Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Majalah Literasi Edisi VI - September 2021

Majalah Literasi Edisi VI - September 2021

Published by Abdur Rohman, 2021-09-16 07:18:04

Description: Majalah Literasi 6 Edisi September 2021 menhadirkan laporan utama tentang Hari Anak Nasilan: Membangun Keluarga Literat. Banyak gagasan berupa artikel opini dan esai yang muaranya adalah membudayakan literasi pada anak-anak dan keluarga. Simak semua di edisi ini!

Keywords: Majalah Literasi Indonesia,Literasi Indonesia,MediaGuru,Gurusiana,Pustaka MediaGuru

Search

Read the Text Version

NOMORVISEPTEMBER2021 |wwww.majalahliterasi.id HARIANAKNASIONAL



DAFTAR 1 HALAMAN MG SEPTEMBER 2021 DAFTAR ISI 06 CATATAN PEMRED # Perpustakaan Daring Sekolah 08 # CEO’S NOTE 11 Selalu Merasa Hijau 11 14 LAPORAN UTAMA 17 21 Tips dan Trik Sumarna Surapranata Hasilkan 78 Judul Buku Butuh Budaya Baca, Bukan Sekadar Bisa Baca Sikap Kritis dan Kreatif Siswa Cinta Buku Literasi, Cara Ciptakan Anak Cerdas Berkualitas 23 REPORTASE 23 AAL Gelar Workshop Literasi Bersama Mediaguru 26 Buku Karya Alumni Mediaguru Sabet Penghargaan dari Perpusnas RI 26 OPINI 26 Satu Jam Tanpa Gawai 31 Menjadi Addected Online Game 34 Dampingi Anak dalam Berliterasi Digital 37 Pengembangan Minat Baca Anak Melalui Teras Baca Viya 40 Mushaf Tulis, Jemari Terampil Kian Terasah SUSUNAN REDAKSI ALAMAT REDAKSI Jl. Dharmawangsa VII/14 Surabaya 60286 Pemimpin Umum : Mohammad Ihsan Telp. 031-5036539, HP. 0818-334-141 Website : www.majalahliterasi.id Pemimpin Redaksi : Eko Prasetyo Email: [email protected] Redaktur Pelaksana : Abdur Rohman ISSN 2656-5269 Redaktur : Syaiful Rahman Majalah Literasi Indonesia | MG Andi M. Yasin Fadibah Setiawan

2 DAFTAR HALAMAN MG 43 OPINI SEPTEMBER 2021 43 Dunia Pendidikan di Masa Pandemi 46 Literasi Numerasi Keluarga Milenial 49 Membumikan Literasi Lewat KIR 52 Merancang Generasi Literat untuk Merawat Indonesia 55 Menerapkan 3M pada Anak, Virus Gadget Menjauh 58 Anak Kecil Menulis Buku Buku 61 Literasi Digital dalam Keluarga 64 Jalinan Kasih Keluarga Literat 67 Impian dan Realitas 70 Rumahku Sekolaku 72 Membangun Keluarga Samawa yang Literat 74 Kemampuan Literasi Siswa Menurun, Ulah Siapa? 77 Anak dan Investasi Masa Depan 80 Belajar di Era Digital 82 Literasi Tanpa Batas Meski Purnatugas 85 Teknologi sebagai Media Literasi Digital 87 MediaGuru Mengiasi Ruang Karya Seni 89 Cerita Anak, Gairahkan Anak Membaca 91 Keluarga Layar Sentuh 94 Generasi Milenial dan Minat Baca 96 Anak Pantai dan Mulok Berenang 99 Membentuk Karakter di Kelas Online 101 Tak Hanya di Sekolah, Keluarga pun Bisa 104 Pandemi dan Masa Depan Anak Negeri 107 Gembira di Rumah dengan Literacy Cloud 110 Keluarga Literat, Keluarga Moderat 113 Kecakapan Literasi Digital di Tengah Pandemi MG | Majalah Literasi Indonesia

DAFTAR 3 HALAMAN MG 116 Buku (untuk) Anak 119 Bangkitkan Gairah Membaca pada Anak SEPTEMBER 122 Sayangi Anak-Anak Kita 2021 124 Tips Merajut Minat Literasi Baca 127 Literasi Digital Generasi Z 130 Meningkatkan Literasi di Balik Pesona Gadget 133 Gemar Membaca Melalui Lomba Bercerita 136 Rendahnya Minat Baca Anak 138 Literasi Keluarga Penyelamat Generasi Muda 141 Menumbuhkan Digital Entrepreneurship dalam Keluarga 144 Perpustakaan Keluarga Gelorakan Minat dan Budaya Baca 146 Tumbuhkan Literasi Anak Melalui 3M 148 Keluarga Literat Numerasi 150 Keluarga Literat, Generasi Hebat 153 Giat Literasi, Lindungi Buah Hati 154 Gen Z dan Social Networking Addiction 156 Strategi Literasi Pembelajaran Seni 159 Hari Anak Nasional Menggugah Siswa Berkarya 161 Berkarya Melalui Cergam 163 Membumikan Literasi Lewat Karya 166 Wujud Cinta Orang Tua dalam Literasi Keluarga 169 Hari Anak Nasional, Senyummu Bahagiaku 171 ESAI 171 Strategi Supervisi & Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 173 Kuark Lebih Nikmat dari Ayam Goreng 175 Mengawal Anak Menjadi Manusia Literat 177 Taat dan Kasih 179 Giatkan Literasi Cerdaskan Komunikasi 181 Orang Tua Literat, Anak Literat 183 Kreasi Batik Celup 185 Geliat Literasi di Masa Pandemi dengan Semboyan “One Day One Book” 188 Diasuh oleh Gadget 190 Duduk Bersama Keluarga 192 Anak Pemulung dan Protokol Kesehatan 195 Literasi Anak Muda di Era Digital 198 (Jangan) Utang Literasi pada si Buah Hati 200 Merdeka Belajar dalam Keranjang Cinta 203 Bijak Menggunakan Gadget 205 Tantangan Literasi Anak Prasekolah di Masa Pandemi 207 Pembentukan Generasi Beradab 209 Literasi Baca Tulis pada Anak Tuna Grahita 211 Got Talent 213 Literasi untuk Anak di Masa Pandemi 215 Pandemi Covid-19 dan Harapan 218 Persiapan Guru Hadapi Kondisi Sulit Masa Pandemi 220 Kreativitas dan Imajinasi Majalah Literasi Indonesia | MG

4 DAFTAR HALAMAN MG 222 Rumah Asah Literasi Anak di Masa Pendemi SEPTEMBER 225 Menggiatkan Literasi Keluarga dengan Pendekatan Hati 2021 228 Gebyar Literasi dalam Peringatan Hari Anak Nasional 230 Tak Lelah Mencoba 232 Indah Menembus Tingkat Nasional 234 Mewarisi Bakat sang Ibu, Nabila Raih Juara Ii Lomba Tingkat Nasional 236 Nikmatnya Membaca di Era Covid-19 238 Mengasah Talenta Siswa di Hutan Sonorejo 240 Utang Pengasuhan 242 Hadirkan Keteladanan dalam Mendidik Anak 244 Hobi ke Gerai Buku, Embrio Lahirnya Keluarga Literat 247 Peningkatan Budaya Literasi Anak di Keluarga 250 CERPEN 250 Ambisius 255 CTRL+V 261 PUISI 261 Bacakanlah Aku 262 Benda Ajaib 263 Jendela Kelas Ini S’makin Kusam, Nak 264 Angin Perubahan? 265 Candu Buku 266 Tentang Puisi 267 RESENSI 267 Mengudap Ilmu lewat Fiksi Mini 270 Jejak Guru Grobogan di Mediaguru 272 Solusi Terlahir dari Ironi 275 Kekuatan Cinta Seorang Ibu 278 KARYA FOTO 278 Anak dan Literasi 298 INSPIRASI 298 Sang Literasi Cilik MG | Majalah Literasi Indonesia

bersama dengan mempersembahkan platfom perpustakaan digital sekolah Setiap sekolah akan mendapatkan platform perpustakaan digital gratis beserta dengan buku K13 dan Buku Bacaan dari Kemendibudristek. Caranya mudah: 1. Daftar di link https://formulir.kubuku.id/ 2. Sesudah daftar WA 081229765166 dengan menyebutkan kode \"Media Guru\"

6 CATATAN PEMRED MG SEPTEMBER 2021 PERPUSTAKAAN DARING SEKOLAH Oleh Eko Prasetyo Sarana perpus punya andil dan pengaruh terhadap budaya baca di kalangan siswa. Terutama perpus yang dikelola secara baik, nyaman, dan ramah bagi anak-anak. Dulu, sebelum Koleksinya kebanyakan pandemi Covid-19, buku mata pelajaran. setiap berkunjung Ada yang lebih lumayan, ke sebuah diperkaya dengan bacaan- sekolah, saya pasti bacaan pengayaan yang minta izin untuk melihat menarik. perpustakaannya. Umumnya “mengenaskan”. Terutama Yang jelas, biasanya jarang perpus di sekolah pinggiran. dilakukan peremajaan buku di perpus sekolah. Alasannya MG | Majalah Literasi Indonesia

CATATAN 7 PEMRED MG siswa. Terutama perpus yang dikelola secara baik, nyaman, SEPTEMBER dan ramah bagi anak-anak. 2021 keterbatasan dana atau tak Nyatanya, tak bisa ada alokasi BOS untuk arah dimungkiri, perpus jadi itu. Maaf, saya tidak pukul tempat yang kurang favorit rata lho ya. Dan saya bicara karena pengelolaannya yang secara objektif. seolah hidup segan mati tak mau. Tak ada peremajaan Saat berkunjung ke NTB buku. Suasananya tidak pada 2017, saya sempat menarik. Bahkan, tidak melongok beberapa sedikit yang suram. sekolah. Ternyata masih ada yang belum memiliki Memori itu membawa saya perpustakaan yang layak. mengusulkan digitalisasi Ternyata, di beberapa daerah perpustakaan sekolah. Lebih di Jawa Timur pun masih murah, hemat, dan praktis. banyak yang seperti itu. Hanya, tantangannya waktu itu tidak mudah. Terutama Karena itu, saya sangat karena sumber daya yang mendukung saat MediaGuru terbatas. mendorong gerakan literasi menulis buku untuk Ndilalah, sekarang saya kalangan guru. Hasil karya rasa ide perpustakaan daring/ mereka bisa menjadi bacaan digital seolah menemukan edukasi dan motivasi bagi takdirnya. Di masa pandemi para anak didik. korona ini, kita semestinya tidak boleh berhenti Saat melakukan riset untuk berinovasi dan mendorong tesis pada 2015, saya juga gerakan literasi membaca. blusukan ke perpus sekolah di Jatim dan Jateng. Hasilnya, Saya kira ini bukan soal bisa sarana perpus punya andil atau tidak bisa, melainkan dan pengaruh terhadap mau atau tidak. Tabik. n budaya baca di kalangan Majalah Literasi Indonesia | MG

8 CEO’S NOTE MG SEPTEMBER 2021 SELALU MERASA HIJAU Catatan Mohammad Ihsan Founder & CEO MediaGuru “Selalu merasa hijau. Itu akan membuka ruang untuk terus berkembang. Jangan merasa diri sudah matang. Sebab fase setelah itu, busuk.” Sikap jemawa itu bukunya. Lalu, karyanya berbahaya. Ini bisa yang banyak itu menjadi menghinggapi portofolio mentereng siapa saja. Biasanya dan mengantarkannya terjadi pada memenangi lomba-lomba. mereka yang berhasil meraih pencapaian besar dalam Bangga? Tentu saja. Lupa hidupnya. diri? Itu masalahnya. Misalnya, dulunya dia guru Setelah menyabet biasa-biasa saja. Setelah giat penghargaan guru berlatih, berhasil terbit buku- berprestasi, dia enggan mengasah kemampuan MG | Majalah Literasi Indonesia

CEO’S 9 NOTE MG Berlatih, berlatih, berlatih. Ibarat buah yang masih SEPTEMBER hijau, ada proses lanjutan 2021 yang membuatnya menjadi diri. Sudah puas dengan lebih matang. Tapi setelah raihannya, dia merasa tak matang, fase berikutnya perlu belajar dan berlatih membusuk. lagi. Kelanjutannya bisa ditebak, prestasinya Makanya, mereka yang mengalami stagnasi. merasa sudah matang, merasa bisa segala-galanya, Puja-puji kemenangan siap-siaplah membusuk. Lalu telah melenakannya. dicampakkan. Sanjungan demi sanjungan membuatnya terlupa. Yang Sebaliknya, dengan terus lebih membahayakan, dia merasa diri masih hijau, merasa telah berada di level masih siap terus belajar, yang berbeda. Jauh melebihi masih mau mendengarkan koleganya. orang, kematangan diri akan semakin sempurna.n Oh ya, ini saya tidak sedang membincang orang perorang lho ya. Dilarang GR, hehe... Itulah alasan saya sering melafalkan mantera eh kalimat penyemangat ini: “Selalu merasa hijau. Itu akan membuka ruang untuk terus berkembang. Jangan merasa diri sudah matang. Sebab fase setelah itu, busuk”. Kalimat itu bukan semata untuk audien. Sejatinya, itu lebih untuk menasihati diri saya sendiri. Di atas langit masih ada langit. Sehebat apapun pencapain kita, sebenarnya ada banyak orang yang lebih sukses ketimbang kita. Jadi, jangan pernah merasa paling hebat sendiri. Kita harus terus berproses. Belajar, belajar, belajar. Majalah Literasi Indonesia | MG

10 MG SEPTEMBER 2021 MG | Majalah Literasi Indonesia

LAPORAN 11 UTAMA MG SEPTEMBER 2021 Sumarna Surapranata, Ph.D. berbagi tips dan trik menulis. TIPS DAN TRIK SUMARNA SURAPRANATA HASILKAN 78 JUDUL BUKU Komitmen peserta webinar yang MediaGuru mayoritas terdiri atas guru. dalam rangka membumikan “Ayo mulai menulis! Guru literasi tidak mulia karena karya. Itu pernah berhenti. Pada Ahad adalah jargon yang saya (13/12/2020), MediaGuru buat dan masih tetap kembali mengadakan menjadi semangat saya webinar. Dalam webinar ke-26 hingga hari ini,” tutur Direktur itu, Sumarna Surapranata, Jenderal Guru dan Tenaga Ph.D. hadir untuk berbagi Kependidikan Kemendikbud semangat menulis kepada periode 2015-2017 itu. Rupanya, jargon itu sangat Majalah Literasi Indonesia | MG

12 LAPORAN UTAMA MG SEPTEMBER 2021 CEO MediaGuru Mohammad Ihsan membuka webinar. efektif dalam memompa mengingatkan saja,” katanya. semangat menulis Menurut dia, panduan Surapranata. Hal itu terbukti, hingga saat ini, dia telah penting menulis tidak lepas menghasilkan 78 buku yang dari rumus 5w+1H. Seorang diterbitkan oleh berbagai penulis sebelum menulis penerbit dan tersebar ke harus benar-benar sudah seluruh wilayah di Indonesia. menjawab pertanyaan dari rumus tersebut agar dapat Dalam webinar yang menulis dengan baik. bertajuk Mengukir Jejak 10 Ribu Buku itu, dengan rendah “Sebelum kita menulis, hati Surapranata juga berbagi kita harus sudah tentukan tips dan trik menulis buku. apa yang akan kita tulis, di mana, kapan, mengapa, “Saya sebenarnya siapa, dan bagaimana. Saya menyampaikan ini seperti menyebutnya anatomi tulisan mengajari bebek berenang yang sangat mendasar untuk atau burung terbang. Karena, mulai menulis,” jelasnya. bapak ibu guru di sini seorang penulis. Lebih tepatnya, Dia juga mengingatkan di sini saya hanya untuk bahwa ada hal penting yang harus dihindari oleh siapa MG | Majalah Literasi Indonesia

LAPORAN 13 UTAMA MG pelatihan terkait plagiarisme. “Sekarang sangat mudah SEPTEMBER 2021 mengetahui hasil tulisan saja yang akan menulis. Ini jiplakan atau asli. Maka, kita dilakukan juga oleh penulis- harus mengerti plagiarisme penulis ternama, seperti ini agar tidak terjebak. Kita Buya Hamka dan Pramoedya harus tahu aturan atau Ananta Toer. Sesuatu itu cara yang berlaku untuk berupa plagiarisme. mengutip suatu sumber,” jelas Surapranata. “Mereka itu menghindari. Siapa mereka? Hamka. Di akhir penyampaiannya, Termasuk saya. Saya juga Surapranata mengucapkan menghindari hal tersebut. apresiasi dan selamat kepada Apa itu? Cuplik-cuplik sana- founder dan CEO MediaGuru sini (plagiarisme), kemudian Mohammad Ihsan dan dijadikan buku,” jelasnya. kepada para peserta webinar atas capaian spektakuler Ada beberapa faktor yang 10.000 buku selama empat menyebabkan seseorang tahun.n (MG/FUL) melakukan plagiarisme, di antaranya tidak mengetahui Berbagi ilmu cara mengutip dengan tepat, bersama kurang perencanaan, dan pegiat literasi menganggap hak cipta tidak MediaGuru. penting. Oleh karena itu, dia menyarankan kepada MediaGuru untuk membuat Majalah Literasi Indonesia | MG

14 LAPORAN UTAMA MG SEPTEMBER 2021 Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia Arys Hilman Nugraha. BUTUH BUDAYA BACA, BUKAN SEKADAR BISA BACA Ketua Umum menjadi persoalan bagi Ikatan Penerbit Indonesia. Menurut Hilman, Indonesia Arys meski tingkat kemampuan Hilman Nugraha membaca dan menulis mengatakan, masyarakat Indonesia cukup tidak ada masyarakat yang tinggi hingga mencapai 95%, maju dengan budaya tapi kebiasaan membaca membaca yang rendah. Hal masyarakat Indonesia sangat ini disampaikan pada Webinar rendah sehingga tak terbentuk XXX Media Guru Indonesia budaya membaca. Padahal bertema Anak Indonesia Cinta budaya membaca dibutuhkan Buku pada Ahad (14/03/2021). untuk kemajuan bangsa. Keadaan seperti itu yang “Maka, bila kita ingin bangsa MG | Majalah Literasi Indonesia

LAPORAN 15 UTAMA MG “MASYARAKAT KITA JUGA TERLIHAT TIDAK SEPTEMBER SUKA MEMBACA. JADI, 2021 JANGANKAN MENULIS, kita maju, kita harus memiliki MEMBACA SAJA SUDAH budaya membaca. Kita harus meningkatkan tingkat literasi TIDAK. PADAHAL kita,” tutur Direktur PT Pustaka UNTUK MENULIS KITA Abdi Bangsa (Republika HARUS MEMBACA. INI Penerbit) itu. MERUPAKAN PR KITA. SAYA RASA, PAK IHSAN Rendahnya kebiasaan DAN TEMAN-TEMAN DI membaca tersebut MEDIAGURU SUDAH ditunjukkan dengan survei MELAKUKAN SESUATU oleh Central Connecticut State YANG TEPAT, BAGAIMANA Univesity pada Maret 2016. AGAR MINAT MEMBACA Dari 61 negara yang disurvei, TETAP TINGGI MESKI Indonesia menempati urutan SUDAH SELESAI SEKOLAH. ke-60 setelah Thailand. Pusat Penelitian Kemendikbud dan TIDAK ANJLOK.” BPS juga melakukan survei dan menunjukkan hasil yang menciptakan kebiasaan dan sama. budaya membaca. “Masyarakat kita juga terlihat “Ini merupakan PR kita. Saya tidak suka membaca. Jadi, rasa, Pak Ihsan dan teman- jangankan menulis, membaca teman di MediaGuru sudah saja sudah tidak. Padahal melakukan sesuatu yang untuk menulis kita harus tepat, bagaimana agar minat membaca,” terang Hilman. membaca tetap tinggi meski sudah selesai sekolah. Tidak Penurunan minat anjlok,” ujarnya. baca juga tampak dari pertambahan usia. Semakin Fasilitas Baca Rendah lanjut usia seseorang maka Hilman menambahkan, semakin rendah tingkat membacanya. Pada usia untuk menciptakan sekolah tingkat membaca kebiasaan dan budaya cukup tinggi, namun ketika membaca setidaknya sudah selesai sekolah dibutuhkan beberapa hal, minat membaca tersebut yaitu minat baca, akses mulai menurun drastis. bacaan, dan alternatif Itu menunjukkan bahwa sekolah tidak cukup untuk Majalah Literasi Indonesia | MG

16 LAPORAN UTAMA MG SEPTEMBER 2021 Aprilia Susanti saat jadi host acara. bacaan. Kelemahan pada perpustakaan yang ada salah satu hal tersebut akan tidak sebanding dengan menjadikan budaya baca kebutuhannya, terutama rendah. Indonesia memilki untuk perpustakaan desa dan persoalan pada yang kedua kelurahan. dan ketiga, yaitu akses bacaan dan alternatif bacaan. “Semakin ke desa dan kelurahan, semakin kecil “Seharusnya kalau ada 100 persentase keberadaan sekolah maka juga harus perpustakaan, hanya ada 100 perpustakaan, tapi 26 persen dari seluruh kenyataannya di Indonesia kebutuhan,” lanjutnya. tidak demikian. Hanya ada 60 persen perpustakaannya Di akhir pembicaraannya, untuk level SD. Sementara dia berharap kita dapat untuk level yang lebih tinggi meningkatkan minat juga kurang lebih sama,” baca sehingga mampu jelasnya. menciptakan budaya membaca. Tentunya, demi Lebih lanjut, menurut kemajuan bangsa Hilman, keberadaan dengan negara perpustakaan umum juga Indonesia. n (MG/FUL) tidak memadai. Artinya, MG | Majalah Literasi Indonesia

LAPORAN 17 UTAMA MG SEPTEMBER 2021 Sikap Kritis dan Kreatif Siswa Cinta Buku Syahida Amalina A’la menjadi salah satu pembicara. Dalam rangka daerah di seluruh Indonesia. menyambut Pada 28 November 2020, 70 Hari Guru pemenang lomba menulis itu Nasional 2020, diumumkan. pada Oktober 2020, MediaGuru Lima pemenang lomba menyelenggarakan lomba tampil sebagai narasumber menulis esai atau opini dalam webinar XXX dengan tema Anak Indonesia MediaGuru, Ahad (14/3/2021). Cinta Buku. Lomba itu diikuti Mereka mempresentasikan oleh siswa dari berbagai tulisan masing-masing. Syahida Amalina A’la Majalah Literasi Indonesia | MG

18 LAPORAN UTAMA MG DALAM TULISANNYA, SEPTEMBER SYAHIDA BANYAK 2021 MENGULAS TENTANG PENYIMPANGAN- dan Pinokio. Menurut saya, ini perlu disikapi oleh orang PENYIMPANGAN YANG tua sebab anak-anak akan BERBAHAYA BAGI merasa seperti apa yang digambarkan pada cerita ANAK-ANAK. DIA JUGA tersebut,” jelas siswi kelas 6 MEMBERIKAN BEBERAPA itu. SOLUSI AGAR ORANG Dalam tulisannya, TUA LEBIH TELITI Syahida banyak mengulas tentang penyimpangan- SEBELUM MEMBELI ATAU penyimpangan tersebut MEMBERIKAN BUKU dan berbahaya bagi anak- KEPADA ANAK. anak. Dia juga memberikan beberapa solusi atau tips mempresentasikan untuk menghadapi persoalan tulisannya yang berjudul tersebut, salah satunya Aku dan Buku. Siswi SDIT adalah peran orang tua agar Insantama Bogor, Kota lebih teliti sebelum membeli Bogor, itu menceritakan atau memberikan buku proses kreatif tulisannya. kepada anak. Tulisannya muncul karena dilatarbelakangi oleh “Cintailah buku karena penemuan dia terhadap dengan mencitai buku buku anak dengan judul dan berarti mencintai ilmu dan isi yang tidak sesuai, bahkan dengan mencintai buku, melenceng. Padahal, itu insyaallah Indonesia akan sangat berbahaya bagi anak maju,” pesannya kepada sebab apa yang diketahui peserta webinar sebelum oleh anak akan membekas mengakhiri presentasinya. pada perilakunya. Tulisan Magriani Mukti “Misalnya, ada buku yang yang berjudul Kado Istimewa menceritakan tentang untuk Sahabat di Hari kisah-kisah teladan, seperti Istimewa juga berhasil lolos Nabi. Tapi, entah kenapa sebagai pemanang. Tulisan di belakang malah ada itu dilatarbelakangi oleh dongeng seperti Putri Salju keterbatasannya dalam mengakses buku bacaan. Dia MG | Majalah Literasi Indonesia bersama teman-temannya

LAPORAN 19 UTAMA MG “JIKA KALIAN MEMILIKI KETERBATASAN UNTUK SEPTEMBER 2021 MENGAKSES BUKU- pun akhirnya berinisiatif BUKU, KALIAN BISA untuk menulis buku sendiri. Buku itu kemudian dijadikan “MEMANFAATKAN GADGET.” kado istimewa untuk temannya. kalian baca,” jelas penulis artikel yang berjudul Online “Kami ingin membeli buku atau Wattpad itu. untuk membantu salah satu teman agar suka pelajaran Sementara Zahra Dwi IPS, tapi toko buku di tempat Annisa, siswi SMAN 3 Painan, kami tidak lengkap. Adanya Kabupaten Pesisir Selatan, hanya di Padang yang menyampaikan materi terkait jaraknya sekitar 250 km dan game online yang sedang harus menempuh perjalanan digandrungi remaja saat 7 jam. Akhirnya kami ini. Dalam tulisannya yang memutuskan untuk menulis berjudul Lawan Game Online buku sendiri,” cerita siswi dengan Cara Membaca dan asal SMP Negeri Koto Besar, Menulis, dia menawarkan Kabupaten Dharmasraya itu. beberapa solusi untuk mengatasinya. Berbeda dengan dua narasumber sebelumnya, Menurut Zahra, kita dapat Niha Hanum Salsabila, siswi mengalihkan kebiasaan MTs Negeri 7 Kediri, menulis bermain game online pada tentang fenomena yang dia kebiasaan membaca dan alami sendiri. Dia merasa menulis. Salah satunya, jenuh membaca buku cetak dengan cara membaca bahan karena ada keterbatasan bacaan yang ringan-ringan pada akses bacaan. Akhirnya saja, kemudian menulis tanpa dia beralih membaca buku- harus memikirkan apa yang buku online atau wattpad. akan ditulis tapi tulis saja apa yang dipikirkan. “Jika kalian memiliki keterbatasan untuk “Kita bisa membaca bacaan mengakses buku-buku, yang sederhana seperti kalian bisa memanfaatkan gadget kalian dengan membuka internet, blog, atau sasisabu.id. Di situ ada banyak tulisan yang dapat Majalah Literasi Indonesia | MG

20 LAPORAN UTAMA MG SEPTEMBER 2021 Antusiasme peserta webinar yang banyak juga diikuti para siswa dan penulis cilik bersama guru dan orang tua. ADHIKSYA RAKHA Mijen, Semarang, Jawa DHANANJAYASISWA Tengah. Tulisan Rakha yang TK B ISLAM AL AZAR berhasil memenangkan lomba berjudul Menulis Buku BSB SEMARANG dari Voice Note. Tulisan itu BERCERITA TENTANG mengisahkan cara kreatif dia PENGALAMANNYA MENJADI untuk menghasilkan tulisan. JUARA LOMBA MENULIS BUKU DAR VOICE NOTE. “Bagaimana saya menulis? Saya menggunakan voice note koran, tidak perlu membaca yang saya kirim kepada Ibu buku yang tebal. Dari situ, saya,” jelasnya kepada peserta kita bisa mulai menulis webinar. dan menambah kosakata,” tuturnya kepada peserta Acara webinar yang webinar. berlangsung sekitar dua jam itu juga diisi kuis dengan Narasumber terakhir yang hadiah beasiswa pelatihan tidak kalah menarik adalah menulis yang Adhiksya Rakha Dhananjaya. diselenggarakan Dia adalah siswa TK B Islam oleh MediaGuru. Al Azar BSB Kecamatan n (SYAIFUL RAHMAN) MG | Majalah Literasi Indonesia

LAPORAN 21 UTAMA MG SEPTEMBER 2021 Literasi, Cara Ciptakan Anak Cerdas Berkualitas Webinar memperingati Hari Anak Nasional bersama MediaGuru. Literasi menjadi cerdas, tapi juga harus salah satu cara berkualitas. Mencerdaskan bagi orang tua anak dapat dilakukan oleh untuk menyiapkan siapa saja, tapi membuat anak-anak sebagai anak lebih berkualitas adalah jawaban atas persoalan suatu pilihan yang amat zamannya. Demikian yang rumit karena terkait erat disampaikan Eko Prasetyo, dengan karakter dan akhlak. Pemred MediaGuru, dalam Namun, menurut Eko, literasi webinar MediaGuru XXXIV adalah salah satu cara untuk dalam rangka memperingati menciptakan anak yang Hari Anak Nasional dengan cerdas berkualitas itu. tema Anak Indonesia Menulis Buku (25/7/2021). Istilah literasi mungkin sudah banyak dikenal dan Anak tidak boleh hanya populer, baik di kalangan Majalah Literasi Indonesia | MG

22 LAPORAN UTAMA MG masyarakat pendidikan SEPTEMBER maupun umum. Namun, Eko 2021 menggarisbawahi, roh literasi itu ada dua, yaitu membaca dan menulis. zamanya. Sejarahnya, tantangannya. Jangan biarkan “Roh literasi itu ada dua, ia menjelma sepertimu. membaca dan menulis. Biarkan ia memiliki semua Untuk menciptkan anak yang jawaban bagi zamannya’,” jelas cerdas dan bekualitas, salah Eko. satu upayanya adalah literasi,” tegasnya. Kutipan lain dari Jacqueline Kennedy. Jacqueline Kennedy Eko juga mengutip syair mengatakan, ada banyak cara Kahlil Gibran yang sangat meluaskan dunia anak-anak terkenal, Anakmu Bukan Anda. Mengajarinya mencintai Milikmu. Eko menerangkan buku adalah cara terbaik. bahwa anak kita hari ini bukan anak kita, tetapi anak Poinnya, Eko mengajak zamannya. Oleh sebab itu, anak-anak dan orang tua anak harus dididik sebagai untuk terdidik sesuai dengan jawaban atas zamannya zamannya. Sebab, kemarin sendiri. Dia juga mengutip berbeda dengan hari ini dan hari ini akan berbeda dengan kalimat Sayyidina Ali bin yang akan datang. Bila orang Abi Thalib yang tua salah dalam hal ini, masih berkorelasi tentu anak-anak hanya akan dengan syair menjadi sampah di tengah Kahlil Gibrab. arus perubahan zaman, bukan “Ali bin Abi menjadi nakhoda perubahan. Thalib pernah berkata, Eko Prasetyo juga ‘Anakmu menegaskan bahwa bukan MediaGuru tidak akan pernah milikmu, lelah untuk memperjuangkan tapi anak-anak agar mampu milik menjawab tantangan zamannya, yaitu mendorong literasi baca dan tulis. Sebab, dua hal tersebut merupakan roh dari literasi secara umum. n (SYAIFUL RAHMAN) MG | Majalah Literasi Indonesia

REPORTASE 23 MG SEPTEMBER 2021 MW.OTrR.HKaSnH. OmPe:nGyeurbaehrknaunr AAL Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., cinderamata kepada perwakilan MediaGuru, Andi Muhammad Yasin, pada pembukaan workshop literasi untuk peningkatan mutu SDM. Wujudkan World Class Naval Academy AAL GELAR WORKSHOP LITERASI BERSAMA MEDIAGURU MEDIAGURU.ID – merupakan salah satu fokus Pembangunan sumber penting dalam konsep daya manusia (SDM) yang kehidupan bernegara. Literasi bermutu dan berdaya saing merupakan salah satu pintu Majalah Literasi Indonesia | MG

24 REPORTASE MG “Kami berkomitmen untuk mewujudkan SEPTEMBER AAL sebagai 2021 World Class Naval Academy.” AAL, dan STTAL, tapi juga Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Akmil, AAU, dan Akademi Kepolisian (Akpol). Bahkan, Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr. workshop ini juga dibuka Han. untuk umum seperti guru, dosen, peneliti, mahasiswa, untuk mewujudkan tujuan dan praktisi pendidikan. tersebut. Istiqomah, widyaiswara Sadar akan hal ini, P4TK PKn-IPS yang juga Akademi TNI Angkatan editor senior MediaGuru, Laut (AAL) menjalin kerja didapuk sebagai narasumber sama dengan MediaGuru utama yang hadir secara untuk menyelenggarakan virtual dalam pelatihan workshop literasi untuk tersebut. ”Kami sangat peningkatan mutu. Gubernur menyambut baik kerja sama AAL Mayjen TNI (Mar) Nur ini. Tentu ini menjadi contoh Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr. yang sangat baik karena Han. menegaskan, mutu institusi militer seperti AAL SDM sangat menentukan pun punya kepedulian kemajuan sebuah lembaga terhadap budaya literasi,” pembentukan calon ujar perempuan asal Malang perwira seperti AAL. ”Kami tersebut. Dia berharap, juga berkomitmen untuk langkah itu dapat diikuti mewujudkan AAL sebagai oleh lembaga pendidikan World Class Naval Academy,” pembentukan calon perwira terang gubernur AAL dalam lainnya dan lembaga sambutan yang diikuti oleh pendidikan secara umum. para peserta secara virtual dan langsung itu. Pemateri lainnya adalah Andi Muhammad Yang istimewa, workshop Yasin. Berbeda dengan ini AAL tidak hanya diikuti Istiqomah, Yasin hadir jajarannya seperti Seskoal, langsung di Gedung Maspardi AAL, kampus Bumimoro, Surabaya. Dia menyampaikan, MediaGuru siap membimbing para peserta pelatihan tersebut MG | Majalah Literasi Indonesia

REPORTASE 25 MG SEPTEMBER 2021 SkeErRjaEsMamOaNAIAkaLd: ePmemi TbNukIaAanngwkoatraknshLoaputli(tAerAasLi)udnetnugkapneMniendgikaaGtuanrum. utu SDM hingga buku mereka terbit “Agar dapat ber-ISBN. ”Agar dapat menjadi referensi menjadi referensi bagi bagi masyarakat masyarakat dan legacy yang dan legacy yang berharga bagi institusi AAL berharga bagi institusi ini,” tuturnya. AAL ini.” Pelatihan ini dihelat selama tiga hari, mulai 21 Juli hingga 23 Juli 2021. Protokol kesehatan diterapkan secara kawah candradimuka ketat untuk workshop menulis bersama MediaGuru literasi yang dihadiri secara dan dibimbing langsung langsung oleh para pejabat oleh Istiqomah dan Andi TNI AL, perwira, dan kadet M. Yasin. ”Pokoknya hingga AAL itu. Seusai pelatihan, buku mereka terbit,” ujar para peserta akan menjalani Istiqomah. n (MG/EKO) Majalah Literasi Indonesia | MG

26 REPORTASE MG SEPTEMBER 2021 BUKU KARYA ALUMNI MEDIAGURU SABET PENGHARGAAN DARI PERPUSNAS RI MEDIAGURU - Salah satu Setelah pihak Perpusnas buku karya alumni pelatihan mengirimkan foto cover menulis MediaGuru berhasil buku dan foto identitas buku, sabet penghargaan dari Erman mulai percaya. Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Buku Menurut Erman, buku itu berjudul Bimbingan Pranikah ditulis dalam waktu hanya 10 Melalui Pantun bagi Generasi hari. “Saat itu saya mengambil Milenial 4.0 karya Erman cuti selama 10 hari dari kantor. Zaruddin yang diterbitkan Saya ingin menjenguk orang Pustaka MediaGuru dinobatkan sebagai Pemenang V Anugerah Buku Terbaik 2021, Jumat (10/9/2021). Erman mengaku sempat tidak percaya ketika dihubungi oleh pihak Perpusnas. Pasalnya, belakangan ini memang sering muncul nomor- nomor tidak dikenal yang mengabarkan tentang kemenangan atau hadiah. Itulah mengapa pesan WA dari pihak Perpusnas pada mulanya diabaikan. MG | Majalah Literasi Indonesia

REPORTASE 27 MG SEPTEMBER 2021 tua dan adik di kampung. berkepentingan untuk Tapi, saya berpikir, masa melestarikan adat tersebut. waktu 10 hari dibiarkan begitu saja, tanpa ada sesuatu CEO MediaGuru yang produktif? Dari situlah, Mohammad Ihsan mengaku muncul keinginan untuk ikut bangga dengan menulis. Menulis sesuatu yang pencapaian Erman. Atas mudah saja, yaitu pantun,” nama keluarga besar tutur Kepala Kemenag Media Guru Indonesia, dia Kabupaten Bintan itu. mengucapkan selamat. Selain itu, secara khusus, MediaGuru Setidaknya ada tiga juga menambahkan label alasan mengapa Erman pemenang pada cover buku menulis buku itu. Pertama, Bimbingan Pranikah Melalui sebelumnya Erman pernah Pantun bagi Generasi Milenial menjadi kepala kantor 4.0 pada cetakan yang urusan agama. Kedua, untuk terbaru. mencapai ketahanan keluarga tentunya dipengaruhi oleh “Semoga keberhasilan ini pemahaman para anggota menginspirasi para penulis keluarga. Ketiga, Erman lain untuk menghasilkan termasuk bagian dari adat buku-buku bermutu yang Melayu, Kepulauan Riau. akan menerima penghargaan Sebuah adat yang memiliki di tahun-tahun mendatang,” kebanggaan di bidang pungkasnya. n (FUL) pantun. Dia pun merasa Majalah Literasi Indonesia | MG

28 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 SATU JAM TANPA GAWAI Oleh: Anik Nur Aslamah, S.Pd.SD. Guru SD Negeri 2 Menawan Lebih kurang pemerintah Indonesia dua tahun yang menerapkan peraturan lalu, tepatnya terkait pencegahan November penyebaran Covid-19 2019, masih dengan mematuhi protokol teringat jelas berita yang kesehatan yang harus diikuti menggemparkan dunia oleh masyarakat, hingga terkait penyakit yang antisipasi penularan di disebabkan Coronavirus tempat umum. Disease (Covid-19). Virus yang berasal dari Provinsi Hubei, Pemberlakukan China, ini mulai masuk ke pembatasan kegiatan Indonesia pada pertengahan masyarakat (PPKM) Februari 2020. Saat itu memberikan dampak besar pada dunia pendidikan. MG | Majalah Literasi Indonesia Surat Edaran Menteri

ARTIKEL 29 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Pendidikan Nomor 4 Tahun ada sisi negatif yang harus 2020 tentang pelaksanaan kita terima. kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Menurut tahapan Covid-19, yang salah satu perkembangan psikoseksual isinya mengharuskan proses Freud, anak-anak yang pembelajaran dilakukan berusia 6 sampai 12 secara daring/jarak jauh tahun berada pada fase memberikan banyak latent. Di mana anak perubahan pada dunia melakukan pengalihan pendidikan. energi seksual kepada pengejaran intelektual dan Seperti yang kita tahu, interaksi sosial. Tahapan perubahan merupakan ini sangat penting dalam dua mata koin yang saling perkembangan keterampilan bersisian. Pada satu sisi sosial, komunikasi, memberikan perubahan dan kepercayaan diri. yang lebih baik, namun Penggunaan gawai yang pada sisi yang lain ada tidak terkontrol dapat yang harus dikorbankan. memberikan masalah Pembelajaran daring yang dalam masa perkembangan harus diikuti oleh seluruh psikologi anak. peserta didik di Indonesia mengharuskan mereka Kita mengetahui bahwa mempunyai perangkat pembelajaran daring secara komunikasi elektronik yang tidak langsung memaksa memadai. Laptop dan gawai orang tua untuk memberikan merupakan perangkat yang kebebasan kepada anak-anak harus dimiliki oleh para pelajar di Indonesia, baik dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Banyak peserta didik dan pengajar yang awalnya gagap teknologi (gaptek) dipaksa harus belajar agar pembelajaran terus berlangsung. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari pengunaan gawai, namun pada kenyataannya Majalah Literasi Indonesia | MG

30 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 untuk sering berinteraksi “Solusi yang baik dengan gawai. Rutinitas dibutuhkan untuk kesibukan pekerjaan memberikan menjadikan kendala orang jawaban dari tua untuk dapat memberikan permasalahan pengawasan secara yang ada. Orang langsung. Akibatnya, anak- tua mungkin bisa anak bebas menggunakan memberlakukan jam gawai tanpa adanya wajib belajar bagi anak. pengawasan dari orang tua. Di mana anak wajib melakukan aktivitas Solusi yang baik yang berkaitan dengan dibutuhkan untuk pembelajaran tanpa memberikan jawaban dari penggunaan gawai. permasalahan yang ada. Pepatah mengatakan, Orang tua mungkin bisa “Guru kencing berdiri, memberlakukan jam wajib murid kencing berlari. belajar bagi anak. Di mana anak wajib melakukan harinya. aktivitas yang berkaitan Harapan dari dilakukannya dengan pembelajaran tanpa penggunaan gawai. hal seperti ini dapat Pepatah mengatakan, memberikan interaksi “Guru kencing berdiri, murid secara langsung antara kencing berlari.” Artinya perlu orang tua dan anak. Juga komitmen dan dukungan dapat mengembalikan besar yang harus diberikan dan menyegarkan orang tua. perkembangan psikologi anak yang tidak dapat Pemberlakuan jam belajar diperoleh dari pembelajaran dapat dilakukan sesuai secara daring. n dengan kesepakatan anatara orang tua dan anak. Pada jam pembelajaran, baik orang tua dan anak dilarang atau tidak diperbolehkan menggunakan gawai dan alat elektronik lainnya, seperti TV, radio, atau sejenisnya. Pembelajaran pada jam wajib belajar ini dapat dilakukan selama 1 jam atau lebih setiap MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 31 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Oleh: Apip Pirmansyah, M.Pd. Guru MAN 1 Garut, Jawa Barat Setiap orang generasi seperti apa yang mempunyai naluri akan terlihat di kemudian untuk bermain, hari, jika perilaku ini semakin terlebih anak- anak. Dunia Majalah Literasi Indonesia | MG mereka bisa disebut sebagai dunia bermain. Namun, apa yang akan terjadi apabila anak-anak kita dalam kesehariannya tidak bisa jauh dengan gadgetnya. Memainkan game online sampai lupa waktu. Mereka begitu cemas dan seperti ada sesuatu yang kurang jika gadgetnya tidak ada di tangan. Sulit dibayangkan

32 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 mewabah. bersosialisasi dengan teman Android adeccted adalah dan keluarga. Kebiasaan bermain game juga salah satu perilaku yang membuat mereka terasing sudah menggejala di dari lingkungan nyatanya. sebagian anak muda kita. Penelitian Guno (2018) Menyalahkan anak yang menemukan, bahwa 50% sering bermain dengan anak-anak di Magetan gadget tanpa berupaya mengalami kecanduan mencari solusi tentu tidaklah bermain game online. tepat. Barangkali sebagai Mereka berusia 11 tahun, tapi orang tua, kita tidak punya bermain game online antara waktu untuk mengingatkan 20–23 jam dalam seminggu. mereka dengan alasan Berarti, rata-rata sekitar 3 sibuk bekerja atau justru jam dalam sehari mereka kita yang tanpa sengaja menghabiskan waktu untuk memberikan contoh pada sesuatu yang tidak efektif. mereka. Misalnya, saat sedang berkumpul bersama Graffths sebagaimana yang keluarga, kita lebih asyik dikutip oleh Hakim dan Raj bermain dengan gadget (2017) melaporkan, bahwa yang sesungguhnya tanpa untuk bisa bermain game disadari perilaku itu ditiru online, seseorang cenderung oleh anak-anak. Mereka akan menunda hobinya, menganggap tidak keliru mengorbankan waktu untuk mengisi hari-hari besama tidur, bekerja, belajar, atau gadgetnya. Orang tua memiliki peran yang sangat strategis dalam mencegah kecanduan anak bermain game online. Kita dapat melakukan hal-hal berikut ini. Pertama, bangun dan ciptakan suasana dialogis dengan anak. Komunikasi dengan anak harus bisa berjalan dengan lancar. Jangan tersendat. Setiap anak harus terbiasa curhat dengan orang tuanya, tempat kembali anak. Bukan MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 33 OPINI MG SEPTEMBER 2021 mencari pelarian dengan yang bijaksana dan penuh gadgetnya, tetapi justru pengertian. Orang tua harus berpulang kepada perlu membuka cakrawala orang tuanya. pemikiran anak supaya fokus pada hal-hal yang Kedua, buatlah kegiatan penting untuk saat ini dan yang positif dan produktif juga hari esok. Selain dari di dalam keluarga dengan empati, menghargai anak kreatif. Di saat pandemi ini sebagai pribadi yang sedang waktu kebersamaan anak tumbuh dan berkembang, dan orang tua cenderung memerlukan bimbingan dan lebih banyak. Orang tua arahan dari kita selaku orang dapat menyusun kegiatan dewasa. sederhana, baik yang bersifat akademik ataupun Pepatah mengatakan, nonakademik tentunya “Lebih baik mencegah dengan melibatkan daripada mengobati.” anak. Bisa juga kegiatan Penulis sangat setuju. Mari yang dapat mengasah selamatkan anak-anak kemampuan kognitif, afektif, tercinta dari kegiatan yang dan psikomotor anak. Tentu tidak efektif dan produktif. saja hal ini tidaklah mudah. Pikirkan masa depan yang Tetapi, akan berdampak baik lebih cerah dan menjanjikan daripada membiarkan anak untuk anak-anak. Hal yang menghabiskan waktunya terpenting, komunikasikan dengan bermain game. apa yang kita pikir dengan baik dan berguna untuk Ketiga, jangan lelah untuk anak-anak di kemudian hari. memberikan pemahaman Bismillah.n dan pencerahan pada anak. Tentunya dengan cara Majalah Literasi Indonesia | MG

34 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 DAMPINGI ANAK DALAM BERLITERASI DIGITAL Oleh: Asma Maemunah, M.Pd. Kepala Sekolah SDN Semper Timur 07 Jakarta Utara D imulai dengan adanya pandemi Covid-19, muncul kebijakan dengan dimulainya pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada 17 Maret 2020. Hal ini membuat semua orang tua menjadi guru di rumah. Secara tiba-tiba siswa sekolah dasar membutuhkan gadget atau laptop untuk belajar secara daring. Siswa sekolah dasar yang MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 35 OPINI MG SEPTEMBER 2021 semestinya belum boleh dunia yang berada dalam menggunakan gadget genggamannya. Hal yang dengan akses internet menjadi kekhawatiran kita, dalam waktu yang lama, apakah anak sudah siap karena tuntutan PJJ harus dengan itu semua? menggunakan gawai minimal sampai pukul 12.00 Pada kondisi seperti ini, atau 15.00 WIB. Sungguh anak-anak membutuhkan perubahan yang mendadak pendampingan dari orang dan mengkhawatirkan jika tua dalam menggunakan tidak ada pengawasan dari gadget. Hal itu bisa dilakukan orang tua. dengan menegaskan sejak awal kepada anak, bahwa Mereka memiliki motivasi gadget yang digunakan untuk mencari informasi adalah milik orang tua yang yang menjadi tuntutan hanya dipinjamkan. Orang pelajaran, komunikasi tua berhak mengetahui dengan teman, dan penggunaannya, mencari hiburan/game. mendampingi selama Mereka bisa mengakses menggunakan gadget, berbagai informasi di dan berhak mengambil Majalah Literasi Indonesia | MG

36 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Jika tidak adanya pendampingan dari orang tua yang memahami teknologi itu sendiri, ini akan membahayakan anak. Seperti kecanduan, cyberbully, pelanggaran privasi, bahkan predator online. “Kemajuan dituntut untuk memahami teknologi dan mengoptimalkan mengharuskan keamanan gadget anak anak untuk dengan mengenal aplikasi menggunakan gadget parental software. Hal dalam membantunya ini dilakukan agar dapat dalam belajar. mengontrol gadget anak, Jika tidak adanya sehingga orang tua dapat pendampingan membatasi konten dan dari orang tua yang teknologi apa yang boleh memahami teknologi dan tidak boleh diakses. Anak itu sendiri, ini akan juga harus memahami yang membahayakan anak. namanya jejak digital tidak bisa dihapus, untuk itu anak kembali jika tidak sesuai harus berhati hati dalam dengan kesepakatan. Hal beriteraksi menggunakan lain yang tak kalah penting media sosial melalui gadget. adalah pembatasan waktu penggunaan gadget, Kemajuan teknologi Batasan waktu bisa dilakukan mengharuskan anak untuk selama jam PJJ, diakhir menggunakan gadget pekan, atau hari libur. Juga dalam membantunya bisa menetapkan waktu dalam belajar. Jika tidak yang bebas gadget, seperti adanya pendampingan dari saat makan, belajar, atau orang tua yang memahami menjelang tidur. teknologi itu sendiri, ini akan membahayakan Orang tua memegang anak. Seperti kecanduan, peranan penting dalam cyberbully, pelanggaran mendampingi anak privasi, bahkan predator berliterasi digital. Mereka online. Mari, dampingi dan berikan pemahaman kepada anak dalam berliterasi digital. n MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 37 OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com PENGEMBANGAN MINAT BACA ANAK MELALUI TERAS BACA VIYA Oleh: Chalidah Melvi, S.Pd. Guru SMAN 4 Tanjungbalai Membaca buku pengetahuan yang bisa merupakan menambah wawasan. Rutin aktivitas yang membaca buku dapat memiliki meningkatkan konsentrasi banyak dan empati seseorang. manfaat. Buku menjadi Dalam Undang-Undang satu di antara sumber Sistem Pendidikan Majalah Literasi Indonesia | MG

38 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 Nasional Nomor 20 Tahun “Latar belakang 2003, disebutkan bahwa pendirian Teras pendidikan diselenggarakan Baca Viya, salah dengan mengembangkan satunya karena budaya membaca, menulis, belum ada wadah dan berhitung bagi segenap bacaan untuk anak- warga masyarakat. anak secara khusus. Selain itu, untuk Sejalan dengan hal di atas, mengurangi kebiasaan penulis sebagai salah satu mereka dalam warga masyarakat, merasa penggunaan gawai terpanggil untuk membuat dengan berbagai satu wadah literasi bagi anak- aplikasi game online anak di kediaman penulis. yang ada. Wadah tersebut bernama Teras Baca Viya. Nama Viya Baca Viya juga bertujuan diambil dari akronim nama untuk menyalurkan minat kedua putri penulis, Alvi dan baca anak pada buku Alya. Teras baca ini didirikan kegemarannya dan melatih pada 4 Juni 2021 dan dibuka kepekaan olah rasa dalam secara resmi oleh Lurah menulis. Sijambi, Kota Tanjungbalai, Rosidah Ma’ruf. Pengunjung Teras Baca Viya berjumlah 21 orang, Sebagai pengelola, terdiri atas usia 7 hingga 15 penulis berinisiasi untuk Teras Baca Viya yang berada di komplek Griya Sijambi Indah adalah untuk menumbuhkembangkan minat baca anak di area kompleks khususnya. Latar belakang pendirian Teras Baca Viya, salah satunya karena belum ada wadah bacaan untuk anak-anak secara khusus. Selain itu, untuk mengurangi kebiasaan mereka dalam penggunaan gawai dengan berbagai aplikasi game online yang ada. Teras MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 39 OPINI MG SEPTEMBER 2021 “Ada agenda Teras membawa para pembaca Baca Viya yang untuk berkunjung ke penulis buat, perpustakaan daerah di yaitu setiap satu Kota Tanjungbalai. Hal ini pekan sekali menulis merupakan wisata literasi karangan sendiri untuk bahan bacaan yang dan untuk dua kali lebih variatif lagi. sepekan membaca puisi. Penulis berharap melalui Teras Baca Viya ini dapat tahun. Konsumsi bacaan mengembangkan minat mereka lebih banyak baca anak lebih baik menyukai buku cerita anak, lagi. Kreativitas menulis seperti dongeng, komik, dan karangan singkat mereka buku pelajaran. Teras Baca dapat terlatih, sehingga Viya dibuka setiap Senin menjadikan mereka insan hingga Sabtu, dimulai pukul literat.n 15.00-17.00 WIB. f reepic.com Ada agenda Teras Baca Viya yang penulis buat, yaitu setiap satu pekan sekali menulis karangan sendiri dan untuk dua kali sepekan membaca puisi. Kemudian sebulan sekali, penulis mengapresiasi anak-anak dengan memberi hadiah untuk kategori pengunjung baca terajin dan pembaca buku lebih dari satu. Hal ini untuk memotivasi mereka agar giat dan gemar membaca. Agenda selanjutnya, penulis akan Majalah Literasi Indonesia | MG

40 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 MUSHAF TULIS, JEMARI TERAMPIL KIAN TERASAH Oleh: Chusniyah Noor Guru Pengolahan Pangan MAN Temanggung P embelajaran mereka pada materi jarak jauh (PJJ) pelajaran. menjadi sebuah keniscayaan. Hal Jamak dijumpai semakin ini tidak bisa kita tergerusnya kemampuan lepaskan, bahkan menjadi motorik jemari dalam sebuah kebutuhan untuk menorehkan tinta pena menguasai pada secarik kertas. Jarang teknologi yang menunjang PJJ. terdengar lagi di Penguasaan tiap akhir pekan teknologi yang kalimat, “Ibu, baik akan kita membeli meningkatkan pensil, ya.” Hal ini kemampuan mengakibatkan kita sebagai kegiatan menulis orang tua dalam menjadi jarang mendampingi dilakukan. proses belajar Seiring dengan anak-anak. tagihan capaian Demikian juga pemahaman pembelajaran yang lebih banyak berupa hasil ketikan rapi MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 41 OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 f reepic.com “Mushaf tulis, anak di luar PJJ. Mereka tetap sebuah media saja asyik dengan gawainya. belajar menulis Kita tahu bahwa penggunaan yang menawarkan gawai yang berlebihan kesejukan di tengah dapat mengganggu dahaga kebutuhan perkembangan kemampuan terampil menulis. kognitif anak, seperti daya Kebutuhan untuk ingat, bahasa, daya tangkap, lepas meski sejenak kemampuan motorik, serta dari kesibukan jemari sensoris anak. menekan tombol gawai. Mushaf tulis, sebuah media belajar menulis yang yang di foto atau di scan, menawarkan kesejukan di kemudian dikirim dalam tengah dahaga kebutuhan bentuk PDF. terampil menulis. Kebutuhan untuk lepas meski sejenak Tentunya menjadi sebuah dari kesibukan jemari kekhawatiran orang tua saat menekan tombol gawai. mengamati kegiatan anak- Sebuah kegiatan menulis dengan mengikuti garis. Follow the line, menulis dengan mengikuti garis yang Majalah Literasi Indonesia | MG

42 ARTIKEL OPINI MG SEPJTUENMIBER 2021 sengaja dicetak tipis, tertib, kesehariannya dapat sesuai garis yang ditentukan, dimanfaatkan sebagai dan akan membentuk nilai ibadah. Bahkan, sebuah tulisan. Bukan saat Ramadan tahun ini sembarang tulisan, tapi ini pencapaian terbaik diraih ayat Al-Qur’an. putra kedua penulis. Alhamdulillah, satu jilid Ya, mushaf tulis. Sebuah mushaf tulis yang berisi 10 metode menulis Al-Qur’an juz berhasil diselesaikannya. dengan cara mengikuti Hal ini menjadi motivasi bagi garis yang sudah ada dan adik-adiknya untuk segera benar. Artinya, jika anak- menyusul pencapaian itu. anak rutin menulis, maka akan terbangun jiwa yang Ada banyak kebaikan yang taat dengan kebenaran dan bisa diraih saat membaca patuh pada proses. Karakter Al-Qur’an. Apalagi dengan tekun, disiplin, dan sabar menuliskannya. Jemari juga akan terbangun dari terampil itu kembali terasah. kegiatan ini. Sebuah upaya yang bisa dilakukan untuk menggugah Ada banyak hal positif lain kecintaan terhadap Al- di balik proses menebalkan Qur’an. Insyaallah rida Allah huruf ini. Anak-anak menjadi akan kita dapatkan.n lebih fokus dan konsentrasi. Beberapa waktu dalam f reepic.com MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 43 OPINI MG SEPTEMBER 2021 DUNIA PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI f reepic.com Oleh: Delva Dewi Guru MTsN 2 Agam, Sumatra Barat C ovid-19 adalah terhadap dunia pendidikan. suatu penyakit Masyarakat, sekolah, guru, yang membawa dan siswa belum siap ketakutan menghadapi perubahan bagi setiap terhadap sistem pendidikan kalangan. Hal ini bukan saja sekarang. menyebabkan ketakutan bagi masyarakat, juga Perubahan yang membawa kecemasan mengejutkan terhadap kebiasaan pembelajaran dari Majalah Literasi Indonesia | MG

44 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 tatap muka menjadi metode mereka dapatkan saat ini. pembelajaran jarak jauh Pembelajaran dilakukan (PJJ). Model pembelajaran melalui WhatsApp atau yang membawa perubahan aplikasi yang digunakan. terhadap kebiasaan belajar Metode tersebut jelas saja siswa. Pembelajaran berdampak pada kualitas yang dilakukan dengan pendidikan yang jauh dari memanfaatkan teknologi, target yang diharapkan. menjadi tolak ukur penyelengaraan pendidikan Jika kita bicara kualitas dalam masa Covid-19. siswa, kualitas pendidikan, kualitas sikap, atau karakter Banyak hal yang menjadi pendidikan yang diharapkan, permasalahan terkait PJJ ini. terjadi perubahan sesuai Apalagi guru dan murid yang dengan kurikulum yang gagap teknologi. Masalah diharapkan tentu hal ini tidak ketergantungan internet, wali akan tercapai. Pembelajaran murid harus menyediakan yang dilakukan hanya perlengkapan untuk belajar, fokus pada pemberian juga kemampuan orang materi saja. Bagaimana tua dalam mengunakan dengan pengembangan kecanggihan teknologi keterampilan dan nilai- sekarang. Hal yang paling nilai sikap yang diharapkan mendasar saat ini adalah selama ini. biaya untuk melengkapi sarana pembelajaran bagi anak-anaknya. Pendidikan yang dilakukan oleh siswa dan guru dengan metode jarak jauh berdampak terhadap kualitas pendidikan itu sendiri. Selama ini pembelajaran yang dilakukan adalah tatap muka. Di mana siswa dapat melihat langsung guru yang mengajarnya. Siswa juga dapat berinteraksi dengan guru tersebut. Berbeda dengan pembelajaran yang MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 45 OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com Kurikulum 2013 terdapat “Jika kita penilaian sikap, penilaian bicara kualitas pengetahuan, dan siswa, kualitas keterampilan. Penilaian sikap pendidikan, dilakukan untuk menilai kualitas sikap, atau perilaku peserta didik dalam karakter pendidikan kegiatan pembelajaran yang diharapkan, atau di luar kegiatan terjadi perubahan pembelajaran. Kompetensi sesuai dengan sikap dibagi menjadi dua, kurikulum yang yaitu sikap spiritual yang diharapkan tentu hal terkait dengan pembentukan ini tidak akan tercapai. peserta didik yang beriman dan bertakwa. Sikap sosial berdoa semoga keadaan ini terkait dengan pembentukan cepat membaik, sehingga peserta didik yang berakhlak anak-anak dapat belajar mulia, mandiri, demokratis, sebagaimana mestinya. dan bertanggung jawab. Mereka tidak tergantung lagi pada gawai. n Keadaan ini harus bisa kita sikapi dengan bijak. Majalah Literasi Indonesia | MG Guru, siswa, dan wali murid harus dapat menerima keadaan ini. Kita sama-sama

46 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 f reepic.com LITERASI NUMERASI KELUARGA MILENIAL Oleh: Dwi Arsih Kanthi Rahayu, S.Si. Guru SMA Negeri 1 Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah Hasil tiga lagi menjadi prioritas di kali survei tengah keluarga milenial. Programme for Kecenderungan masyarakat International lebih mudah menyerap Students budaya berbicara dan Assessment (PISA) mendengar daripada menunjukkan kemampuan membaca, kemudian peserta didik di Indonesia menuangkannya dalam pada literasi matematis bentuk tulisan. Masyarakat khususnya, masih tergolong cenderung lebih senang sangat rendah dibandingkan memegang gawai dengan dengan negara peserta update status dan menonton PISA lainnya (Ayuningtyas & siaran televisi daripada Sukriyah, 2020). membaca (Suswandari, 2018). Di tengah melesatnya Pada 2016, program budaya populer, buku tidak pemerintah Kementerian MG | Majalah Literasi Indonesia

ARTIKEL 47 OPINI MG SEPTEMBER 2021 Pendidikan dan Kebudayaan pembelajaran matematika. mewacanakan Gerakan Literasi numerasi penting Literasi Nasional (GLN). Hal diperkenalkan sejak usia ini merupakan implementasi dini hingga memasuki dari Permendikbud kelas rendah (Mahmud Nomor 23 Tahun 2015 & Pratiwi, 2019). Hal ini tentang Penumbuhan tidak bisa diabaikan Budi Pekerti. Salah satu karena faktanya salah satu cabang GLN adalah Gerakan penyebab kegagalan dalam Literasi Keluarga (GLK) pembelajaran matematika yang melibatkan orang adalah siswa tidak paham tua sebagai penggerak konsep-konsep matematika utamanya. Keluarga adalah atau salah dalam memahami ujung tombak pembentukan konsep matematika. Hal sumber daya manusia yang ini berakibat kesalahan cerdas dan kreatif. pengertian dasar hingga tingkat pendidikan yang Salah satu komponen lebih tinggi. literasi dasar yang ditetapkan dalam GLN adalah literasi Hasil pengamatan numerasi. Dalam pandangan dari tahun ke tahun Ekowati et al., (2009), pada jawaban soal esai literasi numerasi diartikan matematika pada siswa sebagai kemampuan kelas X, XI, dan XII, penulis seseorang dalam menemukan kesalahan menggunakan penalaran. konsep-konsep matematika Artinya, menganalisis yang seharusnya dikuasai dan memahami suatu pernyataan melalui aktivitas dalam memanipulasi simbol atau bahasa matematika yang ditentukan dalam kehidupan sehari-hari dan mengungkapkan pernyataan tersebut melalui lisan maupun tulisan. Tiga aspek literasi numerasi, yaitu berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatik yang merupakan aspek dasar dalam Majalah Literasi Indonesia | MG

48 ARTIKEL OPINI MG SEPTEMBER 2021 pada jenjang sekolah “Ada cara untuk dasar. Hal ini tentu sangat menumbuhkan berpengaruh pada literasi numerasi keberhasilan siswa belajar pada anak-anak matematika dan juga belajar dalam kehidupan mata pelajaran lainnya yang sehari-hari, antara terkait dengan konsep- lain mengajak anak konsep matematika. berbelanja, memasak bersama, mengukur Keluarga milenial bahan makanan sesuai sudah saatnya menyadari resep, memperhatikan pentingnya membangun jarak dan waktu literasi, khususnya literasi tempuh saat bepergian, numerasi. Bagaimana mengukur tinggi membangun literasi badan, dan sebagainya. numerasi keluarga milenial? Seseorang menguasai membuat grafiknya, literasi numerasi tidak hanya menghitung, serta pandai berhitung, namun mengukur benda-benda mampu menggunakan di sekitar rumah. Selain itu matematika untuk untuk menambah wawasan memecahkan permasalahan literasi numerasi, sudah dalam kehidupan sehari- saatnya keluarga milenial hari, memahami informasi mengalokasikan dana untuk matematika seperti tabel ketersediaan buku-buku atau grafik, dan mampu di rumah dengan desain menggunakannya sebagai rak buku yang menarik. pertimbangan untuk Tentu saja orang tua juga mengambil keputusan. perlu memberi contoh dan meluangkan waktu untuk Ada cara untuk membaca. Hal ini sebagai menumbuhkan literasi teladan utama yang akan numerasi pada anak-anak mewarnai dan menjadi dalam kehidupan sehari- acuan setiap tingkah laku hari, antara lain mengajak anak dalam kehidupan ini. n anak berbelanja, memasak bersama, mengukur bahan makanan sesuai resep, memperhatikan jarak dan waktu tempuh saat bepergian, mengukur tinggi badan, suhu badan, MG | Majalah Literasi Indonesia


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook