Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain_a_1

Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain_a_1

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:43:27

Description: Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain_a_1

Search

Read the Text Version

216Keterangan : Roda gigi f = 12 – 36 gigi Puli A = ‡ 5 inci Roda gigi g = 44 gigi Puli B = ‡ 8 inci Roda gigi h = 22 gigi Roda gigi j = 22 gigiRoda gigi C = 40 gigi Roda gigi k = 18 gigiRoda gigi D = 44 gigi Roda gigi l = 70 gigiRoda gigi E = 45 – 104 gigi Roda gigi m = 70 gigiRoda gigi F = 34 gigi Roda gigi n = 14,16,20 gigiRoda gigi G = 36 gigi Roda gigi p = 80 gigiRoda gigi H = 40 gigi Roda gigi q = 13 gigiRoda gigi I = 22 gigi Roda gigi r = 57 gigiRoda gigi J = 20 – 70 gigi Roda gigi t = 18 gigiRoda gigi K = 96 gigi Batang bergigi u = 0,3491 pitchRoda gigi L = 32,40,48,56 gigi Seperti terlihat pada gambarRoda gigi M = 30 gigi gearing Diagram (gambarRoda gigi N = 62 gigi 5.166), rol peregang depanRoda gigi O = 40 gigi diputar dengan kecepatan yangRoda gigi P = 80 gigi tetap (konstan) sebesar nRoda gigi Q = 14 – 36 gigi putaran per menit (RPM).Roda gigi R = 68 gigi Putaran ini didapat dari putaranRoda gigi S = 44 gigi poros utama melalui roda gigi JRoda gigi T = 50 gigi (TJW), roda gigi K, roda gigi L,Roda gigi U = 59 gigi roda gigi M, roda gigi N, rodaRoda gigi V = 19 gigi gigi O dan akhirnya roda gigi PRoda gigi W = 34 gigi yang terpasang pada rol depan.Roda gigi X = 32 gigiRoda gigi Y = 40 gigi Gambar 5.167 memperlihatkanRoda gigi Z = 22 gigi susunan roda gigi pada rolRoda gigi a = 32 gigi peregang yang merupakanRoda gigi b = 36/36 gigi bagan dari gambar 5.155.Roda gigi d = 36 gigiRoda gigi e = 36 gigi Gambar 5.167 Susunan Roda Gigi dari 3 Pasangan Rol Peregang

217x Tetapan Regangan atau a · c · d' Draft Constant (DC) =Seperti telah diuraikan pada babyang terdahulu, bahwa yang F · RPR · b'dimaksud dengan draft constantialah draft yang didapat dengan 80 52 d 'jalan menghitung besarnya =· ·Mechanical Draft (MD) dari 20 RPR b'suatu susunan roda gigi denganmemasukkan besarnya roda Angka-angka pada persamaangigi pengganti regangan (RPR) diatas adalah tetap (konstan)dimisalkan = 1. kecuali RPR (roda gigiSedangkan Mechanical Draft pengganti regangan) yangialah besarnya regangan yang sering diganti untuk membuatdihitung berdasarkan atas perubahan regangan adalahperbandingan antara kecepatan roda gigi RPR.permukaan dari rol pengeluarandan rol pemasukan. Bila roda gigi pengganti regangan RPR dimisalkan - 1,Dengan demikian maka : dan dimasukkan dalam persamaan diatas, makaMechanical Draft (MD) persamaan tersebut akan menjadi : KPR depan 52 · 80 · d1= MD = KPR belakang 1 · 20 · b1Keterangan : 52 · 80 · d1KPR = Kecepatan permukaan = misalkan rolKalau : 20 · b1diameter rol depan = d 1diameter rol belakang = b 1 = x1dan putaran rol depan = n Semua angka-angka diatasputaran per menit, maka : adalah tetap (konstan), maka x 1 diatas disebut angka tetapan regangan (Draft Constant = DC) 52 · 80 · d1 Jadi DC = 20 · b1 n ·.S · d' x Regangan Mekanik (RM) atau Mechanical DraftMD = (MD) n · F · RPR · S · b' KPR depan ac RM = = n · a · c ·S · d' n · F · RPR ·S · b' KPR belakang

218Keterangan : Dari persamaan diatas didapat :KPR = Kecepatan permukaan DC = MD · RPR rol DCKalau rol depan berputar 1 kali, RPR =maka rol belakang akanberputar : MD 20 RPR Pada umumnya diameter rol 1· · putaran depan adalah sama dengan 80 c diameter rol belakang, sehingga :Dengan demikian maka : c · 80 · d1 1 · S · d1 DC =RM = 20 · b1 c · 80 1 · 20 · RPR · S · b1 80 c = 1 · 80 · c · S · d1 20RM = Seperti telah diterangkan diatas, 1 · 20 · RPR · S · b1 bahwa roda gigi C jarang diganti, dan apabila jumlah gigiKalau besarnya regangan roda gigi C= 50, maka besarnyamekanik akan diubah, biasanya Draft Constant adalah :yang diubah adalah roda gigiRPR yaitu yang biasanya 50 · 80disebut Roda gigi penggantiDraft atau draft change wheel DC =(DCW). maka : 20RM = 1 · 80 · c · S · d1 1 · 20 · RPR · S · b1 DC = 200 atau Kalau RPR = 30, maka besarnya 1 80 · c · S · d1 MD = DC = RPR 200 RPR 1 · 20 · S · b1 MD = 1 x1 30 =- MD = 6,67 RPR 1 Kalau RPR = 28, makax 1 = Draft Constant besarnyaRM = DC DC DC atau MD = RPR RPR MD = RPR

219 200 diperbesar, maka Mechanical Draft akan menjadi kecil.MD = Selain sistem 3 – rol peregang, ada pula mesin Flyer yang 28 menggunakan sistem 4 – rol peregang. Gambar 5.168MD = 7,14 menunjukkan susunan roda gigi dari 4 pasang rol peregang.Berdasarkan uraian diatas,maka kalau RPR diperkecil,Mechanical Draft menjadi besardan sebaliknya bila DCW Gambar 5.168Susunan Roda Gigi dari 4 Pasangan Rol PeregangRegangan yang terjadi antara 21 · C · Hrol belakang dan rol ketigaadalah sama dengan kecepatan 1· putaranpermukaan rol ketiga dibagi 75 D Gdengan kecepatan permukaanrol belakang. Dengan demikian maka : KPR ketiga (R) RM S  R = 21 1 · S · r3 75 · C · H ·SRMs – r = 1· · r4 DG KPR belakang (S) = 1 · 75 · D · G · S · r3Keterangan : 1 · 21 · C · H · S · r4KPR = Kecepatan permukaan Regangan yang terjadi antara rol rol ketiga dan rol kedua sama dengan kecepatan permukaanKalau rol ketiga dimisalkan rol kedua dibagi denganberputar 1 putaran maka rol kecepatan permukaan rolbelakang akan berputar ketiga.sebanyak :

220 KPR kedua (Q) RM q  p = 1·S · r1RM R Q = KPR ketiga (R) 1· 20 · A · E ·SKeterangan : 80 B F · r2KPR = Kecepatan permukaan = 1 · 80· B · F·S ·r1 rol 1 · 20·A · E ·S · r2Kalau rol kedua dimisalkan Regangan yang terjadi antaraberputar satu putaran, maka rol rol belakang dengan rol depanketiga akan berputar sebanyak : adalah sama dengan kecepatan permukaan rol depan dibagi F dengan kecepatan rol belakang.1 · putaran EDengan demikian maka : KPR depan ( p) RM s  p = KPR belakang (s) 1 · S · r2RM R  Q = F 1· E ·S · r3 Keterangan : KPR = Kecepatan permukaan = 1 · E · S · r2 1 · F · S · r3 rolRegangan yang terjadi antara Kalau rol depan dimisalkanrol kedua dan rol depan adalah berputar 1 putaran, maka rolsama dengan kecepatan belakang akan berputarpermukaan rol depan dibagi sebanyak :kecepatan permukaaan rolkedua. 1 · 20 · A · 21 · C · H 80 B 75 D G putaran KPR depan (P) Dengan demikian maka :RM q  p = KPR kedua (Q) RM s  p =Keterangan :KPR = Kecepatan permukaan 1·S · r1 rol 1· 20 · A · 21 · C · H ·S · r4 80 B 75 D GKalau rol depan dimisalkanberputar satu putaran, maka rol = 1· 80· B· 75· D· G ·S · r1kedua akan berputar sebanyak : 1· 20 · A · 21· C · H ·S · r41 · 20 · A · E putaran 80 · B · 75 · D · G · r1 atau 80 B F 20 · A · 21 · C · H · r4

221RM s  p = serat yang menjadi limbah (Waste).RM S  P · RM r  q · RM z  p Betapapun kecilnya, limbah= 1 · 75 · D · G · 1 · 1 · 80 · B pasti ada dan limbah tersebut 1 · 21 · C · H 1 1 · 20 · A perlu diperhitungkan dalam mencari besarnya regangan dan= 75 · D · G · 80 · B · r1 regangan ini disebut Regangan 21 · C · H · 20 · A · r4 Nyata (RN) atau Actual Draft (AD).Pada susunan roda gigisebagaimana terlihat pada Misalkan limbah yang terjadigambar 5.168, terdapat roda selama proses pembuatangigi pengganti regangan A. roving adalah sebesar 2%,Untuk mencari besarnya maka :tetapan regangan dapat dihitungdengan memisalkan roda gigi A Regangan Nyatasama dengan satu.Dengan demikian angka tetapan = 100 · MDregangan : (100  2)75 · D · G · 80 · B · r1 Regangan Nyata dapat pula21 · C · H · 20 · A · r4 dihitung berdasarkan nomor bahan yang keluar dibagix Regangan Nyata (RN) atau dengan nomor bahan yang Actual Draft (AD) masuk.Dalam proses pembuatan Pada sistem penomoran kapas,benang Roving pada mesin maka regangan nyata dapatFlyer, karena adanya prosesnya dihitung sebagai berikut :peregangan maka kemungkinanterdapat serat yang menempel Regangan Nyatapada rol pembersih dan rol atas,atau mungkin juga ada yang nomor Keluar (NK )jatuh atau beterbanganwalaupun sedikit. =Dengan demikian, tidak semua nomor Masuk (NM )sliver yang disuapkan padamesin Flyer akan menjadi Kalau Roving yang dihasilkanRoving, tetapi ada sebagian mesin Flyer nomornya Ne 1 1,83 dan sliver yang disuapkan ke mesin Flyer nomornya Ne 1 0,15, maka :

222Regangan Nyata Untuk mengetahui besarnya antihan, biasanya dinyatakan nomor Keluar per satuan panjang (inch). Jadi besarnya antihan dinyatakan= dalam antihan per inch atau Twist per Inch (TPI). nomor Masuk 1,83 KS / menitRN = TPI = 0,15 KPRPD / menitRN = 12,2 atau AD = 12,2Bila limbah yang terjadi selama Keterangan :proses pada mesin adalahsebesar 2% maka : KS = Kecepatan spindel KPRPD = KecepatanRM = (100  2) RM permukaan rol 100 peregang depanRM = 98 · 12,2 100 x Twist Per InchRM = 12 Dari susunan roda gigi pada gambar 5.166 besarnya antihan5.18.6 Perhitungan Antihan per inch dapat dihitung sebagai (Twist) berikut : Apabila putaran poros utamaBahan yang keluar dari rol berputar n putaran per menitperegang depan masih maka :merupakan jajaran serat-serat - Spindel akan berputar :yang belum mempunyai FHkekuatan. n · · putaran/ menit GIAgar bahan tadi mempunyai - Rol depan akan berputar :kekuatan, perlu diberi antihan n · L · M putaran/ menit JP(Twist).Makin besar antihan yang atau kecepatan permukaandiberikan pada bahan, makin rol depan =besar pula kekuatan yang L M J Pdidapat. Tetapi biasanya n· · ·S · r 1 inch perantihan yang diberikan hanyasecukupnya agar bahan menitmempunyai cukup kekuatanuntuk digulung pada bobin. TPI = KS / menit KPRPD / menitDisini akan dibahas mengenaiperhitungan antihanberdasarkan susunan roda gigi Keterangan : KS = Kecepatan spindelmesin Flyer gambar 5.166.

223KPRPD = Kecepatan Atau TPI = 67,7 atau permukaan rol RPA peregang depan TPI = TC RPAJ = Roda gigi pengganti antihan atau twist change wheel x Tetapan Antihan (TA) atau (TCW). Twist Constant (TC) FH · Tetapan antihan ini perlu dicariTPI = G I dan gunanya untukL MJ · P · S · r1 mempercepat perhitungan apabila pada suatu ketika 32 · 36 diperlukan untuk mengganti= 30 14 roda gigi RPA. RPA · 30 · 22 · 1 3 40 80 7 8 Roda gigi RPA perlu diganti 32 · 36 · 40 · 80 · 7 · 8 apabila diinginkan antihan per inch pada Roving lebih besar= atau lebih kecil. Sebagai contoh misalnya 30 · 14 · TCW · 30 · 22 ·11 apabila antihan per inch pada Roving = 1, maka besarnya gigi 67 · 7 RPA dapat dihitung sebagai berikut := RPAAngka 67,7 adalah angka yan TPI TAdiperoleh darihasil perhitungan RPAsusunan dan gigi dan diameter =rol depan. Susunan roda gigitersebut tidak berubah-ubah, RPAdan yang bisa diganti-ganti = TA = 67,7 = 67,7hanya roda, gigi RPA yangdalam perhitungan diatas RPA TPI 1tidak digunakan. Begitu jugadiameter rol peregang depan Jumlah gigi tidak ada yangjuga tidak akan berubah. pecahan sehingga angka 67,7Karena angka tersebut harus dibulatkan menjadidiperoleh dalam rangka mencari 68 · gigi.twist, dan nilainya tetap (tidakberubah) maka angka tersebut Apabila diinginkan TPI = 1,2merupakan angka tetapan maka besarnya gigi RPA =antihan (TA) atau twist constant(TC). Jadi TA pada perhitungan 67,7 = 56,4 dan dibulatkandiatas = 67,7. 1,2 menjadi 56 gigi.

224Dari uraian diatas dapat pada roving. Dengan demikiandiperoleh rumus umum sebagai diperlukan adanya kekuatanberikut : antihan yang cukup pada roving, sehingga pada waktu- Twist per inch = terjadi proses penggulungan pada bobin, roving tidak Tetapan antihan mengalami regangan palsuRoda gigi pengganti antihan (false draft), atau roving akan putus. Bila terjadi regangan(TPI = TA ) palsu dan roving tidak putus, maka roving akan menjadi kecil, RPA roving menjadi kurang rata dan nomor yang dihasilkan akan- RPA = TA tidak sesuai dengan nomor TPI yang direncanakan.- RPA, TPI = TA Disamping itu roving tersebut harus mempunyai kekuatanDari ketiga uraian diatas dapat yang cukup untuk memutarkandisimpulkan bahwa : bobin pada crell pda waktu- Twist per inch berbanding pengerjaan di mesin Ring Spinning tanpa terjadi regangan terbalik dengan delivery dari palsu. front roller, jadi berbanding terbalik dengan produksi. Sebaliknya kalau antihan pada- Twist per inch berbanding roving terlalu besar, maka akan terbalik dengan roda gigi mengalami kesulitan paada pengganti antihan (RPA). proses peregangan di mesin- Twist Change Wheel Spinning. berbanding lurus dengan produksi. Oleh karena itu pemberian antihan pada roving tidak bolehBerdasarkan uraian-uraian terlalu besar dan tidak boleh terlalu kecil, tetapi secukupnyadiatas, maka untuk saja kira-kira mampu untuk digulung digulung pada bobinmendapatkan produksi yang sewaktu proses penggulungan di mesin Flyer tanpa mengalamisebesar-besarnya, diusahakan banyak putus.pemakaian roda gigi pengganti x Koefisien Antihan atau Twist Koefisienantihan (RPA) yang sebesar-besarnya sehingga didapatantihan yang sekecil-kecilnya.Tetapi bila antihan terlalu kecil,harus diingat bahwapenggulungan roving padabobin memerlukan penarikan

225Besar kecilnya antihan pada Dimana D adalah merupakanRoving tergantung kepadapanjang serat kapas yang Koefisien antihan.diolah. Besarnya antihan per Harga dari Koefisien antihaninch dapat digunakan rumus : tergantung pada jenis serat dan panjang serat yang akan diolah.TPI = D Ne1Tabel dibawah ini menggambarkan Koefisien antihan yang umumdigunakan pada mesin Flyer. Tabel 5.6 Koefisien Antihan pada Mesin Flyer KAPAS MESIN KOEFISIEN ANTIHANKapas Mesir Slubbing Frame 0,64Kapas Mesir Intermediate Frame 0,76Kapas Mesir Roving Frame 0,9Kapas Amerika Slubbing Frame 0,95Kapas Amerika Intermediate Frame 1,05Kapas Amerika Roving Frame 1,15Kapas India Slubbing Frame 1,3Kapas India Intermediate Frame 1,4Kapas India Roving Frame 1,5Kapas pendek Slubbing Frame 1,5Kapas pendek Intermediate Frame 1,8Kapas pendek Roving Frame 2,0Dari tabel diatas dapat dilihat Koefesien antihan dan berartibahwa makin panjang serat makin kecil pula jumlahyang diolah, makin kecil antihannya.

2265.18.7 Perhitungan Produksi Kecepatan spindel per menitBiasanya produksi suatu mesin v Ne1pemintalan pada umumnya = N spdinyatakan dalam satuan beratper satuan waktu yang tertentu. v Ne1Begitu pula untuk mesin Flyer,produksinya dinyatakan dalam Bila mesin Flyer :satuan berat (kg) per satuan - mempunyai jumlah spindelwaktu tertentu (jam). = 132 buahx Produksi Teoritis - koefisien antihan ( v ) = 0,9Produksi Teoritis adalahproduksi yang dihitung - nomor roving yang akanberdasarkan susunan Roda Gigidengan memperhatikan nomor dibuat = Ne 1 · 1roving yang akan dibuat pada - putaran spindel per menitmesin Flyer serta jenis kapasyang diolah. = 900Produksi per spindel per menit Maka produksi mesin Flyeradalah : dapat dihitung sebagai berikut : Produksi per spindel per menit = N sp inch v Ne1Kecepatan Spindel menit Produksi per spindel per jam Antihan Per Inch = N sp x 60 inchSedangkan TPI = v Ne1 v Ne1Produksi per spindel per menit :Kalau efisiensi mesin = 85%, maka produksi per mesin per jam= 0,85 x 132 x N sp x 60 inch v Ne1= 0,85 · 132 · N sp · 60 · 1 yards v Ne1 36= 0,85 · 132 · N sp 11 · 60 · · hanks v Ne1 36 840

227= 0,85 · 132 · N sp · 60 · 1 · 1 · 1 lbs v Ne1 36 840 Ne1= 0,85 · 132 · N sp 11 1 · 60 · · · 453,6 gram v Ne1 36 840 Ne1= ,85 · 132 · N sp 1 1 1 453,6 kg · 60 · · · · v Ne1 36 840 Ne1 1000 0 ,85 ·132 · 900 · 60 · 453,6 kg = 101 kg= 0 ,9 1 · 36 · 840 · 1 ·1000Bila mesin Flyer yang 656,06 421,7 inchdigunakan mempunyai susunanroda gigi seperti terlihat pada =gambar 5.155, dimana :- Rpm motor = 1200 1,15 1,83- Nomor roving = Ne 1 · 1,83 Produksi teoritis per spindel per- Kapas Amerika jenis menit = 421,7 inch Produksi teoritis per jam per sedang, v = 1,15 mesin :Maka untuk menghitung = 60 · 132 · 656,06 · 1 ·produksi teoritis mesin Flyer 1,15 1,83 36dapat dilakukan sebagaiberikut : 1 1 453,6 kg ·· 840 1,83 1000 = 27,4 kgMenurut susunan roda gigi FlyerN sp AC F H Produksi teoritis per spindel per = Rpm motor · · · · I 27,4 BE G jam = = 0,21 kgN sp 5 40 34 40 132 = 1200 · · ·· 8 80 36 22 x Produksi Nyata = 656,06TPI = v Ne1 = 1,15 1,83 Produksi nyata adalah hasil roving dari Flyer, yang didapat = 1,56 dari hasil penimbangan Roving dalam satuan waktu tertentu.Produksi per spindel menit Biasanya untuk mengetahui jumlah produksi nyata rata-rata= N sp per jam dari mesin Flyer, Ne1 diambil data hasil produksi nyata selama periode waktu

228tertentu, misalnya satu minggu. peregang depan, rol peregangKemudian dihitung jumlah jam tengah dan rol peregangefektif dari mesin tersebut. belakang.Jumlah jam efektif didapat dari Untuk dapat digulung padajumlah jam kerja dalam bobin benang harus cukup kuatseminggu dikurangi jumlah jam dan diperlukan pengantihan.berhenti dari mesin itu. Jadi Kalau pemberian antihan padajumlah produksi nyata per jam mesin flyer hanya secukupnyaadalah : jumlah produksi nyata saja, maka pemberian antihanper minggu dibagi jumlah efektif pada mesin ring spinningper minggu. didasarkan atas pemakaianMisalkan dalam satu minggu benang tersebut dan harusmenurut jadwal waktu kerja = cukup kuat untuk diproses lebih147 jam. Jumlah mesin Flyer lanjut.yang jalan 5 buah @ 132 Pada mesin flyer sayapnyaspindel menurut pengamatan merupakan pengantar rovingselama satu minggu terdapat : 4 sewaktu dilakukanmesin yang diservis masing- penggulungan dan sayap inimasing memerlukan waktu 7 tidak bergerak naik turun,jam. Menurut laporan ternyata sedang pada mesin ringjumlah produksi hasil spinning traveller yang dipasangpenimbangan = 18.000 kg. pada Ring merupakan pengantar benang selama5.19 Proses Mesin Ring penggulungan benang pada Spinning bobin sambil bergerak naik turun. Pada mesin flyer yangMesin Ring Spinning adalah membuat antihan pada rovingkelanjutan daripada mesin adalah putaran sayap, sedangFlyer, dimana terjadi proses pada mesin ring spinning yangperubahan Roving menjadi membuat antihan pada benangbenang dengan jalan adalah putaran dari traveller.peregangan, pengantihan dan Jadi pada mesin Ring Spinningpenggulungan. Proses di mesin kapas yang keluar dari rolspinning merupakan proses depan masih sejajar, danterakhir dalam pembuatan dengan perantaraan pengantarbenang, sedang proses-proses ekor babi (lappet) terusselanjutnya hanya merupakan melewati traveller ring yangproses penyempurnaan. Pada terputarkan spindel. Karenawaktu roving dikerjakan di adanya putaran traveller padamesin spinning terjadi proses ring mengelilingi spindel,peregangan oleh pasangan rol terbentuklah antihan padaperegang. Peregangan terjadi benang dan dengan demikiankarena adanya perbedaan benang mendapat kekuatan.kecepatan permukaan antara rol

229Pada umumnya terjadinya Lapisan gulungan roving dipenggulungan di mesin flyer mesin flyer sejajar poros bobin,karena putaran sayap lebih sedang lapisan gulunganlambat dari putaran bobin. Pada benang di mesin Ring Spinningmesin spinning terjadinya arahnya miring terhadap bobin.penggulungan benang pada Jadi perbedaan mesin Ringbobin karena traveller berputar Spinning dengan mesin flyerlebih lambat dari putaran bobin. antara lain : Tabel 5.7Perbedaan Mesin Ring Spinning dengan Mesin Flyer Jenis Mesin Flyer Mesin RingPutaran Spindel SpinningPutaran bobin Aktif Aktif Aktif dan lebihKecepatan putaran lambat dari putaran Aktif dan berputarbobin bersama denganTerjadinya gulungan spindel putaran spindelLapisan Gulungan Makin lama makinHasil akhir Tetap lambat g = N sp - Ntr g = N sp - N sy Miring Tegak sejajar bobin Benang RovingKeterangan :g = gulunganN sp = putaran spindel per menitN sy = putaran sayap per menitNtr = putaran traveller per menit

230Prinsip bekerjanya mesin Ring Spinning : Gambar 5.169 Skema Mesin Ring Spinning

231Keterangan : peregangan (5) yang diterima oleh pasangan rol belakang.1. Rak bobin Dari peregangan rol belakang roving diteruskan ke pegangan2. Penggantung (bobin holder) rol tengah dengan kecepatan permukaan yang lebih besar,3. Pengantar dan roving diregangkan pelan- pelan sehingga antihannya4. Terompet pengantar terbuka kembali, dan serat- seratnya menjadi sejajar.(traverse guide) Peregangan yang terjadi antara pasangan rol peregang5. Rol peregang belakang dan rol peregang tengah disebut break draft.6. Cradle Selanjutnya oleh pasangan rol tengah diteruskan ke pasangan7. Penghisap (pneumafil) rol depan yang mempunyai kecepatan permukaan yang8. Ekor babi lebih besar daripada rol tengah, sehingga terjadi proses9. Pengontrol baloning peregangan yang sebenarnya. Peregangan yang terjadi di10. Penyekat (separator) daerah ini disebut mean draft. Biasanya pada rol pasangan rol11. Traveller tengah dipasang sepasang apron, dan fungsinya antara lain12. Ring sebagai pengantar serat-serat dan memperkecil jarak titik jepit13. Spindel terhadap rol depan. Di atas dan di bawah rol14. Tin Roller peregang ini dipasang pembersih (8), sehingga seratSebagai bahan penyuap mesin dan debu yang menempel padaring spinning adalah roving hasil rol dapat dicegah. Setelahmesin flyer. Gulungan roving kapas keluar dari rolpada bobin satu persatu peregangan depan akandipasang pada tempat terhisap oleh pengisap (7). Bilapenggantung (2) dan diatur benang sudah disambung makasupaya isi bobin tidak sama serat yang keluar dari rol depansehingga habisnya tidak langsung dilalukan ekor babi (9)bersamaan. Ujung-ujung roving terus melalui traveller (10) yangdilakukan pengantar (3) supaya berputar pada ring sehinggamudah ditarik dan tidak putus. terbentuk antihan pada benangPada saat penyuapan roving dan benang telah cukup kuatsedang berlangsung. Gulunganroving pada bobin turut berputaruntuk menghindarkan terjadinyaregangan palsu.Dari pengantar (3) rovingdilalukan pada terompetpengantar (4) yang bergerak kekiri dan ke kanan. Gerakan inimasih terbatas pada daerahperegangan dengan maksuduntuk mengarahkan penyuapansupaya tidak terjadi pengausansetempat pada rol peregang.Dari terompet pengantar (4)roving disuapkan ke daerah

232untuk digulung pada bobin. suatu peralatan yang disebutKarena putaran spindel sangat Cam Screw. Setelahcepat, maka traveller juga pembentukan pangkal gulunganterbawa berputar dengan cepat selesai, kemudian disusulpada ring mengelilingi spindel penggulungan yang sebenarnyayang menimbulkan gaya sehingga gulungan benangcentrifugal yang besar. pada bobin menjadi penuh.Dibandingkan dengan berat Penggulungan benang padabenang antara rol depan sampai bobin ini berbeda denganbobin, maka gaya centrifugal penggulungan roving. Kalaudapat mengakibatkan timbulnya pada roving bobin penggulungbayangan benang berputar bergerak naik turun danseperti balon yang biasa disebut sayapnya berputar ditempat,baloning. sebagai pengantar roving padaUntuk menjaga kebersihan dari bobin dan gerakan naiktraveller, pada dekat ring turunnya bobin hampir setinggibiasanya dipasang baja pelat bobinnya dan benang padakecil disebut pisau, gunanya bobin, spindel berikutnyauntuk menahan serat-serat yang bobinnya berputar di tempat danterbawa dan menyangkut pada traveller pada ring berikut ringtraveller. Bilamana bobin yang rail bergerak naik turun.digunakan panjang (9”), maka Gerakan naik dari ring rail lebihbaloning yang terjadi sangat lambat daripada gerakan turun,besar. Untuk mencegah dan dan pada waktu ring rail naikmembatasi besarnya baloning terjadi penggulungan benangbiasa dibantu dengan antinode yang sebenarnya, sedang padaring. waktu ring rail turun terjadiDisamping antinode ring untuk gulungan bersilang sebagaimembersihkan pemisahan pembatas lapisan gulunganantara baloning pada spindel yang satu terhadap lapisansatu dengan spindel lainnya gulungan yang berikutnya.juga diberi penyekat (14), sebab Pada hakikatnya mesin Ringapabila baloning bergesekan Spinning dapat dibagi menjadidengan arah yang berlawanan tiga bagian :akan menimbulkan bulu benang 1. Bagian penyuapanatau mungkin akan saling 2. Bagian pereganganmenyangkut dan benang dapat 3. Bagian penggulunganputus.Setelah benang diberi antihan 5.19.1. Bagian Penyuapanbenang terus digulung padabobin. Pada awal penggulungan Bagian penyuapan terdiri dari Rak (1) Penggantung (2) Topipada pangkal bobin, bentuk penutup (2a) Gulungan roving,gulungan benangnya haruskhusus dan untuk ini digunakan

233Pengantar (3) dan Pengantar penguluran roving dari(traverse guide) (4). gulungannya dapat lancar. Besarnya masing-masingRak (1) berfungsi untuk gulungan roving yang disuapkanmenempatkan penggantung harus diatur sedemikian rupa(bobin holder) (2) yang sehingga gulungan roving tidakjumlahnya sama dengan jumlah habis dalam waktu yangspindel yang terdapat pada satu bersamaan. Fungsi topi penutupframe. Pada setiap roving (2a) ialah untukpenggantung (bobin holder) mencegah menempelnya serat-dipasang gulungan roving hasil serat yang beterbangan padamesin flyer, dan gulungan roving, agar tidak menambahroving tersebut dapat berputar ketidakrataan pada roving yangdengan mudah pada disuapkan. Sedang pengantarpenggantungnya pada saat (traverse guide) (4) yangroving ditarik oleh pasangan rol bergerak ke kanan dan ke kiriperegang. Setiap roving yang fungsinya untuk mengaturakan disuapkan ke pasangan rol penyuapan roving agar keausanperegang belakang harus rol peregang merata.melalui pengantar (4) agar Gambar 5.170 Skema Bagian Penyuapan Mesin Ring Spinning

234Nama-nama peralatan penting Pengantar (3), yang berbentukdari bagian penyuapan adalah : pipa bulat kecil memanjang5.19.1.1 Rak gunanya untuk mempermudah penarikan roving yang disuapkan. 5.19.1.4 Terompet Pengantar (Traverse Guide) Gambar 5.171 RakRak (1), dibuat dari pipa besisebagai tempat untkmenyimpan bobin rovingpersediaan penyuapan.5.19.1.2 Penggantung Bobin Gambar 5.174 Terompet Pengantar Gambar 5.172 Terompet pengantar (traverse Penggantung Bobin guide) (4), bentuknya seperti corong kecil dari bahan (Bobin Holder) semacam ebonite yangPenggantung bobin (bobin dipasang berangkai pada suatuholder) (2), dibuat dari silinder batang besi dan dapat bergerakbesi dengan konstruksi yang ke kanan dan ke kiri untukdapat diputar pada poros yang menghindarkan terjadinya aus.terpasang di rak untukmenggantungkan bobin roving. 5.19.2. Bagian Peregangan5.19.1.3 Pengantar Bagian peregangan ini terdiri dari tiga pasangan rol peregang Gambar 5.173 Pengantar (5) yang diperlengkapi dengan per penekan yang fungsinya untuk dapat memberikan tekanan pada rol peregang atas terhadap rol peregang bawah, sehingga dperoleh garis jepit yang diharapkan. Akibat adanya tarikan-tarikan pasangan rol peregang ada sebagian serat yang putus menjadi serat-serat pendek maka pada rol atas dipasang pembersih yang

235gunanya untuk membersihkan kecepatan permukaan rolserat-serat yang menempelpada rol atas. Pada rol tengah. Pada bagianperegang tengah dipasangapron (6) yang fungsinya untuk peregangan dilengkapi pulamengantarkan serat-serat kepasangan rol depan. Dengan dengan penghisap (pneumafil)perantaraan apron tersebut,maka kecepatan serat yang (7) yang fungsinya untukpendek juga selalu mengikuti menghisap serat yang keluar dari pasangan rol peregang depan apabila ada benang yang putus. Gambar 5.175Skema Bagian Peregangan Mesin Ring SpinningNama-nama peralatan penting Rol Peregang (5) terdiri dari tigadari bagian peregangan adalah : pasang rol atas dan rol bawah.5.19.2.1 Rol peregang Rol bawah belakang dan rol bawah depan mempunyai alur Gambar 5.176 kecil dan halus, mesin model Rol Peregang lama alurnya lurus ke arah panjang, sedang untuk model baru alurnya miring. Khusus rol tengah alurnya saling miring dan berpotongan untuk memutarkan apron. Rol atasnya dibuat dari besi yang permukaannya dilapis bahan sintetis. Rol bawah berputar aktip dan rol atas berputar

236secara pasip karena adanya penghisap ini ialah untukgesekan dengan rol bawah. menghisap kapas apabila ada benang yang keluar dari rol5.19.2.2 Cradle depan putus, dan juga untuk mempermudah penyambungan benang yang putus. 5.19.2.4 Penyetelan Jarak antara Rol Peregang Salah satu faktor yang menentukan mutu hasil benang, Gambar 5.177 terutama yang menimbulkan Cradle ketidakrataan adalahCradle (6) yaitu suatu batangyang konstruksinya sedemikian penyetelan jarak masing-masingrupa untuk memegang rol atas,dan dilengkapi dengan beban pasangan rol peregang.penekan rol system per. Penyetelan jarak antara rol5.19.2.3 Penghisap (Pneumafil) pada daerah utama ini Gambar 5.178 ditentukan oleh ukuran cradle Penghisap (Pneumafil) apron atas dan jaraknya tetap.Penghisap (pneumafil) (7),dibuat dari pipa aluminium atau Sedangkan penyetelan jarakbesi yang tipis dan padatempat-tempat tertentu dimana pada daerah belakangbenang dari rol depan keluarterdapat lubang penghisap kecil. bervariasi tergantung padaPenghisap ini dihubungkandengan fan melalui pipa, fungsi besarnya nilai regangan pendahuluan dan bahan baku yang diolah. Bila regangan pendahuluan rendah (low break draft) yaitu mencapai 1,4 maka tidak diperlukan untuk menyesuaikan penyetelan terhadap panjang staple. Sedangkan bila regangan pendahuluan tinggi (high break draft) yaitu lebih dari 2, maka penyetelan daerah belakang harus disesuaikan dengan panjang staple. Berikut ini table penyetelan yang disarankan oleh pabrik Suessen WST.

237 Tabel 5.8 Penyetelan Staple Menurut Pabrik Suessen WST Regangan rendah Regangan tinggi (sampai 1,4)Penyetelan (lebih dari 2) (mm) Cradle apron atas Untuk panjang staple sampai 4,5 mm 60 mm 45 mm 60 mmH 44 67 44 67H’ 49 73 49 73V 54 70 L+2 L+2V’ 52 67 L LKeterangan : pendahuluan (break draft)L = panjang stapel + 2 mm mesin ring spinning = 1,33. Tentukan besarnya jarak antaraGambar 5.179 Penyetelan Jarak titik jepit pasangan rol peregang antar Rol Peregang depan dan pasangan rol peregang belakang mesin RingContoh : Spinning tersebut. Jawab :Diketahui panjang serat yang - panjang serat (L) = 28,5 mm +diproses pada mesinRing 2 mm = 30,2 mm - besar jarak antara titik jepitSpinning = 28,5 mm panjang pasangan rol depan :cradle apron = 51 mm dan h = panjang cradle apron + 1 mm = 51 mm + 1 mm = 52 mm - besar jarak antara titik jepit pasangan rol belakang v = panjang staple (L) + 22,2 mm = 30,2 mm + 22,2 mm = 52,4 mmbesarnya regangan

2385.19.2.5 Pembebanan pada dapat dengan mudah Rol Atas dilaksanakan dengan jalan memutar lubang sekrup ke kiriMaksud dan tujuan daripada dan ke kanan dengan peralatanpembebanan sebagaimana kunci yang khusus disediakandiketahui yaitu untuk untuk keperluan tersebutmendapatkan tekanan (gambar 5.179)sepanjang garis jepit danmengontrol serta mencegahterjadinya slip pada saatperegangan berlangsung.Dewasa ini pembebanan rolperegang pada mesin ringspinning lebih banyakdigunakan sistem per daripadasistem bandul. Berikut ini adalahgambar konstruksi peralatanpembebanan (pendulumweighting arm) Gambar 5.181 Kunci Penyetel Pembebanan pada Rol Atas Keuntungan-keuntungan daripada pembebanan system per, diantaranya adalah :  Konstruksinya sederhana sehingga memudahkan pemasangan, Gambar 5.180 pembongkaran dan Pembebanan pada Rol Atas pemeliharaannya.Peralatan ini pada ujungdepannya diperlengkapi dengan  Penyetelan besarnya bebanperalatan penunjuk pengaturbeban. Pengatur beban tersebut dapat disesuaikan denganmempunyai tanda warna merahuntuk setiap besarnya beban nomor roving yangyang digunakan. Dengandemikian setiap saat dapat disuapkan.dengan mudah dilihat berapabeban yang diberikan.  miringnya kedudukan rolPenyetelan besarnya beban tidak banyak pengaruhnya terhadap nilai beban.

2395.19.3. Bagian Penggulungan benang yang dipintal tidak saling berkaitan dipasangBagian penggulungan terdiri penyekat (separator) (10)bobin yang dipasang pada diantara spindel, di atas spindelspindel (13), spindel berikut dipasang ekor babi (8) yangbobin diputarkan oleh tin roller fungsinya agar bentuk balon(14) dan traveller (11) yang simetris terhadap spindel,dipasang pada ring dan sehingga benang tidakfungsinya sebagai pengantar bergesekan dengan ujungbenang, bergerak naik turun spindel.pada saat penggulunganbenang sedang berlangsung.Untuk mengurangi teganganbenang dipasang pengontrolbaloning (9) yang fungsinyauntuk membatasi kemungkinanmembesarnya baloning, agar

240 Gambar 5.182 Skema Bagian Penggulungan Mesin Ring SpinningNama-nama peralatan penting Ekor babi (lappet) (8) dibuat daridari bagian penggulungan kawat baja yang dibengkokkanadalah : menyerupai ekor babi dan dipasang tepat di atas spindel,5.19.3.1 Ekor Babi (Lappet) gunanya untuk menyalurkan benang supaya tepat pada poros spindel. 5.19.3.2 Traveller Gambar 5.183 Ekor Babi (Lappet) Gambar 5.184 Traveller

241Traveller (11) dibuat dari baja 5.19.3.5 Pengontrol Baloningdan bentuknya seperti huruf C, (Antinode Ring)fungsinya sebagai pengantarbenang.5.19.3.3 Ring Gambar 5.185 Ring Gambar 5.187 Pengontrol BaloningRing (12) dibuat dari baja dandipasang pada Ring Rail, (Antinode Ring)dimana traveller ditempatkan Pengontrol baloning (antinode ring) (9) dibuat dari kawat baja yang melingkari spindel, gunanya untuk menjaga agar baloning tidak teralu besar. 5.19.3.6 Penyekat (separator)5.19.3.4 Spindel Gambar 5.186 Gambar 5.188 Spindel Penyekat (Separator)Spindel (13) dbuat dari baja Penyikat (separator) (10) dibuatdimana bobin ditempatkan / dari besi pelat, atau aluminiumdipasang. yang tipis, dan dipasang diantara spindel yang satu terhadap spindel yang lain dan gunanya untuk membatasi baloning tidak saling terkena satu sama lain, sehingga dapat mengakibatkan benang putus.

2425.19.3.7 Tin Roll traveller sebagai pemutar ujung Gambar 5.189 Tin Roll untaian serat yang keluar dariTin rol (14) suatu silinder besi rol peregang depan, sedangkansebagai poros utama mesin ringspinning, dan juga untuk ujung yang lainnya tetapmemutarkan spindel denganperantaraan pita (spindel tape) dipegang atau dijepit oleh rolyang ditegangkan olehperegang jocky pulley. peregang depan.5.19.3.8 Proses Pengantihan Banyaknya antihan yang (Twisting) diberikan pada benangYang dimaksud prosespengantihan ialah penyusunan tergantung kepadaserat-serat yang akan dibuatbenang agar menempati perbandingan banyaknyakedudukan seperti spiralsedemikian sehingga serat- putaran dari mata pintal denganserat tersebut saling mengikatdan menampung serat-serat panjangnya benang yangyang masih terlepas satu samalainnya yang dalam bentuk pita dikeluarkan dari rol depan untukmenjadi suatu massa yangkompak sehingga memberikan waktu yang sama.kekuatan pada benang yangdibentuknya. Banyaknya antihan yangPemberian antihan ini padaprinsipnya dilakukan dengan diberikan pada benangmemutar satu ujung dari untaianserat, sedang ujung yang dirumuskan sebagai berikut :lainnya tetap diam. Pada prosespemintalan pemberian antihan TPI = C x Ne1dilakukan oleh spindel dan Dimana : TPI = Twist per inch C = konstanta antihan atau twist multiplier Ne1 = nomor dari benang untuk sistem tidak langsung Hubungan antihan dengan nomor benang seperti yang dirumuskan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : Apabila suatu untaian dari serat- serat diputar mengelilingi sumbu panjangnya, maka serat-serat komponennya dapat dianggap akan menempati kedudukan sebagai spiral sempurna atau tidak sempurna. Bentuk spiral yang tidak sempurna tergantung kepada kesamaan (uniformity) serta keteraturan (regularity) dari susunan serat-serat pada

243untaian serat yang akan diberi yang sedemikian, serat-serat mudah tergeser satu dengantwist tersebut. yang lainnya dan untaian serat- serat tersebut akan putus,Apabila untaian tersebut akan apabila tarikan yang dikenakan cukup besar.mengalami tegangan dan Sebaliknya apabila putaran yang diberikan pada untaianperpanjangan (stretching), serat persatuan panjangnya diperbanyak, maka sudutseperti halnya kalau suatu per putarannya (spiralnya) akan membesar, demikian puladitarik, sepanjang tidak terjadi tekanan kedalam pada serat- serat akan meningkat danpergeseran atau slip antara gesekan antara serat makin kuat. Hal ini akan mengurangiserat. Apabila tegangan ini atau menghentikan pergeseran- pergeseran antara serat,menyebabkan adanya sehingga kekuatan benangnya dapat ditingkatkan sampaiperpanjangan atau mulur, maka mencapai titik kekuatan maksimumnya (titik kritis).serat-serat yang menempati Apabila banyaknya putaran ditambah lagi melebihi titikkedudukan yang paling luar kritisnya, maka serat-seratnya akan harus mulur lebih banyakakan mendesak kedalam, karena adanya tegangan tersebut, dan kalau batassehingga mengakibatkan mulurnya dilampaui, maka serat akan putus dan mengakibatkanpenampang dari untaian serat benangnya putus pula. Andaikata serat-seratnya belumtersebut akan menciut/mengecil. putus, tetapi serat-serat tersebut sebenarnya telah mengalamiHal yang demikian berarti tegangan yang cukup berat, sehingga sisa kekuatan yangbahwa akibat dari adanya reaksi masih ada pada serat akan digunakan untuk mengatasidari tarikan tersebut, maka beban dari luar, dan sisa kekuatan ini akan berkurang.timbul gaya menekan kearah Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.titik pusat untaian tersebut, yangcenderung untuk mendorongserat-serat individu makinberdekatan dan berkelompokmenjadi satu dan bersamaandengan ini akan meningkatkangesekan antar serat atau dayakohesinya (daya lekatnya).Dengan demikian makasebenarnya timbul dua macamgaya sebagai akibat adanyatarikan tersebut, masing-masingialah gaya yang cenderunguntuk memisahkan serat-seratdan satunya lagi ialah gaya-gaya yang cenderung untukmengikat serat-serat menjadisatu. Resultante dari gaya-gayaini tergantung dari besarnyasudut dari spiralnya.Apabila jumlah putaran persatuan panjang sedikit, makasudut spiralnya kecil. Dalam hal

244 5.19.3.9 Proses Penggulungan Benang pada Bobin Proses penggulungan benang pada ring spinning akan jauh berbeda bila dibandingkan dengan proses penggulungan roving di mesin flyer. Perbedaan tersebut antara lain ialah : - Pada mesin ring spinning Gambar 5.190 pengantar benang naik Hubungan antara TPI dan turun, bobin berputar tetap Kekuatan BenangJadi, banyaknya antihan yang pada tempatnya, sedangkanharus diberikan pada benangmerupakan masalah yang harus pada mesin flyer pengantarkita pertimbangkan, baik ditinjaudari segi teknis (operasionil) benangnya tetap padamaupun ekonomi. tempatnya dan bobinnyax Arah Antihan disamping berputar jugaArah antihan pada benang adadua macam tergantung dari bergerak naik turun.arah putaran spindelnya. Keduaarah antihan tersebut disebut - Pada mesin ring spinningarah Z (kanan) atau S (kiri),seperti terlihat pada gambar penggulungan terjadi karena5.191. adanya perbedaan Gambar 5.191 Arah Antihan kecepatan antara putaran spindel (Nsp) dengan putaran traveller (Ntr) sehingga jumlah gulungan benang g = Nsp – Ntr. Pada mesin flyer penggulungan terjadi karena adanya perbedaan kecepatan antara putaran bobin (Nb) dengan putaran spindel, sehingga jumlah gulungan roving g = Nb – Nsp - Sistem penggulungan benang mesin ring spinning adalah konis, dan penggulungan roving pada bobin di mesin flyer adalah paralel. - Bentuk gulungan benang pada bobin di mesin ring spinning dapat terlihat pada gambar 5.192a. sedang

bentuk gulungan roving 245pada bobin di mesin flyer seperti terlihat pada gambar 5.192b. Gambar 5.192Bentuk Gulungan Benang dan Roving pada BobinTraveller merupakan pengantar yang bergerak naik turun adalahbenang pada mesin ring bobin bersama-sama denganspinning yang dipasang pada keretanya.ring rail, turut bergerak naik Gerakan naik turun dari ring rail.turun bersama-sama dengan Peralatan yang mengaturring railnya. Sedang pada mesin gerakan naik turunnya ringflyer, lengan flyer merupakan disebut builder motion, sepertipengantar roving yang tidak tampak pada gambar di bawahdapat bergerak naik turun, tetapi ini :tetap pada tempatnya, sedang Gambar 5.193Peralatan Builder Motion

246Keterangan : (Rachet menempel pada batang (2)1. Eksentrik berada pada kedudukan teratas.2. batang penyangga Naik turunnya batang (2) akan3. Roda gigi Racet selalu mengikuti gerakan berputarnya eksentrik (1). Wheel)4. Pal x Gerakan Naik Turunnya /5. Pen Ring RailA. titik putarB. Rantai Stang rail (11) dipasang padaC. Rol C suatu tabung yang mati pada rangka mesin, sehinggax Prinsip Bekerjanya Builder gerakan naik turunnya ring rail Motion dapat stabil. Setiap putaran eksentrik (1), rail akan bergerakGambar di atas memperlihatkan naik dan turun satu kali yang disebut satu gerakan penuhperalatan builder motion dengan atau satu traverse. Karena pada waktu menggulung benang dibatang penyangga (2) yang bobin dikehendaki suatu lapisan pemisah antara gulungan yangselalu menempel pada eksentrik satu dengan gulungan berikutnya, maka gerakan ring(1) yang berputar secara aktif. rail waktu dan turun kecepatannya dibuat tidakMenempelnya batang sama. Pada waktu naik ring rail bergerak lambat, sehinggapenyangga (2) tersebut terjadi penggulungan yang sejajar, sedang waktu turun ringdisebabkan oleh rantai (B) yang rail bergerak cepat sehingga terjadi gulungan pemisah yangdihubungkan dengan ring rail. tidak sejajar.Karena berat penyangga (2)selalu menempel pada eksentrik(1). Batang penyangga sebelahkiri mempunyai titik putar (A).Bila bagian yang tinggi darieksentrik menempel padabatang (2) maka batangpenyangga (2) berada padakedudukan yang terendah.Begitu juga bagian yang rendah

247Gambar 5.194 Ring RailSebagaimana telah diuraikan 5.194 terlihat rol (c) adalahdimuka bahwa setiap putarandari eksentrik satu kali penggulung dari rantai (B) yangmenyebabkan ring rail bergeraknaik dan turun satu kali, yang terdapat pada ujung batang (2),disebut satu traverse dangerakan ini disebut gerakan sehingga pada waktu eksentrikprinter. Setelah ring railbergerak naik dan turun satu berputar batang (2) terbawakali, maka kedudukan ring railakan naik satu diameter benang naik turun pula. Pen (5)dan gerakan ini disebut gerakansekunder. dipasangkan mati pada rangkaKalau panjang rantai B tetap,maka setiap putaran eksentrik mesin, jadi tidak turun karena(1) akan mengakibatkangerakan naik turun dari ring rail gerakan naik turun dari batangjuga tetap. Tetapi apabila rantaiB diturunkan sedikit, maka hal (2).ini menyebabkan ring rail juganaik sedikit. Turunnya rantai (B) Pada waktu batang (2) bergeraksedikit tersebut disebabkankarena berputarnya rol (C) naik maka pal (4)sesuai arah anak panah. Rol Cberputar karena diputar oleh kedudukannya tergeser keroda gigi rachet (3) seperti padagambar 5.193. Pada gambar kanan karena pen (5) diam di tempat, dan pada waktu batang (2) turun pal (4) akan mendorong maju roda gigi rachet (3). Banyak sedkitnya gigi rachet yang didorong akan mempengaruhi perputaran rahet, yang juga mempunyai putaran rol (C) yang mengggulung rantai (B). Dengan tergulungnya rantai B sedikit dari sedikit setiap gerakan naik turun dari batang

248(2), maka rantai B akan menjadi pula yang akibatnya (10b)semakin pendek. Karena bertambah naik yang diikutikedudukannya tetap dalam dengan naiknya stang ring railbatang (2) maka rol (D) akan (11) beserta ring railnya (12).terputar ke kiri oleh rantai (B) Untuk membentuk gulunganyang semakin pendek. Dengan benang pada bobin di mesindemikian rantai (7) juga tertarik ring spnning terbagi dalamke kiri oleh rol (B) yang terputar tahap yaitu :oleh rol (D). Jadi kedudukan 1. Pembentukan gulunganrantai (7) makin lama makinbergeser ke kiri, dan peralatan benang pada pangkal bobin(8) semakin condong ke kiri. Hal 2. Pembentukan gulunganini akan menarik batang (9) kekiri dan (10a) bergerak ke kiri benang setelah gulungan pangkal bobin Gambar 5.195 Cam Screw dan Gulungan Benang pada Pangkal Bobinx Pembentukan Gulungan rantai (8) juga dipasang melalui Benang pada Pangkal cam screw terus ke rol C, maka Bobin pada waktu rol C turun sebesar a cm, maka rol D tidak akanKalau pada gambar 5.195 cam berputar sebesar busur yangscrew tidak dipasang pada rol lebih kecil dari a cm, tetapiD, maka waktu rol C turun mengulurnya rantai (8) sebesarsebentar a cm, rol D juga akan a cm, hal ini terjadi karenaberputar oleh rantai (8) sebesar rantai (8) dilalukan cam screw,busur yang sama dengan a cm. sehingga dengan demikianKalau sekarang pada rol D walaupun rol C turun sebesar adipasang cam screw (6) dan cm, rol D akan berputar sedikit

249dan hal ini akan menyebabkan x Pembentukan Gulungannaiknya ring rail juga sedikit. Benang setelahKarena rol C selalu menggulung Penggulungan Benangrantai (8) untuk setiap gerakan pada Pangkal Bobinbatang (2) naik turun, makakedudukan cam screw makin Setelah pembentukan gulungan benang pada pangkal bobinlama makin ke bawah, sehingga selesai, kemudian diteruskan dengan penggulungan benangakhirnya rantai (8) tidak melalui berikutnya. Sebagaimana telah diuraikan di muka pada waktucam screw lagi, tetapi langsung ring rail turun terjadi penggulungan benang yangrol D terus ke rol C. Pada saat sejajar dan pada waktu ring rail turun dengan kecepatan yangyang demikian ini cam screw lebih besar daripada kecepatan pada waktu naik, sehinggatidak menyinggung rantai (8) terjadi penggulungan benang yang tidak sejajar.lagi, sehingga pada waktu rol C Gulungan benang yang tidak sejajar tersebut merupakanturun sebesar a cm, rol D juga lapisan pemisah antara gulungan benang yang satudiputar oleh rantai (8) sebesar terhadap lapisan gulungan benang yang berikutnya.busur a cm dan rol E juga Demikian penggulungan benang berlangsung terus hinggaberputar sebesar busur a cm, gulungan benang pada bobin penuh seperti terlihat padadan hal ini menyebabkan gambar 5.195.naiknya ring rail sebesar a cmjuga.Pada saat cam screw tidakmenyinggung rantai (8) lagi,maka gerakan naik rai ring railsudah tidak dipengaruhi lagioleh screw, dan dengandemikian pembentukangulungan benang pada pangkalbobin telah selesai.

2505.19.3.10 Bentuk Gulungan Benang pada Bobin Gambar 5.196 Bentuk Gulungan Benang pada BobinDidalam praktik sering terjadi b. Bentuk gulungan benangbentuk gulungan yang tidak yang tidak normal karenanormal, hal ini mungkin terjadi dalam proses benang seringkesalahan dala melakukan putus danpenggulungan benang. penyambungannya seringKesalahan tersebut dapat terlambat.disebabkan oleh pengaruh c. Bentuk gulungan benangmesin atau kesalahan operator tidak normal, karena bagiandalam melayani mesin. bawahnya besar.Kesalahan yang disebabkan d. Bentuk gulungan benangpengaruh mesin mungkin tidak normal, karena bagiankarena penyetelan yang kurang atasnya besar.betul, sedangkan kesalahan e. Bentuk gulungan benangyang disebabkan oleh operator tidak normal, karena terlalukarena terlambat menyambung. kurus.Pada gambar 5.196 terlihat f. Bentuk gulungan benangmacam bentuk gulungan tidak normal, karena terlalubenang pada bobin. gemuk.a. Bentuk gulungan yang g. Bentuk gulungan benangnormal. Isi gulungan tidak normal, karena bagiantergantung panjang bobin atas membesar.dan diameter ring. Gulungan h. Bentuk gulungan benangtidak mudah rusak dan tidak tidak normal, karena bagiansulit sewaktu dikelos di bawah membesar.mesin kelos (winder).

251i. Bentuk gulungan benang 5.19.4 Pengendalian Mutu normal, tetapi tidak penuh. Karena hasil mesin ringj. Bentuk gulungan benang spinning ini sudah berupa tidak normal, karena bagian benang, maka control mutu bawahnya kosong. dilakukan pada semua factor yang turut menentukan mutuk. Bentuk gulungan benang benang antara lain : tidak normal, karena bagian tengah ada benang yang tidak tergulung. 5.19.4.1 Nomor benang5.19.3.11 Proses Doffing Pengujian nomor benang inia. Tentukan mesin yang akan dapat dilakukan dengan duadi doffing, cara menentukan cara yaitu :doffing yang baik adalah a. Dengan menimbang benangberpedoman pada hank sepanjang 1 lea atau 120meter yang ada pada mesin. yards. Alat yang dipakaiBila angka yang ditentukan adalah Grain Balance,sudah dicapai maka saatnya dengan bantuan tabel ataumesin harus didoffing. perhitungan dapatb. Siapkan alat-alat doffing ditentukan nomornya.yaitu kereta doffing lengkap b. Dengan menggunakandengan bobin kosong dan Kwadrant Scale, dengan alatbox benang. ini dapat dibaca langsungc. Pada mesin-mesin yang nomornya, sampelmodern, saat doffing sudah benangnya juga berupatertentu dan diatur dengan benangnya sepanjang 1 leaotomatis, yaitu ring rail akan atau 120 yards.turun bila saatnya doffingtiba. Bahkan pada mesin- 5.19.4.2 Kekuatan Benangmesin yang lebih moderndoffingnyapun telah Untuk menguji kekuatan benangpun biasa dilakukandilakukan secara otomatis dengan dua cara yaitu : a. Kekuatan benang perpula. bundel, alat yang dipakaiUntuk mesin-mesin yang Lea Tester yaitu dengan menarik benang sepanjangkonvensional doffingnya 1 lea, yang telah dibentuk bundel yang terdiri dari 80dilakukan sebagai berikut : rangkap. Kekuatan benang ini lazim dipakai dengan- matikan mesin dengan satuan Lbs/Lea.menekan tombol OFF,sambil menurunkan ring rail.

252b. Kekuatan benang per helai, dilengkapi juga dengan IP.1 yang dapat mengetahui jumlahalat yang dipakai ada bagian-bagian yang mengecil, menggembung dan neps.bermacam-macam yangpada prinsipnya menarikselembar benang denganjarak/panjang tertentu. 5.19.4.5 Putus BenangBiasanya 50 cm, alat iniumumnya mempunyai Putus benang selama prosessatuan dalam gram. Alat ini perlu pula diperiksa karenaselain mencatat putus benang selainkekuatannya juga mencatat mempengaruhi mutu benangmulurnya dalam persen. juga berpengaruh besar terhadap effisiensi produksi.5.19.4.3 Twist per Inch (TPI) Putus benang biasanya diperiksa untuk tiap 100 spindelIni dimaksudkan untuk menguji dalam waktu 1 jam.jumlah puntiran benang setiapinchnya, alat yang dipakai 5.19.4.6 Grade Benangadalah Twist Tester. Padaprinsipnya alat ini dipakai untuk Hal ini dimaksudkan mengujimelepaskan puntiran benang mutu benang dari segidan atau memberikan puntiran kenampakannya. Untuk itukembali dengan arah benang disusun pada sebuahberlawanan. papan dan dibandingkanDengan menghitung jumlah dengan standarnya.putaran tersebut dapat pula Faktor-faktor yangditentukan berapa jumlah dipertimbangkan aalah :puntiran tersebut dapat pula a. warnaditentukan berapa jumlah b. kebersihanpuntiran untuk panjang 1 inch c. nepsatau twist per inch. Biasanya d. bulu-bulu benangpengujian ini dilakukan pada e. kerataannyapanjang benang 5 inch atau 10inch.5.19.4.4 Ketidakrataan BenangKetidakrataan benang diperiksadengan peralatan UsterEvenness Tester. Dengan alatini akan diketahui Persentaseketidakrataan dalam U % atauCV %. Alat ini kadang-kadang

2535.19.5 Susunan Roda Gigi Mesin Ring Spinning Gambar 5.197Susunan Roda Gigi Mesin Ring Spinning

254Keterangan : L; roda gigi M; roda gigi N; roda gigi O dan rol peregang tengah.Puli A = ‡ 20 cm Dari roda gigi M; roda gigi P, roda gigi Q, roda gigi R dan rolPuli A = ‡ 32 cm peregang belakang.Roda gigi C = 61 gigi x Pergerakan Spindel / BobinRoda gigi D = 160 gigi Pergerakan spindel / bobinRoda gigi E = 48 gigi merupakan pergerakan yang terpendek dibandingkan denganRoda gigi F = 170 gigi pergerakan rol-rol peregangan an pergerakan kereta/ring rail.Roda gigi G = 84 gigi Gerakan dimulai dari puli motor A ke puli B, yang langsungRoda gigi H = 15 gigi memutarkan Tin rol. Gerakan spindel/bobin didapat dariRoda gigi I = 135 gigi putaran Tin-Rol, melalui spindel tape.Roda gigi K = 30 – 40 gigi x Pergerakan Kereta / RingRoda gigi L = 40 gigi RailRoda gigi M = 40 gigi Gerakan kereta/ring rail dimulai dari puli motor A ke puli B. satuRoda gigi N = 20 gigi poros dengan puli B terdapat rol an roda gigi C. Roda gigi CRoda gigi O = 22 gigi berhubungan dengan roda gigi D.Roda gigi P = 44 gigi Seporos dengan D terdapat roda gigi E yang berhubunganRoda gigi Q = 56 gigi dengan roda gigi F. seporos dengan roda gigi F terdapatRoda gigi R = 30 gigi roda gigi S yang berhubungan dengan roda gigi U melalui roaRoda gigi S = 20 gigi gigi perantara T. Seporos dengan U, terdapat roda gigi VRoda gigi T = 71 gigi yang berhubungan dengan roda gigi W. Satu poros dengan rodaRoda gigi U = 24 gigi gigi W terdapat roda gigi payung X yang berhubungan denganRoda gigi V = 63 gigi roda gigi payung Y. Roda payung Y pada bagian lainnyaRoda gigi W = 38 gigiRoda gigi X = 20 gigiRoda gigi Y = 20 gigiRoda gigi Z = roda gigi cacingSelain roda gigi M berhubungandengan roda gigi P. satu porosdengan P terdapat roa gigi Qyang berhubungan dengan rodagigi R. Pada poros roda gigi Rterdapat rol peregang belakang.Secara singkat, hubungan darisumber gerakan (motor) kepasangan rol-rol peregang padagambar susunan roda gigimesin Ring Spinning dapatdiikuti sebagai berikut :Motor (puli A); puli B; roda gigiC; roda gigi D; roda gigi E; rodagigi F; roda gigi G dan rolperegang depan, roda gigi R,roda gigi I; roda gigi K; roda gigi

255terdapat roda gigi cacing Rc 8. Pelumasan bearing gearyang berhubungan dengan roda end setia 4 tahun.gigi Z. Satu poros dengan rodagigi Z terdapat cam yang 9. Kontrol jockey pulley setiapberbentuk eksentrik. Karena 2 tahun.perputaran dari eksentriktersebut maka dengan peralatan 10. Kontrol lifting shaft dan ranteyang lain dapat menaikkan an gear end setiap 4 tahun.menurunkan kereta/ring rail.Gerakan naik turun ini dilakukan 11. Penggantian rubber cotsoleh peralatan yang dinamakan setiap 4 tahun.Builder Motion. Secara singkatpergerakan kereta/ring rail apat 12. Pelumasan dan penggerindiikuti sebagai berikut : daan top roll setiap 1 tahun.Motor (puli A); roda gigi C; rodagigi D; roda gigi E; roda gigi F; 13. Pembersihan apron bandroda gigi S; roda gigi T; roda dan pengobatan top rollgigi U; roda gigi V; roda gigi W; setiap 6 bulan.roda gigi X; roda gigi Y; rodagigi Rc; roda gigi Z (terpasang 5.19.7 Perhitungan ReganganCam untuk peralatan Buildermotion) Pada dasarnya cara5.19.6 Pemeliharaan mesin perhitungan regangan yang Ring Spinning terdapat pada mesin ringPemeliharaan mesin RingSpinning meliputi : spinning adalah sama dengan1. Pembersihan rutin mesin mesin sebelumnya yaitu seperti dan penggantian traveller setiah hari. pada mesin roving.2. Pelumasan gear end dan out end setiap 2 minggu. Perbedaannya hanya terdapat3. Pelumasan spindel setiap 6 bulan. pada besarnya atau kecilnya4. Pelumasan bearing tin roll setiap 6 bulan. regangan. Pada susunan rol-rol5. Pelumasan bearing bottom roll setiap 3 bulan. peregang yang menggunakan6. Centering lappet, antinode ring dan spidelsetiap 1 sistem 3 pasang rol peregang, tahun.7. Setting bottom roll dan top digunakan apron pada rol roll setiap 1 tahun. tengah. Pada susunan roda gigi (gambar 5.197) menunjukkan rol-rol peregang dengan susunan 3 pasang rol peregang. x Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC) Tetapan regangan didapat dengan jalan menghitung besarnya Regangan Mekanik (RM) atau Mechanical Draft (MD) dari susunan roda gigi dengan memasukkan besarnya Roda gigi Pengganti Regangan

256(RPR) dimisalkan 1 (satu). Keterangan : KPR = Kecepatan PermukaanRegangan mekanik ialah Rolbesarnya regangan yang Kecepatan permukaan roldihitung berdasarkan belakang B Bila :perbandingan kecepatan Diameter rol depan = 1 inch Diameter rol belakang = 1 inchpermukaan dari rol pengeluaran Regangan mekanik = RM Putaran rol depanan rol pemasukan. = n putaran per menitKecepatan permukaan roldepan DRegangan Mekanik KPR depan D= KPR belakang BMaka n ˜S ˜1RM = n ˜ H ˜ K ˜ M ˜ Q ˜S ˜1 I LPR n ˜S ˜1RM = n ˜ 15 ˜ RPR ˜ 20 ˜ 56 ˜ S ˜ 1 135 40 44 30RM = 135 ˜ 40 ˜ 44 ˜ 30 15 ˜ RPR ˜ 20 ˜ 56 424,29RM = RPRTR = 424,29x Regangan Mekanik (RM) n ˜S ˜1 atau Mechanical Draft (MD) =Dari perhitungan di atas n ˜ H ˜ K ˜ M ˜ Q ˜S ˜1didapat : I LPRRM RM n˜S ˜1 = n ˜ 15 ˜ RPR ˜ 20 ˜ 56 ˜ S ˜ 1 135 40 44 30

257 424,29 = n ˜S ˜1 n ˜ H ˜ K ˜ M ˜ Q ˜S ˜1RM = I LPR n ˜S ˜1 RPR =Apabila dipasang Roda gigiPengganti Regangan (RPR) n ˜ 22 ˜ 56 ˜ S ˜ 1dengan Roda gigi 35, maka 44 30besarnya Regangan Mekanikadalah : = 44 ˜ 30 1,07 22 56RM = 424,29 = 12,12 35 Keterangan : KKR = Kecepatan Keliling RolBila RPR = 40, maka :RM = 424,29 = 10,61 x Regangan Nyata (RN) atau Actual Draft (AD) 40 Adanya peregangan padaDari uraian di atas, maka proses pembuatan benang diapabila RPR diperbesar, maka mesin ring spinning, akanMD akan menjadi kecil dan mengakibatkan timbulnyasebaliknya, bila RPR kecil, limbah (waste) seperti padamaka MD akan menjadi besar. mesin roving. Dengan adanyaUntuk membuka atau limbah, maka tidak semuamenghilangkan antihan yang roving yang disuapkan padaterdapat pada roving yang mesin ring spinning menjadidisuapkan, maka antara rol benang seluruhnya. Dengantengah dan rol belakang demikian maka regangan yangterdapat regangan yang tidak diberikan pada bahan, bukanlahboleh terlalu besar. Regangan sebesar yang dinyatakan dalamini disebut Break Draft. perhitungan berdasarkanSedangkan regangan utamanya Regangan Mekanik (RM). Bilaterjadi antara rol tengah dan rol limbah yang terjadi pada prosesdepan. di mesin Ring spinning misalnyaBesarnya Break Draft menurut = 1 % maka :gambar susunan Roda gigi Regangan Nyata (RN)Mesin Ring Spinning di atas = 100 ˜ RM 100  1adalah : KKR tengah T Regangan Nyata dapat pulaBreak Draft = dihitung dari nomor bahan masuk roving dan nomor bahan KKR belakang B keluar (benang).

258Karena bahan yang diolah 5.19.8 Perhitungan Antihanadalah bahan kapas, maka (Twist)Regangan Nyata dapat dihitungsebagai berikut : Antihan diberikan terhadap benang yang baru keluar dari rolRegangan Nyata (RN) depan agar benang menjadi cukup kuat. Besar kecilnya Nomor Keluar (NK ) antihan sangat mempengaruhi kekuatan benang. Makin besar= antihan makin kuat benang yang dihasilkan. Tetapi Nomor Masuk (NM ) pemberian antihan yang terlalu besar tidak menjamin kualitasContoh : benang. Agar benang yangMesin Ring Spinning digunakan dihasilkan memenuhi syarat-untuk membuat benang kapas syarat yang diinginkan, makanomr Ne120. mesin tersebut antihan diberikan secukupnyamempergunakan roving nomor hingga benang mempunyaiNe1 1,78. kekuatan yang optimum. Jumlah antihan yang diberikanContoh : pada benang biasanyaMesin Ring Spinning digunakan dinyatakan per satuan panjang.untuk membuat benang kapas Satuan panjang dapat diambilnomor Ne1 20. Mesin tersebut dalam inch atau meter.mempergunakan roving nomor Bila diambil satuan panjangNe1 1,78. inch, maka antihannya adalah Twist Per Inch (TPI). BilaRegangan Nyata (RN) satuannya diambil dalam meter, maka antihannya adalah= Nomor Keluar (NK ) Antihan Per Meter (APM). Nomor Masuk (NM ) x Tetapan Antihan (TA) atauRN = 20 Twist Constant (TC) 1,78= 11,24Jadi regangan nyata = 11,24Bila limbah yang terjadi selamaproses pada mesin adalahsebesar 1%, maka :RM = (100  1) ˜ RN TPI = N sp / menit 100 L inch / menitRM = (100  1) ˜ 11,24 Keterangan : 100 Nsp = Kec. Putaran spindel L = Panjang bahan yangRM = 11,13 dikeluarkan

259Apabila tin rol berputar n RPA dimisalkan = 1, danputaran per menit, maka spindel dimasukkan dalam persamaanakan berputar : di atas, maka akan didapat Tetapan Antihan (TA) atau Twist diameter tin rol Contact (TC)N sp n. diameter spindle Tetapan Antihan (TA)Kalau Diameter Tin-Rol TA = 701,04 ˜ 701,04= 250 mm dan diameter spindel 1= 25 mm, maka : TPI = TA atau TPI TCNsp = n · 250 mm put / menit RPA TCW 25mm x Antihan Per Inch (API) = n . 10 putaran per menit Pada persamaan dimuka :Benang yang keluar dari rol TPI TA 701,04depan apabila Tin rol berputar n RPA RPAppm adalah : dimana angka 701,04 adalahL= n . C . E . S . ) rol depan tetapan antihan. DG Apabila pada mesin Ring Spinning ini digunakan roda gigi= n . 61 . RPA . 22 . 1 inch pengganti antihan (RPA) = 40 160 84 7 gigi, maka akan didapat :Jadi Twist Per Inch (TPI) = Nsp TPI 701,04 L 40 n . 10 TPI = 17,53TPI = Seperti halnya pada mesin Flyer, maka pada mesin Ring n . 61 . RPA . 22 . 1 Spinning terdapat pula 160 84 7 persamaan-persamaan sebagai berikut : n . 10 . 160 . 84 . 7 1. Antihan per Inch = = Tetapan Antihan atau n . 61 . RPA . 22 . 1 RPATPI = 701,4 Twist per inch Twist Contact RPA TCWSemua angka-angka di atasadalah tetap kecuali RPA. Bila

2602. RPA TA pula pada nomor benang yang TPI akan dibuat.3. RPA x TPI TA x Twist Multiplier atau Koefisien Antihan (D)dimuka telah dikemukakanbahwa : Dalam proses pembuatan benang, untuk mendapatkanTPI Nsp dan TPI TA kekuatan benang yang optimum L RPA dengan jumlah antihan per inch kecil, sangat bergantung dariDari persamaan di atas dapat panjang serat yang digunakan.dikemukakan pula bahwa : Panjang serat ini akan14. Twist Per Inch berbanding mempengaruhi besarnya D terbalik dengan delivery dari TPI = D Ne1 front roller, jadi berbanding Keterangan : terbalik dengan produksi. TPI = Twist Per Inch15. Twist Per Inch berbanding D = Koefisien antihan atau terbalik dengan besarnya Roda gigi Pengganti Antihan Twist Multiplier (RPA). Ne1 = nomor benang yang16. Roda gigi Pengganti Antihan (RPA) berbanding lurus dibuat dengan produksi.Berdasarkan uraian di atas, Harga D bergantung pada jenismaka harus diingat bahwa dan panjang serat yang diolah.pemakaian RPA harus Berikut ini diberikan suatudisesuaikan dengan API untuk contoh besarnya D yangmendapatkan kekuatan benang digunakan pada mesin Ringyang optimum. API bergantung Spinning Type M-1. Tabel 5.9 Twist Multiplier Jenis Kapas Twist Multiplier *) Lusi PakanKapas Pendek 4,50 3,85 – 4,00Kapas Amerika (pendek) 4,25 3,65Kapas Amerika (baik) 4,00 3,50Kapas Mesir dan Sea Island 3,60 3,20x Mengkeret Antihan (MA) atau Twist Contraction

261Mengkeretnya benang sebagai 5.19.9 Perhitungan Produksiakibat dari pemberian antihan,disebut mengkeret antihan atau Seperti halnya pada mesin roving, produksi mesin ringTwist Contraction. Pengurangan spinning juga dinyatakan alam berat per satuan waktu tertentu.panjang benang biasanyaterjadi antara rol depan danbobin. Pengurangan panjang inibiasa dinyatakan dalam x Produksi Teoritispersen (%).Dengan adanya pengurangan Produksi Teoritis didapat dariatau perubahan panjang perhitungan berdasarkanbenang yang dihasilkan, maka Susunan Roda Gigi mesin Ringakan ada perubahan nomor Spinning. Dalam perhitungan inibenang yang dihasilkan oleh harus diperhatikan nomormesin. benang yang akan dibuat, sertaMisalnya benang kapas jenis kapas yang diolahmempunyai nomor Ne1 20, ini terutama mengenai panjangnya.berarti bahwa benang tersbut Hal ini perlu karena adatiap berat 1 (Satu) pound hubungannya dengan jumlahmempunyai panjang 20 hank. antihan yang akan diberikanPada proses pembuatan pada benang dan jumlahbenang terjadi mengkeret antihan tersebut mempengaruhiantihan misalnya sebesar 6 %. jumlah produksi yangUntuk membuat benang Ne1 dihasilkan.20, dalam perhitungan Produksi per spindel per menitregangannya harus adalah :menggunakan nomor benangyang belum mendapatkan KPS per menit Twist per Inchantihan, yaitu benang yang barukeluar dari rol depan.Jadi benang yang Keterangan : KPS = Kecepatan putarandiperhitungkan adalah : spindel106 x 20 21,20100 Seperti telah diterangkan dimuka bahwa :Agar mendapatkan bahan yangkeluar dari rol depan TPI = D Ne1mempunyai nomor Ne1 = 21,20 Produksi per spindel per menitmaka nilai regangan pada mesn adalah :tersebut harus dinaikkan, yangberarti bahwa regangan KPS per menitdibesarkan atau nomor rovingdipertinggi. D Ne1

262 Nsp . inch 400 tiap frame, nomor benang D Ne1 yang akan dibuat adalah Ne1 dan efisiensi mesin = 80%,Keterangan : maka produksi mesin RingKPS = Kecepatan putaran Spinning per menit adalah : spindel 80 . 400 . Nsp . inch 100 D Ne1Bila satu Mesin Ring Spinningmempunyai jumlah mata pintal =Produksi mesin per jam adalah : 80 .60.400. N sp . inch 100 D Ne1 80 .60.400. N sp . 1 yards 100 D Ne1 36= 80 .60.400. N sp . 1 . 1 hanks 100 D Ne1 36 840 80 .60.400. N sp . 1 . 1 . 1 lbs 100 D Ne1 36 840 Ne1 80 . 60 . 400 . N sp . 1 . 1 . 1 . 453 ,6 gr 100 D Ne 1 36 840 Ne 1 80 . 60 . 400 . N sp . 1 . 1 . 1 . 453 ,6 kg 100 D Ne 1 36 840 Ne 1 1000Contoh perhitungan produksi Spinning dapat dilakukanbila mesin Ring Spinning sebagai berikut :mempunyai data sebagai Dari susunan roda gigi mesinberikut : Ring Spinning dapat dihitung- RPM Motor = 1400 putaran spindel per menit.- Nomor benang yang dibuat A D.Tin Rol = Ne1 20 N sp RPM Motor .- Kapas Amerika jenis pendek D B D.Spindle = 4,25 1400 . 20 . 250- Efisiensi mesin = 90 % 32 25Maka untuk menghitung = 8750 putaran/menitproduksi teoritis mesin Ring TPI = D Ne1

263 = 4,25 . 20 = N sp 8750 . inch TPI 4,25 . 20Produksi per spindel per menitProduksi per jam per mesin= Efisiensi x jumlah spindle / me sin x N sp . 60 . 453,6 kg 11 1000 D Ne1 . 36 . 840 . Ne1= 90 . 400 . 8750 . 20 . 1 . 1 . 1 . 453,6 kg 100 4,25 . 20 36 840 20 1000= 8,7 kgProduksi per jam per spindel= 8,7 kg 400= 0,02 kg= 20 gram

264x Produksi Nyata pencatatan besarnya produksi untuk tiap-tiap shift dan dapatUntuk menghitung produksi dilihat pada catatan produksi dalam satu minggu untuk tiapnyata dari mesin Ring Spinning mesin. Sebagai misal, diambil datadapat dilakukan dengan realisasi produksi mesin Ring Spinning untuk minggu ke-35menghitung atau menimbang untuk suatu tahun produksi sebagai berikut :jumlah benang yang dihasilkan.Penghitungan dapat dilakukanpada setiap kali doffing ataudalam satu periode waktutertentu. Dalam pabrikpemintalan biasanya diadakan- Jumlah Produksi = 4.889,85 kg- ketentuan jumlah jam kerja = 982,50 jam- Jumlah jam mesin berhenti = 321,71 jam Jumlah jam mesin berproduksi = 660,79 jamRealiasasi produksi/jam/mesin = 4.889,85 kg 7,4 kg 660,79Kalau jumlah spindel per mesin keperluan doffing dan terjadi= 400, maka produksi/spl/jam gangguan-gangguan selama= 7,4 x 100 gram produksi. Dengan berhentinya 400 mesin, maka produksi akan 7400 berkurang dan ini akan= 18,50 gram mengurangi efisiensi produksi.400 Untuk mendapatan efisiensi produksi mesin Ring Spinning,x Efisiensi diambil data perhitungan produksi teoritis danSeperti halnya pada mesin- perhitungan produksi nyata.mesin sebelum Ring Spinningmaka untuk menghitung Produksi teoritis/jam/spindel = 20 gramefisiensi produksi mesin Ring Produksi teoritis/jam/spindel = 18,5 gramSpinning dilakukan denganmembandingkan antaraproduksi teoritis denganproduksi nyata. Mesin kadang- Jadi efisiensi produksi mesin Ring Spinning adalah :kadang berhenti karena untuk

26518,5 x 100 % 92,5% annya maupun tegangannya, 20 sehingga sering diperoleh hasil gintiran yang kurang rata. Untuk5.20 Proses di Mesin Ring mesin yang tidak dilengkapi Twister dengan stop motion, pada setiap pengantar benang single,Yang dimaksud dengan kemungkinan besar terjadi salah gintir, umpamanya karenapenggintiran benang ialah beberapa helai benang putus yang masih terus digintir.proses merangkap beberapahelai benang, yang kemudian - Cara tidak langsungsekaligus diberi puntiran (twist)yang tertentu untuk untuk setiap Beberapa helai benang singlepanjang tertentu. Hasil dari dirangkap dulu pada mesinproses ini disebut benang gintir rangkap. Keuntungan dari cara(plied yarn). Ada dua cara ini yaitu antara lain :proses penangkapan, yaitu : - tegangan tiap-tiap benang- Perangkapan langsung terkontroldilaku kan diatas mesin - tiap-tiap bobin telah terisigintir benang rangkap, sehinggaPada cara ini setiap kelosan pada waktu diprosesbenang single diletakkan padarak bobin diatas mesin. (ditarik) pada mesin gintir,Beberapa helai benang singleditarik bersama-sama melalui kemungkinan benang putusrol pengantar, ke delivery roll,terus digintir dan digulung pada kecil.bobin spindel dari mesin gintir.Keuntungan cara ini ialah - kemungkinan akanbahwa prosesnya pendek, tidakmemerlukan mesin perangkap. terjadinya salah gintirKekurangannya ialah : tiap helaibenang sukar dikontrol keada (penggintiran tunggal) kecil. - efisiensi produksi dapat ditingkatkan, begitu pula dengan mutu benang gintir yang dihasilkan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook