Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Thesis Benaya

Thesis Benaya

Published by angarlzdomugllpzol, 2021-02-01 12:36:34

Description: Thesis Benaya

Search

Read the Text Version

3.7. Teknik validasi data. Pemeriksaan validasi data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Karena keabsahan data mempengaruhi hasil penelitian. kriteria validasi data ada empat macam yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). 2 a. Derajat kepercayaan (credibility). Kriterium ini berfungsi : pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuanya dapat tercapai. Kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. b. Kebergantungan (dependability), Konsep kebergantungan lebih luas dari pada realibilitas. hal tersebut disebabkan peninjauan yang dari segi bahwa konsep itu diperthitungkan segala-galanya yaitu yang ada pada realibilitas itu sendiri ditambah factor-faktor lainya yang tersangkut. 2 Moleong, lexy. Metode Penelitian Kualitatif . edisi revisi.cetakan ketigapuluh dua.( Bandung. PT remaja rosdakarya 2014),hal 327 81

c. Kriteria Kepastian (confirmability), Objektivitas –subjektivitasnya sesuatu hal bergantung pada orang seorang. Selain itu masih ada unsur kualitas yang melekat pada konsep objektivitas itu. Hal itu digali dari pengertian bahwa jika sesuatu itu objek berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan.subjektif berarti tidak dapat dipercaya, atau menceng. Pengertian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan pengalihan pengertian objektivitas-subjektivitas menjadi kepastian. d. Keteralihan (Transferability), Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti mencari dan menggumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk keperluan itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk memastiksn usaha verifikasi tersebut. 1). Ketekunan pengamatan. Dalam melakanakan penelitian, penulis berusaha semaksimal mungkin melaksanakan pengamatan dan wawancara secara tekun, teliti, konsisten karena ketekunan dalam penelitian menghasilkan data yang baik dan akurat. 82

2). Triangulasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi untuk mengecek keabsahan data /uji kredibilitas data. Metode triangulasia dalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam penelitian ini uji kredibilitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan suatu informasi yang diperolah melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Penerapan teknik pemeriksaan ini dicapai dengan cara: (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. (3) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Teknik pemeriksaan ini dilakukan kepada 1) Kepala sekolah, Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. 2) Tiga orang Dewan guru kelas 3-5 yang berperan sebagai konselor siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. Pemeriksaan ini diberikan kepada guru yang mengajar paling banyak siswa slow Learner. 83

3) Tiga Orang tua murid kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat yang memiliki anak slow learner dengan peningkatan rata-rata nilai akademik 4) Tiga (3) siswa slow learner kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat yang dianggap mengalami peningkatan nilai akademik atau non akademik. Sejak pengumpulan data dilapangan, peneliti berupaya menemukan data secara terperinci. Demikian pula penulis berusaha mengungkapkan secara terperinci proses penelitian, data yang diperoleh, analisis data, temuan penelitian dan implikasinya. 84

85 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini Peneliti akan memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu, peran pendampingan konseling pada siswa slow learner kelas 3-5 terhadap prestasi belajar di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat dan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Pada penelitian kualitatif etnografi peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Pada penelitian kualitatif peneliti bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data. Dengan melakukan penelitian melaui pendekatan deskiptif maka peneliti harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan. 4.1. Lokasi penelitian. 4.1.1 Sejarah sekolah. Sekolah Dasar Maranatha 01 berlokasi di jalan Sri rejeki 1 kelurahan Gisikdrono kecamatan Semarang Barat kota

86 Semarang Provensi Jawa Tengah, SD Maranatha berstatus sekolah swasta, adapun pelaksanaan kegiatan sekolah dilaksanakan pada pagi hari, Sekolah Dasar Maranatha 01 ini keberadaanya diselenggarakan oleh Yayasan Cipta Wiyata yang dinaungi oleh Gereja Isa Almasih Jemaat dr Cipto Semarang. Keberadaan Sekolah Dasar Maranatha 01 didirikan ditahun 1977 di desa Kali Banteng dengan latar belakang banyaknya anak yang tidak tertampung di Sekolah Dasar impress, terutama anak yang ekonomi orang tuanya tidak mampu ( di bawah garis kemiskinan ). Atas dorongan belas kasihan dan kepedulian yang tinggi maka lurah dari desa Kalibanteng mengajak gembala Gereja Isa Almasih Kali Banteng untuk mendirikan TK dan SD yang bertujuan untuk : 1. Menampung anak usia sekolah agar dapat bersekolah (Bersifat Sosial). 2. Untuk menggenalkan anak didik dan orang tua mengenal Tuhan Yesus ( bersifat Misi ). Pada tahun 1978 Gereja Isa Almasih Kali Banteng saat membangun TK dan SD didanai oleh Gereja Isa Almasih dr cipto yang menjadi induk, kemudian dikembangkan dalam wadah Yayasan Cipta Wiyata hingga saat ini.

87 4.1.2. Visi, Misi dan tujuan. Agar dalam penelitian ini bisa lebih mudah dipahami dan terarah maka akan dipaparkan akan Visi, Misi dan Tujaun sekolah Dasar Maranatha01. Adapun Visi, misi dan tujuan sekolah adalah sebagai berikut: A. Visi. Menyiapkan siswa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, membekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan supaya mampu menjadi manusia yang mandiri dan berakhlak mulia. B. Misi Sekolah 1. Meningkatkan pelayanan dalam bidang kerohanian. 2. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. 3. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi masing masing sehingga dapat berkembang secara optimal. 4. Menumbuhkembangkan semangat setiakawan sosial dengan dilandasi rasa kasih terhadap sesama.

88 5. Mengembangkan pengelolaan SDM yang mampu memberikan layanan pendidikan secara professional dan bertanggung jawab. C. Tujuan Sekolah. 1. Membentuk siswa berakhlak mulia, berbudi luhur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan gembira dan berbobot. 3. Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang akademis dan non akademis. 4. Mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bakat dan minatnya. 5. Membentuk peserta didik yang cerdas, trampil dan kreatif untuk menyiapkan peserta didik kejenjang yang lebih tinggi. 6. Peningkatan mutu SDM melalui Seminar, Workshop, Bintek untuk mengelola layanan pendidikan secara professional dan bertanggungjawab. Jadi berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan dari Sekolah Dasar Maranatha 01Semarang Barat adalah menjadikan setiap siswa

89 untuk bertaqwa kepada Tuhan, mengengembangkan potensi peserta didik melalui suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan gembira dan berbobot, untuk Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang akademis dan non akademis, melalui layanan pendidikan secara professional dan bertanggung jawab. 4.1.3. Pengajar dan murid. Pada tahu ajaran 2018 / 2019 jumlah peserta didik disekolah dasar Maranatha 01 Semarang Barat sesuai dengan data adalah sebagai berikut : Tabel 1. Data Siswa SD Maranatha 01 Tahun Ajaran 2018 / 2019 No Kelas Jumlah Anak Berkebutuhan khusus 1. I Siswa Slow Lainnya 21 anak Learner - 2 anak II 13 anak 1 anak - III 18 Anak 1 Anak 2 anak IV 19 Anak 2 Anak 2 Anak V 16 Anak 1 Anak 1 Anak VI 21 Anak 12 Anak 5 Anak Data ini diambil dalam wawancara dengan guru kelas 1-6.pada hari Rabu 16 mei 2019 diruang kelas 5.

90 Keberadaan jumlah murid ini diambil pada waktu awal pelaksanaan penelitian pada bulan juni sebelum kenaikan kelas. Dan penulis hanya mengambil kelas 3 sampai kelas 5 sebab, ketika kenaikan kelas dan pergantian tahun ajaran baru jumlah tersebut dipastikan tetap sesuai, kecuali jika ada siswa yang tidak naik kelas dan pindah sekolah. Sedangkan pada tahun ajaran baru 2019/2020 jumlah muridyang terdata adalah sebagai berikut : Table 2 Data Murid Tahun Ajaran 2019 / 2020 JENIS NO KELAS KELAMIN JUMLAH JUMLAH PL 1I 4 10 14 14 2 II 9 9 18 18 3 III 6 7 13 13 4 IV 10 8 18 18 5V 9 10 19 19 6 VI 11 5 16 16 JUMLAH 49 49 98 98 Jumlah murid pada tahun ajaran 2018/2019 dengan tahun ajaran 2019/20120 mengalami perubahan di kelas enam

91 dan kelas satu, sebab untuh tahun ajaran 2018 /2019 kelas enam dinyatakan lulus dan pada tahun ajaran 2019/2020 penambahan di kelas satu. Untuk kelas tiga naik kelas empat, kelas empat naik kelas lima dan kelas lima naik kelas enam. Jadi ketika mencari informasi kepada siswa slow learner masih bisa dimungkinkan saat penelitian, sebagai data sekunder dalam menindak lanjuti data primer. 4.1.4. Pengajar. Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui wawancara dan data primer yang dimiliki Sekolah Dasar Maranatha 01 maka, informasi pengajar dan perangkat sekolah didapatkan sebagai berikut : Tabel 3. DATA GURU SD MARANATHA 01 TAHUN 2019 / 2020 No Nama Tempat,Tanggal Lahir Ijasah Jabatan Eny Kepala Sekolah 1 Anggorowati, Semarang, 28 Juli 1958 S1 Guru Kelas S.Pd 6 Guru Kelas 2 Sarwono, S.Pd Kab Semarang, 17 April S1 5 1966 Guru Kelas 4 4 Sri Wuryani, Karang Anyar, 29 S1 S.Pd September 1972 5 Purwo Muji Kulon Progo, 08 Januari S1 Raharja,Drs. 1965 6 Eni Ika Semarang, 21 Pebruari S1 Guru Kelas

92 Suparni, 1977 3 S.Pd.SD 7 Mujiono, S.Pd Kendal, 10 Agustus 1984 S1 Guru PenjasOrkes 8 Samuel Semarang, 29 Juli 1977 S1 Guru Widayanto B.Inggris 9 Sudi Tiwik, Jepara, 19 Nopember S1 Guru S.Th 1974 Agama 10 Duwi Supiyati, Semarang, 22 Pebruari S1 Guru Kelas S.Pd 1975 1 11 Fitriana Nur Semarang, 14 Maret SMA Admin & Wigatiningtyas 1994 Operator Sekolah 12 Wakidi Surakarta, 10 September - Penjaga 1942 Dari jumlah kelas yang terdiri dari enam kelas dari data yang ada maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Satu orang kepala sekolah Enam orang sebagai guru kelas yang sekaligus sebagai penanggungjawab dalam proses belajar mengajar dan perkembangan akademis dan non akademis siswa Sekolah Dasar Maranatha 01 Tiga orang guru pendamping dan pengajar mata pelajaran lain ( Penjas dan olah raga, Bahasa Inggris dan pendidikan Agama) Satu orang tata usaha dan Satu orang penjaga sekolah.

93 Jadi bisa dikatakan untuk tenaga sekolah secara operasional masih terlalu sedikit dan masih membutuhkan tenaga pengajar yang lain untuk mendukung akademik dan non akademik. 4.1.5 Sarana Dan prasarana Sebagai penunjang kemajuan perkembangan pendidikan baik secara akademis maupun non akademis maka sarana prasarana sangat diperlukan dalam sekolah : Ketersediaan sarana penunjang kemajuan anak diantaranya adalah kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan sekolah. Dengan adanya ekstrakurikuler diharapkan bisa meningkatkan kualitas belajar akademik dan non akademik. Table 4. EKTRAKURIKULER SD MARANATHA 01 TAHUN 2019 / 2020 NO NAMA GURU JENIS EKTRA EKTRA 1 SAMUEL BAHASA INGGRIS 2 ISTA KOMPUTER 3 IZA TARI 4 SARWONO PRAMUKA 5 SRI WURYANI PRAMUKA Dan pendukung lain untuk menunjang kemajuan ibadah adalah inventaris sekolah. Keberadaan inventaris merupakan

94 bagian penting dalam sarana prasarana dalam pendidikan Sekolah Dasar Maranatha 01. 4.2. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada peran pendampingan konseling kepada siswa slow learner kelas 3-5 terhadap peningkatan prestasi belajar akademik dan non akademik di Sekolah Dasar Maranatha 01Semarang Barat. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. Alasan memilih guru kelas 3-5 sebagai subjek penelitian karena: 1. Guru kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat masih aktif mengajar saat akan diadakan penelitian. 2. Guru kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat dianggap paling mengetahui kebutuhan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang ada di kelasnya.Penelitian ini juga memilih siswa, orang tua dari siswa kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang barat sebagai informan untuk mendukung data yang diperoleh dari subjek penelitian terkait dengan pelaksanaan layanan pendampingan belajar bagi anak slow learner yang ada dikelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01 semarang barat.

95 Objek dalam penelitian ini adalah informasi yang akan diketahui dari subjek penelitian tentang peran pendampingan konseling pastoral yang dilakukan oleh guru kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01. Pada penelitian juga melihat peran pendampingan konseling itu dalam peningkatan prestasi belajar baik secara akademik maupun non akademik dengan melihat : 1. Kesulitan belajar siswa slow learner kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01. 2. Cara pendampingan siswa slow learner kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01. 3. Peningkatan belajar akademik siswa slow learner kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01. 4. Peningkatan belajar non akademik siswa slow learner kelas 3-5 Sekolah Dasar Maranatha 01. 4.3. Analisa Dan pembahasan Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, data dan pengamatan dilapangan maka dalam penjelasan akan dipaparkan sebagai berkut:

96 4.3.1. Kesulitan Belajar. Berdasarkan teori dalam bab II bahwa anak slow learner merupakan kondisi di mana anak mengalami kelambanan dalam kemampuan kognitifnya dan berada di bawah rata- rata anak normal, oleh sebab itu siswa slow learner membutuhkan waktu yang lebih lama dan intensitas belajar atau berlatih yang lebih banyak untuk memahami atau menguasai materi pelajaran dan atau latihan tertentu. Pada pengamatan dikelas tiga penulis menjumpai siswa slow learner saat mereka menerima suatu tugas untuk dikerjakan. Berdasarkan pengamatan ia saat menyelesaikan soal yang diajarkan membutuhkan waktu yang lama dan mempunyai kecenderungan bingung. Ia lebih banyak bengong dari pada mengerrjakan dan malu untuk bertanya dengan kebingungannya. Dan terkadan ia hanya menulis-nulis ringan yang tulisanya tidak terbaca. Disaat penulis mendekati dan memintanya untuk mengerjakan ia hanya diam saja. Kemudian penulis meminta ia untuk menuliskan namanya nya sendiri, berdasarkan pengamatan saat ia melakukan penulisan namanya dan nama orang tuanya membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih lima sampai tujuh menit

97 4.4 Subjek penelitian. 4.4.1 Kesulitan belajar. Subjek penelitian 1 Subjek 1 merupakan wali kelas 3 ( tiga ) yang melakukan pendampingan konseling kepada siswa slow learner.untuk kerahasiaan dalam penulisan ini menggunakan inisial (Eny). Nama : Eny Usia : 42 tahun Pendidikan : S1 Hari / Tanggal : Senin, 24 juni 2019 Waktu : 10:21- 11.00. Tempat : Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat Untuk mendapatkan hasil yang baik dari penelitian maka penulis memaparkan Pendapat subjek wawancara mengenai kesulitan belajar siswa slow learner dilapangan adalah : Tabel 5. Pernyataan kesulitan belajar subjek satu Subjek 1 Pernyataan Makna Eny 03 Kalau menurut saya slow learner kesulitan adalah anak yang secara daya tangkap belajar terhadap pelajaran sangat lambat Dari tingkah langkunyapun daya tangkap terkadang tidak sesuai dengan terhadap usianya, seperti yang ada dikelas 3 pelajaran mereka kalau diajak ngomong susah sangat lambat untuk menagkapnya dan kalaupun

98 menjawabnya lama dan terkadang tingkah tidak nyambung langkunya Dan anak slow learner ini juga tidak sesuai gampang nangis serta mudah marah, dengan usianya karena jengkel sendiri dengan ketidak bisaannya. susah untuk Terkadang ketika mereka menangis menagkap saya menggoda mereka kalau nangis maksud ketika terus nanti saya anter ke TK diajak ngomong Menjawabnya lama dan terkadang tidak nyambung Eny 05 Kalau anak slow learner kesulitan kesulitan dalam Eny 04 yang mereka alami adalah dalam membaca membaca, sebab membaca adalah bagian penting atau dasar.bagi pendidikan sebab jika seorang anak tidak bisa membaca maka akan mengalami kesulitan kepada pelajaran yang lain. Biasanya kalau setiap istirahat atau saat pulang sekolah saya terkadang menahan mereka untuk membaca namun ya bagaimana, mungkin memang daya tangkapnya yang kurang maka perlu harus dengan kesabaran Secara fisik mereka normal seperti Daya tangkap anak pada umumnya. Tetapi daya terhadap tangkap terhadap pelajaran yang pelajaran yang mereka agak kurang dalam hal ini IQ mereka agak yang rendah. kurang IQ yang rendah. Jadi berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh subjek 1 yang menjadi wali kelas tiga Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat didapatkan pemahaman sebagai berikut :

99 Bahwa siswa slow learner dalam kesulitan belajar memiliki pesoalan dalam : 1. Daya tangkap terhadap pelajaran sangat lambat dan kurang, dalam menangkap pelajaran anak slow learner cenderung mengalami kelambanan dalam belajar dikarenakan kemampuan mereka berfikr membutuhkan waktu 5-7 menit untuk bisa menegerti suatu pembahasan. Selain lambat siswa slow learner juga agak malas ketika beraktifitas dalam pembelajaran. 2. Seorang siswa slow learner ketika diajak berkomunikasih kecenderungan lama dalam menjawabnya dan susah untuk menagkapnya dan terkadang tidak nyambung, hal ini dikarenakan daya tangkap untuk mengolah perkataan dari lawan bicaranya. 3. Kesulitan dalam membaca, dengan daya tangkap dalam berkomunikasi dan kelemahan dalam berfikir, kesulitan membaca bagi siswa slow learner merupakan suatu kewajaran. Sebab untuk bisa memahami tulisan bagi siswa slow learner membutuhkan waktu 5- 7 menit itu pun tidak semudah anak yang normal yang bisa membaca dengan lancer. 4. IQ yang rendah, bahwa murid lamban belajar (slow learner) adalah murid yang intelegensi atau kemampuan dasarnya setingkat lebih rendah dari pada intelegensi murid

100 normal. Selain itu siswa slow learner adalah anak yang memiliki skor IQ 70-90 yang memiliki prestasi rendah pada sebagian besar atau seluruh mata pelajaran. Oleh karenanya siswa slow learner memerlukan bantuan secara terus menerus agar dapat mengikuti program pendidikan yang didasarkan atas kriteria normal. Selain memerlukan bantuan secara terus menerus, guru juga perlu menggunakan berbagai metode mengajar dan tambahan waktu baginya ketika mengerjakan tugas agar anak lamban belajar mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik. Tabel 6. Pernyataan dari orang tua siswa slow learner kelas tiga akan kesulitan belajar. No Pernyataan Makna Benaya Orang tua kls3 3 Kalau boleh tahu Kalau waktu baru Tidak bisa, sejauh mana pertama kali masuk baca, tulis, perkembangannya ? dikelas 1 dia tidak bisa hitung baca tulis hitung, sangat lambat sekali lambat untuk berpikir, kulo sekali untuk njeh mboten ngerti berpikir kenopo kok angel banget nyantol kok angel pelajarane, sampai banget kelas dua dia masih nyantol susah mengikuti pelajarane pelajaran. susah mengikuti pelajaran.

101 5. Sejak kapan ibu tahu Saya rasakan dia Kesulitan kalau nak ibu kesulitan belajar belajar mengalami kesulitan ketika masuk SD, diketahui belajar karena waktu TK saat SD hanya diajar nyanyi dan bermain dan sama berhitung. Kesulitan belajar yang dipahami oleh orang tua kelas tiga berdasarkan wawancara meliputi : 1. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa slow learner berdasarkan pernyataan orang tuanya berdasarkan apa yang dirasakan dan yang dilihat adalah kesulitan untuk menulis, membaca dan berhitung. Dan itu dirasakan ketika anaknya ketika masuk di SD kelas 1. 2. Selain kesulitan menulis, membaca dan berhitung, kesulitan lain yang dialami oleh siswa slow learner adalah lamban untuk berpikir, hal ini dikarenakan bagi siswa slow learner untuk bisa memahami suatu pelajaran mereka membutuhkan pengulangan 3 sampai 4 kali, baru mereka bisa mengerti. Sehingga bukan suatu yang aneh jika mereka dikatakan susuh menerima pelajaran dengan cepat seperti anak normal pada umumnya.

102 Subjek Penelitian 2 Subjek 2 ( dua ) merupakan wali kelas kelas 4 Sekolah Dasar Maranatha Semarang Barat yang melakukan pendampingan kepada siswa slow learner. Untuk menjaga kerahasiaan maka pemulis menggunakan inisial (BP). Nama : Bp Usia : 54 tahun Pendidikan : S1 Hari / Tanggal : Jumat, 21 juni 2019 Waktu : 09.56 – 10.40 Tempat : Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat Pendapat Bp sebagai wali kelas 4 dan sekaligus sebagai pembimbing konseling didapatkan pemahaman akan kesulitan belajar siswa slow learner penjelasan sebagai berikut : Tabel 7. Pernyataan kesulitan belajar dari subjek 2 Subjek Pernyataan Makna 2 Susah mengingat Bp 6 Kriteria berat maksudnya kalau saya mengajari membaca ABCD urut itu hafal namun ketika dilompati hurufnya lupa Bp 7 Jadi mereka yang dua orang ini belum belum bisa bisa membaca, dan susah untuk membaca memahami kalimat yang panjang, terutama soal cerita mereka mengalai susah untuk kesulitan memahami kalimat yang panjang

103 Bp 11 Dalam hal berhitung mereka juga mereka BP 12 mengalami kesulitan. Menghitung 1 mengalami sampai 10 mereka bisa tetapi jika sudah kesulitan sampai angka 11 mereka mulai mikir berhitung cukup lama Mereka juga susah sekali diajak susah sekali ngomong, kalaupun diajak ngomong diajak ngomong kadang ndak nyambung dan untuk membalas omongan juga lama dan terkadang kadang tidak nyambung. kadang tidak nyambung ketika diajak berkomunikasi Berdasarkan informasi yang didapatkan dalam wawancara, kesulitan belajar menurut subjek 2 yang meskipun belum pernah mendapatkan pembelajaran khusus tentang penanganan layanan kepada Anak berkebutuhan khusus dalam hal ini siswa slow learner. Table 8. Guru yang belum pernah mendapatkan pelatihan menangani anak slow learner Subjek Pernyataan Makna 2 Apakah bapa mengerti kriteria bahwa kurang paham DC 13 anak itu dianggap sebagai anak yang apa itu anak slow slow learner.? learner Bp 13 Kalau saya kurang paham apa itu anak slow learner.sebab saya hanya Belum pernah Bp 14 tahu mereka-reka bahwa ini anak yang mendapatkan mengalami keterlambatan dalam belajar pelatihan dan berfikir Belum pernah, saya kalau ada yang tidak mengerti bertanya kepada teman- teman guru yang pernah mendapatkan pelatihan penanganan anak berkebutuhan khusus.

104 ` Dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Mengalami kesulitan membaca secara baik, Susah mengingat apa yang telah diajarkan teutama untuk memahami kalimat yang panjang. Dan saat membacapun tidak bisa membaca teratur sesuai dengan tanda baca. Dan cenderung lupa dengan apa yang telah dibacanya. 2. Mereka mengalami kesulitan berhitung bilangan yang lebih dari dua angkah, seperti halnya dengan penjumlahan dengan julah yang lebih dari dua digit. 243 atau dalam bentuk perkalaian 34 x 3 = 345+ Mereka membutuhkan pemahaman yang cukup lama untuk bisa mengerjakannya oleh karenanya dalam membimbing mereka tidak bisa dipaksakan namun harus diajarkan secara pelan- pelan. Sebab jika dipaksakan mereka akan mengalami kebingungan dan mood belajarnya menjadi tidak stabil. 3. Mengalami kesulitan ketika diajak untuk bicara dan seringkali ketika diajak berkomunikasi keseringannya tidak fokus atau bisa dikatakan tidak nyambung dengan apa yang dibicarakan. Hal inilah yang membuat guru yang tidak memahami siswa slow learner tidak sabar dan menyalahkan karena dianggap tidak minat belajar atau tidak fokus. Semua terjadi karena memang kesulitan berkomunikasi secara lancar.

105 Pernyataan dari orang tua kelas 4 akan kesulitan belajar dari siswa slow learner ditemukan pernyataan sebagai berikut : Table 9. Pernyataan kesulitan belajar orang tua murid keas 4 No Pernyataan Makna Benaya Orang tua Kls4 susah mengikuti 3. Memangnya kenapa Wah, saya mumet pak pelajaran, bu kalau boleh tahu ? dengan anak saya ndak bisa baca, tulis maria, hitung Dia susah mengikuti Kalau diajak ngomong pelajaran, ndak bisa diem aja baca, tulis hitung Kalau diajak ngomong diem aja Sampai saya malu punya anak seperti Maria. 4. Memang apa yang Dia sejak dari TK dan masuk SD itu menjadi kesulitannya masuk SD itu baru baru terlihat dan sejak kapan terlihat kalau dia kalau dia tidak bisa apa-apa tidak bisa dalam pelajaran. apa-apa Pernah saya les kan tapi dalam ya gitu, sama saja pelajaran. sampai guru lesnya kesel dan ndak mau ngelesi karena angel. Berdasarkan pernyataan orang tua kelas empat akan kesulitan belajar, maka dari pernyataan tersebut didapatkan kesimpulan akan kesulitan belajar adalah sebagai berikut:

106 1. Pernyataan dari orang tua kelas 4, menyatakan bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh siswa slow learner meliputi kesulitan dalam memulis, membaca dan berhitung. 2. Kesulitan lain yang dialami dan dirasakan oleh orang tua kelas 4 melihat kesulitan belajar siswa slow learner adalah susah mengikuti pelajaran, bagi siswa slow learner untuk bisa memahami suatu pelajaran atau soal membutuhkan waktu pengulangan 3 sampai 4 kali baru dia bisa memahami dan itu tidak bisa secara penuh. 3. Kesulitan lain yang dinyatakan oleh orang tua kelas 4 terhadap kesulitan belajar siswa slow learner adalah susah diajak komunikasi. Dan ketika diajak komunikasi untuk memahami omongan juga membutuhkan waktu yang lama. Subjek penelitian 3 Subjek 3 ( tiga ) merupakan Wali kelas 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat yang yang melakukan pendampingan kepada siswa slow learner. Untuk menjaga kerahasiaan maka pemulis menggunakan inisial (SW). Nama : SW Usia : 47 Tahun Pendidikan : S1 Hari / Tanggal : Senin, 24 Juni 2019 Waktu : 09:40- 10.30.

107 Tempat : Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat Pemahaman kesulitan belajar yang didapatkan berdasarkan wawancara dengan SW sebagai wali kelas 5, sekaligus sebagai pembimbing konseling didapatkan pembahasan sebagai berikut : Table 10. Pernyataan subjek 3 terhadap kesulitan belajar anak slow learner. Subjek Pernyataan Makna 3 SW 2 Yang saya ketahui tentang anak slow memiliki Learner adalah anak yang secara fisik keterlambatan SW 3 tidak ada bedanya dengan anak yang dalam berfikir. SW 4 normal baik muka maupun tubuhnya secara utuh, namun dari pekirannya yang keterlambatan kurang, atau memiliki keterlambatan dalam dalam berfikir. mengerjakan Dalam hal ini anak slow Learner memiliki suatu pekerjaan keterlambatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. membutuhkan Jika anak yang normal saat menyelesaikan waktu 5 sampai soal membutuhkan waktu 1- 2 menit untuk 10 menit baru mengerjakan soal, namun anak slow bisa Learner membutuhkan waktu 5 sampai mengerjakan 10 menit baru bisa mengerjakan. Dan itupun tidak seperti yang diharapkan keterlambatan Mereka sebenarnya bisa tetapi perlu saja dalam memerlukan waktu yang lebih lama. memahami atau Dan masalahnya hanya pada menyelesaikan keterlambatan saja dalam memahami suatu tugas. atau menyelesaikan suatu tugas. Mereka sebenarnya tidak mengalami pemahamanya kesulitan, normal , Cuma pemahamanya yang mereka yang mereka perlukan membutuhkan perlukan waktu lama. Tetapi kadang juga bisa membutuhkan cepat. Tetapi jika sudah sampai pada waktu lama titik tertentu dia bisa memahami. Kalau anak slow learner perlu Membutuhkan membutuhkan 3 sampai 4 kali agar 3 sampai 4 kali bisa memahami apa yang kita ajarkan. agar bisa Dan kuncinya adalah saat kita memahami apa menerangkan anak itu harus fokus yang kita

108 SW 7 dengan apa yang kita terangkan atau ajarkan. konsentrasi Anak slow learner sebenarnya tidak untuk bisa masalah dengan membaca dan menulis, membaca atau tetapi yang sering kali terjadi memang menulis mereka lama untuk mencernah tulisan. biasanya Mereka untuk bisa membaca atau membutuhkan menulis biasanya membutuhkan waktu waktu 5 sampai 5 sampai 7 menit baru bisa melakukan. 7 menit Dan yang seringkali terjadi adalah orang tua sering tidak terlibat saat anak di Paud karena peran serta orang tua untuk membantu proses mereka mengenal huruf dan angkah. Dari hasil pemaparan yang disampaikan oleh subjek 3 didapatkan kesimpulan akan kesulitan belajar siswa slow learner adalah sebagai berikut : 1. Memiliki keterlambatan dalam berfikir. keterlambatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Dalam menyelesaikan suatu tugas dapat membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit baru bisa mengerjakan tugas yang diperintahkan Seperti contoh penugasan untuk mencatat jadual pelajaran yang diharuskan untu ditiru. Jika anak normal bisa menyelesaikan dengan cepat maka siswa slow learner bisa membutuhkan waktu lebih lama. 2. Pemahamanya yang mereka perlukan membutuhkan waktu lama sekitar 5-7 menit, dan untuk bisa memahami suatu kalimat bisa

109 membutuhkan kira-kira 3 sampai 4 kali pengulangan dari apa yang diajarkan, sehingga perlu penekanan berkali-kali. Tabel 11. Pernyataan orang tua siswa slow learner kelas 5 No Pernyataan Makna Benaya Orang tua Kls 5 3 Maksudnya bagaimana Anak saya sebelum Susah bapak? saya masukkan di SD menerima maranatha terkadang pelajaran membuat saya malu, karena angel banget menerima pelajaran. Sampai gurunya yang diSDN…. ( sekolah sebelumnya ) tidak dianggep sebagai murid, kalau istilah jawa pok – pok bawang. 4 Memangnya ada Sejak dari kelas 1-2 Tidak bisa masalah apa ya bapak anak saya tidak bisa membaca kira-kira kalau saya membaca dan dan menulis boleh tahu? menulis dan dan berhitung, dia sulit berhitung, juga diajak ngomong. sulit juga Dan hal ini sampai diajak membuat istri saya ngomong tidak bisa terima dengan keadaan yanuar. Karen itu bodoh banget. Orah iso diajari opo-opo. Dari pernyataan orang tua kelas 5 akan kesulitan belajar siswa slow learner didapatkan kesimpulan:

110 1. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh orang tua kelas 5, menyatakan bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa slow learner antara lain susah menerima pelajaran yang diajarkan disekolah maupun ketika orang tuanya memberi bantuan belajar. 2. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa slow learner berdasarkan pernyataan orang tua kelas 5 antara lain, tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Dan hal itu dirasakan ketika masuk kelas 1 SD. Untuk membaca dia mengalami kesulitan, membaca merupakan bagian dasar dari pendidikan, dan itu pintu masuk untuk menulis dan berhitung. 3. Kesulitan lain yang dialami oleh siswa slow learner berdasarkan pernyataan orang tua kelas 5 adalah kesulitan dalam berkomunikasi. Kesulitan komunikasi ini terjadi karena anak slow learner lamban untuk mencerna apa yang diomongkan dan terkadang terkesan tidak nyambung ketika diajak untuk berbicara. Jadi berdasarkan pemahaman yang didapatkan akan kesulitan belajar siswa slow learner dari masing- masing subjek penelitian yang juga merupakan wali kelas 3, 4 dan 5, bisa disimpulkan sebagai berikut :

111 1. Daya tangkap terhadap pelajaran sangat lambat dan kurang Seorang siswa slow learner ketika diajak berkomunikasih kecenderungan lama dalam menjawabnya dan susah untuk menagkapnya dan terkadang tidak nyambung, hal ini didasarkan karena siswa slow learner adalah anak yang memiliki skor IQ 70-90 yang memiliki prestasi rendah pada sebagian besar atau seluruh mata pelajaran.1 2. Mengalami kesulitan ketika diajak untuk bicara dan seringkali ketika diajak berkomunikasi tidak fokus dengan apa yang dibicarakan. Dan kecenderungan saat berkomunikasi tidak nyambung dengan apa yang dibicarakan. 3. Mereka mengalami kesulitan berhitung bilangan yang lebih dari dua angkah dan jikalau dipaksakan mereka harus diajarkan secara pelan-pelan. 4. Mengalami kesulitan membaca secara baik, Susah mengingat apa yang telah diajarkan teutama untuk memahami kalimat yang panjang. Dan dalam menyelesaikan suatu tugas dapat membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit baru bisa mengerjakan tugas yang diperintahkan 5. Pemahamanya yang mereka perlukan membutuhkan waktu lama sekitar 5-7 menit, dan untuk bisa memahami suatu kalimat bisa 1 Sardiman Arief, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan danPemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. (2009), hal 22

112 membutuhkan kira-kira 3 sampai 4 kali pengulangan dari apa yang diajarkan, sehingga perlu penekanan berkali-kali. Table 12. Kesimpulan Pernyataan subjek 1, 2 dan 3 akan kesulitan belajar siswa slow learner Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat Kesulitan Eny Bp SW belajar Subjek 1 1. Daya tangkap Subjek 2 Subjek 3 Analisa terhadap 1. Mengalami 1. keterlambatan pelajaran sangat lambat dan kesulitan dalam berfikir. kurang 2. ketika diajak membaca 2. Keterlambatan berkomunikasih kecenderungan secara baik. keterlambatan lama dalam menjawabnya 2. Susah dalam 3. susah untuk menagkapnya mengingat apa mengerjakan 4. terkadang tidak nyambung yang telah suatu 5. Kesulitan dalam membaca diajarkan pekerjaan 6. IQ yang rendah teutama untuk yang memahami ditugaskan kalimat yang 3. membutuhkan panjang. waktu 5 3. mengalami sampai 10 kesulitan menit baru berhitung. bisa 4. Harus mengerjakan diajarkan tugas secara pelan- 4. membutuhkan pelan. waktu lama 5. kesulitan sekitar 5-7 ketika diajak menit untuk untuk bicara. memahami 6. berkomunikasi 5. membutuhkan keseringannya kira-kira 3 tidak focus sampai 4 kali 7. tidak pengulangan nyambung dari apa yang dengan apa diajarkan yang dibicarakan

113 Dari pernyataan Subjek satu, dua dan tiga akan kesulitan belajar didapatkan kesimpulan yang jika dijadikan diagram adalah sebagai berikut Diagram no1. Kesulitan belajar Daya tangkap terhadap pelajaran sangat lambat Komunikasi lamban dan tidak Fokus Kesulit Kesulitan membaca dan berhitung an IQ Rendah belajar Mengajarnya harus pelan-pelan Butuh 5-7 menit memahami pelajaran Butuh 3-4 kali pengulangan pelajaran Susah mengingat kalimat panjang tangkap terhadap pelajaran sangat lambat dan Membkuutruahnkgan waktu 5-10 menit mengerjakan Tugas Jadi kesimpulan dari Kesulitan belajar yang di alami siswa slow leaner kelas 3-5 di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat adalah: Daya tangkap terhadap pelajaran sangat lambat, Komunikasi lamban dan tidak Fokus, Kesulitan membaca dan berhitung, IQ Rendah, Mengajarnya harus pelan-pelan, Butuh 5-7 menit memahami pelajaran, Butuh 3-4 kali pengulangan pelajaran, Susah mengingat kalimat panjang tangkapdan perlu Membutuhkan waktu 5-10 menit untuk memulai mengerjakan Tugas.

114 4.4.2 CaraPendampingan Konseling terhadap anak slow learner. Pada pembahasan pendampingan konseling pada siswa slow learner yang dilakukan di Sekolah Dasar Maranatha 01 terhadap guru kelas 3sampai 5, dalam penelitian ini ditemukan bagaimana tiap guru kelas 3, 4 dan 5 melakukan pendampingan terhadap siswa slow learner hingga mencapai prestasi akademik dan non akadenik. Berdasarkan pembahasan dengan subjek satu, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 13. Pernyataan subjek 1 pada pendampingan siswa slow leaerner kelas 3 Subjek Pernyataan Makna 1 Bny 09 Kan ibu seorang diri di kelas Pendampingan Eny 09 bagaimana cara untuk menolong 2 teman sebaya orang Abk ini yang punya Bny 10 Biasanya kalau saya dikelas saya rengking. Eny 10 meminta tolong teman sekelas yang Lebih efektif bisa dalam pelajaran untuk membantu mereka. Karena justru dengan cara itu Lebih mudah juga sangat efektif untuk menolong menangkap anak slow learner memahami pelajaran karena mereka tidak canggung atau malu. Apakah temanya bisa memahami kekurangan anak slow learner? Bisanya dengan teman sebaya mereka malah mudah untuk

115 Bny 11 menangkap pelajaran karena pelajaran Eny 11 mereka tidak malu dan temannya juga Mereka yang kalau membimbing juga lebih enak. slow learner Bny 13 Teman yang membantu lebih tlaten tidak malu Eny 13 dan ketika memberikan bantuan Teman yang bimbingan juga kan mereka sudah membantu lebih biasa mengerjakannya. tlaten Jadi terkadang ketika saya menangani ABK yang lain saya juga minta Tes ulang untuk bantuan teman sebayanya. mengetahu Jika memang dirasa dari teman belum sejauh mana mampu biasanya apa yang ibu pemahamannya. lakukan untuk menolong anak slow Learner ? Mendamping Untuk mengetahui apakah anak slow dia dan Learner yang dibantu temannya ini mengarahkan bisa atau tidak saya biasanya lakukan kepada apa tes ulang untuk mengetahui sejauh yang menjadi mana kemajuannya. Nah dari kesulitan wajahnya kita bisa lihat apakah anak belajarnya ini memahami atau tidak, sebab anak slow Learner mudah sekali dipahami Bimbingan saat jika dia tidak paham dengan apa yang jam istirahat. harus dierjakannya, biasanya Latihan wajahnya seperti orang bingung membaca dan cenderung bengong dan liat kanan kiri tetapi tidak melakukan apa-apa. Kalua saya melihat hal itu saya langsung damping dia dan arahkan apa yang menjadi kesulitannya, saya biasanya mendektekan dan dia mengikutinya. Dan teman sebayanya juga saya aja untuk membantu mereka. Dan itu yang saya ajak mereka yang punya rengking. Jika dirasa kesulitan belajar anak slow Learner luar bisa, apa yang ibu lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mereka ? Untuk mendukungnya kalau pas waktu istirahat keluar kelas, dan biasanya saya memanggil mereka anak slow Learner untuk latihan membaca dari buku ceri

116 Bny 14 ta tersebut dan terkadang dari buku Memberikan Eny 14 cerita tersebut saya bertanya kepada soal latihan kereka tentang apa yang mereka baca terus menerus Bny 16 untuk mereka menceritakan kembali. saat istirahat Tujunanya agar daya ingat mereka atau pulang akan apa yang mereka tela terima sekolah semakin kuat. Tapi ya begitu selalu lupa dari apa “ menakkuti “ yang mereka lihat atau baca. tujuannya Hal yang lucu dari mereka. Saat untuk melihat gambar caber mereka mevotivasi membacanya bukan cabe, tetapi mereka Lombok dan sebagainya sampai saya Konfermasi geli sendiri jika bersama mereka. dengan orang Namu itulah tantangan terbesar untuk tua dalam dapat menolong mereka untuk bisa membantu maju dalam pendidikan membimbing Saya juga tidak jemu-jemu memberikan soal kepada mereka disaat istirahat atau saat mereka pulang sekolah. Apa lagi yang ibu lakukan untuk menolong mereka agar benar-benar mereka dapat meningkat dalam pembelajaran mereka? Saya terkadang “menakuti mereka” dengan mengatakan kalau kamu seperti ini terus bisa-bisa kamu tidak naik kelas dan tertinggal dengan teman-temanmu. Hal itu bukan saya pakai untuk menakut-nakuti tetapi untuk memotivasi mereka untuk berusaha keras dan meningkatkan kempuan mereka. Terkadang saya juga konfirmasi orang tuanya apakah mereka juga membantu mengajarkan pelajaran kepada mereka. Dan menurut orang tua juga kadang mereka mengeleskan anak mereka, tapi ya begitu terkadang belum aja kemajuan, yang jengkel malah guru lesnya karena kurang sabar. Bagaimana caranya agar mereka bisa mencapai KKM yang diwajib mereka raih jika mereka mengalami kesulitan

117 Eny 16 dalam belajar. Pendampingan Memang pada dasarnya anak slow memalaui Bny 17 Learner harus naik kelas. Namun remidi Eny 17 untuk sampai kesana mereka harus Bny 21 melalui tahap Remidi. Melalui Membangun remidi inilah maka KKMya bisa Relasi dan tercapai. kondisi nyaman Untuk remidi sendiri yang biasa saya Mendampingi lakukan adalah dengan mengerjakan pelajaran diluar tugas yang mereka harus kerjakan jam sekolah sendiri tanpa didampingi oleh teman. Jika mereka bisa mengerjakan tugas tersebut maka sudah dinyatakan lulus tes. Tetapi jika soal yang dikerjakanya belum atau tidak bisa maka remidi lagi dengan cara saya menurunkan derajat soalnya, saya memintanya untuk mengerjakannya hingga benar, namun jika belum bisa lagi maka saya memberikan soal Tanya jawab dengan soal yang ringan. Kalua belum bisa maka saya ulang- ulang hingga bisa dan dinyatakan berhasil. Tindakan apa lagi yang ibu lakukan untuk supaya mereka lebih lagi bisa berhasil alam mengatasi kesulitan mereka Yang saya lakukan adalah kenyaman mereka dulu, kenyamanan itu dapat dilakukan dengan membangun relasi dengan mereka. Suasana yang nyaman membuat mereka lebih tenan. Dan hal itu saya lakukan setelah pulang sekolah, disat teman-teman mereka pulang mereka tetap tinggal untuk melanjutkan pelajaran mereka yang belum tuntas. Supaya mereka tidak lapar mereka saya suru membawa bekal sendiri dari rumah dan dalam setelah itu saya mengajarkan apa yang dirasa sulit saat dikelas tadi. Selain pendampingan dikelas apa saja

118 Eny 21 yang ibu lakukan untuk anak slow Mendoakan Learner bisa mengalami mereka Bny 28 perkembangan baik emosional atau Eny 28 kehidupan rohaninya ? Suasana kelas Saya selalu mendoakan mereka agar yang akrab mereka mengalami pertolongan Tuhan. Dan juga keakraban yang Pendampingan saya buat dikelas terkadang kita dari hati dan mengadakan perjamuan kasih, Kasih sayang tujuannya saling kenal dan saling yang tulus tolong menolong dalam kasih. Pendampingan apa lagi yang biasa ibu Kesabaran dan lakukan selain yang telah kita terus bicarakan mendoakan Kalau saya lebih banyak dari hati mereka atau kasih sayang yang tulus dan kepedulian terhadap mereka Kalau tidak dari hati bisa-bisa stress saya pak. La ngajari anak yang susah menangkap pelajaran itu ibarat mendorong mobil mogok yang bannya kempis ha ha ha ha.. namun dengan hati dan kesebaran serta mendoakan maka belas kasihan itu tumbuh saat mengajari mereka. Berdasarkan hasil yang didapat dalam wawancara dengan subjek satu, maka analisa yang didapatkan dari pernyataan terhadap pendampingan yang selama ini dilakukan kepada siswa slow learner kelas tiga Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat didapatkan sebagai berikut : 1. Selama ini prioses pendampingan yang dilakukan kepada siswa slow learner guru kelas melibatkan teman sebaya yang punya rengking dalam mendampingi teman mereka yang lambat dalam belajar. Hal ini dilakukan dengan

119 alasan lebih efektif, sebab mereka lebih telaten dan dari pihak siswa slow learner kelas tiga sendiri tidak malu atau canggung ketika mereka diajari oleh teman sebanya, dan mereka yang diajar lebih mudah menangkap maksudnya. 2. Kemudian untuk mengetahui kemajuan yang didapatkan dari pendampingan teman sebaya, tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan ulangan kepada siswa slow learner dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang mereka bisa saat belajar bersama. Namun jika dirasa siswa slow learner belum mampu juga dalam menyelesaikan pemahaman pembelajarannya maka, guru kelas mendamping dan mengarahkan kepada apa yang menjadi kesulitan belajarnya siswa slow learner hingga mereka sampai bisa mengerjakan materi pembelajaran dengan baik dan benar. 3. Usaha yang dilakukan oleh guru kelas dalam menolong siswa slow learner kelas tiga adalah pembelajaran disaat jam istirahat, guru kelas memanggil siswa slow learner untuk latihan membaca, biasanya dengan bacaan ringan seperti buku cerita. Setelah selesai membaca maka guru kelas menintanya untuk menceritakan ulang apa yang dibacanya, agar ia mempunyai daya ingat yang baik.

120 4. Pendampingan lainnya yang dilakukan untuk menolong siswa slow learner agar mereka mencapai prestasi akademik mereka adalah dengan menyediakan waktu pembelajaran setelah pulang sekolah. Guru memberikan soal atau latihan-latihan ringan agar mereka terbiasa mengerjakan soal dan latihan, dan itu dilakukan setiap hari disaat istirahat atau pulang sekolah dengan sepengetahuan orang tua. 5. Siswa slow learner memiliki kecenderungan malas,namun untuk menolong mereka guru kelas tiga terkadang “ menakuti mereka “ tujuannya untuk mengingatkan mereka bahwa mereka tidak boleh tinggal kelas dan tindakan ini adalah suatu pemberian motivasi yang disampaikan agar mereka memiliki semangat untu belajar dan mencapai prestasi yang baik. 6. Membangun hubungan dengan orang tua murid, tujuannya adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam membimbing siswa slow learner kelas tiga saat dirumah. Dan berdasarkan penyataan guru kelas tiga, pada umumnya para orang tua memberikan kelas tambahan dengan memanggil guru les Privat. Namun kebanyakan dari guru les yang mengajar mereka tidak bisa tlaten,

121 sehingga para orang tua mengembalikan pendampingannya kepada guru disekolah. 7. Membimbing siswa slow learner dalam memahami prestasi belajar mereka terkadang dengan remidi, sebab dengan remidi seorang guru bisa mengetahui apa yang akan disampaikan. Cara ini mampu menolong mereka dalam kesulitan mencapai kriteria ketuntasan maksimal siswa slow learner. Remidi mengajarkan mereka untuk memahami bahwa mereka memiliki kesalahan yang perlu diperbaiki, agar mereka memiliki kesadaran untuk tidak mengulangi kesalahan seperti sebelumnya. 8. Peran pendampingan lainnya yang dilakukan oleh guru kelas tiga adalah bengan mendoakan mereka, sebab berdasarkan pernyataan guru kelas tiga melayani dan mendidik siswa slow learner merupakan suatu anugerah yang laur biasa. Sebab bagi seorang guru yang menangani siswa slow learner perluh mendapatkan kekuatan dari Tuhan dan hanya Tuhanlah yang memampukan meraka bisa melewati kesulitan mereka. Oleh karenanya hanya doa dan mendoakan mereka itu adalah kekuatan yang luar biasa. 9. Membangun suasan kelas yang tenang dan penuh bersahabat adalah bagian yang penting untuk

122 mendampingi siswa slow learner sebab, siswa slow learner muda gelisa dan tidak fokus dengan apa yang dihadapinya, merek perlu ketenangan dan juga keakraban antara guru kelas dengan murid lainnya. 10. Prinsip dalam mendampingi siswa slow learner adalah dari hati yang tulus, sebab berdasarkan pernyataan guru kelas, jika menangani siswa slow learner dengan tidak hati yang tulus ikhlas besar kemungkinan siswa slow learner tidak akan terlayani dengan baik. Selain itu perlu kesabaran yang ekstra dalam mendampingi dan mendidik mereka, sebab jika tidak sabar maka pendampingnya bisa emosi dan stress. Dan prinsip sabar dan terus mendoakan mereka merupakan proses yang cukup panjang untuk menolong siswa slow learner agar mereka juga bisa mencapai prestasi belajar dan menjadi manusia seutuhnya. Tabel 14. Pernyataan orang tua kelas 3 pada pendampingan guru kelas 3 terhadap siswa slow learner Wawancara dengan orang tua murid kelas tiga Hari / tanggal : Senin, 5 Agustus 2019 Waktu : 10.05 – 10.45. Nama : Prm Tempat ruang guru Sekolah Dasar Maranatha 01 semarang

123 No Pernyataan Makna Benaya Orang tua kls 3 4. Upaya apa lagi yang Saya bersyukur atas Kesabaran bias ibu lakukan untuk kesabaran guru dikelas tiga gurunya telaten menolong anak jenny karena bu gurunya telaten untuk bias ada ngajari anak saya . kemajuan dalam Setiap istirahat dan Setiap istirahat pendidikannya ? pulang sekolah anak saya dan pulang diajari membaca, menulis sekolah anak dan berhitung saya diajari Saya melihat bugurunya sabar dan tekun ngajari Saya seneng melihat perkembangan anak saya 7. Apakah ibu pernah Sering pak, bisanya tiap dua evaluasi akan dipanggil oleh guru bulan sekali saya diberikan perkembangan kelasnya tentang evaluasi akan hasil belajar belajarnya anak ibu ? perkembangan hasil belajar anak saya. Terkadang juga guru menyarankan saya untuk mendampingi anak saat belajar dirumah. 8. Apakah ibu puas Senang, sebab gurunya dengan pelayanan telaten dan sabar dalam pendidikan di SD mendidik anak yang sulit maranatha 01 belajar seperti anak saya. Berdasarkan pernyataan orang tua kelas tiga terhadap pendampingan siswa slow learner kelas tiga didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Sabar. Orang tua murid kelas tiga melihat kesabaran guru kelas tiga dalam membimbing anaknya berbeda dengan guru les mengajar dirumah. Kesabaran inilah

124 yang dirasa oleh orang tua hingga melihat hasil dari pembelajaran anaknya. 2. Telaten. Keberhasilan anak dalam mengikuti pembelajaran dikelas karena peran guru yang telaten dalam membimbing belajar anaknya saat dikelas maupun diluar kelas. 3. Pembelajaran tambahan saat istirahat dan pulang sekolah. 4. Pertemuan orang tua murid dan guru kelas untuk mengevaluasi hasil belajar. Subjek Dua Pernyataan yang didapatkan dari subjek dua pada pendampingan siswa slow learner kelas 4 Sekolah Dasar Maranatha 01 didapatkan sebagai berikut : Tabel 15. Pernyataan Subjek 2 (Dua) terhadap pendampingan siswa slow learner Subje Pernyataan Makna k2 DC 8 Kalau begitu cara bapak menangani Telaten Bp 8 mereka bagaimana ? Sabar Ya memang harus telaten, sabar Perhatian DC 9 dalam menghadapi mereka , dan khusus perhatian khusus Selain itu apa lagi yang bapak kerjakan untuk menolong mereka supaya bisa mengikuti pelajaran

125 Bp 9 Ada tambahan pelajaran setelah Tambahan DC 10 mereka pulang sekolah seperti belajar setelah Bp 10 membaca pulang sekolah DC 16 Apa yang mereka belum bisa Bp 16 lakukan waktu dikelas kurang lebih Tambahan tiga puluh menit hanya untuk latihan pelajaran DC 20 membaca Bp 20 Selain itu apa yang khususselain Kerjasama latihan membaca ? dengan orang DC 22 Biasanya saya tambahi pelajaran tua murid setelah pulang sekolah. Selain cara penanganan yang sudah Memberikan bapak sampaikan, apakah ada cara contoh dengan lagi untuk meningkatkan telaten kemampuan belajar anak slow learner? Saya menghubungi orang taunya untuk bekerjasama dengan sekolah dalam menolong kemajuan belajar anak saat dirumah, memang orang tua secara langsung memberikan les pribadi kepada mereka dan juga memnggil guru les. Namun menurut cerita orang tua anak yang slow learner guru lesnya banyak yang kurang sabar dalam mendidik mereka karena ya itu susah diajari. Bahkan pernah diterapi supaya bisa menangkap pelajaran tetapi sekarang berhenti Cara mereka untuk memudahkan mereka untuk bisa meningkat dalam mengikuti pelajaran yang bapak lakukan bagaimana Kalau yang saya lakukan adalah memberikan contoh yang harus mereka lakukan, seperti ketika saya menuliskan huruf A B C D atau suatu kalimat mereka harus menuliskan satu halaman. Pada saat mereka menulis kan ya bisa tetapi lama kelamaan tidak membentuk tulisan lagi yang dicontohkan. Artinya untuk mengajari anak slow

126 Bp 22 learner memang dibutuhkan Pendampingan kesabaran dan ketekunan ya pak ? dengan sabar DC 38 Wah, kalau menangani anak slow dan kasih Bp 38 learner tidak sabar kita bisa stress saying pak. Setiap hari kita mengurusi anak DC didik yang banyak dengan kesulitan Belum pernah 39 masing-masing dan ditambah mendapat Bp 39 dengan mereka yang mengalami pelatihan kesulitan belajar, jika kita sebagai pendampingan guru tidak sabar dan mendapat Belas kasihan kasih karunia Tuhan bisa-bisa anak slow learner kita abaikan. Membimbing Sebagai cotoh ada salah anak dari secara khusus sekolah negeri sampai pindah ke Mendampingi sekolah ini yak karena tidak sabar menyelesaikan menangani mereka. pekerjaan Memang harus sabar dan tlaten sekolah dengan pak untuk menolong mereka untuk bisa mengikuti pelajaran. Kembali lagi apa saja yang menjadi kesulitan bapak dalam membimbing anak slow learner ? Selain karena saya tidak pernah mendapatkan pelatihan khusus dalam menanggani anak slow learner menyebabkan saya kuwalahan dan akibatnya anak slow learner tertinggal dalam pelajaran. Apalagi yang saya pegang 19 anak itu tambah repot lagi, jadi ya begitu terkadang mereka yang slow learner jadi terabaikan. Sebenarnya saya kasihan juga melihat mereka tapi ya bagaimana lagi, namun saya tetap mengusahakan agar mereka bisa mencapai nilai yang diharapkan tanpa remidi. Adakah waktu khusus untuk anak slow learner diluar jam pelajaran. Yang biasa saya lakukan ketika mengerjakan tugas, dengan menghampiri anak slow learner untuk melihat perkembanganya dan bertanya akan kesulitan dalam mengerjakan. Dan jika itu diakhir pelajaran biasanya saya

127 DC minta mereka tinggal sebentar tlaten 40 untuk menyelesaikannya sampai Bp 40 benar. Saya membimbingnya Kerjasama dengan telaten agar ia tidak dengan orang DC tertinggal pelajaran jauh dengan tua. 41 temannya. Bp 41 Pendampingan apa lagi yang bapak Pendisplinan bisa lakukan untuk menolong anak sebagai bagian DC slow learner agar mencapai prestasi dari tanggung 42 / pendidikan yang diinginkan ? jawab Bp 42 Sebisa mungkin saya tetap akan kerjasa sama dengan orang tua Keprihatinan agar bisa membantu meningkatkan kemampuan belajar anak slow learner saat dirumah agar saat disekolah tetap bisa mengikuti pembelajaran dikelas Dan seperti yang saya katakana diawal tadi bahwa pendampingan 30 menit setelah pulang sekolah tetap saya juga lakukan kepada mereka, meskipun bobot yang saya sampaikan lebih rendah dari apa yang diterima dikelas. Apakah bapak pernah melakukan pendisplinan kepada mereka saat tidak mengerjakan tugas atau pelajaran yangtidak dikerjakan. Kadang saya juga lakukan pendisplinan kepada mereka dan tujuannya hanya untuk mereka menyadari kesalahan serta mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab akan pekerjaannya. Dalam pendisiplinan tidak dengan fisik tetapi dengan mengerjakan soal yang belum dikerjakan sampai selesai, itu yang biasa saya lakukan. Hal apa lagi yang bapa lakukan untuk menolong mereka meskipun secara akademik kurang, namun nantinya kan mereka juga akan bekerja. Kadang hal itu juga yang saya

128 DC pikirkan akan masa depan mereka. untuk 43 Kalau saat ini susah dalam belajar menolong Bp 43 apalagi besok kalau sudah besar nanti, itu yang menjadi keprihatinan Mendoakan DC saya maka yang saya lakukan 46 menolong mereka dengan yang Pemberian sederhana seperti menyapu ngepel motivasi Bp 46 dan pekerjaan yang biasa dilakukan dirumah tangga. Pernah dalam acara retreat saya memberikan tugas pada anak slow learner untuk menyiapkan perlengkapan dan mengatur keperluan retreat tujuannya adalah untuk membiasakan mereka mengerjakan pekerjaan agar mereka juga memiliki keterampilan lain yang nantinya akan bermanfaat dalam dunia kerja meskipu pekerjaan kasar. Dalam hal rohani apakah bapak mendoakan anak slow learner ? Kalau itu pasti saya doakan, sebab itu menjadi pergumulan saya setiap hari, saya mendoakan mereka satu persatu terutama yang slow learner sebab saya mengharapkan kelak mereka juga bisa sama seperti anak-anak normal pada umumnya. Untuk mendorong mereka untuk benar-benar terpacu dalam pelajaran dan hari esok mereka apa yang bapak lakukan Disela-sela waktu saya juga Memberikan motivasi kepada mereka untuk memikirkan kedepannya, seperti saya sampaikan kalau nanti kamu mau masuk SMP coba pikirkan dari sekarang, dan saya selalu tekankan bahwa masa depanmu ada ditanganmu, jika kalian tidak menyiapkan dari sekarang kapan lagi, jangan menunda sebab kalau kalian menunda pasti akan timbul penyesalan.

129 Dalam belajar saya juga menekankan Kesiapan mereka dalam belajar, artinya apakah mereka benar-benar mau untuk meningkat. Dan mereka juga respon dengan apa yang saya katakana, sehingga jika ada pelajaran diluar jam pelajaranpun mereka mau melakukan seperti tugas tambahan Juga saya mengingatkan mereka Jangan lupa berdoa, sebab takut akan Tuhan yang menjadikan kita bijak, dan belajarlah bersyukur kepada tuhan serta minta hikmat kecerdasan dalam hidupmu. Percayalah Tuhan akan memampukanmu dalam menempuh pendidikan. Dan saya sampaikan jangan malu untuk bertanya jika tidak bisa, kepada siapa saja kamu bisa Tanya kepada guru atau teman, dan apa yang mereka ajarkan dengarkan dan ulangi lagi. Hal –hal seperti itu yang bisa ditengah kelas saya sampaikan kepada murid-murid juga kepada anak slow learner. Berdasarkan hasil yang didapat dalam wawancara dengan subjek dua, maka analisa yang didapatkan dari pernyataan terhadap pendampingan yang selama ini dilakukan kepada siswa slow learner kelas empat Sekolah Dasar Maranatha 01 didapatkan sebagai berikut 1. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa subjek dua yang menjadi wali kelas empat selama menjadi

130 pengajar di Sekolah Dasar Maranatha 01Semarang Barat belum pernah mendapatkan pelatihan menangani anak berkebutuhan khusus dalam hal ini siswa slow learner. Namun karena belas kasihan terhadap siswa slow learner yang mengalami kesulitan dalam belajar, maka sesuatu yang belum dipelajari dalam mendampingi kesulitan belajar siswa slow learner bisa dilakukan karena belas kasihan dan kenyataan dilapangan saat mengajar. 2. Prinsip yang disampaikan subjek dua selaku wali kelas empat, bahwa untuk menangani pendampingan siswa slow learner yang diperlukan adalah ketelaten dalam membimbing mereka untuk bisa mengerjakan tugas dan meteri pembelajaran hingga mereka mampu mengerjakan. 3. Hanya kesabaranlah yang memampukan seorang guru bisa menangani dan mendampingi seorang anak yang mengalami kesulitan belajar. Kesabaran merupakan kunci keberhasilan dalam menyelesaikan kesulitan siswa slow learner hingga mereka mencapai keberhasilan di dalam kesulitan mereka menangkap dan mecapai prestasi belajar. Sebagaimana yang dikatakan oleh subjek, “ jika


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook