Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Majalah Literasi Edisi VI - September 2021

Majalah Literasi Edisi VI - September 2021

Published by Abdur Rohman, 2021-09-16 07:18:04

Description: Majalah Literasi 6 Edisi September 2021 menhadirkan laporan utama tentang Hari Anak Nasilan: Membangun Keluarga Literat. Banyak gagasan berupa artikel opini dan esai yang muaranya adalah membudayakan literasi pada anak-anak dan keluarga. Simak semua di edisi ini!

Keywords: Majalah Literasi Indonesia,Literasi Indonesia,MediaGuru,Gurusiana,Pustaka MediaGuru

Search

Read the Text Version

ARTIKEL 99 OPINI MG SEPTEMBER 2021 MEMBENTUK KARAKTER DI KELAS ONLINE Oleh: Rusdiana, M.Pd. Guru SMP Negeri 126 Jakarta Penularan Covid-19 Kita semua berharap jangan memaksa lagi ada kejenuhan saat PJJ. pemerintah Pendidik wajib menghadirkan menerapkan suasana kelas online laksana pembelajaran jarak kelas tatap muka yang ceria. jauh (PJJ) untuk wilayah zona Suasana PJJ harus diawali merah yang terdampak virus dengan menyapa peserta korona. Tahun ajaran baru didik sepenuh hati di awal kembali dilakukan secara pembelajaran. Munculkan daring, sementara pendidik foto diri pendidik dan sapa dan peserta didik sudah tak peserta didik dengan ramah. bersua cukup lama. Jika memungkinkan gunakan Majalah Literasi Indonesia | MG

100 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 video, tak lupa gaungkan beri respon atas tugas yang kalimat penyemangat, seperti dikumpulkan. Jangan menunda “Selamat pagi, semangat pagi.” untuk menilai latihan yang Jika hal ini sudah dilakukan, tapi dikumpulkan siswa. suasana masih membosankan, tetap optimis. Insyaallah Dalam proses pembelajaran peserta didik akan optimis. guru harus menghindari kalimat bernada ancaman. Saat peserta didik memberi Seperti mengancam siswa respon atau jawaban, pendidik yang tidak mengumpulkan wajib mengapresiasi. Bentuk latihan akan diberi nilai apresiasi pendidik dapat rendah. Jangan kaget kalau berupa pemberian emoticon guru akan diberi gelar “jutek”. yang melambangkan support, seperti tanda jempol, wajah Pendidik bersikap tegas tersenyum, jari bermakna saat menerapan disiplin, ok, serta berbagai apresiasi tetapi bukan galak. Berbeda sebagai bentuk perhatian penerapan sikap tegas langsung pada respon peserta dengan galak. Intinya didik. Intinya pendidik jangan mengajarlah dengan hati, miskin apresiasi. Bagi peserta insyaallah akan sampai ke hati. didik yang melihat respon guru yang cepat tanggap Guru harus berempati dengan emoticon berkarakter kepada semua peserta didik. positif, hal ini akan menambah Mulailah menanamkan cinta, semangat belajarnya. kasih, sayang, dan ketulusan. Hal ini akan membentuk Saat menyampaikan karakter positif peserta didik. materi, komunikasi tetap Mereka belajar menjadi insan dijalin dengan baik. Hal ini humanis. Sikap tulus pendidik akan membuat peserta didik akan membuat peserta didik semakin memahami materi nyaman beriteraksi saat PJJ. yang diberikan. Setelah Ayo, kita mulai dari sekarang. mereka memahaminya, guru n bisa memberikan latihan yang harus dikerjakan siswa. Cara menghidupkan komunikasi saat PJJ bisa dengan memunculkan voice note saat KBM. Ketika peserta didik mengerjakan latihan dan mengumpulkan tugas, MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 101 OPINI MG SEPTEMBER 2021 TAK HANYA DI SEKOLAH, KELUARGA PUN BISA Oleh: Satriwarni Guru SMAN 1 Situjuah Limo Nagari, Lima Puluh Kota, Sumatra Barat Keluarga pembiasaan minat baca. merupakan Kegiatan literasi bersama pilar utama dari keluarga membentuk penggerak literasi karakter anak-anak memiliki di masyarakat wawasan yang luas. Minat untuk membentuk negara dan daya baca yang tinggi yang berliterasi. Budaya dapat mengembangkan literasi dalam keluarga budaya literasi dengan bertujuan untuk mengenal penuh kesadaran, stimulus, Majalah Literasi Indonesia | MG

102 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 dan sharing dari orang tua. buku. Bacalah buku di Kepala keluarga diminta depan mereka. Orang tua kreatif agar menjadikan sebagai kepala keluarga kebiasaan yang mengakar menggunakan waktu luang menjadi budaya literasi untuk membaca. Lama- keluarga. kelamaan anak akan meniru aktivitas kita. Kehidupan anak merupakan periode sensitif Orang tua juga perlu yang akan berpengaruh mengenalkan buku-buku dalam kehidupan di masa elektronik. Penggunaan yang akan datang. Beri tahu yang efektif dengan anak betapa pentingnya menggunakan gadget membaca untuk masa atau komputer di zaman depan. Membaca akan milenial. Usahakan di memperluas wawasan. rumah ada perpustakaan Biarkan anak memilih jenis yang diisi dengan buku buku yang menarik. Berilah bacaan atau komik. Buat kegiatan membaca yang “hadiah pada anak berupa lebih menyenangkan dalam Jika keluarga. Luangkan waktu menginginkan untuk membaca cerita yang anak gemar bisa memperkaya kosakata. membaca, Anak-anak pasti menyukai kuncinya dimulai cerita bergambar atau dari orang tua. Kerja dongeng sebelum tidur. sama yang harmonis antara keluarga Jika menginginkan anak memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan literasi. Pemerintah mendukung literasi keluarga yang diharapkan dapat mewujudkan keluarga yang hebat dan cerdas. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 103 OPINI MG SEPTEMBER 2021 gemar membaca, kuncinya mengembangkan literasi. dimulai dari orang tua. Melihat air yang mengalir Kerja sama yang harmonis dari tengah sampai ke antara keluarga memiliki pinggir. Memandang padi komitmen yang kuat yang berbulir-bulir inilah untuk mengembangkan tanda kita berhasil mengajak literasi. Pemerintah generasi mengembangkan mendukung literasi keluarga budaya kearifan lokal. yang diharapkan dapat mewujudkan keluarga yang Literasi dapat dijadikan hebat dan cerdas. Hal ini fondasi pendidikan anak- akan menciptakan insan- anak bangsa. Literasi insan masa depan yang merupakan keterampilan mempunyai pendidikan dan membaca, menulis, penguatan karakter yang berbicara, menghitung baik. dan memecahkan masalah dalam tingkat keahlian Banyak daerah yang dapat yang diperlukan. Banyak diamati keindahan alam pengalaman dalam ataupun lingkungannya. Hal kehidupan yang dapat ditulis, ini sangat menarik untuk sehingga bermanfaat bagi orang lain. n Majalah Literasi Indonesia | MG

104 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 PANDEMI DAN MASA DEPAN ANAK NEGERI Oleh: Siti Jamiatu Sholihah Pengawas Madrasah Tsanawiyah Kementerian Agama Kota Cilegon Hari Anak Nasi- ungan atas hak-hak anak onal diperingati dalam segala situasi, terma- setiap tanggal 23 suk masa pandemi. Juli berdasarkan Keputusan Presi- Ditetapkannya Hari Anak den RI Nomor 44 Tahun 1984. Nasional sebagai momentum Hal ini dimaknai sebagai yang tepat untuk para suatu pengakuan perlind- orang tua mengevaluasi perannya dalam mendidik MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 105 OPINI MG SEPTEMBER 2021 putra-putrinya. Memastikan Keterjangkauan jaringan generasi bangsa tetap internet dan faktor tumbuh dan berkembang keterbatasan kemampuan secara optimal, sehat jiwa mengaplikasikan sarana raganya, dan tidak terenggut digital pada setiap unsur masa-masa cerianya. Mereka masyarakat, menjadi alasan dapat tumbuh dalam utama ketidaktercapaian pendidikan budi pekerti dan hasil belajar yang maksimal. kemuliaan akhlaknya. Suka atau tidak, akhirnya kita dihadapkan pada kenyataan Kita tahu wabah pandemi kesenjangan yang kentara. sampai saat ini masih Pola hidup dan pola belajar menyelimuti wajah negeri. yang tidak sama, memberi Begitu cepatnya penyebaran hasil yang berbeda. wabah ini, membuat pemerintah melakukan Kebijakan pemerintah upaya preventif, yaitu menetapkan kembali belajar pemberlakukan pembatasan di rumah akan menjadi kegiatan masyarakat (PPKM) mimpi panjang terjadinya sejak 3-20 Juli 2021. Hal kesenjangan literasi anak ini akan memengaruhi negeri. Mereka yang tak kemungkinan dibatalkannya mampu mengimbangi kembali rencana canggihnya teknologi akan pembelajaran tatap muka. semakin terasingkan di negeri ini. Kita menyadari bahwa metode daring menjadi Hari Anak Nasional solusi andalan untuk saat adalah solusi, momen ini. Kita tidak bisa menjamin tepat mengembalikan PJJ dapat terlaksana di hakikat belajar pada seluruh pelosok Indonesia. habitat yang nyaman, membentuk kembali karakter kebangsaan yang hilang, dan mengembalikan moralitas anak negeri yang mengalami degradasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggiatkan kembali literasi digital bagi pelajar secara daring dan literasi baca tulis bagi pelajar yang tidak memiliki akses teknologi. Majalah Literasi Indonesia | MG

106 ARTIKEL OPINI MG “ Hari Anak SEPTEMBER Nasional 2021 adalah solusi, momen tepat mengembalikan kembali. Keikhlasan hakikat belajar pada mengemban amanah habitat yang nyaman, mencerdaskan anak membentuk kembali bangsa ini menjadi fardu karakter kebangsaan ain. Hal ini dilakukan untuk yang hilang, dan menghindari keterpurukan mengembalikan mental anak-anak yang moralitas anak negeri merasa rendah diri karena yang mengalami tidak bisa menyejajarkan degradasi. diri dengan anak-anak yang mampu mengimbangi Kebesaran jiwa dan pesatnya teknologi. kelapangan hati para pengajar, termasuk orang Hari Anak Nasional tua di rumah, harus ditata membangunkan tidur panjang para pengambil kebijakan, betapa banyak yang harus diperbaiki dalam mengambil kebijakan. Jangan sampai situasi pandemi ini menjadi penyebab merebaknya daftar kesenjagan sosial yang berakibat bertambahnya kasus kriminal pada anak sekolahan. n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 107 OPINI MG SEPTEMBER 2021 GEMBIRA DI RUMAH DENGAN LITERACY CLOUD Oleh: Siti Puji Rahayu, S.Pd. Guru SDN 1 Jenengan, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan Sudah lebih dari satu dampak yang sangat hebat. tahun pandemi Apalagi bagi para pelajar. Covid-19 melanda Mereka harus tetap berada Indonesia. Hal di rumah, bahkan belajar ini membawa pun dilakukan dari rumah. Majalah Literasi Indonesia | MG

108 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Saat ini korona semakin dijadikan solusi untuk merebak hingga meresahkan meningkatkan kemampuan masyarakat. Wabah ini juga literasi anak, yaitu Literacy banyak menulari anak-anak. Cloud. Merupakan sebuah Seperti dikutip dari media pelantar (platform) daring, Kompas.com (25/6) bahwa di mana siapa saja bisa 12,6 % anak Indonesia positif menemukan sumber-sumber Covid-19. bacaan, buku cerita yang berkualitas untuk dibaca Dalam kondisi seperti ini anak, serta membangun memang lebih aman agar lingkungan positif yang anak tetap berada di rumah. dapat memotivasi anak Kita juga tahu bagaimana membaca. jenuh dan bosannya mereka karena aktivitas yang Bisa juga disajikan terbatas di dalam rumah. dengan video yang dapat Namun, tidak perlu khawatir, menumbuhkan kesenangan ada sebuah pelantar menarik membaca anak. Kita dapat yang dapat membuat anak membuat akun dengan tetap gembira meskipun mendaftar pada laman yang di rumah. Pastinya mampu disediakan untuk dapat meningkatkan literasi menggunakan pelantar membaca. tersebut. Setelah memiliki akun, kita dapat menikmati Sebelum membahas buku-buku atau video yang tentang pelantar yang ada. Kita juga dapat memilih dimaksud, mari kita simak sesuai kriteria usia anak. Kita terlebih dahulu apakah itu literasi? Literasi menurut Elizabeth Sulzby (1986) adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi (membaca, berbicara, menyimak, dan menulis) dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Kita dapat menyimpulkan bahwa literasi tidak lepas dari kemampuan berbahasa seseorang. Mari kita kenali sebuah pelantar yang dapat MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 109 OPINI MG SEPTEMBER 2021 “ Buku yang pun dapat menyimpan buku tersimpan bisa tersebut secara luring. Buku dibaca kapan yang tersimpan bisa dibaca saja meskipun kapan saja meskipun gadget gadget kita tidak kita tidak tersambung tersambung dengan dengan internet. Jika kita internet. Jika tidak pandai membacakan kita tidak pandai cerita, di sana tersedia juga membacakan cerita, pilihan menu “Read to di sana tersedia Me”, akan ada suara yang juga pilihan menu membacakan cerita tersebut “Read to Me”, akan kepada anak-anak. ada suara yang membacakan cerita Sungguh menarik bukan? tersebut kepada Dengan demikian, anak- anak-anak. anak tetap gembira dan kemampuan literasi mereka pun meningkat. Membangun budaya literasi membaca memang tidaklah mudah. Namun, tidak ada yang terlambat. Mari, sejak dini kenalkan anak pada bacaan yang sesuai usia mereka. n Majalah Literasi Indonesia | MG

110 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 KELUARGA LITERAT, KELUARGA MODERAT Oleh: Sri Budi Handayani Guru SMAN 1 Gresik MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 111 OPINI MG SEPTEMBER 2021 P ada 9 Maret 2020, anaknya, seisi rumah; Menteri Pendidikan orang seisi rumah yang dan Kebudayaan menjadi tanggungan. Nadiem Makarim, Berdasarkan Undang- mengeluarkan Undang Nomor 52 Tahun surat edaran nomor 2 tahun 2009 tentang Perkembangan 2020. Surat edaran tersebut Kependudukan dan tentang pencegahan dan Pembangunan Keluarga penanganan Covid-19 di Bab 1 Ayat (6), keluarga Kementerian Pendidikan adalah unit terkecil dalam dan Kebudayaan. Bersamaan masyarakat yang terdiri dari dengan itu, dikeluarkan suami dan istri; suami, istri, juga surat edaran nomor dan anaknya; ayah (duda) 3 tahun 2020 tentang dan anaknya; ibu (janda) dan pencegahan Covid-19 anaknya. pada satuan pendidikan. Kedua surat edaran Sesungguhnya menjadi tersebut berhubungan sebuah keniscayaan jika dengan diberlakukannya keluarga menjadi pusat pembelajaran jarak jauh. perhatian publik di era digital Pembelajaran dari rumah ini. Keluarga dituntut harus dalam rangka pencegahan mengikuti perubahan. Di era penyebaran covid-19. digital orang mudah mencari informasi atau bahan-bahan Berdasarkan Kamus Besar bacaan, Namun, banyak Bahasa Indonesia (KBBI), sekali informasi bohong/ keluarga merupakan ibu hoaks dan ungkapan- dan bapak beserta anak- ungkapan kebencian yang tersebar di media sosial. Tantangan yang harus kita hadapi di dunia modern. Hal ini menjadi sumber perbincangan menarik. Jangan sampai anak- anak yang dibesarkan dengan penuh cinta, tetapi mendapatkan informasi yang kurang bermanfaat, bahkan bisa mengancam kenyamanan dan keamanan dalam keluarga. Sudah Majalah Literasi Indonesia | MG

112 ARTIKEL OPINI MG saatnya menggelorakan SEPTEMBER keluarga literat yang 2021 moderat. Hal inilah yang memenuhi kriteria agar keluarga bisa menghalau laju “ Bekal itulah perubahan yang kurang baik yang membawa dalam keluarga. anak-anak literat Moderat berarti perilaku yang bisa menerima atau berkembang mengambil jalan tengah. Sedangkan literasi adalah dengan utuh. Artinya, kemampuan individu dalam mengolah informasi keluarga literat telah dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Mau memberi ruang tidak mau keluarga harus menanamkan sikap yang bertumbuh menjadi memiliki keterbukaan pikiran tentang keberagaman dan anak-anak literat, persatuan. moderat, dan hebat. M. Nur Kholis Setiawan, mantan Sekretaris Jenderal sains tentang fenomena Kementerian Agama, alam/lingkungan, literasi menyebut parameter sikap digital tentang dunia moderat, antara lain memiliki berteknologi, literasi sikap terbuka, bersikap finansial tentang keuangan, rasional, rendah hati, selalu serta literasi budaya dan ingin belajar, dan memberi kewarganegaraan berarti manfaat untuk orang lain berempati terhadap (Salopos.com, 6-12-2020). perbedaan. Selaras dalam berliterasi, Di tengah berkecamuknya Eko Prasetyo, Pemred informasi dari seluruh MediaGuru menyatakan, penjuru dunia. Anak-anak bahwa sebenarnya orang literat tumbuh menjadi tualah yang mengenalkan anak yang mampu melihat literasi dasar kepada dunia di luar dirinya. keluarga. Literasi dasar Bahkan, mampu menerima itu meliputi literasi baca- perubahan-perubahan yang tulis, literasi numerasi terjadi di sekelilingnya. Bekal seperti berhitung, literasi itulah yang membawa anak- anak literat berkembang dengan utuh. Artinya, keluarga literat telah memberi ruang bertumbuh menjadi anak-anak literat, moderat, dan hebat.n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 113 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Kecakapan Literasi Digital di Tengah Pandemi Oleh: Susanti, M.Pd. Guru SMAN 1 Surabaya Tidak dapat salah satu pilar penting bagi dielakkan bahwa peradaban sebuah bangsa. pendidikan Pendidikan dan kemajuan merupakan salah bangsa keberadaannya saling satu aspek yang berkaitan dan tidak bisa memegang peranan penting dipisahkan. bagi kehidupan manusia. Pendidikan merupakan Kemajuan sebuah bangsa sejatinya tidak pernah lepas Majalah Literasi Indonesia | MG

114 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 dari peran pendidikan yang fasilitas lengkap, seperti berkualitas. Sementara perangkat, kuota, dan itu, lembaga pendidikan jaringan internet yang bagus diharapkan mampu tentunya pembelajaran beradaptasi terhadap daring bukan persoalan globalisasi, perkembangan yang berarti. Namun, teknologi, industrialisasi, pembelajaran daring dapat dan informasi yang semakin menjadi persoalan bagi siswa canggih yang fasilitas pembelajaran di rumahnya kurang memadai. Digitalisasi pendidikan merupakan isu yang Pembelajaran daring cukup menarik perhatian yang dilakukan secara tiba- publik beberapa waktu tiba membuat beberapa terakhir. Sebenarnya upaya peserta didik kesulitan dan inisiatif digitalisasi dalam melakukan adaptasi pendidikan di Indonesia penggunaan teknologi telah cukup lama dimulai, dalam pembelajaran. Peserta meskipun berjalan lambat. didik dituntut untuk selalu Saat pandemi Covid-19 menggunakan gawai, laptop, seolah menjadi salah satu atau komputer dalam setiap momentum digitalisasi aktivitas pembelajaran. pendidikan. Pandemi Aplikasi pembelajaran daring, mengubah proses kegiatan seperti Google Classroom, belajar mengajar. Hal Google Meet, Zoom, Quizizz, ini memaksa semua dan berbagai aplikasi lainnya pembelajaran dilakukan membuat peserta didik secara daring. Pembelajaran daring perlahan mewujudkan upaya digitalisasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran daring tentunya harus dilakukan oleh sekolah, guru, dan peserta didik. Melalui teknologi pembelajaran lebih mudah dilakukan, meskipun terdapat jarak ruang dan waktu. Peserta didik yang memiliki MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 115 OPINI MG “Perilaku berinternet SEPTEMBER 2021 yang tidak sehat menjadi “melek” teknologi. Dalam hal ini diperlukan ditunjukkan kecakapan peserta didik untuk berliterasi digital. dengan menyebarnya Perkembangan dunia berita hoaks. digital dapat menimbulkan dua sisi yang berlawanan menceritakan pemanfaatan dalam kaitannya dengan media digital yang positif. pengembangan literasi digital. Berkembangnya Penerapan literasi digital peralatan digital dan akses juga dikenalkan pada akan informasi dalam kalangan anak usia dini bentuk digital mempunyai (PAUD) dan TK. Dibutuhkan tantangan sekaligus peluang. kreativitas orang tua agar Tantangannya, peserta didik anak ikut tertarik, salah rentan terhadap terpaparnya satunya dengan bermain konten negatif, misalnya sambil belajar. Tentu kegiatan pornografi. Seperti yang ini akan lebih menyenangkan dilansir Kompas.com, rata- bagi mereka karena bermain rata usia pertama kali orang bisa menghilangkan rasa terpapar pornografi adalah 11 bosan terhadap aktivitas tahun. belajar. Terlebih kebiasaan anak untuk bermain Perilaku berinternet yang dengan gadgetnya tidak sehat ditunjukkan sulit dihilangkan. Untuk dengan menyebarnya berita mengubah kebiasaan itu atau informasi hoaks, ujaran perlu pendampingan orang kebencian, dan radikalisme. tua terhadap anak selama Hal ini diperlukan pembelajaran daring. pendampingan secara bijak oleh orang tua untuk selalu Melalui literasi digital, mengarahkan pada konten anak dapat diajarkan yang mendidik. Orang tua untuk memanfaatkan harus mampu menciptakan aplikasi smartphone edukasi lingkungan sosial yang anak. Dimulai dari ilmu komunikatif dalam keluarga, agama, belajar membaca, khususnya dengan anak. berhitung, menggambar, Membangun interaksi antara mewarnai, bermain musik, orang tua dan anak dalam menyanyi, dan sebagainya. n pemanfaatan media digital dapat berupa diskusi, saling Majalah Literasi Indonesia | MG

116 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 BUKU (UNTUK) ANAK Oleh: Susi Respati Setyorini Guru Kimia SMA Negeri 1 Pasir Penyu, Indragiri Hulu, Riau Hasil survei dari menit, kurang dari sejam. Se- Most Litteres mentara masyarakat negara Nation in The maju menghabiskan waktu World pada 2016 membaca sekitar 6-8 jam per menunjukkan, hari. Namun anehnya, orang budaya literasi (baca-tulis) Indonesia mampu meng- di Indonesia sangat rendah. habiskan waktunya 5,5 jam Indonesia menempati sehari hanya untuk bermain urutan ke-60 dari 61 negara dengan gawainya. yang diteliti. Riset UNESCO menegaskan, indeks minat Faktor Penyebab baca Indonesia hanya 0,001%. Rendahnya Minat Baca Artinya, dari 1.000 orang hanya ada 1 yang memiliki Jika membahas liter- minat baca. Selain itu, data asi baca tulis anak-anak yang Badan Pusat Statistik (BPS) rendah, ada beberapa faktor mencatat hanya 17,66% yang bisa dirangkum dari tingkat minat baca anak- berbagai sumber. Pertama, anak Indonesia, sedangkan lingkungan. Faktor lingkun- minat menonton mencapai 91,67%. Teknologi yang semakin maju tidak menjamin budaya literasi Indonesia semakin baik. Hasil survei Perpus- takaan Nasional pada 2017 menyatakan, durasi waktu membaca orang Indonesia per hari rata-rata hanya 30-59 MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 117 OPINI MG SEPTEMBER 2021 FOTO: Koleksi Pribadi membaca lembar demi lem- bar buku memerlukan proses gan keluarga yang paling membaca yang cermat. Tiap penting dalam kehidupan. halaman menyajikan infor- Keluarga yang paling utama masi yang baik dan perlu membentuk kebiasaan-ke- dicerna otak. Namun, gen- biasaan baik, tak terkecuali erasi instan malas menjalani membaca. proses itu. Mereka cenderung mengambil jalan pintas den- Kedua, diri sendiri. Selain gan mencari sinopsis atau lingkungan, niat dalam diri review singkat tanpa perlu sendiri juga tak kalah pent- membaca utuh. ing. Sekalipun keluarga tidak memberikan benih ke- Keempat, gawai. Pernah biasaan membaca, jika dalam melihat anak anteng di diri sendiri muncul ketertari- depan gawai, sedangkan kan dalam membaca, alhasil ibunya memasak di dapur? kegemaran membaca akan Pemandangan ini kerap ter- terbentuk dengan sendirinya. jadi hampir di rumah tangga generasi milenial. Kebiasaan Ketiga, generasi serba ini berlangsung hingga mer- instan. Generasi Z sekarang lebih menyukai segala hal Majalah Literasi Indonesia | MG yang cepat. Padahal, saat

118 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 eka remaja bahkan dewasa. pendongeng atau penulis Kelima, game online dan buku untuk anak-anaknya. Hal ini tentu dibarengi den- media sosial. Game online gan literasi baca tulis yang maupun berbagai macam juga dimiliki oleh orang tua. aplikasi media sosial sep- Jadi, jangan hanya menaik- ertinya bukan lagi sekadar kan angka minat baca pada hiburan semata. Jangankan anak, tetapi juga pada orang anak-anak, orang tua pun tua. Oleh karena lingkungan semakin hanyut dengan keluarga paling berperan berbagai platform digital ini. dalam menumbuhkembang- kan budaya literasi. n Menjadi Penulis Buku Anak Neil Gaiman pernah men- gatakan, there are no bad books for children. Buku yang tersedia di pasaran tersatur- asi dengan pesan dan cara penyampaian yang monoton. Banyak buku yang beredar sangat menggurui. Cerita yang disampaikan didasari narasi orang dewasa terha- dap dunia anak. Minim sekali yang ditulis sesuai perspektif anak-anak. Sebuah cara yang mungkin dapat diaplikasikan terha- dap kebiasaan melekatnya gawai di tangan anak-anak adalah dengan mengajaknya mengunjungi Litara, Room to Read, Provisi Media, Let’s Read, atau Pibo. Mengalih- kan kecanduannya menon- ton video kepada kegiatan membaca meskipun dalam bentuk e-book. Cara yang lainnya adalah menjadi orang tua kreatif. Bagaimana caranya? Menjadi MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 119 OPINI MG SEPTEMBER 2021 BANGKITKAN GAIRAH MEMBACA PADA ANAK Oleh: Suwito, S.Pd.SD. Guru SD Negeri 4 Kandangrejo M embaca merupakan salah satu fungsi penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Namun, sayangnya minat baca pada anak masih rendah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, bahwa tingkat literasi Indonesia pada Majalah Literasi Indonesia | MG

120 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 penelitian di 70 negara itu “ Anak-anak berada di nomor 60. Minat yang sering baca anak yang masih membaca akan rendah ini perlu ditingkatkan. lebih banyak mengenal Masa pandemi Covid-19 kosakata, sehingga juga belum berakhir. Masalah bisa membantu ini juga ikut berpengaruh keterampilan pada minat baca anak. Anak- berbicara. Ketika anak yang biasanya belajar anak-anak bertemu di sekolah dan membaca dengan teman- buku di perpustakaan masih temannya, dia bisa harus beraktivitas di rumah. berkomunikasi Padahal pembelajaran masih dengan lancar. dilakukan secara daring. Saat berada di rumah, tua harus bisa memberikan anak sudah malas untuk contoh yang baik. Tanpa membaca. Anak-anak lebih adanya bimbingan dan asyik bermain game online. pendampingan dari orang Hal ini menjadi tantangan tua, pasti anak-anak masih bagi keluarga agar anak-anak enggan untuk membaca. tetap memiliki keinginan Orang tua harus sering untuk membaca. membacakan buku pada anak. Selain itu orang tua Gairah membaca pada anak sebaiknya harus ditingkatkan. Jangan sampai anak-anak tidak memiliki semangat untuk membaca. Anak yang malas membaca akan minim perbendaharaan katanya. Hal ini akan membuat anak kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum. Pengetahuan anak pun juga akan berkurang. Biasanya anak tidak memiliki rasa percaya diri. Membaca merupakan hal yang penting. Sebagai orang MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 121 OPINI MG SEPTEMBER 2021 harus mampu menyediakan sudah terbiasa membaca buku-buku bacaan. Anak- buku biasanya memiliki anak juga akan merasa keinginan atau cita-cita yang senang jika di rumah ada lebih terarah. pojok baca. Anak-anak juga bisa memilih buku sesuai Membaca ternyata harus yang diinginkannya. kita ajarkan pada anak sejak dini. Banyak manfaat yang Anak-anak yang sering diperoleh dari membaca. membaca akan lebih Orang tua harus selalu banyak mengenal kosakata, membuat anak untuk sehingga bisa membantu memiliki gairah dalam keterampilan berbicara. membaca. Anak yang Ketika anak-anak bertemu memiliki wawasan yang luas dengan teman-temannya, dia adalah anak yang gemar bisa berkomunikasi dengan membaca. Anak yang gemar lancar. Membaca juga akan membaca pasti hidupnya meningkatkan kemampuan akan sukses. n otak anak. Membaca secara teratur dapat membangun keterampilan bahasa, huruf, serta perkembangan sosial emosional anak. Anak yang Majalah Literasi Indonesia | MG

122 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 SAYANGI ANAK-ANAK KITA Oleh: Umi Maghfiroh Guru Bahasa Inggris di MTsN 6 Tulungagung Keadaan yang Berdasarkan fakta di atas, belum membaik balita menjadi sasaran ter- ini terasa semakin banyak dari virus ini. Balita mencekam saat yang belum bisa berbicara ditemukannya dengan lancar, belum men- varian baru dari Covid-19, yadari keadaan yang terjadi. yakni varian Delta asal India. Hal ini semakin memperpar- Bedasarkan berita yang ah gejalanya. diunggah oleh m.liputan6. com pada 29 Juni 2021 Fenomena ini yang terjadi mengatakan, bahwa data hampir di seluruh kota di nasional yang terpapar virus Indonesia. Anak-anak usia SD Covid-19 pada usia 0-18 tahun sampai SMA sulit untuk me- mencapai 12.5 persen. Artinya, matuhi protokol kesehatan. ada 8 kasus terkonfirmasi Mereka tidak menggunakan positif, satu di antaranya masker dan berkerumun adalah anak-anak. saat bermain. Bisa kita lihat pula melalui berita media Hal ini diungkapkan oleh massa, di beberapa daerah Ketua Umum Ikatan Dokter anak-anak muda masih saja Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan. Beliau juga mengatakan saat ini Indo- nesia merupakan tertinggi di dunia, 3 sampai 5 persen kematian anak akibat virus Covid-19 ini. Masih menurut Aman, kasus kematian Covid-19 yang menyerang anak, 50 persennya adalah balita. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 123 OPINI MG SEPTEMBER 2021 nongkrong tanpa memedu- Pastinya tidak mungkin likan protokol kesehatan akan menutup kafe atau hingga larut malam. Tak warung makan karena akan jarang pula polisi membubar- menimbulkan gejolak. Na- kan kerumunan mereka. mun, kerja sama para pelaku Kondisi ini tentunya mem- ekonomi kecil ini diharapkan perparah keadaan. mampu memberi kontri- busi. Razia masker juga jam Diperlukan tindakan tegas malam menjadi kegiatan pemerintah daerah setem- yang harus dilakukan oleh pat dalam menanggulangi pemerintah. Ini sudah menja- dan memutus rantai penye- di tuntutan karena fenomena barannya. Kerja sama yang yang terjadi pada masyarakat baik perlu disepakati. Ten- saat ini cenderung mengab- tu saja informasi dua arah aikan anjuran untuk me- harus dibangun antara pihak matuhi protokol kesehatan. terkait dengan masyarakat, terutama anak-anak usia pro- Semoga semua segera duktif. Penyuluhan terhadap berakhir. Hal ini diperlukan para orang tua juga diperlu- sikap disiplin dalam memu- kan. Keterlibatan mereka da- tus rantai penyebarannya. lam mengawasi anak-anak, Kesadaran ini menjadi ba- aturan dalam menerapkan rang mahal bagi masyarakat protokol kesehatan, dan kita. Semoga momen ini bisa menjaga jarak wajib dilaku- menjadi titik balik bangkitnya kan ditempat umum tanpa kesadaran nasonal. n terkecuali. Majalah Literasi Indonesia | MG

124 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 TIPS MERAJUT MINAT LITERASI BACA Oleh: Wahyuni Awal Sejati Guru SMP Patra Dharma 2 Balikpapan Keluarga pendidikan. Hal ini karena merupakan pendidikan merupakan kesatuan unit proses timbal balik dari terkecil dalam setiap pribadi manusia dalam suatu masyarakat. penyesuaian diri dengan Kehidupan keluarga yang lingkungan hidupnya. harmonis dan sejahtera dapat ditentukan melalui Pendidikan dimulai dari keluarga yang memiliki peran MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 125 OPINI MG SEPTEMBER 2021 penting sebagai peletak pengembangan inspirasi dan dasar kehidupan. Melalui prestasi anak. keluarga, banyak hal yang dapat dipelajari. Bermula dari Bahasa ibu dalam keluarga mengenal dan berinteraksi menjadi literasi awal untuk dengan orang lain, mengenal mengenal bahasa lainnya. bahasa ibu, bertutur kata, Pengenalan literasi sejak maupun berperilaku. dini untuk menumbuhkan Keluarga berperan penting jiwa literat dalam diri. Literasi dalam kehidupan anak. Ayah pada anak dapat ditanamkan dan ibu menjadi panutan melalui pembiasaan dan yang akan mewarnai dan contoh langsung yang menjadi acuan setiap tingkah dilakukan oleh orang tua. laku kehidupan yang akan dilalui. Menurut Nurgiantoro (2016:121), pembiasaan Pernyataan ini sesuai berperan penting dalam dengan yang disampaikan menanamkan budaya literasi Syamsu Yusuf (2009:38), dalam keluarga karena anak keluarga merupakan memahami bahwa kebiasaan lingkungan yang utama itu merupakan tingkah laku dalam memberikan rasa budaya yang seharusnya aman, fisik maupun dilakukan. psikis, kasih sayang, model dan perilaku yang Literasi berhubungan baik untuk anak hidup dengan kegiatan membaca dalam masyarakat, serta dan menulis, meskipun memberikan bimbingan dalam perkembangannya dalam belajar untuk ditemui berbagai jenis mengoptimalisasi literasi. Menurut versi Kemdikbud ada beberapa jenis literasi, seperti literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya. Keluarga memiliki peran penting dalam membangun budaya literasi sejak dini. Selain dengan memberikan contoh dan suri tauladan, tentunya dapat pula memberikan Majalah Literasi Indonesia | MG

126 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 “Orang tua harus perawatan dengan memberi melakukan fasilitas sehingga literasi berbagai upaya lainnya berkembang sesuai agar anak menjadi dengan zamannya. pencinta literasi seumur hidup. Mereka perlu Orang tua harus diberi kesempatan melakukan berbagai upaya untuk mendiskusikan agar anak menjadi pencinta apa yang mereka literasi seumur hidup. Mereka baca, berdebat, perlu diberi kesempatan menyarankan, untuk mendiskusikan memperlihatkan apa yang mereka baca, simpati, dan berdebat, menyarankan, mengidentifikasi memperlihatkan simpati, dan karakter mengidentifikasi karakter keberaniannya. keberaniannya. Anak juga diberi kesempatan untuk fasilitas dan kesempatan membaca berbagai jenis untuk menjadikan literasi literatur, memberi, serta sebagai budaya. Ketika menerima umpan balik atas anak berusia dini, orang tua bacaannya. dapat memberikan stimulus visual yang berfokus Peran orang tua verbal melalui kegiatan menanamkan literasi dini yang menyenangkan dan dalam keluarga dilakukan memberi tantangan, serta melalui TIPS. Pertama, menimbulkan ide untuk teladan dan contoh, menyelesaikannya. bukan dengan cara drill atau paksaan sehingga Orang tua juga dapat mewujudkan suatu melibatkan anak dalam budaya. Kedua, integritas, kegiatan membaca dilakukan secara kontinu melalui mendongeng atau melalui contoh langsung membacakan gambar. Hal dan keteladanan. Ketiga, ini dilakukan secara bertahap produktif. Literasi yang hingga anak mampu dilakukan dapat memberi membaca dan menulis. umpan balik, memberi Orang tua perlu melakukan manfaat, dan menghasilkan (karya). Keempat, sarana dan prasana yang digunakan dapat menyesuaikan keperluan zamannya. n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 127 OPINI MG SEPTEMBER 2021 LITERASI DIGITAL GENERASI Z Oleh: Yeni Hermayanti, M.Si. Guru SMK SMAK Padang, Sumatra Barat Dalam buku yang Literasi digital intinya adalah berjudul Digital kemampuan untuk bisa Literacy (1997) mencari, menemukan, Paul Gilster menggunakan, dan menyatakan, menyebarluaskan kembali bahwa literasi digital informasi yang benar dan adalah kemampuan bisa dipertanggungjawabkan untuk memahami dan menggunakan media digital. menggunakan informasi dalam berbagai bentuk Pada 20 Mei 2021 dari berbagai sumber yang momentum peringatan Hari sangat luas yang diakses Kebangkitan Nasional 2021, melalui piranti komputer. Presiden RI Joko Widodo meluncurkan Program Majalah Literasi Indonesia | MG

128 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 Literasi Digital Nasional. memegang peranan Hal ini dilakukakan untuk penting dan memberikan percepatan transformasi pengaruh pada digital, khususnya terkait perkembangan Indonesia pengembangan sumber saat ini dan nantinya. daya manusia digital. Menteri Komunikasi dan Gen Z saat ini berada Informatika Johnny G. pada usia sekolah. Mereka Plate menargetkan, 50 mampu memanfaatkan juta masyarakat Indonesia perubahan teknologi dalam mengikuti program literasi berbagai sendi kehidupan digital nasional tanpa biaya dan menggunakan sampai pada 2024. layaknya bernapas. Mereka juga bisa menjelajah dan Era revolusi industri 4.0, terhubung dengan banyak teknologi berkembang orang di berbagai tempat dengan pesat secara virtual melalui mempengaruhi masyarakat koneksi internet. Hal ini dalam mengelola menyebabkan mereka informasi. Kementerian memiliki pola pikir gobal Komunikasi dan Informatika (global mindset). Guru juga menyatakan, pengguna harus mempertimbangkan internet di Indonesia sangat karakteristik gen Z, tinggi. Hal ini dipicu salah sehingga sesuai dengan satunya oleh pandemi kebutuhan mereka tanpa Covid-19. Pengguna mengenyampingkan minat smartphone mencapai 167 dan habituasi mereka juta orang atau sekitar 89% dari penduduk Indonesia karena pembelajaran dilakukan secara daring atau online. Pengguna terbesar tentunya di dunia pendidikan yang notabene di dominasi oleh generasi Z, yaitu generasi yang lahir antara 1997 s.d. 2012. Generasi ini berjumlah 27,94% dari total penduduk Indonesia. Artinya, keberadaan gen Z MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 129 OPINI MG dengan pendekatan yang beragam untuk mendorong SEPJTUENMIBER kreativitas siswa dalam 2021 banyak hal. “Guru perlu menyampaikan Gen Z sebagai golongan peluang, tantangan, pengguna internet terbesar dan hambatan di Indonesia. Mereka perlu yang diperlukan siswa didampingi dan dibekali untuk mencapai cita- kemampuan literasi citanya. Pendidikan digital. Dengan demikian, diharapkan mampu mereka dapat memberikan memberikan masukan wawasan dalam tentang hal-hal rasional mengakses, membuat, yang perlu  dilakukan mengelola informasi, dan generasi Z dalam memanfaatkan secara bijak kehidupan dan cerdas. mereka, pada saat ini dan juga nanti. Guru harus mampu menciptakan iklim belajar sebagai sebuah kelompok yang membangun self generasi. regulation pada diri siswa. Mereka dilatih untuk realistis Aktivitas gen Z tentang kehidupan dan berselancar di dunia maya masa depannya nanti. merupakan bagian dari Guru perlu menyampaikan cara memenuhi kebutuhan peluang, tantangan, dan akan dirinya. Guru harus hambatan yang diperlukan memberikan kebebasan siswa untuk mencapai siswa menentukan cara cita-citanya. Pendidikan belajar dan memberikan diharapkan mampu kesempatan mereka untuk memberikan masukan mencari sumber belajar tentang hal-hal rasional di luar aktivitas sekolah. yang perlu  dilakukan Siswa perlu lebih banyak generasi Z dalam kehidupan diapresiasi dan menjadikan mereka, pada saat ini dan praktik tersebut sebagai juga nanti. n bagian tidak terpisahkan dari upaya-upaya reflektif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran. Guru membangun pembelajaran Majalah Literasi Indonesia | MG

130 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 MENINGKATKAN LITERASI DI BALIK PESONA GADGET Oleh: Yenny Aydiyon Sirin, S.Pd., M.Si. Guru SMK SMAK Padang, Sumatra Barat P andemi Covid-19 pembatasan sosial berskala telah berlangsung besar (PSBB) dan adaptasi sejak awal 2020. kebiasaan baru (AKB). Berbagai upaya Kebijakan ini mendorong telah dilakukan masyarakat menyesuaikan pemerintah untuk perilaku dan kebiasaan. mencegah penyebaran virus ini. Di antaranya, kebijakan Saat ini kita diharuskan membatasi interaksi satu MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 131 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 sama lain. Semua lapisan sekolahnya, kini beralih ke masyarakat terkena dunia baru. Tangan-tangan dampaknya, tidak terkecuali cilik yang biasa memegang anak-anak. Sejatinya dunia buku dan mainan, kini mereka adalah bermain dan piawai mengoperasikan mengenyam pendidikan, gadget. tapi dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan Anak-anak yang harusnya keadaan. Pendidikan yang bergerak aktif kini banyak seharusnya dilaksanakan ditemukan di pojokan secara tatap muka, berubah kamar, di sudut ruangan, menjadi pembelajaran jarak ataupun di atas tempat jauh (PJJ). tidur. Mereka tenang dan hening, hanya sesekali Berbagai macam platform terdengar suara kecilnya pembelajaran digunakan dengan mata serius guru melalui media menatap layar gadget. elektronik (gadget). Dari Berbagai platform media sinilah berbagai macam sosial tidak asing lagi di persoalan mulai muncul. mata anak-anak. Mereka Anak-anak yang semula lebih piawai menirukan menghabiskan harinya gerakan Tik Tok ketimbang di sekolah untuk belajar, gerakan olahraga, lebih bermain, bercengkerama, berinteraksi sosial baik “Anak-anak yang dengan guru, teman-teman harusnya bergerak seusianya, dan lingkungan aktif kini banyak ditemukan di pojokan kamar, di sudut ruangan, ataupun di atas tempat tidur. Mereka tenang dan hening, hanya sesekali terdengar suara kecilnya dengan mata serius menatap layar gadget. Majalah Literasi Indonesia | MG

132 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 hafal lirik lagu daripada teks motorik, dan banyak lagi Pancasila, bahkan lebih yang lainnya. senang bermain game daripada mengerjakan Peran aktif dan tugas. keterlibatan orang tua diperlukan untuk dapat Hal ini merupakan membimbing dan tantangan terbesar bagi mengawasi anak-anak guru dan orang tua. Di selama penggunaan beberapa sekolah kembali media elektronik. Dengan mengadakan PBM tatap demikian, anak-anak dapat muka secara terbatas. memanfaatkan media Namun, tidak serta-merta elektronik, khususnya menghilangkan minat anak gadget tidak hanya sebagai terhadap gadget ataupun hiburan, tapi juga sebagai media elektronik lainnya. sarana belajar untuk mendapatkan pengetahuan. Keadaan ini tidak salah Hal ini tentunya akan dapat karena anak-anak berada mewujudkan keluarga yang di era perkembangan literat.n teknologi yang begitu pesat. Semua hal dapat dipelajari dengan mudah tanpa adanya hambatan. Saat ini menjauhkan anak- anak dari media elektronik adalah sebuah keniscayaan. Hal yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan media elektronik sebagai media belajar, juga termasuk di dalamnya sebagai media literasi. Meningkatkan budaya literasi melalui media elektronik bisa kita terapkan dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang tersedia di dalam gadget. Seperti e-book, video pembelajaran, permainan asah otak, permainan asah MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 133 OPINI MG SEPTEMBER 2021 GEMAR MEMBACA MELALUI LOMBA BERCERITA Oleh: Yesi Arisanti Guru SD Semen Padang, Yayasan Igasar Semen Padang, Padang, Sumatra Barat Kemampuan kehidupan manusia. Upaya membaca membudayakan kegemaran merupakan faktor membaca bisa dilakukan di penting dalam lingkungan sekolah, rumah, mengembangkan dan masyarakat. Berdasarkan wawasan, pola pikir, dan Kamus Besar Bahasa pemahaman terhadap Indonesia (KBBI), membaca beragam konteks adalah melihat serta Majalah Literasi Indonesia | MG

134 ARTIKEL OPINI MG “Sebagai guru SEPTEMBER sekolah dasar, 2021 penulis tetap berpikir positif untuk menumbuhkan minat baca anak-anak. memahami isi dari apa yang pada 2019, budaya literasi tertulis (dengan melisankan (baca-tulis) di Indonesia atau hanya dalam hati). sangat rendah. Indonesia menempati urutan ke-62 dari Kegemaran membaca 70, atau berada 10 negara perlu ditanamkan dan dilatih terbawah. Riset UNESCO sedini mungkin. Dukungan menegaskan, indeks minat kegemaran membaca baca Indonesia hanya 0,001%. diperlukan kolaborasi antara Artinya, dari 1.000 orang keluarga, sekolah, dan hanya ada satu anak yang masyarakat. Inilah yang kita memiliki minat baca. harapkan, menumbuhkan minat baca anak sedini Sebagai guru sekolah dasar, mungkin. Walaupun kita penulis tetap berpikir positif banyak melihat, kegemaran untuk menumbuhkan minat membaca ini masih kurang baca anak-anak. Mungkin diminati oleh anak-anak. kita yang harus menceritakan Apalagi saat pandemi ini, kepada mereka terlebih anak-anak lebih banyak dulu, tapi tidak tuntas agar memegang gadget daripada mereka penasaran dan ingin buku. Hal ini disebabkan mengetahui kelanjutan karena gadget memang cerita tersebut dengan salah satu alat yang mereka mengunjungi perpustakaan. butuhkan saat belajar daring. Jika mereka sudah tertarik Kita tidak bisa memungkiri ke perpustakaan, tentu ini sebuah fakta yang harus banyak buku yang mereka diterima. temui. Insyaallah ini adalah salah satu cara untuk Hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 135 OPINI MG SEPTEMBER 2021 menumbuhkan minat baca harus memahami cerita mereka. yang akan ditampilkan. Artinya, mereka harus Dinas Perpustakaan dan membaca terlebih dahulu. Kearsipan Kota Padang juga Seperti tampak pada foto, melakukan upaya untuk Alya Azizah, siswa SD Semen menumbuhkan minat baca Padang, meraih juara 3 anak dengan mengadakan dengan menampilkan lomba bercerita bagi legenda Danau Kembar. siswa SD setiap tahun. Hal ini dilakukan untuk Penulis sangat menumbuhkan kegemaran mengapresiasi kegiatan membaca anak yang dimulai tahunan yang dilakukan sejak dini. Materi cerita yang oleh Dinas Perpustakaan disuguhkan berasal dari dan Kearsipan Kota Padang budaya lokal daerah Sumatra itu. Kemampuan membaca Barat. Seperti, legenda Malin merupakan faktor yang Kundang, Danau Maninjau, harus dikembangkan. Bagi Danau Kembar, Sabai Nan anak-anak, buku tidak saja Aluih, Asal Mula Nama bacaan, tapi impian dan Minangkabau, dan lain-lain. pengetahuan untuk masa depan sekaligus masa silam. Selain menumbuhkan Semoga anak-anak lebih minat baca anak, lomba ini mencintai budaya membaca. juga mengenalkan mereka Apalagi membaca cerita pada cerita yang berasal yang berasal dari daerah dari daerah mereka sendiri. sendiri. Insyaallah. n Sebelum bercerita di depan umum, anak-anak-anak Majalah Literasi Indonesia | MG

136 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 RENDAHNYA MINAT BACA ANAK Oleh: Yunita Kirnawati, S.Pd., M.M. Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau Pesatnya Hasil survei Programme perkembangan for International Student teknologi di zaman Assessment (PISA) pada ini membuat anak 2018 terbitan Maret 2019 dapat belajar apa menunjukkan, rendahnya saja dan di mana saja tanpa skor kemampuan membaca, harus menunggu penjelasan sains, dan matematika guru di sekolah. Semua putra dan putri bangsa ini. informasi yang dibutuhkan Indonesia berada di urutan bisa dicari langsung pada 74 dari 79 negara. Hasil ini saat yang sama. Tidak ada sunggguh mengiris hati. lagi alasan siswa terlambat mendapatkan informasi Tambahan lagi data atau pengumuman. Modal Organization for Economic utama yang dibutuhkan Co-operation and untuk mengakses informasi Development (OECD) tersebut adalah gadget, periode survei 2009-2015 laptop, kuota internet, dan menunjukkan posisi minat baca anak. Namun, di balik kemudahan itu masih ada anak yang lambat mendapatkan informasi. Padahal mereka memiliki gadget terbaru dan kuota internet yang cukup. Penyebabnya adalah malas membaca. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 137 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Indonesia yang bertahan Pengentasan Kebiasaan di 10 peringkat terbawah Malas Membaca pada tiga kompetensi yang disebutkan di atas. Lebih Pemerintah pun jauh Antara memberitakan, melakukan terobosan bahwa sejak 2000 Indonesia dengan membuat soal sudah berpartisipasi dalam dalam bentuk higher order penilaian tiga kompetensi, thinking skill (HOTS) untuk tetapi belum pernah merangsang siswa agar lebih memiliki nilai di atas rata- banyak membaca sebelum rata. menjawab soal. Penyebab Rendahnya Minat Sebagai orang tua, kita Baca Anak dapat menstimulasi minat baca anak dengan mengajak Berdasarkan tanya jawab mereka membaca bacaan penulis secara informal ringan atau bertukar pikiran kepada siswa, penyebab tentang apa yang telah utamanya adalah kecanduan dibaca. Berilah mereka game online. Banyak siswa penghargaan sebagai malas membaca karena wujud kita mengapresiasi menurut mereka membaca yang telah mereka lakukan. itu membuang-buang waktu. Kemudian, perbanyak Mereka lebih tertarik main sumber bacaan di rumah. n bareng (mabar) dengan temannya yang berada di tempat lain daripada disuruh membaca. Sebab lainnya adalah anak tidak dibiasakan membaca sedari kecil. Ketika disuruh membaca, mereka merasa terbebani. Ditambah lagi tidak didukung oleh orang tua. Dalam arti orang tua hanya menyuruh tanpa memberikan stimulasi yang tepat seperti memperkaya perpustakaan di rumah. Majalah Literasi Indonesia | MG

138 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 LITERASI KELUARGA PENYELAMAT GENERASI MUDA Oleh: Zubaidah Guru MAN 2 Mojokerto Setiap hari kita Covid-19 semakin merajalela. mendengar suara Pemerintah pun membuat sirene ambulans kebijakan pemberlakuan dan tulisan ikut pembatasan kegiatan berduka cita. Hal ini masyarakat (PPKM) darurat menandakan kasus kematian di sejumlah daerah (Jawa– dikarenakan pandemi Bali) yang dimulai pada 3 Juli MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 139 OPINI MG SEPTEMBER 2021 s.d. 20 Juli 2021. Kebijakan ini menghilangkan kejenuhan diambil pemerintah karena selama PJJ dengan dianggap sebagai salah satu memperkuat karakter dan cara untuk memutus rantai semangat mereka dalam penyebaran virus korona menggapai cita-cita. yang terus meningkat. Bagi orang tua, Tentunya kebijakan PPKM pembelajaran daring berpengaruh pada proses merupakan tantangan pembelajaran tahun ajaran tersendiri. Mereka juga baru, 12 Juli 2021. Banyak berperan sebagai guru bagi daerah yang akhirnya anaknya. Tak terbayangkan mengambil keputusan bagi mereka yang melakukan pembelajaran mempunyai anak lebih dari jarak jauh (PJJ) atau belajar satu, yang masih duduk di daring. Hal ini merupakan bangku SD maupun SMP. tantangan, baik pelaku pendidik, orang tua, dan Apa pun yang terjadi, siswa. kita semua tidak ingin generasi muda terbengkalai Pendidik harus bisa pendidikannya, baik memakai strategi yang pengetahuan maupun kreatif dan menarik keterampilannya. Sebab, hal agar siswa termotivasi ini yang akan berpengaruh melakukan literasi untuk terhadap perkembangan menambah wawasan negara Indonesia 5-10 mereka. Siswa harus bisa tahun yang akan datang. menjawab tantangan untuk Diperlukan koordinasi yang kuat antara orang tua, pelaku pendidikan (guru dan dosen), dan siswa agar mereka tetap bisa berprestasi atau bersaing di era pandemi ini. Dalam hal ini gerakan literasi tak lepas dari campur tangan orang tua. Salah satu modal dasar pembelajaran daring adalah anak melakukan kegiatan literasi menggunakan buku, video, atau tulisan di media massa. Kegiatan Majalah Literasi Indonesia | MG

140 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 ini akan berhasil jika “Kegiatan sederhana sudah membudaya dalam ini ternyata mampu lingkungan keluarga. Orang menumbuhkan tua selalu memberi tauladan kebiasaan anak dalam kegiatan literasi. melakukan literasi dan Seperti, mendiskusikan memperkuat karakter sesuatu yang belum dikuasi anak dalam masa oleh anak, bercerita, atau pandemi. Kita hanya mendongeng. Orang tua berusaha dan berharap, akan meluangkan waktu dengan kebiasaan bermain dengan anak, literasi yang dimulai melakukan kegiatan dari keluarga dapat membersihkan rumah, atau menghasilkan generasi memasak bersama dengan muda yang mampu anak. berpikir kritis. Kegiatan sederhana ini ternyata mampu menumbuhkan kebiasaan anak melakukan literasi dan memperkuat karakter anak dalam masa pandemi. Kita hanya berusaha dan berharap, dengan kebiasaan literasi yang dimulai dari keluarga dapat menghasilkan generasi muda yang mampu berpikir kritis. Mereka akan menjadi masyarakat yang cerdas dan mempunyai daya saing. n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 141 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Menumbuhkan Digital Entrepreneurship dalam Keluarga Oleh: Ali Harsojo, M.Pd. Guru SDN Pajagalan II dan Penggiat Literasi di Madura Saat ini muncul menjadi varian yang memiliki kembali varian kemampuan lebih cepat Covid yang menular. Varian Delta ini lebih ganas mendapat perhatian dunia, setelah pandemi sebab cukup dominan berlangsung setahun lebih. terjadi dan memicu infeksi Varian Delta (B.1.617.2) telah dengan gejala yang parah Majalah Literasi Indonesia | MG

142 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 (https://kesehatan.kontan. “Peluang usaha co.id/30/6/2021).  online ini dapat dikembangkan Menteri Pendidikan dan dan menjadi Kebudayaan menyampaikan habit pengusaha. Jiwa bahwa pada tahun ajaran kewirausahaan yang baru, sekolah wajib muncul sekaligus memberikan pilihan mendidik anak menjadi pembelajaran tatap muka disiplin, tanggung secara terbatas setelah guru jawab, dan mandiri. dan tenaga kependidikan lainnya selesai menerima Misalnya, Shopee. Jika orang vaksin kedua (kompas. tua mampu menumbuhkan com/19/3/2021). Hal lain yang jiwa kewirausahaan kepada menjadi pertimbangan anggota keluarganya, maka adalah Pemberlakuan peluang berwirausaha Pembatasan Kegiatan berbasis digital terbuka lebar. Masyarakat (PPKM). Maka, pilihan lainnya akan Terbukti, telah dipraktikkan merujuk pada Surat Edaran dalam keluarga penulis. Mendikbud No. 15 Tahun Gawai tidak saja difungsikan 2020 tentang Pedoman sebagai alat komunikasi pasif. Penyelenggaraan Belajar dari Namun diupayakan menjadi Rumah dalam Masa Darurat smartphone produktif Penyebaran Covid-19. Artinya, untuk berwirausaha dengan sebagian sekolah tetap melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebenarnya, situasi semacam ini dapat dimanfaatkan untuk hal yang produktif, belajar, dan berwirausaha. Apalagi anak remaja yang mampu menggunakan gawai dengan baik, berarti cukup baik pula kecakapan literasi digital anak. Saat ini, teknologi digital telah banyak menghadirkan platform belanja online. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 143 OPINI MG SEPTEMBER 2021 memanfaatkan gawai. Peluang usaha online ini Berwirausaha dan tetap dapat dikembangkan dan belajar daring. menjadi habit pengusaha. Jiwa kewirausahaan yang Caranya, bisa memasarkan muncul sekaligus mendidik produk online dari online anak menjadi disiplin, shop dan produk olahan tanggung jawab, dan sendiri atau dari toko sendiri. mandiri. Bukan keuntungan Produk yang dipasarkan semata, namun karakter berupa; makanan ringan, yang dibangun melebihi masker, aksesori, kosmetik, dari hasil materi. Termasuk jamu herbal, dan sebagainya. kemahiran dalam literasi digital secara produktif. n Produk yang dipesan dari online shop dan offline diunggah di Instagram dan story WA. Jika bisa menangkap peluang dengan baik, banyak promo dan gratis ongkos kirim dari online shop. Sehingga dapat mengurangi biaya ongkir dan operasional lainnya. Tetapi, untuk menumbuhkan digital entrepreneurship ini membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Terutama dalam mengubah cara pandang anak (usia SLTP dan SLTA) dari sekadar bermain game menjadi entrepreneur muda berbasis online. Majalah Literasi Indonesia | MG

144 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Perpustakaan Keluarga Gelorakan Minat dan Budaya Baca Oleh: Dedi Wahyudi, S.Pd. Guru SMP Negeri 3 Karimun, Kepulauan Riau Si kutu buku” adalah akan manfaat dengan julukan yang diberi membaca. Maka akan oleh teman-teman terjadi gelombang budaya bagi penulis ketika membaca yang dimulai masih duduk dari individu, keluarga, di bangku sekolah dasar masyarakat regional, dan (SD). Pembaca pasti tahu nasional. dong artinya yaitu orang yang rajin dan keranjingan Kegiatan membaca ini membaca dan “melahap” tidak terlepas dari sebuah buku-buku yang ada. Ciri- benda yang sangat penting cirinya antara lain berkaca yakni buku. Dengan mata, pergi ke perpustakaan membaca buku kita pasti waktu jam istirahat bukan mendapatkan wawasan ke kantin untuk jajan, dan dan ilmu pengetahuan menghabiskan waktu di serta tidak mustahil kita tempat itu. Sebuah kebiasaan itu berawal dari niat untuk melakukan sesuatu dan mengambil nilai dari tindakan yang dilaksanakan. Jika hal ini terjadi secara terus menerus maka muncul sebuah pembiasaan. Begitu juga dengan kegiatan membaca ini apabila seluruh lapisan masyarakat menyadari sepenuhnya MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 145 OPINI MG SEPTEMBER 2021 mampu menaklukkan minat baca anggota dunia. Berkomunikasi dan keluarga, terbatasnya berinteraksi aktif dengan daya beli untuk membeli buku, maka kita membuka bahan bacaan, dan banyak mata dan telinga kita yang belum sadar bahwa akan luasnya dunia ilmu tumbuhnya budaya baca pengetahuan itu. sesungguhnya berasal dari lingkungan keluarga (Hari Jika berbicara tentang Santoso: 2008). minat dan budaya membaca, masyarakat yang terkecil Maka daripada itu perlu dalam sebuah negara adalah disampaikan bahwa dengan keluarga. Di dalam keluarga hadirnya perpustakaan terdapat ayah, ibu, dan anak- keluarga itu memiliki anak. Maka yang menjadi beberapa manfaat pemikiran kita adalah yang dapat dirasakan bagaimana caranya di bagi anggota keluarga dalam keluarga, anggotanya tersebut, di antaranya: mendapatkan informasi dan mengenalkan anggota ilmu pengetahuan apa pun, keluarga kepada bahan yang dapat mendekatkan bacaan yang mengandung antar anggota keluarga. ilmu pengetahuan maupun rekreasi, menanamkan Tidak semua keluarga sikap saling membantu memiliki ruangan seluruh anggota keluarga untuk dijadikan sebagai dalam proses pembelajaran perpustakaan keluarga di rumah, mengajar anak untuk menghargai dengan beberapa faktor antara lain: bahan bacaan, sebagai rendahnya ajang mempererat kebersamaan dalam keluarga, dapat menciptakan suasana atau kondisi belajar, menggugah minat baca keluarga, dan terwujudnya kehangatan di tengah keluarga. n Majalah Literasi Indonesia | MG

146 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 TUMBUHKAN LITERASI ANAK MELALUI 3M Oleh: Desi Purnama Sari, S.Pd. Guru SD Negeri 10 Maek, Kec. Bukik Barisan, Sumatra Barat M enumbuhkan rendah. Berbagai survei literasi anak menunjukkan hasil yang harus dilakukan kurang menggembirakan. dengan cara- Survei Progamme for cara yang International Student menyenangkan, tanpa Assessment (PISA) pada paksaan, dan datang dari 2015 misalnya, memosisikan keinginan anak sendiri Indonesia berada di urutan dengan senang hati. Ketika ke-64 dari 72 negara seorang anak memiiliki (Panduan GLN 2017, kesadaran sendiri untuk Kemdikbud). Laporan hasil membaca, menulis, studi PISA 2018 yang dirilis berbicara, dan menghitung pada Selasa (3/12/2019) maka jiwa literasi sudah menunjukkan bahwa ada di dalam dirinya. Jadi kemampuan membaca hal utama yang harus Indonesia berada pada dilakukan oleh seorang peringkat ke-74 dari 79 guru atau orang tua adalah negara. Berdasarkan data itu menumbuhkan literasi anak patut digarisbawahi bahwa untuk mengoptimalkan indeks literasi Indonesia kemampuan anak tersebut. Literasi keluarga merupakan langkah utama yang akan menumbuhkan literasi anak karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan anak. Tingkat literasi masyarakat Indonesia masih tergolong MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 147 OPINI MG SEPTEMBER 2021 masih rendah. Oleh Manfaat yang dapat karena itu budaya literasi diperoleh dengan di Indonesia harus benar- menggunakan 3M itu benar segera dibangun adalah menumbuhkan rasa dengan konstruksi yang keingintahuan yang tinggi. kuat. Dimulai dari tingkat Anak yang sering membaca keluarga sehingga nantinya buku cerita memiliki literasi akan membudaya di pengetahuan lebih baik dan Indonesia. koleksi perbendaharaan kata yang lebih kaya. Semakin Di dalam lingkungan banyak buku yang dibaca keluarga, penulis maka perbendaharaan kata menumbuhkan literasi anak semakin banyak maka rasa melalui 3M. Langkah 3M yang keingintahuannya juga dapat digunakan orang tua semakin tinggi. Jadi, dengan di rumah yaitu: Pertama, menggunakan media, media, yaitu benda atau metode, dan materi, anak alat yang bisa digunakan akan memiliki kesadaran untuk membagikan sendiri untuk membangun suatu informasi. Kedua, budaya literasi di lingkungan metode, yaitu metodologi keluarga.n yang digunakan untuk penyampaian informasi. Ketiga, materi, yaitu bentuk bahan atau informasi yang diperoleh anak. Setelah mengenal 3M tersebut, orang tua hendaklah dapat memanfaatkan sesuai dengan karakteristik anak. Contoh penerapan 3M adalah menggunakan media berupa buku cerita dengan warna yang menarik. Menggunakan metode tanya jawab untuk memahami gambar pada buku cerita tersebut. Sedangkan materinya disesuaikan dengan karateristik anak saat itu. Majalah Literasi Indonesia | MG

148 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 KELUARGA LITERAT NUMERASI Oleh: Kholipah, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Welahan Endang Tri Setyowati Pembelajaran jarak jauh seorang guru SD (PJJ) menjadi solusi terbaik kelas 6 menyatakan pendidikan di Indonesia, keprihatinannya karena tidak mungkin saat seorang pendidikan berhenti, PJJ anak didiknya ditanya hasil memberikan dampak luar perkalian 2x3 dan dia tidak biasa pada anak-anak. bisa menjawab. Bisakah anak Banyak dampak positif, belajar dan menerapkan namun tak sedikit dampak literasi numerasi di rumah negatif kita dapat. Perubahan bersama orang tua yang karakter, perubahan sosial, bukan seorang pendidik? dan penurunan kemampuan daya berpikir anak, menjadi Literasi numerasi adalah masalah yang tidak bisa pengetahuan dan kecakapan dipandang sebelah mata. untuk (a) menggunakan simbol-simbol yang terkait Kemampuan numerik dengan matematika dasar anak-anak juga menjadi untuk memecahkan masalah permasalahan yang tidak praktis dalam berbagai sepele. Pembelajaran daring konteks kehidupan (b) yang menuntut peserta menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb) lalu menggunakan hasil interpretasi hasil analisis tersebut untuk mengambil suatu keputusan (https://gln. kemdikbud.go.id) Kondisi pandemi belum tahu kapan berakhir. MG | Majalah Literasi Indonesia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook