Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Rahasia Konselor Sebagai Pelayan Curhat

Rahasia Konselor Sebagai Pelayan Curhat

Published by faisaldwikusuma1, 2020-01-08 22:28:04

Description: Mengupas rahasia seru, unik, dan menarik seputar Konselor dan dunia curhat

Keywords: Konselor,Curhat,Konseling

Search

Read the Text Version

Faisal Dwikusuma RAHASIA DI BALIK KONSELOR SEBAGAI PELAYAN CURHAT Tuhan Tetaplah Tempat Curhat Yang Utama

Simak Kata Mereka

Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. (Dosen PPB-BK Universitas Pendidikan Indonesia) Sebuah karya yang baik dan berani…!

Leilissani El Zudaida (Peraih Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Teknik Konseling Tingkat Nasional 2011 ) Bukunya kreatif...! Bahasanya ringan dan bisa menjadi alternatif bacaan khususnya untuk orang-orang yang berkecimpung dalam ranah bimbingan dan konseling. Salut deh...!

Syahril Ramadhini (Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa BK Indonesia Periode 2012) “Berani bertindak, berani bertanggung jawab! Buku yang luar biasa, kembangkan…!!!”

Bayu Taufik Purbaya, Cht. (Mahasiswa PPB-BK Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2011) Dengan gaya bahasa yang ringan, mengalir, dan sederhana, Faisal Dwikusuma berhasil membuat sebuah buku bertemakan bimbingan dan konseling menjadi sebuah bacaan yang mengasyikan dan tidak membosankan. Gaya bahasa dalam buku ini begitu mengalir seperti layaknya membaca sebuah novel. Materi dalam buku ini pun sangat ringan dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan, bahkan oleh orang awam yang belum mengenal bimbingan dan konseling sekalipun. Direkomendasikan pada siswa dan mahasiswa untuk membaca buku berjudul “Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat” ini, khususnya kepada mahasiswa psikologi pendidikan dan bimbingan.

Puranti Nur Farida (Mahasiswi Psikologi Universitas Padjajaran Angkatan 2011) Isinya menarik dan bahasanya anak muda banget...! Buku ini mengajak para anak sekolah agar tidak takut dengan yang namanya guru BK dan itu sangat bagus. Teorinya pun terbilang terkuasai kalo melihat dari setiap penjelasannya. Selain itu, dalam buku ini, banyak contoh yang amat menarik untuk dibaca.

Khusnul Maria Ulfa (Alumni PPB-BK Universitas Negeri Surabaya Angkatan 2009) “Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat” adalah buku yang menarik. Melalui buku ini, Faisal Dwikusuma mampu menjelaskan secara garis besar bimbingan dan konseling yang mematahkan anggapan bahwa konselor adalah polisi sekolah. Dengan bahasa “percakapan sehari-hari,” yang tentunya mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai macam kalangan, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca.

Delistia Mutiara (Alumni SMAN 1 Surade, Kab. Sukabumi Angkatan 2013) Isi buku yang bertemakan bimbingan dan konseling ini bagus banget karena gaya bahasa yang digunakannya amat sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua orang. Setelah membaca buku ini, minat saya ke BK sebelumnya jadi bertambah. Kenapa? Soalnya di buku ini, saya mendapatkan pencerahan tentang dasar-dasar BK yang menarik yang bisa menjadi bekal bagi saya buat ke depannya sebagai calon mahasiswi bimbingan dan konseling, hehe.

90% isi buku ini murni hasil pemikiran dan penelusuran mahasiswa yang baru menginjak dua semester awal dalam perkuliahannya. Dibuat sejak pertengahan tahun 2012, buku ini sempat terhenti selama lima semester berturut-turut.

10% sisanya baru diselesaikan awal tahun 2015 dengan hanya menambah bagian atau sekadar mengganti kata-kata tanpa mengubah isi pesan yang telah ditulis dua setengah tahun sebelumnya.

Ini adalah buku koleksi pribadi, bukan buku terbitan, sehingga cap dalam cover buku ini bukanlah best seller alias penjualan terbaik, melainkan best teller (versi saya pribadi) yang sesuai artinya adalah pencerita terbaik atau yang menceritakan paling baik. (cek kamus aja)

Walau tidak memecahkan rekor sebagai penulis buku termuda, buku pemikiran polos mahasiswa semester II ini diharapkan bisa memberi corak yang berbeda

Harap maklum kalau buku ini mengisyaratkan makna yang keliru atau kontroversi karena murni hasil pemikiran dan penelusuran mahasiswa akhir semester II dan sengaja tidak diubah untuk memancing dan mengundang rasa penasaran adik-adik tingkat alias mahasiswa baru terhadap BK dengan cara yang berbeda

Buku ini kupersembahkan untuk Orang tua dan juga segenap keluarga besarku beserta para insan generasi negeri ini

Ucapan Terima Kasih Rasa syukur yang tiada bandingnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas segala bentuk kebaikan yang telah diberikan-Nya. Kebahagiaan itu terasa bukan karena kekayaan atau kesuksesan semata melainkan lebih dari itu, yakni pada saat kami dapat mensyukuri segala pemberian-Mu yang tak tergantikan. Rasulullah SAW, sang teladan umat yang telah memperjuangkan ketulusan cinta dan kasih sayang pada umatnya, mudah-mudahan shalawat serta salam selalu tercurahkan kepadamu wahai Rasulullah SAW, Aamiin Ya Rabbal Aalamiin. Orang tua saya yang selalu memberikan doa dan perhatiannya kepada saya, terima kasih atas segala bentuk jasa dan pengorbananmu selama ini. Orang tua

merupakan salah satu sumber motivasi dan kekuatan besar bagi saya untuk dapat menjalani kehidupan ini. Segenap anggota keluarga saya yang sudah turut menemani dan mengisi hidup saya dari hari ke hari, mudah-mudahan tali persaudaraan ini dapat selalu kita genggam dengan erat dan kuat, Aamiin Ya Rabbal Aalamiin. Bapak Ibu guru/dosen yang tidak segan mengarahkan kami dalam menimba ilmu selama ini, khususnya Ibu Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. selaku Wali Tingkat kami yang sempat turut membimbing saya dalam menyusun buku koleksi pribadi ini, meskipun tidak sampai akhir, terima kasih Bapak/Ibu, Insya Allah pahala berlimpah telah Allah siapkan.

Teman-teman saya yang sudah turut andil memberikan dukungan pada saya selama ini termasuk dalam proses pembuatan buku koleksi pribadi ini. Terima kasih wahai para sahabat. Penulis Bandung, Juli 2012

Pengantar S obat, istilah “guru BK” yang dulu lebih dikenal dengan nama ”guru BP (bimbingan dan penyuluhan)” kemungkinan besar udah nggak asing lagi di telinga sobat apalagi yang udah atau pun sedang sekolah menempuh pendidikan tingkat menengah, tapi bagaimanakah respon sobat kalo yang saya tanyakan adalah “konselor?” Kemungkinan besar, kawan-kawan akan menjawab “hah? Apaan tuh?” selagi menunjukkan wajah bengong dan bertanya-tanya. Sobat, seandainya anggaplah konselor itu sebagai guru BK yang ada di sekolahmu, lantas, apakah kesan “galak, serem, dan jutek” yang langsung muncul di benakmu terhadap konselor karena ternyata sama aja dengan guru BK di sekolahmu? Bagi yang menjawab “iya,” wajib mengubah kesan atau pandanganmu yang seperti itu terhadap konselor. Ada yang bilang “habis sikap guru BK-nya sendiri yang emang

kayak gitu sih.” Nah, jawaban saya simple aja sob. Kalo begitu, lekatkan aja kesan “galak, serem, dan jutek” itu ke “orangnya,” jangan ke “konselornya.” B uku ini saya berikan untuk kawan-kawan yang masih keliru memandang sosok konselor atau anggaplah guru BK di sekolah. Buku ini pun dimaksudkan untuk lebih mendorong rasa penasaran adik-adik tingkat atau mahasiswa BK yang baru masuk. Tenang aja kawan, buku ini saya buat sedemikian rupa untuk remaja seusiamu. Bahasanya yang ringan dan ilustrasi kisah sederhana yang mungkin beberapa diantaranya kental dengan kisah remaja akan memudahkan kawan-kawan dalam memahami buku ini. I ngat! Buku koleksi ini bukanlah referensi yang sudah mutlak kebenarannya, sehingga masih perlu dikritisi pula oleh para pembaca khususnya mahasiswa yang baru berkecimpung di bidang BK. Mudah-mudahan semangat menggali ilmu khususnya mengenai BK akan lebih terpancing setelah membaca buku ini dan koreksi

atau kritik yang membangun terhadap buku koleksi pribadi ini tetap akan kami sambut dengan hangat. So, selamat membaca ok  Bandung, Juli 2012 Penulis

Daftar Isi Simak Kata Mereka______________________I Sekilas Asal Usul______________________IX Halaman Persembahan________________XIIII Ucapan Terima Kasih___________________XV Pengantar_________________________XVIII Daftar Isi__________________________XXI Bagian Spesial Pertama Sosok Konselor Itu Seperti Apa Sih?________2 Bimbingan Sama Aja Dengan Nasehat? Kalo Beda, Bedanya Apa?________________13 Apa Bedanya Bimbingan Dengan Konseling?_____________________17 Perbandingan Antara Konseling danPsikoterapi_______________________20

Konselor Sama Dengan Dokter dan Psikiater?__________________23 Konselor Baru Berfungsi Pas Ada Orang Yang Bermasalah?__________27 Bimbingan dan Konseling Cuma Buat Siswa Tertentu Aja?_______________30 Bimbingan dan Konseling Melayani Orang Yang Nggak Normal?______________31 Layanan BK Berpusat Pada Gejala Atau Keluhan Pertama?____________33 Bimbingan dan Konseling Cuma Pengen Menangani Yang Ringan-Ringan Doang?______35 Siapa Aja Bisa Mengadakan Layanan Bimbingan dan Konseling?__________38 KonselorTuh Kerja Sendiri?______________40 Konselor Doang Yang Harus Aktif?_________42 Menyama Ratakan Teknik Penanganan Buat Semua Konseli Tuh Boleh?___________44 Layanan Bimbingan dan Konseling Amat Tergantung Sama Instrumen?_______46

Hasil Layanan BK Tuh Harus Segera Terlihat?_________________50 Layanan BK Disamakan Atau Dipisahkan Sama Sekali Dari Pendidikan?____52 Layanan BK Tuh Bersifat Multi Aspek dan MultiSetting____________56 1. Kasus Yang Berhubungan Dengan Aspek Pribadi-Sosial______________57 2. Kasus Yang Berhubungan Dengan Aspek Akademik_________________59 3. Kasus Yang Berhubungan Dengan Aspek Karir____________________60 Dasar Melaksanakan Layanan BK : Asas BK___61 1. Competency (Keahlian) 2. Secrecy (Kerahasiaan) 3. Coheciveness (Keterpaduan) 4. Volunteering (Kesukarelaan) 5. Being Active (Kegiatan) 6. Openness (Keterbukaan) 7. Now (Kekinian) 8. Dynamc (Kedinamisan) 9. Harmony (Keharmonisan) 10. Stand Alone (Kemandirian) 11. Referral (Alih Tangan Kasus)

Bagian Spesial Kedua Tentang Curhat_______________________90 Adakah Sesama Orang Yang Punya Kesamaan Seratus Persen?______________101 Mengenali Diri Sendiri_________________104 Pandai Berkomunikasi ≠ Pandai Berbicara?___113 Rumus Membangun Kepercayaan Konseli Selaku Pencurhat_______________116 Konselor Itu Harus Jadi Listener Yang Baik_______________121 1. Tatapan mata 2. Senyuman 3. Sentuhan Judgement________________________133 Kenalan Sama Perasaannya Dong_________138 Kontrol Emosi______________________146 Menghadapi Konseli Yang Plin Plan?_______151 Biar Konseli Sadar Dengan Sendirinya____154 Biar Konseli Rileks dan NggakTegang_____161

Camkan Padanya “Karena Kita Begitu Berharga”__________164 Nggak Usah Malu Meminta Klarifikasi____171 Curhat Yang Seolah-Olah Meminta Pendapat Padahal Nggak_______175 Sumber Referensi dan Inspirasi________185 Penulis___________________________188

1 Bagian Spesial Pertama Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

2 Sosok Konselor Itu Seperti Apa Sih? S obat, mungkin dikau bertanya-tanya “sebenarnya konselor tuh kayak gimana sih? Konselor sebagai pelayan curhat tuh maksudnya apa?” Begini sob, konselor itu adalah pemberi layanan bimbingan dan konseling yang profesional karena udah mengikuti pendidikan Sarjana BK dan PPK alias Pendidikan Profesi Konselor sebagaimana mestinya. Kalo di sekolah, biasa disebut guru BK. Cuma yang perlu kita ingat ialah bahwa nggak semua guru BK di sekolah tuh merupakan konselor karena ada pula yang baru lulusan Sarjana BK dan belum/tidak mengikuti PPK. Nah, yang jadi masalahnya di sini bukanlah itu, melainkan justru nggak sedikit guru BK yang sebenarnya bukan guru BK loh. Wah, kok bisa?! Maksudnya apa?! Ada yang nyamar tuh?! Tenang Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

3 sob, maksudnya karena sekarang banyak guru BK bahkan mungkin di sekolah sobat sendiri yang bukan berasal dari jurusan BK asli. Makanya, ada banyak pula guru BK yang salah dalam menyikapi suatu permasalahan khususnya anak didik di sekolahnya alias nggak sesuai dengan skill konselor yang seharusnya karena pengetahuan dan pengalaman mereka yang minim terhadap bimbingan dan konseling. Hal itu wajar karena memang mereka bukan berasal dari jurusan BK, melainkan dari jurusan lain. Nah sob, perlu kita ingat juga kalo sebenarnya konselor nggak cuma ada di sekolah doang, tetapi juga di lembaga lain. Soalnya, layanan BK nggak cuma buat murid. Semua orang dari berbagai latar belakang pun bisa membutuhkan layanan ini. Nah, muncul lagi pertanyaan baru “emang bimbingan dan konseling tuh kayak gimana sih?” Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

4 S obat, sebelumnya ada yang mau saya tanyain dulu nih. Pernahkah sobat berpikir kayak gini pas SMP : 1. “Masuk ruang BK? Ogah ah, serem.” 2. “Dia dipanggil guru BK? Oohh, berarti dia punya masalah.” 3. “Dia masuk ruang BK melulu. Dasar anak bandel!” Anggukkan kepala sobat kalo pernah berpikir kayak gitu  Kebanyakan murid berpikir kayak gitu karena guru BK-nya yang galak, tampangnya yang serem, atau gayanya yang serius melulu, katanya. Apalagi ditambah dengan kenyataan kalo guru BK-lah yang biasa turun tangan langsung menangani murid yang bermasalah kayak sering bolos, cenderung nakal, dan lain-lain, sehingga Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

5 timbul kesan kalo murid yang masuk ruang BK atau dipanggil guru BK alias konselor tuh berarti anaknya nakal atau bermasalah. Sampai-sampai, istilah “polisi sekolah” pun dilekatkan pada sosok guru BK, padahal nggak demikian. Sobat, ini cuma salah satu aja diantara beberapa statement orang yang keliru tentang bimbingan dan konseling. Apa lagi emang ya? So, kita bahas entar ok  B ro dan sis, sosok guru BK di sekolah sobat yang katanya serem, galak, atau jutek nggak bisa dijadikan kesimpulan umum kalo semua konselor itu terkesan kayak pandangan sobat terhadap guru BK yang kayak gitu. Sama halnya misalkan sobat merupakan salah seorang murid kelas X-C. Ceritanya, kelas X-C tuh terkesan buruk di mata guru karena emang sebagian besar Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

6 diisi sama murid yang doyan bikin ulah. Nah, apa pantas kalo saya menyamakan sobat begitu aja dengan teman sekelasmu yang kayak gitu? Saya yakin pasti dirimu nggak bakal menerima kalo disamakan dengan teman sekelasnya yang kayak gitu, meskipun sebenarnya “iya.”  N ah sob, sebelumnya sempat disebutkan adanya suatu julukan yang populer di kalangan siswa terhadap guru BK. That’s right, statement guru BK sebagai “polisi sekolah.” Statement ini memandang guru BK tuh bertugas menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin, dan keamanan di sekolah. Nggak jarang guru BK diamanahi tugas untuk merazia penampilan siswa yang melanggar aturan kayak rambut panjang, rok pendek, celana pensil, bahkan mengusut tuntas masalah perkelahian Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

7 hingga pencurian. Betul nggak? Sampai-sampai guru BK diberi kewenangan penuh bagi siswa yang bersalah. Sebetulnya, hal itu nggak salah dan terbilang wajar-wajar saja, cuma yang makin membuat guru BK menjadi momok yang menakutkan bagi siswa dengan statement “polisi sekolahnya” itu adalah cara guru BK itu sendiri dalam menangani kasus tersebut. Kadangkala marah secara berlebihan atau membentak semaunya dengan judgement “kamu nggak tau diri ya!” Nggak tau siapa konselor yang memprakarsai cara bersikap yang salah seperti itu. Itu juga salah satu alasan yang bikin siswa kerap gemetar setiap bertemu atau dipanggil guru BK di sekolahnya. Skill yang dimilikinya seharusnya bikin konselor bertindak dan berperan sebagai sahabat atau tempat curhat siswa atas segala hal yang menjadi uneg-uneg Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

8 dalam dirinya. Dia harus berusaha bersikap secara friendly sama siswa yang terlibat kasus demikian seberapa parah pun kasus tersebut. Sobat, dari berbagai ahli dan sumber udah nggak asing lagi diungkapkan bahwa konselor tuh merupakan “kawan pengiring, penunjuk jalan, pemberi informasi, pembangun kekuatan, dan pembina perilaku-perilaku positif” yang dikehendaki sesuai dengan prinsip “bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif,” sehingga siapa pun yang berhubungan dengan konselor selaku penggarap layanan bimbingan dan konseling bakal ngedapetin suasana yang sejuk dan memberi harapan, bukan malah bikin bulu kuduk merinding  S obat, pernah kan sebelum berangkat sekolah, orang tua sobat berkata salah Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

9 satu dari yang berikut ini. 1. “Pulang sekolah jangan ke mana-mana ya.” 2. “Pulang sekolah jangan ke mana-mana ya. Entar mamah jemput.” 3. “Pulang sekolah jangan ke mana-mana ya. Mamah kangen sama kamu. Mamah tunggu kamu pulang ke rumah ya.” Coba sobat amati ketiga pesan itu. Ketiga pesan itu memiliki maksud yang sama, yakni sang mamah pengen anaknya segera pulang ke rumah. Setuju?..tapi dari sisi yang lain, ternyata masing-masing pesan berbeda satu sama lain. Kalo pesan yang pertama, “pulang sekolah jangan ke mana-mana ya”, cenderung otoriter karena hanya sekadar perintah dan bimbingan bukanlah sebuah perintah semata. Kenapa? Sobat, yang namanya Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

10 perintah itu kan suatu hal yang bersifat memaksa. Mau nggak mau atau suka nggak suka tetap harus kita lakukan dan bagi orang yang memerintah, perintah adalah sesuatu yang nggak bisa diganggu gugat. Contohnya saja, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk menjalankan ibadah shalat fardhu. So, bukankah orang Islam yang nggak menjalankannya dianggap berdosa? Itulah maksud dari perintah. S ekarang kita bandingkan dengan pesan yang kedua, “pulang sekolah jangan ke mana-mana ya. Entar mamah jemput.” Sekilas, maknanya tampak tidak berbeda dengan pesan pertama, yakni sebuah perintah. Cuma, di pesan yang satu ini, mamahnya terlihat lebih baik, mau ngejemputin gitu  Nah sobat, apakah ini bisa dikatakan sebagai bimbingan? Kita langsung Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

11 bandingkan saja dengan pesan ketiga, “pulang sekolah jangan ke mana-mana ya. Mamah kangen sama kamu. Mamah tunggu kamu pulang ke rumah ya.” Nah, kali ini sang mamah terlihat mengeksplorasi rasa rindunya terhadap anaknya. Ternyata, pesan ini mengandung makna tersembunyi. Rasa rindu yang coba diungkapkan sang mamah terhadap anaknya ini ternyata adalah sebagai kekuatan agar anak tersayangnya mau segera pulang ke rumah tanpa harus dijemput oleh sang mamah. Saya ulangi, rasa rindu yang coba diungkapkan sang mamah terhadap anaknya ini adalah sebagai kekuatan agar anak tersayangnya mau segera pulang ke rumah tanpa harus dijemput oleh sang mamah. Dalam kasus ini, seorang pembimbing atau konselor punya cara tersendiri biar anaknya tergerak untuk pulang sendiri tanpa meminta atau mengatakan langsung Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

12 “nak, pulangnya sendiri ya. Mamah nggak bakal ngejemput ya.” Eitss, bukan berarti harus dengan berbohong juga ya  Nah, inilah pesan yang menurut saya lebih menunjukkan arti sebuah bimbingan. So, apakah bro dan sis udah paham betul makna yang dimaksud? Kalo belum juga, wajar kok. Asal, ayo kita lanjut!  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

13 Bimbingan Sama Aja Dengan Nasehat? Kalo Beda, Bedanya Apa? K awan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasehat itu berarti peringatan, teguran, ajaran, anjuran, atau pelajaran sedangkan bimbingan merupakan tuntunan, petunjuk, arahan, atau tolong menolong. Gaya bahasa orang yang menasehati cenderung “aku sih nganjurin kamu…lebih baik lagi kalo kamu…jadi, mendingan kamu…” Bandingkan dengan gaya bahasa orang yang memberikan sebuah bimbingan yang cenderung “kamu tuh punya potensi bagus. Kamu berbakat di…tapi berbakat juga di…sekarang, tinggal kamu yang nentuin sendiri kamu lebih condong ke mana. Sayang kalo bakat kamu disia-siain loh.” Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

14 K alo dilihat dari gaya bahasa barusan, orang yang menasehati cenderung memberikan anjuran yang pada akhirnya makin berharap kalo anjurannya itu bisa diterima atau diambil sama orang yang dinasehati. Berbeda dengan bimbingan yang lebih berupaya membukakan pikiran (open mind) dan menyerahkan keputusan sepenuhnya sama orang yang dibimbing. Pembimbing yang baik nggak bakal menentukan jalan orang yang dibimbingnya, tapi cuma membantu dalam menemukan dan menentukan jalan yang bakal ditempuh orang itu. Makanya, keputusan tetap ada di tangan orang yang dibimbingnya. Soalnya, maksud atau tujuan bimbingan itu sendiri ialah agar orang yang dibimbing tuh bisa self understanding alias memahami dirinya sendiri dan juga mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

15 dirinya untuk dapat menentukan jalan hidupnya sendiri sesuai dengan prinsip “decision making atau pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling.” Bimbingan dan konseling membuat konseli sadar atas apa yang terjadi dalam dirinya dan apa yang bikin konseli itu merasa, berpikir, dan bertindak sedemikian rupa terhadap realita hidupnya. Dengan begitu, konseli bisa menilai apakah MAU ADOL alias mind (pikiran), attitude (sikap), utterance (ucapan), action (tindakan), dan decision of life (keputusan hidup) yang konseli ambil tuh benar, efektif, dan membangunkah atau sebaliknya justru merugikan konselinya. Selain itu, seseorang yang dibimbing pun diharapkan bisa lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam mengatasi berbagai persoalan hidupnya. Ingat sob! Biar lebih mandiri dan bertanggung jawab! Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

16 Bukan disuapin melulu sama nasehat dari kita. Ok-lah, kalo ngasih nasehat beberapa kali sih nggak masalah. Itu pun kalo konselinya belum juga bisa mengambil keputusan dan emang meminta nasehat dari kita selaku konselor. Asalkan, kita juga ngejelasin alasan kenapa salah satu pilihan kita anggap lebih baik buat konseli dibanding pilihan yang lain. Sobat, yang namanya nasehat itu baiknya dikasih sesedikit mungkin dan melalui banyak alternatif. Kenapa? Soalnya, efek sampingnya kalo orang kebiasaan dinasehatin melulu tuh bisa bikin dia ketergantungan sama kita. You know “ketergantungan?” Buat yang doyan ngerokok pasti paham betul gimana tuh rasanya ketergantungan, hehe  Terus kenapa harus banyak alternatif? Biar konseli punya pilihan dan wawasan atas hal yang mungkin akan dilakukannya sob. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

17 Apa Bedanya Bimbingan Dengan Konseling? S obat, yang saya tau, bimbingan itu bisa dikatakan sebagai alat ampuh dari pendidikan dan konseling adalah jantungnya bimbingan. Hasil penafsiran saya, kalo secara simple, bedanya bimbingan dengan konseling tuh bisa diliat dari kapan ngelakuinnya. Bimbingan cenderung dilakukan atau diberikan ke seseorang biar bisa menghadapi berbagai macam tantangan, tuntutan, atau pun kemungkinan buruk pada masa yang akan datang. Kalo diumpamain, bimbingan itu ibarat “sedia payung sebelum hujan.” Bukankah kegagalan tuh diakibatkan oleh ketidaksiapan kita dalam mengantisipasi suatu hal pada masa yang akan datang? So, di sini pulalah fungsi dari bimbingan yang lebih bersifat mencegah atau preventif. Misalkan, Setyo dibimbing biar nggak Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

18 kebawa-bawa sama temen-temennya yang suka kebut-kebutan atau Andriani yang dibimbing biar berhasil menjadi istri yang solehah. Kalo itu bimbingan, konseling sebaliknya, cenderung dilakukan atau diberikan ke seseorang yang udah mengalami suatu hal. Konseling tuh ibarat pegawai service atau sebuah obat bagi orang yang udah terkena penyakit, yakni bersifat memperbaiki atau menyembuhkan. Konseling tuh ada begitu suatu hal entah itu masalah atau kejadian muncul. Kalo belum muncul berarti cenderung bimbingan yang digunakan. Coba, sekarang sobat tebak beberapa kasus di bawah ini, manakah yang harus dikasih bimbingan dan mana yang harus dikasih konseling  1. Lathifah selalu mendamba-dambakan dirinya sukses menjadi seorang dosen. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

19 2. Purbaya pengen ngelupain kisah masa lalunya berhubungan sama si anu. 3. Anggana nggak mau kalo dia berada di peringkat kedua dari terakhir lagi di kelasnya. 4. Gernovita berharap keluarganya bisa jadi keluarga yang SMW alias sakinah, mawadah, dan warohmah. 5. Muchardiman kebiasaan tidur melulu di kelasnya tuh. E its, tapi ingat selalu kayak yang diungkapkan Bapak Kartadinata (2011) ya kalo bimbingan tuh nggak selalu dilanjutin sama layanan konseling, tapi sebaliknya, konseling harus berlanjut ke layanan bimbingan karena emang bimbingan bersifat “mencegah,” sehingga terus-menerus dilakuin sob. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

20 Perbandingan Antara Konseling dan Psikoterapi K awan, mungkin kawan sempat berpikir “apa bedanya konseling dengan psikoterapi?” Kini, kita bakalan bahas perbandingannya!  Sobat, hasil penelusuran saya, konseling tuh ibarat psikoterapi bagi psikolog. Sebaliknya, psikoterapi pun ibarat konseling bagi konselor. Kenapa gitu? Soalnya, keduanya sama-sama bersifat perbaikan atau penyembuhan, yakni bagi konseli atau klien yang emang udah mengalami suatu hal. Kalo bimbingan kan lain, yakni bersifat preventif. Makanya, yang kita bandingin di sini adalah konseling sama psikoterapi, bukan bimbingan sama psikoterapi  Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

21 S obat, berikut adalah perbedaan umum antara konseling dan psikoterapi yang diambil dari berbagai sumber. 1. Konseling tuh cenderung diperuntukkan bagi mereka yang masih dalam kondisi sadar atau normal, sedangkan psikoterapi cenderung diperuntukkan bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa lebih serius. 2. Konseling tuh cenderung berupa treatment atau perlakuan, sedangkan psikoterapi cenderung berupa therapy atau penyembuhan. 3. Konseling tuh cenderung lebih bersifat edukatif, sedangkan psikoterapi cenderung lebih bersifat rekonstruktif. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

22 4. Konseling tuh cenderung lebih bersifat sportif, sedangkan psikoterapi cenderung lebih bersifat konfrontatif. 5. Konseling tuh cenderung lebih berorientasi sadar, sedangkan psikoterapi cenderung lebih berorientasi nggak sadar. 6. Konseling tuh cenderung lebih bersifat jangka pendek, sedangkan psikoterapi cenderung lebih bersifat jangka panjang. 7. Konseling tuh cenderung lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan tujuannya cenderung fluktuatif atau berubah-ubah. Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

23 K awan, berikutnya kita bakalan ngebahas satu persatu pertanyaan umum sekaligus asumsi keliru tentang bimbingan dan konseling selama ini yang bersumber dari telaah Bapak Prayitno (2003). Langsung aja yuk! Bimbingan dan Konseling Sama Dengan Dokter dan Psikiater? S obat, sebenernya kalo kita melihat tujuan ketiganya baik layanan BK, dokter, maupun psikiater tuh emang bisa dibilang sama, yakni pengen membuat orang-orang tertentu sebagai konseli, klien, atau pasien terlepas dari tali masalah yang mengikatnya tentunya melalui teknik dan skill garapannya masing-masing, tapi kemiripan antara ketiganya nggak lantas membuat satu sama lain disamain begitu aja sob. Tetap aja Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma

24 ada bedanya. Apa bedanya? Saya tanya, biasanya sobat sengaja datang ke dokter pas kondisi sobat lagi kayak gimana? Pastinya pas lagi sakit kan? Terlepas dari sobat atau keluarga sobat yang sakit, secara spontan, kita langsung berpikir untuk berobat ke dokter bukan? Biar pun lagi nggak sakit, kita ke dokter ada maksud untuk mengecek kondisi kesehatan fisik kita, bukan? So, sebetulnya kita udah tau kalo dokter tuh bekerja dan melayani orang-orang yang sakit secara fisik dan dalam hal ini, mereka sebut sebagai pasien. Begitu pun sama halnya dengan psikiater. Psikiater pun bertugas melayani orang- orang yang udah mengalami gangguan kesehatan yang biasa disebut sebagai klien. Hanya saja kesehatan di sini tuh bukan bersifat fisik kayak sakit kepala, mual, panas, atau flu melainkan bersifat psikis atau mental kayak depresi dan Rahasia di Balik Konselor Sebagai Pelayan Curhat By Faisal Dwikusuma


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook