Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2022-03-14 05:55:59

Description: Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia Poros Maritim dunia yang telah menjadi komitmen pemerintah dan kian intim dengan ruang-ruang diskursus, juga berhasil
mengingatkan kejayaan serta menggugah kembali spirit
kebaharian bangsa kita. Semangat yang terus menggelora
untuk tidak boleh lagi memunggungi laut,tetapi harus menghadapkan wajah dan pandangan ke laut, karena inilah
kawasan yang jadi halaman depan dan pintu negara kita
menuju lalu lintas pelayaran dunia, serta membuka cakrawala pandang kita sebagai bangsa besar untuk mendayagunakan potensi kelautan secara optimal.

Keywords: Geoekologi

Search

Read the Text Version

201

Perkembangan permukiman dan tata ruang Lasem Lasem. Permukiman di Gedung Mulyo memiliki pola berubah lagi saat pemerintahan Gubernur Jenderal yang lebih teratur dibandingkan permukiman orang H.W. Daendels (1808-1811). Daendels memimpin Tionghoa lainnya. Gedung Mulyo tumbuh menjadi pembuatan jalan sepanjang Pantai Utara Jawa yang daerah utama bagi Lasem yang mana kantor dimaksudkan untuk pertahanan terhadap pasukan kecamatan, kantor pos, dan pasar terletak di daerah Inggris. Jalan ini dikenal dengan nama ‘Groote ini pada akhir abad ke-19[8]. Postweg’ (Jalan Raya Pos). Groote Postweg membagi Setelah berhasil mendirikan permukiman di sekitar Lasem menjadi dua bagian yaitu wilayah di utara alur sungai, orang Tionghoa di Lasem kemudian jalan dan selatan jalan[7]. membangun kelenteng di ujung jalan yang tegak Penerapan kebijakan pemerintah Belanda berupa lurus sungai. Seiring waktu berdirilah pasar sebagai Sistem Permukiman (Wijkenstelsel) dan Sistem tempat jual beli dan bertemunya orang Tionghoa Pas Jalan (Passenstelsel) menciptakan suatu dengan pribumi. Dari kondisi ini kemudian terbentuk perkampungan Tionghoa baru yang disebut pusat pemerintahan yang dikuasai pemerintah Gedung Mulyo yang berada di utara Groote Postweg. setempat dan pusat perdagangan (pasar) yang Permukiman di Gedung Mulyo ini sengaja dirancang berada di Pecinan[9]. oleh Belanda untuk mengontrol orang Tionghoa di Tulisan kanji pada pintu rumah yang berarsitektur Tiongkok di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem [7] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 72. [8] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 77. [9] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 22-25. 202 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

203

Kelenteng dan rumah tinggal adalah wajah Lasem yang diwariskan oleh orang-orang Tionghoa Lasem. Ada tiga kelenteng yang menjadi ikon Lasem. Pertama dan sekaligus kelenteng tertua adalah Kelenteng Cu An Kiong. Letaknya di Jalan Dasun No. 19 dan berada di timur Sungai Lasem. Kelenteng Cu An Kiong disebut juga “Temple of Mercy and Peace”. Dewi utama yang dipuja di Kelenteng Cu An Kiong adalah “Tianhou” atau “The Queen of Heaven”. Seringkali patung “Tianhou” diarak keliling Lasem atau dibawa ke Kelenteng Poon An Kiong di Karangturi VII/5 pada saat Hari Raya Umat Tionghoa dan pada keesokan harinya dibawa lagi ke Kelenteng Cu An Kiong[10]. Kedua adalah Kelenteng Gie Yong Bio di Jalan Babagan No.7. Kelenteng ini didirikan mengikuti perkembangan penduduk golongan Tionghoa ke daerah Babagan yang berada di sisi selatan jalan raya. Kelenteng Gie Yong Bio disebut juga “Yiyong Gong Miao” atau “Temple of The Valiant Men”. Dewa yang dipuja adalah “Fude zhengshen” dan “Confious”. Kelenteng Gie Yong Bio pada awalnya menghadap ke timur namun karena ada pembangunan Jalan Daendels, orientasi kelenteng pada tahun 1915 berpindah ke arah jalan raya[11]. Salah satu kelenteng di Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang [10] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 144-145. [11] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 155-156. 204 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

205

Pos kamling di muka gerbang Pondok Pesantren Kauman di Desa Karangturi, Kec. Lasem [12]Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 161. 206 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Ketiga adalah Kelenteng Poo An Bio berada di Jalan Tidak hanya budaya Tiongkok yang eksis di Lasem, Karangturi VII/13. Kelenteng ini dikenal dengan budaya Islam juga demikian. Jantung Lasem juga nama “Kong Tik Cun Ong Bio” (Guangze zun wang berdenyut oleh keberadaan 18 pondok pesantren. miao – Bahasa Mandarin) atau “Temple to Holy Sejarah keberadaan pesantren di Lasem tidak King of Widie Extended Favour”. Dewa yang dipuja terlepas dari peran Kiai Ma’shum, seorang pembesar di Kelenteng Poo An Bio adalah “Kwee Siong Ong” Islam di Lasem yang mendirikan Pesantren Al (Guo Shen Wang – Bahasa Mandarin). Kelenteng Hidayat di Dasun, Kecamatan Lasem. KH. Ma’sum Poo An Bio merupakan kelenteng tertua kedua merupakan sosok pemuka agama yang senang setelah Kelenteng Cu An Kiong. Kelenteng Poo An membina hubungan baik dengan warga pribumi Bio didirikan bersamaan dengan perkembangan maupun Tionghoa. orang Tionghoa di Lasem ke daerah Karangturi yang berada di sisi selatan jalan raya[12]. 207

Perairan Utara jawa dari Pantai Dampo Awang, Kec. Rembang, Kab. Rembang 208 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Keturunan dari KH. Ma’sum juga mendirikan beberapa pesantren di Lasem serta menyebar ke beberapa daerah di Pulau Jawa, terutama di Kabupaten Jombang, Kota Surabaya, dan Kajen (Pati). Salah satunya adalah KH. Zaim Ahmad yang mendirikan pesantren Kauman di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem yang berada di tengah permukiman orang Tionghoa. Pesantren Kauman berdiri pada tahun 2003 dan menempati sebuah rumah tua milik seorang pengusaha Tionghoa yang dahulu digunakan sebagai pabrik soda. Rumah tua ini dibeli ketika pemiliknya pindah ke Singapura[13]. Hubungan santri dan pribumi Jawa dengan warga Tionghoa juga terjadi pada acara pemakaman dan pernikahan orang Tionghoa serta pengajian haul yang dilakukan pesantren. Di saat ada orang Tionghoa Karangturi yang menyelenggarakan pesta pernikahan, maka santri-santri Pesantren Kauman juga membantu menyiapkan pesta pernikahan. Bahkan, KH. Zaim Ahmad selaku pengasuh Pesantren Kauman bersedia menjadi saksi pernikahan dan menyediakan mobil pribadi untuk digunakan selama acara pernikahan. Pada pengajian haul Kiai Ma’shum dan Kiai Ahmad Syakir Ma’shum di Pesantren Kauman, orang Tionghoa Karangturi turut menjadi panitia acara, tukang parkir, maupun menyediakan halaman rumahnya untuk tamu-tamu yang ingin mendengarkan pengajian [14]. Contoh-contoh perilaku di atas merupakan bentuk hubungan antar warga masyarakat yang tidak membedakan agama maupun etnis. [13] Aziz, M. Lasem Kota Tiongkok Kecil: Interaksi Tionghoa, Arab dan Jawa dalam Silang Budaya Pesisiran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), hlm: 63-64. [14] Aziz, M. Lasem Kota Tiongkok Kecil: Interaksi Tionghoa, Arab dan Jawa dalam Silang Budaya Pesisiran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), hlm: 99-117. 209

Pemandangan menarik dijumpai oleh setiap orang yang berkunjung ke Pesantren Kauman. Di sisi barat halaman pesantren terdapat pos kamling berarsitektur Tionghoa yang menyerupai kelenteng kecil. Awalnya, kondisi pos kamling ini tidak terawat dan digunakan sebagai tempat mabuk-mabukan orang dari berbagai penjuru Lasem. Warga Tionghoa di Desa Karangturi pun tidak berani melintasi wilayah sekitar pos kamling ini ketika malam hari karena akan dimintai uang oleh pemabuk. Saat Pesantren Kauman berdiri, KH. Zaim mengusulkan adanya renovasi pos kamling kepada warga di Kawasan Mahbong, Desa Karangturi. Usulan kemudian disetujui dan kini pos kamling difungsikan sesuai fungsi awalnya. Hampir setiap malam ada santri-santri yang bergiliran menjadi penjaga di pos kamling dan sesekali warga Tionghoa berkunjung untuk sekadar mengobrol maupun menonton televisi [15]. Interaksi tersebut menjadikan warga Tionghoa dan pribumi merasa dekat. Lasem bercerita tentang Rembang yang utuh. Ia tidak saja menyoal geografis tetapi bertutur banyak tentang retorika masa lampau yang menarik untuk dilihat, dinikmati, dan dipelajari. Begitu banyak bangunan berdiri sebagai saksi kunci bahwa Lasem kini dan nanti akan terus abadi. Argumentasi eksistensi Lasem sebagai amfiteater budaya bukan saja isapan jepol semata, asalkan manusia-manusia di dalamnya turut melestarikan. Bukankah itu tugas kita bersama? Gerbang masuk Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang [15] Aziz, M. Lasem Kota Tiongkok Kecil: Interaksi Tionghoa, Arab dan Jawa dalam Silang Budaya Pesisiran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), hlm: 65-67. 210 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

211

Barangkali Lasem 212 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Barangkali Lasem memang menu komplit sejarah dan budaya yang tersusun dari onggokan bangunan, peleburan beragam budaya, dan kemauan manusia di dalamnya untuk merawat 213

Pabrik Tegel Tegel LZ Bukti Nyata Gerusan Modernitas Pabrik Tegel LZ bukanlah pabrik kosong tidak berpenghuni. Ia dihuni sejarah yang senantiasa di pojok bangunan yang sediki tertutup oleh untaian abadi hingga generasi nanti. Pabrik Tegel LZ kabel-kabel listrik yang menjulur. adalah keagungan masa lalu yang penuh Keberadaan Pabrik Tegel LZ merupakan warisan sang kelabu. Di dalam bangunan tua itu bertebaran benda- pemilik, Kapitan Lasem Lie Thiam Kwie. Pabrik Tegel benda unik peninggalan sang pemilik. Meskipun tidak LZ berada satu komplek dengan rumah sang pemilik. berjaya seperti dulu, ia masih mencoba eksis di tengah Sama seperti rumah pada umumnya, rumah Tegel krisis. terdiri dari lima bangunan utama. Pertama, rumah Pabrik Tegel LZ adalah sebuah bangunan kuno yang utama yang terdiri dari ruang tamu dan kamar. Kedua, berdiri tepat di sebelah jalan ‘Groote Postweg’ (Jalan rumah samping/gandok yang terdiri dari kamar Raya Pos). Deretan kios-kios pedagang kaki lima di mandi, ruang makan, dapur, dan gudang. Ketiga depannya nyaris menutupi keberadaan Pabrik Tegel adalah halaman dan taman. Keempat adalah garasi. LZ. Tulisan “Pabrik Ubin LZ” hanyalah sekadar tulisan Kelima adalah pabrik. Produksi paving di Pabrik Tegel LZ, Kec. Lasem, Kab. Rembang 214 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

215

Arsitektur bangunan Pabrik Tegel LZ merupakan Meskipun jenis usaha beralih, wajah Pabrik Tegel LZ campuran gaya Tiongkok dan Belanda. Rumah tidak berubah. Jumlah pekerja pembuatan paving tinggal campuran gaya Belanda diperkenalkan oleh adalah tiga orang dengan pembagian kerja sebagai Gubernur Jenderal H.W. Daendels (1808-1811) yang berikut: 1 orang sebagai pengayak pasir, 1 orang dinamakan Indische Empire Style. Pengaruh lain mencetak dan merendam paving yang telah jadi; berasal dari keberadaan sekolah Tiongkok-Belanda, dan 1 orang sebagai mandor. Produktivitas paving HCS (Holland Chinnese School), dan hubungan Pabrik Tegel LZ terbilang kecil yaitu 230 paving/hari. dagang dengan pemerintah kolonial Belanda[10]. Dengan kondisi yang demikian, satu pertanyaan Arsitektur Belanda nampak pada muka bangunan, yang menggelayuti pikiran. Lantas, bagaimanakah sedangkan gaya Tiongkok nampak pada teras dalam. nasib Pabrik Tegel LZ di kemudian hari? Keberadaan Di teras dalam inilah dipajang berbagai koleksi antik tenaga pekerja dan permintaan pasar lah pemilik seperti kursi, meja, almari, cermin, meja, jawabannya. Bagaimanapun jua, Pabrik Tegel LZ kursi kasir, beragam jenis tegel, serta contoh kuitansi telah berperan jauh dalam merenda wajah Lasem yang pernah digunakan Pabrik Tegel LZ[ ]. kini. Ia telah ada dan menyajikan artefak sejarah Eksistensi Pabrik Tegel LZ mulai tergerus modernitas yang begitu nyata keberadaannya. Fantasi masa lalu yang kian ganas. Eksitensinya mulai menurun akan membuai pengunjung yang datang ke Pabrik semenjak industri keramik masuk (1990-1998). Tegel LZ, terutama penikmat sejarah, budaya, dan Kini, pabrik tegel beralih menjadi pabrik paving. seni. Selamat bernostalgia! Tulisan Pabrik Tegel LZ milik Lie Thiam Kwie di Kec. Lasem, Kab. Rembang 216 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

217

Sudut Pabrik Tegel LZ, Kec. Lasem, Kab. Rembang 218 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Janganlah melihat ke masa depan dengan buta. Masa yang lampau berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang -Soekarno- 219

Situs Perahu Rembang Montase Sejarah Tanpa Tuan Artefak merupakan salah satu ruh sejarah. Keduanya bersifat komplementer dan parsial. Ada karena yang salah satu dan tiada karena salah satu lainnya. Di Rembang terdapat sebuah situs yang belum begitu ternama yaitu Situs Perahu Rembang yang berada di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang dan dikelola oleh Balai Pelestarian Purbakala Jawa Tengah. Perahu kuno ditemukan di lahan perkebunan milik warga. Perahu kuno memiliki panjang 15 m dan lebar 4,6 m. Perahu berbahan kayu ulin, putih, dan lilin. Pembuatan perahu menggunakan teknik papan ikat dan kupingan pengikat (sewn- palnk and lashed-lug technique). Berdasarkan penanggalan radiokarbon, perahu berasal dari abad VII-VIII Masehi (660-780 AD) dan merupakan temuan perahu satu-satunya di Asia Tenggara yang paling lengkap dan utuh. Namun demikian, perahu ini tidak diketahui siapa tuan pemiliknya. Situs Perahu Rembang di Desa Punjulharjo, Kec. Rembang, Kab. Rembang 220 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

221

Agar kondisi perahu tetap terjaga, perahu diawetkan Di area situs perahu terdapat dua bangunan yang dalam sebuah mangkok besar yang berisi rendaman berdiri kokoh sebagai penjaga situs. Bangunan obat kimia (PEG) yang sangat beracun. Saat perahu pertama adalah rumah juru pelihara, sedangkan disemprotkan obat kimia, bau menyengat dengan bangunan kedua merupakan tempat penyimpanan cepat merebak ke seluruh bangunan. Ada dua jenis perabot perahu. Berbagai interior perahu direndam obat kimia yang digunakan yaitu PEG 14 untuk airtawar dalam tiga bak berukuran besar. Interior mengeluarkan kadar air dari perahu dan PEG 400 yang dimaksud antara lain tebikar, pasak kayu, untuk pengerasan kayu. Masing-masing dilakukan gading perahu, dan tongakat komando. selama 1 tahun. Pasak perahu kuno di Desa Punjulharjo, Kec. Rembang, Kab. Rembang 222 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

223

Batik Lasem Mitologi Magis dalam Selembar Kain Di dalam pepatah Jawa ada suatu istilah yang berbunyi“ajining raga saka busana”. Artinya, berharganya badan (raga) berasal dari cara berpakaian. Berangkat dari situlah, pakaian memiliki nilai yang teramat penting bagi kehidupan manusia. Sandang atau pakaian adalah suatu mode yang kaya akan pemikat dan penikmat. Rupa-rupanya sangat beragam dengan berbagai detail yang begitu elok. Jika ditelisik lebih jauh, setiap motif yang dibuat memiliki nilai filosofi yang sungguh kaya. Oleh karenanya, pembuat sandang nusantara bukanlah orang biasa. Bukan begitu? Batik Lasem merupakan salah satu warisan nusantara yang begitu tinggi nilainya. Batik berasal dari kata ‘hambatik’ yang berarti titik- titik kecil. Batik juga dimaknai dari sebuah kata Jawa ‘tritik’ yang berarti titik-titik. Batik Lasem merupakan batik pesisir dengan motif khas akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Motif dan warna Batik Lasem sangat disukai perempuan peranakan Tionghoa sehingga Batik Lasem disebut Batik ‘Encim’[16]. Batik Lasem dengan motif bunga [16] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 192. 224 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

225

Batik di Lasem bukan datang begitu saja. Kemampuan membatik yang dimiliki masyarakat Lasem diwariskan dari rombongan anak buah Laksamana Ceng Ho (Zheng He) yang berkali-kali mengunjungi Lasem dan memutuskan untuk menetap di Lasem. Kepala rombongan tersebut adalah seorang pelaut bernama Bi Nang Un. Pantai tempat mendarat Bi Nang Un berada ±5 km sebelah barat Lasem dan sekarang daerah tersebut dinamakan Binangun[17]. Motif khas adalah nilai jual utama dari batik-batik nusantara. Ciri utama batik Lasem yang sangat terkenal adalah warna merahnya yang disebut abang getih pitik atau merah darah ayam. Beberapa wilayah sentra produksi batik di Pulau Jawa telah mencoba untuk mencontoh warna merah khas batik Lasem tetapi tidak berhasil, walaupun dengan komposisi pewarna yang sama. Mengapa demikian? Warna khas Batik Lasem tidak lepas dari tanah tempat tumbuhan asal bahan pewarna serta kondisi air yang digunakan dalam proses pencelupan. Kadar garam dan besi yang tinggi di Pesisir Utara Jawa menghasilkan warna merah terang pada pewarna berbahan dasar mengkudu[18]. Batik Lasem dengan motif Kilin berlatar warna merah darah ayam [17] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 192-193. [18] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 195-196. 226 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

227

Keistimewaan warna merah yang dimiliki oleh warisan leluhur yang harus terus termahsyur dan batik Lasem menjadi salah satu hal yang mendasari jangan sampai luntur! munculnya“BatikTiga Negeri”yaitu batik yang proses Batik daerah juga memiliki identitas berupa motif- pembuatannya dilakukan di tiga kota yang berbeda. motif unik. Batik Lasem paling tidak memiliki dua Selembar kain batik tiga negeri dapat saja dikerjakan motif khas yaitu Latohan dan Watu Krecak. Motif dan diselesaikan di tiga kota yang berbeda. Mengapa Latohan adalah motif yang diangkat dari sejenis demikian? Terkadang konsumen menginginkan tumbuhan laut sejenis ganggang yang menjadi motif-motif dan gaya membatik khas dari beberapa makanan khas masyarakat Lasem. Motif Watu Krecak kota batik di Nusantara ada dalam selembar kain. sendiri sebenarnya adalah motif batu pecah yang Sebagai contoh, batik dengan kombinasi warna diambil dari kenangan menyakitkan atas peristiwa sogan dari Solo, warna merah dari Lasem, dan gaya kerja paksa selama pembangunan ‘Groote Postweg’ membatik Pekalongan. Kreasi indah tersebut adalah (Jalan Raya Pos) pada masa Gubernur H.W. Daendels buah kreativitas dan imajinasi sakral yang dimiliki yang menelan banyak korban jiwa. oleh seorang pembatik dan pecinta batik. Sungguh, Peninggalan Kebudayaan Tiongkok di Kabupaten Rembang 228 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

229

Motif-motif batik Lasem sangat kental dengan mengaktualisasikan untuk siapa simbol Naga dibuat. kepercayaan orang Tionghoa. Ada empat motif Naga dengan cakar lima diperuntukkan bagi Kaisar hewan yang ada dalam batik Lasem. Orang Tionghoa atau Raja. Naga dengan cakar tiga diperuntukkan percaya bahwa dunia dijaga oleh empat makhluk bagi pejabat atau pembesar di bawah Kaisar. sakti di empat arah mata angin yaitu Kura-kura di sisi Simbol Burung Hong atau Phoenix disebut juga utara, Naga di sisi timur, Burung Hong di sisi selatan, Fenghuang. Burung Hong melambangkan sosok dan Kilin di sisi barat. Keempat hewan tersebut permaisuri yang bersifat yin dan menjadi pasangan dipercaya menjaga keseimbangan dunia secara simbol naga yang bersifat yang. Burung Hong makrokosmos. melambangkan kelembutan dan keaggunan. Di Simbol Naga (Long/Ling) di tanah Jawa berbeda dalam mitologi Jawa, Burung Hong melambangkan dengan Naga dalam budaya Tiongkok. Budaya penolak bala. Burung Hong memang istimewa. Tiongkok menganggap Naga sebagai pelindung, Mengapa? Burung Hong memiliki lima warna utama penolak bala, pemberi rezeki, dan kesuburan. yang melambangkan lima sifat baik. Warna tersebut Naga diyakini dapat menurunkan hujan tetapi adalah warna hitan yang melambangkan kesetiaan, dapat pula mendatangkan kemarau, badai, dan warna putih melambangkan kejujuran, warna merah banjir bila ia sedang murka. Jumlah cakar Naga berarti kesantunan, warna hijau. Batik Lasem sekar jagat dengan motif Latohan dan Watu Krecak 230 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

231

Kilin atau Qilin adalah makhluk mitologi yang hewan lainnya, tumbuhan, dan bunga-bungan pun sangat unik dengan perupa unik. Badannya adalah menyemarakkan pagelaran indah warisan kriya masa rusa dengan sisik ikan mas, kepalanya seperti naga lampau ini. Motif-motif tersebut antara lain burung bertanduk, kuku kakinya adalah kuku sapi atau bangau, burung layang-layang atau burung kecil, kuku kuda, serta ekornya seperti singa atau sapi. kelelawar, kupu-kupu, rusa, kepiting, ikan, udang, Di mitologi Tiongkok, Kilin digambarkan sebagai harimau, singa, ular, katak berkaki tiga, kalajengking, sosok yang lembut dan melambangkan kemurnian, kaki seribu, laba-laba, makara, beras dan biji-bijian, kebenaran, keadilan, kemakmuran, serta kedamaian. buah delima, buah jeruk, buah labu botol, bunga Bagi orang Tiongkok, sosok Kilin diyakini memberikan lplum, bunga lotus, bunga seruni, bunga anggrek, kesuburan kepada orang-orang mandul. bunga anyelir, kembang bokor, tanaman cemara, Keunikan batik Lasem memang magis. Tidak dan tanaman bambu. Batik Lasem memang sangat hanya motif-motif hewan mitologi Tiongkok saja kaya. Kaya akan rasa, kaya akan asa, dan kaya akan yang mewarnai khazanah seni batik Lasem, motif prakarsa. Luar biasa, bukan? Dekorasi tionghoa, Rembang 232 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

233

Pesisir Kabupaten Rembang 234 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Sejarah Lasem tak kalah berliku dengan motifnya memaksa mereka tinggal di dalam Komplek Industri yang mendayu. Para pengusaha batik adalah Batik untuk meningkatkan jumlah produksi batik. Itu penggiring utama sepak terjang batik Lasem di adalah cerita kelabu masa lalu [20]. Kini, pembatik kancah Nusantara dan dunia. Penguasaha batik akan yang merupakan wanita lokal datang pada pagi mengawasi secara langsung pembuatan batik tulis hari dan pulang pada sore hari [21]. Para pengrajin mulai dari kecepatan kerja dalam menyelesaikan batik Lasem berpusat di Desa Karangturi dan selembar batik, konsumsi lilin malam, menerapkan Babagan. Siapa sangka, batik indah asal Pesisir Utara denda untuk lilin yang terbuang atau garis yang Jawa Tengah ini melalang buana hingga Sri Lanka dibuat asal-asalan, pemberian tanda pada selembar dan Singapura. Batik memang karya anak negeri batik yang diproduksi dari rumah tertentu dengan yang terus membumi. Batik terus merenda mimpi cap tinta, hingga membuat desain yang selalu bangsa bahwa Nusantara memiliki maha karya disesuaikan dengan permintaan konsumen[19]. yang luar biasa. Batik Lasem terus unjuk gigi bahwa Kisah di balik usaha batik kian menarik. Pada keunikannya tidak ada yang menandingi. Batik pertengahan abad ke-19 para pembatik di Lasem Lasem akan terus abadi jika kita sudi membeli dan diberi uang muka oleh pengusaha batik dan berpromosi. [19] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 196. [20] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 196. [21] Handinoto. Lasem Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm: 99. 235

Batik Lasem dengan motif Burung Hong 236 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Siapa sangka selembar kain dapat berbicara banyak hal? Batik Lasem sungguh magis. Ia sangat kaya. Kaya akan rasa, kaya akan asa, dan kaya akan prakarsa. Luar biasa, bukan? 237

Kawista Eksotisme Cola Van Java yang Berimbun Khasiat Indonesia adalah negeri elok. Betapa tidak? penduduk yang menggantungkan hidupnya dari Geografis Indonesia adalah realitas dan identitas laut. Di darat, Rembang memiliki Gunungapi Lasem yang sempurna. Keseharian masyarakat Indonesia yang gagah berdiri. Meskipun sudah tidak aktif dihiasi sinar mentari sepanjang tahun dan silih lagi, Gunungapi Lasem tetap menyumbangkan berganti dengan guyuran hujan menjadi perpaduan kesuburan tanah bagi Rembang. Kombinasi klimatologi yang serasi. Deretan pegunungan nunasa pesisir dan pegunungan yang berimpitan yang memanjang dari ufuk timur ke barat juga menjadikan iklim Rembang begitu unik. menjadikan tubuh alam gembur Indonesia sungguh Padu padan alam Rembang yang eksentrik subur. Berbagai mineral yang diperlukan tumbuhan menjadikan Rembang memiliki vegetasi yang pun lengkap tersedia di sini. eksklusif. Vegetasi itu bernama Kawista. Kawista Geografis Kabupaten Rembang yang eksotis adalah buah langka yang namanya tidak tersohor menjadikan cerita alamnya teramat romantis. Di seantero negeri. Meskipun demikian, khasiat yang utara, Rembang dipagari Laut Jawa, rumah berjuta dimilikinya sungguh mempesona beribu umat biota laut. Di sana jua lah tempat bernaung ratuasan manusia. Buah Kawista, Rembang 238 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

239

Kawisata memiliki nama ilmiah Limonia acidissima L. Wajar saja jika kawisata tidak terkenal karena buah ini biasanya tumbuh di daerah kering di India, Sri Lanka, Myanmar, Indocina, dan Malaysia. Di Indonesia, pohon ini dapat dijumpai di pesisir Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Sejatinya pohon kawista dapat tumbuh di daerah beriklim tropis kering pada ketinggian 0-450 m dpl terutama di wilayah pesisir. Kawista merupakan tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan mampu beradaptasi pada tanah yang kurang subur[ ]. Kawista adalah pohon berkayu tahunan yang tingginya bisa mencapai 12 m. Batangnya berduri, runcing, dan ramping. Buah kawista buah buni yang berbentuk bulat, berdiamater ± 10 cm, serta berkulit keras dan tebal. Aroma buah kawista begitu khas dan wangi. Buah kawista mengandung banyak biji, berwatna kekuningan, dan memiliki rasa ‘sepet’. Buah kawista yang sudah tua atau matang memiliki daging buah berwarna coklat dan memiliki rasa yang relatif manis[ ]. Buah kawista yang matang akan jatuh dengan sendirinya. Oleh sebab itulah, masyarakat biasanya memasang jaring-jaring di bawah pohon kawista agar buah tetap utuh dan tidak rusak. Pohon Kawista, Rembang 240 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

241

Kawista, si coklat yang eksotis dan ekslusif ini daging buah kawista dipotong-potong, kemudian memiliki berjuta khasiat. Duri dan kulit batang dicampur dengan gula atau sirup dan lebih nikmat kawista dapat digunakan untuk pengobatan sakit disajikan dingin. Kedua, daging buah kawista diolah menstruasi, gangguan hati, gigitan dan sengatan menjadi sirup atau diolah menjadi berbagai macam serangga, serta mabuk laut. Gum yang berasal makanan. Warna coklat dari buah kawista yang khas dari kulit batang kawista dapat digunakan sebagai menjadikan sirup kawisata dijuluki sebagai Cola pengganti gum Arab dan memiliki khasiat sebagai van Java. Daging buah kawista juga diolah menjadi obat diare dan disentri[ ]. Kawisata juga berkhasiat dodol, selai, dan madumongso yang rasanya sebagai obat tumor, asma, luka, lemah jantung, dan sungguh lezat. Namun demikian, ada fakta yang hepatitis[ ]. membuat hati semakin miris. Di tengah permintaan Noktah manfaat kawista tidak berhenti pada olahan kawista yang meningkat, jumlah pohon khaasiatnya saja, kawista juga diolah menjadi kawista semakin berkurang dari tahun ke tahun[ ]. berbagai panganan yang memanjakan lidah. Jika demikian, apakah berdiam diri menjadi tindakan Ada dua cara menikmati buah kawista. Pertama, yang pantas? Kawista menadi pohon yang lazim di rumah Rembang 242 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

243

Buah Kawista matang, Rembang 244 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Ada fakta yang membuat hati semakin miris. Di tengah permintaan olahan kawista yang meningkat, jumlah pohon kawista semakin berkurang dari tahun ke tahun. Jika demikian, apakah berdiam diri menjadi tindakan yang pantas? 245

Tasikagung Pelabuhan Perikanan Pantai Denyut Nadi Pengembara Laut Jawa Di belahan dunia manapun, manusia membutuhkan ruang untuk berinteraksi. yang harus dilakukan para pengembara Laut Utara Ruang yang dimaksud bisa jadi bersifat Jawa yang berlabuh di PPP Tasikagung. Mereka harus multifungsi sebagai ruang interaksi sosial melapor kepada petugas, selanjutnya melakukan sekaligus sebagai interaksi ekonomi. Demikianlah pembongkaran, penyortiran, dan pengangkutan ikan gambaran sebuah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Serangkaian prosesi Tasikagung di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang, ini kemudian ditutup dengan pelelangan. Kabupaten Rembang. Berupa-rupa aktivitas nelayan Sedari dulu, Laut Utara Jawa dikenal sebagai surga ikan dan pembeli menyapa hangat setiap pengunjung di Pulau Jawa. Jenis-jenis ikan yang diperjual belikan di yang datang. Deburan ombak sering kali meredam PPP Tasikagung antara lain ikan swangi, layang, selar, riuh rendah interaksi penjual dan pembeli. Hembusan kembang, jui, kerapu, siro, dan sebagainya. Jumlah angin yang menderu mampu menyejukkan suasana rerata kunjungan kapal yang masuk ke PPP Tasikagung tawar-menawar yang terkadang ‘panas’. pada periode 2009-2013 terbilang fantastis yaitu 6450 Sejak fajar menyingsing, aktivitas PPP Tasikagung armada/tahun, sedangkan jumlah kapal yang keluar ikut berdenyut. Pendaratan ikan mulai dilakukan adalah 6274 armada/tahun[ ].Armada yang berlabuh di pada pukul 06.00-17.00 WIB. Ada serangkaian alur PPP Tasikagung terdiri dari kapal motor ≤ 10 GT (Gross Tonage) dan kapal motor ≥ 10 GT. Pelabuhan Perikanan Tasikagung dari udara, Desa Tasikagung, Kec. Rembang, Kab. Rembang abc 246 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

247

Nelayan menggunakan berbagai alat untuk Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat menangkap ikan-ikan yang begitu lihai kesana dan Tarik (Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan kemari. Alat tangkap ikan yang digunakan oleh Negara Republik Indonesia. Payang dan cantrang nelayan di PPP Tasikagung terdiri dari mini pursue merupakan jenis pukat tarik berkapal (boat or vessel seine, payang, pursue seine, cantrang, dan pancing. seines). Peraturan ini akan disosialisasikan selama Alat tangkap yang paling sering digunakan adalah dua tahun. Pemerintah melalui Kementrian Kelautan mini pursue seine dan cantrang dengan rerata jumlah dan Perikanan tengah berupaya membantu nelayan penggunaan dari tahun 2009-2013 adalah 534 unit/ beralih dari alat tangkap yang dianggap merusak tahun dan 200 unit/tahun[22]. lingkungan ke alat tangkap yang dinilai ramah Alat tangkap yang digunakan nelayan di PPP lingkungan melalui kredit perbankan. Usaha untuk Tasikagung merupakan alat yang kini penggunaannya mengoptimalkan hasil tangkap perikanan janganlah dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan sampai mengusik ketenangan alam yang garis dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2/Permen- hidupnya diatur Sang Kuasa. Jika keseimbangan alam KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat terusik, maka masalah-masalah lain akan mengular ke kehidupan manusia. [22] Prastyo Prasojo, Abdul Rosyid, Imam Triarso., “Analisis Tingkat Pemanfaatan dan Kebutuhan Fasilitas Fungsional dan Fasilitas Penunjang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang”, Journal of Fishieries Resource Utilization Management and Technology, (Vol. 4, 2015), hlm: 35-36. 248 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Suasana Tempat Pelelangan Ikan di Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Desa Tasikagung, Kec. Rembang, Kab. Rembang 249

Ritme kehidupan di PPP Tasikagung didukung pula oleh Keberadaan pelabuhan di perairan Rembang tentu kelengkapan fasilitas yang tersedia. PPP Tasikagung mengubah siklus alam yang ada. Bangunan pelindung memiliki fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan pantai pun dibangun untuk menstabilkan tingkah fasilitas penunjang. Fasilitas pokok yang dimaksud laku gelombang dan arus Laut Utara Jawa yang antara lain tanah, dermaga bongkar, dermaga muat, sewaktu-waktu dapat berubah karakter. Bangunan turap/spell, jetty, jalan komplek, dan drainase. Fasilitas pelindung pantai seperti jetty, seawall, dan breakwater fungsional yaitu fasilitas yang menambah nilai guna ditujukan untuk mengurangi ancaman abrasi. Jetty fasilitas pokok seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang dibangun tegak lurus dengan pantai tersusun kantor administrasi, instalasi penyediaan air tawar, dari blok-blok batuan. Seawall merupakan pelindung fasilitas listrik, Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk pantai yang dibuat sejajar pantai, memiliki dinding Nelayan (SPDN), tempat perbaikan jaring, pabrik es, sedikit lengkung, dan terbuat dari beton. Breakwater lemari pendingin (cold storage), fasilitas perbaikan merupakan pemecah gelombang lepas pantai yang kapan, dan telekomunikasi. Fasilitas penunjang adalah berfungsi memecah gelombang air laut. Breakwater fasilitas yang secara tidak langsung meningkatkan di PPP Tasikagung terusun atas batuan kapur. peran pelabuhan seperti KUD Saroyo Mino, tempat Bagaimanapun juga tindakan-tindakan manusia yang parkir, mushola, MCK, dan kantin/warung makan [23]. mengubah alam akan membawa konsekuensi logis Semua fasilitas bersatu padu menggerakkan denyut kepada kehidupan manusia. Sajak dan dendangan nadi PPP Tasikagung. alam haruslah senantiasa didengarkan. Meskipun ia terkesan tidak bertuan dan berpuan, kondisi alam adalah wajah arif tidaknya manusia. Pelabuhan Perikanan Tasikagung dari udara, Desa Tasikagung, Kec. Rembang, Kab. Rembang [23] Prastyo Prasojo, Abdul Rosyid, Imam Triarso., “Analisis Tingkat Pemanfaatan dan Kebutuhan Fasilitas Fungsional dan Fasilitas Penunjang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang”, Journal of Fishieries Resource Utilization Management and Technology, (Vol. 4, 2015), hlm:36. 250 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook