Kondisi Hidrologi Kota Padang Data dan informasi tentang sumber daya air Kota Ditinjau dari perspektif iklim, curah hujan tahunan Padang diambil dari penelitian yang berjudul Kota Padang rata-rata 4.619 mm per tahun dengan Perencanaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau curah hujan tertinggi pada Januari (776 mm) dan sebagai Kawasan Evakuasi Bencana Gempa Bumi di terendah pada Mei (167 mm). Dikutip dari Padang Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat [76]. Sumber Dalam AngkaTahun 2007, kelembapan Kota Padang air Kota Padang berasal dari berbagai sumber, yakni berkisar pada 70 persen—84 persen. Suhunya pun (1) airtanah, (2) sungai, dan (3) mata air. Khusus untuk cenderung sejuk berkisar 23OC—32OC pada siang sungai, Kota Padang memiliki lima sungai besar dan hari dan 22OC 28OC pada malam hari. 16 sungai kecil yang berada di enam DAS berbeda, yakni (1) DAS Air Dingin, (2) DAS Air Timbalun, (3) DAS Batang Arau, (4) DAS Batang Kandis, (5) DAS Batang Kuranji, dan (6) DAS Sungai Pisang. [76] Budiwati, Fitriyana. 2010. Perencanaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau sebagai Kawasan Evakuasi Bencana Gempa Bumi di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 101
Neraca Air di Kota Bengkulu Data dan informasi tentang sumber daya air Kota Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase Bengkulu diambil dari penelitian yang berjudul ketersediaan air rata-rata bulanan Kota Bengkulu Analisis Neraca Air Lahan untuk Tanaman Padi dan mencapai 100 persen. Secara sederhana dapat Jagung Di Kota Bengkulu [77]. Perhitungan nilai dikatakan bahwa Kota Bengkulu mempunyai surplus dan defisit air Kota Bengkulu dilakukan potensi surplus ketersediaan airtanah setiap bulan dengan Metode Thornthwaite. Data curah hujan dalam satu tahun. Ketika musim hujan, curah hujan yang digunakan mulai dari tahun 1985-2011 di Kota Bengkulu dapat mencapai 458 mm per bulan dengan kisaran 179-458 mm per bulan. Jika ada dan suhu udara relatif rendah (25,9 OC —26,9OC). curah hujan yang sangat lebat (di luar curah Kondisi tersebut berpotensi untuk ditanami padi hujan normal) disebabkan beragam faktor, salah pada bulan November—Februari (penanaman satunya adalah efek siklon tropis [78]. ke-1), Maret—Juni (penanaman ke-2), dan Juli— Oktober (penanaman ke-3). Rata-Rata Curah Hujan, Evapotranspirasi Lahan, dan Selisih antara Curah Hujan dengan Evapotranspirasi Lahan Bulanan Tahun 1985-2011 [77] Paski, J. A., Faski, G. I. S. L., Handoyo, M. F., & Pertiwi, D. A. S. (2017). Analisis Neraca Air Lahan untuk Tanaman Padi dan Jagung Di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2), 83-89. [78] Paski, J. A. I., Sepriando, A., Faski, G. I. S., & Handoyo, M. F. Pemetaan Agroklimat Klasifikasi Oldeman di Provinsi Bengkulu Menggunakan Data Observasi Permukaan dan Multi Satelit (TMPA dan IMERG) Oldeman Classification of Agroclimate Mapping in Bengkulu Province Based on Ground Observation and Multisatellite data (TMPA and IMERG). 102 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Tabel 1a. Hasil Perhitungan Neraca Air (Bagian 1) Tabel 1b. Hasil Perhitungan Neraca Air (Bagian 2) 103
Sumber Daya Air JAWA Pantai Kelapa, Tuban Sumber: Puspita, Ayu. 2017. Diunduh pada 26 Desember 2018, dari http://guneman.co/2017/05/27/pesona-pantai-kelapa-tuban-yang-terlahir-dari-cibiran/ 104 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Karakteristik Akuifer Sebagian Pesisir Tuban Data dan informasi tentang sumber daya air sebagian dangkal ditemukan pada kedalaman 2,4—8,48 Pesisir Tuban diambil dari penelitian yang berjudul meter. Airtanah ditemukan pada litologi gamping Kajian Dinamika Karakteristik Akuifer Di Sebagian pasiran dengan nilai resistivitas 108—130 ohm m. Pesisir Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur [79]. airtanah dangkal banyak ditemukan di atas lapisan Berdasarkan penelitian, cekungan airtanah di Pesisir kedap lempung dan gamping lempung. Tuban ditunjukkan pada rentang nilai resistivitas 0 Keterdapatan akuifer payau atau air asin di ohm m—200 ohm m. Pada penampang melintang Kepesisiran Utara Tuban dapat disebabkan oleh di utara Kepesisiran Tuban, lapisan airtanah dangkal kedudukan batuannya. Lebih lanjut, adanya lapisan berada pada kedalaman 0,4—5,63 meter. Di selatan kedap air, yaitu lempung dan lempung pasiran wilayah penelitian juga banyak ditemukan cekungan memungkinkan terkuncinya air asin di akuifer airtanah dangkal namun memiliki salinitas payau Kepesisiran Utara Tuban. Kedalamannya pun cukup hingga asin. Cekungan yang dimaksud berada pada jauh, yaitu berada 25—77 meter. Keberadaan air lempung pasiran sehingga mampu menyimpan asin diperkuat dengan adanya perubahan kualitas air dalam waktu lama namun tidak dapat airtanah di Desa Satrian dan Desa Glodonggede. meloloskannya. Batas selatan Pesisir Tuban berada Penyusupan air asin tidak selalu diidentikkan pada Formasi Ngrayong dan Formasi Tuban yang dengan adanya intrusi air laut, namun terkait proses terdiri dari batu kuarsa dan batuan lempung yang geologi masa lampau. Asal usul air asin tersebut bersifat kedap air. Bagian barat penelitian (berada di masuk ke dalam connate water atau air fosil. sebelah barat Desa Sawir) menunjukkan dominasi material lunak dan juga material lempung. Airtanah [79] Febriarta, E., Haryono, E., & Adji, T. N. (2016). Kajian Dinamika Karakteristik Akuifer di Sebagian Pesisir Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). 105
Kondisi Akuifer dan Cadangan Airtanah Kepulauan Karimunjawa Data dan informasi tentang kondisi akuifer dan cadangan airtanah Pulau Karimunjawa diambil dari penelitian yang berjudul Studi Keseimbangan Air dan Konservasi Airtanah Sebagai Strategi Pengelolaan Lingkungan dalam Pengembangan Pariwisata [80]. Karakteristik hidrogeologi Kepulauan Karimunjawa, secara khusus dibagi menjadi tiga, yakni (1) Akuifer Wilayah Vulkanik, (2) Akuifer Wilayah Sedimen, dan (3) Akuifer Wilayah Aluvium Rawa. Produksi akuifer Karimunjawa (Formasi Karimunjawa dan endapan aluvium rawa) tergolong rendah karena hanya menghasilkan 0,3 liter/detik. Selain itu, diduga telah terjadi intrusi air asin pada Kepulauan Karimunjawa bagian utara. Pulau Karimunjawa memiliki area sedimen batupasir dengan parameter hidrolik T senilai 6,33 m2/hari, K senilai 5,5 m/hari, S 0,36 m3/m/m2, Sc 22,27 m3/hari/ Mdd dan berada di Zona Inti dan Zona Rimba Taman. Kedua zona tersebut memiliki batas pemanfaatan debit maksimal sebesar 4,9 ,m3/sumur/hari. Jumlah cadangan air per tahun di wilayah penelitian berkisar pada 118.234.250 m3 (curah hujan), 14.407.785 m3 (terinfiltrasi ke dalam akuifer), 29.328.176 m3 (menjadi run-off), dan 88.104.563 m3 (terevapotranspirasi). Langkah yang perlu dilakukan ke depannya adalah pencocokan antara jumlah ketersediaan air dengan kebutuhannya, pembuatan sistem penampungan air menggunakan lumbung air, pembuatan kawasan resapan buatan, dan optimasi pemanenan air hujan melalui atap rumah. [80] Maulana, R., Hadian, S. D. (2016). Studi Keseimbangan Air Dan Konservasi Airtanah Sebagai Strategi Pengelolaan Lingkungan Dalam Pengembangan Pariwisata. Jurnal Publikasi Ilmiah Pendididikan dan Pelatihan Geologi 12(2), 74-83. 106 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Pulau Karimunjawa Sumber: Penjelajah Bumi. 2015. Diunduh pada 26 Desember 2018, dari http://bumipenjelajah.blogspot.com/2015/01/mejelajah-pulau- pulau-karbonat-karimun.html 107
Sumber Daya Air BALI DAN NUSA TENGGARA Mata Air Guyungan Sumber: New Bali. 2017. Diunduh pada 27 Desember 2018, dari: https://medium.com/@newbalilistings/charm-of-guyangan-spring- 39b08494f4d8 108 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Potensi Sumber Daya Air Pulau Nusa Penida, Bali Data dan informasi tentang Hidrologi Kota Mataram Ditinjau dari potensi mata air, persebarannya diambil dari penelitian Analisis Potensi Sumber Daya tidak merata. Kapasitas mata air dipengaruhi oleh Air di Nusa Penida [81]. Jumlah sungai yang ada di hidrologi, iklim, vegetasi, struktur geologi, dan Wilayah Sungai Bali-Penida ada 391 DAS dengan daerah tangkapan. Dari sembilan mata air, ada dua luas total 5.617,04 km2. Meskipun jumlahnya banyak, mata air yang telah dikelola oleh PDAM, yaitu Mata sebagian besar sungai di Pulau Nusa Penida adalah Air Penida (besar debit >200 liter per detik) dan Mata musiman. Keberadaan karst dengan morfologi Air Guyungan (>178 liter per detik). Mata Air Penida negatif dengan arah aliran langsung menuju terletak di Desa Sakti dengan kapasitas penampungan laut menjadi penyebabnya. Kebanyakan dasar bak 1.500 m3. Mata Air Penida menyalurkan air ke sungai pun tersusun dari batuan gamping dengan beberapa desa, yaitu Desa Sakti, Toyapakeh, Ped, permeabilitas yang tinggi, sehingga air hujan yang Kutampi, Batununggul, dan Suana. Adapun mata Air masuk ke sungai lebih sering terserap. Guyungan berada di Desa Batu Kandik. [81] Harmayani, K. D., Konsukartha, G. M., & Arsana, I G. N. K. Analisis Potensi Sumber Daya Air di Nusa Penida. Diakses di https://simdos.unud.ac.id/ uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/5dedde3e4a865fb68034ba6d1f98f73e.pdf 109
Prediksi Sumber Daya Air Pulau Rote, NTT Data dan informasi tentang sumber daya air Total debit volumetrik hasil air di Pulau Rote (verifikasi sebagian Pesisir Tuban diambil dari penelitian yang tahun 1998-1999) adalah sebesar 1.289.595.044 berjudul Prediksi Sumberdaya Air Di Pulau Kecil: m3 dengan rata-rata debit volumetrik tahunan Studi Kasus Di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur 644.794.523 m3. Rerata debit volumetrik bulanan [82]. Penulis menggunakan pemodelan Van Der sebesar 57.949.413 m3 dengan bulan tertinggi Beken dan Byloos [83]. Dalam perhitungan neraca pada bulan Januari sebesar 162.524.969 m3 dan air, penulis juga membagi Pulau Rote menjadi terendah pada bulan Oktober sebesar 3.535.788 empat DAS, yakni (1) Oenodale, (2) Oemokdale, (3) m3. Dapat disimpulkan bahwa keadaan air Pulau Oelebeu, dan (4) Oepapela. Setelah mendapatkan Rote dipengaruhi oleh musim hujan dan musim luaran, akan dilakukan uji kalibrasi terhadap nilai kemarau. Umumnya, musim hujan hanya 3—4 bulan parameter keempat DAS tersebut. Secara sederhana, sedangkan musim kemaraunya 8—9 bulan dalam kondisi air Pulau Rote dipengaruhi oleh curah hujan, setahun. karakteristik DAS, dan kekasaran tekstur. Beberapa DAS tidak memiliki aliran kering pada pertengahan hingga akhir musim kemarau, sehingga Pulau Rote mengalami kritis air pada saat itu. [82] Nainiti, N. P., Susanto, S., & Sudira, P. Prediksi Sumberdaya Air Di Pulau Kecil: Studi Kasus Di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur (Prediction of Water Resources in Small Island: Case Study in Rote Island of East Nusa Tenggara Province, Indonesia). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 11(2), 55-63. [83] Van der Beken, A., & Byloos, J. (1977). A Monthly Water Balance Model Including Deep Infiltration and Canal Losses/Un modèle mensuel du bilan hydrologique inclusive l’infiltration profonde et les pertes des canaux. Hydrological Sciences Journal, 22(3), 341-351. 110 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Pulau Rote Sumber: Rohmaneo. 2017. Diunduh pada 27 Desember 2018, dari https://kumparan.com/@kumparantravel/berkenalan- dengan-pulau-rote-yang-terletak-di-selatan-indonesia 111
Hidrologi Kota Mataram, NTB Data dan informasi tentang Hidrologi Kota Mataram butir dengan status produktivitas yang tinggi. Akuifer diambil dari penelitian Potensi Airtanah Bebas memiliki keterusan dan kisaran kedalaman muka untuk Penyediaan Air Domestik di Kota Mataram airtanah bervariasi. Komposisinya pun demikian, ada [84]. Kondisi Hidrologi di sekitar Kota Mataram yang terdiri dari kerakal, kerikil, gambut, pecahan dipengaruhi oleh empat sungai, yakni (1) Kali koral, dan pasir dengan variasi kelulusan sedang Midang, (2) Kali Jangkok, (3) Kali Ancar, dan (4) Kali sampai tinggi. Area sebaran airtanah dibagi menjadi Brenyok. Semua sungai tersebut berhulu di Gunung beberapa, yaitu area airtanah Dataran Mataram, Rinjani dan bermuara ke arah Selat Lombok. area airtanah Kaki Gunung Rinjani bagian selatan, Keempat sungai membawa material breksi dan area airtanah Kaki Gunung Rinjani bagian utara, tufa, sebagian lagi juga membawa lava. Hal tersebut area airtanah Dataran Praya-Mangkung-Keruak, akan mempengaruhi kondisi hilir yang umumnya area airtanah Tubuh Gunung Rinjani, area airtanah membawa material aluvial. Dataran Kopang-Sikur-Sakra, area airtanah Puncak Kota Mataram termasuk ke dalam sistem akuifer Gunung Rinjani, dan area airtanah perbukitan selatan aliran airtanah melalui celahan dan ruang antar dan Gunung Tampole. [84] Anggraeni, J. D. (2015). Potensi Airtanah Bebas untuk Penyediaan Air Domestik di Kota Mataram (Thesis dissertation, Universitas Gadjah Mada). Pantai Ampenan Sumber: Dolandolen.com. 2017. Diunduh pada 27 Desember 2018, dari https://id.pinterest.com/pin/222435669076009186/?lp=true 112 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Flora dan Fauna 113
Sonneratia 114 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kepesisiran Distrik Ransiki, Manokwari Flora dan Fauna kepesisiran Indonesia begitu Australia sampai ke timur. Garis Wallace sebelah unik. Berbicara mengenai floranya, Indonesia selatan dipisahkan antara Pulau Bali dan Lombok, menjadi tempat tumbuh yang cocok untuk sedangkan di sebelah utara dipisahkan antara pulau berbagai jenis tumbuhan karena memiliki iklim Sulawesi dan Kalimantan. Karakter fauna yang tropis. Nah, Indonesia memiliki flora dari Sabang terdapat di sebelah barat menyerupai fauna khas sampai Merauke dengan jenis beragam. Flora Asia, yakni berjenis mamalia dengan ukuran besar. kepesisiran Indonesia tidak hanya berfokus Adapun fauna khas Australia berjenis burung dan tentang mangrove saja, namun semua flora yang hewan mamalia dengan ukuran yang relatif kecil. dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat Garis Weber diusulkan oleh Pelseneer pada tahun pesisir. 1904. Nama Weber sendiri merupakan pemimpin FlorakepesisiranpadabukuGeoekologiKepesisiran Ekspedisi Siboga taun 1899-1900 dengan nama dan Kemaritiman Indonesia membahas beragam lengkap Max Weber. Persentase fauna lebih dari flora asing yang jarang terdengar khalayak ramai. 50% bercirikan fauna Asia, sedangkan di sebelah Beberapa jenis berstatus terancam punah, yang timur mempunya ciri fauna Australia. [86] berarti persebaran tumbuhan hanya terbatas Hubungan garis Weber dan Wallace tak sebatas pada kawasan tertentu. Selain itu, pembahasan mangrove, pescapre, dan keluarga Barringtonia, juga terkait flora kepesisiran Indonesia dengaran namun kekhasan tumbuhan antar pulau juga yang membuka wawasan khalayak tentang diperlihatkan. Tipe asiatic dan australis flora istilah kepesisiran. Tak terlepas dari konteks dan kepesisiran Indonesia tak terlihat nyata. Perbedaan referensi, flora kepesisiran Indonesia berbicara nyata tampak pada tempat tumbuhnya yang tentang keanekaragaman hayati kepesisiran yang mencerminkan perbedaan jenisnya. Keberadaan dekat dengan masyarakat. garis khayal Weber dan Wallace dalam dunia nyata Terkait faunanya, perbedaan mencolok antara sejatinya tidak ada. Keberagaman flora dan fauna wilayah barat dengan bagian peralihan, serta Indonesia karena adanya sejarah geologi masa wilayah timur dengan wilayah peralihan. Sesuai lampau menjadi kuat. Teori evolusi, migrasi, dan teori yang ada, perbedaan keanekaragaman adaptasi oleh fauna dan flora yang terdapat di hayati dipisahkan oleh adanya garis Wallace dan Indonesia menjadi penguat keberagaman flora dan garis Weber. Teori Wallace dikemukakan pertama fauna. Keberadaan flora dan fauna yang beragam kali oleh Alfred Russell Wallace pada tahun 1863 menambah kekayaan Indonesia di mata dunia. [85]. Beliau merupakan penjelajah kepulauan Pelestarian keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia berkebangsaan Inggris. Menurut menjadi yang utama. Harapannya, eksplorasi lebih teori yang ada, terdapat garis pemisah antara dalam dapat dilanjutkan untuk mempublikasi dan fauna Asian (Oriental) sampai ke barat dan fauna memotivasi pelestarian flora dan fauna kawasan kepesisiran Indonesia. [85] Awang H. Satyana. 2012. Indonesian Journal of Sedimentary Geology Lesser Sunda. Nomor 25. Hal 5 [86] Nontji, Anugerah. 2017. Wallace: Dari Garis Maya Zoografi hingga Surat dari Ternate. Oseanografi LIPI 115
Flora dan Fauna PAPUA Bruguiera Hainesii Istimewa Sumber: Kurniawan, Endra. 2005. Diunduh pada 8 Januari 2019, dari https://malangtoday.net/inspirasi/mangrove-langka-berhasil-ditemukan-di- kalbar/ 116 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Bruguiera hainesii masihkah ada di Papua? Tanaman bruguiera umumnya tumbuh di daerah IUCN memberikan label tanaman Bruguiera hainesii pasang surut seperti mangrove lainnya. Bruguiera sebagai tanaman kritis atau critically endangered. biasa tumbuh di belakang jenis Rhizopora sp. Bruguiera hainesii hanya tinggal 200 pohon, sementara Tanaman bruguiera lebih cocok hidup di tanah paling banyak berada di Papua Barat sebanyak 120 berlumpur dibandingkan dengan air laut atau pohon pada tahun 2008.[88] Sayangnya, keberadaan payau. Bruguiera pada setiap kawasan berbeda- tanaman Bruguiera hainesii di Indonesia tidak banyak beda jenisnya. Beruntungnya, Papua memiliki diungkap. Pada beberapa buku Ekologi Papua jenis tanaman Bruguiera dengan jenis Bruguiera Bruguiera hainesii sudah tertulis, namun tidak dikupas hainesii. secara mendalam. Beberapa tulisan tidak membahas Bruguiera hainesii merupakan keluarga terkait wilayah persebarannya, potensinya, maupun Rhizoporaceae. Tanaman tersebut mampu morfologinya. Jadi apakah Bruguiera hainesii masih ada tumbuh 30 meter bahkan 33 meter. [87] Daunnya di Papua? mengkilap di bagian atas, sementara di bagian Keberadaan ataupun penemuan Bruguiera hainesii bawah berwarna hijau dengan tepi daun yang merupakan harta yang berharga bagi Indonesia. Pasalnya, halus. [88] Kelopak bunga berwarna hijau pucat, jenis tersebut menambah daftar keanekaragaman hayati sementara mahkota bunganya cenderung yang dimiliki Indonesia. Selain itu, kemampuan tumbuh berwarna putih. Bunganya terlihat indah dan jenis Bruguiera hainesii di Papua menandakan stabilnya cantik. Buahnya akan keluar dari kelopaknya ekosistem di Papua Barat karena masih ditemui tanaman ketika sudah matang. Buah Bruguiera hainesii langka yang wajib dilestarikan. Saat ini, keberadaan berbentuk tancang, seperti buah bruguiera yang jenis Bruguiera hainesii terancam karena adanya lain, hanya saja warnanya hijau. pembangunan pesisir. [88] [87] Anonim. 2006. Bruguiera hainesii C.G.Rogers. (https://florafaunaweb.nparks.gov.sg/special- pages/plant-detail.aspx?id=4002) diakses tanggal 4 Januari 2019 [88] Duke, N. et al. 2015. Bruguiera hainesii. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources 117
Peran Penting Padang Lamun di Raja Ampat, Papua Ekosistem lamun memiliki peran kuat sebagai Perairan Kepulauan Raja Ampat menjadi lapangan cadangan karbon Indonesia dan daerah tumbuhnya padang lamun. Beberapa jenis lamun perlindungan saat ikan melakukan pemijahan. yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat antara Salah satu kawasan padang lamun di Indonesia lain adalah Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, adalah Perairan Raja Ampat. Perairan laut dangkal Halophila ovalis, Cymodocea rotundata, dan menjadi kesukaan lamun untuk tumbuh. Lamun Syringodium isoetifolium[89], Halophila decipiens, menyukai laut dengan kedalaman kurang dan Hadole pinfolia. [91] Di Indonesia, jenis yang dari 10 meter, [90] terlebih dengan suhu yang paling banyak ditemukan adalah jenis Enhalus hangat. Lamun merupakan tumbuhan berbunga acaraoides, sementara di Perairan Kepulauan (Angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun, Waisai, Raja Ampat, jenis lamun yang banyak adalah dan akar. [89] Hidupnya terbenam dan menjalar Cymodocea rotundata. Cymodocea rotundata dalam pasir atau lumpur. Di Raja Ampat, padang menyukai perairan yang jernih didaratan terumbu lamun hidup homogen dan berasosiasi dengan karang. Cymodocea rotundata mampu hidup terumbu karang. dengan gangguan menengah baik tumbuh dalam komunitas campuran maupun tunggal. Cymodocea rotundata tumbuh cepat dan merupakan sumber pakan bagi penyu hijau dan dugong. [89] Situmorang, Augustina., Yuly Astuti, dan Puguh Prasetyoputra. 2015. Data Dasar Aspek Sosial Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Kabupaten Raja Ampat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta [90] Kartikasari, Sri Nurani, Andre J. Marshal, dan Bruce M. Beehler. 2007. Ekologi Papua. Yayasan Obor Indonesia dan Conservation International. Jakarta [91] Ansal , Muh.Haidir, Dody Priosambodo, Magdalena Litaay, Muhtadin A. Salam. 2017. Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Kepulauan Waisai Kabupaten Raja Ampat Papua Barat. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan 8 118 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Pepatah mengatakan ada gula, ada semut sangat tenang. [1] Semakin tutupan lamunnya luas, maka sesuai untuk mevisualisasikan keadaan bawah laut arusnya akan lebih tenang. Di Pulau Batanta dan Papua. Adanya ekosistem padang lamun yang luas Pulau Salawati luas lamun mencapai 1.064,99 Ha menjadi habitat bagi ikan karang, moluska, dan dan 2.194,42 Ha, belum lagi ditambah luas lamun penyu. Lamun menjadi sumber pakan penting di Perairan Raja Ampat sisi yang lain. bagi organisme laut. [89] Tidak hanya jenis penyu Sayangnya, pengetahuan masyarakat belum hijau dan dugong saja yang menyukai padang sebanding dengan sumber daya laut yang lamun. Tumbuhan bawah laut tersebut juga disukai disuguhkan. Hamparan ekosistem padang lamun berbagai macam ikan-ikan, termasuk ikan karang. harus dikenalkan lebih kepada masyarakat, agar Sebagai sumber pakan pada eksositem yang masyarakat Raja Ampat dapat lebih menilik peluang hangat dan jernih, menjadi area bertelur, berpijah, keberadaan padang lamun. Kurang lebihnya dan bersembunyi bagi ikan-ikan dan biota laut. masyarakat paham bahwa adanya padang lamun Dengan demikian, fishing ground bagi nelayan memberikan tempat bagi biota laut untuk berpijah Raja Ampat tak akan jauh bila kelestarian padang dan mencari makan. elestarian padang lamun lamun Raja Ampat tetap terjaga. Selain menjadi menjadi sangat penting dikarenakan bila padang habitat ikan atau biota laut lain, lamun mampu lamun rusak, maka biota laut pun menjauh. menstabilkan dasar pantai yang lunak. Lamun juga mampu meredam arus sehingga perairan menjadi Padang Lamun Sumber: Tiak. 2012. Diakses pada 22 Januari 2019, dari https://www.flickr.com/photos/18628926@N00/8340732106/ 119
Potensi Ikan Tuna di Papua Wilayah Papua, khususnya pesisir utara Papua, memiliki nama lain maddihang atau yellowfin tuna. berada pada Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Ciri umum yang ditampilkan adalah ikan tersebut 717 merupakan zona penangkapan ikan pelagis. hidup dalam kedalaman 250-400 m dengan suhu 19- Ikan pelagis yang mendominasi hasil tangkapan 31o C. Warna tubuh bagian atas berwarna biru gelap, yaitu ikan tuna, yang meliputi tuna besar dan tuna bagian bawah kuning perak, sirip berwarna kuning kecil. Ikan Tuna merupakan salah satu bagian dari cerah, sedangkan sisi luar berwarna gelap. Berat keluarga ikan perenang cepat. Tuna termasuk maksimum yang dapat dicapai ikan sebesar 183.7 kg ke dalam ikan yang memiliki sifat bergerombol dengan panjang 200 cm (Collette et al. 2011; Katun, dalam bermigrasi. Ikan Tuna diklasifikasikan ke 2012; Kalor et al, 2015). dalam Kingdom Animalia dengan genus Thunnus, Ikan Thunnus obesus memiliki nama lain Mata besar/ Euthynnus, dan Katsuwonus (FAO,1997; Froese et al, Bigeye Tuna. Ciri umum ikan adalah cenderung hidup 2006; Kalor et al, 2015). pada kisaran suhu 13-29°C. Warna tubuh bagian Ikan tuna besar yang terdapat di Papua terdapat atas hitam keabu-abuan, bagian bawah perak, sirip lima jenis, yakni Thunnus albacores, Thunnus obesus, berwarna abu-abu dengan kuning pada ujungnya. Thunnus alalunga, Thunnus maccoyii, dan Thunnus Memiliki panjang 80-132 cm dan dapat mencapai tonggol. Nama jenis-jenis ikan tuna mungkin terasa 200 cm. Berat badan ikan maksimum mencapai 197, asing, namun ikan-ikan tersebut juga memiliki nama 3 kg (Collette et al. 2011; Suharto, 2013; Kalor et al, lain yang mudah diingat. Ikan Thunnus albacores 2015). Ikan Tuna 120 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Ikan Thunnus alalunga memiliki nama lain Albakora/ Skipjack tuna. Ciri umum spesies ini adalah pelagis Longfin tuna. Ciri umum ikan adalah cenderung dengan kedalaman berkisar antara 260 m. Kisaran hidup spesies epipelagis dan mesopelagis, hidup suhu mencapai 15-30oC. Memiliki panjang tubuh 40- pada kisaran suhu 13,5–25,2°C. Warna tubuh bagian 55 cm dengan panjang maksimum mencapai 111 cm. atas kebiru-biruan dan mengkilat, bagian bawah Berat maksimum dapat mencapai 34,5 kg (Collette et putih perak, sirip berwarna abu-abu dengan warna al. 2011; Kalor et al, 2015). kuning, dan ujungnya berwarna gelap. Memiliki Ikan Tuna mempunyai populasi yang sehat di perairan berat berkisar antara 20-39,9 kg, dapat mencapai Papua dan Kawasan Timur Indonesia. Menurut Kalor panjang 94-100 cm. (Collette et al. 2011; Suharto, (2015), saat ini ikan tuna menyumbangkan 5% dari 2013; Kalor et al, 2015). Ikan Thunnus maccoyii total produksi perikanan Papua per tahun [92]. memiliki nama lain tuna sirip biru/ shourthern bluefin Jumlah tersebut tidak sebanding dengan potensi tuna. Ikan ini merupakan spesies pelagis, dengan kekayaan sumber daya perikanan Provinsi Papua. kisaran suhu antara 20-30oC. Memiliki panjang Umumnya, ikan pelagis besar selalu didominasi ikan maxmimum 225 cm, ikan memiliki berat 167,7-200 tuna. Hasil tangkapan ikan pelagis besar di tahun kg berat maximum (Collette et al. 2011; Kalor et al, 2012 sebesar 43.446,00 ton (15,5%), dimana 24.492 2015). Ikan Thunnus tonggol memiliki nama lain ton (9%) merupakan komoditi ikan tuna. [93] Terjadi tongkol/ longtail tuna. Ikan ini merupakan spesies peningkatan jumlah hasil tangkapan sebesar 5.089,90 pelagis, hidup di zona neritik dengan kisaran suhu ton (10,8%) dari tahun sebelumnya. Ikan-ikan tersebut 28oC. Memiliki panjang 43-130 cm, dapat mencapai berasal dari kawasan perairan utara Papua (Laut berat badan 35,9 kg (Collette et al. 2011; Kalor et al, Pasifik) dan kawasan selatan Papua (Laut Arafura). 2015). Sebanyak 13.579,80 ton (5%) ikan tuna berasal dari Jenis ikan tuna kecil ada tiga macam yakni Euthynnus kawasan perairan utara Papua (Perairan Nabire, alletteratus, Euthynnus affinis, dan Katsuwonus Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi, pelamis. Ikan Euthynnus alletteratus memiliki nama Kabupaten Waropen, dan Kabupaten Supiori. Tidak lain tongkol/ little tuna. Ciri umum spesies ini hidup dapat dipungkiri bahwa jumlah produksi perikanan berasosiasi dengan terumbu karang. Panjang Provinsi Papua, lebih khusus Sumber Daya Perikanan maksimum yang dapat dicapai sebesar 100 cm, Tuna (SDPT) belum menunjukkan pertumbuhan dengan berat 16,32 kg (Collette et al. 2011; Kalor et yang signifikan. Kondisi ini mengindikasikan terdapat al, 2015). Ikan Euthynnus affinis memiliki nama lain permasalahan-permasalahan pengelohan dan tongkol, komo/ skipjack tuna. Ciri umum dari spesies pemanfaatan sumber daya perikanan Provinsi Papua ini adalah mencapai berat maksimum antara 1- 5 kg, yang sangat serius. Tentu, kenyataan ini berbanding bahkan dapat mencapai 7,5 kg. Cenderung hidup terbalik dengan potensi kekayaan sumber daya pada perairan dengan kedalaman 50 m (Collette et perikanan perairan provinsi Papua yang begitu al. 2011; Kalor et al, 2015). Ikan Katsuwonus pelamis melimpah. memiliki nama lain tongkol belang, tongkol loreng/ [92] Kalor, J.D., L.Dimara., R. Tuhumury.2015.Permasalahan Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan di Pesisir Utara Provinsi Papua.The journal of Fisheries Development. Vol 1, No. 2., Hal: 33-43 [93] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua 2013 121
Flora dan Fauna SULAWESI Weinmannia Sumber: Navez, B. __. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari https://en.wikipedia.org/wiki/File:Weinmannia_tinctoria_flowers.JPG 122 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Warga Lokal yang belum dikenal, Weinmannia celebica dari Celebes Tak banyak orang mengetahui tanaman dengan Tanaman dengan famili Cunoniaceae biasanya nama latin Weinmannia celebica. Orang Tobela mempunyai bunga berbentuk bongkol atau malai menyebutnya dengan pume. Berbeda lagi dengan dengan bagian dasar bungan berbentuk cakram. orang Bugis yang menyebutnya buluan kaki. [96] Sementara, bunga tanaman pume berbentuk Tanaman tersebut merupakan tanaman endemik berkelompok pada ketiak. Pume dapat tumbuh Sulawesi yang umumnya ditemukan di daerah dengan tinggi antara 5-27 meter dengan diameter pantai.[94] Pume banyak ditemukan di Taman batang + 45 cm. [95] Pume mempunyai banir yang Nasional Lore Lindu dan di Cagar Alam Morowali kecil. hidup pada dataran rendah seperti dekat Taronggo Jenis pume atau Weinmannia celebica merupakan dan Kea-kea, dan lain-lain. Sementara, dalam jenis endemik yang belum banyak diketahui di referensi lain pada tahun 1998, jenis pume atau Sulawesi. Dapat dimungkinkan jenis tersebut sudah Weinmannia celebica dapat dijumpai di daerah mulai punah. Tidak banyak yang tahu bila tanaman Sulawesi Utara. [95] tersebut merupakan endemik Sulawesi. Tanaman Jenis Weinmannia celebica merupakan family dari Weinmannia celebica belum diketahui juga terkait Cunoniaceae. Famili Cunoniaceae merupakan kegunaannya. Terkait sifat kayunya, belum ada tanaman berupa pohon atau perdu yang penelitian lebih lanjut, namun tanaman dari famili mempunyai daun berhadapan. [96] Pun demikian Cunoniaceae mungkin dapat dimanfaatkan sebagai daun yang dimiliki oleh tanaman pume juga bahan bangunan ringan dan kayu bakar. mempunyai daun yang tumbuh berhadapan. [94] Pitopang, Ramadanil, et.al. 2011. Profil Herbarium Celebense Universitas Tadulako dan Deskripsi 100 Jenis Pohon Khas Sulawesi. Sulawesi Tengah: UNTAd Press. [95] Hopkins, Helen CF. 1998. A revision of Weinmannia (Cunoniaceae) in Malesia and the Pacific. 2. Sulawesi and the Philippines. ADANSONIA, Vol 20 (1), Hal 43-66 [96] Tim Penyusun Kamus PS. 2013. Kamus Pertanian Umum. Jakarta: Penebar Swadaya 123
Stigi yang Khas Indonesia Pun Masih Ada di Sulawesi Stigi merupakan tanaman pesisir khas Indonesia. cokelat tua dan bersisik. [99] Stigi mempunyai Beberapa pulau di Indonesia masih ditemui tanaman daun bersilang berwarna hijau keperakan dan stigi walaupun tidak banyak. Indonesia bagian timur pun berbludru. [100] Sementara, bunga stigi berwarna tak ketinggalan disebut sebagai kawasan tumbuhnya putih atau merah muda keputihan yang tumbuh di stigi. Selain merupakan tumbuhan khas Jepara, stigi ketiak daun. Buahnya berwarna hijau kemerahan juga ada di Sulawesi. Sayangnya, IUCN memberikan saat muda dan berwarna coklat saat matang. [100] label least concern atau kurang mengkhawatirkan. Bentuk buahnya menyerupai kapsul. Belum begitu banyak ulasan tentang stigi di Sulawesi, Stigi mempunyai potensi manfaat yang banyak. Stigi namun beberapa pesisir Sulawesi Utara, Sulawesi Sulawesi saat ini lebih banyak diperjual-belikan oleh Tengah, dan Sulawesi Selatan juga terdapat stigi. [97] masyarakat sebagai tanaman hias sebagai bonsai. Stigi juga ditemukan di Taman Nasional Taka Bonerate Batangnya yang berkelok menjadi suatu estetika pada beberapa kawasan, seperti Takalar dan Pulau yang bernilai bagi bonsai. Stigi Sulawesi dapat Panikiang. Stigi menyukai pantai berkarang atau pada dijual dengan harga mahal. Kayu stigi di daerah lain kawasan berpasir dengan kandungan kapur yang dapat menjadi suatu kayu bernilai karena dianggap tinggi. Stigi sering ditemukan pada pantai-pantai sebagai kayu mistis atau kayu bertuah. Di Sulawesi, berpasir putih dan di atas garis pasang. [98] Biasanya, kayu stigi lebih dimanfaatkan dan dikemas menjadi stigi tumbuh dekat dengan barisan mangrove. aksesoris seperti tasbih dan gelang. Pemanfaatan Stigi merupakan keluarga Lythraceae dengan nama stigi tak hanya terbatas pada wujud nyata tanaman latin Pemphis acidula. Stigi mempunyai nama lokal dan kayunya. Saat ini , banyak pengembangan yang cukup banyak. Ada yang menyebut sentigi, terkait kayu stigi, seperti untuk obat herbal dan santigi, cantigi, cantigi laut, mantigi laut, dan drini. Stigi biodesinfektan dari ekstrak stigi. Pun demikian, stigi merupakan perdu yang mampu tumbuh 4-10 meter. yang masih tersisa di Sulawesi dapat tetap lestari Batang berkelok dengan kulit berwarna abu sampai dan dimanfaatkan. [97] Keßler, P.J.A,M.M. Bos, S.E.C. Sierra Daza, A. Kop, L.P.M. Willemse, R. Pitopang, S.R. Gradstein.2002. Checklist of woody plants of Sulawesi, Indonesia. Blumea journal of plant taxonomy and plant geography 14 [98] Ellison, J., Koedam, N.E., Wang, Y., Primavera, J., Jin Eong, O., Wan-Hong Yong, J. & Ngoc Nam, V. 2010. Pemphis acidula. The IUCN Red List of Threatened Species 2010: (http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2010-2.RLTS.T178838A7622565.en.) diakses tanggal 11 Januari 2019 [99] Baihaqi, Ahmad. 2017. Stigi, Pohon Khas Pesisir Kaya Manfaat. (https://www.greeners.co/flora-fauna/stigi-pohon-khas-pesisir-kaya-manfaat/) diakses tanggal 11 Januari 2019 [100] Anonim. 2013. Pemphis acidula J.R. Forst. & G. Forst. (https://florafaunaweb.nparks.gov.sg/special-pages/plant-detail.aspx?id=2312) diakses tanggal 11 Januari 2019 124 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Bunga Stigi 125
Tuna, Komoditas Ekspor Perikanan dari Bitung Bitung merupakan salah satu kota dengan sentra tuna, dan pancing ulur. Jenis alat tangkap dapat produksi perikanan di Indonesia. Bitung terletak di mempengaruhi kualitas ikan yang ditangkap, antara dua wilayah pengelolaan perikanan, yaitu sehingga dapat mempengaruhi nilai jual ikan. perairan Laut Maluku (WPP-715) dan Perairan Realisasi ekspor perikanan di Kota Bitung dari Laut Sulawesi (WPP-716). Komoditas utama tahun 2004 hingga tahun 2009 menunjukan perikanan tangkap di Bitung adalah ikan tuna, adanya fluktuasi volume dan nilai. Umumnya, jenis ikan cakalang dan ikan layang. [101] Komoditas ikan yang diekspor dari PPS Kota Bitung adalah yang paling banyak untuk diekspor adalah ikan tuna. Jalur ekspor ikan tuna dari Kota Bitung yaitu tuna, sedangkan ikan cakalang dan ikan layang melalui laut dan udara. Jika melalui laut, jalur ekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Pasokan menggunakan kapal ekspedisi langsung menuju ikan tersebut berasal dari hasil tangkapan nelayan negara tujuan ekspor. Apabila melalui udara, dengan berbagai alat tangkap, yaitu alat tangkap pengiriman menggunakan maskapai komersial purse, hand line, long line dan juga huhate (pole dengan jalur: Bitung–Manado–Jakarta atau Bali– and line). Alat tangkap yang sebagian besar negara tujuan ekspor. Terdapat tiga jenis harga digunakan nelayan adalah pancing tuna, rawai Penangkapan Ikan di Perairan Sulawesi Sumber: Penangkapan Ikan. 2019. Diunduh pada 31 2018, dari https://www.mongabay.co.id/2019/01/29/menjadikan-sulawesi- utara-sebagai-provinsi-tuna-bagaimana-caranya/ [101] Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bitung, 2010 126 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
beli ikan tuna berdasarkan tingkatannya, namun Ke depan, Indonesia harus berjaya di bidang harga tersebut dapat berubah-ubah tergantung kelautannya. Taji sebagai negeri kelautan harus kondisi pasar luar negeri. Selain tergantung musim, ditingkatkan lagi. Jangan hanya berbicara angka juga dipengaruhi oleh mutu tuna dari negara saja, namun harus dibuktikan dengan aksi. Luas pengekspor lain (Kementerian UMKM, 2009). wilayah laut Indonesia lebih luas dari daratannya, Penentuan tingkatan ikan berdasarkan penilaian yakni 2/3 nya dari 6,32 juta km2. [103] Peningkatan keadaan fisik daging yang terdapat di dekat sirip ekspor dalam bidang perikanan harus diimbangi dorsal atau sirip ekor ikan. Tingkatan A diberikan dengan kualitas yang baik agar meningkatkan devisa pada daging yang berwarna merah terang, tidak bagi negara. Kualitas yang baik terhadap komoditas terdapat atau terdapat sedikit pelangi pada sayatan utama Bitung tidak hanya dapat meningkatkan daging, serta rasa daging masih manis. Tingkatan B perekonomian Bitung saja, namun akan dapat diberikan pada daging yang berwarna merah agak meningkatkan perekonomian Indonesia. gelap, terdapat pelangi tipis, dan rasa daging terasa sedíkít asam. [102] [102] Mirwantini, C dan B. Wardono.2012. Potret Perikanan Tangkap Tuna Cakalang dan Layang di Kota Bitung.Buletin Riset Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 7 No. 1 [103] Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2018. Laut Masa Depan Bangsa Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan. Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 127
Flora dan Fauna MALUKU Pohon Sagu Sumber: Anonim. 2019. Diunduh pada 2 Januari 2019, dari http://abchek.blogspot.com/2014/11/61114- sawit-dan-sagukenapa-membazir-dan.html 128 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Sagu, Masihkah Menjadi yang Utama? Sagu merupakan makanan pokok wilayah silinder, berdiameter lebih besar di bagian bawah Indonesia bagian timur, salah satunya di Maluku. batang dibandingkan dengan bagian atas batang. Sagu mempunyai nama latin Metroxylon sagu. Sagu [105] Sekalipun merupakan monokotil, sagu merupakan keluarga palem yang senang hidup mampu mencapai ketinggian sebesar 20 meter atau pada daerah dengan temperatur tinggi, cukup lebih [104]. Sagu mempunyai daun menyirip ganda lembab, dan mendapat sinar matahari cukup [104]. dengan helaian daun panjang yang berinduk pada Habitat sagu berada di belakang barisan nipah, tulang daun. Warna daun sagu hijau muda menuju [104] dengan kata lain, sagu termasuk tumbuhan hijau tua. Sementara bunga dan buah sagu akan pesisir. Selain itu, sagu juga mampu hidup pada muncul sangat lama, kurang lebih 10-15 tahun. tanah berlumpur dan bergambut. [105] [105] Tidak semua tanaman sagu dapat berbunga Sagu hidup berumpun. Setiap rumpun sagu terdiri dan berbuah, bahkan langsung mati. Bunga sagu atas 1-8 batang. [105] Batang sagu berbentuk merupakan bunga malai. Sementara, buah sagu berwarna coklat agak kuning serta bersisik. [106] [104] Salam, Ramdani. 2017. Tipologi Akuifer pada Bentuklahan Marin dan Bentuklahan Gunungapi di Pulau Ternate. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 129
Pengolahan Sagu 130 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Sagu merupakan tepung yang terdapat pada utama bagi beberapa kalangan, terlebih masyarakat batang pohon sagu. Batang sagu merupakan pesisir Maluku. Upaya melestarikan sagu terus gudang penyimpanan pati atau karbohidrat dicoba dengan penelitian sagu sebagai bahan yang mana batang bagian bawah umumnya bakar nabati, diversifikasi pengolahan sagu, dan mengandung pati lebih tinggi. Rata-rata produksi pengemasan olahan sagu untuk menarik minat tepung sagu mencapai 300 kg tepung basah/ha. [4] masyarakat. Sekalipun bukan nasi yang diarahkan Perolehan tepung pada tanaman sagu bukan hal untuk menjadi makanan pokok, namun masyarakat mudah, karena melalui proses penebangan batang Maluku akan tetap mendapat asupan karbohidrat sagu terlebih dahulu hingga didapatkan tepung tinggi. Sagu memiliki kandungan karbohidrat yang basah. Tepung sagu siap olah dapat dijadikan tinggi dibandingkan dengan jagung. Kandungan bubur sagu atau papeda, lontong, kue, roti, mie, karbohidrat sagu mencapai 81%, sementara jagung dan lain-lain. hanya 71%. [107] Keadaan metereologi yang berbeda menyebabkan Potensi berkembangnya tanaman sagu di Maluku daerah Maluku tidak dapat memproduksi beras sangat baik apabila terus mendapat dorongan optimal. Kelangkaan beras bagi masyarakat, dari berbagai pihak. Pelestarian dan pemanfaatan khususnya masyarakat pesisir Maluku, tanaman sagu bagi masyarakat Maluku, khususnya menyebabkan mereka mencari alternatif makanan masyarakat pesisir dapat menunjang kesejahteraan. pokok. Sagu dimanfaatkan masyarakat sebagai Ancaman besar bagi pelestarian sagu saat ini adalah pengganti beras. Minat beras tinggi di daerah alih fungsi lahan. Realisasi penataan ruang harus Maluku, tidak lantas menyurutkan beberapa dipertegas. Jangan sampai sagu yang awalnya daerah masih memilih sagu sebagai makanan utama bagi kehidupan masyarakat Maluku, tak lagi pokok. Nampaknya, sagu masih menjadi yang utama lagi. [105] M. Syakir dan Elna Karmawati. 2013. Tanaman perkebunan penghasil bahan bakar nabati. Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) Press. Bogor [106] Purnomo, Ir. Yosef Dwi Sigit, Dra. Trini Hastuti, M. Sc, Soes Hendarjono, Drs. Tahan Uji, Drs. m. Noerdjito, Ir. Samedi, Ph. D, Ir. Badrudin, M. Sc, Drs. Syarif Hidayat (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional). 2001. Atlas Flora dan Fauna Indonesia. Grasindo. Jakarta [107] Bustaman, Sjahrul. 2008. Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar nabati (Bioetanol) di Maluku. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Volume XVI (1) 131
Torem, Tanaman Langka, Penyambung Hidup Masyarakat Pesisir Maluku Tenggara Barat Layaknya masyarakat pesisir pada umumnya, dengan tanaman sawo kecik, yaitu berasal dari mata pencaharian masyarakat Maluku Tenggara famili Sapotaceae. Sekalipun dalam satu familli, Barat adalah di bidang perikanan. Berada pada buah torem bebeda dengan buah sawo kecik. wilayah yang dekat dengan darat dan laut Buah torem berbentuk bulat, hampir bulat membuat masyarakat tak hanya melakukan satu penuh. Batang Torem berbentuk bulat dan lurus. aktivitas saja. Masyarakat melengkapi kebutuhan Struktur batangnya berwarna coklat kemerahan hidup dengan melakukan aktivitas pertanian dan dan permukaannya licin. Batangnya cocok untuk aktivitas di hutan yang bersifat subsisten. Salah konstruksi. Batang pohon torem yang kokoh satu tanaman yang dimanfaatkan adalah torem. dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir Maluku Torem mempunyai nama latin Manilkara Tenggara Barat. Batang Torem dijadikan sebagai kanosiensis. Torem merupakan satu keluarga material bangunan, furniture, dan untuk kerajinan patung. Pohon Torem Sumber : Mahbub, Amri. 2017. Diunduh pada 7 Januari 2019, dari https://tekno.tempo.co/read/1035402/pohon-torem-manilkara-kanosiensis- jadi-tanaman-endemik-maluku 132 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Sayangnya, keberadaan tanaman torem tersebut di Maluku Tenggara Barat. Tanaman torem tidak sudah sangat langka di Indonesia. Ada yang dibolehkan untuk diperjual-belikan keluar desa, menyebutkan bahwa torem, hanya dapat ditemui yaitu Desa Lermatang. [109] Adanya kearifan di hutan Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku tersebut merupakan bentuk dukungan dalam Tenggara Barat. [108] IUCN merilis bahwa jenis upaya menjaga kelestarian tanaman torem. torem atau Manilkara kanosiensis berstatus Sementara, selain adanya sasi yang diterapkan terancam. Tanaman torem memang spesial tersebut, penelitian tentang tanaman torem juga di mata masyarakat pesisir Maluku Tenggara ditingkatkan supaya potensi dan persebaran Barat. Begitu spesialnya, tanaman torem yang keanekaragaman hayati endemik Indonesia tetap langka dan bermanfaat, sehingga masyarakat terpantau. menerapkan suatu sasi bagi tanaman torem [108] Mahbub, Amri. 2017. Pohon Torem, Manilkara kanosiensis, Jadi Tanaman Endemik Maluku (https://tekno.tempo.co/ read/1035402/pohon-torem-manilkara-kanosiensis-jadi-tanaman-endemik-maluku) diakses tanggal 2 Januari 2018 [109] Soselisa, Hermien L, Wellem R. Sihasale, Pieter Sammy Soselisa, dan Simona Ch. H. Litaay. 2011. Masyarakat Pesisir di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Arafura Timor Seas Ecosystem Action Programme 133
Potensi Perikanan Sumber: Imaniar, Pratiwi. 2015. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari https://www.wwf. or.id/?44144%252FXPDCMBD-Menjelajah-Kepulauan-Maluku-Barat-Daya 134 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Potensi Perikanan Tangkap dan Budidaya Maluku Potensi perikanan Maluku meliputi potensi Perikanan Terkait potensi budidaya laut, kegiatan yang tangkap dan budidaya. Potensi Perikanan tangkap telah dikembangkan secara komersial antara lain mencapai 1,64 juta ton. Menurut BAKORLUH (Badan budidaya rumput laut, ikan kerapu, dan kerang Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Mutiara. Berdasarkan pem¬ba¬gian Wilayah Kehutanan, potensi sumberdaya perikanan tangkap Penge¬lolaan Per¬ikanan (WPP) Indonesia, per- terdiri dari ikan pelagis besar sebesar 261.490 ton, ikan airan Maluku dibagi atas tiga kawasan WPP, yakni pelagis kecil sebesar 980.100, ikan demersal sebesar Laut Banda merupakan WPP 714, Laut Seram ada 295.500, ikan karang konsumsi sebesar 47.700 ton, pa¬da WPP 715, dan Laut Ara¬fura berlokasi di udang penaeid sebesar 44.000 ton, lobster sebesar WPP 718. Maluku ditetapkan menjadi Kawasan 800 ton, dan cumi-cumi sebesar 10.570. [110] Potensi Lumbung Ikan Nasional mengingat potensi di tersebut tersebar di Laut Maluku dan sekitarnya bidang perikanannya sangat besar.[111] dengan sediaan potensi sebanyak 587.000 ton dan Provinsi Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua potensi lestari 469.000 ton per tahun. tidak memiliki potensi perikanan sebesar di Provinsi Dari keseluruhan potensi sumberdaya perikanan Maluku. Kegiatan perikanan di Maluku Utara hanya tangkap, tingkat pemanfaatan (produksi) pada tahun bersifat pengolahan dan distribusi hasil perikanan. 2010 sebesar 402.644,41 ton atau 31 % dari potensi Pengembangan perikanan di Maluku Utara akan lestari. Berdasarkan data dari BAKORLUH Maluku, dirintis dengan mengembangkan Mega Minapolitan potensi areal budidaya pada air laut di Maluku Morotai. Hampir sama dengan Maluku Utara, cukup besar, yaitu sebesar 494.400 ha dan telah kegiatan perikanan di papua Barat dan Papua masih dimanfaatkan sebesar 9.432,2 Ha. Potensi perikanan kecil. Diperlukan upaya pengembangan kegiatan tangkap tersebar di perairan laut Seram, Manipa, perikanan untuk meningkatkan perekonomian Buru, Kei Kecil, Kei besar, Yamdena, dan Wetar. masyarakat mengingat potensi yang ada. [110] HR.2018.Maluku memiliki Potensi Perikanan yang terbesar ke-5 di Indonesia.diakses dari Klanews.id terbit 13 april 2018 pada 14 Januari 2019 [111] Pemerintah Daerah Maluku Barat.diakses dari situs resmi PEMDA Kab. Maluku Barat Daya. malukubaratdaya.go.id 135
Flora dan Fauna KALIMANTAN Anggrek Hitam Sumber. Ramadhan, Bagus. 2017. Diunduh pada 26 Desember 2018, dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/10/05/keindahan- bunga-ini-membuatnya-menjadi-maskot-provinsi-kalimantan-timur, 136 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Pesona Maskot Kalimantan Timur, Anggrek Hitam Siapa yang tidak terpesona melihat anggrek ditemukan di pinggiran sungai, rawa, dan dekat berkembang? Tentu hati turut berbunga. pantai. [114] Sayangnya, keberadaan anggrek hitam Anggrek merupakan flora yang cantik, termasuk langka karena jumlahnya sangat sedikit. seperti halnya anggrek hitam. Anggrek hitam Indahnyaanggrekhitamdankeunikannyamenjadikan mempunyai nama latin Coelogyne pandurata. dirinya sebagai puspa pesona Kalimantan Timur. Seperti anggrek lainnya, Coelogyne pandurata Indahnya bunga anggrek hitam mudah ditemukan merupakan keluarga Orchidaceae. Sayangnya, di Kalimantan Timur dibandingkan dengan daerah- si cantik Coelogyne pandurata, hanya tumbuh daerah lain. Keberadaan anggrek hitam sebagai di daerah tertentu Kalimantan, yaitu Kalimantan tanaman endemik, sehingga menjadi lambang Timur. biodiversitas Kalimantan Timur. Sayangnya, anggrek Pesona anggrek hitam menjadikan flora cantik hitam belum masuk dalam daftar IUCN (International tersebut merupakan maskot Kalimantan Union for Conservation of Nature). Timur. Bunganya tandan, [112] dengan Pelestarian pada tanaman anggrek hitam pada kelopak berwana hijau. Namun lidah daunnya dasarnya sudah dimulai dari kearifan lokal mengandung warna hitam pembawa sifat masyarakat Dayak. Menurut masyarakat Dayak, langka, [113] bisa jadi hal ini membuat si anggrek hitam mempunyai kekuatan mistis, sehingga anggrek disebut anggrek hitam. Anggrek keberadaannya sangat dihormati. Setiap orang wajib hitam tumbuh bergerombol membentuk melindung anggrek hitam yang tumbuh di pesisir rumpun. Anggrek hitam juga mempunyai tersebut. Jika seseorang mencuri atau merusak batang bundar, panjang, dan pipih yang biasa anggrek hitam berarti pelanggaran terhadap hukum disebut umbi semu. Flora ini hidup epifit atau adat. [115] Pemerintah Indonesia, nampaknya cukup menempel pada tanaman lain. peduli dengan keberadaan biodiversitas unik ini, Anggrek hitam merupakan flora endemik sehingga melalui PP nomor 7 tahun 1999, anggrek Kalimantan. Pada wilayah tertentu di Sumatera hitam telah ditetapkan sebagai salah satu tanaman juga ditemukan. Anggrek hitam menyukai yang dilindungi karena terancam punah. tempat teduh. [112] Anggrek hitam biasa [112] Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2001. Atlas Flora dan Fauna Indonesia. Grasindo. Jakarta [113] Anonim. 2011. Tips Budidaya Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl). (http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi- mainmenu%2047/teknologi/197-anggrek-hitam) diakses pada tanggal 26 Desember 2018 [114] Sabran, A. Krismawati, Y.R, Galingging, dan M. A Firmansyah. 2003. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah Volume 9 Nomor 1 [115] Ramadhan, Bagus. 2015. Keindahan Bunga Ini Membuatnya menjadi Maskot Provinsi Kalimantan Timur.(https://www.goodnewsfromindonesia. id/2015/10/05/keindahan-bunga-ini-membuatnya-menjadi-maskot-provinsi-kalimantan-timur) diakses pada tanggal 26 Desember 2018 137
Sonneratia caseolaris Habitat Bekatan Mahakam Sonneratia caseolaris merupakan jenis tanaman yang biasa ditemukan pada ekosistem mangrove. Sonneratia caseolaris merupakan keluarga Sonneratiae yang mempunyai nama lokal bogem, pidada, dan lain-lain. Sonneratia caseolaris tumbuh di sepanjang sungai pasang surut, tepi muara, dan menyukai kadar garam rendah. [116] Biasanya Sonneratia caseolaris ataupun keluarga sonneratia lain tumbuh di depan atau berdampingan dengan jenis Avicennia spp. Sonneratia caseolaris tersebar mulai dari Sri Lanka sampai hampir seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia. [117] Di Indonesia, khususnya Kalimantan, untuk jenis mangrove dapat ditemukan di daerah timur Tarakan, barat Pontianak, Balikpapan, dan selatan Banjarmasin. Sonneratia caseolaris tumbuh terkena pasang surut air asin. Sebagai bentuk adaptasi pada lingkungan yang bersalinitas, Sonneratia caseolaris mempunyai akar nafas yang muncul pada permukaan. Pertumbuhan Sonneratia caseolaris mencapai ketinggian 15m. [118] Sonneratia caseolaris mempunyai daun tunggal dan berhadapan. Daunnya berwarna hijau bulat telur. Permukaan daunnya halus bila dipegang. Tanaman yang mempunyai nama lokal pidada merah ini mempunyai buah berbentuk bulat menyerupai apel dalam bentuk kecil. Bentuknya yang mirip apel, pidada merah juga disebut sebagai apel pesisir. Uniknya, pidada merah memiliki buah berwarna hijau. Sonneratia caseolaris memiliki saudara bernama Sonneratia alba yang memiliki bentuk buah yang sama, namun ukuran buahnya lebih besar. [116] Kusuma, Cecep, Istomo, dan Cahyo Wibowo. 2008. Manual Silvikultur Mangrove Indonesia. Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan Korea International Cooperation Agency. Jakarta [117] Kathiresan, K., Salmo III, S.G., Fernando, E.S., Peras, J.R., Sukardjo, S., Miyagi, T., Ellison, J., Koedam, N.E., Wang, Y., Primavera, J., Jin Eong, O., Wan- Hong Yong, J. & Ngoc Nam, V. 2010. Sonneratia caseolaris. The IUCN Red List of Threatened Species 2010. (http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2010-2. RLTS.T178796A7608551.en) Diakes tanggal on 23 Agustus 2018 [118] Sahromi. 2011. Sonneratia caseolaris: Jenis Mangrove yang Hidup di Kebun Raya Bogor. Warta Kebun Raya 11 (1). Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - LlPI, 138 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Sonneratia caseolaris 139
Sonneratia caseolaris 140 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Sonneratia caseolaris tumbuh dominan, khususnya di Delta Mahakam. Indeks Nilai Penting (INP) pada tingkat hidup pohon yaitu 262,7%, tingkat hidup tiang 113,6%, dan pada tingkat hidup semai yaitu 60,2%. [119] Tingkat hidup pohon merupakan Sonneratia caseolaris dengan tinggi pohon>1,5 meter dan diameter pohon>31,4 cm. Tingkat hidup tiang dengan tinggi pohon>1,5 meter dan diameter pohon>20 cm. Tingkat hidup semai dengan tinggi pohon <1,5 meter. Sementara, INP merupakan suatu perhitungan untuk melakukan analisis vegetasi, sehingga dapat diperoleh informasi kuantitatif terkait struktur dan komposisi suatu spesies dalam komunitas tumbuhan. [120] INP Sonneratia caseolaris pada tingkat hidup pohon dan tiang cukup tinggi, artinya jenis Sonneratia caseolaris sering dijumpai dan jumlahnya banyak di kawasan Delta Mahakam. Satwa yang hidup berdampingan dengan Sonneratia caseolaris adalah bekantan. Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan satwa endemik di tanah Kalimantan. Delta Mahakam merupakan salah satu habitat Bekantan. Sonneratia caseolaris merupakan sumber pakan bagi bekantan. Daun Sonneratia caseolaris yang berbentuk bulat telur dan hijau sangat disukainya, terlebih pada bagian pucuknya. Bukan rahasia lagi kalau banyak pucuk mangrove yang terlihat gundul. [121] Gundulnya pucuk daun Sonneratia caseolaris akibat ulah bekantan. Bekantan sebenarnya mengkonsumsi hampir semua bagian tumbuhan, yaitu lebih dari 50% daun muda, sekitar 40% buah, dan 10% bunga dan biji. [121] Nampaknya, pucuk daun menjadi menu favorit bagi bekantan, termasuk pucuk Sonneratia caseolaris di Mahakam. [119] Hadi S. Alikodra, M. Bismark, M. Arief Soendjoto, Reni Srimulyaningsih, Tri Atmoko, Chairul Saleh, Jojo Ontarjo, dkk. 2015. Bekantan: Perjuangan Melawan Kepunahan. PT Penerbit IPB Press. Bogor [120] Rahim, Sukirman, Dewi Wahyni K. Baderan. 2017. Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya. Deepublish. Yogyakarta [121] Setyawaty, Dyah. 2017. Bekantan (Nasalis larvatus). (https://primata.ipb.ac.id/bekantan-nasalis-larvatus/) diakses tanggal 10 Januari 2019 141
Spesies Baru di Kepulaan Derawan, Kalimantan Timur Kuda laut mini menjadi spesies baru yang ditemukan di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Spesies ini berbeda dengan jenis kuda laut pada umumnya, karena mempunyai ukuran yang sangat kecil. Ukuran dari kuda laut mini ini dengan panjang sebesar 13,8 milimeter dan lebar 11,5 milimeter [122]. Spesies ini ditemukan oleh penyelam bernama Satomi Onishi. Sebagai wujud penghoramatan kepada penyelam tersebut, maka kuda laut mini tersebut diberi nama satomie. Kuda laut mini memiliki warna dan pola yang kontras dibandingkan dengan spesies kuda laut lainnya. Warna yang dimiliki biasanya cenderung ke arah transparan coklat pucat atau abu pucat. Distribusi keberadaan kuda laut dengan jenis Hippocampus satomie berada pada kedalaman 15-20 m. [123] Kuda laut pada umumnya hidup di perairan yang bersih. Kuda laut sangat sensitif dengan perairan di habitatnya. Keberadaan kuda laut ini sekaligus menjadi indikator kebersihan suatu perairan. Derajat keasaman ideal untuk kuda laut adalah sebesar 7-8. Nilai oksigen telarut yang menjadi baku mutu air laut untuk adaptasi kuda laut sebesar >3 mg/l. Kuda laut jantan membutuhkan oksigen untuk mengerami anaknya agar dapat menetas dan berkembang sempurna. [124] Hippocampus satomiae Sumber: Blue Planet Society. 2016. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari http://blueplanetsociety. org/2016/06/seahorses-ambassadors-for-marine/ [122] Wahyuana. 2009. Kuda Laut Mini dari Kalimantan, Temuan Spesies 2008. Diperoleh 11 Januari 2019 dari https://tekno.tempo.co/read/177850/ kuda-laut-mini-dari-kalimantan-temuan-spesies-baru-2008) [123] Lourie, Sara. A dan Rudie H. Kuitter. 2008. Three New Pygmy Seahorse Species from Indonesia (Teleostei: Syngnathidae: Hippocampus). Zootaxa: Magnolia Press [124] Saraswati.S.A., Pebriani, D.A.A. 2016.Monitoring Populasi Kuda Laut di Perairan Pantai Padang Bai Karangasem Bali. Samakia. Jurnal Ilmu Perikanan. 7(2):100-105 142 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kuda laut mulai terancam kepunahan karena dieksploitasi berlebihan. Banyak dari masyarakat melakukan perburuan terhadap kuda laut. [125] Beragam manfaat dapat dimanfaatkan dari kuda laut, seperti bahan jamu, hiasan akuarium, dan cenderamata. Pemanfaatan kuda laut sebagai jamu oleh masyarakat diyakini untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat kandungan proksimat kuda laut terdapat delapan jenis asam amino esensial yaitu yaitu lisina, leusina, isoleusina, fenilalalina, valina, metionina, histidina, dan treonina dan 7 jenis asam amino non esensial yaitu tirosina, alanina, glisina, serina, arginina, asam glutamat, dan asam aspartat. [126] Keberadaan asam amino yang terdapat di dalam kuda laut tersebut dinilai dapat menjadikan tubuh sehat. Keberadaan asam dalam tubuh dapat meningkatkan massa dan ketahanan otot karena terjadinya peningkatan eritrosit dalam tubuh. [127] Pemanfaatan kuda laut oleh masyarakat memunculkan adanya tindakan perburuan. Perburuan yang tidak disertai dengan upaya pelestarian akan mengancam keberadaan kuda laut. Diperlukan upaya bersama untuk melestarikan keberadaan kuda laut agar dapat menjaga kestabilan ekosistem laut Indonesia, terutama di wilayah Derawan, Kalimantan. [125] Suwelo, Ismu Sutanto dan Yuliadi. Kuda Laut si Gemulai yang Terancam Populasinya. Warta Konservasi Lahan Basah: Wetlands International [126] Sari, Evi Maya, et.al. 2017. Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut Hippocampus comes. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 9. No. 2, Hal: 605-617, Desember 2017 [127] Famelia, Riri. Et.al. 2008. Pengaruh Suplemen Asam Amino terhadap Ketahanan dan Kekuatan Otot Mencit Putih (Mus musculus L). Jurnal Bionatura. Vol. 10, No. 2, Juli 2008, Hal 141-154 143
Flora dan Fauna SUMATERA Kurma Rawa Sumber : Edric. 2016. Diunduh pada 28 Desember https://steemkr.com/food/ 144 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kurma Rawa Khas Serambi Makkah, Indonesia Kurma merupakan tumbuhan yang berasal dari Tanaman kurma rawa termasuk dalam kategori Timur Tengah yang identik hidup pada kawasan Near Thretenead atau hampir terancam dalam Arid. Tidak hanya di Arab, kurma juga dapat ditemui daftar merah IUCN [130] . Keberadaan kurma rawa di Indonesia. Kurma dan Indonesia seolah menjadi terganggu dengan hilangnya habitat mangrove di dua hal yang mustahil untuk dikembangkan, tidak pesisir dan pembangunan pesisir. Tinggi batang dengan kurma rawa. Kurma rawa dapat ditemui kurma rawa dapat mencapai 5 meter dengan tipe di serambi Makkah Indonesia, yaitu Aceh. Julukan daun yang menyirip. Kurma rawa hidup berumpun, Aceh sebagai serambi Makkah menjadi pas dengan tidak soliter. Bunga kurma rawa berbentuk malai adanya jenis kurma yang ditemukan di tanah Aceh dengan panjang sampai 40 cm. Buah kurma Timur. berbentuk bulat kecil. Kurma Rawa mempunyai nama latin Phoenix Kurma rawa belum diteliti terkait manfaatnya. Jenis paludosa dan masih berkerabat dengan kurma, Phoenix paludosa tersebut dapat dimanfaatkan yaitu dari keluarga Arecaceae [128] . Berbeda halnya baik buah atau batangnya jika tumbuh dengan dengan kurma yang hidup di padang pasir [129], baik. Buahnya dapat dimanfaatkan untuk sayur, habitat kurma rawa hanya ditemui di rawa atau zona sementara batangnya yang mengandung sagu belakang mangrove. Di Indonesia, persebaran kurma dapat diproduksi [131], namun masih rendah. rawa tidak banyak. Kurma rawa dapat dijumpai Jika batangnya dapat tumbuh dengan baik, dapat di Pulau Sumatera, khususnya di Aceh Timur. dijadikan kontruksi ringan. [128] Kusmana, Cecep. 2015. The Biodiversity of Flora in Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Vol. 5. No. 2 (Desember 2015): 187-198 [129] Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. 2001. Atlas Flora dan Fauna Indonesia [130] http://www.iucnredlist.org/details/summary/ [131] http://www.ceritaindonesia.web.id/2014/04/korma-rawa-dari-aceh/ 145
Menelisik Mangrove Sejati Sumatera Selatan Sumatera merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang terletak di sebelah barat. Pulau Sumatera berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di bagian barat dan Selat Malaka di bagian timur. Kondisi yang demikian menyebabkan Sumatera mempunyai pesisir yang dilengkapi dengan keanekaragaman hayati, termasuk mangrove. Jenis mangrove tumbuh berbaris di pesisir Sumatera. Tutupan mangrovenya mencapai 921.632 Ha, [132] baik yang dalam kondisi baik maupun yang berkondisi kritis. Tak hanya tumbuh di Sumatera bagian utara seperti di Kepulauan Nias, Aceh, dan Sumatera Utara, mangrove juga tumbuh di Sumatera bagian selatan seperti di Sembilang, Tanjung Api-Api, dan Pulau Payung Sungsang. Jenis mangrove yang tumbuh di Sumatera adalah mangrove sejati. Adapun spesies yang selalu muncul di Sumatera Selatan adalah Avicennia marina dan Rhizophora apiculata. Avicennia marina dapat hidup sampai 27 meter dan diameter batangnya mencapai 75 cm. [135] Batangnya mempunyai bintik kecil hitam. Avicennia marina mempunyai akar nafas yang muncul, seperti api-api. Jenis ini merupakan garda terdepan yang menerima pasang surutnya air laut. Kondisi tempat hidupnya berlumpur saat surut dan terendam ketika pasang. [132] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.2016. Presentasi Dirjen Perlindungan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung [133] Afriyani, Asia, Fauziyah, Mazidah, dan Ratih Wijayanti. 2017. Keanekaragaman Vegetasi Hutan Mangrove Di Pulau Payung Sungsang Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal. Volume 6 [134] Purwiyanto, Anna Ida Sunaryo dan Fitri Agustriani. 2017. Estimasi Stok Karbon Mangrove (Aboveground) di Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Volume 9 [135] Pirnanda, Dafid, Hendi Sumantri, Riza Kadarisma,Teguh Imansyah dan Rendra Bayu Prasetyo. 2016. Draft Panduan lapangan Pengenalan Jenis Mangrove Di Kawasan Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan. Biodiversity and Climate Change Project 146 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Rhizophora apiculata Daun Avicennia marina berbentuk jorong (Iska Gushilman, 2012) (bulat panjang) dengan warna hijau mengkilap. Sementara, bunganya berwarna kuning-oranye yang tersusun dalam tandan. Buahnya berwarna hijau keputihan. [135] Jenis Avvicenia sp merupakan jenis yang rentan hama saat masih semai, baik keong atau ulat yang bertahan pada lumpur basah. Sementara, jenis Rhizophora apiculata mempunyai karakter yang berbeda. Dilihat dari morfologi akarnya, Rhizophora apiculata mempunyai akar tunjang yang muncul di atas permukaan tanah dan menempel pada batang. Rhizophora apiculata mampu tumbuh sampai 30 meter dengan diameter 50 cm. Kulit batangnya berwarna abu-abu tua. Daunnya berbentuk elips. Jika dilihat, ada warna hijau kemerahan di bagain bawah. Bunganya juga berwarna kemerahan. [135] Buahnya akan muncul dengan bentuk memanjang, sering disebut tancang. Jenis Rhizopora sp merupakan jenis mangrove sejati yang paling mudah tumbuh. Selain mudah tumbuh dan beradaptasi, Rhizophora juga mempunyai peranan penting dalam memecah gelombang pasang dan menghalau banjir rob. Belum semua keanekaragaman hayati mangrove di Sumatera Selatan terdata dengan baik. Keberadaan mangrove memberikan dampak yang banyak bagi ekosistem di dalamnya. Beberapa manfaat mangrove diantaranya adalah dekatnya daerah penangkapan ikan, kepiting, dan biota laut lainnya. Jasa ekosistem mangrove lainnya adalah terciptanya udara sejuk dan deburan ombak yang aman bagi makhluk hidup yang hidup di belakangnya. 147
Potensi Perikanan Sumatera Utara Potensi Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara 2. Wilayah Dataran Tinggi Sumatera Utara terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan Kabupaten/ kota yang termasuk pada wilayah budidaya. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan dataran tinggi Sumatera Utara adalah wilayah yang Provinsi Sumatra Utara, potensi perikanan tangkap berada di tengah Provinsi Sumatera Utara yang terdiri berada di wilayah Selat Malaka sebesar 276.030 dari 10 kabupaten/ kota yaitu Kabupaten Tapanuli ton/ tahun dan Samudera Hindia sebesar 1.076.960 Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, ton/ tahun. Produksi perikanan budidaya terdiri dari Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten budidaya tambak seluas 20.000 Ha, budidaya laut Humbang Hasundutan, Kabupaten Simalungun, seluas 100.000 Ha, budidaya air tawar 81.372,84 Ha, Kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi, dam dan budidaya perairan umum 155.797 Ha. Kawasan Kabupaten Pakpak Bharat. Potensi Pengembangan Pesisir Sumatera Utara mempunyai panjang pantai pada wilayah ini terdiri dari penangkapan ikan di 1300 km yang terdiri dari panjang Pantai Timur 545 perairan umum dan pengolahan ikan. Budidaya km, panjang Pantai Barat 375 Km, serta Kepulauan air tawar terdiri dari ikan nila, mas, lele, patin, dan Nias dan pulau-pulau baru sepanjang 350 km. gurame. Wilayah pengembangan Kelautan dan Perikanan 3. Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara di Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi tiga Terdapat 11 kabupaten/ kota yang termasuk pada wilayah pengembangan yang terdiri dari: wilayah Pantai Timur Sumatera Utara yang terdiri dari 1. Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kabupaten Serdang Terdiri dari 12 kabupaten/ kota yang berada Bedagai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten di wilayah Pantai Barat yaitu Kabupaten Nias, Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, kabupaten Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Labuhan batu Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Kabupaten Nias Utara, Kota Gunung Sitoli, Utara, Kabupaten Batubara, Kota Medan, dan Kota Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tanjung Balai. Potensi pengembangan di wilayah Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Timur Sumatera Utara adalah penangkapan ikan dan Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten pengolahan ikan. Budidaya Laut yang terdiri dari Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara. kerapu, kakap, dan kerang hijau, dan budidaya air Potensi pengembangan pada wilayah ini adalah tawar. Jenis ikan budidaya air tawar terdiri dari ikan penangkapan ikan dan pengolahan ikan. Budidaya mas, nila, lele, patin, gurame, grass carp, lobster air laut terdiri dari rumput laut, kerapu, kakap, dan tawar, bawal tawar, dan ikan hias. Selain budidaya budidaya tawar. Khusus budidaya air tawar terdiri air tawar juga terdapat budidaya tambak. Budidaya dari mas, nila, lele, patin, gurame, tawes, dan nilam. tambak terdiri dari rumput laut, udang vaname, Budidaya tambak terdiri dari udang vaname, udang windu, kerapu, kakap, dan bandeng. Budidaya udang windu, kerapu, kakap, dan bandeng. perairan umum terdiri dari ikan mas dan nila. 148 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Diskanla Sumut maksimalkan budidaya ikan https://economy.okezone.com/read/2012/05/23/450/633903/ Budidaya ikan https://regional.kompas.com/read/2018/02/08/20543261/160-ton-ikan-nila-di-danau-maninjau-mati-keracunan 149
Flora dan Fauna JAWA Cemara Udang 150 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334