LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PENGAWASAN (RTLPP)

Gambar 1. Siklus PTS Adapun tahapan yang dilakukan pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut : 1. Siklus 1 Pada siklus 1, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan bimbingan dan pelatihan tentang materi kompetensi guru dan PTK. Kemudian guru dibimbing untuk menentukan judul PTK dan dilanjutkan dengan pemberian kesempatan kepada guru untuk mempresentasikan judul PTK. 2. Siklus 2 Pada siklus 2 kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan bimbingan dan pelatihan tentang Proposal PTK. Guru dibimbing untuk menyusun proposal PTK, dilanjutkan dengan pemberian kesempatan kepada guru untuk mempresentasikan Proposal PTK. 62

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Adapun teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan kuisioner. Dalam penelitian ini digunakan tiga jenis kuisioner, yaitu: 1) Kuisioner Refleksi Pembelajaran untuk membimbing guru memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran, 2) Kuisioner Peningkatan Kompetensi Profesional yang digunakan untuk mengetahui efektifitas kegiatan Bimbingan dan Pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan Kompetensi Profesional guru, 3) Kuisioner Respon terhadap Pelaksanaan Bimbingan dan Latihan yang digunakan untuk mengetahui respon guru terhdap pelaksanaan Bimbingan dan Latihan yang dilakukan. Selain memberikan kuisioner, teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan mendokumentasikan proposal PTK yang telah dibuat dan menghitung jumlah proposal PTK yang dihasilkan selama kegiatan Bimbingan dan Pelatihan. D. TEKNIK ANALISIS DATA Data yang terdapat dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh dari tiga jenis kuisioner yang digunakan serta data dokumentasi jumlah proposal PTK yang telah dihasilkan selama pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan. Untuk data kualitatif yang berasal dari kuisioner, analisis dilakukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Untuk kuisioner Evaluasi Pembelajaran dan Kuisioner Respon Guru, tenik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif. Sedangkan untuk Kuisioner Peningkatan Kompetensi Profesional dilakukan analisis secara kuantitatif untuk mengetahui tingkat efektifitas kegiatan Bimbingan dan Pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan Kompetensi Profesional guru. Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan tabulasi data dari peserta Bimbingan dan Pelatihan, yaitu merubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan menghitung skor dari setiap pilihan jawaban. Jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif maka skor untuk masing-masing jawabannya adalah SB = 5, B = 4, KB = 3, TB = 2 dan 63

STB = 1, sedangkan SS = 5, S =4, KS = 3, TS = 2, dan STS = 1. Kemudian untuk jawaban yang bersifat negatif maka skor untuk masing-masing jawabannya adalah adalah SB = 1, B = 2, KB = 3, TB = 4 dan STB = 5, sedangkan SS = 1, S = 2, KS = 3, TS = 4, dan STS = 5. 2. Mengkonversi nilai rata-rata ke dalam kriteria efektivitas perangkat pembelajaran berdasarkan tabel berikut: Tabel 1. Kriteria Efektivitas Bimbingan dan Pelatihan No. Rata-rata skor Klasifikasi 1 80 ≤ ������̅ < 100 Sangat Efektif 2 60 ≤ ������̅ < 80 Efektif 3 40 ≤ ������̅ < 60 Cukup Efektif 4 20 ≤ ������̅ < 40 Kurang Efektif 5 0 ≤ ������̅ < 20 Tidak Efektif Sementara itu, untuk data dokumentasi proposal PTK yang telah dibuat, dilakukan perhitungan menghitung jumlah proposal PTK yang dihasilkan selama kegiatan Bimbingan dan Pelatihan dan membandingkan dengan jumlah peserta yang mengikuti Bimbingan dan Pelatihan penyusunan proposal PTK. 64

DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Ansori, dkk. 2020. Bimbingan Pembuatan Proposal PTK Bagi Guru Peserta MGMP Matematika Kota Banjarmasin. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 2020 Hal 110-115. Febriana, R. 2019. Kompetensi Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Giyarsih. 2021. Peningkatan Kompetensi Guru Untuk Mengembangkan Profesi Melalui Pembimbingan Penulisan PTK Bagi Guru SMK. Vocational : Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan Vol 1. No. 3. 93 – 100. Musfah, J. 2012. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. Purba dan Saragih. 2019. Pelatihan dan Bimbingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada Guru-Guru SMP Negeri 1 Tinggi Raja. Jurnal Anadara Pengabdian Kepada Masyarakat. 2019 Vol.1 No.1 hal. 28 – 33. Sanjaya, W. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana. Suratno, dkk. 2021. Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) Melalui Pelatihan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas pada Masa Pandemi. Jurnal Abdi Pendidikan Vol. 2 No. 2. 92 – 98. Suwandi, S. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113. 65

Zulfadly dan Ferryansyah. 2017. Pelatihan dan Bimbingan Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Di SD Muhammadiyah 1 Tarakan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol. 1 No. 1. Hal. 1-52. 66

LAMPIRAN 3.4 PENYUSUNAN PROPOSAL PTS 1. Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Proposal PTS 2. Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Bimbingan dan Pelatihan

Dokumentasi Penyusunan Proposal PTS





E. Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah Berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) 1. Persiapan Sebelum melakukan kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK, terlebih dahulu dilakukan kegiatan sosialisasi kepada Kepala Sekolah Magang 2, yaitu SMAN 1 Tirtayasa yang dipimpin oleh Ibu Hj. Kusmiati, M.Pd. pada tanggal 18 November 2021. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memaparkan salah satu program Rencana Tindak Lanjut (RTLPP) yang hendak dilaksanakan di SMAN 1 Tirtayasa, yaitu peningkatan Kompetensi Sosial sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil AKPK. Selain peningkatan Kompetensi Sosial, calon pengawas juga melakukan peningkatan Kompetensi Supervisi Manajerial dengan melakukan kegiatan Supervisi Manajerial ketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di sekolah magang 2. Hal ini dimaksudkan agar calon pengawas memiliki pengalaman melakukan kegiatan supervisi manajerial di lapangan sehingga Kompetensi Supervisi Manajerial yang dimiliki calon pengawas semakin meningkat. Setelah melakukan kegiatan sosialisasi maka tahapan selanjutnya adalah menyiapkan instrumen-instrumen yang diibutuhkan untuk kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK, yaitu instrumen pedoman wawancara yang berkaitan dengan Kompetensi Sosial dan Supervisi Manajerial, Rencana Pengawasan Manajerial (RPM), instrumen 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), instrumen peningkatan kompetensi calon pengawas serta instrumen monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK di SMAN 1 Tirtayasa dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 03 Desember 2021. Kegiatan ini melibatkan Kepala SMAN 1 Tirtayasa beserta para Wakil Kepala Sekolah. 67

Kegiatan pertama yang dilakukan dalam peningkatan kompetensi calon pengawas adalah kegiatan wawancara dengan Kepala Sekolah berkaitan dengan indikator-indikator Kompetensi Sosial dan Kompetensi Supervisi Manajerial. Dalam kegiatan wawancara tersebut, Kepala Sekolah sesekali menunjukkan dokumen pendukung yang disebutkan ketika melakukan wawancara. Kegiatan selanjutnya adalah studi dokumen dan diskusi dengan para Wakil Kepala Sekolah terkait dengan peningkatan Kompetensi Supervisi Manajerial, yaitu tentang pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Adapun komponen-komponen yang ditinjau ketercapaiannya adalah Pengelolaan Kegiatan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah, Perencanaan Rencana Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah, Kepegawaian, Kurikulum, Keuangan, Kesiswaan, Humas, Sarana dan Prasarana meliputi Laboratorium, Perpustakaan dan Ruang Kelas. 3. Hasil Berdasarkan hasil wawancara dan pengisian instrumen pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut: a. Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan pengelolaan guru dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Tirtayasa dan pelaksaan program sekolah sudah berjalan sesuai dengan alur yang tepat. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas pembina SMAN 1 Tirtayasa yang intensif melakukan pembinaan dan monitoring keterlaksanaan program sekolah. Persentase keterlibatan pengawas diatas 80% dalam pelaksanaan program-program sekolah. b. Dari hasil studi dokumen dan diskusi dengan dengan para Wakil Kepala Kepala sekolah tentang pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) diperoleh hasil pengisian instrumen masing-masing komponen sebagai berikut: 68

Tabel 3. 5. 1 Tabel Hasil Supervisi Manajerial No. Komponen Nilai Kepala Sekolah sebagai Supervisor 92,5 1 Akademik 2 Kepegawaian 93,75 3 Keuangan 100 4 Kurikulum 91 5 Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah 96,88 6 Program rencana Kerja Sekolah 97,72 7 Humas 85 8 Kesiswaan 94,32 9 Laboratorium 81,82 10 Perpustakaan 86,54 11 Kelengkapan Kelas 82,81 c. Sedangkan untuk hasil dari pengisian instrumen Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah berdasarkan Hasil AKPK yang dilakukan oleh Kepala SMAN 1 Tirtayasa diperoleh nilai 95,45 dengan kategori nilai Sangat Baik, sedangkan untuk nilai dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum diperoleh nilai 88,64 dengan kategori nilai Sangat Baik. 69

LAMPIRAN 3.5 PENINGKATAN KOMPETENSI BERDASARKAN HASIL AKPK 1. Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Proposal PTS 2. Hasil AKPK 3. Rencana Supervisi Manajerial 4. Daftar Hadir Sosialisasi RTLPP Sekolah Magang 2 5. Daftar Hadir Kegiatan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan Hasil AKPK 6. Instrumen Peningkatan Kompetensi Berdasarkan Hasil AKPK 7. Instrumen Supervisi Manajerial 8. Pedoman Wawancara 9. Surat Keterangan Magang

Dokumentasi Kegiatan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan Hasil AKPK