Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain_a_1

Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain_a_1

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:43:27

Description: Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain_a_1

Search

Read the Text Version

116lebih halus daripada yang ditinjau dari gerakannyadipakai untuk menutup adalah gerakan carding dansilinder. Jadi kalau mengenai terjadinyasilindernya menggunakan perpindahan serat tersebutcard clothing nomor 110 telah diterangkan dimuka.maka doffernya Jadi fungsi dari doffer inimenggunakan card clothing antara lain untuknomor 120. mengumpulkan serat-serat- Bearing (landasan) pada dari permukaan silinder dansilinder tetap pada memindahkannya menjadikerangkanya, sedang lapisan serat yang tipis danbearing atau landasan untuk rata ke permukaannya dandoffer ini prinsipnya dapat kemudian membawanya kediatur, sehingga jarak antara depan dalam bentuk lapisanpermukaan silinder dan tipis secara kontinyu,doffer dapat diatur sesuai sehingga dapat mudahdengan keperluannya. Jarak dikelupas oleh sisir dofferini biasanya sekitar : 0,007 dan dibentuk menjadi sliver.inch dan sangat penting Karena silinder yang diartinya kalau kita depannya mempunyai fungsimenginginkan hasil yang tiada lain ialah untuk doffingbaik. (mengambil atau- Kalau arah dari jarum yang memindahkan), makatajam pada silinder dititik dinamakan doffer.singgung antara silinder dan Kalau kita perhatikan,doffer menghadap kebawah, bahwa kecepatanpada doffer mengarah permukaan silinder 20 – 30keatas dan keduanya kali kecepatan permukaanbergerak kearah yang sama doffer, maka dapat kitaialah kebawah. Tetapi harapkan bahwa setiap inchkarena kecepatan dari permukaan dofferpermukaan silinder jauh sebenarnya menampunglebih besar dari daripada serat-serat dari permukaankecepatan permukaan doffer silinder sepanjang 20 – 30(20 – 30 kalinya), maka inch. Kalau kita pernahterjadi carding action. melihat web dari doffer,Gerakan antara silinder dan maka kita dapatdoffer ini sering dikelirukan membayangkan, betapadengan gerakan stripping, tipisnya lapisan serat yangberhubung kenyataannya ada dipermukaan silinder.serat-serat yang ada di Sehingga untukpermukaan silinder mengelupasnya menjadidipindahkan ke permukaan web yang kontinyu, lapisandoffer. Meskipun demikian yang sangat tipis di

117permukaan silinder tersebut demikian memungkinkan webperlu dikumpulkan terlebih yang dihasilkan dapatdahulu, sehingga serat- mempunyai kekuatan. Kalauseratnya mempunyai cukup keadaan serat-seratnya lurusgeseran satu sama lainnya dan searah, web yang tipisdan mudah untuk tersebut sangat sulit untukdipindahkan dan dibentuk dilepas dan dibentuk menjadimenjadi sliver. sliver secara kontinyu.Untuk sekedar memberikangambaran mengenai 5.13.3.2 Sisir Doffer (Doffer Comb)penyebaran serat di permukaancard clothing kiranya adamanfaatnya kalau diketahui Serat-serat yang telah berada dibahwa untuk ukuran sliver 60 permukaan doffer tersebutgrains per yard yang dihasilkan kemudian dibawa berputardan kehalusan card clothing bersama-sama putaran doffer,nomor 120 dan kecepatan mula-mula kebawah danproduksi yang wajar, maka kemudian keatas. Selamasetiap inch persegi dari dibawa kebawah oleh dofferpermukaan doffer akan terdapat tersebut serat-serat tidak diapa-kurang lebih 700 serat. Karena apakan, sehingga perlu dijagauntuk nomor 120 terdapat 600 agar tidak terjadi kerusakanjarum per inch 2 maka rata- pada webnya. Karena adanyaratanya 1,2 serat per jarum aliran udara, dapat(pembuktian ini dapat dicoba menimbulkan perubahan padasendiri oleh pembaca sebagai susunan serat di webnya, makalatihan perhitungan di carding). bagian bawah dan samping dariKalau kita perhatikan betul-betul doffer tersebut juga tertutup.posisi dan kondisi serat-serat Sekeluarnya dari bagian bawahyang ada di web dari doffer, doffer yang tertutup tersebut,maka akan kelihatan bahwa serat-serat yang ada dikeadaan serat-serat tersebut permukaan doffer dibawatidaklah lurus dan posisinya keatas ke bagian depan darijuga tidak searah, tetapi banyak mesin Carding. Di bagian depanmempunyai lekukan serta ini, web pada doffer kemudianletaknya banyak yang dikelupas oleh sisir doffer tanpabersilangan. mengalami kerusakan atauKarena keadaan tersebut, maka perubahan-perubahan. Sisirtujuan dari carding tidak doffer tersebut dibuat dari pelatmencakup pelurusan serat dan baja yang lurus dengan lebarkalau terjadi pelurusan sifatnya kurang lebih 1 inch dan dihanya sementara saja. bagian bawahnya bergigi danDisamping itu keadaan yang biasanya 16 gigi per inchnya. Sisir tersebut dipasang pada

118poros sisir doffer (diameter ± 1,5 kecepatan permukaan dofferinch) dengan perantaraan 4 – 6 ialah :jari penguat, sedemikiansehingga posisinya horisontal 10 x S x d = 10 x 22terhadap poros sisir doffer.Pemasangan sisir doffer x 27tersebut harus dilakukan 7dengan teliti, agar sisirnya tetaplurus dan berjarak sama ke = 900 inchpermukaan doffernya (0,010 –0,20 inch) salah satu ujung dari Sedang kalau jarak goyangan 1poros sisir doffer tersebutdigoyangkan oleh eksentrik inch, maka panjang permukaan(Reciprocated) pada sumbunya,sedemikian sehingga sisirnya yang disapunya selama satubergerak bolak-balik keatas-kebawah kurang lebih pada menit oleh sisir doffer ialah1200jarak 1 - 1¼ inch dengan tepat.Kecepatan goyangan ini inch.berkisar antara 1200 – 1600goyangan per menit. Karena Hal ini berarti jarak 900 incharah jarum pada permukaandoffer dibagian depan tersebut disapu oleh sapuan sepanjangkebawah, maka pada waktusisir bergerak kebawah akan 1200 inch atau dengan kata lainmenyapu punggung dari jarum-jarumnya yang bergerak keatas. hanya 900 x 100% = 75% sajaDengan demikian gerakanantara doffer dan sisir doffer 1200tersebut adalah gerakanstripping, sehingga web yang yang dimanfaatkan. Kalauada di permukaan dofferterkelupas. doffernya berputar lebih lambat,Gerakan keatas dari sisir doffertersebut tidak menghasilkan makin kecil pulaapa-apa, demikian pulasebagian dari gerakan pemanfaatannya. Dengankebawahnya. Hal ini dapatdijelaskan sebagai berikut : demikian maka perlu adanyaKalau putaran doffernya 10 rpmdan kecepatan goyangnya dari penyesuaian antara kecepatansisirnya 1200 goyangan permenit, maka setiap menitnya doffer dan sisir doffernya, makin besar putaran doffernya, harus makin besar pula kecepatan sisirnya. Gerakan sisir doffer ini, pada prinsipnya berasal dari putaran silinder utama yang dihubungkan ke suatu gerakan eksentrik, dimana poros dari sisir tersebut ditempatkan. Dengan demikian setiap putaran dari eksentrik akan mengakibatkan sisir doffer bergerak bolak-balik keatas- kebawah satu kali. Untuk putaran silinder 165 rpm dengan pulley sebesar 18” maka kalau goyangan sisir doffer 1200 goyangan per menit, besar pulley diporos

119eksentrik kira-kira harus 2 inch. menarik dan melakukan lewatKarena ukuran ini terlalu kecil suatu terompet dan kemudiandalam prakteknya maka digilas oleh rol penggilas. Rolhubungan dari silinder ke penggilas ini dibuat dari besieksentrik tidak langsung, tetapi tuang dengan diameter antaramelalui pulley perantara yang 3 – 4 inch dan panjang 6 inch.ditempatkan antara silinder dan Permukaannya dipolis sehinggadoffer. Jadi dari silinder licin, agar serat yang melaluinyadihubungkan ke pulley tidak tersangkut. Letak rolperantara yang diametenya penggilas ini di kerangka bagianantara 6 – 9 inch dahulu, depan dan berada ditengah-kemudian dari pulley yang tengah kerangka, sedikit lebihdiameternya 9 – 14 inch yang rendah dari sisiri doffer. Porosseporos dengan pulley rol penggilas yang bawahperantara tersebut, baru ke dihubungkan ke doffer. Sedangpulley eksentrik yang ujung poros yang lainberdiameter 3 – 4 inch. Dengan dihubungkan ke rol atas dandemikian kecepatan goyangan coiler dengan perantaraan roda-eksentrik akan sebesar roda gigi. Dengan demikian165 x 8 x 12 = 1260 ppm. maka kecepatan putaran rol 65 penggilas selalu mengikuti kecepatan putaran doffernya dan putaran rol penggilas bawah adalah positif. Berhubung web dari doffer tersebut sangat tipis dan lemah, maka untuk memudahkan penampungannya perlu diubah dahulu menjadi bentuk yang lebih padat dan kuat, yang dinamakan sliver. Untuk ini, maka web tersebut dikumpulkan dahulu dengan melakukan lewat pengantar web yang mengubah lapisan tipis web menjadi bentuk Gambar 5.59 Doffer Comb yang penampangnya bulat dan5.13.3.3 Rol Penggilas kemudian memadatkannyaWeb yang telah dikelupas dari melalui suatu terompet dengandoffer tersebut, kemudiandikumpulkan dan dipadatkan lubang yang berdiameter sekitarmenjadi sliver dengan jalan ¼ inch. Agar rol penggilas dapat menarik dan memadatkan sliver tersebut lebih lanjut, perlu adanya tekanan antara

120pasangan rol penggilas. juga karena adanya tekananTekanan ini diperoleh selain antara rol atas dan bawahkarena beratnya rol atas sendiri dengan perantaraan penekan.dan biasanya sekitar 20 lbs, Gambar 5.60 Rol Penggilas (Calender Roll)Karena permukaan rol tekanan pada rol penggilas harus cukup dan lubangpenggilas tersebut licin, maka terompetnya harus sesuai dengan ukuran dari slivernya.kalau tekanannya tidak sesuai 5.13.3.4 Coilerdan pada web ada bagian yang Sekeluarnya sliver dari rolsedikit lebih tebal dari penggilas, sliver tersebut terus dibawa keatas coiler, sebelumsemestinya, sehingga ditampung kecalam can. Adapun fungsi dari coiler ialahmengalami sedikit kelambatan untuk menempatkan dan mengatur sliver kedalam candalam terompet, maka dapat sedemikian, sehingga letak dan bentuk didalam can tersebutterjadi slip. Hal ini dapatmengakibatkan web yang adadiantara doffer dan rol penggilasmengendor dan menumpuk didepan doffer dan menjadilimbah.Untuk menghindari kejadianyang demikian, maka besarnya

121seperti kumparan-kumparan Terompet ini bentuknya samadengan diameter sedikit lebih saja dengan terompet yang adakecil dari jari-jari can dan di belakang rol penggilas, hanyamasing-masing lingkaran dari ukurannya sedikit lebih kecil dankumparan sliver tersebut berada disesuaikan dengan ukuran daridisekeliling sumbu can. Dengan sliver yang dihasilkan.penempatan sliver yang Suatu rumus yang seringdemikian tersebut sliver digunakan untuk menentukankemudian dapat ditarik keluar ukuran lubang dari terompetdari can tanpa mengalami mesin carding adalah sebagaikeruwetan. berikut : Diameter lubang = multiplier berat sliver (grain) / yard (inch) Biasanya multiplier untuk carding kapas = 0,022. Sebagai contoh, ukuran lubang untuk sliver yang beratnya 56 Gambar 5.61 grains per yard, maka diameterLetak Sliver didalam Can terompet yang sesuai : 0,022 x 56 = 0,165 inch.Adapun coiler terdiri dari : Dibawah ini diberikan pedoman- Terompet untuk menentukan besarnya- Sepasang rol penarik lubang untuk bermacam-macam- Pengantar sliver (tube ukuran dari sliver yangwheel) dikeluarkan oleh salah satu- Alas can yang berputar (turn pembuat mesin.table)- Can Tabel 5.3 :Diameter Terompet yang sesuai untuk Ukuran SliverBerat sliver dalam Diameter terompet dalam inch grains per yard Menurut pabrik Menurut rumus 40 45 0,140 0,139 50 55 0,150 0,148 60 65 0,160 0,156 70 0,167 0,163 0,175 0,171 0,182 0,177 0,190 0,184

122Dari terompet, sliver tersebut bentuk lingkaran-lingkaran kecil,ditarik oleh sepasang rolpenggilas yang konstruksinya yang berada antara tepi canmenyerupai rol penggilassebelumnya, hanya ukurannya sampai titik pusat can danlebih kecil (diameter = 2 inch).Kemudian sliver dimasukkan setiap lingkaran sliverkedalam coiler tube dan melaluiperantaraan roda gigi, maka berikutnya selalu berada diatascoiler tube akan berputar. lingkaran yang dibentuk Gambar 5.62Penampungan Sliver dalam Can sebelumnya dengan titik pusatKarena coiler ini letaknya yang tidak sama. Denganserong, maka sliver yang keluardari coiler tube berputar dengan demikian kalau sliver ditariktitik pusat roda gigi coiler.Disekeliling roda gigi coiler ada keluar untuk disuapkan kepelat coiler yang tidak berputar,yang gunanya untuk menekan proses berikutnya, tidak akansliver yang ada didalam can.Sliver yang keluar dari coiler mengalami kerusakan-tube kemudian ditampungkedalam suatu can, yang kerusakan dan geseran-geserandiletakkan diatas suatu alas canyang berputar dengan titik putar yang berarti, meskipun sliveryang tidak sama dengan titikputar coiler tubenya. tersebut sebenarnya tidakKarena alas can berputar lebihlambat dari putaran coiler mempunyai twist, kecuali sedikittubenya, maka coiler tube akanmeletakkan slivernya dalam twist yang diakibatkan karena putaran coiler. Can yang dipakai untuk menampung sliver, didalamnya mempunyai alas yang ditahan dengan per yang gunanya untuk : 1. Menekan sliver yang ada didalam can ke permukaan pelat coiler sehingga menjadi agak padat tumpukannya. 2. Kalau sliver disuapkan ke proses berikutnya dan jumlahnya tinggal sedikit, maka sliver yang ada didalam can dengan sendirinya akan terangkat keatas, sehingga dapat mengurangi jarak antara titik tarik dan alas sliver. Kalau jarak ini terlalu jauh dapat mengakibatkan terjadinya regangan.

1235.13.4 Pengujian Mutu HasilUntuk menghasilkan benang Gambar 5.63dengan mutu yang baik, perlu Warp Blockdilakukan pengawasan terhadapmutu bahan sebelum menjadibenang.Terhadap hasil produksi mesinCarding perlu dilakukanpengawasan-pengawasan yangmeliputi :- pengujian nomor sliver Carding- pengujian kerataan sliver Carding- pengujian Persentase wastePengujian dilaksanakan padaatmosfir yang standar dengansuhu 70º F dan kelembabanrelatif 65%.5.13.4.1 Pengujian NomorSliver CardingPengujian nomor dilakukan Gambar 5.64dengan cara : Neraca Analitik- menyiapkan alat pengukur 5.13.4.2 Pengujian Kerataan panjang sliver yang disebut Sliver Carding Wrap Block- menyiapkan alat pengukur Pengujian kerataan dilakukan berat yang disebut Neraca Analitik dengan cara :- mengukur sliver sepanjang 6 yard atau 6 meter sebanyak - menyiapkan alat pengukur 4 kali atau bisa lebih- menimbang sliver yang telah kerataan sliver yang disebut diukur panjangnya- menghitung nomor sliver Uster evenes tester, lengkap dengan cara penomoran tertentu. dengan condensator pengukur ketidakrataan yang dilengkapi dengan 8 slot

124- recorder, alat untuk - membersihkan semua waste yang ada di mesinmencatat grafik - menutup cerobong fanketidakrataan bahan (sliver penghisap dan blowercarding) - menurunkan lap yang telah disiapkan ke lap roll- integrator, alat yang - menjalankan mesin untukmencatat langsung harga memproses lap hingga habisketidakrataan u% dan cv% - menghentikan mesin setelah proses berakhir- spectograph dan - mengambil semua wasterecordernya, alat yang yang ada di mesinmencatat periodisity dari - menimbang sliver yang dihasilkanbahan yang diuji (sliver - menimbang seluruh wasteCarding) - menghitung Persentase- menyiapkan sliver sebanyak waste :kurang lebih ditengah can Persentase waste =- memasang sliver pada berat wasteCondensator dengan x 100%melewatkan ujung sliver berat sliver  berat wastepada slot.- melewatkan sliver pada alatpemegang dan pengantarbahan- menjalankan Condensatorselama waktu yang 5.13.5 Setting Pada Mesin Cardingditentukan- hasil ketidakrataan dapatdibaca langsung pada Penyetelan antar jarakIntegrator permukaan yang berhadapan5.13.4.3 Pengujian perlu diperhatikan betul, agar Persentase Waste penguraian serta pembersihan dapat dilakukan tanpaPengujian Persentase waste menimbulkan kerusakan padapada mesin Carding dilakukan serat yang diolahnya maupundengan cara : terjadinya waste yang- menimbang can yang akan berlebihan.digunakan untuk Pada umumnya, makin panjangmenampung sliver Carding seratnya akan makin besar- menyiapkan lap yang perbedaan kecepatan relatifnya,standar pada lap stand makin longgarlah- menghentikan penyuapan penyetelannya. Dan makin- mematikan mesin hingga pendek seratnya atau makinbagian-bagian yang berputar kecil perbedaan kecepatanberhenti relatifnya, makin dekatnya jarak penyetelannya.

125Berikut ini diberikan pedoman penyetelan, sedangkan bilajarak-jarak penyetelan pada bahan (serat) yang diolahmesin Carding serta bagian- mengalami perubahan makabagian yang umumnya harus jarak penyetelan dapatdisetel, (gambar 5.65). Jarak ini disesuaikan dengan perubahanhanya digunakan pada awal bahan (serat) tadi. Gambar 5.65 Daerah Setting Mesin CardingContoh berikut diambil dari Sacco Lowell Service Manual. Tabel 5.4 Setting Mesin CardingUrutan Daerah penyetelan Jarak penyetelansetting per 100 inci Dish Pelate dengan Taker in 1. Silinder dengan Taker in 9 2. Silinder dengan Doffer 7 3. Silinder dengan Top Pelate I 4 4. Silinder dengan Top Pelate II 9 5. Silinder dengan Top Pelate III 9 6. Silinder dengan Top Pelate IV 9 7. Silinder dengan Front Sheet (Upper) 9 8. Silinder dengan Front Sheet (Under) 27 9. Silinder dengan Back Sheet (Upper) 34 10. Silinder dengan Back Sheet (Under) 12 11. Doffer dengan Front Sheet (Upper) 12 12. Doffer dengan Front Sheet (Under) 34 13. Doffer dengan Doffer Comb 15 14. 12

126Untuk keperluan penyetelan, 7. Pembersihan under casingbiasanya digunakan gaugelikmen yaitu leaf gauge. setiap 3 hari. Gambar 5.66 Leaf Gauge 8. Pembersihan feed roll dan rantai setiap 15 hari. 9. Setting doffer setiap 3 bulan. 10. Setting top flat setiap 1 tahun. 11. Setting taker in setiap 6 bulan. 12. Penggerindaan jarum silinder, doffer, dan top flat setiap 6 bulan. 13. Balancing cylinder setiap 5 tahun. 5.13.7 Perhitungan Regangan Gambar 5.67 Seperti halnya pada mesinLeaf Gauge Khusus Top Flat Blowing, maka regangan yang terjadi pada mesin Carding5.13.6 Pemeliharaan mesin dapat dihitung berdasarkan kecepatan permukaan rol Carding penggilas pada coiler dengan rol lap.Pemeliharaan pada mesin Regangan yang demikian dikenal dengan sebutanCarding meliputi : Regangan Mekanik (RM). Selain itu dapat pula dihitung1. Pembersihan bagian coiller dari bahan yang masuk (lap) dan bahan keluar (sliver).dan doffer setiap 6 bulan. Regangan ini disebut Regangan Nyata (RN).2. Pelumasan bagian coiller 15.13.7.1 Putaran Lap Rolldan doffer setiap 6 bulan. Puli motor A berhubungan3. Pembersihan callender roll dengan puli B dengan perantaraan belt. Seporosdan tube setiap 1 bulan. dengan puli B terdapat silinder dan pada bagian lainnya4. Pelumasan bearing doffer terdapat puli C. Puli C dihubungkan dengan puli Ddan silinder setiap 1 tahun. melalui belt yang dipasang5. Pembersihan jarum doffer,silinder, top flat setiap 15hari.6. Pembersihan danpelumasan comb bar setiap6 bulan.

127silang. Seporos dengan puli Dterdapat taker-in.Disebelah puli D terdapat rodagigi R 1 yang berhubungantegak lurus dengan roda gigiR2.Poros R 2 memanjang ke arahpanjang mesin dan pada bagianlainnya terdapat roda gigi R 3 .Roda gigi R 3 berhubungantegak lurus dengan roda gigiR4.Roda gigi R 4 mempunyai porosmemanjang ke arah lebar mesindan pada bagian lainnyaterdapat roda gigi R 5 .Roda gigi R 5 berhubungandengan roda gigi R 7 melaluiroda gigi perantara R 6 . Seporosdengan R 7 terdapat roda gigiR 8 yang berhubungan denganroda gigi R 9 . Seporos denganR 9 terdapat doffer, sedangpada bagian lain terdapat rodagigi R 10 .

128 Rpm = 220 Gambar 5.68 Susunan Roda Gigi Mesin Carding

Keterangan : 129 A = puli, Ø 109 mm B = puli, Ø 460 mm perantara R 11 . Sedangkan C = puli, Ø 428 mm dengan R 12 terdapat roda gigi D = puli, Ø 280 mm payung R 13 . R 13 berhubungan dengan roda gigi payung R 14 .Roda gigi R 1 = 29 gigi Poros R 14 memanjang ke arahRoda gigi R 2 = 15 gigi panjang mesin dan pada bagianRoda gigi R 3 = 8 gigi lain terdapat roda gigi R 15 .Roda gigi R 4 = 85 gigi Roda gigi R 15 berhubunganRoda gigi R 5 = 24 gigi tegak lurus dengan roda gigiRoda gigi R 6 = 30 gigi R 16 . Pada poros R 16 terdapatRoda gigi R 7 = 40 gigi rol lap.Roda gigi R 8 = 15 gigiRoda gigi R 9 = 71 gigi 5.13.7.2 Putaran RolRoda gigi R 10 = 11 gigi Penggilas padaRoda gigi R 11 = 30 gigi CoilerRoda gigi R 12 = 34 gigiRoda gigi R 13 = 12 – 24 (RPR) Puli motor A berhubunganRoda gigi R 14 = 20 gigi dengan puli B.Roda gigi R 15 = 12 gigi Seporos dengan puli B terdapatRoda gigi R 16 = 58 gigi puli C yang berhubunganRoda gigi R 17 = 32 gigi dengan puli D. Seporos denganRoda gigi R 18 = 15 gigi puli D terdapat roda gigi R 1Roda gigi R 19 = 15 gigi yang berhubungan tegak lurusRoda gigi R 20 = 50 gigi dengan roda gigi R 2 . SeporosRoda gigi R 21 = 30 gigi dengan R 2 terdapat roda gigiRoda gigi R 22 = 30 gigi R 3 yang berhubungan tegakRoda gigi R 23 = 21 gigi lurus dengan roda gigi R 4 . SatuRoda gigi R 24 = 28 gigi poros dengan R 4 terdapat rodaRoda gigi R 25 = 23 gigi gigi R 5 yang berhubungan dengan roda gigi R 17 melaluiR 10 berhubungan dengan roda roda gigi R 6 dan R 7 . Satugigi R 12 melalui roda gigi poros dengan R 17 terdapat roda gigi R 18 yang berhubungan dengan roda gigi 19 . Satu poros dengan R 19 terdapat roda gigi

130 5.13.7.3 Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC) R 20 yang berhubungan Perhitungan Tetapan Regangandengan roda gigi R 21 . Satuporos dengan R 21 terdapat roda dilakukan dengan menghitunggigi payung 22 yangberhubungan dengan roda gigi Regangan Mekanik (RM) daripayung R 23 . Satu poros dengan gambar 5.68 susunan roda gigiR 23 pada bagian lain terdapat mesin Carding denganroda gigi payung R 24 yangberhubungan dengan roda gigi memisalkan Roda gigipayung R 25 . Satu poros dengan Pengganti Regangan (RPR) = 1.R 25 terdapat rol penggilas padacoiler. Bila rol lap berputar 1 (satu)Secara singkat urutan gerakan putaran, maka putaran roldari pusat gerakan ke rol penggilas pada coiler :penggilas pada coiler dapatdiikuti sebagai berikut : = 1 x R16 x R14 x R12 x R9 xPuli motor A; Puli B; Puli C; Puli R15 R13 R10 R8 xD; Roda gigi R 1 ; Roda gigi R 2 ; x R20 x R22Roda gigi R 3 ; Roda gigi R 4 ; R7 x R18 R17 R19 R21 R23Roda gigi R 5 ; Roda gigi R 6 ; R24 R25Roda gigi R 7 ; Roda gigi R 8 ; Bila R 13 adalah RPRRoda gigi R 9 ; Roda gigi R 10 ; memasukkan harga dalamRoda gigi R 11 ; Roda gigi R 12 ; Gambar 5.68 didapat putaranRoda gigi R 13 ; Roda gigi R 14 ; Rol penggilas pada Coiler :Roda gigi R 15 ; Roda gigi R 16 ; 58 20 34 71 =1x x x xxRoda gigi R 17 ; Roda gigi R 18 ; 12 RPR 11 15Roda gigi R 19 ; Roda gigi R 20 ; 40 x 15 x 50 x 30 x 28 32 15 30 21 23Roda gigi R 21 ; Roda gigi R 22 ;Roda gigi R 23 ; Roda gigi R 24 ; putaranRoda gigi R 25 ; Rol penggilas Pada gambar 5.68 susunanpada coiler. roda gigi mesin Carding, diameter rol penggilas pada coiler = 58 mm dan diameter rol- lap = 164 mm. Maka :

131 58 x 12 x 34 x 71 x 40 x 15 x 50 x 30 x 28 x S x 58RM = 12 RPR 11 15 32 15 30 21 23 1 x S x 164 5.68, maka harus digunakan 2416,2 Roda gigi Pengganti ReganganRM = (RPR) yang mempunyai jumlah RPR gigi sedikit. Sebaliknya untukTetapan Regangan (TR) atau memperkecil regangan,Draft Constant (DC) = 2416,2. digunakan RPR yang mempunyai jumlah gigi banyak.5.13.7.4 Regangan Mekanik 5.13.7.5 Regangan Nyata (RN) (RM)Dari perhitungan di atas telah Regangan nyata dapat dihitungdidapat : dengan membandingkan berat bahan yang masuk (lap) dan Tetapan Regangan berat bahan yang keluar (sliver) dalam satuan panjang yangRM = sama. Atau dengan membandingkan RPR nomor keluar (sliver) dengan = 2416,2 nomor masuk (lap). Bila mesin Carding ini RPR menggunakan lap yang mempunyai panjang 40 yardsBila dipasang RPR yang dan beratnya = 16,45 kg,mempunyai gigi sebanyak 20 sedangkan sliver yanggigi, maka : dihasilkan adalah Ne 1 = 0,149,RM = 2416,2 = 120,81 maka RN dapat dihitung sebagai berikut : 20Bila dipasang RPR yang 16,45 kg lap = 40 yadsmempunyai gigi sebanyak 21gigi, maka : 453,6 1 lb lap = ( 16,45 x 1000 ) xRM = 2416,2 = 115,05 21 40Dari perhitungan di atas, maka hank = 0,00131 hankbila akan memperbesarregangan pada mesin Carding 840untuk jenis seperti pada gambar Jadi nomor lap = 0,00131 (Ne 1 )

132 Bila silinder berputar sebanyak 220 putaran per menit, nomorRegangan Nyata (RN) sliver yang dibuat adalah Ne 1 Nomor keluar 0,149. Maka produksi mesin Carding= dapat dihitung sebagai berikut : Nomor masuk 0,149= = 113,74 0,00131Dari Regangan Nyata, dapat RPM rol penggilas pada coiler :dihitung Regangan Mekaniknya.Bila mesin Carding mempunyai = 220 . C . R1 . R3 . R5 .limbar sebesar 5 %, maka : D R2 R4 R17RM = ( 100  % limbah ) x RN R18 . R20 . R22 . R24 R19 R21 R23 R25 100 = 220 . 428 . 29 . 8 . 24 . (100  5 ) 280 15 85 32 15 50 30 28= x 113,74 ... 100 15 30 21 23= 108,055.13.8 Perhitungan Produksi = 133,02 putaranProduksi mesin Carding Bila mesin Carding mempunyaibiasanya dinyatakan dalam efisiensi = 85 %, maka :satuan berat per satuan waktu Produksi teoritis per jamtertentu. = 0,85 . n . S . d . 60 cm.Perhitungan produksi di mana n = RPM rol penggilasberdasarkan susunan roda gigi, coileradalah produksi teoritis. S = 3,14Sedangkan produksi d = diameter rol penggilasberdasarkan hasil penimbangan coiler (cm).sliver, adalah produksi nyata. Produksi teoritis per jam5.13.8.1 Produksi Teoritis = 0,85 . 133,02 . 3,14 . 5,8 . 60 cm = 123550 cm = 123,550 m.Produksi teoritis mesin Carding Ne 1 0,149 Nm = 1,693 xdapat dihitung berdasarkan 0,149 = 0,25susunan roda gigi (gambar5.68), dapat dihitung kecepatan Nm = 0,25 Berat 1 grampermukaan dari rol penggilaspada coiler dan nomor sliver sliver mempuyai panjangyang dihasilkan. = 0,25 m

133Produksi teoritis per jam KJ = 4.410 jam mesin JJB = 720 jam mesin 1235,50 JJE = 3.690 jam mesin= gram = 4942 gram 0,25= 4,942 kg5.13.8.2 Produksi Nyata Jadi produksi nyata rata-rataProduksi nyata mesin Carding 16.051,50adalah berupa sliver, yang jam per mesin = 3,690 = 4,35 kgdidapat dari penimbangan sliverdalam satuan waktu tertentu. Keterangan : KJ : Kecepatan jamUntuk mendapatkan jumlah JJB : Jumlah jam berhenti JJE : Jumlah jam efektifproduksi rata-rata per jam darimesin Carding, diambil data-data hasil produksi nyataselama periode waktu tertentu, 5.13.8.3 Efisiensimisalnya satu minggu.Kemudian dihitung jumlah jam Efisiensi mesin Carding dapatefektif dari mesin tersebut. dihitung denganJumlah jam efektif didapat dari membandingkan produksi nyatajumlah jam kerja dalam dan produksi teoritis per satuanseminggu dikurangi jumlah jam waktu yang dinyatakan dalamberhenti dari mesin. Jadi jumlah proses.produksi nyata rata-rata per jam Pada waktu berproduksi, terjadiadalah jumlah produksi nyata waktu-waktu yang tidakper minggu dibagi jumlah jam menghasilkan produksi, di manaefektif per minggu. Misalkan mesin harus berhenti yangdalam satu minggu menurut disebabkan antara lain : waktujadwal kerja, jumlah jam jalan yang diperlukan untukmesin = 4410 jam untuk 30 pembersihan, pelumasan danmesin Carding. perbaikan mesin.Hasil penimbangan lap dalam Berdasarkan uraian di atas,seminggu, menurut laporan jumlah teoritis / jam / mesinadalah = 16.051,50 kg. Untuk = 4,942 kg. Sedangkan jumlahperawatan mesin-mesin produksi nyata / jam / mesinCarding, diperlukan waktu 720 = 4.35 kg.jam mesin. Dengan data-data diatas, dapat dihitung produksi Jadi efisiensi mesin Cardingnyata rata-rata per jam untuk = 4,35 x 100 % = 88,02 % 4,942tiap mesin sebagai berikut :

1345.13.9 Pergantian Roda Gigi Tetapan ReganganPada mesin Carding terdapat RPR = RMroda gigi yang dapat diganti- RPR = 2416,2 = 21,96ganti. Hal ini dimaksudkan bila 110akan mengubah nilai reganganmaupun produksi, sesuai Karena tidak ada roda gigi yang jumlah giginya pecahan, makadengan ketentuan yang angka tersebut dibulatkan menjadi 22.diinginkan.Untuk mengubah nilairegangan, roda gigi yang perludiganti adalah roda gigi 5.13.9.2 Roda Gigi Pengganti Produksipengganti regangan (RPR).Bila produksi yang akan diubahperlu dilakukan penggantian Sama halnya dengan regangan,Roda gigi Pengganti Produksi maka produksi mesin Carding(RPP). dapat diubah pula. Untuk mengubah produksi mesin5.13.9.1 Roda Gigi Penggan Carding, dapat dilakukan ti Regangan dengan mengganti roda gigi pengganti produksi. PadaTelah dijelaskan di atas bahwa : gambar susunan roda gigiRegangan Mekanik (gambar 5.68), R 2 adalah Tetapan Regangan merupakan roda gigi pengganti= produksi (RPR). RPR Seperti pada perhitunganTetapan Regangan mesin produksi teoritis yang telahCarding menurut gambarsusunan roda gigi (gambar dibahas di muka, maka :5.68)= 2416,2. RPM rol penggilas coiler :R 13 adalah roda gigi pengganti = 220 . C . R1 . R3 . R5 . D R2 R4 R17regangan.Bila pada mesin Carding R18 . R20 . R22 . R24tersebut diperlukan regangan R19 R21 R23 R25sebesar 110, maka kita dapatmengganti roda gigi pengganti 428 29 8 24regangan yang sesuai dengan = 220 . . .. .nilai regangan yang diinginkan, 280 RPP 85 32tanpa mengubah roda-roda gigilainnya. 15 . 50 . 30 . 28 15 30 21 23 Tetapan Regangan 1995,3RM = = putaran RPR RPP

135Putaran rol penggilas coiler per dengan menggunakan jarum-jam = 1995,3 . 60 putaran jarum atau gigi-gigi yang tajam. RPP Akibat adanya pukulan-pukulan dan penarikan-penarikanDiameter rol penggilas coiler tersebut serta sifat elastis dari= 5,8 cm serat, maka ujung-ujung seratPanjang sliver yang dihasilkan cenderung untuk membentukselama 1 jam = 1995,3 . 60 . tekukan (hook), sehingga serat- RPP serat yang ada dalam sliver carding, tidaklah lurus dan3,14 . 5,8 cm = 21803 m sejajar kearah sumbu dari RPP slivernya.Bila RPP = 1, maka Tetapan Hasil penelitian denganProduksi = 21803 = 21803 (m) menggunakan tracer fiber 1 technique yang dilakukan olehBila digunakan RPP = 15 gigi beberapa peneliti menunjukkanmaka produksi teoritis mesin bahwa : x Sebagian besar dari serat- 21803 serat mempunyai tekukanCarding per jam = pada salah satu atau kedua 15 ujungnya.= 1453,53 m. x Hampir setengah dari jumlah5.14 Proses di Mesin serat-serat, ujung Drawing belakangnya mempunyai tekukan-tekukan, sedangProses pada mesin Drawing ujung depan yangmerupakan langkah yangsangat penting dalam tahap mempunyai tekukan hanyapembuatan benang dandilakukan setelah proses pada merupakan seper-enamnyamesin Carding, apabilapembuatan benang tersebut saja.tidak menggunakan mesinCombing. x Secara keseluruhannya,Seperti yang telah dijelaskanbahwa fungsi mesin Carding derajat kelurusan serat yangialah untuk menguraikan serat-serat menjadi serat-serat merupakan perbandinganindividu serta sekaligusmembersihkan kotoran-kotoran antara panjang serat dalamyang ada di dalam gumpalankapas, dengan cara pemukulan- keadaan tertekuk (extent)pemukulan dan penarikan, dengan panjang serat dalam keadaan lurus, pada sliver carding ini hanya 50 %. Dengan demikian, proses berikutnya setelah carding pada umumnya dimaksudkan untuk meluruskan dan mensejajarkan serat terlebih dahulu kearah

136sumbu sliver, sebagai persiapan x Meluruskan dansebelum serat-serat tersebut mensejajarkan serat-seratakan diregangkan dan dibuat dalam sliver ke arah sumbumenjadi benang di mesin pintal. dari sliver.Pelurusan dan pensejajaran x Memperbaiki kerataan beratserat-serat tersebut dilakukan di per satuan panjang,mesin drawing, dimana campuran atau sifat-sifatbeberapa sliver dilalukan lainnya dengan jalanbersama-sama melalui perangkapan.beberapa pasangan rol penarik, x Menyesuaikan berat sliveryang mempunyai jarak tertentu, per satuan panjang dengandengan kecepatan keperluan pada prosespermukaannya makin depan berikutnya.makin cepat. Dengan demikian,apabila sliver disuapkan ke Dari ketiga tujuan tersebut,pasangan-pasangan rol penarik, pelurusan serat dan perataanmaka serat-serat dalam sliver dari hasilnya adalah hal yangtersebut akan mengalami sangat penting dalamperegangan-peregangan peregangan di mesin drawing.sampai ke tingkat tertentu, yang Kerataan dari hasilnya jelasbesarnya tergantung kepada sangat penting, karena hal iniperbandingan kecepatan tidak saja diperlukan untukpasangan-pasangan rol dapat menghasilkan benangtersebut. Dan sebagai akibatnya dengan mutu yang baik, tetapiserat-serat yang mempunyai juga untuk menghindaritekukan-tekukan akan kemungkinan-kemungkinandiluruskan, karena mendapat kesulitan yang dapat timbulgesekan-gesekan dari serat- dalam proses-proses sebelumserat disekelilingnya. dipintal. Pelurusan serat dalamPenyuapan beberapa sliver sliver sebelum dipintal perlubersama-sama ke mesin sekali, karena derajat kelurusandrawing tersebut disebut dari serat-serat dalam sliverperangkapan (doubling) dan akan menentukan sifat-sifatnyadimaksudkan untuk melakukan selama peregangan. Serat-seratpencampuran agar kerataan dalam sliver yang sangat lurusdari sliver yang dihasilkan lebih akan memudahkanbaik. Dengan jalan peregangannya, sedangkanperangkapan, maka serat-serat yang tidak teraturketidakrataan dalam berat per letaknya akan menghasilkansatuan panjang juga dapat sliver yang kurang baik.dikurangi. Dengan demikianmaka tujuan dari mesin drawingdapat diterangkan sebagaiberikut :

137x Prinsip Bekerjanya Mesin mesin carding, maka sliver Drawing tersebut dikerjakan di mesinUntuk meluruskan danmensejajarkan serat-serat yang drawing. Pada garis besarnyaterdapat pada sliver hasil sliver mesin drawing terdiri dari bagian-bagian penyuapan, peregangan dan menampung. Gambar 5.69 Skema Mesin DrawingCan penyuap (1) yang berisi (10) yang melalui kedudukansliver ditempatkan di bagian horizontal, karena adanyabelakang mesin. Jumlah can proses peregangan danumumnya sebanyak 6 atau 8 pembebanan pada rol-rolbuah. tersebut.Dari can penyuap (1) sliver Karena kecepatan rol-rolditarik ke atas, dilewatkan pada peregang berturut-turut daripengantar sliver (2), kemudian belakang ke depan makin tinggi,ke rol penyuap (3) dan tumbler maka sliver akan mengalamistop motion (4). Di sini apabila proses penarikan danada sliver yang putus, maka peregangan. Pada umumnyamesin akan berhenti. peregangan berkisar antara 6Selanjutnya ke 6 atau 8 sliver sampai 8 kali.tersebut bersama-sama Dengan demikian makadisuapkan pada keempat sebagian besar serat-seratpasang rol peregang (6,7,8,9) menjadi lurus dan sejajar kemelalui pengantar sliver (5) arah sumbu sliver.yang dapat bergerak ke kanan Sliver yang keluar dari roldan ke kiri. Rol-rol peregang peregang (9), menjadidiletakkan di atas penyangga rol berbentuk seperti pita dan

138berukuran lebih kurang sama Pengantar sliver yang gunanyadengan sliver yang disuapkan. untuk menjaga agar bagian-Pita-pita tadi kemudian bagian sliver yang tebal ataudilewatkan melalui front stop rusak dapat tertahan.motion (11), sehingga kalau adasliver yang putus, maka Gambar 5.71hasilnya tidak akan menumpuk. Pengantar SliverKemudian melalui terompet 5.14.1.3 Rol Penyuap(12), ke rol penggilas (13), ke Pasangan rol penyuap gunanyacoiler (14). Akhirnya sliver untuk menarik sliver yangditampung di dalam can disuapkan.penampung (15) yang berputardi atas landasan can.5.14.1 Bagian PenyuapanBagian penyuapan mesinDrawing terdiri dari :5.14.1.1 Can PenyuapCan penyuap yang berjumlah 6 5.14.1.4 Traverse Guideatau 8 berisi sliver hasil mesincarding untuk setiap delivery. Pengantar sliver yang bergerakJumlah sliver didalam can ke kanan dan ke kiri (traversesupaya diatur sedemikian rupa, guide) untuk menghindarkansehingga tidak akan habis agar jalannya sliver tidakdalam waktu yang bersamaan. setempat, sehingga rol atas terhindar dari keausan. Gambar 5.70 Can Gambar 5.72 Traverse Guide5.14.1.2 Pengantar Sliver Untuk penyuapan mesin drawing passage kedua, diperlukan 6 atau 8 buah can

139penyuap yang berisi sliver hasil Pasangan rol-rol penarik yangmesin drawing passage terdiri dari rol-rol bawah dan rol-pertama dan masing-masing rol atas seperti terlihat padacan penyuap hendaknya gambar 5.63.diusahakan dari delivery yangberbeda. Ia, IIa, IIIa, IVa = rol atas Ib, IIb, IIIb, IVb = rol bawah5.14.2 Bagian Peregangan J 1 = jarak antara titik jepitDaerah peregangan ini terdiri Ib – IIbdari : J 2 = jarak antara titik jepit5.14.2.1 Pasangan Rol-rol IIb – IIIb Penarik J 3 = jarak antara titik jepit IIIb – IVb Gambar 5.73Pasangan Rol-Rol Penarik5.14.2.2 Rol Bawah dengan rol atas pada saat terjadinya peregangan. SetiapRol bawah dibuat dari baja yang delivery terdapat tempatdikeraskan pada seluruh dudukan untuk menyangga rol-permukaannya dan beralur rol bawah dan selalu mendapathalus pada bagian tempat pelumasan agar rol-rol tersebutjalannya serat-serat. Jarak dari dapat berputar lancar.alur-alur tersebut dibuat Diameter rol bawah dibuat tidaksedemikian rupa, sehingga garis sama dengan diameter rol atas,titik jepit terhadap rol atas tidak dengan maksud agar janganselalu pada tempat yang sama. sampai terjadi keausanFungsi dari alur ialah untuk setempat pada rol atasnya.mengurangi terjadinya slip Diameter rol bawah yang

140terdepan harus diambil sebesar- dengan jalan menggeser- geserkan rol bawah yangbesarnya, sedang rol bawah kedua, ketiga dan yang paling belakang.yang kedua dibuat lebih kecil 5.14.2.3 Rol Atasdari pada rol bawah terdepan. Rol atas dibuat dari besi tuangRol bawah yang ketiga dan dan dilapisi dengan kain flanel dan kulit atau dari karet sintetis.yang paling belakang, Diameter rol atas sedikit lebih besar dari ada diameter roldiameternya sama dengan bawah. Rol atas menurut konstruksinyadiameter rol bawah yang dikenal dua jenis, yaitu rol masip (solid, loose bosh roller)terdepan. Rol bawah yang dimana pada kedua ujungnya terdapat pelat dari logam lunakkedua diameternya dibuat lebih (bushing) tempat dudukan kaitan beban dan rol beronggakecil dari pada diameter yang (shell roller type) yang mempunyai arbour C padalain dengan maksud agar titik bagian tengahnya serta rongga pada bagian luarnya D (gambarjepit antara rol bawah yang 5.74).terdepan dengan rol bawahyang kedua dapat disetel lebihdekat disesuaikan denganpanjang serat yang diolah sertabesarnya regangan dibagiantersebut.Rol bawah yang terdepanbiasanya tidak dapat digeser-geser, tetapi dipasang tetappada dudukan legernya, sedanguntuk keperluan penyetelan titikjepit antar rol dapat diatur Gambar 5.74 Rol Atas

141Rol atas ini baik jenis masip Hingga terjadi lekukan (crimp)maupun jenis berongga dilapisi mengikuti garis jepit alur.dengan bahan kulit, gabus atau Dengan demikian produksidari sintetis sepanjang alur pada panjang yang dihasilkannya,rol bawah sebagai bantalan akan lebih panjang dari pada roldimana serat-serat melaluinya. biasa dengan diameter yangLapisan kulit memerlukan sama.ketelitian yang sempurna dalampemilihan kwalitas, harus yang 5.14.2.4 Pembebanan padahalus tak berlubang-lubang atau Rol Atascacat serta mempunyai tebalyang rata. Untuk mencegah agar serat-Dewasa ini rol atas dibuat serat tidak tergelincir padasedikit lebih besar atau lebih waktu proses peregangankecil dari pada rol bawah. Hal ini berlangsung serta untukgunanya untuk menghindari memperlancar tekanan rol atasterjadinya keausan setempat pada rol bawah, maka rol-rolsebagai akibat gesekan dengan peregang diberi tekanan.rol bawah. Disamping rol-rolsebagaimana diutarakan diatas 5.14.2.4.1 Pembebananjuga ada rol yang dari logam Sendiri (Self(metalic roller). Weighting)Rol atas maupun rol bawahnyaberalur lebih dalam dari pada rol Pada pembebanan sendiribawah pada jenis rol biasa. digunakan rol-rol yang besarIrisan alurnya berpegangan yang mempunyai berat cukupseperti roda gigi. Agar tidak untuk memberi tekanan padaterlalu berhimpitan, pada kedua serat.ujungnya terdapat roller,sehingga garis titik jepit keduapasangan rol terhadap seratterletak pada sisi kaki alur(gambar 5.75). Gambar 5.76 Pembebanan Sendiri Gambar 5.75 Keterangan :Alur pada Penampang Rol Atas Tekanan = Berat rol atas P =G dan Rol Bawah dari Logam

1425.14.2.4.2 Pembebanan Mati / 5.14.2.4.4 Pembebanan Bandul (Dead dengan Tuas (Lever Weighting) Weighting)Pada cara ini rol atau diberitekanan bandul. Banduldikaitkan pada rol atas dengandudukan melalui sebuah kaitanyang dibuat dari besi tuang. Gambar 5.79 Pembebanan dengan Tuas Gambar 5.77 Gambar 5.80 Pembebanan Mati/Bandul Pembebanan dengan PerKeterangan :Tekanan = Berat bandul 5.14.2.4.5 PembebananP =W dengan Per (Spring5.14.2.4.3 Pembebanan Pressure) Pelana (Saddle Pembebanan dibuat sedemikian Weighting) rupa sehingga memudahkan bTekanan P 1 = a  b x W pemasangan dan a pelepasannya. Pada waktuTekanan P 2 = a  b x W mesin berhenti dalam jangka Gambar 5.78 Pembebanan Pelana waktu yang agak lama, beban- beban perlu dilepaskan supaya rol-rol tidak cepat aus.

1435.14.2.5 Peralatan rol penarik dari kotoran-kotoran, Pembersih serat-serat pendek yang beterbangan dan lain-lain agarPeralatan pembersih berfungsi tidak terbawa masuk bersamauntuk menjaga kebersihan rol- sliver. Gambar 5.81Peralatan Pembersih Rol Bawah Gambar 5.82Peralatan Pembersih Rol AtasPeralatan pembersihan rol memutarkan gigi Rachet N padabawah pada gambar diatas T, sehingga D turut berputar.terbuat dari sebilah papan tipis Penggaruk G bergerak majuyang terbungkus dengan flanel, mundur, sejalan denganmenekan rol bawah dari bawah. gerakan batang penyetop B,Peralatan pembersih rol atas, yang berfungsi mengumpulkangambar bisa disebut Ermen’s kotoran-kotoran yang melekatclearer. Peralatan pembersih ini pada D. Pusat gerakan T adaterbuat dari flanel D yang juga berasal dari rol belakangterpasang diantara dua buah rol melalui sebuah perantara.T dan S. Gerakan D akan

1445.14.2.6 Proses Peregangan dilakukan dengan menggunakan pasangan-Sebelum mempelajari lebih pasangan rol yang berputarlanjut mengenai pelurusan dan dengan kecepatan permukaanpenyejajaran serat-serat dalam yang berbeda, ialah makinsliver pada mesin drawing kedepan makin cepat. Dengandengan cara peregangan, adanya kecepatan permukaankiranya perlu dibahas terlebih yang berbeda tersebut, makadahulu mengenai prinsip-prinsip setibanya serat-seratyang mendasari peregangan. dipasangkan rol yang berikutnyaDalam semua tahap pembuatan seolah-olah akan seperti ditarikbenang dari pembukaan sampai dan bergerak lebih cepat. Haldengan pemintalan, masalah yang demikian akanperegangan ini selalui dijumpai mengakibatkan bahwa serat-dan menjadi dasar dari teori serat akan dicabut secara terus-pembuatan benang, dimana menerus dan sedikit demigumpalan-gumpalan serat yang sedikit dari kelompoknyamula-mula mempunyai ukuran sehingga bergeser posisinya.dengan berat per satuan Akibatnya berat per satuanpanjang yang besar, secara panjang dari bahan yangberangsur-angsur diubah dihasilkan akan lebih kecil,menjadi benang dengan berat tetapi menjadi lebih panjang.per satuan panjang yang sangat Untuk mempermudah mengikutikecil. uraian diatas, baiklah melihatPeregangan tersebut pada gambar 5.72.mesin drawing biasanya Gambar 5.83 Pasangan-pasangan Rol pada Proses PereganganKeterangan : Bh = berat bahan yangBs = berat bahan yang dihasilkan per satuan disuapkan per satuan panjang panjang

145Ns = nomor bahan yang Vb . Bs = Vd . Bh atau disuapkan dalam Vd Bs Nh sistem Ne 1Nh = nomor bahan yang == dihasilkan dalam Vb Bh Ns sistem Ne 1 Jadi kalau besar pereganganRba = rol belakang yang atas atau draft sama dengan enam,Rbb = rol belakang yang maka permukaan rol depan harus enam kali kecepatan bawah permukaan rol belakang danRta = rol tengah yang atas berat persatuan panjang bahanRtb = rol tengah yang bawah yang dihasilkan menjadiRda = rol depan yang atas seperenam dari berat bahanRdb = rol depan yang bawah yagn disuapkan, untuk satuanDb = daerah peregangan panjang yang sama. belakang x Distribusi Regangan PadaDd = daerah peregangan Mesin Drawing depanUntuk menyederhanakanpersoalannya, maka untuk Untuk mendapatkan hasilsementara pasangan rol tengah drawing yang baik dengan nilaiditiadakan dahulu, sehingga ketidakrataan yang rendah,susunannya sebagai berikut maka besar regangan pada(gambar 5.84) : masing-masing daerah peregangan perlu diatur, agar serat-serat yang bergerak dalam daerah peregangan (drafting zone) dapat dikontrol sejauh mungkin. Pengontrolan serat-serat tersebut sebenarnya tergantung pada sifat seratnya Gambar 5.84 sendiri, kecepatan putaran dari Dua Pasang Rol pada Proses rol, pembebanan pada rol dan Peregangan besarnya regangan padaKalau misalkan kecepatanpermukaan rol depan dan rol masing-masing daerahbelakang berturut-turut ialah Vddan Vb, sedangkan selama regangan.pereganan tidak terjadi limbah,maka jumlah bahan yang Walaupun demikian,dihasilkan harus sama denganbahan yang disuapkan. berdasarkan pengalama, Saco- Lowell memberikan pedoman untuk menentukan besarnya regangan pada masing-masing daerah peregangan, berdasarkan atas penyusutan

146yang sama atas bahan yang dan keluar dari daerahmengalami peregangan. Untuk peregangan.lebih jelasnya dapat diikuti pada Untuk mencari besarnyacontoh berikut : regangan dari masing-masing daerah peregangan adalahContoh 1: sebagai berikut : Daerah peregangan 1 :Misalkan saja kita mengerjakansliver pada mesin drawing yang 860 860mempunyai 4 daerahperegangan. = = 1,305 860  201 659 Daerah peregangan 2 : 659 659 = = 1,439 659  201 458 Daerah peregangan 3 : 458 458 = = 1,782 458  201 257 Gambar 5.85 Daerah peregangan 4 :Empat Daerah Peregangan 257 257Berat bahan yang disuapkan860 grain/yard, sedang sliver = = 4,588yang diinginkan ialah 56grain/yard 257  201 56 Bukti = 1,305 x 1,439 x 1,782 x 4,588 = 15,35 Contoh 2 :Caranya ialah sebagai berikut :Besar draft keseluruhannya 860= = 15,35 56Selanjutnya kurangi berat bahan Gambar 5.86 Tiga Daerah Pereganganyang masuk dengan yangkeluar, hasilnya akanmerupakan penyusutan Dengan cara yang sama diatas, maka regangan keseluruhanberat/yard. 6 x 56dari keseluruhan regangan = = 5,895860 – 56 = 804. 57Kemudian bagilah angka inidengan banyaknya daerah 804 Penyusutan keseluruhanperegangan 4 = 201 = 6 x 56 – 57 = 336 – 57 = 279Angka ini merupakan selisih Penyusutan setiap daerahberat dari bahan ketika masuk 279 = = 93 3

147Maka perhitungan selanjutnya : dari hasil slivernya. Hal ini dapatDaerah peregangan 1 : terlihat pada gambar 5.87, yang menunjukkan hubungan antara 336 336 jarak rol dengan ketidakrataan dari hasil slivernya. = = 1,382336  93 243Daerah peregangan 2 : 243 243 = = 1,62243  93 150Daerah peregangan 3 : 150 150 = = 2,633150  93 57Bukti = 1,382 x 1,62 x 2,633 Gambar 5.87= 5,89 Pengaruh Jarak antar Rol dengan Ketidakrataan dariDibandingkan dengan Sliver yang dihasilkanpelaksanaannya, mungkinregangan didaerah peregangan Karena serat kapas mempunyaidepan sedikit lebih besar, variasi panjang yang tidak tetap,namun sebagai pedoman dapat maka kemungkinan untuk dapatdicoba. menentukan jarak antar rol pada masing-masing daerah5.14.2.7 Penyetelan Jarak peregangan sangatlah sulit. antar Pasangan Rol Peregang Walaupun demikian Shirley Institute, telah mengembangkan suatu rumus empiris, yangPenyetelan jarak yang paling dapat dipakai sebagai pedomanpenting pada mesin Drawinglainnya. Penyetelan hanya penyetelan rol, sehingga untukdilakukan terhadap rol bawah(bottom-roll). Hal ini dilakukan mendapatkan jarak antar rolkarena rol bawah adalahberputar aktif dan langsung yang tepat, masih perluberhubungan dengan roda-rodagigi yang berhubungan dengan diadakan sedikit penyesuaian.sumber gerakan. Sedangkan rolatas hanya berputar karena Penyetelan yang sangat pentinggesekan dari rol bawah.Penyetelan jarak yang terlalu sebenarnya didaerahdekat maupun terlalu jauh akanmeningkatkan ketidakrataan peregangan depan (front zone) dimana regangan yang dikenakan ialah yang terbesar, sedang didaerah lainnya regangannya kecil, sehingga ketelitian jarak antar rol kurang dirasakan.

148Berikut ini diberikan pedoman Dalam praktik cara untuk mengukur jarak permukaan rolpenyetelan oleh Shirley Institute (roller gauge) digunakan alat pengukur jarak (setting gauge)untuk pengolahan serat kapas, yang diletakkan diantara kedua permukaan rol pada bagianyang didasarkan antar titik jepit yang dilalui serat. Hubungan antara besarnya nilaipasangan rol. jarak permukaan rol (roller gauge) dengan jarak titik jepitDaerah peregangan depan = diperlihatkan seperti rumus sebagai berikut :Effective Length (panjang 31efektif) + s/d inch. 16 4Daerah peregangan tengah =Effective Length + 3 s/d 7 8 16inch.Daerah peregangan belakang = 5 11Effective Length + s/d ” 8 16Dengan diketahuinya diameterrol, maka kita dapatmenentukan jarak antar rol Gambar 5.88 Roller Gaugedengan mudah.J.C. Boel memberikan pedomanpenyetelan rol sebagai berikut : dimana : e=Daerah peregangan depan L= jarak permukaan rol jarak titik tengah rol= Effective length + 3 mm d1 . d2 = diameter masing-Daerah peregangan tengah masing rol= Effective length + 6 mmDaerah peregangan belakang= Effective length + 9 mmPenyetelan tersebut Contoh :dimaksudkan untukmendapatkan jarak permukaan Diketahui : Diameter rol depanrol (roller gauge) antara dua 1pasangan rol untuk setiap jarak = 1 inchtitik jepit yang ditentukan. Jarak 4titik jepit adalah jarak antara Diameter rol ke-2 = 1 inchgaris singgung dua pasangan Ditanyakan :rol dimana serat-serat tepat Besarnya jarak permukaanterpegang oleh titik jepitan. (gauge) yang diperlukan untukBiasanya jarak ini merupakan setting 1 5 inch 16jarak antara titik tengah rol-rol Jawab :yang bersangkutan. e = L - d1  d2 2

149= 1 5 - ( 1 5  1 ) jarak antar rol penarik 16 14 dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu sempit 2 atau terlalu longgar. Jika penyetelan terlalu sempit akan= 3 inch terjadi banyak serat putus atau 16 keriting (cracking fiber) dan jika terlalu lebar akan terjadi banyak5.14.2.8 Faktor-Faktor yang serat yang mengambang Mempengaruhi diantara dua pasangan rol Penyetelan Jarak (floating fibers) sehingga antar Rol Peregang menimbulkan ketidakrataan hasil slivernya.Faktor-faktor yang Gambar 5.89 menunjukkan kemungkinan kedudukan serat-mempengaruhi penyetelan jarak serat pada saat melalui dua pasangan rol penarik.susunan rol peregang adalah Gambar 5.89sebagai berikut : Kedudukan Serat antara Duax Panjang Serat yang diolah Pasangan Rol PenarikSebagaimana diketahui serat Va = kecepatan permukaan rol Ayang terdapat pada bal-bal Vb = kecepatan permukaankapas yang diolah memiliki rol Bvariasi panjang yang berbeda. Keterangan : - Serat a yang dijepit olehSerat-serat pendek biasanya pasangan rol A akandipisahkan pada proses Carding bergerak dengan kecepatan Vadan Combing, sedangkan serat- - Serat b yang dijepit oleh pasangan rol B akanserat panjang diteruskan dalamproses selanjutnya.Biasanya serat-serat pada saatsampai mesin drawingpanjangnya berkurang 5 – 10persen dari pada panjang seratkapas aslinya sebelum diolah.Hal ini disebabkan oleh proses-proses sebelumnya dimanaserat-serat mengalamipermukulan (misalnya padacleaning point) sehiggamenimbulkan banyak seratputus.Pada proses mesin drawing,untuk menghindarikemungkinan terjadinya banyakserat-serat putus atau jatuhdiantara pasangan rolperegang, maka penyetelan

150bergerak dengan kecepatan Bila sliver yang melaluiVb pasangan rol, diameternya lebih- Serat c yang mengambang besar, maka rol atasdiantara kedua pasangan mempunyai kecenderunganrol A dan rol B kemungkinan untuk bergeser naik atau lebihakan jatuh diantaranya. renggang terhadap rol- Serat d ujung belakang bawahnya. Ini berarti bahwabergerak lambat, ujung tekanan pembebanan terhadapdepannya bergerak lebih serat bertambah besar serta titikcepat, akibatnya depan atau garis jepitnya bertambahputus apabila jepitannya lebar pula.cukup kuat atau rusak kalau Gambar 5.90 menunjukkantercabut dengan paksa. bahwa makin tebal slivernya, makin panjang daerahx Tebal Tipisnya Sliver yang jepitannya, sehingga kalaudiolah penyetelan jarak antar rolnya tetap, maka sebenarnya relatif akan lebih pendek. Gambar 5.90 Sliver yang melalui Rol dengan Ukuran yang BerbedaJadi untuk sliver yang lebih x Proses Sebelumnyaberat atau diameternya besardiperlukan penyetelan rol yang Meskipun serat-serat padalebih lebar. Hal ini untuk sliver Carding sedikit banyakmenghindari serat-serat terjepit sudah mengalami pelurusan,oleh dua buah pasangan rol. namun belum dapat dikatakanKarena itu penyetelan jarak rol lurus sebagaimana serat-seratpada bagian penyuapan atau rol pada sliver Combing. Karena itubelakang dengan rol ke-3 dibuat penyetelan rol pada mesinlonggar, rol ke-3 dengan ke-2 Drawing untuk pengolahansedang, rol ke-2 dengan rol sliver Carding lebih sempit daridepan sempit. Ini diakibatkan pada untuk pengolahan sliveradanya pengurangan berat combing.karena terjadinya prosesperegangan.

151x Sifat Serat yang diolahSerat yang kasar dan kaku lebihsulit terkontrolnya pada saatterjadinya penarikan dari padaserat-serat halus. Karena ituuntuk serat yang kasarpenyetelan lebih sempit.x Jenis Rol Peregang Gambar 5.91 Pelat Penampung SliverRol logam memerlukanpenyetelan yang lebih lebar dari 5.14.3.2 Terompetpada rol biasa karena titikjepitnya bertambah lebar. Terompet ini dibuat dari besi tuang (cast iron) atau bronce,5.14.3 Bagian Penampungan letaknya diantara rol depan dan rol penggilas. PanjangnyaBagian penampungan dari 1” – 1,5”, diameter atasnya kira-mesin Drawing terdiri dari : kira 1,5 inch dan bawahnya kira-- pelat penampung kira 0,25”. Ukuran diameter- terompet lubang terompet tergantung- rol penggilas pada jenis dan ukuran sliver- coiler yang diolah. Dibawah ini adalah- can penampung sliver rumus yang biasa digunakan untuk menentukan diameter5.14.3.1 Pelat Penampung lubang terompet untuk jenis sliver yang diolah seperti terlihatPelat penampung dibuat dari pada gambar 5.91.pelat besi yang membentukseperti trapesium dengan *) pada bagian ini mengecilnyabagian yang kecil menuju ke sedikit sekaliterompet. Permukaan dari pelatini biasanya dipolis licin sekalisehigga berfungsi sebagaipengantar sliver yang keluardari rol depan seperti terlihatpada gambar 5.91. Gambar 5.92 Penampang Terompet

152Diameter terompet (inch) = k xberat sliver dalam grain/yarddimana k adalah suatu angkatetapan.Untuk drawing passage pertamak = 0,0172Untuk drawing passage keduak = 0,0156Untuk Combed drawingk = 0,0141 Gambar 5.93 Coiler5.14.3.3 Rol PenggilasFungsi dari rol penggilas ialah Ujung atas dari tabung langsung berada diatas titik pusat pelatuntuk menggilas dan menarik bergigi, kira-kira 4 inch diatasnya dan 0,5 inch dibawahsliver yang keluar dari rol depan rol penggilas.melalui terompet menjadisebuah sliver danmeneruskannya ke dalam coiler. 5.14.3.5 Can Penampung Sliver5.14.3.4 CoilerFungsi dari coiler ialah untuk Can penampung dibuat dari bahan sintetik seperti kartonmeletakkan sliver kedalam can yang keras dan kuat atau dari pelat logam dengan diameterdengan teratur, sehingga berkisar antara 10 sampai dengan 40 inch dan tingginya ±memudahkan penarikan 36 inch seperti halnya can pada mesin carding, di dalamnyakembali dari dalam can pada terdapat alas yang ditahan oleh per. Can ini diletakkan diatasproses selanjutnya tanpa landasan besi bundar bergigi (turn table) yang berputarmengalami perpanjangan atau sangat lambat melalui susunan roda-roda gigi. Perlusering putus. Coiler ialah pelat diperhatikan disini bahwa titik pusat coiler tidak terletak padabergigi yang cukup besar dan satu garis vertikal dengan titik pusat dari landasan can.biasanya disebut tube gear, Dengan demikian maka letaknya sliver dalam can dapatletaknya datar tepat dibawah rol tersusun rapi seperti terlihat pada gambar 5.94.penggilas. Permukaanbawahnya licin dan bagianatasnya merupakan tabungdengan diameter lubangnya 1,5inch membuat sudut tertentuterlihat pada gambar 5.93.

153 Pengawasan terhadap mutu sliver hasil mesin Drawing meliputi : - pengujian Nomor Sliver Drawing kerataan Sliver - pengujian Drawing 5.14.4.1 Pengujian Nomor Sliver Drawing Gambar 5.94 Pengujian nomor dilakukan Letak Sliver Dalam Can dengan cara : - menyiapkan alat pengukur5.14.3.6 Pemeliharaan mesin Drawing panjang sliver yang disebut Wrap BlockPemeliharaan pada mesin - menyiapkan alat pengukurDrawing meliputi berat yang disebut Neraca1. Pembersihan mesin Drawing Analitik - mengukur sliver sepanjang 6 secara rutin setiap 1 bulan. yard atau 6 meter sebanyak2. Pelumasan bearing top roll, 4 kali atau bisa lebih - menimbang sliver yang telah bottom roll setiap 1 minggu. diukur panjangnya3. Pelumasan top roll setiap 1 - menghitung nomor sliver dengan cara penomoran bulan. tertentu.4. Pelumasan sub gear box, 5.14.4.2 Pengujian Kerataan gear box setiap 3 bulan. Sliver Drawing5. Setting bottom roll setiap 4 - menyiapkan alat pengukur bulan.6. Pencucian top roll setiap 1 kerataan sliver yang disebut minggu Uster evenes tester, lengkap7. Penggerindaan top roll dengan condensator setiap 2 bulan. pengukur5.14.4 Pengujian Mutu Hasil - recorder, alat untukMutu sliver hasil mesin Drawingmerupakan kunci dari mutu mencatat grafikbenang yang akan dihasilkan,mengingat pada proses ketidakrataan bahan (sliverselanjutnya tidak lagi prosesperbaikan mutu bahan terutama carding)dalam perbaikan mutu kerataanbahan. - integrator, alat yang mencatat langsung harga ketidakrataan u% dan cv%

154- spectograph dan sliver. Karena putaran dari coiler yang mengatur penampunganrecordernya, alat yang sliver pada can, maka pada sliver ini terdapat antihan yangmencatat periodisity dari tidak besar tapi dapat memberikan kekuatan yangbahan yang diuji (sliver cukup pada sliver. Regangan untuk membuka antihan iniCarding) disebut Break Draft. Dengan mengalikan nilai-nilai- menyiapkan sliver sebanyak regangan yang terdapat pada tiap-tiap daerah reganganbenang lebih ditengah can jumlah (total draft).- memasang sliver pada 5.14.5.1 Putaran Rol PenyuapCondensator dengan Puli motor A memutarkan puli B dengan perantaraan belt.melewatkan ujung sliver Satu poros dengan B terdapat roda gigi R 15 yang berhubunganpada slot. dengan roda gigi R 14 . Satu- melewatkan sliver pada alat poros dengan R 14 terdapat roda gigi R 13 yang berhubunganpemegang dan pengantar dengan R 12 . Seporos denganbahan R 12 tedapat roda gigi R 6 yang berhubungan dengan roda gigi- menjalankan Condensator R 4 melalui roda gigi perantara R5.selama waktu yang Seporos dengan R 4 terdapatditentukan roda gigi R 3 yang berhubungan- hasil ketidakrataan dapat dengan roda gigi R 1 melalui roda gigi perantara R 2 . Padadibaca langsung pada poros roda gigi R1 terdapat rol penyuap.Integrator5.14.5 Perhitungan ReganganPerhitungan reganganberdasarkan susunan roda gigimesin Drawing dapat dilakukandengan membandingkankecepatan permukaan dari rolpenggilas (Callender) dengankecepatan permukaan dari rolpenyuap. Hasil perhitungan inidisebut regangan jumlah (totaldraft). Pada mesin Drawingbiasanya diperlukanperhitungan-perhitungan daritiap-tiap daerah regangan (draftzone). Misalnya daerahregangan antara rol belakang(rol I) dan rol II. Daerah iniadalah daerah regangan yangdiperlukan untuk membukaantihan yang terdapat pada

155 Gambar 5.95Susunan Roda Gigi Mesin Drawing

156Keterangan : roda gigi R 5 ; roda gigi R 3 ; roda A = puli Ø 112 mm B = puli Ø 340 mm gigi R 2 ; roda gigi R 1 ; rol penyuap.Roda gigi R 1 = 58 gigiRoda gigi R 2 = 30 gigi 5.14.5.2 Putaran Rol-rolRoda gigi R 3 = 47 gigi PeregangRoda gigi R 4 = 20 gigiRoda gigi R 5 = 43 gigi Puli motor A berhubunganRoda gigi R 6 = 25 gigi dengan puli B. Satu porosRoda gigi R 7 = 50 gigi dengan B terdapat roda gigiRoda gigi R 8 = 20 gigi R 15 , R 16 dan rol peregang IVRoda gigi R 9 = 49 gigi yang merupakan rol depan dariRoda gigi R 10 = 40 gigi rol-rol peregang. Roda gigi R 15Roda gigi R 11 = 20 gigi berhubungan dengan roda gigiRoda gigi R 12 = 50 gigi R 14 . Seporos dengan roda gigiRoda gigi R 13 = 40-60 (RPR)gigi R 14 terdapat roda gigi R 13 yangRoda gigi R 14 = 120 gigi berhubungan dengan roda gigiRoda gigi R 15 = 30 gigi R 12 . Satu poros dengan R 12Roda gigi R 16 = 27 gigi terdapat R 9 , R 6 dan rolRoda gigi R 17 = 70 gigi peregang I yang merupakan rolRoda gigi R 18 = 53 gigi peregang belakang dari rol-rolRoda gigi R 19 = 25 gigi peregang. Roda gigi R 6 ,Roda gigi R 20 = 25 gigi berhubungan dengan roda gigiRoda gigi R 21 = 35 gigi R 8 melalui roda gigi perantaraRoda gigi R 22 = 38 gigiRoda gigi R 23 = 24 gigi R 7 . Pada poros R 8 terdapat rolSecara singkat, gerakan dari peregang II. Roda gigi R 9sumber gerakan ke rol penyuap berhubungan dengan roda gigidapat diikuti sebagai berikut : R 11 melalui roda gigi perantara R 10 . Pada poros R 11 terdapat rol peregang III. Secara singkat, hubungan dari sumber gerakan ke rol-rol peregangan dapat diikuti sebagai berikut :Puli motor A puli B, roda gigi Puli A; Puli B; rol peregang IVR 14 ; roda gigi R 13 ; roda gigi (rol depan). Roda gigi R 15 ; rodaR 12 ; roda gigi R 6 ; roda gigi R 5 ;

157gigi R 14 ; roda gigi R 13 ; roda gigi penggilas II melalui roda gigiR 12 rol peregang I. Roda gigi R 19 dan R 20 .R 6 ; roda gigi R 7 ; roda gigi R 8 ; Secara singkat, hubunganrol peregang II. Roda gigi R 9 ; sumber gerakan ke rolroda gigi R 10 ; roda gigi R 11 ; rol penggilas dapat diikuti sebagaiperegang III. berikut :5.14.5.3 Putaran Rol Puli A; puli B; roda gigi R 17 , Penggilas (Calender) roda gigi R 18 ; rol penggilas.Puli motor A berhubungan 5.14.5.4 Tetapan Regangandengan puli B satu porosdengan B terdapat roda gigi R 16 Seperti pada mesin-mesinyang berhubungan dengan roda sebelum mesin Drawing, makagigi R 18 terdapat rol penggilas I tetapan regangan dapat dihitungyang berhubungan dengan rol dari perhitungan regangan mekanik dengan memisalkan roda gigi Pengganti Regangan = 1. Kecepatan permukaan rol penggilasRM = Kecepatan permukaan rol penyuapDimisalkan rol penyuap berputar 1 kali, maka rol penggilas akanberputar. = 1 · R1 · R2 · R4 · R5 · R12 · R14 · R16 · R17 R2 R3 R5 R6 R13 R15 R27 R18 = 1 · 58 · 30 · 20 · 43 · 50 · 120 · 27 · 70 putaran 30 47 43 25 RPR 30 70 53 1 · 58 · 30 · 20 · 43 · 50 · 120 · 27 · 70 · S · 75RM = 30 · 47 · 43 · 25 · RPR · 30 · 70 · 53 · S · 30 271,56 Tetapan regangan = 271,56= RPR5.14.5.5 Regangan Mekanik permukaan rol penggilas dengan kecepatan permukaanRegangan mekanik dapat dari rol penyuap. Hasil perhitungan disini adalahdihitung denganmembandingkan kecepatan

158merupakan regangan jumlah c) Regangan antara rol II dandari mesin Drawing. rol IIIMenurut perhitungan di atas, Kec. permk rol IIIdidapat : RM = 271,56 Kec. permk rol II RM = 1 . 20 . 49 . 3,14. 25 RPR = 25 20 1 . 3,14. 30 1,63Bila RPR yang digunakan,mempunyai gigi sebanyak 45, d) Regangan antara rol III danmaka : rol IV RM = 271,56 = 6,034 Kec. permk rol IV 45 RM =Regangan jumlah dapat pula Kec. permk rol III 1. 20 . 50 . 120. 3,14. 30dihitung dari hasil perkalian dari = 49 45 30regangan masing-masing 1. 3,14. 25 = 2,18bagian dari daerah Regangan.a) Regangan antara rol e) Regangan antara rol IV dan penyuap dan rol I. rol penggilas Kec. permk rol I Kec. permk rol penggilas RM =RM = Kec. permk rol IV Kec. permk rol penyuap 1 · 58 · 20 · · 30 1 . 27 . 3,14. 75 = 47 25 = 53 1,27 1 · · 30 1 . 3,14. 30 = 0,987b) Regangan antara rol I dan Regangan jumlah antara rol rol II penyuap dan rol penggilas Kec. permk rol II = 0,987 x 1,25 x 1,63 x 2,18 x 1,27RM = = 5,57 Kec. permk rol I 1 . 25 . 3,14 . 30 = 20 1 . 3,14 . 30 1,25

1595.14.5.6 Regangan Nyata RM = (100  2) · RNRegangan nyata dapat dihitung 100dengan membandingkan berat 98bahan masuk persatuan = · 6,16 100panjang tertentu dan berat = 6,037bahan keluar persatuan panjangtertentu. Atau dapat pula 5.14.6 Perhitungan Produksimembandingkan antara nomorbahan keluar dengan nomor Produksi mesin Drawing, pada umumnya dinyatakan dalambahan masuk untuk sistem satuan berat per satuan waktu tertentu.nomor Ne 1 . DrawingMisalkan mesinmengolah sliver Carding yang 5.14.6.1 Produksi Teoritismempunyai Ne 1 0,149 dan Berdasarkan gambar susunandisuapkan dengan 6 rangkapan. roda gigi mesin Drawing (gambar 5.95) kecepatanSedangkan hasilnya berupa permukaan dari rol penggilas terlebih dahulu.sliver yang mempunyai nomorNe 1 0,145. Maka regangannyata dapat dihitung sebagaiberikut :RN = Rangkpn · No. keluar Kecepatan permukaan rol Nomor masuk penggilas 6 x 0,149 RPM motor · A · R16 · R17 · B R17 R18 = = 6,16 22 0,145 · 75 mm/menitBila limbah yang dihasilkanselama proses pada mesin 7Drawing adalah sebesar 2%,maka : Bila mesin Drawing menghasilkan sliver dengan nomor Ne 1 0,135 dan mesin ini mempunyai 5 delivery, efisiensi mesin = 90%, maka produksi/jam/5 delivery : = 0,9 · 990 · 112 · 27 · 22 · 75 · 5 · 60 mm 340 53 7 0,9 · 990 · 112 · 27 · 22 · 75 · 5 · 60 = 340 · 53 · 7 · 1000N m = 1,693 · 0,135 = 0,229

160Produksi/Jam/5 delivery 0,9 · 990 · 112 · 27 · 22 · 75 · 5 · 60 = kg 340 · 53 · 7 · 1000 · 0,229 · 1000 = 46,17 kgProduksi/Jam/del = 46,17 = 9,23 kg 55.14.6.2 Produksi Nyata 5.14.6.3 EfisiensiProduksi nyata mesin Drawing Perhitungan efisiensi mesindapat dilihat dari hasil pencatatpanjang sliver (hank-meter) Drawing dapat dilakukanpada mesin tersebut. Hasilpencatatan ini biasanya dengan membandingkandikumpulkan untuk suatuperiode tertentu misalnya satu produksi teoritis dan produksiminggu.Misalnya dalam satu minggu nyata yang dinyatakan dalamtercatat dari hasil pengumpulandata-data, menunjukkan = 330,6 proses.hank/delivery.Menurut jadwal produksi untuk Menurut perhitungan di atasminggu ini, mesin harus berjalanselama = 155,5 jam. Jumlah produksi teoritis/jam/deliveymesin berhenti = 21,75 jam.Jumlah jam mesin berjalan = 9,23 kg. Sedangkan produksiefektif = 133,75 jam.Produksi yang dicapai selama nyata rata-rata per jamsatu minggu/delivery = 330,6hank. = 8,29 kg maka efesiensi mesinNomor sliver = N m 0,229 Drawing 8,29 x 100% = 90% 9,23 5.14.7 Penggantian Roda GigiProduksi/minggu/delivery Roda gigi yang terdapat pada mesin Drawing, tidak semuanya330,6 x 768 1 mengalami penggantian atau= x kg perubahan jumlah gigi. Bila 0,229 1000 akan dibuat perubahan macam- macam produksi dalam pembuatan benang, roda gigi yang mengalami perubahan adalah := 1.108,74 kg 5.14.7.1 Roda Gigi Pengganti ReganganJadi produksi nyata rata-rata Bila akan diadakan perubahan 1.108,74 nilai regangan pada mesin= per jam/del = 133,75= 8,29 kg

161Drawing, maka diadakan RPM motor = A · R16 · R17penggantian roda gigi. B R17 R18Roda gigi ini adalah Roda gigiPengganti Regangan (RPP). RPM motor = A · R16Pada perhitungan di muka, B R18didapat : Dalam hal ini, RPM motor, Puli 271,56 A, R 16 dan R 18 adalah tetap. RM = Maka bila B diperkecil, akan RPR didapat RPM rol penggilas menjadi besar, yang berarti RPR = 271,56 produksi akan menjadi besar RM pula. Sebaliknya bila puli B diperbesar, maka RPM rolMisalnya mesin Drawing penggilas akan menjadi kecildiperlukan untuk memproses dan produksi akan kecil pula.sliver yang memerlukanregangan = 5,73. 5.15 Persiapan CombingMaka RPR yang diperlukanadalah yang mempunyai jumlah Tujuan dari proses persiapangigi : combing adalah untuk 271,56 = 47,2 5,73 meluruskan serat, memperbaikiKarena jumlah gigi tidak ada kerataan berat persatuanpecahan, maka dibulatkanmenjadi 48. panjang dan dan mengubah sliver carding menjadi lap kecil yang sesuai untuk penyuapan mesin combing.5.14.7.2 Roda Gigi Pengganti Pada mesin-mesin persiapan Produksi (RPP) combing model lama, beberapa sliver carding disuapkan berjajarPada mesin Drawing, bila akan satu sama lain pada mesinmengubah jumlah Produksi, sliver lap dan hasilnya berupadiadakan penggantian diameter lap kecil yang digulung padapuli produksi. Puli ini disebut bobin.puli pengganti produksi (PPP), Beberapa lap kecil tersebutsedangkan untuk memperbesar kemudian disuapkan ke mesinproduksi, maka putaran rol ribbon lap dan hasilnya berupapenggilas harus diperbesar lap kecil yang lebih rata danpula. Menurut gambar 5.95 lebih lurus serat-seratnya.susunan gigi mesin Drawing, Karena penggulungan lap kecilRPM rol penggilas = pada bobin di mesin sliver lap

162tidak dapat memuat banyak, Secara singkat urutan prosesmaka bobin lekas penuh dan persiapan combing dapatsegera harus dilakukan doffing digambarkan sebagai berikut :sehingga efisiensi mesinmenjadi rendah. Model Lama Model BaruApabila lap kecil pada mesin Carding Cardingribbon lap, maka gulungan lap Sliver lapkecil pada bobin juga cepat Ribbon lap pre Drawinghabis, penggantian lap kecilyang disuapkan harus sering Combing lap formerdilakukan, sehingga memer (super lap)lukan perhatian dan pelayananyang lebih banyak. CombingUntuk meningkatkan efisiensi Gambar 5.96mesin-mesin persiapan combing Urutan Proses Persiapanmaka pada mesin model baru,beberapa sliver carding yang Combingdisuapkan dan telah mengalamiperegangan tidak digulung Kalau kita perhatikan perkemdalam bentuk lap kecil bangan proses persiapanmelainkan dikumpulkan menjadi combing seperti terlihat padasatu melalui terompet dan kedua urutan proses tersebutditampung dalam can besar. diatas, pada hakekatnya tidakKarena mesin tersebut tidak ada penyingkatan proses, kecumenghasilkan lap kecil, maka ali peningkatan efisiensi. Hal inisesuai dengan tujuan mesin disebabkan karena apabila satutersebut, lazim disebut mesin proses dihilangkan maka sebapre drawing. Beberapa sliver gian besar dari serat-serat yanghasil mesin pre drawing mempunyai tekukan akankemudian disuapkan ke mesin disuapkan dalam arah yanglap former (super lap) dan salah sehingga hasil pelurusanhasilnya berupa lap kecil yang serat selama penyisiran kurangsesuai untuk penyuapan mesin efektif.combing. Karena sliver yang Menurut teori Prof. Morton yangdisuapkan tersedia cukup didasarkan atas beberapa hasilbanyak dalam can, maka penyelidikannya, menunjukkanpenyuapan tidak cepat habis, bahwa serat-serat didalam sliversehingga tidak banyak hasil mesin carding sebagianmemerlukan perhatian dan besar mempunyai ujung yangpelayanan. tertekuk dibagian belakangnya. Dengan adanya tekukan serat, maka pelurusan dan penjajaran serat pada mesin drawing tidak

163akan sempurna. Untuk menghi tidak terluruskan pada waktulangkan / meluruskan tekukan- penyisiran.tekukan serat tersebut, selain Berdasarkan uraian tersebutmesin drawing juga mesin com diatas, maka pada urutanbing dapat melaksanakannya proses persiapan combing baikdengan jalan penyisiran. Penyi model lama maupun baru, harussiran ini juga dapat berfungsi disusun sedemikian rupameluruskan tekukan serat disam sehingga penyuapan serat padaping serat ini terjadi bilamana mesin combing, sebagian besarletak tekukan selama penyua tekukan serat berada dibagianpan ada dibagian depan serat, depan seperti yang terlihat padasedang bagian belakangnya gambar 5.97a. Dengandalam keadaan dijepit. demikian sebagian besarHal ini dapat terlihat jelas pada tekukan serat dengan mudahgambar berikut ini. dapat diluruskan oleh sisir-sisir mesin combing. (a) Dengan cara model baru yaitu dengan urutan mesin-mesin pre (b) drawing dan lap former, maka selain mesin pre drawing Gambar 5.97 mengubah kedudukan tekukan Arah Penyuapan Serat pada serat dari bagian belakang (travelling hook) ke bagian Mesin Combing depat serat (leading hook), maka mesin pre drawing jugaGambar 5.97a memperlihatkan berfungsi sebagai mesinarah penyuapan tekukan serat drawing.yang betul sehigga tekukan Gambar 5.98 menunjukkanserat dapat diluruskan selama susunan mesin pada prosespenyisiran. Sedang gambar persiapan combing dengan5.97b memperlihatkan arah keadaan tekukan serat-penyuapan tekukan serat yang seratnya.salah sehingga tekukan serat Dengan memasang 1 atau 3 mesin drawing sebagai proses pre drawing, yang kemudian hasil slivernya disuapkan pada lap former, maka serat-serat dari lap hasil lap former yang akan disuapkan ke dalam mesin combing, akan mempunyai tekukan yang terletak dibagian depan (leading hook). Dengan demikian sisir pada mesin combing dapat menyisir serat

164serta meluruskan tekukan, kare an yang kecil. Dengan demikianna bagian belakang serat dalam hasil proses berikutnya tidakkeadaan dijepit. akan lebih baik dari cara sepertiPemakaian mesin lap former pada gambar 5.98b, dimanadan mesin ribbon lap (gambar dengan cara ini lebih banyak5.98a), meskipun juga mengu dilakukan peregangan denganbah letak tekukan serat dari mesin drawing, sehingga serat-bagian belakang (lap hasil lap seratnya makin terarah danformer) ke bagian depan (lap sejajar.hasil ribbon lap) yang kemudian Karena adanya kekurangan padisuapkan ke mesin combing, da cara seperti gambar 5.98a,tetapi dengan cara ini perega maka cara yang konvensionalngan (drafting) dan pelurusan ini tidak lazim dipakai lagi, yangtekukan serat sebagai akibat berarti bahwa mesin sliver lapproses peregangan pada mesin juga sudah jarang sekalidrawing kurang sempurna, dijumpai dalam urutan proseskarena fungsi utama dari lap persiapan combing pada prosesformer yaitu membuat lap pemintalan model baru.dengan memberikan peregang SL Gambar 5.98 Tekukan Serat yang disuapkan ke Mesin CombingKeterangan : Cb. CombingC. mesin Carding SL. Sliver LapD. mesin Drawing RL. Ribbon LapLF. Lap Former

Pada cara seperti gambar 5.98c 165dimana urutan proses terdiri daripre drawing dan lap former, adalah mesin Pre Drawingmerupakan suatu cara proses dan mesin lap Former.persiapan combing yang lebih Mesin Pre Drawing inibaik dalam pembuatan benang bekerjanya adalah samasisir. dengan mesin drawing biasa.Dengan banyaknya peregangan Sebagai bahan penyuapan(drafting) dalam urutan proses digunakan sliver hasil mesintersebut, maka serat-serat juga Carding. Biasanya 6 – 8 buahakan lebih sejajar, yang berarti sliver dirangkap menjadi satu,memudahkan dan menyempur kemudian setelah melaluinakan penyisiran yang sesung proses peregangan akanguhnya pada mesin combing. dihasilkan sliver yang lebih rata,Dengan makin lurus dan letak serat-seratnya lebih sejajarsejajarnya serat, maka pada jika dibandingkan dengan sliverwaktu penyisiran kemungkinan hasil mesin Carding.putusnya serat-serat sebagai Penempatan can yang berisiakibat dari penyisiran akan sliver hasil mesin Carding harusberkurang, sehingga dapat diatur sedemikian rupamemperkecil terjadinya limbah. sehingga slivernya tidak boleh habis dalam waktu yang bersamaan.5.15.1 Proses di Mesin Pre DrawingMesin persiapan combing model Gambar 5.99baru pada prinsipnya berfungsi Mesin Pre Drawingsama, yaitu membuat lap kecilyang lebih rata sebagai bahanpenyuap combing. Mesinpersiapan combing model barubanyak digunakan dewasa ini


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook