Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Majalah Literasi Edisi IV - Januari 2021

Majalah Literasi Edisi IV - Januari 2021

Published by Abdur Rohman, 2021-06-16 14:41:02

Description: Majalah Literasi Edisi IV - Januari 2021

Search

Read the Text Version

ARTIKEL 195 OPINI MG JANUARI 2021 Majalah Literasi Indonesia | MG

196 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 terkecuali dengan sekolah. agar tidak melanggar aturan Standar Operasional yang ditetapkan. Prosedur (SOP) pendidikan sudah dipersiapkan oleh Di masa kenormalan baru pemerintah untuk dijadikan ini penyelesaian target acuan pelaksanaan kegiatan. kurikulum bukanlah menjadi Adapun prinsip pembelajaran yang paling utama untuk kenormalan baru terkait dikejar, melainkan kesehatan masa pandemi covid-19, yaitu dan keselamatan para siswa kesehatan dan keselamatan dan guru itu sendiri menjadi merupakan prioritas utama prioritas. Pembelajaran di bagi siswa, guru, dan semua masa kenormalan baru ini warga satuan pendidikan. semoga berjalan lancar dengan mengikuti protokol Berbagai perilaku hidup baru yang akan diterapkan “kesehatan. n pada kegiatan di satuan pendidikan telah terperinci Berbagai perilaku hidup dalam SOP pelaksanaan baru yang akan diterapkan pembelajaran kenormalan pada kegiatan di satuan baru. Untuk menghadapi pendidikan telah terperinci situasi baru tersebut dalam SOP pelaksanaan strategi apa yang harus pembelajaran kenormalan guru persiapkan dalam baru. pembelajarannya nanti? Menurut saya kesiapan yang harus dilakukan guru adalah bersikap terbuka dan waspada. Guru harus terbuka dalam berkomunikasi untuk mendapatkan informasi, serta kolaborasi dengan rekan sejawat untuk menyusun rencana pembelajaran yang sesuai ketentuan tatanan hidup baru. Guru harus memiliki tingkat kewaspadaan lebih ekstra dalam menyikapi situasi berlangsungnya proses belajar di dalam kelas, MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 197 OPINI MG JANUARI 2021 Mengubah Pola Pikir di Era Digitalisasi Oleh: Desfitri Surya Nengsih, S.Pd., SD Guru SDN 05 Kampung Jawa Kota Solok Sumatera Barat Majalah Literasi Indonesia | MG

198 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 Pola pendidikan pendidikan sebagai agen masa kini adalah perubahan atau pembaharu salah satu contoh masyarakat sesegera kongkret yang terwujud? Salah satu cara mengalami be- yang bisa kita lakukan adalah berapa pergeseran akibat era mengembangkan pendi- digitalisasi. Pada kenyataan- dikan sesuai karakteristik nya pola pendidikan sudah kehidupan era digitalisasi. banyak mengubah gaya belajar. Para pelajar semakin Pengembangan Pendidikan mudah menemukan sum- Pertama, melakukan ber belajar seperti artikel di internet, e-modul sebagai pergeseran paradigma pengganti buku konven- pendidikan menuju ke sional yang sudah tersedia di paradigma heutagogic (self laman-laman tertentu untuk determined learning) menu- diunduh. Selain itu, bisa sal- rut Steward Hase dan Chris ing berbagi informasi melalui Kenyon dari Southern Cross video tutorial di internet yang University di Australia. Para- mana hal ini menjadi bukti digma ini relevan diterapkan nyata pengaruh era digital- pada era digitalisasi karena isasi yang mengganti pem- menawarkan pusat dari pros- belajaran secara konvensional es pembelajaran ditentukan (tatap muka). oleh peserta didik sendiri. Se- jak awal, peserta didik diberi- Mungkin, tidak ada satu kan banyak pilihan tentang institusi di negeri ini yang materi pembelajaran yang tidak peduli atau acuh terha- akan dipelajari, bagaimana dap hiruk pikuk era digital- isasi ini. Semua warga negara bersama-sama menjawab dan mengantisipasi berb- agai tantangan dan pelu- ang terhadap fenomena ini. Bagaimana kita bisa men- jadi pemenang dan bukan menjadi pecundang di era ini? Apa yang perlu dilakukan oleh para pemerhati bidang pendidikan, agar lembaga MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 199 OPINI MG JANUARI 2021 mempelajari, dan bagaimana kebutuhan sesuai kemajuan membuktikan terhadap ilmu, teknologi, dan seni.   tingkatan penguasaan materi yang telah dipelajarinya. Ketiga, perubahan peran pendidik. Di era digital- Dalam implementasinya, isasi, peran pendidik perlu paradigma heutagogic lebih dikuatkan sebagai agen menekankan pada tingkat pembelajaran, fasilitator, kemandirian dan kematan- dan kolaborator. Perubahan gan peserta didik dalam bela- peran tersebut sangat rel- jarnya. Semakin matang mer- evan diwujudkan mengingat eka dalam hal kemandirian situasi yang dihadapi meru- belajarnya, maka tingkat pakan pola segitiga yang ketergantungan belajar dari saling membutuhkan yaitu berbagai pihak seperti guru antara pendidik, peserta di- dalam belajar harus semakin dik, dan orang tua. Dalam hal diminimalkan. Peserta didik ini teknologi sebagai disrupsi dituntut untuk bertanggung dari gelombang atau lompa- jawab terhadap apa-apa yang tan inovasi yang sangat cepat akan dipelajari dan kapan dan sulit diprediksi sebelum- mereka harus belajar. nya. Kedua, menggunakan ket- Maka, salah satu peran rampilan multimetode dalam upaya yang dapat dilakukan setiap proses pembelajaran. dalam meningkatkan mutu Keterampilan yang dibutuh- pendidikan pada era digital kan di era digitalisasi antara seperti sekarang ini yaitu lain berpikir kritis, kreativitas, dengan semangat literasi. inovasi, komunikasi, dan ko- Dengan gemar membaca laborasi, kemampuan literasi akan menambah perbenda- digital. haraan ilmu, mendapat berb- agai wawasan dan informasi Multimetode pembelajaran baru, kemampuan interper- yang digunakan pada setiap sonal seseorang akan sema- proses harus mengacu dan kin baik, kemampuan mema- mendasar pada karakteristik hami makna suatu informasi masing-masing pembela- akan semakin meningkat, jaran. Sudah tidak saatnya dan meningkatkan kemam- lagi, kita menggunakan satu puan analisis dan berpikir metode, mengembangkan- seseorang. n nya berdasarkan kondisi dan Majalah Literasi Indonesia | MG

200 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 PEMBELAJARAN DARING, EFEKTIFKAH? Oleh: Ali Mahsun Guru MTs Negeri 1 Grobogan, Master Pendidikan UNNES Jangan dikira kerja dalam tatanan normal pembelajaran daring baru yang produktif. Untuk yang dilakukan di itu, metode pembelajaran sepertiga semester yang mungkin dilakukan, kemarin, cukup masih pembelajaran sebagai bukti pembelajaran daring. Namun, menengok daring efektif. Jika saja, pembelajaran daring tidak ada peserta didik di semester lalu, sudah tertinggal dalam kenaikan efektifkah? kelas kemarin. Bahkan, sebagian besar nilai yang Penyebabnya, kurangnya tercantum dalam Laporan kesiapan guru dalam Hasil Belajar, tidak lebih menyediakan infrastuktur buruk dari semester pembelajaran daring, sebelumnya bahkan lebih terutama yang belum baik. Cukupkah ini sebagai melek teknologi. Sebagai bukti pembelajaran daring atasan langsung, kepala kita, efektif? sekolah juga tidak cukup waktu untuk menfasilitasi Berdasarkan Surat Edaran guru dengan pelatihan. Kemenag RI Nomor SE Bagaimana mungkin 16 Tahun 2020, dalam pembelajaran daring bisa melaksanakan tugas efektif membelajarkan pembelajarannya, guru peserta didik, jika guru agar tetap memprioritaskan sebagai pemegang kunci kesehatan dan keselamatan utama, masih meraba-raba? MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 201 OPINI MG JANUARI 2021 Sudah kita maklumi demikian, dari mana peserta bersama, bahwa didik mendapatkan hak pembelajaran daring yang pembelajaran yang serta kita lakukan selama ini, merta terhenti itu? terkesan ‘by accident’. Akhirnya, pelaksanaan Peran Aktif Orang Tua pembelajaran menjadi Survei daring asal-asalan. Pembelajaran hanya sebagai penggugur Kemendikbud dengan kewajiban agar terlepas dari responden 38.109 peserta teguran atasan. Alih-alih didik dan 46.547 orang tua, mengasah keterampilan juga yang melalui layanan tentang pembelajaran daring, SMS gratis bekerja sama ada yang apriori dan akhirnya dengan UNICEF terhadap ‘gantung spidol’. Kalau sudah 1.098 peserta didik dan 602 orang tua, menunjukkan Majalah Literasi Indonesia | MG

202 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 96.6% peserta didik belajar belum lagi mata pelajaran sepenuhnya dari rumah. ekskul kedua anaknya itu. Meskipun masih ada 3,3% Mampukah? peserta didik yang belajar bergantian di rumah dan di Bagi orang tua yang sekolah. Hanya 0,1% peserta mampu, mungkin dapat didik yang masih belajar mendatangkan guru les penuh di sekolah, karena privat ke rumahnya, atau ketiadaan pendampingan mengikutkan dalam les belajar di rumah (Kompas. daring yang akhir-akhir ini com – 28/06/2020). Dengan lagi menjamur. Namun, membaca data itu, efektivitas bagi yang belum bisa pembelajaran daring tidak memenuhi keduanya, tentu hanya ditentukan oleh akan menimbulkan masalah faktor guru, tetapi orang tua tersendiri bagi anaknya. memiliki peran sentral tak Sudah dapat dipastikan, anak kalah pentingnya. Orang akan tertinggal pelajaran dari tua tidak hanya dituntut teman sekelasnya. untuk bisa menyediakan fasilitas seperti HP, tablet, Oleh karena itu, sudah laptop lengkap dengan seharusnya seluruh paket datanya, tetapi juga stakeholder pendidikan harus merelakan waktunya untuk saling bahu untuk mendampingi belajar membahu demi efektivitas anaknya. Selesai sampai di pembelajaran daring ini. sini? Belum. Orang tua juga Pemerintah dalam hal ini dituntut untuk memperkaya Kemendikbud dan Kemenag pengetahuan dengan dapat menyediakan aplikasi sejumlah mata pelajaran daring yang benar-benar yang dipelajari oleh anaknya. aplikatif. Pembelajaran Kalau dia memiliki dua daring harus menghadirkan anak yang sedang duduk di kesan profesional, sehingga bangku sekolah menengah peserta didik tidak merasa pertama yang berbeda terbebani, yang nantinya tingkatan kelasnya, berarti melahirkan rasa suka belajar. dia harus membekali dirinya Demikian pula orang tua, dengan 30 mata pelajaran, perannya sangat penting sebagai pendamping belajar anak yang ‘baik’. Semoga.n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 203 OPINI MG JANUARI 2021 Sapesatu Kopel: Pembelajaran New Normal Oleh: Emiwati, S.Pd. SMP Negeri 3 Batanghari, Jambi Senin, 15/6/2020, itu (6%) termasuk zona hijau, Kemendikbud berdasarkan tatanan normal bersama tiga baru (new normal) yang menteri terkait tertuang dalam Keputusan dan Gugus Tugas Mendagri Nomor 440-830 Percepatan Penanganan Tahun 2020. Sementara Covid-19, membuka 429 (94%) lainnya tetap kesempatan kegiatan belajar Belajar Dari Rumah (BDR) tatap muka untuk sekolah di atau Belajar Jarak Jauh 85 kabupaten/kota Indonesia. (PJJ) karena berada di zona Pertimbangannya, daerah kuning, orange, dan merah. Majalah Literasi Indonesia | MG

204 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 Hal itu adalah sinyal pendidik, merencanakan, bahwa penutupan sebagian melaksanakan, dan menilai besar sekolah Indonesia pembelajaran. Untuk akan berlangsung sampai itu, sepuluh pendidik batas waktu yang belum pengampu 10 mapel, kelas ditentukan. Ketidakpastian VIII SMP berkolaborasi tersebut jadi perhatian dalam merencanakan pendidik dalam menyusun pembelajaran. rencana/program pembelajaran mendatang. Pendidik dan peserta didik Perlu adanya perubahan menyusun kesepakatan, paradigma pembelajaran. mengolaborasikan mapel menjadi satu segmen yang Mayoritas BDR/ mewakili semua. Penulis PJJ selama pandemic menyebut strategi ini corona berlangsung dengan “Sapesatu Kopel” seadanya. Pemantauan atau Satu Pekan Satu belum maksimal karena Tugas Kolaborasi Mata ketidaksiapan lembaga Pelajaran”. Sapesatu Kopel, terkait, pendidik, peserta memerdekakan peserta didik didik, orang tua, dan dan menanamkan konsep masyarakat. Sebagian pengetahuan, keterampilan, peserta didik terbebani serta pemecahan masalah dengan BDR/PJJ yang secara ganda. kurang terprogram. KPAI (13-20 April 2020) mencatat Sapesatu Kopel 246 aduan terkait pemberian dilaksanakan secara daring tugas yang kurang maupun luring. Pendidik memperhatikan kondisi anak dan orang tua kurang mampu. Pembelajaran cendrung pasif, mengandalkan instruksi sesuai buku teks. Program merdeka belajar yang digagas Mendikbud, Nadiem Makarim, seakan menjawab keluhan dunia pendidikan di era New Normal ini. Program ini memberi kemerdekaan kepada MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 205 OPINI MG JANUARI 2021 mapel pada segmen1 perencanaan. Pekan ketiga, (misalnya kolaborasi 4 mapel) laporan pelaksanaan (bagian menyusun RPP bersama. 1), dan seterusnya sampai Demikian juga dengan segmen 3 (laporan akhir). segmen dua (kolaborasi Apapun pilihan peserta didik, 3 mapel) dan segmen bagaimana pun capaian tiga (kolaborasi 3 mapel). mereka, pendidik, kepala Tahapnya perencanaan, sekolah, pihak terkait harus laporan awal, laporan tahap mengapresiasinya. Penilaian lanjutan (dapat dibagi bersifat komprehensif, sejak beberapa laporan), dan perencanaan sampai laporan laporan akhir/hasil. akhir atau berupa portofolio. Pemberian reward atau Perencanaan disusun penghargaan diperlukan bersama oleh pendidik dan untuk memacu motivasi peserta didik. Peserta didik belajar. mengidentifikasi cita-cita, hobi, atau profesi yang kelak Materi dalam buku teks ingin dilakoninya. Selanjutnya sebaiknya hanya model atau mereka menetapkan aktivitas media pengantar karena pembelajaran/keterampilan memuat pengetahuan terapan (life skill) yang sesuai. masa kini dan masa lalu. Misalnya menulis cerita, Sementara peserta didik melukis, berkebun dalam butuh pengetahuan dan pot/polybag, hasta karya, keterampilan untuk masa beternak, pengolahan barang depan. Sapesatu Kopel bekas, atau meronce. di era New Normal akan meminimalisir kesenjangan Perencanaan (pekan pengetahuan yang dimiliki pertama), mereka berburu/ dengan pengetahuan yang browsing-an materi terkait, diinginkan atau dibutuhkan dari berbagai sumber peserta didik. n dengan pendampingan orang tua. Hal ini akan mengeratkan hubungan anak dengan keluarga serta memberikan energi positif di setiap rumah. Perencanaan dilaporkan pekan kedua, satu untuk empat mapel. Pada pekan kedua, refleksi Majalah Literasi Indonesia | MG

206 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 SIMALAKAMA, PBM DARING ATAU TATAP MUKA Oleh: Dra. Yasni Marlis, S.Pd., M.Sc. Guru kimia MAN 1 Kota Padang Setelah hampir mulai mengalami kendala. tiga bulan Salah satu kendala dalam melaksanakan pembelajaran daring adalah proses belajar kuota internet. Karena mengajar (PBM) dalam pembelajaran daring secara daring (dalam menggunakan beragam jaringan) di akhir Tahun aplikasi seperti, Zoom Meet, Pelajaran 2019/2020, Webex, Google Form, serta baik tenaga pendidik Whatsapp, atau email. maupun peserta didik Untuk mengatasi MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 207 OPINI MG JANUARI 2021 hal tersebut, Menteri ke tempat yang lebih tinggi Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperoleh sinyal (Mendikbud), Nadiem internet. Makarim, memberi peluang kepada sekolah/madrasah Pemerintahan melalui untuk menggunakan Dana kemendikbud telah Bantuan Operasional Sekolah melakukan berbagai (BOS) untuk pemebelian penyesuaian pembelajaran kuota internet dalam yang tidak membebani rangka mendukung belajar guru dan siswa, tetapi sarat dari rumah. Wujud nyata nilai-nilai penguatan karakter dukungan ini diberikan seiring perkembangan dengan melakukan revisi status kedaruratan covid-19. terhadap Permendikbud Penyesuaian tersebut nomor 8 tahun 2020 tentang tertuang dalam Surat Edaran Petunjuk Teknis BOS (SE) Nomor 2 tahun 2020 yang berlaku mulai April tentang Pencegahan dan 2020 sampai berakhirnya Penanganan Covid-19 di penetapan status keadaan Lingkungan Kemendikbud darurat kesehatan serta SE Nomor 3 Tahun masyarakat masa pandemi 2020 tentang Pencegahan covid-19 oleh pemerintahan Covid-19 pada Satuan pusat. Pendidikan. Adapun keadaan siswa Kendala siswa tersebut di lapangan, mereka tidak hampir merata di hanya terkendala dengan setiap daerah, mereka kuota internet, tetapi mereka juga terkendala dalam memahami materi pembelajaran. Minimnya sarana dan prasarana kelengkapan belajar yang dimiliki siswa juga menjadi kendala dalam PBM daring. Bahkan, ada juga terkendala dengan sinyal internet. Seperti yang viral di media sosial bahwa ada siswa/ mahasiswa yang sampai memanjat pohon atau pergi Majalah Literasi Indonesia | MG

208 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 menyampaikan curhatannya Anggaran 2020/2021 harus di media sosial, kepada para memenuhi protokoler guru, bahwa mereka lebih kesehatan yang ketat. senang berada di sekolah/ Karena untuk PBM yang madrasah ketimbang dilakukan secara tatap muka belajar dari rumah. Belajar di sungguh sangat rentan sekolah/madrasah bersama untuk penularan virus guru dan teman merupakan covid-19. Bagaimana tidak, kebahagian tersendiri. siapa yang bisa menjamin Bahkan bagi siswa kelas bahwa peserta didik dalam XII mereka lebih memilih perjalanan pulang dan pergi dilaksanakannya Ujian dari sekolah/madrasah aman Nasional (UN) ketimbang dari penularan virus covid-19. belajar dari rumah dan Usaha pemerintah selama ini akhirnya mereka tidak bisa untuk memutus mata rantai melaksanakan perpisahan. penularaan virus covid-19 Seandainya penghapusan tentu menjadi sia-sia jika UN saat situasi normal tidak ada jaminan kesehatan mungkin efeknya akan luar baik untuk peserta didik biasa. Begitu dahsyatnya maupun pendidik saat PBM imbas dari wabah covid-19 tatap muka dilaksanakan. bagi dunia pendidikan. Benar-benar dua pilihan yang sulit, bagaikan makan Betapa keadaan ini telah buah simalakama, dimakan mengacaukan sistem mati ibu, tak dimakan mati pendidikan, membuat ayah. Semoga wabah covid-19 masyarakat cemas akan ini cepat berlalu sehingga masa depan pendidikan semua bisa kembali normal. putra-putri mereka. Pilih n daring maupun tatap muka semua ada risikonya. Profil Singkat Untuk bisa melaksanakan PBM tatap muka menurut Dra. Yasni Marlis, S.Pd., M.Sc Keputusan Bersama adalah guru kimia MAN 1 Mendikbud, Menag, Menkes, Kota Padang. dan Mendagri tertanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Pelajaran dan Tahun MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 209 OPINI MG JANUARI 2021 MENYIKAPI PEMBELAJARAN MASA DARURAT Oleh: Mukhoyyaroh, S.Ag., M.Pd.I. Guru Bahasa Arab MTsN 8 Ngawi Jatimg Pada Juni 2020, di sini tidak hanya covid-19, madrasah saya tetapi juga bencana yang mengadakan rapat lain. Penyusunan kurikulum dinas membahas darurat tersebut dilakukan Surat Keputusan dengan memodifikasi dan Dirjend. Pendis. Nomor inovasi KTSP, disesuaikan 2791 tahun 2020 tentang dengan kondisi dan Panduan Kurikulum Darurat kebutuhan madrasah pada Madrasah. Mendasar meliputi struktur kurikulum, surat edaran tersebut beban kerja, strategi semua satuan pendidikan pembelajaran, dan penilaian harus menyusun kurikulum hasil belajarnya. darurat. Kurikulum darurat Kurikulum darurat sangat Majalah Literasi Indonesia | MG

210 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 penting di madrasah saya. yaitu pengawas, kepala Apalagi di daerah saya madrasah, kepala tata saat ini kondisinya masih usaha, guru, komite, dan belum hijau. Jadi, kurikulum termasuk perwakilan wali darurat sangat mendesak peserta didik. Kemudian untuk segera disusun. dibentuklah beberapa tim. Termasuk juga skenario Ada tim yang menyusun pembelajaran darurat yang kurikulumnya, semua akan dilaksanakan. Dengan guru menentukan materi kondisi yang masih darurat, esensial dan menyusun maka pembelajaran yang RPP-nya yang akan dijadikan dilaksanakan juga bersifat sebagai lampiran kurikulum darurat. Dinamakan darurat darurat itu sendiri. Memang karena tidak sama dengan mengubah RPP normal pembelajaran normal baik menjadi RPP darurat kurikulum, materi, waktu, itu tidak segampang dan penilainnya. membalikan telapak tangan. Semua guru harus memilih Pada tahun pelajaran baru materi esensial yang akan nanti semua perangkat disampaikan selama masa pembelajaran harus sudah darurat. siap baik kurikulum, skenario pembelajaran Sebelum pemberlakuan yang digunakan, dan kurikulum darurat, MTsN 8 semua fasilitas pendukung Ngawi madrasah tempat lainnya. Pembelajaran harus tugas saya mensosialisasikan dirancang dengan matang, semua program termasuk apakah secara tatap muka kurikulum darurat dan terbatas, pembelajaran skenario pembelajaran jarak jauh, secara dalam selama masa darurat kepada jaringan (daring) atau luar seluruh wali peserta didik. jaringan (luring). Guru Kegiatan ini dimaksudkan dituntut mempersiapkan agar wali peserta didik semua perangkat darurat ini mengerti seperti apa melaui aplikasi e-learning, pembelajaran yang akan WhatsApp grup (WAG), atau diterapkan untuk putra aplikasi lainnya. putrinya. Wali peserta didik pun menerima dengan Dalam menyusun senang hati dan men- kurikulum darurat support dan semua program tersebut, madrasah harus madrasah. n melibatkan semua pihak MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 211 OPINI MG JANUARI 2021 REVOLUSI PDIETENNGDAIHDPIAKNDAEMNI Oleh: Jujur, S.Pt. Guru di MTsN Padang Panjang, Sumatra Barat Dunia pendidikan pandemi di berbagai daerah, saat ini khususnya Sumatra Barat. menunjukkan Pandemi mengarahkan kita gejala pada episode berikutnya, mengkhawatirkan. yakni era revolusi pendidikan. Hal ini terlihat dari perkembangan kualitas Hal ini terkait dengan pembelajaran dan cara kebijakan pemerintah saat belajar siswa selama menerapkan peraturan pembatasan gerak bagi Majalah Literasi Indonesia | MG

212 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 daerah yang berlabel zona tetap diakui kredibilitasnya kuning dan zona merah. sebagai guru profesional. Pemerintah mengeluarkan Kerja keras telah dilakukan arahan untuk mengubah oleh sebagian besar guru sistem pembelajaran di maupun dosen. Di tengah semua instansi pendidikan pembatasan sosial akibat dengan membuat kebijakan wabah covid-19, mereka pembelajaran melalui jarak harus tetap semangat jauh secara daring (dalam mengejar dan mengajar jaringan) maupun luring (luar ilmu pengetahuan. Berbagai jaringan). Kegiatan belajar pelatihan dan perkuliahan mengajar (KBM) dilakukan online mereka ikuti secara secara daring dari rumah antusias. Hampir tidak ada sampai batas waktu yang yang menyangka, wajah tidak ditentukan. pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi Dengan adanya kebijakan covid-19. ini, guru dihadapkan pada kenyataan harus Kita tahu bahwa kualitas menancapkan kukunya. pendidikan di Indonesia Mampu ‘menguraikan’ secara umum masih belum beban kurikulum sehingga mencapai level yang aman MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 213 OPINI MG JANUARI 2021 “Guru sebagai kunci dalam bebas mengapresiasikan kurikulum pembelajaran menyampaikan informasi dalam bentuk sederhana tentang pendidikan kini dan luwes. Namun, di sisi dituntut lebih tangguh lagi lain guru dihadapkan pada dalam proses pembelajaran kelemahan dalam bidang IT dan evaluasi berbasis ilmu maupun digital. pengetahuan dan teknologi (iptek). Saat ini revolusi pendidikan dengan alias mapan. Menurut survei, wajah baru telah dimulai. kemampuan pelajar yang Perubahan besar sedang diteliti oleh Programme terjadi. Secara perlahan for International Student sistem pembelajaran Assessment (PISA) pada secara konvensional Selasa (3/12) di Paris, mulai tertinggal. Sistem bahwa Indonesia bercokol pembelajaran daring di peringkat ke-72 dari menjadi pilihan yang tepat 77 negara. Data tersebut sebagai salah satu upaya menunjukkan Indonesia menjembatani problem berada di peringkat enam nasional ini. terbawah sehingga masih jauh tertinggal dari negara- Guru sebagai kunci dalam negara tetangga, seperti menyampaikan informasi Malaysia dan Brunei tentang pendidikan kini Darussalam. dituntut lebih tangguh lagi dalam proses pembelajaran Fenomena globalisasi dan evaluasi berbasis ilmu menjalar begitu cepat. pengetahuan dan teknologi Adanya pandemi (iptek). Menggunakan kelas covid-19 menuntut guru maya dengan berbagai untuk mengubah pola aplikasi juga memerlukan pembelajaran mereka pembiasaan, baik bagi secara drastis. Satu sisi peserta didik maupun tenaga kualitas pendidikan masih kependidikan. Tiada kata tertinggal, sementara di sisi terlambat untuk sebuah lain para guru dan dosen kemajuan. Sudah seharusnya dihadapkan pada situasi guru dan peserta didik di era baru ‘new normal’. Guru digital ini melek IT. Hal ini untuk mengembangkan diri dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan. n Majalah Literasi Indonesia | MG

214 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 GOOGLE CLASSROOM DAN PEMBELAJARAN DARING Oleh: Dra. Hj. Juliesti Ketua Pokja Komunitas PKB Kabupaten Batubara Pandemi fleksibel. covid-19 yang Semua orang tahu bahwa berkepanjangan memberi peluang banyak aplikasi yang bisa besar di bidang digunakan. Terutama bagi pendidikan dan teknologi para maniak teknologi di informasi. Walaupun era globalisasi. Akan tetapi, demikian, tidak semua tidak semuanya dapat permasalahan yang dihadapi diakses dengan mudah. Usia praktisi pendidikan dapat yang sudah terlalu tua atau diselesaikan dengan aplikasi mata yang kurang nyaman edukasi yang bervariasi. menjadi salah satu alasan Sebenarnya kita dapat untuk tidak mempelajarinya. memilih aplikasi tepat yang Apalagi tidak semua praktisi pendidikan, terutama guru MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 215 OPINI MG JANUARI 2021 mampu menggunakan detail sesuai tugas yang aplikasi yang HOTS untuk diberikan. Materi dipaparkan melaksanakan pembelajaran. cukup singkat, tepat, dan padat. Tidak berbelit-belit. Dari sisi ini ada keunikan Hal ini memudahkan tersendiri tentang sebuah pemahaman siswa atau aplikasi yang cukup aduhai pembaca. Sumbang saran bagi praktisi pendidikan, juga ada di bagian ini, yakni pembelajaran daring memberi motivasi dan melalui aplikasi yang sangat semangat yang luar biasa. sederhana dan keren. Aplikasi cantik ini dikenal dengan Daftar hadir terlihat pada Google Classroom (GC). people atau anggota yang ada di grup itu. Beberapa Perlu digarisbawahi bagian di sini muncul bahwa GC merupakan karakter peserta yang salah satu aplikasi teknologi tidak sedikit jumlahnya. informasi trendi yang cukup Dari pemberian materi ringan dan mempermudah akan terlihat siapa saja pelaksanaan pembelajaran yang hadir. Guru dapat selama pandemi yang mengeceknya dengan teliti, berkepanjangan. Di antara cukup mencentang atau aplikasi lainnya, seperti Zoom, klik nama yang hadir. Di sini Google Meet, WhatsApp, dan akan terlihat berapa peserta Telegram. CG dapat menjadi yang melihat atau hadir peranti pembelajaran yang di sesi itu. Kesempatan ini digemari oleh para pendidik dimanfaatkan sebagai daftar dan siswa. Kelebihan hadir. menjadikannya sebagai buku tugas (LK), daftar hadir, Keunikan lain dari aplikasi dan daftar nilai. ini adalah tersedianya ruang evaluasi atau penilaian. Sebagai buku tugas atau Ini terdapat dari kolom LK, dalam GC dikenal dengan pertanyaan pada tugas student work. Dalam bagian siswa. Di bagian yang kecil ini ini, pendidik memaparkan memuat rentang nilai. Hal ini atau memberikan dapat mempermudah guru imformasi akan materi menilai atau mengevaluasi pembelajarannya. Deskripsi tugas siswa. Tentu sesuai yang cukup menyandera hati dengan ketepatan jawaban pembaca atau member di yang diberikan. Dalam grup. Di kolom ini, siswa juga rentang nilai tentu menjadi melaporkan tugasnya secara Majalah Literasi Indonesia | MG

216 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 motivasi siswa untuk “Sebagai buku tugas memberikan latihan yang lebih baik. guru juga dapat atau LK, dalam GC mengembalikan tugas dikenal dengan student siswanya. work. Dalam bagian ini, pendidik memaparkan Kelebihan GC lainnya atau memberikan adalah kesederhanaannya imformasi akan materi dapat menampung beberapa pembelajarannya. kelompok siswa dengan jumlah yang banyak pula. merasa tak akan pernah Aplikasi super mewah ini meninggalkan perangkat sempat memusingkan para ini dari gadget. Nah, dilema praktisi pendidikan sebelum pembelajaran daring mencobanya. Namun, terasa akhirnya terobati dengan mudah setelah mencoba kehadiran GC ini.n dan mengaplikasikan. Kita MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 217 OPINI MG JANUARI 2021 KELAS IDEAL DI MASA DEPAN Oeh: Nurbaiti, S.Pd., M.Pd. Guru Fisika SMAN 61 Jakarta Penerimaan Peserta Hal ini merupakan kebijakan Didik Baru (PPDB) yang diambil Disdik DKI tahun ini boleh mengingat dihapusnya Ujian dikatakan istimewa. Nasional tahun 2020. Berbeda dengan tahun 2019. Ada dua hal Kebijakan Disdik tersebut yang berbeda. Pertama, membuat orang tua siswa sistem PPDB full daring. Di resah dan uring-uringan. DKI Jakarta, PPDB diakses Dilansir dari CNN Indonesia, melalui situs ppdb.jakarta. sejumlah orang tua murid go.id. Kedua, usia sebagai berunjuk rasa di depan faktor pemeringkat seleksi. kantor Kemendikbud. PPDB DKI tahun ini menuai kisruh. Majalah Literasi Indonesia | MG

218 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 Kenapa terjadi? Salah imbas dari jalur Zonasi Bina satunya karena faktor usia RW Sekolah. sebagai pemeringkat dan menjadi penentu dominan Selama ini, yang diterapkan lolos tidaknya PPDB. di sekolah adalah pasal 24 Permendikbud no.17 tahun Siswa yang lebih muda 2017 yaitu, jumlah siswa terlempar dari PPDB dalam satu rombongan disebabkan usia yang tidak belajar (rombel), untuk bisa bersaing. Mereka harus SMA paling sedikit 20 ikhlas mengantre dan siswa dan paling banyak mengalah pada seniornya 36 siswa. Idealnya 30 siswa untuk lolos PPDB. dalam satu rombel. Penulis Lalu, bagaimanakah sebagai guru yang mengajar nasib mereka dengan dalam kelas dengan jumlah usia termuda ini? maksimal 36 siswa, merasa Haruskah ke sekolah kewalahan. Tidak bisa swasta? Disdik DKI membagi perhatian untuk mempunyai solusi semua siswa dalam waktu untuk siswa yang yang bersamaan secara adil. tidak lolos PPDB, Pembelajaran pun terkadang yaitu dengan menjadi kurang efektif. membuka jalur Zonasi Bina RW Sekolah. Syaratnya, siswa tersebut lulusan tahun 2019/2020 dan satu RW dengan sekolah yang dituju. Jalur ini dibuka tanggal 4 sampai 6 Juli 2020. Ada hal yang lebih menarik bagi penulis dalam mengikuti PPDB tahun ini yaitu keputusan Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta nomor 670 tahun 2020, tanggal 30 Juni 2020. Pada lampiran 1 tercantum Rasio Kelas. Untuk SMA, Rasio kelas paling banyak 40 siswa. Mungkin ini MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 219 OPINI MG JANUARI 2021 Daya serap terhadap materi sekolah dan mengangkat yang diberikan berkurang. guru. Di lapangan, masih Apalagi, kalau jumlah siswa banyak guru berstatus bertambah. honorer dan KKI yang secepatnya berubah status Untuk menentukan jumlah menjadi PNS. Bagaimana siswa dalam satu kelas pun keadaannya, semoga penulis percaya pemerintah setiap guru dapat pasti punya alasan tertentu. mewujudkan inti dari Mungkin juga didukung oleh tujuan pendidikan yaitu teori dan penelitian. mencerdaskan anak-anak bangsa baik berhubungan Berdasarkan pengalaman dengan Khalik maupun mengajar selama 30 tahun, dengan makhluk, sehingga penulis berpendapat menjadi pribadi yang lebih semakin sedikit jumlah siswa dalam satu kelas, peluang “baik. n mereka untuk menyerap ilmu yang diberikan guru Untuk menentukan jumlah semakin bagus. Ketika siswa dalam satu kelas kelasnya padat, misalnya 40 penulis percaya pemerintah siswa, pasti pembelajaran pasti punya alasan tertentu. tidak akan efektif. Guru Mungkin juga didukung akan kesulitan membagi oleh teori dan penelitian. perhatian. Apalagi kalau pembelajaran jarak jauh. Hal ini akan menyebabkan ketidakpuasan siswa dalam menerima materi pelajaran, juga ketidakpuasan guru dalam memberi pealajaran. Mungkin untuk mengatasi banyaknya siswa yang tidak lolos PPDB, dan kemungkinan tahun depan terus bertambah, maka pemerintah perlu berbenah di bidang pendidikan. Apalagi jika jumlah sekolah tetap. Pemerintah harus membangun sekolah- Majalah Literasi Indonesia | MG

220 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 PENENTU KEBERHASILAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Oleh: Khatijah, S.Pd. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 221 OPINI MG JANUARI 20212 Gerakan literasi membentuk sikap disiplin sekolah (GLS) berliterasi. Misalnya, pada yang digulirkan saat pelaksanaan membaca sejak 2016 sebelum pelajaran dimulai. memiliki peran Tidak hanya peserta didik yang sangat penting dalam yang harus membaca pengembangan gerakan buku, tetapi kepala sekolah, literasi nasional (GLN). guru, TU, bahkan satpam Pembiasaan berliterasi bagi sekolah harus berperan peserta didik dilakukan dalam kegiatan ini. Kalau dengan berbagai cara. tidak ada kebersamaan dan Kegiatan ini dimulai dari keteladanan, tidak mungkin pembiasaan membaca kegiatan literasi berjalan yang dilaksanakan seperti yang diharapkan. Jadi, sepuluh menit sebelum jangan sampai terjadi peserta pembelajaran dimulai sampai didik disuruh membaca penerapan literasi di dalam sedangkan kepala sekolah, pembelajaran. Juga ada guru, TU, dan unsur lain kegiatan literasi lain yang santai-santai saja. sesuai dengan program sekolah. Keberhasilan Semua unsur sekolah gerakan literasi pada peserta harus mempunyai didik dipengaruhi oleh andil sesuai dengan banyak faktor. Salah satu peran masing-masing. faktor penentu keberhasilan Kepala sekolah sebagai GLS adalah sikap. manajer, mendelegasikan pelaksanaan kegiatan ini Sikap disiplin dan kepada wakasek dan urusan tanggung jawab memiliki kurikulum sekolah agar porsi tertinggi dalam menyusun jadwal kegiatan menentukan keberhasilan literasi dan membentuk tim program literasi sekolah. literasai sekolah. Selain itu, Tidak hanya peserta didik kepala sekolah ikut serta saja yang dituntut untuk melaksanakan program- memiliki sikap disiplin dan program literasi sekolah tanggung jawab. Namun, yang sudah disusun oleh semua unsur sekolah tim literasi. Demikian juga harus berperan dalam guru dan staf tata usaha juga Majalah Literasi Indonesia | MG

222 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 berperan aktif sesuai dengan antarkomponen sekolah. tugas masing-masing. Guru Jadi, semua program mata pelajaran dan guru bimbingan konseling ikut literasi sekolah akan berhasil serta membaca di dalam dengan baik jika semua kelas. Sedangkan staf tata komponen sekolah ikut usaha bertugas mengatur berperan menyukseskannya. waktu, dan akan lebih afdal Semua ini tergantung dari jika ikut melaksanakan sikap disiplin dan tanggung kegiatan membaca. jawab dari semua unsur sekolah. n Program literasi antara lain membaca sepuluh menit sebelum pembelajaran dimulai, literasi dalam pembelajaran, pembiasaan membaca bagi seluruh warga sekolah, pameran litersi, penyediaan sumber bacaan, lomba literasi, pengadaan pojok litersi. Hal ini akan tercapai jika semuanya mempunyai sikap disiplin dan tanggung jawab.. Peserta didik akan melaksanakan kegiatan literasi yang sudah diprogramkan oleh sekolah dengan baik jika mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dan guru. Setiap melaksanakan jenis program literasi yang sudah disusun harus ada kerja sama MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 223 OPINI MG JANUARI 2021 MEMBERDAYAKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh: Laili Rusmawaty Guru SMAN 1 Kebomas Gresik Sejak didengungkannya gerakan literasi sekolah (GLS) pada 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah- sekolah berlomba mewujudkan GLS menjadi budaya di sekolah. Salah satunya adalah rutin mengajak siswa membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Sebenarnya banyak kegiatan Majalah Literasi Indonesia | MG

224 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 sekolah yang bisa dilakukan minimnya petugas, koleksi untuk mewujudkan kurang menggigit, dan budaya literasi. Di tengah bejibun persoalan yang tidak maraknya perkembangan kunjung diambil solusinya. teknologi, perpustakaan sekolah mulai diabaikan, Salah satu alternatif terutama di kalangan memberdayakan pelajar. Mereka cukup perpustakaan sekolah memencet gadget untuk adalah pembentukan mencari informasi apa saja. sahabat pustaka. Selain Dalam situasi seperti inilah jumlah petugas perpustakan guru sebagai orang tua di terbatas, dibentuknya sekolah, memiliki peranan sahabat pustaka bertujuan dalam memberdayakan meningkatkan peranan siswa perpustakaan sekolah. Guru dalam mempromosikan mengajak pelajar untuk perpustakaan. Sahabat gemar baca tulis, cinta buku, pustaka dibekali dan sadar perpustakaan. pengetahuan tentang manajemen perpustakaan Perpustakaan sekolah secara sederhana. berfungsi sebagai tempat kegiatan belajar mengajar Sahabat pustaka dapat untuk mencapai tujuan membantu petugas dalam pendidikan. Pusat mengelola perpustakaan saat penelitian sederhana yang jam istirahat. Di antaranya, memungkinkan para siswa pertama, mereka bertugas mengembangkan kreativitas dalam peminjaman buku. dan imajinasinya. Juga pusat Kedua, membantu siswa lain membaca buku-buku yang mencari buku. Ketiga, turut bersifat rekreasi dan mengisi menjaga ketertiban dan waktu luang. kebersihan perpustakaan. Keempat, membantu Beberapa perpustakaan petugas dalam menata buku. sekolah ada yang sudah modern dan maju. Mereka juga dapat Perpustakaan itu kategori berperan dalam kegiatan perpustakaan digital. promosi perpustakaan. Namun, masih banyak Misalnya lomba menulis perpustakaan yang jauh dari cerpen, sinopsis, resensi buku, harapan. Banyak faktor yang dan lain sebagainya. Mereka menghambat perkembangan juga dapat terlibat dalam perpustakaan. Entah dana, pertemuan pengembangan perpustakaan bersama MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 225 OPINI MG di buku bersampul merah, siswa kelas XI merangkum di JANUARI sampul hijau, dan siswa kelas 2021 X disampul hijau. Kerajinan petugas perpustakaan. siswa membuat rangkuman Namun, semua kegiatan itu menjadi nilai tambah bagi jangan sampai mengganggu mereka. tugas utama mereka, yaitu belajar. Mereka dapat Akhir tahun pelajaran, melakukan aktivitas sebagai sahabat pustaka sahabat pustaka melalui mendapatkan piagam sistem piket. Dengan menjadi penghargaan dan hadiah sahabat pustaka, mereka berupa buku. Pemberian dapat menjadi generasi yang penghargaan itu dapat gemar baca tulis, cinta buku, dilaksanakan saat upacara dan sadar perpustakaan. bendera atau peristiwa penting lainnya. Hal ini Guru, pengurus bertujuan mengajak siswa perpustakaan, dan sahabat lain untuk ikut menjadi pustaka dapat membuat sahabat pustaka. Saat program literasi. Seperti yang pandemi ini, sahabat pustaka dilakukan SMAN 1 Kebomas akan ikut mempromosikan Gresik (Smabom). Mereka perpustakaan lewat memiliki program lomba instagram, blog, dan lomba menulis, mengisi majalah online. n dinding, mendatangkan narasumber untuk kegiatan karya tulis ilmiah, dan membuat buku. Perpustakaan telah membuat buku Gereget Menulis, Antologi Tulisan Guru dan Siswa Smabom di Citizen Reporter Harian Surya (2018) ber-ISBN. ISBN diajukan sendiri oleh pengurus perpustakaan ke Perpustakaan Nasional. Program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, diganti dengan membaca buku 15 menit tiap pelajaran bahasa Indonesia. Siswa kelas XII merangkum Majalah Literasi Indonesia | MG

226 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 Guru Harus Melek Internet Oleh: Min Hermina, M.Pd. Guru SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jabar Kehadiran teknologi manusia semakin mudah informasi dan dan cepat mentransfer komunikasi informasi untuk saling memberikan terhubung secara instan. dampak yang besar dalam kehidupan Perkembangan internet manusia. Adanya dunia dari waktu ke waktu digital, proses kehidupan menunjukan peningkatan signifikan. Manusia MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 227 OPINI MG manajemen pengelolaan pendidikan. Peran internet JANUARI dalam menunjang proses 2021 pembelajaran semakin dimanjakan dengan digiatkan seiring dengan keberadaan internet. mudahnya dunia pendidikan Peran internet semakin tersambung pada akses penting dalam menunjang internet. kehidupannya. Internet menghilangkan hambatan Pemerintah telah jarak dan waktu untuk menyediakan layanan mendapat informasi secara pendidikan berbasis internet cepat. Semua kebutuhan bagi para guru, siswa, serta informasi yang dicari tinggal insan pendidikan lainnya. klik dan langsung tersaji Terlebih dengan adanya hanya dalam waktu singkat. pandemi covid-19 yang mengharuskan semua Zaman dulu, jika ingin elemen melakukan kegiatan berkirim surat harus di rumah saja. Belajar menulisnya dengan tangan dari keadaan ini, seolah dan dikirim melalui pos memaksa guru untuk hingga sampai ke penerima semakin meningkatkan beberapa hari kemudian. Kini kompetensinya pada tinggal kirim e-mail, dalam bidang teknologi informasi. beberapa detik pesan sudah Tak bisa dimungkiri, sampai. Ingin makan atau guru harus melakukan membeli sesuatu, tetapi pembelajaran jarak jauh malas beranjak dari rumah, (PJJ) dengan menggunakan tinggal pesan melalui aplikasi media berbasis internet. tertentu dan barang segera sampai di rumah. Itulah contoh nyata kehidupan manusia pada masa kini yang menggunakan internet sebagai sarana dalam menunjang kegiatan Demikian halnya dengan dunia pendidikan. Perkembangan yang terjadi di dunia informasi dan komunikasi memberikan kesempatan yang seluas- luasnya bagi insan pendidik . Mereka melakukan proses pembelajaran maupun bagi peningkatan Majalah Literasi Indonesia | MG

228 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 Namun, belum semua kemampuan mengajar guru mengenal dan dengan mengakses memanfaatkan internet rencana pengajaran dan dengan baik. Mereka metodologi baru. Selain itu menggunakan internet guru dapat saling berbagi hanya terbatas pada dunia ilmu dan pengalaman komunikasi yang bersifat dalam forum pendidikan hiburan. dengan rekan sejawat, baik melalui webinar atau Siswa yang seharusnya tulisan di blog. Guru dapat mendapat layanan terbaik memanfaatkan internet dari guru dalam menerima sebagai sumber belajar dan haknya, ketika PJJ menjadi mencari kelengkapan bahan terabaikan. Semua ajar. Selain itu, guru dapat disebabkan oleh guru yang membangun kesadaran masih buta internet. Meski pada siswa agar mengakses dalam segi usia guru zaman internet sehat untuk dulu belum mengenal menghindari hal-hal yang internet. Namun, tuntutan tidak diinginkan. profesi mau tidak mau guru harus melek internet dengan Itulah gambaran mengapa cara belajar dan belajar. guru harus melek internet. Semua dilakukan demi Jika saja guru mau terciptanya sosok guru memanfaatkan internet professional, berkualitas, untuk layanan pendidikan, serta tidak tergerus zaman.n tentu ada berbagai macam hal yang bisa didapatkan “Guru tidak hanya oleh siswa. Guru tidak hanya memberikan tugas melalui memberikan tugas melalui WhatsApp, melainkan WhatsApp, melainkan harus menyajikan proses harus menyajikan proses PJJ berbasis internet PJJ berbasis internet secara menyenangkan dan secara menyenangkan dan berkualitas. berkualitas. Banyak manfaat yang didapat guru ketika ia mau membuka matanya pada dunia internet. Guru dapat mengembangkan profesinya dalam meningkatkan MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 229 OPINI MG JANUARI 2021 TELEGRAM, SOLUSI PEMBELAJARAN JARAK JAUH Oeh: Muliati Guru SMAN 1 Kecamatan Harau, Sumatra Barat Pemerintah Sumatra Kabupaten Lima Puluh Kota. Barat sudah Awalnya termasuk zona mengeluarkan hijau, kini menjadi zona pedoman kuning, bahkan naik lagi pembelajaran zona oranye. Berdasarkan hal era new normal. Pada tersebut, cara yang paling pedoman tersebut dikatakan, efektif adalah pembelajaran pembelajaran tatap muka jarak jauh (PJJ). di satuan pendidikan dilaksanakan secara Mengingat jarak tempat bertahap. Untuk SMA dan tinggal siswa yang jauh SMK paling cepat pada Juli dari sekolah, ada yang tidak 2020 dan masa kebiasaan terjangkau jaringan internet, baru paling cepat September 2020. Hal ini karena Sumatra Barat termasuk zona hijau dan berpeluang untuk pembelajaran tatap muka. Kenyataannya, ada beberapa kota dan kabupaten yang tidak bisa melaksanakan tatap muka. Hal ini disebabkan ada masyarakat yang terinveksi covid-19, di antaranya Majalah Literasi Indonesia | MG

230 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 dan bermasalah dengan berintegrasi, dan komunikasi paket internet, maka yang di dalamnya. paling efektif dilakukan adalah pembelajaran luring. Kelebihan telegram adalah Pembelajaran jarak jauh yang kita bisa berteman dengan sederhana dapat dilakukan 20.000 orang, melebihi dengan penggunaan kapasitas FB yang hanya telegram. 5.000. Telegram juga tidak memengaruhi memori Telegram menurut gadged seperti WhatsApp. wikipedia adalah pelayanan Aplikasi ini tidak menguras pengiriman pesan instan paket data internet yang multiplatform berbasis awan banyak. Berdasarkan latar yang bersifat gratis dan belakang itu, penulis ingin nirlaba. Telegram sejenis memberikan gambaran media sosial yang dapat bahwa telegram salah satu menghubungkan antara solusi yang bisa digunakan seseorang dengan orang lain. untuk pembelajaran jarak Bisa juga antargrup, saling jauh (PJJ). MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 231 OPINI MG JANUARI 2021 Ada beberapa kegunaan pembagian file materi dan telegram. Pengguna bisa tugas. Keempat, menyiapkan mengirim pesan, bertukar video tutorial tentang materi foto, video, stiker, audio, dan pembelajaran. Kelima, lain-lain. Selain itu, guru membuat format daftar dapat berkolaborasi dengan hadir melalui Google Form. guru lain yang sejenis mata Keenam, menyiapkan format pelajarannya. Dengan penugasan atau penilaian. demikian, untuk satu grup Ketujuh, mengundang siswa dapat memuat banyak kelas. bergabung dengan grup dan Misalnya dua atau tiga orang chanel telegram. guru yang mengajar di kelas X cukup satu grup telegram. Dari uraian di atas dapat Anak pun tidak pusing disimpulkan, aplikasi membuat grup. Antarguru telegram sangat mudah bisa saling mengisi dan kita gunakan untuk PJJ dan berbagi. hemat pemakaian kuota internet. Semoga tulisan ini Pada telegram, guru bermanfaat untuk pembaca, diharapkan membuat terutama guru-guru di dua hal yaitu grup dan nusantara. n chanel telegram. Grup dapat dimanfaatkan untuk Majalah Literasi Indonesia | MG bertanya, berdiskusi, memberikan pandangan, penegasan, dan lain-lain. Selain itu, dalam grup guru bisa memberikan link daftar hadir, angket, dan lain-lain. Sedangkan chanel telegram dapat digunakan untuk memberikan materi, tugas, dan soal. Ada tujuh langkah penggunaan telegram. Pertama, guru dan siswa masuk ke aplikasi telegram. Kedua, membuat grup untuk wadah berdiskusi. Ketiga, membuat chanel telegram sebagai tempat

232 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 GURU TAK AKAN TERGANTIKAN Oleh: Rina Melati, M.Pd. Kepala SDN 37 Lubuk Gambir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat Sejak Maret 2020, Kementrian Pendidikan siswa dirumahkan dan Kebudayaan No 2 dalam belajar. Ujian Tahun 2020, bahwa ujian kenaikan kelas nasional dan uji kompetensi dan ujian akhir keahlian tahun pelajaran sekolah pun ditiadakan. 2019-2020 dinyatakan batal Hal tersebut berdasarkan dilaksanakan. Ini berdasarkan Peraturan Sekretaris kebijakan pendidikan dalam Jenderal Kementrian dan masa darurat penyebaran Kebudayaan No 5 Tahun Coronavirus disease 2020 tentang Perubahan atas (covid-19). Peraturan Sekretaris Jenderal Pandemi corona telah MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 233 OPINI MG JANUARI 2021 merenggut hak anak bangsa berjalan sukses secara merata untuk menimba ilmu di negeri ini. pengetahuan. Corona juga membatasi kewajiban guru Selain itu, kendala lain dalam metransferkan ilmu. adalah jaringan internet yang Berbagai solusi dibuat oleh tidak bagus di beberapa pejabat berkepentingan. lokasi. Hal ini juga menjadi Mulai dari pembelajaran penghalang pelaksanaan daring, luring, hingga pembelajaran daring. penugasan. Berbagai macam solusi tersebut Pembelajaran daring mempunyai kelebihan dan tidak berjalan sesuai kekurangannya. dengan yang diharapkan. Karena tidak suksesnya Pembelajaran dalam pembelajaran daring, maka jaringan (daring) merupakan dilaksanakan pembelajaran pembelajaran yang luring. Pembelajaran luring berlangsung menggunakan dilaksanakan guru dengan jaringan internet dengan mendatangi rumah-rumah media HP Android siswa untuk memberikan ataupun laptop. Mengikuti materi pelajaran. Siswa yang perkembangan teknologi berdekatan boleh belajar pembelajaran daring sangat bersama paling banyak bagus mengenalkan IT empat orang. Jadi, guru kepada siswa. Namun, harus mengunjungi dua kemampuan orang tua sampai empat rumah dalam tidaklah sama. Tidak semua satu hari. orang tua siswa mampu menyediakan fasilitas Walau sudah mengadakan pembelajaran daring. kunjungan ke rumah siswa, pembelajaran luring ini juga Apalagi mereka yang tidak memberikan hasil tinggal di perdesaan dengan yang maksimal. Beberapa kehidupan sebagai buruh kendala yang sering dialami tani. Penghasilan sehari- guru antara lain: ketika hari mereka hanya cukup guru datang ke rumah untuk makan. Bagaimana siswa, rumahnya masih mereka akan membelikan berantakkan sehingga HP Andorid, laptop, dan mengganggu kosentrasi paket internet. Alhasil, untuk memulai proses pembelajaran daring tidak pembelajaran. Terkadang siswa masih mandi di sungai Majalah Literasi Indonesia | MG

234 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 atau rumahnya tutup karena Sementara siswa membuat siswa ikut orang tua ke tugas di rumah, orang ladang. tua juga tidak maksimal mendampingi anaknya Selain itu, ketika guru dalam belajar. Alhasil, baik sudah mendatangi rumah pembelajaran daring, luring, siswa, di depan pintu maupun pemberian tugas berjumpa dengan orang terhadap siswa satu pun tua siswa yang sudah tidak menghasilkan mutu siap-siap mau berangkat pendidikan yang maksimal. ke sawah atau ke lading. Artinya, peran guru di Secara psikologis sangat sekolah tidak akan pernah mengganggu pikiran guru. tergantikan oleh apa pun Kehadiran guru merasa juga. n tidak dihargai. Padahal kunjungan rumah ini sudah diberitahukan sebelumnya kepada siswa maupun orang tua. Pembelajaran luring yang telah dilaksanakan dengan kunjungan rumah terutama di daerah perdesaan tidak menghasilkan mutu pendidikan yang diharapkan. Langkah terakhir yang dilakukan agar siswa tetap belajar di rumah adalah memberikan tugas kepada mereka. Siswa datang ke sekolah secara bergantian dan menerima tugas dari guru. Sebelumnya materi dijelaskan dulu oleh guru. Tentunya penjelasan guru tidak semaksimal pembelajaran tatap muka. Tiga hari kemudian tugas ditagih dan siswa diberikan lagi tugas yang baru. MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 235 OPINI MG JANUARI 2021 MEMBUMIKAN LITERASI DI MADRASAH Oleh: Drs. Ahmad Syaihu Ketua IGMPL Jatim dan Guru MTsN 4 Kota Surabaya Gerakan literasi meliputi 7 program kegiatan sekolah (GLS) yang yang bertujuan menjadikan diprogramkan madrasah di Jawa Timur oleh Kementerian hebat dan bermartabat. Pendidikan dan Kebudayaan sejak beberapa Salah satu program dari tahun lalu berkembang GERAMM adalah GELEM cukup pesat. Hal itu ditandai (gerakan literasi madrasah). dengan semakin banyaknya GELEM ini bertujuan untuk penggiat literasi yang terus menjadikan madrasah menggerakkan literasi di menjadi cinta literasi dan sekolah. Pertumbuhan guru menghasilkan produk- penulis juga bagian dari produk literasi. Seperti karya indikator perkembangan literasi di negara kita. Majalah Literasi Indonesia | MG Tak terkecuali di satuan pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama. Kegiatan literasi juga digelorakan. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui bidang pendidikan madrasah pada 2019 telah meluncurkan program gerakan ayo membangun madrasah (GERAMM), yang

236 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 buku dari siswa, guru, kepala Kemenag. Apalagi saat madrasah, bahkan pengawas ini, kegiatan literasi madrasah. madrasah yang mulai menggeliat mengarah pada Penulis sebagai guru yang perkembangan lebih baik. mengabdi di madrasah Maka, hal ini perlu adanya merasa urgen untuk suatu wadah bagi guru merespon dengan baik madrasah penggiat literasi program dan kegiatan dalam menyatukan langkah. tersebut. Apalagi, dalam kurun waktu empat tahun Program dan kegiatan terakhir, penulis telah literasi bertujuan agar bisa berkecimpung di dunia berjalan beriringan dan maju literasi. Sejak maraknya bersama untuk menjadikan kegiatan literasi melalui madrasah di Jawa Timur berbagai pelatihan menulis, makin maju. Ending-nya, penulis telah mengambil diharapkan kegiatan literasi bagian untuk terjun madrasah di Jawa Timur mengembangkan literasi. dapat menjadi bagian dari pengembangan dan Nah, saat ini, dengan kemajuan literasi nasional. banyaknya jumlah satuan pendidikan madrasah di Penulis memberikan Jawa Timur yang berjumlah masukan sekaligus apresiasi 465 dari tingkat RA, MI, kepada kepala Kantor MTs, dan MA. Sedangkan, Wilayah Kementerian Agama jumlah madrasah swasta Provinsi Jawa Timur untuk lebih dari tiga belas ribu. menyatukan para penggiat (Sumber: Kanwil Kemenag literasi guru madrasah se- Jatim). Tentu saja memiliki Jatim. Maka, terbentuklah ratusan ribu pendidik dan suatu wadah kegiatan tenaga kependidikan yang Ikatan Guru Madrasah sangat banyak. Ini adalah Penggiat Literasi (IGMPL) kekuatan dan peluang untuk Jawa Timur. Komunitas ini membumikan gerakan bertujuan untuk menjadikan literasi di madrasah. para penggiat literasi madrasah bersatu dalam Penulis sebagai anggota langkah dan kegiatan untuk tim penyusun program membumikan literasi di Jawa GELEM memandang ini Timur. adalah pekerjaan rumah bersama seluruh elemen Penulis sebagai ketua MG | Majalah Literasi Indonesia

“Harapan saya kegiatan ARTIKEL 237 OPINI literasi madrasah di Jawa MG Timur dengan IGMPL dapat wadah ini, baik penggiat berkembang pesat. Melalui literasi maupun guru JANUARI wadah ini, baik penggiat madrasah akan maksimal 2021 literasi maupun guru bergerak memajukan literasi madrasah akan maksimal dan mutu madrasah. Pada bergerak memajukan akhirnya, madrasah akan literasi dan mutu madrasah. menjadi obor literasi di Indonesia. n IGMPL, telah melakukan langkah konkret dalam menajamkan kegiatan literasi ini. Langkah pertama, penulis (sesuai amanah Kakanwil) melakukan koordinasi dengan guru madrasah dari berbagai jenjang di Jawa Timur. Kedua, menyamakan persepsi antarguru dan pemerhati pendidikan madrasah melalui kegiatan pertemuan daring. Ketiga, membentuk kepengurusan dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Keempat, merumuskan AD/ART dan program dan kegiatan. Kelima, melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk peningkatan kapasitas organisasi. Harapan saya kegiatan literasi madrasah di Jawa Timur dengan IGMPL dapat berkembang pesat. Melalui Majalah Literasi Indonesia | MG

238 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 MENEGUHKAN PEMBELAJARAN VIRTUAL DI ERA DIGITAL Oleh: Ali Harsojo, M.Pd. Penggiat Literasi dan Guru SDN Pajagalan II Sumenep Muncul pro dan ajaran agar ditunda. Tetapi, kontra tentang ada pula yang menginginkan dimulainya bahwa tahun ajaran tahun ajaran baru tetap dilaksanakan baru 2020- pada Juli 2020 dengan 2021. Jamak dijumpai dalam memperhatikan protokol pemberitaan media massa kesehatan. menyebutkan banyak pihak yang menghendaki tahun Ternyata beragam kehendak masyarakat MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 239 OPINI MG JANUARI 2021 tersebut telah terjawab 15/2020. Yaitu menggunakan dengan lahirnya kebijakan metode pembelajaran jarak Menteri Pendidikan dan jauh (PJJ) dalam jaringan/ Kebudayaan yang terbaru. online (daring) dengan Kebijakan tersebut berupa menggunakan gawai panduan penyelenggaraan maupun laptop melalui pembelajaran pada beberapa portal dan aplikasi tahun ajaran dan tahun pembelajaran daring. akademik baru di masa pandemi covid-19. Panduan Guru sebagai petugas yang mengatur tentang profesi harus mampu penyelenggaran pendidikan menerjemahkan kebijakan pada satuan pendidikan di strategis tersebut hingga zona kuning, oranye, dan tataran teknis. Artinya, merah dilarang melakukan guru bertanggung jawab pembelajaran tatap muka melaksanakan kegiatan (PTM). pembelajaran jarak jauh dengan cara virtual atau Mengapa masih online. mengharuskan belajar dari rumah? Kemdikbud Kenyataannya, mencatat, hingga 15 Juni melaksanakan kegiatan 2020 masih terdapat 94% pembelajaran virtual kepada peserta didik berada di peserta didik tidak mudah zona kuning, oranye, dan dan cepat. Penulis sebagai merah yang tersebar di guru juga merasakan 429 kabupaten/ kota di hal yang sama. Butuh Indonesia. Hanya sekitar 6% tahapan yang matang agar peserta didik yang berada pelaksanaan pembelajaran di zona hijau. Maka, sesuai virtual dapat berjalan lancar. dengan kondisi tersebut, kegiatan pembelajaran bagi Pengalaman empiris peserta didik harus tetap penulis dalam menerapkan menerapkan belajar dari pembelajaran virtual, cukup rumah. efektif di era digital ini. Dalam konteks literasi digital, Maka pelaksanaan pembelajaran virtual adalah belajar dari rumah (BDR) hal yang relevan. Bahkan, tahun ajaran baru ini sudah seharusnya dilaksakan mengacu surat edaran sebagai bentuk perwujudan Sekjen Kemendikbud No. implementasi literasi digital di sekolah dan kelas Majalah Literasi Indonesia | MG

240 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 pembelajaran. dapat melaksanakan Bagaimanakah cara kegiatan pembelajaran virtual dengan lancar. meneguhkan pembelajaran virtual berbasis literasi Nah, dapat disarikan digital? Kunci utamanya bahwa orang tua dan peserta adalah mendapat dukungan didik perlu mendapatkan dari semua pihak. Terutama pemahaman tentang literasi dari orang tua peserta didik digital dan manfaatnya. yang dapat memfasilitasi Sebab, dukungan besar peserta didik dalam belajar orang tua akan mendorong dari rumah. pula semangat belajar peserta didik. Di era digital Langkah strategis yang ini tidak ada lagi orang dilakukan penulis adalah tua, peserta didik, dan sebagai berikut. Pertama, guru yang tidak dapat sebagai guru kelas, penulis menggunakannya untuk hal menyapa orang tua yang bermanfaat. Termasuk peserta didik di grup WA kegiatan pembelajaran paguyuban wali peserta virtual ini. n didik. Kedua, penulis memberikan pemahaman tentang pembelajaran virtual melalui WA grup dan video tutorial yang dibuat oleh guru tentang prosedur penggunaan aplikasi meeting virtual atau daring. Ketiga, penulis melakukan uji coba diskusi virtual bersama pesera didik yang didampingi oleh orang tua. Penulis meminta peserta didik aktif dalam uji coba diskusi virtual tersebut. Sekaligus penulis menjelaskan prosedur pembelajaran virtual yang akan digunakan dalam pembelajaran berikutnya. Keempat, penulis dan peserta didik (kelas tinggi) MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 241 OPINI MG JANUARI 2021 URGENSI LITERASI DI MADSIAGIPTAANLDEMI Oleh: Hadi Ismanto Guru SD Islam Bina Cendekia, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten Sampai saat ini Pembelajaran daring yang belum ada yang telah dilakukan selama dapat memastikan empat bulan ini masih waktu berakhirnya menimbulkan kendala yang pandemi covid-19 harus segera diselesaikan. Di ini. Karena itu, Kemendikbud antaranya akan kita kupas sat memutuskan untuk per satu sebagai berikut. memperpanjang masa pembelajaran daring. Pertama, jaringan internet yang belum merata dan Majalah Literasi Indonesia | MG

242 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 berfungsi dengan optimal. Banyak siswa justru Jaringan ini adalah menjadikan gawai sebagai kebutuhan pokok dalam tempat mencurahkan pembelajaran daring. perasaan dan mengatasi Jaringan yang baik harus kejenuhan. Bahkan, sampai dimiliki oleh kedua belah bermain game yang tak pihak. Selain itu, kuota kenal usai. internet yang mahal juga menjadi kendala dalam Berdasarkan Wikipedia, pembelajaran daring. Apalagi literasi digital adalah pembelajaran menggunakan pengetahuan dan kecakapan aplikasi Meeting Conference untuk menggunakan media yang memakan kuota yang digital, alat-alat komunikasi, besar. atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, Kedua, kemampuan guru menggunakan, menggunakan teknologi membuat informasi, dan masih sangat terbatas. Guru memanfaatkannya secara hanya menggunakan aplikasi sehat, bijak, cerdas, cermat, yang digunakan sehari- tepat, dan patuh hukum hari. Seperti WhatsApp dan dalam rangka membina Social Media Messeger. komunikasi dan interaksi Padahal, banyak aplikasi dalam kehidupan sehari- yang dapat digunakan hari. Literasi digital menjadi untuk mempermudah sebuah keniscayaan bagi proses pembelajaran guru, siswa, dan orang daring. Sebut saja aplikasi tua karena ke depannya, Zoom, Google Meet, Google penggunaan digital akan Classroom, Google Form, mendominasi dunia dan sebagainya. Pandemi pendidikan. Beberapa hal benar-benar memaksa guru yang perlu diperhatikan belajar berbagai teknologi agar literasi digital dapat yang tersedia dalam waktu berkembang dengan baik. singkat. Pertama, pengetahuan Ketiga, kelekatan siswa tentang internet, aplikasi, dan kepada gawai. Pembelajaran penggunaannya. Orang tua daring membuat interaksi dan guru dapat dipastikan siswa dengan gawai menjadi pengetahuannya tentang semakin erat. Gawai yang aplikasi digital dan kecepatan seharusnya dijadikan sarana dalam pengoperasiannya pembelajaran, malah kalah oleh siswa atau anak. menjadi kontraproduktif. Karena itu, orang tua dan MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 243 OPINI MG JANUARI 2021 guru harus mau untuk bersosial. Begitu juga mengetahui dan belajar dengan pergeseran budaya, tentang sosial media dan etika, dan tata krama. Hal aplikasi lainnya. Bayangkan, ini terjadi karena anak jika guru dan orang tua tidak menerima informasi dari mau tahu tentang hal itu, banyak referensi dan tidak pasti kegiatan pembelajaran mendiskusikan dengan menjadi hal yang tidak orang tua dan guru. Ketika diminati dan anak tidak orang tua dan guru sadar dapat diawasi. akan urgensinya literasi digital, maka manfaat Kedua, akan banyak didapatkan mempertimbangkan dibandingkan risiko yang manfaat dan risiko. Semua menghadang. n praktisi pendidikan harus open minded Majalah Literasi Indonesia | MG dengan perubahan yang cepat terjadi. Digitalisasi pendidikan memang banyak manfaatnya. Di antaranya adalah mudahnya mendapatkan informasi dan referensi pembelajaran, komunikasi yang cepat, dan memudahkan pembelajaran sehingga belajar tidak harus di dalam ruang sekolah. Selain manfaat, digitalisasi juga mempunyai risiko. Kemungkinan yang akan terjadi adalah gangguan fisik, seperti pada mata, motorik, dan konsentrasi. Selain itu, gangguan bahasa dan sosial juga risiko yang harus diperhatikan. Informasi yang diterima tanpa penghalang dapat memengaruhi anak dalam berbahasa. Sedangkan dalam hal sosial, anak cenderung kurang berinteraksi dan

244 ARTIKEL OPINI MG JANUARI 2021 KONTRIBUSI VIRAL BAGI PENDIDIKAN MORAL Oleh: Kusumaningsih Pemerhati dan Pengamat Edukasi Telepon seluler yang bisa ditimbulkan. merupakan produk Masyarakat sosial juga mengakui dari teknologi betapa kontroversialnya sebuah dan modernisasi. HP bagi kehidupan manusia. Banyak manfaat Tidak hanya anak-anak, tapi bagi yang ditawarkan. Banyak semua kalangan usia. solusi yang bisa diperoleh bagi semua permasalahan. Banyak Masyarakat sosial juga kemudahan yang ada di setiap belum menemukan filter kesulitan. Banyak perubahan yang ampuh akibat buruk HP sebagai sarana media sosial. MG | Majalah Literasi Indonesia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook