Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore kelas11_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 2_sri

kelas11_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 2_sri

Published by haryahutamas, 2016-06-01 20:04:33

Description: kelas11_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 2_sri

Search

Read the Text Version

osilsokop yang khas. Kedua menggunakan kemampuan yang lebih tinggi. Peraga sensitippemakai instrument tradisional sentuhan menyelesaikan isu kekacauan dalam kendaraan dandan yang mengalami sementara memberi akses yang jelas bersih pada tombol layar.perkembangan dalam area Memberi garis bantu yang dapat digunakan sebagai acuan. Kendaliwindow / internet. Kunci untuk intuitif memungkinkan para pemakai osiloskop merasamencapai pemakai kelompok nyaman mengendalikan osiloskop seperti mengendalikan mobil,besar demikian adalah fleksibilitas sementara memberi waktu penuh pada pengguna untuk mengaksesgaya pengoperasian. Kebanyakan osiloskop. Kebanyakan osilskop portable membuat osiloskoposiloskop menawarkan efisien dalam banyak perbedaan lingkungan kerja di dalamkeseimbangan pencapaian dan laboratorium ataupun di lapangankesederhanaan dengan memberpemakai banayk cara untukmengoperasikan instrument.Tampilan panel depan disajikanuntuk pelayanan pengendalianvertikal, horisontal dan picu.Penggunaan banyak antara mukaicon grafik membantu memahamidan dengan tak sengaja7.7.6. Probe keteliatian pengukuran, namun7.7.6.1. Probe pasip juga mengurangi amplitudo sinyal pada masukan osiloskop denganUntuk pengukuran sinyal dan factor 10.besar tegangan, probe pasipmemberikan kemudahan dalam Probe pasip memberikan solusipemakaian dan kemampuancakupan pengukuran. Fasangan sempurna terhadap tujuanprobe tegangan pasip denganarus probe akan memberi solusi pengamatan pada umumnya.ideal pengukuran daya. Namun, probe pasip tidak dapatProbe attenuator pengurangan mengukur secara akurat sinyal10X (baca sepulu kali) membebani yang memiliki waktu naik ekstrimrangkaian dalam perbandingan cepat dan mungkin terlalu seringsampai 1X probe dan merupakan membebani sensitivitas rangkaian.suatu tujuan umum probe pasip. Bila kecepatan sinyal clockPembebanan rangkaian menjadi bertambah dan tuntutanlebih ditujukan pada frekuensi kecepatan lebih tinggi dari padayang lebih tinggi dan atau sumber kecepatan probe sedikit akansinyal impedansi yang lebih tinggi, berpengaruh terhadap hasilsehingga meyakinkan untuk pengukuran. Probe aktif danmenganalisa interaksi diferensial memberikanpembebanan sinyal / probe penyelesaian ideal untuksebelum pemilihan probe. Probe pengukuran sinyal kecepatanattenuator 10K meningkatkan tinggi atau diferensial.

Gambar 7-60. Probe pasip tipikal beserta asesorisnyaKarena ini mengecilkan sinyal,probe attenuator 10X membuatnya 7.7.6.2. Probe aktif dan Probesulit melihat sinyal kurang dari Differensial10mV puncak ke puncak. Penambahan kecepatan sinyalPenggunaan probe atenuator 10X dan tegangan lebih rendahsebagaiana tujuan penggunaan membuat hasil pengukuran yangprobe pda umumnya, namun akurat sulit dicapai. Ketepatandengan probe 1X dapat diakses sinyal dan pembebanan pirantidengan kecepatan rendah, sinyal merupakan isu kritis. Solusiamplitudo rendah. Beberapa probe pengukuran lengkap padamemiliki saklar atenuasi antara 1X kecepatan tinggi, solusidan 10X jika probe mempunyai pengamatan ketepatan tinggipilihan seperti ini yakinkan untuk menyesuaikan performansipengaturan penggunaan osiloskop (gambar 7-62).pengukuran benar. Gambar 7-61. probe performansi tinggi

Probe aktif dan diferensial dengan waktu naik tinggi, probemenggunakan rangkaian terpadu aktif kecepatan tinggi atau probekhusus untuk mengadakan sinyal diferensial yang akan memberikanselama akses dan transmisi ke hasil yang lebih akurat.osiloskop, memastikan integritassinyal. Untuk pengukuran sinyalGambar 7-62. Probe sinyal terintegrarasi Gambar 7-63. Probe reliable khusus pin IC7.8. Pengoperasian Osiloskop7.8.1. Pengesetan ground bumi. Ground osiloskopPada bagian ini menguraikan dilakukan dengan mengisi tigabagaiaman melakukan kabel power ke dalam saluranpengesetan dan mulai ground ke ground bumi.menggunakan osiloskop khusus, Menghubung osiloskop denganbagaimana melakukan ground ground diperlukan untukosiloskop mengatur pengendalian keamanan jika menyentuhdalam posisi standard an tegangan tinggi kasus osiloskopmenggnati probe. tidak diground banyak kasusPenabumian merupakan langkah meliputi tombol yang munculpenting bila pengaturan untuk diisolasi ini dapat memberi resikomembuat pengukuran atau kejut. Bagaimanapun denganrangkaian bekerja. Sifat menghubungkan osiloskop kepenbumian dari osiloskop ground secara tepat, arus berjalanmelindungi pemakai dari tegangan melalui alur ground ke groundkejut dan penabumian sendiri bumi lebih baik dari pada tubuh kemelindungi rangkaian dari groun bumi.kerusakan. Ground juga diperlukan untuk pengukuran yang teliti dengan 7.8.2. Menggroundkan osiloskop. Osiloskop osiloskop membutuhkan berbagi groundMenggroundkan osiloskop artinyamenghubungkan secara listrik yang sama dengan banyakterhadap titik acuan netral, seperti rangkaian yang diuji.

Banyak osiloskop tidak langkah menampung sinyal. Jikamembutuhkan pemisah hubungan osilskop tidak memilikike bumi ground. Osiloskop kemampuan ini, perlu dibantumempunyai dengan menjaga mengatur pengendalian posisikemungkinan resiko kejut dari standar sebelum pengukuranpengguna. dilakukan. Pada umumnya instruksi pengaturan osiloskop 7.8.3. Ground Diri Pengguna posisi standar adalah sebagaiJka bekerja dengan rangkaian berikut :terpadu (IC), juga diperlukan untukmengubungkan tubuh dengan x Atur osiloskop untukground. Rangkaian terpadumempunyai alur konduksi tipis mempergakan kanal 1yang dapat dirusak oleh listrikstatis yang dibangun pada tubuh. x Atur skala vertikal volt/div danPemakai dapat menyelamatkan ICmahal secara sederhana dengan posisi ditengah cakupan posisialas karpet dan kemudianmenyentuh kaki IC. Masalah ini x Offkan variable volt/divdiselesaikan pakaian dengan talipengikat ground ditunjukkan x Offkan pengaturan besarandalam gambar 6.4. Tali pengikatsecara aman mengirim perubahan x Atur penghubung masukanstatis pada tubuh ke ground bumi. kanal 1 pada DC x Atur mode picu pada auto x Atur sumber picu ke kanal 1 x Atur picu holdoff ke minimum atau off x Atur pengendali intensitas ke level minimal jika disediakan x Atur pengendali focus untuk7.8.4. Pengaturan Pengendali mencapai ketajaman peragaBagian depan osiloskop biasanya x Atur posisi horisontal time/div,terbagi dalam 3 bagian utama posisi berada ditengah-tengahyang ditandai vertikal, horisontal cakupan posisi.dan picu. Osiloskop mungkin 7.8.5. Penggunaan Probemempunyai bagian-bagian lain Sebuah probe berfungsi sebagaitergantung pada mmodel dan jenis komponen kritis dalam sistemanalog atau digital. Kebanyakan pengukuran, memastikanosiloskop memiliki sekurang- integritas sinyal dankurangnya dua kanal masukan memungkinkan pengguna untukdan setiap kanal dapat mengakses semua daya danmemperagakan bentuk gelombang performansi dalam osiloskop. Jikapada layar. Osiloskop multi kanal probe sangat sesuai dengansangat berguna untuk osiloskop, dapat dipastikanmembandingkan bentuk mengakses semua daya dangelombang. Beberapa osiloskop performansi osiloskop dan akanmempunyai tombol AUTOSET dan memastikan integritas sinyalatau DEFAULT yang dapat terukur.mengatur untuk mengendalikan

Probe dikompensasi dengan benarProbe Amplitudopengatur tes sinyalsinyal 1MHzProbe Gambar 7-64. Hasil dengan probepengatur dikompensasisinyal Probe tidak dikompensasi Amplitudo sinyal berkurangProbe Gambar 7- 65 Hasil dengan probe dikompensasi Probe kompensasi berlebihanpengatursinya l Amplitudo tes sinyal 1MHz Gambar 7-66. Probe kompenasi berlebihanKebanyakan osiloskop mempunyai x Hubungkan probe ke probeacuan sinyal gelombang kotak kompensasi misal acuan sinyaldisediakan pada terminal depan gelombang kotakdigunakan untuk menggantikankerugian probe. Instruksi untuk x Ground probe dihubungkanmengganti kerugian probe pada dengan ground osiloskopumumnya sebagai berikut : x Perhatikan sinyal acuanx Tempatkan probe pada kanal gelombang kotak vertikal x Buat pengaturan probe yang tepat sehingga ujung

gelombang kotak berbentuk siku. Tegangan Tegangan puncak puncak ke puncakSumbu nol Harga RMS Gambar 7-67. Tegangan puncak ke puncak gratikul Pengukuran senter gratikul horisontal dan vertikalGambar 7-68. Pengukuran amplitudo senter Gambar 7-69. Pengukuran tegangan gratikul waktu digunakan. Ini akan memastikan Pada saat mengkompensasi, bahwa osiloskop memiliki selalu sertakan beberapa asesoris kekayaan listrik sebagaimana yang perlu dan hubungkan probe yang terukur. ke kanal vertikal yang akanTeknik Pengukuran Dengan Osiloskop.Ada dasar pengukuran dengan pengukuran ini merupakanosiloskop adalah tegangan dan penggabuangan teknik instrumentwaktu. Oleh karena itu untuk analog dan juga dapat digunakanpengukuran yang lain pada untuk menginterpretasikandasarnya adalah satu dari dua peragaan DSO dan DPO.teknik dasar tersebut. DalamKebanyakan osiloskop digital meliputi perangkat pengukuran yangdiotomatiskan. Pemahaman bagaimana membuat pengukuran secara

manual akan membantu dalam memahami dan melakukan pengecekanpengukuran otomatis dari DSO dan DPO.7.8.6. Pengukuran TeganganTegangan merupakan bagian dari tegangan puncak ke puncak (Vp-potensi elektrik yang p). Metode yang paling dasar daridiekspresikan dalam volt antara pengukuran tegangan adalahdua titik dalam rangkaian. Biasa menghitung jumlah dari luasansalah satu titiknya dalah ground divisi bentuk gelombang pada(nol volt) namun tidak selalu. skala vertikal osiloskop .Tegangan dapat diukur daripuncak ke puncak yaitu titik Pengaturan sinyal meliputimaksimum dari sinyal ke titik pembuatanan layar secara vertikalminimum. Harus hati-hati dalam untuk pengukuran teganganmengartikan tegangan tertentu. terbaik (gambar 7-67). SemakinTerutama osiloskop piranti banyak area layar yang digunakanpengukur tegangan. Pada saat pembacaan layar semakin akurat .mengukur tegangan kuantias yanglain dapat dihitung. Misal hukum Beberapa osiloskop mempunyaiohm menyaakan bahwa tegangan satu garis kursor yang membuatantara dua tiik dalam rangkaian pengukuran bentuk gelombangsama dengan arus kali resistansi. secara otomatis pada layar, TanpaDari dua kuantitas ini dapat harus menghitung tanda gratikul.dihitung : Kursor merupakan garisTegangan = arus X resistansi sederhana yang dapat berpindahArus = (Tegangan / resistansi )Resistansi = (tegangan / arus). melintasi layar. Dua garis kursorRumusan lain hokum daya, daya horisontal dapat bergerak naik dansinyal DC sama dengan teganga turun untuk melukiskan amplitudokali atus. Perhitungan lebih bentuk gelombang dari tegangakomplek untuk sinyal AC, namun yang diukur, dan dua garispengukuran tegangan merupakan vertikal bergerak ke kanan dank elangkah pertama untuk kiri untuk pengukuran waktu.penghitungan besaran yang lain. Pembacaan menunjukkan posisiGambar 7-67 menunjukkan satu tegangan atau waktu.dari tegangan puncak (Vp) dan 7.8.7. Pengukuran Waktu dan FrekuensiPengukuran waktu dengan lebar pulsa. Frekuensi kebalikanmenggunakan skala horisontal dari perioda sehingga periodadari osiloskop. Pengukuran waktu dikeahui, frekuensi merupakanmeliputi pengukuran perioda dan satu dibagi dengan perioda.

Sebagaimana pengukuran Pengukuran pulsa standar berupa lebar pulsa dan waktu naik pulsa.tegangan, pengukuran waktu lebih Waktu naik berupa sebagian pulsa pada saat beranjak dari teganganakurat bila diatur porsi sinyal yang rendah ke tinggi. Waktu naik diukur dari 10% sampai 90% daridiukur meliputi sebagian besar tegangan pulsa penuh. Ini mengurangi sudut transisiarea dari layar seperti ditunjukkan ketidakteraturan pulsa. Lebar pulsa merupakan bagian darigambar 7-67. waktu pulsa beranjak dari rendah ke tinggi dan kembali ke rendah 7.8.8. Pengukuran Lebar dan lagi. Lebar pulsa diukur pada 50% Waktu Naik Pulsa dari tegangan penuh (gambar 7- 70).Dalam banyak aplikasi, detailbentuk pulsa penting. Pulsa dapatmenjadi distorsi dan menyebabkanrangkaian digital gagal fungsi danpewaktuan pulsa dalam rentetanpulsa seringkali signifikan. Rise time Fall time100% tegangan90%50%10%0% Lebar pulsa Gambar 7-70. Pengukuran rise time dan lebar pulsa

7.8.9. Pengukuran Pergeseran FasaMetode untuk pengukuran penjejakan tegangan. Bentukpergeseran fasa, perbedaan waktu gelombang yang dihasilkan dariantara dua sinyal periodik yang susunan ini dinamakan polaidentik, menggunakan mode XY. Lissayous (nama ahli FisikaTeknik pengukuran ini meliputi Perancis Jules Antoinepemberian sinyal masukan pada Lissayous). Dari bentuk polasistem vertikal sebagaimana Lissayous dapat dibacabiasanya dan kemudian sinyal perbedaan fasa antara dua sinyalsinyal lain diberikan pada sistem dapat juga perbandingan frekuensihorisontal yang dinamakan (gambar 7-48) menunjukkan polapengukuran XY karena kedua untuk perbandingan frekuensi dansumbu X dan Y melakukan pergeseran fasa yang bervariasi.

BAB 8 FREKUENSI METERTujuan Pokok BahasanSetelah mengikuti pembahasan Dalam frekuensi metertentang frekuensi meter, para pembahasan meliputi :pembaca diharapkan dapat :1. Mendiskripsikan jenis-jenis 1. Frekuensimeter analog jenis-frekuensi meter jenis dan prinsip kerjanya 2. Frekuensimeter digital cara2. Mampu menjelaskan prinsip kerja kerja, metoda pengukuran, jenisfrekuensi meter – jenis kesalahan dan cara3. Mampu memahami cara penggunaannya.penggunaan frekuensi meter.8.1. Frekuensi Meter Analog membentuk lidah-lidah getar,Frekuensi meter adalah meter masing-masing mempunyaiyang digunakan untuk mengukur frekuensi getar yang berbeda.banyaknya pengulangan gerakan Lidah-lidah getar dipasangperiodik perdetik. Gerakan bersama-sama pada sebuah alasperiodik seperti detak jantung, fleksibel yang terpasang padaayunan bandul jam. sebuah jangkar elektromagnit.Ada dua jenis frekuensi meter Kumparan elektromagnet diberianalog dan digital. Frekuensi energi listrik dari jala-jala arusmeter analog merupakan alat ukur bolak-balik yang frekuensinyayang digunakan untuk mengukur akan ditentukan, maka salah satubesaran frekuensi dan yang dari lidah-lidah getar akanberkaitan dengan frekuensi. beresonansi dan memberikanTerdapat beberapa jenis defleksi yang besar bila frekuensifrekuensimeter analog diantaranya getarnya sama dengan frekuensijenis batang atau lidah getar, alat medan magnet bolak-balikukur ratio dan besi putar. Dalam tersebut.mengukur frekuensi atau waktuperioda secara elektronik dapatdilakukan dengan beberapa cara.8.1.1. Alat ukur frekuensi jenis 48 49 50 51 52batang atau lidah bergetar Gambar 8 -1 Kerja frekuensi meterAlat ukur frekuensi lidah getar jenis batang getarprinsip kerjanya berdasarkanresonansi mekanis. Jika sederetankepingan baja yang tipis

Gambar 8 -2 Prinsip frekuensi meter jenis batang getarBatang yang frekuensi dasarnya penunjukannya secara bertanggasama dengan frekuensi dalam 0,5 atau 1 Hz. Untukelektromagnet diberi energi, akan mempertahankan kalibrasi,membentuk suatu getaran. syaratnya getaran batang-batangGetaran batang ini dapat dilihat dipertahankan dalam batas-bataspada panel alat ukur berupa yang wajar. Kerugian alat inigetaran batang ditunjukkan penunjukan tidak cepat mengikutimelalui jendela. Apabila frekuensi perubahan-perubahan frekuensi.yang diukur berada diantara Sehingga alat ukur jenis ini hanyafrekuensi dua batang yang dipergunakan untuk frekuensi-berdekatan, maka kedua batang frekuensi komersiil.akan bergetar dan frekuensi jala-jala paling dekat pada batangyang bergetar paling tinggi.Frekuensi langsung terbacadengan melihat skala pada bagianyang paling banyak bergetar (misal 50 Hz).Pada lidah getar gaya bekerjaberbanding lurus dengan kuadratfluksi magnet tetap ¢ yangdisebabkan oleh magnetpermanen dan fluksi arus bolak-balik ¢m sin ωt (pada gambar 8-2).Alat ukur ini mempunyaikeuntungan karena konstruksisederhana dan sangat kokoh, Gambar 8 – 3 . Bentuk frekuensi meter batang getartidak dipengaruhi oleh teganganatau bentuk gelombang,

8.1.2. Alat pengukur frekuensi dari type alat ukur rasioDalam alat ukur frekuensi ini, frekuensi sedikit di bawah skalakumparan-kumparan medan terendah dari instrumen.sebagian membentuk dua Kumparan medan 2 adalah serirangkaian resonansi terpisah. dengan induktor L2 dan kapasitorKumparam medan 1 seri dengan C2, dan membentuk sebuahinduktor L1 dan kapasitor C1, dan rangkaian resonan yang diaturmembentuk sebuah rangkaian pada frekuensi sedikit lebih tinggiresonan yang diset ke suatu dari skala tertinggi instrumen. i1 arus pada M1 i2 arus pada M2Gambar 8 - 4 Prinsip frekuensi meter jenis meter pembagiKonstanta-konstanta rangkaian terdiri dari penjumlahan keduadipilih sedemikian rupa sehingga arus kumparan medan. Karenamenyebabkan arus-arus tersebut torsi yang dihasilkan oleh keduamempunyai resonansi masing- arus terhadap kumparan putarmasing 42 Hz dan 58 Hz seperti berlawanan dan torsi tersebutpada gambar 8-4. Rasio dari I1 merupakan fungsi dari frekuensidan I2 akan berubah secara tegangan yang dimasukkan.monoton dengan frekuensi- Setiap frekuensi yang dimasukkanfrekuensi di atas dan di bawah 50 dalam batas ukur instrumen,Hz.pada pertengahan skala. membangkitkan torsi yangKedua kumparan medan disusun menyebabkan jarum berada padaseperti pada gambar 8-3 dan posisi yang hasil pengukuran.dikembalikan ke jala-jala melalui Torsi pemulih dilengkapi dengangulungan kumparan yang dapat sebuah daun besi kecil yangberputar. Torsi yang berputar dipasang pada kumparan yangsebanding dengan arus yang berputar. Alat ukur ini biasanyamelalui kumparan putar, arus ini terbatas pada frekuensi jala-jala.

8.1.3. Alat ukur frekuensi besi putarPrinsip kerja alat ukur ini satu sama lain. Bagian pusattergantung pada perubahan arus dipasangkan sebuah jarumyang dialirkan pada dua rangkaian panjang dari besi lunak ringanparalel, satu induktif dan yang dan lurus sepanjang resultantelain non induktif. Bila terjadi medan magnet dari duaperubahan frekuensi dua kumparan. Alat ukur ini tidakkumparan A dan B yang terpasang menggunakan peralatanpermanen sumbu-sumbu pengontrol (ditunjukkan padamagnetnya akan saling tegak lurus gambar 8–5). rendah Tinggi A B Lb Ra Rb N L3 Suplai Gambar 8 – 5 Prinsip Alat Ukur frekuensi besi putar Gambar 8 – 6 Bentuk frekuensi meter analogRangkaian tersusun dari elemen- Wheatstone sebagai penyeimbangelemen seperti halnya jembatan pada frekuensi sumber. Kumparan

A mempunyai tahanan seri RA dan jarum akan bergerak mendekatiparalel dengan induktansi LA;kumparan B seri dengan RB dan sumbu medan magnet padaparalel dengan induktansi LB.Induktansi L berfungsi untuk kumparan B. Alat ukur ini dapat dirancang pada batas ukur frekuensi yang lebar maupunmembantu menekan harmonis- sempit tergantung padaharmonis tinggi pada bentuk parameter-parameter yang adagelombang arus, sehingga pada rangkaian.memperkecil kesalahanpenunjukan alat ukur. 8.2. Frekuensi Meter DigitalAlat ukur saat dihubungkan 8.2.1. Prinsip kerjadengan sumber tegangan, arus Sinyal yang akan diukurakan mengalir melalui kumparan A frekuensinya diubah menjadidan B dan menghasilkan kopel barisan pulsa, satu pulsa untukyang berlawanan. Jika frekuensi setiap siklus sinyal. Kemudiansumber yang diukur tinggi, maka jumlah pulsa yang terdapat padaarus yang mengalir pada interval waktu tertenu dihitungkumparan A akan lebih besar dengan counter elektronik. Karenadibanding dengan arus yang pulsa ini dari siklus sinyal yangmengalir pada kumparan B, tidak diketahui, jumlah pulsa padadikarenakan adanya penambahan counter merupakan frekuensireaktansi dari induktansi LB. sinyal yang diukur. Karena counterAkibatnya medan magnet elektronik ini sangat cepat, makakumparan A lebih kuat dibanding sinyal dari frekuensi tinggi dapatmedan magnet kumparan B, diketahui.sehingga jarum bergerak Blok diagram rangkaian dasarmendekati sumbu medan magnet meter frekuensi digitalpada kumparan A. Jika frekuensi diperlihatkan pada gambar 8-7.sumber yang diukur rendah, maka sinyal frekuensi tidak diketahuikumparan B mengalirkan arus dimasukkan pada schmitt trigger.lebih besar dari kumparan A dan Gambar 8 – 7 Rangkaian dasar frekuensi meter digital.Sinyal diperkuat sebelum masuk waktu naik dan turun yang sangatSchmitt Trigger. Dalam Schmitt cepat, kemudian dideferensier danTrigger sinyal diubah menjadi dipotong (clipped). Keluaran darigelombang kotak (kotak) dengan Schmitt Trigger berupa barisan

pulsa, satu pulsa untuk setiap start dan stop. Bila interval waktusiklus sinyal. Pulsa keluaran ini diketahui, kecepatan danSchmitt Trigger masuk ke gerbang frekuensi pulsa sinyal input dapatstart-stop. Bila gerbang terbuka diketahui. Misalnya f adalah(start), pulsa input melalui gerbang frekuensi dari sinyal input, N jumlahini dan mulai dihitung oleh counter pulsa yang ditunjukkan counter danelektronik. Bila pintu tertutup (stop), t adalah interval waktu antara startpulsa input pada counter berhenti dan stop dari gerbang. Makadan counter berhenti menghitung. frekuensi dari sinyal yang tidakCounter memperagakan (display) diketahui dapat dihitung denganjumlah pulsa yang telah masuk persamaan di bawah inimelaluinya antara interval waktu. F= N . tUntuk mengetahui frekuensi fungsinya mengubah gelombangsinyal input, interval waktugerbang antara start dan stop non kotak menjadi gelombangharus diketahui dengan teliti.Interval waktu perlu diketahui kotak atau pulsa dengansebagai time base rangkaian kecepatan yang sama dengansecara blok diagram ditunjukkanpada gambar 8 – 8. Time base frekuensi osilator clock. Barisanterdiri dari osilator kristal denganfrekuensi tetap, schmit trigger, pulsa kemudian masuk melaluidan pembagi frekuens. Osilatordiketahui sebagai osilator clock rangkaian pembagi frekuensiharus sangat teliti, supayaketepatannya baik, kristal ini persepuluhan yang dihubungkandimasukkan ke dalam ovenbertemperatur konstan. secara cascade. Setiap pembagiOutput dari osilator frekuensikonstan masuk ke Schmitt Trigger persepuluhan terdiri dari penghitung sepuluhan dan pembagi frekuensi dengan 10. hubungan dibuat dari output setiap pembagi persepuluhan secara serie, dan dilengkapi dengan switch selektor untuk pemilihan time base yang tepat. Gambar 8 - 8 Time base selektor.Gambar 8-8. Blok diagram pembentukan time base

Pada blok diagram gambar 8-8. pada tap 10-2 x dan intervalfrekuensi osilator clock adalah 1 waktunya 100 μdetik; 103 pulsaMHz atau 106 Hz. Jadi output per detik pada tap 10-3x danSchmitt Trigger 106 pulsa per interval waktu 1 mdetik; 102 pulsadetik. Pada setiap 1x dari switch per detik pada tap 10-4x danada 106 pulsa per detik, daninterval waktu antara dua pulsa interval waktu 10 mdetik; 10 pulsayang berturutan 10-6 detik atau perdetik pada tap 10-5 dan interval1μdetik. Pada tiap 10-1x, pulsatelah melalui satu pembagi waktu 100 mdetik; satu pulsa perpersepuluhan, dan berkurang detik pada tap 10-6x dan intervaldengan faktor 10, dan sekarangada 105 pulsa perdetik. Jadi waktunya 1 detik. Interval waktuinterval waktu diantaranya adalah10 μdetik. Dengan cara yang antara pulsa-pulsa ini adalah timesama, ada 104 pulsa per detik base dan dapat dipilih dengan switch selektor (switch pemilih). Pernyataan simbolik dari rangkaian flip-flop (FF) digambarkan pada gambar 8 - 9.Gambar 8 - 9 Pernyataan simbolik dari rangkaian flip-flop.Flip-flop berfungsi sebagai rangkaian multivibrator bistablegerbang start dan stop, dan dan mempunyai dua keadaanrangkaian flip-flop diperlihatkan seimbang.pada gambar 8-10. ini adalahRC RC R R RB RBGambar 8 – 10 Rangkaian flip-flop (multivibrator bistable)

Keadaan 0 (state 0) −Keadaan 1 (state 1) Bila output Υ pada tegangan positif dan output Y pada tegangan 0 − Bila output Υ pada tegangan nol dan output Y pada tegangan positipTegangan negatif diberikan pada keadaan ke yang lain, suatuset terminal S, merubah flip-flop ke inverter harus digunakan padakeadaan 1. bila sekarang pulsa terminal input untuk merubahnegatip diberikan pada terminal pulsa trigger positif menjadi pulsareset R, flip-flop berubah menjadi negatif. Pada langkah ini akankeadaan 0. perlu dicatat dalam hal diketahui cara kerja gerbang AND,pulsa positif digunakan untuk karena ini digunakan padamerubah flip-flop dari satu rangkaian instrumen digital.Gambar 8 - 11 Rangkaian ANDGerbang AND lambang gerbang input 0, ada arus melalui diodaAND diperlihatkan pada gambar karena mendapat bias maju dan8-11. Input A dan B sedang output 0. bila dua input tersebutoutputnya A.B, dibaca sebagai “A berubah terhadap waktu, respondan B”. Bila input dalam bentuk rangkaian AND diperlihatkan padapulsa tegangan positif, input A dan gambar 8 - 12. Tabel kebenaranB “Reverse Bias” semua dioda untuk rangkaian ini diberikan pada(pada gambar 8-11), dan tidak ada gambar 8 - 12, 0 menyatakan tidakarus melalui tahanan sehingga ada input atau output, dan 1outputnya positif. Bila salah satu menyatakan ada input dan output.Gambar 8-12. Tabel Kebenaran dari suatu gerbang AND

Secara singkat gerbang AND inpit lainnya dapat munculmempunyai dua input dinyatakandengan simbol A dan B. Bila sebagai pulsa positif pada outputtegangan positif diberikan padasalah satu terminal input, gerbang (pada gambar 8 -12). Sebaliknyaterbuka dan tetap terbuka selamategangan positif tetap pada input bila gerbang ditutup, pulsa tidaktersebut. Dengan gerbang terbuka dapat melaluinya. Rangkaianpulsa, positif yang diberikan pada lengkap untuk pengukuran frekuensi diperlihatkan pada gambar 8 - 13. Gambar 8 – 13 Rangkaian untuk mengukur frekuensi.Pulsa positif dari sumber frekuensi dari gerbang utama. Karena itu tidak ada pulsa dari sumberyang tidak diketahui sebagai sinyal frekuensi yang tidak diketahui,yang dihitung masuk pada input dapat lewat melalui gerbang utama. Supaya mulai bekerja,A gerbang utama dan pulsa positif pulsa positif disebut pulsa pembaca (“Read Pulse”) diberikanselektor time base masuk pada pada terminal reset R dari FF1, ini menyebabkan FF1 berubahinput B ke “gerbang start”. Mula- keadaan dari 1 ke 0. Sekarangmula flip-flop FF, pada keadaan 1.Tegangan pada output Ydimasukkan pada input A salahsatu terminal masukan dari“gerbang stop” berfungsi −membuka gerbang. Tegangan 0 output Υ tegangan positif dan output Y nol. Sebagai hasilnya,dari output Y flip-flop FF1 yangmasuk ke input A dari “start “gerbang stop” menutup dangerbang” menutup gerbang ini. “gerbang start” terbuka. Pulsa pembaca yang sama diberikanBila “gerbang stop” terbuka, pulsa pada dekade counterpositif dari time base dapat lewatpada set input terminal S dari flip- menyebabkannya menjadi nol danflop FF2 dan menjadikannya tetap penghitungan mulai bekerja.pada Keadaan 1. tegangan 0 dari Bila pulsa lain dari time base − masuk, ini dapat lewat gerbangoutput Υ masuk pada terminal B start ke terminal, reset FF2

merubah dari keadaan 1 ke selektor lewat melalui “gerbangkeadaan 0. Tegangan positif yang stop” yang terbuka ke terminaldihasilkan dari input Y (disebut input set S dari FF2, merubahsinyal gating) dimasukkan pada kembali ke keadaan 1. Input dariinput B dari gerbang utama,membuka gerbang tersebut. −Sekarang pulsa dari sumberfrekuensi yang tidak diketahui terminal Υ menjadi nol, dandapat lewat dan dicatat pada karenanya gerbang utamacounter. Pulsa yang sama lewat menutup penghitungan berhenti.gerbang start masuk pada set Jadi counter menghitung jumlahinput S dari FF1 merubahnya dari pulsa yang lewat gerbang utamakeadaan 0 ke 1. Ini menyebabkan pada interval waktu antara duagerbang start tertutup dan pulsa yang berturutan dari selektorgerbang stop.terbuka. Tetapi time base. Sebagai contoh, timekarena gerbang utama tetap base dipilih 1 detik, jumlah pulsaterbuka, pulsa dari sumber yang ditunjukkan counterfrekuensi yang tidak diketahui merupakan frekuensi sumber yangtetap lewat menuju counter. tidak diketahui dalam satuan Hz.Pulsa selanjutnya dari time base Peralatan terdiri dari dua gerbang AND dan dua flip-flop, disebut gerbang control flip-flop.8.2.2. Rangkaian Frekuensi Meter Digital yang DisedehanakanRangkaian frekuensi meter digital sederhana diperlihatkan pada gambar8 – 14.Gambar 8 - 14 Rangkaian digital frekuensi meter.

Ada dua sinyal yang harus diikuti :Sinyal input atau sinyal yang Sinyal gating ini memberikan selangdihitung frekuensi melalui waktu dimana counter (yang terdiri dari susunan dekade counter) akanpengukuran. menghitung semua pulsa yang masuk.Sinyal input diperkuat dan masuk didisplay pada DCAS. Frekuensike Schmitt Trigger, dimana sinyal dapat dibaca langsung dalam haldirubah menjadi barisan pulsa. time base selektor menggerakkanTime base dibentuk oleh Schmitt titik desimal pada display.Trigger menjadi pulsa-pulsaterpisah 1μ detik. Pulsa ini masuk 8.3. Metode Pengukuranke rangkaian dekade 6 (DDA’S).Switch selektor mengeluarkan 8.3.1. Pengukuran Frekuensiinterval waktu yang diperoleh dari1μ detik sampai 1 detik. Input dari Dengan Countertime base berasal dari osilatorclock dan schmitt trigger. Frekuensi dapat diukur denganPulsa output pertama dari switchtime base selektor lewat melalui menghitung jumlah siklus darischmitt trigger ke gerbang controlflip-flop. Gerbang control flip-flop sinyal yang tidak diketahui selamadalam keadaan dimana sinyalyang memenuhi dapat masuk ke interval waktu yang dikontrol.gerbang utama adalah ANDgerbang, pulsa sinyal input Gambar 8 - 15 memperlihatkandibiarkan masuk ke DCAs, dimana diagram untuk counter yangmereka akan dihitung semua dandidisplay. Proses ini berlanjut bekerja sebagai pengukursampai pulsa kedua sampai padacontrol flip-flop dari DDAs (dekade frekuensi.deviding assembles) ataurangkaian pembagi dekade. Ada dua sinyal yang perlu diikutiKontrol gerbang berganti keadaandan mengeluarkan sinyal dari sinyal input dan sinyal gating.gerbang utama dan tidak ada lagipulsa yang diizinkan masuk ke Kedua sinyal masuk ke gerbangrangkaian penghitung, karenagerbang utama sudah tutup. Jadi utama, yang biasanya merupakanjumlah pulsa yang lewat selama gerbang AND 2 input. Input sinyalselang waktu tertentu dihitung dan yang akan diukur frekuensinya, pertama kali masuk ke suatu amplifier dan kemudian ke rangkaian schmitt trigger. Di sini sinyal dirubah menjadi gelombang kotak yang amplitudonya tidak tergantung dari amplitudo gelombang input. Gelombang kotak ini dideferensier, sehingga sinyal yang datang pada sepanjang gerbang utama terdiri dari barisan pulsa tajam yang terpisah oleh periode sinyal input yang sebenarnya.

Gambar 8-15 Blok diagram dari counter electronik yang bekerja sebagai pengukur frekuensiGating sinyal di dapat dari osilator pulsa yang diterima selamakristal. Pada diagram blok gambar interval waktu yang diberikan oleh8-15. osilator atau frekuensi time time base.base adalah 1 MHz. Output dari Karena frekuensi dapattime base dibentuk oleh rangkaian didefinisikan dengan jumlahschmitt trigger, sehingga menjadi kemunculan fenomena tertentupulsa-pulsa yang terpisah 1μ pada selang waktu yangdetik, masuk ke rangkaian didefinisikan counter akanpembagi persepuluhan (dekade mendisplay frekuensi sinyal.devider). Dalam contoh Biasanya switch selector timediperlihatkan 6 DDAs digunakan base menggerakkan titik desimalyang outputnya dihubungkan display, sehingga frekuensi dapatdengan time base selektor. Switch dibaca langsung dalam Hertz,pada panel depan memungkinkan kilohertz atau megahertz.untuk dipilihnya interval waktu 1μdetik. Output dari time base 8.3.2. Pengukuran Frekuensiselektor lewat melalui schmitt System Heterodynetrigger dan masuk ke gerbang Kemampuan pengukuran daricontrol flip-flop. Gerbang kontrol counter elektronik pada modekemudian berada pada keadaan kerja “frekuensi” dapat diperluaslain yang akan menolak sinyal dengan menggunakanyang memenuhi dari gerbang “heterodyne converter”. Iniutama. Gerbang utama ini tertutup diperlihatkan pada blok diagramdan tidak ada lagi pulsa yang gambar 8-16. Sinyal inputmasuk ke DCAs. Display DCAs dimasukkan pada heterodynesekarang menunjukkan jumlah converter, yang terdiri dari osilator

reference dan mixer stage sekitar 5 MHz. Pengguna frekuensi converter memperluasdengan filter low-pass. Frekuensi daerah ini sampai 500 MHz atau lebih tinggi.sinyal input fs dan frekuensiosilator reference, f0, dimasukkanpada mixerstage yang akanmenghasilkan jumlah dan selisih Beberapa counter yang lebihdua frekuensi tersebut. Tetapi filter sophisticated mempunyaifilter low-pass, hanya melaukan perlengkapan untuk unit plugonselisih frekuensinya pada yang mudah dapat dihubungkanrangkaian gerbang dari counter. frekuensi converter denganCounter kemudian menghitung memasukkan sambungan yangfrekuensi (fo-fs) atau (fs-f0), tepat pada frame counter. Dekadetergantung pada apakah frekuensi Divider Assemblies (DDAs) padasinyal input di atas atau di bawah rangkaian osilator counterfrekuensi osilator reference. menghitung frekuensi time baseKebutuhan untuk mengetahui dari 1 MHz turun sampai 1 Hz,apakah penjumlahan atau melengkapi perioda 1 detik.pengurangan terhadap frekuensi Keuntungan dari time base 1 detik,reference yang akan dibaca adalah bahwa pembacaancounter, supaya memperoleh frekuensi input dalam siklusfrekuensi sinyal yang tidak perdetik, suatu gambaran yangdiketahui, kadang-kadang telah umum. Bila time basemempersulit pekerjaan, tetapi lainnya dipilih dengan mengaturmetode ini memperluas daerah control “time base” pada panelpenggunaan counter dengan depan, titik desimal pada displayefektif. Suatu counter dengan time akan terletak pada posisi tertentu,base frekuensi 1 MHz biasanya sehingga pembacaan kembalimempunyai daerah frekuensi input dalam siklus perdetik. Gambar 8 – 16. Konversi frekuensi Heterodyne

Tidak perlu menggunakan time kecepatan tali dapat dibacabase 1 detik, pada kenyataannya langsung dalam cm/detik, bilabanyak penggunaan yang counter menghitung 100 pulsamembutuhkan time base yang perputaran untuk waktu 1 detik.berbeda. Sebagai contoh, bila Bila kecepatan tali diinginkanroda drum putaran pada gambar dalam cm/menit counter dapat8–23 mempunyai keliling 100 cm, diatur untuk menghitung 100 pulsakecepatan tali (v) dalam cm/detik perputaran untuk 60 detik denganadalah 100 kali kecepatan sudut menggunakan 10 cam pada rodaroda drum ® dalam putaran drum.perdetik; jadi V = 100 R,Gambar 8 – 17. Gambar putaran drum menghasilkan 10 pulsa perputaran untuk digunakan dengan counter.8.3.3. Pengukuran Perioda Dengan Counter Perioda TunggalPada beberapa penggunaan lebih membuka dan menutup gerbangdiinginkan pengukuran perioda utama. Pulsa yang terpisah secarasinyal dari pada frekuensinya. Ini tetap dari osilator kristal dihitungdapat dilakukan dengan merubah untuk satu perioda frekuensi sinyalsusunan blok diagram dari yang tidak diketahui. Sebagairangkaian pengukur frekuensi, contoh terlihat pada gambar 8-18.sehingga sinyal yang dihitung dan time base di atur pada 10 μdetiksinyal gating bertukar tempat. (time base frekuensi 100 khz), danPada gambar 8-18. diperlihatkan, jumlah pulsa 100 kHz yangblok diagram counter dalam mode muncul selama perioda sinyal,penguran “perioda”. Sinyal gating yang tidak diketahui dihitung dandibentuk dari input yang tidak didisplay pada DCAs.diketahui, sekarang mengatur,

Gambar 8 – 18. Diagram blok dari counter pada mode kerja “periode tunggal” dan “periode ganda rata-rata”Ketelitian dari pengukuran perioda memotong jalur dari blok diagram.dapat dinaikkan dengan Frekuensi kristal 1 MHz dibagimenggunakan mode kerja oleh 1 DDA menjadi frekuensi 100“perioda ganda rata-rata”. khz (periode 10 μdetik). PulsaPengukuran tipe ini sama dengan clock ini dibentuk oleh frekuensipengukuran perioda tunggal, yaitu trigger dan dimasukkan padasinyal gating dibentuk dari sinyal gerbang utama untuk dihitung.input yang tidak diketahui dari Sinyal input yang periodenya akansinyal yang dihitung dari time base diukur diperkuat, dibentuk denganosilator. Perbedaan dasar ialah trigger perioda, dan masuk ke 5bahwa gerbang utama diteruskan DDAs secara cascade,terbuka untuk lebih lama dari menghitung frekuensi input yang dibagi dengan faktor 105. Sinyalsuatu periode sinyal yang tidakdiketahui. Ini dipenuhi dengan yang terbagi ini kemudian dibentukmelewatkan sinyal yang tidak dengan “multiple-period trigger”diketahui melalui satu atau lebih (rangkaian schmitt trigger lainnya)DDAs, sehingga periode ini dan masuk pada “gerbang controldiperlebar dengan faktor 10,100 flip-flop”. Gerbang control iniatau lebih. memberikan “pulsa stop” dan pulsa yang memenuhi untukGambar 8-18. memperlihatkan gerbang utama. Pada umumnya,mode periode ganda rata-rata, gerbang utama selalu terbukasebagai modifikasi pengukuran dengan membersarnya intervalperiode tunggal dengan waktu, pada kenyataannya

kenaikan interval waktu ini 105. (counted sinyal). Dengan perkataan lain, frekuensi sinyaldalam hal DCAs menghitung yang lebih rendah mengambil alih time base. Pada blok diagramjumlah dari interval 10 μdetik yang gambar 8-19. menunjukkan hal ini. Jumlah siklus sinyal frekuensiterjadi selama 100.000 x perioda tinggi f1 yang terjadi selamainput. Pembacaan logik perioda sinyal frekuensi rendah f2 dihitung dan didisplay pada DCAs.direncanakan supaya titik desimal Pengukuran perbandingan ganda memperluas perioda sinyaldisplay berada pada tempat yang frekuensi rendah dengan suatu faktor misalnya 10.000 dantepat. sebagainya. Perlu dicatat bahwa “selektor time base” pada posisi8.3.4.Pengukuran Perbandingan “external” dan f1 mengambil alih fungsi “osilator internal”. atau Perbandingan Ganda Pengukuran perbandinganadalah efek dari pengukuranperiode dengan frekuensi dari duasinyal yang lebih rendah berfungsisebagai “gating sinyal” danfrekuensi sinyal yang lebih tinggisebagai sinyal yang dihitungGambar 8-19. Blok diagram counter yang bekerja sebagai “perbandingan” dan “perbandingan ganda”.8.3.5. Pengukuran Interval Waktu Dengan CounterPengukuran interval waktu dapat Blok diagram untuk pengukuran inidilakukan dengan blok dasar diberikan pada gambar 8-20.seperti pada pengukuran Bentuk ini memperlihatkan dua“perbandingan”. Pengukuran ini input terminal A dan B diparalelberguna untuk mencari lebar pulsa dan satu kanal memberikan pulsadari suatu bentuk gelombang. yang memenuhi untuk gerbang utama dan pada kanal yang lain

pulsa yang tidak memenuhi. “slope selection” seperti yangGerbang utama terbuka pada titik diberikan pada blok diagram.“leading edge” dari gelombang “Trigger level” control memilihsinyal input dan tertutup pada titik suatu titik dari gelombang sinyal“Trailing edge” dari gelombang datang, kapan pengukuran dimulaiyang sama. Ini dinyatakan sebagai dan kapan berhenti.Gambar 8-20. Blok diagram counter sebagai pengukur “interval waktu”8.3.6. Pengukuran Interval mengatur pemilihan titik pada gelombang yang datang, baik Waktu positif atau negatif, dimana rangkaian ditrigger. Pengaturan iniPada pengukuran interval waktu, dapat memperkecil noise dangerbang sinyal dibuka dan ditutup mengurangi pengaruh adanyaoleh sinyal input, melewatkan harmonik pada pengukuran. Kerjafrekuensi time base untuk dihitung. dari pengaturan trigger levelPada diagram blok gambar 8-20. diperlihatkan pada gambar 8 - 21.trigger perioda melengkapi pulsa Satu penggunaan dari pengukuranpembuka untuk gerbang utama, waktu interval memerlukansedangkan multiple period trigger kejelasan lebar pulsa dan rise timemensupply pulsa penutup untuk dari gelombang yang tidak adagerbang utama. Semua pulsa diketahui, dengan menggunakandibentuk dari gelombang input bagian “slope-selection” dariyang sama, tetapi satu schmitt instrumen (lihat gambar 8 - 21).trigger bereaksi pada “positif going Gerbang sinyal dibuka pada suatusinyal” dan schmitt trigger lainnya titik pada “leading edge” dari inputbereaksi pada “negatif goingsinyal”. Suatu ”trigger level”

sinyal oleh trigger level control dari pulsa dicatat oleh pencatat digitalamplifier A. Gerbang tertutup pada dan tergantung pada setting darisuatu titik pada “trailing edge dari “time base selektor”.sinyal input oleh trigger levelcontrol dari amplifier B. Lebar Gambar 8 – 21. Trigger level controlBila time base selektor di set pada 1μ detik (frekuensi 1 MHz) countermembaca interval waktu langsung dalam 1μ detik. Gambar 8 – 22. Slope triggeringPenggunaan lainnya diperlihatkan mengatur pembukaan ataupada gambar 8 - 23. Disini suatu penutupan gerbang sinyal danelectronic counter digunakan jumlah siklus time base generatoruntuk mengukur waktu delay dari dihitung oleh DCAs.suatu relay. Fungsi relay untuk

Gambar 8 – 23. Pengukuran waktu delay suatu relayWaktu respon yang berbeda-beda diukur seperti berikut :Waktu delay : Gerbang dibuka dengan adanya tegangan coil. Gerbang ditutup oleh kontak yang normal tertutup (normally clossedWaktu transfer : contacts), bila mereka terbuka.Waktu pick-up : Gerbang dibuka oleh kontak normal tertutup, saat merekaWaktu drop-out : terbuka. Gerbang ditutup oleh kontak normal terbuka, saat mereka tertutup. Gerbang dibuka oleh penggunaan tegangan coil. Gerbang ditutup oleh kontak normal terbuka, saat aktif tertutup. Gerbang dibuka oleh peniadaan tegangan coil. Gerbang ditutup oleh kontak normal terbuka, saat mereka kembali ke posisi terbuka normalnya pada pen-energian kembali coil tersebut.8.3.7. Totalizer Sebagai contoh, bila kitaTotalizer menghitung dan memperoleh satu pulsa untukmelengkapi pembacaan (read out) setiap telur yang berguling kedari jumlah total pulsa yang bawah dan kita ingin mengetahuiditerima DCAs, dengan tidak berapa lusin telur yang berguling,menggunakan waktu gerbang faktor skala 12 diberikan, sehinggakhusus. Totalizer dapat digunakan setiap hitungan menyatakan 1untuk menghitung segala sesuatu, lusin telur.dari jumlah kotak yang datangpada jalur produksi sampai pulsa Hal yang sama digunakan padadetektor partikel nuklir. tachometer, dimana diketahui jumlah total putaran, faktor skalaScaler adalah totalizer dengan adalah jumlah pulsa dari generatorbeberapa macam faktor skala tachometer perputaran. Pen-yang dipasang sebelum “Read- skalaan mudah dipenuhi denganout”. Scaler pada umumnya cara yang sama, diturunkan dariberguna untuk merubah unit.

time base, disebut dengan menghentikannya setelah putaranmenggunakan pembagi binary (2), 50 lilitan yang diperlukan. Fungsipembagi dekade (10), atau tipe yang sama dapat sangat bergunalain dari feedback dividers. pada program quality-control yangSuatu penggunaan totalizer memerlukan sample dari setiapadalah “Preset Counter” jumlah unit yang diberikan.(Penskalaan Khusus) yang tepat Sebagai contoh, denganuntuk pengaturan proses. Bila menggunakan contact closurejumlah total pada read-out terbaca untuk menjalankan mekanismehal yang sama seperti pada pengeluaran, setiap 100 telur yangjumlah “Preset” (yang diketahui diambil dari kandang dan telahdari switches), pulsa ditimbulkan diperiksa. Fungsi ganda dapatdan unit ini berhentimenghitung diperoleh dengan menggunakansampai reset. Kontak penutup lebih dari satu preset number dan(contact closure) yang set of switches. Misalkan kitaditambahkan pada preset nomer menginginkan men “tap” coli padadapat digunakan sebagai pengatur lilitan ke 10, 20 dan 25. Denganmesin. Sebagai contoh, misalkan menggunakan y preset number,kita menggulung lilitan kawat dan kita dapat memerintahkan mesinkita dapatkan pick off yang untuk membuat “tap” bila diamenghasilkan satu pulsa setiap mencapai 3 pertama dari lilitanlilitan. Bila diperlukan 50 lilitan, preset number, dan berhenti padamaka kontak penutup (contact yang keempat. Counter akanclosure) pada preset nomer dapat menutup kontak sementara, tetapidigunakan untuk mengatur melanjutkan menghitung sampaimekanisme perlilitan, dan mencapai jumlah keempat.Contoh AplikasiPerioda gerbang 1 m detik; 10 m detik, 100 m detik, 1 detik dan 10 detik yangmelengkapi digital counter-time-frequency meter mempuny ai display 3 digit.Perioda gating 10m detik dipilih untuk mengukur frekuensi yang tidak diketahuidan diperoleh pembacaan 034. Berapakah harga frekuensi ? langkah-langkahapa yang diambil untuk (a) menguji kepercayaan hasilnya ? (b) memperolehhasil yang lebih teliti ?Penyelesaiana. Frekuensi f : N = 034 = 3400Hz = 3,4KHz t 10x10−3b. Untuk menguji hasil, kita harus menggunakan waktu gatingyang lebih rendah, misalnya 1 ms. Bila frekuensi antara 3000 dan 3499 Hz pembacaan akan : 3000 x 1 x 10-3 = 3,499 karena meter mempunyai display 3 digit, dapat memperlihatkan pembacaan 003 pada kedua kasus diatas.c. Supaya diperoleh hasil yang lebih baik (resolusi yang lebih baik) kita harus menggunakan waktu gating yang lebih tinggi, misalnya 100m detik.

Misalkan frekuensi lebih ditetapkan 1 detik. Pembacaannya adalah 3424 x 1 = 3424. Tetapimendekati 3420 Hz daripada 3400 karena meter hanya mempunyai 3 digit, meter akan menunjukkanHz Pembacaan meter akan 3420 x suatu overflow. Hal yang sama100 x 10-3 = 342. untuk gating time (waktu gating)Tidak ada kelebihannya bila waktu 10 detik.gating dinaikkan menjadi 1 detikatau 10 detik. Misalkan frekuensi3424 Hz dan waktu gatingContoh AplikasiSuatu timer digital dengan read-out 8 digit ditetapkan untuk mendapatkanketelitian 0.005 % dari pembacaan, ±1 dalam digit terakhir. Read-out dalamdetik, m detik dan μ detik. Misalkan instrumen ini memenuhi spesifikasi,berapakah kesalahan maksimum bila pembacaan :a. 05000000 μ detikb. 00 000 500 detik ?c. Berapakah ketelitian nominal maksimum dalam unit waktu dengan mana pembacaan b. dapat dilakukan dengan instrumen ini ?Penyelesaiana. Pembacaan 05 000 000 μ detik atau pembacaan = 5000 000 μ detik = 5 x 106 μ detik. 0.005% pembacaan = ± 0.005 x 5 x 106 = ±250 μ detik. ∴ Kesalahan 100 Digit pada LSD sekarang mempunyai harga 1μ detik. maks. ± 250 ± 1 = 251 μ detik.b. Pembacaan 00 000 500 detik atau pembacaan 500 detik. 0,005% pembacaan = ± 0.005 x 500 = ± 0.025 detik. 100 Digit pada LSD sekarang mempunyai harga 1 detik. ∴kesalahan maksimum = ± 0.025 ± 1,025 detik.c. Ketelitian maksimum berarti kesalahan minimum. Kesalahan minimum diperoleh bila waktu dibaca pada read-out μ detik. 500 s = 500 x 106 μ detik = 500 000 000 μ detik.Pembacaan ini memerlukan posisi mempunyai display 8 digit. Karena9 digit dan karena meter itu pembacaan 500 detik tidakdigunakan pada read out μ detik dapat dilakukan pada range μakan memperlihatkan adanya detik.overflow, sebab meter hanyaMarilah dicoba readout m detik.500 detik = 500 x 103m detik =50.000 m detik.

∴ readout m detik akan mendisplay pembacaan : 00 500 0000,005% pembacaan = ± 0,005x500 x103 = ± 25 m detik. 100LSD mempunyai harga 1 ms.∴ Ketelitian maksimum yang mungkin, dengan mana pembacaan 500 detik dapat dilakukan oleh meter ini ialah ± 25 ± 1 = ± 26m detik.8.4. Kesalahan pengukuran8.4.1. Kesalahan pada “gate”Pengukuran frekuensi dan waktu Gelombang (a) dan (b)dengan counter elektronik menyatakan sinyal input yangmempunyai beberapa mempunyai fasa berbedaketidaktelitian, karena instrumen dibandingkan dengan sinyalitu sendiri. Satu kesalahan gating. Dengan jelas, pada satuinstrumen yang paling umum hal akan terbaca 6 pulsa, dalamadalah “gating error” yang terjadi hal yang lain hanya 5 pulsa dapatpada pengukuran frekuensi dan lewat melalui gerbang. Sehinggaperioda. Untuk pengukuran terdapat ketidakpastianfrekuensi, gerbang utama terbuka perhitungan ±1 dalamdan tertutup oleh pulsa output pengukuran ini. Dalam mengukur frekuensiosilator. Ini menyebabkan sinyal rendah, gating error dapat mempengaruhi pada kesalahaninput dapat lewat melalui gerbang hasilnya. Ambilah sebagai contohdan dihitung oleh DCAs. Pulsa pada keadaan dimana frekuensi 10 Hz yang akan diukur dangating tidak sinkron dengan sinyal interval gating time 1 detik (pemisalan yang beralasan).input; pada kenyataannyakeduanya adalah sinyal yangsama sekali tidak berhubungan.Pada gambar 8-24. interval gatingdiberikan oleh gelombang. Gambar 8-24. Gating error

Dekade counter akan frekuensi dan pengukuran perioda dinyatakan sebagai berikut,menunjukkan 10 ±1, ketidaktelitian misalkan : fc = frekuensi kristal (atau10%. Oleh karena itu pada frekuensi clock) dari instrument.frekuensi rendah pengukuran fx = frekuensi dari sinyal input yang tidak diketahui.periode lebih disukai dari padapengukuran frekuensi. Garispemisah antara pengukuranPada pengukuran perioda, jumlah pulsa yang terhitung sama dengan Np = fc . fxPada pengukuran frekuensi dengan gerbang waktu 1 detik, jumlah pulsayang terhitung Nf = fx.Frekuensi cross over, dimana Np = Nf adalah : fc = fo atau fo = fc foSinyal pada frekuensi lebih ketelitian pada fo disebabkanrendah dari fo akan dapat diukur oleh gating error ± 1 adalahpada mode “period”; supaya 100 persen.meminimumkan pengaruh dari fcgating error ± 1. Pengurangan. Metoda ini memberikan hasil yang8.4.2. Kesalahan Time Base dapat dipercaya, dengan tingkatanKetidaktelitian pada time base ketelitian 1 bagian untuk 106,juga menyebabkan kesalahan yang dinyatakan 1 siklus padapengukuran. Pada pengukuran frekuensi osilator kristal 1 MHz.frekuensi, time base juga Bila “zero beating” dilakukanmembuka dan menutup sinyal secara visual (daripada untuk digerbang, dan ini melengkapi pulsa dengar), sebagai contoh denganyang dihitung. Kesalahan time menggunakan CRO, ketelitianbase terdiri dari kesalahan kalibrasi pada umumnya dapatkalibrasi osilator, kesalahan mencapai 1 bagian dalam 107.stabilitas kristal jangka pendekdan jangka panjang. Beberapa stasiun radio denganBeberapa metoda untuk kalibrasi frekuensi sangat rendah (VLF)kristal sering digunakan. Satu dari meliputi daratan Amerika Utarateknik kalibrasi yang paling dengan sinyal yang tepat padasederhana adalah men “zerobeat” range 16-20 kHz. Frekuensiosilator kristal dengan frekuensi pendengar yang rendah cocokstandar yang ditransmisikan oleh untuk “Automatic Servo-Controlledstasion radio standard seperti Tuning” yang dapat di “Slaved” ke

salah satu sinyal dari stasion ini. frekuensi sesaat karena transien tegangan, schock dan vibrasi,Kesalahan antara osilator kristal siklus pemanasan kristal, interferensi listrik dan sebagainya.lokal dengan sinyal yang datang Kesalahan ini dapat diminimumkan dengan mengambildapat direkam pada “strip-chart pengukuran frekuensi selamarecorder”. Diagram yang selang waktu gerbang time yang panjang (10 detik sampai 100disederhanakan untuk prosedur ini detik) dan pengukuran perioda rata-rata ganda (multiple periodediberikan pada gambar 8-25. average measurement). Gambar untuk stabilitas jangka pendekKetelitian kalibrasi dapat pada kombinasi standar kristal- oven pada orde 1 atau 2 bagiandiperbaiki dengan menggunakan per 107.stasion VLF daripada stasion HF,karena jalan transmisi untukfrekuensi yang sangat rendahlebih singkat dari pada untuktransmisi frekuensi tinggi.Kesalahan stabilitas kristal jangkapendek disebabkan oleh variasi Gambar 8–25. Kalibrasi sumber frekuensi lokal.Kesalahan stabilitas jangka Kurva perubahan frekuensipanjang merupakan sumber terhadap waktu diperlihatkan padaketidaktelitian pada pengukuran gambar 8–21. Ketepatanfrekuensi atau waktu. Stabilitas perubahan frekuensi kristal mula-jangka panjang adalah fungsi dari mula pada orde 1 bagian per 106usia dan memperburuk kristal. per hari. Kecepatan ini akanKarena kristal pada temperatur menurun, bila kristal digunakanbersiklus dan dijaga pada osilasi pada temepratur operasinya,yang kontinu, tegangan selama secara normal kira-kira 50 s/d 60operbuatan dibebaskan, dan C, dengan stabilitas puncak 1partikel kecil yang tertangkap pada bagian per 109. Bila instrumenpermukaan dialirkan untuk yang mengandung kristal dibukamengurangi ketebalannya. Pada dari sumber daya untuk periodaumumnya, fenomena ini akan waktu yang cukup untukmenyebabkan kenaikan frekuensi pendinginan, slope baru karenaosilator. bertambahnya usia akan terjadi

bila instrumen digunakan kembali. akan dicapai lagi, kecualiMungkin frekuensi osilasi yang dilakukan kalibrasi.sebenarnya sesudah pendinginanakan berubah beberapa siklus,dan frekuensi permulaannya tidakGambar 8 - 26. Perubahan frekuensi terhadap waktu untuk “oven-controlled crystal”Untuk memperlihatkan efek input. Ketelitian dengan manastabilitas jangka panjang dengan gerbang dibuka atau ditutupketelitian pengukuran yang adalah fungsi dari kesalahanabsolut, misalkanlah osilator “Trigger Level”. Pada penggunaandikalibrasi 1 bagian dalam 109, yang umum, sinyal input diperkuatdan dicapai stabilitas jangka (long- dan dibentuk, dan kemudianterm stability) 1 bagian dalam 108 dimasukkan ke rangkaian schmittper hari. Misalkan lebih lanjut trigger yang mensuplay gerbangbahwa kalibrasi dilakukan 60 hari ini dengan pula pengatur.yang lalu. Ketelitian yang Biasanya sinyal input berisidigaransikan saat ini adalah 1 x sejumlah komponen yang tidak10-9 + 60 x 10-8 = 6.01 x 10-7, atau diharapkan atau noise, yang akan6 bagian dalam 107. sehingga diperkuat bersama-sama dengandapat dilihat bahwa ketelitian sinyal.absolut maksimum dapat dicapai, Waktu dimana terjadi teriggerbila kalibrasi yang tepat dilakukan pada rangkaian schmitt adalahpada waktu yang relatif pendek fungsi dari penguatan sinyal inputsebelum digunakan untuk dan dari perbandingan “sinyal topengukuran. noise”. Pada umumnya kita dapat mengatakan bahwa kesalahan8.4.3. Kesalahan “Level trigger”. waktu trigger dikurangi denganPada pengukuran interval waktu amplitudo sinyal yang besar dandan periode, sinyal gerbang rise time yang cepat.dibuka dan ditutup oleh sinyal

Ketelitian maksimum diperoleh bila yang akumulatif, ketelitian pengukuran sangat tergantunghal-hal seperti di bawah ini terjadi : pada waktu sejak kalibrasi terakhir terhadap standarda. Pengaruh dari kesalahan “one- primer atau sekunder. c. Ketelitian dari pengukurancount gating error” (satu waktu sangat dipengaruhi olehhitungan pada gerbang) slope dari sinyal datang yang mengatur sinyal gerbang.diminimumkan dengan Amplitudo sinyal yang besar dan rise time yang cepatpengukuran frekuensi lebih memberikan ketelitian yang maksimum.besar dari vfc danpengukurandi di bawah vfc,dimana fc adalah frekuensiclock dan counter.b. Karena stabilitas jangkapanjang mempunyai pengaruh

LAMPIRAN. A DAFTAR PUSTAKAAgilent.2007. Agilent Automotive Electronics 10 Aplication Note on Design Debug and Function. Agilent Test. USA. © Agilent Technologies,Inc. www.agilent.comBasic oscilloscope operationCreative Commons Attribution License, version 1.0. To view a copy of this license, visit http://creativecommons.org/licensesBernard Grob. 1984. Basic Television And Video Sistem. Singpore. Mc Graw Hill International Edition SingaporeCarson Kennedy.1999. Introduction to GPS (Global Position System). Leica Geosystem AG. Switzerland. www.leica-geosystems.comCooper, William D, 1999. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. (Terjemahan Sahat Pakpahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.(Buku asli diterbitkan tahun 1978)Creative Commons 559 Nathan Abbott Way, Stanford, California 94305, USADavid Matzke dkk. USE OF THE OSCILLOSCOPE. Science Learning Center. Data University Of Michigan-Dearbon.Deboo and Burrous.1977. Integreted Circuit And Semiconductor Devices : theory and application. Tokyo Japan : Kogakusha.LtdFluke. Principles testing methods and applications. http://www.newarkinone.thinkhost.com/brands/p romos/ Earth_Ground_Resistance.pdfGarmin.(2000). GPS Guide for beginner. Garmin Corporation. USA. www.garmin.comGekco. 2002. A Video Tutorial. Copyright Gekco. http://www.gekco.com/vidprmr.htm tanggal 1 OktoberHai Hung Chiang. (1984). Electrical And Electronic Instrumentation. A wiley Interscience New York. Publication Jhn Wiley And Son.

Healthline Network,Inc. 2007. Equipment Information. 2007 Healthline Networks, Inc. All rights reserved. http://www.healthline.com\CTscan\ Ctimaging equipment Informationhttp://www.diagnostic medical IS\Medical ultrasonography - Wikipedia,the free encyclopedia.mhtJean-Marie Zogg.2002. GPS Basics Introduction to the system Aplication overview. Thalwil Switzerland. www.u-blox.comKamran Khan. (2007). XYZ of Oscilloscopes. Posted by bailarina on 29 May 2007. www.sribd.comKnopp Intercorporated. http://www.knoppinc.com/phase_seq.htmLeader Electronics. Instruction Manual LCR Bridge Model LCR-740. Leader electronics.Corp.Le Magicien. 2000. 3 PHASE - 3 Wires Sequence Indikator. Tersedia dalam http://www.geocities.com/lemagicien_2000/elecpage/3phase/3pha se.html diakses tanggal 19 Juni 2008Magellan. Magellan Maestro TM 4050 User Manual. San Dimas CA 91773. Magellan Navigation Inc.Manual stargass : http://images.mycdmm.de/file/353bb62d149fcebb6f5537f0c8f152 203b41f7c9Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung : CV.Armico.Phase Squence Indoicator . tesco dua kawat . http://www.tesco- advent.com/tesco-phase-sequence.htmlR.S. Panti Rapih. MRI ( Magnetik Resonance Imaging ) Instalasi Radiologi.R.S. Panti Rapih .http://health.howstuffworks.com/mri1.htmSoedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Sanwa Electric. Instructional Manual YX-360 TRD Multitester. Sanwa ElectricSri M. Shanmukha Chary. 2005. Intermediate Vocational Course, 2nd Year TV servicing Lab-II Manual. Andra Pradesh. Director of Intermediate Education Govt.Stanford. Basic oscilloscope operationCreative Commons Attribution License,version 1.0. To view a copy of this license, visit http://creativecommons.org/licenses Creative Commons 559 Nathan Abbott Way, Stanford, California 94305, USA Instrument Co.Ltd.Textronix. 2005. Fundamentals Of Real-Time Spectrum Analysis. USA. Textronics. Inc. www.tektronix.comWikipedia.2007. Global Positioning System. http://wikipedia.org/wiki/GPShttp://computer.howstuffworks.com/monitor1.htm\"http://en.wikipedia.org/wiki/CRO/Cathode_ray_tube\"www.tektronix.com/signal_generators 9(www.interq or japan/se-inoue/e -oscilo0.htm)http://www.doctronics.co.uk/scope.htmhttp://www.tek.com/Measurement/App_Notes/37W_18400/eng/37W_184 00_0.pdfhttp://productsearch.machinedesign.com/featuredproducts/Industrial_Co mputers_Embedded_Computer_Components/Data_Acquisition/Spe ktrum_Analyzers_Signal_Analyzershttp://www.aboutnuclear.org/view.cgi?fC=The_Atomhttp://www.radiologyi nfo.org/en/info.cfm?PG=PET&bhcp=1http://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_26d.htmhttp://www.medicalimhttp://www.nmr-services.com /Process%20NMR

http://www.duncaninstr.com/imageshttp://www.humminbird.com/images/ PDF/737.pdfhttp://www.eaglesonar.com/Downloads/Manuals/Files/IntelliMap640c_01 43-881_121305.pdf tanggal 20 Desember 07http://www2.tek.com/cmswpt/tidownload.lotr?ct=TI&cs=wpp&ci=3696&lc= EN&wt=480&wtwi=3696&wtla=EN&wtty=TI&wtsty=White+Paper&wt pt=DOWNLOAD&wtbu=Instrumens+Business&wtpl=Real+Time+Sp ektrum+Analyzers&wtlit=37W-19285- 0&wtsize=27+KB&wtver=1.0&wtcat=tektronix&wtnbrp=0&wtmd=RS A2203A%2CRSA2208A%2CRSA3303A%2CRSA3308A%2CRSA3 408A&wtti=EMI+Measurements+Using+Tektronix+Real- Time+Spektrum+Analyzershttp://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?PG=PET&bhcp=1http://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_26d.htmhttp://www.medicalimhttp://www.nmr-services.com /Process%20NMRhttp://www.tek.com/Measurement/App_Notes/37W_18400/eng/37W_18400_0.pdfhttp://productsearch.machinedesign.com/featuredproducts/Industrial_Co mputers_Embedded_Computer_Components/Data_Acquisition/Spe ktrum_Analyzers_Signal_Analyzershttp://www2.tek.com/cmswpt/tidownload.lotr?ct=TI&cs=wpp&ci=3696&lc= EN&wt=480&wtwi=3696&wtla=EN&wtty=TI&wtsty=White+Paper&wt pt=DOWNLOAD&wtbu=Instrumens+Business&wtpl=Real+Time+Sp ektrum+Analyzers&wtlit=37W-19285- 0&wtsize=27+KB&wtver=1.0&wtcat=tektronix&wtnbrp=0&wtmd=RS A2203A%2CRSA2208A%2CRSA3303A%2CRSA3308A%2CRSA3 408A&wtti=EMI+Measurements+Using+Tektronix+Real- Time+Spektrum+Analyzershttp://images.mycdmm.de/file/353bb62d149fcebb6f5537f0c8f152203b41f 7c9 Manual stargass(www.wikimediafoundation.org/ Oktober 2007)http://www.aboutniclear.org/view

http://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?PG=PET&bhcp=1http://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_26d.htmhttp://www.medicalimhttp://www.nmr-services.com /Process%20NMRhttp://www.healthline.com\CTscan\ Ctimaging equipment Informationhttp://health.howstuffworks.com/mri1.htmhttp://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?PG=PET&bhcp=1http://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_26b.html CT ijohttp://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_26c.html sumber CAThttp://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?PG=PET&bhcp=1http://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_26d.htmlhttp://en.wikilipedia.org/wiki/Functional_magnetik_resonance_imaginghttp://en.wikipedia.org/wiki/Medical_imaginghttp://www.aboutnuclear.org/view.cgi?fC=The_Atomhttp://www.radiologyi nfo.org/en/info.cfm?PG=PET&bhcp=1http://rst.gsfc.nasa.gov/Intro/P art2_26d.htmhttp://www.medicalimhttp://www.nmr-services.com /Process%20NMRhttp://www.healthline.com\CTscan\ Ctimaging equipment Informationhttp://health.howstuffworks.com/mri1.htmhttp://www.DiagnostikMedicalIS/Medicalultrasonography-Wikipedia,the freeencyclopedia.mht.http://www.humminbird.com/images/PDF/737.pdf

LAMPIRAN B DAFTAR TABELNo. Tabel Nama Tabel HalamanTabel 1-1 Besaran-besaran satuan dasar SI 3Tabel 1-2 Beberapa contoh satuan yang diturunkan 4Tabel 1-3 Perkalian desimal 5Tabel 1-4 5 Satuan bukan SI yang dapat dipakai bersamaTabel 1-5 dengan satuan 6Tabel 1-6 Konversi Satuan Inggris ke SI 9Tabel 1-7 13Tabel 1-8 Letak alat ukur waktu digunakan 33Tabel 1-9 Beberapa Contoh Alat Ukur Penunjuk Listrik 39 Tabel kebenaran decoder BCDTabel 2-1 50Tabel 2-2 Karakteristik beberapa fosfor yang lazim 64Tabel 2-3 digunakan 72Tabel 2-4 Kalibrasi Arus 72Tabel 2-5 73Tabel 2-6 Harga Rx dan D 84Tabel 2-7 Spesifikasi Umum Meter Elektronik Analog 85Tabel 2-8 Probe Multimeter Pengukuran Tegangan Tinggi 89Tabel 2-9 90Tabel 2-10 Range Pengukuran dan Akurasi 114Tabel 3-1 Kalibrasi Voltmeter 145Tabel 3-2 Kesalahan dan Koreksi Relatip 146Tabel 3-3 158Tabel 4-1 Kalibrasi Arus 175Tabel 4-2 Kesalahan dan Koreksi Relatip 179 Spesifikasi Multimeter DigitalTabel 4-3 194Tabel 5-1 Pembacaan nilai pengukuran 221 Pengaturan saklar NORMAL pada +1,00Tabel 5-2 Range multiplier 226Tabel 5-3 239Tabel 5-4 Rating, Internal Impedance, and rated power loss 243Tabel 5-5 Konstanta Pengali (Tegangan perkiraan 246Tabel 6-1 120/240V, arus perkiraan 1/5A 250Tabel 6-2 272Tabel 6-3 Range Tegangan dan Arus 273 Tahanan pentanahanTabel 9-1 Panduan Penetapan PenyelidikanTabel 9-2 Spesifikasi Field Meter StatikTabel 9-3 Data TeknikTabel 9-4 Spesifikasi Smart Field MeterTabel 9-5 Spesifikasi generator fungsiTabel 9-6Tabel 10-1 Crest faktor dan bentuk gelombangTabel 11-1 Konversi dBm Span dipilih, dihapus dan kecepatan sampel 388 efektif Perbandingan pengaruh perubahan pengaturan 389 span pada ranah frekuensi dan waktu 414 Beberapa model penganalisa spectrum waktu riil 415 Data Spesikasi 415 416 Simbol-simbol keamanan 456 Kebutuhan Alat Pelengkap 502 Saklar pola gambar Spesifikasi

Tabel 11-2 Karakteristik Pengetesan Alat 503Tabel 11-3 Cakupan Nilai Antara Kandungan Gas Aman 515Tabel 12-1 Faktor-faktor kesalahan 538

LAMPIRAN C DAFTAR GAMBARNo. Gambar Nama gambar HalamanGambar 1-1 Alat ukur standar galvanometer 2Gambar 1-2 Alat ukur sekunder 3Gambar 1-3 7Gambar 1-4a Posisi pembacaan meter 7Gambar 1-4b Pembacaan yang salah 7Gambar 1-5 Pembacaan yang benar 7Gambar 1-6 8Gambar 1-7 Pengenolan meter tidak tepatGambar 1-8 Posisi pegas 10Gambar 1-9 Kalibrasi sederhana ampermeter 11Gambar 1-10 14Gambar 1-11 Kalibrasi sederhana voltmeter 15Gambar 1-12 Hukum tangan kiri Fleming 16 Prinsip kerja alat ukur 17Gambar 1-13Gambar 1-14 Momen penyimpang 17Gambar 1-15 Penentuan dari penunjukkan alat ukur kumparan 18Gambar 1-16 putar 19Gambar 1-17 20Gambar 1-18 Skala alat ukur kumparan putar 21Gambar 1-19 Peredaman alat ukur kumparan putar 21Gambar 1-20 Gerakan jarum penunjuk dari suatu alat ukur 23 23Gambar 1-21 Prinsip kerja instrumen tipe tarikanGambar 1-22 Beberapa bagian instrumen tipe tarikan 25Gambar 1-23 Besarnya momen gerak 26Gambar 1-24 26Gambar 1-25 Beberapa bagian penampang jenis repulsion 27Gambar 1-26 Dua buah lembaran besi yang berbentuk seperti 29Gambar 1-27 lidah 29Gambar 1-28 30Gambar 1-29 Prinsip alat ukur elektrodinamis 30Gambar 1-30 Rangkaian ampermeter elektrodinamis 31Gambar 1-31 Rangkaian voltmeter elektrodinanmis 31Gambar 1-32 32Gambar 1-33 Skema voltmeter elektrostatis 32Gambar 1-34 Rekombinasi elektron 33Gambar 1-35 Polaritas dan simbol LED 34 35Gambar 1-36 LEDGambar 1-37 Rangkaian LED 36Gambar 1-38 Skematik seven segmen 36Gambar 1-39 37Gambar 2-1 Peraga seven segmen 40Gambar 2-2a Rangkaian dekoder dan seven segmen 42Gambar 2-2b Macam-macam peragaan seven segmen 43Gambar 2-3 43 Konstruksi LCD 44 Contoh peraga LCD pada multimeter Perkembangan LCD pada implementasi monitor TV Skema CRT Cutaway rendering of a color CRT Senapan elektron Tanda skala gratikul Basic meter unit Ampermeter shunt Ampermeter dengan basic meter unit Contoh soal ampermeter shunt

Gambar 2-4 Ampermeter dengan ring yang berbeda 45Gambar 2-5 Ayrton shunt 46Gambar 2-6 Rangkaian penyearah pada Ampermeter AC 47Gambar 2-7 Contoh dasar ampermeter AC 48Gambar 2-8 Hasil posisi pembacaan meter 49Gambar 2-9 Kalibrasi arus 49Gambar 2-10a Rangkaian tanpa meter 50Gambar 2-10b Rangkaian dengan meter 51Gambar 2-11 Rangkaian ekivalen thevenin 51Gambar 2-12 Contoh soal thevenin 52Gambar 2-13 Contoh soal 52Gambar 2-14 Contoh soal 54Gambar 2-15 Voltmeter DC sederhana 54Gambar 2-16 Voltmeter dengan basic meter unit dan multiplier 55Gambar 2-17 Contoh soal voltmeter 56Gambar 2-18 Contoh Implementasi 57Gambar 2-19a Tegangan tanpa meter 60Gambar 2-19b Tegangan dengan meter 60Gambar 2-20a Rangkaian tanpa meter 60Gambar 2-20b Rangkaian dengan meter 60Gambar 2-21 Rangkaian penyelesaian aplikasi 1 61Gambar 2-22 Rangkaian penyelesaian aplikasi 2 62Gambar 2-23 Dasar ohmmeter seri 63Gambar 2-24 Pembuatan tanda/skala ohmmeter 65Gambar 2-25 Skala logaritmis pada ohmmeter seri 65Gambar 2-26 Aplikasi ohmmeter seri 66Gambar 2-27 Dasar ohmmeter parallel 67Gambar 2-28 Skala ohmmeter parallel 67Gambar 2-29 Jenis-jenis multimeter elektronik di pasaran 68Gambar 2-30 Mulmeter elektronik 69Gambar 2-31 Rangkaian voltmeter DC elektronik 69Gambar 2-32 penyearah 70Gambar 2-33 Rangkaian ohmmeter elektronik 71Gambar 2-34 Gambar saklar jarum nol 74Gambar 2-35 Gambar pemilih fungsi 74Gambar 2-36 Panel depan 75Gambar 2-37 Fungsi jarum penunjuk 75Gambar 2-38 Fungsi skala 75Gambar 2-39 Fungsi zero adjust secrew 76Gambar 2-40 Fungsi ohm adjust knob 76Gambar 2-41 Fungsi selector switch 77Gambar 2-42 Fungsi lubang kutub (VAO terminal) 77Gambar 2-43 Fungsi lubang kutub + (common terminal) 78Gambar 2-44 Knob pemilih range 78Gambar 2-45 Rangkaian pengukur tegangan DC 79Gambar 2-46 Penunjukan pengukuran tegangan DC 79Gambar 2-47 Pengawatan pengukuran tegangan DC salah 80Gambar 2-48 Knob pemilih range 80Gambar 2-49 Rangkaian pengukuran tegangan AC jala-jala 81 PLN

Gambar 2-50 Penunjukan pengukuran tegangan AC 81Gambar 2-51 Rangkaian Kalibrasi Tegangan 83Gambar 2-52 85Gambar 2-53 Rangkaian Pengukuran Arus DC 86Gambar 2-54 Knob Pemilih Range 86Gambar 2-55 Skala Penunjukkan Arus DC 87Gambar 2-56 87Gambar 2-57 Knob Pemilih Range 88Gambar 2-58 Rangkaian Pengukuran Arus DC yang Salah 91Gambar 2-59 Rangkaian Kalibrasi Arus 91Gambar 2-60 92Gambar 2-61 Cara Pemasangan Ohmmeter 92Gambar 2-62 Posisi Pemindahan Range Ohmmeter 93Gambar 2-63 Kalibrasi Ohmmeter 93Gambar 2-64 94Gambar 2-65 Penempatan Resistor pada Pengukuran OHM 94Gambar 2-66 Penunjukkan Hasil Pengukuran Ohm 95Gambar 2-67 Rangkaian Pengukuran Resistansi 95Gambar 2-68 96Gambar 2-69 Membuka Sekrup Pengunci 96Gambar 2-70 Bagian Belakang Meter 97Gambar 2-71 Posisi Skala dB Meter 97Gambar 2-72 98Gambar 2-73 Pengenolan Sebelum Mengukur Hambatan 98Gambar 2-74 Pengukuran Arus Bocor Transistor NPN 99Gambar 2-75 Posisi Saklar Pembacaan ICEO 99Gambar 2-76 Rangkaian Pengetesan LED dengan Ohmmeter 100Gambar 2-77 Pengukuran Arus IF Dioda Bias Maju 101Gambar 2-78 Pengukuran Arus IR Dioda Bias Mundur 101Gambar 2-79 Posisi Skala Pembacaan LV 102Gambar 2-80 Gerakan Jarum Pengukuran Kapasitor 102Gambar 2-81 Posisi Skala Kapasitor 103Gambar 2-82 Pengenolan jarum Ohmmeter 103 Pengetesan Dioda Bias MajuGambar 2-83 Pengetesan Dioda Bias Balik 104Gambar 2-84 104Gambar 2-85 Knob Selektor Posisi Ohmmeter 105 Gambar Kalibrasi OhmmeterGambar 2-86 Pengetesan Transistor NPN Emitor Negatip 105Gambar 2-87 106Gambar 2-88 Meter Nunjuk Nol 106Gambar 2-89a Pengetesan Transistor NPN Kolektor Negatip 107Gambar 2-89b Meter Nunjuk Nol 107Gambar 2-90 107Gambar 2-91 Pengetesan Base Emitor Reverse 108Gambar 2-92 Pengetesan Basis Kolektor Reverse 108Gambar 2-93 SCR Anoda Gate dikopel Katoda Tegangan 110Gambar 2-94 111 Negatip Gate Dilepaskan Posisi Jarum Tetap Nol Elektroda SCR FIR 3D Pelepasan Skrup Pengunci Sekring Posisi Sekering dalam PCB Sekering Pengetesan sekering Pengukuran Baterai Pengecekan Colok Meter Pengubah analog ke digital Bentuk gelombang pencacah pengubah analog ke digital

Gambar 2-95 Meter Digital 111Gambar 2-96a Sistem Pengukuran Tegangan 115Gambar 2-96b 116Gambar 2-97 Bentuk Gelombang Tegangan 117Gambar 2-98 Pengukuran Resistansi dengan Voltmeter Digital 118 Sistem dan Bentuk Gelombang PengukuranGambar 2-99 119 FrekuensiGambar 2-100 Sistem dan Bentuk Gelombang Pengukuran 120Gambar 2-101 Perioda 121Gambar 2-102 Sistem Pengukuran Interval Waktu 122Gambar 2-103 Sistem dan Bentuk Gelombang pengukuran 124Gambar 2-104 kapasitansi 125Gambar 3-1 126Gambar 3-2 Macam-macam Meter Digital 128Gambar 3-3 Multimeter Digital dengan Selektor dan Otomatis 130Gambar 3-4 Macam-macam Multimeter Digital di Pasaran 132Gambar 3-5 133Gambar 3-6 Jembatan Wheatstone 135Gambar 3-7 Jembatan Kelvin 137Gambar 3-8 Jembatan Ganda Kelvin 138Gambar 3-9 141Gambar 3-10 Jembatan Pembanding Induktansi 142Gambar 3-11 Jembatan Maxwell 143Gambar 3-12 Jembatan Hay 144Gambar 3-13 144Gambar 3-14 Jembatan Pembanding Kapasitansi 145Gambar 3-15 Jembatan Schering 146Gambar 3-16 Panel-panel LCR Meter 146Gambar 3-17 147Gambar 3-18 Sisi Atas Case 147Gambar 3-19 Panel Belakang LCR Meter 147Gambar 3-20 Posisi Saklar Off 147Gambar 3-21 148Gambar 3-22 Posisi Nol Meter 148Gambar 3-23 Panel Depan LCR Meter 149Gambar 3-24 Cara Mengukur Resistansi 149Gambar 3-25 149Gambar 3-26 Posisi Selector 150Gambar 3-27 Posisi DC R 150Gambar 3-28 Posisi Normal 150Gambar 3-29 150Gambar 3-30 Posisi On 151Gambar 3-31 Range Multiplier 151Gambar 3-32 Pengaturan Indikator Meter Nol 151Gambar 3-33 152Gambar 3-34 Pembacaan Indikator RCL 152Gambar 3-35 Selector pada Posisi C 152Gambar 3-36 Saklar Source pada AC/RL 153 Dial D Q pada 0 Saklar D Q pada posisi x 1 Saklar Normal +1,00 pada posisi Normal Saklar Power pada posisi On Kontrol Sensitivity Posisi Kapasitor yang diukur Mengatur Saklar Range Multiplier Mengatur Dial D Q Mengatur Knob RCL dan Dial D Q Mengatur Saklar D Q pada Posisi x 10 Pembacaan Hasil Pengukuran Saklar Pemilih pada Posisi L

Gambar 3-37 Saklar Sumber Tegangan AC 153Gambar 3-38 Saklar DQ x 1 – x 10 dipilih Posisi x1 154Gambar 3-39 154Gambar 3-40 Saklar Normal pada Posisi Normal 154Gambar 3-41 Saklar Range Pengali pada Posisi 1 mH 155Gambar 3-42 Posisi Induktor yang Diukur 155Gambar 3-43 157Gambar 3-44 Penunjukan Jarum 158Gambar 3-45 Hubungan ke Sumber Tegangan Luar 158Gambar 4-1 Pengukuran R dengan Sumber dari Luar 160Gambar 4-2 Pengukuran C, L dengan Sumber dari Luar 163 Pengukuran Daya dengan Memakai VoltmeterGambar 4-3 dan Ampermeter 165Gambar 4-4 167Gambar 4-5 Pengukuran Daya Metoda Tiga Voltmeter dan 168 Tiga AmpermeterGambar 4-6 Wattmeter Satu Fasa 169Gambar 4-7 170 Metode ARONGambar 4-8 Diagram Fasor Tegangan Tiga Fasa Vac, Vcb, 170Gambar 4-9 Vba dan Arus Tiga Fasa Iac, Icb, dan Iba 171Gambar 4-10 172Gambar 4-11 Konstruksi Wattmeter Elektrodinamometer 173Gambar 4-12 Diagram Vektor Wattmeter Jenis 174 ElektrodinamometerGambar 4-13 174 Diagram Vektor Wattmeter Jenis InduksiGambar 4-14 Prinsip Wattmeter Jenis Thermokopel 176Gambar 4-15 Rangkaian Wattmeter Jenis Elektrodinamometer 176Gambar 4-16 Variasi Penyambungan Wattmeter 177 Konstruksi Wattmeter Tipe Portable SingleGambar 4-17 Phase 177Gambar 4-18 Hubungan Internal Wattmeter Tipe Portable 178 Single PhaseGambar 4-19 Hubungan Kumparan Arus Seri terhadap Beban 178Gambar 4-20 Pengukuran Daya Satu Fasa jika Arus Melebihi 180Gambar 4-21 Nilai Perkiraan 181Gambar 4-22 Pengukuran Daya Satu Fasa jika Tegangan 184Gambar 4-23 185Gambar 4-24 Melebihi Nilai Perkiraan 186 Pengukuran Daya Satu Fasa jika Arus danGambar 4-25 Tegangan Melebihi Nilai Perkiraan 187Gambar 4-26 191Gambar 4-27 Pengukuran Daya Tiga Fasa (Metode Dua 192Gambar 4-28 Wattmeter) 193 Pengukuran Daya Tiga Fasa jika Arus dan Tegangan Melebihi Nilai Perkiraan Rangkaian Wattmeter AC Satu Fasa Rangkaian Kumparan tegangan Konstruksi Wattjam Meter Mekanik Meter Induksi Elektromekanik Meter Induksi Elektromekanik, 100A 230/400 V Cakram Baling-baling Aluminium Horizontal Merupakan Pusat Meter Meter Listrik Solid State Rangkaian Alat Ukur Faktor Daya Satu Fasa Konstruksi Alat Ukur Faktor Daya Rangkaian Alat Ukur Faktor Daya Tiga Fasa

Gambar 4-29 Alat Ukur Faktor Daya Tipe Daun Terpolarisasi 193Gambar 4-30 Konstruksi Faktor Daya (Cos Q meter) 194Gambar 4-31 196Gambar 4-32 Segitiga Daya 196Gambar 4-33 Daya Bersifat Induktif 196Gambar 4-34 Daya Bersifat Kapasitif 199Gambar 4-35 200Gambar 4-36 Pengukuran Faktor Daya Satu Fasa 200 Pengukuran Faktor Daya Tiga FasaGambar 4-37 Metode Menentukan Urutan Fasa dengan R dan 201Gambar 4-38 201Gambar 4-39 C 202 Fasor Diagram saat Urutan Fasa BenarGambar 4-40 Fasor Diagram saat Urutan Fasa Salah 202Gambar 4-41 203Gambar 4-42 Metode Menentukan Urutan Fasa dengan 205Gambar 4-43 Lampu 206 Konstruksi Indikator Tes Urutan FasaGambar 4-44 207 Prinsip Indikator Tes Urutan FasaGambar 4-45 Contoh Indikator Tes Urutan Fasa yang Lain 208 Pengoperasian Indikator Urutan Fasa dengan RGambar 4-46 209 dan C pada Urutan BenarGambar 5-1 Pengoperasian Indikator Urutan Fasa dengan R 211Gambar 5-2 dan C pada Urutan Salah 212Gambar 5-3 213Gambar 5-4 Pengoperasian Indikator Urutan Fasa dengan 213Gambar 5-5 Lampu pada Urutan Benar 214Gambar 5-6 Pengoperasian Indikator Urutan Fasa dengan 214Gambar 5-7 214 Lampu pada Urutan SalahGambar 5-8 Penguji Tahanan Isolasi 215 Penguji tahanan Isolasi Menggunakan BateraiGambar 5-9 215 Pengecekan Kondisi BateraiGambar 5-10 Baterai dalam Kondisi Baik 216 Meter Siap Digunakan 217Gambar 5-11 218Gambar 5-12 Pengukuran Tahanan isolasi 218Gambar 5-13 Pengukuran Tahanan Isolasi antara Fasa 219Gambar 5-14 dengan Nol NGambar 5-15 221 Pengukuran tahanan isolasi antara Fasa dengan 222Gambar 5-16 Tanah G 222Gambar 5-17 Pengukuran tahanan isolasi antara nol N dengan 222Gambar 5-18 222Gambar 5-19 Tanah G 224Gambar 5-20 Pengukuran Tahanan Isolasi antara InstalasiGambar 5-21 dengan Tanah G Elektroda yang Mempunyai Pengaruh Lapisan Tanah yang korosif Sambaran petir Nilai Tahanan Pentanahan yang Ideal Hubungan antara Penghantar Tanah dan Elektroda Tanah Elektroda yang mempunyai pengaruh lapisan Elektroda Pentanahan Hubungan Beberapa Elektroda Pentanahan Jaringan Bertautan Pelat Tanah Cara Mengukur Tahanan Tanah

Gambar 5-22 Uji drop tegangan 225Gambar 5-23 Uji Selektif 227Gambar 5-24 228Gambar 5-25 Pengetesan alur arus metoda tanpa pancang 229Gambar 5-26 Susunan Metoda tanpa Pancang 230Gambar 5-27 Mengukur Tahanan Tanah dengan Dua Kutub 230Gambar 5-28 231Gambar 5-29 MGB Mentanahkan Tanah 232 Pengetesan kantor pusat tanpa pancangGambar 5-30 Pelaksanaan Pengujian Jatuh Tegangan pada 232Gambar 5-31 Sistem Pentanahan Secara Keseluruhan 233 Pengukuran Tahanan Tanah Masing-masingGambar 5-32 pada Sistem Pentanahan Menggunakan 235Gambar 5-33 Pengujian Terpilih 235 Susunan Khas Sistem Pentanahan pada SuatuGambar 5-34 Instalasi Menara Seluler 235Gambar 5-35 Susunan Khas Sistem Pentanahan pada Gardu 235Gambar 5-36 Induk 236Gambar 5-37 Penggunaan Pengetesan tanpa Pancang pada 237Gambar 5-38 237Gambar 5-39a Instalasi Switching Jarak Jauh 238 Penggunaan Pengetesen Tahanan TanahGambar 5-39b Terpilih pada Sistem Penangkal Petir 238Gambar 5-40 239Gambar 5-41 Mekanik field meter 240Gambar 5-42 Rangkaian Elektronik Field Meter Statik 240Gambar 5-43 Hasil pengukuran tegangan 241Gambar 5-44 242Gambar 5-45 Field Meter Statik 244Gambar 5-46 245Gambar 5-47 Rotating Shutters pada Permukaan Belakang 245Gambar 6-1 Field Meter 247Gambar 6-2 Field Meter Digunakan Diluar Ruangan 249Gambar 6-3 251 Ukuran field meter statikGambar 6-4 Letrak Pin Field Meter Statik 252 Aluminium-Clamp dengan UlirGambar 6-5 253Gambar 6-6 Instrumen Field Meter Digital 255 Display Field Meter DigitalGambar 6-7 Smart field meter 255Gambar 6-8 256Gambar 6-9a Aplikasi smart field met er 257Gambar 6-9b Frekuensi respon 257 Contoh Generator FungsiGambar 6-10 259 Blok Diagram Generator Fungsi Gambar Troubel Shooting Menggunakan Teknik Signal Tracing Penggunaan Generator Fungsi Sebagai Kombinasi Bias dan Sumber Sinyal Karakteristik Amplifier pada Overload Setting Peralatan dan Pengukuran Respon Frekuensi Peragaan Respon Frekuensi Audio Amplifier Pengaruh Variasi Tone Kontrol Pengetesan Sistem Speaker Karakteristik Pengetesan Sistem Speaker dan Rangkaian Impedansi Pengoperasian Generator RF

Gambar 6-11 Rangkaian Direct Digital Synthesis 260Gambar 6-12 Presentasi Gelombang Sinus dalam Memori 261Gambar 6-13 Gelombang 262Gambar 6-14 Phase Accumulator Circuitry 264 Bentuk gelombang arbitrary denganGambar 6-15 264 diskontinyuitasGambar 6-16 Spektrum bentuk gelombang di atas pada 100 265Gambar 6 -17 kHz 266Gambar 6-18 266Gambar 6-19 Rangkaian pembangkit bentuk gelombang kotak 269Gambar 6-20 Rangkaian pembangkit bentuk gelombang pulsa 269Gambar 6-21 Parameter bentuk gelombang pulsa 271Gambar 6-22 272 Rangkaian kendali amplitudo outputGambar 6-23 Impedansi keluaran generator fungsi 274Gambar 6-24 Pengaruh rangkaian tertutup ground 275Gambar 6-25 275Gambar 6-26 Nilai tegangan yang penting pada gelombang 276Gambar 6-27 sinus 277Gambar 6-28 Modulasi amplitudo 278Gambar 6-29 Modulasi frekuensi 278Gambar 6-30 Frequensi shift keying 280 Fekuensi sapuanGambar 6-31 281Gambar 6-32 Sweep with marker at DUT resonance 281Gambar 6-33 Bentuk gelombang keluaran syn dan tiga siklus 283Gambar 6-34 bentuk gelombang burst 284Gambar 7-1 Konfigurasi dua instrumen 288Gambar 7-2 Pengukuran lebar band dari filter bandpass dan 289Gambar 7-3 penguat IF 290Gambar 7-4 290 Bentuk gelombang keluaran generator fungsiGambar 7-5 Pelacakan Penganalisa spektrum 291Gambar 7-6 Alignment penerima AM 291Gambar 7-7 291Gambar 7-8 Alignment dari penerima IF komunikasi FM dan 292Gambar 7-9 diskriminator 293Gambar 7-10 Pengambilan Data dengan CRO 293Gambar 7-11 294Gambar 7-12 Peraga Bentuk Gelombang Komponen X, Y, Z 295Gambar 7-13 Bentuk Gelombang pada Umumnya 296Gambar 7-14 Sumber-sumber Bentuk Gelombang pada 298Gambar 7-15 298Gambar 7-16 Umumnya 299Gambar 7-17 Gelombang Sinus 301Gambar 7-18 Bentuk Gelombang Kotak dan Segiempat 303 Bentuk Gelombang Gigi Gergaji dan Segitiga Step, Pulsa dan Rentetan Pulsa Bentuk Gelombang Komplek Video Komposit Frekuensi dan Perioda Gelombang Sinus Amplitudo dan Derajat Gelombang Sinus Pergeseran Pasa Operasi Dasar CRO Hubungan Basis Waktu Masukan dan Tampilan Struktur Tabung Gambar Sistem Pembelokan Berkas Elektron Blok Diagram CRO Analog Blok Diagram CRO Free Running


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook