Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Pelatihan Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah LB3 dan Operasional

Pelatihan Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah LB3 dan Operasional

Published by karyakikc, 2022-10-23 08:20:30

Description: Pelatihan Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah LB3 dan Operasional

Keywords: Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah LB3

Search

Read the Text Version

TABEL 3. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER SPESIFIK UMUM (PP 22/2021, Lampiran IX) 50

51

52

53

PERSYARATAN LOKASI ‡”—’ƒƒ †ƒ‡”ƒŠ „‡„ƒ• „ƒŒ‹” †ƒ–‹†ƒ ”ƒ™ƒ „‡…ƒƒ ƒŽƒǡƒ–ƒ— ›ƒ‰†‹”‡ƒ›ƒ•ƒǢ†ƒ Œƒ”ƒ ƒ–ƒ”ƒ Ž‘ƒ•‹ ‡‰‡Ž‘Žƒƒ ‹„ƒŠ ͵ †‡‰ƒ Ž‘ƒ•‹ ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• —— †‹ƒ–—” †ƒŽƒ œ‹ ‹‰—‰ƒǤ 54

PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH MEDIS 1. lantai kedap (impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan desinfeksi. 2. tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan. 3. mudah diakses untuk penyimpanan limbah. 4. dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berkepentinganmudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut limbah. 5. terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana kerja. 6. tidak dapat diakses oleh hewan, serangga, dan burung. 7. dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai. 8. berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan. 9. peralatan pembersihan, pakaian pelindung, dan wadah atau kantong limbah harus diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi fasilitas penyimpanan. 10. dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam keadaan bersih, termasuk pembersihan lantai setiap hari. Penyimpanan Limbah B3 ›ƒ‰†‹Šƒ•‹Žƒ †ƒ”‹ ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ’‡Žƒ›ƒƒ ‡•‡Šƒ–ƒ ‘Ž‡Š‡‰Šƒ•‹Ž ‹„ƒŠ ͵•‡„ƒ‹›ƒ dilakukan pada bangunan terpisah dari bangunan utama ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ’‡Žƒ›ƒƒ ‡•‡Šƒ–ƒǤ Jika tidak tersedia bangunan terpisah, penyimpanan Limbah B3 dapat dilakukan pada fasilitas atau ruangan khusus yang berada di dalam bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, apabila: • kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan pembangunan tempat penyimpanan secara terpisah dari bangunan utama fasilitas pelayanan kesehatan; • akumulasi limbah yang dihasilkan dalam jumlah relatif kecil; dan • limbah dilakukan pengolahan lebih lanjut dalam waktu kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam sejak Limbah dihasilkan. 55

Limbah infeksius • Limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan. Limbah patologis • Limbah berupa buangan selama kegiatan operasi, otopsi, dan/atau prosedur medis lainnya termasuk jaringan, organ, bagian tubuh, cairan tubuh, dan/atau spesimen beserta kemasannya. Limbah sitotoksik • Limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk membunuh dan/atau menghambat pertumbuhan sel hidup. Fasilitas pelayanan kesehatan Æ fasilitas yang wajib terdaftar di instansi yang bertanggung jawab di bidang kesehatan. pusat kesehatan masyarakat; klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; dan rumah sakit. 56

Pengura Penyimp Pengang Pengola pengubu Penimbu Pengelolaan ngan anan kutan han LB3; ran LB3; nan LB3. LB3 dari dan LB3 LB3; fasilitas pelayanan pemilah kesehatan an LB3 Pasal 38 Kewajiban memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3 dikecualikan untuk Penghasil Limbah B3 yang melakukan sendiri Pengolahan Limbah B3 berupa: a. kemasan bekas B3; b. spuit bekas; c. botol infus bekas selain infus darah dan/atau cairan tubuh; dan/atau d. bekas kemasan cairan hemodialisis. Pengolahan Limbah B3 dimaksud dilakukan melalui: a. pengosongan; b. pembersihan; c. desinfeksi; dan d. penghancuran atau pencacahan. 57

‡‰‘•‘‰ƒ †ƒ’‡„‡”•‹Šƒ ͵†‹Žƒ—ƒ †‡‰ƒ …ƒ”ƒǣ ƒǤ ‡‰‡Ž—ƒ”ƒ •‡Ž—”—Š •‹•ƒ ͵†ƒȀƒ–ƒ— œƒ– ’‡…‡ƒ”Ǣ „Ǥ ‡Žƒ—ƒ ’‡…—…‹ƒ †ƒ’‡„‹Žƒ•ƒ ’ƒŽ‹‰•‡†‹‹– ͵ȋ–‹‰ƒȌƒŽ‹ †‹ˆƒ•‹Ž‹–ƒ•›ƒ †‡‰ƒ ‡‰‰—ƒƒǣ ͳǤ ’‡Žƒ”—– ›ƒ‰•‡•—ƒ‹ †‡‰ƒ •‹ˆƒ– œƒ– ’‡…‡ƒ” †ƒ†ƒ’ƒ– ‡‰Š‹Žƒ‰ƒ œƒ– ’‡…‡ƒ”Ǣ ʹǤ –‡‘Ž‘‰‹ Žƒ‹›ƒ‰•‡–ƒ”ƒ ›ƒ‰†ƒ’ƒ– †‹„—–‹ƒ •‡…ƒ”ƒ ‹Ž‹ƒŠǤ sisa pencucian dan pembilasan wajib dilakukan Pengolahan Limbah B3 dan memenuhi baku mutu air limbah sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai baku mutu air limbah kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil Pengolahan Limbah B3 menggunakan cara tersebut berupa Limbah nonB3. (6) Terhadap Limbah non B3 Æ pengelolaannya dilakukan sesuai peraturan perundang- undangan mengenai Pengelolaan Limbah nonB3. Penghasil Limbah B3 wajib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Bupati/walikota mengenai pelaksanaan pengurangan Limbah B3 1. PENGURANGAN & PEMILAHAN ‡‰Š‹†ƒ”‹ ’‡‰‰—ƒƒ ƒ–‡”‹ƒŽ›ƒ‰‡‰ƒ†—‰ „ƒŠƒ „‡”„ƒŠƒ›ƒ †ƒ„‡”ƒ…— ƒ’ƒ„‹Žƒ –‡”†ƒ’ƒ– ’‹Ž‹Šƒ ›ƒ‰Žƒ‹Ǣ ‡Žƒ—ƒ –ƒ–ƒ‡Ž‘Žƒ ›ƒ‰„ƒ‹ ȋ‰‘‘†Š‘—•‡‡‡’‹‰Ȍ•‡–‹ƒ’ „ƒŠƒ ƒ–ƒ— ƒ–‡”‹ƒŽ›ƒ‰„‡”’‘–‡•‹ ‡‹„—Žƒ ‰ƒ‰‰—ƒ ‡•‡Šƒ–ƒ †ƒȀƒ–ƒ— ’‡…‡ƒ”ƒ –‡”Šƒ†ƒ’ Ž‹‰—‰ƒǢ ‡Žƒ—ƒ ’‡‹•ƒŠƒ ƒŽ‹”ƒ Ž‹„ƒŠ ȋ™ƒ•–‡•–”‡ƒȌ ‡—”—– Œ‡‹•ǡ‡Ž‘’‘ǡ†ƒȀƒ–ƒ— ƒ”ƒ–‡”‹•–‹ Ž‹„ƒŠǢ ‡Žƒ—ƒ –ƒ–ƒ‡Ž‘Žƒ ›ƒ‰„ƒ‹ ’‡‰ƒ†ƒƒ „ƒŠƒ ‹‹ƒ †ƒ„ƒŠƒ ˆƒ”ƒ•‹ —–— ‡‰Š‹†ƒ”‹ –‡”Œƒ†‹›ƒ ’‡—’—ƒ †ƒ‡†ƒŽ—™ƒ”•ƒǢ†ƒ ‡Žƒ—ƒ ’‡…‡‰ƒŠƒ †ƒ’‡”ƒ™ƒ–ƒ „‡”ƒŽƒ –‡”Šƒ†ƒ’ ’‡”ƒŽƒ–ƒǤ 58

2. PENYIMPANAN LIMBAH B3 menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3; menggunakan wadah Limbah B3 sesuai kelompok Limbah B3; penggunaan warna pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah sesuai karakteristik Limbah B3; dan pemberian simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3. [Pasal 7 ayat (1), PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015] WARNA KEMASAN DAN/ATAU WADAH LIMBAH B3 MERAH Ȉ‹„ƒŠ ”ƒ†‹‘ƒ–‹ˆǢ KUNING •Limbah infeksius dan Limbah patologis; UNGU •Limbah sitotoksik; dan COKELAT • Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan, dan Limbah farmasi. 59

LIMBAH B3 DARI KEGIATAN FASYANKES 1. infeksius; 2. benda tajam; 3. patologis; 4. bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan; 5. radioaktif; 6. farmasi; 7. sitotoksik; 8. peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi; dan 9. tabung gas atau kontainer bertekanan. ‡”ƒ•— †ƒŽƒ ‡Ž‘’‘ Ž‹„ƒŠ ‹ˆ‡•‹—• ›ƒ‹–—ǣ ͳǤ †ƒ”ƒŠ †ƒ…ƒ‹”ƒ –—„—Šǡ ʹǤ ‹„ƒŠ Žƒ„‘”ƒ–‘”‹— ›ƒ‰„‡”•‹ˆƒ– ‹ˆ‡•‹—•ǡ ͵Ǥ ‹„ƒŠ ›ƒ‰„‡”ƒ•ƒŽ †ƒ”‹ ‡‰‹ƒ–ƒ ‹•‘Žƒ•‹ǡ†ƒ ͶǤ ‹„ƒŠ ›ƒ‰„‡”ƒ•ƒŽ †ƒ”‹ ‡‰‹ƒ–ƒ ›ƒ‰‡‰‰—ƒƒ Š‡™ƒ —Œ‹Ǥ LIMBAH INFEKSIUS BERUPA DARAH DAN CAIRAN TUBUH MELIPUTI: 1. DARAH ATAU PRODUK DARAH: 2. CAIRAN TUBUH: a. serum, a. semen, b. plasma, dan b. sekresi vagina, c. komponen darah lainnya. c. cairan serebrospinal, d. cairan pleural, e. cairan peritoneal, f. cairan perikardial, g. cairan amniotik, dan h. cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi darah 60

Tidak termasuk dalam kelompok cairan tubuh yaitu: a. urin, kecuali terdapat darah, b. b. feses, kecuali terdapat darah, dan c. c. muntah, kecuali terdapat darah. ‹„ƒŠ „‡†ƒ –ƒŒƒ ‡”—’ƒƒ ‹„ƒŠ ›ƒ‰†ƒ’ƒ– ‡—•— †ƒȀƒ–ƒ— ‡‹„—Žƒ Ž—ƒ †ƒ–‡ŽƒŠ ‡‰ƒŽƒ‹ ‘–ƒ †‡‰ƒ ƒ‰‡ ’‡›‡„ƒ„ ‹ˆ‡•‹ǡƒ–ƒ”ƒ Žƒ‹ ͳǤ Œƒ”— Š‹’‘†‡”‹•Ǣ ʹǤ Œƒ”— ‹–”ƒ˜‡ƒǢ ͵Ǥ ˜‹ƒŽǢ ͶǤ Žƒ•‡– ȋŽƒ…‡–ȌǢ ͷǤ •‹”‹‰‡Ǣ ͸Ǥ ’‹’‡–’ƒ•–‡—”Ǣ ͹Ǥ ƒ…ƒ ’”‡’ƒ”ƒ–Ǣ ͺǤ •ƒŽ’‡ŽǢ ͻǤ ’‹•ƒ—Ǣ†ƒ ͳͲǤƒ…ƒǤ ‡”ƒ•— †ƒŽƒ ‡Ž‘’‘ ‹„ƒŠ •‹–‘–‘•‹ ›ƒ‹–— • ‹„ƒŠ ‰‡‘–‘•‹ ›ƒ‰‡”—’ƒƒ ‹„ƒŠ „‡”•‹ˆƒ– •ƒ‰ƒ– „‡”„ƒŠƒ›ƒǡ • —–ƒ‰‡‹ ȋ‡›‡„ƒ„ƒ —–ƒ•‹ ‰‡‡–‹Ȍǡ • –‡”ƒ–‘‰‡‹ ȋ‡›‡„ƒ„ƒ ‡”—•ƒƒ ‡„”‹‘ ƒ–ƒ— ˆ‡–—•Ȍǡ †ƒȀƒ–ƒ— • ƒ”•‹‘‰‡‹ ȋ‡›‡„ƒ„ƒ ƒ‡”ȌǤ ͳǤ ‡‘–‘•‹ „‡”ƒ”–‹ –‘•‹ –‡”Šƒ†ƒ’ ƒ•ƒ †‡‘•‹”‹„‘ —Ž‡ƒ– ȋȌǡ†ƒ ʹǤ ‹–‘–‘•‹ „‡”ƒ”–‹ –‘•‹ –‡”Šƒ†ƒ’ •‡Ž 61

BEBERAPA CONTOH OBAT SITOTOKSIK DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN ANTARA LAIN: ͳǤ œƒ–Š‹‘’”‹‡Ǣ ͳͷǤ‹…Ž‘•’‘”‹Ǣ ʹǤ œƒ…‹–‹†‹‡Ǣ ͳ͸Ǥ‘Žƒ•’ƒ•‡Ǣ ͵Ǥ Ž‡‘›…‹Ǣ ͳ͹Ǥ›…Ž‘’Š‘•’Šƒ‹†‡Ǣ ͶǤ ‘”–‡œ‘‹„Ǣ ͳͺǤ›–ƒ”ƒ„‹‡Ǣ ͷǤ —•—ŽˆƒǢ ͳͻǤƒ…ƒ”„ƒœ‹‡Ǣ ͸Ǥ ƒ’‡…‹–ƒ„‹‡Ǣ ʹͲǤƒ…ƒ”„ƒœ‹Ǣ ͹Ǥ ƒ”„‘’Žƒ–‹Ǣ ʹͳǤƒ…–‹‘›…‹Ǣ ͺǤ ƒ”—•–‹‡Ǣ ʹʹǤƒ—‘”—„‹…‹Ǣ ͻǤ ŠŽ‘”ƒ„—…‹ŽǢ ʹ͵Ǥ‹Š›†”‘š›‡–Š›Žˆ—”ƒ–”‹œ‹‡Ǣ ͳͲǤ ŠŽ‘”ƒ’Š‡‹…‘ŽǢ ʹͶǤ‘…‡–ƒš‡ŽǢ ͳͳǤ ŠŽ‘”ƒ’Šƒœ‹‡Ǣ ʹͷǤ‘š‘”—„‹…‹Ǣ ͳʹǤ ŠŽ‘”‘œ‘–‘…‹Ǣ ʹ͸Ǥ‘š‘”—„‹…‹Ž‹’‘•‘ƒŽǢ ͳ͵Ǥ ‹•’Žƒ–‹Ǣ ʹ͹Ǥ’‹”—„‹…‹ ͳͶǤ Žƒ†”‹„‹‡Ǣ  62

63

64

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BERACUN DARI FASILITAS PELAYANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.56/Menlhk- KESEHATAN Setjen/2015 65

Penggunaan simbol dan label pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah B3 pada kegiatan Pengangkutan Limbah B3 ke luar lokasi penghasil Limbah B3 mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam PerMenLHK No 14/2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. 66

MASA SIMPAN LIMBAH DARI FASYANKES KARAKTERISTIK INFEKSIUS, . bahan kimia kedaluwarsa, BENDA TAJAM, PATOLOGIS; tumpahan, atau sisa kemasan; e. radioaktif; f. farmasi; g. sitotoksik; h. peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi; dan i. tabung gas atau kontainer bertekanan. 2 (dua) hari, pada temperatur lebih besar dari 0oC (nol derajat celsius); atau 90 (sembilan puluh) Limbah infeksius, benda tajam, dan/atau hari, pada patologis tidak boleh disimpan lebih dar (dua) hari untuk menghindari pertumbu temperatur sama bakteri, putrekasi, dan bau. Apabila disim dengan atau lebih kecil dari 0oC (nol derajat celsius), 90 (sembilan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih; atau 180 (seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3        ͵             ȋ  ȌǤ 67

CONTOH RUANG PENDINGIN UNTUK PENYIMPANAN LIMBAH B3 BERUPA LIMBAH INFEKSIUS, BENDA TAJAM, DAN/ATAU PATOLOGIS DALAM WAKTU LEBIH DARI 48 JAM SEJAK LIMBAH B3 DIHASILKAN. TATA CARA PENYIMPANAN ‡‰‡Ž‘Žƒƒ ‹„ƒŠ ͵†ƒ”‹ ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ’‡Žƒ›ƒƒ ‡•‡Šƒ–ƒ ›ƒ‰‡ˆ‡–‹ˆ Šƒ”—• ‡’‡”–‹„ƒ‰ƒ ‡Ž‡‡ ’‘‘ ’‡‰‡Ž‘Žƒƒ Ž‹„ƒŠǡ›ƒ‹–— ƒǤ ’‡‰—”ƒ‰ƒǡ „Ǥ ’‡‹ŽƒŠƒǡ†ƒ …Ǥ ‹†‡–‹ˆ‹ƒ•‹ ‹„ƒŠ ›ƒ‰–‡’ƒ–Ǥ Penanganan, pengolahan dan pembuangan yang tepat akan mengurangi biaya pengelolaan limbah dan memperbaiki perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupǤ 68

‹„ƒŠ ͵Šƒ”—• †‹•‹’ƒ †ƒŽƒ ‡ƒ•ƒ †‡‰ƒ •‹„‘Ž †ƒŽƒ„‡Ž›ƒ‰Œ‡Žƒ•Ǥ ‡”‡…—ƒŽ‹ —–— Ž‹„ƒŠ „‡†ƒ –ƒŒƒ †ƒŽ‹„ƒŠ …ƒ‹”ƒǡ ‹„ƒŠ ͵†ƒ”‹ ‡‰‹ƒ–ƒ ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ’‡Žƒ›ƒƒ ‡•‡Šƒ–ƒ ——›ƒ †‹•‹’ƒ †ƒŽƒ ‡ƒ•ƒ ’Žƒ•–‹ǡ™ƒ†ƒŠ ›ƒ‰ –‡ŽƒŠ †‹„‡”‹ ’Žƒ•–‹ Ž‹„ƒŠǡƒ–ƒ— ‡ƒ•ƒ †‡‰ƒ •–ƒ†ƒ” –‡”–‡–— •‡’‡”–‹ ƒ–‹„‘…‘”Ǥ Cara yang paling tepat untuk mengidentifikasi Limbah sesuai dengan kategorinya adalah pemilahan Limbah sesuai warna kemasan dan label dan simbolnya. PRINSIP DASAR PENANGANAN (HANDLING) LIMBAH MEDIS ANTARA LAIN: ‹„ƒŠ Šƒ”—• †‹Ž‡–ƒƒ †ƒŽƒ ™ƒ†ƒŠ ƒ–ƒ— ƒ–‘‰ •‡•—ƒ‹ ƒ–‡‰‘”‹ ‹„ƒŠǤ ‘Ž—‡’ƒŽ‹‰–‹‰‰‹ ‹„ƒŠ ›ƒ‰†‹ƒ•—ƒ ‡ †ƒŽƒ ™ƒ†ƒŠ ƒ–ƒ— ƒ–‘‰ ‹„ƒŠ ƒ†ƒŽƒŠ ͵ȀͶȋ–‹‰ƒ ’‡”‡’ƒ–Ȍ‹„ƒŠ †ƒ”‹ ˜‘Ž—‡ǡ•‡„‡Ž— †‹–—–—’ •‡…ƒ”ƒ ƒƒ †ƒ †‹Žƒ—ƒ ’‡‰‡Ž‘Žƒƒ •‡ŽƒŒ—–›ƒǤ ‡ƒ‰ƒƒ ȋŠƒ†Ž‹‰Ȍ‹„ƒŠ Šƒ”—• †‹Žƒ—ƒ †‡‰ƒ Šƒ–‹ǦŠƒ–‹ —–— ‡‰Š‹†ƒ”‹ –‡”–—•— „‡†ƒ –ƒŒƒǡƒ’ƒ„‹Žƒ ‹„ƒŠ „‡†ƒ –ƒŒƒ –‹†ƒ †‹„—ƒ‰ †ƒŽƒ ™ƒ†ƒŠ ƒ–ƒ— ƒ–‘‰ ‹„ƒŠ •‡•—ƒ‹ ‡Ž‘’‘ ‹„ƒŠǤ ‡ƒ†ƒ–ƒ ƒ–ƒ— ’‡‡ƒƒ ‹„ƒŠ †ƒŽƒ ™ƒ†ƒŠ ƒ–ƒ— ƒ–‘‰ ‹„ƒŠ †‡‰ƒ –ƒ‰ƒ ƒ–ƒ— ƒ‹Šƒ”—• †‹Š‹†ƒ”‹ •‡…ƒ”ƒ —–ŽƒǤ ͷǤ‡ƒ‰ƒƒ ‹„ƒŠ •‡…ƒ”ƒ ƒ—ƒŽŠƒ”—• †‹Š‹†ƒ”‹Ǥ’ƒ„‹Žƒ ŠƒŽ –‡”•‡„—– Šƒ”—• †‹Žƒ—ƒǡ„ƒ‰‹ƒ ƒ–ƒ• ƒ–‘‰ ‹„ƒŠ Šƒ”—• –‡”–—–—’ †ƒ’‡ƒ‰ƒ›ƒ •‡Œƒ—Š —‰‹ †ƒ”‹ –—„—ŠǤ ‡‰‰—ƒƒ ™ƒ†ƒŠ ƒ–ƒ— ƒ–‘‰ ‹„ƒŠ ‰ƒ†ƒ Šƒ”—• †‹Žƒ—ƒǡƒ’ƒ„‹Žƒ ™ƒ†ƒŠ ƒ–ƒ— ƒ–‘‰ Ž‹„ƒŠ „‘…‘”ǡ”‘„‡ ƒ–ƒ— –‹†ƒ –‡”–—–—’ •‡’—”ƒǤ 69

a. Volume paling tinggi pengisian kantong limbah medis (3/4), b. Larangan pemadatan Limbah medis dengan tangan atau kaki. Contoh wadah untuk Limbah infeksius wadah untuk Limbah benda tajam TATA CARA PENANGANAN DAN PENGIKATAN LIMBAH MEDIS YANG BENAR. Hanya Limbah infeksius yang boleh dimasukkan ke dalam wadah ini – Limbah terkena darah atau cairan tubuh – Limbah benda tajam ditempatkan pada wadah Limbah benda tajam. Limbah harus ditempatkan dalam wadah sesuai dengan jenis dan karakteristik Limbah. Tarik plastik secara perlahan sehingga udara dalam kantong berkurang. Jangan mendorong kantong ke bawah atau melobanginya untuk mengeluarkan udara. Putar ujung atas plastik untuk membentuk kepang tunggal. Gunakan kepang plastik untuk membentuk ikatan tunggal. Dilarang mengikat dengan model “telinga kelinci”. Letakkan penutup wadah dan tempat pada tempat penyimpanan sementara (atau pada lokasi pengumpulan internal). 70

LANJUTAN Hanya Limbah infeksius yang boleh dimasukkan ke dalam wadah ini – Limbah terkena darah atau cairan tubuh – Limbah benda tajam ditempatkan pada wadah Limbah benda tajam. Limbah harus ditempatkan dalam wadah sesuai dengan jenis dan karakteristik Limbah. Tarik plastik secara perlahan sehingga udara dalam kantong berkurang. Jangan mendorong kantong ke bawah atau melobanginya untuk mengeluarkan udara. Putar ujung atas plastik untuk membentuk kepang tunggal. Gunakan kepang plastik untuk membentuk ikatan tunggal. Dilarang mengikat dengan model “telinga kelinci”. TATA CARA PENANGANAN DAN PENGIKATAN LIMBAH MEDIS YANG SALAH. Kantong Limbah Kantong Limbah Kantong Limbah tidak boleh tidak boleh diikat tidak boleh diikat dengan selotipe dibiarkan terbuka model “telinga kelinci”. atau sejenis 71

TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS LIMBAH NON-INFEKSIUS LIMBAH BAHAN KIMIA 72

LIMBAH BENDA TAJAM LIMBAH FARMASI 73

LIMBAH RADIOAKTIF LIMBAH PATOLOGIS 74

‡Žƒ‹ ‡Žƒ—ƒ ’‡‰—’—Žƒǡ’‡‹ŽƒŠƒǡ†ƒ ’‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ •‡•—ƒ‹ †‡‰ƒ ‡–‡–—ƒǡŠƒŽǦŠƒŽ „‡”‹—– Šƒ”—• †‹Žƒ—ƒ 1. Limbah dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan pengelolaan sesuai karakteristiknya. 2. 2. Limbah benda tajam harus dikumpulkan bersama, baik yang telah terkontaminasi atau tidak. Wadah yang digunakan harus tahan terhadap tusukan atau goresan, lazimnya terbuat dari logam atau plastik padat, dilengkapi dengan penutup. Wadah harus kokoh dan kedap untuk menampung benda tajam dan sisa-sisa cairan dari penyuntik (syringe). Untuk menghindari penyalahgunaan, wadah harus tidak mudah dibuka atau dirusak, dan jarum-jarum atau penyuntik dibuat menjadi tidak dapat digunakan. Apabila wadah logam atau plastik tidak tersedia, wadah dapat dibuat dari kotak karton. 3. Kantong dan wadah Limbah infeksius harus diberi tanda sesuai dengan simbol infeksius 4. 4. Limbah sangat infeksius dan Limbah B3 lainnya harus segera dilakukan dan penanganan atau pengolahan sesuai metode yang direkomendasikan dalam pedoman ini. Untuk itu, pewadahan harus disesuaikan dengan metode/proses pengolahan yang akan dilakukan. 5. 5. Limbah sitotoksik, umumnya dihasilkan dari rumah sakit dan fasilitas riset, harus dikumpulkan dalam wadah yang kokoh dan kedap serta diberikan simbol dan label “Limbah Sitotoksik”. 6. 6. Limbah radioaktif harus dilakukan pemilahan sesuai dengan bentuk fisiknya, padat dan cair, dan sesuai dengan waktu paruh (half-life) atau potensinya, dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang ketenaganukliran. 7. 7. Limbah bahan kimia atau Limbah farmasi dalam jumlah sedikit dapat dikumpulkan bersama dengan Limbah infeksius • Limbah farmasi kedaluwarsa/tidak digunakan dalam jumlah besar yang tersimpan di unit pelayanan farmasi harus dikembalikan ke pemasok (penyuplai) atau pihak pengelola Limbah B3 yang telah memiliki izin untuk pemusnahan. • Limbah bahan kimia dalam jumlah besar harus disimpan Penyimpanan dalam wadah yang tahan terhadap bahan kimia untuk Limbah radioaktif diserahkan ke pihak Pengelola Limbah B3 yang telah memiliki dan Limbah bahan izin untuk pemusnahan. Penyimpanan dan pengumpulan kimia Limbah bahan kimia harus diperhatikan kompatibilitas dan dilakukan sesuai dengan karakteristiknya. Hindari penyimpanan Limbah bahan kimia yang akan saling bereaksi atau memicu reaksi yang tidak diinginkan. • Limbah dengan kadar logam berat yang tinggi misalnya kadmium atau merkuri, harus dikumpulkan secara terpisah. Limbah seperti ini harus diserahkan ke pihak pengelola Limbah B3 yang telah memiliki izin untuk pemusnahan. • Wadah aerosol misal pengharum ruangan, pembasmi serangga, 75 dapat dikumpulkan dengan Limbah umumnya ketika telah kosong. Wadah aerosol dilarang dibakar, dipanaskan ataCuontoh wadah dari kotak karton diinsinerasi.

Wadah dan kantong yang tepat harus ditempatkan di seluruh lokasi sesuai dengan sumber Limbah sesuai kategorinya. Setiap orang berkewajiban untuk memastikan bahwa pemilahan Limbah dilakukan sesuai kategori Limbah, antara lain memindahkan Limbah yang tidak sesuai peruntukannya dari suatu wadah ke dalam wadah lain atau kantong sesuai kategori Limbah, warna, simbol dan label limbah. Dalam hal suatu Limbah terkontaminasi Limbah B3, Limbah tersebut dikategorikan sebagai Limbah B3.  Ǥ ‡Ž—”—Š ‹„ƒŠ ‡†‹• Šƒ”—• †‹•‹’ƒ †ƒ†‹—’—Žƒ ’ƒ†ƒŽ‘ƒ•‹ ’‡›‹’ƒƒ •‡‡–ƒ”ƒ •ƒ’ƒ‹ †‹ƒ‰—– ‡ Ž‘ƒ•‹ ’‡‰‘ŽƒŠƒǤ‘ƒ•‹’‡›‹’ƒƒ †‹„‡”‹ƒ –ƒ†ƒǣ Dz ǣ    Ȃ     dz Lokasi penyimpanan harus tetap, berada jauh dari ruang pasien, laboratorium, ruang operasi, atau area yang diakses masyarakat. 76

LIMBAH SITOTOKSIK Šƒ”—• †‹•‹’ƒ –‡”’‹•ƒŠ †ƒ”‹ Ž‹„ƒŠ Žƒ‹›ƒ †ƒ †‹–‡’ƒ–ƒ ’ƒ†ƒŽ‘ƒ•‹ ’‡›‹’ƒƒ ›ƒ‰ƒƒǤ LIMBAH RADIOAKTIF Šƒ”—• †‹•‹’ƒ †ƒŽƒ ™ƒ†ƒŠ –‡”’‹•ƒŠ ›ƒ‰‡Ž‹†—‰‹ †ƒ”‹ ”ƒ†‹ƒ•‹›ƒǡ†ƒƒ’ƒ„‹Žƒ †‹’‡”Ž—ƒ †‹•‹’ƒ †ƒŽƒ ™ƒ†ƒŠ „‡”’‡Ž‹†—‰ –‹„ƒŽǡ„ȋŽ‡ƒ†•Š‹‡Ž†‹‰ȌǤ LIMBAH RADIOAKTIF Šƒ”—• †‹„‡”‹ƒ •‹„‘Ž †ƒŽƒ„‡Ž•‡”–ƒ †‹Žƒ—ƒ ’‡‰‡Ž‘Žƒƒ •‡•—ƒ‹ ’‡”ƒ–—”ƒ ’‡”—†ƒ‰Ǧ—†ƒ‰ƒ †‹ „‹†ƒ‰ ‡–‡ƒ‰ƒ—Ž‹”ƒ KOMPATIBILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3 Keterangan: C = cocok, X = tidak cocok, T = terbatas 77

PENGANGKUTAN DALAM FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pengangkutan yang tepat merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan limbah dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam pelaksanaannya dan untuk mengurangi risiko terhadap personil pelaksana, maka diperlukan pelibatan seluruh bagian meliputi: a. bagian perawatan dan pemeliharaan fasilitas pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan, b. bagian house keeping, c. maupun kerjasama antar personil pelaksana Pengumpulan Limbah, yang merupakan bagian dari kegiatan penyimpanan, yang dilakukan oleh penghasil Limbah sebaiknya dilakukan dari ruangan ke ruangan pada setiap pergantian petugas jaga, atau sesering mungkin. Waktu pengumpulan untuk setiap kategori limbah harus dimulai pada setiap dimulainya tugas jaga yang baru. 1. Pengumpulan Setempat (on-site) Limbah harus dihindari terakumulasi pada tempat dihasilkannya. Kantong limbah harus ditutup atau diikat secara kuat apabila telah terisi 3/4 (tiga per empat) dari volume maksimalnya. 78

BEBERAPA HAL YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PERSONIL YANG SECARA LANGSUNG MELAKUKAN PENANGANAN LIMBAH ANTARA LAIN ƒǤ ‹„ƒŠ ›ƒ‰Šƒ”—• †‹—’—Žƒ ‹‹—•‡–‹ƒ’ Šƒ”‹ ƒ–ƒ— •‡•—ƒ‹ ‡„—–—Šƒ †ƒ†‹ƒ‰—– ‡ Ž‘ƒ•‹ ’‡‰—’—ŽƒǤ „Ǥ •‡–‹ƒ’ ƒ–‘‰ ‹„ƒŠ Šƒ”—• †‹Ž‡‰ƒ’‹ †‡‰ƒ •‹„‘Ž †ƒŽƒ„‡Ž•‡•—ƒ‹ ƒ–‡‰‘”‹ ‹„ƒŠǡ–‡”ƒ•— ‹ˆ‘”ƒ•‹ ‡‰‡ƒ‹ •—„‡” ‹„ƒŠǤ …Ǥ •‡–‹ƒ’ ’‡‹†ƒŠƒ ƒ–‘‰ ƒ–ƒ— ™ƒ†ƒŠ ‹„ƒŠ Šƒ”—• •‡‰‡”ƒ †‹‰ƒ–‹ †‡‰ƒ ƒ–‘‰ ƒ–ƒ— ™ƒ†ƒŠ ‹„ƒŠ „ƒ”— ›ƒ‰•ƒƒ Œ‡‹•›ƒǤ †Ǥ ƒ–‘‰ ƒ–ƒ— ™ƒ†ƒŠ ‹„ƒŠ „ƒ”— Šƒ”—• •‡ŽƒŽ— –‡”•‡†‹ƒ ’ƒ†ƒ•‡–‹ƒ’ Ž‘ƒ•‹ †‹Šƒ•‹Žƒ›ƒ ‹„ƒŠǤ ‡Ǥ ’‡‰—’—Žƒ ‹„ƒŠ ”ƒ†‹‘ƒ–‹ˆ Šƒ”—• †‹Žƒ—ƒ •‡•—ƒ‹ ’‡”ƒ–—”ƒ ’‡”—†ƒ‰Ǧ—†ƒ‰ƒ †‹„‹†ƒ‰ ‡–‡ƒ‰ƒ—Ž‹”ƒǤ 2. Pengumpulan Setempat (on-site). Limbah harus dihindari terakumulasi pada tempat dihasilkannya. Kantong limbah harus ditutup atau diikat secara kuat apabila telah terisi 3/4 (tiga per empat) dari volume maksimalnya. Alat pengangkutan Limbah insitu harus dibersihkan dan dilakukan desinfeksi setiap hari menggunakan desinfektan yang tepat seperti senyawa klorin, formaldehida, fenolik, dan asam. Personil yang melakukan pengangkutan Limbah harus dilengkapi dengan pakaian yang memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Pengangkutan Limbah B3 eksitu wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai persyaratan dan tata cara Pengangkutan Limbah B3. Troli pengumpul dengan kapasitas 300 liter (6 wadah x 50 liter) dengan wadah plastik dan penutup 79

Troli pengumpul Troli pengumpul dengan kapasitas dengan kapasitas 120- 120-200 liter 200 liter (bergantung (bergantung ukuran wadah) ukuran wadah) Troli pengumpul dengan kapasitas 120-200 liter (bergantung ukuran wadah) Pengumpulan dan pengangkutan Limbah insitu harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut: a. jadwal pengumpulan dapat dilakukan sesuai rute atau zona. b. penunjukan personil yang bertanggung jawab untuk setiap zona atau area. c. perencanaan rute yang logis, seperti menghindari area yang dilalui banyak orang atau barang. b. d. rute pengumpulan harus dimulai dari area yang paling jauh sampai dengan yang paling dekat dengan lokasi pengumpulan Limbah. Contoh tata letak rute sistem pengumpulan Limbah dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehata 80

‘–‘Š ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ’‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ †ƒ –‡’ƒ– ’‡‹†ƒŠƒ ‹„ƒŠ ‡ ƒŽƒ– ’‡‰ƒ‰—–ƒ ȋ‡•‹–—ȌǤ 81

Label untuk penandaan wadah atau kemasan Limbah B3 kosong Label penandaan posisi tutup wadah atau kemasan Limbah B3 Contoh pemberian simbol pada mobil box Contoh pemberian simbol pada alat angkut roda tiga Contoh pemberian simbol dan label pada 82 wadah atau kemasan drum plastik

WADAH ATAU KEMASAN LIMBAH B3 DAN ALAT ANGKUTNYA Ȉ WADAH/KEMASAN ǣ Ȉ †”—„ƒŒƒǡ†”—’Žƒ•–‹…ǡ–ƒ‰‹ Ȉ ALAT ANGKUT DARAT Ȉ ƒŽƒ– ƒ‰—– •‡†‘–ǡ Ȉ –”— –ƒ‰ƒǡ Ȉ –”— ƒ”‰‘ †‡‰ƒ ’‡‰ƒ‰ƒ– ƒ–ƒ— …”ƒ‡„Ǥ   Ȉ WADAH/KEMASAN : ȋ  Ȍ Ȉ †”—„ƒŒƒǡ™ƒ†ƒŠ ˆŽ‡•‹„‡ŽǡŠ‘’’‡”ǡ†”—’Žƒ•–‹…ǡ–ƒ‰‹ Ȉ ALAT ANGKUT DARAT Ȉ ƒŽƒ– ƒ‰—– •‡†‘–ǣ†‡‰ƒ ‡ƒ’—ƒ •‡†‘– –‹‰‰‹ Ȉ –”— ‡†ƒ’ ƒ‹”ȋ™ƒ–‡”–‹‰–Š †—’–”—…Ȍ Ȉ –”— ƒ”‰‘ǣ†‡‰ƒ ’‡‰ƒ‰ƒ– ƒ–ƒ— …”ƒ‡  Ȉ WADAH/KEMASAN Ȉ †”—„ƒŒƒǡ™ƒ†ƒŠ ˆŽ‡•‹„‡Žǡ–‘‰ Ȉ ALAT ANGKUT DARAT Ȉ –”— Ȉ –”— ’‡‰—’—Ž Ž‹„ƒŠ †‡‰ƒ ƒŽƒ– ’‡ƒ†ƒ– ȋ…‘’ƒ…–‘”Ȍ Ȉ –”— –”ƒ‹Ž‡”†‡‰ƒ ƒ”‰‘ ƒ–ƒ— …‘–ƒ‹‡”›ƒ‰†ƒ’ƒ– †‹Ž‡’ƒ• Ȉ –”— ƒ”‰‘ǣ†‡‰ƒ ’‡‰ƒ‰ƒ– ƒ–ƒ— …”ƒ‡ Ȉ –”— ˜ƒ†‡‰ƒ ’‡‰ƒ‰ƒ– ȋŽ‹ˆ–‡”Ȍ LIMBAH TABUNG GAS (KONTAINER BERTEKANAN) 83

LIMBAH INFEKSIUS ƒŽƒ ŠƒŽ Penghasil Limbah B3 tidak melakukan Penyimpanan Limbah B3ǡ ‹„ƒŠ ͵ ›ƒ‰ †‹Šƒ•‹Žƒ wajib diserahkan paling lama 2 (dua) hari sejak Limbah B3 dihasilkan kepada pemegang Izin Pengelolaan Limbah B3 —–— ‡‰‹ƒ–ƒ ‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵ ›ƒ‰ –‡’ƒ– ’‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵›ƒ †‹‰—ƒƒ •‡„ƒ‰ƒ‹ †‡’‘ ’‡‹†ƒŠƒǤ 84

Pemegang izin Pengelolaan Limbah B3 —–— ‡‰‹ƒ–ƒ ‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵›ƒ‰–‡’ƒ– ’‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵ ›ƒ †‹‰—ƒƒ •‡„ƒ‰ƒ‹ †‡’‘’‡‹†ƒŠƒǡ™ƒŒ‹„ ‡‹Ž‹‹ǣ ƒǤ ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ’‡†‹‰‹ ›ƒ‰‡‹Ž‹‹ –‡’‡”ƒ–—” •ƒƒ †‡‰ƒ ƒ–ƒ— Ž‡„‹Š ‡…‹Ž †ƒ”‹ Ͳ‘ǡƒ’ƒ„‹Žƒ ‹„ƒŠ ͵†‹•‹’ƒ Ž‡„‹Š †ƒ”‹ ʹŠƒ”‹ •‡Œƒ ‹„ƒŠ ͵†‹Šƒ•‹ŽƒǢ „Ǥ ˆƒ•‹Ž‹–ƒ• ‡‰‘ŽƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵›ƒ‰‡‹Ž‹‹ œ‹ ‡‰‡Ž‘Žƒƒ ‹„ƒŠ ͵—–— ‡‰‹ƒ–ƒ ‡‰‘ŽƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵Ǣ …Ǥ ‡”Œƒ•ƒƒ †‡‰ƒ ‡‰‘ŽƒŠ ‹„ƒŠ ͵›ƒ‰‡‹Ž‹‹ œ‹ ‡‰‡Ž‘Žƒƒ ‹„ƒŠ ͵—–— ‡‰‹ƒ–ƒ ‡‰‘ŽƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵ǡ—–— ‹„ƒŠ ͵ KARAKTERISTIK LIMBAH B3 1 • mudah meledak; 2 • mudah menyala; 3 • reaktif; 4 • infeksius; 5 • korosif; dan/atau 6 • beracun 85

MEMILIKI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 KATEGORI 1 karakteristik mudah karakteristik beracun karakteristik beracun meledak, mudah menyala, melalui TCLP untuk melalui Uji Toksikologi LD50 reaktif, infeksius, dan/atau menentukan Limbah yang untuk menentukan Limbah korosif sesuai dengan diuji memiliki konsentrasi yang diuji memiliki nilai Uji parameter uji zat pencemar lebih besar Toksikologi LD50 lebih kecil dari konsentrasi zat dari atau sama dengan 50 pencemar pada kolom mg/kg (lima puluh miligram TCLP-A per kilogram) berat badan hewan uji, Tim Ahli merekomendasikan kepada Menteri untuk menetapkan Limbah sebagai Limbah B3 kategori 1 dari sumber spesifik MEMILIKI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 KATEGORI 2 karakteristik beracun karakteristik beracun melalui uji toksikologi melalui TCLP untuk subkronis menggunakan hewan uji mencit menentukan Limbah selama 90 hari menunjukkan sifat yang diuji memiliki karakteristik beracun racun sub-kronis, berdasarkan hasil konsentrasi zat melalui Uji Toksikologi pengamatan terhadap pertumbuhan, pencemar ≤ konsentrasi LD50 : LD50 > dari 50 akumulasi atau biokonsentrasi, studi zat pencemar pada mg/kg berat badan perilaku respon antar individu hewan uji, kolom TCLP-A dan hewan uji dan ≤ 5000 dan/atau histopatologis memiliki konsentrasi zat mg/kg berat badan pencemar > dari hewan uji; konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-B 86

LIMBAH MEMILIKI KARAKTERISTIK NON B3 uji TCLP : konsentrasi zat Tidak memiliki pencemar sama ≤ karakteristik mudah konsentrasi zat meledak, mudah pencemar pada menyala, reaktif, kolom tclp-b, Uji toksikologi : Uji toksikologi infeksius, menggunakan dan/atau baku mutu tclp LD50 > 5000 subkronis : korosif untuk penetapan mg/kg berat limbah B3 tidak kategori limbah badan hewan beracun sub- b3 dan limbah uji; kronis nonb3 sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN IV PERMENLHK 55/2015 TATA CARA PENETAPAN LIMBAH B3 87

Penyimpanan Limbah B3 Penyimpanan • kegiatan menyimpan Limbah B3 yang Limbah B3 dilakukan oleh Penghasi Limbah B3 PRINSIP dengan maksud menyimpan sementara TUJUAN LimbahB3 yang dihasilkannya • Mencegah terlepasnya limbah B3 kelingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia & lingkungan dapat dihindarkan” • Menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai kuantitas limbah yang memadai sehingga efisien secara ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut PERSYARATAN TEMPAT PENYIMPANAN Lokasi Penyimpanan • Bebas banjir dan tidak rawan bencana alam Limbah B3 • Dalam hal lokasi Penyimpanan Limbah B3 tidak bebas banjir dan rawan bencana alam, lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus dapat direkayasa dengan teknologi untuk PPLH • Lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus berada didalam penguasaan Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 Fasilitas • containment building(bangunan) Penyimpanan • Tangki dan/atau kontainer Limbah B3 yang • silo • Tempat tumpukan limbah(waste pile) sesuai • waste impoundment • Bentuk lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi Peralatan • Alat pemadam api; dan penanggulangan • Alat penanggulangan ke adaan darurat lain yang keadaan darurat sesuai (pasir, oil absorbant, safety shower, oil boom, oil skimmer. 88

PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3 BERUPA BANGUNAN Ȉ ”ƒ…ƒ‰ „ƒ‰— •‡•—ƒ‹ †‡‰ƒ Œ‡‹•ǡƒ”ƒ–‡”‹•–‹ǡ†ƒŒ—ŽƒŠ ‹„ƒŠ ͵›ƒ‰†‹•‹’ƒǢ Ȉ Ž—ƒ• ”—ƒ‰ ’‡›‹’ƒƒ •‡•—ƒ‹ †‡‰ƒ Œ—ŽƒŠ ‹„ƒŠ ͵›ƒ‰ †‹•‹’ƒǢ Ȉ †‡•ƒ‹†ƒ‘•–”—•‹›ƒ‰ƒ’—‡Ž‹†—‰‹‹„ƒŠ͵†ƒ”‹ Š—Œƒ†ƒ•‹ƒ”ƒ–ƒŠƒ”‹Ǣ Ȉ ƒ–ƒ’†ƒ”‹ „ƒŠƒ ›ƒ‰–‹†ƒ —†ƒŠ –‡”„ƒƒ”Ǣ Ȉ ‡‹Ž‹‹•‹•–‡˜‡–‹Žƒ•‹—–—•‹”—Žƒ•‹—†ƒ”ƒǢ Ȉ •‹•–‡ ’‡…ƒŠƒ›ƒƒ †‹•‡•—ƒ‹ƒ †‡‰ƒ ”ƒ…ƒ‰ „ƒ‰— –‡’ƒ– ‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵Ǣ Ȉ Žƒ–ƒ‹ ‡†ƒ’ ƒ‹”†ƒ–‹†ƒ „‡”‰‡Ž‘„ƒ‰Ǣ Ȉ Žƒ–ƒ‹ „ƒ‰‹ƒ †ƒŽƒ †‹„—ƒ– ‡Žƒ†ƒ‹ –—”— ‡ ƒ”ƒŠ „ƒ ’‡ƒ’—‰ –—’ƒŠƒ †‡‰ƒ ‡‹”‹‰ƒ ƒ•‹— ͳΨȋ•ƒ–— ’‡”•‡ȌǢ Ȉ Žƒ–ƒ‹ „ƒ‰‹ƒ Ž—ƒ” „ƒ‰—ƒ †‹„—ƒ– ƒ‰ƒ”ƒ‹”Š—Œƒ –‹†ƒ ƒ•— ‡†ƒŽƒ „ƒ‰—ƒ –‡’ƒ– ’‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵Ǣ Ȉ ‡‹Ž‹‹ •ƒŽ—”ƒ †”ƒ‹ƒ•‡ …‡…‡”ƒǡ–—’ƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵ †ƒȀƒ–ƒ— ƒ‹”Šƒ•‹Ž ’‡„‡”•‹Šƒ …‡…‡”ƒ ƒ–ƒ— –—’ƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵Ǣ Ȉ ‡‹Ž‹‹ „ƒ ’‡ƒ’—‰ –—’ƒŠƒ —–— ‡ƒ’—‰ …‡…‡”ƒǡ –—’ƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵†ƒȀƒ–ƒ— ƒ‹”Šƒ•‹Ž ’‡„‡”•‹Šƒ …‡…‡”ƒ ƒ–ƒ— –—’ƒŠƒ ‹„ƒŠ ͵Ǣ†ƒ Ȉ †‹Ž‡‰ƒ’‹ †‡‰ƒ •‹„‘Ž ‹„ƒŠ ͵•‡•—ƒ‹ †‡‰ƒ ‡–‡–—ƒ ’‡”ƒ–—”ƒ ’‡”—†ƒ‰Ǧ—†ƒ‰ƒǤ SIRKULASI UDARA DALAM RUANG PENYIMPANAN LIMBAH B3 Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat melandai turun kearah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Pada bagian luar bangunan, kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir kearah menjauhi bangunan penyimpanan 89

TEMPAT PENYIMPANAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYIMPAN LEBIH DARI 1 (SATU) KARAKTERISTIK LIMBAH B3, MAKA RUANG PENYIMPANAN: • harus dirancang terdiri dari beberapa bagian penyimpanan dengan ketentuan bahwa setiap bagian penyimpanan hanya diperuntukkan menyimpan satu karakteristik limbah B3, atau limbah-limbah B3 yang saling cocok • antara bagian penyimpanan satu dengan lainnya harus dibuat tanggul atau tembok pemisah untuk menghindarkan tercampurnya atau masuknya tumpahan limbah B3 ke bagian penyimpanan lainnya. • setiap bagian penyimpanan masing-masing harus mempunyai bak penampung tumpahan limbah dengan kapasitas yang memadai. • sistem dan ukuran saluran yang ada harus dibuat sebanding dengan kapasitas maksimum limbah B3 yang tersimpan sehingga cairan yang masuk ke dalamnya dapat mengalir dengan lancar ke tempat penampungan yang telah disediakan. TATA RUANG GUDANG PENYIMPANAN LIMBAH B3 90

RANCANG BANGUN DENGAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3 MUDAH MENYALA ͳǤ ‡‹Ž‹‹ –‡„‘ ’‡‹•ƒŠ †‡‰ƒ „ƒ‰—ƒ Žƒ‹ ›ƒ‰ „‡”†ƒ’‹‰ƒǢ ʹǤŒ‹ƒ „ƒ‰—ƒ ‡›‹’ƒƒ ‹„ƒŠ ͵ †‹„ƒ‰— –‡”’‹•ƒŠ †ƒ”‹ „ƒ‰—ƒ Žƒ‹ǡ†‹„‡”‹ Œƒ”ƒ †‡‰ƒ „ƒ‰—ƒ Žƒ‹’ƒŽ‹‰•‡†‹‹– ͸ ȋ‡ƒȌ‡–‡”Ǣ ͵Ǥ•–”—–—” ’‡†——‰ ƒ–ƒ’–‡”†‹”‹ †ƒ”‹ „ƒŠƒ ›ƒ‰–‹†ƒ —†ƒŠ ‡›ƒŽƒǡ‘•–”—•‹ ƒ–ƒ’ †‹„—ƒ– ”‹‰ƒǡ†ƒ—†ƒŠ Šƒ…—” „‹Žƒ –‡”Œƒ†‹ ‡„ƒƒ”ƒǢ†ƒ ͶǤ†‹„‡”‹ƒ ’‡‡”ƒ‰ƒ ›ƒ‰–‹†ƒ ‡›‡„ƒ„ƒ Ž‡†ƒƒȀ’‡”…‹ƒ Ž‹•–”‹ ȋ‡š’Ž‘–‹‘ ’”‘‘ˆȌǤ RANCANG BANGUN DENGAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3 MUDAH MELEDAK ͳǤ ‘•–”—•‹ „ƒ‰—ƒǡ Žƒ–ƒ‹ǡ †‹†‹‰ǡ †ƒ ƒ–ƒ’ †‹„—ƒ– –ƒŠƒ Ž‡†ƒƒǢ ʹǤ Žƒ–ƒ‹ †ƒ†‹†‹‰ †‹„—ƒ– Ž‡„‹Š —ƒ– †ƒ”‹ ‘•–”—•‹ ƒ–ƒ’Ǣ†ƒ ͵Ǥ •‡–‹ƒ’ •ƒƒ– ‡‡—Š‹ ‡–‡–—ƒ •—Š— ”—ƒ‰ƒ 91

‡”•›ƒ”ƒ–ƒ „ƒ‰—ƒ —–— ‹„ƒŠ ͵†‡‰ƒ ƒ”ƒ–‡”‹•–‹ ”‡ƒ–‹ˆǡ ‘”‘•‹ˆǡ†ƒȀƒ–ƒ— „‡”ƒ…— ǣ ͳǤ ‘•–”—•‹ †‹†‹‰ †‹„—ƒ– —†ƒŠ —–— †‹Ž‡’ƒ•Ǣ†ƒ ʹǤ ‘•–”—•‹ ƒ–ƒ’ǡ†‹†‹‰ǡ†ƒ Žƒ–ƒ‹ Šƒ”—• –ƒŠƒ –‡”Šƒ†ƒ’ ‘”‘•‹ †ƒƒ’‹Ǥ CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3 PADA BANGUNAN Wajib dilakukan pengemasan peralatan elektronik utuh ; atau tidak berbentuk fase cair, debu, dross, gram logam, dan cacahan Kemasan berupa: a. drum; b. jumbo bag; c. tangki intermediated bulk container (IBC); dan/atau d. kontainer. Kemasan Limbah wajib dilekatkan simbol dan label Limbah B3 92

PERSYARATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3 DENGAN MENGGUNAKAN DRUM: a. ditumpuk berdasarkan jenis kemasan; b. jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 (satu) meter; dan c. disimpan dengan sistem blok dengan ketentuan: 1. setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 3 (tiga); dan 2. memiliki lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh sentimeter) atau disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu lintas manusia dan kendaraan pengangkut (forklift). Pola penyimpanan kemasan drum di atas palet dengan jarak minimum antar blok 93

PENGGUNAAN RAK PADA PENYIMPANAN LIMBAH B3 DENGAN KEMASAN DRUM TUMPUKAN BERDASARKAN JENIS KEMASAN a. Drum logam (200 L) –—’—ƒ ’ƒŽ‹‰„ƒ›ƒ ͵Žƒ’‹•†ƒ•‡–‹ƒ’ Žƒ’‹•†‹„‡”‹ ƒŽƒ•’ƒŽ‡– —–— Ͷȋ‡’ƒ–Ȍ†”—Ǣ†ƒȀƒ–ƒ— „ǤDrum plastik (200 L) ͳǤ –—’—ƒ ’ƒŽ‹‰„ƒ›ƒ ͵ȋ–‹‰ƒȌŽƒ’‹•†‡‰ƒ •‡–‹ƒ’ Žƒ’‹•†‹„‡”‹ ƒŽƒ•’ƒŽ‡– —–— Ͷȋ‡’ƒ–Ȍ†”—Ǣƒ–ƒ— ʹǤ –—’—ƒ Ž‡„‹Š †ƒ”‹ ͵ȋ–‹‰ƒȌŽƒ’‹•ǡ™ƒŒ‹„ ‡‰‰—ƒƒ ”ƒ ’‡›‹’ƒƒǤ 94

CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3 MENGGUNAKAN KEMASAN JUMBO BAG PERSYARATAN: a. disimpan dengan sistem blok; b. tumpukan setiap blok paling banyak 2 (dua) lapis, lapis paling bawah dialasi palet; dan c. lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh sentimeter) atau disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu lintas manusia dan kendaraan pengangkut (forklift). CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3 MENGGUNAKAN KEMASAN TANGKI INTERMEDIATED BULK CONTAINER (IBC) Persyaratan Penyimpanan : 95 a. sistem blok; b. tumpukan disesuaikan dengan tinggi bangunan dengan memperhatikan jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 (satu) meter; dan c. lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm / disesuaikan kebutuhan operasional untuk lalu lintas manusia dan kendaraan pengangkut (forklift).

KETENTUAN UNTUK FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3 BERUPA TEMPAT TUMPUKAN LIMBAH (WASTE PILE) • permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/detik; atau • lapisan tanah yang telah direkayasa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. WASTE IMPOUNDMENT • permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/; dan • memiliki lapisan kedap di atas tanah dengan permeabilitas paling besar 10-7 cm/detik berupa high density polyethylene (HDPE) dan/atau lapisan konstruksi beton. PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN LB3 BERUPA TEMPAT TUMPUKAN LIMBAH (WASTE PILE) 1. memiliki saluran drainase di sekeliling tempat tumpukan Limbah (waste pile) yang dirancang untuk mengalirkan air yang berkontak langsung dengan Limbah B3 yang disimpan menuju kolam penampung air; 2. memiliki tanggul di sekeliling tempat tumpukan Limbah (waste pile) dengan ketinggian paling sedikit 1 (satu) meter dari permukaan tanah untuk menghindari terjadinya tumpahan dan/atau ceceran Limbah B3 keluar dari area penyimpanan; dan 3. memiliki fasilitas sumur pantau air tanah yang dibangun di bagian hulu (upstream) dan hilir (downstream) tempat tumpukan Limbah (waste pile) yang ditempatkan sesuai dengan pola arah aliran air tanah. 96

Kolam penampung air Æ memiliki: 1. lapisan (liner) kedap dengan permeabilitas tanah paling besar 10-7 cm/detik (sepuluh pangkat minus tujuh sentimeter per detik); 2. lapisan (liner) kedap berupa high density polyethylene (HDPE); atau 3. lapisan dengan konstruksi beton yang mampu menampung air. Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 wajib dilengkapi dengan: a. fasilitas pertolongan pertama; b. peralatan penanganan tumpahan; dan c. bongkar muat. d. laboratorium dan/atau alat analisa laboratorium yang mampu menguji paling sedikit karakteristik Limbah B3 mudah meledak, mudah menyala, reaktif, korosif, dan/atau beracun, untuk menentukan tata cara Penyimpanan Limbah B3 Æ untuk Pengumpul Limbah B3 CARAPENYIMPANAN LIMBAH B3 PADA TEMPAT TUMPUKAN LIMBAH (WASTE PILE) a. tidak melakukan pencampuran Limbah B3 dari sumber spesifik khusus; b. Limbah B3 berupa fly ash dan debu electric arc furnace, dilakukan pencegahan dispersi Limbah B3, melalui: 1. penutupan dengan bahan terpal kedap air atau bahan sejenis yang kedap air; dan/atau 2. penyiraman secara berkala; c. baku mutu air Limbah sebelum dibuang ke media lingkungan mengacu pada lampiran, d. untuk air pada kolam penampung air. *** endapan pada kolam penampung air wajib dikembalikan ke tempat tumpukan Limbah (waste pile). 97

STANDAR WASTE PILE Sistem pengumpulan dan Liner ganda pengambilan lindi (leachate) ganda Tanggul atau penghalang Penampang Melintang 131 Fasilitas Penumpukan Limbah (waste )pile digunakan untuk menyimpan : Limbah B3 fase padat kategori 2 dari sumber spesifik khusus 98

PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN LB3 BERUPA WASTE IMPOUNDMENT: 1. memiliki tanggul di sekeliling waste impoundment dengan ketinggian paling sedikit 1 (satu) meter dari permukaan tanah untuk menghindari terjadinya luapan air; 2. memiliki bangunan pelimpahan (spillway) untuk mengalirkan air yang berasal dari Limbah B3 yang disimpan menuju kolam penampung air; dan 3. memiliki fasilitas sumur pantau air tanah yang dibangun di bagian hulu (upstream) dan hilir (downstream) fasilitas waste impoundment yang ditempatkan sesuai dengan pola arah aliran air tanah. Persyaratan Kolam penampung air : a. menggunakan konstruksi beton; dan/atau b. dilapisi dengan bahan konstruksi yang kedap air. CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3 PADA WASTE IMPOUNDMENT a. tidak melakukan pencampuran Limbah B3 dari sumber spesifik khusus; dan b. baku mutu air Limbah, untuk air pada kolam penampung air sebelum dibuang ke media lingkungan. ™ Endapan wajib dikembalikan ke waste impoundment. ™ Baku mutu air Limbah mengacu Lampiran ™ Air pada kolam penampung air tidak memenuhi baku mutu wajib dilakukan pengolahan terlebih dahulu hingga memenuhi baku mutu air Limbah. 99


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook