Bab 10 Jepang 193 Mulanya, wisatawan yang berlibur ke Jepang didominasi oleh wisatawan dari negara Korea, Taiwan, Tiongkok, dan negara-negara Barat. Namun, wisatawan Asia Tenggara juga mulai banyak berkunjung ke Jepang pada dekade terakhir. Pada tahun 2013, jumlah kunjungan wisatawan asing sebesar 10 juta wisatawan dan meningkat menjadi 13,4 juta wisatawan pada tahun 2014. Dari angka tersebut, kunjungan dari negara-negara mayoritas muslim cukup signifikan. Wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Jepang pada bulan Januari sampai dengan bulan September pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 52,3%, sebanyak 158.500 wisatawan, dan jumlah wisatawan dari negara Indonesia naik 13,4% menjadi 111.400 wisatawan. Pemerintah melihat peluang yang bagus di sini sehingga Perdana Menteri Shinzo Abe merilis sebuah kebijakan untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing pada Desember 2014. Kebijakan tersebut adalah kebijakan di sektor pariwisata yang juga merupakan bagian dari kebijakan utama pemerintah, yakni “Abenomics Growth Strategy” yang dibuat oleh Perdana Menteri Shinzo Abe dan kabinetnya, dimana pemerintah Jepang yang menargetkan wisatawan asing hingga mencapai angka 20 juta wisatawan di tahun 2020 dan 30 juta wisatawan di tahun 2030 dengan membebaskan visa bagi negara- negara di seluruh dunia sehingga berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan asing. Kebijakan pariwisata tersebut memberikan perlakuan istimewa terhadap wisatawan asing. Di antaranya adalah pembangunan restoran yang menyajikan menu-menu makanan yang tidak hanya sehat tetapi juga halal dan pembangunan tempat ibadah untuk muslim di tempat-tempat umum. Ini merupakan inovasi pemerintah Jepang untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan asing, termasuk wisatawan muslim.
194 Wisata Ramah Muslim PERAN SWASTA TERHADAP WISATA RAMAH MUSLIM DI JEPANG Keseriusan pemerintah dalam pencapaian tujuan kebijakan di sektor pariwisata diikuti oleh koordinasi dari perusahaan swasta. Dalam menerapkan kebijakan tersebut, pemerintah bersama pihak swasta mengimpor bahan makanan sehat yang juga bersertifikat halal dari negara Malaysia yang akan dipasarkan di 1.800 gerai Hypermarket Aeon yang berada di seluruh negara Jepang. Ini demi memenuhi kebutuhan para wisatawan asing. Restoran-restoran di Jepang juga mulai menyediakan menu makanan sehat dan halal. Kebanyakan menu tersebut bercita rasa khas Malaysia, India, Pakistan, Turki, Mesir, Tiongkok, dan Maroko. Restoran-restoran tersebut dapat ditemukan di kota-kota besar, seperti Tokyo, Kobe, Osaka, Nagoya, dan Kyoto. Seiring meningkatnya wisatawan muslim ke Jepang, tren makanan halal pun kian subur di Jepang. STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA RAMAH MUSLIM DI JEPANG Kebijakan pariwisata sebagai bagian dari kebijakan Abenomics Growth Strategy menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing dari negara manapun dengan menawarkan kenyamanan bagi wisatawan mancanegara, termasuk wisatawan muslim. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah dan pihak swasta adalah menyediakan makanan halal yang mudah diakses bagi wisatawan asing. Jepang bahkan memiliki pabrik makanan halal yang memproduksi daging dan telah mendapatkan sertifikat (halal) dari Malaysia dan Indonesia. Inovasi lainnya adalah pembangunan infrastruktur yang mengakomodasi kebutuhan wisatawan muslim, seperti pendirian musala yang diperuntukkan hanya bagi para pengunjung yang beragama Islam di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Tokyo, yaitu
Bab 10 Jepang 195 Takashimaya, dan musala tersebut dilengkapi tempat berwudu dan penunjuk arah kiblat. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan tempat ibadah untuk para wisatawan yang beragama Islam di stasiun, bandara, serta ruang-ruang publik. DESTINASI WISATA RAMAH MUSLIM DI JEPANG Jepang telah menjadi salah satu destinasi wisata ramah muslim belakangan ini. Wisatawan muslim tidak akan kesulitan untuk menemukan restoran halal dan fasilitas ibadah seperti masjid dan musala jika berkunjung ke kota-kota di Jepang. Berikut adalah beberapa kota di Jepang yang ramah bagi wisatawan muslim. Tokyo Tokyo adalah kota metropolis yang besar seluas lebih dari 2.000 kilometer persegi yang mencakup pegunungan di barat dan pulau- pulau subtropis di selatan. Tokyo telah berusia lebih dari 400 tahun Gambar 10-1 Tokyo Sumber: Morio, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=5794297.
196 Wisata Ramah Muslim yang dulunya merupakan kota kastil bernama Edo. Kemudian, Tokyo menjadi ibu kota politik dan administrasi Jepang. Oleh karena itu, sekarang kota Tokyo merupakan perpaduan fantastis dari gedung pencakar langit futuristik, lampu neon, toko modis, museum, kuil, dan taman. Wisata di kota ini paling baik dihabiskan dengan berjalan-jalan di jalanan, mengintip ke toko-toko, menemukan bangunan kuno, dan bersantai di taman yang tenang. Wisatawan muslim dapat menemukan fasilitas yang ramah muslim di Tokyo dengan cukup mudah. Di kota ini terdapat sejumlah masjid dan musala yang memang sengaja disediakan untuk memenuhi kebutuhan ibadah umat Islam. Salah satu masjid yang ada di Tokyo adalah Tokyo Camii (Masjid Agung Tokyo) dan merupakan masjid paling besar di Jepang, dengan daya tampung mencapai 1.200 jemaah. Restoran-restoran halal juga cukup banyak ditemukan. Biasanya mereka menyajikan beragam hidangan, seperti masakan Malaysia, Pakistan, India, Maroko, Turki, Thailand, dan masih banyak lagi. Namun, ada juga restoran Jepang yang halal, seperti Sushiken Asakusa, restoran sushi yang bersertifikat halal pertama di Tokyo. Kyoto Kota lain yang juga menjadi tujuan wisata paling populer di Jepang yang ramah bagi kaum muslim adalah Kyoto. Di sini, terdapat situs- situs bersejarah peninggalan masa lalu, seperti Kuil Kiyomizu- dera, Istana Kekaisaran Kyoto, Kuil Tenryu-ji, Nishi Hongan-ji, dan sebagainya sehingga Kyoto adalah tempat terbaik untuk mengenali budaya tradisional dan adat istiadat masyarakat Jepang. Nuansa klasik khas Jepang masih sangat terasa saat menyaksikan situs-situs tersebut. Kyoto juga memiliki sejumlah restoran yang menyajikan makanan halal. Wisatawan muslim juga bisa mengunjungi Masjid Kyoto untuk menunaikan salat.
Bab 10 Jepang 197 Gambar 10-2 Kyoto Sumber: Ujigis, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=101991494. Kobe Kobe merupakan yang memainkan peran penting selama berabad- abad sebagai kota pelabuhan. Di sini terkenal dengan konsep wisata musim panasnya. Hal yang harus dicoba oleh wisatawan di Kobe adalah pemandian air panasnya. Wisatawan dapat menemukan banyak pemandian air panas yang menyediakan beragam layanan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Bagi wisatawan muslim, mungkin dapat mencoba mengunjungi masjid tertua di Jepang, yaitu Masjid Muslim Kobe. Didirikan pada Oktober 1935, Masjid Kobe terletak di kawasan wisata paling terkenal di Kobe sehingga wisatawan muslim juga dapat mudah menemukan makanan halal di sekitar lokasi ini.
198 Wisata Ramah Muslim Gambar 10-3 Kobe Sumber: 663highland, CC BY 2.5, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=1192513. Osaka Osaka adalah kota terbesar ketiga di Jepang, dan juga kota terpenting kedua. Wisata belanja merupakan daya tarik utama Osaka karena di sini merupakan salah satu kota yang memiliki pusat perbelanjaan terbesar di Jepang. Meskipun Osaka telah menjadi kota pusat perdagangan, kota ini berasal dari abad ke-7 dan memiliki beberapa atraksi arsitektur dan sejarah yang hebat untuk ditawarkan, baik yang modern maupun kuno. Osaka dianggap oleh banyak orang sebagai tempat makan, minum, dan pesta terbaik di Jepang. Di kota ini terdapat dua masjid, satu bernama Masjid Osaka, sedangkan yang lainnya adalah Masjid Osaka Ibaraki. Wisatawan muslim juga dapat menemukan sejumlah restoran yang menyajikan aneka masakan halal, seperti hidangan India, Pakistan, Turki, dan masih banyak lagi.
Bab 10 Jepang 199 Gambar 10-4 Osaka Sumber: 663highland, CC BY 2.5, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=7745269. Chiba Kota Chiba menjadi terkenal karena memiliki sistem monorel gantung terpanjang di dunia. Letaknya berdekatan dengan Tokyo. Selain itu, Chiba juga terkenal sebagai rumah bagi dua taman hiburan Disney Jepang. Namun, Chiba juga dipenuhi dengan keindahan alam di pedalaman maupun di tepi laut. Pantai Kujukuri di Chiba ideal untuk olahraga air. Chiba juga memiliki bandara internasional utama Jepang, Narita, menjadikannya titik masuk pertama negara itu bagi sebagian besar wisatawan. Terdapat sejumlah masjid di Chiba sehingga wisatawan muslim tak perlu khawatir dengan urusan ibadah. Tak hanya itu, beberapa pusat perbelanjaan di Chiba juga menyediakan ruang salat yang cukup representatif bagi pengunjung muslim.
200 Wisata Ramah Muslim Gambar 10-4 Chiba Sumber: 掬茶, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=17401984. SITUS WEB DAN PUSAT INFORMASI WISATA RAMAH MUSLIM DI JEPANG Beberapa situs web berikut akan membantu wisatawan muslim untuk mencari dan menemukan informasi seputar destinasi wisata dan akomodasi ramah muslim di Jepang. 1. Japan tourism guide for muslim visitor. 2. halalgourmet.jp. 3. halalmedia.jp.
BAB 11 WISATA RAMAH MUSLIM DI TURKI PENDAHULUAN Pariwisata sebagai solusi yang sering dipilih setiap individu dalam menghabiskan waktu berlibur, menyegarkan diri kembali sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasa lagi. Setiap tahunnya, jumlah wisatawan di dunia selalu mengalami peningkatan. Apa lagi pada abad ke-21 ini, zaman lahirnya paham yang menjurus pada pemenuhan kebutuhan akan wisata lebih banyak dari sebelumnya. Akibatnya, mobilitas berkaitan dengan kepariwisataan semakin meningkat. Fenomena ini memberikan dampak positif bagi beberapa elemen baik pengelola, masyarakat, dan tentunya para pelaku usaha 201
202 Wisata Ramah Muslim di bidang jasa pariwisata. Peningkatan perkembangan konsumen pariwisata akhir-akhir ini memiliki kontributor wisatawan muslim yang cukup signifikan. Hal ini membuka pangsa pasar baru dalam pariwisata, terutama Turki. Banyak pelaku usaha di negara-negara muslim maupun nonmuslim berlomba-lomba menerapkan konsep ini untuk meningkatkan sektor pariwisatanya. Turki menjadi negara yang semakin digemari sebagai tujuan wisata global. Setiap tahunnya, sekitar 27 juta turis yang berkunjung ke Turki. Jumlah ini lebih besar dari Indonesia. Meskipun demikian, pendapatan sebesar 15,5 miliar Euro dari sektor pariwisata tersebut hanya meliputi sekitar 5 persen pendapatan nasional bruto. Masih banyak potensi pariwisata di Turki yang dapat digali. Banyak hal yang bisa ditawarkan bagi wisatawan di Turki, seperti wisata golf, wisata olahraga, wisata budaya masyarakat, dan masih banyak lagi. Bahkan, di tengah krisis ekonomi, ketika pendapatan dari sektor pariwisata dunia merosot 8 persen, Turki justru mengalami peningkatan 2,8 persen yang juga ditopang oleh strategi pariwisata ramah muslim yang dimiliki Turki dalam 2023. Dengan demikian, pariwisata ramah muslim merupakan sektor yang sangat potensial bagi Turki. SEJARAH SINGKAT TURKI Sejarah negara Turki meliputi sejarah Anatolia (Turki bagian Asia) dan Thrace Timur (Turki bagian Eropa). Dua wilayah yang sebelumnya berbeda secara politis ini berada di bawah kendali Kekaisaran Romawi pada abad kedua SM, yang akhirnya menjadi inti Kekaisaran Bizantium Romawi. Dari masa ketika bagian dari apa yang sekarang Turki ditaklukkan oleh dinasti Seljuk, sejarah Turki mencakup sejarah abad pertengahan Kesultanan Seljuk, sejarah abad pertengahan hingga modern Kesultanan Utsmaniyah, dan sejarah Republik Turki sejak 1920-an.
Bab 11 Turki 203 Dalam sejarah Turki, lebih dari 4.000 tahun yang lalu, orang Turki pertama diyakini telah mendiami Asia Tengah. Dari sana, banyak orang Turki mulai berpencar dan bermigrasi ke bagian lain benua itu. Ini segera menjadi awal dari banyak kerajaan baru termasuk The Great Hun Empire, yang dimulai pada abad ke-3 SM. Anatolia Prasejarah dan Trakia Timur Semenanjung Anatolia, wilayah Turki bagian Asia, adalah salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di dunia. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Anatolia. Bagian wilayah Turki di Eropa disebut Trakia Timur. Wilayah ini memasuki masa Neolitikum sekitar tahun 6.000 SM, saat penduduknya mulai bercocok tanam. Di Anatolia Selatan, terdapat situs tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia sekitar 10.000 SM bernama Göbekli Tepe dan permukiman Neolitikum dan Kalkolitikum sekitar tahun 7500 SM sampai 5700 SM bernama Çatalhöyük. Pada Juli 2012, kedua situs ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Permukiman di Troya dimulai pada Zaman Neolitikum dan terus berlanjut sampai Zaman Besi. Penduduk Anatolia terdiri atas berbagai bangsa, yang paling awal adalah Bangsa Hatti dan Bangsa Huri. Kemudian, datang Bangsa Het yang kemudian mendirikan kerajaan besar pertama di daerah tersebut. Asiria menaklukkan wilayah bagian tenggara Turki dan menetap di sana pada awal 1950 SM sampai tahun 612 SM. Kerajaan Frigia berkuasa menggantikan kerajaan Het yang runtuh, namun dihancurkan oleh Suku Kimmeri pada abad ke-7 SM. Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah Dinasti Seljuk adalah cabang dari Kinik Oğuz Turki. Pada abad ke- 10, bangsa Seljuk mulai bermigrasi dari tanah air leluhur mereka ke Persia, yang menjadi awal dari Kesultanan Seljuk Raya. Seljuk mulai
204 Wisata Ramah Muslim menembus ke wilayah timur Anatolia pada paruh kedua abad ke-11. Pada 1071, Seljuk Turki mengalahkan Bizantium dalam Pertempuran Manzikert, sekaligus dimulainya Turkifikasi di wilayah tersebut. Bahasa Turki dan Islam diperkenalkan ke Anatolia secara bertahap menyebar dan transisi yang lambat dari Anatolia yang didominasi Kristen dan berbahasa Yunani menjadi didominasi Muslim dan berbahasa Turki. Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur setelah dikalahkan bangsa Mongol pada 1243. Osman I memperluas wilayah ke seluruh Anatolia, Balkan, Levant dan Afrika Utara dan menjadikannya wilayah Kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun 1453, Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan Kekaisaran Bizantium dengan menguasai ibu kotanya, Konstantinopel. Kekuasaan dan kejayaan Kesultanan Utsmaniyah mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan Suleiman I. Dimulai pada awal abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Setelah terlibat banyak perang, wilayah, kekuatan militer, dan kekayaannya menurun. Melemahnya Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan meningkatnya sentimen nasionalis di antara masyarakat yang menyebabkan peningkatan ketegangan etnis yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan. Kesultanan Utsmaniyah memasuki Perang Dunia I di sisi Blok Sentral dan akhirnya kalah. Setelah Gencatan Senjata Mudros pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan Blok Sekutu berusaha untuk membagi wilayah Utsmaniyah melalui Persetujuan Sèvres pada tahun 1920. Republik Turki Setelah Perang Dunia I, Konstantinopel dan Smyrna diduduki oleh Sekutu. Pendudukan tersebut mendorong pembentukan Gerakan Nasional Turki yang dipimpin Mustafa Kemal Pasha, seorang komandan militer yang turut berjuang dalam Pertempuran Gallipoli. Perang Kemerdekaan Turki dilancarkan dengan tujuan mencabut ketentuan Persetujuan Sèvres.
Bab 11 Turki 205 Pada 18 September 1922, tentara sekutu dikalahkan. Rezim Turki yang berbasis di Ankara menyatakan diri sebagai pemerintah yang sah pada bulan April 1920. Pada tanggal 1 November, parlemen baru didirikan dan secara resmi menghapuskan sistem kesultanan, yang mengakhiri 623 tahun pemerintahan Utsmaniyah. Pada 29 Oktober 1923, Republik Turki resmi dinyatakan dan Ankara menjadi ibu kota Turki yang baru. Mustafa Kemal menjadi presiden pertama dan kemudian melakukan banyak reformasi radikal dengan tujuan mengubah negara Utsmaniyah-Turki menjadi republik sekuler baru. Pada 2017, sistem pemerintahan diganti menjadi sistem presidensial. Wilayah Republik Turki saat ini terletak di Eropa Tenggara dan Asia Barat, berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria di barat laut, Laut Hitam di utara, Georgia di timur laut, Armenia, Azerbaijan, dan Iran di timur, Irak di tenggara, Suriah dan Laut Mediterania di selatan, dan Laut Aegea di barat. Istanbul, kota terbesar, adalah pusat keuangan, dan Ankara adalah ibu kotanya. POPULASI MUSLIM DI TURKI Sejak Kesultanan Utsmaniyah menguasai Turki pada tahun 1400-an, Islam menjadi agama terbesar di Turki. Menurut CIA World Factbook, penduduk muslim di Turki mencapai 99,8 persen dari populasi. Kebanyakan muslim di Turki adalah Sunni dan sisanya adalah Alawiyyin, Syiah, dan pengikut Dua Belas Imam. Menurut survei yang dilakukan oleh OPTİMAR tahun 2019, 89,5% populasi adalah muslim, 4,5% percaya pada Tuhan, tetapi tidak menganut agama yang terorganisir, 2,7% agnostik, 1,7% ateis, dan 1,7% tidak beragama. Agama terbesar kedua di Turki adalah Kristen Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian sosial Prancis Ipsos. Turki adalah satu-satunya negara mayoritas Islam yang menganut paham sekuler. Urusan agama terpisah dengan urusan negara dan pemerintahan.
206 Wisata Ramah Muslim LEMBAGA-LEMBAGA ISLAM DI TURKI Sebagai negara dengan populasi mayoritas muslim, pemerintah mengawasi fasilitas dan pendidikan keagamaan muslim melalui Kementerian Urusan Agama (Diyanet İşleri Başkanlığı), yang melapor langsung ke Perdana Menteri. Diyanet memiliki tanggung jawab untuk mengatur pengoperasian 75.000 masjid terdaftar di negara itu dan mempekerjakan imam lokal dan provinsi, yang merupakan pegawai negeri. Beberapa kelompok, terutama Alevis, mengklaim bahwa Diyanet mencerminkan kepercayaan Islam arus utama dengan mengesampingkan kepercayaan lain. Pemerintah menegaskan bahwa Diyanet memperlakukan sama semua yang meminta layanan. Turki merupakan rumah berdirinya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1969 dan terdiri atas 57 negara anggota. Tujuan organisasi tersebut bekerja untuk “menjaga dan melindungi kepentingan dunia muslim dalam semangat mempromosikan perdamaian dan harmoni internasional”. Selain itu, terdapat organisasi-organisasi Islam nonpemerintahan yang bergerak di bidang sosial, seperti İHH İnsani Yardım Vakfı, RAHMA Islamic Relief Turkey, tidak hanya di Turki tetapi juga di seluruh dunia. PERAN PEMERINTAH TERHADAP WISATA RAMAH MUSLIM DI TURKI Setelah mencapai titik terendah dalam 10 tahun pada tahun 2016, setelah gelombang serangan Daesh dan PKK serta kudeta yang gagal dan mematikan, sektor pariwisata Turki telah pulih selama tahun-tahun sesudahnya. Sekitar 40 juta wisatawan diperkirakan mengunjungi Turki hingga akhir 2018. Pada 2019, Turki dinobatkan peringkat tujuan wisata ramah muslim terbaik ketiga di dunia, setelah Malaysia dan Indonesia, oleh Global Muslim Travel Index (GMTI). Turki naik naik satu peringkat dari peringkat 4 pada 2018.
Bab 11 Turki 207 Upaya pemerintah Turki untuk mempromosikan sektor pariwisata ramah muslim di negara itu telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Banyak negara mengadopsi standar GMTI untuk meningkatkan klasemen mereka sebagai tujuan wisata global, begitu pula dengan Turki. Pemerintah memiliki target untuk melipatgandakan jumlah wisatawan menjadi 50 juta turis per tahunnya pada tahun 2023. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki menjadi garda depan untuk mewujudkannya. Bahkan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki menambahkan Pariwisata Halal dalam Visi 2023 pada KTT Pariwisata ketiga yang diadakan tahun 2017. Dalam konferensi tersebut, diambil keputusan untuk memberikan bantuan pemerintah kepada investor dalam negeri untuk mengelola resor dengan sertifikat pariwisata halal. Ada juga insentif untuk mengubah tempat wisata yang ada menjadi hotel ramah pariwisata halal. PERAN SWASTA TERHADAP WISATA RAMAH MUSLIM DI TURKI Huseyin Pamukcu dari Universitas Kastamonu dan sekretariat Organisasi Pariwisata Halal Internasional berbicara dengan TRT World tentang upaya yang dilakukan untuk pariwisata ramah muslim. Untuk mewujudkan potensi penuh pariwisata ramah muslim di Turki, operator tur, pemandu, dan agensi harus didukung. Tanpa peran pihak-pihak tersebut, industri pariwisata ramah muslim akan susah berkembang. Kerja sama yang baik antara pihak swasta dan pemerintah akan memungkinkan berjalannya strategi pariwisata yang baik sehingga target kunjungan wisatawan dapat terpenuhi. Günnur Özalp, sekretaris jenderal asosiasi penyelenggara wisata Turki TÜRSAB, yang mewakili 6.000 pengusaha wisata, juga berpendapat bahwa Turki masih menyimpan potensi besar di bidang pariwisata. Melalui dukungan pemerintah, pihak swasta siap untuk berkoordinasi dengan pemerintah untuk menciptakan industri
208 Wisata Ramah Muslim pariwisata, khususnya pariwisata ramah muslim, yang akan menarik banyak wisatawan muslim potensial dari penjuru dunia. STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA RAMAH MUSLIM DI TURKI Untuk meningkatkan pangsanya dari 2 persen menjadi 10 persen dalam beberapa tahun mendatang untuk menjadi salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi, Turki menggunakan beberapa strategi. Strategi pertama adalah mengenali target dari wisata ramah muslim. Wisata ramah muslim menargetkan keluarga muslim yang mengikuti aturan Islam. Dengan demikian, diperlukan fasilitas yang sesuai dengan sub-kategori pariwisata ini, seperti tidak menyediakan alkohol dan memiliki fasilitas spa dan kolam renang terpisah untuk pria dan wanita. Lusinan hotel di pantai Turki kini juga menampilkan kolam renang terpisah dan pantai untuk pria dan wanita sesuai dengan pedoman Islam tentang kesopanan. Strategi ini menarik wisatawan keluarga dari Turki, Timur Tengah, dan komunitas muslim di Barat. Di samping itu, jenis wisata yang ditawarkan juga dibuat semakin beragam. Tidak hanya wisata pantai yang khas di kawasan pantai Antalya, Side, atau Alanya, Turki memperluas ke pariwisata ekologis yang menawarkan wisata tracking, mendaki gunung bahkan wisata mengenal jenis-jenis burung. Strategi kedua adalah mempromosikan pariwisata ramah muslim kepada publik dan wisatawan dunia. Istanbul menjadi tuan rumah Halal Expo dan World Halal Summit 2018 mulai 29 November-2 Desember di bawah naungan Kepresidenan Republik Turki untuk meningkatkan kerja sama antarnegara anggota Organisasi Kerja Sama Islam. Acara tersebut juga menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata ramah muslim di Turki. Buklet dan iklan yang relevan diproduksi untuk menarik lebih banyak wisatawan. Pada masa krisis dan pandemi Covid 19, Turki menyesuaikan diri lebih baik dalam sektor pariwisata. Strateginya adalah dengan
Bab 11 Turki 209 menawarkan paket wisata all inclusive, yakni paket liburan lengkap, mulai dari pesawat terbang, hotel, juga makanan dan minuman baik makan pagi, siang, dan malam. Turki berhasil menerapkan sistem ini dengan baik. Di tengah pandemi, pariwisata ramah muslim Turki telah tumbuh melampaui harapan. Emrullah Ahmet Turhan, sekretaris jenderal Organisasi Pariwisata Internasional Halal, berkata “Seperti yang kami prediksi pada awal pandemi, ada minat yang besar terutama pada hotel butik dan vila.” DESTINASI WISATA RAMAH MUSLIM DI TURKI Dengan sejarah pendudukan Islam yang panjang di Turki, tentu banyak situs yang menarik, terutama bagi wisatawan muslim. Berikut di antaranya. Yesil Camii Yesil Camii, atau jika diartikan Masjid Hijau, merupakan sebuah masjid yang berada di bukit di kota Bursa, di tempat yang kini juga dikenal dengan kawasan Yesil atau kawasan Hijau. Bursa merupakan kota kecil di Turki yang pernah menjadi ibu kota Kesultanan Utsmaniyah. Lokasinya cukup mudah dijangkau dari Istanbul. Masjid yang selesai dibangun pada tahun 1424 tersebut termasuk salah satu masjid terbesar dan tertua di kota Bursa. Dinamakan sebagai Masjid Hijau karena warna interior masjidnya didominasi warna hijau dan toska. Sebutan lain Masjid Hijau adalah Masjid Mehmet I, yang merujuk kepada Sultan Mehmet I Çelebi yang memprakarsai pembangunannya. Arsiteknya adalah Haci Ivaz Pasha. Meskipun Masjid Agung Bursa (Ulu Cami) adalah yang terbesar di Bursa, Masjid Hijau adalah permata arsitektural yang menggambarkan perpindahan seni bangunan dari gaya Turki Seljuk Ulu Cami ke masjid berkubah besar Era Usmaniyah di Edirne dan
210 Wisata Ramah Muslim Istanbul. Keunikan arsitektur inilah yang menarik banyak wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia. Bangunan masjid pernah direnovasi besar-besaran setelah gempa bumi pada tahun 1855. Restorasi ini diawasi oleh arsitek Prancis Leon Parveillée mulai tahun 1863. Dari luar, bangunan Masjid Hijau terlihat biasa saja, tidak terlalu tampak seperti bangunan masjid. Bagian luar masjid berwarna putih dengan kubah besar dan tertutup marmer. Jika dibandingkan dengan masjid-masjid di Turki lainnya, Masjid Hijau tampak kalah megah. Gambar 11-1 Masjid Hijau Sumber:Yahia.Mokhtar, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/ index.php?curid=65964667. Keindahan Masjid Hijau baru terlihat ketika dilihat dari jarak yang lebih dekat. Pintu-pintu luar masjid yang dipenuhi dengan tulisan Arab mungkin menjadi pertanda bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah masjid. Pahatan bergradasi sangat indah menghiasi pintu dan jendela-jendela yang berjumlah puluhan. Tempat wudu yang terbuat dari kayu seperti gazebo terdapat tidak begitu jauh dari pintu depan masjid.
Bab 11 Turki 211 Bangunannya berbentuk kubus dua lantai dengan perpanjangan di sisi kiblat (selatan). Formulir ini disebut sebagai rencana T terbalik dalam beasiswa Anglophone. Bahan bangunan masjid adalah batu pasir dan dihiasi dengan panel marmer. Portal utamanya, dari marmer yang dikerjakan dengan kaya, dulunya dilindungi oleh serambi berkolom yang, bersama dengan sebagian besar masjid, dihancurkan oleh gempa bumi pada tahun 1855. Bagian utama masjid dibangun kembali secara otentik, tetapi bagian serambi tidak. Dua menara ditambahkan kemudian pada bangunan, menjulang dari kedua sisi fasad. Kubah yang muncul di atas kubus dan bagian selatannya sekarang dibalut timah, tapi awalnya dibalut ubin biru dan hijau Di atas portal, dicapai dengan tangga kecil di dalamnya, adalah tempat sultan (hünkâr mahfili), didekorasi dengan ubin berlapis emas dan keramik bermotif bunga, tetapi biasanya tidak dibuka untuk umum. Aula tengah kubah masjid diapit oleh ruangan di kiri dan kanan yang digunakan untuk salat dan untuk urusan pemerintahan Utsmaniyah. Ruang salat utama adalah ruangan dengan mihrab (relung salat) setinggi 15 meter (49 kaki), di seberang portal. Interior masjid dipenuhi dengan keramik hias buatan tangan. Dekorasi paling indah adalah bagian mihrab yang dirancang dengan bentuk cerukan. Semuanya dibingkai dalam bidang persegi panjang yang dihiasi dengan pita konsentris dari tilework, termasuk motif tumbuhan, pola geometris, muqarnas (sarang lebah menggantung seperti stalaktit), dan pita prasasti. Sepanjang mata memandang, semua berwarna hijau dengan aksen biru dan toska. Di belakang masjid di selatan adalah Makam Hijau segi delapan yang cantik dan harmonis (Yeşil Türbe). Makam itu ditutupi ubin biru selama pekerjaan restorasi di tahun 1800-an. Tepat di bawah bukit di sebelah barat Masjid Hijau adalah Bursa’sTurkish & Islamic Arts Museum, didirikan di madrasah bersejarah yang merupakan bagian
212 Wisata Ramah Muslim dari kompleks masjid. Museum tersebut memiliki koleksi benda- benda bersejarah dan seni yang bagus, dan layak untuk dilihat karena bangunan itu sendiri. Di sebelah timur kompleks Yeşil Cami, menanjak melalui pemakaman, adalah Masjid Emir Sultan. Dari kompleks Masjid Hijau ke pusat Bursa dapat ditempuh dengan berjalan kaki dalam 15 hingga 20 menit, atau naik bus yang lewat. Gambar 11-2 Mihrab Masjid Hijau Sumber:Yahia Mokhtar, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/ index.php?curid=65964649. Hagia Sophia Masjid Agung Hagia Sophia atau Ayasofya-i Kebir Cami-i Şerifi, memiliki sejarah dan makna religius yang kaya di samping arsitektur inovatif. Dibangun di tanah bukit pertama Istanbul, tepatnya di ujung semenanjung bersejarah, dikelilingi oleh Laut Marmara, Bosphorus,
Bab 11 Turki 213 dan Golden Horn di tiga sisinya, Hagia Sophia telah berjuang melawan waktu selama berabad-abad. Bangunan tersebut mulanya adalah Gereja Romawi Timur terbesar di Istanbul, bahkan di dunia pada masa itu, yang kemudian dialihfungsikan menjadi masjid pada masa Kesultanan Utsmaniyah, pernah dijadikan sebagai museum, dan sekarang kembali dipergunakan sebagai masjid. Hagia Sophia memiliki arti harfiah Kebijaksanaan Suci atau Kebijaksanaan Ilahi. Bangunan yang ada saat ini merupakan bangunan ketiga yang dibangun di tempat yang sama dengan pemahaman arsitektur yang berbeda dari pendahulunya. Hagia Sophia dianggap sebagai perwujudan arsitektur Bizantium dan juga dikatakan mengubah sejarah arsitektur. Atas perintah Kaisar Justinianos, gereja Hagia Sophia dibangun oleh Anthemios (ahli matematika) dari Tralles (sekarang Aydin) dan Isidoros (ahli geometri dan insinyur) dari Miletos (sekarang Balat). Pembangunannya dimulai pada tahun 532 dan selesai dalam jangka waktu lima tahun. Gempa bumi yang melanda Konstantinopel sejak 7 Mei 558, disusul gempa pada 546 dan 557, menghancurkan kubah Hagia Sophia dan ribuan rumah. Hagia Sophia menjadi saksi bisu berbagai tragedi penting. Kota Hagia Sophia dan Bizantium Konstantinopel dijarah dan dijarah pada bulan April 1204 oleh orang Venesia dan Tentara Salib pada Perang Salib Keempat yang dianggap sebagai pengkhianatan yang mengejutkan di antara orang Kristen. Bangsawan tentara salib Baldwin dari Flanders dimahkotai sebagai kaisar di Hagia Sophia, tetapi sebagian besar Bizantium menolak untuk mengakuinya, dan kekaisaran terpecah menjadi empat negara kecil yang merdeka. Ketika Sultan Mehmet Sang Penakluk menaklukkan Konstantinopel, Hagia Sophia diubah menjadi masjid kesultanannya. Untuk menghargai apa yang telah dibangun bangsa terdahulu, patung Bunda Maria dan patung-patung lainnya tidak serta merta dihancurkan, melainkan dibiarkan begitu saja.
214 Wisata Ramah Muslim Gambar 11-3 Hagia Sophia Sumber:A. Savin, FAL, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=91983904. Pada masa pemerintahan Murad III, penopang ditambahkan ke sisi Hagia Sophia untuk mencegah keruntuhan. Renovasi tersebut dilakukan oleh arsitek sejarah Sinan yang terinspirasi oleh bangunan kuno, dan memadukan gayanya dengan seni dan estetika Islam dalam serangkaian Masjid Agung. Hagia Sophia, yang kubah dan dindingnya runtuh berkali- kali selama periode Romawi Timur, tidak pernah runtuh lagi setelah renovasi Sinan, meskipun banyak gempa bumi hebat di Istanbul. Selanjutnya, setiap sultan menambahkan dan mempercantik bangunan tersebut. Mozaik-mozaik lambang agama kristen ditutup. Interior Hagia Sophia kemudian dihiasi dengan seni Turki yang paling elegan seperti seni kaligrafi dan ubin sehingga bangunan tersebut memperoleh nilai estetika baru. Selama periode Utsmaniyah, delapan piring bundar besar dengan kaligrafi arab bertuliskan Allah dan Muhammad, yang merupakan karya ahli kaligrafi terkenal Kadıasker Mustafa Izzet, ditambahkan pada masa pemerintahan
Bab 11 Turki 215 Sultan Abdulmecid. Dua kubus marmer padat di gang samping, yang rata-rata dapat menampung 1.250 liter cairan, dibawa dari kota kuno Bergama pada masa pemerintahan Sultan Murad III. Empat menara di sudutnya juga ditambahkan pada waktu yang berbeda. Hagia Sophia diubah menjadi satu kompleks dengan bangunan seperti mihrab, mimbar, mimbar, menara masjid, kantor sultan, shadirvan (air mancur yang menyediakan air) untuk wudu, madrasah, perpustakaan, dan dapur umum. Terdapat 104 kolom di Hagia Sophia, beberapa di antaranya dibawa dari kota-kota kuno. Bagian “Omphalion” tempat para kaisar dimahkotai menonjol dengan pengerjaan marmer seperti pilar-pilar ini. Dekorasi Hagia Sophia yang menakjubkan dan menjadi perpaduan dari dua agama menjadikannya sebagai warisan kemanusiaan bersama yang dianggap perlu dilestarikan dan ditingkatkan. Setelah berakhirnya kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan berganti menjadi Republik Turki pada tahun 1923, Masjid Hagia Sophia dinyatakan sebagai museum dengan Keputusan Dewan Menteri tertanggal 24 November 1934 dan berfungsi sebagai “Museum Memorial” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kementerian Warisan Budaya dan Museum. Mosaik-mosaik yang tadinya ditutup dan patung-patung yang tadinya dipindahkan pun dikembalikan seperti semula. Jadilah Hagia Sophia seperti masjid dan gereja dalam satu bangunan dan ruangan. Pada 10 Juli 2020, pengadilan tinggi Turki membatalkan keputusan Kabinet tahun 1934 yang mengubah Masjid Hagia Sophia menjadi museum, dan mengembalikannya sebagai masjid setelah jeda selama 86 tahun. Upacara pembukaan ibadah di Masjid Hagia Sophia dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2020, dengan dihadiri oleh Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdoğan. Tugas administratif untuk masjid terbagi antara Direktorat Urusan Agama Turki, atau Diyanet, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Diyanet mengelola kegiatan keagamaan, sementara Kementerian Kebudayaan
216 Wisata Ramah Muslim Gambar 11-4 Ornamen Islam dan Nasrani yang Berdampingan Sumber: Christophe Meneboeuf, CC BY-SA 3.0, https://commons. wikimedia.org/w/index.php?curid=15489324. dan Pariwisata terus mengelola proyek konservasi dan restorasi, dan pengelolaan relik yang terkandung di dalam masjid. Pihak berwenang mengumumkan bahwa fitur Hagia Sophia akan terus dilestarikan dan dilindungi, dan akan tetap terbuka untuk umum dan wisatawan dari semua denominasi dan agama. Pengunjung harus melepas sepatu mereka sebelum menginjak karpet masjid. Wanita harus mengenakan penutup kepala saat memasuki Hagia Sophia, jilbab tersedia di pintu masuk Masjid Hagia Sophia tanpa biaya. Fotografi
Bab 11 Turki 217 diperbolehkan, namun jangan memotret orang-orang yang berada di masjid untuk salat. Selama kunjungan, wisatawan diharapkan tenang, tidak berlari, atau berdiri di depan orang yang sedang berdoa. Biaya masuk ke Masjid Hagia Sophia gratis, tetapi sumbangan diterima. Masjid tersebut akan sangat padat terutama pada saat Salat Jum’at. Istana Topkapi Istana Topkapi dibangun oleh Sultan Mehmed II, terletak tidak jauh dari Hagia Sophia. Kini, istana tersebut menjadi museum di Istanbul dan merupakan warisan terbesar Kerajaan Turki Utsmani. Istana Topkapi merupakan salah satu dari sekian banyak bangunan sejarah warisan Kerajaan Turki Utsmani. Keberadaan bangunan- bangunan itu mencerminkan kemajuan bidang arsitektur Islam dan para arsiteknya yang ulung. Fungsi istana tersebut bukan hanya sebagai tempat kediaman sultan dan keluarganya, melainkan juga sebagai pusat pemerintahan Turki pada masa lalu. Menurut catatan sejarah, sedikitnya 24 orang sultan dari dinasti Utsmaniyah pernah menempati istana ini hingga 1839 M. Selama itu pula Istana Topkapi terus mengalami berbagai perubahan. Perpaduan dari beberapa arsitek dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan seni arsitektur di Turki yang sudah demikian maju. Istana Topkapi mulai dibangun pada 1453 dengan luas 700 ribu meter persegi. Luas istana terus bertambah seiring dengan masa kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Terdapat ratusan kamar di istana tersebut, meskipun hanya beberapa yang diperlihatkan kepada khalayak saat ini. Seperti bangunan khas Turki lainnya, Istana Topkapi mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan dan bangunan lainnya. Taman-taman yang hijau ini dipenuhi pohon-pohon besar yang rindang.
218 Wisata Ramah Muslim Gambar 11-5 Istana Topkapi Sumber: Carlos Delgado, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/ index.php?curid=17885392. Di dalam kompleks istana juga terdapat Masjid Aga, masjid terbesar di istana. Ini juga salah satu konstruksi tertua, yang berasal dari abad ke-15 pada masa pemerintahan Mehmed II. Masjid ini disejajarkan dalam garis diagonal di halamannya untuk membuat mimbar menghadap Mekah. Pada tahun 1928, buku-buku Perpustakaan Enderûn, di antara karya-karya lainnya, dipindahkan ke sini sebagai Perpustakaan Istana yang menampung koleksi sekitar 13.500 buku dan manuskrip Turki, Arab, Persia, dan Yunani, yang dikumpulkan oleh Utsmaniyah. Masjid Fatih Masjid Fatih adalah masjid Kompleks Masjid Fatih (Fatih Külliyesi) yang dibangun pada tahun 1463 di tengah semenanjung bersejarah Istanbul di lingkungan Fatih. Pembangunan masjid berlangsung selama tujuh tahun. Sultan Mehmet II (Mehmet Sang Penakluk) yang menugaskan pembangunan masjid tersebut sehingga masjid dan
Bab 11 Turki 219 lingkungan sekitarnya dinamakan sesuai dengan julukannya. Dalam bahasa Turki, Fatih berarti “sang penakluk”. Kompleks Masjid Fatih dulunya berisi beberapa bangunan lain termasuk madrasah, asrama siswa, perpustakaan, rumah sakit, pasar, dan makam. Namun, karena berbagai sebab, seperti kebakaran, gempa bumi, dan pembangunan jalan yang terjadi pada tahun 1950-an, hanya madrasah, perpustakaan, rumah sakit, dan makam yang bertahan sampai sekarang. Kompleks Masjid Fatih dibangun di atas situs Gereja Rasul Suci yang dibangun pada paruh pertama abad keempat masehi. Bahkan, rumah sakit yang terletak di sebelah tenggara Masjid Fatih ini memiliki halaman yang luas dan dihiasi enam belas tiang cantik berbahan verdo antico, granit, dan marmer. Dipercaya bahwa kolom- kolom ini diselamatkan dari Gereja Para Rasul Suci. Selama periode Bizantium, Gereja Para Rasul Suci adalah gereja terpenting setelah Gambar 11-6 Masjid Fatih Sumber: Ezzeldin.Elbaksawy, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia. org/w/index.php?curid=92321253.
220 Wisata Ramah Muslim Hagia Sophia dan sejumlah kaisar Bizantium termasuk Konstantinus I dimakamkan di sana. Pembangunan kompleks masjid Fatih dipimpin oleh arsitek kesultanan saat itu, Sinan. Masjid telah mengalami beberapa kali kerusakan. Masjid yang ada saat ini dirancang dengan rancangan yang sama sekali berbeda dari masjid abad ke-15 dan diselesaikan pada tahun 1771 oleh arsitek Mehmet Tahir pada masa pemerintahan Mustafa III. Halaman Kompleks Masjid Fatih merupakan salah satu teras masjid terbesar sehingga upacara pemakaman orang-orang penting dilaksanakan di Masjid Fatih. Setiap hari Rabu, pasar jalanan terbesar di Istanbul (Fatih Pazarı) berlangsung di sekitar Masjid Fatih. Masjid Fatih berada di tengah semenanjung bersejarah Istanbul dan terdapat sejumlah landmark penting Istanbul yang dekat dengan Masjid Fatih termasuk Museum Chora, Museum Fethiye, Masjid Yavuz Sultan Selim, dan Saluran Air Valens. Selain itu, terdapat beberapa restoran tradisional dengan harga terjangkau yang dekat dengan Kompleks Masjid Fatih seperti Öz Kilis Kebap Salonu, Sedef Döner, Fatih Dürüm, dan Sur Ocakbaşı. Sama seperti masjid umum Istanbul lainnya, tidak ditarik biaya untuk memasuki Masjid Fatih. Gua di Ephesus (The Cave of The Seven Sleepers) The Cave of The Seven Sleepers di Ephesus merupakan reruntuhan gua yang menjadi daya tarik unik bagi wisatawan, terutama wisatawan muslim dan nasrani, karena gua tersebut konon memiliki kaitan dengan kisah Ashabul Kahfi. Kisah tersebut terjadi sekitar lebih dari 1.400 tahun yang lalu dan konon gua tersebut yang menjadi tempat persembunyiannya. Kisah Ashabul Kahfi adalah kisah nyata mengenai beberapa orang pemuda bersama seekor anjing yang tertidur di dalam sebuah gua, dan terbangun 309 tahun kemudian. Kisah ini tertulis di kitab suci Al-Qur’an dan dikenal oleh umat Kristen.
Bab 11 Turki 221 Gambar 11-7 Gua di Ephesus Sumber: F. Eveleens, CC BY 2.5, https://commons.wikimedia.org/w/index. php?curid=2051844. Dikisahkan ada beberapa pemuda yang hidup pada masa pemerintahan raja yang zalim dan masyarakatnya menyembah berhala. Karena para pemuda tersebut tidak mau menyembah berhala, mereka dikejar oleh tentera raja untuk dibunuh. Dalam pelarian, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai sebagai tempat persembunyian. Dalam persembunyian tersebut, mereka tertidur dan pada saat terjaga mereka telah berada pada zaman pemerintahan Theodosius II yang beragama Nasrani. Sejak itulah kisah Ashabul Kahfi dikenal oleh umat Nasrani dan Islam. SITUS WEB DAN PUSAT INFORMASI WISATA RAMAH MUSLIM DI TURKI Sebagai negara dengan populasi muslim mayoritas, Tidak akan sulit menemukan masjid ataupun restoran halal di seluruh destinasi wisata di Turki. Namun, wisatawan dapat mengecek situs Goturkiye.com
222 Wisata Ramah Muslim untuk mencari informasi mengenai destinasi wisata serta akomodasi di Turki dan jika ingin mencari hotel ramah muslim dapat mencari di situs Halalbooking.com.
BAB 12 WISATA RAMAH MUSLIM DI SUMATRA BARAT PENDAHULUAN Industri pariwisata dunia terus berkembang. Indonesia sendiri memiliki potensi yang begitu besar dalam bidang pariwisata, apalagi wisata ramah muslim. Populasi Indonesia yang merupakan populasi muslim terbesar di dunia merupakan modal dasar yang lebih baik dibanding negara lain. Kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia juga tidak kalah unik dan menarik dari negara-negara lain. Jika hal tersebut dapat dikembangkan dengan baik, Indonesia bisa menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara. 223
224 Wisata Ramah Muslim Pada 30 Oktober 2013, digelar Indonesia Halal Expo (INDEX) di Jakarta Internasional Expo yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Majelis Ulama Indonesia. Ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan wisata ramah muslim di Indonesia yang semakin diperkuat dengan peluncuran pariwisata syariah di acara tersebut. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemudian menetapkan beberapa provinsi yang akan dikembangkan menjadi pariwisata ramah muslim di Indonesia. Pada 12 Mei 2016, Sumatra Barat ditetapkan sebagai salah satu daerah yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata halal dunia. Ini merupakan suatu langkah yang baik untuk memajukan pariwisata Sumatra Barat sekaligus bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin menetapkan kebijakan wisata ramah muslim. Penetapan Sumbar sebagai destinasi wisata halal dunia dilakukan terkait penetapan positioning sesuai dengan karakter wisatawan yang berkunjung sebelum mengembangkan pariwisata di daerah. Selain itu, kuatnya budaya Islam di antara masyarakat Sumatra Barat merupakan dasar lainnya bagi penetapan tersebut. Kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian Sumatra Barat terbesar berasal dari jasa hiburan rekreasi dan restoran, disamping pengangkutan, komunikasi, dan perdagangan besar dan kecil. Dengan penetapan tersebut, diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Sumatra Barat. SEJARAH SINGKAT SUMATRA BARAT Sumatra Barat adalah provinsi yang dihuni oleh mayoritas etnis Minang sehingga provinsi ini juga dikenal sebagai asal suku Minangkabau. Suku Minangkabau terkenal akan masakannya yang khas dengan bumbu rempah-rempah asli Indonesia, yaitu masakan padang. Padang sendiri adalah ibu kota provinsi Sumatra Barat. Cerita rakyat Malin
Bab 1 2 Sumatra Barat 225 Kundang yang hampir diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia juga berasal dari Minangkabau. Bagaimana dengan sejarah Sumatra Barat sendiri? Apakah sangat erat berkaitan dengan suku Minangkabau? Tentu saja benar. Dahulu, wilayah tersebut dikuasai Kerajaan Pagaruyung. Salah satu rajanya yang terkenal adalah Adityawarman. Masyarakat kerajaan ini awalnya didominasi penganut Buddha. Penamaan Minangkabau memiliki sejarah tersendiri. Pada suatu saat, terdapat isu bahwa Kerajaan Majapahit dari Jawa akan menyerang Kerajaan Pagaruyung. Masyarakat mengusulkan untuk mengadakan adu kerbau sebagai perwakilan peperangan kedua kerjaaan tersebut yang kemudian disetujui oleh kedua belah pihak. Adu kerbau tersebut dimenangkan oleh kerbau yang mewakili masyarakat setempat sehingga muncul kata minang kabau yang kemudian menjadi nama desa tempat mereka mengadu kerbau. Untuk mengenang peristiwa tersebut, penduduk setempat mendirikan sebuah rumah loteng (rangkiang) yang atapnya seperti bentuk tanduk kerbau. Kerbau sangat erat dalam kehidupan masyarakat Minang karena pada waktu itu, dalam ajaran Buddha, hewan-hewan seperti gajah, kerbau, dan lembu haruslah disayangi. Bahkan, alat transportasi yang digunakan untuk menelusuri dataran tinggi Minangkabau adalah kerbau. Pada masa pemerintahan Raja Adityawarman, Kerajaan Pagaruyung menjadi lebih terbuka dengan dunia luar, khususnya Kesultanan Aceh. Seiring dengan hubungan dagang yang semakin intensif dengan Aceh yang dipengaruhi secara kuat nilai-nilai Islam, nilai-nilai itupun masuk ke masyarakat Pagaruyung. Inilah awal mula Islam masuk ke masyarakat Minangkabau. Masyarakat yang sebelumnya didominasi agama Buddha berangsur-angsur menjadi pemeluk Islam. Selain itu, sebagian kawasan di Sumatra Barat, yaitu pesisir pantai barat masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung, kemudian menjadi bagian dari Kesultanan Aceh.
226 Wisata Ramah Muslim Nama Provinsi Sumatra Barat sendiri bermula sejak zaman penjajahan VOC di Indonesia. Pada saat itu, VOC menyebut wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatra sebagai Hoofdcomptoir van Sumatra’s Westkust yang berarti Perusahaan Utama Pantai Barat Sumatra. Setelah beberapa kali pergantian nama dan wilayah administrasi oleh VOC, Sumatra Barat tergabung dalam provinsi Sumatra yang berpusat di Bukittinggi pada awal kemerdekaan Indonesia. Empat tahun kemudian, Provinsi Sumatra dipecah menjadi tiga provinsi, yakni Sumatra Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatra Selatan. Sumatra Barat beserta Riau dan Jambi merupakan bagian dari keresidenan di dalam Provinsi Sumatra Tengah. Pada masa PRRI, berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957, Provinsi Sumatra Tengah dipecah lagi menjadi tiga provinsi, yakni Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi. Ibu kota Sumatra Barat awalnya masih tetap di Bukittinggi, tetapi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatra Barat No. 1/g/PD/1958, ibu kota provinsi dipindahkan ke Padang pada 29 Mei 1958. POPULASI MUSLIM DI SUMATRA BARAT Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, mayoritas penduduk Sumatra Barat menganut agama Islam, yakni sebesar 97,48 persen dari populasi. Oleh karena itu, masjid banyak ditemukan di sini. Jumlah rumah ibadah yang terdapat di Sumatra Barat berdasarkan data BPS 2021 yakni bagi umat Islam terdapat 5.218 masjid dan 9.661 musala atau langgar. Seperti disebutkan sebelumnya, Islam masuk ke Sumatra Barat sejak adanya hubungan dagang dengan dunia luar, baik itu dari Kesultanan Aceh maupun pedagang-pedagang Arab di pesisir timur pulau Sumatra. Islam berkembang pesat sejak saat itu. Hampir seluruh masyarakat beragama Islam, bahkan jika ada yang murtad, mereka juga dianggap bukan bagian dari masyarakat Minangkabau. Namun hingga akhir abad ke-17, sebagian masyarakat, terutama yang ada di
Bab 1 2 Sumatra Barat 227 lingkungan kerajaan, belum sepenuhnya menjalankan syariat Islam, masih melakukan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Ulama-ulama Minangkabau pada saat itu, yang disebut Kaum Padri, mengajak masyarakat, terutama Raja Pagaruyung, untuk kembali ke ajaran Islam yang sepenuhnya. Namun, hal ini justru berujung kepada konflik yang dikenal sebagai Perang Padri. Belanda sebenarnya juga memiliki andil dalam menyulut perang ini. Setelah 20 tahun konflik belangsung, Tuanku Imam Bonjol yang memimpin Kaum Padri saat itu mulai merangkul kaum adat untuk bersatu melawan Belanda dan mereka juga mencapai kesepakatan, “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”, yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam, ajaran Islam berlandaskan Al-Qur’an. Saat ini, kota Padang merupakan kota yang religius. Salah satu buktinya adalah banyaknya dai atau ulama serta masjid-masjid di kota tersebut. Selain itu, telah dibangun pula Pusat Studi Quran (PSQ) di Kelurahan Padang Basi, Kecamatan Lubuk Kilangan yang diharipkan akan menghasilkan para penghafal Al-Qur’an. PERAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP WISATA RAMAH MUSLIM DI SUMATRA BARAT Setelah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal dunia pada tahun 2016, Sumatra Barat semakin serius dalam mengembangkan industri pariwisata berbasis syariat Islam yang saat ini lebih populer disebut wisata ramah muslim. Pada 2017, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Wisata Halal disusun dan kampanye destinasi- destinasi andalan wisata ramah muslim Sumatra Barat lebih rutin dilakukan. Dibentuk pula tim ahli untuk melakukan survei ke daerah- daerah di Sumbar guna mendata potensi wisata ramah muslim yang ada, termasuk kesiapan infrastruktur. Pada 2020, akhirnya dikeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2020 tentang penyelenggaraan pariwisata halal di Sumatra Barat.
228 Wisata Ramah Muslim Untuk pengelolaan masing-masing destinasi wisata ramah muslim, dilakukan dinas pariwisata kabupaten/kota setempat. Dinas pariwisata provinsi tidak memiliki kewenangan yang penuh untuk mengelola destinasi tersebut karena kewenangan dinas pariwisata provinsi yang dibatasi oleh undang-undang. PERAN SWASTA DAN PIHAK LAINNYA TERHADAP WISATA RAMAH MUSLIM DI SUMATRA BARAT Kehidupan sehari-hari masyarakat Minang sudah lekat dengan kehidupan berbasis Syariah dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Dengan demikian, tidak sulit untuk membangun pariwisata ramah muslim di Sumatra Barat. Keberadaan masjid dan musala yang tersebar di setiap penjuru telah menjadi modal besar untuk pariwisata ramah muslim. Wisatawan tidak perlu khawatir di mana mereka akan menjalankan salat lima waktu. Kelengkapan sarana dan prasarana ibadah di destinasi wisata sudah terpenuhi, termasuk hotel ramah muslim, restoran halal, info tentang waktu salat, serta tempat umum yang menyediakan fasilitas ibadah. STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA RAMAH MUSLIM DI SUMATRA BARAT Provinsi Sumatra Barat gencar mempromosikan destinasi wisata ramah muslim ke negara-negara muslim. Ini menjadi strategi utama karena dari segi destinasi, Sumatra Barat telah memiliki fasilitas ramah muslim sehingga yang diperlukan adalah promosi kepada dunia. Kini, sudah banyak objek wisata di Sumatra Barat yang unggul menjadi destinasi wisata ramah muslim, seperti Danau Diatas dan Danau Dibawah. Sumatra Barat sendiri telah mendapatkan dua penghargaan atau World Halal Tourism Awards masing-masing World’s Best Halal Destination, World’s Best Halal Culinary pada 2016.
Bab 1 2 Sumatra Barat 229 Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat memanfaatkan berbagai media promosi, seperti media cetak, dan media baru. Promosi juga dilakukan melalui bekerja sama dengan pihak luar dan jurnalis nasional dan internasional. Kedatangan dan liputan dari jurnalis tersebut dinilai sangat efektif dalam mempromosikan destinasi wisata ramah muslim. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas lokal, seperti Genpi Sumbar, info Minang, info Sumbar, Explore_sumbar, Minangtourism, dan Sumbar Rancak untuk mempromosikan destinasi- destinasi wisata ramah muslim di Sumatra Barat. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM PPT) Provinsi Sumatra Barat Maswar Dedi, usaha kuliner halal masih menjadi yang paling diminati sekaligus tumbuh paling pesat di Sumatra Barat. Namun hingga kini, kompetisi usaha kuliner halal di Sumatra Barat masih lebih banyak didominasi oleh pemain-pemain lama. Oleh karena itu, wisata kuliner halal sangat potensial untuk dikembangkan di Sumatra Barat, apalagi rendang telah sangat populer sebagai salah satu makanan terlezat di dunia. Hal yang dibutuhkan adalah inovasi dan investasi. Apalagi, nama Sumbar dengan Kota Padang-nya semakin dikenal setelah beberapa kali dinobatkan sebagai salah satu destinasi ramah muslim dunia. BKPM mencatat Malaysia dan Singapura menyumbangkan jumlah pelancong terbesar bagi industri wisata di Sumatra Barat. BKPM PPT Sumatra Barat juga mengimbau pengusaha kuliner di Padang dan kota-kabupaten lainnya di Sumatra Barat untuk memasang logo halal, meskipun pada dasarnya makanan yang disajikan memang halal. Hal ini untuk memberikan kepastian dan keyakinan bagi wisatawan muslim bahwa makanannya memang benar-benar halal dan menaikkan level Sumbar sebagai destinasi wisata ramah muslim. Kabupaten Kepualauan Mentawai yang merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki cukup banyak populasi nonmuslim pun telah memberikan informasi tegas di restoran atau warungnya apabila
230 Wisata Ramah Muslim menyajikan makanan nonhalal. Meskipun demikian, makanan halal juga mudah ditemukan di Mentawai. DESTINASI WISATA RAMAH MUSLIM DI SUMATRA BARAT Provinsi Sumatra Barat memiliki beberapa destinasi wisata ramah muslim, di antaranya adalah sebagai berikut. Danau Maninjau Danau Maninjau adalah salah satu destinasi wisata ramah muslim yang menarik di Sumatra Barat. Danau ini merupakan danau vulkanik yang berada di ketinggian 461,5 meter di atas permukaan laut. Proses terbentuknya Danau maninjau sama dengan Danau Toba di Sumatra Utara. Danau yang merupakan kaldera ini terbentuk karena letusan besar gunung berapi dari Gunung Sitinjau yang terjadi kurang lebih 52.000 tahun yang lalu. Kaldera yang terbentuk sedemikian luas kemudian menjadi sebuah danau. Kedalamannya mencapai 157 meter. Danau Maninjau terletak di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatra Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. Menurut legenda setempat, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan. Sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia, Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Danau Maninjau juga dimanfaatkan sebagai PLTA. Selain bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk pengairan dan listrik, keelokan panorama Danau Maninjau yang bisa dilihat dari kejauhan juga menjadi daya tarik wisata yang dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar dan daerah. Di sekitar danau juga telah terdapat fasilitas wisata, seperti hotel, penginapan, dan restoran.
Bab 1 2 Sumatra Barat 231 Gambar 12-1 Danau Maninjau Sumber: Indradi Soemardjan, CC BY 2.5, https://commons.wikimedia. org/w/index.php?curid=1085001. Wisatawan dapat mencapai Danau Maninjau dari Bukittinggi melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau. Di tengah kawasan ini, yaitu dari sekitar kelok 23 hingga kelok 30, wisatawan akan mendapatkan pemandangan terbaik untuk diabadikan dalam foto. Dari sini, pemandangan danau yang terbentang dihiasi hamparan sawah hijau terlihat sangat indah dan menyejukkan mata. Danau Singkarak Danau terluas di provinsi Sumatra Barat adalah Danau Singkarak. Bahkan, Danau Singkarak merupakan danau terluas kedua di Sumatra setelah Danau Toba. Namun, proses terbentuknya tidak seperti Danau Toba. Danau Singkarak terbentuk dari proses tektonik yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra. Namun, terdapat banyak legenda masyarakat setempat mengenai asal-usul terbentuknya danau ini.
232 Wisata Ramah Muslim Gambar 12-2 Danau Singkarak Sumber:Andrika Dwi Nanda, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia. org/w/index.php?curid=72743867. Begitu luasnya, danau ini membentang di dua kabupaten Sumatra Barat, yaitu dari kabupaten Solok hingga kabupaten Tanah Datar dan merupakan hulu dari sungai Batang Ombilin. Kedalamannya mencapai 268 meter. Danau ini juga menjadi sumber penggerak generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman. Panorama danau beserta daerah sekitarnya begitu memanjakan mata yang memandang. Oleh karena itu, Danau Singkarak merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Sumatra Barat. Terdapat beberapa titik terbaik untuk menikmati keindahan Danau Singkarak, salah satunya adalah dari Bukit Chinangkiek. Fasilitas wisata yang disediakan pun lengkap, mulai dari restoran, resor, hingga atraksi permainan, seperti bianglala dan kora-kora. Selain itu, Danau Singkarak juga menjadi lokasi dilangsungkannya balap sepeda internasional “Tour The Singkarak” setiap tahun sejak tahun 2009.
Bab 1 2 Sumatra Barat 233 Danau Kembar Selain Danau Singkarak, Danau Kembar merupakan destinasi wisata andalan Sumatra Barat. Lokasinya strategis di dataran tinggi dengan panorama indah. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengembangkan kawasan ini melalui pembangunan resor di pinggir danau. Danau Kembar merupakan julukan yang diberikan untuk Danau Diateh (Di Atas) dan Danau Di Bawah. Kedua danau ini memiliki luas hampir sama dan terletak berdekatan sehingga disebut Danau Kembar. Satu danau terletak lebih tinggi dari yang lainnya. Uniknya, danau yang lebih tinggi justru disebut sebagai Danau Di Bawah sementara yang lebih rendah disebut Danau Di Atas. Danau Di Bawah memiliki kedalaman mencapai 886 meter, sedangkan Danau Di Atas hanya sedalam 44 meter. Gambar 12-3 Danau Diateh Sumber:Antotis, 12 November 2018, https://www.dronestagr.am/danau- kembar/.
234 Wisata Ramah Muslim Banyak hal yang dapat dilakukan wisatawan di sini. Berbagai resor tersedia sehingga wisatawan dapat bersantai sambil menikmati keindahan panorama danau berlatar pegunungan yang dibalut kabut. Wisatawan juga bisa memancing di danau. Kawasan ini juga dikembangkan untuk agrowisata sehingga wisatawan dapat juga belajar berkebun ataupun membeli sayur-sayuran atau bunga segar dan hasil kebun di sini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Ngarai Sianok Di perbatasan kota Bukittinggi, terdapat sebuah lembah curam yang disebut Ngarai Sianok. Pemandangan di sana sangat indah sehingga menjadikannya salah satu objek wisata andalan di Sumatra Barat. Ngarai yang terletak di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat ini berbentuk memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Gambar 12-4 Ngarai Sianok Sumber: Pemuat yang asli adalah Rahmatdenas di Wikipedia bahasa Bahasa Indonesia, ditransfer dari id.wikipedia ke Commons oleh Iwan Novirion menggunakan CommonsHelper., CC BY 3.0, https://commons. wikimedia.org/w/index.php?curid=15983687.
Bab 1 2 Sumatra Barat 235 Jurang sepanjang 15 km ini memiliki kedalaman sekitar 100 m dan lebar sekitar 200 m. Ngarai Anai merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatra menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko). Dindingnya curam, bahkan tegak lurus, sedangkan lembahnya subur dan hijau karena dialiri sungai Batang Sianok yang airnya jernih. Wisatawan dapat mencoba olahraga kano dan kayak di Batang Sianok untuk menikmati Ngarai Anai ini. Apalagi, di tepi sungai merupakan habitat tumbuhan langka, seperti bunga rafflesia, dan juga hewan-hewan liar, seperti monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan juga tapir. Lubang Jepang Selain wisata alam, Sumatra Barat juga memiliki destinasi wisata sejarah, yaitu Lubang Jepang Bukittinggi (juga dieja Lobang Jepang). Lokasinya di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Sesuai namanya, Lubang Gambar 12-5 Lobang Jepang Sumber:Algenta101,“Japanese Tunnel, Bukit Tinggi,West Sumatra”, CC BY 2.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=10273012
236 Wisata Ramah Muslim Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan. Mulai tahun 1984, situs tersebut kemudian dikelola oleh pemerintah kota Bukittinggi menjadi objek wisata sejarah. Ada beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini, di antaranya terletak di Kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta, dan di Kebun Binatang Bukittinggi. Lembah Anai Salah satu maskot pariwisata di Sumatra Barat adalah air terjun Lembah Anai. Biasa disebut oleh orang Padang sebagai Aia Tajun atau Aia Mancua Lembah Anai, air terjun tersebut terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, tepatnya di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai. Ketinggian air terjun sekitar 35 meter dan merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah patahan Anai. Sebenarnya ada tiga air terjun di daerah tersebut, namun yang banyak dikenal orang adalah Air Terjun Lembah Anai karena terletak di pinggir jalan. Dua air terjun lainnya berada di tengah hutan sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun, jika wisatawan ingin melihat dua air terjun tersebut, jaraknya tidak terlalu jauh dari Air Terjun Lembah Anai, hanya sekitar 15 menit dari sana. Biaya tiket masuk sangat murah. Terdapat beberapa gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat ketika wisatawan berjalan untuk mencapai air terjun. Wisatawan tidak perlu khawatir jika merasa lapar atau haus karena banyak warung yang menyediakan makanan dan minuman di sepanjang jalan. Mereka bisa makan di tempat atau membaanya pulang untuk oleh-oleh. Tempat parkir yang luas serta kamar mandi juga tersedia. Di sekitar air terjun juga ada area khusus untuk berkemah sehingga jika wisatawan ingin berkemah di sini juga bisa.
Bab 1 2 Sumatra Barat 237 Gambar 12-6 Air Terjun Lembah Anai Sumber: Noer Fitria Putra Setyono, CC BY-SA 4.0, https://commons. wikimedia.org/w/index.php?curid=60492885. Kepulauan Mentawai Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten yang terdiri atas banyak pulau, memanjang di bagian paling barat pulau Sumatra, dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Potensi utama Kepulauan Mentawai adalah kekayaan alamnya yang masih asri dan menjadi tempat tinggal satwa-satwa endemik. Kawasan yang terdiri atas pulau-pulau ini menyimpan potensi wisata bahari, mulai dari keindahan pantai maupun ombak di kawasan ini yang dapat dijadikan tempat berselancar.
238 Wisata Ramah Muslim Gambar 12-7 Pantai di Kepulauan Mentawai Sumber: Media Indonesia/Yose Hendra, https://mediaindonesia.com/ nusantara/303329/45-turis-asing-terjebak-di-pulau-mentawai. Kawasan Seribu Rumah Gadang Kawasan Seribu Rumah Gadang berlokasi di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat. Kawasan ini memang memiliki banyak sekali rumah-rumah tradisional, yaitu rumah gadang, meskipun jumlahnya jika dihitung tak sampai seribu. Rumah Gadang dapat dengan mudah dikenali lewat atap-atap runcing yang disebut gonjong, yang konon merepresentasikan tanduk kerbau, lambang suku asli Minangkabau. Desa Koto Baru bisa menjadi pilihan sempurna jika wisatawan ingin merasakan pengalaman hidup di pedesaan tradisional Sumatra Barat yang lebih intim dengan masyarakatnya. Di desa ini, terdapat 174 rumah gadang dan wisatawan dapat menginap di salah satunya serta menyaksikan tari tradisional dan mempelajari adat istiadat masyarakat setempat.
Bab 1 2 Sumatra Barat 239 Gambar 12-8 Kawasan Seribu Rumah Gadang Sumber: Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, solselkab.go.id, melalui https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=75482427. SITUS WEB DAN PUSAT INFORMASI WISATA RAMAH MUSLIM SUMATRA BARAT Berikut ini adalah situs-situs web dari komunitas-komunitas yang membantu Dinas Pariwisata Sumbar dalam mempromosikan destinasi wisata ramah muslim. 1. Situs minangtourism.com Sumber: https://minangtourism.com/.
240 Wisata Ramah Muslim 2. Instagram Explore_Sumbar Sumber: https://www.instagram.com/explore_sumbar/?hl=id. 3. Instagram Genpi Sumbar Sumber: https://www.instagram.com/genpisumbar/?hl=id.
Bab 1 2 Sumatra Barat 241 4. Instagram Minang Tourism Sumber: https://www.instagram.com/minangtourism/?hl=id.
242 Wisata Ramah Muslim
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362