ARTIKEL 149 OPINI MG SEPTEMBER 2021 didik belajar mandiri, melayani orang yang seharusnya mendapatkan membeli sebuah tabung gas pendampingan dari rumah, isi ulang seharga Rp20.000, bisa dari anggota keluarga sedangkan pembeli atau orang tua. membawa uang Rp50.000. Berapa uang yang harus Bagaimana caranya dikembalikannya. memberikan pemahaman matematika dasar pada Memahamkan angka anak dengan cara yang pecahan bisa kita lakukan menyenangkan, sekaligus saat membelah buah. menerapkannya dalam Mengenalkan satuan berat kehidupan sehari-sehari saat kita mengajari atau meskipun orang tua membantu memasak. notabenenya bukan seorang Masih banyak lagi kegiatan guru? Sebagai orang tua, kita yang bisa kita gunakan harus peduli dan jeli. Banyak untuk menerapkan literasi contoh sederhana literasi numerasi di rumah selama numerasi yang bisa diajarkan pandemi. Pandemi bukan dan diterapkan di rumah. halangan menjadi keluarga Tentunya membutuhkan yang literat akan numerasi, sinergi antara pihak sekolah, hal itu dapat terwujud di saat orang tua, dan anak sehingga orang tua peduli pendidikan memudahkan konsep belajar anak-anaknya.n anak. Mengenalkan angka secara monoton kepada anak SD, sering membuat anak mencari cara untuk menghindar. Beda halnya jika dengan cara menerapkan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, meminta bantuan anak untuk membeli gula 2 kg dengan harga gula Rp10.000. Lalu, anak diminta menghitung berapa uang yang harus dibawa. Jika orang tua seorang pedagang, orang tua bisa meminta bantuan anak Majalah Literasi Indonesia | MG
150 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Keluarga Literat, Generasi Hebat Oleh: Dra. Muliati SMAN 1 Kecamatan Harau Berdasarkan Kamus yang kokoh dan kuat. Kokoh Besar Bahasa dalam kepribadian, berilmu, Indonesia (KBBI), pengetahuan, dan teknologi. literat bermakna Kuat dalam berimtak melek huruf. Melek sehingga membentuk huruf berarti berhubungan pribadi yang suka berbagi dengan aksara, yaitu dan bermanfaat bagi orang membaca dan menulis. lain. Melek berarti tidak tidur, paham, atau mengerti. Strategi peningkatan Keluarga literat bermakna keluarga literat harus keluarga yang mengerti melibatkan seluruh keluarga. dengan perkembangan Mulai dari ayah, ibu, dan zaman, mampu membaca anak-anak. Orang tua tanda-tanda yang terjadi di alam, masyarakat, maupun negara. Benarkah keluarga literat mampu menghasilkan generasi hebat? Keluarga yang literat diharapkan akan menjadi bola salju yang terus membesar dan akan menjadikan masyarakat literat. Keluarga yang teredukasi dengan baik, akan menghasilkan insan-insan MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 151 OPINI MG SEPTEMBER 2021 memiliki peran utama dalam begitu banyak berseliweran menciptakan keluarga berita bohong (hoaks), fitnah, literat. Tidak mungkin anak dan ujaran kebencian (hate akan literat jika orang tua speech) yang membuat tidak menciptakan atau para pengguna media sosial membimbing keluarganya begitu mudah saling hujat dengan membaca atau dan caci. menulis.Orang tua juga harus menjadi model Membangun literat dalam (pembaca) yang baik bagi keluarga dapat kita lakukan anak. Banyak orang tua dengan berbagai cara. yang hanya menuntut anak Hal yang penulis lakukan rajin membaca, tapi mereka membangun literat adalah sendiri enggan melakukan mengajak belajar bersama. apa yang diperintahkannya. Anak-anak ditugaskan belajar untuk esok, kita pun Anak ialah peniru ulung, belajar bersama mereka. lebih-lebih pada masa Sesekali kita berbaur dalam perkembangan operasional pembelajarannya agar konkret (prasekolah). Ia suka mereka merasa nyaman dan meniru apa yang dilakukan merasa dilindungi di saat orang-orang di lingkungan belajar. terdekatnya. Jika orang tua suka membaca, tidaklah sulit Selain itu, membiasakan bagi anak meniru kebiasaan memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, bersama. Jika ada masalah literasi keluarga harus dalam keluarga, maka dihidupkan mulai dari orang baiknya didiskusikan dengan tua lalu mengalir ke anggota bersama. Hal ini akan keluarga lainnya (anak). mengajarkan komunikasi yang baik dengan anak. Tidak sampai di situ, tugas Selanjutnya, dalam masalah orang tua selanjutnya ialah perkerjaan rumah juga bagaimana mengontrol harus melibatkan semua bahan bacaan yang baik anggota keluarga. Tanamkan bagi anak. Era digitalisasi, kejujuran dalam keluarga. di samping memberikan Jika sudah ada kebersamaan kemudahan mengakses dan saling menghargai, akan bahan bacaan, rupanya bisa terciptalah keluarga literat menjadi bumerang bagi dan menghasilkan generasi harmonisasi sosial kita. Saat hebat.n ini kita sama-sama tahu Majalah Literasi Indonesia | MG
152 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 GIAT LITERASI, LINDUNGI BUAH HATI Oleh: Nurrohmah Puji Mastuti, S.Pd. Guru IPA SMPN 2 Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Pandemi Covid-19 dan Perlindungan Anak belum juga usai. Republik Indonesia, yang Bahkan pada dipublikasikan pada Selasa, 3-20 Juli 2021 6 Juli 2021, peringatan HAN diberlakukan diselenggarakan setiap tahun Pemberlakuan Pembatasan pada 23 Juli, berdasarkan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Keputusan Presiden Republik Darurat di Jawa dan Bali. Indonesia Nomor 44 Tahun Padahal sebenarnya, Juli identik dengan dimulainya tahun pelajaran baru. Di bulan ini rencananya juga akan diselenggarakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 153 OPINI MG SEPTEMBER 2021 1984, dilaksanakan oleh perhatian untuk buah tingkat pusat, daerah, dan hati sangatlah penting. perwakilan RI di luar negeri. Sehingga mereka tak merasa bosan karena monoton Peringatan Hari Anak dengan tugas sekolah yang Nasional ini sangat penting terkadang tak kunjung sebagai momentum untuk selesai. menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen Tema HAN “Anak bangsa Indonesia, terutama Terlindungi, Indonesia Maju”, di masa pandemi Covid-19. menjadi dasar langkah kita. Dengan demikian mereka Pemenuhan hak anak tetap dapat tumbuh dan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang secara wajar, berkembang sehingga gembira, aktif, kreatif, inovatif, anak dapat berpartisipasi dan tetap berprestasi. secara wajar, mendapatkan perlindungan, dan Salah satu cara terbebas dari kekerasan untuk mewujudkan serta diskriminasi, serta harapan mereka dengan menghindarkan mereka menggiatkan literasi di dari berbagai persoalan di rumah, antara lain dengan masyarakat. menyediakan fasilitas yang memadai dan buku-buku Tahun pelajaran baru yang sesuai dengan jenjang saat ini mengharuskan usia mereka. Tak hanya buah hati kita tetap di meningkatkan kemampuan rumah. Pembelajaran yang dalam literasi bahasa dan direncanakan dengan PTM numerasi, namun juga atau PTM Terbatas kembali pada berbagai jenis literasi tertunda. Pembelajaran (multiliterasi). daring menjadi pilihan satu- satunya. Jadi apa salahnya jika mulai sekarang kita Tentu hal ini menjadikan tingkatkan perlindungan buah hati kita kembali kepada buah hati kita. menggunakan gawai. Mengantarkan mereka Padahal efek gawai bagi menjadi generasi mumpuni, anak-anak sungguh yang siap menghadapi luar biasa. Tak sekadar tantangan di abad ke-21 ini. menimbulkan kecanduan, Menjadi generasi emas yang tetapi dapat memengaruhi siap memajukan Indonesia kesehatan. pada saatnya nanti.n Perlindungan dan Majalah Literasi Indonesia | MG
154 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Gen Z dan Social Networking Addiction Oleh: Sofwan Munawar, M.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten GGenerasi demi dengan perayaan Hari Anak generasi datang Nasional pada 2021 ini. silih berganti dengan sebutan yang bermacam- macam. Mulai dari generasi pre-boomer (lahir sebelum 1945) sampai generasi terakhir yang disebut sebagai post gen Z (lahir 2013 sampai sekarang). Di sini penulis akan menyoroti generasi sebelum post gen Z, yaitu generasi gen Z yang lahir antara 1997-2012 (hasil sensus penduduk 2020), kaitannya MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 155 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Gen Z merupakan pada perilaku, seperti skeptis, generasi yang muncul sinis, kurang sosialisasi, ketika teknologi internet dan tidak fokus. sudah ada dan menjadi Dikutip dari penelitian atau salah satu penunjang untuk studi kasus yang dilakukan aktivitas manusia. Baik oleh Riyodina G. Pratikto itu pendidikan, ekonomi, dan Shinta Kristanty yang social, budaya, dan lain-lain. berjudul Literasi Media Menurut Hellen Katherina Digital Generasi Z (Studi dari Nielsen Indonesia, Kasus pada Remaja Social gen Z adalah masa depan. Networking Addiction di Mereka dikenal juga dengan Jakarta) mengatakan bahwa sebutan native digital atau perilaku social networking generasi net yang menerima addiction disebabkan oleh media sosial sebagai sesuatu berbagai hal. Dimulai dari yang lumrah atau biasa. kurangnya pengawasan Ini terbukti dari hasil survei orang tua sampai pada yang dilakukan oleh Nielsen minimnya literasi media (2016) yang menunjukkan digital pada remaja. bahwa pengguna internet di Indonesia didominasi Dari hal-hal yang sudah oleh gen Z dan generasi disampaikan di atas, penulis milenial dengan persentase berpendapat bahwa untuk masing-masing sebesar 34% mengatasi persoalan social dan 48%. Ini artinya bahwa networking addiction di para pengakses internet kalangan gen Z ini, perlu kebanyakan adalah pelajar diupayakan pemahaman (10-19 tahun). terhadap seluk-beluk literasi media digital. Pengawasan Di balik semua itu, ternyata orang tua juga sangat permasalahan yang muncul diperlukan ketika anak- pada generasi Z ini sebagai anaknya menggunakan akibat dari kemudahan gadget atau medsosnya dalam hal teknologi terutama sehingga pada akhirnya gen teknologi internet adalah Z ini bisa mengoptimalkan bahwa generasi Z ini kemampuan dirinya sebagai mengalami social networking generasi yang melek addiction. Maksudnya yaitu teknologi sehingga bisa perilaku kecanduan media diarahkan penggunaannya sosial yang mengakibatkan untuk hal-hal yang produktif perubahan atau gangguan dan positif. n Majalah Literasi Indonesia | MG
156 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 STRATEGI LITERASI PEMBELAJARAN SENI Oleh: Sri Widati, S.Pd., M.Pd. Guru Seni Budaya SMPN 1 Wiradesa, Kab. Pekalongan PPanduan gerakan mengembangkan karakter literasi sekolah di serta meningkatkan sekolah menengah kemampuan berpikir pertama tingkat tinggi. Berkaitan menyebutkan dengan tahap pembelajaran, bahwa tahapan kegiatan bagaimana strategi literasi literasi di sekolah yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Pengembangan literasi terintegrasi pada pembelajaran di semua mata pelajaran. Di antaranya pelajaran seni budaya sebagai upaya untuk MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 157 OPINI MG SEPTEMBER 2021 dalam pembelajaran seni penilaian dengan beberapa budaya di sekolah? variasi platform atau aplikasi. Misalnya Zoom, Google Meet, Secara konseptual, Google Classroom, Virtual pendidikan seni budaya Realit, atau jenis-jenis aplikasi bersifat multilingual, online lainnya yang tentu saja multidimensional, harus disesuaikan dengan multikultural, kompetensi dasar dan tujuan multikecerdasan. pembelajaran. (Kemdikbud, 2017). Tujuan pembelajaran Pemanfaatan aplikasi video seni di sekolah untuk marker dapat digunakan menumbuhkembangkan untuk mengembangkan kepekaan rasa estetik, kreativitas peserta didik artistik, sikap kritis, untuk penugasan-penugasan apresiatif, dan kreatif pada praktik. Di antaranya; praktik diri setiap peserta didik tari, bernyanyi, bermain secara menyeluruh. Oleh music, atau bermain peran. karena itu, strategi literasi Literasi digital lainnya sangat diperlukan dalam dapat memanfaatkan pembelajaran seni budaya di aplikasi untuk membuat sekolah. Guru dituntut tidak poster, komik, ilustrasi berhenti belajar dan lebih pada kompetensi seni rupa. kreatif. Mengembangkan Strategi ini ternyata sangat literasi dalam pembelajaran menarik minat peserta didik. seni terutama pada masa Kemudahan informasi yang pandemi Covid-19 seperti diperoleh peserta didik sekarang ini. Tujuannya melalui teknologi dapat agar pembelajaran lebih menjadi sumber belajar menyenangkan, menarik, yang kaya dan bermanfaat, dan tidak membosankan. tetapi apabila peserta didik salah memperoleh informasi Beberapa strategi literasi yang tidak sesuai dengan dapat dilakukan dalam nilai budaya, maka akan pembelajaran seni dengan berdampak negatif. Peran sarana prasarana teknologi guru dalam mengarahkan yang mendukung. Seperti peserta didik untuk daerah perkotaan dapat pemanfaatan teknologi memanfaatkan laptop, informasi secara cerdas computer, atau gadget. sangat diperlukan. Guru dapat menyampaikan materi, penugasan, maupun Strategi literasi untuk Majalah Literasi Indonesia | MG
158 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 sekolah yang kurang sangat dipengaruhi memadai teknologinya dapat oleh kemampuan guru mengoptimalkan buku teks. untuk merancang dan Sekolah meminjamkan buku- mengembangkan buku teks pelajaran kepada pembelajaran yang kreatif setiap peserta didik. Peserta dan inovatif dengan didik dapat membaca materi strategi literasi yang tepat. dari buku dan guru dengan Guru dapat menciptakan inovasi dan kreasinya dapat formula pembelajaran mengadaptasikan bahan yang paling sesuai dengan ajar. Pemberian tugas secara kondisi dan situasi. Formula kontekstual dari lingkungan yang tidak menjadi beban sekitarnya juga jangan bagi guru, peserta didik, terlupa. Misalnya materi maupun orang tua. Formula menggambar ilustrasi. yang tetap memiliki Peserta didik membaca tujuan pembelajaran materi gambar ilustrasi seni budaya untuk dari buku teks, kemudian menumbuhkembangkan untuk praktik mereka dapat kepekaan rasa estetik, menggambar ilustrasi artistik, sikap kritis, apresiatif, aktivitas orang-orang di dan kreatif pada diri setiap rumah. peserta didik.n Keberhasilan pembelajaran seni budaya khususnya di masa pandemi Covid-19 MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 159 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Hari Anak Nasional Menggugah Siswa Berkarya Oleh: Sundari, S.Pd., M.Pd. Guru SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen, Malang, Jawa Timur Pemerintah telah penyebaran virus korona, mengumumkan yang terus meningkat dalam penerapan beberapa waktu terakhir. pemberlakuan pembatasan Imbas dari keputusan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berlaku mulai 3-20 Juli 2021. PPKM darurat meliputi pembatasan- pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini diberlakukan. Kebijakan ini berlaku selama dua pekan, meliputi kabupaten/kota di Jawa dan Bali. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai Majalah Literasi Indonesia | MG
160 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 tersebut, yaitu mundurnya atau jarang mendampingi pembelajaran tatap muka di anaknya belajar. Perlahan- sekolah. Dengan demikian, lahan orang tua mulai perayaan Hari Anak Nasional memahami cara dan yang jatuh pada 23 Juli 2021 metode mengajar. Hal ini ditiadakan. Hal ini tentu tentu tidak hanya dilakukan menimbulkan dampak orang tua ketika ada wabah besar bagi anak-anak. Di atau kejadian luar biasa antaranya, berkurangnya seperti ini saja. tapi dapat kesempatan bermain, berlanjut hingga keterikatan belajar, dan berkreasi akibat antara orang tua dan anak, diterapkannya kebijakan jaga serta budaya literasi dalam jarak dan belajar di rumah. keluarga ini akan tetap ada Namun, tidaklah berhenti sampai Covid-19 berakhir. mencari ide agar kesan Hari Anak Nasional tetap terasa Sebagai gantinya dalam benak para peserta untuk memperingati Hari didik. Anak Nasional, penulis dan para guru sepakat Peringatan Hari Anak untuk menerbitkan puisi Nasional sebagai tanda karya-karya mereka. kepedulian seluruh bangsa Rencananya karya ini akan Indonesia terhadap masa dibukukan. Menerbitkan depan dan perlindungan puisi bersama anak didik anak. Hal ini bertujuan terasa menyenangkan. agar anak Indonesia dapat Berbagai celoteh mereka tumbuh dan berkembang mengundang senyum bagi secara optimal dan maksimal. para pembaca. Bahasa yang Berbagai upaya untuk polos dan apa adanya. menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, Peran anggota keluarga cerdas, ceria, berahlak mulia, dalam menggerakkan literasi dan cinta tanah air di masa untuk mengembangkan sekarang dan yang akan karakter dan akademik datang. sangat diperlukan pada setiap anak. Rumah Pada masa pandemi ini, merupakan sekolah pertama orang tua telah berperan bagi anak-anak. Sukses lebih dibanding sebelum meraih cita-cita berawal dari datangnya virus korona. rumah demi kemandirian Sebelum wabah datang, masa depan bangsa dan banyak orang tua yang tidak negara. n MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 161 OPINI MG SEPTEMBER 2021 BERKARYA MELALUI CERGAM Oleh: Sutarti, S.Pd.SD. SD Negeri 1 Plosoharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Nikmatilah duniamu yang penuh warna ini, jangan berlalu tanpa kesan dan sia-sia.” Pesan tersebut sering penulis sampaikan kepada si buah hati demi melecut semangatnya untuk maju. Sebagai orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Menjadikan mereka aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran maupun anak belajar di rumah. yang lainnya. Apalagi di Mereka bertemu dengan masa pandemi Covid-19 gurunya hanya melalui saat ini mengharuskan grup WhatsApp. Mulai dari Majalah Literasi Indonesia | MG
162 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 penjelasan materi sampai penulis, membuat cerita pengiriman tugas. Keaktifan bergambar atau cergam mereka kurang tampak dengan gambar kesukaan. dengan adanya BDR ini. Saat ini mereka sudah Anak-anak terlihat bermain menghasilkan satu buah gawai setelah menyelesaikan cergam lucu. Bercerita tugas. tentang dunia anak-anak yang tak akan pernah habis Kondisi demikian membuat jika diceritakan. penulis perlu mencarikan solusi yang terbaik. Pastinya Membiarkan anak-anak yang sesuai dengan kesukaan untuk tetap berkarya mereka. Di rumah ada banyak sebelum pembelajaran tatap buku-buku karya penulis muka dimulai merupakan Grobogan. Sengaja penulis langkah yang tepat. Mereka buatkan perpustakaan mini. diberi kartu kata yang di Namun, semuanya harus dalamnya berisi penggalan terlihat berbeda. Bisa untuk cerita tentang binatang. tempat membaca sekaligus Mereka baca perlahan-lahan berkarya. Anak-anak suka sekaligus mencermati. menggambar dan mewarnai. Tangan itu seketika bergerak Apa yang ada di hadapannya begitu saja, mulailah dengan spontan mereka menggambar yang ada ceritakan dan ingin sekali dalam kartu kata itu dengan menggambarnya. Rasa runtut. Sungguh fantastis penasaran mereka begitu hasilnya, kerja keras mereka besar. membuahkan hasil. Setiap proses yang kita lakukan, jika Cara yang penulis sungguh-sungguh pasti akan lakukan adalah masuk ke menghasilkan hal yang baik. dunia mereka. Menyelami keinginan dan kesukaannya. Berkarya melalui cergam. Mulai dengan menyiapkan Judul itu sangat tepat untuk alat tulis berupa buku ulasan kali ini. Membiarkan gambar, krayon, spidol, anak memiliki dunianya penggaris, pensil, dan sendiri, orang tua mengawal penghapus. Mereka mulai dengan masuk dunia mereka. belajar menggambar benda Anak bagaikan kertas putih. yang ada di sekitar rumah. Jika kita sebagai orang tua Mewarnai dengan sepenuh mendidik dengan sepenuh hati dan hasilnya luar biasa. hati maka akan menghasilkan Timbul ide kedua dari hati generasi yang hebat.n MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 163 OPINI MG SEPTEMBER 2021 MEMBUMIKAN LITERASI LEWAT KARYA Oleh: Thomas Krispianus Swalar SMAN 1 Nagawutung, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, NTT Kini gaung literasi kehidupan keluarga kita? seakan menjadi Keluarga menjadi titik tren baru yang gencar sentral pendidikan literasi dikumandangkan yang terus dilakukan oleh ke seluruh pelosok tanah air. Literasi menjadi tolok ukur keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan manusia Indonesia. Menjadi pertanyaan, bagaimana kita menyikapi gaung literasi yang gencar dilakukan oleh berbagai pihak ini dalam Majalah Literasi Indonesia | MG
164 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 berbagai pihak. Dimulai menanamkan budaya literasi dari dalam keluarga kita pada diri anak-anak kita. Jika sebagai orang tua perlu tidak ada tugas dari guru, kita menumbuhkan benih literasi bisa membacakan kepada pada anak-anak kita yang anak cerita-cerita yang akan tumbuh menghadapi bermanfaat sesuai dengan tantangan global. Peran umur mereka. Dari membaca penting orang tua adalah cerita- cerita tersebut kita menanamkan kecintaan bisa sisipkan nilai. Seperti anak terhadap literasi. Apa nilai moral, sosial, budaya, yang harus dilakukan orang seni, dan nilai gotong royong tua agar anak bisa belajar yang mudah dipahami oleh dari kebiasaan orang tuanya? anak. Pertama, orang tua harus Di tengah pandemi menjadi teladan dalam dunia Covid-19 ini adalah waktu literasi. Di sini orang tua yang tepat bagi kita harus menunjukkan teladan memanfaatkannya untuk yaitu orang tua harus rajin menumbuhkembangkan membaca berbagai macam budaya literasi pada anak- buku atau referensi. Selain anak. Jika kita tanamkan itu, menyediakan bahan- ini sedini mungkin, yakin bahan bacaan yang sesuai dan percaya anak-anak kita dengan umur anak-anaknya. akan tumbuh menjadi anak Para orang tua juga bisa yang cerdas, berlandaskan menyediakan ruang khusus iman yang kokoh kepada untuk membaca bersama Tuhan Yang Maha Esa, keluarga. berbudi pekerti luhur, memiliki kepekaan terhadap Kedua, menyediakan lingkungan, dan pada waktu untuk belajar bersama akhirnya menjadi panutan anak-anak. Hal ini sangat bagi teman-temannya. penting agar anak merasa diperhatikan oleh orang Pembentukan karakter tuanya. Berbicara tentang anak harus kita mulai dari waktu belajar bersama keluarga sendiri. Jangan anak, tentu dari sini anak kita lempar tanggung akan terbiasa untuk belajar jawab ini ke pihak sekolah dan berusaha mengerjakan atau lembaga-lembaga tugas-tugas yang diberikan pendidikan. Lembaga oleh gurunya. Ini adalah pendidikan hanya waktu yang tepat kita menyempurnakan apa MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 165 OPINI MG SEPTEMBER 2021 yang belum didapatkan ke perpustakaan daerah anak di keluarga atau Kabupaten Lembata. Penulis rumah. Pendidikan menjadi menyerahkan kepada tanggung jawab bersama Kepala Perpustakaan Daerah yang dimulai dari rumah. Kabupaten Lembata untuk selanjutnya disimpan sebagai Kerja sama yang solid koleksi perpustakaan daerah. antara orang tua, sekolah, Ketiga, membangun kerja dan pemerintah juga harus sama antara perpustakaan terjalin kuat. Tiga pilar utama daerah, asosiasi guru penulis inilah yang harus bahu- cabang Lembata dan para membahu menyukseskan penggiat literasi Kabupaten pendidikan yang akan Lembata, untuk terus bermuara pada kecakapan menggenjot perkembangan hidup anak. literasi di Kabupaten Lembata. Dalam menggelorakan gaung literasi di Kabupaten Kesuksesan dalam Lembata, Provinsi Nusa menggelorakan semangat Tenggara Timur, penulis literasi membutuhkan kerja melakukan beberapa sama semua pihak. Apalagi hal yang kiranya dapat di masa pandemi ini, budaya membangkitkan gairah cinta literasi harus terus menulis di kalangan guru. digelorakan kepada anak Beberapa hal tersebut antara didik atau siswa. Mengingat lain: pertama, setiap kali saat ini penyebaran virus ada penerbitan buku baik Corona semakin tinggi di berupa karya solo maupun berbagai daerah. antologi, penulis selalu menyumbangkan ke pihak Sarana yang bisa sekolah untuk dijadikan dimanfaatkan untuk terus koleksi perpustakaan sekolah. menyebarkan virus literasi adalah lewat internet. Penulis menyerahkan karya Melalui grup WA, Facebook, kepada kepala sekolah di dan Instagram, kita dapat hadapan dewan guru dan memanfaatkan sarana ini tenaga pendidik SMAN 1 untuk menyebarkan virus Nagawutung, Kecamatan literasi bagi peserta didik. Nagawutung, Kabupaten Ingat, jangan pernah bosan Lembata. Kedua, selain menyebarkan virus kebaikan menyerahkan karya ke ini. Salam literasi.n sekolah, penulis juga menyumbangkan karya Majalah Literasi Indonesia | MG
166 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 WUJUD CINTA ORANG TUA DALAM LITERASI KELUARGA Oleh: Uki Lestari, S.Pd.I. Guru SDN 18 Muara Panas, Kec. Bukit Sundi, Kab. Solok, Sumbar Orang tua mana secara resmi diluncurkan yang tidak pada 2017 di bawah naungan mencintai dan Gerakan Literasi Nasional menyayangi (wikipedia). anaknya sepenuh hati. Apa pun akan dilakukan Di dalam literasi keluarga, orang tua demi keberhasilan orang tua sangat berperan dan kesuksesan anak- aktif dalam memperkenalkan anaknya di kemudian hari. kepada anak-anaknya akan Banyak perwujudan rasa pentingnya literasi dalam cinta dan kasih para orang lingkungan paling kecil ini. tua demi kehidupan anaknya Di sini akan terlihat wujud di masa yang akan datang. cinta orang tua dalam literasi Salah satu wujud cinta keluarga, terutama pada orang tua kepada anaknya anak. adalah mengenalkan dunia literasi kepada anaknya Literasi menjadi salah sedini mungkin. Literasi yang paling kecil ruang lingkupnya adalah literasi keluarga. Gerakan Literasi Keluarga adalah sebuah program pemberdayaan keluarga dengan dalam meningkatan minat baca anak. Program ini mulai digagas pada 2015 dan merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional. Gerakan Literasi Keluarga MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 167 OPINI MG SEPTEMBER 2021 satu kunci utama bagi anak kondisi tersebut adalah dalam memenangkan dengan mengembangkan persaingan pola pikir yang literasi keluarga melalui sehat di antara mereka pengenalan pada sesuatu dalam kehidupan kelak. yang mereka senangi Oleh karena itu, kesadaran yang berdasarkan usia dan berliterasi tidak saja dipupuk kemampuan literasi anak- di sekolah melalui literasi anak tersebut. sekolah, tapi dimulai sedini mungkin yaitu di lingkungan Cinta orang tua kepada keluarga dengan literasi anak, bukan sekadar keluaga. memberikan apa saja yang mereka inginkan. Namun, Pada dasarnya orang tua terlebih memberikan apa memiliki peran besar dalam yang dibutuhkan anaknya. penciptaan lingkungan Sekalipun mereka tidak rumah yang nyaman dan menginginkannya untuk saat menyenangkan bagi anak- ini, namun akan berguna anaknya. Sehingga mereka di masa depannya kelak. betah berada di rumah. Penanaman kebaikan Salah satu cara mewujudkan itu, bukan sesuatu hal Majalah Literasi Indonesia | MG
168 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 yang mudah dan seperti bagi anak. Tidak saja anak membalikkan telapak di usia sekolah, tapi anak- tangan agar anak mau anak prasekolah pun menerima, menjalankan, dan perlu bimbingan dalam menjadikan kebiasaannya. penanaman kecintaan dalam Perlu usaha berupa teladan dunia literasi. Cinta itu dapat dari orang tua. diberikan pada tiap-tiap anak sesuai umur mereka. Dunia literasi pada anak bukanlah hal yang menjadi Anak-anak prasekolah momok. Banyak cara dapat diberikan melalui menanamkan kecintaan video pembelajaran anak- terhadap dunia literasi pada anak yang menghafal lagu. diri anak. Apalagi di zaman Karena sejatinya anak usia yang serbacanggih dan dini sangat mencintai lagu. serbaada seperti saat ini. Pengenalan literasi bisa Media dan cara beragam juga dengan mengenalkan dalam mengenalkan literasi pada mereka keluarga yang kepada anak. mereka punya, mengetahui nama lengkap diri atau nama Seperti kata pepatah, panggilannya, nama orang sayang orang tua kepada tua, serta nama saudaranya. anak sepanjang masa, sayang Ini salah satu penanaman anak sepanjang galah. Apa literasi pada anak-anak di pun akan dilakukan orang usia prasekolah. tua demi perkembangan dan kemajuan anak- Anak usia sekolah tidak anaknya. Di era globalisasi saja mendapat asupan yang memudahkan literasi dari sekolah, di dalam melakukan dan rumah pun mereka bisa mendapatkan segala hal, mendapatkan bekal literasi orang tua tdak terlalu dari orang tuanya. Ditambah bersusah payah dalam lagi dengan zaman digital memberikan asupan saat ini, banyak cara agar literasi bagi anaknya. Salah dapat mempercantik cara satunya belajar dengan menyuguhkan literasi kepada bimbingannya dari rumah. anak tanpa membuat mereka bosan dan jenuh. Apalagi di masa pandemi Salah satunya melalui yang belum tentu akan permainan, baik digital berakhir sampai kapan, maupun manual.n bimbingan orang tua di rumah sangat dibutuhkan MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 169 OPINI MG SEPTEMBER 2021 HARI ANAK NASIONAL, SENYUMMU BAHAGIAKU Oleh: Zahratul Isna Hefni, S.Kom. Guru SDN 007 Kundur Memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli ini sangatlah membanggakan untuk kaum anak-anak. Semestinya, dengan adanya Hari Anak Nasional membuat keluarga terdorong untuk lebih mengutamakan generasi Majalah Literasi Indonesia | MG
170 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 penerus anak bangsa ini. Setelah kita telusuri Baik dari segi kecerdasan, kehidupan dari zaman kebahagiaan, kemandirian, ke zaman, apalagi di dan mempunyai sifat dan zaman milenial sekarang sikap tanggung jawab dan ini, anak-anak hanya etika terutama kesehatan mengutamakan gawainya dan akhlak mulia. masing-masing. Mereka tidak mengutamakan gawai, Senyuman dan tapi hanya mengutamakan kebahagiaan mereka kebahagiaan. Kita bisa merupakan obat bagi orang melihat senyuman dan tua. Para orang tua akan kebahagiaan mereka dengan merasa bangga karena telah kesederhanaan itu. berhasil membuat anak- anaknya tersenyum lebar. Dikutip dari artikel Bahkan, dengan melihat Sejarah Lahirnya Hari cara mereka bermain air saja, Anak Nasional dalam CNN walaupun itu hanya air hujan Indonesia pada 23 Juli 2020, buatan yang disemprotkan Indonesia memperingati melalui kompresor, telah Hari Anak Nasional setiap membuatnya bahagia. 23 Juli. Peringatan Hari Anak ini berbeda dengan Jika dipikir kompresor peringatan hari anak di itu untuk adalah alat dunia seperti Hari Anak untuk mencuci motor, Internasional setiap 1 Juni tetapi mereka mempunyai dan Hari Anak Sedunia setiap ide tersendiri untuk 20 November. Ada latar menggunakannya sejarah yang membuat 23 sebagai alat untuk mandi. Juli dipilih sebagai Hari Anak Begitulah ide mereka Nasional. Hari Anak Indonesia dengan cara meminta berawal dari Hari Kanak- untuk mengembangkan Kanak yang ditetapkan oleh semprotkan tersebut seperti Presiden Soeharto. Saat itu, air hujan. Terlihat sederhana, Kongres Wanita Indonesia namun itu membuat mereka menggagas adanya Hari bahagia. Kebahagian mereka Kanak-Kanak Nasional, dari bukan diukur dari seberapa gagasan itu muncul Pekan uang yang dimiliki orang Kanak-Kanak pada 1952 yang tuanya, tapi dilihat dari dirayakan pada minggu pengajaran orang tua bahwa kedua Juli, bertepatan kesederhanan juga bisa dengan libur sekolah.n ciptakan kebahagiaan. MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 171 ESAI MG SEPTEMBER 2021 STRATEGI SUPERVISI DAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Dasriyanti, S.Ag., M.Si. Pengawas PAI Kementerian Agama Kota Padang, Sumatra Barat Strategi adalah dan menggunakan hasil pendekatan secara kegiatan belajar siswa dalam keseluruhan yang mencapai tujuan yang telah berkaitan dengan ditetapkan. Proses penilaian pelaksanaan harus didasarkan atas gagasan, perencanaan, dan selang waktu, bukan sesaat eksekusi sebuah aktivitas saja. Hal ini berarti, evaluasi dalam kurun waktu tertentu. merupakan kumpulan dari Supervisi adalah bantuan sederetan pengukuran yang dalam pengembangan dilakukan berkali-kali dengan situasi pembelajaran yang suatu tujuan tertentu. lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa Seorang guru PAI layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar Majalah Literasi Indonesia | MG mengajar (tujuan, materi, teknik, metode, guru, dan siswa). Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Evaluasi atau penilaian adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui, memahami,
172 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 dituntut untuk bisa Harapan saya, memberikan pendidikan melalui guru PAI yang terbaik, sehingga yang profesional dapat mencapai tujuan terwujudnya siswa- pendidikan yang diinginkan. siswi yang berbudi Untuk menjadikan guru pekerti dan berakhlak PAI profesional, di sinilah mulia berlandaskan pentingnya peranan Pancasila. pengawas PAI untuk membina dan membimbing dengan tingkat sebelumnya. para guru PAI dalam Di samping itu, materi memberikan pembelajaran pendidikan agama Islam PAI di sekolah. dipelajari tersendiri dan lepas kaitannya dengan Namun, bisa diduga bidang-bidang studi lainnya. bahwa hasil pembelajaran Dengan demikian, mata PAI sangat bervariasi. Mulai pelajaran agama Islam tidak dari hasil pembelajaran diterima sebagai sesuatu yang kurang berkualitas, yang hidup dan responsif hingga yang sangat dengan kebutuhan siswa bermutu. Pembelajaran yang dan tantangan perubahan. dikembangkan selama ini Bahkan, kehadiran pelajaran selalu menempatkan guru pendidikan agama Islam sebagai pusat belajar. dapat dipastikan akan membosankan dan kurang Target pembelajaran menantang. adalah ilmu pengetahuan sebagai pemberian guru Harapan saya, melalui kepada siswa (transfer of guru PAI yang profesional knowledge) yang berbentuk terwujudnya siswa-siswi penguasaan bahan dan yang berbudi pekerti selalu berorientasi pada dan berakhlak mulia nilai yang tertuang dalam berlandaskan Pancasila. Jadi, bentuk angka-angka. rencana strategi supervisi Dengan demikian, dominasi dan evaluasi pembelajaran guru akan menghancurkan pendidikan agama Islam kreativitas, kemandirian, adalah melalui pendekatan serta orisinalitas siswa. yang komprehensif terhadap Materi pendidikan agama guru PAI. n Islam yang disajikan di sekolah masih banyak terjadi pengulangan-pengulangan MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 173 ESAI MG SEPTEMBER 2021 KUARK LEBIH NIKMAT DARI AYAM GORENG Oleh: Dewi Setiawati Guru SMP Negeri 4 Kabanjahe, Kab. Karo Membaca Pengertiannya adalah istilah merupakan umum yang merujuk kepada kegiatan yang seperangkat kemampuan memerlukan dan keterampilan individu konsentrasi dalam membaca, menulis, penuh agar kita mampu berbicara, berhitung, dan menyerap atau memahami memecahkan masalah pada isi buku. Di era teknologi tingkat keahlian tertentu ini buku sangat mudah yang diperlukan dalam didapat, baik cetak maupun kehidupan sehari-hari. noncetak yang disebarkan Literasi tidak bisa dilepaskan melalui internet. Pemerintah dari kemampuan berbahasa. juga sangat memperhatikan tentang membaca dalam Gerakan literasi ini programnya yang disebut disampaikan ke sekolah- literasi, meskipun literasi sekolah karena dilihat bukan hanya membaca. semakin kurangnya minat membaca masyarakat Literasi secara istilah diambil dari bahasa Latin, yaitu literatus yang artinya adalah orang yang belajar. Berdasarkan KBBI, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca, juga termasuk kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Kata literasi ini kemudian menjadi istilah yang sangat umum digunakan. Majalah Literasi Indonesia | MG
174 ARTIKEL ESAI MG “Di keluarga kecil SEPTEMBER saya yang terdiri 2021 dari orang tua dan tiga anak, hanya satu anak yang putri kecil saya, Zakiyah, sulit sekali diajak sedang berjalan-jalan membaca. Sementara sebagai pengisi waktu kakak dan adiknya luang, Zakiyah diminta boleh dikatakan sudah memilih antara membeli mempunyai minat ayam goreng tepung atau baca dan mencintai membeli buku. Maka dengan buku. sangat tegas Zakiyah lebih memilih membeli buku. secara umum. Pembiasaan Alasannya, sudah lama tidak membaca di sekolah membeli buku, kalau ayam diharapkan dapat goreng bisa kita buat sendiri. memberikan peningkatan Kami merasa terharu dan terhadap program literasi bangga. Kami pun memberi tersebut. Hal ini dilanjutkan bonus tambahan satu buku dengan gerakan literasi lain yang dia suka. keluarga yang diluncurkan secara resmi pada 2017. Sesampai di rumah Gerakan ini semacam dengan segera Zakiyah pemberdayaan keluarga mengeluarkan buku yang sebagai unit terkecil dibelinya dan langsung sebuah negara. Kegiatan membacanya sampai ini diharapkan dapat tamat, meskipun itu hanya meningkatkan minat baca buku komik sains Kuark. anak dan mencintai buku. Saya bahagia melihat kebiasaannya. Semoga Di keluarga kecil saya kebiasaan ini terus berlanjut yang terdiri dari orang tua sampai dia besar. n dan tiga anak, hanya satu anak yang sulit sekali diajak membaca. Sementara kakak dan adiknya boleh dikatakan sudah mempunyai minat baca dan mencintai buku. Suatu hari saat suami dan MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 175 ESAI MG SEPTEMBER 2021 Mengawal Anak Menjadi Manusia Literat Oleh: Emi Indra Guru SMPN 1 Palu Keluarga adalah F. Rene Van De Carr dan masyarakat para ilmuan perkembangan kecil yang harus pralahir menunjukkan, bahwa mendapat selama berada dalam rahim perhatian dengan bayi dapat belajar, merasa, porsi besar. Ibu yang menjadi dan mengetahui perbedaan madrasah pertama dari antara gelap dan terang pada sebuah peradaban, sedangkan saat kandungan berusia 5 bapak menjadi kepala sekolah bulan, perkembangan bayi pada sebuah madrasah. untuk merasakan stimulus Bapak dan ibu menjadi dua telah berkembang dengan sosok yang menentukan ke cukup baik. mana arah anak-anaknya hendak dibawa. Sejak dalam kandungan, bapak dan ibu bisa memulai Proses mendidik anak meletakkan dasar kepada sejatinya dimulai dari dalam anak dalam menciptakan kandungan. Pendidikan habit literasi. Seorang ibu pranatal menurut penelitian setiap saat harus membaca Majalah Literasi Indonesia | MG
176 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 buku dan memperdengarkan menceritakan apa yang telah pada bayi yang masih berada lakukan ibunya, dan memberi dalam kandungan. Aktivitas tahu nama-nama objek di kedua orang tua sejak bayi sekitarnya. Kegiatan yang masih dalam kandungan selalu berulang-ulang akan sangat menentukan arah terekam dan tersimpan lama seorang anak. di otak anak. Melahirkan anak yang Anak akan mengopi semua mencintai budaya literasi tidak aktivitas dari orang tua. serta merta terjadi dengan Oleh karena itu, orang tua sendirinya. Semuanya butuh harus bisa hadir sebagai role proses. Kebiasaan yang models dalam menumbuh dilakukan orang tua menjadi kembangkan budaya literasi kiblat bagi anak dalam dalam keluarga. Hal ini kesehariannya. Di sinilah disebabkan sebuah tindakan pentingnya peran orang tua bermakna lebih dahsyat agar kegiatan literasi menjadi ketimbang hanya kata-kata habit bagi anak, maka saja. orang tua terlebih dahulu menjadikan dirinya orang tua Semuanya dimulai dari diri yang literat. Tugas orang tua sendiri. Sesibuk apa pun orang lebih tertantang lagi setelah tua, harus bisa meluangkan anak lahir ke dunia. Orang waktunya untuk memberi tua harus menyiapkan bahan tauladan. Orang tua yang bacaan kepada anak. memberikan tauladan akan melahirkan generasi pencinta Saya pernah berkunjung literasi. n ke rumah salah satu teman. Anaknya yang masih berusia 3 bulan telah dibelikan buku. Bukunya bukan berbahan kertas, tapi berbahan kain sehingga tidak mudah robek. Orang tua hendaknya lebih dini menyediakan perpustakaan mini di rumah. Setelah anak mengerti perkataan, tugas orang tua membacakan buku-buku yang bermanfaat. Orang tua juga mengajak anak berbicara, MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 177 ESAI MG SEPTEMBER 2021 TAAT DAN KASIH Oleh: Esti Peni Poncowati Guru SDN 1 Pangkalan, Karangrayung, Grobogan Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu, ini adalah suatu perintah yang penting seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” (Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus 6: 1–3). Majalah Literasi Indonesia | MG
178 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 Puji Tuhan, saya mendapat Ibu khawatir tidak bisa undangan penerimaan mengunjungi saya karena ibu guru di Sulawesi Tengah. sudah tua dan sakit-sakitan. Undangan dilampirkan dengan 28 nama yang Tanpa terasa sudah tiga diterima. Kami diminta tahun saya di rantau orang. datang ke Yogyakarta. Tapi, pada tahun ketiga Sesampai di Yogyakarta, kami muncul pergulatan batin harus menunggu seminggu antara taat dan kasih dengan lagi karena rombongan karier. Saya memohon kepada Kepala Dinas Pendidikan Tuhan, mana yang baik akan ke Jakarta terlebih menurut-Nya. Saya mencoba dulu, baru ke Sulawesi menghubungi salah seorang Tengah. Sambil menunggu dosen di SGPLB karena beliau kedatangan rombongan mempunyai sekolah luar dari Jakarta, peserta yang biasa. Saya juga menemui tempat tinggalnya dekat dari Kepala Dinas Pendidikan di penginapan diperbolehkan Provinsi untuk mengajukan pulang. Saya dan beberapa permohonan mutasi. teman memutuskan tetap di penginapan saja. Saya bersyukur kepada Tuhan. Saya yakin hal ini Besoknya saya dikejutkan karena kasih Tuhan melalui oleh kedatangan ibu dan doa orang tua, ketaatan, dan kakak ke penginapan. kasih saya kepada mereka. Walaupun saya sudah berusia Sebelumnya saya sudah 20 tahun, tetapi tetap masih memutuskan, jila saya sulit dianggap “kecil” oleh orang untuk mutasi, maka saya tua saya, khususnya ibu. akan pulang kampung saja. Saya tinggalkan SK PNS dan Ibu menanyakan lagi wiyata bakti saja di kampung apakah saya benar-benar supaya dekat dengan akan berangkat? Saya orang tua. Ternyata Tuhan terkejut, karena sewaktu akan berkehendak lain, saya diberi berangkat saya sudah pamit, jalan yang sungguh di luar mohon doa restu kepada batas pemikiran saya. Hasil bapak dan ibu. Saya sangat taat dan kasih kepada orang taat dan kasih kepada orang tua sungguh terasa. Firman tua. Saya hanya terdiam ini selalu terngiang-ngiang di ketika ibu mengizinkan saya telinga saya, “Hai anak-anak, berangkat, tapi melarang taatilah orang tuamu di dalam untuk menetap di sana. Tuhan….” n MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 179 ESAI MG SEPTEMBER 2021 GIATKAN LITERASI CERDASKAN KOMUNIKASI Oleh: Eva Yunita Guru MAS Muhammadiyah Pakan Sinayan, Agam, Sumatra Barat L iterasi berkaitan atau simbol-simbol lainnya. erat dengan Kita perhatikan sejenak kemampuan berbahasa, cara berkomunikasi para berkomunikasi, remaja. Sering ditemui dan menyebarluaskan bahasa pembuka dalam informasi. Secara langsung chat mereka yang tanpa menjadi salah satu makna, bahkan miris. Dimulai indikator keberhasilan dengan kata ping, woi kok dalam literasi individual. sepi, kalian pada ke mana, Mudahnya mendapatkan dan lain-lainnya. Di kalangan informasi dan canggihnya ibu-ibu muda juga begitu. alat penyebarluas Kata-kata semacam cuui, informasi tidak menjamin gile, mampiiuss, derita loee, penggunanya ahli dalam lho masih hidup, dan lainnya. berkomunikasi. Penerimaan Ternyata juga menjadi candu dan penyebarluasan untuk digunakan. Bukankah informasi cenderung tanpa filter. Kemudahan Majalah Literasi Indonesia | MG dan kecanggihan alat komunikasi seolah membuat IQ berbahasa semakin menurun dan IQ hura- hura semakin meningkat. Kerap kali ditemui dalam berkomunikasi individu kehilangan bahasa dan kata- kata sehingga mengambil jalan pintas dengan menggunakan emoji, stiker,
180 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 mereka bisa membuka “Penurunan IQ dengan assalamualaikum, berbahasa dan selamat pagi, selamat siang, berkomunikasi dan lain-lainnya. pertanda literasi kita harus Dalam menjawab ditingkatkan dan pesan, remaja cenderung pengaplikasiannya menjawab dengan emoji membutuhkan dan stiker. Seolah-olah bimbingan. tidak ada kata atau kalimat yang bisa mereka tuliskan. aneh, saat harus berpikir Hal yang membuat miris pada mata pelajaran adalah mereka cenderung matematika, malah mereka menggunakan emoji dan mengarang. Jika mereka stiker yang norak, nyeleneh, disuruh mengarang, malahan bahkan bertentangan berpikir. Untuk membuat dengan etika dan tanpa karangan satu paragraf budaya malu. Di sini mereka seolah kehilangan seakan-akan tidak masalah kata-kata, kebingungan menggunakan simbol atau untuk menuliskan apa dan tanda apa pun, yang penting alot dalam mencari padanan maksud bisa tersampaikan. kata. Namun anehnya, saat Penurunan IQ berbahasa mengendarai kendaraan, dan berkomunikasi umumnya remaja alergi pertanda literasi kita untuk menggunakan simbol harus ditingkatkan yang seharusnya mereka dan pengaplikasiannya gunakan. Lampu sein untuk membutuhkan bimbingan. belok kiri atau belok kanan Bimbingan dapat berbentuk alergi dihidupkan. Tiba- motivasi untuk cinta literasi tiba sudah berbelok saja dan menggiatkan literasi, atau mendahului tanpa serta tanamkan etika klakson, ternyata telah dalam berkomunikasi. berlalu bak kilat di samping Semoga giat dalam kita. Sungguh aneh saat berliterasi menciptakan mereka harus pakai isyarat insan yang cerdas dalam atau simbol malah tidak berkomunikasi.n digunakan, tetapi saat harus berbahasa malah menggunakan simbol. Dalam belajar juga terlihat MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 181 ESAI MG SEPTEMBER 2021 ORANG TUA LITERAT, ANAK LITERAT Oleh: Hermawan Supriyadi Guru Bahasa Inggris di MTsN 7 Jember Perkembangan mengikuti workshop, baik zaman yang sangat yang diadakan mandiri atau pesat membuat balai diklat. setiap orang harus bisa mengikutinya. Dalam membentuk Perubahan era konvensional manusia literat, apakah ke digital sudah tidak dapat cukup didapat dari dunia dihindari lagi. Tuntutan untuk pendidikan formal? menjadi insan yang selalu Jawabannya tidak karena hal uptodate harus dijalani. Hal itu dapat dilakukan dengan itu akan berdampak pada diri membiasakan diri dalam sendiri karena bisa disebut keluarga. Sebagai contoh, gagap teknologi (gaptek). saya bersama istri dan anak Kenyataannya masih banyak membaca Al-Qur’an sesudah orang tua yang belum melaksanakan salat Magrib. mahir memainkan gadget Kami membaca Al-Qur’an dibandingkan anak-anaknya. minimal dua lembar dengan tujuan mendapatkan pahala Tantangan di era digitalisasi ini juga diwajibkan Majalah Literasi Indonesia | MG oleh pemerintah untuk dipersiapkan sejak dini. Hal itu mulai diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang sudah tertuang dalam berbagai peraturan dan keputusan. Guru wajib melaksanakan peraturan yang sudah berlaku. Sebagai bentuk persiapan untuk menyambut era digitalisasi, guru wajib
182 ARTIKEL ESAI MG SEPJTUENMIBER 2021 dan tetap fasih melafalkan mendampingi anak dalam ayat-ayat Al-Qur’an. penggunaan IT. Selain pembiasan tersebut, Mari ajak anak-anak saya sebagai orang tua membiasakan penggunaan harus dapat melakukan gawai sebagai media pendampingan kepada dalam berliterasi membaca, anak-anak dalam belajar menulis, serta numerasi. secara intensif. Di masa Kenalkan mereka dengan pandemi ini memang sangat aplikasi yang mendukung dibutuhkan peran orang untuk proses belajarnya tua dalam proses belajar di agar lebih mudah. rumah. Apalagi penyelesaian Dengan smartphone yang tugas yang membutuhkan dimilikinya, sadarkan bahwa referensi di dunia maya. Di dunia dalam genggaman. sinilah dibutuhkan orang Baik atau tidaknya dunia itu tua yang selalu uptodate. tergantung dari perbuatan Orang tua hendaknya selalu kita. n memantau penggunaan gadget anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak sedikit pula orang tua yang masih mengikuti era kolonial atau konvesional. Mereka sering tidak tahu penggunaan gadget anak- anaknya digunakan untuk apa saja. Bagi saya, orang tua wajib mengetahui apa yang telah diakses dan isi folder penyimpanan gadget anak- anak. Hal itu saya lakukan agar tidak terjadi kasus yang memalukan keluarga. Bahkan, efek penggunaan gadget juga berimbas pada kesehatan fisik maupun psikolgis anak. Maka, pandai-pandailah orang tua untuk mengawasi dan MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 183 ESAI MG KREASI BATIK CELUP SEPJTUENMIBER 2021 Oleh: Inah Enceu Guru Kelas SD Negeri Cibeunying, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Saya dan siswa kelas hari seribu rupiah. Setelah 5 SDN Cibeunying, uang terkumpul 50%, anak- Desa Cibodas, anak membeli baju lengan Kecamatan panjang untuk contoh ukuran Lembang, dan diserahkan ke konveksi. Kabupaten Bandung Barat, Pelunasan biaya dilakukan mengadakan kreasi batik setelah kaos sudah diserahkan celup pada 13 Juni 2021. Ada konveksi kepada kami. beberapa persiapan yang harus kami lakukan, yaitu Anak-anak dibagi dalam biaya, tempat, waktu, bahan, tiga kelompok. Kelompok A dan alat. melakukan praktik pada pukul 08.00, kelompok B pukul Persiapan untuk 09.00, dan kelompok C pukul pembiayaan tidak menjadi 10.00. Tempat yang dipilih masalah karena anak-anak adalah perumahan sekolah. sudah menabung setiap Mereka tetap menerapkan protokol kesehatan selama melakukan praktik. Bahan-bahan yang harus mereka siapkan adalah kaos putih polos, pewarna pakaian, garam, dan air. Alat- alat yang juga dipersiapkan, yaitu ember, panci, gayung, kompor, kayu, lap, pisau, sendok, gunting, pendedel, pensil, bolpoin, karet gelang, kelereng, dan tali rapia. Setelah semua bahan dan Majalah Literasi Indonesia | MG
184 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 alat lengkap, pencelupan merata, masukkan empat sudah bisa dilaksanakan. kaos ke dalam panci. Langkah-langkah yang harus mereka lakukan adalah, Ketiga, nyalakan kompor untuk pertama, buat pola pada merebus kaos ± satu jam sambil kertas menggunakan pensil. dibolak-balik menggunakan Simpan kelereng pada kaos kayu. Angkat kaos yang telah sesuai pola dan beri tanda direbus, masukkan ke dalam dengan pensil di pinggir ember, dan biarkan sampai kelereng. Kemudian masukan dingin. Kemudian bilas dengan kelereng pada bagian air bersih sampai air perasannya dalam kaos pas dengan bening. tanda pensil. Ikat kaos yang telah dimasukan kelereng Keempat, buka ikatannya dengan karet gelang dengan menggunakan ujung pisau, kencang dan basahi kaos ujung gunting, atau pendedel. menggunakan air bersih, Posisikan pisau atau gunting membelakangi kaos agar lebih Kedua, isi panci dengan air mudah membuka ikatan. ± dua gayung untuk satu kaos atau ¾ panci untuk empat Kelima, jemur kaos sampai kaos. Masukkan dua bungkus kering dengan menggunakan pewarna untuk satu kaos tali rapia sebagai tali untuk atau delapan bungkus untuk jemuran. Setrika kaos setelah empat kaos. Tambahkan ± kering dengan panas sedang. ¼ sendok garam untuk satu Kaos batik siap dipakai. kaos atau satu sendok untuk empat kaos. Aduk-aduk Anak-anak sangat antusias sampai pewarna larut. Setelah selama melaksanakan pencelupan. Mereka bahagia karena memiliki kaos batik celup dengan kreasi sendiri.n MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 185 ESAI MG SEPTEMBER 2021 GELIAT LITERASI DI MASA PANDEMI DENGAN SEMBOYAN “ONE DAY ONE BOOK” Oleh: Isna Aina Hidayanti, S.Pd. Guru IPA SMP Negeri 2 Toroh, Kabupaten Grobogan Foto di Pendopo Kabupaten Grobogan bersama Kadisdik Kabupatem Grobogan. Tak terasa hampir masih duduk di bangku kelas dua tahun 6 SD. Namun, alhamdulillah pembelajaran dia memiliki kegiatan yang jarak jauh (PJJ) positif, yaitu membaca. dilakukan untuk memutus penyebaran Kegemaran membaca ini Covid-19. Banyak keluhan sebenarnya sudah ada jauh dari peserta didik, begitu sebelum masa pandemi, pun dengan anak saya yang sejak dia kelas 1 SD. Namanya Maura. Dulu saat ditanya Majalah Literasi Indonesia | MG
186 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 kenapa suka membaca, “Saya pernah jawabannya waktu itu agar mengirimkan dapat predikat bintang naskahnya ke membaca dari sekolah. penerbit mayor Motonya one day one book. karena desakan Benar saja, setiap tahun dia dari sang anak, selalu mendapatkan predikat sayangnya belum sebagai bintang membaca berhasil. Saya pun dari sekolah. memberi pengertian kepadanya, bahwa Untuk memfasilitasi menerbitkan di kegemarannya, saya penerbit mayor membuatkan kamar khusus memang susah. untuknya. Satu lemari kaca penuh dengan buku-buku. dan beberapa buku antologi. Dari kegemaran membaca Dia pun aktif di sasisabu. ini timbullah keinginannya Pada webinar pertama untuk menulis. memperingati Hari Guru Nasional, dia mendapat Tulisan pertamanya yang kesempatan menjadi salah diterbitkan MediaGuru satu narasumber di Temu adalah Petualangan di Pulau Nasional Siswa Penulis (TNSP) Cake. Naskah ini masuk ke pada November 2020. dalam sinopsis terbaik saat pelatihan satu siswa satu buku (sasisabu), sehingga dia mendapatkan apresiasi dari Kadinas Pendidikan Kabupaten Grobogan pada 2019. Dia juga mendapatkan undangan untuk mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional di Pendopo Kabupaten Grobogan. Hal yang lebih membuat saya berbahagia adalah dia mendapatkan penghargaan medali penulis yang dikalungkan oleh Bupati Grobogan. Sampai saat ini dia sudah mempunyai tiga buku solo MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 187 ESAI MG SEPTEMBER 2021 Kegiatan menulis masih menulis, meskipun belum dilakukannya di sela kegiatan bisa menerbitkan bukunya. belajar daring. Saat ini ada Semangat menulisnya tak dua cergam yang sudah pernah surut. Buktinya, ditulisnya, yaitu Kutilang dia selalu mengirimkan yang Sombong dan Rimba naskahnya di blog sasisabu. yang Terusik, serta satu naskah cernak yang dia tulis Harapan saya kepadanya, berjudul Misteri of Twins. teruslah menulis hingga tak Namun, semua masih akan merasa lelah karena teronggok di laptop. Besar menulis dengan hati tak sekali keinginannya untuk akan pernah mati. Setiap ada membukukan hasil karyanya. kesempatan ke swalayan, yang diburunya adalah Saya pernah mengirimkan buku. Selain membeli buku naskahnya ke penerbit mayor langsung di toko buku, dia karena desakan dari sang pun berburu buku melalui anak, sayangnya belum online. Buku karangan Tere berhasil. Saya pun memberi Liye mendapatkan prioritas pengertian kepadanya, utama selain pengarang bahwa menerbitkan di fantasi lainnya. Kini buku- penerbit mayor memang buku yang dikoleksinya lebih susah. Saya pun menjanjikan dari seratus judul. Semoga untuk menerbitkan secara cita-citanya menjadi seorang indie ketiga naskah tersebut. Dia penulis terkenal menjadi tak merasa nyata. Amin.n kecewa dan terus Majalah Literasi Indonesia | MG
188 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 DIASUH OLEH GADGET Oleh: Lailatur Rohmah, S.Pd. Guru SMA Negeri 12 Surabaya Kita sering melihat berlebihan pada anak adalah seorang anak timbulnya ciri autistik. diberikan gadget Contoh sederhananya oleh orang tuanya. anak akan lebih mudah Kadang-kadang emosi, kurang peka dengan dilakukan untuk membujuk lingkungan, atau kurang bisa anak yang menangis atau bersosialisasi. Beliau lebih mengganggu pekerjaan menyarankan orang tua orang tuanya. Tidak hanya untuk membiasakan anak di rumah, tapi di berbagai membaca buku sebagai tempat umum pun hal ini stimulasi yang baik untuk dengan mudah kita dijumpai. otak. Memberikan gadget adalah jalan pintas yang dipilih Apa yang disampaikan orang tua agar anak bisa Hanlei pun didukung tenang, namun ada bahaya dengan hasil Asesmen besar yang mengintai. Bahaya itu berupa kurangnya stimulasi otak yang bisa mempengaruhi perkembangan otak anak. Hal ini diungkapkan oleh psikolog anak dan keluarga dari klinik SOA Hanlie Muliani, M.Psi. yang dikutip dari Kompas.com. Salah satu dampak dari kurangnya stimulasi otak akibat penggunaan gadget MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 189 ESAI MG SEPTEMBER 2021 Kompetensi Siswa Indonesia membiarkan anak diasuh (AKSI)/Indonesia National oleh gadget? Berat memang, Assessment Programme namun bisa dimulai (INAP) yang menunjukkan perlahan-lahan. Ingat, bahwa kemampuan pembentukan karakter anak membaca anak Indonesia jauh lebih mudah dilakukan hanya 46,83 persen. Lebih pada saat anak masih kecil. rendah dari kemampuan Ayo ciptakan keluarga yang matematika dan sains gemar membaca. Tidak sulit (Panduan GLN 2017, kita lakukan, hanya butuh Kemdikbud). ketelatenan. Mulailah dengan menciptakan gerakan satu Hasil survei Progamme jam membaca, mengganti for International Student hadiah mainan dengan buku, Assessment (PISA) pada atau bisa juga mengajak 2015 juga menempatkan anak ke toko buku. kita diperingkat sepuluh terbawah dari 72 negara Awalnya memang sulit, dalam kemampuan namun bukankah ini sebuah memahami dan investasi yang luar biasa keterampilan menggunakan untuk menciptakan seorang bahan-bahan bacaan, anak yang hebat? Silakan khususnya teks dokumen pilih, mau istirahat sekarang pada anak-anak Indonesia dengan memberikan usia 9–14 tahun (Panduan anak gadget atau GLN 2017, Kemendikbud). menunda istirahat dengan menemaninya membaca. n Melihat dari fakta di atas, apakah masih memilih untuk Majalah Literasi Indonesia | MG
190 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 DUDUK BERSAMA KELUARGA Oleh: Lies Muhshonati Guru Bahasa Inggris SMAN I Puri Kabupaten Mojokerto Kita mengetahui ide atau saran untuk bahwa tidak mengajak orang-orang mudah untuk menulis. Barangkali dengan mengajak orang upaya ini kita bisa mengajak menulis. Banyak masyarakat, terutama faktor yang mempengaruhi keluarga sendiri untuk hal ini. Salah satunya menulis. Mari kita mulai dari adalah kalimat klasik yang keluarga sendiri. Teknik ini mengatakan bahwa mereka juga bisa diterapkan bagi tidak tahu dari mana akan yang lainnya. mulai menuliskan kata atau kalimat. Pertama, buat kesepakatan untuk berkumpul bersama Untuk itu saya memiliki keluarga besar melalui MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 191 ESAI MG SEPTEMBER 2021 aplikasi untuk Zoom Meeting. sedikit lebih berat, yakni Kita berikan motivasi dengan mengoreksi dan mengedit suasana santai melalui Zoom, tulisan singkat mereka. Jika sehingga mereka merasa tulisan mereka telah selesai tidak terpaksa. kita edit, pindahkan tulisan tersebut dalam sebuah Kedua, berikan pertanyaan “wadah” yang cantik. Buat menarik yang sama kepada bingkai indah pada tulisan mereka. Misalnya, apa yang mereka. ada di benak mereka saat ini, apa makanan favorit mereka, Keenam, menerbitkan dan lain sebagainya. Jangan tulisan itu ke dalam sebuah lupa mengajak mereka untuk buku antologi atau e-book, menjawab pertanyaan itu di bukanlah ide yang buruk. selembar kertas atau pada Banyak pilihan aplikasi untuk gadget. Kita harus memandu sekadar memamerkan mereka untuk menuliskan karya mereka. Hal ini akan jawabannya, walaupun hanya membuat mereka bangga satu kalimat. dan percaya diri. Mereka bisa membuktikan bahwa Ketiga, mintalah mereka menulis itu tidak sulit. meneruskan kalimat-kalimat yang sudah dituliskan. Duduk bersama keluarga Dampingi mereka yang itu akan luar biasa. Selamat belum berhasil membuat mencoba, semoga ada kalimat guna mengawali manfaatnya. Tidak ada sebuah paragraf. Jangan salahnya mencoba karena koreksi dulu apa yang sudah sebuah upaya tentunya harus mereka. Biarkan mereka tetap diupayakan. n menulis apa yang dirasakan, apa adanya. Keempat, saat ini mereka sudah mempunyai paragraf. Kita bisa mulai mengajari mereka membuat outline. Mereka boleh menuangkan dalam sebuah draft dari outline-nya. Kita terus mendampingi dan memberikan motivasi kepada mereka. Kelima, tugas kita akan Majalah Literasi Indonesia | MG
192 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 ANAK PEMULUNG DAN PROTOKOL KESEHATAN Oleh: Mihrawati, S.Pd., M.Pd.I. Guru SMAN 4 Luwu Utara Tidur-tiduran di yang sangat rawan tertular bahu jalan dengan dan menularkan virus di beralaskan karton lingkungan keluarga dan tidak mengurangi warga sekitarnya. keceriaan anak- anak pemulung di salah Di peringatan Hari Anak satu jalan yang ada di Kota Nasional, 23 Juli 2021, akan Makassar. Kakak-adik yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung ini memiliki kebiasaan yang unik di pagi hari. Mereka menghabiskan waktu pagi, bermain bersama sambil bersenda gurau. Tak jarang mereka tertidur di bahu jalan. Saya tertegun dan merasa sedih melihat kondisi anak-anak pemulung MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 193 ESAI MG SEPTEMBER 2021 “Saya berharap dan masker bekas, saya bisa bertemu langsung menegur dan kembali dengan memanggil keduanya. kakak-adik tersebut. Jika mereka Sikap keduanya sangat tidak bersekolah sopan ketika saya memberi (anak putus sekolah), makanan, uang saku, dan maka di sinilah peran masker. Saya sangat takjub saya sebagai guru dengan sikap mereka. Sangat untuk menyampaikan berbeda dengan pengemis permasalahan anak yang kerap membuat warga putus sekolah di masa merasa kurang nyaman pandemi Covid-19. ketika mereka memaksa meminta uang atau beras. menjadi momen baru bagi saya. Menjadi kontributor Betapa pendidikan dalam Majalah Literasi Indonesia keluarga itu sangat berperan (MLI) edisi 6 adalah sebuah dalam membentuk karakter kehormatan yang amat anak di lingkungannya. langka. Saya terinspirasi Saya belum sempat dengan anak-anak berbicara banyak dengan pemulung yang selalu ceria mereka sehingga tidak bekerja giat memungut tahu kemampuan baca, botol, gelas plastik, serta tulis, dan berhitungnya. kardus yang sudah tidak Namun, dari sikap yang terpakai. mereka tunjukkan, saya bisa merasakan jika mereka Suatu hari mereka mempunyai orang tua yang melewati jalan di depan baik dalam mendidiknya. rumah saya. Di sana ada timbunan sampah organik Saya berharap bisa dan anorganik. Mereka bertemu kembali dengan langsung memungut kakak-adik tersebut. Jika botol kaca, gelas, dan botol mereka tidak bersekolah plastik tanpa merasa risih (anak putus sekolah), maka sedikit pun. Ketika si adik di sinilah peran saya sebagai membongkar sampah guru untuk menyampaikan berupa sisa pembalut luka permasalahan anak putus sekolah di masa pandemi Covid-19. Guru bisa meminta bantuan dan melaporkan kepada dinas sosial kecamatan yang mengurus Majalah Literasi Indonesia | MG
194 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 bidang pendidikan anak boleh kita biarkan. Apalagi yang putus sekolah. era informasi dan komunikasi digital sudah sedemikian Sambil menunggu lekatnya dalam kehidupan bantuan dari pemerintah, sosial, keagamaan, budaya, guru harus bisa memberikan seni, ekonomi, serta sejarah pertolongan kepada anak- bangsa. anak yang kurang mampu. Guru harus bersinergi Guru bisa menjadi dengan pihak pemerintah ujung tombak dalam yang terkait dalam bidang memajukan pendidikan pendidikan anak usia SD, dan pembentukan karakter SMP, dan SMA. bangsa. Merdeka berliterasi dan belajar bersama dengan Anak-anak yang putus anak-anak pemulung sekolah, di masa mendatang yang berkarakter baik akan menimbulkan di peringatan Hari Anak kerawanan sosial dan Nasional menjadi sebuah rentan terhadap kekerasan nikmat yang besar saat ini. seksual di lingkungannya. Insyaallah. n Permasalahan pendidikan anak putus sekolah tidak MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 195 ESAI MG SEPTEMBER 2021 LITERASI ANAK MUDA DI ERA DIGITAL Oleh: Salamah Guru SMP Negeri 1 Tebing Tinggi Umi Ma’rufah merupakan keterampilan dalam tulisan yang diperoleh seseorang yang berjudul setelah dilahirkan, sehingga Budaya dapat dipupuk, dibina, dan Membaca di dikembangkan. Kebanyakan Kalangan Anak Muda orang jika ditanya apa yang mengatakan, bahwa dibaca tentu akan menjawab kebiasaan membaca buku. Dulu kalau singgah di Majalah Literasi Indonesia | MG
196 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 perpustakaan, yang dicari ternyata ada lantunan ayat itu buku. Benda itu seperti suci yang dibacanya. Ternyata memberi informasi banyak gawainya sudah terinstal hal. Wajar saja kalau ada dengan Al-Qur’an digital. kalimat yang menyatakan, “Buku adalah jendela dunia.” Pergeseran cara berliterasi sudah terjadi. Zaman sudah Sesuatu yang tak asing berkembang, buku cetak jika emak-emak pergi wirid, mulai tersisihkan. Jangan yang dibaca buku yasin. katakan kawula muda Setiap selepas magrib tak membaca. Beberapa anak-anak ramai mengaji, tahun lalu buku elektronik pasti yang dibaca Al-Qur’an. telah memasuki dunia Para lelaki menghabiskan pendidikan. Buku siswa paginya dengan membaca koran ditemani kopi dan roti kering di atas meja. Jika ditelaah, ada benda yang dibaca dan wujudnya nyata. Ini terjadi bertahun-tahun, bahkan sampai saat ini masih berlangsung. Beberapa waktu yang lalu saya hampir berdosa. Syukurlah hal itu tak terjadi. Kebetulan saya bersama suami singgah di salah satu masjid besar sepuluh menit sebelum azan magrib. Setelah salat sunat, saya duduk sambil menunggu beduk berbunyi pertanda azan akan dikumandangkan. Seorang gadis berjilbab duduk di pojok ruangan salat perempuan sambil membuka gadgetnya. Muncul suuzan dalam hati saya. Mengapa di masjid bermain gadget. Saya pertajam pendengaran, MG | Majalah Literasi Indonesia
ARTIKEL 197 ESAI MG SEPTEMBER 2021 “Setiap kegiatan Semua sibuk terfokus pada manusia tidak benda persegi itu. Baca, terlepas dari baca, dan baca. Apa yang kegiatan dibaca tergantung keperluan membaca. Mulai setiap orang. Era digital membaca fenomena membuat anak muda lebih alam sampai faktual. cepat mendapat segala Di bandara atau informasi. Bukan harus tempat umum, meninggalkan buku produk serasa sepi di tengah cetak, tapi buku elektronik keramaian. lebih memudahkan perkembangan literasi. Tak dan buku guru dapat di- bisa dimungkiri perubahan download sebagai bahan ini harus kita terima. n pendukung pembelajaran. Sebagian guru mencetaknya untuk mencari bahan esensial dan pemetaan kompetensi dasar yang akan diajarkan. Kini digitalisasi telah memengaruhi pola kehidupan anak muda. Baca buku cukup di gadget saja. Setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari kegiatan membaca. Mulai membaca fenomena alam sampai faktual. Di bandara atau tempat umum, serasa sepi di tengah keramaian. Majalah Literasi Indonesia | MG
198 ARTIKEL ESAI MG SEPTEMBER 2021 (JANGAN) UTANG LITERASI PADA SI BUAH HATI Oleh: Suesilowati Dosen Akademi Pariwisata Pertiwi Jakarta Pada 2019 UNESCO menunjukkan data persentase minat baca anak Indonesia berada di angka 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 anak Indonesia, hanya satu anak yang senang membaca. Salah satu penyebab rendahnya minat baca ini adalah kurangnya kesadaran dan kepedulian orang tua akan pentingnya membaca sejak dini. Sejak sebelum menikah, MG | Majalah Literasi Indonesia
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308