238 Burung-Burung Kertas
CATATAN DEWAN JURI Burung-Burung Kertas 239
240 Burung-Burung Kertas
Esai Mengamati dan menilai naskah esai yang ikut serta dalam Lomba Penulisan Esai bagi Remaja DIY tahun 2013, kami mencatat beberapa hal penting yang ditemui dalam isi naskah-naskah esai tersebut. Sebanyak 77 naskah esai yang masuk ke meja juri menyu- guhkan beragam tema sebagai jabaran dari sebagian ranah kebaha- saan, kesastraan, dan kebudayaan. Walaupun begitu, tulisan- tulisan esai remaja DIY yang berumur antara 13—21 tahun tersebut mampu menyuguhkan kekhasan sudut pandang “remaja”. Dari 77 naskah esai, kami memilih 10 nomine berdasarkan atas tiga aspek, yakni (1) topik (gagasan, pengalaman, data) yang sudah memadai untuk dikembangkan sebagai sebuah karangan yang utuh; (2) penalaran yang jernih, lurus, dengan argumentasi yang relatif kuat; dan, tentu saja, (3) aspek kebahasaan dan tata tulis yang bisa dikategorikan baik atau lumayan. Dari seluruh naskah yang masuk dan dinilai juri memperoleh beberapa persoalan yang perlu disampaikan sebagai catatan. Persoalan tersebut antara lain, kurangnya data pendukung tema yang diajukan, penjabaran pola pikir yang kurang terbaca, tiadanya tawaran atau solusi konkret atas permasalahan. Hal lain yang perlu diperhatikan dari esai peserta lomba ialah lemahnya permasalahan yang dikaji dalam naskah esai, antara lain mengenai bahasa alay, penulisan esai remaja, cara menumbuhkan minat baca, cara mencipta tokoh fiktif dalam karya sastra, aplikasi pintar tebaku, budaya sebagai asset pembangunan. Kajian itu diungkapkan dengan kekhasan penulisan remaja. Secara umum Ide-ide yang dikemukakan para remaja tersebut cukup inovatif dan segar sisi penulisan semiilmiahnya. Penulisan semi ilmiah naskah esai perlu memperhatikan pembatasan pengutipan dari sumber-sumber internet. Terbaca oleh Burung-Burung Kertas 241
dewan juri bahwa masih banyak tulisan yang sifatnya kopi paste dari internet, blog atau twiter sebagai rujukan. Kedua, diabaikan- nya kelayakan pengutipan atau perujukan. Sedangkan yang lain, penulis idealnya tidak terlalu mempercayai tulisannya pada tulisan-tulisan umum atau blog karena alas an validitas. Penulis disarankan untuk merujuk pada buku elektronik atau ebook jika berkehendak mengambil referensi dari internet. Perihal lain berkenaan dengan tema dan tinjauan pustaka. Tema idealnya mengangkat permasalahan baru. Kalaupun tidak, sudut pandang atau pembahasan harus memperhatikan kebaruan. Dalam kaitannya dengan tinjauan pustaka, esai hendaknya ber- tolak dari kajian yang sudah ada. Selain memudahkan pembahasan, langkah itu sesuai dengan pengertian esai sebagai karya semiilmiah yang harus menghindari plagiarism. Dengan langkah-langkah itu, esai akan mengungkap hal-hal baru, baik perihal tema, cara pemahaman, maupun solusi. Terakhir, adalah masalah bahasa dan gramatika. Sebuah tulis- an akan mudah dicerna atau dibaca jika cermat dalam menerapkan tata bahasa maupun ejaan. Tata bahasa berkenaan dengan bagai- mana menyusun paragraph/kalimat/diksi. Ejaan berkenaan dengan bagaimana esais menuliskan semua gagasannya. Demikian sekelumit catatan kami, semoga mampu memberikan gabaran untuk penulis supaya dapat “menulis” dengan lebih baik. Salam. (Edi Setiyanto, Octo Lampito, Suroso ) 242 Burung-Burung Kertas
Cerpen Ketika kami (dewan juri) melihat tumpukan cerpen (sebanyak 200-an judul) yang disodorkan oleh panitia “Lomba Penulisan Cerpen bagi Remaja DIY 2013”, terpetik pikiran mengenai beraneka tema dan gambaran kehidupan remaja (13-21tahun) yang sarat dengan modernitas dan pengolahan pikiran yang dilandasi realita sosial dengan tren metropolis akan tampak dalam cerpen-cerpen tersebut. Beberapa pikiran “nakal” yang muncul dalam cerpen- cerpen tersebut bukan tanpa alasan, karena mainstream dunia remaja di Indonesia saat ini memang tak jauh dari modernitas, seperti glamor tren-tren impor budaya asing, Korea, Jepang, Amerika, Inggris, dan lain sebagainya. Namun, ketika satu demi satu naskah kami baca, pelan-pelan pencitraan terhadap dunia remaja yang kami bayangkan menghiasi naskah-naskah cerpen remaja DIY sirna. Bahkan, ketika kami bertiga harus menentukan 20 nomine, ternyata cerpen-cerpen itu mempunyai beragam tema realisme-idealisme sosial-budaya-seni yang digambarkan melalui kacamata remaja. Keduapuluh naskah tersebut dikemukakan para remaja dan disajikan dalam alur cerita yang begitu dekat dan lekat, bahkan sangat bersinggungan dengan keseharian kita. Meskipun cerpen adalah sebuah fiksi, tetapi para remaja tersebut mengangkatnya dalam rangkaian cerita yang mampu menggugah simpat dan empati pembaca secara lebih realis. Di dalam catatan kami sebagai dewan juri, pengalaman hidup para remaja penulis cerpen benar- benar diletakkan sebagai fundamen imaji kreatif mereka. Olahan- olahan kreatif sastrawi para remaja memang masih perlu mendapat beberapa catatan yang kami rasa akan lebih meningkatkan daya dorong kepenulisan kreatif mereka. Pengayaan data yang kurang masih dijumpai dalam beberapa cerpen. Selain itu, alur cerita dalam Burung-Burung Kertas 243
beberapa cerpen juga kurang mampu memberikan alur dan penokohan yang “logis” berkaitan dengan ending yang jelas (happy end, sad end, atau floating plot), sehingga kami perlu mengkon- firmasikan dan memberikan masukan kepada penulis demi keutuhan alur cerita. Terminologi-terminologi yang tidak baku juga banyak diadopsi dari internet dan bacaan-bacaan online, sehing- ga memunculkan kata-kata atau ungkapan yang kurang komuni- katif dan tidak mampu dicerna oleh pembaca dengan mudah. Walaupun dalam argumen, penulis beranggapan bahwa kata-kata tidak baku tersebut menjadi “tren”, tetapi kami menyarankan untuk memilih kata-kata yang lebih mampu dipahami dan berterima di kalangan pembaca. Semoga, catatan dan perbaikan yang telah dilakukan mampu memberikan karakter bagi keduapuluh cerpen yang dimuat di dalam antologi ini. Terus maju. Salam sastra. (Herry Mardianto, Naomi Srikandi, Ikun Sri Kuncoro) 244 Burung-Burung Kertas
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258