Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 01. Ilmu Penyakit Dalam

Bab 01. Ilmu Penyakit Dalam

Published by haryahutamas, 2016-07-22 19:27:35

Description: Bab 01. Ilmu Penyakit Dalam

Search

Read the Text Version

BAB Illmu Penyakit Dalam 15

16 Ask The Master UKDI PENYAKIT INFEKSI TROPISNa m a Etiologi Manifestasi klinik Jenis Diagnosis Tera piP ryul\I Cacinc: Necator - Pruritus kulit Tidak memiliki Pemeriksaan laboratorium: Umum: Pemberian nutrisi yang ba ik,Tambang americanus, (ground itch) jenis - Ditemukannya telur cacing Suplemen Fe(ankilostomiasis, Ancylostoma Spesifik:nekatoric1s1s, duodena le 15 - Dermatitis, tambang dalam tinja, sputum 1. Albendazo17 dosis tunggal 400 mgunseriasis1 makulopapula, - Anemia hipokrom mikrositik 2. Mebendazol 7100 mg, 2 kali/hari vesikel - Eosinofilia 15 selama 3 hari - Batuk darah 3. Tetrakloretilen 7 0, 12 mLJkg BB - Kembung, flatus, dalam perut kosong maksimal 5 ml diare - Anemia 15 + 30 g Mgso.~nrongyloid1a! s Strongyloides - Batuk (ronki Tidak memiliki - Larva cacing pada 4. Befanium hidroksinaftat 7 5 g stercoralis dan kering) jen is tinja /sputum dengan metode 2 kali/hari selama 3 hari S. ful/eborni 25 pelat agar - Nyeri epigastrium 5. Pi rantel pamoat 7 10 mg/kg BB/ hari - Anoreksia, mual, - Pemeriksaan serologik: EIA8 6. Heksilresorsinol 7 1 g setelah muntah pasien dipuasakan + 30 g Mg504, - Meteorismus - Diare diselingi diulang 3 jam kemudian4 konstipasi - Obat pertama: - Malaise Tiabendazole ~ 25 mg/kg BB 2 ka li/ - Urtikaria/ hari set elah maka n, selama 2-3 hari - Obat alternatif: dermatitis, gatal25 1. Albendazole: 2 x 400 mg selama 3- 7 hari, diulang 1 minggu 2. lvermectin : 200 mg/kgBB 3. cambendazole: 3 x 500 mg I hari selama 14 hari 9

llmu Penyakit Dalam 17A'>~ar Ascaris - Batuk, batuk Tidak memiliki Pemeriksaan laboratorium: 1. Piperazin lumbricoides \" darah, pneumo- jenis - Ditemukan eosinofilia pada fase a. BB 0-15 kg --+ 1 g sekali sehariF11lnas1s nitis ascaris (lihat lam- selama 2 hari Wucheria piran siklus pulmonal b. BB 15-25 kg --+ 2 g sekali sehari bancrofti atau - Sindrom Loeffler hidupnya) - Adanya telur cacing pada selama 2 hari Brugia malayi1s (demam, sesak c. BB 25-50 kg -7 3 g sekali sehari napas, eosinofilia, tinja 15 selama 2 hari terlihat infiltrat d. BB > 50 kg -7 31/2 g sekali sehari pada foto rontgen selama 2 hari toraks 2. Heksilresorsinol --+ 1 g setelah - Mual, napsu makan, diare/ pasien dipuasakan + 30 g MgS04, konstipasi diulang 3 jam kemudian - Gejala alergik 3. Pirantel pamoat --+ 10 mg/kg BB, (urtikaria, gatal- gatal maksimal 1 g 4. Levamisol --+ 150 mg 5. Albendazol--+ 400 mg 6. Mebendazol--+ 100 mg, 2 kali/hari selama 3 hari 4 - Demam, sakit Tidak memiliki - Pemeriksaan parasit Pengobatan infeksi: kepala, muntah- jenis - Pemeriksaan darah tepi - Dietilcarbamazine (DEC) -7 muntah, napsu (lihat lampiran makan ..J.,, lesu siklus (leukositosis dengan eosinofilia 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari hidupnya) 10-30%) (WHO). - Peradangan - Pemeriksaan serologi (antigen Pengobatan penyakit: (limfangitis, W.bancroftt) - Operasi (limfangioplasti, prosedur limfadenitis, - Pencitraan limfoskintigrafi jembatan limfe, transposisi flap funikulitis, (abnormalitas sistem limfatik) omentum, eksisi radikal dan graft epididimitis dan - USG Doppler skrotum pria dan kulit, anastomosis pembuluh limfe orkitis) payudara wanita (cacing tepi ke dalam, bedah mikrolim- dewasa yang bergerak aktif) fatik) 25 - Obstruksi (varises - Pemeriksaan darah terbaik hanya saluran limfe) 25 dilakukan pada malam hari 25

18 Ask The Master UKDI_) 111stosom1as 5. mansoni, - Masa tunas - Schistosomi- - Telur dalam sedimen tinja dan 1. Prazikuantel -7 2 x 20 mg/ 5. hematobium, biologis: asis vesikalis urine ( 5. hematobium) jam kgBB/hari (5. hematobium dan 5. japonicum 25 urtikaria/edema 09.00-14.00 5. mansoni), 3 x per hari angioneurotik, - Schistoso- (5. japonicum) Ancylostoma hemoptisis miasis intes- - Uji serologis ( 6-8 minggu dari braziliense, tinalis 25 paparan): 2. Oxamniquine -7 5. mansoni Ancylostoma - Stadium akut a. Enzyme linked immune 12-15 mg/kg/hari caninum2 (4-6 minggu (lihat lampiran sorbent assay ( ELISA) setelah terinfeksi): siklus hidup- b. Radioimmunoassay (RIA) - Tindakan bedah untuk polip, demam, keringat nya) c. Indirect immunofluorescence splenektomi 25 banyak, meng- test (IFAT) gigil, batuk, limfa- d. Gel precipitation techniques denopati generali- (GPT) sata, hepatosple- e. Indirect haemagglutination nomegali. test (IHA) f. Latex agglutination test (LAT) - Stadium kronik g. Circumoval precipitin test (6 bulan sampai (COPT) beberapa tahun): h. Cercarienhullen reactions (CHR) diare, nyeri perut, i. Complement fixation test (CFT) BAB berdarah, j. Tes Western Blot disuria, k. Fascon assay screening test proteinuria 25 (FAST) I. lmmunoblot m. Kolonoskopi/esofagoskopi, EKG ~ S. mansoni dan S. japonicum 25 - Pruritus Tidak memiliki - Anamnesis (riwayat bepergian) Umum: terapi sistemik (oral), agen - Erupsi 18 jenis - Pengambilan darah tepi ~ Antihelmentik, terapi topikal 1. Oral eosinofilia - X-ray dada ~ infiltrat ke a. Tiabendazol oral: 50 mg/ kgBB/hari selama 2 hari paru 27 b. Albendazole 400 mg selama 3 hari

llmu Penyakit Dalam 19 2. Topikal a. Semprotan kloretil pada lesi sampai beku/liquid nitrogen, Triclor Acetyl Acid (TCAA) 40%, ethyl chloride spray, carbon dioxide 60- 70%. b. Benadryl atau krim antigatal (m isalnya lotion kalamin Cortizone). 19·27sn1a~ Genus Taenia' ' - Proglotid dalam - Taenia - Pengeluaran proglotid secara 1. Prazikuantel (Biltricide, cesol) ---+ saginata aktif dari feses ---+ T. saginata tinja + 10 mg/kgBB + MgS04 2 jam - Taenia - Telur di tinja dengan hapusan - Rasa tidak enak saginata perianal menggunakan kemudian pada lambung asiatica cellophane tape 2 . Niclosamide (Nicloside, Yomesan - Mual - Taenia - Pemeriksaan skoleks setelah (Bayer) ---+ 2 g/kali pada pagi hari - Badan lemah, solium 25 pengobatan saat perut kosong (dikunyah) 3. Albendazol (Albenza) ---+ 400 mg BB menurun dan (lihat lampiran - Proglotid gravid dengan peroral 2 kali/hari selama 8-30 hari napsu makan siklus pengecatan camin/teknik 4. Mebendazol ---+ 600-1200 mg/hari menu run hidupnya) /actophenol 25 selama 3-5 hari 2s - Sakit kepala, pusing, T. saginata T. solium - Konstipasi, diare, pruritus ani Skoleks Tan pa Dengan - Eosinofilia 25 rostellum rost el lum Proglotid Percabangan Percabangan gravid lateral uterus lateral uterus >16 <12 Proglotid - Ovarium - Ovarium matur dengan dengan 2 lobus 2 lobus - Sfingter- + 1 lobus vagina( + ) tambahan - Sfingter vagina(-)

20 Ask The Master UKDI -. Penyakit Akibat lnfeksi Virus 0 Jen is/Grade DiagnosisNama Etiologi Manifestasi klinik TerapiIr luenza Virus influenza - Demam >38°C, Influenza - lsolasi virus (hari pertama sakit) -? Oseltamivir 2 x 75 mg/hari selama (orthomyxo- menggigil A, B, C 25 usap tenggorokan, usap hidung 5 hari 25 virus)2 5 - Sakit kepala, sakit - Serologis -? uji fiksasi komplemen/ otot inhibisi hemaglutinasi (peningkatan titer sebanyak 4 kali) - Batuk, pilek - Sakit tenggorokan, - Antibodi fluoresen -? tipe A25 suara serak 25Av, n lnflu nP Virus influenza - Batuk, pilek, Tidak memiliki - Kultur dan identifikasi virus HSN1 Umum: tirah baring, imun, (orthomyxo- demam >38°C jenis pengobatan antiviral, perawatan virus) t ipe A - Uji Real Time Nested PCR untuk respirasi, antiinflamasi, (HSN1) 25 - Sefalgia, nyeri imunomodulators. 25 tenggorokan, HSN1 mialgia, malaise - Uji serologi : • Antiviral ~ 48 jam pertama: 1. lmunofluorescence (IFA) test: - Diare, konjung- a. Penghambat M2 (Amantadin, tivitis, pneumo- antigen + menggunakan Ab rimantidin -? 2 kali/hari nia, ARDS 100 mg atau 5 mg/kg BB monoklonal influenza A HSN1 selama 3-5 hari) - Leukopenia, 2. Uji netralisasi : titer Ab 4 x limfopenia, 3. Uji penapisan : b. Penghambat neuramidase trombositopenia, (WHO) (zanamivir, a. Rapid test-? deteksi influenza A oseltamivir -? 2 x 75 mg t ureum dan b. HI test darah kuda untuk selama 1 minggu) 11 kreatinin 25 deteksi HSN1 Menurut Depkes RI : c. Enzyme Immunoassay (ELISA) -? a. Suspek -? Oseltamivir deteksi HSN 1 2 x 75 mg I hari, simtomatik - Hematologi ( leukopeni, dan antibiotik limfositopeni, trombositopeni) b. Probable: Oseltamivir 2 x 75 mg/ - Kimia ( ..J., albumin, t SGOT/SGPT, hari selama 5 hari, steroid, ureum dan kreatinin, t kreatin antibiotik spektrum luas 4 kinase) - Radiologi -? foto toraks PA dan lateral 25

llmu Penyakit Dalam 21 mps Paramyxoviru s 17 1. Pada tahap awal Tidak memiliki - Anamnesis ( kontak dengan - Tirah baringII k I CMV (1-2 hari): demam jenis penderita Mumps 2-3 minggu - Diet makanan cair dan lunak 38,5 - 40 °C, sakit sebelumnya . - Antipiretik dan analgesik kepala, nyeri otot, anoreksia, kaku - Pemeriksaan Laboratorium (parasetamol) rahang (leukopenia, limfositosis relatif, - Kortikosteroid selama 2. Pembengkakan t kadar amilase 1 minggu 2-4 hari dan 20 ml konvalesen kelenjar parotis gammaglobulin ---+ mencegah tiga hari kemudian kemudian dan normal dalam orkitis.17 2 minggu) 3. Pembengkakan - Pemeriksaan serum darah7 kelenjar Complement fixation antibodies submandibula, (CF), Hemaglutination inhibitor sublingual 4 antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT) Cytomegalo- Gejala umum: Tidak memiliki lsolasi virus dari urine, darah, a. Ganciclovir (DHPG - dihydroxy viru s 17 - Malaise, demam, jenis saliva atau sputum atau bahan 2 propoxy methyl guanin) 7 biopsi 17 menghambat sintesis DNA sakit tenggorokan, Dosis intravena: 5 - 7,5 mg per anoreksia, sakit kg berat badan perut dengan Dosis oral : untuk dewasa : edema faring 3 x 1 g atau 6 x 500 mg . Pada neonatus - Hepatospleno- b. Foscarnet (Fosfonoformate) megali, ikterus, Dosis intravena: 60 - 90 mg/kg purpura, BB/hari mikrosefali, kalsifikasi serebral c. lmunoglobulin yang mengandung dan korioretinitis titer antibodi anti CMV yang Kelainan kongenital: tinggi Clubfoot, tuli, strabismus, lengkung d. Valasiklovir terapi profilaksis26 palatum yang tinggi 11

22 Ask The Master UKDI Virus dengue Demam akut >40°( DHF I - Anamnesis: riwayat keluarga - Umum: tirah baring, diet yang dibawa selama 2-7 hari, nyeri DHF II - Darah : makanan lunak, medikamentosa nyamuk Aedes otot dan sendi, DHF Ill bersifat simtomatis (antipiretik aegypti dan - Anoreksia, malaise DHF IV25 1. Leukosit: hari ke 3 limfositosis golongan asetaminofen, eukinin Aedes - Nyeri punggung, relative (>45% dari total atau dipiron), antibiotik bila a!bopictus 17 leukosit) dan limfosit plasma infeksi sekunder 6•15 tulang, sendi biru > 15% total leukosit pada Virus HIV ~ DHF 1 7 gejala di fase syok - Kasus Sindrom Syok Dengue: (Human a. Cai ran kristaloid 10-20 ml/kg BB, lmmunodefi- atas + uji 2. Trombositopenia hari 3-8 ciency Virus) 4 (< 100.000/uL) bila renjatan teratasi bendung positif (Tekanan sistolik 100 mmHg dan ~ DHF II 7 gejala di 3. Hematokrit t 20% pada hari nadi 100 kali I menit) dikurangi atas + per- ke 3 jadi 7 ml/kgBB/jam dan 4. lgM terdeteksi hari ke 3-5 darahan spon- 5. lgG terdeteksi pada hari ke 14 dikurangi sampai 3 ml/kgBB/jam . tan (purpura, Bila renjatan tidak teratasi, cairan ptekiae, hema- (infeksi primer), hari ke 2 kristaloid menjadi 20-30 ml/kgBB temesis, ekimo- (infeksi sekunder) b. Oksigen 2- 4 liter/menit sis, melena, - Radiologik 7 posisi lateral c. NaCl/ringer laktat bila renjatan epistaksis) dekubitus kanan, ada efusi teratasi 6 ~ DHF Ill 7gejala di pleura 15 (lihat lampiran) atas + kega- galan sirkulasi ~ DHF IV 7 syok berat + tekanan darah dan nadi tidak terukur 11HI AIDS lnfeksi oportunistik: Tida k Pemeriksaan terhadap antibodi A. Terapi antiretroviral (ARV) - Sitomegalovirus memili ki - Nucleoside reverse transcriptase jenis HIV: (CMV) selain hati, inh ibito r limpa, kelenjar getah - Teknik ELISA a. Stavudin : bening - Retinitis (penurunan - Dot-blot immunobinding assay > 60 kg : 2 x 40 mg fung si pengli hat an) < 60 kg : 2 x 30 mg - RIPA (Radio-immuno-precipitation- assay) -

llmu Penyakit Dalam 23Menga lami - Ensefalopati HIV Deteksi virus HIV: b. Lamivudin:kerusakan - Herpes simpleks, - lsolasi dan biakan virus 2 x 150 mgsistem - Deteksi antigen < 50 kg : 2 mg/kg, 2 kali/harikekebalan, yaitu ulkus kronik, - Deteksi materi genetik dalamLimfosit T4 bronkitis, pneu- c. Zidovudin :sehingga sensitif monitis, esofagitis darah pasien 17 2 x 300 mg atau 2 x 250 mgterhadap infeksi - lsosporiasis, dengan Menemukan HIV/virus AIDS dalam diare kronik (lebih biakan leukosit. d. Didanosin: dari 1 bulan) >60 kg : 2 x 200 mg atau - Kandidiasis paru, 1x400 mg esofagus <60 kg : 2 x 125 mg, atau - Leukoensefalopati 1 x 250 mg multifokal progresif - Limfoma Burkit, - Nucleotide reverse transcriptase Limfoma imuno- inhibitor blastik, Limfoma primer pada otak - Non-nucleoside reverse - Mikobakterium transcriptase inhibitor tuberkulosis a. Nevirapin: - Pneumonia 1 x 200 mg selama 14 ha ri Pneumocystis carinii, dilanjutkan 2 x 200 mg pneumonia rekuren b. Efavirenz: 1 x 600 mg di malam - Sarkoma Kaposi hari - Septikemia Sal- monella rekuren - Inhibitor protease - Toksoplasmosis Nelvinafir: 2 x 1250 mg 25 - Wasting syndrome25 B. Terapi penyakit penyerta C. Terapi suportif -7 makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih baik, dukungan psikososial, dukungan agama, tidur yang cukup, menjaga kebersihan 4

24 Ask The Master UKDIunqunya Virus - Demam tinggi Tidak memiliki - Pemeriksaan titer antibodi -7 - Tirah baring, minum banyak air Chikungunya 11 >40°C selama jenis peningkatan 4 kali lipat - Analgetika (Parasetamol) 17 2-5 hari, menggigil - lsolasi vi rus - Sakit kepala, - Deteksi virus dengan PCR 17 punggung, sendi - Mual, muntah - Nyeri mata, tim- bulnya rash/ruam kulit selama 2-3 hari 17 Plasmodium - DIDERITA (Dingin - Plasmodium - Anamnesis (tempat tinggal - Pemberian golongan Artemisinin, - Plasmodium menggigil, DEmam vivax -7 endemik malaria, riwayat pengobatan ACT (Artemisinin base 40°, berkeRlngat, malaria bepergian ke daerah malaria) Combination Therapy) vivax, lkTerus, Anemia) 15 tertiana - Plasmodium - Pemeriksaan tetes darah - Obat non-ACT - Plasmodium (adanya parasit malaria) Klorokuin Difosfat/Sulfat 25mg basa/kg falciparum, falciparum - Plasmodium -7 malaria - Tes antigen P-F test BB, Sulfadoksin-Pirimetamin (SP), Kina tropika - Tes Serologi Sulfat 3 x 10 mg BB selama 7 hari 15,25 malariae, - Pemeriksaan PCR WHO: - Plasmodium - Plasmodium 1. 80 mg Arthemether dan 480 mg malariae (polymerase chain reaction) lumefantrine / 2x pada saat ovate 15 - Ditemukan cincin ditegakkan diagnosis awal, kemudian - Plasmodium diikuti pada jam ke 8, 24, dan 48 ovale 25 plasmodium 15.2 5 2. Artesunat dan Meflokuin Dosis : 4 mg/kgBB/hari artesunat dan 25 mg/kgBB/hari, diberikan 15 mg/kgBB pada hari kedua, dan 10 mg/kgBB pada hari ketiga 30

llmu Penyakit Dalam 25Amebiasis Entamoeba - Karier -7 tidak - Karier - Pemeriksaan tinja -7 sedikit Menurut Kepmenkes No . 41 tahun 2007 histolytica 25 ada gejala klinis - Amebiasis untuk kemoprofilaksis leukosit, trofozoit + 1. Doksisiklin ---+ 100 mg dimulai 1-2 hari - Amebiasis intes- intestinal tinal ringan-7 ringan - Endoskopi sebelum berada di daerah endemik, nyeri perut ringan, - Amebiasis - USG -7 membedakan dilanjutkan hingga 4 minggu diare ringan intestinal meninggalkan daerah endemik. (4-5 kali/hari, sedang dengan neoplasma 2. Malarone mengandung otovaquone tinja berbau - Disentri - Foto kolon dengan barium busuk) Ameba 250 mg + proguanil 100 mg ---+ dosis Berat enema - Amebiasis intes- - Disentri - Pemeriksaan uji serologik: 1 kali sehari dilanjutkan selama 1 minggu tinal sedang -7 Ameba setelah meninggalkan daerah endemik. tinja disertai Kronik 25 a. Enzyme linked immune 3. Klorokuin ---+300 mg per minggu pada lendir dan darah, sorbent assay (ELISA) hari yang sama setiap minggu , dimulai demam, malaise 1-2 minggu sebelum berada di daerah b. Indirect immunofluore- endemik, dilanjutkan hingga 4 minggu scence test (!FAT) meninggalkan daerah endemik. c. Gel precipitation A. Karier -7 obat amebisid luminal: techniques (GPT) 1. lodoquinol -7 3 x 650 mg sehari selama 20 hari d. Latex agglutination test 2. Paromomycin -7 3 x 500 mg sehari (LAT) 25 selama 10 hari 3. Diloksanit furoat -7 3 x 500 mg sehari selama 10 hari 4 . Diyodohidroksilin -7 3 x 600 mg sehari selama 10 hari B. Disentri ameba ringan-sedang: Metronidazole 750 mg per oral/ intravena 3 kali /hari selama 5-1 0 kali + amebisid lumina l, seperti : a. Tinidazol -7 2 g/hari selama 2-3 hari b. Ornidazol -7 2 g/hari selama 3 hari

26 Ask The Master UKDI - Disentri ameba C. Disentri ameba berat berat 7 diare disertai darah Obat amebisid + transfusi darah + (15 kali/hari), demam transfusi cairan elektrolit 40°C- 40,5°C, Emetin 7 1 mg/kgBB/hari selama 3-5 hari mual, anemia D. Disentri ameba kronik a. Metronidazole 750 mg per oral/ - Disentri Ameba Kronik 7 intravena 3 kali /hari selama 5-10 kali serangan ringan, neurastenia 25 + emetinm n11 Leishmania : • Leishmaniasis -I • Leishmaniasis viseral: b. Klorokindifosfat-7 1 g/hari selama - Leishmania viseral: 1 -7 1. Menemukan parasit 1-2 hari, a. Demam ll)en- dalam sediaan darah donovani jadi intermitten leishmani- langsung, biopsi hati, c. Pungsi abses apabila diameter >5 cm 25 - Leishmania b. Splenomegali, asis viseral limpa, kelenjar limfe dan limfadenopati atau kala pungsi sumsum tulang • Leishmaniasis viseral: tropica c. Anemia dan azar 2. Pembiakan dalam 1. Natrium antimonium glukonat, - Leishmania leukopenia -' medium NNN etilstibamin, diamidin, pentamidin, d. Disentri 3. lnokulasi bahan pada amfoterisin B dan stilbamidin braziliensis2 e. Anoreksia dan 7 binatang percobaan 2. Tirah baring dan makanan yang kakeksia leishmani- 4. Reaksi imunologik mengandung kadar protein tinggi f . Dengan infeksi asis kulit a. Uji aglutinasi dan vitamin sekunder 7 atau oriental langsung (Direct 3. Transfusi darah bila anemia berat kankrum oris sore Agglutination Test) dan perdarahan mukosa dan noma b. ELISA 7 mendeteksi -I antigen • Leishmaniasis kulit • Leishmaniasis c. Western blot 7 1. Salep yang mengandung kulit: r ,, mendeteksi antigen paromom1s. 1.n a. Hiperplasia sel d. Polymerase Chain 2. Alopurinol RE di porte 7 leishma- Reaction 3. Luka multipel 7 neostibosan d'entree niasis muko- kutis atau • Leishmaniasis mukokutis: Espundia 2 1. Terapi IV dengan etilstibamin 2. Natrium antimonium tartrat dan stibofen 3. Amfoterisin B 4. Antibiotik 7 infeksi sekunder 2.2a

llmu Penyakit Dalam 27 b. Makula, • Leishmaniasis mukokutis papula, ulkus dan tropika: 7 parut yang 1. Menemukan parasit kecil dalam sediaan apus/ s.ediaan biopsi dari tepi c. Ditambah ulkus infeksi 2 . Pembiakan dalam sekunder medium NNN 3. Reaksi imunologik 2sToxop/asma - lnfeksi akut pada Tidak memiliki - Biopsi otak atau sumsum - Piremetamin 7 teratogenikgondii 3 pasien imuno- jenis tulang 7 adanya takizoit kompeten: toksoplasma Dosis: 50 - 75 mg I hari untuk dewasa Demam, malaise, selama 3 hari, dikurangi menjadi keringat malam, - Tes serologi: 25 mg/hari. nyeri otot, sakit a. Tes warna Sabin tenggorokan, Feldman dan tes Kombinasi dengan asam folinik 7 eritema makulo- hemaglutinasi tidak untuk mencegah trombositopenia dan papular, hepato- langsung ( IHA) untuk leukopenia. Dosis: 2-4 mg/hari megali, spleno- deteksi antibodi lgG megali, korioreti- b. Tes anti fluoresen tidak Kombinasi dengan sulfonamide 7 nitis unilateral langsung ( IFA) dan tes 50- 100 mg/kgBB/hari selama beberapa ELISA untuk deteksi minggu atau bulan . - lnfeksi akut pada antibodi lgG dan lgM - Spiramisin 7 profilaktik pasien Dosis: 100 mg/kgBB/hari selama imunokom- - CT Scan otak 7 gambaran 30-45 hari promaise: cincin multipel pada ganglia - Klindamisin 7 bukan untuk bayi dan Ensefalitis, basal dan corticomedullary wanita hamil. meningoensefa- junction Dosis: 450 mg 3 kali/ha ri 25 litis, miokarditis, pneumonitis - MRI - Polymerase Chain Reaction (PCR) 1

28 Ask The Master UKDI - lnfeksi 1. Bila lgG + dan lgM - Wanita hamil terinfeksi sebelum kongenital: 2. Bila lgG + dan lgM + kehamilan, ada risiko terinfeksi pada Strabismus, janin dan perlu pengobatan . korioretinitis, 3. Bila lgG dan lgM - ensefalitis, Uji ulang tiga minggu kemudian, bila titer mikrosefalus, tidak naik, berarti infeksi terjadi sebelum hidrosefalus, kehamilan, ada risiko untuk janin dan retardasi psiko- perlu dilakukan pengobatan. motor, kejang, anemia, ikterus, Wanita tersebut masih memungkinkan hipotermia, mendapat infeksi dan sebaiknya diulang trombositopenia, setiap 4- 6 minggu sekali untuk diare, pneumo- mendeteksi serokonversi nitis, kalsifikasi serebral 25 - Tinidazol -7 dosis tunggal 2 g pada orang dewasa atauGiardiasis Giardia - Mual yang Tidak memiliki 1. Pemeriksaan laboratorium 30- 35 mg/kg pada anak intestinalis hilang -t i m b u l jenis terhadap tinja segar-7 (Giardia /amblia, ditemukan trofozoit dan - Metronidazol -7 Giardia - Bersendawa kista Dosis dewasa: 3 x 250 mg sehari selama duodena/is). 25 - Pengeluaran gas 7 hari 2. Enterotest atau duodena- Dosis anak: 3 x 2 mg/kg selama 7 hari yang meningkat jejunal junction -7 parasit (flatulensi) - Kuinakrin per oral (melalui mulut) -7 - Rasa tidak enak di 3. Pemeriksaan antigen menimbulkan gangguan saluran perut G.lamblia 25 pencernaan - Tinja yang sangat banyak dan Dosis dewasa: 3 x 100 mg I hari berbau busuk Dosis anak: 3 x 2 mg/kg selama 7 hari - Diare. 25 Kuinakrin + paramomisin -7 ibu hamil

llmu Penyakit Dalam 29 • Furazolidon -7 bentuk sirup Dosis dewasa: 4 x 100 mg I hari Dosis anak: 4 x 1,25 mg/kg selama 7 hari 25Tr1chomon1asis Trichomonas • Trichomonas a. Trichomonas a. Trichomonas tenax, a. Trichomonas tenax a. Trichomonas tenax tenax-7 di Trichomonas hominis 1_. Pemeriksaan langsung - Metronidazol dan nitromidazol tenax - lnfeksi saluran bagian mulut b. Trichomonas pernapasan sediaan basah (eksudat Trichomonas hominis b. Trichomonas dari rongga mulut atau hominis - Odinofagia dan hominis -7 di saluran pernapasan) - Metronidazol, furazolidon c. Trichomonas erosi esofagus 2. Kultur parasit usus besar 3. Teknik PCR b. Trichomonas vagina/is vaginalis25 - Empiema, infeksi bronkus c. Trichomonas b. Trichomonas vagina/is Prinsip: membersihkan mukosa vagina paru vagina/is 25 1. Adanya parasit - Metronidazol 2 x 500 mg I hari T. vagina/is dalam sekret • Trichomonas selama 5-7 hari atau dosis tunggal hominis vagina, uretra, prostat, 2 g. urine - Acidifying doushes - Dianggap 2. Pembiakan sekret vagina (2 sendok makan cuka putih per infeksi penyerta dalam medium yang liter air ) atau acidifying gels atau sesuai (in pouch system) foams 2 kali seminggu pada • Trichomonas a. Medium cair: vagina 25 vagina/is medium Diamond I - Deskuamasi sel medium epitel vagina thioglycolate b. Medium padat: - Leucorrhoea modified Columbia atau fluor albus agar 3. PCR-ELISA 25 - Colpitis macu- laris (strawberry cervix) dan eri- tema pada vagina dan vulva

30 Ask The Master UKDI - Vaginitis, pte- kiae, pruritus vagina/vulva - Disuria, dispa- reunia uretritis Pada pria ~ uretri- tis, prostatitis, prostat-vesikulitis, balanoprostatitis, epididimitis, dan infertilitas 25 ·por.ema - Fase awal (3-6 Tidak memiliki - Pemeriksaan mikroskopik - Penisilin :pertEn• '-' bulan): muncul jenis langsung FA dari eksudat a. > 10 tahun injeksi dosis tunggal papula, jaringan lesi primer/sekunder. benzatin penisilin G (Bisilin) lunak seperti tumor 1,2 juta unit IM (granuloma setelah - Tes serologis nontrepa- b. < 10 tahun 0,6 juta unit Iuka sembuh) di nomal: VDRL (Venereal muka, lengan, Disease Research Labora- - Untuk yang alergi penisilin, diberikan tungkai . Nyeri tory), RPR (Rapid Plasma eritromisin, tetrasiklin, doksisiklin29 tulang, lesi tulang Reagen) reaktif di stadium awal penyakit menjadi non - Fase lanjut reaktif beberapa tahun (5 tahun): kemudian . hiperkeratosis plantar, hidung, Tes serologis trepanoma : tulang, palmar29 FTA-ABS (Fluorescent Trepa- nomal Antibody - Absorbed), MHA-TP (Microhemagglu- tination assay for antibody to T. pallidum) biasanya tetap reaktif seumur hidup29

llmu Penyakit Dalam 31 Leptospira Demam > 39°, meng- Tidak memiliki Anamnesis (pekerjaan, Antibiotik (penisilin G 1,5 juta unit setiap interrogans gig il, sakit kepala, jenis demam, sakit kepala frontal) 6 jam selama 5-7 hari, streptomisin, - L. icterohae- meningismus, Pemeriksaan fisik (demam, tetrasiklin kloramfenikol, eritromisin, anoreksia, mialgia, bradikardi, hepatomegali, siprofloksasin) 23 morhagiae ~ perdarahan pada nyeri tekan otot, ruam pada tikus konjungtiva, mual, kulit, dan lain-lain) - L. canicola ~ muntah, nyeri Pemeriksaan Laboratorium anjing abdomen, ikterus, - Darah (leukositosis, neutro- - L. Pomona ~ hepatomegali, ruam sapi dan kul it , fotofobia is filia dan LED yang tinggi) babi 1' - Urine (proteinuria, leukosi- toria, sed imen sel torak) 23Nama Etiologi Tera pi Belum diketahui - Plak putih pada 1. Myringo- - Pada pemeriksaan otoskopi - Rekonstruksi osikular pasti 1' membran timpani sclerosis 7 gambaran semisirkular atau a. Stapedektomi mengena i seperti sepatu kuda yang b. Reseksi osikular total 12 - Gangguan membran berwarna putih pada pendengaran - timpani membran timpani tuli konduktif 12 2. lntratym- - Audiometri, dapat panic menentukan derajat tympano- dan tipe gangguan sclerosis 7 pendengaran mengenai telinga - Timpanometri tengah - CT Scan ~ menegakkan lain.12 diagnosis 12

32 Ask The Master UKDI eks1 Staphylococcus Folikulitis Tidak memiliki Folikulitis Superfisialis: Folikulitis Superfisialissuperfis1al au reu se-' Superfisialis jenis 1. Pemeriksaan kulit 1. Menjaga kebersihan umumhrmasuk - Rasa gatal dan 2 . Pemeriksaan bakteriologis 2. Makanan tinggi protein dan kalorifohkuht1s, 3. Antibiotik:h1drad niti rasa terbakar di dari sekret lesi (dengan<upu t1f daerah rambut pewarnaan gram) a. Eritromisin ( 3 x 250 mg selamak rbunk - Makula eritema- 7- 14 hari) tosa disertai papula Hidradenitis Supurativa atau pustula 1. Pemeriksaan kul it b. Penisilin ( 600.000- 1,5 juta IU - Pertumbuhan 2. Pemeriksaan darah dan uji intramuskular selama 7-14 hari) rambut tidak terganggu resistensi c. Topikal: Kemisetin 2 % 3. Biopsi kelenjar 22 Karbunkel: Umum: Karbunkel - Nyeri pada daerah a. Usaha untuk mengatasi faktor predisposisi seperti obesitas, DM, lesi, malaise hiperhidrosis - Lesi infiltrat kecil b. Menjaga kebersih an Iuka --+ nodul-nodul Khusus : eritematosa 1. Topikal: salep iktiol 10% kerucut--+ pecah 2. Lesi matang, diinsisi dan aspirasi, - Bintik putih pada tempat rambut drainase lalu dikompres keluar 3. Eritromisin 4 i< 250 mg selama 7- 14 - Bergerombol ha ri Hidradenitis 4 . Penisilin 600.000 IU selama Supurativa - Gatal dan nyeri 5- 10 hari - Timbul nodus Hidradenitis Supurativa Umum : Hilangkan predisposisi seperti: merah 1. Trauma pencabutan rambut ketiak - Abses multipel --+ 2. Penggunaan obat perontok rambut 3. Penggunaan deodoran sekret --+ sinus 4. Memaka i baju terlalu sempit dan fistel 22 5. Hiperhidrosis

llmu Penyakit Dalam 33 Khusus: 1. Antibiotik: a. Eritromisin 1- 2 g/hari selama 7-10 hari b. Sefalosporin 1-1,5 g/hari selama 7- 10 hari c. Penisilin 1,2-1,8 juta unit selama 7-14 hari d. Prednison 40-60 mg I hari e. Amoksilin 4 x 500 mg per hari 2. Topikal -7 KMn04 3. lnsisi dan drainase jika terbentuk abses 22nsteomielitis Staphylococcus, - Septikemia, Tidak memiliki 1. Foto polos -7 hilangnya - Oksasilin, nafsilin, cefazolin, atau Haemophilus seperti febris, jenis gambaran fasia, radiolusen, vankomisin dosis tinggi . influenzae dan malaise dan sekuester dan involukrum. salmonella 17 anoreksia. - Aminoglikosida, atau fluorokuino lon 2. Computed Tomography (CT) scan - Bedah (drainase dan mengeluarkan - Nyeri, bengkak, a. Fase akut: edema sumsum peningkatan CRP tulang, peningkatan tulang mati) 17 dan ESR periosteal b. Fase sub-akut: Abses Brodie - Demam ~ c. Fase kronis : nekrotik tulang, obstruksi dari sklerosis, kelainan tulang saluran sinus 17 dan resorpsi dengan bekas Iuka jaringan lunak di sekitarnya d.Magnetic Resonance Imaging (MRI)~ Perluasan jaringan lunak dari pus, abses paraoseus, nekrosis sentral dalam abses 3. Radionuklir 17

34 Ask The Master UKDI phylo occ. Staphylococcus - Suhu tubuh Tidak memiliki Foto toraks: terdapat infiltrat Sefalosporin G3 nonpseudomonalpn\"urnoni aureus14 >38,5°C jenis baru atau progresif, salah satu a. Sefepim -7 1-2 g setiap lobus berawan 8-12jam 1phylococ.c.o Staphylococcus - Sekret purulen b. Seftasidim -7 2 g setiapbactennem1a aureus 76 - Leukositosis 14 8jam c. Sefpirom -7 1 g setiap 8 jam Pewarnaan Gram dan kultur dahak yang dibatukkan, induksi Karbapenem sputum atau aspirasi sekret dari a. Meropenem -7 1 g setiap selang endotrakeal atau 8jam trakeostomi 14 b. lmipenem -7 500 mg setiap 6jam - Demam di atas Tidak memiliki - Kultur darah 38,3°C jenis - Analisis darah ~ pening- katan Aminoglikosida a. Gentamisin -7 7 mg/kgBB/hari - Panas dingin jumlah sel darah b. Tobramisin -7 7 mg/kgBB/hari - Rasa tidak enak putih 16 c. Amikasin -7 20 mg/kgBB/hari - Sakit perut - Mual dan muntah [3-laktam I penghambat [3-laktamase - Diare Piperasilin-tasobaktam -7 4,5 g setiap 6 jam Kuinolon antipseudomonal a. Levofloksasin 750 mg/hari b. Siprofloksasin -7 400 mg/8 jam Vankomisin 15 mg/kgBB/12 jam Linesolid -7 600 mg setiap 12 jam Teikoplanin -7 400 mg/hari 14·16 Sefalosporin G3 nonpseudomonal a. Sefepim ~ 1-2 g setiap 8-12 jam b. Seftasidim -7 2 g setiap 8jam c. Sefpirom -7 1 g setiap 8 jam

llmu Penyakit Dalam 35 - Kegelisahan Karbapenem - Sesak napas a. Meropenem -7 1 g setiap 8 jam - Kebingungan 16 b. lmipenem -7 500 mg setiap 6 jam-n.n.n.a- ~ a a ~ Aminoglikosida A lit:JHHT•• a. Gentamisin -7 7 mg/kgBB/hari - Kardiak: - Pada pemeriksaan fisik b.Tobramisin -7 7 mg/kgBB/hari - Murmur (bising) gangguan bunyi jantung atau c. Amikasin -7 20 mg/kgBB/hari Streptococcus f1 - Gagal jantung Tidak memiliki takikardia Uantung berdetak jenis > 100 kali/menit) di luar j3-laktam I penghambat j3-laktamase hemolitikus kongestif terjadinya demam grup A- - Perikarditis Piperasilin-tasobaktam -7 Non kardiak: - Pemeriksaan darah rutin 4,5 g setiap 6 jam - Poliartritis - ASTO Kuinolon antipseudomonal - Khorea Sydenham - CRP a. Levofloksasin 750 mg/hari - Kultu r ulasan tenggorokan b. Siprofloksasin -7 400 mg/8 jam ---+ kedutan di luar - Ekokardiografi 21 Vankomisin 15 mg/kgBB/12 jam kesadaran Linesolid -7600 mg setiap 12 jam - Eritema Teikoplanin -7400 mg/hari 16 marginatum Ill o' 1. Tirah baring dan mobilisasi (kembali ke aktivitas normal) secara bertahap 2. Pemberantasan terhadap kuman streptokokus dengan pemberian antibiotik penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan dapat diberikan antibiotik penisilin benzatin atau sulfadiazine

36 Ask The Master UKDI Nodul subkutan 3. Antiinflamasi (antiperadangan). - Nyeri perut, Antiperadangan seperti salisilat dapat dipakai pada demam epistaksis, demam reumatik tanpa karditis > 39 °(, (peradangan pada jantung) 21 - Tromboemboli - Anemia hemolitik kardiak - Aritmia atrium 21Nama Etiologi Manifestasi klinis Jen is Diagnosis Tera pi\"\"m•h luran Pseudomo nas, 1. Nyeri dan rasa Tidak 1. Urinalisis 1. Agen antibakterial Proteus , panas saat memiliki jenis a. Leukosuria: positif bila 2. Terapi lnfeksi Saluran Kemih (ISK) Klebsie lla, berkemih > 5 leukosit/lapang Escherichia Co li, pandang besar (LPB) pada usia lanjut dapat dibedakan Enterobacter, 2. Spasme pada area sedimen air kemih atas : Staphylococcu s kandung kemih b. Hematuria : positif bila a. Terapi antibiotika dosis tunggal dan suprapubis terdapat 5-1 0 eritrosit/LPB b.Terapi antibiotika konvensional : ,,epidemidi s, sedimen air kemih . 3 . Hematuria 5- 14 hari Enterococci 4 . Nyeri punggung, 2. Mikroskopis c. Terapi antibiotika jangka lama : 3. Biakan bakteri pangguldan 4. Hitung koloni : 100.000 koloni 4-6 minggu pinggang d .Terapi dosis rendah untuk supresi 5. Demam, per mililiter urine dari spesimen . 3. Su lfisoksazole (gastrisin), menggigil 5. Tes dipstick multistrip: trimetoprim/sulfametoksazol 6. Malaise, pusing (TMP/SMZ, baktrim, septra), 7. Mual dan a. WBC (tes esterase lekosit)7 4. Ampisilin atau amoksisilin muntah 17 piuria 5. Piridium, analgesik untuk mengurangi ketidaknyamanan b. Griess 7 pengurangan nitrat akibat infeksi . 2s urine normal menjadi nitrit). 6. Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) : uretritis akut

llmu Penyakit Dalam 37 7 . Urogram intravena (IVU), sistoskopi, pielografi (IVP), dan ultrasonografi -7 infeksi traktus urinarius, adanya batu, massa renal /abses, hiperplasia prostate, infeksi resisten . 17Demam tifoid Salmonella - Dalam minggu - Tifoid - Pemeriksaan rutin (leukopenia, - Bedrest dan dietDisentri bacilli typhi\" pertama: - Paratifoid 18 leukositosis, anemia ringan, - Pemberian antimikroba demam, nyeri trombositopenia, eosinofilia, Shigella kepala, pusing , SGOT dan SGPT meningkat) (kloramfenikol 4 x 500 mg I hari , - S. dysentriae nyeri otot, ano- Tiamfenikol 4 x 500 mg I hari , - S. flexneri reksia, mual, - Uji Widal naik sampai 4 kali - S. bondii muntah, obstipasi/ Ii pat kotrimoksazol, ampisilin dan - S. sonnei 25 diare, batuk dan amoksisilin, azitromizin) epistaksis. - Uji tip idot (mendeteksi - Kombinasi antimikroba antibodi lgM dan lgG) (kortikosteroid) - Dalam minggu - Pada wanita hamil (ampisilin, kedua: demam, - Uji lgM Dipstick amoksisilin dan ceftriakson) 25 bradikardi relatif , - Kultur darah ~ minggu ke 2 lidah tifoid (kotor - Kultur feses ~ minggu ke 310 di tengah,merah - Kultur empedu di tepi dan ujung dan tremor), hepatomegali splenomegali, meteorismus, somnolen-koma 25 - Muntah dan diare Tidak memiliki - Rektal swab Prinsip: istirahat, mencegah atau - Suhu badan jenis - Polymerase chain reaction memperbaiki dehidrasi, pada kasus - Immunoassay berat pemberian antibiotika : subnormal - Sigmoidoskopi 17•25 - Dehid rasi 1. Ampisilin -7 4 x 500 mg I hari selama - Renjatan septik 5 hari

38 Ask The Master UKDI - Sakit perut di 2. Trimetoprim sulfametoksazol ~ sebelah kiri dan 2 x 960 mg I hari selama 3 - 5 hari tenesmus - Adanya lendir dan darah dalam tinja25Vibrio cholera e\" - Diare yang encer Dua biotipe: Prinsip dasar __, ganti cairan dan - Rehidrasi, koreksi gangguan elektrolit tanpa tenesmus - Klasik elektrolit - Eltor Keadaan ringan dan sedang dan bikarbonat - Tinja menjadi cukup beri oralit cairan putih Setiap biotipe - Terapi anti m i k ro b ial 24 25 keruh dibagi dua Keadaan berat --+ parenteral · serotipe: - Muntah tanpa lnabawa dan Bakteriologis--+ manifestasi klinis Terapi Lini Alternatif m u al Ogawa 25 pertama Bakteriologis --+ - Kejang otot Dewasa - Tetrasi- - Siprofloksasin (fibrilasi, fasikulasi - Rectal swab + diawetkan klin 500 mg 1000 mg per oral kejang klonik) dosis tunggal dalam pepton alkali ~ koloni per oral 4 xi - Dehidrasi berat25 yang oksidase-positif berwarna - Eritromisin kuning25 hari selama 250 mg per oral 3 hari 4 kali /hari selama 3 hari - Doksisi- klin 300 mg - Trimetoprim- per oral dosis sulfametoksazol tu nggal (5 mg/kg trimetroprim + 25 mg/kg sulfametoksazol) per oral 2 kali I hari selama 3 hari - Furazolidon 100 mg per oral 4 kali /hari selama 3 hari

llmu Penyakit Dalam 39 Anak - Tetrasiklin - Eritromisin 12,5 mg per 10 mg/kg per oral oral 4 kali /hari 3 kal i/hari selama selama 3 hari 3 hari - Doksisiklin 6 mg/kg per - Trimetoprim- oral dosis sulfametoksazol tunggal (5 mg/kg trime- troprim + 25 mg/ kg sulfametoksazol) per oral 2 kali/hari sela ma 3 hari - Furazolidon 1,25 mg/kg per oral 4 kali/hari selama 3 hariPert1..s1s Bordetella • Stadium kataral: Tidak memiliki a. Pertusis dapat didiagnosis Obat lini pertama: pertusis'3 1-2 minggu jenis selama stadium paroksismal Eritromisin: 50 mg/kgBB/hari selama 14 hari dapat mengeliminasi Lakrimasi, batuk b. Leukositosis organisme pertusis dari nasofaring ringan pada malam (20.000-50.000/mm3 darah) dalam 3-4 hari hari, panas ~ dengan limfositosis diagnosis belum Suportif: Menghindari faktor-faktor d.apat ditegakkan c. Foto toraks 7 infiltrat yang menimbulkan serangan batuk, • Stadium parok- perihilar, atelaktasis atau mengatur hidrasi dan nutrisi empiema . a. Oksigen diberikan pada distres sismal: 2-4 minggu d. Apus nasofaring yang dibiak pernapasan akut/kronik Batuk khas : 5-1 0 pada media Bordet-Gengou . b. Penghisapan lendir terutama pada kali batuk kuat selama \"Direct fluorescent antibody ekspirasi diikuti usaha staining\" bayi dengan pneumonia dan distres inspirasi-7 \"whoop\" pernapasan (udara dihisap e. Diagnosis serologik: secara kuat melalui penentuan antibodi toksin glotis yang sempit) pertusis dari sepasang serum

40 Ask The Master UKDI - Muka merah atau f . ELISA terhadap \"filamentous c. Betametason dan salbutamol sianosis, mata hemoaglutinin (FHA)\" dan (albuterol) dapat mengurangi menonjol, lidah toksin pertusis (TP) : batuk paroksismal yang berat menjulur, lakrimasi, - lgM-FHA dan lgM-TP serum tidak bernilai dalam d. Penekan batuk (\"suppressants\") - Petekia pada kepala penentuan seropositif -7 tidak menolongn dan leher atau respons imun primer, \pendarahan disebabkan oleh penyakit konjungtiva atau vaksinasi 13 - Emesis - Apatis, berat badan ,!., • Stadium Konvalesen: 1-2 minggu - Episode paroksimal - Batuk menetap beberapa bulan - Ronki difus 13Plague (pes) Yersinia pestis, Demam dan meng- Tidak memiliki Biakan organisme dari darah, Streptomisin, kloramfenikol dan vektor berupa gigil, takikardia, jenis sputum, kelenjar limfe 20 tetrasiklin 20 kutu 20 kelenjar limfe membesar. - Vesikel kecil I krusta pada tempat gigitan - Sakit kepala, keluhan gastro- intestinal, anoreksia, muntah, lemah, delirium, tremor dan gelisah20

llmu Penyakit Dalam 41Haemophilus - Lesi multipel - Ulkus mole - Pemeriksaan sediaan hapus - MedikamentosaDucreyi 7 daerah genital, folikulari -7 bahan dari tepi ulkus, 1. Sulfonamida (sulfatiazol, dengan pewarnaan gram, - Papul ~ vesiko- - Dwarf giemsa. sulfadiazine, atau sulfadimidin) pustul ulkus, chancroid Dosis pertama 2-4 g, dikelilingi halo - Biakan kuman H. Ducreyi -7 yang eritematosa - Transient lalu 1 g I 4 jam selama 10-14 hari dan ulserasi, chancroid di media Chocolate Agar + 2. Kotrimoksazol 2 x 2 tablet selama tertutup jaringan (Chancre mou nekrotik valant) darah kelinci defibrinasi 10 hari - Teknik imunofluoresens -7 3. Kanamisin - Disuria, dispa- - Papular reunia, sekret chancroid menemukan antibodi 2 x 500 mg I IM selama 6-14 hari. vagina, nyeri (ulkus - Biopsi -7 neutrofil, fibrin, defekasi, atau mole 4. Tetrasiklin dan oksitetrasiklin perdarahan rektal. elevatum eritrosit, jaringan nekrotik, Dosis 4 x 500 mg I hari selama trombosis. 7 10-20 hari - Malaise dan - Giant demam ringan7 chancroid 5. Eritromisin Dosis 4 x 500 mg sehari, selama - Phagedenic seminggu. chancroid 6. Kuinolon -7 Dosis tunggal 400 mg. - Tipe serpi- 7. Seftriaksone -7 Dosis tunggal ginosa 7 250 mg 8. Siprofloksasin 500 mg 2 x 1 3 hari Menurut (WHO), penggunaan eritromisin sebagai lini pertama. Pilihan lain 500 mg dari siprofloksasin diberikan 2 kali I hari selama 3 hari atau dosis-tunggal 1 gazitromisin. - Non-medikamentosa: Drainase, dorsumsisi preputium 7

42 Ask The Master UKDI LAMPI RANTatalaksana DBD 14 lnfeksi Dengue T r11b ,,_1rerna1+ T1oinb .•C>IU· P.ml r Jmbo',;topeni ., Gejala Klinik Demam Dengue:• Ht nrw11al Ht 1r;n1r gkat belum Hemo1 J)11:;- qtr 1s1 • Demam akut selama 2-7 hari• KJ1r , , 1ak bc.1k • Disertai dua/lebih manifestasi: nyeri kepala, nyeri hemokon~Pr1tr ,1 Rawat lnap , ··11n 11< 111! fl lQ«ll Lihat algoritma 2 retroorbita, mialgia, manifestasi perdarahan (Uji tornikuet positif, ptekiae), dan leukoperia. Ada kedaruratan? • Dapat disertai trombositopenia. Tidak Ya • Saal demam turun, klinis membaik.Tidak Hematokrit meningkat/ Ya Kriteria Diagnosis DBD (WHO) hemokonsentrasi 1. Kriteria klinis • Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari • Terdapat manifestasi perdarahan: uji tornikuet posistif, ptekiae, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemasis, dan atau melena 2. Kriteria laboratorium • Trombositopenia (trombosit 100.000 mm) • Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20% menurut standar usia dan jenis kelamin) Diagnosis DBD: dua kriteria klinis pertama + trombositopenia dan hemokonsentrasi. Tanda Kedaruratan : syok, muntah terus-menerus, kejang, kesadaran turun, muntah darah, atau berak hitam.

llmu Penyakit Dalam 43Tata laksana DBD II4 .. . j------.-. r-© ~ Terapi Cairan Awai Evaluasi RL/RA/NaCI 0,9% 15-24 jam 6-7 ml/kg BB/jam Perbaikan -o> Tetesan Tanda vital tidak stabil Tanda vital dikurangi: memburuk Koloid 20-30 ml/kg BB Transfusi darah 0 segar: 10 ml/kg BB

44 Ask The Master UKDITata laksana DBD III-rv4 0-~ Evaluasi ketat Tanda vital . tanda perdarahan, diuresis, Hb, Ht, T. Ht tetap tinggi/naik ... Tetesan 3 ml/kg BB/jamCairan dan tetesan Lanjutkan cairan: 20 ml/kg BB/jamdisesuaikan 10 ml/kg BB/jam Tambahkan koloid/plasma: Dekstran/FPP: 10-20 mt/kg BB/jam 0 Koreksi asidosis Evaluasi 1 jam

llmu Penyakit Dalam 45Syok Dengue4 Algoritma Syok Dengue Tanpa Perdarahan TANPA PERDARAHAN SPONTAN [ [ c\" r, II I 1 >yok Ok5tgen 2 4 Lit r/menit lntu, RL 20 mlikJBB1jam . 30-120 menit ' r·~ ddr h p 1ter Iengkc p Ana11 d g 5 r- HE'mu' loSl'i - TD -l- , Nadi t , Diuresis -l- TD sistolik (100 mmHg) - Cairan koloid (plasma ekspander) ! 10-20 mUkgBB/hari tetesan cepat maks: -500 mU2 jam RL 10 mUkgBB/jam (60'-120') 1-1 ,5 Liter/24 jam l j - RL 4-6 jam/kolf - Bila perlu vasopresor TD, Nadi (normal), diuresis - RL 4 jam/kolf (Dopamin/Dobutamin/Epinefrin) - Hb, Ht, Trombosit setiap 6 jam - Hb, Ht, Trombosit setiap 6 jam (pasca syok) (pasca syok) lnfus RL 4 jam/kolf Catalan: 1 kolf RL = Ringer Laktat 500 ml

46 Ask The Master UKDIAlgoritma Syok Dengue dengan Perdarahan4DBD derajat Ill/IV - Epistaksis tidak terkendaliPendaharan spontan, masif - Perdarahan otak - Hematemesis Oksigen 2--4 Liter/menit - RL 20 mL/kgBB/jam: 30-120 menit - Darah perifer lengkap - Analisa gas darah - HemostasisTD t , nadi t , diuresis t TD sistolik (>100 mmHg)Cairan Koloid (plasma ekspander): i10-20 mL/kgBB/hari tetesan cepatMaks 1-1,5 L/24 jam RL 10 mL/kgBB/jam (60'-120') i iRL 4-6 jam/kolf TD, nadi (normal, diuresis)---> 4 jam/kolf, bila masuk 1 liter koloid---> 6 jarkolf, bila masuk 1,5 liter koloid iBila perlu beri inotropik (+) lnfus RL 4 jam/kolf1<10 DI' dn Keterangan: HAP r.. FFP = Fresh Frozen Plasma T msfu 1 ko n or' r1 la1 dl' PRC = Packed Red Cell >FF p TC = Thrombocyte concentrate '( ....

llmu Penyakit Dalam 47Siklus Hidup Ascaris Lumbricoides1 Siklus Hidup Taenia2 SIKLUS HIDUP CACING GELANG A Onkosfer berkembang menjadi (Ascaris /umbricoides dan Ascaris suum) sistiserkus di dalam ototCacing jantan .A. = stadium infektif Cacing jantan Onkosfer menetas, Manusia terinfeksi karena makan daging yangdan betina dewasa iJ. = stadium diagnostikberada di dalam Anak cacing menembus d.inig/ n. ..d. ~~~~n;e. ksi dan masih mentah atau belumusus halus usus dan beredar . .. \"dibatukkan\" lewat darah ' s a k dengan baikCacing betina dan tertelan.menghasilkan Anak cacing ke otot.telur yang ini akanmencapai feses menyelesaikan ·o~ T.s~ T~m(seekor cacing perkembangannyabetina dapat di dalam usus .(EA ' koleks menempelkanmenghasilkan halus. diri ada intestinum200.000 butirtelur per hari) Stadium tiga ~ Anak cacingAnak cacing bermigrasi dari @~n,di dalam telur kapiler paru kemencapai dalam alveoli d':S' i !maturitas (kantung udara) 0 Cacing dewasa t Jmenjadi stadiuminfektif (kedua) dalam usus halusTelur termakan Anak cacing ,A = stadium infektif Telur atau proglotid yang gravidoleh inang/hospes tersebut dilepaskan ke dalam feses dandan menetas di mencapai A = stadium dibebaskan ke dalam lingkungandalam usus halus. paru-paru dan diagnostikAnak cacing berubah menjadimenembus jaringan Tidak anak cacingusus dan masuk ke dibuahi stadium tiga.dalam aliran darah.

48 Ask The Master UKDI Siklus Hidup Schistosomiasis3Siklus Hidup Filariasis5 Cacing dewasa , ,-..Telur cacing dalam A = stadium infektifdalam usus halus usus halus Larva rabditiform A =stadium diagnostik Larva rabditiform Telur . . _ . , · Serkaria dibebaskan dari tubuh siput ke menetas • .. Sporosit dalam tubuh • • • dalam air dan berenang dengan bebas ·I - r .~~~~,~~~~.~~~~~~~) J A. --~\"\"- ,· . •}\. ~ .~-~\"\" . (j) Autoinfeksi /. \ • '~,, ..~\"-~~;~ Serkaria kehilangan ekornya saat penetrasi dan menjadi skistosomula t l ' i \"\"iklus hidup t;:;... Jalur langsung (i'& '\" '~ ~::::;:~; '-&I Larva filariform ---·<{)~ Mengalami ILarva filariform Wb'ebas CJ Sirkulasi darahperkembangan yang berkembanglengkap dalam usus berkembang dalam usus tanah / Cacing jantan hidup bebas Menembus dan cacing betina dinding usus berkembang \ ~ JI Larva fa !siform berkembang . Mirasidium menembus Iii Bermigrasi ke dalam darah dalam tanah (infeksius bagi usus halus portal pada hati dan mencapai Memasuki M e n g h a s i lkan anusia) .,~·\"\"'- 7·0 ··~· sirkulasi darah telur \ ~Jit' Larva rabditiform ditetaskan Memasuki ' \ sirkulasi darah 111·l ... ·. .Menerobos ~~•• · . . •. / alveoli paru ! ·:~ _ . ;:/I . -: Cacing dewasa yang berpasangan bermigrasi ke dalam venula mesenterika pada usus/rektum (dengan Menembus kulit manusia S. haematobium melepaskan telurnya yang beredar lewat darah ke dalam hati dan dibebaskan ke dalam feses). c C Venous return pada kandung kemihDitelan ~

llmu Penyakit Dalam 49DAFTAR PUSTAKA 1. Becker, Joseph U, 2010, Toxoplasmosis in Emergency Medicine (online), http:/I emedicine. medscape.com/article/787505-overview diakses pada 30 September 2011 2. Center for Disease Control and Prevention, 2010, Leishmaniasis (online), http://www.cdc. gov/parasites/leishmaniasis/, diakses pada 30 September 2011 3. Center for Disease Control and Prevention, 2010, Toxoplasmosis (Toxoplasma Infection) (online), http://www.cdc.gov/ parasites/toxoplasmosis/, diakses pada 30 September 2011 4. Chin, James, 2000, Manual Pemberantasan Penyakit Menular (online), http://www. scribd.comldoc/8621108/Manual- Pemberantasan-Penyakit-Menular-DepKes diakses pada 1 Oktober 2011 5. Cunha, John P, 2008, Toxoplasmosis (Toxo) (online), http://www.medicinenet.com/ toxoplasmosis/article.htm diakses pada 30 September 2011 6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Tatalaksana DBD (online), www.depkes. go.id/downloads/Tata%20 Laksana%20DBD.pdfdiakses pada 1Oktober2011 7. Djuanda, Adhi, 2009, Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin., Balai penerbit FK UI, Jakarta. 8. Dugdale,David C, 2010, Strongyloidiasis (online), http://www.nlm.nih.gov/ medlineplus/ency/article/000630.htm diakses pada 30 September 2011 9. Farthing, Profess, 2004, WGO Practice Guideline Management ofStrongyloidiasis (online), http://www.worldgastroenterology.org/ assets/downloads/en/pdf/guidelines/ 15_management_strongyloidiasis_en.pdf, diakses pada 12 0 ktober 201110. Gama, Harry. Azhali M.S, dkk,1993, Ilmu KesehatanAnak Penyakit Infeksi Tropik, h: 80-86.FK Unpad, Bandung, Indonesia.11. Goodman clan Gilman, 2005, The pharmacological Basis of Therapeutics, McGraw Hill, New York.

50 Ask The Master UKDI 12. Hildmann H, dkk, 2008, Treatment of Thymphanosclerosis (online), http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/18483716, diakses pada 12 Oktober 2011 13. Kaneshiro, NeilK, 2009, Pertussis (online), http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001561.htm, diakses pada 11Oktober2011 14. Kollef, Marin H, 2005, Staphylococcus Aureus Pneumonia: A \"Superbug\" Infection in Community and Hospital Settings (online), http:!I chestjournal.chestpubs.org/content/128/3/1093.full, diakses pada 11 Oktober 2011 15. Mansjoer, Arif, dkk, 2009, Kapita Selekta Kedokteran, ed III, jilid I, Media Aesculapius, FK UI, Jakarta 16. Naber,Dr Christoph K, 2011, Staphylococcus Aureus Bacteremia: Epidemiology, Pathophysiology and Management Strategies (online), http://cid.oxfordjournals.org/content/48/Supplement_4/S231.full, diakses pada 11 Oktober 2011 17. Nasronudin, Dr, dkk. 2007. Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini dan Mendatang, Airlangga University Press, Surabaya. 18. Nelson, WB Saunders, 2004,Textbook ofPediatrics, lih edition, Chapter 180, h: 908-912,1079, USA. 19. Prawitasari, Adhe, 2011, Terapi Sistemik dan Topikal Pada Cutaneous LarvaMigrans PadaAnak (online), http:!/www.fkumyecase.net/ wiki/index.php?page=lERAPI+SISlEMIK+ DAN+ TOPIKAL+ PADA +CUTANEOUS+ LARVA+ MIGRANS+ PADA+ ANAK, diakses pada 1Oktober2011 20. Robbins, dkk, 2007, Buku Ajar Patologi (online), Edisi 7, EGC, Jakarta. 21. Siregar, Abdullah Afif, 2008, Demam Rematik dan Penyakit ]antung Rematik Permasalahan Indonesia (online), http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 750/1/08E00203.pdf, diakses pada 11Oktober2011 22. Siregar, Prof Dr R.S, 2004, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2, EGC, Jakarta 23. Staf Pengajar parasitologi FKUI, 2009, Parasitologi Kedokteran, ed 4, Balai Penerbit FKUI, Jakarta 24. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1997, Buku Kuliah Ilmu KesehatanAnak, jilid 2, h 564-566, FKUI, Jakarta, Indonesia. 25. Sudoyo, Aru W, dkk, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed V, jilid III, Interna Publishing, Jakarta.

llmu Penyakit Dalam 51 26. Sulistia Gan Gunawan, 2009, Farmakologi dan Terapi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. 27. Walger, Dr, 2006, Diagnosis: Cutaneous Larva Migrans (online), http:!/journals.lww.com/em-news/Fulltext/2006/06000/ Diagnosis_Cutaneous_Larva_Migrans.27.aspx, diakses pada 30 September 2011 28. World Health Organization, 2010, Leishmaniasis (online), http://www.who.int/topics/ leishmaniasis/en/, diakses pada 1 Oktober 2011 29. World Health Organization, 2010, Yaws: A Forgotten Disease (online), http://www.who.int/neglected_diseases/diseases/ yaws/en/index.html, diakses pada 1Oktober2011 30. Zein, Umar, 2005, Penanganan Terkini Malaria Falciparum, (online), http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 3372/1/penydalam-umar6.pdf, diakses pada 3 Oktober 2011DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Center for Disease Control and Prevention, 2010, Ascaris lumbricoides (online), http://www.cdc.gov/parasites/ascaris lumbricoides/ diakses pada 30 September 2011 2. Center for Disease Control and Prevention, 2010, Taenia (online), http://www.cdc.gov/parasites!taenia/, diakses pada 30 Sep- tember 2011 3. Davis, Charles, 2010, Schistosomiasis (online), http://www.medicinenet.com/schistosomiasis/article.htm diakses pada 30 Sep- tember 2011 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Tatalaksana DBD (online), www.depkes.go.id/downloads/Tata%20DBD.pdf diakses pada 1 Oktober 2011 5. Puskesmas Kemiri, 2010,filariasis (online), http://puskesmaskemiri.blogspot.com/2010/03/filariasis.html, diakses pada 30 September 2011

52 Ask The Master UKDILATIHAN SOAL1. Seorang pria usia 40 tahun datang ke Rumah Sakit dengan a. Uji Kahn keluhan lemah dan hematemesis. Dari hasil anamnesis dite- b. Uji Wassermann mukan bahwa pasien mengidap hepatitis B kronik. Hasil c. Uji Well-felix pemeriksaan fisik menunjukkan: tekanan darah 150/110 d. Uji Widal mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, konjungtiva pucat, e. Uji VDRL ginekomastia (+), spidernevi ( +), dan batas hati 4 cm. Penyebab hematemesis pasien adalah 3. Seorang dokter PTT di Sulawesi T engah dua minggu yang lalu a. Perforasi ulkus gaster kembali ke Jakarta dalam kondisi demam. Pemeriksaan labo- b. Perforasi ulkus duodenum ratorium menunjukkan adanya Plasmodium vivax stadium c. Esofagitis tropozoit clan gametosit. Selain klorokuin, obat lainnya yang d. Pecahnya varises esofagus dapat diberikan adalah e. Kanker esofagus a. Kina b. Amoksisilin2. Seorang ibu muda berusia 22 tahun mengalami demam tinggi c. Piridoksin-pirimetamin yang terkadang muncul dan timbul lagi seminggu bela- d. Primakuin kangan, anoreksia, perut terasa penuh, kembung, mual, e. Doksisiklin konstipasi selama 3 hari, dan menggigil khususnya pada malam hari. Ada riwayat penggunaan antipiretik untuk 4. Pada suatu acara bakti sosial yang dihadiri 100 undangan, 10 menurunkan demamnya tetapi tidak memberikan efek. orang di antaranya terkena diare dengan frekuensi 5-8 kali, Untuk menegakkan diagnosis, pemeriksaan yang paling tepat konsistensi cair dengan bentuk mirip cucian beras, berbau adalah amis, clan disertai dengan muntah (+) clan pusing (+). Sesuai

llmu Penyakit Dalam 53 dengan gejala yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa diwarnai dengan Giemsa ditemukan warna pucat dan terdapat penyebab kejadian tersebut adalah bentuk seperti cincin warna biru di dalamnya, inti berwarna a. Infeksi merah, dan ada bentuk accole serta eritrosit tidak membesar. b. Malabsorpsi Dengan teknik tetes tebal ditemukan gambaran stern heme. Anda c. Kelelahan pun mendiagnosis penyakit pasien, dan parasit yang paling d. Keracunan makanan cocok mengakibatkan penyakit ini adalah e. Alergi a. Plasmodium vivax b. Plasmodium ovale5. Dari penyakit-penyakit yang dapat menginfeksi manusia di c. Plasmodium falciparum bawah ini, manakah penyakit yang dapat menginfeksi manu- d. Leishmania donovani sia melalui perantaraan hewan peliharaan? e. Plasmodium malariae a. Malaria b. T oksoplasmosis 7. Seorang wisatawan Jepang berusia 34 tahun datang dengan c. Askariasis keluhan pembesaran kelenjar di leher namun tidak nyeri, ber- d. DHF diameter 1x 1cm, dan konsistensinya kenyal. Pada pemeriksaan e. Diare laboratorium didapatkan Hb 13,4 g/dL dan leukosit 13.700/mm3•6. Seorang pilot berusia 40 tahun yang baru pulang dari Papua setelah dinasnya, datang ke rumah sakit tempat Anda bekerja Menurut hasil anamnesis, pasien sering mengonsumsi sushi. karena keluhan kepala pusing, menggigil disertai dengan demam. Diagnosis penyakit yang diderita pasien adalah Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien dalam kondisi sadar, a. Infeksi banal tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, dan b. Tuberkulosis muka agak pucat. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan c. Limfoma Hb = 8 g/dL dan pemeriksaan darah tepi secara apusan yang d. Infeksi HIV e. Toksoplasmosis

54 Ask The Master UKDI8. Seorang wanita berusia 35 tahun clibawa ke Instalasi Gawat 9. Seorang anak kecil berusia 10 tahun mengalami clemam clengan Darurat karena suclah 2 hari mengalami clemam clan ticlak pola hilang kemuclian muncul lagi clalam waktu 2 hari sekali, mau makan. Dari pemeriksaan fisik tampak ikterus clan hepa- menggigil clan splenomegali. Dari hasil pemeriksaan labora- tomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan aclanya peningkatan SGPT clan SGOT. Menurut hasil anamnesis, torium clitemukan parasit yang berbentuk iregularI amoe- 2,5 tahun yang lalu ia telah menclapatkan vaksinasi hepatitis B, namun belum menclapatkan vaksinasi hepatitis A. Hasil boid, granul Schuffner, clan terlihat makrositik eritrosit. pemeriksaan serologis menunjukkan IgM HAV (-), IgG Pasien ini clicluga mengalami infeksi akibat Plasmodium a. Vivax HAV ( +), HBsAg (-), HBsAb ( +), HBcAb (-), HCV Ab ( +). b. Malariae c. Knowlesi Diagnosis yang clapat clitegakkan clari hasil pemeriksaan yang telah clilakukan aclalah d. Falciparum a. Pernah terinfeksi HAV, belum pernah terinfeksi HBV clan e Ovale seclang menclerita hepatitis C b. Pernah terinfeksi HAV clan HCV, belum pernah terinfeksi 10. Seorang ibu membawa anaknya y ang baru berusia 2 tahun ke UGD RS Unclata Palu clalam konclisi kejang-kejang. Dari HBV, clan seclang menclerita hepatitis C heteroanamnesis ibu cliperoleh hasil ibunya G3P1A2. Peme- c. Pernah terinfeksi oleh HBV clan HCV pacla masa lalu, clan riksaan CT scan intrakranial kemuclian clilakukan clengan hasil temuan aclanya kalsifikasi serebral. Penyakit yang paling seclang menclerita hepatitis A mungkin pernah cliclerita oleh ibu clan kemuclian menurun kepacla anaknya aclalah d Seclang menclerita hepatitis B, clan pernah terinfeksi oleh a. HIV b. Tuberkulosis HAV clanHCV c. T oksoplasmosis e. Seclang menclerita hepatitis A , belum pernah terinfeksi HBV, cl. Malaria e. Schistosomiasis clan pernah menclerita hepatitis C

llmu Penyakit Dalam 5511. Seorang korban banjir bandang berusia 50 tahun datang ke a. E. histolytica puskesmas seminggu setelah banjir dengan keluhan demam, b. Salmonela menggigil nyeri kepala, mual dan muntah, tidak napsu makan, c. Shigela nyeri otot dan sendi, buang air kecil menurun, dan fotofobia. d. Rotavirus Pemeriksaan fisik menunjukkan mata agak merah, sedikit e. E.coli ikterik dan hepatosplenomegali. Pada pemeriksaan mikros- kopik ditemukan mikroba berbentuk spiral yang sangat 13. Demam selama 3 hari merupakan gejala malaria yang dise- halus dengan ujung saling terkait, serta gerak rotasi yang babkan oleh parasit aktif meskipun tidak ditemukan adanya flagela. Diagno- a. P. Ovale sisnya adalah b. P. Vivax a. Amebiasis c. P. Falciparum b. Leptospirosis d. P. Malariae c. Schistosomiasis e. P. Knowlesi d. Shigelosis e. Salmonelosis 14. Seorang wanita usia 30 tahun datang ke dokter dengan keluhan keluarnya proglotid dalam tinja, perut berbunyi, pruritus12. Seorang wisatawan asing berusia 55 tahun datang ke UGD ani, dan riwayat kejang. Hasil CT scan dijumpai kista bulat rumah sakit dalam keadaan lemas dan pucat pada malam hari berisi scolices dan kalsifikasi tanpa enhancement pada jaringan dengan keluhan sakit perut, demam, dan buang air besar 8 kali otak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi dengan konsistensi encer, berwarna kuning, tanpa lendir dan a. E. vermicularis juga darah. Pada pemeriksaan fisik terlihat semuanya dalam b. Taenia solium batasan normal, kecuali suhu badan yang subfebril. Diagnosis c. Toxoplasma gondii awal dokter jaga mengenai penyebab diare tersebut adalah d. Taenia saginata e. Trichinelosis spiralis

56 Ask The Master UKDI15. Seorang pria berusia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri membuat istana pasir. Sepulangnya, ia mengalami diare dan pada saat buang air kecil. Dari hasil pemeriksaan rontgen fesesnya mengandung darah. Sang ibu khawatir dan segera ditemukan radiopaq yang dicurigai sebagai batu saluran membawa ke puskesmas terdekat. Cacing yang dapat menye- kemih. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya bak- babkan penyakit ini adalah teri gram negatif yang sensitif terhadap antibiotik golongan a. Strongyloides stercolaris kuinolon. Bakteri tersebut adalah bakteri golongan b. Necator americanus a. Pseudomonas c. Wucchereria brancofti b. Klebsiella d. Enterobius vermicularis c. Salmonella e. Trichuris Trichiura d. Staphylococcus e. E.coli 18. Tindakan preventif terhadap diare infeksi yang dapat dilaku- kan oleh wisatawan asing yang hendak berkunjung ke16. Seorang anak berusia 4 tahun datang bersama ibunya dengan Indonesia adalah keluhan pruritus perianal terutama pada malam hari. a. Mengonsumsi antibiotik setiap hari selama berada di Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis parasit Indonesia penyebabnya adalah b. Melakukan vaksinasi sebelum atau sesudah keberangkatan a. Kato-Katz c. Melarang kunjungan ke Indonesia b. Endapan Feses d. Istirahat yang cukup c. Pemeriksaan darah lengkap e. Menghindari mengonsumsi makanan/minuman yang kurang d. Tinja segar steril e. Garam Scotch adliesive tape 19. Seorang remap berusia 10 tahun datang dengan keluhan17. Seorang anak berusia 6 tahun sering bermain kelereng bersama malaise, suhu badan yang tinggi, iritabilitas, konjungtivitis teman-temannya dan kemudian pergi ke pantai untuk dengan lakrimasi berlebihan, edema kelopak mata yang

llmu Penyakit Dalam 57 disertai dengan fotofobia. Pada pemeriksaan fisik diperoleh a. Kuinolon ruam morbili berwarna merah makulopapular pada hampir b. Pirantel pamoat seluruh tubuh dari hasil inspeksi, tekanan darah 100/70 c. Primakuin mmHg, denyut nadi 98 kali/menit, suhu badan 40°C. Hasil d. Prazikuentel pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb 3,5 g/dL, e. Metronidazol hematokrit 37%, leukosit 5000/mm3, dan trombosit 5000/mm3• Pasien tersebut menderita penyakit 21. Seorang remaja putri berusia 11 tahun datang dengan keluhan a. Rubela lemas dan demam selama 5 hari, nyeri kepala, dan nyeri pada b. Morbilli bagian belakang mata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan c. Syok anafilaktik bahwa suhu badannya 37,8°C, tekanan darah 100/70 mmHg, d. Dermatitis kontak alergika dan denyut nadi 100 kali/menit. Pemeriksaan rumple leed e. DHF positif ( +). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit 4000/mm3, Hb 3 g/dL, hematokrit 34%, dan20. Seorang petani sayur berusia 30 tahun datang dengan keluhan trombosit 100.000/mm3• Tidak terdapat kebocoran plasma dada berdebar, badan terasa lemah disertai dengan napsu darah. Anak tersebut menderita makan menurun. Pemeriksaan fisik menunjukkan wajah a. Rubela pucat, konjungtiva dan palpebra pucat, tekanan darah 100/80 b. Malaria mmHg, dan denyut nadi 90 kali/menit. Pada pemeriksaan c. Amebiasis darah ditemukan Hb 4 g/dL, eosinofilia 2500 sel/mm3, serta d. Demam dengue ditemukannya telur berbemuk oval berdinding transparan e. Demam berdarah dengue berisi segmented ovum pada pemeriksaan tinja. Terapi farmakologi yang tepat pada pasien tersebut adalah 22. Seorang pasien berusia 50 tahun datang dengan keluhan muntaber tanpa rasa nyeri sebanyak 6 kali sejak pagi hari, badan terasa lemah, suara parau dan takikardia. Pada

58 Ask The Master UKDI pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut kangan. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya ptekiae nadi lemah berjumlah 130 kali/menit, suhu badan 36°C, pada regio toraks clan abdomen, serta pemeriksaan kultur frekuensi pernapasan 28 kali/menit, dan tangan penderita darah menunjukkan adanya bakteri kokus gram positif, menunjukkan tanda washed woman hand. Pasien tersebut katalase ( +), serta koagulasi (-). Hasil pemeriksaan labora- kemungkinan besar terinfeksi oleh torium )uga menunjukkan bahwa bakteri dapat dihambat a. Vibrio cholera oleh novobiosin serta tidak dapat memfermentasi manitol. b. Enterotoxic E. Coli Bakteri yang mungkin menginfeksi pasien tersebut adalah c. Salmonella d. Staphylococcus a. Staphylococcus saprophyticus e. Shigella b. Staphylococcus epidermidis c. Streptococcus aureus23 . Sebanyak 50 orang siswa dibawa ke rumah sakit dengan gejala d. Streptococcus agalactial perut keram disertai diare 10 jam setelah mengonsumsi daging e. Streptococcus pneumoniae sapi gratis program perbaikan gizi pemerintah. Hasil peme- riksaan mikroskopis menunjukkan adanya basil gram- 25. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun mengalami dehidrasi positif. Bakteri penyebab kasus ini adalah berat dibawa ibunya ke puskesmas karena diare seperti pan- a. Staphylococcus aureus curan air, feses seperti air cucian beras, dan berbau amis. b. Staphylococcus saprophyticus Tampak tanda dehidrasi berat. Bagaimanakah mekanisme c. Clostridium perfringens terjadinya diare profus pada kasus ini? d. Clostridium tetani e. E. Coli a. Vibrio kolera mengikat protein kanal natrium dan klor sehingga tertutup.24. Seorang mantan pasien bedah apendektomi di rumah sakit datang kembali dengan keluhan demam beberapa hari bela- b. Toksin vibrio kolera memicu gerakan peristaltik sehingga cairan usus terdorong keluar.

llmu Penyakit Dalam 59 c. Vibrio kolera mengikat protein kanal air sehingga tidak c. Leptospirosis dapat terbuka. d. Demam dengue e. Demam berdarah dengue d. Eksotoksin vibrio kolera meningkatkan aktivitas adenilat siklase mukosa usus. 28. Seorang anak dibawa ke puskesmas oleh ibunya untuk pemeriksaan rutin. Setelah dilakukan segala macam prosedur, e. Rusaknya sel mukosa usus menumpahkan cairan sel ke dari anamnesis hingga pemeriksaan fisik, dokter menyarankan lumen usus. agar anak tersebut dilakukan tes tuberkulin. Sang ibu bertanya kegunaan dari tes tuberkulin. Dokter pun menjawab kegu-26. Penyebab dari demam subfebril pada kasus diare infeksi akut naannya adalah untuk ETEC adalah a. Mendiagnosis TB a. Infeksi parasit b. Menyingkirkan diagnosis banding TB b. Sakit perut c. Mengetahui kepekaan kuman terhadap obat TB c. Toksin d. Mendeteksi antibodi tubuh terhadap kuman TB d. Dehidrasi e. Tes alergi terhadap obat-obatan tertentu e. Infeksi bakteri 29. Berikut ini adalah penyakit infeksi tropis yang paling banyak27. Seorang pria berusia 28 tahun menderita demam sekitar 3 hari, dijumpai di Indonesia. Penyakit yang penularannya bukan perut terasa mual, nyeri kepala, terdapat purpura, badan melalui vektor adalah sakit semua. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kompos a. Kaki gajah mentis, tekanan darah clan nadi baik, suhu badan 37,4°C. Hasil b. Malaria laboratorium menunjukkan Hb 14,8 g%. Leukosit 3100/mm3. c. Campak trombosit 40.000/mm3• Uji tornikuet positif. Yang paling d. Chikungunya mungkin diderita oleh pria ini adalah e. Demam berdarah dengue a. Demam tifoid b. Malaria

60 Ask The Master UKDI30. Pak Dani berusia 48 tahun memiliki 3 orang anak perempuan c. INH + rifampisin + streptomisin berusia 19 tahun dan anak laki-laki berusia 14 dan 3 tahun. Ia d. INH + streptomisin + etambutol bekerja sebagai penjual soto keliling. Istrinya yang berusia 42 e. INH + streptomisin + pirazinamid tahun bekerja sebagai penyedia jasa catering makanan. Pak Dani datang ke puskesmas karena dalam 5 bulan terakhir ini ia 32. Dua macam bakteri di bawah ini yang dapat digunakan sebagai mengalami penurunan berat badan hingga 12 kg, disertai gejala indikator pemeriksaan air dan saluran napas bagian atas demam intermiten, keringat di malam hari, dan batuk berda- adalah: hak berwarna kuning beserta darah. Hasil pemeriksaan dahak/ a. Clostridium welchii dan Streptococcus sputum SPS (sesaat-pagi-sesaat) dengan pewarnaan tahan asam b. Staphylococcus epidermidis dan Staphtlococcus aureus ditemukan basil tahan asam. Berdasarkan informasi yang c. Streptococcus pyogenes clan Haemophilus injluenzae telah didapatkan, Anda sebagai dokter di puskesmas akan d. Haemophilus injluenzae dan Staphylococcus epidermidis mendiagnosis bahwa Pak Dani menderita penyakit e. Pseudomonas aeruginosa dan Neisseria a. Bronkitis b. Bronkiektasis 33. Seorang pria usia 20 tahun mengalami penurunan kesadaran, c. Tuberkulosis sebelumnya mengalami panas selama 5 hari, nyeri kepala, d. Pleuritis nyeri sendi, mual, muntah, perdarahan gusi, BAB hitam. Dari e. Faringitis hasil pemeriksaan fisik didapatkan nadi lemah dan cepat, tekanan darah 90/70 mmHg, suhu 36°C. Pemeriksaan laboratorium31. Menurut Standar Program Nasional TBC Sistem DOTS menunjukkan leukosit 4200 mm3, trombosit 36.000 mm3• (directly observed treatment short - course) selama 6 bulan, Diagnosis pasti dapat diperoleh dengan pemeriksaan? obat yang diberi pada 2 bulan pertama adalah a. Apusan darah tebal a. INH + rifampisin + etambutol + pirazinamid b. Widal b. INH + rifampisin + etambutol c. IgM dan lg G anti dengue d. LFT e. Tes fungsi ginjal

llmu Penyakit Dalam 6134. Seorang pria usia 17 tahun, mengalami panas selama 5 hari, 36. Seorang pna, usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan menggigil, nyeri kepala, mual, muntah, clan nyeri otot setelah keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, pola demam naik turun, bepergian ke daerah endemik malaria 1 minggu yang lalu, dari menggigil (+ ), berkeringat, lesu, mual, nyeri kepala. pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38.5°C, anemia (+ ), ikterus Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 12 g/dL, leukosit (-), hepar tidak teraba, lien schuffner II. Dari pemeriksaan 88.000/mm3, trombosit 120.000/mm3, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, RBT (+).Diagnosis yang histologi ditemukan gametosit \"sausage shape\", pemberian paling mungkin dari kasus ini adalah? lini pertama yang tepat? a. Tifoid a. Klorokuin clan sulfa b. Dengue fever b. Klorokuin clan primakuin c. Malaria c. Artesunat + amodiakuin + primakuin d. Hepatitis A d. Kina + doksisilin + primakuin e. Amebiasis e. Klindamisin + primakuin 37. Seorang wanita usia 20 tahun, mengeluh nyeri kepala, nyeri35. Seorang pria usia 35 tahun akan berangkat naik haji selama beberapa bulan. Untuk mencegah adanya gangguan kesehatan sendi, mual clan muntah, perdarahan gusi clan BAB hitam. saat menunaikan ibadah haji, vaksin yang wajib diberikan ada- lah? Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum somnolen, a. M. meningitis b. Pneumonia tekanan darah 80/60 mmHg, nadi teraba lemah clan cepat, c. Hepatitis B d. Poliomielitis epistaksis clan akral terasa dingin. Pemeriksaan laboratorium e. Hepatitis A menunjukkan Hb 9,8 g/dL, leukosit 4 2 0 0 / mm 3 trombosit , 22.000/mm3, Hematokrit 40%. Adapun diagnosis yang sesuai dengan kasus di atas adalah? a. Demam berdarah dengue b. Malaria

62 Ask The Master UKDI c. Avian influenza 8,3g/dL, leukosit 3400/mm3, Hematokrit 45%, trombosit d. Tetanus berat 93.000/mm3• Adapun diagnosis pasien di atas adalah e. Demam tifoid a. Demam dengue b. DHF g I38. Seorang pria usia 35 tahun, datang ke Rumah Sakit dengan c. DHF g II keluhan lemas clan diare. Berat badan turun 6 kg dalam 1 bulan. d. DHF g III Dari hasil anamnesis didapatkan riwayat pemakaian narkotik e. DHF gIV suntik clan sering bertukar jarum suntik antar sesama pecandu narkoba. Dari pemeriksaan fisik ditemukan berat badan 45 kg, 40. Seorang pria usia 24 tahun, datang dengan keluhan batuk- bercak putih pada rongga mulut, pembesaran kelenjar getah batuk selama 2 bulan. Batuk makin parah pada malam hari. bening. Pemeriksaan Laboratorium menunjukkan CD4 180/ Pasien mengalami penurunan berat badan secara drastis, sel3. Diagnosis yang tepat untuk kasus pada pasien ini adalah? demam clan berkeringat pada malam hari. Keluhan juga a. Kandidiasis oral dialami oleh ayah pasien. Pemeriksaan penunjang yang tepat b. Diare untuk menegakkan diagnosis pasien di atas adalah: c. Limfadenopati a. Poto toraks d. AIDS/HIV b. Tes mantoux e. Hepatitis c. Prick test d. BTA39. Seorang anak perempuan usia 8 tahun, dibawa oleh ibunya e. CT Scan dengan keluhan demam mendadak selama 4 hari, suhu men- dadak tinggi, mual, bercak-bercak hitam di feses. Dari hasil 41. Pasien datang dengan keluhan hidung berair, bersin dan flu pemeriksaan fisik didapatkan Rumple leed (+), tekanan darah pada pagi hari. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan 100/70 mmHg, nadi 100 kali/menit , pernapasan 24 kali/ menit, jumlah leukosit normal, total IgE serum meningkat. Tipe suhu 38,2°C. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb re~ksi hipersensitivitas pada kasus tersebut adalah?

llmu Penyakit Dalam 63 a. Reaksi Hipersensitivitas tipe I a. Coli b. Reaksi Hipersensitivitas tipe II b. S.typhoid c. Reaksi Hipersensitivitas tipe III c. S.aureus d. Reaksi Hipersensitivitas tipe IV d. N. gonorrhoe e. Reaksi Hipersensitivitas tipe V e. C.diphtheria42 . Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan demam 44. Pada penderita Demam tifoid, salah satu pemeriksaan yang sejak 4 hari yang lalu tidak terus menerus, diawali dengan sering digunakan untuk menegakkan diagnosis adalah kultur menggigil dan keringat dingin. Dari pemeriksaan fisik didapat- feses. Kultur feses pada tifoid, positif mulai minggu ke ? kan anemia berat, ikterus ( +). Apakah penyebab infeksi a. Minggu 1 tersebut? b. Minggu 2 a. Plasmodium falciparum c. Minggu 3 b. Virus difteri d. Minggu 4 c. Virus dengue e. Minggu 5 d. Human papiloma virus e. Flu Burung 45. Seorang petani pria usia 41 tahun, petani datang dengan keluhan demam sejak 5 hari. Keluhan disertai dengan mual, muntah, badan43. Pria usia 20 tahun datang ke UGD dengan penurunan berwarna kuning. Riwayat digigit tikus 2 minggu sebelumnya. kesadaran sejak 1 jam yang lalu. Pasien mengeluh demam, Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, nyeri gastroknemeus mual, nyeri punggung, nyeri kepala, dan nyeri otot seminggu (+), splenomegali (-), dan hepatomegali. Laboratorium menun- yang lalu. Dari hasil pemeriksaan didapatkan epistaksis, jukkan BUN (+) kreatinin meningkat, bilirubin serum mening- hepatomegali dan splenomegali. Pemeriksaan laboratorium kat. Diagnosis yang paling mungkin dari kasus ini adalah menunjukkan peningkatan titer uji widal empat kali lipat. a. Hepatitis A Kemungkinan penyebab pada pasien ini adalah b. Hepatitis B

64 Ask The Master UKDI c. Leptospirosis 48. Seorang pria usia 42 tahun datang dengan keluhan sesak napas, d. Tifoid fever clan batuk-batuk sejak sebulan yang lalu. Dari anamnesis e. Sirosis hepatis didapatkan riwayat merokok sejak duduk di kelas 2 SMA. Pemeriksaan fisik didapatkan suara ronki basah pada46. Seorang wanita usia 35 tahun, datang dengan penurunan kesa- auskultasi paru-paru. Pemeriksaan laboratorium BTA ( +). daran, panas disertai menggigil clan sakit kepala sejak 1 minggu Pada foto toraks didapatkan gambaran bayangan bercak yang lalu. Dari hasil anamnesis pasien memiliki riwayat (nodular). Dari hasil pemeriksaan di atas, diagnosis yang tepat traveling dari Papua 2 minggu sebelumnya. Pemeriksaan untuk kasus ini adalah yang tepat untuk menegakkan diagnosis kasus di atas adalah a. Tuberkulosis a. Pemeriksaan darah rutin b. Pneumonia b. Pemeriksaan apusan darah tepi c. Bronkitis kronik c. Kultur darah d. Asma bronkial d. Serologik e. Bronkiektasis e. PCR 49. Seorang pria usia 25 tahun, datang ke UGD RS dalam keadaan47. Seorang wanita usia 23 tahun, tercatat sebagai penderita HIV tidak sadar sejak 2 jam yang lalu. Pasien panas tinggi yang AIDS, dan pecandu narkoba baru saja melahirkan seorang hilang timbul sejak 3 hari, menggigil, berkeringat dingin. bayi laki-laki. Wanita tersebut ingin menyusui bayinya. Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 120/70 mmHg, Nadi 80 Anjuran yang tepat adalah kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu tubuh 38°C, kulit pucat, clan konjungtiva pucat. Pemeriksaan laboratorium menun- a. Jangan beri ASI, cukup susu formula jukkan Hb 9 g/dL clan Leukosit 13.000/mm3• Pada peme- riksaan apusan darah tampak gambaran plasmodium saussage b. Hanya diberi ASI, tidak diberikan susu formula shape. Diagnosis yang tepat adalah c. ASI dipanaskan sampai mendidih d. ASI hanya diberikan 3-6 bulan kemudian ditambah susu formula e. ASI diberikan selang-seling dengan susu formula


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook