181 bisa naik kelas. meningkatkan ditetapkan nilai KKM 75 yaitu 75. 3. Cara remidi yang ditetapkan, inilah yang adalah dengan 4. Cara untuk digunakan remidi. menolong untuk supaya bisa memcapai 5. Anak slow memenuhi KKM yang learner kelas KKMnya ditetapkan empat belum adalah dengan tujan bisa memiliki dengan untuk nilai akademis remidi. menunjang lebih tinggi dari nilai akademik siswa normal dikelas empat. Berdasarkan analisa subjek satu, dua dan tiga didapatkan penemuan akan prestasi akademik siswa slow learner kelas 3- 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat dapat disimpulkan dalam diagram sebagai berikut: Diagram 3 Prestasi belajar akademik Prestasi Naik kelas. Akademik Peningkatan nilai Akademis berdasarkan KKM 75 ( 77-81 ) Memiliki kecerdasan dalam mata pelajaran tertentu yaitu Matematika
182 Jadi kesimpulan hasil pendampingan siswa slow learner terhadap pencapaian peningkatan prestasi belajar akademik di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semaran barat adalah : mengalami kenaikan kelas, adanya Peningkatan nilai Akademis berdasarkan KKM 75 ( 77 - 81 ), dan Memiliki kecerdasan dalam mata pelajaran tertentu yaitu mata pelajaran Matematika. 4.4.4 Prestasi Non Akademik. Terkadadang dalam kekurangan seseorang, Tuhan juga memberikan bakat atau kemampuan istimewa kepada orang tersebut dengan tujuan untuk kemuliaan Tuhan. Sebagaimana dalam penelitan ini, penulis meneliti akan prestasi belajar non akademik yang ada pada siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat kelas 3 sampai kelas 5. Berdasarkan wawancara dengan wali kelas 3 sampai 5 maka didapatkan suatu penjelasan akan prestasi belajar non akademik sebagai berikut : a. Subjek satu Hasil wawancara dengan subjek 1, yang merupakan wali kelas 3, maka didapatkan suatu penjelasan akan prestasi
183 non akademik siswa slow learner kelas 3 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat sebagai berikut : Tabel 31. Pernyataan Subjek 1, tentang prestasi non akademik siswa slow learner kelas 3 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. Subjek Pernyataan Makna 1 Bny 18 Selain kesulitan belajar, sebenarnya Bakat menari apakah ada sesuatu yang sebenarnya Pentas perpisahan Eny 18 bisa dikembangkan dari anak slow Learner semisal tari atau menyanyi Belum ada yang Bny 19 ? pernah juara Eny 19 Kalau dikelas 3 ada ekstra tari dan menari anak slow Learner ini juga ikut dan pernah sih mereka melakukan pentas saat acara perpisahan dan natal. Pernah juga mereka ikut lomba namun belum juara Artinya ada bakat lain yang bisa dikembangkan dari anak slow Learner diluar akademik ? Sejauh ini untuk anak yang slow Learner belum ada, tetapi anak yang tuna runggu saya lihat memang punya bakat tari Karena dia pernah juara untuk kelas difabel. Tetapi untuk anak yang slow Learner belum ada, tetapi pernah dicoba juga masih biasa-biasa saja. Bny 20 Sebenarnya dari apa yang ibu belum banyak Eny 20 sampaikan sebenarnya ada yang ekstra yang bisa digali untuk dikembangkan dari anak slow Learner, apakah sekolah menyediakan fasilitas untuk mengembangkan bakat minat mereka diluar akadenis ? Untuk sekolah Maranatha belum banyak ekstra yang
184 Bny 22 dikembangkan karea dikembangkan Eny 22 keterbatasan dari pengejar dan karea memang guru kelas terbatas dengan keterbatasan dari Bny 23 kelasnya masing-masing, sehingga pengejar untuk melihat kemampuan mereka Eny 24 diluar akademis juga kurang begitu kemampuan diperhatikan. diluar akademis Bny 25 Memang kasihan juga jika mereka kurang Eny 25 nantinya tidak bisa apa-apa. diperhatikan Dikelas kegiatan apa saja yang bisa melibatkan anak slow Learner ? menjadi Ada yang istimewa dari anak slow komandan pleton Learner saat upacara bendera, ia saat upacara pernah menjadi komandan pleton bendera saat upacara bendera. Tugasnya menyiapkan barisan tunjuk menjadi Itukan hebat bu, sebab untuk komandan pleton menjadi komandan pleton kan harus upacara punya keberanian diri dan kepercayaan diri. Bagaimana dibalik caranya ? kekurangannya ia Pada waktu saya tunjuk menjadi memiliki komandan pleton dia langsung mau. kelebihan. Dan senang sekali dia melakukannya. anak seperti itu Sehingga setiap minggu saya selalu memang harus di pasang dia menjadi komandan fasilitasi pleton upacara. Artinya dia bisa melakukan apa yang menjadi kesukaannya, Ia juga sih pak, apa karena kami guru tidak pernah melihat sisi lain yang mereka miliki, kami hanya selalu berfokus pada pelajaran. Sedangkan dibalik kekurangannya ia memiliki kelebihan. Ya memang seharusnya anak seperti itu memang harus di fasilitasi, tetapi untuk sekolah Maranatha memang belum ada yang bisa dipakai untuk mengembangkan mereka. Itu yang kadang memang perlu kami pikirkan dan usahakan, sebab kasihan mereka jika tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka bisa dapatkan.
185 Bny 26 Anak slow Learner ini jika Belum ada tenaga Eny 26 dikembangkan sebenarnya kan juga yang melakukan luar biasa apa lagi kepercayaan pengembangan dirinya bisa dibangun bakat Memang dia perlu dikembangkan tetapi tenaganya yang melakukan ditempat ini belum ada Ya saya melakukanya sebisa saya saja. Hasil yang didapatkan Berdasarkan wawancara dengan subjek satu, ditemukan bahwa : 1. Sebenarnya siswa slow learner kelas 3 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat memiliki kemampuan diluar akademik, yang jika digali dan dikembangkan sesungguhnya akan mendapatkan kemampuan yang luar biasa. Dalam hal ini kemampuan dalam menari, sebenarnya ketika siswa slow learner dilatih sesunggunya dia bisa melakukannya, meskipun hanya sebatas tampil dalam acara- acara tertentu semisal, acara natal dan perpisahan. Dalam suatu kompetesi memang mereka belum mendapatkan juara. tetapi minat yang ada didalam dirinya ini perlu untuk ditingkatkan. 2. Kemampuan lain yang bisa dikembangkan berdasarkan penjelasan melalui wawancara ditemukan bahwa ada siswa slow learner mampu menjadi pemimpin pleton dalam upacara bendera. Untuk menjadi pemimpin
186 pleton diperlukan suatu kepercayaan diri dan keberanian. Sesungguhnya jika hal ini diasah maka sesunggunya ini adalah suatu modal yang cukup besar untuk memaksimalkan potensi siswa slow learner dalam memimpin. ( Lihat pada lampiran hal ). 3. Penemuan yang lain dari wawancara dengan subjek satu, dijelaskan bahwa kemampuan non akademis di Sekolah Dasar Maranatha 01 kurang begitu diperhatikan sebab belum banyak ekstra yang dikembangkan karena keterbatasan dari pengejar. Berdasarkan data sekunder yang didapat dari tata usaha Sekolah dasar Maranatha 01 Semarang Barat dijelaskan ekstra yang ada adalah : EKTRAKURIKULER SD MARANATHA 01 TAHUN 2019 / 2020 NO NAMA GURU JENIS EKTRA EKTRA BAHASA INGGRIS 1 SAMUEL KOMPUTER 2 ISTA TARI 3 IZA PRAMUKA 4 SARWONO PRAMUKA 5 SRI WURYANI 4. Persoalan lain yang dihadapi dalam peningkatan dalam bidang non akademis di Sekolah Dasar Marantha 01 Semarang Barat adalah kurangnya tenaga professional
187 yang menangani kemampuan bakat dan minat yang sebenarnya dimiliki oleh siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. b. Subjek dua. Hasil yang dapat ditemukan dalam penelitan terhadap prestasi belajar non akademik siswa slow learner kelas 4 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat berdasarkan pernyataan subjek dua adalah sebagai berikut : Table 32. Pernyataan subjek dua terhadap prestasi non Akademik siswa slow learner kelas 4 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. Subjek Pernyataan Makna 2 senang DC 31 Adakah diantara mereka yang menggambar diluar akademis lebih menonjol Bp 31 semisal menyanyi, menggambar senang menyanyi, tari atau lainnya ? DC 32 Sepertinya ada ya pak, ada diantara anak kelas 4 yang slow Bp 32 learner senang menggambar, Cuma ngambarnya asal-asalan dan ia menggambar seperti apa yang ada dipikiranya ya begitu kadang tidak berbentuk. Dalam dibidang seni yang alain atau olah raga apakah ada diantara mereka yang memiliki kelebihan ? Kalau olah raga keliatanya ngak ada ya, karena kecenderungan anak slow learner pada
188 DC 33 umumnya malas dan kalau Sarana Bp 33 diajak olah raga selalu penunjang DC 34 menghindar, alasannya selalu pengembangan Bp 34 bilang capek bakat belum ada Kalau dalam hal menyanyi ada DC 35 juga yang senang menyanyi, tidak ada guru tetapi ya itu mereka nyanyi khusus yang sesukanya dan kebanyakan lagu menangani bakat dangdut dan lagu yang biasa terutama anak dinyanyikan ditelevisi mereka berkebutuhan bisa mengikuti. Dan suaranya ya khusus lumayan bagus Apakah ada pembinaan khusus atau ekstra untuk anak-anak yang memiliki bakat tertentu terutama anak slow learner Kalau disekolah maranatha masih belum ada ya pak, yak arena keterbatasan guru, kalaupun ada ya hanya sekedar saja kita membimbingnya tidak sampai kepada khusus. Wah sayang ya pak kalau anak slow learner yang memiliki bakat jika tidak tervasilitasi. Karena kan jika mereka mempunyai prestasi diluar akademik kan sebenarnya juga akan mengangkat nama sekolah. Ya bener juga si pak, cuman karena disini belum terpikirkan karena memang tidak ada guru khusus yang menangani bakat terutama anak berkebutuhan khusus yang menjadi murid disekolah ini. Tapi kemungkinan semester depan kita akan mulai karena kemarin kita kedatangan guru baru yang mengajar bahasa inggris dan mengajar music dan vocal. Ya mudah mudahan nanti bakat anak terutama yang slow learner bisa terfasilitasi dan dapat memajukan mereka dan sekolah. Jika dirata-rata dari 5-10 dalam
189 Bp 35 kemampuan menyanyi mereka memiliki bapak memberi nilai berepa keberanian DC 36 kepada mereka ? bernyanyi Bp 36 Kalau dinilai kemungkinan nilainya mungkin 7 ya, sebab jika sekolah DC 37 dibandingkan dengan akan yang mempunyai Bp 37 normal anak slow learner ini bisa keterbatasan dikatakan memiliki keberanian dalam dikelas bahkan diupacara ia mengembangkan biasa bernyanyi. bakat Artinya kemapuan anak ini harusnya bisa ditingkatkan Belum pernah Memang bisa pak tetapi dari juara pihak sekolah mempunyai keterbatasan dalam mengembangkan bakat menyanyi anak ini. Tapi dari yang saya lihat dia juga memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang sebenarnya bisa ditingkatkan. Apakah anak slow learner yang memiliki bakat nyanyi ini pernah mengikut perlombaan menyanyi baik dikelas atau diluar kelas ? Keliatanya pernah, cuman belum pernah menjadi juara, karena pesaingnya ya cukup bagus- bagus. Hasil yang diperoleh dari wawancara terhadap subjek dua pada penelitian terhadap prestasi belajar anak slow learner kelas empat Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat, maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Kemampuan non akademik siswa slow learner ditunjukan dengan kesenangan menggambar, meskipun terkadang hasilnya kurang bisa dimengerti, namun dari
190 kesenangannya itu sebenarnya bisa diarahkan untuk bisa menumbuhkan kemampuan menggambarnya, sebab kendalanya adalah pada mood anak tersebut. 2. Kemampuan non akademik lainnya ditunjukan dengan kesenangan menyanyi, bahan ia tekadang menyanyi bersama dengan tim koor saat upacara bendera dan saat acara natal. Keberaniannya untuk menyanyi sebenarnya jika dikembangkan, besar kemungkinan akan meningkatkan kemampuannya untuk menyanyi dengan baik. 3. Penemuan yang didapatkan dari pernyataan subjek dua adalah keterbatasan sekolah dalam menyiapkan tenaga pengejar khusus atau tenaga prosefional untuk mengembangkan bakat siswa Sekolah Dasar Maranatha 01Semarang Barat. 4. Sarana prasarana untuk penunjang kemampuan bakat terhadap siswa baik yang normal maupun siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat sangat terbatas, baik dalam guru yang mengajarkan ataupun sarana prasarana yang mendukung kemampuan anak diluar akademisnya.
191 c. Subjek tiga Hasil yang dapat ditemukan dalam penelitan terhadap prestasi belajar non akademik siswa slow learner kelas 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat, berdasarkan pernyataan subjek tiga adalah sebagai berikut : Tabel 33. Wawancara dengan subjek 3 mengenai prestasi belajar non akademik siswa slow learner kelas 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. Subjek 3 Pernyataan Makna DW 13 Artinya kalau dilihat dari Mengambar SW 13 kemampuannya yang bisa sebagai dikatakan cerdas apakah ada kesukaan DW 14 peningkatan dengan nilai SW 14 KKMnya ? menggambar Ada, ketika dia ada disekolah Maranatha ini justru peningkatan dalam nilainya meningkat dibanding dengan sekolah sebelumnya, saya tidak tahu masalahnya kenapa disekolah sebelumnya ia kurang bisa, tetapi justru di sekolah sini ia bisa baik dan meningkat. Tetapi ketika dia sedang tidak Mood ya kerjaannya menggambar. Dan gambarnya arahnya ke tembak- tembakan dan zombi Saya kurang paham apa yang menjadi imajinasinya Kalau dilihat apakah gambarnya bagus atau sekedar mengambar ? Sejauh ini kalau dia menggambar
192 DW 17 kelihatan bagus dan kadang kelihatan bagus SW 17 ada cerita dari gambar itu. dan kadang ada Ketika saya minta menceritakan cerita dari akan gambarnya ia bisa gambar itu. menceritakan gambarnya dengan gamblang. Menggambarnya Dan saat masuk di sekolah bisa Maranatha ia cenderung ditingkatkan menggambar Zombi dan Membuat komik kebanyakan nonton games Zombie. Dari perkembanganya saat dikelas 4 dia yang suka mengambar Zombie beralih kepada tembak- tembakan dan saat dikelas 5 ini, melakukan kegiatan mulai menggambar saat dikelas sudah mulai jarang, ia sekarang lebih perhatian dengan pelajaran. Dan untuk menggambarnya hanya diwaktu senggang atau ketika moodnya sedang buruk ia sering ngoceh dengan mulutnya seperti orang membunyikan tembak du du du du du dan itu muncul dari imajinasinya. Selain menggambar adakah kelebihan lainnya yang bisa dikembangkan ? Saya lihat dia kesenangannya hanya menggambar, sebenarnya anak ini bisa ditingkatkan lagi dalam menggambarnya terutama untuk membuat komik dari imajinasinya. Tetapi ya itu jika moodnya mulai rendah ya ndloso lagi dan menggambar lagi. Dan kadang dikelas saya marahi supaya fokus lagi pada pelajaran.
193 Hasil yang diperoleh dari wawancara terhadap subjek tiga pada penelitian terhadap prestasi belajar siswa slow learner kelas lima , maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Siswa slow learner kelas 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat memiliki Kecenderungan menggambar ketika mood belajarnya rendah, dan apa yang menjadi imajinasinya dalam menggambar adalah dalam bentuk pistol atau perang dan mengarah pada zombie, hal ini didasarkan dari apa yang menjadi tontonannya. 2. Selera menggambarnya cukup baik dan mengandung cerita di dalamnya, sehingga jika dikembangkan dan diarahkan sebenarnya bakat untuk membuat cerita dalam gambar ( Komik ) dalam diri siswa slow learner kelas 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat ini sangat mungkin terjadi. (lihat pada lampiran hal ). Jadi berdasarkan pernyataan subjek satu, dua dan tiga didapatkan kesimpulam akan prestasi non akademik siswa slow learner kelas tiga, empat dan lima Sekolah Dasar Maranatha 01 adalah sebagai berikut: 1. Pada dasarnya sisw slow learner memiliki kemampuan diluar akademik, yang jika digali dan dikembangkan
194 sesungguhnya akan mendapatkan kemampuan yang luar biasa. ketika siswa slow learner dilatih sesunggunya dia bisa melakukannya, oleh sebab itu minat yang ada di dalam dirinya ini perlu untuk ditingkatkan 2. Perlu dibangun kepercayaan diri dan keberanian dalam diri siswa slow learner. Sebab jika kemampun mereka diasah dengan baik maka itu merupakan suatu modal yang cukup besar untuk memaksimalkan potensi siswa slow learner dalam memimpin. 3. Kemampuan non akademis di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat kurang begitu diperhatikan sebab, belum banyak ekstra yang dikembangkan karena keterbatasan dari pengejar. 4. Persoalan lain yang dihadapi dalam peningkatan dalam bidang non akademis di Sekolah Dasar Marantha 01 Semarang Barat adalah kurangnya tenaga professional yang menangani kemampuan bakat dan minat yang sebenarnya dimiliki oleh siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01Semarang Barat. 5. Kendala yang sering terjadi pada pengembangan potensi anak adalah pada mood anak tersebut rendah
195 6. Sarana prasarana untuk penunjang kemampuan terhadap siswa baik yang normal maupun siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat sangat terbatas, baik dalam guru yang mengajarkan ataupun sarana prasarana yang mendukung kemampuan anak diluar akademisnya. Tabel 34. Kesimpulan dari subjek satu, dua dan tiga tentang prestasi non akademik anak slow learner Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat. Prestasi Eny Bp SW non Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Akademik 1. Sebenarnya 1.Kemampuan 1. Anak Analisa anak slow non akademik slowlearner learner anak slow kelas lima memiliki learner memiliki kemampuan ditunjukan Kecenderung diluar dengan an akademik, yang kesenangan menggambar jika digali dan menggambar,d ketika mood dikembangkan an kendalanya belajarnya sesungguhnya adalah pada rendah akan mod anak 2. Selera mendapatkan tersebut menggambar kemampuan 2.Kemampuan nya cukup yang luar biasa non akademik baik dan ( Bakat Menari ) lainnya mengandung 2. ada anak slow ditunjukan cerita learner mampu dengan didalamnya, menjadi kesenangan sehingga jika pemimpin menyanyi dikembangka pleton dalam Keberaniannya n dan upacara bendera untuk diarahkan dan jika diasah menyanyi sebenarnya
196 maka sebenarnya jika bakat untuk membuat sesunggunya ini dikembangkan, cerita dalam gambar ( adalah suatu besar Komik ) dalam diri modal yang kemungkinan anak slow learner kelas cukup besar akan lima ini sangat untuk meningkatkan mungkin terjadi memaksimalkan kemampuanny potensi anak a untuk slow learner menyanyi dalam dengan baik. memimpin. 3.keterbatasan 3. belum banyak sekolah dalam ekstra yang menyiapkan dikembangkan tenaga karea pengejar keterbatasan khusus atau dari pengejar tenaga 4. kurangnya prosefional tenaga untuk professional mengembangk yang menangani an bakat siswa kemampuan Sekolah Dasar bakat dan minat Maranatha 01. yang 4.prasarana sebenarnya untuk dimiliki oleh penunjang anak slow kemampuan learner di bakat terhadap Sekolah Dasar siswa baik Maranatha 01. yang normal maupun anak slow learner sangat terbatas, baik dalam guru yang mengajarkan ataupun sarana prasarana yang mendukung kemampuan anak diluar akademisnya.
197 Dari pernyataan subjek 1,2 dan 3 jika dibuat dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut. Diagram 4. Prestasi belajar non akademik siswa slow learner Prestasi Punya kemampuan menari namun non belum dikembangkan (Kelas 4) akademik Mempunyai kemampuan mengambar dalam bentuk komik ( kelas 5) Punya keberanian memimpin upacara bendera ( kelas 3) Jadi kesimpulan dari hasil pendampingan siswa slow learner kelas 3- 5 di sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat terhadap pencapaian peningkatan prestasi belajar non akademik adalah sebenarnya siswa slow learner mempunyai kemampuan menari untuk siswa slow learner kelas 4 namun kurang diperhatikan, dan mempunyai keberanian memimpin upacara bendera di sekolah untuk siswa slow learner kelas 3 dan kemampuan menggambar untuk siswa slow learner kelas 5, yang sebenarnya bisa ditingkatkan dan dikembangkan.
198
198 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, kesulitan belajar, pendampingan konseling, Prestasi Akademik dan Prestasi non Akademik dari siswa slow learner Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Kesulitan belajar yang di alami siswa slow leaner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat adalah Daya tangkap terhadap pelajaran sangat lambat, Komunikasi lamban dan tidak fokus, Kesulitan membaca dan berhitung, IQ Rendah, Mengajarnya harus pelan-pelan, Butuh 5-7 menit memahami pelajaran, Butuh 3-4 kali pengulangan pelajaran, Susah mengingat kalimat panjang tangkapdan perlu Membutuhkan waktu 5-10 menit untuk memulai mengerjakan Tugas 2. Cara Pendamping terhadap siswa slow learner di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat adalah Melibatkan teman sebaya, Perhatian khusus mata yang terus tertuju kepada siswa slow learner, Pembelajara dengan pengulangan, Kesabaran, Tekun dan telaten, Pendisiplinan untuk pertanggung jawaban, Ketelaten, Pemberian motivasi, Remidi, Mendoakan mereka, Pemberian hadiah, Membangun suasan kelas yang kondusif, Keprihatinan untuk menolong, Tambahan belajar setelah pulang
199 sekolah. Membangun hubungan dengan orang tua, dan Pendekatan personal terhadap emosinya. 3. Hasil pendampingan siswa slow learner terhadap pencapaian peningkatan prestasi belajar akademik di Sekolah Dasar Maranatha 01 Semaran Barat adalah mengalami kenaikan kelas, adanya Peningkatan Peningkatan nilai Akademis berdasarkan KKM 75 ( 77 - 81 ), dan Memiliki kecerdasan dalam mata pelajaran tertentu yaitu Matematika. 4. Hasil pendampingan siswa slow learner kelas 3- 5 di sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat terhadap pencapaian peningkatan prestasi belajar non akademik adalah sebenarnya siswa slow learner mempunyai kemampuan menari untuk siswa slow learner kelas 4 namun kurang diperhatikan, dan mempunyai keberanian memimpin upacara bendera di sekolah untuk siswa slow learner kelas 3 dan kemampuan menggambar untuk siswa slow learner kelas 5, yang sebenarnya bisa ditingkatkan dan dikembangkan. 5,2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut : 5.2.1 Secara Teoritis 1. Dalam pemberian bimbingan belajar kepada siswa slow learner hendaknya guru bisa lebih fokus dan tidak menyamakan pelajaran dengan anak yang normal pada umumnya.
200 2. Untuk guru perlu mendapatka pelatihan dalam menangani siswa slow learner secara khusus, supaya ada hasil yang baik dalam menangani 3. Perlunya materi pembelajaran khusus dan praktis yang mudah dimengerti oleh siswa slow learner dalam pembelajaran dikelas. 4. Guru hendaknya memberikan penguatan berupa pujian atau hadiah untuk memotivasi siswa dalam belajar. 5. Guru kelas hendaknya membuat buku penghubung sebagai media komunikasi dengan orang tua untuk menyampaikan perkembangan belajar siswa, baik siswa slow learner maupun siswa lainnya 5.2.2 Secara Praktis 1. Perlunya sarana prasaran untuk menunjang kemampuan bakat yang dimiliki oleh siswa slow learner agar kemampuan dalam bidang non akademik bisa terfasilitasi dan menjadi semakin baik. 2. Adanya ruang khusus untuk membimbing siswa slow learner agar saat pembelajaran bisa lebih tenang dan fokus. 3. Perlunya tenaga bimbingan penyuluhan ( BP) agar setiap anak bisa diketahuia kemampuan dan bakatnya yang bisa dikembangkan lebih lanjut. 4. Mengusulkan kepada yayasan yang menaungi Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat untuk menambahkan fasilatas dan tenaga pengajar yang professional agat ada kemajuan untuk siswa slow learner dan murid dari SD Maranatha 01 Semarang Barat.
201 5. Perlu melibatkan siswa slow learner yang punya bakat menggambar atau kesenian untuk diikutkan dalam kujaraan atau lomba antar sekolah atau instasi pemerintah atau swasta.
202 DAFTAR PUSTAKA Bible Work –c: Program file \\ biblework 7\\init\\ bw 700. Swc kitab injil lukas 24 :25 https://www.aktual.com/manfaat-sentuhan-kasih-sayang-bagi-kesehatan/ https://lifestyle.kompas.com/read/2014/11/10/163000923/Anak.Berkebutuha n.Khusus.Perlu Dukungan IDEA. Special Education Law Library:( Individuals with Disabilities Education Act 2004). Lembaga Alkitab Indodesia, perjanjian Lama dan perjanjian Baru Imamat 21: 17 ( Jakarta; 2011) Mendiknas Peratutan Pemerintah Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 Abdurahman, Mulyono. Pendidikan bagi anak dan berkesulitan dalam belajar.(Jakarata : Rneka Cipta 2003) Abimanyu, Soli dan Manrihu, Thayeb.. Tehnik dan Laboratorium Konseling. (Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti1996) Anthony A. Hoekema, Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah (Surabaya: Momentum, 2010) Barlow, D. H. Anxiety and Its Disorders: The Nature and Treatment of Anxiety and Panic. Second Edition. (New York: The Guilford Press. 2002). Borah., R.R . Slow Learners: Role of Teachers and Guardians in Honing Hidden Skils. (International Journal of Educational Planning&Administration. ISSN 2249-3093 Volume 32013) Brammer, L.M dan Shostrom, E.L.. Therapeutic Psychology: Fundamental of Counseling and Psychoterapy: Fourth Edition. (New Jersey: Prentice Hall Inc1982)
203 Cahyaning, Suryaningrum, Tri Muji Ingarianti, Zainul Anwar, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan., “Pengembangan Model Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Pada Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Malang..”(Vol.04,No. 01,Fakultas Psikologi UMM, Januari 2016) Capuzzi, D., dan Gross, D.R.. Introduction to Counseling. (Needham Heights: Allyn and Bacon1991) Djadi, Jeremia, Diktat Angelologi, Antropologi, dan Hamartologi (Makassar: STT Jaffray Makassar, 2009) Geniofam, Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus, (Yogyakarta: Garailmu, 2010) Gibson, Robert L., Marianne H. Mitchell, Bimbingan Konselin (Yogyakarta:PustakaPelajar,2011) Gibson, R.L & M.H. Mitchell.. Introduction to Counseling and Guidance; 6th edition. (Englewood Cliffts New Jersey: Merrill, Prentice Hall 2003) Hartono dan Boy Soedarmadji, Psikolgi Konseling, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012) Henry, Matthew Notes: Verses: 16-24 program file Bible Work,7/init/bw 7.00swc Hikmawati, Fenti, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) Hopkins., Bill. The Child Who is a Slow Learner. Teachers Resource Manual. (Cortland:State University of New York 2008) Ibrahim, Nafsiah dan Partino, Pengantar Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, (Jayapura: FKIP Universitas Cenderawas, 1983) Latipun. Psikologi Konseling.( Malang: UMM Press. 2004) M. Entang, Diagnosa Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial (Jakarta : Remaja Rosdakarya, 1981) M Yusuf., Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Belajar. (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003)
204 Malayu S. P Hasibuan , Manajemen Dasar, dan. Masalah Pengertian. (Jakarta : PT Gunung Agung1996) Mappiare, Andi., Pengantar Konseling dan Psikloterapi. (Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada 2002) Mulyadi, Diagnosa Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap Kesulitan Belajar Khusus.(Jogjakarta, Nuha Litera, 2010) Mulawarman. Psikologi Konseling : Sebuah Pengantar bagi Konselor Pendidikan (Semarang: Universitas Negeri Semarang , 2016) Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) R.M. Drie S. Brotosudarmo, Etika Kristen untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007) Rumini. S Pengetahuan Subnormalitas Mental. (Yogyakarta: UNY, 1980). Rosjidan. Modul Pengantar Wawancara Konseling. (Malang: PPB FIP IKIPMalang1994) S. Willis, Sofyan. Konseling Keluarga,(Bandung:Alfabeta,2013), Siradji, Shahudi, Pengantar Bimbingan & Konseling, (Surabaya: PT. Revka Petra Media, 2012) Siagian, Sondang P . Teori Motivasi dan Aplikasinya. (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1995) Smart, Aqila, Anak Cacat Bukan Kiamat, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2010) Sukardi, Pengantar bimbingan konseling di sekolah, (Bandung: Rineka Cipta, 1996) Surya, Moh, Tehnik-tehnik konseling individu, (Bandung: CV Ilmu, 1995) Suryana, Ermis, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Palembang: Noer Fikri Offset)
205 Somantri, T Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika Aditama, 2007) Sugiyo, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Semarang:Widya Karya,2012) Tansley, AE & Gulliford. RThe Education of Slow Learning Children. (London: Routledge Paper Back, 1977) Winkel, Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1978)
206 LAMPIRAN 1. Wawancara dengan wali kelas 3 Sekolah Dasar Maranatha Semarang Barat Hari / Tanggal : Senin, 24 juni 2019 Waktu : 10:21- 11.00 Tempat : Ruang kelas 5 Subjek : Guru kelas 3 Usia : 42 Tahun Pelaku Pernyataan Bny 01 Selamat pagi Ibu, sekarang mengajar kelas berapa ? Eny 01 Selamat pagi juga bapak, saya sekarang wali kelas 3 Bny 02 Terima kasih untuk waktunya untuk saya bisa bercakap-cakap. Besar harapan saya dalam wawancara saya mendapatkan Eny 02 informasi tentang anak slow learner. Jika boleh tahu dalam kelas Bny 03 3 apakah ada anak yang mengalami kesulitan belajar atau slow Eny 03 learner ? Dikelas 3 ada dua orang anak yang ABK. Yang satu autis dan Bny 04 yang satunya lagi slow learner. Eny 04 Sejauh mana ibu memahami kalau anak itu slow learner? Bny 05 Kalau menurut saya slow learner adalah anak yang secara daya tangkap terhadap pelajaran sangat lambat Dari tingkah langkunyapun terkadang tidak sesuai dengan usianya, seperti yang ada dikelas 3 mereka kalau diajak ngomong susah untuk menagkapnya dan kalaupun menjawabnya lama dan terkadang tidak nyambung Dan anak slow learner ini juga gampang nangis serta mudah marah, karena jengkel sendiri dengan ketidak bisaannya. Terkadang ketika mereka menangis saya menggoda mereka kalau nangis terus nanti saya anter ke TK Selain itu apa lagi yang ibu ibu ketahui terhadap kondisi anak slow learner? Secara fisik mereka normal seperti anak pada umumnya. Tetapi daya tangkap terhadap pelajaran yang mereka agak kurang dalam hal ini IQ yang rendah. Menurut ibu kesulitan apa saja yang dialami oleh anak slow
207 Eny 05 learner ? Kalau anak slow learner kesulitan yang mereka alami adalah Bny 06 dalam membaca, sebab membaca adalah bagian penting atau Eny 6 dasar.bagi pendidikan sebab jika seorang anak tidak bisa membaca maka akan mengalami kesulitan kepada pelajaran yang Bny 07 lain. Eny 07 Biasanya kalau setiap istirahat atau sat pulang sekolah saya Bny 08 terkadang menahan mereka untuk membaca namun ya Eny 08 bagaimana, mungkin memang daya tangkapnya yang kurang Bny 09 maka perlu harus dengan kesabaran Eny 09 Bagaimana dengan orang tuanya ketika mengerti bahwa anak slow learner ? Bny 10 Kalau dengan orang tua biasanya saya selalu panggil agar Eny 10 mereka juga mengerti akan pertumbuhan dan perkembangan dari kemampuan belajar mereka. Biasanya saya sampaikan TKD ( tes kemampuan dasar ) yaitu membaca menulis dan berhitung Harapanya orang tua juga ambil serta untuk mengajarkan anak slow learner waktu dirumah untuk membaca, menulis dan berhitung agar, ketika mengikuti pelajaran tidak ketinggalan jauh. tes kemampuan dasar bukankah sudah diberikan kepada anak kelas 1? Untuk TKD diberikan kepada anak kelas 3, dalam hal ini ada tes harian, mid semester dan semester yang tujuannya untuk mengetahui perkembangan kemampuan belajar mereka. Dan ini diberikan kepada semua anak dikelas 3. Dan bagaimana dengan anak slow learner dengan TKDnya? Mereka juga mengikuti, dan hasilnya pada waktu TKD bias dikatakan kurang dari yang diharapkan maka, cara yang bisa saya lakukan adalah dengan mendampingi anak slow learner sebab, jika dibiarkan meraka susah mengikuti TKDnya. Kan ibu seorang diri di kelas bagaimana cara untuk menolong 2 orang Abk ini Biasanya kalau saya dikelas saya meminta tolong teman sekelas yang bisa dalam pelajaran untuk membantu mereka. Karena justru dengan cara itu juga sangat efektif untuk menolong anak slow learner memahami pelajaran karena mereka tidak canggung atau malu. Apakah temanya bisa memahami kekurangan anak slow learner? Bisanya dengan teman sebaya mereka malah mudah untuk
208 Bny 11 menangkap pelajaran karena mereka tidak malu dan temannya Eny 11 juga kalau membimbing juga lebih enak. Teman yang membantu lebih tlaten dan ketika memberikan bantuan bimbingan juga kan Bny 12 mereka sudah biasa mengerjakannya. Eny 12 Jadi terkadang ketika saya menanganki ABK yang lain saya juga minta bantuan teman sebayanya. Bny 13 Jika memang dirasa dari teman belum mampu biasanya apa yang ibu lakukan untuk menolong anak slow Learner ? Untuk mengetahui apakah anak slow Learner yang dibantu temannya ini bisa atau tidak saya biasanya lakukan tes ulang untuk mengetahui sejauh mana kemajuannya. Nah dari wajahnya kita bisa lihat apakah anak ini memahami atau tidak, sebab anak slow Learner mudah sekali dipahami jika dia tidak paham dengan apa yang harus dierjakannya, biasanya wajahnya seperti orang bingung dan cenderung bengong dan liat kanan kiri tetapi tidak melakukan apa-apa. Kalua saya melihat hal itu saya langsung damping dia dan arahkan apa yang menjadi kesulitannya, saya biasanya mendektekan dan dia mengikutinya. Dan teman sebayanya juga saya aja untuk membantu mereka. Dan itu yang saya ajak mereka yang punya rengking. Apa yang iku ketahui penyebab dari slow Learner Dari keterangan orang tuanya yang ketika saya ajak bicara akan keberadaan anak slow Learner ini mereka juga kurang paham, tetapi yang saya pernah baca bahwa mereka yang slow Learner disebabkan karena kurang Gisi saat dalam kandungan, dan itu saya bisa sadari karena memang keberadaan keluarga dari anak ini yang memang kurang mampu dan juga karena asupan makan yang saat dalam kandungan juga kurang. Saya juga Tanya-tanya kepada guru TK dan guru sebelumnya, bahwa memang anak ini cenderungnya malas dan tidak ada semangat untuk belajar. Dan dari guru sebelumnya mereka kalau dikelas susah mengingat, tetapi untuk cara yang dipakai untuk menolong mereka adalah megikuti apa yang dituliskan atau mencontek mereka bisa. Hal yang dikelas sekarang ini kesulitan untuk mendengar dan mengingat adalah ketika ia di dekte yang memang bagian dari TKD Pada waktu saya mendektakan seuatu kalimat hal yang lucu ia tidak menuliskan kalimat yang saya katakana tetapi ia menulis “ Eni, eni eni “ jadi yang ditulis malah nama gurunya. Jika dirasa kesulitan belajar anak slow Learner luar bisa, apa
209 Eny 13 yang ibu lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mereka ? Untuk mendukungnya kalau pas waktu istirahat keluar kelas, dan Bny 14 biasanya saya memanggil mereka anak slow Learner untuk Eny 14 latihan membaca dari buku cerita tersebut dan terkadang dari buku cerita tersebut saya bertanya kepada kereka tentang apa Bny 15 yang mereka baca untuk mereka menceritakan kembali. Eny 15 Tujunanya agar daya ingat mereka akan apa yang mereka tela Bny 16 terima semakin kuat. Eny 16 Tapi ya begitu selalu lupa dari apa yang mereka lihat atau baca. Hal yang lucu dari mereka. Saat melihat gambar caber mereka membacanya bukan cabe, tetapi Lombok dan sebagainya sampai saya geli sendiri jika bersama mereka. Namu itulah tantangan terbesar untuk dapat menolong mereka untuk bisa maju dalam pendidikan Saya juga tidak jemu-jemu memberikan soal kepada mereka disaat istirahat atau saat mereka pulang sekolah. Apa lagi yang ibu lakukan untuk menolong mereka agar benar- benar mereka dapat meningkat dalam pembelajaran mereka? Saya terkadang “menakuti mereka” dengan mengatakan kalau kamu seperti ini terus bisa-bisa kamu tidak naik kelas dan tertinggal dengan teman-temanmu. Hal itu bukan saya pakai untuk menakut-nakuti tetapi untuk memotivasi mereka untuk berusaha keras dan meningkatkan kempuan mereka. Terkadang saya juga konfirmasi orang tuanya apakah mereka juga membantu mengajarkan pelajaran kepada mereka. Dan menurut orang tua juga kadang mereka mengeleskan anak mereka, tapi ya begitu terkadang belum aja kemajuan, yang jengkel malah guru lesnya karena kurang sabar. Apakah dengan kesulitan belajar yang mereka alami apakah mereka naik kelas bu ? Ya naik kelas pak, dan hal itu juga disesuaikan dengan KKMnya ? Bagaimana caranya agar mereka bisa mencapai KKM yang diwajib mereka raih jika mereka mengalami kesulitan dalam belajar. Memang pada dasarnya anak slow Learner harus naik kelas. Namun untuk sampai kesana mereka harus melalui tahap Remidi. Melalui remidi inilah maka KKMya bisa tercapai. Untuk remidi sendiri yang biasa saya lakukan adalah dengan mengerjakan tugas yang mereka harus kerjakan sendiri tanpa didampingi oleh teman. Jika mereka bisa mengerjakan tugas tersebut maka sudah dinyatakan lulus tes.
210 Bny 17 Tetapi jika soal yang dikerjakanya belum atau tidak bisa maka Eny 17 remidi lagi dengan cara saya menurunkan derajat soalnya, saya memintanya untuk mengerjakannya hingga benar, namun jika Bny 18 belum bisa lagi maka saya memberikan soal Tanya jawab Eny 18 dengan soal yang ringan. Kalua belum bisa maka saya ulang- Bny 19 ulang hingga bisa dan dinyatakan berhasil. Eny 19 Tindakan apa lagi yang ibu lakukan untuk supaya mereka lebih lagi bisa berhasil alam mengatasi kesulitan mereka Bny 20 Yang saya lakukan adalah kenyaman mereka dulu, kenyamanan Eny 20 itu dapat dilakukan dengan membangun relasi dengan mereka. Suasana yang nyaman membuat mereka lebih tenan. Dan hal itu saya lakukan setelah pulang sekolah, disat teman- teman mereka pulang mereka tetap tinggal untuk melanjutkan pelajaran mereka yang belum tuntas. Supaya mereka tidak lapar mereka saya suru membawa bekal sendiri dari rumah dan dalam setelah itu saya mengajarkan apa yang dirasa sulit saat dikelas tadi. Selain kesulitan belajar, sebenarnya apakah ada sesuatu yang sebenarnya bisa dikembangkan dari anak slow Learner semisal tari atau menyanyi ? Kalau dikelas 3 ada ekstra tari dan anak slow Learner ini juga ikut dan pernah sih mereka melakukan pentas saat acara perpisahan dan natal. Pernah juga mereka ikut lomba namun belum juara Artinya ada bakat lain yang bisa dikembangkan dari anak slow Learner diluar akademik ? Sejauh ini untuk anak yang slow Learner belum ada, tetapi anak yang tuna runggu saya lihat memang punya bakat tari Karena dia pernah juara untuk kelas difabel. Tetapi untuk anak yang slow Learner belum ada, tetapi pernah dicoba juga masih biasa-biasa saja. Sebenarnya dari apa yang ibu sampaikan sebenarnya ada yang bisa digali untuk dikembangkan dari anak slow Learner, apakah sekolah menyediakan fasilitas untuk mengembangkan bakat minat mereka diluar akadenis ? Untuk sekolah Maranatha belum banyak ekstra yang dikembangkan karea keterbatasan dari pengejar dan memang guru kelas terbatas dengan kelasnya masing-masing, sehingga untuk melihat kemampuan mereka diluar akademis juga kurang begitu diperhatikan. Memang kasihan juga jika mereka nantinya tidak bisa apa-apa.
211 Bny 21 Selain pendampingan dikelas apa saja yang ibu lakukan untuk Eny 21 anak slow Learner bisa mengalami perkembangan baik emosional atau kehidupan rohaninya ? Bny 22 Saya selalu mendoakan mereka agar mereka mengalami Eny 22 pertolongan Tuhan. Dan juga keakraban yang saya buat dikelas Bny 23 terkadang kita mengadakan perjamuan kasih, tujuannya saling Eny 24 kenal dan saling tolong menolong dalam kasih. Dikelas kegiatan apa saja yang bisa melibatkan anak slow Bny 25 Learner ? Eny 25 Ada yang istimewa dari anak slow Learner saat upacara bendera, ia pernah menjadi komandan pleton saat upacara bendera. Bny 26 Tugasnya menyiapkan barisan Eny 26 Itukan hebat bu, sebab untuk menjadi komandan pleton kan harus punya keberanian diri dan kepercayaan diri. Bagaimana Bny 27 caranya ? Eny 27 Pada waktu saya tunjuk menjadi komandan pleton dia langsung Bny 28 mau. Dan senang sekali dia melakukannya. Sehingga setiap minggu saya selalu pasang dia menjadi komandan pleton upacara. Artinya dia bisa melakukan apa yang menjadi kesukaannya, Ia juga sih pak, apa karena kami guru tidak pernah melihat sisi lain yang mereka miliki, kami hanya selalu berfokus pada pelajaran. Sedangkan dibalik kekurangannya ia memiliki kelebihan. Ya memang seharusnya anak seperti itu memang harus di fasilitasi, tetapi untuk sekolah Maranatha memang belum ada yang bisa dipakai untuk mengembangkan mereka. Itu yang kadang memang perlu kami pikirkan dan usahakan, sebab kasihan mereka jika tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka bisa dapatkan. Anak slow Learner ini jika dikembangkan sebenarnya kan juga luar biasa apa lagi kepercayaan dirinya bisa dibangun Memang dia perlu dikembangkan tetapi tenaganya yang melakukan ditempat ini belum ada Ya saya melakukanya sebisa saya saja. Bagaimana dengan penilaian hariannya apakah ada peningkatan bu ? Untuk penilaian hariannya ya memang sedikit ada peningkatan meskipun tidak seperti teman-temannya, Cuma ya lumayan lah untuk mereka. Pendampingan apa lagi yang biasa ibu lakukan selain yang telah kita bicarakan
212 Eny 28 Kalau saya lebih banyak dari hati atau kasih sayang yang tulus dan kepedulian terhadap mereka Bny 29 Kalau tidak dari hati bisa-bisa stress saya pak. La ngajari anak Eny 29 yang susah menangkap pelajaran itu ibarat mendorong mobil mogok yang bannya kempis ha ha ha ha.. namun dengan hati dan kesebaran serta mendoakan maka belas kasihan itu tumbuh saat mengajari mereka. Terima kasih ibu untuk informasinya maaf telah merepotkan jika ada informasi saya mohon jijin untuk mewanwarai ibu lagi. Sama- sama bapak 2. Wawancara dengan wali kelas 4 Sekolah Dasar Maranatha Semarang Barat Hari / Tanggal : jumat 21 Juni 2019 Tempat : Ruang kelas 4 Waktu : 09:56-10.40 Subjek : Guru Kelas 4 Usia : 54 tahun. Pada wawancara ini untuk mengetahui apakah wali kelas 4 melakukan perannya sebagai pendamping konseling kepada anak slow learner yang ada di dalam kelas 4. Pelaku Pernyataan DC 1 Selamat pagi Bapak Bp 1 Selamat pagi DC 2 Jika boleh tahu bapak mengajar kelas berapa Bp 2 Kelas empat DC 3 Kalau dikelas ada berapa murid? BP 3 Ada sembilan belas anak DC 4 Kalau yang anak berkebutuhan khusus ada berapa kira-kira Bp 4 Ada sekitar empat orang DC 5 Kalau yang slow learner dari yang empat orang ada berapa Bp 5 Ada dua orang, wah itu kriteria berat sangat berat sekali untuk menangkap pelajaran. DC 6 Maksudnya kriteria berat untuk menangkap pelajaran maksudnya bagaimana ya bapak ? Bp 6 Kriteria berat maksudnya kalau saya mengajari membaca
213 DC 7 ABCD urut itu hafal namun ketika dilompati hurufnya lupa Bp 7 Kok bisa begitu DC 8 Jadi mereka yang dua orang ini belum bisa membaca, dan Bp 8 susah untuk memahami kalimat yang panjang, terutama soal DC 9 cerita mereka mengalai kesulitan Bp 9 Kalau begitu cara bapak menangani mereka bagaimana ? Ya memang harus telaten, sabar dalam menghadapi mereka , DC 10 dan perhatian khusus Bp 10 Selain itu apa lagi yang bapak kerjakan untuk menolong DC 11 mereka supaya bisa mengikuti pelajaran Bp 11 Ada tambahan pelajaran setelah mereka pulang sekolah seperti membaca DC 12 Apa yang mereka belum bisa lakukan waktu dikelas kurang BP 12 lebih tiga puluh menit hanya untuk latihan membaca Selain itu apa yang khususselain latihan membaca ? DC 13 Biasanya saya tambahi pelajaran setelah pulang sekolah. Bp 13 Kesulitan belajar apa lagi yang bapak temui dalam kelas terhadap anak slow learner. DC 14 Dalam hal berhitung mereka juga mengalami kesulitan. Menghitung 1 sampai 10 mereka bisa tetapi jika sudah sampai Bp 14 angka 11 mereka mulai mikir cukup lama Apa lagi yang bapa cermati dari anak slow learner. DC 15 Mereka juga susah sekali diajak ngomong, kalaupun diajak Bp 15 ngomong kadang ndak nyambung dan untuk membalas omongan juga lama dan kadang tidak nyambung. DC 16 Apakah bapa mengerti kriteria bahwa anak itu dianggap sebagai anak yang slow learner.? Kalau saya kurang paham apa itu anak slow learner.sebab saya hanya tahu mereka-reka bahwa ini anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar dan berfikir Apakah bapak sudah pernah menerima pelatihan menangani ABK atau slow learner.secara khusus yang diselenggarakan oleh sekolah atau kedinasan ? Belum pernah, saya kalau ada yang tidak mengerti bertanya kepada teman-teman guru yang pernah mendapatkan pelatihan penanganan anak ABK Bagai mana dengan kondisi fisisk anak slow learner. Secara fisik dan penampilan anak slow learner. Ndak ada bedanya dengan anak-anak normal pada umumnya, mereka bermain dal beraktifitas sama seperti anak pada umumnya. Selain cara penanganan yang sudah bapak sampaikan, apakah
214 Bp 16 ada cara lagi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak slow learner? DC 17 Saya menghubungi orang taunya untuk bekerjasama dengan Bp 17 sekolah dalam menolong kemajuan belajar anak saat dirumah, DC 18 memang orang tua secara langsung memberikan les pribadi Bp 18 kepada mereka dan juga memnggil guru les. DC 19 Namun menurut cerita orang tua anak yang slow learner guru Bp 19 lesnya banyak yang kurang sabar dalam mendidik mereka karena ya itu susah diajari. DC 20 Bahkan pernah diterapi supaya bias menangkap pelajaran Bp 20 tetapi sekarang berhenti Mengapa kok diberhentikan pak ? DC 21 Karena tidak ada hasilnya dan mahal, selain itu cara terapinya ndak ada bedanya dengan orang ngelesi. Dan akhirnya ya dikembalikan kesekolah lagi Apa tanggapan orang tua dengan kondisi anak mereka yang mengalami kesulitan belajar. Mereka kebanyakan bertanya kembali kepada saya selaku guru, dan itu bagi saya adalah hal sesuatu yang biasa karena memang kebanyakan anak yang mengalami keterlambatan belajar orang tua cenderung tidak begitu memperhatikan dan mereka hanya menyerahkan kepada sekolah. Dalam evaluasi belajar adakah perkembangan kemajuan yang signifikan dari anak slow learner yang bapak tangani. Ada peningkatan dalam akademisnya. Seperti contoh ketika mereka mengalami sulit membaca dan menulis, sekarang mereka sudah bisa mengeja dan menulis bahkan berhitung, meskipun jika dibandingkan dengan mereka yang normal. Namun saya juga melihat dari setiap les atau saat tambahan belajar setelah pulang sekolah itu juga sangat membantu mereka dalam mengikuti pelajaran Cara mereka untuk memudahkan mereka untuk bisa meningkat dalam mengikuti pelajaran yang bapak lakukan bagaimana Kalau yang saya lakukan adalah memberikan contoh yang harus mereka lakukan, seperti ketika saya menuliskan huruf A B C D atau suatu kalimat mereka harus menuliskan satu halaman. Pada saat mereka menulis kan ya bisa tetapi lama kelamaan tidak membentuk tulisan lagi yang dicontohkan. Apa karena mereka kecapekan menulis
215 Bp 21 Kalau capek si ndak ya, mungkin karena mereka malas DC 22 melakukan karena kurang pahamnya. Bp 22 Namun hal itu saya lakukan terus menerus dengan tekun sampai ia benar-benar bisa melakukan dengan benar. DC 23 Artinya untuk mengajari anak slow learner memang Bp 23 dibutuhkan kesabaran dan ketekunan ya pak ? Wah, kalau menangani anak slow learner tidak sabar kita bisa DC 24 stress pak. Setiap hari kita mengurusi anak didik yang banyak Bp 24 dengan kesulitan masing-masing dan ditambah dengan DC 25 mereka yang mengalami kesulitan belajar, jika kita sebagai Bp 25 guru tidak sabar dan mendapat kasih karunia Tuhan bisa-bisa anak slow learner kita abaikan. Sebagai cotoh ada salah anak dari sekolah negeri sampai pindah ke sekolah ini yak karena tidak sabar menangani mereka. Memang harus sabar dan tlaten pak untuk menolong mereka untuk bisa mengikuti pelajaran. Bagaimana proses penilaian anak slow learner di dalam kelas? Berdasarkan kurikulum 2013 proses dalam penilaian anak dalam kelas adalah bagaimana anak mengikuti proses belajar mengajar. Memang untuk anak yang slow learner dalam penilaiannya kita bedakan dengan anak yang normal pada umumnya. Namun dalam proses peningkatan perkembangan belajarnya itulah yang kita nilai. Kalaupun mereka waktu ulangan mendapat nilai yang rendah itu sudah biasa. Jika mereka mendapatka nilai yang kurang apa yang biasa bapa terapkan untuk meningkatkan nilai mereka ? Sesuai aturan maka ada remidi yang harus mereka lakukan. Untuk remidi anak slow learner apakah sama dengan anak yang normal pada umumnya ? Memang dalam penilaian dalam ujian semua murid mendapatkan bobot soal yang sama, sebab itu aturan dari pemerintah. Namun jika ada yang remidi, maka mereka yang normal dalam pembelajaran dengan mereka yang slow learner maka, dalam remidinya juga dibedakan Artinya Jika seorang anak yang normal dalam pembelajaran mendapat remidi maka soalnya tidak jauh beda dengan soal yang diujikan karena mereka kami anggap mampu mengerjakan.
216 DC 26 Namun untuk anak slow learner soal remidinya kita bedakan Bp 26 Jika soalnya matematika contoh 234 + 25 = 259 bagi anak normal mereka bisa mengerjakan DC 27 tetapi untuk anak slow learner soal seperti itu sulit untuk Bp 27 dikerjakan. Maka soalnya kami sederhanakan DC 28 Contoh 20 +5 = … Bp 28 Bagi anak slow learner kelas 4 sekalipun, kadang soal seperti ini susah untuk mereka jawab. Maka bobotnya kami turunkan Contoh 10 + 3 = … Kalau mereka bisa menjawab artinya mereka dinyatakan berhasil. Kalau mereka seandainya dengan soal yang disederhanaka sedemikian rupa mereka belum bisa juga apa yang bapak biasa lakukan kepada mereka? Kalaupun mereka belum bisa mengerjakan soal maka cara yang kami gunakan adalah dengan pertanyaan secara verbal atau Tanya jawab sampai anakslow learner ini bisa menjawab. Kebiasaan Tanya jawab terutama matematika yang mereka anggap susah seperti perkalian, kita lakukan setiap pulang sekolah Dan biasanya yang paling terakhir adalah anak slow learner, karena mereka yang susah untuk mengingat Tetapi itu juga bagian pembelajaran bagi mereka untuk bisa berfikir dan mudah mengingat Bagaimana cara untuk memudahkan mengajarkan pelajaran kepada anak slow learner seperti perkalian matematika Untuk mengajarkan Anak slow learner mampu perkalian yang biasa kami lakukan dan yang mereka uda ingat adalah dengan angka yang sama semisal 1x 1, 2x2, 3 x 3 dst dan baru merubah soalnya. Memang lama tetapi hal itu sangat memudahkan mereka Dan soalnya yang terjangkau dengan kemampuan berfikirnya. Bagaimana dengan evaluasi pembelajarannya seperti pencatatan diraportnya ? Kadang saya juga agak bingung menilai anakslow learner dalam raport mereka. Namun berdasarkan ketentuan dinas pendidikan mereka tetap dinilai namun ya itu yang seperti kita bicarakan Penilaian anakslow learner hanya didapat dari proses mereka
217 DC 29 selama dikelas seperti kerajinan, absen, hubungan dengan Bp 29 sesama dan juga penilaian akademis harian disaat mereka ada dalam kelas dan mengerjakan tugas serta soal yang DC 30 diterimanya. Bp 30 KKM yang ditetapkan disekolah Maranatha kan 75 maka jika DC 31 mereka dalam mengerjakan tugas dan ulangan itu sangat Bp 31 membantu mereka. Dan ya memang nilai mereka yang anak DC 32 slow learner dirapot juga kita perhitungkan Bp 32 Apakah mereka harus naik kelas ? Mereka naik atau tidak naik memang berat untuk DC 33 memutuskan, namun berdasarkan keputusan dinas pendidikan Bp 33 anak slow learner diusahakan bisa naik kelas namun dalam penilaiannya dibedakan dengan anak yang normal. Namun tetap berpegang pada kriteria ketuntasan maksimal yaitu jika mereka tidak bisa mengikuti pelajaran matematika maka ia harus menyelesaikannya dengan remidi hingga KKmnya bisa mencapai 75 dan itu dinyatakan bisa naik kelas selain itu, penilaian harian juga membantu mereka yang slow learner bisa merubah nilai mereka diraport Apakah dari anak yang slow learner ini memiliki nilai yang bisa melebihi nilai dari temannya yang normal ? Kelihatanya belum ada, karena mereka yang slow learner biasanya selalu urutan yang paling bawa dari peringkat kelas. Adakah diantara mereka yang diluar akademis lebih menonjol semisal menyanyi, menggambar tari atau lainnya ? Sepertinya ada ya pak, ada diantara anak kelas 4 yang slow learner senang menggambar, Cuma ngambarnya asal-asalan dan ia menggambar seperti apa yang ada dipikiranya ya begitu kadang tidak berbentuk. Dalam dibidang seni yang alain atau olah raga apakah ada diantara mereka yang memiliki kelebihan ? Kalau olah raga keliatanya ngak ada ya, karena kecenderungan anak slow learner pada umumnya malas dan kalau diajak olah raga selalu menghindar, alasannya selalu bilang capek Kalau dalam hal menyanyi ada juga yang senang menyanyi, tetapi ya itu mereka nyanyi sesukanya dan kebanyakan lagu dangdut dan lagu yang biasa dinyanyikan ditelevisi mereka bisa mengikuti. Dan suaranya ya lumayan bagus Apakah ada pembinaan khusus atau ekstra untuk anak-anak yang memiliki bakat tertentu terutama anak slow learner Kalau disekolah maranatha masih belum ada ya pak, yak
218 DC 34 arena keterbatasan guru, kalaupun ada ya hanya sekedar saja Bp 34 kita membimbingnya tidak sampai kepada khusus. Wah sayang ya pak kalau anak slow learner yang memiliki DC 35 bakat jika tidak tervasilitasi. Karena kan jika mereka Bp 35 mempunyai prestasi diluar akademik kan sebenarnya juga DC 36 akan mengangkat nama sekolah. Bp 36 Ya bener juga si pak, cuman karena disini belum terpikirkan karena memang tidak ada guru khusus yang menangani bakat DC 37 terutama anak berkebutuhan khusus yang menjadi murid Bp 37 disekolah ini. DC 38 Tapi kemungkinan semester depan kita akan mulai karena Bp 38 kemarin kita kedatangan guru baru yang mengajar bahasa inggris dan mengajar music dan vocal. Ya mudah mudahan nanti bakat anak terutama yang slow learner bisa terfasilitasi dan dapat memajukan mereka dan sekolah. Jika dirata-rata dari 5-10 dalam kemampuan menyanyi mereka bapak memberi nilai berepa kepada mereka ? Kalau dinilai kemungkinan nilainya mungkin 7 ya, sebab jika dibandingkan dengan akan yang normal anak slow learner ini bisa dikatakan memiliki keberanian dikelas bahkan diupacara ia biasa bernyanyi. Artinya kemapuan anak ini harusnya bisa ditingkatkan Memang bisa pak tetapi dari pihak sekolah mempunyai keterbatasan dalam mengembangkan bakat menyanyi anak ini. Tapi dari yang saya lihat dia juga memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang sebenarnya bisa ditingkatkan. Apakah anak slow learner yang memiliki bakat nyanyi ini pernah mengikut perlombaan menyanyi baik dikelas atau diluar kelas ? Keliatanya pernah, cuman belum pernah menjadi juara, karena pesaingnya ya cukup bagus- bagus. Kembali lagi apa saja yang menjadi kesulitan bapak dalam membimbing anak slow learner ? Selain karena saya tidak pernah mendapatkan pelatihan khusus dalam menanggani anak slow learner menyebabkan saya kuwalahan dan akibatnya anak slow learner tertinggal dalam pelajaran. Apalagi yang saya pegang 19 anak itu tambah repot lagi, jadi ya begitu terkadang mereka yang slow learner jadi terabaikan. Sebenarnya saya kasihan juga melihat mereka tapi ya bagaimana lagi, namun saya tetap mengusahakan agar mereka bisa mencapai nilai yang
219 DC 39 diharapkan tanpa remidi. Bp 39 Adakah waktu khusus untuk anak slow learner diluar jam pelajaran. DC 40 Yang biasa saya lakukan ketika mengerjakan tugas, dengan Bp 40 menghampiri anak slow learner untuk melihat perkembanganya dan bertanya akan kesulitan dalam DC 41 mengerjakan. Dan jika itu diakhir pelajaran biasanya saya Bp 41 minta mereka tinggal sebentar untuk menyelesaikannya sampai benar. Saya membimbingnya dengan telaten agar ia DC 42 tidak tertinggal pelajaran jauh dengan temannya. Bp 42 Pendampingan apa lagi yang bapak bisa lakukan untuk menolong anak slow learner agar mencapai prestasi / pendidikan yang diinginkan ? Sebisa mungkin saya tetap akan kerjasa sama dengan orang tua agar bisa membantu meningkatkan kemampuan belajar anak slow learner saat dirumah agar saat disekolah tetap bisa mengikuti pembelajaran dikelas Dan seperti yang saya katakana diawal tadi bahwa pendampingan 30 menit setelah pulang sekolah tetap saya juga lakukan kepada mereka, meskipun bobot yang saya sampaikan lebih rendah dari apa yang diterima dikelas. Apakah bapak pernah melakukan pendisplinan kepada mereka saat tidak mengerjakan tugas atau pelajaran yangtidak dikerjakan. Kadang saya juga lakukan pendisplinan kepada mereka dan tujuannya hanya untuk mereka menyadari kesalahan serta mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab akan pekerjaannya. Dalam pendisiplinan tidak dengan fisik tetapi dengan mengerjakan soal yang belum dikerjakan sampai selesai, itu yang biasa saya lakukan. Hal apa lagi yang bapa lakukan untuk menolong mereka meskipun secara akademik kurang, namun nantinya kan mereka juga akan bekerja. Kadang hal itu juga yang saya pikirkan akan masa depan mereka. Kalau saat ini susah dalam belajar apalagi besok kalau sudah besar nanti, itu yang menjadi keprihatinan saya maka yang saya lakukan menolong mereka dengan yang sederhana seperti menyapu ngepel dan pekerjaan yang biasa dilakukan dirumah tangga. Pernah dalam acara retreat saya memberikan tugas pada anak slow learner untuk menyiapkan perlengkapan dan mengatur
220 DC 43 keperluan retreat tujuannya adalah untuk membiasakan Bp 43 mereka mengerjakan pekerjaan agar mereka juga memiliki keterampilan lain yang nantinya akan bermanfaat dalam dunia DC 44 kerja meskipu pekerjaan kasar. Bp 44 Dalam hal rohani apakah bapak mendoakan anak slow DC 45 learner ? Bp 45 Kalau itu pasti saya doakan, sebab itu menjadi pergumulan DC 46 saya setiap hari, saya mendoakan mereka satu persatu Bp 46 terutama yang slow learner sebab saya mengharapkan kelak mereka juga bisa sama seperti anak-anak normal pada umumnya. Hubungan anak slow learner dengan teman-temannya apakah baik-baik saja. Selama ini mereka dalam berteman baik-baik saja, dan sejak awal saya sudah sampaikan kepada mereka untuk tidak membully atau menggangu mereka. Karena jika ada anak yang mengganggu mereka maka saya sendiri yang akan bertindak. Sebab anak slow learner kalau marah mereka memukul dan berteriak-teriak itu akan membuat gaduh kelas atau sekolah Oleh sebab itu saya senantiasa menekankan kepada mereka untuk menolong teman mereka yang kesulitan belajar dan memberikan dukungana agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Kalau raport mereka apakah ada peningkatan nilai, semisal dari 70 menjadi 75 ? Kalau raport memang ada peningkatan karena, selama belajar di kelas mereka juga merasakan keinginan untuk bisa mengikuti pelajaran. Dan peningkatan itu juga cukup baik untuk mereka. Untuk mendorong mereka untuk benar-benar terpacu dalam pelajaran dan hari esok mereka apa yang bapak lakukan Disela-sela waktu saya juga Memberikan motivasi kepada mereka untuk memikirkan kedepannya, seperti saya sampaikan kalau nanti kamu mau masuk SMP coba pikirkan dari sekarang, dan saya selalu tekankan bahwa masa depanmu ada ditanganmu, jika kalian tidak menyiapkan dari sekarang kapan lagi, jangan menunda sebab kalau kalian menunda pasti akan timbul penyesalan. Dalam belajar saya juga menekankan Kesiapan mereka dalam belajar, artinya apakah mereka benar-benar mau untuk
221 DC 47 meningkat. Dan mereka juga respon dengan apa yang saya Bp 47 katakana, sehingga jika ada pelajaran diluar jam pelajaranpun mereka mau melakukan seperti tugas tambahan Juga saya mengingatkan mereka Jangan lupa berdoa, sebab takut akan Tuhan yang menjadikan kita bijak, dan belajarlah bersyukur kepada tuhan serta minta hikmat kecerdasan dalam hidupmu. Percayalah Tuhan akan memampukanmu dalam menempuh pendidikan. Dan saya sampaikan jangan malu untuk bertanya jika tidak bisa, kepada siapa saja kamu bisa Tanya kepada guru atau teman, dan apa yang mereka ajarkan dengarkan dan ulangi lagi. Hal –hal seperti itu yang bisa ditengah kelas saya sampaikan kepada murid-murid juga kepada anak slow learner. Terimakasih buat waktunya . jika ada yang kurang bolehkah saya mendapatkan informasi dari bapak. Dan jika ada raportnya saya boleh minta copiannya. Baik Bapak, dengan senang hati kami tunggu kedatangannya. 3. Wawancara dengan Wali kelas 5 Sekolah Dasar Maranatha 01 Semarang Barat Hari / Tanggal : senin, 24 Juni 2019 Waktu : 09:40- 10.30 Tempat : Ruang kelas 5 Subjek : Wali kelas 5 Usia : 47 tahun Pelaku Pernyataan DW 1 Selamat pagi ibu, saat ini ibu mengajar di kelas berapa ? SW 1 Selamat pagi Bapak, saat ini saya mengajar dikelas 5 DW 2 Terima kasih untuk kesempatannya saya bisa mewawancara ibu SW 2 Sejauh mana ibu ibu mengetahui tentang slow Learner ? Yang saya ketahui tentang anak slow Learner adalah anak yang secara fisik tidak ada bedanya dengan anak yang normal baik muka maupun tubuhnya secara utuh, namun dari pekirannya yang kurang, atau memiliki keterlambatan dalam
222 DW 3 berfikir. SW 3 Dalam hal ini anak slow Learner memiliki keterlambatan DW 4 dalam mengerjakan suatu pekerjaan. SW 4 Jika anak yang normal saat menyelesaikan soal membutuhkan DW 5 waktu 1- 2 menit untuk mengerjakan soal, namun anak slow SW 5 Learner membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit baru bisa mengerjakan. Dan itupun tidak seperti yang diharapkan DW 6 Mereka sebenarnya bisa tetapi perlu memerlukan waktu yang SW 6 lebih lama. Dan masalahnya hanya pada keterlambatan saja dalam memahami atau menyelesaikan suatu tugas. Kesulitan yang mereka alami dalam belajar itu meliputi apa saja yang ibu ketahui ? Mereka sebenarnya tidak mengalami kesulitan, normal , Cuma pemahamanya yang mereka perlukan membutuhkan waktu lama. Tetapi kadang juga bisa cepat. Tetapi jika sudah sampai pada titik tertentu dia bisa memahami. Berapa banyak kali yang diperluka agar mereka memahami yang diajarkan atau disampaikan ? Kalau anak slow learner perlu membutuhkan 3 sampai 4 kali agar bisa memahami apa yang kita ajarkan. Dan kuncinya adalah saat kita menerangkan anak itu harus fokus dengan apa yang kita terangkan atau konsentrasi Tetapi anak slow learner kan tidak seperti anak pada umumnya yang mudah untuk focus atau konsentrasi ? Langkah yang bisa kita lakukan terhadap anak slow learner saat menerangkan maka mata kita sebagai guru juga harus selalu melihat kearah dia, sesekali kita kesemua kelas tetapi terkhusus kepada mereka. Jika anak yang slow learner ini tidak perhatian saya akan panggil namanya Jadi kitapun menjadi guru juga harus ekstra konsentrasi kalau terlewatkan maka dia akan bingung. Meskipu sudah diterangkan pun ia masi tidak bisa memahaminya. Ya harus tekun dan tlaten Yang menjadi penyebab keterlambatan anak slow learner menurut pemahaman ibu Lambat dalam arti anak ini memang terkondisikan dari lahir, mungkin saat umur 1-2 tahun belum kelihatan, tetapi ketika TK sudah mulai terlihat meskipun belum begitu jelas, tetapi ketika sudah umur 6 atau masuk SD kelambatan itu sudah bisa dirasasan. Sebab saat di SD sudah dikenalkan Baca, Tulis dan berhitung. Dan kebanyakan dari anak slow learner saat umur 6
223 DW 7 tahun lama untuk memahaminya. SW 7 Dan itu juga tergantung dari faktor orang tua yang mau mendukung anaknya. DW 8 Selain itu faktor gen atau saat ia ada dalam kandungan serta SW 8 Gisi yang ia dapatkan saat dalam kandungan juga mempengaharuhi anak mengapa sampai terjadi keterlambatan, DW 9 sebab asupan gisi dan ekonomi keluarga sangat menpengaruhi SW 9 pertumbuhan kecerdasan anak Berapa lama yang dibutuhkan untuk anak slow learner bisa DW 10 memahami membaca dan menulis SW 10 Anak slow learner sebenarnya tidak masalah dengan membaca dan menulis, tetapi yang sering kali terjadi memang mereka lama untuk mencernah tulisan. Mereka untuk bisa membaca atau menulis biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 7 menit baru bisa melakukan. Dan yang seringkali terjadi adalah orang tua sering tidak terlibat saat anak di Paud karena peran serta orang tua untuk membantu proses mereka mengenal huruf dan angkah. Di kelas 5 adakah anak yang slow learner? Di kelas 5 ada anak slow learner yang satu laki-laki dan yang satu perempuan, tetapi mereka saat masuk tidak dari kelas 1, mereka pindahan dari sekolah lain daerah krapyak, anak ini masuk saat masuk kelas 3, sebab sekolah sebelumnya tidak mampu menangani anak slow learner, menurut orang tua yang mengantarnya saat pindah mereka sering diabaikan dan diperlakukan tidak selayaknya anak yang sedang belajar. Mereka yang slow learner disekolah sebelumya justru dianggap sebagai penghambat dikelas. Alasan sekolah Maranatha mau menerima anak slow learner apa ? jika hal itu dianggap sebagai anak yang menghambat. Kalau dari kepala sekolah kita wajib menerima anak yang berkebutuhan khusus ( 5 % ) dari jumlah kelas dan 20 % dari jumlah murid sekolah, nah pas pada waktu itu belum ada anak yang slow learner Alasan lainnya karena memang misi dari sekolah adalah mencerdaskan setiap peserta didik dengan kasih sayang Memang pada dasarnya berat tetapi dengan kesabaran dan kasih ya akhirnya kita mampu melakukan. Dari proses penddikan dari anak slow learner adakah peningkatan yang ditunjukan? Ada, anak slow learner yang laki-laki ini memiliki kemajuan
224 DW 11 yang dibanding anak normal pada lainnya, sebab setiap saya SW 11 menerangkan saat kondisi baik ia fokus memperhatikan. Dan DW 12 ketika saya memberikan tugas seperti matematika ia bisa SW 12 mengerjakan lebih cepat dari anak-anak normal, jika anak DW 13 normal saat mengerjakan tugas membutuhkan waktu 5-7 menit SW 13 ia bisa 3-4 menit lebih cepat dibanding teman-teman lainnya Tetapi ketika dia sedang tidak Mood ya kerjaannya DW 14 menggambar. SW 14 Artinya anak ini lebih cerdas dari lainnya Ia memang ia cerdas dalam hal tertentu , saya juga heran melihat dia Bukanya anak slow learner memiliki keterlambatan Ia tetapi dalam hal ini salah seorang anak slow learner kelas 5 ini memiliki kelebihan yang berbeda dengan anak slow learner pada umumnya. Tetapi dia slow learner Artinya kalau dilihat dari kemampuannya yang bisa dikatakan cerdas apakah ada peningkatan dengan nilai KKMnya ? Ada, ketika dia ada disekolah Maranatha ini justru peningkatan dalam nilainya meningkat dibanding dengan sekolah sebelumnya, saya tidak tahu masalahnya kenapa disekolah sebelumnya ia kurang bisa, tetapi justru di sekolah sini ia bisa baik dan meningkat. Tetapi ketika dia sedang tidak Mood ya kerjaannya menggambar. Dan gambarnya arahnya ke tembak- tembakan dan zombi Saya kurang paham apa yang menjadi imajinasinya Kalau dilihat apakah gambarnya bagus atau sekedar mengambar ? Sejauh ini kalau dia menggambar kelihatan bagus dan kadang ada cerita dari gambar itu. Ketika saya minta menceritakan akan gambarnya ia bisa menceritakan gambarnya dengan gamblang. Dan saat masuk di sekolah Maranatha ia cenderung menggambar Zombi dan kebanyakan nonton games Zombie. Dari perkembanganya saat dikelas 4 dia yang suka mengambar Zombie beralih kepada tembak-tembakan dan saat dikelas 5 ini, melakukan kegiatan mulai menggambar saat dikelas sudah mulai jarang, ia sekarang lebih perhatian dengan pelajaran. Dan untuk menggambarnya hanya diwaktu senggang atau ketika moodnya sedang buruk ia sering ngoceh dengan mulutnya seperti orang membunyikan tembak du du du du du dan itu muncul dari imajinasinya.
225 DW 15 Melihat perkembangan itu apakah orang tuanya mengetahui SW 15 dan dia kan suka Games bagaimana dengan tindakan orang tuanya dengan kemajuan pembelajaran anaknya DW 16 Saya juga menyampaikan kepada orang tuanya kalau saat SW 16 dirumah mohon main gamesnya dikurangi. Dan respon orang tua juga baik, orang tuanya pun DW 17 mengalihkan perhatian dengan memberikan kegiatan yang baik SW 17 seperti berenang, bersepeda yang mendukung kemampuan lain yang dimiliki oleh anak slow learner tersebut dan harapan DW 18 saya juga ia akan terus meningkat dalam perkembangannya SW 18 baik dalam aka demis maupun kesenangannya dalam DW 19 menggambar atau yang lainnya. Sebab kasihan jika ia kalau SW 19 tidak diarahkan. DW 20 Artinya pengaruh orang tua dan segala kegiatan yang dia lakukan bisa merubahnya Kemungkinan bisa hal itu terjadi, sebab menurut yang saya lihat bahwa saat ini ia mulai kelihatan tenang dan semakin dewasa, dibanding keadaan awal ia datang yang malas dan susah berfikir. Dengan semakin bertambah usia ia juga mulai mengalami banyak perubahan. Tetapi yang masih sulit dari anak slow learner ini adalah ia tidak gampang didekati apalagi orang yang belum dikenal. Ketika dengan saya pertama kali guja seperti itu tetapi sekarang lebih manut dan mudah diarahkan Selain menggambar adakah kelebihan lainnya yang bisa dikembangkan ? Saya lihat dia kesenangannya hanya menggambar, sebenarnya anak ini bisa ditingkatkan lagi dalam menggambarnya terutama untuk membuat komik dari imajinasinya. Tetapi ya itu jika moodnya mulai rendah ya ndloso lagi dan menggambar lagi. Dan kadang dikelas saya marahi supaya fokus lagi pada pelajaran. Sejauh mana perkembangan KKMnya ? Kalau saya lihat ada peningkatan dari KKMnya meskipun tidak banyak, namun saya anggap ada peningkatan Jika diukur dengan huruf E D C B A maka peningkatanya sampai mana Dari hasil raportnya peningkatan nilainya kalau dirata-rata ya dari C menjadi B- Artinya kan anak ini memiliki kemajuan akademis yang dapat ditingkatkan, sebab jika ada peningkatan dari C ke B- itukan menunjukan prsestasi ?
226 SW 20 Ya memang secara proses belajar ia mengalami peningkatan DW 21 nilai belajar meskipun tidak secara signifikan. SW 21 Dalam hal ini perubahan ini ada dari kelas 3- kelas 5 Apakah peningkatan nilai itu dari semua mata pelajaran DW 22 kalau anak slow learner kan berbeda dalam penilaiannya, SW 22 tetapi untuk kasus JR ini berbeda justru matematikanya ia lebih cerdas dibanding pelajaran menghafal, sebab anak seperti DW 23 JR ini saat menghafal susah karena anak slow learner bisanya SW 23 satu kata dan kalau dalam bentuk soal cerita dia akan mengalami kesulitan. DW 24 Berapa rata-rata nilai matematikanya SW 24 Untuk anak normal nilai rata-rata matematika 85 sudah bagus tetapi untuk anak slow learner nilai rata-rata 65 itu sudah DW 25 bagus karena pada waktu kelas 4 mencapai nilai 50 aja SW 25 susahnya minta ampun. Dan itu merupakan kemajuan bagi anak slow learner. Bagaimana cara ibu meningkatkan prestasi belajar anak slow learner hingga mencapai KKM yang diharapkan ? Cara untuk bisa mencapai KKMnya bagi anak slow learner adalah dengan pendampingan saat dia belajar. Karena pendampinga itu sangat menolong untuk dia semakin memahami kesulitan yang sedang ia hadapi saat dikelas, sebab saya kan tidak membeda-bedakan antara anak yang normal dan yang slow learner semua mendapat perlakuan yang sama. Cuma dalam hal tertentu anak slow learner harus mendapatkan perhatian yang ekstra. Ketika saya menjelaskan di kelas mata saya tetap tertuju kepada slow learner tujuannya apakah mereka memperhatikan saya atau tidak, jika ia tidak memperhatikan biasanya saya datangi. Dan ketika mereka mengerjakan tugas saya menghampirinya untuk membimbing. Selain itu apa lagi yang ibu lakukan untuk menolong KKMnya ? Untuk anak slow learner dalam menunjang KKMnya adalah dengan Remidi, remidi dan remidi, mengapa sebab hanya itu yang dapat membantunya, karena anak slow learner jarang bisa memenuhi nilai KKM saat mengerjakan soal dalam sekali langsung bisa. Cara remidi yang ibu lakukan bagaimana ? Untuk anak slow learner dalam remidi berbeda dengan anak normal pada umumnya, Jika anak normal remidi hanya sekali, berbeda dengan anak slow learner. Anak slow learner,bisa membutuhkan remidi 3-4
227 DW 26 kali. SW 26 Dan cara pemberian remidi dilakukan dengan menurunkan derajat soal semisal dalam remidi anak normal DW 27 345 SW 27 324 680 DW 28 289+ SW 28 ..... Maka soal untuk anak slow learner seperti 23 + 2= ... Dan itu jika dia tidak bisa ya kita turunkan lagi menjadi 5+ 7 = .... Jika dia bisa maka dinyatakan memenuhi KKMnya Namun jika tetap tidak bisa maka memberi pertanyaan dengan verbal sampai dia bisa dan itupun saya bantu. Selain pendampingan secara pembelajaran adakah pendampingan lain yang ibu lakukan Kalau pendampingan lain yang saya lakukan lebih kepada pendampingan emosinya, sebab anak seperti JR ini kalau sudah tidak mengerjakan apa-apa ia lebih banyak lari-lari sampai kadang kalau saya lihat dia sudah ngos-ngosan saya tarik dia untuk saya dudukkan untuk mengembalikan tenaga dan emosinya, sebab kalau tidak demikian saat jam pelajaran dimulai ia ngacau dan tidak fokus lagi dengan pelajaran. Makanya hal itu saya menjaganya. Bagaimana dengan hal kerohanian ? Kalau saya pribadi dengan murid kelas 5 saya selalu mendoakan mereka dan terkhusus bagi anak slow learner sebab bagi saya itu merupakan pergumulan dan harapan saya kelak ia bisa berbaur dengan masyarakat dan bermanfaat. Disekolah juga ada pembinaan rohani setiap hari sabtu Anak-anak wajib untuk mengikuti kegiatan itu dan kami guru- guru selalu mendoakan mereka yang merupakan bagian dalam pendampingan rohani. Selain itu untuk meningkatkan perkembangan belajarnya apa yang ibu lakukan untuk menolong mereka Biasanya dia pulangnya agak lambat, sebab ia harus menyelesaikan tugasnya yang belum selesai. Dengan menyelesaikan tuganya disaat semuanya pulang saya lebih konsen dengan anak ini hal itu saya lakukan setiap hari
228 DW 29 setelah pulang sekolah dan jam-jam istirahat. SW 29 Kenapa kita lakukan hal itu tujuannya adalah supaya ia tidak tertinggal jauh dengan teman-temannya saat besok mendapat DW 30 materi yang baru. SW 30 Memang orang tuanya juga memberikan les tambahan tetapi DW 31 sering guru lesnya yang menyerah dan akhirnya ya SW 31 dikembalikan kesekolah lagi. Makanya dengan cara memebrikan tambahan waktu belajar itu DW 32 yang biasa kami guru maranatha lakukan untuk menolong DW 32 ABK atau anak slow learner. Selain remidi untuk meningkatkan prestasi belajar anak slow learner ? Kalau dikelas saya lebih banyak melakukan pengulangan kepada mereka dan penekanan akan pelajaran tersebut, sebab bagi anak slow learner pengulangan adalah bagian yang sangat penting, sebab dengan pengulangan mereka memahami bahwa yang diajarkan bu guru itu penting. Tujuannya adalah untuk menangkap apa yang menjadi pembelajaran Kalau mereka mereka benar-benar belum bisa menangkap apa yang ibu terangkan di kelas maka langkah apa yang ibu lakukan untuk menolong mereka Kalau mereka tidak juga bisa menangkap apa yang saya sampaikan, maka jurus terakhir yang saya lakukan adalah dengan tanya jawab, sebab dengan tanya jawab mereka kan fokus dengan saya dan lebih mudah menerima apa yang saya sampaikan Adakah cara lain yang ibu lakukan untuk merangsang mereka untuk terus berkembang dalam pembelajaran mereka ? Motivasi, sebab dengan memotivasi mereka maka itu juga akan membantu anak slow learner untuk semangat dalam belajar, seperti contoh, kadang saya sampaikan kepad mereka, kalau kamu tidak mau belajar maka kamu akan tertinggal terus dan nanti kamu tidak akan bisa kerja karena tidak ada ijasah. Memang pernyataan itu seperti ancaman tetapi itu sangat menolong mereka untuk mereka berfikir agar tidak tinggal kelas dan mereka menyadari bahwa mereka memiliki masa depan. Kembali kepada kemampuan non akademik, tadi kan ada anak slow learner yang memiliki kemampuan menggambar yang sebenarnya bisa dikembangkan,apakah ada sarana yang dapat memfasilitasi bakat menggambar anak ini ? Sejauh ini belum ada ya pak, sebab kami hanya fokus kepada
229 DW 33 belajar akademisnya, mungkin kedepan harusnya ada, sebab SW 33 kalau dilihat memang anak seperti mereka perlu mendapatkan DW 34 sarana untuk pengembangan bakat mereka. SW 34 Bapak sendiri kan tahu kalau jumlah guru disinipun terbatas. DW 35 Kelebihan apa yang sebenarnya yang bisa ibu lihat SW 35 Sejauh ini hanya menggambar yang keliatan bisa dikembangkan dari anak slow learner dikelas 5, selebihnya DW 36 belum kelihatan. SW 36 Olah raja juga dia malas mengerjakan selalu beralasan capek. Penahkan ibu memberikan tugas menggambar selain peperang, misal menggambar pemandangan ? Pernah, tetapi selalu gambarnya kembali kepada tembak- tembakan. Dan itu yang selalu ada dalam pikirannya Apakah dengan keadaan seperti ini keluarga bisa menerimanya atau mendukungnya ? Kalau dari perbincangan dengan orang tua penerimaan terhadap anak slow learner sangat rendah sekali, mungkin malu atau bagai mana karena mereka dianggap sebagai orang bodoh. Seperti JR ini kalau bapakya bisa menerimanya tetapi ibunya tidak bisa menerimanya makanya tidak heran jika kondisinya belum bisa stabil. Sebab jika ibunya bisa menerimanya dengan kasih sayang, saya yakin dia pasti jadi. Karena saya lihat anak ini bisa dikembangkan lenih lagi. Saya pernah bertanya kepada orang tua laki-laki. Apak anak ini dirumah masih dileskan, Jawabab orang tuanya sudah tidak bu, sebab percuma ia dileskan karena tidak ada perkembangan sama sekali. Jadi ini yang terjadi dalam keluarhaga, mereka tidak begitu diperhahatikan Artinya anak slow learner ini menurut ibu apakah bisa dikembangkan lebih lagi Bisa asalkan keluarga mendukungnya. Dia harus diberikan ruang dan didukung baik secara mental dan rohani dan kecerdasannya, orang tua tidak boleh hanya mengandalkan pembelajaran disekolah saja. Contohnya kemampuan menggambarnya jika difasilitasi kemungkina ia bisa menjadi komikus yang baik, Cuma karena tidak ada yang mendukungnya. Bahkan disekolahpun kurang mendukung dalam sarana prasarana Ya didoakan saja pak supaya di sekolah Maranatha bisa terpenuhi untuk menolong mereka.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304