Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2022-03-14 05:55:59

Description: Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia Poros Maritim dunia yang telah menjadi komitmen pemerintah dan kian intim dengan ruang-ruang diskursus, juga berhasil
mengingatkan kejayaan serta menggugah kembali spirit
kebaharian bangsa kita. Semangat yang terus menggelora
untuk tidak boleh lagi memunggungi laut,tetapi harus menghadapkan wajah dan pandangan ke laut, karena inilah
kawasan yang jadi halaman depan dan pintu negara kita
menuju lalu lintas pelayaran dunia, serta membuka cakrawala pandang kita sebagai bangsa besar untuk mendayagunakan potensi kelautan secara optimal.

Keywords: Geoekologi

Search

Read the Text Version

301

Solusi yang ditawarkan dalam program Building with Nature adalah pembuatan dam permeable . Pembuatan konstruksi sederhana ini disebut pula sebagai Hybrid Engineering yang mengkombinasikan teknik sipil sederhana dan pemanfaatan jasa ekosistem [32]. Pembuatan dam permeable dilatarbelakangi oleh fakta bahwa penanggulangan secara struktural seperti pembangunan tebing pantai dapat menggangu keseimbangan masukan dan keluaran sedimen. Dam permeabel dibuat dari bambu, kayu, atau semak belukar yang disusun memanjang di sepanjang pantai dan berfungsi sebagai pemecah gelombang air laut. Cara lainnya adalah pembangunan “Geohok”, yaitu penahan yang terbuat dari bambu, kayu, atau semak belukar yang dibuat menyerupai kerangka kubus dan dipasang rapat sepanjang area pantai. Tujuan dibangun “Geohok” adalah untuk memecah dan meredam gelombang air laut [33] Program Building with Nature berusaha menstimulasi pendekatan teknik pesisir berkelanjutan dengan memanfaatkan perlindungan alami yang diberikan oleh ekosistem, seperti habitat mangrove dan rawa payau. Keberadaan program Building with Nature dilatarbelakangi oleh banyaknya penduduk yang kehilangan mata pencaharian akibat banjir pesisir. Banjir pesisir terjadi karena hilangnya sabuk mangrove yang beralih fungsi untuk budidaya perikanan, pembangunan infrastruktur pesisir yang tidak lestari, dan penurapan airtanah secara berlebihan. Mangrove yang berhasil bertahan dan tumbuh di sebagian wilayah Kabupaten Demak [32] Wetlands International. 2014a. Building with Nature Indonesia-Reaching Scale for Coastal Resilence. Bogor: Wetlands International. [33] Wetlands International. 2014b. A Sustainabele for Massive Coastal Erosion in Central Java:Towards Regional Scale Application of Hybrid Engginering. Bogor: Wetlands International. 302 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

303

Untuk lokasi implementasinya, konsep Building with Nature kali pertama dilakukan pada wilayah kepesisiran Kabupaten Demak sepanjang 20 km, tepatnya di Timbulsloko. Banjir pesisir telah mengerosi lahan seluas 80 km2 di Kabupaten Demak. Banjir pesisir juga menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat sebesar 25-50% [34]. Upaya pencegahan dan penanggulangan bencana pesisir di Kabupaten Demak yang telah dilakukan di antaranya adalah pembangunan tanggul laut dan penghalang, namun semua tidak berhasil mengurangi dampak bencana kepesisiran. Restorasi mangrove juga telah dilakukan tetapi tidak optimal yang disebabkan kurangnya ketersediaan suplai sedimen. Erosi pantai di Kabupaten Demak telah merusak 100 m lahan/ tahun. Demak, lewat kerja sama Indonesia-Belanda, yang kini tengah berbenah diri telah menyimpan pelajaran penting yang dapat dipetik. Sudah jelas bahwa musuh sebenarnya adalah negara lainnya. Musuh sebenarnya adalah diri sendiri yang terkadang dipenuhi keserakahan hingga lupa akan alam. Tidak butuh waktu lama bagi alam untuk mengambil apa yang menjadi haknya. Oleh karena itu, hendaknya manusia arif dalam bersikap dan konsisten dalam pemenuhan kewajibannya. Masyarakat di Laut Jawa Kabupaten Demak sedang melaut [34] Wetlands International. 2014a. Building with Nature Indonesia-Reaching Scale for Coastal Resilence. Bogor: Wetlands International. 304 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

305

“ “ Demak mungkin menjadi korban bagi mereka yang tamak. Tinggalkan sejarah kelam dan sambut masa depan penuh salam. Sesungguhnya musuh terbesar ada di dalam diri Akar Napas yang Menjalar Keluar Permukaan Air di Salah Satu Sudut Demak 306 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

307

Semarang Denyut Ekonomi Bahari Jawa Tengah Pelabuhan sekitar TPI Bandarharjo, Semarang 308 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

309

Posisi strategis Kota Semarang sebagai Ibarat kehidupan, perekonomian Kota Semarang waterfront city menumbuhkan kemajuan di memiliki dua sisi yang dilematis. Napas ekonomi bidang perniagaan, membuka pertumbuhan ini sedikit demi sedikit menghidupi perniagaan bangunan industri, pelabuhan, dan dan tumbuh menjadi kawasan industri. Di sisi lain, pemukiman padat penduduk. Eksistensi Kota industrialisasi akan bermuara pada peningkatan Semarang sebagai salah satu kota pesisir terbesar konsumsi airtanah yang jika tidak terkendali akan memegang peran krusial dalam perwujudan memberikan efek domino. Akhirnya, aspek ekologi pengembangan koridor ekonomi di Pulau Jawa. menerima dampak negatif yang direpresentasikan Hal ini didukung dengan kondisi yang mana enam dengan fenomena intrusi air asin dan penurunan dari tujuh kawasan industri di Jawa Tengah berada tanah akibat penurapan airtanah berlebih. Ancaman di Kota Semarang [35]. Belum lagi Kota Semarang penurunan tanah akibat efek industrialisasi semakin juga bertugas sebagai Pusat Kegiatan Nasional nyata dengan laju penurunan Semarang saat ini (PKN) Provinsi Jawa Tengah yang secara spesifik yang mencapai >0.2m/tahun[36]. Potensi alami lain berada di Kawasan Perkotaan Semarang-Kendal- berupa banjir dan erosi di wilayah pesisir ini yang Demak-Ungaran-Purwodadi (Kedungsepur). Hal ini bersifat dinamis, menambah panjang daftar simpul menunjukkan adanya geliat napas ekonomi yang ruwet yang perlu penyelesaian dengan strategi masif berhembus di Kota Semarang dan daerah di tepat. sekitarnya. Dermaga Bandarharjo [35] Kamarzuki, A. 2011. Pembangunan Koridor Ekonomi dalam Pengembangan Wilayah. Buletin Tata Ruang, Edisi Maret-April 2011: 16-21. [36] Marfai, M.A. 2014a. Banjir Pesisir: Kajian Dinamika Pesisir Semarang. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 310 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

311

Lalu, dengan segala polemiknya apakah ‘kepunahan’ industri diperlukan agar lingkungan kembali lestari? Bagaimanapun pertumbuhan industri merupakan upaya adaptasi dari pertumbuhan penduduk yang tidak terelakkan, berakibat pada penggerusan lahan dan turunnya daya dukung lingkungan, berputar dengan siklus yang serupa begitu seterusnya. Konsep building with nature dan Eco-DRR telah banyak diterapkan sebagai upaya yang dianggap paling tepat untuk mengurai benang kusut masalah lingkungan di Semarang. Konsep yang mempertimbangkan aspek geoekologi wilayah, yang mana potensi pemanfaatan dan lingkungan dilaksanakan secara seimbang. Jika demikan, maka pemenuhan kebutuhan dapat berjalan beriringan dengan upaya pelestarian lingkungan tidak sekadar menjadi retorika semata. Banjir Rob di sekitar TPI Bandarharjo 312 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

313

cerobong asap industri, Tegal 314 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Retorika kadang diperlukan. Namun, kondisi tak akan berubah kalau hanya retorika. Without action, without policy, without actual program to be implemented -Jusuf Kalla- 315

Pantai Pelelangan Ikan Bandarharjo Polemik Klasik akibat Lingkungan Terusik Fenomena penurunan muka tanah, pasang Penduduknya didominasi oleh nelayan yang akrab air laut, dan erosi pantai seakan menjadi dengan aktivitas melaut. Nuansa bahari terasa kehidupan bagi Pesisir Kota Semarang. Banjir makin kuat tatkala sore menjelang. Pelelangan genangan pasang surut gelombang air laut ikan dan bongkar muat hasil tangkapan menjadi atau lebih dikenal dengan istilah banjir rob rutin pemandangan yang akrab di sore hari. Selain itu, berkunjung hampir setiap hari. Salah satu lokasi yang masyarakat juga berprofesi sebagai petani tambak terdampak paling buruk akibat rob yaitu wilayah udang. Keramba-keramba kecil di pinggir kanal sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bandarharjo. sungai menjadi sumber pemasok lain pundi-pundi TPI Bandarharjo termasuk lokasi padat pemukiman. penghidupan warga. Tumpukan Sampah akibat Tidak Adanya TPA yang Memadai di sekitar TPI Bandarharjo 316 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

317

Pemukiman padat dengan keterbatasan lahan Permasalahan banjir rob di pesisir Kota Semarang menjadi sebuah persilangan yang merumuskan terkait kondisi fisik alami yang diperparah dengan kompleksitas masalah. Genangan air terus menerus adanya intervensi. Alam bersama keniscayaannya akibat rob yang telah menurunkan kualitas telah memberikan toleransi. Terkadang, manusia lingkungan, diperparah dengan adanya masalah yang sejatinya makhluk tertinggi derajatnya dapat lain berupa tumpukan sampah. Terbatasnya lahan berubah menjadi tidak tahu diri. Meskipun begitu, berakibat pada tidak tersedianya tempat pembuangan tidak ada pihak yang harus disalahkan dalam hal ini, sampah menyebabkan masyarakat memanfaatkan melainkan harus bersama berfokus mencari solusi lahan kosong untuk menimbun sampah. Akibatnya, mengatasi permasalahan yang telah terjadi. Salah satu permukaan air di sekitar TPI Bandarharjo sudah kelam solusi yang telah dibangun untuk menanggulangi berwarna gelap kehitaman dan berbau menyengat dan meminimalisir risiko banjir rob yaitu dengan diperburuk dengan kondisi saluran air yang tersumbat pembangunan pompa-pompa air yang berfungsi karena adanya sampah. menyedot air yang masuk ke pemukiman warga. Industri di sekitar Pelabuhan Tanjung Mas 318 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

319

Pelabuhan Tanjung Emas Gerbang Industrialisasi yang Mengikis Ekologi Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pelabuhan utama di Provinsi Jawa Tengah. tempat untuk mendapat akses jalur ekspor impor Kawasan strategis ekonomi tempat bongkar yang lebih mudah. Selain kehidupan ekonominya muat barang maupun pelayaran penumpang yang dinamis, kawasan pesisir yang tersusun dari ke berbagai pelosok negeri. Pengembangan di material pasir hasil sedimentasi Sungai Garang, Banjir wilayah sekitar pelabuhan mengarah pada industri. Kanal Timur, dan Banjir Kanal Barat yang berhulu di Bagaimana tidak? Pelabuhan ini menjadi gerbang Gunungapi Ungaran. Adapun endapan lumpur juga masuk utama kegiatan ekspor dan impor. Bangunan berlangsung secara terus menerus, mendorong industri dari berbagai perusahaan berderet berebut perusahaan perusahaan melakukan pengerukan lumpur sejak jaman kolonial. Pengerukan Sedimen dengan Alat Berat sebagai Upaya Penanggulangan Permasalahan Pesisir di Semarang 320 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

321

Upaya-upaya untuk menopang kegiatan industri penurapan airtanah oleh tingginya aktivitas industri berbuntut pada goyahnya stabilitas fisik pesisir yang menjadi satu permasalahan utama yang perlu diurai dinamis. Sudah bukan rahasia lagi isu kebencanaan bersama. di Kota Semarang selain terkait dengan potensi Implementasi penanggulangan bencana banjir rob, fisiknya juga diperparah dengan aktivitas industri sedimentasi, dan sampah saat ini sudah dilakukan yang masif.Wilayah ini memiliki risiko tinggi terhadap dengan beberapa cara. Semarang menerapkan ancaman banjir rob dan tinggi gelombang yang konsep Integrated Coastal Zone Management sewaktu-waktu bisa naik tanpa diprediksi. Banjir (ICZM) lewat program bertajuk “Kampung Iklim” pesisir karena hilangnya sabuk mangrove akibat dan “Building with Nature” sebagai strategi untuk alih fungsi lahan untuk tambak, pembangunan meminimalisasi risiko bencana di wilayah pesisir. infrastruktur yang tidak lestari, serta penurapan ICZM dikembangkan dengan program mitigasi yang airtanah berlebih berdampak pada meningkatnya bersifat struktural dan non struktural. kerugian yang dialami oleh penduduk di wilayah pesisir. Selain itu fenomena land subsidence akibat Barikade mangove sebagai perisai pesisir Kota Semarang 322 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

323

Program struktural antara lain pembuatan dam Peningkatan kapasitas masyarakat dalam permeable yang berfungsi meredam gelombang air menghadapi bencana dilakukan melalui upaya laut serta penanaman dan pemeliharaan kawasan mitigasi non struktural dengan menggalakkan mangrove. Restorasi kawasan mangrove sebagai pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat. Di stimulan pendekatan teknik pesisir berkelanjutan dalamnya termasuk juga penguatan komunikasi dengan memanfaatkan perlindungan alami yang dan kerjasama antar pihak yang berwenang. Konsep diberikan oleh ekosistem. Pembangunan banjir ICMZ sebagai salah satu upaya Eco-DRR mencoba kanal, tanggul, sistem drainase, reklamasi lahan menggandeng alam dengan program-program pesisir, stasiun pompa, sistem polder, dan konservasi terintegrasi yang ramah lingkungan dalam upaya mangrove merupakan beberapa opsi tindakan mendukung pembangunan berkelanjutan. yang digunakan untuk mengurangi dampak risiko bencana-bencana utama di Kota Semarang. Padat masyarakat pesissir, Semarang 324 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

325

Kota Semarang 326 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Bersahabatlah dengan Alam. Alam yang bersahabat niscaya kesejahteraan yang didapat. Kau usik alam barang sejengkal, murkanya bisa mengundang kiamat 327

Batang Pusparagam Harta yang Terpendam di Lautan Kenampakan Pantai Ujungnegoro, Kabupaten Batang 328 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

329

Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Salah satu pantai yang ada di Kabupaten Batang Tipologi pesisir berbatu yang ada di Pantai adalah Pantai Ujungnegoro. Morfologinya Ujungnegoro menguatkan identitasnya yang yang didominasi lereng datar memiliki didominasi oleh proses vulkanik. Batuan yang diferensiasi di wilayah timur yang wilayahnya menyusun material permukaan di Pantai curam. Apabila digali lebih dalam, maka batuan Ujungnegoro diperkirakan berasal dari Gunungapi yang membangun wilayah di Pantai Ujungnegoro Rogojembangan yang menjulang hingga ketinggian adalah perlapisan batupasir yang masuk dalam 2.177 mdpl. Gunungapi Rogojembangan merupakan Formasi Damar. Menilik dari waktu geologi, Formasi satu dari puncak Pegunungan Serayu Utara yang Damar berumur Plio-Plistosen yang mana sebagian berbatasan dengan Gunungapi Slamet (3.428 m sedimennya diendapakan di lingkungan non marin. dpal) di sisi barat dan Dataran Tinggi Dieng dengan Fosil sisa vertebrata memperkuat kemungkinan puncak tertinggi Gunungapi Prahu (2.565 m dpal) di lingkungan non marin tersebut[1]. Material pasir di sisi timur. Pantai Ujungnegoro berwarna putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan perlapisan batupasir, batuan vulkanik, dan cangkang-cangkang organisme laut. Batuan Vulkanik tua di Pantai Ujungnegoro, Kabupaten Batang 330 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

331

Kekayaan alam Kabupaten Batang mendapatkan 3.961,7 ha yang terdiri dari wilayah perairan seluas apresiasi berupa SK Bupati Batang No. 523/283/2005 3.465,7 ha dan wilayah darat seluas 496 ha. Area II yang dikeluarkan pada tanggal 15 Desember 2006. merupakan wilayah perairan seluas 15,1 ha dan area Gelar sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah III merupakan wilayah darat seluas 38,4 ha. (KKLD) Kabupaten Batang Pantai Ujungnegoro Proses vulkanisme lagi-lagi menjadi pemain utama menjadi sah bersamaan dengan terbitnya surat dalam pembentukan alam yang ada di KKLD keputusan tersebut. Penetapan KKLD Ujungnegoro- Ujungnegoro-Roban. Potensi terumbu karang yang Roban juga ditegaskan dalam Keputusan Menteri ada dipicu dari adanya Gunungapi Rogojembangan. Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. Beberapa nama lokal terumbu karang di KKLD adalah Kep.29/Men/2012 tentang Kawasan Konservasi Karang Maeso, Karang Pancer Darat, Karang Pancer, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Ujungnegoro-Roban. Karang Angrik, Karang Wuluhan, Karang Jojogan, Penetapan KKLD Ujungnegoro-Roban bertujuan Karang Guo, Karang Kepuh, Karang Kembar, Karang untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan Ipik, dan Karang Kretek. Karang di KKLD ada yang kawasan pesisir secara optimal serta menampung masih dalam tahap pertumbuhan dan ada pula yang aspirasi masyarakat pesisir, LSM, dan pemangku telah dalam kondisi mati. kepentingan lainnya. KKLD Ujungnegoro-Roban terbagi dalam tiga area. Area I memiliki luas Pasir hitam Pantai Maeso 332 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

333

Selain keindahan di dasar lantai Laut Jawa, KKLD Ujungnegoro-Roban juga mempunyai ekosistem mangrove di Desa Sengon, Kecamatan Subah. Mangrove jenis Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata, Avicennia marina, dan Bruguiera cylindrica merupakan jenis mangrove yang paling banyak ditemui. Excoecaria agallocha dan mangrove komponen asosiasi seperti waru, ketapang, dan cemara laut merupakan jenis mangrove yang jarang ditemui. Keberadaan mangrove akan meminimalisasi potensi ancamanbencanaabrasidangerakantanah.Tingginya tingkat ancaman abrasi di Pantai Ujungnegoro merupakan latar belakang ditetapkannya KKLD Ujungnegoro-Roban.Penanaman dan pemeliharaan kawasan mangrove di sepanjang pantai diharapkan dapat memecah gelombang air laut dan mengurangi potensi abrasi. Adanya ancaman gerakan tanah disebabkan oleh genesis pesisir utara Jawa yang merupakan zona lipatan atau geosinkilinal Pulau Jawa. Tindakan preventif untuk mengurangi dampak gerakan tanah adalah dibangunnya tiang-tiang penahan di sekitar lereng pada bukit sisi timur. Perlapisan Batupasir Penyusun Formasi Damar (QTd) di Bukit Sisi Timur Pantai Ujungnegoro 334 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

335

Pantai Karang Maeso Merasakan Denyut Ekonomi Kesejahteraan Masyarakat di Pesisir Karang Maeso Pantai Karang Maeso merupakan satu gugusan pulau karang yang letaknya tidak jauh dari pesisir dan merupakan zona konservasi laut utama di Kabupaten Batang. Material pasir berasal dari sedimentasi sungai besar yang bermuara di Laut Jawa seperti Sungai Klidang. Sedimen yang terangkut bertekstur pasir dan berasal dari sisi utara Pegunungan Serayu Utara. Sisa-sisa cangkang organisme lautan menyebabkan warna pasir di Pantai Karang Maeso cenderung coklat dengan pengotor berwarna putih. Pantai Karang Maeso memiliki topografi datar hingga landai. Oleh karenanya penggunaan lahan di sekitar Pantai Karang Maeso berupa pertanian dan perikanan tambak. Perikanan tambak di Karang Maeso memanfaatkan aliran sungai. Komoditas utama yang dibudidayakan adalah ikan nila. Selain perikanan budidaya, di Pantai Karang Maeso juga terdapat perikanan tangkap Komoditas laut yang diperoleh nelayan antara lain rebon, udang, ikan belanak, dan ikan kedokan. Rebon merupakan bahan utama dalam pembuatan terasi. Pantai Karang Maeso merupakan salah satu lokasi berkumpul dan bersandarnya perahu nelayan di Kabupaten Batang. Aktivitas Perikanan Tangkap masyarakat di sekitar Pantai Karang Maeso 336 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

337

Dinamika wilayah kepesisiran di Pantai Karang Maeso dalam pengembangan perikanan sangat dipengaruhi oleh hidrodinamika dan aerodinamika. Kondisi pasang surut di Pantai Karang Maeso cukup besar sehingga saat musim kemarau atau surut, perahu nelayan yang disandarkan di bagian muara sulit kembali ke laut. Berdasarkan wawancara dengan salah satu nelayan menunjukkan nelayan menginginkan dibangun sebuah dermaga sederhana. Tujuannya agar kapal nelayan tidak terjebak di muara sungai saat kemarau atau air surut. Selain itu, masalah sampah dan sanitasi lingkungan di sekitar pantai belum terkelola dengan baik. Ke depan, perlu penataan lebih baik lagi agar Pantai Karang Maeso kembali bersinar. Senja di Pantai Karang Maeso 338 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

339

Tegal Mutiara Berlumpur di Jawa Tengah 340 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

Bangunan Jetty untuk Penanggulangan Abrasi di TPI Tegalsari 341

Keragaman hasil laut menambah warna-warni ikan terbesar di Kabupaten Tegal dan sekitarnya. kekayaan bahari perairan di Jawa Tengah. TPI Tegalsari menjadi ruang temu nelayan-nelayan Komoditas ikan terutama bak mutiara di Tegal dan daerah sekitarnya seperti Cirebon, berharga bagi penduduk wilayah kepesisiran Pekalongan, dan Pemalang untuk saling bersaing yang notabene mencari penghidupan dari hasil menawarkan hasil tangkapan lautnya masing- melaut. Tegal sebagai salah satu wilayah kepesisiran masing. Beragam ikan mulai dari ikan pari, peperek, di JawaTengah memiliki ruang temu strategis eknomi swangi batu, hingga ikan kuniran yang menjadi terutama bagi nelayan yang menyambung hidup primadona dapat tersedia disini dan menunggu dengan menantang gelombang laut. Pantai TPI penawar tertinggi dari konsumen untuk dibawa Tegalsari di Tegal menyediakan tempat pelelangan pulang. Aktivitas bongkar muatan kapal hasil melaut di TPI Tegalsari 342 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

343

Dengan total kunjungan kapal mencapai 2000/tahun Hingar bingar kilau TPI Tegalsari masih disertai dan penyerapan tenaga kerja mencapai 4000 orang, noktah permasalahan yang menuntut penyelesaian TPI Tegalsari dilengkapi juga dengan berbagai fasilitas sesegera mungkin. Tantangan permasalahan di penunjang. Area bongkar muat, tempat pelelangan TPI Tegalsari hampir sama dengan kebanyakan dan pengelolaan ikan, serta kawasan gudang tersedia permasalahan kepesisiran yang terkait air bersih, di TPI Tegalsari. Informasi terkait kondisi pelayaran pengelolaan sampah, teknik penangkapan ikan oleh seperti kecepatan angin, arah angin, dan ketinggian nelayan. Sebesar 90% nelayan di TPI Tegalsari masih gelombang dapat diakses dengan mudah di Kantor menggunakan metode penangkapan sederhana Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pelabuhan Ikan berupa cantrang, yang sudah dilarang Peraturan Tegalsari. Kegiatan pelelangan ikanpun terkadang Menteri Kelautan dan Perikanan di tahun 2015. menjadi daya tarik tersendiri, menarik minat khusus Penggunaan cantrang dilarang karena mengancam bagi wisatawan yang datang ke Tegal. kelestarian terumbu karang dan regenerasi ikan, sebab tak pandang bulu menjaring seluruh ikan dari ukuran besar hingga kecil. Geliat Aktivitas bongkar muatan kapal hasil melaut di TPI Tegalsari 344 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

345

Adapun ancaman lingkungan lain berupa abrasi, polusi air, dan sedimentasi juga tak kalah garang mengintai TPI Tegalsari. Pembangunan jetty di sisi barat dan timur pantai sebagai salah satu upaya mitigasi struktural telah cukup efektif menanggulangi dampak abrasi. Tumpahan minyak kapal nelayan dan genangan sampah di sekitar pantai masih memenuhi gelembung ancaman terkait pencemaran air disini. Penyadaran masyarakat melalui sosialisasi dan pendidikan lingkungan perlu digalakkan. Pola hidup peduli lingkungan harus diterapkan dari tingkat masyarakat paling bawah, sehingga terwujud lingkungan lestari yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Tidak perlu menyalahkan dan menuntut pemerintah melakukan perbaikan, cukup mulai dari diri sendiri dahulu untuk berubah. Kapal yang Merapat di TPI Tegalsari, Kabupaten Tegal 346 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

347

Rutinitas pagi para nelayan di TPI Tegalsari 348 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah

“ “ Lingkungan kumuh bikin resah siapa yang salah? Tak perlu menyalahkan siapa-siapa pun menuntut macam-macam tapi berpangku tangan. Cukuplah dari diri kita yang mulai menggerakkan perubahan. Lingkungan kita yang punya, kalau bukan kita yang jaga, lalu siapa?” 349

TPI Tegalsari Pembagian Peran Daratan-Lautan sebagai Ruang Temu Dua Pemburu Sektor perikanan memegang peran penting Pemberian bantuan alat pendukung penangkapan dalam perekonomian daerah Kota Tegal. ikan yang aman dimaksudkan untuk secara perlahan Produksi ikan di Tegal termasuk tinggi dengan mengubah kultur nelayan yang masih menggunakan nilai produksi mencapai lebih dari 250 milyar cantrang yang sudah dilarang berdasarkan kebijakan rupiah dan terus meningkat setiap tahunnya. yang dikeluarkan Menteri Perikanan dan Kelautan, Pemerintah Kota Tegal saat ini terus berupaya untuk Susi Pudjiastuti. Normalisasi saluran tambak juga makin meningkatkan produksi perikanan di daerah pernah dilakukan pemerintah kota di tiga kelurahan ini, di antaranya dengan cara pemberian bantuan yaitu Panggung, Muarareja, dan Cabawan demi alat pendukung penangkapan ikan kepada para memberikan lingkungan yang kondusif untuk para nelayan. nelayan. Sekilas potret sudut pelabuhan TPI Tegalsari 350 Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman Jawa Tengah


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook