka. Sama halnya kayak kita yang terkadang nggak tau atau mengenali diri kita sendiri termasuk potensi yang dimiliki kita yang sebetulnya amat berharga, tapi Tuhan tau bahwa begitu bernilai dan berharganya diri kita  K awan, sekali lagi, nggak ada orang yang nggak pernah sama sekali melakukan kesalahan dan kegagalan baik besar maupun kecil serta nggak ada pula orang yang hidupnya selalu berjalan mulus 100%. Di satu sisi, hal-hal itu emang amat menyakitkan, tapi di sisi yang lain, kita harus berterima kasih pada mereka. Loh, kenapa? Sobat, berterima kasihlah pada Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

111 “kesalahan” karena itulah yang membuatmu mengetahui kebenaran. Berterima kasihlah pada “kegagalan” karena itulah yang membuatmu lebih berjuang keras dan berhati-hati agar tidak mengulanginya untuk kedua kalinya. Berterima kasihlah pada “ujian atau cobaan” karena itulah yang membuatmu menjadi sosok yang lebih tegar dan tabah. Berterima kasihlah pada “kesakitan atau kelelahan” karena itulah yang membuatmu menjadi lebih kuat dan masih banyak lagi hal lainnya yang patut menerima ucapan terima kasih dari kita. Kalimat-kalimat itu udah sering kita dengar bukan? So, setiap kita mengalami suatu cobaan, kegagalan, atau kekecewaan atas suatu hal, ingatlah selalu kalimat yang diumpamakan sebagai pesan Tuhan, yaitu “bersabarlah, Aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu.” Saya sendiri udah sering mencobanya dan ternyata Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

112 memang ampuh! Yang tadinya mau kecewa berat, ngambek, atau stres, tapi begitu ingat kalimat dahsyat itu, saya berpikir lagi dua kali apa mau diterusin kecewanya atau nggak. Malahan, begitu ingat kalimat itu, saya kerap langsung tersenyum karena berpikir “waah, Tuhan mau ngasih kejutan lagi nih. Asyiik! Horee!”  Sama aja kayak orang yang dijaili sampai emosinya naik entah sampai mau nangis atau ngambek, tapi begitu tau kalo dia sedang dijaili dan dikasih kejutan kan akhirnya secara spontan emosinya pun turun lagi dan malah tersenyum  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

113 Pandai Berkomunikasi ≠ Pandai Berbicara? N ah sob, ternyata hubungan komunikasi antarorang itu nggak sembarangan. Apalagi kalo salah seorangnya lagi dalam kondisi nggak stabil secara emosi. Salah ngomong dikit aja kan bisa bahaya. Kalo dalam pepatah tuh, “mulutmu harimaumu.” Maksudnya, mulut tuh bisa menjadi senjata kita untuk membela atau melindungi diri kita dan orang lain. Sebaliknya, mulut pun bisa melukai diri kita sendiri. Bisa jadi maksud kita tuh baik. Niatnya emang pengen bantuin dia, cuma yang namanya orang emang nggak sempurna. Kadang-kadang keceplosan, kadang-kadang nggak sadar mengeluarkan kata- kata yang nggak patut diucapkan atau yang nggak kita sadari sebetulnya itu menyinggung dia, tapi konselor yang emang pada dasarnya sebagai Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

114 pelayan curhat punya skill yang unik dalam berkomunikasi sama konselinya. Yang namanya konselor itu bukan sosok yang harus pandai berbicara, melainkan yang harus pandai berkomunikasi sob. Loh, emang apa bedanya? Gini sob, orang yang pandai berbicara cenderung bakal banyak bicara. Ngomooong terus nggak ada habisnya karena mereka cenderung pengen menguasai pembicaraan. Selain itu, orang yang pandai berbicara tuh cenderung pengen nunjukkin ke lawan bicaranya kalo mereka orang yang pintar. Wajar aja kalo kebanyakan orang sebel sama orang macam gini. Nggak percaya? Coba aja kalo bro dan sis sewaktu-waktu ngobrol sama teman atau siapa pun itu, terus dia melulu yang ngomong tanpa ngasih kesempatan sama sobat untuk gantian berbicara, gimana perasaannya? Pasti kesel kan karena seolah-olah kita nggak Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

115 dihargai. Apalagi kalo orangnya nyeritain melulu tentang dirinya, pakai banget deh keselnya  Lain lagi sama orang yang pandai berkomunikasi bung. Orang macam ini justru adalah tipe orang yang bisa menyesuaikan diri dengan pembicaraan. Mereka tau kapan waktunya untuk mendengarkan dan kapan waktunya giliran mereka untuk berbicara soal ini dan soal itu. Tau nggak sob, pandai berkomunikasi ini merupakan salah satu kekuatan seseorang dalam interesan atau menarik perhatian orang lain. So, tunggu apa lagi, jadilah orang yang pandai berkomunikasi sob!  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

116 Rumus Membangun Kepercayaan Konseli Selaku Pencurhat K awan, keimanan atau kepercayaan mantap seseorang terhadap Tuhan antara lain adalah karena orang itu meyakini keberadaan Tuhan itu sendiri. Meskipun dia nggak bisa melihat langsung keberadaan dan wujud-Nya, dia merasa dekat secara bathin dengan-Nya. Dia tau kalo Tuhan, Sang Pencipta yang tiada bandingnya, selalu mengamatinya dalam setiap ruang dan waktu. Dari situ pula, kita tau kalo kepercayaan seseorang terhadap seseorang tuh diantaranya adalah berdasarkan atas kedekatannya dengan orang yang dipercayainya itu meskipun nggak semua orang terdekatnya yang mereka percayai. Nah, itulah dampak dari kedekatan seseorang dengan orang yang lainnya, tapi apakah cuma Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

117 kedekatan aja yang membuat orang itu langsung percaya sama kita? Gini sob, umpamanya, sobat mempunyai seorang teman dekat yang mengaku berprofesi sebagai konselor. Suatu ketika, sobat mendapatkan persoalan yang membingungkan. Datanglah sobat ke teman yang mengaku berprofesi sebagai konselor itu untuk meminta bantuan darinya, tapi alhasil setelah itu, persoalan sobat bukannya menjadi tuntas melainkan malah menjadi semakin rumit dan berdampak buruk. Hal itu cenderung disebabkan oleh ketidakutuhan dan ketidakkompetennya teman sobat yang satu itu karena ternyata setelah diselidiki, dia hanyalah seorang konselor gadungan. Lantas, seandainya suatu ketika sobat mengalami persoalan serius lagi, apakah sobat masih menaruh kepercayaan sama teman sobat yang mengaku sebagai konselor gadungan itu? Ok- Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

118 lah, pengalaman emang bukan alasan bagi kita untuk berpikir secara buta, tapi kalo integritas dan kompetensi seseorang emang nggak memenuhi syarat, kenapa kita harus terus memaksakan juga kan sob? Makanya, integritas dan keahlian seseorang pun turut berpengaruh, nggak cuma menjalin kedekatan aja. Kalo diri kita dibekali dengan integritas dan skill atau keahlian yang mumpuni, orang kan bakal berkata “saya percaya kamu bisa mengatasinya.” Itulah sebab kepercayaan orang khususnya konseli timbul. Coba aja, pernah nggak suatu ketika sobat pergi ke suatu tempat menggunakan kendaraan pribadi, kemudian menitipkan kendaraan sobat itu sama security atau petugas parkir di tempat tersebut? Kemungkinan besar atau pada umumnya, petugas parkir itu bukanlah orang yang dekat dengan kita bukan? Malah kadang baru kenal dan baru Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

119 bertemu pada waktu itu juga, tapi kenapa kita bisa percaya dan mau menitipkan kendaraan kita padanya? Karena kita tau kalo dia udah terbiasa dan berpengalaman dengan pekerjaannya itu. So, secara spontan, kita pun menaruh kepercayaan padanya. Nah sob, nggak dekat pun asal terbilang profesional aja bisa dapat kepercayaan orang. Apalagi kalo udah profesional ditambah lagi punya kedekatan dengan orangnya, kita makin dipercaya aja ama orang itu. Kalo dirumuskan, seperti yang dikatakan oleh Bapak Anies Baswedan (2012), rumus membangun kepercayaan adalah sebagai berikut : Trust = Integrity + Competency + Intimacy – SI Trust : Kepercayaan Integrity : Integritas Competency : Keahlian Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

120 Intimacy : Kedekatan Self Interest : Kepentingan pribadi S o, bangunlah kepercayaan konseli dengan membangun pula integritas, kompetensi, dan kedekatan kita sebelumnya sebagai konselor secara utuh dan padu serta kurangi bahkan hindarilah kepentingan pribadi. Ingat sob, membangun kepercayaan konseli di sini bukan berarti bermaksud menandingi kepercayaan terhadap Tuhan ya sob. Itu terlalu berlebihan karena biar bagaimana pun juga, trust to god adalah yang terpenting  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

121 Konselor Itu Harus Jadi Listener Yang Baik B ro dan sis, rata-rata orang itu lebih senang berbicara atau mengeksplorasi dirinya dibandingkan dengan mendengarkan orang lain. Makanya, orang bakal seneng banget kalo dia bener-bener diperhatiin saat dia sedang berbicara. Apalagi orang yang cenderung interrupts alias cenderung lebih banyak bicara sampai-sampai nggak sadar kalo lawan bicaranya lagi berbicara (parah banget ya). Hanya saja sebagai konselor, udah selayaknya memberi kesempatan yang besar sama konselinya untuk menyampaikan segala hal yang emang pengen dia sampaikan. Jangan dulu dihujani dengan banyak pertanyaan ini itu ini itu pada dia yang mau curhat sob. Beri dia kebebasan dulu. Nggak sedikit Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

122 konselor yang pengen segera memberikan nasehat sama konselinya, sehingga terlalu menunjukkan kebosanan dirinya pas lagi mendengarkan penyampaian kata demi kata dari konseli. Asal tau aja sob, kalo sikap nggak sabar seperti itu terbaca oleh konseli, bisa-bisa dia bakal merasa tersinggung. So, sekali lagi, jadilah listener yang selalu bersedia mendengarkan apa yang mau konseli katakan. Masalah benar atau nggak, sesuai atau nggak, tunda dulu deh  B ro dan sis, kalo kita nggak bersedia mendengarkan orang yang lagi bicara, lalu buat apa juga orang lain harus mendengarkan kita? Emang sih, gaya bicara tuh bisa menunjukkan gambaran diri kita di mata orang lain. Hanya saja ada hal yang nggak bisa disepelein juga kalo kita cuma terbiasa berbicara. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

123 Apaan tuh? Gini sob, kalo kita terlalu kebiasaan banyak berbicara, kita bakalan jarang mendapatkan hal yang baru. Kenapa? Bandingkan aja kalo sebaliknya kita kerap berusaha mendengarkan orang lain, bisa jadi kan kita sering mendapatkan gagasan, berita, atau pun info yang baru dari orang tersebut. Hasil dari apa? Sepele! Cuma hasil dari mendengarkan. S ob, kadang-kadang, orang yang curhat ke kita, entah itu teman atau siapa, nggak meminta kita untuk menanggapinya dengan memberikan nasehat apalagi cewek. Mereka cuma pengen kita memerhatikan, mendengarkan, dan memahami mereka doang. Gitu aja kok repot  Eits, tapi ingat! Menanggapi sih tetaplah harus, tapi nggak selalu dengan memberikan nasehat apalagi bersikap secara domineering alias Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

124 memaksa mengambil kontrol atas suatu kondisi dengan bilang “kamu harus…” Tanggapan yang biasanya disukai oleh orang yang berbicara adalah pertanyaan. Kenapa? Karena memberi sebuah pertanyaan itu menunjukkan minat dan perhatian kita pada pembicaraan dia, dalam hal ini, konseli. Coba aja amati gimana perasaan seorang pembicara dalam suatu kegiatan entah itu seminar, training, rapat, dan lain-lain begitu masuk ke sesi atau tahap tanya jawab, banyak orang yang mengajukan pertanyaan padanya? Lantas, apakah dia jadi merasa kesal atau kecewa sama orang-orang yang bertanya itu? Ya jelas nggak. Justru dia jadi senang kan? So, nggak ada salahnya sobat memberikan beberapa pertanyaan atas apa yang baru konseli sampaikan meskipun sebenernya sobat udah paham betul terhadap itu semua. Ada dua jenis pertanyaan yang bisa kita Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook