Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Majalah Literasi Edisi VI - September 2021

Majalah Literasi Edisi VI - September 2021

Published by Abdur Rohman, 2021-09-16 07:18:04

Description: Majalah Literasi 6 Edisi September 2021 menhadirkan laporan utama tentang Hari Anak Nasilan: Membangun Keluarga Literat. Banyak gagasan berupa artikel opini dan esai yang muaranya adalah membudayakan literasi pada anak-anak dan keluarga. Simak semua di edisi ini!

Keywords: Majalah Literasi Indonesia,Literasi Indonesia,MediaGuru,Gurusiana,Pustaka MediaGuru

Search

Read the Text Version

ARTIKEL 49 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 f reepic.com MEMBUMIKAN LITERASI LEWAT KIR Oleh: Eko Budi Setiyadi, S.Pd., M.Pd. Guru Matematika MTsN 7 Jember Budaya literasi com, Indonesia menempati di Indonesia peringkat ke-62 dari 70 terbilang cukup negara berkaitan dengan rendah dibanding tingkat literasi. Hal ini sejumlah negara berdasarkan survei yang lain. Dikutip dari Tribunnews. dilakukan oleh Program Majalah Literasi Indonesia | MG

50 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 for International Student signifikan. Hal ini terwujud Assessment (PISA) yang dengan diikutkannya dirilis Organization for sejumlah proposal penelitan Economic Co-operation and dalam beberapa event Development (OECD) pada lomba. Tahun ini tiga tim 2019. riset telah mengikuti lomba karya ilmiah remaja (LKIR) Madrasah adalah lembaga yang diselenggarakan oleh pendidikan formal di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan naungan Kementerian Indonesia (LIPI) dan lomba Agama. Melalui program Madrasah Young Researchers Gerakan Ayo Membangun Supercamp (Myres) yang Madrasah (Geramm) ikut diselenggarakan oleh berkontribusi terhadap Kementerian Agama pengembangan mutu Republik Indonesia. sekolah menuju institusi yang berkualitas dan Untuk mengikuti event berkarakter. Madrasah riset tersebut, para siswa diajak merupakan bagian dari menggali ide dengan program tersebut. mencermati masalah yang sedang terjadi dan Dalam kegiatan karya berkembang di masyarakat, ilmiah remaja (KIR), khususnya lingkungan siswa diajak untuk sekitar. Temuan masalah mengembangkan tersebut didiskusikan kompetensi yang dimiliki, dengan anggota kelompok khususnya di bidang yang dibimbing oleh guru penelitian. Jika ingin menulis pembimbing. Selanjutnya, sebuah karya ilmiah, tentu harus banyak berliterasi. Banyak membaca literatur akan mudah mendapatkan ide untuk menentukan judul penelitian. Membaca literatur buku ilmiah dapat melatih penggunakan bahasa baku, sehingga karya ilmiah mudah dipahami. Kegiatan penelitian yang dilakukan siswa MTsN 7 Jember sudah mengalami perkembangan yang MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 51 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 “Tahun ini tiga disusun bab pendahuluan tim riset telah dan kajian pustaka/landasan mengikuti lomba teori. Untuk merumuskan karya ilmiah proposal penelitian, siswa remaja (LKIR) yang mencari referensi buku diselenggarakan yang relevan dengan oleh Lembaga judul penelitan, baik di Ilmu Pengetahuan perpustakaan sekolah Indonesia (LIPI) dan maupun literatur di laman lomba Madrasah Google Cendekia, Digileb, Young Researchers Sinta Journal, dan beberapa Supercamp (Myres) laman lainnya. yang diselenggarakan oleh Kementerian Dengan demikian, siswa Agama Republik telah melakukan pembiasaan Indonesia. berliterasi. Budaya literasi harus ditanamkan sedini mungkin agar mereka tumbuh kembang menjadi pribadi yang memiliki wawasan luas di bidang masing-masing. Kegiatan penelitian bukan hanya ranah para civitas academica saja. Setiap warga negara harus ikut berkontribusi membumikan literasi. KIR adalah suatu keniscayaan untuk membumikan literasi. Hal ini bisa membuat bangsa Indonesia dapat menyejajarkan diri dengan budaya literasi bangsa lain. n f reepic.com Majalah Literasi Indonesia | MG

52 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com MERANCANG GENERASI LITERAT UNTUK MERAWAT INDONESIA Oleh: Elvia Luthfiasari Guru MAN 14 Jakarta Anak adalah orang tuanya, sehingga harus amanah bagi dipersiapkan untuk menjadi orang tua. pribadi yang unggul. Aset Amanah yang generasi bangsa ini akan akan ditanyakan menjadi mutiara-mutiara pertanggungjawabannya yang akan berkiprah untuk kelak di akhirat. Anak-anak negerinya. Suatu hari nanti, di yang terlahir akan menemui pundaknyalah nasib negara zaman yang berbeda dengan kita. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 53 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Sebuah survei yang dimensi yang sangat berat dilakukan pada grup untuk anak-anak kita di masa WhatsApp literasi di sekolah depan. menengah terkait materi yang dilontarkan untuk Beberapa hal yang mengetahui apakah mereka menurut penulis penting sudah membaca artikel dalam merancang generasi yang diberikan. Ternyata literat adalah, pertama, hasilnya hanya sekitar memulai pendidikan 66% saja yang menjawab literasi anak dari keluarga. sudah membacanya. Ketika Seorang ibu atau ayah ditanyakan kendala yang yang merencanakan masa ditemui, ternyata tidak ada depan anaknya, mereka yang menjawab. Hasil data akan perhatian dengan menunjukkan bahwa 66% pembiasaan-pembiasaan saja yang merespon untuk baik di rumah. kegiatan membaca. Hal ini adalah sebuah keprihatinan Kedua, memberikan yang harus dicarikan fasilitas literasi untuk seluruh solusinya secara bersama- anggota keluarga. Sebagai sama. contoh, berlangganan koran atau majalah anak. Merancang generasi yang Koran yang hadir setiap hari literat menjadi tugas yang ternyata menjadikan kita penting, bukan saja untuk haus informasi. Kisah-kisah keluarga Indonesia, tapi teladan di majalah akan juga negara. Permasalahan memberikan nilai-nilai moral bangsa yang sekarang yang mudah dicerna dan sedang “tidak baik-baik” saja dipahami. adalah permasalahan multi Ketiga, mengembangkan budaya santun, peduli, percaya diri, mencintai, serta menghargai diri sendiri dan keluarga, sehingga tidak menjadi korban ataupun melakukan perundungan. Keempat, mengajak anggota keluarga untuk bersikap hemat dan sederhana. Hemat tidak berarti pelit. Sederhana tidak sama dengan miskin. “Melek” Majalah Literasi Indonesia | MG

54 ARTIKEL OPINI MG keuangan agar generasi SEPTEMBER penerus bangsa mengontrol 2021 diri dalam kehidupannya. Kelima, mendekatkan “Membangun anak dengan teknologi. dialog di dalam Perkembangan teknologi sebuah keluarga digital yang sangat pesat akan memberikan menjadi tantangan tersendiri. keterikatan yang lebih Anak yang cerdas akan bisa solid dalam keluarga. memilah dan memilih yang Hal ini juga melatih diperlukannya. untuk berpikir kritis, menambah wawasan, Keenam, memberikan dan menghargai ruang dialog. Membangun perbedaan pendapat. dialog di dalam sebuah keluarga akan memberikan Generasi yang literat keterikatan yang lebih solid memang harus dimulai dari dalam keluarga. Hal ini juga visi dan komitmen peran melatih untuk berpikir kritis, orang tua dalam keluarga. menambah wawasan, dan Mari kita budayakan literasi di menghargai perbedaan tengah keluarga. n pendapat. f reepic.com MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 55 OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com MENERAPKAN 3M PADA ANAK, VIRUS GADGET MENJAUH Oleh: Erceu Trisna Dewi Guru PJOK MAN 3 Jakarta Membaca, terasa malas dirasakan oleh menulis, dan sebagian orang, terutama menciptakan dikalangan anak-anak. karya, yang Mereka belum terlalu paham penulis singkat kalau membaca, menulis, menjadi 3M ini memang dan menciptakan karya itu Majalah Literasi Indonesia | MG

56 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 sangat besar manfaatnya Bukankah ini fakta yang untuk keberlangsungan sangat menyedihkan? Oleh hidupnya. karena itu, ayo biasakan anak-anak kita agar terbiasa Pada hakikatnya dengan dalam menerapkan 3M. membaca bisa menambah wawasan, pengetahuan, Terlebih lagi di masa dan ide-ide kreatif. Kita pandemi Covid-19 yang dapat menemukan cara melanda Indonesia, bahkan menyelesaikan suatu dunia. Anak-anak belajar masalah dan dapat di rumah secara daring menemukan solusi yang dengan menggunakan tepat untuk menyelesaikan gadget atau laptop. Banyak masalah tersebut. Kita keluhan datang dari orang mengetahui bagaimana tua kalau anaknya malah letak geografis suatu daerah keseringan bermain gadget atau negara. Kita juga dibandingkan dengan tahu kebudayaan suatu belajar. masyarakat, walaupun belum pernah menginjakkan kaki Padahal, sebelum di sana. Segala informasi pandemi Covid-19, anak- tersebut bisa kita dapatkan anak tidak diperbolehkan dengan membaca. membawa gadget ke sekolah. Jika melanggar Begitu juga dengan akan dikenakan sanksi sesuai menulis. Banyak manfaat dengan ketentuan yang dari apa yang kita baca, ada di sekolah tersebut. sehingga bisa dituangkan Kebalikannya untuk saat kembali dalam bentuk ini, pembelajaran yang tulisan. Hal ini bisa menjadi dilakukan secara daring suatu karya yang menarik membuat mereka tidak dan bermanfaat untuk masyarakat umum. UNESCO menyebutkan, Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Hal ini berarti, 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 57 OPINI MG “Mulai sekarang harus ada SEPTEMBER tindakan kepada 2021 anak dalam terlepas dari gadget. Bisa saja urusan gadget. setelah pembelajaran selesai Tanamkan pada mereka tidak bergegas mereka kalau 3M itu mematikan gadget, malah tak kalah asyik dan lanjut bermain game online. menarik dari bermain Dapat dibayangkan jika game online. pembelajaran di sekolah dilaksanakan 8 jam pelajaran yang telah mereka baca. dalam sehari, berarti Bukankah hal seperti ini bisa selama itu pula mata dan dikatakan anak-anak sudah tangan anak-anak terpaku melaksanakan literasi? sama gadget. Apalagi jika ditambah waktu bermain Lakukan usaha seperti game online di luar jam ini secara terus menerus. pembelajaran. Lama-kelamaan mereka akan terbiasa. Akhirnya hasil Jadi, di masa sekarang bacaan dan tulisan anak- gadget menjadi primadona anak dapat terkumpul dan di kalangan anak-anak bisa menjadi sebuah buku dibandingkan dengan buku. kumpulan cerita. Mereka Mereka lebih suka bermain pasti bangga karyanya bisa game online berjam-jam dibaca banyak orang. dibandingkan dengan membaca, menulis, dan Langkah-langkah di atas menciptakan karya (3M). akan membuat virus gadget di kalangan anak-anak akan Mulai dari sekarang harus menjauh dengan sendirinya. ada tindakan yang tegas dari Semuanya pasti tidak mudah, orang tua akan penggunaan butuh proses. Tapi dengan gadget pada anak-anak. semangat dan usaha yang Tanamkan pada mereka sungguh-sungguh dari kalau 3M itu tak kalah asyik orang tua, secara perlahan- dan menarik dari bermain lahan anak-anak akan game online. meninggalkan gadget dan beralih pada buku bacaan. n Caranya bisa dengan menyuruh mereka membaca buku cerita dari tokoh kartun yang mereka sukai. Setelah mereka selesai membaca buku tersebut, ceritakan kembali dalam bentuk tulisan cerita Majalah Literasi Indonesia | MG

58 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com Anak Kecil Menulis Buku Menurut hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2015 dan 2018, bahwa prestasi literasi dasar peserta didik Indonesia sangat rendah. Oleh: Esti Munafifah, M.Pd. Guru IPA MTsN 1 Kota Blitar MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 59 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Siswa SD diajak bicara, mendengarkan menulis buku, musik, atau murottal Al- mungkinkah? Qur’an. Jawabannya sangat mungkin. Kedua, mengenalkan Literasi dalam arti buku pada bayi. Tentu hal ini kemampuan baca tulis disesuaikan dengan tahap- saat ini sedang digiatkan, tahap perkembangannya. termasuk pada anak-anak. Sekarang ini banyak tersedia Hal ini dilakukan untuk jenis-jenis buku sesuai mengejar ketertinggalan dengan tingkat usia bayi. siswa Indonesia dalam Mulai dari buku berbahan berliterasi. kain, kardus tebal, hingga kertas biasa. Pemilihan Menurut hasil penelitian buku untuk bayi disarankan Programme for International bertema keimanan sebagai Student Assessment (PISA) dasar karakternya. Jangan pada 2015 dan 2018, bahwa lupa dibarengi dengan prestasi literasi dasar peserta mendongengkannya secara didik Indonesia sangat menarik. rendah. Jika hal ini dibiarkan, generasi Indonesia kian Ketiga, adab membawa terpuruk karena giat literasi buku. Hal-hal sederhana saat ini menjadi sesuatu yang perlu diajarkan pada yang urgen dan harus anak adalah adab membawa dilakukan sedini mungkin. buku. Misalnya, membawa buku dengan tangan kanan, Cara yang bisa ditempuh tidak boleh menenteng buku adalah, pertama, di bawah pusar, meletakkan lakukan komunikasi dengan bayi sejak dalam Majalah Literasi Indonesia | MG kandungan. Menurut ilmu kedokteran, mengajak bayi berkomunikasi sejak dalam kandungan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Hal ini disebabkan sejak dalam kandungan, bayi sudah mulai bisa mendengar. Pada saat inilah seharusnya literasi dimulai. Bisa dengan

60 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 buku secara berjajar dengan Bercerita dan menulis ini rapi, dan merawatnya bisa diajarkan orang tua, dengan baik. Menghargai yaitu dengan memberikan dan menghormati buku pertanyaan-pertanyaan adalah wujud kecintaan pada yang ringan, sistematis, dan buku. menggembirakan. Anak diminta menuliskan jawaban Jika anak sudah dan membacakan hasilnya. mencintai buku, selanjutnya Jangan lupa memberikan menumbuhkan kemauan penguatan, bahwa dirinya untuk menulis. Hal ini bisa bisa menulis cerita dengan dimulai dengan memberikan baik. Untuk menambah stimulus pada anak agar semangatnya, kita bisa terbiasa bercerita apa saja. membukukan cerita itu. Nah, jika anak sudah bisa Dengan demikian, anak baca tulis, dilanjutkan merasa bahagia dan bangga dengan menuliskan dengan kemampuannya. ceritanya. Pasti mereka merasa bahwa menulis buku itu tidaklah sulit. n f reepic.com MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 61 OPINI MG SEPTEMBER 2021 LITERASI DIGITAL DALAM KELUARGA Oleh: Fatimatuz Zahro, S.Ag., M.Pd.I. Guru MTsN 1 Batam L iterasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari (Wikipedia). Dunia telah memasuki zamannya. Era industri 4.0 telah mengubah pola hidup manusia. Informasi dan pengetahuan baru Majalah Literasi Indonesia | MG

62 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 menyebar dengan mudah Kedua, memberikan jadwal dan aksesibilitas bagi siapa penggunaan gawai. Jika saja yang membutuhkannya. anak memahami bahwa Pendidikan mengalami fungsi gawai adalah sarana disrupsi yang sangat untuk belajar, setelah selesai hebat sekali. Literasi mengerjakan tugas maka digital merupakan sebuah gawai harus disimpan. keniscayaan. Orang tua perlu Orang tua perlu membuat memahami pentingnya jadwal kesepakatan bersama literasi digital. dan memberikan sanksi apabila ada pelanggaran. Pembelajaran daring Ada kasus anak dibelikan yang menyisakan banyak gawai dengan harapan persoalan perlu dicarikan agar dapat mengikuti solusi bersama. Orang tua pembelajaran daring, namun yang dalam kesehariannya disalahgunakan. Anak bersama anak perlu keranjingan bermain dengan memahami hal ini. Dalam gawainya, sedangkan penggunaan media tugasnya terbengkalai. ditigal saat pembelajaran dibutuhkan keterlibatan Ketiga, memberikan orang tua. Anak tidak keteladanan. Jika bisa diberikan wewenang anak dituntut untuk penuh dalam penggunaan menggunakan gawai gawai. Orang tua perlu dengan bijak maka perlu memberikan rambu-rambu keteladanan dari orang dalam penggunaan media tua. Jika orang tua saja digital, dalam hal ini gawai. susah mengendalikan penggunaan gawai untuk Ada beberapa hal yang hal yang tidak penting, bisa menjadi panduan jangan harap anak mau bagi orang tua. Pertama, mengikuti aturan bersama. memberikan pemahaman Butuh keteladanan dari fungsi gawai. Libatkan anak orang tua. Sangat ironi ketika dalam memahami fungsi ada pertanyaan untuk anak gawai. Ada banyak manfaat sekolah dasar. Apa tugas ibu yang didapatkan dengan di rumah? Jawaban yang penggunaan gawai. Banyak muncul adalah main game pengetahuan yang dapat online dan arisan online. diakses melalui internet. Pastinya fungsi gawai saat ini Keempat, melibatkan anak adalah untuk sarana belajar. tentang kerugian gawai MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 63 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 “ Pembelajaran daring yang menyisakan banyak persoalan perlu dicarikan solusi bersama. f reepic.com untuk akses yang tidak tidak membagikannya. penting. Misalnya, bermain Membiasakan membaca game online yang menyita dengan cermat adalah banyak waktu, bahkan bentuk meningkatkan taruhan atau judi adalah kemampuan literasi. sebuah kesalahan besar. Kebiasan-kebiasan yang Orang tua perlu memberikan baik yang dilakukan terus pemahaman bahwa waktu menerus pada saatnya yang terbuang sia-sia akan membentuk karakter merupakan sebuah kerugian. seseorang. n Kelima, meneguhkan akidahnya bahwa apa pun yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Mencermati dengan baik jika ada berita yang belum tentu kebenarannya untuk Majalah Literasi Indonesia | MG

64 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com JALINAN KASIH KELUARGA LITERAT Oleh: Hasriana, M.Pd. Guru SDN Semper Barat 15 Pagi L iterasi dalam dongeng yang dibacakan sebuah keluarga oleh ibunya sebelum diawali dengan tidur. Dongeng tersebut kegiatan mengandung nilai moral mendengarkan. dan keteladanan positif Sejak usia dini, anak sudah yang patut dicontoh dalam diperdengarkan dengan bertingkah laku. Anak MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 65 OPINI MG SEPTEMBER 2021 mengenal tokoh protagonis berdiskusi tentang hal-hal dan antagonis dalam yang belum dipahaminya. karakter, serta watak dari Mereka akan bertanya masing-masing tokoh cerita. kepada guru, orang tua, Tidak hanya dongeng, anak ataupun berselancar juga dapat mendengarkan bersama gawai. beberapa contoh teladan legenda, seperti Malin Memang tidak bisa Kundang, Pitung dari dimungkiri apalagi dihindari, Marunda, ataupun kisah bahwa seorang anak usia lainnya. dini pun sudah mampu memegang, bahkan Pertambahan usia dan mengendalikan gawainya. kematangan seorang anak Walaupun gawai yang akan mengenal huruf demi digunakannya hanya untuk huruf, kata demi kata, dan permainan saja. Tetapi, anak kalimat demi kalimat. Dari mampu memahami dan satu kalimat ke kalimat lain mengerti untuk memainkan yang akan terangkai indah langkah demi langkah dalam dalam satu tulisan. Tulisan permainan tersebut. yang bermakna tersebut mulai dibaca dan dipahami Diskusi yang dilakukan oleh anak. Hal ini bisa melalui dengan guru maupun jalur formal di sekolah, saat orangtua belum menjawab anak sedang membaca buku, pertanyaan anak. Mereka atau gambar majalah. mulai memberanikan diri untuk berbicara Kegemaran dan minat mengungkapkan anak mulai tumbuh dan pendapatnya kepada berkembang, maka ia akan guru ataupun orangtua memberanikan diri untuk secara langsung. Diskusi yang berjalan dengan baik dan harmonis akan menumbuhkembangkan pengetahuan dan wawasannya. Selain membaca, orang tua juga dapat mengajak anak untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan sejarah masa lalu, seperti museum Majalah Literasi Indonesia | MG

66 ARTIKEL OPINI MG “Ketika minat SEPTEMBER anak sudah 2021 mulai tumbuh, orang tua dapat memfasilitasi Ketika minat anak sudah dengan memberikan mulai tumbuh, orang tua kesempatan kepada dapat memfasilitasi dengan anak untuk mulai memberikan kesempatan menuliskan apa yang kepada anak untuk mulai ingin diharapkan menuliskan apa yang ingin atau apa yang ingin diharapkan atau apa yang disampaikan. ingin disampaikan. Antara harapan dan kenyataan atau monumen nasional. apakah sudah sesuai Saat berkunjung ke pusat dengan yang terjadi dalam perbelanjaan, sempatkan kehidupan. Anak akan untuk mampir ke toko buku berusaha untuk menuliskan ataupun pusat buku untuk secara jelas, lugas, dan menambah perbendaharaan tegas. Membangun generasi kata. Membelikan anak literat dengan jalinan kasih buku-buku latihan soal keluarga yang erat. n dan berbagai buku yang menarik guna mengurangi ketergantungan anak dalam memainkan gawai setiap hari. f reepic.com MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 67 OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com IMPIAN DAN REALITAS Oleh: Ika Iffah Ilmiah, S.Pd., M.Pd. Guru MAN 2 Jember dan Penggiat Literasi P embelajaran daring Nomor 15 Tahun 2021 tentang dimulai kembali. pembelakukan PPKM darurat Hampir semua Coronavirus Disease 2019 siswa di Indonesia (C0vid-19) di wilayah Jawa berjibaku dengan dan Bali menjadi dasarnya. alat canggihnya. Metode pembelajaran ini diterapkan Saat istilah pembelajaran sejak pemberlakukan daring dimunculkan kembali pembatasan kegiatan menjelang tahun ajaran 2021- masyarakat (PPKM). Instruksi 2022, semua stakeholder Menteri Dalam Negeri menerima dengan kepasrahan. Mereka mulai Majalah Literasi Indonesia | MG

68 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 memahami kondisi dan tulisan (Ahmad Subandi, meminimalisir kendala yang 2014). Kemampuan menulis ada. Bahkan, sudah banyak tidak akan datang dengan yang mendulang kesuksesan sendirinya, tetapi harus di era pandemi ini. melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur, Sebagai seorang pendidik serta dapat memicu tumbuh dan orang tua, seharusnya kembang daya inisiatif dan kita mampu memaknai kreativitas (Tarigan, 2008). bahwa pembelajaran Jadi, menulis merupakan daring memiliki keleluasaan cara menyampaikan pesan berekspresi. Tersedianya secara tertulis yang dapat waktu luang untuk memberikan efek kreatif dan menekuni kompetensi lain, kritis. yaitu menulis. Seseorang enggan menulis Menulis merupakan suatu karena tidak tahu untuk apa keterampilan berbahasa dia menulis, merasa tidak yang digunakan untuk memiliki bakat menulis, menuangkan ide atau dan merasa tidak tahu gagasan yang ada dalam bagaimana harus menulis pikiran melalui bahasa f reepic.com MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 69 OPINI MG SEPTEMBER 2021 “Setiap orang pasti mudah adalah memoar memiliki impian dan puisi. Bergabung ke menjadi penulis dalam buku antologi juga dan memiliki menjadi pilihan tepat bagi sebuah karya. Menulis penulis pemula. Komitmen, merupakan pekerjaan konsistensi, dan komunitas keabadian untuk merupakan paduan dikenang. Tinggal lengkap untuk menjaga dan bagaimana kita mengobarkan semangat mewujudkannya. menulis. Butuh komitmen dan konsistensi tinggi Setiap orang pasti memiliki untuk memulai. impian menjadi penulis Menulis tidak melihat dan memiliki sebuah usia. karya. Menulis merupakan pekerjaan keabadian untuk (Graves, 1978). Ketidaksukaan dikenang. Tinggal bagaimana tersebut tidak lepas dari kita mewujudkannya. Butuh pengaruh lingkungan komitmen dan konsistensi keluarga, masyarakat, dan tinggi untuk memulai. pengalamannya di bidang Menulis tidak melihat mengarang saat di sekolah usia. Siapa pun mampu dasar (SD). melakukannya. Dimulai dari hal yang paling sederhana, Semua asumsi itu dapat kemudian menjadi hal yang berubah, jika kita mau luar biasa. Saat itulah impian berlatih dengan ajek. terwujud dalam sebuah Terutama menulis dengan realita.n tema yang sesuai dengan mood kita. Selain menulis Majalah Literasi Indonesia | MG menjadi lancar, juga isi tulisan menjadi hidup. Serba-serbi pandemi menjadi alasan tepat untuk memulai menulis. Aktivitas, perasaan, dan kendalanya dapat dijadikan objek tulisan. Bentuk tulisan yang paling

70 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Rumahku Sekolahku Oleh: Jasrizal, S.H.I. Penghulu KUA Kec. Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat KCoronavirus jumlah terpapar Covid-19, Disease 2019 adalah konfirmasi 2.467.630, (Covid-19) muncul sembuh 2.119.478, spesimen pertama kali di 149.744, suspek 170.101, kasus Kota Wuhan, aktif 380.797, dan mening- China, pada akhir 2019. Virus gal 67.355. Data vaksinasi ini kemudian menyebar Covid-19 vaksinasi pertama dengan sangat cepat 36.368.191 dan vaksinasi ke berbagai negara lain, kedua 15.036.468. Target sasa- termasuk Indonesia. Hal ini ran vaksinasi nasional adalah masih menjadi persoalan 181.554.465 orang. Hal ini san- besar di berbagai negara. gat berdampak pada semua sektor kehidupan, termasuk Penyebaran virus korona pendidikan. di Indonesia berdasarkan data dari Komite Penan- Pendidikan adalah sektor ganan Covid-19 dan Pemu- yang perlu diselamatkan lihan Ekonomi Nasional masa pandemi Covid-19 (KPCPEN) pada 12 Juli 2021 yang telah berlangsung dua MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 71 OPINI MG SEPTEMBER 2021 tahun ini. Kebijakan dan informal yang dilakukan oleh upaya untuk mengatasinya keluarga dan lingkungan telah dilakukan pihak terkait, berbentuk kegiatan belajar seperti belajar daring dan secara mandiri. tatap muka. Hal ini dilakukan tergantung kondisi daerah Lingkungan keluarga masing-masing. adalah lembaga pendidikan pertama dan utama seorang Sekolah dan perguruan anak untuk memperoleh tinggi sebagai lembaga pendidikan. Ayah dan ibu se- pendidikan formal mendapat bagai anggota keluarga men- tantangan pada masa jadi pilar pendidik pertama Covid-19 ini, perlu solusi dan dalam proses perkembangan penanganan yang serius. kehidupan anak. Proses pen- Apabila lembaga pendidikan didikan melahirkan generasi formal tidak bisa dilak- yang cerdas dan berakhlak sanakan secara maksimal, mulia sebagai pondasi dasar kita bisa mengoptimalkan yang kokoh dalam menapaki lembaga pendidikan infor- kehidupannya. mal, yakni pendidikan keluar- ga dan lingkungan. Kita dorong berfungsinya lingkungan keluarga sebagai Undang-Undang Nomor 20 lembaga pendidikan informal Tahun 2003 tentang Sistem di saat lembaga formal se- Pendidikan Nasional Bab I kolah/perguruan tinggi tidak Pasal 1 Ayat 13, menyebutkan, bisa maksimal. Kita berupaya ”Pendidikan informal adalah menyelamatkan pendidikan jalur pendidikan keluarga anak bangsa dari pandemi dan lingkungan.” Selanjutnya Covid-19 yang tidak kunjung Pasal 27 Ayat 1 memperte- mereda. gas, “Kegiatan pendidikan Menurut penulis, sektor pendidikan harus kita se- lamatkan dalan situasi dan kondisi apa pun agar pan- demi Covid-19 ini tidak men- jadi pandemi pendidikan. Op- timalkan rumah kita menjadi sekolah bagi anak-anak yang nyaman dan menyenangkan. Semoga pandemi segera berakhir. Amin.n Majalah Literasi Indonesia | MG

72 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 MEMBANGUN KELUARGA SAMAWA YANG LITERAT Oleh: Dra. Hj. Juliesti Guru SMP Negeri 1 Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara Pembentukan menetapkan program karakter religius pembelajaran dengan sistem dan berakhlaqul- belajar di rumah (BDR) atau karimah sangat bekerja dari rumah/work from penting dilakukan home (WFH). dengan pendidikan membaca Al-Qu’ran sejak usia dini. Karakter idaman sekaligus Hal ini dapat dimulai dari harapan generasi yang cinta keluarga di rumah. Apalagi akan membaca kitab suci dengan adanya peraturan ini sudah diteladani ketika Kementerian Pendidikan Rasulullah SAW mendapatkan dan Kebudayaan yang wahyu yang pertama di Gua Hiro untuk membaca Al- MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 73 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Qur’an. Hal ini sebagai filter saraf otak anak. Terutama dan penguat iman untuk mata yang memandang mendalami dan menghayati dan menyaksikan iklan kandungan yang ada di yang belum pantas mereka dalamnya. Subhanallah. lihat. Sebagai orang tua, penulis merasa pentingnya Bagaimana cara penyegaran dari situasi buruk memberikan matriks literasi pendidikan masa Covid-19 ini. budaya nuansa religi itu? Tentunya ini butuh proses Bagaimana caranya? yang panjang. Diawali Tentunya dengan ketika anak sedang dalam membelajarkan mereka kandungan sampai dia lahir di taman baca Al-Qur’an, dan dibesarkan di dunia seperti membaca Qur’an ini. Seperti yang diajarkan beserta pemahaman tajwid oleh ibu terlebih dahulu, lalu atau tahfiznya. Dari sisi ini dilanjutkan oleh gurunya. terbentuklah keluarga sakinah, Keluarga adalah tempat mawadah, dan rahmah yang pertama anak menerima literat. Sebuah keluarga pendidikan. Peribahasa Arab yang siap memahami isi dan mengatakan, “Baiti jannati, konsep kehidupan qurani, rumahku adalah surgaku.” yang dapat menepis cobaan dan ujian kemajuan iptek ini. Menyikapi permasalahan Aamiin. pandemi yang tak kunjung usai, pendidikan anak Mau atau tidak, semua jangan sampai menjadi orang tua terkhususnya yang terganggu. Mengingat termasuk praktisi pendidikan, sistem pembelajaran daring mendampingi anaknya ketika melalui gadget secara tak mereka dalam kegiatan belajar langsung telah merusak maya dengan gadgetnya. Orang tua harus mampu memfilter dan meredam emosional anak dengan nilai- nilai religi yang membersihkan racun dari dalam otak anak. Hal ini akan tercipta anak yang saleh, berbudi mulia sebagai generasi harapan bangsa yang kelak menjadi tauladan bagi seluruh umat sampai di akhir masa. n Majalah Literasi Indonesia | MG

74 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 KEMAMPUAN LITERASI SISWA MENURUN, ULAH SIAPA? Oleh: Laurensia, S.Pd. gagasan ke dalam tulisan Guru Kimia MAN 3 Jakarta untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial. L iterasi tidak bisa dipisahkan dari Berdasarkan data kemampuan penelitian tindakan kelas berbahasa. Ada dari 337 responden siswa 5 kemampuan madrasah aliyah di wilayah dalam literasi, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan membaca (reading), Kalimantan barat, ada 76,2% menulis (writing), berbicara responden menyatakan, (speaking), menghitung bahwa ibu yang mengajarkan (acounting), dan mecahkan mereka membaca dan masalah (problem solving). menulis mempunyai Hal ini sejalan dengan peranan penting dalam definisi literasi dalam KBBI V. Literasi baca tulis adalah kemampuan untuk memhami isi teks tertulis (tersurat maupun tersirat) dan menggunakanya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri, serta kemampuan untuk menuangkan ide atau MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 75 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Gambar: Ibu adalah guru pertama dari seorang anak menumbuhkan semangat ada di media sosial dan berita literasi. online. Hanya sebagian kecil dari mereka yang membaca Anak-anak suka membaca. literatur terkait pelajaran di Mereka tertarik dengan hal- sekolah. hal baru yang disuguhkan buku. Data menunjukkan, Kebiasaaan baik dari orang 80,2% responden suka tua secara tidak langsung membaca ketika masih akan berpengaruh terhadap kanak-kanak. Namun, kemampuan literasi anaknya. saat mereka sudah duduk Ada semacam benang merah di madrasah aliyah atau yang menghubungkan SMA, kemampuan literasi antara kebiasaan orang membaca menjadi menurun. tua berliterasi dengan Tersisa 54,7% siswa yang kemampuan literasi anak. masih suka membaca sampai saat ini. Ada Ada beberapa hal yang penurunan sekitar 25,5%, dapat meningkatkan Mengapa hal itu bisa terjadi? kemampuan literasi anak di rumah. Pertama, Budaya membaca menanamkan kebiasaan di kalangan siswa kita menabung khusus untuk memang masih kurang. membeli buku di toko buku Sebagian besar mereka atau secara online. Kedua, hanya membaca untuk membiasakan diri bersama mendapatkan informasi yang dengan anak pergi ke toko Majalah Literasi Indonesia | MG

76 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 buku atau perpustakaan bukunya. Kelima, mengajak digital, setidaknya sekali anak belajar untuk menulis dalam sebulan. Ketiga, sesuatu yang dia senangi. menghidupkan diskusi keluarga di rumah untuk Jika di rumah sudah memberikan ruang tumbuh budaya literasi yang pada anak agar dapat kuat, di sekolah pun mereka menceritakan buku yang akan terbiasa. Hal baik yang dia baca selama sebulan. sudah terbentuk, insyaalah Keempat, memberikan akan sampai pada tingkatan hadiah kepada anak yang kemampuan literasi yang mau menuliskan resensi terakhir, yaitu kemampuan memecahkan masalah.n Gambar: Perbandingan kesukaan anak membaca MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 77 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 Anak dan Investasi Masa Depan Oleh: Muhammad Barid Guru SMPN 1 Ngebel Ponorogo Berbicara soal kalau sampai dijalankan. investasi tidak Investasi merupakan impian akan ada habisnya masa depan setiap orang. karena sangat Banyak orang atau keluarga menggiurkan yang selalu berusaha untuk dan mengasyikkan. Apalagi meningkatkan kesejahteraan Majalah Literasi Indonesia | MG

78 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 hidupnya. Mereka berusaha uzur, bahkan meninggal, untuk selalu meningkatkan anak yang saleh dan salihah pendapatan dan juga pasti akan selalu berbakti simpanan masa depan. dan rajin mendoakan orang Banyak orang bekerja tuanya. setiap hari dari pagi hingga petang, bahkan larut Rasanya tidak mungkin malam semata-mata demi anak yang saleh dan salihah kesejahteraan hidupnya di tidak peduli terhadap masa mendatang. orang tuanya. Kebanggaan orang tua akan memuncak Meningkatnya jumlah manakala mengetahui investasi dalam sebuah anaknya sudah menjadi keluarga bisa dianggap anak yang saleh dan sebagai peningkatan salihah. Bahkan, bisa jadi taraf hidup, bahkan bisa nilai seorang anak itu lebih dijadikan ajang menaikkan berharga dibanding dengan gengsi. Semakin banyak setumpuk harta atau investasi yang dimiliki investasi yang dimilikinya. semakin bergengsi hidupnya, semakin tinggi Nah, menjadikan anak derajat, dan kedudukannya. sebagai investasi masa Hal itu dianggap sebuah depan yang paling berharga keberhasilan suatu keluarga. ini menjadi tantangan bagi Setidaknya ada jaminan setiap keluarga muslim. pendapatan di hari tua. Pola asuh yang tepat dan pendidikan yang sesuai Bagi keluarga yang dengan arah investasi masa beriman, investasi yang paling tepat adalah memiliki anak yang saleh dan salihah, yang rajin mendoakan orang tuanya. Apalagi ketika orang tua meninggal dunia, doa anak-anaknya akan mengalirkan pundi-pundi pahala baginya. Memiliki anak yang saleh dan salihah merupakan satu nikmat yang luar biasa, tidak ada bandingannya. Bagaimana tidak, ketika orang tua sudah MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 79 OPINI MG orang tua adalah sekolah pertama bagi seorang anak. SEPTEMBER Ibu adalah guru pertama dan 2021 utama bagi anak. “Rasanya tidak mungkin anak Maka, menjadi orang tua yang saleh dan yang saleh dan salihah sudah salihah tidak menjadi prasyarat dasar yang peduli terhadap orang musti dimiliki setiap orang. tuanya. Kebanggaan Hal ini akan menjadikan orang tua akan masa depan diri dan anak memuncak manakala berada dalam kegemilangan. mengetahui anaknya Berlaku seimbang antara sudah menjadi anak kehidupan dunia dan yang saleh dan akhirat harus bisa dicapai salihah. terlebih dahulu. Memberi dan memilihkan pendidikan depan orang tua, maka terbaik juga menjadi fokus impian untuk memiliki yang tidak boleh diabaikan anak yang saleh dan salihah demi investasi masa bisa mendekati kenyataan. depannya yang gemilang. n Keteladanan orang tua menjadi kunci utama. Sebab, Majalah Literasi Indonesia | MG

80 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 BELAJAR DI ERA DIGITAL Oleh: Ir. Murni Asih, M.H. Penasihat Paud Mawar, Kudus, Jawa Tengah Guru didera rasa beberapa solusi yang bisa jenuh dengan PJJ? mengurangi anak bermain “Lho kok gurunya gadget terlalu lama, terutama yang jenuh? Itu kan bagi anak TK. Orang tua harus tugas profesi Anda? bekerja sama dengan guru di Siapa suruh Anda jadi guru?” sekolah untuk menyelaraskan Ungkapan yang dikemas program pembelajaran agar dalam canda tawa ini terlontar bisa bersinergi dengan baik. di sebuah ruangan. Ada solusi yang bisa Era digital adalah suatu dilakukan guru agar murid kondisi di mana semua tidak bosan dalam belajar kegiatan kehidupan manusia secara daring, yaitu guru harus dikendalikan dengan mengupayakan tugas sekolah teknologi. Perkembangan tidak terlalu padat sehingga teknologi akan bersinggungan membuat anak tidak bosan dengan aktivitas manusia di dan jenuh. Guru juga bisa semua lini, termasuk anak- menyiasati tugas dengan anak. Penggunaan gadget berbagai cara. Misalnya, dan internet sudah menjadi kebutuhan pokok dalam pembelajaran. Menurut survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna jasa internet Indonesia pada 2020 sebanyak 196,7 juta. Kita resah dengan anak yang suka main gadget tanpa mengenal waktu. Ada MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 81 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 berupa lagu-lagu yang bisa akan datang. Mau atau didengarkan. Sebagai umpan tidak, kita harus mau belajar. baliknya, anak ditugaskan Apalagi dalam menyambut untuk mengerjakan tugas era Indonesia emas 2045. dengan menjawab melalui Semua pembelajaran sudah voice. Dengan demikian, anak berubah drastis. Kecanggihan tetap membacakan hasil teknologi tak bisa dihindari tugasnya sehingga mereka lagi. Mulai dari sekarang, tidak pasif dalam belajar. orang tua harus mengajarkan bagaimana menggunakan Guru dapat mengajak murid gadget dengan benar berdiskusi melalui Zoom atau sesuai dengan kebutuhan. sejenisnya untuk mengontrol Termasuk membagi waktu keaktifan siswanya. Cara untuk bermain gadget, ini dapat membuka ruang baik bermain di dunia nyata tanya jawab sehingga guru maupun dunia maya harus dapat memonitor siswa. seimbang. Hal tersebut selaras Jangan lupa berikan ucapan dengan anjuran situs resmi terima kasih kepada siswa Kemdikbud, cara mendidik dengan stiker atau emot yang anak di era digital yaitu menyenangkan setelah mereka menjaga keseimbangan mengumpulkan tugasnya. antara dunia nyata dan maya. n Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan orang tua, antara lain orang tua harus menguasai teknologi dengan baik. Orang tua harus mendampingi anak ketika menyelesaikan tugas dari sekolah. Juga dapat mengarahkan dan membimbing anak dengan sabar sekaligus memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas sekolah. Mengapa sinergitas kedua belah pihak harus terjaga? Kita tidak tahu perkembangan teknologi di masa yang Majalah Literasi Indonesia | MG

82 ARTIKEL OPINI MG SEPTJUEMNIBER 22002211 LITERASI TANPA BATAS MESKI PURNATUGAS Oleh: Neti Soelistyani Guru SMP Negeri 1 Kedungjati, Kab. Grobogan Wabah rumah. Hal ini dilakukan Covid-19 demi menekan laju memberikan penyebaran virus Covid-19. perubahan pada Masa pensiun atau berbagai bidang kehidupan. purnatugas merupakan Di bidang pendidikan, masa yang ditunggu-tunggu pemerintah mengambil setiap guru ASN. Namun, kebijakan untuk belajar dari ada beberapa sikap dalam menanggapi masa pensiun. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 83 OPINI MG SEPTJUEMNIBER 22002211 Sebagian mereka merasa literasi di lingkungan tempat bahagia karena sudah tinggal. Kita dapat membuat bebas tugas. Tak perlu lagi perpustakaan sederhana mengerjakan setumpuk di rumah. Siapkan rak administrasi yang harus buku sesuai kemampuan diselesaikan. Mereka memiliki kita. Tentu saja dengan banyak waktu untuk mempertimbangkan keluarga. ruangan yang akan kita gunakan. Buku-buku yang Sebagian lagi kita miliki ditata dengan rapi beranggapan, bahwa masa di rak tersebut. pensiun adalah masa yang menyedihkan. Mereka Bagaimana caranya bosan di rumah karena mendapatkan buku- tidak bertemu banyak buku tersebut? Menurut orang. Apalagi pendapatan pengalaman penulis, buku berkurang dari biasanya. tersebut didapatkan dari Bagi yang biasa menerima buku-buku yang kita miliki tunjangan profesional guru saat menjadi guru. Ada (TPG) tentu mereka sangat buku saat kita kuliah atau terpukul. Namun, sebenarnya buku anak-anak kita. Bisa semua tergantung masing- pula buku kumpulan LKS masing ASN dalam siswa, buku-buku referensi menyikapinya. Tergantung mengajar, majalah, dan hati masing-masing. Apakah koran. Tak jarang penulis pensiun harus dihadapi pergi ke toko buku untuk dengan sedih atau bahagia. membeli buku pengetahuan, buku dongeng, resep Banyak hal dapat dilakukan masakan, dan lain-lain. saat pensiun tiba. Salah Kliping tugas siswa satunya menggiatkan sebagian penulis simpan di perpustakaaan sekolah, karena terlalu banyak, sisanya disimpan di rumah. Nah, itu semua sudah memenuhi rak buku kita di rumah. Bagaimana kita dapat menggerakkan literasi di lingkungan sekitar? Pertama, kita dapat menyosialisasikan di RT tempat tinggal kita. Majalah Literasi Indonesia | MG

84 ARTIKEL OPINI MG Saat arisan atau pertemuan SEPJTUENMIBER bulanan juga bisa kita 2021 mamfaatkan waktu itu untuk saling berbagi informasi. Kita umumkan “Banyak hal dapat kepada masyarakat, anak- dilakukan saat anak sekolah, atau siapa pensiun tiba. saja, bahwa dapat belajar Salah satunya atau membaca buku di menggiatkan literasi perpustakaan rumah kita. di lingkungan Terlebih untuk anak-anak tempat tinggal. Kita usia sekolah pasti sangat dapat membuat bermanfaat. perpustakaan sederhana di rumah. Alhasil, setiap sore atau hari libur anak-anak SD, memahami materi pelajaran SMP, dan SMA banyak yang yang mereka terima. Kita datang untuk membaca. Ada dapat membantu sesuai yang berkonsultasi tentang kemampuan kita. Dengan pelajaran sekolah. Apalagi demikian, hidup kita benar- dengan pembelajaran benar bermanfaat bagi daring di masa pandemi ini, sesama. Jadi, tak ada lagi banyak anak yang kurang galau menghadapi masa pensiun. n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 85 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 TEKNOLOGI SEBAGAI MEDIA LITERASI DIGITAL Oleh: Novi Sastri, S.Pd., M.Hum. Guru Bahasa Inggris SMK SMAK Padang Pandemi Covid-19 daring. Apalagi saat ini kasus telah mengubah Covid-19 mulai naik lagi tatanan kehidupan seperti waktu pertama kali manusia yang terjadi pada Maret 2020. awalnya tidak dekat dengan teknologi menjadi Salah satu dari lima dasar melek dengan teknologi. literasi adalah literasi digital. Generasi sekarang tidak bisa Gadget tidak bisa dilepaskan dilepaskan dari benda yang dari kehidupan kita, apalagi disebut dengan gadget. bagi anak-anak. Peran Pembelajaran dimulai dari keluarga sangat diperlukan tingkat dasar sampai tingkat dalam penggunaan benda tinggi dilaksanakan secara ini. Keluarga adalah sarana pendidikan pertama pada Majalah Literasi Indonesia | MG

86 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 masa Covid-19 ini. Keluarga rumah belajar. Di dalamnya yang berperan dalam ada beberapa fitur-fitur membentuk pola pikir, seperti sumber belajar, perilaku, menanamkan kelas maya, bank soal, dan budaya literasi kepada anak- laboratorium maya. Kita anak, dan menciptakan bisa mengaksesnya untuk generasi muda yang mampu mendapatkan informasi berpikir kritis agar bisa dan ilmu pengetahuan. Ada bersaing di era globalisasi juga ruang guru, YouTube, dan digital ini. dan Playstore. Pada menu Playstore banyak juga Penulis memberikan suatu aplikasi yang bisa diunduh solusi bagaimana anak- untuk mendapatkan sumber anak bisa menggunakan bacaan bagi anak-anak. gadget sebagai alat literasi Jadilah orang tua yang digital. Di masa PPKM ini cerdas dalam mendidik dan tempat-tempat umum sudah mendampingi anak-anak mulai dibatasi, bahkan di untuk meraih masa depan tutup. Kita tidak bisa lagi dan menanamkan budaya untuk pergi ke toko buku. literasi dalam keluarga. n Pemanfaatan teknologi mampu menjawabnya, kita akan tetap mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan dari benda pipih ini. Menjadikan gadget sebagai wadah untuk melakukan literasi dalam keluarga yang didampingi oleh orang tua merupakan suatu cara menciptakan keluarga literat. Orang tua bisa mengarahkan dan mencarikan fitur-fitur pembelajaran, bacaan, dan ilmu pengetahuan yang ada di aplikasi gadget, Kemendikbud juga sudah menciptakan dan meluncurkan portal MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 87 OPINI MG SEPTEMBER 2021 MediaGuru Menghiasi Ruang Karya Seni Oleh: Prihatini Ridyawati, S.Pd., M.Pd. Guru SMP Negeri 5 Ambarawa Masa pandemi yang terdiri dari 4 sub bagian, Covid-19 tidak yaitu seni musik, seni tari, tahu kapan seni rupa, dan seni teater. berakhirnya. Hal Hasil akhir dari pembelajaran ini membuat seni adalah memiliki sebuah setiap guru harus mampu karya. menyikapi dengan bijak agar pembelajaran dapat Masa pandemi seperti ini berhasil dengan baik. di SMP Negeri 5 Ambarawa Terbitnya Surat Edaran memiliki jumlah tatap muka dari Kemdikbud Nomor hanya dua kali selama satu 719/P/2020 tentang Pedoman minggu. Waktu yang pendek Pelaksanaan Kurikulum menumbuhkan masalah pada Satuan Pendidikan pada setiap guru. Dengan dalam Kondisi Khusus. Isi dari demikian, perlu teknik yang Kepkemdikbud ini, antara tepat agar siswa dapat lain pembelajaran secara khusus yang disesuaikan Majalah Literasi Indonesia | MG dengan kemampuan siswa, sehingga memacu siswa untuk lebih aktif dan kreatif. Pembelajaran seni membutuhkan ruang dan waktu supaya siswa mempunyai ide dalam menghasilkan sebuah karya. Dalam silabus ditunjukkan bahwa mata pelajaran seni

88 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 memperoleh hasil sesuai muka digunakan untuk dengan kompetensi dasar. menguatkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Ruang praktik pada Selanjutnya siswa diberikan pendidikan seni menjadi waktu tambahan untuk sangat terbatas. Penulis menyelesaikannya agar menyikapinya dengan terlihat sempurna. memberikan materi dan teknik berkarya melalui Bagaimana cara menyikapi Google Classroom dan ketika siswa terlambat WhatsApp dengan contoh menyelesaikan tugasnya? yang dibuat berupa video. Penulis mengambil sebuah karya siswa yang lebih dahulu Apabila siswa mengalami selesai pengerjaannya, kesulitan dalam memahami kemudian hasil karya video maka pertanyaan dan tersebut penulis beri jawaban dapat dilakukan apresiasi. Karya terbaik dari melalui WhatsApp. Tatap siswa, penulis jadikan sebagai ilustrasi sebuah cerita pada MG | Majalah Literasi Indonesia blok MediaGuru. Hasil tulisan berupa link Gurusiana penulis bagikan ke grup WhatsApp siswa maupun orang tua agar mereka membacanya. Manfaat untuk siswa adalah supaya lebih memahami dan terpacu untuk segera menyelesaikan tugasnya, sedangkan orang tua digunakan sebagai pendampingan ketika anak belajar. Trik yang penulis lakukan ini membuat siswa berlomba-lomba untuk segera menuntaskan karyanya dengan sebaik- baiknya. Siswa yang dijadikan bahan tulisan dapat memotivasi dirinya sendiri untuk lebih baik lagi.n

ARTIKEL 89 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 CERITA ANAK, GAIRAHKAN ANAK MEMBACA Oleh: Rasmidi, S.Pd.SD. Kepala SD Negeri 4 Godan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah M asa anak-anak membaca pemahaman. Hal adalah masa ini dilakukan untuk menggali awal mereka informasi dan pengetahuan mengenal dari buku yang dibacanya. tulisan. Mereka selalu membaca setiap Masa anak-anak adalah tulisan yang ditemui. Baik masa perkembangan daya yang ada di koran, majalah, imajinasi. Mereka menyukai buku, dan sebagainya. Karena bacaan-bacaan yang rajin membaca tulisan- mengandung cerita, bisa tulisan itulah, keterampilan fiksi atau nonfiksi. Cerita fiksi, membaca anak-anak bisa yakni mitos, legenda, fabel, berkembang. Di sekolah epos, atau sage. dasar ada kelas rendah dan ada kelas tinggi. Kelas Majalah Literasi Indonesia | MG rendah meliputi kelas 1, 2, dan 3, sedangkan kelas tinggi meliputi kelas 4, 5, dan 6. Kelas rendah merupakan tempat anak-anak belajar membaca. Disebut juga membaca permulaan yang dilakukan dengan mengeja kata demi kata. Membaca di kelas tinggi disebut juga dengan membaca lanjut, membaca cepat, atau

90 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Cerita nonfiksi bisa berupa dilihat ketika sedang kisah, sejarah, dan riwayat membaca. Tidak ada anak hidup. yang bermain sendiri. Hal ini menunjukkan siswa selalalu Pada zaman dahulu anak- gemar dan bergairah dengan anak suka mendengarkan bacaan yang berhubungan dongeng. Setiap malam dengan cerita anak. sebelum tidur, anak-anak selalu meminta orang tuanya Rasa senang dalam untuk menceritakan sebuah membaca akan dongeng. Di sekolah pun memudahkan mereka disampaikan pembelajaran dalam menyerap informasi mendongeng terutama atau isi cerita. Mereka bisa untuk mata pelajaran menyikapi tokoh antagonis bahasa Indonesia. Daya ingat dan protagonis yang ada mereka sangat kuat. Begitu dalam cerita. Pesan moral mendengarkan sebuah atau amanat yang ada dalam cerita, mereka akan selalu cerita sangat penting bagi ingat nama-nama tokoh dan anak sebagai pelajaran jalan ceritanya. yang berharga untuk kehidupannya. n Di sekolah juga disediakan buku-buku cerita untuk anak-anak. Membaca buku cerita dikenal dengan literasi yang diberikan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Anak-anak diberi kesempatan untuk membaca buku cerita sesuai dengan pilihannya masing-masing. Ada yang memilih buku cerita fiksi atau nonfiksi. Membaca buku cerita menjadikan daya imajinasi anak menjadi berkembang. Mereka akan selalu mengingat dan mengembangkan cerita sesuai dengan imajinasinya. Kesungguhan dan keseriusan anak saat membaca bisa MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 91 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Keluarga Layar Sentuh Oleh: Rezi Rahmat, M.Pd. Guru SMPN 32 Solok Selatan, Sumatra Barat Keluarga mendapatkan pendidikan merupakan di lembaga pendidikan lingkungan utama formal atau nonformal. Oleh dan pertama bagi sebab itu, pendidikan dalam seorang anak. keluarga menjadi penentu Keluarga memiliki peran keberhasilan seorang anak di penting dalam menanamkan masa depannya. pondasi pertama bagi kehidupan anak. Dalam Sebagaimana yang lingkungan keluarga, anak terdapat dalam sebuah hadis mendapatkan pendidikan Rasulullah SAW, “Setiap anak agama, adat istiadat, dan dilahirkan dalam keadaan lain sebagainya sebelum dia suci. Orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majalah Literasi Indonesia | MG

92 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Nasrani, dan Majusi” (HR. ibu sibuk dengan media Muslim). sosial, atau belanja online, sedangkan anak sibuk pula Di era disrupsi saat ini, dengan media sosialnya ilmu pengetahuan dan atau game online. Akibatnya teknologi menjadi salah anak tidak mendapatkan satu kebutuhan yang wajib bimbingan dan perhatian dipenuhi, terutama internet. dari orang tua. Bahkan, yang Dilansir dari Kompas. lebih parah adalah anak com pengguna internet mengalami adiksi gadget. Indonesia pada awal 2021 Seperti kasus yang terjadi mencapai 202,6 juta jiwa. di Jawa Barat pada rentang Artinya, hampir setiap orang waktu Januari sampai menggunakan internet Februari 2021. Empat belas dalam kesehariannya. Dalam anak mengalami adiksi lingkungan keluarga, baik gadget dan mendapatkan orang tua maupun anak rawat jalan di Rumah Sakit memiliki gadget untuk Jiwa (RSJ) Cisarua (News. mengakses apa pun dengan detik.com). internet. Orang tua mesti Fenomena ini bisa juga memahami perannya dalam disebut keluarga layar keluarga. Untuk mencegah sentuh. Semua anggota hilangnya rasa sosial dan keluarga saling terkoneksi kekeluargaan dalam dengan gadget dan internet. keluarga, orang tua harus Walaupun berada di tempat memainkan perannya. Ayah yang berbeda, mereka bisa berkirim pesan di grup WhatsApp, melakukan video call, membimbing anak belajar secara daring di masa pandemi, dan lain sebagainya. Namun, ada sisi negatif yang membuat sebuah keluarga kehilangan rasa kekeluargaan. Kapan itu terjadinya? Ketika orang tua sibuk mengutak-atik layar gadgetnya. Ayah sibuk dengan pekerjaannya, MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 93 OPINI MG SEPTEMBER 2021 sebagai kepala keluarga, jembatan hati dengan selain mencari nafkah juga anak. Tanpa gadget, saling berperan sebagai pendidik bercengkerama, dan dan teladan bagi anak- memberikan pemahaman anaknya. Begitu pun dengan bagaimana menggunakan ibu, sebagai madrasah gadget dengan bijak dan pertama bagi anak. Ibu mencurahkan perhatian menanamkan nilai-nilai dasar kepada anak. Hal ini membuat yang harus dimiliki seorang anak mendapatkan perhatian anak. lebih dan terhindar dari adiksi internet. Semoga setiap Di samping itu, orang keluarga bisa terhindar dari tua harus menyediakan penyalahgunaan teknologi waktu luang untuk menjalin dan anak terhindar dari keakraban dengan anak. kecanduan internet. Aamiin. n Waktu yang bisa digunakan orang tua untuk membangun Majalah Literasi Indonesia | MG

94 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 GENERASI MILENIAL DAN MINAT BACA Oleh: Ria Elvi Susanti, S.Pd., M.Si. Guru SMK SMAK Padang, Sumatra Barat Pandemi Covid-19 permasalahan baru. memberikan Kebosanan siswa menjadi dampak terhadap salah satu masalah yang semua sektor paling krusial. Hal ini dipicu kehidupan, tak karena sebagian guru hanya terkecuali bidang pendidikan. memberikan penugasan Kegiatan pembelajaran di berupa soal-soal saja. sekolah terpaksa dihentikan Sejatinya siswa itu menerima dan dialihkan ke rumah. penjelasan materi terlebih Proses belajar dari rumah dahulu, barulah diberikan dilakukan secara daring atau jarak jauh. Hal ini sesuai dengan imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Pembelajaran daring tak serta-merta memberikan solusi. Namun, juga memantik timbulnya MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 95 OPINI MG “Komunikasi dan kolaborasi antara SEPJTUENMIBER 2021 guru dan orang soal sebagai bentuk penilaian sejauh mana materi yang tua juga sangat disampaikan bisa diserap oleh siswa. penting. Permasalahan yang timbul keberhasilan pembelajaran harus segera dituntaskan. daring. Pembelajaran Guru yang baik dan berani kontekstual sebagai strategi mengajar adalah guru yang pembelajaran yang fleksibel, siap belajar. Guru harus menjadikan siswa aktif dalam kreatif dalam mendesain belajar dikarenakan guru proses belajar agar tidak memanfaatkan benda-benda memberatkan siswa yang ada di rumah menjadi dalam pelaksanaannya. alat peraga yang menarik Keberhasilan guru dalam bagi siswa. melaksanakan pembelajaran daring ditentukan oleh Komunikasi dan kolaborasi kemampuan guru dalam antara guru dan orang tua berinovasi, meramu materi, juga sangat penting. Guru metode pembelajaran, berperan dalam mentransfer serta aplikasi yang sesuai adab, ketakwaan, dan dengan keadaan lingkungan keikhlasan yang tak akan tempat mengajar. Hal paling tergantikan oleh teknologi sederhana yang dapat apa pun. Google boleh pintar dilakukan guru adalah dan tahu semua hal, tapi dengan menggunakan grup keteladanan guru sebagai WhatsApp kelas. tokoh utama pendidikan tak pernah padam. Orang Penggunaan WhatsApp tua juga turut andil dan memudahkan guru untuk berperan mengawasi mengirim materi pelajaran guna memastikan anak- dalam bentuk word, PDF, anaknya belajar di rumah. ppt, atau video. Sesekali Berkat komunikasi semua pembelajaran dapat diselingi permasalahan bisa dengan video call untuk diselesaikan secara bersama. memberikan semangat Kolaborasi menjadikan proses dan menghilangkan pembelajaran lebih hidup kejenuhan siswa dalam dan tidak membosankan. n belajar. Kreativitas guru memanfaatkan Majalah Literasi Indonesia | MG teknologi dipadukan dengan pembelajaran kontekstual menjadi kunci

96 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 ANAK PANTAI DAN MULOK BERENANG Oleh: Hj. Rita Yuliantini, S.Ag. Guru Bahasa Inggris MTsN 2 Lebak, Provinsi Banten G Siapa yang tidak tergoda dengan indahnya pesona pantai? Sejuknya udara sekitar pantai dengan semilir angin yang berembus menerpa tubuh, bahkan membuat MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 97 OPINI MG “Di sinilah anak- anak pantai SEPTEMBER harus menguasai 2021 keterampilan mata ingin terpejam berenang dan berlari. menikmati buaiannya. Selain olahraga yang Tak salah jika pengunjung bermanfaat bagi betah berlama-lama berada kebugaran tubuh, di pantai. Apalagi saat ini ternyata berenang pengelola wisata pantai merupakan olahraga semakin kreatif. Mereka yang dianjurkan oleh menambahkan spot-spot Rasulullah SAW. yang sangat menarik para pengunjung untuk pengetahuan kepada berswafoto. peserta didik bagaimana cara menyelamatkan Di balik pesonanya, pantai diri, mengevakuasi, dan juga menyimpan ancaman merawat korban bencana. bagi penduduk di sekitar Namun, hal ini tidaklah pantai. Menurut penelitian cukup. Ada hal yang justru yang dilakukan oleh Widjo sangat penting, yaitu Kongko (2018), Ron Haris bagaimana agar anak-anak (2017-2019), tim lintas pantai bisa menyelamatkan lembaga yang dipimpin diri tatkala berada di tengah oleh ITB dan didukung gelombang besar. oleh BMKG menyimpulkan, bahwa Pantai Selatan di Di sinilah anak-anak Pulau Jawa berpotensi pantai harus menguasai tsunami yang mencapai keterampilan berenang dan ketinggian 20 meter akibat berlari. Selain olahraga yang gempa bumi megahtrust. bermanfaat bagi kebugaran tubuh, ternyata berenang Penduduk yang tinggal merupakan olahraga yang di wilayah berpotensi dianjurkan oleh Rasulullah tsunami karena berada di SAW. pertemuan lempengan Samudra Hindia, Benua Diriwayatkan An-Nasa’i Australia, dan Benua Asia. dari Jabir bin Abdillah, Mereka semestinya dibekali bahwa Rasulullah SAW dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang pantai dan ancamannya. BMKG dalam programnya “BMKG Road to School” telah memberikan Majalah Literasi Indonesia | MG

98 ARTIKEL OPINI MG bersabda, “Segala sesuatu SEPTEMBER yang di dalamnya tidak 2021 mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan “ Pengenalan permainan. Kecuali empat pantai sejak perkara, yaitu senda gurau dini perlu suami dengan istrinya, ditindaklanjuti melatih kuda, berlatih oleh guru dan memanah, dan berenang.” sekolah. Mewajibkan ekstrakurikuler, Selain berenang, muatan lokal (mulok) keterampilan berlari juga berenang, dan tak kalah penting bagi anak- berlari merupakan anak pantai. Keterampilan solusi efektif ini sangat bermanfaat bagi dalam membangun anak-anak pesisir pantai kemampuan literasi yang daerahnya berpotensi anak-anak pesisir. tsunami. Di dalam riwayat, Rasulullah SAW juga pernah mengijinkan para sahabatnya untuk mengadakan lomba lari. Pengenalan pantai sejak dini perlu ditindaklanjuti oleh guru dan sekolah. Mewajibkan ekstrakurikuler, muatan lokal (mulok) berenang, dan berlari merupakan solusi efektif dalam membangun kemampuan literasi anak- anak pesisir terhadap pantai dan tsunami yang kemungkinan terjadi.n MG | Majalah Literasi Indonesia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook