Cemara, Si Wind Breaker, Pesisir Selatan Jawa Daerah pesisir merupakan daerah peralihan antara namun sudah merambah hingga pesisir selatan daratan dan lautan. Sebagai daerah marginal Jawa, seperti di Lumajang, Bantul, Kulon Progo, tentu pesisir mempunyai karakteristik ekosistem Purworejo, dan Kebumen. Sementara, cemara yang berbeda. Tidak hanya terpaan gelombang udang di pesisir utara Pulau Jawa dapat dijumpai di laut yang sewaktu-waktu datang, kondisi air Pantai Lombang, Jawa Barat, dan sebagainya. pesisir memiliki kadar asin sampai payau. Angin Dalam Bahasa Indonesia, cemara udang sering pula yang ada di pesisir juga berkecepatan kencang disebut cemara laut. Sama halnya cemara yang dibandingkan dengan angin yang sampai ke sering kita temui di pegunungan, cemara udang daratan. juga bersifat ever green atau selalu hijau sepanjang Di ujung timur pulau Jawa, tepatnya di Madura, tahun. Jenis cemara udang dapat tumbuh baik di merupakan provenan (tempat tumbuh aslinya) tanah berpasir di pesisir sampai ketinggian di bawah jenis cemara yang hidup di pantai. Orang sering 1.300 m dpl. [136] Cemara udang mempunyai batang menyebutnya cemara udang, dimungkinkan yang kokoh, kadang lurus kadang juga bekelok. karena ujung simpul daunnya menyerupai udang. Batangnya berwarna coklat keabuan.1 Kayunya Cemara udang tak hanya tumbuh di Madura, cenderung keras, sehingga susah dimanfaatkan. [137] [136] Marfai, Muh Ari, Tiara Sarastika, Edy Trihatmoko, Rosdiana Rahantan, Putri Sarihati, dan Suriadi. 2018. Kajain Daya Dukung dan Ekosistem Pulau Kecil : Studi Kasusu Pulau Pari. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta [137] Pringgodigdo, Prof. Mr. A. G. 2012. Ensiklopedi Umum. Kanisius bekerjasama dengan Yayasan Dana Buku Franklin Jakarta. Yogyakarta 151
Barisan cemara udang di pesisir utara dan selatan pengukuran kecepatan angin yang berada di depan Jawa membawa manfaat untuk wilayah pesisir. barisan cemara udang di Pantai Samas, Daerah Barisannya membuat angin dari laut yang kencang Istimewa Yogyakarta mencapai 3,34 m/s. Sementara, menjadi bertiup sepoi-sepoi. Angin dari laut yang kecepatan angin di belakang barisan cemara udang bertiup ke darat membawa kandungan garam dari mencapai 0,48 m/s pada siang hari. laut. Angin yang terlalu kencang dapat mengancam Sebagai wind breaker, cemara udang memberikan tumbuhnya semai-semai tumbuhan di pesisir. peran bagi keadaan lahan di sisi belakangnya. Pucuk semai yang kecil dan ringan rentan tertiup Kecepatan angin yang lemah dan uap garam angin yang kencang. Sementara, garam dapat dengan kadar rendah memberikan kesempatan menghambat pertumbuhan dari tanaman, terlebih tanaman, khususnya tanaman pertanian seperti tanaman yang masih juvenil. Tajuknya yang runjung bawang dan cabai dapat tumbuh dengan subur. dan runcing, [137] mampu menghalau kandungan Sebagai wind breaker, cemara udang memberikan garam yang dibawa oleh angin dari laut, sebab kerindangan bagi wisatawan pantai. Terkadang, angin dari laut akan melemah karena menghantam keberadaan cemara udang menjadi pro-kontra, barisan cemara udang. Kemampuan cemara udang namun penataan ruang pesisir yang tepat dapat yang dapat menghalau angin dari laut membuatnya memberikan manfaat bagi lingkungan pesisir. disebut sebagai wind breaker. Berdasarkan 152 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Bibit Cemara Udang 153
Belajar dari Keluarga Pandan Tanaman dari keluarga Pandanaceae dapat sumber daya hayati khas pesisir yang mampu ditemukan di pesisir Jawa. Setiap tanaman tentunya menunjang hidup masyarakat. Karakteristik serat membutuhkan air untuk melakukan proses daun yang berserat alam yang dapat dimanfaatkan, pertumbuhan. Uniknya, jenis pandan tetap mampu memberikan inspirasi dan motivasi masyarakat tumbuh dengan baik sekalipun hidup di daerah untuk merangkainya menjadi suatu kerajinan yang pesisir. Pandan merupakan salah satu tanaman yang bermanfaat bagi orang banyak. Dari bagian daunnya, mampu hidup dalam kondisi kering. Pandan, atau dapat menghasilkan kerajinan di antaranya tikar, tas, sering disebut pandan laut mampu hidup dengan dompet, sandal, dan lain-lain. Tak hanya kerajinan tinggi 15 meter. Padan laut mempunyai akar saja, di Fiji, daun pandan laut tersebut menjadi obat tunggang yang biasa muncul di batangnya. [138] diare juga.[139] Buahnya juga bisa dimanfaatkan, Pandan laut dapat ditemukan di sepanjang pesisir namun perlu dimasak terlebih dahulu untuk Jawa dengan morfologi yang kurang lebih sama. menghilangkan zat-zat berbahaya. Buahnya dapat Akar pandan laut merupakan akar tunggang pada diolah menjadi tepung[140], mungkin bisa juga batang bagian bawah. Daunnya berbentuk pita untuk tepung kue dan olahan lain. Bagian lain dan cukup panjang bisa mencapai 180 cm dengan yang dapat dimanfaatkan adalah akar. Akar dapat lebar 4-8 cm.[2] Daunnya berwarna hijau, berlilin, diolah menjadi jus yang berkhasiat. Khasiat dari bertulang sejajar dilengkapi duri-duri pada tepi jus akar tersebut adalah untuk mengatasi scrofula. daunnya. Buah pandan laut besar, kurang lebihnya [139] Pemanfaatan batang pandan laut biasanya seperti buah nipah. Buah pandan laut berbentuk untuk bangunan rumah[140], kemungkinan untuk bulat telur yang menyantu membentuk bola dengan konstruksi ringan saja. Selain itu, juga digunakan diameter kurang lebih 4-20 cm. [139] Kulit buah untuk rakit ikan. berwarna hijau sampai kuning, dan akan menjadi Hampir seluruh bagian pandan dapat bermanfaat. warna merah bila masak. Sementara, daging Pemanfaatan jenis tersebut unik dan memiliki nilai buahnya berserat berwarna putih kekuningan.[139] tinggi, baik nilai seni maupun nilai manfaat. Itulah Tak hanya tumbuh untuk dirinya sendiri. Jenis sebabnya kita dapat belajar dari keluarga pandan, pandan atau nama khasnya mendong, mampu walaupun hidup dalam keadaan terbatas, jenis berbagi untuk rekan mahkluk hidup lainnya, tersebut tetap mampu tumbuh dan memberikan manusia. Mendong di daerah pesisir merupakan manfaat ekonomi bagi mahkluk hidup yang lainnya. [138] Marfai, Muh Ari, Tiara Sarastika, Edy Trihatmoko, Rosdiana Rahantan, Putri Sarihati, dan Suriadi. 2018. Kajain Daya Dukung dan Ekosistem Pulau Kecil : Studi Kasusu Pulau Pari. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta [139] Sancoyo dan Djuhdie. 2017. Pandan tikar (Pandanus tectorius) (http://www.krbogor.lipi.go.id/id/Pandan-tikar-Pandanus-tectorius.html) diakses tanggal 7 Januari 2019 [140] Anonim. Useful Tropical Plants: Pandanus tectorius. (http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Pandanus+tectorius) diakses tanggal 7 Januari 2019 154 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Pandan Laut 155
Potensi Kerapu di Karimunjawa Karimunjawa adalah nama kepulauan yang sangat berpotensi terhadap keberadaan kerapu. secara administrasi masuk Kabupaten Jepara, Kerapu termasuk dalam famili Serranidae, subfamili Jawa Tengah. Karimunjawa dikenal masyarakat Epinephelinae, dan ordo Perciformes. Jumlah sebagai salah satu destinasi wisata yang patut spesies ikan kerapu di Karimunjawa cukup banyak diperhitungkan. Beberapa fasilitas pendukung, yakni sebanyak tujuh spesies dari 39 spesies seperti transportasi dan akomodasi telah tersedia yang tersebar di Indonesia. Adapun spesies yang dengan baik. Transportasi yang dapat digunakan terdapat di Karimunjawa diantaranya adalah untuk menuju Karimunjawa adalah kapal motor Epinephelus malabaricus, E. fasciatus, E. ongus, dan pesawat. [141] Akomodasi yang tersedia Plectropomus areolatus, P. leopardus, P. maculatus adalah hotel dan rumah singgah milik masyarakat. dan P. oligochantus. Umumnya, ikan kerapu berada Tidak hanya wisata alamnya saja, Karimunjawa di dasar perairan yang berasosiasi dengan batu mulai melakukan budidaya ikan kerapu. Budidaya karang. [142] kerapu turut menambah sumber pendapatan dari Berdasarkan penelitian yang dilakukan, keberadaan masyarakat. kerapu putih menjadi hasil tangkapan utama Ikan kerapu biasa hidup pada ekosistem karang. di Karimunjawa membuktikan bahwa potensi Kondisi alam dari Karimunjawa berupa karang kerapu berada di Karimunjawa. Alat tangkap yang [141] Umardiono, Andy. 2011. Pengembangan Obyek Wisata Taman Nasional Laut Kepulauan Karimun Jawa. Jurnal Unair. Volume: 24, Nomor 3, Hal: 192-201 [142] [144] Mujiyanto dan Yayuk Sugianti. 2014. Bioekologi Ikan Kerapu di Kepulauan Karimunjawa. Ilmu Kelautan. Volume 19 (2): 88-96 [143] Antika, Marliska Rindi. 2016. Zonasi Daerah Penangkapan Ikan Kerapu Ekor Putih (Epinephelus areolatus) di Perairan Karimunjawa. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor [145] Suryono., et.al. 2017. Analisis Kelayakan Investasi pada Budidaya Karamba Jala Apung (KJA) Ikan Kerapu di Kepulauan Karimunjawa kabupaten Jepara. Buletin Oseanografi Marina. Volume 6, No. 2 156 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
biasa digunakan masyarakat adalah pancing, jual dari kerapu itu sendiri. Potensi kerapu yang panah, dan bubu. Daerah potensial kerapu putih terdapat di Karimunjawa harus selaras dengan terdapat di Pulau Genting Seruni. [143]Ikan pelestariannya. Wilayah Karimunjawa termasuk ke kerapu memiliki keanekaragaman yang rendah. dalam Balai Taman Nasional. Pengelolaan perikanan Aktivitas masyarakat yang terdapat pada lokasi berkelanjutan harus ramah lingkungan. Beberapa perairan mempengaruhi keragaman jenis kerapu. larangan dari pemerintah demi kelestarian hayati Pulau-pulau yang tidak berpenghuni memiliki di Karimunjawa diantaranya adalah metode kecenderungan keanekaragaman yang rendah. penangkapan ikan tidak boleh merusak lingkungan, [144] larangan penangkapan ikan kerapu belum dewasa, Potensi kerapu yang terdapat di Karimunjawa oleh dan larangan penangkapan spesies langka. penduduk mulai dilakukan budidaya. Budidaya Menjaga habitat kerapu agar tetap optimal menjadi ikan kerapu tikus (Cromileptis altivelis) menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah yang telah paling layak untuk investasi diantara jenis kerapu menetapkan beberapa peraturan untuk melindungi lainnya. [145] Investasi untuk budidaya kerapu habitat kerapu harus dilaksanakan. Habitat yang mempertimbangkan faktor lokasi, hasil, dan nilai baik akan menghasilkan sumberdaya ikan yang unggul pula. Mari kita jaga bersama keindahan alam Karimunjawa. Perikanan di Karimunjawa Sumber : Bross, Freya. 2012. Diunduh pada 25 Januari 2019, pada https://www.flickr.com/photos/49698960@N02/8105395618/ 157
Flora dan Fauna BALI DAN NUSA TENGGARA Mangrove Nusa Lembongan https://www.deeperblue.com/wp-content/uploads/2017/12/AdobeStock_77464741.jpeg 158 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Mangrove Nusa Lebongan, Stok Blue Carbon untuk Indonesia Pencegahan perubahan iklim terus diupayakan, Seperlima tutupan mangrove di Pulau Bali berada di salah satunya dengan merumuskan implemetasi dari Nusa Penida, yakni seluas seluas 230 Ha [146] dari total Persetujuan Paris (Paris Agreement). Pertimbangan sebesar 1247,70 Ha. [147] Pulau Nusa Penida dikenal ekosistem pesisir merupakan blue carbon, salah sebagai kawasan yang menjadi stok blue karbon. satunya mangrove, dianggap mampu berkontribusi Mangrove dikenal dapat menyerap karbon dalam dalam aksi penurunan emisi karbon. Mangrove bagian tubuhnya, baik mangrove sejati ataupun point di kawasan Nusa Penida, khususnya di Nusa mangrove asosiasi. Terdapat 13 jenis mangrove di Lebongan terkenal dengan kemasan ekowisatanya. Nusa Lembongan, di antaranya adalah Bruguiera, Tak hanya menyuguhkan pesona wisata, Nusa Rhizophora, Avicennia, Sonneratia, Lumnitzera, Ceriops, Lembongan merupakan suatu bentang alam yang Xylocarpus, Excocaria, Pandanus, Hibiscus, Terminalia, esensial. Calophyllum, dan Melia. [146] Coral Triangle Center (CTC) dan Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah. 2010. Identifikasi Flora Dan Fauna Mangrove Nusa Lembongan Dan Nusa Ceningan [147] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.2016. Presentasi Dirjen Perlindungan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung 159
Mangrove Nusa Lembongan http://www.thenusapenida.com/wp-content/uploads/2018/11/IMG_0356.jpg 160 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Jumlah jenis mangrove Avicennia sp. dan baik. Pertumbuhan mangrove yang baik dapat Rhizophora sp. lebih banyak daripada jumlah jenis dilihat dari diameter tiap pohonnya. Diameter mangrove lainnya. Jenis mangrove Avicennia sp. pohon (dbh) mangrove di Nusa Lembongan antara dan Rhizophora sp. termasuk jenis mangrove yang 3,18-71,34 cm. Diameter pohon yang besar dapat mudah tumbuh, bahkan mudah tumbuh kembali mempengaruhi biomassa mangrove sehingga saat terjadi kerusakan. Avicennia sp. dikenal sebagai mempengaruhi stok carbon yang dihasilkan. mangrove pioneer (perintis) yang tumbuh pada Semakin besar diameter mangrove maka semakin zona depan kawasan mangrove Nusa Lebongan, besar biomassa total dan stok carbon yang Nusa Penida. Sementara, mangrove Rhizophora dihasilkan. Biomassa total mangrove di Nusa tumbuh di zona belakang. Dalam suatu penelitian Lembongan adalah 193,61 Mg/Ha, sehingga dapat disebutkan bahwa kepadatan Rhizophora dengan menghasilkan stok carbon 90,72 Mg C/Ha [148]. berbagai jenis antara 200-2620 pohon/Ha. [148] Karbon stok di Nusa Lembongan merupakan Keanekararagaman mangrove di Nusa Lembongan contoh stok blue carbon pada kawasan yang sempit. diimbangi dengan pertumbuhan mangrove yang Semakin luas tutupan mangrove tentunya semakin banyak juga stok blue carbon yang dihasilkan. [148] Blue Carbon Stock of Mangrove Ecosystem in Nusa Penida, Bali. 2014. Biennial Conference of Pan Ocean Remote Sensing Conference 161
Pohon Gewang 162 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Potensi Gewang di Tanah Nusa Tenggara Gewang berasal dari keluarga Palmaceae atau permanen. Bagian bunganya dapat dibuat nira. Arecaceae yang mempunyai nama latin Corypha Tidak ketinggalan biji buahnya loh. Biji buah utan. Gewang menyukai tempat tumbuh yang gewang dapat dijadikan makanan ikan atau terbuka, seperti sabana, khususnya Nusa Tenggara. dibuat untuk aksesoris seperti gelang dan kalung. Gewang mempunyai nama lokal gebang dan buri. Biji gewang yang dihasilkan dapat disemaikan Selain sabana, gewang juga menyukai daerah dekat sebagai cadangan pakan ikan atau aksesoris khas laut [149]. Sementara di Desa Usapi Sonbai, Nusa Nusa Tenggara. Batang gewang pun menjadi Tenggara Timur, gewang ditemukan dari daerah potensi pangan lokal. Hasil pati yang didapat pantai hingga bagian tengah pulau yang berbukit- atau nama lokalnya disebut putak, mempunyai bukit dan berlereng. [150] kandungan gizi antara lain, Energi 351,55 kkal, Gewang mampu tumbuh mencapai ketinggian 30 Karbohidrat 84,63 gr, Protein 2,95 gr, Lemak 1,18 meter dengan diameter kurang lebih 90 cm. Tangkai gr. Tak perlu berpikir dua kali ketika kekeringan daun gewang berwarna hijau keputihan. Bentuk datang, karena tetap ada bahan makanan ketika bunga gewang cukup panjang, mencapai 3,5 meter paceklik datang. [151] dan mampu menghasilkan ratusan buah [152]. Mengingat manfaat gewang yang bervariasi, Buahnya berwarna coklat hijau dan berbentuk bulat diperlukan upaya pengembangan yang dengan diameter 2,5 cm. [153] Sama seperti sagu, berkelanjutan. Sebagai daerah yang kering, tanaman gewang juga akan mati setelah berbunga Nusa Tenggara menjadi kawasan yang cocok dan berbuah. untuk tempat tumbuhnya gewang. Apabila Gewang merupakan tanaman yang bermanfaat. Di tidak terdapat gangguan, anakan gewang dapat setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan menjadi tumbuh mencapai 4.000 individu/Ha. Satu pohon bahan makanan, aksesoris, maupun konstruksi induk gewang dapat menghasilkan 250.000- ringan. Bagian batang gewang merupakan bagian 350.000 biji. Dapat dibayangkan bahwa dalam satu yang paling bernilai. Dari empulurnya dapat diambil hektar akan tumbuh gewang dalam jumlah yang sarinya menjadi pati yang dapat diolah menjadi berlimpah-limpah. Permasalahan yang sering tepung. Tepung yang didapat menjadi bahan dihadapi saat ini adalah gewang memiliki sifat makanan yang bernilai gizi tinggi. Gewang dapat monokarpik, di mana hanya dapat berbunga dan menjadi alternatif bahan makanan pengganti berbuah dalam sekali seumur hidup, kemudian karbohidrat. Selain diambil patinya, bagian batang mati. [154] Permasalahan lainnya adalah sulitnya juga dapat digunakan sebagai pakan ternak. gewang untuk berkecambah. Diperlukan upaya Tidak hanya batangnya yang bermanfaat, pelepah yang serius dan terencana untuk melakukan gewang juga bermanfaat untuk membuat pagar pengembangan gewang. Kerjasama antara atau konstruksi ringan. Daunnya bila sudah tua pemerintah dan masyarakat diperlukan demi dapat dianyam untuk membuat atap rumah semi keberhasilan pengembangan gewang. [149] Loftus, C. 2013. Corypha utan. The IUCN Red List of Threatened Species 2013. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T44393716A44411787. en) diakses pada tanggal 12 Januari 2019 [150] Partomihardjo, Tukirin dan BP Naiola (Pusat Penelitian Biologi – LIPI). 2009. Ekologi Dan Persebaran Gewang (Corypha utan lamk.) Di Savana Timor, Nusa Tenggara Timur. Berita Biologi Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati. Volume 9 [151] [153] Henderson, Andrew. 2009. Palms of Southern Asia [152] Supriatna, Jatna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta [154] Naiola, BP dan N. Nurhidayaf. 2009. Biologi Biji Gewang (Corypha utan Lamarck): Keragaman Kandungan Embrio, Kimia, dan Peranan Mikroba dalam Proses Perkecambahan Biji. Berita Biologi 9 (6). Hal: 773-781. Desember 2009 163
Rumput laut yang Pernah Mengangkat Nusa Penida Nusa Tenggara yang bersebelahan dengan tumbuh mencapai tinggi 30 meter. Hidupnya soliter Bali, khas dengan kondisi iklim kering. Data BPS dipayungi oleh tajuk yang membulat dan daunnya tahun 2011-2015 menunjukkan bahwa kawasan menyirip menyerupai kipas [155]. Lontar memiliki Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur waktu yang lama untuk berbunga, yaitu pada umur mempunyai curah hujan masing-masing 1.147,90 12 tahun sampai 20 tahun dengan umur maksimal mm/ tahun dan 1.406,00 mm/ tahun di tahun mencapai 100 tahun. Lontar mampu menghasilkan 2015. Curah hujan yang dihasilkan tergolong 6 sampai 12 buah [156]. Buah lontar mirip buah sangat rendah dibanding dengan curah hujan di kelapa, hijau jika muda, namun ketika tua buah provinsi lain. Curah hujan merupakan salah satu lontar akan berwarna ungu sampai hitam. faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Di Nusa Tenggara, lontar banyak ditemukan di Nusa dan perkembangan vegetasi. Umumnya, tanaman Tenggara Timur. Nampaknya, pemerintah sudah akan sulit tumbuh di daerah kering dan sulit air. cukup peduli dengan adanya sumber daya lontar di Lontar atau siwalan menjadi khas sebagai NTT melalui kegiatan inventarisasi tanaman lontar. pemandangan di kawasan pesisir Nusa Tenggara. Tanaman lontar dibagi dari kelas umur muda pada Kemampuannya hidup di daerah terbuka dekat umur < 10 tahun dan kelas umur tua pada umur >10 pantai [155] menjadikan Nusa Tenggara dan Bali tahun. Berdasarkan hasil inventarisasi yang telah merupakan tempat hidup yang cocok. Lontar dilakukan tim Parangtritis Geomaritime Science merupakan tumbuhan monokotil atau berkeping Park, lontar terbanyak ditemukan di regional satu. Borassus flabellifer atau Lontar mampu Kupang baik pada kelas umur muda maupun [155] Nugroho, Estu, Endhay Kusnendar. 2016. Agribisnis Rumput Laut. Jakarta: PT Penebar Swadaya [156] Parenrengi, Andi dan Sulaeman. 2007. Mengenal Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur. Volume 2 Nomor 1 Rumput laut 164 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
kelas umur tua. Nampaknya, hal ini disebabkan dapat menjadi industri rumah tangga NTT yang dapat daerah Kupang memiliki daerah yang lebih kering diproduksi untuk mensejahterakan masyarakat. dibanding dengan regional lainnya. Manfaat lain dari lontar juga banyak ditemukan. Dari Jumlah lontar yang hampir merajai di tanah Nusa bagian daun lontar, dapat dimanfaatkan pula sebagai Tenggara berimbang dengan deretan manfaatnya. atap alami atau perindang gazebo. Selain bernilai seni, Setiap bagian pohonnya dapat dimanfaatkan atap yang berasal dari lontar juga tahan lama. Atap untuk memenuhi kebutuhan bahkan menunjang rumah dengan bahan daun lontar mampu menahan kesejahteraan. Ada yang menarik dari manfaat hujan dan terkenal awet. Sementara, batang atau daun lontar. Lontar merupakan tumbuhan yang dahannya dapat dibuat kontruksi ringan atau pagar. spesial, sekalipun tidak menjadi tanaman khas Buah lontar merupakan buah yang mengandung gula Nusa Tenggara. Lontar menjadi simbol kantor terbaik. Buah lontar dapat dimakan langsung, dapat gubernur NTT yang tervisualisasikan lewat alat juga dijadikan tuak sebagai minuman penghangat. musik sasando. Sasando merupakan alat musik Tidak hanya itu, buah lontar dapat dijadikan kolang- khas NTT yang pembuatannya menggunakan kaling yang rasanya enak .[158] Kegiatan pengolahan bahan dasar lontar. Daun lontar pada alat musik buah lontar dapat dijadikan tambahan penghasilan sasando mempunyai peranan penting untuk bagi setiap keluarga. Maka pantaslah, apabila lontar memantulkan getaran saat senar dipetik [157]. disebut Putera Mahkota Tanah Nusa Tenggara dalam Selain sebagai hiburan, alat musik sasando juga buku ini. [157] Rasidi, Idil Ardi dan Joni Haryadi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya). 2014. Potensi Pengembangan Budidaya Abalon di Nusa Penida, Bali. Media Akuakultur. Volume 9 Nomor 2 [158] Burhani, Ruslan. 2007. Nusa Peniida Miliki Rumput Laut Langka di Dunia. Diperoleh 17 Januari 2019 dari https://www.antaranews.com/ berita/81311/nusa-penida-miliki-rumput-laut-langka-di-dunia 165
Lontar, Putera Mahkota di Tanah Nusa Tenggara Nusa Tenggara yang bersebelahan dengan daunnya menyirip menyerupai kipas [159]. Lontar Bali, khas dengan kondisi iklim kering. Data BPS memiliki waktu yang lama untuk berbunga, yaitu tahun 2011-2015 menunjukkan bahwa kawasan pada umur 12 tahun sampai 20 tahun dengan umur Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur maksimal mencapai 100 tahun. Lontar mampu mempunyai curah hujan masing-masing 1.147,90 menghasilkan 6 sampai 12 buah [160]. Buah lontar mm/ tahun dan 1.406,00 mm/ tahun di tahun mirip buah kelapa, hijau jika muda, namun ketika 2015. Curah hujan yang dihasilkan tergolong tua buah lontar akan berwarna ungu sampai hitam. sangat rendah dibanding dengan curah hujan di Di Nusa Tenggara, lontar banyak ditemukan di Nusa provinsi lain. Curah hujan merupakan salah satu Tenggara Timur. Nampaknya, pemerintah sudah faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan cukup peduli dengan adanya sumber daya lontar di dan perkembangan vegetasi. Umumnya, tanaman NTT melalui kegiatan inventarisasi tanaman lontar. akan sulit tumbuh di daerah kering dan sulit air. Tanaman lontar dibagi dari kelas umur muda pada Lontar atau siwalan menjadi khas sebagai umur < 10 tahun dan kelas umur tua pada umur >10 pemandangan di kawasan pesisir Nusa Tenggara. tahun. Berdasarkan hasil inventarisasi yang telah Kemampuannya hidup di daerah terbuka dekat dilakukan tim Parangtritis Geomaritime Science pantai [159] menjadikan Nusa Tenggara dan Bali Park, lontar terbanyak ditemukan di regional merupakan tempat hidup yang cocok. Lontar Kupang baik pada kelas umur muda maupun merupakan tumbuhan monokotil atau berkeping kelas umur tua. Nampaknya, hal ini disebabkan satu. Borassus flabellifer atau Lontar mampu daerah Kupang memiliki daerah yang lebih kering tumbuh mencapai tinggi 30 meter. Hidupnya dibanding dengan regional lainnya. soliter dipayungi oleh tajuk yang membulat dan [159] Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. 2001. Atlas Flora dan Fauna Indonesia [160] Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. 2010. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Pohon Lontar 166 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Jumlah lontar yang hampir merajai di tanah Nusa Tenggara berimbang dengan deretan manfaatnya. Setiap bagian pohonnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bahkan menunjang kesejahteraan. Ada yang menarik dari manfaat daun lontar. Lontar merupakan tumbuhan yang spesial, sekalipun tidak menjadi tanaman khas Nusa Tenggara. Lontar menjadi simbol kantor gubernur NTT yang tervisualisasikan lewat alat musik sasando. Sasando merupakan alat musik khas NTT yang pembuatannya menggunakan bahan dasar lontar. Daun lontar pada alat musik sasando mempunyai peranan penting untuk memantulkan getaran saat senar dipetik [161]. Selain sebagai hiburan, alat musik sasando juga dapat menjadi industri rumah tangga NTT yang dapat diproduksi untuk mensejahterakan masyarakat. Manfaat lain dari lontar juga banyak ditemukan. Dari bagian daun lontar, dapat dimanfaatkan pula sebagai atap alami atau perindang gazebo. Selain bernilai seni, atap yang berasal dari lontar juga tahan lama. Atap rumah dengan bahan daun lontar mampu menahan hujan dan terkenal awet. Sementara, batang atau dahannya dapat dibuat kontruksi ringan atau pagar. Buah lontar merupakan buah yang mengandung gula terbaik. Buah lontar dapat dimakan langsung, dapat juga dijadikan tuak sebagai minuman penghangat. Tidak hanya itu, buah lontar dapat dijadikan kolang-kaling yang rasanya enak. [162] Kegiatan pengolahan buah lontar dapat dijadikan tambahan penghasilan bagi setiap keluarga. Maka pantaslah, apabila lontar disebut Putera Mahkota Tanah Nusa Tenggara dalam buku ini. [161] NTT Hidden Paradise: Kupang, Soe, Rote, Alor. 2015 [162] Http://bobo.grid.id/read/08878143/tidak-mudah-beginilah-cara-mengolah-buah-aren-menjadi-kolang-kaling Sumber : http://www.palmpedia. net/wiki/Borassus_flabellifer 167
Ramuan Songga Dari Nusa Tenggara Songga merupakan salah satu tanaman khas Nusa ramuan untuk mengobati berbagai macam Tenggara Barat. Tanaman songga mempunyai nama penyakit. Apabila songga sedang tidak berbiji latin Stychnos ligustrina yang termasuk dalam atau berbuah, batang songga direbus untuk tanaman berjenis perdu. Walaupun khas Nusa obat malaria. Bagian pohon lain dapat diracik Tenggara Barat, tanaman songga banyak ditemukan pula agar menjadi ramuan yang menyehatkan. di pulau lain dengan nama yang berbeda-beda Kulit songga apabila direbus dan dicampur akar seperti bidara laut, maba putih, dan lainnya. Di NTB, tamba dapat mengobati usus buntu. Sementara, tanaman songga banyak ditemukan di daerah Bima akar songga dapat mengobati sakit perut jika dan Dompu. direbus. [163]Khasiat obat pada tanaman songga Kayu Songga [166] menjadikan songga diakui sebagai tumbuhan Karakteristik hidup tanaman songga obat menurut SK Menteri Kesehatan cukup unik. Layaknya, tanaman pesisir Nomor 149/SK/Menkes/IV/1978. lain, songga menyukai tempat yang Songga mengandung 30 senyawa kering dan tumbuh pada iklim tipe aktif sumber biofarma sehingga bisa D, E, dan F menurut pengelompokan digunakan sebagai obat herbal. [164] iklim Schmidt-Fergusson [163]. Songga Ramuan dari songga bermanfaat untuk mampu hidup di daerah pesisir yang menyembuhkan berbagai macam jaraknya 1-2 km dari bibir pantai. Tidak penyakit, seperti demam, pembersih mengherankan jika tanaman songga darah, penguat lambung, dan penyakit banyak ditemukan sepanjang pantai kulit. [165] Songga juga dapat menjadi Teluk Lakey, Hu’u, Dompu. Songga juga bahan kosmetik dari ramuan daunnya. mampu hidup di perbukitan. Jenis perdu tersebut mampu berkembang dengan Kini, ramuan songga NTB cukup diameter mencapai 15-20 cm dan tinggi terkenal. Masyarakat mulai mengemas rata-rata adalah 20 meter. Daun songga secara menarik terkait produk yang berwarna pucat di bagian bawah. Buah songga dihasilkan dari songga agar laku di pasaran. bulat, kecil, dan memiliki warna kuning. Bunga Kayu songga dapat diseduh atau direbus songga juga memiliki mahkota dan kelopak. [163] menjadi suatu ramuan yang berkhasiat untuk mengobati demam, diabetes, malaria, asam urat, Di wilayah NTB, Songga merupakan tanaman yang meningkatkan sistem kekebalan, mengatasi berkhasiat. Masyarakat memanfaatkan tanaman panas dalam, kista, dan lain-lain. Kayu songga songga sebagai obat. Secara tradisional songga juga dijual dengan bentuk gelas atau lebih merupakan obat malaria atau disebut obat kina. dikenal gelas kayu songga. Gelas songga juga Masyarakat biasa memakan biji atau buah songga mempunyai manfaat untuk menyembuhkan untuk mencegah dan mengobati malaria. Biji berbagai penyakit. Air minum atau ramuan yang songga mempunyai zat alkaloida yang berfungsi dituangkan ke dalam gelas songga mengandung sebagai antioksidan. [164] Tidak hanya bagian senyawa antioksidan yang baik untuk kesehatan. pohon songga yang berfungsi sebagai obat, namun setiap bagian pohon songga dapat dibuat [163] FORDA PRESS. 2014. Bidara Laut (Strychnos ligustrina Blume) syn. S. lucida R. Br: Sumber Bahan Obat Potensial di Nusa Tenggara Barat dan Bali [164] Pusat Litbang Hasil Hutan, Badan Litbang Kehutanan. 2015. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiverditas Indonesia Volume 1, Nomor 7, Oktober 2015 [165] Trubus. 2013. “Atas Bawah Berkhasiat”. Trubus, Edisi 522, Mei 2013/XLIV [166] www.kayusongga.com 168 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Potensi Lemuru di Bali sebagai Devisa Negara Ikan lemuru (Sardinella spp) dalam bahasa Inggris Jawa dan Bali. Sebelah utara Bali dibatasi oleh Laut lebih dikenal dengan Sardinella. Lemuru biasanya Bali dan sebelah selatan oleh Samudera Hindia. hidup bergerombol. Ciri umum dari lemuru adalah Perairan Selat Bali berbentuk corong dengan lebar badannya langsing dengan warna biru kehijau- bagian sebelah utara kira-kira 2,5 km dan bagian hijauan pada bagian punggung dan keperak- selatan kurang lebih 55 km. Luas perairan kira-kira perakan pada bagian bawahnya. Makanan utama sebesar 2.500 km2 (Ritterbush, 1975). Perairan Selat lemuru adalah plankton. Ikan lemuru dilengkapi Bali cenderung dipengaruhi oleh massa air dari dengan tapis insang (gill rakers) untuk menapis Samudra Hindia dibanding oleh massa air dari Laut atau menyaring plankton. Klasifikasi dari ikan Flores (Burhanuddin & Prasetyo, 1982). Berdasarkan lemuru itu sendiri menurut Saanin (1986) adalah karakteristik oseanografis dan sumberdaya ikan, sebagai berikut: perairan Laut Selat Bali masuk sub area empat yang menjadi daerah ruaya dari ikan lemuru. Sebagai Phylum : Chordata Ikan Lemuru[*] daerah ruaya lemuru, menjadikan perikanan lemuru Sub Phylum : Vertebrata Class : PiscesSub Class : Teleoste di Selat Bali dinamakan Sardinella iOrdo : Clupeiformes lemuru [167]. (Pet, et al., Family : Clupeidae 1997; Setyohadi, et Genus : Sardinella al., 1998;Setyohadi, Species : Sardinella spp 2009). Keberadaan lemuru di Ciri-ciri lemuru adalah badannya bulat panjang dengan bagian perut agak Bali dapat menyumbangkan membulat. Sisik duri agak tumpul serta tidak devisa bagi Indonesia. Potensi lemuru menonjol. Warna badan lemuru biru kehijauan di Bali cukup baik karena faktor wilayahnya. pada bagian atas (punggung) dan putih keperakan Sayangnya, perikanan lemuru di Perairan Selat Bali pada bagian bawah. Bagian atas penutup insang mengalami penurunan. Penurunan produksi lemuru lemuru sampai pangkal ekor terdapat sebaris disebabkan oleh adanya intensitas penangkapan bulatan-bulatan hitam sebanyak 10 - 20 buah. yang berlebih. Penangkapan lemuru lebih banyak Siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan. sempenit atau ikan lemuru yang berukuran kecil. Warna sirip ekor kehitaman, demikian juga pada [168] Penangkapan yang tidak sesuai standarnya ujung moncongnya (Dwiponggo,1992). Ikan akan menyebabkan tingkat kelestarian lemuru pemakan plankton ini memiliki panjang badan menjadi menurun. Saat produksi ikan menurun, mencapai 23 cm, namun umumnya antara 17–18 dapat menyebabkan beberapa usaha lain terkait cm. pengelolaan lemuru juga menurun, bahkan merugi. Diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, Ikan lemuru sangat berpotensi di Pulau Bali, nelayan, dan pelaku usaha lainnya agar lebih maju sehingga Bali sering disebut sebagai pulau ke depannya. [169] lemuru. Perairan Selat Bali terletak di antara Pulau [167] Setyohadi, Daduk.2009. Studi Potensi dan Dinamika Stok Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) di Selat Bali serta Alternatif Penangkapannya.Jurnal Perikanan. XI (1): 78-86 ISSN: 0853-6384 [168] Joesidawati, marita Ika. Et.al. Alternatif Pengelolaan Perikanan Lemuru di Selat Bali [169] Kurniadi. 2013. Potensi Pengelolaan Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) di Indonesia. Diambil dari https://oceanlittlestory.wordpress.com/2013/12/12/ potensi-pengelolaan-ikan-lemuru-sardinella-lemuru-di-indonesia/ yang diakses pada 21 Januari 2019 [*] Sumber: Lemu, Sardinella. __. Diunduh pada 23 Januari 2019, dari http://fishesofaustralia.net.au/home/species/3988 169
Taman Nasional Bali Barat (TNBB) sebagai Ruang Hidup Fauna Khas Bali Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan salah ular bido. Jenis mamalia dan reptilia juga terdapat satu taman nasional yang terletak di Kabupaten di taman nasional seperti, rusa timor, kijang kancil, Jembrana dan Buleleng, Bali. Taman Nasional Bali trenggiling, landak, kuwuk, lutung jawa, monyet ekor Barat memiliki total luas 19.002,89 ha yang terbagi panjang, jelarang, babi hutan, biawak, ular piton, dan menjadi daratan seluas 15. 587, 89 ha dan perairan penyu ridel. seluas 3.415 ha. Taman Nasional Bali Barat terdapat Keberadaan Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) banyak keragaman hayati, di antaranya adalah menjadi hal yang paling menarik perhatian diantara beberapa jenis mangrove, pohon-pohon tropis, dan fauna khas Bali lainnya. Jalak Bali adalah salah satu pohon-pohon musiman. Diameter pohon berkisar burung yang dilindungi oleh pemerintah yang antara 50-100 cm dengan tinggi mencapai 10-30 termaktub dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang meter. Beragam jenis mangrove yang terdapat di Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem. Taman Nasional Bali Barat. Tercatat sebanyak 18 suku Selain itu, dalam PP no 7 Tahun 1999 tentang yang terdiri atas 21 marga dan 28 jenis mangrove Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jalak Bali [170]. Beberapa marga mangrove tersebut memiliki merupakan salah satu burung endemis yang dimiliki populasi tinggi diantaranya adalah Avicenniaceae, Bali. Keberadaan burung Jalak Bali semakin kritis Combretaceae, Euphorbiaceae, Lythraceae, Meliaceae, karena di daerah Bali sekalipun hanya beberapa Myrsinaceae, dan Rhizophoraceae. daerah yang menjadi habitanya, yakni di Taman Kawasan cagar alam yang terlindung menjadi habitat Nasional Bali Barat dan Nusa Penida Bali. Jalak Bali yang baik untuk beragam fauna. Beberapa jenis sangat peka terhadap gangguan sehingga dapat burung, mamalia, dan reptil terdapat di kawasan berpengaruh terhadap proses reproduksinya. Burung Taman Nasional Bali Barat. Lebih dari 160 jenis Jalak Bali mempunyai warna bulu putih hampir di burung berada di kawasan taman nasional. Adapun semua bagian tubuhnya, kecuali ekor, muka, dan jenis burung yang dimaksud adalah jalak bali, jalak kaki. Ekor Jalak Bali berwarna hitam, bagian muka putih, paok biru, cekakak, kangkareng, dan elang berwarna biru, dan kaki berwarna abu-abu. [170] Ida Bagus Ketut Arinasa. 2012. Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove di Taman Nasional Bali Barat. Buletin Kebun Raya. Vol. 15. No. 1, Bulan Januari Wilayah Taman Nasional Bali Barat 170 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Keberadaan pohon-pohon yang terdapat di TNBB dimanfaatkan oleh Jalak Bali untuk sumber air, sumber pakan, bertengger, dan membuat sarang. [171] Sumber air yang terdapat di TNBB bergantung pada embun dan air payau di hutan bakau. Terkait kebutuhan pakannya, Jalak Bali memanfaatkan kemloko, pilang, talok, tekik, dan bekol. Terkait pohon yang digunakan untuk bertengger bagi Jalak Bali adalah kemloko, pilang, intaran, talok, dan walikukun. Penelitian lain menyebutkan bahwa pohon yang digunakan sebagai tempat bertengger Jalak Bali di Nusa Penida adalah ruelia, mangga, jambu monyet, kayu kuda, srikaya, kelapa, randu buta-buta, trembesi, akasia, dadap, gamal, mimba, pisang, jagung, bambu, dan rumput. Tumbuhan yang digunakan untuk bertengger sekaligus mencari makan di Nusa Penida adalah kerucrutan, keres, asem, flamboyan, bidara, dan kepuh. Tumbuhan yang digunkan untuk bertengger dan bersarang di Nusa Penida adalah jati, kesambi, timoho, jambu air, dan ancar. Tumbuhan yang digunakan untuk bertengger, mencari makan, dan bersarang untuk Jalak Bali adalah bunut (Ficus glabela). [172] Keterkaitan antara pohon dan lokasi inilah yang menjadikan Jalak Bali tetap ada di Bali. Sayangnya, berbagai kegiatan perburuan terhadap Jalak Bali terus dilakukan oleh masyarakat. Nilai jual yang tinggi menyebabkan kegiatan perniagaan Jalak Bali bak rumput di musim penghujan. Upaya pelestarian Jalak Bali dilakukan oleh pemerintah melalui taman nasional. Keberadaan TNBB turut menjaga kelestarian Jalak Bali sesuai habitat aslinya. Keragaman hayati yang terdapat di dalamnya pun, juga akan menjaga kelestarian Jalak Bali. Upaya pelestarian terhadap Jalak Bali seharusnya tidak hanya dari pemerintah, namun seluruh masyarakat harus turut menjaganya demi kelestarian Jalak Bali sebagai fauna khas Indonesia. [171] Pramatana, Fadlan. 2018. Perkembangan Populasi dan Perubahan Lanskap Jalak Bali (Leucopsar rothchildi) di taman nasional Bali Barat dan Nusa Penida Bali. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor [172] Riany, Citra Fitrie dan Annurohim. 2013. Populasi Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali. Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 2, No. 2 (2013) 2337-3520 Burung Jalak Bali Sumber: Kotapadi Flona. __. Diunduh pada 25 Januari 2019, dari http://kotapadi.blogspot.com/2014/12/beberapa-jenis-burung-diindonesia- yang.html 171
Potensi Ikan Paus di Perairan Nusa Tenggara Timur Potensi Ikan Paus di Perairan Nusa Tenggara Timur dua kelompok paus yaitu paus bergigi (Odontoceti) Paus menjadi bagian yang penting terkait dan paus tidak bergigi (Mysticeti). Paus Odontoceti adat istiadat masyarakat Nusa Tenggara Timur. yang bergigi merupakan pemangsa yang memakan Masyarakat Nusa Tenggara Timur mempunyai adat ikan, sotong, mamalia laut, dan mempunyai satu berburu ikan paus. Tidak setiap waktu ikan paus lubang pernapasan. Paus tidak bergigi berukuran dilakukan perburuan. Ada waktu tertentu dalam lebih besar daripada ikan paus bergigi. Selain itu, melakukan perburuan paus. Menyoal tentang paus tidak bergigi mempunyai struktur berbentuk paus, paus adalah hewan mamalia yang memiliki sikat. Struktur ini berguna untuk menyaring plankton penyokong tubuh dalam, memiliki ukuran sangat saat berada di dalam air. Pengertian mamalia secara besar. Paus juga memiliki ciri-ciri di antaranya adalah garis besar adalah sekelompok organisme yang bernapas menggunakan paru-paru, mempunyai bertulang belakang, berdarah panas, dan menyusui rambut, berdarah panas, memiliki kalenjar susu, dan atau memiliki kelenjar mamae. mempunyai jantung dengan empat ruang. Terdapat Ikan Paus di Perairan Nusa Tenggara Timur Sumber: Mongabay. 2017. Diunduh pada 23 Januari 2019 https://backpackerjakarta.com/berenang-bersama-hiu-paus-di-teluk-cendrawasih/, dari 172 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Secara umum, Indonesia memiliki sekitar 19 spesies Keberadaan paus yang terdapat di perairan Nusa paus dari total 33 spesies Cetacea. Spesies yang Tenggara Timur erat kaitannya dipengaruhi massa yang ada tersebut tersebar di perairan Indonesia. air Arus Lintas Indonesia (Arlindo) dari Samudera Sebanyak 26 spesies berada di perairan Nusa Tengara. Pasifik ke Samudera Hindia. Pola aliran arus dan Spesies paus yang ada diantaranya Balaenoptera keberadaan ekosistem akan mempengaruhi acutorostrata (paus minke umum), Balaenoptera kandungan unsur hara, oksigen terlarut, dan pH borealis (paus sei), Balaenoptera brydei (paus bryde), yang terdapat di perairan. Keberadaan karang juga Balaenoptera edeni (paus bryde kerdil), Balaenoptera berperan dalam menjaga keragaman biota yang musculus (paus biru), Balaenoptera m. brevicauda terdapat di perairan. Keberadaan unsur hara dan (paus biru kerdil), Balaenoptera omurai (paus omura), arus yang mendukung akan dapat mengundang Balaenoptera physalus (paus sirip), Feresa attenuata biota-biota laut bergerak mendekat. Masalah yang (paus pembunuh kerdil), Globicephala macrorhynchus dihadapi saat ini adalah terjadinya kerusakan laut (paus pemandu sirip pendek), Hyperoodon planifrons yang disebabkan karena adanya pencemaran dan (paus hidung botol selatan), Kogia sima (paus sperma penangkapan biota laut menggunakan bom. Upaya cebol), Masoplodon densirostris (Paus Blainville), perusakan habitat laut tersebut seharusnya tidak Orcinus orca (paus pembunuh), Peponocephala electra terjadi. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 (paus kepala melon), Physeter macrocephalus (paus Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan sperma), Pseudorca crassidens (paus pembunuh dan Satwa” melakukan perlindungan terhadap flora palsu), Ziphius cavirostris (paus berparuh cuvier). dan fauna yang berstatus terancam punah. Mari [173] Jenis Paus Biru Kerdil (Balaenoptera musculus bersama-sama melakukan pelestarian terhadap brevicauda) ditemukan berenang menuju Selat biota dan ekosistem hayati agar flora dan fauna milik Tablolong, Kupang, Nusa Tenggara Timur. [174] Indonesia tidak lantas punah. [173] Mustika, Putu Liza Kusuma. 2015. Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Cetacea Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan [174] Munasik, et.al. 2011. Kondisi Terumbu Karang di Taman Nasional Perairan Laut sawu Proovinsi Nusa Tenggara Timur. Disampaikan dalam Workshop Sosialisasi Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Terumbu karang COREMAP II, Provinsi NTT Ikan Paus di Perairan Nusa Tenggara Timur 173
Pulau Komodo menjadi Tujuh Keajaiban Alam Dunia Patut bangga rasanya mendengar berita bahwa predikat sebagai salah satu dari tujuh keajaiban Taman Nasional Pulau Komodo menjadi salah satu dunia. Pulau Komodo digadang-gadang akan dapat dari tujuh keajaiban alam dunia. Pulau Komodo menjadi daya tarik wisata internasional. Apa yang menempati urutan kelima setelah Amazon (Amerika menjadi keunikan dari Pulau Komodo? Keunikan Selatan), Ha Long Bay (Vietnam), Air Terjun Iguazu Pulau Komodo muncul oleh adanya fauna endemis (Argentina), dan Pulau Jeju (Korea Selatan). Urutan yang terdapat di Pulau Komodo. Dari nama pulaunya nomor enam dan tujuh ditempati oleh Puerto saja langsung dapat ditebak bahwa fauna penghuni Princesa Underground River National Park (Filipina), Pulau Komodo adalah Komodo. Beberapa pulau dan Table Mountain (Afrika Selatan). [175] Rasanya selain komodo juga terdapat komodo, seperti Pulau memang pantas bahwa Pulau Komodo mendapat Rintja dan Pulau Padar. [175] Diperoleh 23 Januari 2019, dikutip dari https://nature.new7wonders.com/ Komodo Sumber: Benyeuda. 2018. Diunduh pada 23 januari 2019, dari https://www.flickr.com/photos/benyehuda/sets/72157701843133302 174 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
175
Komodo (Varanus komodoensis Ouwens) merupakan mewacanakan akan melakukan penutupan Pulau salah satu jenis reptil yang bentuknya menyerupai Komodo. [178]. Banyaknya wisatawan yang kadal, namun memiliki ukuran raksasa. Panjang berkunjung ke Pulau Komodo secara langsung komodo dapat mencapai 3,31 meter dengan dan tidak langsung sebenarnya mempengaruhi berat lebih dari 150 kilogram. Komodo hidup dan kenyamanan komodo. Komodo yang pada dasarnya berkembang biak dengan bebas di habitatnya. hewan penyendiri menjadi sedikit terusik dengan Komodo hidup di padang rumput kering yang terbuka kehadiran manusia di sekelilingnya. Komodo (sabana). Komodo merupakan hewan penyendiri membutuhkan kenyamanan untuk berkembang biak. dan berkelompok hanya pada saat mencari makan. Faktor lain yang menyebabkan wacana penutupan Komodo tidak dapat mendengar, namun mapu Pulau Komodo adalah berkurangnya populasi rusa melihat sejauh 300 m. Indera penciuman komodo karena adanya perburuan. Rusa merupakan makanan sangat tajam karena dapat mencium bangkai sejauh utama komodo. Apabila populasi rusa berkurang 4–9,5 km. [176]. dapat menyebabkan saling memangsa antar Masyarakat Desa Komodo secara aktif menjalankan komodo. Keberadaan komodo yang terancam punah usaha ekowisata dalam berbagai bentuk, diantaranya secara berangsur-angsur akan menjadi punah kalau pengrajin patung komodo, menjual cinderamata, tidak dilakukan upaya pelestarian. Apapun usaha pemandu wisata alam, pengelola rumah singgah, dari pemerintah untuk melestarikan komodo dari dan penyewaan perahu motor. [177] Pemerintah kepunahan mari kita dukung bersama. Kelestarian komodo menjadi tanggungjawab bersama. [176] Anugrah, Derry Sukma Anugrah. Berbagai Macam Hewan Langka. __. Diperoleh 23 Januari 2019, dari https://backpackerjakarta.com/berenang- bersama-hiu-paus-di-teluk-cendrawasih/ [177] Ziku, Rafael Modestus. 2015. Partisipasi Masyarakat Desa Komodo dalam Pengembangan Ekowisata di Pulau Komodo. Jumpa. Volume 2[1]: 1-21, ISSN 2406-9116 [178] Susandijani. 2019. Ini Alasan Wisata Taman Nasional Komodo akan Ditutup Setahun. Diperoleh 24 Januari 2019, dari https://travel.tempo.co/ read/1167220/ini-alasan-wisata-taman-nasional-komodo-akan-ditutupsetahun/full&view=ok Pulau Komodo Sumber: Yoniar Hufan Ramadhani, BIG 176 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kebudayaan Nelayan Bergotong Royong Mendorong Kapal yang Akan Melaut 177
Kapal Pinisi di Sunda Kelapa, Jakarta Sumber: Bunting, Steve. 2016. Diunduh pada 2 Januari 2019, dari https://www.flickr.com/photos/stevebfotos/24654216039/in/photostream/ 178 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Berguru pada Kerajaan Maritim Sriwijaya Sejarah telah mencatat pada abad ke-8 M, Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan Maritim terbesar se-Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya pada awal perkembangannya tidak serta merta menjadi Kerajaan Maritim, namun melalui beberapa tahapan menuju ke arah maritim.[179] Kerajaan Sriwijaya pada mulanya (683-750) merupakan kerajaan agraris. Seluruh kegiatan utama penduduknya di bidang pertanian. Tahap selanjutnya (750-1000) sedikit demi sedikit Kerajaan Sriwijaya mulai beralih ke arah maritim dengan tetap menjalani aktivitas pertanian. Tahapan terakhir (1000-1200) Kerajaan Sriwijaya berfokus pada bidang kemaritiman. Fokus kegiatan kerajaan adalah perdagangan dan pelayaran Internasional. Pada masa inilah kerajaan memperoleh masa keemasan. Masa keemasan Kerajaan Sriwijaya didukung oleh kekuatan maritim yang tangguh. Keberhasilan menaklukan maritim tersebut terlihat dari peta jalur pelayaran dan perdagangan Kerajaan Sriwijaya, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Malaysia, Kamboja, sampai ke Vietnam. [179] Kemaharajaan Maritim Sriwijaya dan Perniagaan Dunia Abad III-Abad VII oleh O.W. Wolters (2011) 179
Berita dari Arab melalui catatan Abu Zaid Hasan beragam dengan adanya akulturasi kebudayaan pada tahun 916 menjelaskan akan sejarah Sriwijaya yang dibawa masyarakat pendatang. Keberadaan sebagai Kerajaan Maritim.[180] Maharaja Zabaj laut dalam hal ini tidak dipandang sebagai pemisah pemimpin negeri Syarbazah atau Sribuza atau antar pulau akan tetapi dapat berfungsi sebagai dikenal sebagai Sriwijaya telah menjadi penguasa penghubung. Interaksi dan komunikasi antara maritim terbesar di nusantara. Bukti lain terkait penduduk pendatang dengan pribumi akan dengan keperkasaan Sriwijaya adalah melalui memperkaya kebudayaan penduduk pribumi. Prasasti Kota Kapur tahun 686 M. Isi prasasti Sampai saat ini, kebudayaan peninggalan kerajaan tersebut berupa ancaman penaklukan “Bumi Sriwijaya tercermin pada budaya masyarakat Jawa” apabila tidak tunduk dan patuh kepada pesisirnya. Raja Sriwijaya. Kata penaklukan yang dimaksud Terjadinya pertukaran kebudayaan antara berarti penguasaan dan pembukaan jalur yang Indonesia dengan negara tetangga juga sangat menghubungkan dengan kerajaan di Jawa, yakni memungkinkan. Alasan awal berkunjung ke Selat Sunda terlebih dahulu. Melalui Prasasti Karang Indonesia adalah adanya ketertarikan akan Berahi juga memperlihatkan Sriwijaya sebagai sumberdaya alamnya atau untuk perdagangan. penguasa lautan. Kerajaan Jambi merupakan Peribahasa mengatakan “Sembari menyelam pelabuhan ideal yang menjadi jalur pelayaran dan minum air. “Tak hanya untuk berdagang dan perdagangan wilayah selat Malaka. Melalui catatan menelusuri kekayaan sumberdaya alamnya, pendeta dari Cina yang bernama I-tsing yang beberapa pedagang dan pendatang sekaligus menetap di Kerajaan Sriwijaya kurang lebih selama menyebarluaskan kebudayaan yang berasal 24 tahun. Berdasarkan pengamatannya, Kerajaan dari negeri asalnya. Kebudayaan yang telah Sriwijaya merupakan kerajaan yang kuat dengan disebarluaskan tidak sepenuhnya sama dengan perkembangan yang pesat. Salah satu catatan yang kebudayaan asli, namun berakulturasi satu dengan menunjukkan keperkasaan Sriwijaya adalah Kedah lainnya. Budaya bahari nusantara sering digadang- yang berada di Pantai Barat Semenanjung Melayu gadang menjadi gerbang masuknya kebudayaan Selatan telah menjadi daerah taklukan Kerajaan lain ke Indonesia. Jejak-jejak kebudayaan maritim Sriwijaya. tampak nyata terlihat dari setiap kebudayaan yang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan terdapat di pelosok Indonesia. Terinspirasi dari dikelilingi samudera. Berada pada lokasi yang pengalaman sejarah yang telah lalu akan kekuatan strategis, menyebabkan Indonesia memiliki maritim kerajaan Sriwijaya, dapat diterapkan untuk beragam kebudayaan. Kenapa strategis? Indonesia pemerintahan saat ini. Keberadaan maritim yang secara geografis berada di jalur persimpangan menjadi bukti kejayaan Kerajaan Sriwijaya dapat pelayaran dan perdagangan Internasional. menginspirasi terhadap pengelolaan wilayah Banyak negara dari berbagai pelosok singgah, maritim. Indonesia saat ini berfokus pada bidang bahkan menetap di Indonesia. Penguasaan jalur agraris. Tidak menutup kemungkinan kelak akan pelayaran dan perdagangan akan mempengaruhi beralih di bidang maritim dengan terus meneladani perkembangan kebudayaan masyarakatnya. Sriwijaya sebagai penguasa maritim di zamannya. Masyarakat cenderung memiliki budaya yang [180]Jurnal Historia Volume 5, Nomor 2, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728) 180 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Pantai di Lembata, Nusa Tenggara Sumber: Batafor, Edel. 2015. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari http://edelbatafor.blogspot. com/2015/06/desa-lamalera-sebagai-destinasi.html 181
Raja Ampat, Papua 182 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kebudayaan PAPUA 183
Suku Biak “The Viking” Penjelajah Samudra Hindia Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan catatan dokumen Vereenigde Oostindische dengan kondisi laut yang luas. Suku Biak di Papua Compagnie (VOC), selama abad XVII dan XVIII menjadi suku yang berada di kawasan pesisir. Suku terjadi kegiatan pembajakan yang dilakukan oleh Biak sering disebut sebagai the Viking dari Timur pelaut Papua. Perusahaan dagang milik pemerintah Indonesia.[181] Suku Biak dikenal sebagai pelaut Hindia Belanda tersebut dikenal dengan perniagaan yang ulung dan tangguh. Sejarah telah mencatat hasil bumi Indonesia. Perompakan terhadap kapal bahwa pelaut Suku Biak pernah melakukan dagang VOC tersebut bertujuan untuk memenuhi perompakan sampai ke perairan Raja Ampat. kebutuhan sehari-hari. Musim kemarau panjang Budaya sebagai seorang perompak menjadi bagian menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga dari kehidupan masyarakat Biak. Keterkaitan Biak hasil bumi sedikit dihasilkan. dengan Kepulauan Raja Ampat mempengaruhi Terjadinya perang antar suku juga menjadi faktor tradisi pelayaran yang berkembang untuk pendorong kemunculan penjelajah lautan dari masyarakat Biak. Berbagai benda-benda asing Suku Biak. Budaya melaut suku Biak bahkan sering kali dibawa oleh para nelayan. Beragam alat meningkatkan kekerabatan yang meluas. Dapat besi seringkali berasal dari Sulawesi, yakni Daerah dikatakan terjadi Simbiosis mutualisme antara suku Luwu dan Kepulauan Banggai. [182] Biak dengan suku-suku daerah yang disinggahi. Tujuan pelayaran suku Biak tidak hanya sebatas Hasil bumi yang telah didapatkan oleh Suku Biak Papua, namun lebih luas lagi yakni ke arah barat ditukar dengan bantuan tenaga untuk melakukan menuju perairan Maluku sampai laut Flores dan pertarungan atau pemberontakan. Pangeran Laut Jawa. Banyak literatur berkisah tentang Nuku dari Kerajaan Tidore melakukan kerjasama budaya Suku Bugis, namun tak banyak dikisahkan dengan suku Papua saat melakukan beberapa mengenai Suku Biak sang penjelajah ulung pemberontakan.[183] Tidak ada catatan sejarah dari timur Indonesia. Beberapa literatur pernah manapun yang menyebutkan Pangeran Nuku kalah menunjukkan bahwa lanun suku Biak terkenal melawan musuhnya. Salah satu keahlian Pangeran akan kegarangannya. Pada waktu itu, Samudra Nuku adalah mampu menjalin kerjasama dengan Hindia menjadi kekuasaan nelayan dari Suku Biak. beberapa daerah tetangga maupun negara musuh Pelaut Suku Biak menjadi sosok penguasa lautan di sekalipun. Suku Papua sering kali membantu dalam zamannya. Jangkauan jelajah suku Biak tercatat dari upaya pertarungan tersebut. Hampir dipastikan perairan Maluku, Sulawesi, sampai semenanjung hasil dari pertempuran adalah keberhasilan yang Malaka. Tak banyak dikisahkan, namun jejaknya didapat oleh Kesultanan Tidore pada masa itu. tertulis hingga ke negeri seberang. Berdasarkan [181] Lapian, Adrian Bernard. 2009. Orang Laut Bajak Laut Raja Laut Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta: Komunitas Bambu [182] Kawe. Sonya .M. 2010. Perdagangan Besi pada Masyarakat Biak Numfor. Jurnal Papua Vol.2. No.1/ Juni 2010 [183] Widjojo, Muridan. 2013. Pemberontakan Nuku (Persekutuan Lintas Budaya Maluku Papua Sekitar 1780-1810). Depok: Komunitas Bambu 184 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Festival Budaya Munara Sumber: CNN Indonesia. 2018. Diunduh pada 2 Januari 2019, dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180822163454-269-324183/ nuansa-ekotis-hadir-di-festival-biak-munara-wampasi 185
Menelisik Budaya Papua: Sebuah Adaptasi Tradisional Masyarakat Pesisir Derap langkah para penari terdengar begitu indah saat dalam menangkap ikan menggunakan diiringi dengan lagu Atawenani sebuah adaptasi tombak. Kesulitan saat menangkap ikan tergambar masyarakat tradisional masyarakat pesisir. Iringan dengan apik dalam gerakan tarian. Tarian tersebut lagu disertai dengan tari Wutukala memaknai wujud juga melibatkan penari wanita yang membawa rasa syukur kepada sang Pencipta atas kebahagian sebuah Noken. Noken merupakan tas khas papua yang telah diberikan kepada para nelayan. Hentakan yang yang terbuat dari serat kulit kayu. Kolaborasi kaki, ayunan tombak, dan suara Tahuri menjadi sajian antara penari pria dan wanita dilakukan untuk yang harmonis para penari. Pakaian yang dikenakan menggambarkan kerjasama yang terjalin antara pria merupakan pakaian khas Papua dengan aksesoris dan wanita dalam mencari ikan. Saat pria mencoba berupa mahkota bulu cendrawasih. Sebuah tarian menangkap ikan, sosok wanita divisualisasikan yang berasal dari Suku Moi, Kabupaten Sorong, untuk memasukkan ikan pada noken yang dibawa. Papua Barat. Penggambaran masyarakat Papua dalam mencari Tarian Wutukala merupakan penggambaran nelayan ikan menjadi sulit saat alat tangkap ikannya berupa Papua saat berburu ikan di tengah samudra. Tarian tombak. Inovasi yang dilakukan masyarakat Papua tradisional tersebut menggambarkan usaha nelayan untuk memudahkan dalam menangkap ikan adalah dengan menggunakan racun tuba. Suasana pembawaan lagu Atawenani Sumber: Indonesia Kaya. __. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/adaptasi- dalam-makna-lagu-atawenani 186 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kesenian Wutukala Sumber: Indonesia Kaya. __. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari https://www.indonesiakaya.com/ jelajah-indonesia/detail/adaptasi-dalam-makna-lagu-atawenani Tuba merupakan jenis tumbuhan yang biasa Pemanfaatan tombak dan racun yang bersifat alami digunakan sebagai peracun ikan. Tanaman tuba merupakan bagian dari kebudayaan setempat yang mengandung rotenona yang dapat menjadi masih terjaga keberadaannya. Keterbukaan nelayan racun bagi ikan. Kandungan racun tuba yang untuk merubah teknologi tombak kedalam racun dimanfaatkan adalah pada bagian akar. Bagian akar tuba menjadi suatu inovasi dalam penangkapan ikan. dinilai memiliki kandungan racun dalam jumlah Hasil ikan yang didapatkan nelayan menjadi banyak. yang paling banyak dibandingkan dengan bagian- Hasil ikan yang berlimpah yang didapatkan menjadi bagian lainnya pada tanaman tersebut. Penyebaran inspirasi dalam suatu budaya berupa tarian, musik, racun oleh nelayan tidak bersifat mematikan, tetapi dan lagu. Suatu paket yang lengkap dapat menjadi hanya membuat tidak sadar sementara seperti inspirasi untuk para generasi muda dalam menjaga halnya fungsi anestesi pada dunia kedokteran. harta karun yang tersembunyi di tanah Papua. 187
Budaya Sasi di Papua Barat: Raja Ampat Sesajen Sasi Sumber: Nita, Johan. 2018. Diunduh pada 17 Oktober 2018, dari https://johananita.com/2016/01/18/sasi-enggama-tradisi-adat-menjaga-kerajaan- ikan-di-kaimana/sasi-1/#main Kata sasi berasal dari daerah Maluku yang berarti Pelarangan tersebut bertujuan untuk memberi “‘larangan”. Sasi merupakan perintah untuk kesempatan sumberdaya alam untuk berkembang melarang mengambil hasil pertanian dan kelautan biak dan mempertahankan populasinya. selama periode yang ditentukan. Sasi cenderung Sasi terbagi atas beberapa macam istilah, seperti sasi bersifat hukum adat bukan tradisi, dimana sasi menurut pembagian wilayah, waktu pelaksanaan, digunakan sebagai cara mengambil kebijakan dan secara pelaksanaan. Menurut pembagian dalam pengambilan hasil laut dan hasil pertanian. wilayahnya, sasi terbagi atas sasi darat (katile) dan Secara umum, sasi berlaku di masayarakat sebagai sasi laut (katilol). Menurut waktu pelaksanaan sasi bentuk etika tradisional. Sasi tidak berhubungan terbagi atas dua, yakni sasi yang disengaja dan dengan ritus kelahiran, perkawinan, kematian dan tidak disengaja. Sasi yang disengaja merupakan pewarisan, melainkan lebih cenderung bersifat sasi yang ditentukan waktu pelaksanaan untuk tabu dan kewajiban setiap individu dan masyarakat menjaga sumberdaya alam. Sasi yang tidak dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki disengaja merupakan sasi yang disebabkan karena (Boli et al., 2014). Adat sasi berlaku secara turun keadaan cuaca. Secara pelaksanaan sasi terbagi temurun dari warisan nenek moyang. Adat sasi atas sasi agama dan sasi adat. berkembang secara luas di wilayah Indonesia bagian Sistem sasi menjadi popular dan berkembang timur, seperti Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. di Raja Ampat di daerah daerah teluk, tanjung, Terdapat beberapa istilah sasi yang berkembang dan pulau-pulau kecil. Salah satu sistem sasi dalam masyarakat. Istilah yang berbeda tetapi yang diberlakukan di Raja Ampat berada di menunjukkan makna yang sama. Sasi merupakan kampung Tomolol dan Fafanlap, Distrik Missol suatu bentuk pelarangan pengambilan hasil-hasil sumberdaya alam dalam jangka waktu tertentu. 188 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Selatan, kabupaten raja Ampat. Pemberlakuan sasi samsom ditancapkan. Samsom merupakan istilah di kampung tersebut adalah dengan melarang lokal di Raja Ampat yang berasal dari Bahasa Maya. penangkapan tiram dan kerang setiap enam Samsom pada upacara sasi laut adalah berupa pohon bulan sekali. Sasi berlaku pada bulan April sampai nani (kayu soang) yang ditebang utuh. Diameter September saat angin bertiup dari arah selatan. pohon sekitar 10 cm dan tinggi sekitar satu hingga Penangkapan kembali dilakukan pada bulan dua meter. Pada dahan dan ranting-ranting pohon Oktober sampai April. Mengenai penangkapan ikan diikat dengan sobekan kain warna-warni, sirih (nyan), tidak pernah dilakukan pelarangan penangkapan. pinang (kamacu), ketupat (katutup), ikan goreng Pemimpin dewan, pemimpin desa, pemuka agama (in sinanga), tembakau (tabaka), rokok daun bobo bertanggungjawab untuk menegakkan sasi. (karigis) dan daun lontar kering (manmen kalun). Salah satu sasi yang berlaku untuk mengatur hasil Berbeda halnya di kampung Fafanlap, tanda larangan sumberdaya laut adalah sasi katilol yang berada di menggunakan fanfan. Pemanfaatan fanfan mirip kampung Fafanlap, Distrik Misool Selatan, Kabupaten dengan kabus. Fanfan umumnya berupa dua batang Raja Ampat. Kampung Fafanlap merupakan bambu atau nibung yang ujungnya dibuat tajam yang perkampungan yang berada di wilayah kepesisiran. diikat dengan kain berwarna merah. Batang bambu Sasi menjadi bagian dari peraturan adat sekaligus kemudian dipasang menyilang di pinggir pantai. sebagai perwujudan untuk melindungi sumberdaya Tutup sasi berlangsung selama waktu yang ditentukan laut yang terdapat di perairan Raja Ampat. oleh kepala adat (kapitan laut) yang kemudian Sasi terdiri dari dua bagian yakni buka sasi dan tutup disingkat menjadi kapitla. Tutup sasi biasanya sasi. Saat tutup sasi, masyarakat di Misool memasang berlangsung selama enam sampai tujuh bulan. Selama kabus selama enam bulan. Kabus merupakan kurun waktu tersebut masyarakat tetap menjalani tanda sebagai bentuk larangan. Kabus terbuat dari aktivitas seperti biasanya, termasuk menangkap ikan. sagu muda yang diikatkan pada batang kayu atau Berakhirnya masa tutup sasi dinamakan buka sasi. bambu. Pemasangan kabus ditancapkan di lokasi Masyarakat berbondong-bondong menuju ke laut untuk mengambil hasil laut. Sasi Nggama Sumber: Mambari. 2018. Diunduh pada 2017, dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/11/21/adat-sasi-tradisi-adat- penjaga-kelestarian-alam-turun-temurun-dari-papua 189
Snap Mor, Wujud Syukur Warga Biak Setiap suku memiliki adat yang berbeda-beda, bulan tersebut diperkirakan terjadi siklus surut tidak terkecuali Biak. Lokasi diadakannya upacara terendah dan pasang tertinggi. Kemampuan untuk Snap Mor berada di pesisir Tanjung Barari, Biak membaca siklus pasang surut diperlukan terkait Timur Seluruh warga boleh mengikuti prosesi dengan suksesnya acara. Kemampuan dalam Snap Mor, tak terkecuali para wisatawan. Kata membaca kondisi alam menjadi ciri khas warga Snap Mor sendiri diartikan menangkap ikan. Waktu Biak. Suku Biak yang dikenal sebagai nelayan ulung dilaksanakan Snap Mor sering kali jatuh pada bulan dan handal secara turun temurun mewariskan Juli sampai Agustus. Kenapa bulan itu? Karena pada keahlian dalam hal melaut. Budaya Snap Mor Diunduh pada 17 November 2018, dari https://twitter.com/kemenpar_ri/ Sumber: Kementrian Pariwisata. 2017. status/882207688087568384 190 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Selain membaca waktu terkait pasang surut air menjadi ajang pembuktian diri sekaligus menempa laut, Snap Mor juga mengajarkan untuk menjadi kemampuan dalam menangkap ikan. Selain itu, ahli dalam menangkap ikan. Cara menagkap ikan Snap Mor sebenarnya wujud syukur kepada sang yang dimaksud adalah menggunakan teknik Pencipta atas hasil alam yang telah diberikan, tradisional. Alat tangkap yang perlu dipersiapkan utamanya adalah produk laut. Hasil tangkapan adalah bamboo yang tajam atau dipasang senjata warga kemudian dinikmati bersama-sama. tajam. Para peserta dilarang menggunakan bahan Kebersamaan dalam Upacara Snap Mor menjadi kimia atau alat tangkap modern. Upacara Snap Mor bagian yang tak terpisahkan. Budaya Snap Mor Diunduh pada 17 November 2018, dari https://twitter.com/kemenpar_ri/ Sumber: Kementrian Pariwisata. 2017. status/882207688087568384 191
Bomba Togian https://www.flickr.com/photos/100090741@ Sumber: Fauconnier, Jean Christophe. 2016. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari N08/30922886702/in/photostream/ 192 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kebudayaan SULAWESI 193
Budaya Pengembara dan Pelaut yang Ulung Sebelum menjelaskan mengenai budaya maritim Sebelum ke Indonesia, suku tersebut bermigrasi ke di Pulau Sulawesi, kita perlu melihat betapa Semenanjung Malayasia untuk kemudian menyebar beragamnya suku-suku yang tersebar di seluruh ke Asia Tenggara. Sulawesi merupakan salah satu Sulawesi. Beberapa suku tersebut ada yang ahli pulau di Indonesia yang lokasinya sangat strategi dalam mebuat perahu akan tetapi lebih menyukai karena berada pada jalur pelayaran Internasional, untuk tetap tinggal di darat. Beberapa suku yang sehingga tidak salah pada kemudian harinya suku lain yang berada di Laut Sulawesi lebih berorientasi Bajo singgah ke wilayah Sulawesi. ke daerah pedalaman, meskipun jarak tempat Bajau atau lebih dikenal sebagai Bajo merupakan tinggal dengan laut tidak begitu jauh. Diantara salah satu suku laut yang hampir ditemukan di suku-suku yang tersebar di Sulawesi terdapat hampir dari seluruh perairan di Indonesia, mulai dari suku yang tinggal di laut, mencari penghasilan Indonesia Timur sampai Indonesia Barat, bahkan dari laut, dan yang lebih mencuri perhatian adalah beberapa suku Bajo juga ditemukan di luar negeri, tempat tinggal suku ini adalah perahu yang mereka seperti Malaysia, Filipina, maupun Singapura. gunakan untuk mencari ikan di laut. Masyarakat luas Nama Bajo itu sendiri merupakan nama yang diberi lebih mengenal suku tersebut sebagai Suku Bajo. oleh orang di luar masyarakat Bajo. Orang Bajo Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa sendiri menyebut dirinya sebagai ‘Orang Sama’. suku Bajo berasal dari China Selatan dan termasuk Beberapa di kawasan Sabah dan Kepulauan Sulu suku bangsa Proto Malayan yang datang ke wilayah menyebutkan suku Bajo dan Sama merupakan dua Asia Tenggara sejak dua ribu tahun sebelum Masehi. Rumah Suku Bajau Sumber: Blondelot, Marie Flore. 2016. Diunduh pada 17 Oktober 2018, dari https://www.flickr.com/photos/130088519@N03/31728339120/ 194 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Anak Suku Bajau Sumber: Ibrahim,Yaman. 2011. Diunduh pada 17 Oktober 2018, dari https://www.flickr.com/photos/yamanibrahim/14550310386/in/photostream/ suku yang berbeda. Suku Sama juga dikenal sebagai Beberapa bentuk perahu yang digunakan suku Bajo Sama Laut. Saat ini Suku Bajo maupun Sama Laut bermacam-macam. Perahu hunian masyarakat Bajo telah mengenal tempat tinggal yang dibangun di mencerminkan akulturasi kebudayaan masyarakat atas air dengan beratapkan daun nipah. Perahu- Bajo itu sendiri dengan kebudayaan masyarakat perahu mereka ditambatkan di bawah rumah di sekitarnya. Adapun bentuk perahu yang dapat mereka. Selain Suku Bajo dan Sama, juga dikenal dimaksud adalah perahu sapit, perahu lipa, dan perahu suku bangsa khusus yakni Bajau Laut. Suku Bajau vinta[184]. Jenis perahu pertama adalah perahu sapit. Laut mendiami kawasan barat dari kepulauan Sulu Perahu Sapit memperlihatkan ciri-ciri bentuk Eropa. sampai ke pantai timur Sabah. Berbeda halnya Perahu terdiri dari sebuah lunas (balok memanjang di dengan suku Bajo dan Sama, suku Bajau Laut masih dasar perahu) dan papan sebagai pembentuk perahu. bertempat tinggal dalam perahu. Pembuatan kapal dilakukan dengan teknik yang Berbicara mengenai tempat tinggal, masyarakat sederhana. Cara melekukkan papan perahu sekalipun umum akan memahaminya sebagai sebuah rumah dengan menggunakan api sebagai medianya. yang berada di suatu perkampungan dengan batu Jenis perahu kedua adalah perahu lipa. Perahu bata ataupun kayu sebagai material utamanya. Lipa terdiri dari sebuah batang kayu yang dikeruk Berbeda dengan rumah kebanyakan penduduk tengahnya menyerupai bentuk lesung, kemudian suku Bajo memiliki hunian yang unik yang selalu dipertinggi dengan sebuah bilah atau papan. Atap ia bawa ke mana-mana. Hunian tersebut adalah perahu berasal dari daun nipah dengan tidak memiliki berupa perahu. Banyak pertanyaan yang muncul cadik di bagian kiri kanan perahu. Cadik merupakan mengenai teknologi perahu yang mereka gunakan, bamboo atau kayu yang dipasang di kiri kanan jenis perahu yang digunakan, atau ukuran perahu perahu berbentuk seperti sayap sebagai pengatur yang dibuat. keseimbangan agar perau tidak mudah terbalik. [184] Lapian, Adrian Bernard. 2009. Orang Laut Bajak Laut Raja Laut Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta: Komunitas Bambu 195
Jenis perahu ketiga adalah perahu vinta. Perahu dikaitkan tiga buah kayu melintang. Dasar perahu Vinta biasanya dimanfaatkan untuk menangkap merupakan satu batang kayu dengan panjang 40-50 ikan. Bentuk perahu Vinta menyerupai lesung yang kaki, dengan lebar lima kaki atau lebih. Besar rumah panjang dan sempit yang dibuat dari satu batang ini bisa mencapai 20-30 kaki panjangnya, sedangkan kayu yang dikeruk pada bagian dalamnya. Berbeda lebarnya 10 kaki. Bebrapa hiasan dengan papan ukir halnya dengan perahu LIpa, perahu vinta memiliki dengan warna-warna menghiasi dengan perahu cadik di bagian kiri dan kanan perahu. Cadik dibuat dengan indah. dari bambu panjang yang dihubungkan dengan Beberapa perahu suku Bajo menyerupai suku- tiga sampai empat kayu melintang yang langsung suku laut sekitar, seperti suku Bugis dan Makassar. diikatkan pada masing-masing cadik. Kelemahan Sebenarnya tidak adanya ciri khas perahu yang dibuat perahu ini adalah tidak dap berlayar melawan oleh Suku Bajo dengan suku-suku laut disekitarnya. angin. Kecepatan perahu vinta dapat mencapai 15 Pengaruh budaya maritim masyarakat lainnya sampai 20 knot. akan dapat mempengaruhi teknik pembuatan Selain perahu-perahu tersebut terdapat jenis perahu. Suku Bajo dikenal sebagai pembuat perahu perahu yang hanya difungsikan sebagai tempat yang ulung. Alat-alat sederhana yang digunakan tinggal saja. Sebagai artian bahwa perahu tersebut dalam membuat perahu tidak membuat hasilnya tidak berlayar seperti perahu-perahu lainnya. mengecewakan Perahu hasil karya suku Bajo dikenal Bentuk perahu besar dan bercadik ganda yang kuat dan sedap dipandang mata. Bomba Togian Sumber: Fauconnier, Jean Christophe. 2016. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari https://www.flickr. com/photos/100090741@N08/31065317835/in/photostream/ 196 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Bajau Bomba Sumber: Fauconnier, Jean Christophe. 2016. Diunduh pada 31 Desember 2018, dari https://www.flickr.com/photos/100090741@N08/31065317835/ in/photostream/ 197
[ Jejak Rantau Pelaut Bugis sang Penjelajah dari Sulawesi Selatan Suku Bugis merupakan suku yang berasal dari untuk menyerang Kerajaan Gowa. Provinsi Sulawesi Selatan. Sepak terjang sebagai Keinginan terbesar Arung Palaka seorang pelaut dikenal kuat di Indonesia maupun adalah untuk memerdekakan negeri mancanegara. Suku Bugis telah melakukan Bugis. Beragam cara diupayakan, penjelajahan hingga ke Kalimantan bagian selatan termasuk di dalamnya setia dan timur. [185] Selain Kalimantan, suku Bugis juga kepada VOC. Sayangnya, saat 30 tersebar hingga ke Sumatera, Indragiri Riau, Jawa tahun kekuasannya berhasil Sumbawa, Lombok, Bali, Maluku, beberapa daerah diwujudkan, banyak pengikut di Sulawesi seperti (Kendari, Kolaka, Palu, dan dari Aru Palakka mulai keluar Buton). Tujuan utama suku Bugis merantau pada dan mencari tanah hunian umumnya adalah untuk memperoleh pengalaman yang baru di luar Bugis. hidup baru. [186] Migrasi yang dilakukan oleh Merunut hal tersebut, suku Bugis terbukti tetap mempertahankan nilai- maka dimulailah nilai adat istiadat suku Bugis, meskipun berada di abad baru untuk perantauan. Sering kali Orang Bugis menyebutnya masyarakat Bugis sebagai identitas to-Ugi. Apa itu to Ugi? Istilah to menjelajah Ugi berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari dua ke berbagai kata to dan Ugi. Kata to berarti orang, sedangkan nusantara. Ugi berarti Bugis. Apabila kita gabung, to Ugi dapat didefinisikan sebagai orang Bugis. Istilah to Ugi biasanya dipakai oleh Orang Bugis pada saat berada di daerah perantauan untuk menunjukkan identitas sebagai Orang Bugis. Tujuan lain suku Bugis melakukan hijrah ke beberapa daerah di luar Sulawesi adalah adanya pergolakan politik antara VOC, Gowa, dan Bone. [187] Tokoh yang bernama Arung Palaka muncul sebagai sosok yang cerdas dalam memanfaatkan kekuatan Belanda [185] Mansyur. 2011. Diaspora Suku Bugis dan Terbentuknya Identitas To-UGI di Wilayah Tanah Bumbu, Residensi Borneo Bagian Selatan dan Timur Tahun 1900-1942. Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. XVI, No. 2 Agustus 2011: 67-82 [186] Afkari, Rafiuddin, dkk. 2011. Penghijrahan Masyarakat Bugis Ke Alam Melayu: Kajian Kes Bugis di Indragiri Hilir Riau. Seminar Serumpun Melayu V Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia dengan Universiti Kebangsaan Malaysia [187] Andaya, Leonard. 2004. Warisan Arung Palakka: Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17. Terjemahan oleh Nurhady Sirimorok. Makassar: Ininnawa dan Media Kajian Sulawesi 198 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Kapal suku Bugis Sumber: Aris Haryanto, BIG 199
Tak hanya menjelajah di wilayah Indonesia saja, Kemiripan kata-kata dengan suku Aborigin dan Suku Bugis bahkan melakukan penjelajahan beberapa bukti fisik yang ditemukan di Australia, hingga mancanegara. Negara-negara yang pernah cukup membuktikan bahwa Suku Bugis pernah disinggahi suku Bugis diantaranya adalah Malaysia, berkelana hingga ke mancanegara. Setiap budaya Singapura, Thailand, Filipina, dan Australia. Setiap yang menjadi ciri khas Bugis tetap dipertahankan daerah yang menjadi tujuan migrasi, Orang meskipun berada di tanah asing. Kecintaan Bugis mengembangkan keahliannya dii bidang terhadap budaya sendiri patut dicontoh. Peribahasa pelayaran, perdagangan, perikanan, pertanian, mengatakan di mana bumi dipijak, disitu langit dan pembukaan lahan perkebunan. Bukti jejak dijunjung. Menghormati kebudayaan orang lain rantau Pelaut Bugis tampak pada lukisan perahu bukan berarti kita tidak melestarikan kebudayaan layar, kapal laut, dan pesawat kecil di atas batu sendiri. Setiap budaya setempat memiliki ciri khas cadas yang ditemukan di kawasan adat Aborigin, dan keunikan masing-masing, namun kebudayaan Arnhem Land. Selain terlihat dari jejak lukisan yang sendiri harus dipertahankan dan dilestarikan. terdapat pada batuan, bahasa yang dimiliki oleh Secara tidak langsng kebudayaan dapat berbaur suku Aborigin memiliki kemiripan dengan bahasa dengan kebudayaan yang berbeda, sehingga melayu. Beberapa bahasa yang dimiliki oleh suku akan membentuk kebudayaan baru yang berbeda. Aborigin dengan suku Bugis dapat dilihat pada Berbaurnya dua atau lebih kebudayaan tersebut Tabel. Kemiripan kata-kata Suku Aborigin dan suku semakin memberikan warna terhadap budaya Melayu [188]. tersebut. [188] https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/02/07/hubungan-masa-lalu-pelaut-bugis-makassar-dengan-suku-aborigin-australia 200 | Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Indonesia
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334