DedikBaasigiTNerebgaeirki juga bertepatan dengan bulan puasa yang sama mengenai apa yang dan Idul Fitri. Ini tantangannya”, menjadi prioritas. Misalnya, masalah ungkap Iwan Suprijanto, ST, MT, sudah sama, maka kita tidak perlu Direktur Bina Penataan Bangunan, berdebat panjang untuk urusan Kementerian PUPR menanggapi desain. Intinya, kita ini mau bikin kesibukan timnya menjelang tenggat apa? Bikin venue olahraga yang ada waktu penyelesaian venue Asian Games standar dari induk organisasinya. Nah tahun 2018 di GBK. kalau sudah begitu, mau nggak mau, suka nggak suka harus kita ikuti. Itu Suasana dan tantangan di periode salah satu contohnya arsitektur. Ini akhir penyelesaian venue-venue bukan saatnya kita berdebat tentang Asian Games di GBK, diakui Iwan beautification. Bukan tidak penting, tapi agak berbeda dengan tantangan saat ini, itu nomor dua. Sekarang di awal pekerjaan. Jika di awal yang utama adalah pemenuhan fungsi proyek seluruh tim masih berusaha dan standar-standar sesuai kebutuhan mencari bentuk kerja sama yang masing-masing cabang olahraga. Nah, pas sambil menyamakan frekuensi, kalau pemahamannya,” papar Iwan. maka diperiode menjelang akhir, tim diarahkan untuk fokus pada “Kita sedang giat-giatnya menyelesaikan persoalan-persoalan membangun manusia Indonesia, teknis. artinya karakternya juga mesti dibangun, salah satunya melalui “Kami mengerahkan pikiran dan prestasi olah raga. GBK yang tenaga agar dapat menyelesaikan dibangun dengan investasi besar, pekerjaan dengan baik dan tepat pengorbanan, keringat, darah waktu. Teman-teman bekerja saja, dan air mata ini, harus kita bayar masalah-masalah nonteknis biar saya dengan prestasi olah raga yang yang tangani. Ini adalah pertaruhan nama baik dan reputasi. Saya berdiri gemilang”. di belakang teman-teman agar mereka bisa bekerja dengan tenang, saya siap bertanggungjawab dan saya tidak akan lari. Saya juga memastikan agar semua pihak memiliki pemahaman 101
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Dengan berbagai upaya dilakukan, sebelumnya. “Contohnya di Stadion saya sampaikan untuk memberikan Iwan mengakui masih ada saja Utama, pasir untuk lompat jauh gambaran bahwa di samping dikejar permasalahan yang muncul, termasuk dan lompat jangkit itu sudah di- waktu penyelesaian, kami juga harus yang berasal dari luar tim PUPR, tapi approved, tapi dalam kunjungan di selalu siap menghadapi permasalahan- berdampak pada proses yang sedang akhir tahun 2017 mereka merevisi, permasalahan baru yang tidak kami dilakukan timnya. Misalnya adanya dan meminta tempatnya digeser. perkirakan sebelumnya dan tidak bisa technical delegate yang merevisi tujuan Ada juga masalah terkait arena dihindari”. dan approval yang sudah diberikan menembak di Jakabaring. Hal ini 102
DedikBaasigiTNerebgaeirki Lalu dengan tekanan pekerjaan yang tim PUPR dalam kesempatan ini GBK direnovasi dengan spirit telah berlangsung lebih dari dua tahun, sangat penting karena memberikan memberikan ruang penghargaan apakah tim PUPR masih memiliki pengalaman yang berbeda dengan pada Bung Karno. Sekarang kita semangat untuk menyelesaikan sisa tugas-tugas sebelumnya. tampilkan dengan spirit baru. Ayo pekerjaan? “Saya paham bahwa kita jaga dengan baik investasi teman-teman sudah terkuras energi “Proyek venue Asian Games ini telah negara yang dibangun dengan biaya dan pikirannya, jadi kalau sempat agak memberikan pengalaman kepada yang demikian besar ini dengan baik. ‘gembos’, wajar saja, tapi juga tidak teman-teman bagaimana menangani boleh berlarut-larut. Semangat harus proyek secara langsung di lapangan, Jangan berakhir sia-sia. tetap tinggi karena pekerjaan di fase- khususnya gedung olahraga. Disinilah fase akhir ini membutuhkan ketelitian teman-teman menemukan medan laga yang telah menciptakan ini. Sekarang dan keakuratan. Maintenancenya yang sebenarnya. Bagaimana mereka kita menampilkannya dengan spirit harus kuat, tidak bisa main-main. membuat dan melaksanakan, tidak yang baru. Ayo kita jaga dengan Saya berada dalam satu kondisi yang hanya membina. Ini praktek langsung, baik investasi negara yang dibangun mirip pertarungan di babak akhir. kesempatan yang sangat langka. dengan biaya yang demikian besar ini Berat, tapi tidak boleh lengah, karena Saya percaya keberhasilan pekerjaan dengan baik. Jangan sampai berakhir kelengahan sedikit saja bisa merusak ini akan sangat penting maknanya sia-sia,” pungkasnya. hal-hal baik yang telah kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas kita. sebelumnya. Untuk membangkitkan Buktinya, sekarang saja kami sudah semangat, saya rangkul dan besarkan diminta mempersiapkan pekerjaan hati mereka, sambil mengingatkan infrastruktur PON di Papua, termasuk bahwa apa yang dilakukan mereka merenovasi beberapa stadion. Ini bukti adalah sesuatu yang sangat prestisius, bahwa apa yang dilakukan teman- tidak dapat dinilai dengan uang. Jadi teman telah mendapatkan pengakuan, ayo kita tuntaskan, selesaikan dan apresiasi.” pertanggungjawabkan, itu ajakan saya”, ungkapnya penuh semangat. Lalu apa harapan Iwan setelah pekerjaan ini selesai dilakukan? Dengan berbagai dinamika yang “Setelah dibangun dengan biaya terjadi di lapangan, Iwan masih besar, harapan saya, tempat ini optimis bahwa pekerjaan akan selesai dijaga, dirawat dan dimanfaatkan tepat waktu, bahkan bisa lebih cepat dengan baik. GBK ini direnovasi dari yang dijadwalkan. Iwan juga dengan spirit untuk memberikan berpandangan bahwa keterlibatan ruang penghargaan pada Bung Karno 103
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Menyiapkan Ruang Publik Yang Lengkap, Aman dan Nyaman PPK GBK adalah Badan Layanan Umum yang dikelola secara mandiri. Mencari dan mengelola kegiatannya sendiri termasuk mengoperasikan dan memelihara kawasannya. Dengan direnovasinya GBK menjadi bagus, otomatis ia harus punya pendapatan sendiri yang akan dimanfaatkan untuk merawat kawasan dan membiayai kegiatan operasionalnya, di samping tentunya menyetorkan 15% revenue-nya kepada negara melalui Kementerian Keuangan. Winarto Asian Games XVIII yang dilakukan. Karena standar-standar diselenggarakan tahun yang harus dipenuhi juga telah berubah 104 2018 dilakukan saat GBK dibandingkan 50 tahun yang lalu. memasuki usia 56 tahun. Dengan Standar venue, persyaratan, teknologi, usia tersebut, tentu saja sudah banyak dan hal-hal teknis lain juga sudah bangunan dan fasilitasnya yang sudah berkembang dan berubah. Untuk tidak lagi layak dimanfaatkan sebagai memastikan semua proses renovasi venue pertandingan cabang-cabang berlangsung sesuai kebutuhan telah olahraga yang dipertandingkan di event dilakukan banyak koordinasi dengan internasional tersebut. Kesempatan berbagai pihak baik dari unsur untuk menjadi tuan rumah perhelatan pemerintah, cabang olahraga, technical olahraga akbar di Asia ini tentu delegate, dan lainnya. Tujuannya tentu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. agar nantinya apa yang dihasilkan Mengutip penyataan Menteri sudah sesuai dan menjawab kebutuhan Pekerjaan Umum dan Perumahan para stakeholder tersebut. Alhamdulillah Rakyat (PUPR), “Jangan cuma dengan koordinasi yang baik dan mengecat langit,” maka renovasi intensif, semua berjalan lancar.” terbesar GBK pun dilakukan. Winarto, selaku Direktur Utama PPK “Dalam konteks kesiapan sebagai GBK juga mengawal keseluruhan tuan rumah, renovasi memang harus proses untuk memastikan misi
DedikBaasigiTNerebgaeirki Presiden Jokowi untuk menjadikan untuk masyarakat luas, dan dapat kawasan GBK sebagai ruang publik. dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan Artinya pemanfaatannya terbuka baik olahraga, kebudayaan, kesenian, 105
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik teknologi, dan lainnya. Dalam kaitan agar pemanfaatan kawasan GBK tersebut, selain dilakukan penataan nantinya terkelola dengan baik dan secara fisik, tentu harus disiapkan tetap nyaman. perangkat aturan dan manajemen 106
DedikBaasigiTNerebgaeirki Kami sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan tugas yang melibatkan begitu banyak stakeholder ini dengan baik. “Untuk menjawab tuntutan tersebut Melihat kesibukan renovasi GBK kami akan memanfaatkan teknologi. selama hampir 2 tahun lamanya, Misalnya untuk ticketing, sehingga apa kesan yang tertanam di benak individual maupun korporasi bisa pimpinan tertinggi di GBK ini? lebih cepat terlayani. Ada juga “Saya rasa siapa pun yang terlibat jaringan internet yang cepat dan dapat dalam proses ini pasti merasa bangga. diandalkan. Dari sisi infrastruktur, Perasaan yang mungkin sama dengan kawasan juga akan dilengkapi lampu- apa yang pernah dirasakan oleh para lampu penerangan agar aman dan senior kita saat mempersiapkan GBK nyaman. Parkir dan transportasi juga sebagai tempat penyelenggaraan Asian akan dirapikan. Untuk transportasi Games IV di tahun 1962. Bagaimana rencananya terkoneksi MRT, besarnya antusiasme mereka stasiunnya juga sudah disiapkan. menyiapkan tempat yang akan selalu Management Building System juga sudah dikenang, lifetime, memorable. Saya disiapkan, termasuk dukungan lebih pribadi bersyukur karena ada dan dari 530 CCTV. Dengan berbagai menjadi bagian dari proses perubahan pembenahan yang dilakukan, GBK besar yang sangat penting maknanya nantinya diharapkan dapat tumbuh ini. Kami sangat senang, bangga, dan sebagai Meeting Point, pusat kegiatan bersyukur.” masyarakat yang lengkap, aman, dan nyaman. Tempat pilihan bagi penyelenggaraan berbagai kegiatan masyarakat Jakarta dan sekitarnya,” ungkap Winarto lebih lanjut. 107
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Setiap Hari adalah Hari Senin Sebagai orang paling tua dan dituakan di tim Satuan Kerja (Satker) PPK GBK, ZULFIKAR ATAU YANG BIASA DISAPA Pak Zul, Koordinator PPK GBK, tidak hanya bertugas memastikan kelancaran pelaksanaan proyek, tetapi juga menjaga kondusivitas tim. Karena itu tidak mengherankan jika ia juga menjadi tempat “curhat” berbagai macam persoalan yang dihadapi timnya. tidak terbatas urusan pekerjaan saja, tapi juga hingga urusan keluarga. Banyak hal yang dialaminya selama pelaksanaan proyek, salah satunya adalah menjadi lebih sabar. Zulfikar, S.t. Tim Satker PPK GBK Games. “Informasinya sayup-sayup awalnya terdiri dari 2 (dua) memang pernah saya dengar, tapi 108 orang yaitu, Anggoro dan saat diberitahukan secara langsung Egie Ismail. Setelah itu kemudian oleh Pak Direktur bahwa proyek itu ditambah Kusworo Darpito. Adanya jadi dan saya mendapatkan tugas perkembangan lokasi proyek di di sana, reaksi pertama saya tetap Jakabaring, Palembang membuat kaget. Mendapat tambahan tugas saja Satker PPK GBK bertambah satu lagi kita kaget, apalagi tambahan tugas yaitu Eki Arsita. Ke-4 anggota tim dengan nilai yang demikian besar, Satker Pokja PPK GBK inilah yang hampir Rp2 triliun, siapa yang nggak koordinasinya dipimpin oleh Pak Zul. kaget? Waktu yang pendek juga cukup mengkhawatirkan, sementara kami Meskipun tergolong senior di juga belum sempat mempersiapkan Kementerian PUPR, Pak Zul apa-apa. Tapi mau apa lagi? Ini mengaku sempat terkejut saat penugasan, perintah, bahkan sangat mengetahui dirinya ditugaskan khusus dari Presiden, dari negara, jadi ikut mengawal pelaksanaan apa pun kondisinya kami harus siap pekerjaan infrastruktur Asian dan harus bisa,” tegasnya.
DedikBaasigiTNerebgaeirki Semua dimulai dari nol. PPK GBK kemudian bekerja siang malam di Pak Zul masih berkantor di Kramat yang ditunjuk di awal-awal proyek ruang kerja yang penuh sesak untuk dan sedang bertugas sebagai Satker kemudian secepatnya merekrut mengejar target-target pekerjaan proyek lain juga, sehingga belum bisa beberapa orang sebagai tim yang akan yang harus dipenuhi menjelang sepenuhnya bertugas di proyek Asian membantu mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan lelang sebagai proses Games. proyek. Tim yang dipimpin Satker awal dari pelaksanaan proyek. Saat PPK GBK Kementerian PUPR itu, persiapan-persiapan awal tim tersebut, 109
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Setelah keluarnya SK penunjukkan, Pengelolaan Komplek Gelora Bung barulah Pak Zul lebih intens terlibat Karno, Kementerian, bagian-bagian dalam kegiatan tim. Ia masih lain di lingkup Kementerian PUPR, mengingat dengan baik bagaimana dan instansi lainnya. Informasi- tim yang dipimpinnya, anak-anak informasi yang diperoleh tersebut muda di Kementerian PUPR bekerja nantinya dijadikan bahan untuk keras, mengumpulkan berbagai mempersiapkan pelaksanaan proyek, informasi yang dibutuhkan secepat- terutama proses lelang. cepatnya seperti pergi ke Kantor Pusat 110
DedikBaasigiTNerebgaeirki “Setelah tim lengkap kami bisa Bersamaan dengan proses pekerjaan ini. Meskipun berat dan bekerja lebih fokus. Komunikasi dan tersebut, tim juga secara marathon mungkin ada pihak-pihak yang tidak koordinasi saya dengan tim juga berkoordinasi dengan berbagai puas, keputusan tetap harus kami relatif mudah, karena teman-teman pihak yang terlibat, di antaranya ambil. Dalam kondisi-kondisi seperti yang ditugaskan di proyek Asian Games dengan Tim Satgas. Rapat dan itu, ada terselip kepedihan di hati ini sudah saya kenal lama, bahkan diskusi-diskusi yang dilakukan di kami. Harapan kami tentunya bisa beberapa di antaranya sudah pernah fase-fase awal proyek, dikenang Pak mendapatkan lebih banyak dukungan bekerja bersama dalam satu tim, Zul, cukup menyisakan ‘kepedihan’. dari pihak-pihak yang mengerti aturan seperti: Kusworo dan Eki. Kalau Sempat terjadi pembahasan alot agar pekerjaan kami lebih ringan, Anggoro dan Egie baru, tapi juga di beberapa substansi, seperti kenyataannya tidak demikian. Mau sudah saya kenal. Fokus pertama bagaimana melibatkan tim IAI yang bagaimana lagi, kondisi tersebut harus kami saat itu adalah persiapan lelang. telah disepakati akan menjadi bagian kami terima. Kami harus legowo, ini Untuk mempercepat prosesnya, dari tim, bagaimana melegalkan bagian dari proses.” kami bolak-balik berkoordinasi keterlibatan mereka karena metode dengan tim PUPR khususnya Ditjen ini baru pertama kali dilakukan, Menyinggung hal-hal sulit atau Bina Konstruksi dan Ibu Dewi termasuk bagaimana menentukan kendala dalam pelaksanaan proyek, Chomistriana yang pernah melakukan skema, dan besaran biaya yang pas Pak Zul menjelaskan masalahnya lelang dengan metode yang sama. atas keterlibatan mereka. cuma dua, yaitu yang bersumber dari internal dan eksternal. Kalau bicara Langkah itu kami tempuh karena “Menghadapi situasi yang sulit itu kami tidak punya waktu untuk belajar, kami berpedoman pada Pedoman Kami selalu berusaha keras semua harus dilakukan dengan arahan Pak Direktur yang berpesan menemukan titik temu atas cepat dan tepat. Proses lelang ini agar semua dijalankan sesuai aturan, perbedaan pandangan dan adalah ujian pertama kami. Kami rambu-rambu yang ada. Bermodalkan pola pikir yang terjadi dalam belum punya apa-apa. Pusing dan arahan tersebut kami berusaha tim. Patokannya jelas, tidak ribet sudah pasti. Saat itu tim benar- keras menemukan titik temu agar melanggar ketentuan atau benar diuji kesabaran dan daya kepentingan semua pihak dapat perundang-undangan yang tahannya agar dapat mengawal proses diakomodir. Namun demikian, sekali lelang bisa terlaksana dengan baik. lagi harus sesuai aturan yang ada, jika berlaku. Karena kalau proses ini gagal, atau tidak, mau tidak mau, suka tidak suka belum selesai, sudah pasti tahapan maka tidak bisa kami penuhi. Karena lainnya akan terhambat, tidak bisa pada akhirnya nanti, kamilah yang dilaksanakan.” akan bertanggung jawab atas apa pun keputusan yang dibuat dalam proses 111
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik internal dalam kaitan ini semua yang yang menjadikan proyek menjadi Lalu di antara begitu banyak peristiwa menjadi bagian dari PUPR, Satgas, blunder. Macam-macam kejadiannya, yang dialaminya selama memimpin dan tim IAI juga ada didalamnya. bahkan sampai ada teman Satker yang dan terlibat dalam proyek Asian Games Terkait hal internal ini Pak Zul sudah hampir menyerah. Sebagai di GBK, pengalaman apa yang paling menyebutkan cukup banyak masalah koordinator saya tentu tidak boleh mengesankannya? “Pengalaman yang mengganggu dan menghambat membiarkan itu terjadi. Kondusifitas yang paling mengesankan dan penyelesaian proyek. tim harus senantiasa saya jaga, karena tak terlupakan adalah saat saya kami tidak cukup punya waktu, repot berinisiatif mengumpulkan teman- “Saya tidak tahu persis apa kalau tiba-tiba ada yang mundur.” teman dengan keluarganya dalam sesungguhnya akar masalahnya. satu acara di Bandung. Dalam acara Apakah ada anggapan bahwa Lalu bagaimana dengan masalah tersebut saya menyampaikan kondisi keberadaan kami memang hanya eksternal? Pak Zul menyinggung kerja kami selama ini, kondisi kerja untuk diperintah dan menjalankan banyaknya preman yang datang suami mereka. Saya sangat paham perintah saja, atau bagaimana. untuk minta bagian. Mereka datang bahwa selama proyek ini berlangsung, Hanya Tuhan yang tahu. Karena dari mengatasnamakan kelompok atau suasana batin teman-teman terutama begitu banyak kejadian, ada kesan organisasi tertentu. Semua dihadapi dengan istri dan anak-anak agak bahwa kami wajib ikut semua yang dan diselesaikannya dengan baik. terganggu karena kami bekerja diperintahkan, yang kadang-kadang Dalam kasus-kasus yang cukup berat, hampir tiap hari. Tidak mengenal kami tahu tidak sesuai aturan. Hal- Pak Zul meminta dukungan dari Sabtu, Minggu bahkan hari libur. hal seperti itu dapat menimbulkan kepolisian. Mengutip istilah Pak Menteri, setiap ketegangan dan mengganggu semangat kerja teman-teman. Kalau “Kalau yang begini sudah biasa. Ada Saya paham bahwa selama proyek sudah begitu, saya akan ingatkan di mana-mana, apalagi ini di GBK ini, suasana batin teman-teman lagi kepada teman-teman agar ikut yang jelas-jelas banyak ‘penguasa’ atau terutama dengan istri dan anak- arahan Pak Direktur, Dirjen bahkan ‘merasa punya wilayah/kekuasaan’ anak agak terganggu karena kami Menteri yang memerintahkan kami di wilayah ini. Kalau urusan begini, bekerja hampir tiap hari. Tidak semua untuk mengikuti aturan. Itu tinggal ketegasan sikap kita saja. mengenal Sabtu, Minggu bahkan saya lakukan agar teman-teman tidak Kadang perlu ditolerir, tapi kadang- hari libur. Setiap hari adalah tambah bingung dan down. Selain itu kadang dibutuhkan sikap tegas agar hari Senin. Saya minta maaf atas ada lagi internal lainnya yang tidak mereka tidak main-main. Adalah cara- bisa membaur atau mungkin tidak tahu cara mengatasinya. Syukurnya semua kondisi tersebut atau tidak merasa bahwa dia bagian bisa diselesaikan dengan baik sehingga dari tim. Sulit sekali diajak berdiskusi, tidak sampai mengganggu jalannya bahkan kadang ikut bikin masalah proyek.” 112
DedikBaasigiTNerebgaeirki hari adalah hari Senin. Saya juga kalem tapi meyakinkan, Anggoro biarlah itu menjadi catatan perjalanan minta maaf kepada mereka, karena yang joss banget, dan ada Eki yang kami. Bisa terlibat dan dipercaya telah menyita waktu suami mereka selalu bersemangat. Semua hebat- di proyek ini saja, bagi kami sudah terlalu banyak. Lewat pertemuan hebat. Apa yang kami lakukan di sangat luar biasa. Kesempatan yang yang akrab itu, suasana ketegangan sini tak lain adalah untuk membuat tidak mungkin terulang kembali,” agak mencair. Saya sangat senang acara Asian Games sukses. Itu saja. pungkasnya. karena akhirnya istri dan keluarga Bahwa kami pernah ada di dalamnya, teman-teman, menyadari bahwa kami memang kerja, bukan urusan yang lain. Kenapa acara ini saya buat? Itu karena saya punya keyakinan bahwa, kinerja teman-teman sangat tergantung dari dukungan yang diberikan keluarganya. Kalau keluarganya bisa memahami dan mendukung, pasti bisa lebih konsentrasi, hasil kerjanya juga pasti lebih baik. Saya bersyukur bahwa setelah acara ini, keadaan teman- teman menjadi lebih baik.” Proyek di GBK, tanpa terasa sudah memasuki fase-fase akhir, bagaimana tanggapan Pak Zul melihat situasi perkembangan proyek sampai saat ini? “Saya sangat bangga dan terharu melihat dedikasi yang ditunjukkan teman-teman. Mereka luar biasa, semangatnya tinggi, loyalitas apalagi. Teman-teman muda yang sangat enerjik ini membuat saya optimis akan masa depan Kementerian PUPR. Ada Egie yang lebih banyak diam tapi mikirnya banyak, Kusworo yang 113
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Hanya Dengan Bersama Kita Bisa Dalam sesi wawancara yang emosional, Anggoro menyampaikan rasa haru dan bangga atas penugasannya sebagai salah satu dari 4 (empat) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek renovasi infrastruktur Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK). Sambil tercekat, ia mengungkapkan betapa pentingnya penugasan ini bagi karir, kehidupan dan masa depannya. Anggoro Putro, S.T., M.Sc. “Saya yang berusia 33 tahun, baru Penugasan sebagai PPK GBK pertama 9 (sembilan) tahun bekerja di kali diinformasikan kepadanya sekitar Kementerian PUPR tiba-tiba akhir bulan Desember 2015, saat dipercaya mengerjakan salah satu Anggoro ditugaskan dalam tim persiapan proyek strategis nasional bertaraf Sail Karimata, setelah sebelumnya sukses internasional. Tiba-tiba karena menangani Sail Tomini. penugasan itu saya bisa bertemu langsung dan menjelaskan proyek Dalam perjalanan salah satu meeting kepada Presiden, Wakil Presiden, pembahasan Sail Karimata, Anggoro Menteri, dan orang-orang hebat yang berangkat satu mobil dengan Pak lainnya, sungguh pengalaman Adjar Prayudi, Direktur Bina Penataan yang tidak pernah saya bayangkan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta sebelumnya. Dulu sebelum dipercaya Karya Kementerian Pekerjaan Umum memimpin proyek ini, jangankan dan Perumahan Rakyat (PUPR), bermimpi bisa bertemu atau bicara mendengar untuk pertama kalinya sama Presiden, mau ketemu Dirjen tawaran untuk ikut membantu pekerjaan saja tangan sudah dingin dan renovasi infrastruktur Asian Games XVIII. gemeteran,” ungkapnya. 114
“Ro, kalau kamu saya posting di DedikBaasigiTNerebgaeirki proyek Asian Games bagaimana? Saya 115 kaget. Dalam kepala saya langsung terbayang besarnya skala proyeknya, dana, kompleksitas pekerjaan dan lainnya. Ini pasti dahsyat, level pekerjaannya juga pasti jauh lebih tinggi dari proyek-proyek yang pernah saya kerjakan sebelumnya. Perasaan saya, apa iya? kalau diungkapkan dengan kata-kata, mungkin ngeri- ngeri sedap. Ini sebuah challenge, dan saya harus siap dengan segala konsekuensinya,” ungkapnya. Belum tuntas keterkejutannya, Pak Adjar berkata lagi. “Ini kesempatanmu, kamu ambil, jalankan!” tegas Pak Adjar lagi. “Pada saat itu saya langsung jawab. Bagi saya, instruksi pimpinan itu sebuah amanah. Apa pun yang terjadi, saya laksanakan sebaik- baiknya. Berdasarkan pengalaman sembilan tahun di Kementerian PUPR, karakter pekerjaan kami iya seperti Kopassus.” Di luar yang sudah direncanakan, kadang ada saja penugasan yang sifatnya mendadak, lain, dan khusus. Nah, kalau sudah urusan pekerjaan proyek-proyek khusus, iya sudah pasti itu akan menjadi penugasan hidup
DedikBaasigiTNerebgaeirki dan mati. Apa pun yang terjadi harus membatasi makan, terutama kalau GBK Zona 2 (AG-08B), serta Gedung kami hadapi, harus berusaha mencari lagi stres, hahaha. Dan bisa ternyata.” Parkir Bertingkat dan Coffe Tea House segala cara untuk survive, Anggoro (AG-10), dengan total nilai proyek mengenang kembali awal masa Keputusannya tepat, karena fisik sekitar Rp900 miliar. penugasannya sekitar dua tahun lalu. yang sehat dan prima memang menjadi satu keharusan baginya agar Pekerjaan ini memang challenge, Penugasan yang disebut mengubah dapat menangani renovasi venue dan tantangan besar. Ada pekerjaan besar, hidupnya ini, dalam perjalanannya pembangunan beberapa fasilitas tanggung jawab besar, dana besar, memang telah memberinya banyak pendukung Asian Games dengan jumlah pekerja yang besar, dan yang pengalaman. Meskipun ia telah tingkat kompleksitas tinggi dan jadwal tak kalah penting adalah banyaknya terbiasa menangani proyek-proyek yang sangat ketat. Apalagi Anggoro stakeholder yang terlibat dalam proyek lain yang beberapa di antaranya dipercaya menangani beberapa proyek ini. Sebagai ilustrasi, pihak yang punya juga merupakan proyek strategis yang tersebar di sisi timur GBK yang tanah adalah Sekretariat Negara, nasional, penugasan sebagai PPK meliputi: Stadion Renang (Aquatic- AG- yang mengelola adalah Pengelola GBK diakuinya sangat berbeda. Dari 03); Lapangan Hoki, Panahan, dan Komplek Gelora Bung Karno, yang sisi pola hidup, penugasan di GBK Sepak Bola A/B/C ( AG-4); Kawasan kebagian membangun saat ini adalah telah memangkas jam tidurnya yang Kementerian PUPR. Dalam kaitan biasanya normal 7 sampai 8 jam Perasaan saya, apa iya? kalau penyelesaian proyek renovasinya, sehari, menjadi paling banyak 4 atau diungkapkan dengan kata-kata, Kementerian PUPR harus berhadapan 3 jam sehari. Menurutnya itu pun mungkin ngeri-ngeri sedap. Ini lagi dengan pihak penyelenggara event belum tentu bisa tidur nyenyak. (INASGOC), induk cabang olahraga sebuah challenge, dan saya yang akan dipertandingkan, organisasi Tugas yang dijalani hingga larut harus siap dengan segala penyelenggara Asian Games (OCA), malam, dan bahkan seringkali hingga konsekuensinya.” ungkapnya. masyarakat dari berbagai elemen, dini hari juga “sukses” membuat Belum tuntas keterkejutannya, dan masih banyak stakeholder lain, baik bobot tubuhnya meningkat drastis. Pak Adjar berkata lagi. “Ini yang terkait langsung maupun tidak Dari sekitar 92 kg di awal penugasan, kesempatanmu, kamu ambil, langsung. naik menjadi 101 kg hanya dalam jalan.” tegas Pak Adjar. hitungan dua bulan. “Wah kalau ini Kondisi tersebut tentu membuat dibiarkan, bisa meledak saya. Istri juga Kementerian PUPR harus berpikir sudah menegur saya, karena katanya keras bagaimana cara menangani saya kelihatan sudah sangat gemuk. proyek ‘segila’ itu agar dapat Setelah itu saya bertekad untuk segera terlaksana dengan efektif baik dari menurunkan berat badan dengan sisi biaya maupun waktu. “Hingga 117
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik beberapa bulan penugasan, masih standar kolam renang internasional. langsung bisa terselesaikan 100%, juga ada pertanyaan kenapa kami yang Di dalamnya tidak hanya ada urusan pernah terjadi kesalahan. Fase-fase dipilih, padahal ada banyak senior bangunan, tapi juga perlengkapan tersebut diakui Anggoro justru menjadi di atas kami. Kami masih muda dan spesifik lain, yang boleh jadi masih asing kesempatan berharga baginya untuk kalah pengalaman. Bersama waktu, di telinga para insinyur sipil. menguji kemampuan, dan menemukan jawabannya saya temukan. Pekerjaan cara yang lebih baik. ini ternyata membutuhkan stamina “Asian Games ini levelnya setengah level dan daya tahan, baik fisik maupun di bawah Olympic Games (Olimpiade). “Masalah pasti ada. Poin bukan pada mental yang luar biasa. Pak Adjar, Karena itu standar, peralatan, masalahnya, tapi bagaimana kami dengan pengalaman panjangnya standar penyiaran, dan hal-hal pokok mampu menyelesaikan dengan baik sudah memperhitungkan semua lain sama persis dengan apa yang dan cepat agar proses dapat berjalan itu. Beliau adalah guru sekaligus dilakukan di Olimpiade. Satu catatan kembali di track yang seharusnya. Tidak orang tua kami. Pilihan beliau juga bahwa ternyata sebagian besar boleh berlama-lama, apalagi berlarut- mempercayakan pekerjaan ini negara pemenang Olimpiade adalah larut. Setiap kesalahan kami catat, dan kepada kami, sangat kami apresiasi. negara-negara di Asia. tidak boleh lagi terjadi di tempat yang Keputusan berani yang beliau ambil lain.” sangat berharga untuk memperkaya Artinya apa? Apa yang dipercayakan pengetahuan dan keahlian kami.” kepada kami ini adalah sesuatu yang Di antara begitu banyak permasalahan, luar biasa besar. Dan sesuatu yang Anggoro mengaku sempat menghadapi Di tempat ini, tim PUPR menimba besar tersebut dipercayakan kepada tantangan teknis yang cukup berat ilmu dan pengalaman yang belum kami yang masih sangat belia secara terkait pemenuhan kebutuhan salah satu pernah mereka temukan dalam pengalaman dan usia. Ini momentum kelengkapan peralatan cabang olahraga penugasan proyek-proyek sebelumnya. yang sangat dahsyat, bagi kami dan yang harus sesuai dengan standar Banyak hal. Jika dalam proyek-proyek tentunya bagi Kementerian PUPR.” internasional. Untuk memenuhinya, sebelumnya aspek bangunan seperti Menyelesaikan pekerjaan dengan ada beberapa material yang tidak keahlian sipil mendominasi pekerjaan, contoh yang belum pernah ada di ada di Indonesia dan membutuhkan sekarang keahlian-keahlian lain juga Indonesia jelas bukan pekerjaan prosedur impor. Kondisi seperti itu, ia harus mereka pelajari. Kenapa? mudah. Anggoro dan tim harus harus memastikan penanganan yang Karena infrastruktur yang direnovasi berjibaku, belajar, dan bertanya tepat dan cermat agar tidak melanggar adalah infrastruktur fasilitas olahraga kepada sebanyak mungkin pihak ketentuan perundang-undangan yang bertaraf internasional. Proyek seperti yang kira-kira dapat membantunya berlaku, apalagi jika komponennya ini sebelumnya belum pernah ada. menyelesaikan pekerjaan dengan tepat mengarah kepada satu merek, Karena penugasan ini Anggoro dan tim dan benar. Dalam proses tersebut sementara perundang-undangan belum harus belajar sambil berlari mengenai tentu saja ada beberapa hal yang tidak mengakomodir hal-hal seperti itu. 118
DedikBaasigiTNerebgaeirki representatif yang jelas di Indonesia. Dengan berbagai pertimbangan kami menggunakan merek lain yaitu Fluidra yang dulu juga pernah menjadi official partner FINA. “Persoalan pelik tersebut sempat membuat saya nggak bisa nyenyak tidur berbulan-bulan. Saya dibombardir banyak pihak. Dari Ketua Satgas, induk cabang olahraga internasional, OCA, dan lain-lain. Pada satu titik saat saya sudah tidak mampu dan merasa mentok saya putuskan bicara sama pimpinan, mohon saran, arahan dan back- up beliau. Saya sampaikan semua kondisi secara terbuka, semuanya. Setelah itu masih ada serangkaian peristiwa pelik yang sangat menguras tenaga dan pikiran, sebelum akhirnya bisa terselesaikan dengan baik.” Keputusan Kementerian PUPR Hal itulah yang dialami dan diakui Dalam beberapa pertemuan dan untuk memilih kami, anak-anak Anggoro sebagai masalah terberat forum, masalah yang terkait dengan muda sebagai PPK sangat kami yang dialaminya selama memimpin penanganan kolam akuatik terus apresiasi. Ini adalah kesempatan proyek Asian Games XVIII di GBK, bergulir. Dalam sebuah forum persisnya saat pemugaran kolam pertemuan resmi, wacana bahwa berharga bagi kami untuk Akuatik. Waktu itu ada FINA, dan OCA akuatik bermasalah dengan approval memperkaya pengetahuan dan yang mewajibkan penggunaan panel OCA diangkat kembali. “Forum itu kolam yang namanya Myrta Pools, menjadi momen terpenting. Waktu keahlian sementara merek tersebut tidak memiliki yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup, karena pada saat itulah secara gamblang saya bisa dan 119
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik punya kesempatan untuk menjelaskan dan klarifikasi yang harus dilakukan kalau kita membangun ini uangnya kepada Bapak Menteri PUPR secara Anggoro kepada berbagai pihak dari Olympic Council of Asia (OCA), iya langsung, head to head mengenai apa terkait. Menghadapi kondisi monggoh. Ini adalah bentuk kedaulatan yang terjadi sesungguhnya. Walau tersebut, Anggoro memilih proaktif NKRI, begitu beliau sampaikan. This begitu masih saja ada pihak lain menjelaskan dan memberikan is the proud of our nation, because we have yang pada saat itu berseberangan informasi sebaik dan selengkap our own budget, so we have to follow our own pendapatnya dengan kami. mungkin agar pihak-pihak tersebut regulation, luar biasa. dapat memahami permasalahannya “Setelah mendengarkan semua dalam konteks yang utuh. “Dalam hati saya bersorak gembira. penjelasan saya, Pak Menteri Beliau bapak kami, beliau guru menjawab, oke, go ahead. Begitu Setelah semua yang dilakukannya, kami. Betapa beruntungnya kami acara selesai, saya ingat betul Pak satu momen besar terjadi lagi. bisa bekerja dengan para guru yang Menteri menyampaikan di forum Dalam satu kesempatan pertemuan luar biasa. Bapak-bapak kami, yang dalam bahasa Jawa. Wis to mas. Iki koordinasi, tim Kementerian PUPR tidak akan pernah membiarkan kami wis keputusane cah-cah nom, sing wis mendapatkan pertanyaan kenapa berjuang sendirian, ditendang kanan kita percayakan meng-handle proyek memilih brand lain di luar yang biasa kiri. Kami nggak akan pernah takut ini,” mendengar itu hati saya sangat dipakai FINA. Pertanyaan Wakil karena beliau-beliau selalu ada di lega, mata saya berkaca-kaca, kalau President OCA tersebut dijawab belakang kami. Saya menyebutnya, bahasa Jawanya, mrebes mili. Saya keras, lugas dan lantang oleh Dirjen triple series. Saya punya Menteri yang semakin terharu, ternyata begitu Cipta Karya, Bapak Sri Hartoyo. “We super, Dirjen yang luar biasa dan besar kepercayaan beliau kepada can not stated in one brand. Because there is Direktur yang tidak ada duanya. kami, khususnya saya, yang pada in opposite our residential decree.” Kepercayaan mereka yang demikian saat ini memang sedang berada besarlah yang telah membuat kami, dalam kondisi dilematis. Back-up “Mendengar jawaban beliau semua anak-anak muda ini berani melangkah dan dukungan yang diberikan Pak diam. Dalam hati saya berkata, dengan percaya diri,” tutur Anggoro Menteri memacu saya untuk bekerja alhamdulillah saya punya pimpinan dengan suara bergetar. lebih baik dan membuktikan bahwa seperti beliau. Peristiwa itu juga kepercayaan beliau tidak akan sangat menggugah dan semakin Setelah kejadian itu situasi mulai pernah sia-sia.” membangkitkan nasionalisme saya. melunak. Hubungan semakin Saya merasa bangga bahwa kita, mencair dengan PRSI dan OCA. Pertemuan dalam forum tersebut Indonesia punya harga diri, bahwa Puncaknya adalah saat diundangnya rupanya tidak serta merta kita tidak bisa begitu saja diatur oleh tim PUPR oleh FINA pada tanggal menyelesaikan masalah. Masih ada negara luar. Pak Dirjen sampai sempat 14-30 Juli tahun 2017 dalam event beberapa pertemuan, konfirmasi bilang, ‘wong iki duit kita’. Kecuali FINA World Championship di Budapest. 120
DedikBaasigiTNerebgaeirki Momen itu membuktikan bahwa Pelajaran paling pentingnya memberikan kebanggaan pada negara hubungan sudah sepenuhnya pulih, adalah kita tidak boleh egois. dan sesudahnya tetap punya nama tidak ada lagi perbedaan pandangan Proyek ini multi stakeholder. baik. Indonesia dikenang sebagai tuan yang mengganjal. Semua dapat Apa yang menurut kami dari rumah yang sukses, dan Kementerian diselesaikan dengan baik, karena PUPR dikenang nama baik karena dukungan tim yang solid, saling KEMENTERIAN PUPR benar, kontribusi pentingnya. Ingin semua percaya, dan saling mendukung. belum tentu benar menurut happy ending,” pungkasnya. Di tengah begitu banyak persoalan, kementerian lain. 121 lalu apa pelajaran paling berharga yang diperoleh Anggoro sepanjang perjalanan proyek ini? “Pelajaran paling pentingnya adalah kita tidak boleh egois. Proyek ini multi stakeholder. Apa yang menurut kami dari Kementerian PUPR benar, belum tentu benar menurut kementerian lain. Apa yang bagi kementerian lain benar dan ingin dipaksakan atau minta dipenuhi, juga belum tentu sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika memahami itu, maka tantangan terberatnya bukanlah kompleksitas infrastruktur, tapi bagaimana mewujudkan keinginan semua pihak terutama Kementerian PUPR yang mendapatkan tugas ini, agar proyek bisa selesai dengan baik, menjalankan tertib administrasi, dan setelah semua proyek selesai kita semua yang bertugas tetap aman. Cita-citanya adalah bagaimana agar nanti pada event Asian Games XVIII, kami mampu
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Kolaborasi Bukan Panggung Pribadi Kiagoos Egie Ismail, S.T., M,T., akrab disapa Egie ditugaskan sebagai PPK GBK 3 sejak Maret tahun 2016. Dalam penugasan tersebut, Egie mengalami banyak pergulatan batin, yang disebutnya sebagai pengalaman hidup. Interaksi, tekanan, pengorbanan, kesabaran, dan apresiasi dialaminya sepanjang 2 (dua) tahun keterlibatannya di proyek ini. Karena begitu banyak cerita yang terjadi, Asian Games XVIII, nampaknya selalu akan dikenang Egie sebagai penggalan penting perjalanan hidup yang menempanya menjadi manusia baru. Kiagoos Egie Ismail, S.T., M.T. Egie tak pernah menyangka Keputusan (SK) penunjukkan sebagai bahwa tawaran Pak Adjar, salah satu PPK GBK. “Waduh, mati 122 Direktur Bina Penataan saya, itu reaksi pertama saya. Saya Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta sempat nervous dan tidak percaya kalau Karya Kementerian Pekerjaan Umum ditugaskan memimpin proyek yang dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sangat strategis ini. Ini kehormatan memintanya ‘bantu-bantu’ di proyek besar, kesempatan yang lebih dari renovasi infrastruktur Asian Games kesempatan emas. Ini adalah apresiasi 2018, adalah pertanda awal bahwa yang jauh melampaui ekspektasi ia akan mendapatkan tugas sebagai saya. Sampai sekarang kalau lagi salah satu Pejabat Pembuat Komitmen bengong, suka nggak percaya kalau (PPK) di proyek tersebut. “Mendengar ini nyata. Rasanya masih seperti tawaran itu saya langsung saja bilang mimpi. Prinsip saya penugasan adalah siap. Dalam pikiran saya kalau sekadar instruksi, perintah, dan amanah. bantu-bantu bisalah,” ungkap Egie. Karena itu sejak awal saya bertekad akan menjalankan tugas ini sebaik- Ketenangan Egie tidak berlangsung baiknya,” papar Egie menjelaskan lama. Berselang dua bulan kemudian, awal keterlibatannya di proyek ini. Egie secara resmi mendapatkan Surat Bagi Egie yang bercita-cita menjadi
DedikBaasigiTNerebgaeirki seorang widyaiswara, dipercaya mempersiapkan berbagai hal untuk membentuk tim, dan berpindah- memimpin penanganan proyek memastikan bahwa tugas-tugas yang pindah kantor hingga kemudian bisa sebesar ini jelas merupakan lompatan dipercayakan kepadanya dapat selesai seperti sekarang. Untuk membantunya besar dalam perjalanan karirnya, dengan baik sesuai target. menangani 7 (tujuh) venue yang yang mungkin hanya datang sekali menjadi tanggung jawabnya, Egie saja seumur hidup. Setelah kekagetan Egie dan Anggoro, sebagai PPK pertama kali dibantu Aryo. Setelah itu itu, Egie tidak punya banyak waktu yang ditunjuk paling awal kemudian sejalan dengan semakin peningkatan untuk bersantai. Ia harus segera mengalami masa-masa sulit kegiatan, secara bertahap ia merekrut 123
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Alex, Topan, dan Andrew yang bangunan cagar budaya yang 4 (empat berlatar belakang arsitek, sipil, dan di antaranya) adalah bagian pekerjaan lansekap. Egie. 7 (tujuh) venue yang menjadi tanggung jawab Egie adalah Istora, Tantangan pekerjaan Egie cukup Tenis Indoor, Tenis Outdoor, Stadion berat karena dari total 14 venue yang Madya, Stadion Baseball, Lapangan, dikerjakan di GBK, terdapat 6 (enam) Gedung Basket, dan Kawasan Wisma 124
DedikBaasigiTNerebgaeirki Atlet di Kemayoran, dengan total nilai proses, prosedur, dan bagian-bagian panggung sendiri. Tanpa pemikiran proyek sekitar Rp500 miliar. dari venue yang akan direnovasi seperti itu, rasanya pekerjaan ini sudah sesuai dengan ketentuan menjadi semakin sulit,” ungkap Egie. Egie menuturkan bahwa urusan perundang-undangan yang berlaku. merenovasi bangunan cagar budaya Tujuannya adalah agar saat eksekusi Dari begitu banyak permasalahan merupakan salah satu tantangan pekerjaan, tidak ada lagi masalah yang yang dihadapi di lapangan, Egie pekerjaan yang dihadapinya.“Kami mengganggu atau menghambat. mengaku ada banyak peristiwa yang paham betul bahwa keenam membuatnya pusing yaitu urusan bangunan cagar budaya yang ada “Idealnya memang seluruh tim teknis pekerjaan, dan ada pula yang di kawasan Gelora Bung Karno harus memahami apa yang sedang membuatnya kesal sampai sakit hati. (GBK) tidak boleh diperlakukan kita kerjakan, apa yang boleh dan “Kalau masalah teknis, mudah, asal sembarangan. Banyak batasan apa yang tidak boleh dilakukan. kembali pada tujuan dan ketemu dan aturan yang harus dipatuhi. Mekanisme kerja, seperti siapa metodenya pasti selesai. Tapi kalau Undang-undangnya ada dan jelas. melakukan, kepada siapa mesti tuduhan dan tekanan yang jelas- Bagi pelanggarnya, ada sanksi berkoordinasi, juga harusnya jelas tidak berdasar, sakitnya lama. pidana. Karena tahu rambu- dipahami semua pihak jika ingin Pernah dalam satu kesempatan terjadi rambunya, sejak awal kami sangat pekerjaan berlangsung lancar. peristiwa yang sangat mengesalkan, berhati-hati,” ungkap Egie yang Kenyataannya yang terjadi tidaklah telah berpengalaman terlibat dalam demikian. Ada sebagian pihak yang Kami paham betul bahwa keenam penanganan beberapa proyek Kota tidak mau mengikuti proses ini secara bangunan cagar budaya yang ada Pusaka dengan tegas. utuh, sehingga berdampak serius pada dikawasan Gelora Bung Karno proses penyelesaian proyek. Sejak awal (GBK) tidak boleh diperlakukan Karena alasan tersebutlah maka sejak kami telah berupaya maksimal agar awal Egie dan tim mempersiapkan semua proses berada dalam koridor sembarangan. Banyak batasan berbagai hal termasuk meminta yang benar, namun kenyataannya dan aturan yang harus dipatuhi. pendapat ahli, arsitek senior, dan tidak demikian. Hal itu sangat kami regulator yang berwenang menangani sayangkan, karena sebenarnya tujuan Undang-undangnya ada dan masalah tersebut. Prof. Gunawan kita sama. Sama-sama bertekad jelas. Bagi pelanggarnya, ada Cahyono, Arsitek Denny Setiawan mempersembahkan karya terbaik bagi dan Bambang Eryudawan yang bangsa. Nah, kami, kita semua yang sanksi pidana. juga merupakan salah satu anggota ada dalam tim ini harusnya kompak, Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI fokus satu pandangan, satu tujuan. Jakarta dimintai pendapat dan saran Berkolaborasi, bekerja bersama. Ini untuk memastikan bahwa semua teamwork, bukan ajang untuk membuat 125
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik sampai-sampai saya bertanya dalam “Namun demikian selama membuat banyak mata tertuju hati, apa iya saya segitunya? Apakah masih dalam batas-batas yang padanya. Masyarakat dari berbagai negara menyangsikan kesetiaan saya? memungkinkan tidak apa-apa. elemen atau kelompok berdatangan Apa kurang dedikasi kami setelah Seringnya masih ada saja permintaan menemuinya. Ada yang mengkritik, begitu banyak yang kami korbankan, yang jelas-jelas tidak mungkin kami mengancam bahkan mengintimidasi. bahkan hingga keluarga? Rasanya penuhi. Misalnya, seluruh stakeholder Sebut saja peristiwa pembongkaran sedih dan kecewa. Bersyukur saya seharusnya paham bahwa ini salah satu venue yang membuahkan punya Direktur seperti Pak Adjar adalah pekerjaan renovasi fasilitas tuntutan hukum. Peristiwa tersebut yang selalu siap mendengarkan keluh pendukung event Asian Games ke- sampai-sampai sempat membuat kesah kami, dan membantu mencari XVIII. Karena itu perencanaan Egie harus meluangkan waktu untuk solusi yang bijak. Saat saya lagi dan anggarannya memang untuk mengikuti persidangan yang panjang kesal-kesalnya, beliau kasih nasehat itu, bukan yang lain. Jika nantinya berminggu-minggu. “Saya jalani sederhana tapi langsung kena di hati. ada rencana untuk menjadi tuan semampunya. Kalau sudah benar- Beliau bilang agar saya sabar, karena rumah misalnya Olimpiade dan benar tidak kuat, saya pasrah saja. menurutnya, salah satu alasan saya lain sebagainya, nanti kita bicara Terjadilah yang harus terjadi. Mau dipilih, iya karena sabar. “Nek ngeroso lagi, jangan sekarang. Saat ini kami bagaimana lagi, nanti juga pasti ada waras yo ngalah,” begitu kata beliau. fokusnya pada event Asian Games. Hal pelajaran di dalamnya.” Mendengar itu saya langsung diam, itu sudah saya tegaskan berkali- berusaha bangkit dan fokus lagi pada kali. Jangan mendesak kami untuk Pelajaran. Betul memang ada banyak pekerjaan semula,” kenang Egie. mengakomodir permintaan yang pelajaran yang diperolehnya selama melenceng dari rencana dan tujuan pelaksanaan proyek. Pekerjaan yang Hal lain yang dipandangnya ‘unik’ yang telah menjadi kesepakatan awal. multi stakeholder membuatnya belajar dalam proyek ini adalah adanya Kami strict atas hal itu. Prinsip saya berkoordinasi dengan banyak pihak, perubahan-perubahan saat proyek dan pesan dari atasan adalah agar baik level kementerian, lembaga, sedang berlangsung. Hal tersebut semua harus sesuai aturan, sekecil organisasi maupun kelompok. bisa jadi karena memang ada yang apa pun tindakan yang kami lakukan Ia juga belajar banyak strategi harus disesuaikan, atau karena harus jelas justifikasinya, tidak bisa bagaimana cara mencapai suatu harus mengadopsi kebutuhan semena-mena, apalagi sesuka hati. tujuan.Terkait hal itu, ada satu para stakeholder yang perubahan Sudah kami tegaskan begitu, eh, nasehat bijak dari Pak Adjar yang kebutuhannya juga masih sangat masih saja ada yang muncul.” melekat di ingatannya yaitu, ”Jangan dinamis. Hal tersebut diakuinya melawan gajah dengan satu semut. cukup menyulitkan, karena Memimpin pekerjaan dengan total Lawanlah dengan rombongan semut.” membutuhkan penyesuaian dari A pekerja mencapai lebih dari 1.000 Baginya kombinasi antara ilmu dan sampai Z. orang di semua venue yang ditangani, kenyataan yang ditemui di lapangan 126
DedikBaasigiTNerebgaeirki membuat proses belajar menjadi lebih biasa. Saya nangis dan tiba-tiba jadi dalam diri saya. Betapa pun kecilnya menantang. sentimentil, hahaha.” kontribusi yang saya berikan, sekarang saya merasa semakin bangga dan Di samping pelajaran, penugasan Jadi penasaran, apakah ada peristiwa mencintai Indonesia. Nah, tentang di proyek GBK juga memberinya lain yang juga sampai membuat Egie itu saya punya pengalaman. Dalam kesempatan mengenal pimpinan satu acara check sound di Stadion lebih dekat. Jika selama ini ketemu Mereka hadir di saat-saat saya Utama GBK, diperdengarkan lagu pimpinan merasa takut, Egie mengaku dan teman-teman berada di Indonesia Pusaka oleh operator. Ya sekarang sebaliknya. Jika tahu akan ampun, seumur hidup baru kali itu dikunjungi, malah senang dan posisi sulit, yang rasanya tidak saya begitu tersentuh, perasaan saya bersemangat. Hal tersebut terjadi akan mampu kami hadapi sendiri. campur aduk. Iya senang, iya sedih, karena melalui proses inilah Egie iya bangga. Semua jadi satu. Akhirnya dapat merasakan besarnya dukungan Di saat-saat genting, mereka saya terpaksa balik badan, karena yang diberikan Direktur, Dirjen, membuat keputusan dan arahan nggak kuat menahan tangis. Di luar bahkan Pak Menteri. yang mengangkat beban kami kemampuan teknis, saya harus jujur bahwa pekerjaan ini telah mengubah “Meskipun sudah cukup lama bekerja sampai tuntas. Membesarkan banyak hal dalam diri saya. Saya sama, sekaranglah saya merasa hati dan membuat kami semangat bersyukur mendapatkan kesempatan paling dekat dengan pimpinan. Di ini,” pungkasnya. tengah kesibukan mereka yang luar kembali. biasa, kami masih diberikan waktu. Mereka hadir di saat-saat saya dan begitu tersentuh? “Banyak. Mungkin teman-teman berada di posisi sulit, karena selama di sini kita banyak yang rasanya tidak akan mampu tekanan, banyak yang meragukan, kami hadapi sendiri. Di saat-saat bahkan meremehkan kemampuan genting, mereka membuat keputusan kami, asal dapat satu pengakuan dan arahan yang mengangkat beban hati langsung tersentuh. Hilang kami sampai tuntas. Membesarkan sudah semua rasa kecewa dan lelah. hati dan membuat kami semangat Melakukan sesuatu buat negara, kembali. Caranya menyemangati kami rupanya juga mengubah banyak hal macam-macam, keliling proyek adalah salah satunya. Pernah suatu ketika Pak Menteri memuji hasil pekerjaan saya di Tennis Indoor, rasanya luar 127
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Proyek Yang Luar Biasa Istimewa Sebagai orang yang terbiasa bertugas di lapangan, menangani proyek, Kusworo yang ditugaskan sebagai PPK GBK 3, awalnya tidak merasa ada yang istimewa dalam penugasannya kali ini. Ini hanya tugas, nothing special. Kerjakan dan selesaikan dengan baik. Itu saja. Tapi setelah berlangsung beberapa bulan, ia mulai merasakan banyak hal yang tidak biasa. Kali ini dugaannya rupanya salah, proyek ini tidak hanya istimewa, tapi luar biasa istimewa. Kusworo Darpito, S.T., M.D.M. Betapa tidak? Silih berganti perkembangan setiap tahapan pejabat tinggi negara proyek, membuat Kusworo sadar 128 berkunjung. Dari Presiden, bahwa kali ini, ia sedang berhadapan Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, dengan pekerjaan besar yang sangat organisasi internasional, wakil dinantikan kehadirannya oleh segenap delegasi, dan tidak terhitung orang- bangsa Indonesia. orang penting lainnya. Dirjen dan Direktur, turun langsung, Keistimewaan proyek yang sedang dia membahas perkembangan proyek, tangani, termasuk salah satu venue yang dan mendiskusikan berbagai hal. menjadi tanggung jawabnya yaitu, Mendampingi dan membantu Stadion Utama GBK, membuatnya menyelesaikan masalah-masalah didera persoalan-persoalan istimewa krusial yang terjadi di lapangan. sejak awal perencanaan proyek. Tak terhitung pertemuan, rapat- Sebagai pekerja yang matang di rapat dengan pejabat tinggi negeri. lapangan, kali ini Kusworo diuji oleh Begitu banyaknya pihak yang berbagai persoalan yang menurutnya peduli dan ingin segera mengetahui membuat dirinya merasa ‘bodoh’.
DedikBaasigiTNerebgaeirki “Banyak waduhnya. Dari persiapan nonteknis. Koordinasi, komunikasi, karena kami tidak bekerja sendirian. proses lelang, pascalelang, kerja sama, penyamaan persepsi, dan Ada banyak ahli yang membantu dan perencanaan proyek, pelaksanaan, bagaimana mengatasi kekesalan hati. memberikan saran juga masukan. sampai hari ini, belum titik-titik. Bagaimana menyikapi pandangan Saya tidak terlalu mengkhawatirkan Kalau pengalaman menangani proyek yang berbeda dan cenderung ngawur, hal ini, karena semua sudah ada lain, pusingnya banyak terkait urusan tanpa membuat saya kehilangan fokus. metodenya,” ungkap Kusworo teknis, tapi di proyek ini tidak begitu. Kalau urusan teknis, pasti ada yang mengawali obrolan. Pusingnya justru banyak di urusan baru, tapi masih bisalah kami atasi 129
130
DedikBaasigiTNerebgaeirki Baginya apa yang terjadi selama jaga hingga banyak menguras energi ketentuan dan peraturan perundang- pelaksanaan proyek di lapangan, dan pikiran. Setiap akan melangkah, undangan yang berlaku. Memang terutama menyangkut renovasi Stadion saya banyak bertanya kepada orang- njelimet, ruwet bagi yang belum Utama GBK, selamanya akan menjadi orang yang ahli, yang kompeten terbiasa. Bagi kami pun sebenarnya peristiwa tak terlupakan dalam hidup dan punya pengalaman menangani demikian. Tapi sekali lagi, tidak ada dan perjalanan karirnya. Stadion GBK pekerjaan renovasi bangunan cagar pilihan lain. Hal itu berlaku sejak yang merupakan landmark kawasan budaya. Kenapa? Itu karena dengan perencanaan, lelang, pelaksanaan GBK memang menjadi salah satu venue pengetahuan saya yang terbatas, saya dan masih akan berlanjut sampai yang tidak akan dilewatkan siapa pun takut membuat kesalahan, kekeliruan pemeriksaan. Jika dalam proses itu yang mencermati proses renovasi GBK yang akan membuat malu, tidak diperlukan dan dianggap perlu adanya untuk persiapan penyelenggaraan hanya institusi tempat saya bernaung, terobosan-terobosan aturan yang acara Asian Games XVIII pada 18 Kementerian PUPR, Menteri, Dirjen, belum pernah diatur sebelumnya, Agustus 2018. Direktur dan atasan saya lainnya, tapi itu pun tidak serta merta bisa kami juga bangsa Indonesia.” lakukan. Tetap ada proses yang harus Mengingat demikian legendarisnya kami lalui misalnya koordinasi dengan keberadaan Stadion Utama Kusworo mengaku bahwa tantangan BPKP, atau lembaga lain, sampai GBK, termasuk sejarah yang pekerjaan proyeknya yang terbesar kami mendapatkan justifikasi yang melatarbelakangi pembangunannya, adalah kurang kompak dan solidnya sah secara hukum untuk melakukan tidak mengherankan jika banyak pihak para pihak yang terlibat. Maksud suatu tindakan. Kedengarannya rumit, yang ingin bisa ikut terlibat dalam pembentukan tim pada awalnya tapi itulah yang sesungguhnya harus proses renovasinya kali ini. pasti sangat ideal, yaitu bagaimana sama-sama kita pahami. Tanpa ada membangun sinergi yang dapat pemahaman yang sama terkait hal “Pikiran positif saya bahwa ada membantu mempercepat penyelesaian tersebut, sulit bagi kami untuk bicara begitu banyak pihak atau orang yang pekerjaan renovasi infrastruktur Asian apalagi bekerja.” ingin memberikan kontribusi untuk Games di GBK. Dalam perjalanannya, membuat GBK lebih baik. Namun ternyata terdapat beberapa perbedaan Keterlibatan para profesional demikian, apa pun jenis kontribusinya, persepsi, pola pikir, dan pola kerja dalam pelaksanaan proyek, disadari kan tetap harus sesuai aturan. Karena yang berdampak pada terhambatnya Kusworo sangat penting dan memang kalau tidak, bukan hasil baik atau pelaksanaan pekerjaan di lapangan. dibutuhkan. Kehadiran para nama baik yang akan diperoleh, tapi profesional tentunya diharapkan dapat bisa jadi cemoohan, celaan, atau “Kami terbiasa bekerja dalam aturan membantu mempercepat penyelesaian bahkan bisa jadi berujung pidana. koridor peraturan yang jelas. Jadi apa pekerjaan melalui gagasan, pemikiran, Karena itulah sejak awal, renovasi pun yang dilakukan di lapangan harus dan metode teruji yang mereka SUGBK benar-benar saya amati dan dipastikan tidak bertentangan dengan miliki. Keterlibatan, siapa pun dalam 131
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik proyek idealnya juga diikuti dengan ujarnya sambil sesekali menggaruk sampai hadir secara fisik di lapangan kesadaran dan kemauan untuk kepala. atau dalam rapat. Meskipun beliau- membaur menjadi satu tim yang beliau duduk, diam saja mengamati, kompak dengan satu tekad dan tujuan Lalu dengan siapa Kusworo bicara itu sudah merupakan support yang yang sama, bukan malah sebaliknya. saat ada permasalahan berat yang luar biasa bagi kami di saat-saat down sulit diatasinya? “Kalau saja Direktur dan kehilangan semangat. Dulu, ”Pekerjaan di lapangan itu tidak bisa saya bukan Pak Adjar, dan kalau saja sebelum terlibat dalam proyek ini, ‘pokoknya’ atau ‘harusnya’ saja. Kita Dirjen saya bukan Pak Sri Hartoyo, kalau melihat Pak Menteri atau Pak memang punya perencanaan sebagai waduh, nggak tahu bagaimana Dirjen, rasanya jauh sekali, nggak dasar pelaksanaan, namun itu juga nasib saya saat ini. Sudah dedel duel. mungkin terjangkau. Tapi setelah tidak menjamin 100% akan terjadi Saya sangat bersyukur ada mereka, saya menangani proyek ini, rasanya persis seperti itu. Terkadang ada Bapak-Bapak kami yang sangat dekat, sekarang setiap minggu pasti saja hal-hal yang tidak sesuai atau paham kondisi di lapangan dan mau ada kesempatan bertemu. Saya sangat perlu penyesuaian yang membuat mem-back-up kami saat mengalami beruntung mendapatkan kesempatan kita harus segera mengambil masalah-masalah yang sangat berat seperti ini.” keputusan cepat di lapangan. di lapangan. Mereka selalu siap Karena itulah kami memerlukan memberikan dukungan moril, baik Menangani pekerjaan 2 (dua) venue tim yang solid, yang mau dan melalui saran, atau bahkan kadang dan 1 (satu) kawasan dengan kisaran mudah setiap saat diajak diskusi, nilai proyek sekitar Rp1.150 miliar mencari jalan keluar dari setiap Sebelum terlibat dalam proyek yang tengah dipersiapkan untuk permasalahan. Bukan yang malah ini, Pak Menteri atau Pak Dirjen, pelaksanaan Asian Games, apa yang mendikte dan menyalahkan timnya rasanya jauh sekali. Tapi setelah dirasakan Kusworo saat ini? “Luar sendiri di lapangan. Kalau sudah menangani proyek ini, rasanya biasa. Saya bangga dan tersanjung begitu kondisinya, lalu bagaimana dapat menjadi bagian dari sejarah kami sebagai owner proyek mesti dekat, bahkan hampir setiap penting bangsa, yang tidak akan bersikap? Hal-hal seperti itu sangat minggu pasti ada kesempatan terulang lagi dalam hidup saya. mengganggu. Pikiran jadi tidak fokus, bertemu. Saya sangat beruntung. Ini perhelatan olahraga akbar terpecah-pecah antara urusan teknis masyarakat Asia yang merupakan dan perasaan, hahaha... Kalau sudah benua terbesar di dunia, karena itu begitu kan kasihan atasan kami juga, harus kita persiapkan sebaik-baiknya, Pak Dirjen atau Pak Direktur yang salah satunya dengan menyiapkan harus turun tangan urusan begini, infrastruktur yang layak dan pantas,” padahal seharusnya cukup sampai pungkasnya. di kami saja. Berat, berat, berat,” 132
DedikBaasigiTNerebgaeirki
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Kisah Kolom Legendaris “Kebahagiaan dalam bekerja adalah saat bisa bertemu orang-orang dalam gelombang yang sama, dan mau bekerja dalam passion yang sama. Dengan modal itu kami bisa menjadi superteam yang akan bekerja seoptimal mungkin untuk memuaskan stakeholder, membuat mereka nyaman dan tersenyum, sekaligus membuat kita sebagai tuan ramah bangga dan bahagia.” Eki Arsita Rizki Eki dan timnya terbiasa “Setiap penugasan adalah tantangan, menangani proyek-proyek termasuk yang sekarang ditugaskan 134 yang berada di luar kota kepada kami untuk menangani secara parsial, proyek-proyek yang infrastruktur Asian Games XVIII di karena berurusan dengan masalah Palembang. Kami dipilih salah satunya “jarak” itu disebutnya sebagai proyek mungkin karena atasan kami melihat LDR (Long Distance Relationship). Salah tim kami ini nature-nya cocok dengan satunya adalah proyek rehabilitasi dan situasi yang dibutuhkan. Tipenya anak rekonstruksi (rehab dan rekon) pasca jalanan, spesialis luar kota. Cocok erupsi Merapi di Yogyakarta. Dalam dan pernah punya pengalaman bisa proyek tersebut, Eki dan timnya diterjunkan ke daerah-daerah. Seperti bahkan tercatat dalam Museum Palembang ini saja misalnya, kami Rekor Indonesia (MURI) karena belum punya pengalaman bekerja di keberhasilan pelakukan relokasi sini, seperti masuk rimba raya. Tentu permukiman terbanyak menggunakan awalnya kami agak khawatir, dalam pendekatan partisipatif (tanpa gejolak posisi seperti ini prinsip kami, bismillah sosial) pada tahun 2014. saja.”
DedikBaasigiTNerebgaeirki Atmosfer sebagai “tim anak rantau”, timnya. “Kami dilepas persis seperti energi pimpinan tidak bisa full diceritakan Eki semakin kental orangtua yang melepas anaknya mengawasi seperti mengawasi terasa, saat Direktur Bina Penataan merantau, rasanya jadi agak drama, pelaksanaan proyek-proyek di GBK, Bangunan Direktorat Jenderal Cipta haha... Beliau mengatakan kepada tidak setiap hari bisa ditengokin, Karya Kementerian PUPR, Adjar kami, ‘Kamu, kalian semua harus namun hal tersebut kami harap tidak Prayudi melepas keberangkatan bisa survive di Palembang. Mungkin mengurangi semangat dan dedikasi 135
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik 136
DedikBaasigiTNerebgaeirki kalian’. Peristiwa itu kami ingat kompetensi khusus yang dibutuhkan “Pengalaman empirik itu kan hanya betul, kalau sudah begini kami ya oleh cabang olahraga yang venue-nya dapat kita peroleh bisa dengan datang harus bisa, harus mampu mengatasi akan kami bangun. Dari pengamatan dan melihat langsung tempat sejenis, semua permasalahan yang ada awal, nampaknya setiap cabang atau menanyakan kepada orang- dan mungkin terjadi di lapangan. olahraga memiliki kaidah-kaidah orang yang pernah berada di sana Kepercayaan sudah diberikan, tugas tertentu yang harus dipenuhi, baik dan minta bantuan mereka untuk kami selanjutnya adalah membuktikan yang muncul karena kebutuhan menggambarkan tentang tempatnya. bahwa kami mampu dan bisa.” cabang olahraganya atau karena Sementara hal-hal yang menyangkut tuntutan pemenuhan standar-standar keteknikan bagaimana membuat yang Meskipun telah terbiasa mengerjakan tertentu yang ditentukan oleh asosiasi seperti itu bisa kami ketahui dengan proyek-proyek dengan rentang atau federasi yang menaungi. Nah, bermacam cara. Bisa melihat di kendali wilayah yang cukup jauh, untuk bagian yang ini, pada masing- internet atau menanyakan pendapat proyek pembangunan infrastruktur masing level penyelenggaraan ada ahli-ahli yang terlibat, baik langsung Asian Games XVIII di Palembang yang juga bedanya. Pertandingan kelas maupun tidak langsung dalam proyek ditugaskan kepada timnya diakui Eki nasional atau internasional misalnya, ini. Bersama waktu, tantangan agak berbeda dengan proyek-proyek tentu ada beberapa spesifikasi yang tersebut pelan-pelan bisa kami atasi.” yang pernah dikerjakan sebelumnya. harus disesuaikan.” Ditugaskan menyiapkan 2 (dua) venue Dalam prosesnya, Eki kemudian yaitu venue Dayung dan Shooting Range Eki menuturkan faktor kekhususan dipertemukan dengan mitra yang (arena menembak) di Palembang, tersebut jelas merupakan tantangan punya ‘gelombang’ yang sama, yaitu Eki dan tim mengaku mendapatkan tersendiri, terlebih lagi karena waktu Dinas Perumahan dan Permukiman banyak pelajaran dari kespesifikan penyelesaian proyek yang sangat (Perumkim) yang diakui Eki sangat karakter proyek yang ditanganinya. tidak ideal, alias ‘mepet’. Dengan kooperatif. Bermodal kemampuan kondisi tersebut, mau tidak mau, melakukan pendekatan dengan “Proyek Asian Games ini agak bisa tidak bisa, maka aspek-aspek prinsip-prinsip pemberdayaan, Eki spesifik, punya kekhususan karakter keteknikan yang belum dikuasai harus mulai mendapatkan ‘kawan sejalan’ dibandingkan proyek-proyek lainnya, segera dipelajari sambil jalan. Untuk yang siap bekerja sama dan saling ini bukan infrastruktur seperti yang mengatasi hal tersebut, Eki melakukan mendukung untuk mempercepat umumnya kami bangun tapi arena banyak diskusi dengan asosiasi, proses penyelesaian proyek. Latar olahraga, yang peruntukannya federasi, atau orang-orang yang pernah belakang yang sama sebagai orang PU untuk event berskala internasional. melihat langsung atau merasakan juga mempercepat proses kedekatan Untuk menangani dengan baik maka atmosfer dari tempat-tempat sejenis karena adanya jiwa korsa. Setelah otomatis kami dituntut memiliki atau yang akan dibangunnya. mitra sejalan ditemukan, Eki mencatat minimal mengetahui kompetensi- bahwa persoalan-persoalan mulai 137
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik terurai, proses semakin mudah, dan yang berlebihan sangat mengganggu harus punya kontak yang bisa dicek beban pun terasa semakin ringan. karena menghambat lahirnya solusi- dan dihubungi 24 jam melalui kontak solusi yang pada akhirnya juga WA. Dengan kemudahan teknologi Hal itu ia rasakan betul saat harus akan berdampak pada kecepatan WA yang bisa menjangkau semua membangun venue dayung. Ia penanganan masalah. level, Eki bisa mendapatkan laporan menuturkan sempat mengalami sampai level paling bawah, tanpa shock, sampai ingin menangis saat “Kalau urusan teknis ada rumusnya, hambatan. Ada yang khas dari setiap melihat tempat yang dialokasikan ada ahlinya. Nah, kalau ketemu orang laporan yang dimintanya yaitu bahwa untuk pembangunan venue dayung. resisten? Apa rumusnya? Karena apa setiap laporan harus disertai photo, “Lahan yang akan dipakai seluas saja yang kita sampaikan salah semua, tanpa photo pendukung laporan yang kurang lebih 9 (sembilan) hektar tidak sesuai semua. Tapi hal itu tidak disampaikan dianggap belum sah. adalah sawah dan rawa. Ya Allah, bisa kita hindari, tetap harus dihadapi. bagaimana kami bisa bangun di atas Kalau sudah begitu saya memilih “Apa yang saya lakukan sebenarnya lahan seperti ini? Ini untuk menguruk untuk fokus pada apa yang akan kami menerapkan ajaran Pak Adjar sampai siap bangun saja perlu kerjakan dan capai. Sesekali jika yang dalam bahasa sederhananya, puluhan miliar. Pada peristiwa ini diperlukan kami minta bantuan orang ‘tongkrongin’, simple tapi tidak akhirnya terbukti bahwa mitra yang yang punya pengalaman lebih expert sesederhana kelihatannya. punya gelombang yang sama, passion dari kami untuk bicara. Prinsipnya Tongkrongin itu kan artinya, yang sama sangat penting. Landasan kalau sudah benar, iya kami akan tungguin, awasi, dan pastikan semua tersebut kami jadikan modal untuk jalan terus, karena waktu tidak bisa sesuai rencana. Meskipun sekarang melakukan negosiasi, bargaining menunggu.” cara nongkrongin-nya sudah beda, kepada Pemerintah Provinsi Sumatera tapi pada prinsipnya pesannya tetap Selatan. Hasilnya, lahan proyek venue Dalam urusan penanganan di relevan yaitu, memastikan dengan dayung diprioritaskan untuk diuruk. lapangan, untuk memastikan mata kepala sendiri bahwa semua Alhamdulillah, persoalan terbesar semua berjalan sesuai rencana, Eki mampu kami atasi.” menerapkan manajemen waktu dan Membangun etos kerja bahwa menerapkan pendelegasian secara setiap hari adalah krisis. Dengan Dalam perjalanan setelah persoalan- berlapis. Komunikasi tidak boleh persoalan teknis berhasil diatasi, terputus dari level paling bawah demikian semangatnya selalu Eki menemukan bahwa kesulitan melalui Manajemen Konstruksi menyala, selalu awas, tetap sigap tertinggi justru saat bertemu dengan (MK), Manajer Proyek sampai contact pihak-pihak atau orang-orang yang person eksekutor di lapangan. Kepada dan waspada. punya resistensi tinggi dan punya MK, selaku kepanjangan tangan di pamrih. Menurutnya sikap resisten lapangan, Eki selalu menekankan 138
DedikBaasigiTNerebgaeirki proses tidak ada yang lewat dari extension bangunan dari 20 lintasan mencairkan suasana dengan mengajak pengamatan kita. Contoh sederhana, menjadi 60 lintasan tembak. Sejak beliau ngobrol habis makan siang juga kalau pesan material, tidak cukup awal ada beda pendapat antara MK tidak berhasil. Bahkan sampai kami tahu nomor telepon orang yang punya dengan kontraktor, apakah kolomnya antar kembali ke airport kemarahannya toko, tapi manager, orang gudang, dirobohkan atau tidak. Di antara belum reda juga.” pengiriman, sampai supirnya. Untuk peristiwa tersebut kami mendapat apa? Untuk jaga-jaga jika terjadi hal- kunjungan dari Menteri Keuangan Eki mengaku sangat terkesan dengan hal yang tidak diinginkan. Misalnya, yang membuat tim harus kerja lembur peristiwa itu karena mengingatkannya kalau terjadi apa-apa dengan sopir di lapangan. Setelah itu ada jadwal kembali bahwa apa pun kondisinya, atau mobil yang mengirim, kita kunjungan Dirjen. Apesnya saya ia tetap harus menjadi yang terdepan, segera menyiapkan mobil atau sopir yang dijadwalkan jemput di airport, memimpin, dan harus paling tahu pengganti. Manajemennya, cara pikir bangun kesiangan. Jadi akhirnya mengenai apa pun kondisi proyek. dan mengaturnya harus sampai seperti saya hanya bisa ngikutin mobil beliau Konsentrasi tidak boleh berkurang itu. Saya harus akui bahwa cara itu, dari belakang. Nah, Dirjen kami ini sedikit pun walau sudah ada orang- cara nongkrongin itu terbukti sangat orang proyek, tipe pimpinan yang orang yang menjadi kepanjangan ampuh.” sangat ahli mengenai mekanisme tangannya di lapangan. keproyekan. Karena itu kalau beliau Setiap pelaksanaan proyek pasti bertanya tentang sesuatu, jawabannya “Saya belajar banyak dari peristiwa meninggalkan kesan, entah baik tidak bisa normatif apalagi basa- di kolom legendaris itu, yang atau buruk. Apa pun cerita yang basi. Pertanyaannya minimal dari 1 terpenting adalah bahwa kita, kami terjadi, pada satu masa pasti akan sampai 20, seringkali bisa lebih kalau tidak boleh lengah sedikit pun. Jika ada kenangan yang tak terlupakan, belum ketemu jawaban yang tepat. proyeknya setahun, iya setahun itu meninggalkan kesan yang mendalam. Nah, kesalahan kedua saya, meminta harus konsentrasi. Kami harus terus Lalu, apakah Eki dan timnya yang MK menjawab pertanyaan beliau belajar di setiap proses, tidak boleh bertugas di Palembang sempat karena saya menggangap MK sebagai kendor, menurun, atau mengurangi mengalami satu peristiwa yang representasi kami di lapangan cukup konsentrasi. Saya bangga dan respek tidak akan pernah dilupakan selama untuk itu. Beliau tidak puas, saya atas pelajaran-pelajaran berharga proses penyelesaian proyek-proyek di lengkapi tetap tidak puas juga. Saat yang diberikan pimpinan. Itu menjadi Palembang? itu beliau cuma menjawab pendek, penyemangat sekaligus cambuk bagi dan itu sangat menohok saya. Kalau kami agar dapat bekerja lebih baik di “Ada. karena cerita ini sangat hal begini saja nggak ngerti, bagaimana kita masa yang akan datang.” mengesankan, kami menyebutnya bisa mempertangungjawabkan pekerjaan ‘Kisah Kolom Legendaris’. Ceritanya secara teknis? Sehabis itu beliau seharian begini. Di venue shooting range ada marah terus. Usaha saya untuk 139
Menaklukan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Terobosan dan Inovasi Mengatasi Tantangan Waktu Kepercayaan besar kembali diberikan kepada Indonesia. Setelah 56 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1962 dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Games IV, pada 18 Agustus 2018 kesempatan itu datang lagi. Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Games XVIII, sebuah Pesta Olahraga terbesar di Asia. Momen ini, lebih dari sekedar peristiwa olahraga, tapi juga merupakan panggung akbar untuk membuktikan kebesaran, harga diri, dan nama baik bangsa di mata dunia. Dewi Chomistriana Sebagai tuan rumah yang kawasan di Kompleks Kemayoran baik, Indonesia segera serta membangun/merenovasi 2 140 mempersiapkan berbagai sarana (dua) venue di kompleks Olahraga dan prasarana termasuk infrastruktur Jakabaring. Keseluruhan paket olahraga berstandar internasional pekerjaan tersebut harus diselesaikan yang akan dijadikan tempat berlaga pada akhir tahun 2017. Hanya ada para duta-duta olahraga dari berbagai rentang waktu sekitar satu tahun negara yang ada di kawasan Asia. antara penugasan dan penyelesaian proyek. Melihat kondisi tersebut maka Penugasan Dengan Jadwal Sangat Ketat tim Kementerian PUPR memiliki Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor waktu yang sangat terbatas untuk 2 tahun 2016 tentang Dukungan melaksanakan pekerjaan konstruksi Penyelenggaraan Asian Games, yang ditugaskan Presiden. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Berdasarkan instruksi Presiden mendapatkan tugas membangun/ tersebut, nampak bahwa kegiatan merenovasi 14 venue dan penataan proyek membangun/merenovasi kawasan di kompleks Gelora Bung infrastruktur Asian Games Karno (GBK), membangun 2 (dua) terbanyak ada di Kompleks GBK. blok Wisma Atlet dan Penataan Pembangunan/renovasi di tempat
DedikBaasigiTNerebgaeirki ini terbagi menjadi 7 (tujuh) paket perencanaan, pekerjaan fisik, dan jasa pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan konstruksi yaitu: pekerjaan pengawasan. Pada tahap memasukkan penawaran dan 1. Renovasi Stadion Utama Gelora perencanaan, gambar desain, melaksanakan pekerjaannya. dan rincian harga disiapkan oleh Bung Karno (SUGBK); konsultan perencana yang nantinya Pekerjaan konstruksi sangat kompleks 2. Pembangunan Training Facility akan menjadi dasar bagi penyedia sehingga membutuhkan Sumber Gelora Bung Karno (GBK); 141 3. Renovasi Stadion Renang (Aquatic) Gelora Bung Karno (GBK); 4. Renovasi Lapangan Hoki, Lapangan Panahan, dan Lapangan Sepakbola A/B/C Gelora Bung Karno (GBK) 5. Renovasi Istana Olah Raga Gelora Bung Karno (GBK); 6. Renovasi Stadion Tenis Indoor dan Tenis Outdoor Centercourt Gelora Bung Karno (GBK); 7. Renovasi Stadion Madya, Lapangan Pintu I, dan Lapangan Cemara III Gelora Bung Karno (GBK). Selain itu juga terdapat 2 (dua) paket pekerjaan konstruksi penataan Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang dibagi menjadi Zona 1 dan Zona 2. Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi Rancang dan Bangun Dalam kondisi umum pelaksanaan pekerjaan konstruksi biasanya dilaksanakan melalui 3 (tiga) paket pekerjaan yaitu: pekerjaan
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Daya Manusia (SDM), peralatan Setiap paket pekerjaan biasanya rentang waktu penugasan dengan serta metode yang ketat. Pelaksanaan ditenderkan secara terpisah sehingga penyelesaian hanya satu tahun. pekerjaan sehari-hari juga perlu memerlukan waktu yang cukup lama Hal ini menjadi tantangan terbesar diawasi sehingga dibutuhkan sebelum pelaksanaan pekerjaan yang harus diatasi dengan baik oleh adanya konsultan pengawas yang konstruksinya mulai dikerjakan. Kementerian PUPR. Mencermati mengawasi pelaksanaan pekerjaan kondisi tersebut, Kementerian PUPR dan memastikan seluruh proses dan Pembangunan/renovasi infrastruktur memandang perlu dilakukan upaya tahapan yang telah direncanakan Asian Games secara waktu bukan terobosan dalam proses pengadaan terlaksana dengan baik. tergolong pekerjaan biasa, karena yang tentunya tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan serta prinsip dan etika pengadaan. Setelah mencermati dan mempertimbangkan dari berbagai aspek, Kementerian PUPR memutuskan menggunakan metode pengadaan pekerjaan terintegrasi rancang dan bangun (design and build) untuk 7 (tujuh) paket pembangunan/ renovasi. Pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) secara sederhana adalah menggabungkan proses pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi sekaligus. Dengan menggunakan metode pengadaan ini, maka 2 (dua) proses pengadaan yaitu: pengadaan jasa konsultasi perencana dan jasa pelaksana konstruksi dapat dilakukan dalam 1 (satu) kali proses pengadaan, waktu pelelangan menjadi lebih singkat. 142
DedikBaasigiTNerebgaeirki Metode pengadaan ini pada Untuk menyelesaikan tantangan- 4. Menetapkan output antara pada setiap pembangunan infrastruktur di tantangan tersebut, Kementerian tahapan pekerjaan yang diselesaikan, lingkungan Kementerian PUPR masih PUPR melakukan inovasi-inovasi yang menjadi dasar bagi PPK untuk baru sehingga dalam pelaksanaannya agar proses lelang pada tahapan awal melakukan pembayaran kepada menimbulkan tantangan tersendiri. pekerjaan dapat segera dilakukan. penyedia jasa dan dituangkan dalam Apalagi lelang akan dilakukan terhadap 7 Inovasi-inovasi tersebut meliputi: dokumen kontrak. (tujuh) paket pekerjaan. Tantangan yang dihadapi Kementerian PUPR terkait 1. Melakukan koordinasi intensif 5. Memasukkan kriteria koordinasi pelaksanaan lelang ini di antaranya: dengan berbagai pihak untuk antara tim perencana dan pelaksana menetapkan model pelaksanaan konstruksi dalam kriteria evaluasi, 1. Terbatasnya penyedia jasa yang pengadaan yang cepat dan tepat agar pelaksanaan tender tidak sekedar memiliki pengalaman melakukan tanpa melanggar peraturan menilai persyaratan teknis saja, pekerjaan konstruksi terintegrasi perundang-undangan dalam melainkan dapat menilai kriteria rancang dan bangun (design and build) bidang pengadaan barang/jasa koordinasi yang menjadi kunci sehingga cukup sulit menetapkan pemerintah; sukses keberhasilan pelaksanaan persyaratan untuk menilai penyedia pekerjaan. jasa; 2. Melakukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat Melalui upaya-upaya yang ditempuh 2. GBK merupakan salah satu dalam pembangunan di kawasan tersebut Kementerian PUPR bangunan yang digolongkan GBK, baik antara PPK, Pokja bertekad menyelesaikan dengan baik dalam bangunan heritage/warisan dan keterlibatan Indonesia Asian penugasan yang diberikan negara budaya sehingga perlu kecermatan Games 2018 Organizing Committee untuk membangun infrastruktur Asian dalam memilih penyedia jasa, (INASGOC). Games XVIII, yang akan menjadi salah agar diperoleh penyedia jasa yang satu penentu sukses pelaksanaan event berkualitas, dapat menjamin mutu 3. Melibatkan IAI (Ikatan Arsitek olahraga terbesar di Asia. pekerjaan dan menjaga nilai budaya Indonesia) untuk merencanakan di kawasan GBK. gambar rancangan awal Sukses pelaksanaan event melalui sukses (basic design) yang ideal dalam penyelesaian pembangunan/renovasi 3. Persyaratan harus menampung mengembangkan kawasan GBK infrastruktur akan menjadi catatan spesifikasi teknis sesuai standar yang dituangkan dalam nota sejarah bangsa dan kenangan penuh internasional OCA (Dewan kesepakatan bersama antara makna bagi Kementerian PUPR, Olimpiade Asia). Menteri PUPR dan IAI nomor terutama individu-individu yang terlibat 02.1/PKS/M/2016 dan nomor di dalam proses menantang yang sangat 4. Pelaksanaan pembangunan tidak 005/MOU/IAI/II/2016 tanggal menyita energi dan waktu sepanjang sekaligus, melainkan bertahap dan 16 Februari 2016. tahun 2016-2017. terdiri atas beberapa bangunan yang terpisah. 143
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Tanggal 29 Februari Yang Bersejarah Tim Pokja PPBS yang ditugaskan melakukan proses lelang pekerjaan fisik Asian Games XVIII mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dalam proses ini. Penerapan aturan dan metode baru dalam lelang proyek strategis nasional dalam waktu singkat membuat tim berkejaran dengan waktu. Belajar sambil berlari. Bekerja sambil belajar. Sempat dihinggapi perasaan khawatir, cemas, dan takut. Tim Pokja PPBS akhirnya berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka dengan baik. Novita, S.H., M.H. Sebelum penugasan resmi melaksanakan lelang paket pekerjaan disampaikan bahwa Pokja PPBS fisik Asian Games,” papar Novita Ketua 144 ditugaskan menangani lelang Pokja PPBS mengawali penuturannya. proyek fisik Asian Games di GBK, sempat beredar informasi bahwa untuk Dengan keputusan tersebut maka, penanganan proyek infrastruktur Asian Pokja PPBS resmi mulai bertugas Games akan dibentuk Kelompok Kerja menangani pelelangan fisik (Pokja) khusus, di luar Pokja Direktorat infrastruktur Asian Games XVIII dan Pokja Satker PPBS yang telah ada sejak bulan Februari tahun 2016. sebelumnya. Nyatanya, yang terjadi Tak berselang lama, hanya sempat kemudian tidak demikian. Pada akhir melewati satu atau dua kali rapat Februari 2016, diputuskan bahwa tugas pembahasan, Tim Pokja mendapatkan tersebut diberikan kepada Pokja PPBS. informasi untuk segera melakukan proses lelang, selambat-lambatnya “Kami tidak tahu pertimbangannya pada akhir bulan Februari, dan tidak apa. Bisa jadi keterbatasan waktu, boleh sampai bulan Maret. urgensi atau tingkat krusialnya pekerjaan yang akhirnya membuat Informasi tersebut tentu sangat Pokja kami yang ditugaskan mengejutkan. Bagaimana tidak karena
DedikBaasigiTNerebgaeirki kepastian mengenai pelaksanaan hari Sabtu, pada hari Minggu kami pihak-pihak terkait tidak ada lelang 7 (tujuh) paket pekerjaan proyek berkumpul mendiskusikan persiapan pilihan, Tim Pokja harus segera renovasi infrastruktur Asian Games yang akan dilakukan pada hari Senin. bekerja mempersiapkan berbagai XVIII di Gelora Bung Karno (GBK) Masalah terasa semakin pelik karena hal yang diperlukan agar proses diperoleh Kelompok Kerja (Pokja) kami akan melaksanakan lelang lelang dapat diselenggarakan tepat PPBS hari Sabtu, tanggal 27 Februari dengan metode baru, yang masih waktu. Pada hari Minggu, tanggal 2016, dengan informasi bahwa proses sangat jarang dipakai, bahkan kami 28 Februari, kemudian diputuskan lelang harus diumumkan paling lambat malah belum pernah sama sekali untuk berkumpul dan menyusun hari Senin tanggal 29 Februari 2016. melakukan lelang dengan metode rencana dan pembagian kerja, di design and build yang menggunakan samping memastikan kelengkapan “Hari itu saya catat sebagai hari Peraturan Menteri PUPR Nomor 19/ dan dokumen yang dipersyaratkan paling mendebarkan sepanjang masa PRT/M/2015,” lanjut Novi. untuk pelaksanaan proses lelang. Tim kerja saya. Tim Pokja kami yang Pokja juga melakukan koordinasi terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan tiga Apa pun itu keputusan sudah diambil, dengan Tim Direktorat Jenderal orang anggota panik dan bingung. dan sudah melalui tahapan-tahapan Bina Konstruksi sesuai amanat Surat Setelah mendapatkan kabar pada pembahasan yang melibatkan Edaran Menteri PUPR bahwa untuk pelelangan design and build harus melakukan koordinasi dengan Tim Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. Untuk mengefektifkan penyelesaian tugas, maka pada hari Senin tanggal 29 Februari, tim dipecah. Ada yang fokus mempersiapkan kelengkapan dokumen, dan yang lain mempersiapkan kelengkapan administrasi pelelangan yang masih belum dipenuhi. Semua kegiatan tersebut dilakukan paralel sambil menunggu kesiapan dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Bersamaan dengan itu juga dilakukan pembahasan final data-data seperti: SBU yang akan dipersyaratkan, 145
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik persyaratan perusahaan dalam lelang, jika bulan Februari tahun ini hanya Ini pengalaman yang sangat peralatan apa saja yang dibutuhkan, sampai tanggal 28? Untungnya kami berharga dan menantang. kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan, diberikan bulan Februari sampai Meskipun awalnya sempat dan hal-hal terkait pra kualifikasi tanggal 29, dan ini tidak terjadi khawatir, berkat dukungan dari lainnya. Pokja juga mendiskusikan setiap tahun. Tanggal yang sangat berbagai pihak, fase-fase sulit perihal keterlibatan Ikatan Arsitek bersejarah yang tidak akan pernah dan krusial dalam proses ini Indonesia (IAI) yang tenaga ahlinya kami lupakan.” tidak akan dipertandingkan. Karena ini berhasil kami lewati. merupakan hal baru, Tim Pokja harus Proses tentu tidak langsung tuntas memastikan bahwa semua prosedur begitu dokumen lelang selesai di-upload. lelang untuk membantu mempercepat dan dokumen yang akan di-upload Masih terdapat serangkaian proses prosesnya mengingat keterbatasan sudah benar dan telah sesuai dengan penting lain yang terkait seperti adanya waktu yang dimiliki pemerintah dalam peraturan perundang-undangan yang beberapa penyesuaian, aanwijzing online, hal ini Kementerian PUPR untuk berlaku. luar jaringan (luring), dan lapangan. menyelesaikan penugasan tersebut. Dalam penyelenggaraan proses-proses Semua kendala-kendala teknis satu per “Kami sangat terbantu dengan tersebut Tim Pokja mengaku banyak satu berhasil diatasi berkat komunikasi informasi yang diberikan rekan-rekan sekali mendapatkan pertanyaan dari yang intensif dan terbuka dengan di Bina Konstruksi yang sebelumnya peserta lelang karena metode design and seluruh peserta. telah melaksanakan lelang dengan build memang tergolong baru. Apalagi metode sejenis untuk Wisma Atlet. yang menggunakan Peraturan Menteri Satu hal yang juga agak berbeda Kami mendapatkan banyak informasi PUPR nomor 19/PRT/M/2015. dalam penyelenggaraan lelang fisik berharga dari mereka termasuk berkas Untuk memastikan peserta lelang infrastruktur Asian Games XVIII ini dan dokumen yang diperlukan. Sharing mengetahui dengan tepat lokasi atau adalah adanya presentasi peserta pengalaman sangat penting untuk detail titik pekerjaan akan dilaksanakan lelang di hadapan Tim Pokja yang meyakinkan kami karena begitu semua juga dilakukan peninjauan lapangan, didampingi 7 (tujuh) orang ahli. Hal ini dokumen kami upload dalam sistem khusus ke titik lokasi pekerjaan dilakukan untuk memastikan bahwa LPSE, klik, online, semua orang akan berdasarkan basic design yang telah peserta lelang yang terpilih nantinya melihat. Setelah persiapan yang relatif disampaikan dalam dokumen. benar-benar memiliki kompetensi singkat, dokumen berhasil kami upload, yang dibutuhkan untuk menyelesaikan last minutes sekitar pukul 23 sekian Waktu pemasukan dokumen yang proyek tepat waktu dan sesuai dengan menit dan detik. Tentunya sebelum sangat singkat, juga menjadi hal yang kondisi yang disyaratkan. tanggal 29 Februari berakhir. Setelah paling banyak ditanyakan peserta itu kami Tim Pokja sempat berpikir lelang. Untuk menjawabnya, Tim dan ngobrol-ngobrol, bagaimana Pokja menekankan kepada peserta 146
DedikBaasigiTNerebgaeirki “Untuk mendapatkan calon kompleks dan dengan menggunakan diamati banyak orang. Tapi apa pun pemenang yang sesuai kriteria yang peraturan paling baru yang pertama itu, tugas tetap harus dilaksanakan, dibutuhkan PPK kami dibantu Tim kali juga kami lakukan. Ini pengalaman kami sudah berusaha melakukan yang Teknis yang terdiri dari 7 (tujuh) orang yang sangat berharga, menyenangkan, terbaik yang mampu kami lakukan. ahli dengan keahlian sesuai dengan menantang, ada perasaan kesal, pingin Semoga dengan semua upaya dan kerja kebutuhan proyek. Tim tersebut nangis, tidak percaya diri, tidak bisa keras yang telah kami lakukan, semua terdiri dari: Tenaga Ahli Struktur, tidur, dan macam-macam perasaan akan selesai dengan baik pula dan Tenaga Ahli Arsitektur, Tenaga Ahli lainnya, gado-gado. Kami seperti mampu memenuhi ekspektasi seluruh Pemugaran, Tenaga Ahli Mekanikal, anak baru lahir dipaksa berlari, takut stakeholder yang terlibat dalam proyek Elektrikal dan Plumbing, Tenaga Ahli tapi kami tetap berusaha semaksimal ini. Kami tentu bangga bisa menjadi Lansekap, Tenaga Ahli Mekanikal, yang bisa dilakukan. Kami juga seperti bagian penting dari sejarah besar dan Elektrikal dan Plumbing. Tim ada dalam sorotan karena di fase-fase ini, dan kesempatan ini tidak akan ahli inilah yang membantu kami awal sebelum proyek dimulai, semua datang untuk kedua kalinya. Untuk mendapatkan pemenang lelang, perhatian terpusat di kami, jadi ketika kesempatan yang luar biasa tersebut tentunya setelah semua ketentuan terjadi hal-hal kecil saja terkait lelang, kami patut bersyukur dan berterima administrasi yang dipersyaratkan telah semua pandangan mengarah ke kasih kepada semua pihak yang telah dipenuhi sebelumnya.” kami, rasanya seperti berada dalam membantu kami menyelesaikan tugas akuarium, menjadi perhatian dan besar ini,” pungkasnya. Setelah serangkaian proses panjang yang dilalui, menarik untuk menanyakan komentar Tim Pokja yang terdiri dari lima orang yaitu: Novita, S.H., M.H. (ketua), Rutilawati, S.T. (sekretaris), dan tiga orang anggota yaitu: Hari Djuarsa, S.T., Denny Agiyantono, S.Kom., dan Muhammad Sulthoni Rahman, S.T. mengenai proyek Asian Games ini. “Proyek ini sangat istimewa karena ini merupakan proyek strategis nasional untuk event internasional pertama yang kami lelang. Besaran anggarannya fantastis dengan item pekerjaan yang 147
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Mendokumentasikan Penggal Sejarah Bangsa “Kesempatan seperti ini hanya datang sekali seumur hidup. Apakah setelah ini akan ada renovasi di GBK lagi? Tidak ada yang tahu pasti. Ide untuk mendokumentasikan proses renovasi di GBK awalnya hanya untuk keperluan dokumentasi internal saja. Tidak terpikir untuk dipublikasikan. Memang sempat terpikir kapan-kapan akan disimpan di YouTube sebagai kenang- kenangan, untuk mengabadikan jejak yang kita buat. Tapi itu baru sebatas pemikiran. Di tengah perjalanan, kondisi berkata lain. Setelah melihat respons yang bagus dari atasan dan juga masyarakat, kami akhirnya memutuskan untuk mempublikasikan perkembangan renovasi GBK secara rutin.” Pierre pohan Setelah respons positif muncul, satu orang yang khusus bertugas Pierre kemudian mulai rutin menangani pembuatan photo dan video, 148 membuat photo dan video menggantikan peran yang sebelumnya sendiri. Kemampuan dan selera telah dirintis dan dilakukan oleh Pierre. yang bagus membuat video-video Dengan masuknya orang baru, Roy, yang dihasilkannya disukai banyak harapannya video yang dibuat juga orang. Sayangnya karena kesibukan semakin bagus dan beragam. Dari yang meningkat, yaitu penugasan sebelumnya hanya memuat progres untuk membantu fungsi Pejabat atau perkembangan proyek, kini Pembuat Komitmen (PPK), waktu berkembang menjadi lebih bagus, untuk membuat photo dan video tidak tersturuktur, dan ada ceritanya. ada lagi. Setelah ada arahan dan Dengan demikian hasilnya tidak lagi keputusan untuk mempublikasikan satu sekedar dokumentasi proyek seadanya. video setiap minggu, tim kemudian Gagasan tersebut ternyata mendapat memutuskan untuk merekrut sambutan dan respons baik dari
DedikBaasigiTNerebgaeirki Momen yang terlihat biasa ini bisa jadi akan sangat berharga bagi generasi yang akan datang. pimpinan yang berpikiran bahwa apa Pierre tentu senang dengan keputusan masyarakat mendapatkan informasi yang dilakukan tim PUPR di GBK tersebut. Kejadian tersebut sekaligus yang tepat dan akurat sehingga mereka harus diketahui oleh masyarakat memberinya pelajaran bahwa di dapat lebih memahami kegiatan- luas. Bentuk dukungan pimpinan luar tugas pokoknya, tim PUPR juga kegiatan yang telah dilakukan PUPR. tersebut, kemudian diwujudkan dalam harus aktif menyampaikan kepada “Zaman sekarang kita tidak bisa lagi penyediaan peralatan yang lebih masyarakat apa-apa saja yang mereka bekerja diam-diam saja. Usaha untuk memadai. kerjakan. Hal tersebut penting agar menyampaikan hal-hal baik yang kita lakukan juga harus dilakukan dengan baik, terencana, dan terstruktur. Tidak bisa biasa saja, asal ada, apalagi sekedar ada.” Lalu pengalaman apa yang paling mengesankan Pierre selama bertugas? “Waktu peresmian Stadion Akuatik. Menyaksikan peresmian venue tersebut seperti melihat ujung dari perjuangan panjang. Dari kondisi berantakan sampai berdiri indah dan megah seperti sekarang. Rasanya sungguh luar biasa. Perasaan haru, bangga, dan senang campur aduk menjadi satu. Melihat apa yang terjadi dan menjadi keberhasilan Stadion Akuatik, saya semakin yakin dan optimis bahwa venue-venue yang lain juga pasti akan berhasil,” ungkapnya bersemangat. 149
Menaklukkan Tantangan Mendedikasikan yang Terbaik Merekam Peristiwa, Mencatat Sejarah “Saya mendapat tawaran setelah turun dari pendakian Gunung Rinjani. Awalnya tidak terlalu antusias karena saya pikir hanya ditugaskan membuat dokumentasi biasa. Tapi setelah dipanggil interview dan melihat video yang sudah dibuat Pak Pierre yang ternyata sangat bagus, saya merasa tertantang. Saya semakin tertarik setelah berpikir bahwa apa yang saya akan lakukan ini juga sangat penting karena akan menjadi bagian dari sejarah bangsa. Setelah menyadari hal tersebut, saya kemudian memutuskan bergabung pertengahan Oktober 2016. Saat itu beberapa venue sudah mulai digarap seperti: Aquatic, Tennis, dan Stadion Utama”. sony santriady (roy) Dengan ekspresi polos, Roy mengerjakan pekerjaan lain. ‘Bonus’ juga menuturkan bahwa pekerjaan ini banyak, diantaranya 150 pada awalnya ia tidak saya jadi kenal banyak orang dari mengetahui kalau Asian Games itu berbagai kalangan, dari media, LSM, levelnya lebih besar dibandingkan organisasi internasional, bahkan SEA Games. Ia juga mengakui bahwa para pejabat, petinggi negeri, bahkan melalui kesempatan inilah ia bisa sampai Presiden. Ini kesempatan dan mengenal lebih dekat GBK dan pengalaman yang luar biasa,” ungkap sejarah pentingnya dalam perjalanan Roy. sejarah bangsa. Perjuangan Roy untuk menghasilkan “Saya bersyukur punya atasan- karya-karya dokumentasi yang bagus atasan yang baik hati. Jadwal juga tidak mudah. Untuk sampai pekerjaan yang fleksibel juga masih approval, Roy harus melakukan memberikan ruang kepada saya untuk koreksi berkali-kali. Karya yang
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318