Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas XI_smk_agribisnis_teknik_ruminansia_caturto

Kelas XI_smk_agribisnis_teknik_ruminansia_caturto

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:49:31

Description: Kelas XI_smk_agribisnis_teknik_ruminansia_caturto

Search

Read the Text Version

Catur Priyo NugrohoAGRIBISNISTERNAKRUMINANSIAJILID 2SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangAGRIBISNISTERNAKRUMINANSIAJILID 2Untuk SMK : Catur Priyo Nugroho : TIMPenulisPerancang KulitUkuran Buku : 17,6 x 25 cmNUG NUGROHO, Catur Priyo.a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 2 untuk SMK oleh Catur Priyo Nugroho ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. vi, 220 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A Glosarium : Lampiran. B Daftar Indeks : Lampiran. C ISBN : 978-602-8320-00-9 ISBN : 978-602-8320-02-3Diterbitkan olehDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2008

KATA SAMBUTANPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dankarunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakankegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatanpembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telahdinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam prosespembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaseluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanyakepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luasoleh para pendidik dan peserta didik SMK.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannyaharus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Denganditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagimasyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruhIndonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untukmengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepadapara peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapatmemanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritiksangat kami harapkan. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK



KATA PENGANTARBuku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMKPertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi bukumembahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar , dan aspekmanajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peranpeternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit,memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksanapemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputianalsis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapatmembekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan padakurikulum.Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah,sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usahapeternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalahsapi perah, potong dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnyaterdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagaisumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbahpertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasarbudidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan,fasilitas, pemcegahan penyakit dan pengelolaan dengan peinsip goodmanagement practices .Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan,keselamatan kerja (K3). K3 perlukan untuk keselamatan peternak, ternakdan produknya.Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibitternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yangmaksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukanpengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak dan performansimasing-masing ternak.Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yangditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak.Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agarternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yangdiberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yangdiberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikannutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentratmenggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi denganharga termurah. i

Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dariiklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim diIndonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapatmengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akanmeningkatkan produktifitas peternak.Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlumenjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit.Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit,sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkandibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebabpenyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upayapencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatanpenyakit.Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum,membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menanganiternak, mengawinkan ternak, membatu proses kelahiran,mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dll. Pada setiap jenisternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaanpejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukanpenanganan yang berbeda.Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencanapemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan danpengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat dimanakebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saattersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomiyang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiridari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan denganperhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow)Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembanganagribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan,inovasi teknologi dan pengembangan SDM.Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yangberisi intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.Penulis ii

DAFTAR ISIHalaman Judul HalamanKata Pengantar…………………………………………….....Daftar Isi ……………………………………………………… i iiiJILID 1BAB 1. POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN 1-4 4-71. Pengantar ……………………………………………………… 8-92. Produk Peternakan …………………………………………… 9-143. Kontribusi Peternakan ……………………………………….. 15-164. Pengolahan Hasil Ternak …………………………………… 16-205. Pemeliharaan Ternak di Indonesia …………………………. 206. Pengelolaan Usaha Peternakan ……………………………. 207. Tatalaksana Pemeliharaan ………………………………….. 20-218. Manajemen ……………………………………………………. 219. Kewirausahaan ……………………………………………….. 2110. Aspek ekonomi Ternak .................................................... 2211. Aplikasi Konsep ............................................................... 2312. Pemecahan Masalah .......................................................13. Pengayaan ....................................................................... 24-48BAB 2. DAS AR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR 49-521. Identifikasi Ternak .............................................................. 52-542. Menentukan Umur Ternak ................................................. 54-813. Identifikasi Tingkah Laku Ternak ....................................... 82-844. Prinsip Pemberian Pakan .................................................. 84-1005. Prinsip Kandang dan Peralatan ......................................... 100-1086. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit ……………..7. Good Management Practices ………………………………. 1088. Aplikasi Konsep ................................................................. 1099. Pemecahan Masalah ......................................................... 109-11010. Pengayaan .......................................................................BAB 3. MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN K3 1111. Persyaratan K3 ................................................................... 1122. Kaidah dan Peraturan K3 ................................................... 1123. Dasar Hukum Pelaksanaan K3 .......................................... 1134. Penerapan Sistem Manajemen K3 .................................... 1145. Memelihara Infrastruktur K3 ............................................... 1156. Pedoman Penerapan dan Sistem Manajemen K3 ............ 1177. Menyimpan Alat Produksi, Bahan Kimia dan Biologis ........ 1188. Aplikasi Konsep .................................................................. 1189. Pemecahan Masalah .......................................................... iii

10. Pengayaan ........................................................................ 118-119JILID 2BAB 4. MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT 120-135 135-1361. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi ...................................... 137-1542. Koefisien Teknis .................................................................3. Reproduksi/Perkawinan Ternak .......................................... 155-5.4. Seleksi Bibit Ternak ............................................................ 156-1645. Pemilihan Bibit Ternak ........................................................ 164-1716. Mempebaiki Genetik Ternak ...............................................7. Aplikasi Konsep .................................................................. 1718. Pemecahan Masalah .......................................................... 1719. Pengayaan .......................................................................... 171-173BAB 5. MEMBERI PAKAN1. Hijauan Pakan Ternak ........................................................ 174-2022. Konsentrat .......................................................................... 203-2393. Peluang Bisnis Pakan ......................................................... 239-2474. Pemecahan Masalah ..........................................................5. Aplikasi Konsep .................................................................. 2476. Pengayaan .......................................................................... 247BAB 6. KANDANG DAN PERALATAN 248-2521. Merancang Kandang Ternak ............................................2. Menentukan Model/Tipe Kandang ................................... 253-2603. Tipe Kandang .................................................................. 261-2624. Peralatan Kandang dan Sarana Pendukungnya .............. 262-2645. Gudang Pakan .................................................................. 264-2676. Saluran Air .......................................................................7. Tempat Penampungan Kotoran ........................................ 2678. Unit Biogas ........................................................................ 2679. Gudang Alat ...................................................................... 26810. Kandang sapi potong dan Kerbau .................................... 26811. Mengoperasikan Sarana Angkut Farm ............................. 26912. Mengukur Suhu dan Kelembaban Ruangan ..................... 26913. Timbangan ........................................................................ 27314. Alat Pengangkut ................................................................ 27515. Alat Kebersihan ................................................................. 27616. Aplikasi konsep ................................................................. 27617. Pemecahan masalah ........................................................ 27718. Pengayaan ........................................................................ 278BAB 7. MERAWAT KESEHATAN TERNAK 278 278-2801. Diagnosa dan Gejala Ternak Sakit .....................................2. Identifikasi Penyakit dan Cara Pengobatannya .................. 281-2903. Program Pencegahan Penyakit .......................................... 290-3074. Membantu Kelahiran ........................................................... 307-310 310-316 iv

4. Aplikasi Konsep .................................................................. 3165. Pemecahan Masalah .......................................................... 3176. Pengayaan .......................................................................... 317-318JILID 3BAB 8. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN 319-351 352-3611. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah ............................ 361-3742. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong ...........................3. Penanganan Ternak ........................................................... 374 3744. Aplikasi Konsep .................................................................. 374-3755. Pemecahan Masalah ..........................................................6. Pengayaan .......................................................................... 376-379BAB 9. PEMASARAN HASIL 379-383 383-3841. Konsep Pemasaran ............................................................ 384-3862. Konsep Perilaku Konsumen ...............................................3. Konsep Dasar Strategi Bersaing ........................................ 3864. Strategi Bersaing Generik Porter ........................................ 386-3875. Pengembangan Strategi Bersaing ...................................... 387-3936. Strategi Pemasaran ............................................................ 393-3977. Taktik Pemasaran ............................................................... 397-4068. Jalur Tata Niaga ................................................................. 407-4089. Menyusun Rencana Pemasaran ........................................ 409-40910. Memasarkan Hewan Kurban ............................................11. Peluang Kerja Pemasaran ................................................ 409 40912. Aplikasi Konsep ................................................................ 410-41113. Pemecahan Masalah ........................................................14. Pengayaan ........................................................................ 412-413BAB 10. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA 413-415 415-417 RUMINANSIABESAR1. Pengantar ........................................................................... 4182. Data Teknis Sapi Perah ...................................................... 419-4253. Biaya Produksi ....................................................................4. Perhitungan Pendapatan ................................................... 425 4255. Akuntansi Keuangan ........................................................... 425-4276. Aplikasi Konsep ..................................................................7. Pemecahan Masalah .......................................................... 4288. Pengayaan .......................................................................... 428BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN 4281. Meningkatkan Koordinasi ................................................... 4282. Meningkatkan Kapasitas Dan Pemberdayaan SDM .......... 4283. Peningkatan Sarana Dan Prasarana .................................4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi ..................................5. Peningkatan Pendidikan ..................................................... v

6. Pengembangan Infrastruktur .............................................. 429Daftar Pustaka ........................................................................ AGlosarium ............................................................................... BDaftar index ............................................................................ C vi

BAB 4 MEMILIH TERNAK UNTUK BIBITPada umumnya permasalahan proses-proses baik biofisikayang sering timbul dalam usahadi bidang sektor peternakan maupun biokimia yang terjadiadalah sulitnya mendapatkanbibit yang diinginkan. Bibit yang dalam organ-organ alatbaik akan mempengaruhi hasilproduksi yang optimal, dan reproduksi tersebut. Sedangkansebaliknya pengadaan bibityang tidak sesuai dengan reproduksi pada suatu ternakkriteria, akan menimbulkanberbagai masalah. Pengadaan merupakan suatu proses yangbibit tanpa dilakukan pemilihanataupun seleksi bibit terlebih kompleks dan melibatkandahulu, akan menimbulkanberbagai masalah/ persoalan seluruh tubuh ternak.yang akan mempengaruhi hasilproduksi akhir. 1.1. Anatomi Dan Fisiologi Re Produksi Ternak Jantan Tugas utama bagi pejantan adalah mampu memproduksi calon–calon individu baru yang normal dan sehat. Calon-calon individu baru ini disebut spermatozoa. UntukUntuk dapat memilih bibit yang mendapatkan keturunan yangbaik sangat diperlukan berbagai baik maka sebagai pejantanmacam pengetahuan terutama harus mampu menghasilkantentang jenis-jenis dan tipe spermatozoa yang baik danternak, perilaku ternak, sempurna. Dari spermatozoapenentuan umur ternak, yang baik diharapkan akanreproduksi fisiologi dan menghasilkan individu-individuperkawinan ternak, performansi yang baik pula.masing-masing ternak serta caramemilih dan menseleksi ternak. Sistim reproduksi ternak jantan terdiri atas :Masing-masing dijelaskan y sepasang testis atau disebutsebagai berikut: gonad, buah zakar atau kelenjar kelamin utama.1. Anatomi dan Fisiologi y saluran reproduksi yang Reproduksi terdiri atas epididymis, vas deferens, ampula dan urethraAnatomi reproduksi yang Saluran ini dilengkapi dengandimaksud dalam tulisan ini kelenjar accesories atauadalah mempelajari bentuk dan kelenjar tambahan dimanastruktur bagian-bagian dari alat kelenjar ini fungsinya untukkelamin ternak jantan dan betina. mengencerkan sperma.Sedangkan fisiologi reproduksiadalah mempelajari fungsi dan 125

y alat kelamin bagian luar, y tunika dartos yaitu suatu yang terdiri atas penis, yang dibungkus oleh preputium fascia pelindung yang juga dan Scrotum mengandung unsur serabut urat daging, jadi dapat berkontarksi.1.1.1. Gonad (Testis) y tenunan pengikat yang longgarTestis merupakan bagian alat y tunika vaginalis komuniskelamin yang utama. Pada (bagian dari peritoneum)hewan mamalia terdiri dari dua y rongga sempit yangtestis yang terbungkus didalam merupakan bagian dariskrotum. Skrotum ini akan rongga perut yang menjulurmemberikan lingkungan yang ke daerah inguinal yanglebih cocok dimana dalam merupakan suatu kantongskrotum dilengkapi dengan suatu dimana selanjutnya ditempatitermoregulator yang dapat oleh testis yang turun darimengatur suhu skrotum tetap rongga perut sewaktu masihkonstan yaitu selalu dalam dalam perkembangankondisi lebih rendah daripada embrio.suhu tubuh, karena untuk y tunika albugenia merupakanpembentukan sperma bagian dfari pembungkusdibutuhkan suhu yang rendah. langsung pada parenchyma testis. Tunika albugenia iniBentuk, ukuran atau berat serta banyak mengandungletak testis tiap species hewan serabut-serabut fascia yangcukup bervariasi. Namun pada licin dan mengkilat danumumnya bentuk testis adalah berwarna putih yang banyakbulat panjang kearah vertikal, mengandung buluh syaraf.dengan struktur dasar testis y parenchyma testis,terdiri atas beribu-ribu tubuli merupakan bagian yangseminiferosa yang dikelilingi oleh paling utama atau inti, karenakapsul berserabut atau bagian ini tempat pembuatantrobekula. spermatozoa, tepatnya di tubuli seminiferi. DibagianLapisan-lapisan tenunan parenchyma ini terdiri ataspembungkus testis apabila tubuliseminiferi, sel-seldisayat secara melintang, maka interstitial, saluran-saluranakan terlihat mulai dari luar cairan testis dankedalam adalah: spermatozoa.y epidermis yaitu bagian kulit y mediastenum testis,terluar merupakan bagian tengahy korium yaitu berupa jaringan dari testis dan merupakanbagian kulit yang perluasan dari testis.mengandung banyak urat y pembentukan Spermatozoadarah dan syaraf. diproduksi dalam suatu saluran yang sangat kecil126

dan berkelok-kelok yang melalui pembelahan sel.disebut tubulus spermaticus. Spermatogonium akanTubuli ini merupakan suatu membelah menjadi dua yaitutubulus atau saluran yang yang satu tetap berada dalamkecil, panjang dan berkelok- membran basal sedangkan yangkelok dan memenuhi seluruh kedua berubah menjadipembungkusnya yaitu spermatosit I (satu). Kemudianlobulus. Lobulus berupa akan membelah lagi menjadikantong kecil yang pada spermatosit II dan berubah lagiumumnya berbentuk kerucut menjadi spermatid.atau lancip, dimana padaujung medialnya berbentuk Spermatid akan mengalamilancip dan ujung lateralnya perubahan bentuk menjadilebar dan merupakan dasar spermatozoa muda, yangdari kerucut tersebut. kemudian akan dirawat oleh sel- sel sertoli sampai protein gobletDinding tubuli seminiferi terdiri yang masih berada dalamatas sel-sel membran basal,epithel benih, sel-sel penunjang pangkal ekor menjadi kecil.dan sel penghasil cairan testis.Tubuliseminiferi akan bermuara Setelah itu spermatozoa akanpada ujung medialnya yangberbentuk kerucut dan langsung terlepas dari sel sertoli danberhubungan dengan rete testis.Epitel benih terdiri atas : terbawa oleh cairan testis dany sel benih atau sperma segera masuk kedalam lumen togonium. Spermatogonium akan mengalami proses tubuli seminiferi yaitu masuk pembelahan secara reduksi dan mengalami perubahan kedalam retetestis dan bentuk yaitu dari bentuk poligonal menjadi sel yang diteruskan kebagian berekor.y sel sertoli. Sel ini melekat mediastinum yang akhirnya pada membran basal, berbentuk panjang dan spermatozoa yang belum dapat mempunyai peranan dalam merawat spermatozoa yang bergerak tersebut akan masih muda. Disamping itu sel sertoli menghasilkan berdesak-desakan untuk hormon dan cairan testis. memasuki epididymus. Rete testis terletak diantara tubulus seminiferosa dan duktuli efferens yang berhubungan dengan ductus epididymus pada bagian kepala atau caput. Rete testis ini terdiri dari saluran- saluran yang beranastomose dalam medias tinum testis.Spermatogonium terletak diatas Diantara lobuli terdapat sel-sel interstitial atau disebut juga selmembran basal dari tubuli Leydig. Sel ini merupakan penghasil hormon androgen atauseminiferi. Spermatogonium testosteron. Testosteron adalah hormon yang berpengaruhtersebut akan berkembang 127

sangat besar terhadap epididymus dapat dibedakankehidupan sexual dari pejantan. menjadi :Apabila sel leydig terganggu y kepala epididymus (caputmaka produksi testosteron akan epididymus), bagian dariterganggu pula. epididymus yang melekat pada bagian ujung dari testisBerbeda dengan hewan betina dimana pembuluh-pembuluhyang mengenal siklus berahidimana pada periode tertentu darah dan syaraf masuk.saja hanya ada satu sel ovumyang masak atau diproduksi dan Bagian ini lebih besarsiap untuk diovulasikan ataudikeluarkan untuk melakukan daripada bagian yang lainfertilisasi atau peleburan antarasel kelamin jantan (spermatozoa) y bagian badan atau leherdengan sel telur (ovum). (Corpus epididymus) adalah bagian yang sejajar dengan aksis longitudinal dari testis. Ukurannya jauh lebih kecil dibanding kan pada bagian kepala. Bagian ini menjulurHal ini tidak terjadi pada hewan terus ke bawah sampaijantan. Hewan jantan akan hampir melewati testis.memproduksi sel spermatozoa y bagian ekor (Cauda episecara terus menerus tanpa ada didymus)yaitu berupahentinya. Kecepatan produksi jendolan di ujung bawah darisperma akan tergantung dari testis. Bagian ekor ini terletakkondisi makanan yang langsung dibawah corpus,dikonsumsi dan tingkat protein yang mulai berbelok keatas.yang terkandung dalammakanan tersebut. Saluran epididymus di bagian kepala terdapat duktuli eferentisSelain fungsi utamanya sebagai yang jumlahnya 12 sampai 15penghasil sel benih jantan atau buah, yang menampungspermatozoa, fungsi testis lain spermatozoa dari rete testis. Jadiyang tidak kalah pentinganya setelah spermatozoa mudayaitu memproduksi hormon terlepas dari sel sertoli,androgen kemudian masuk dalam lumen tubuli seminifera dan bergerak1.1.2. Epididymis menuju ke epididymus setelah melewati duktuli eferentis.Epididymus merupakan suatu Ductuli eferentis dindingnya bercilia dan mempunyai sel-selsaluran yang bentuknya bulat epitel yang menghasilkan cairan. Dengan adanya cairan dan ciliadan panjang serta berkelok-kelok tersebut maka spermatozoa dapat terdorong dan bergerakyang menghubung kan vasa mengarah ke badan epididymus.efferensia pada testis denganductus deferens. Epididymusterletak diatas testis dan melekatpada tunika albugenis. Secaragaris besarnya, saluran128

Epididymus mempunyai fungsi bagi spermatozoa yang belum dapat bergerak ini,beberapa macam, di antaranya : sehingga hampir 50 persen jumlah spermatozoa terdapaty epididymus merupakan di daerah tersebut.tempat transportasi, di mana 1.1.3. Duktus Deferensmasa spermatozoa yang Duktus deferens atau vas deferens merupakan pipa yangdialirkan dari rete testis ke berotot, terentang mulai dari ekor epididymus sampai ke uretra.dalam ductuli efferentis dan Dindingnya tebal, mengandung serabut urat-urat daging yangakhirnya akan diangkut ke licin, sehingga pada saat ejakulasi maka dapat mendorongdalam duktus defferens. spermatozoa dari epididymus keduktus ejakulatoris yangTransportasi ini dapat terdapat dalam ampula.dilakukan karena adanya Vas deferens akan memasuki ruang abdomen bersama-samagerakan silia dan gerakan dengan pembuluh-pembuluh darah dan syaraf yang ke testisperistaltik dari musculature dan bersatu menjadi satu kesatuan yang disebut funiculuspada dinding epididymus spermaticus. Vas deferens dari kedua testis ini setelahpada saat pra ejakulasi. meninggalkan ekor epididimus akan bergerak melalui kanaly epididymus merupakan inguinalis terus keatas dan sesampainya diatas fesicatempat untuk membuat urinaria, akan terletak berjajar dan secara lambat laun menjadikonsentrasi sperma menjadi besar karena adanya kelenjar- kelenjar yang ada di dindingsangat tinggi. Hal ini duktus deferens, dan bagian ini disebut ampula. Panjang ampuladisebabkan karena cairan tidak panjang (pada sapi sekitar 4 cm) dan setelah meninggalkantestis yang menjadi medium prostata maka keduanya akan mengecil lagi.dari masa spermatozoa, 129airnya diserap oleh epiteldinding epididymus sehinggasampai di ekor epididymus,konsentrasi semen sangattinggi.y epididymus juga merupakantempat untuk pemasakanatau pendewasaan bagispermatozoa. Pemasakan inidisebab kan karena adanyasekresi dari sel-sel epitel diductus epididymus. Dimanatadinya sperma denganbutiran sitoplasma kemudianakan butiran tersebut akanmenggeser dibagian palingbawah ekor dan akhirnyaterlepas.y Epididymus merupakantempat untuk menimbunspermatozoa. Padaepididymus bagian ekor,keadaannya sangat cocokuntuk tempat penimbunan

1.1.4. Skrotum y Tunika vaginalis komunis, yang merupakan lapisan luarKantong testis disebut skrotum. penutup testis.Skrotum merupakan suatu kulityang bentuknya seperti kantong 1.1.5. Kelenjar Pelengkapyang ukuran, bentuk danlokasinya menyesuaikan dengan Kelenjar pelengkap disebut juga kelenjar kelamin aksesoris.testis yang dikandungnya. Kulit Kelenjar-kelenjar ini akan menghasilkan sebagian besarskrotum tipis dan sedikit atau dari bahan ejakulasi semen yang berperan dalam transportasitidak berambut. Susunan lapisan semen, sebagai media yang cocok untuk makanan danskroum dari paling luar adalah : sebagai buffer terhadap sifat keasaman yang berlebih paday epidermis: tidak memliki saluran genital betina. rambut atau sedikit rambuty tunika dartos. Merupakan selapis jaringan fibroelastik yang bercampur dengan serabut otot polos. Serabut- serabut otot polos ini pada saat cuaca dingin akan Kelenjar-kelenjar accesoris ini berkontraksi dan membantu adalah : mempertahankan posisi y Kelenjar vasikuler atau terhadap dinding abdominal vesicula seminalis, pada dan pada saat panas akan umumnya jumlahnya merelaks dan menyebabkan sepasang dan terletak testis turun menjauhi ruang sebidang dengan ampula vas perut. Dengan demikian defferens. Kedua kelenjar maka skrotum dapat tersebut mengapit ampula. mengatur temperatur testis Sekresi dari kelenjar agar temperaturnya tetap vesikuler akan bermuara dipertahankan 40C sampaii70C lebih rendah dari pada dengan duktus deferens. Kelenjar vesikuler pada sapi temperatur tubuh. berbentuk lobus-lobus Mekanisme dari sistim dengan ukuran yang cukup thermoregulator ini karena besar, Sekresi kelenjar adanya kerja dari dua vesikuler merupakan 50 muskulus yaitu muskulus persen dari volume total dari kremaster externa, muskulus satu ejakulasi yang normal. kremaster interna dan tunika y Kelenjar prostat adalah dartos. kelenjar yang letaknyay Fasia superfisial merupakan berada dibawah kelenjar lapisan tipis jaringan ikat vesikuler, tepatnyay Fasia bagian dalam yang mengelilingi pelvis urethra. terdiri atas tiga lapis yang Kelenjar ini bentuknya sulit dipisahkan apabila berbeda-beda. Pada sapi ber dilakukan pembedahan. bentuk bulat dan lebih kecil dari kelenjar vesikuler dan130

pada anjing dan kuda menyemprotkan semen kedalam alat reproduksi betina dan untukberbentuk seperti buah lewatnya urine. Penis dapat dibedakan menjadi 3 bagiankenari (walnut). Kelenjar yaitu : y Gland penis yang dapatprostat menghasilkan sekret bergerak bebasyang bersifat alkalin yang y Badan y Bagian pangkal atau akarmemberikan bau yang yang melekat pada ischialkharakteristik pada cairan arch pada pelvis yang tertutup oleh ototsemen. ischiocavernosus.y Kelenjar Bulbouretral(Cowper’s). Kelenjar cowpersmerupakan sepasang danletaknya lebih kebelakan(caudal) dari kedua kelenjartersebut, yaitu di tempattikungan dimana urethra Penis dilengkapi dengan dua macam perlengkapan yaitumem belok kebawah sewaktu musculus retraktor penis yang dapat merelax dan mengkeruturethra mau keluar dari ruang dan corpus covernosum penis yang berfungsi untuk menegangpelvis. Sekret dari kelenjar ini kan penis. Dalam keadaan non aktif. Musculus retractor penissangat berguna pada saat akan mengkerut, kemudian penis akan membentuk huruf Ssebelum kopulasi dimana sehingga penis dapat tersimpan dalam preputium.sekresinya bersifat apokrineyang fungsinya untukmembersihkan saluranurethra dari sisa-sisa urinedan kotoran.1.1.6. UrethraUrethra merupakan bagian Penis terbungkus oleh tunicasaluran yang tergantung dari albugenia yang ber warna putih.tempat bermuaranya ampula Bentuk penis ternak padasampai ke ujung spenis. Urethra umumnya sama yaitu bulatmerupakan saluran untuk urine panjang. Pada sapi penis inidan untuk semen sehingga bertipe fibroelastis artinya selaludisebut saluran urogenitalis. dalam keadaan agak kaku dan kenyal meskipun dalam keadaan non aktif atau tidak ereksi.Urethra terbagi atas tiga bagian Sedangkan praeputiumyaitu :y Bagian pelvis merupakan lipatan kulit yang aday Bagian yang membengkoky Bagian penis di sekitar ujung penis. Pada ternak-ternak tertentu, praeputium mempunyai bentuk1.1.7. Penis dan Praeputium yang agak khas, sebagai contoh preputium pada kudaPenis merupakan organ kopulasi mempunyai lipatan yangpada hewan jantan, yang akan rangkap, praeputium pada babi 131

mempunyai divertikulum atau y Alat kelamin bagian luar yangkantong disebelah dorsal dari terdiri atas vulva dan klitoris.orificium preputial, yangmempunyai fungsi untuk 1.2.1. Ovariummengakumulasi urine, sekret dansel-sel mati. Ovarium merupakan bagian alat kelamin yang utama, karenaEraksi dan ejalukasi. fungsinya untuk menghasilkan sel gonad (ovum). Seperti jugaEreksi merupakan peningkatan halnya dengan testis pada ternak jantan, ovarium bersifat endokrinturgiditas (pembesaran) organ dan bersifat sitogenik. Bersifat endokrin karena ovarium mampuyang disebabkan oleh menghasilkan hormon yang akan diserap secara langsungpemasukan darah lebih besar kedalam peredaran darah. Ovarium juga bersifat sitigenikdaripada pengeluaran yang artinya bahwa ovarium juga mampu menghasilkan sel yaitumenghasilkan penambahan ovum atau sel telur. Oleh karena itu ovarium sering juga disebuttekanan dalam penis. Ereksi induk telur, indung telur atau pengarang telur. Berbedapada ternak ruminansia, saat dengan ternak-ternak lainnya, pada jenis unggas, ovarium tidakereksi baik panjang maupun sepasang tetapi hanya satu yaitu dibagian kiri sedangkan sebelahbesarnya tetap hampir sama dan kanan mengalami rudimenter. Pada ternak atau hewanterjadi karena fleksura sigmoid menyusui maka jumlahnya adalah sepasang, yang letaknyamenjadi lurus.. dekat ginjal, tepatnya dibelakang ginjal kanan dan kiri. BesarnyaEjakulasi merupakan suatu gerak ovarium bervariasi antar jenis ternak, hal ini tergantung darirefleks yang mengosongkan jenis ternak, umur dan masa reproduksi ternak.epididymus, urethra dankelenjar-kelenjar accesoris,dimana ejakulasi ini disebabkankarena adanya rangsangan padagland penis atau dapat jugaditimbulkan dengan adanyamassase dari kelenjar-kelenjaraksesori melalui rektum ataudengan elektro ejakulator.1.2. Anatomi dan Fisiologi Re Produksi Ternak BetinaSistim reproduksi ternak betina Bentuk ovarium padaterdiri atas :y Sepasang ovarium atau kebanyakan species hewan penghasil telur. adalah hampir sama yaitu sepertiy Saluran reproduksi yang biji almond, tetapi ada beberapa terdiri atas tuba fallopii atau oviduct, uterus atau rahim, ternak yang mempunyai bentuk cerviks atau leher rahim dan vagina ovarium yang berbeda seperti pada ternak babi bentuk ovariumnya tampak dengan132

lobul-lobul karena banyaknya dalam jumlah banyak dalam satu kali kelahiran seperti babi, kucingfolikel dan corpus lutea. dan tikus sehingga bentuknya seperti buah murbei. SedangkanSedangkan pada kuda sifat yang kedua adalah termasuk dalam golongan hewanbentuknya mirip seperti kacang monotokes maka bentuk ovariumnya bulat panjang ataukarena adanya fosa ovarii. bundar. Bentuk dan Berat Ovarium dijelaskan pada TabelPerbedaan bentuk ovarium 10tersebut karena pada dasarnyapada hewan dapat dibedakandua sifat dalam melahirkan anakyaitu hewan yang bersifatpolytocus yaitu melahirkan anakTabel 10. Bentuk dan Berat Ovarium pada Berbagai TernakNo Jenis ternak Berat ovarium Bentuk ovarium Seperti kacang tanah1 kuda 70-90 gram Oval2 sapi 11-18 gram Seperti buah almond3 Domba 2-3 gram Seperti buah murbei4 Babi 8-16 gram Memanjang, menipis,5 Anjing 3 – 12 gram oval Memanjang, menipis,6 Kucing 3-12 gram ovalSumber : Fransond, 1992Bagian ovarium terdiri atas adalah follikel dan korpusbagian medula atau bagian luteum. Kedua komponen inisentral dan merupakan bagian memegang peranan pentingyang berongga (vaskular). dalam proses reproduksi.Sedangkan bagian luar ataukorteks terdiri atas jaringan ikat 1.2.2. Folikel.iregular yang padat. Lapisan luardari korteks adalah kapsul Folikel dalam pertumbuhannyajaringan ikat yang padat yaitu mengalami empat tahap yaitu :tunika albugenia. Sedangkan y folikel primer. Folikel primerlapisan yang paling luarmerupakan suatu lapis tunggal merupakan suatu sel besar,dari epitel germinal atau disebut dimana dalam tiap folikelsel kelamin primer. terdapat oosit yang dikelilingi oleh suatu lapis tunggal dariAda dua komponen yang amat sel-sel folikel dan disebutpenting yang terdapat dalam membrana granulosa .ovarium. Komponen tersebut Folikel primer ini terjadi sejak ternak betina masih dalam 133

kandungan. Letak folikel terus membesar dan arahprimer ini berada langsung di mendorong kebawah kulit ovarium atau permukaan ovari.tunika albugenia.y folikel sekunder. Folikel 1.2.3. Ovulasisekunder letaknya agak jauhdari permukaan ovarium. Folikel yang telah masak (folikelSel-sel granulosanya lebih de Graaf) akan menonjol keluarbanyak dan ovumnya dilapisi melalui korteks ke permukaanoleh pembungkus tipis yang ovarium. Dalamdisebut membrana vitelina. pertumbuhannya, folikel dey folikel tertier. Folikel tertier Graaf mempunyai dua lapis sel merupakan perkembangan stroma cortex yg mengelilingi dari folikel sekunder, dimana sel-sel folikuler. Lapisan sel-sel sel-sel granulosanya tampak tersebut membentuk theca lebih besar dan letaknya jauh foliculi yang dapat dibagi atas dari korteks ovarium. theca interna dan theca externa. Pertumbuhan sel granulosa antara bagian luar dan Sebelum ovulasi, folikel yang dibentuk untuk menghasilkan bagian dalam tidak sama ovum mencapai ukurannya yang maksimal. Bertepatan dengan itu menyebabkan terbentuknya suatu cairan folikel segera di sekresikan dan buluh-buluh rongga atau antrum-antrum darah berkonstriksi. yang semakin lama besarnya bertambah sehingga membentuk menjadi satu antrum yang besar.y Folikel de Graaf. Ova Pemecahan folikel de Graaf terjadi sewaktu ovum dilepaskan didalam folikel primer dari ovarium yaitu pada daerah stigma. Stigma semakin lama semakin besar. Sel-sel folikel menipis dan mengembung kepermukaan ovarium. Stigma berganda menjadi beberapa yang mengembung segera pecah melepaskan sedikit cairan lapis, hingga membentuk folikuler. Cairan folikuler bergerak melalui celah tersebut folikel yang masak. Dalam dan membawa ovum. Pecahnya folikel de Graaf yang membawa folekel de graaaf ini ovum ovum keluar sering diistilahkan dengan sebutan “ ovulasi”. terbungkus oleh masa sel yang masak yang disebut cumulus ooporus. Ovum bersama cumulus ooporus menonjol kedalam ruang antrum yang penuh dengan cairan folikel. Cairan folikel ini mengandung hormon estrogen. Sel-sel granulosa Setelah ovulasi maka folikel akan menciut. Dan ovulasi ini yang membungkus ovum diikuti oleh pendarahan yang cukup meluas didalam rongga disebut corona radiata. folikel. Folikel degraaf setelah membentuk sejumlah cairan134

1.2.4. Corpus Luteum disertai dengan munculnya tenunan pengikat, lemak danLuteunasi adalah proses struktur semacam hialine di antara sel-sel luteum. Hal inipembentukan corpus luteum akan mempercepat regresi sel luteum dan akhirnya sel luteumoleh sel-sel granulose dan sel- dan akhirnya sel luteum tidak terdapat lagi. Bekas tempatsel theca. Segera sesudah corpus luteum berubah menjadi jaringan parut yang berwarnaovulasi, terjadi kawah pada coklat kepucat-pucatan, yang kemudian disebut corpuspermukaan ovarium. Kawah albicans.tersebut kemudian diisi oleh 1.2.5. Fertilisasidarah dan lymphe sehingga Fertilisasi yaitu peristiwa bersatunya sebuah spermatozoaberwarna merah, dan dengan sebuah ovum. Fertilisasi terjadi diuatu tempat dalammembentuk corpus oviduct, tepatnya didaerah ampula yaitu pada bagianhaemorrhagicum. Darah ini Ampula Isthmus Junction (AIJ). Pada saat ovum bertemucepat membeku dan diresorbsi. dengan spermatozo, ovum masih terbungkus oleh banyakKemudian rongga ini diganti dan sekali sel-sel granulosa. Untuk dapat mencapai inti sel ovum,diisi oleh sel-sel lutein yang spermatozoa harus menembus segerombol sel-sel granulosasemakin lama semakin banyak. yang membungkus sel ovum, mucoprotein atau zona pellucidaPada ternak sapi, sel-sel lutein yang langsung membungkus sel ovum dan membran vitelin ataumengandung suatu pigmen dinding ovum.lipochrom kuning (lutein) . Setelah memasuki perjalanan yang cukup panjang dan penuhApabila kebuntingan terjadi seleksi yang ketat, maka sperma yang tangguh dapat memasukimaka corpus luteum akan ampula. Spermatozoa yang telah memasuki ampula padamempertahankan ukuran uimumnya menjadi aktif bergerak karena dalam ampulabesarnya dan disebut sebagai terdapat cairan ampula yang berfungsi untuk mengaktifkancorpus luteum verum. 135Sedangkan apabila tidak terjadibunting disebut corpus luteumspurum. Jika tidak terjadifertilisasi (peleburan sel telur dansel sperma) maka corpus luteumberegresi karena aktifitashormon progesteron menurun,dan memungkinkan folikel deGraaf yang lain menjadi matang.Kemudian corpus luteumberegresi akan mengecil danberwarna pucat dan disebutcorpus albicant.Aktifitas FSH (Follicel StimulatingHormone) akan semakin dipaculagi yang menyebabkanperkembangan folikel tersiermenjadi folikel de Graaf.Pengecilan corpus luteum

pergerakan spermatozoa. dan mencegah terjadinya sel-sel triploid.Dengan kekuatan dibagianekornya, sprma akan menyusupdiantara sel-sel granulosa. Sel- Setelah kepala spermasel granulosa satu sama lain menyentuh membran vitelin,direkatkan oleh asam terjadilah aktivasi ovum untukhyalurobate. menerima tamu. Membran vitelin memperlihatkan reaksi terhadapSpermatozoa akan terus sentuhan kepala spermatozoa.berusaha untuk menekanlapisan zona pellucida hingga Ditempat sentuhan terjaditembus. Kemudian kepalaspermatozoa akan bersentuhan tonjolan kecil dari membrandengan membran vitelin makaterjadilah reaksi zona yaitu suatu vitelin dan kemudian terbuka.reaksi dari zona pellucida untuktidak dapat ditembus oleh Kemudian kepala spermaspermatozoa yang lain. Reaksizona ini disebabkan oleh adanya menyusup masuk kedalam sitosuatu zat yang dilepaskan olehgranula kortika yang berasal plasma dan kemudian terjadilahdari membran vitelin. pembelahan inti sel ovum Setelah kepala sperma terputus dan berlahan-lahan mulai mengembung maka mengakibatkan hilangnya bentuk kepala sperma. Inti sel sperma juga terlihat pudar, tetapi nucleoliReaksi zona berjalan bertahap menjadi jelas. Kejadian ini diikutiyaitu dari mulai disekitar lubang dengan terurainya khromosomyang dibuat oleh spermatozoa dari inti-inti sel ovum dansampai meluas keseluruh spermatozoa. Khromosom daripermukaan zona pellucida. kedua inti berpasang-pasanganReaksi zona ini berfungsi dan membentuk inti baru.melindungi ovum dari Perjalanan Spermatozoaspermatozoa lain yang juga ikut menemui ovum dalam organberusaha untuk membuahi ovum reproduksi ternak betina tertera pada Gambar 33.136

PERJALANAN SPERMATOZOAKOPULASI 3X109 I EJAKULASI DISEMPROTK K DLM MULUT SERVIX / DI BAGIAN AMPULA VAGINA YG TERDALAM III SPERMA AKAN TERCAMPURISHHMUS 3X106 DG LENDIR CERVIX LENDIR MEMBENTUK JALUR2 GYG DPT MENGARAHK KMN SPERMA HRS BERENANG YI KERAH KRIPTA CERVIX II DLM UTERUS SP YG TERPERANGK AKN GERAKANNYA MENERUSK PERJLN KE ARAH CINCIN MUCOSA: DIBANTU DG UTERUS SCR BERGELOMBANG UTEROTUBAL JUNCTION SHG APBL BLM TER OVULASI GERAKAN MK GELOMBANG BERIKUTNY BATAS ANTR UTERUS YG KMKINAN AKN MENDPTK DAN TUBA F. FUNGSI PERISTALTIK OVUM MENYELEKSI SPERMATOZOASumber Koleksi VedcaGambar 33. Perjalanan Spermatozoa Menemui Ovum dalam Organ Reproduksi Betina1.2.6. Tuba Uterin Atau Tuba infun dibulum berbentuk kapsul. Fallopii (oviduct) Bagian ujung dari infundibulum membentuk fimbria.Selain bangsa unggas, hewan Fimbria ini letaknya dekat sekalibetina mempunyai sepasang dengan ovarium bahkan biasanya menyelimuti ovarium.oviduct. Saluran ini Fimbriae mempunyai sifat ovotoxis artinya bergerak kearahmenghubungkan antara ovarium adanya ovum. Bahkan ada yang berpendapat bahwa fimbriae inidengan uterus. Oviduct dapat mengusap-usap ovarium untuk mem percepat prosesmerupakan saluran kecil yang ovulasi, dapat mengambil ovum yang jatuh kedalam ruangpanjang dan berkelok-kelok. abdomen dan bahkan fimbriae kiri dapat menangkap ovum yangBagian oviduct terdiri atas: di ovulasikan dari ovarium kanan dan sebaliknya.Infundibulum, ampula dan bagianyang terakhir yang berhubunganlangsung dengan uterus disebutistmusInfundibulum merupakan bagianyang paling ujung dari oviductdan berbentuk seperti corongyang bibirnya tidak teratur danberjumbai-jumbai. Tetapi adabeberapa species yang bentuk 137

Fungsi dari oviduct adalah : pendek. Sebagai contoh terdapat pada ternak babi.y menerima telur yang y uterus bibartitus yaitu uterus yang mempunyai serviks satudiovulasikan ovarium dan corpus uteri cukup jelas dan panjang. Sebagai contohy menerima spermatozoa dari terdapat pada hewan sapi, y uterus simpleks yaitu uterusuterus yang tidak mempunyai kornu uteri, corpus uterinya besary mempertemukan sel ovum dan mempunyai satu cerviks. Sebagai contoh terdapatdengan spermatozoa pada bangsa primata.y menyalurkan sel ovum yangtelah dibuahi (zigote) kedalam uterusy menyeleksi sperma. Bagianoviduct yang mempunyaikonstruksi khusus dandisebut utero tubal junction(UTJ) mempunyai fungsi Dinding uterus terdapat tigauntuk me nyeleksi sperma lapis, dari luar kedalam yaitu :yang akan masuk kedalam y membran serosa merupakantuba fallopii dari uterus. lapis pertama dari luar atauy kapasitasi spermatozoa. merupakan dinding luarAdanya cairan oviduct y myometrium atau lapisan uratmenyebabkan spermatozoa daging licin, yangmengalami proses mengandung urat syaraf danpendewasaan pembuluh darah y endometrium, yaitu lapisan1.2.7. Uterus yang merupakan dinding lumen uterus dan terdiri atasUterus pada umumnya terdiri epitel, lapisan kelenjar danatas badan uterus atau corpusuteri, tanduk uterus (cornu uteri) jaringan pengikat.yang pada umumnya berbentuklancip dan cerviks atau leher Uterus mempunyai fungsi yanguterus.Bentuk uterus pada setiapjenis hewan bervariasi. Bentuk- sangat penting dalam prosesbentuk uterus pada beberapajenis hewan adalah : reproduksi. Yaitu sejak estrusy uterus duplex, yaitu uterus sampai bunting dan melahirkan. yang uterus yang serviksnya ada dua buah, corpus tidak Fungsi uterus adalah : ada dan cornunya terpisah satu dengan lainnya. Bentuk y pada saat estrus: Yaitu uterus ini terdapat pada tikus, mencit, kelinci dan marmut. kelenjar endometrium yangy uterus bikornua, yaitu uterus yang mempunyai serviks atu terdapat pada dinding uterus dan corpus uterinya sangat menghasilkan cairan uterus yang diperlukan oleh spermatozoa untuk mendewasakan dirinya (kapasitasi) sehingga semakin tinggi kemampuannya untuk membuahi ovum138

y pada saat kopulasi, uterus uterus karena dapat terbuka atau tertutup yang sesuai denganakan berkontraksi sehingga siklus berahi.mampu mengangkut Pada saat berahi serviks agak relaks sehingga memungkinkanspermatozoa dari uterus ke spermatozoa dapat masuk dalam uterus. Kemudian pada saattuba fallopii. kebuntingan maka sel-sel goblet yang terdapat pada cerviks akany pada waktu metestrus dan memproduksi mucus dalam jumlah yang besar sehinggaawal diestrus. Kelenjar- dapat mencegah masuknya zat- zat yang membawa infeksi darikelenjar endometrium mulai vagina kedalam uterus. Lumen serviks terbentuk dari beberapaberkembang dan tumbuh gelang-gelang penonjolan dari mucosa cerviks yang dapatmemanjang dan mengecil dengan kuat sekali.menghasilkan cairan uterus Fungsi cerviks yang utama adalah untuk menutup lumenyang merupakan substrat uteri sehingga tidak memberi kemungkinan untuk masuknyayang cocok untuk jasad renik baik mikroskopis maupun makroskopis. Olehpertumbuhan embrio muda. sebab itu lumen serviks selalu dalam keadaan tertutup, kecualiy pada saat diestrus pada pada saat melahirkan dan pada saat berahi lumen serviks akanternak yang tidak bunting membuka sedikit sehingga spermatozoa dapat masuk.maka telur yang tidak dibuahi 1.2.9. Vaginaoleh sperma, didalam uterus Vagina adalah bagian saluranakan diresorbsi oleh reproduksi yang terletak didalam pelvis, diantara cerviks danendometrium. vulva. Vagina terbagi atas bagian vestibulum yaitu bagian key pada saat kebuntingan uterus sebelah luar yang berhubungan dengan vulva dan partiomembesar secara berlahan- vaginalis cervics yaitu bagian kesebelah cerviks. Pada ternaklahan sesuai dengan betina dara, terdapat selapus tipis yang merupakan sekat ataupertumbuhan embrio. 139y Pada saat kelahiran uterusakan melakukan kontraksisedemikian kuat sehinggadapat mengangkut fetus yangsedemikian beratnya untukmelampaui simfisis pelvisdan keluar dari badan.y pada saat selesai partus/melahirkan, maka uterusakan mengalami pengecilankembali atau involusi.1.2.8. Cerviks atau Leher RahimCerviks merupakan spincter ototpolos yang kuat dan tertutuprapat, kecuali pada saat estrusatau pada saat menjelangkelahiran. Cerviks terletak diantara uterus dan vagina, danmerupakan pintu masuk kedalam

batas antara vestibulum vaginae Sapi dara dapat dikawinkan padadan partiovaginalis cercivis, yang umur 15 bulan, jika berat badandisebut Hymen. Vagina berperan sudah mencapai 400 kg,sebagai selaput yang menerima diharapkan umur pada waktupenis dari hewan jantan pada pertama kali melahirkan antarasaat kopulasi. 24-27 bulan. Lama kebuntingan sekitar 9 bulan. Dengan lama1.2.10. Vulva produksi sekitar 6 tahun. (Pudendum Femininum) Produksi susunya di Amerika 8.000 liter dengan lemak 330 kgVulva adalah bagian eksternal dan protein 275 kg per ekor perdari genetalia betina yang tahun. Di Indonesia produksiterentang dari vagina sampai susu masih rendah, pertahunkebagian yang paling luar. berkisar 3.000 liter.Pertautan antara vulva denganvagina ditandai oleh orifis uretral Sapi FH dapat dimanfaatkaneksternal. sebagai penghasil daging, sehingga dikenal dengan sapiPada berbagai jenis ternak bibir dwi guna. Sapi pejantannyavulva adalah sederhana saja dapat mencapai 1.000 kgdan tidak terdiri atas labio mayor dengan persentase karkas yangdan minor. Kemudian bagian baik (46%).paling bawah dari vulva terdapatklitoris yang merupakan organ 2.2. Sapi Ongoleyang asal usul embrionalnyasama dengan penis pada hewan Sapi ini lambat dewasa, padajantan. umur 4 tahun mencapai dewasa penuh. Bobot sapi 600 kg pada2. Koefisien Teknis sapi jantan dan 300-400 kg untuk sapi betina. Berat lahir 20-25 kg.Sebelum kita memelihara sapi , persentase karkas 45-58%perlu mengetahui koefisien dengan perbandingan dagingteknis agar dapat menghitung tulang 3,23 : 1.analsisis usaha ternak. Koefisienteknis ternak yang perlu 2.3. Sapi Maduradiperhatian adalah berat dewasa,berat lahir, produksi, bobot sapih Bobot sapi jantan 300 kg dandll. Pada bab ini hanya akandibahas beberapa ternak yang sapi betina 250 kg. berat pedetbanyak dipelihara di Indonesia pada waktu lahir 12-18 kg. umur2.1. Sapi FH dewasa kelamin 20-24 bulan.Berat pedet yang baru lahirdapat mencapai 45 kg, berat Pertambahan berat badan 0,25-dewasa dapat mencapai 750 kgdengan tinggi 145 cm. 0,6 kg per hari. Persentase140 karkas 48-63% dan perbandingan daging tulang adalah 5,84 :1.

2.4. Sapi Bali 5.2%, mortalitas sebelum disapih 4.4%, mortalitasDi Indonesia perkembangan lepas sapih sampai umur 15 bulan sebesar 1.2% dansapi Bali sangat cepat mortalitas dewasa sebesar 0.6%,dibanding dengan jenis potong • daya tahan terhadap panaslainnya, hal tersebut cukup tinggi karena produksi panas basal rendah dengandisebabkan breed ini lebih pengeluaran panas yang efektif,diminati oleh petani kecil karena • ketahanan terhadap parasitbeberapa keunggulannya yang dan penyakit sangat baik, sertaantara lain, tingkat • efisiensi penggunaan pakankesuburunnya tinggi, sebagai terletak antara sapi Brahman dan persilangan Herefordsapi pekerja yang baik dan Shorthornefesien serta dapatmemanfaatkan hijauan yangkurang bergizi. Persentasekarkas tinggi, daging tanpalemak, heterosis positif tinggipada persilangan, dayaadaptasi yang tinggi terhadaplingkungan dan persentase Lebih lanjut dijelaskan, padaberanak dapat mencapai 80 bobot hidup finishing yang samapersen merupakan keunggulan produksi karkas sapi BX lebihlainnya. Selain beberapa berat dibandingkan sapi Frisiankeunggulan di atas terdapat karena memiliki persentasejuga beberapa kekurangan karkas yang lebih tinggi. Bobotyakni bahwa sapi Bali karkas sapi Shorthorn terletakpertumbuhannya lambat, rentan antara sapi Brahman danterhadap penyakit tertentu Hereford. Kadar lemak bervariasimisalnya; penyakit jembrana, mulai dari 4.2% sampai 11.2%,peka terhadap penyakit ingusan terendah pada sapi Frisian dandan Bali ziekte . potensi genetik tertinggi pada Shorthorn. Hasilsapi Bali tertera pada Tabel 11. pengamatan di ladang ternak2.5. Sapi BX Sulawesi Selatan memperlihatkan:Sapi Brahman Cross (BX) y persentase beranak 40.91%,memiliki sifat-sifat seperti: y calf crop 42.54%,• persentase kelahiran 81.2%, y mortalitas pedet 5.93%,• rataan bobot lahir 28.4 kg, bobot umur 13 bulan y mortalitas induk 2.92%, mencapai 212 kg dan umur 18 bulan bisa mencapai 295 y bobot sapih umur 8-9 bulan kg, 141.5 kg (jantan) dan 138.3• angka mortalitas post-natal sampai umur 7 hari sebesar kg (betina), y pertambahan bobot badan sebelum disapih sebesar 0.38 kg/hari 141

Tabel 11. Potensi Genetik Sapi Bali No Keterangan Satuan Skor Kg 16 1 Berat Lahir Kg 86 kg 2 Berat Sapih kg 135 kg 125 3 Berat 1 th, Jantan kg 235 kg 200 4 Berat 1 th, betina kg 395 264 5 Berat 2 tahun jantan cm cm 185,5 6 Berat 2 tahun betina cm 125,4 142,3 7 Berat dewasa jantan cm cm 160,8 8 Berat dewasa betina cm 113,6 % 118,5 9 Ukuran Tubuh Dewasa Jantan 69 • Lingkar Dada • Tinggu gumba • Panjang badan 10 Betina : • Lingkar Dada • Tinggi gumba • Panjang badan • Persentase beranak/th3. Reproduksi/Perkawinan yang dihasilkannya. Peranan Ternak reproduksi bagi kehidupan adalah :3.1. Reproduksi y meningkatkan populasi ternakReproduksi merupakan suatu y melestarikan keturunankemewahan fungsi tubuh yang y memperbaiki produksi ternaksecara fisiologik tidak fital bagi seperti susu, daging dan telurkehidupan bagi individual tetapi y memperbaiki keturunannyasangat penting bagi kelanjutan seperti berat lahirnya,keturunan suatu jenis atau pertambahan bobot badan,bangsa hewan. Pada umumnya jumlah anak yang dihasilkanreproduksi baru dapat dll.berlangsung sesudah hewan Dengan usaha pengembang-mencapai masa pubertas dan biakan/reproduksi maka perludiatur oleh kelenjar-kelenjar sekali memperhatikan hal-halendokrin dan hormon-hormon sebagai berikut :142

y hewan bibit yang akan pemeliharanya, seperti: diusahakan keturunannya itu (induk dengan pejantannya) badannya besar dan kuat, tidak boleh terlalu muda ataupun terlalu tua tahan penyakit, banyaky Hewan bibit itu harus sehat menghasilkan susu dan tubuhnya, terutama harus bebas dari penyakit menular sebagainyay Hewan bibit itu harus y Hewan betina (induk) mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan bagi si sebaiknya dikawinkan pada waktu ia sedang berahi y Pada waktu hewan betina bunting, harus dijaga benar makanan dan kesehatannya.Tabel. 12. Batas Umur Terbaik dan Tertinggi untuk Diternakkan pada Berbagai TernakJenis Ternak Umur Umur Terbaik Batas Umur Dikawinkan Diternakkan Tertinggi Untuk (Tahun) (Tahun) Diternakkan (Thn)Kambing 1-1,25 2-3 2-3 ±5Domba 1,5 3-6 3-7 ±5Sapi 2-2,5 6-10 2-3 ± 12Kerbau 2 13-14Kuda 2,5-3 15-20babi 10 bln ±5Sumber:Anonymous (1994)Dengan adanya pengetahuantentang reproduksi akan Proses–proses reproduksi dapat meliputi banyak hal mulai dari :memberikan berbagai informasi y pembentukan sel-sel kelaminyang dapat digunakan sebagai yaitu sel ovum dan spermatozoadasar dalam y pelepasan gamet-gamet. pada gamet betina (sely memperkirakan jumlah atau ovum) terjadi pelepasan sel telur dari ovarium yangbanyaknya anak yang disebut ovulasi dan pada gamet jantan atau selmungkin akan dihasilkan spermatozoa yaitu pelepasan dari testis menuju alat-alaty informasi tentang umur saat kelamin jantan selanjutnya seperti duktus epididimus,mulai bereproduksi duktus defferens, ampula dany panjang atau lama waktubagi hewan bereproduksiy kapan bisa melakukanaktivitas bereproduksiy pola hormonaly teknik reproduksi yangdilakukan. 143

berakhir dengan adanya 3.2.1. Pubertasejakulasi.y perkawinan antara ternak Suatu proses reproduksi akanjantan dan betina untuk berlangsung secara periodik danmempertemukan gamet terus menerus akan dimulaijantan dan betina sejak tenak tersebut mengalamiy pertumbuhan zigote sampai pubertas atau dewasa kelamin. fetus dan berakhir dengan Pada saat itu ternak sudah dapat kelahiran menghasilkan keturunan karenay pubertas pada saat itu organy siklus reproduksi, dll reproduksinya telah mampu memproduksi gamet-gamet yangBatas umur terbaik dan tertinggi masak. Jadi pubertas padauntuk diternakkan pada berbagaiternak tertera pada Tabel 12. ternak adalah suatu periode dalam kehidupan makhluk jantan atau betina dimana proses-3.2. Siklus Reproduksi proses reproduksi mulai terjadi. Pada saat inilah maka organ-Siklus reproduksi merupakan organ reproduksi mulairangkaian dari semua kejadianproses reproduksi baik jantan berfungsi. Pada ternak, pubertasmaupun betina, sejak ternaktersebut lahir sampai ternak ditandai dengan adanyatersebut dapat melahirkan(proses-proses biologik kelamin) keinginan ternak tersebut untukyang berlangsung secarasambung menyambung yang melakukan perkawinan. Umurkemudian terlahir individu barudari suatu mahluk hidup. dewasa kelamin pada setiap jenis ternak tidak sama. Umur dewasa kelamin ini juga tergantung pada keadaan iklim, keadaan makanan, heriditas dan tingkat pelepasan hormon. Umur dewasa kelamin pada jenisTahapan-tahapan Siklus ternak tertentu dapat dilihat padareproduksi : Tabel 13 . Tabel 13. Umur Dewasa Kelamin pada Berbagai Jenis Ternak Jenis ternak Umur pubertas variasi Sapi 12 bulan 6-24 bulan Kuda 18 bulan 10-24 bulan Domba 8 bulan 4-12 bulan Kambing 8 bulan 4-12 bulan Kerbau 24 bulan 12- 40 bulan babi 6 bulan 4-8 bulan Sumber : Partodihardjo (1980)144

Pada semua ternak bahwa atau dewasa tubuh telah tercapai.dewasa kelamin akan tercapai 3.2.2. Siklus berahi (Estrus)pada saat dewasa tubuh Siklus berahi adalah perubahantercapai. Pada saat ini ternak yang terjadi secara teratur pada sistim reproduksi hewan betina.sudah mampu untuk melakukan Siklus berahi adalah jarak antara berahi yang satu dengan berahiperkawinan, tetapi pada saat itu berikutnya. Sedangkan berahi adalah saat dimana ditandaitubuhnya belum mampu untuk kesediaan hewan betina menerima pejantan untukmelakukan proses reproduksi melakukan kopulasi.selanjutnya seperti bunting, Dalam periode siklus berahi terjadi perubahan-perubahanmelahirkan dan menyusui.Pada fisiologis dalam alat kelamin betina. Perubahan ini bersifatsaat itu tubuhnya masih dalam sambung menyambung satu sama lain dan akhirnya bertemuproses pertumbuhan, sehingga kembali pada permulaannya. Berdasarkan gejala yang terlihatapabila ternak tersebut bunting dari luar tubuh. Ternak-ternak betina akan menjadi berahi padamaka tubuhnya harus awal interval waktu yang teratur dan antara species satu denganmenyediakan makanan untuk species lainnya akan berbeda. Panjang siklus berahi ternakpertumbuhan dirinya dan tertera pada Tabel 14.pertumbuhan anak yangdikandungnya. Apabila hal initerjadi maka kemungkinan-kemungkinan yang tidakdiinginkan akan terjadi sepertiterjadi kematian baik pada indukmaupun anaknya, akanmelahirkan anak-anak yangcacat atau lemah, kecil dll.Untuk menghindari hal-haltersebut diatas maka sebaiknyaperkawinan hendaknyaditangguhkan beberapa saatsampai tubuhnya cukup dewasaTabel. 14. Siklus Berahi Pada Berbagai Jenis Ternak Jenis Panjang Siklus Variasi Ternak Estrus 18-24 hari Sapi 21 hari 19-21 hari 14-20 hari Kuda 21 hari 19-21 hari 18-24 hari Domba 16,5 hari 6-12 bulan Kambing 18 hari Babi 21 hari Anjing - Sumber:Partodihardjo, S. 1980. 145

Satu siklus berahi terbagi kemungkinan ternak tersebut masih mengalami proestrus ataumenjadi 4 fase yaitu : proestrus, masa estrus sudah selesai.estrus, metestrus dan diestrus.Dari keempat fase tersebut, faseestrus merupakan fase Gejala berahi yang umum dan nampak terlihat pada sebagianterpenting karena dalam fase ini besar jenis ternak pada saat berahi (estrus) adalah gelisah,hewan betina memperlihatkan nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, menghampirigejala-gejala khusus untuk tiap- pejantan dan tidak lari pada saat pejantan mau menaiikinya.tiap jenis hewan dan dalam faseini pula betina mau menerimapejantan untuk melakukankopulasi.3.2.2.1. Proestrus Perubahan-perubahan yangProestrus merupakan fase terjadi pada alat kelaimin bagianpersiapan. Phase ini cukuppendek dan dan gejala luar yang dalam pada waktu estrus adalahterlihat berupa perubahan-perubahan tingkahlaku yang pertumbuhan folikel yang telahagak lain dari biasanya sepertiagak gelisah dan perubahan– dimulai pada saat proestrusperubahan alat kelaim luar.Meskipun telah ada perubahan maka akan mencapai pertumbuyang menimbulkan gairah seksnamun pada saat proestrus an yang maksimal dan ovumtersebut ternak masih belummau menerima pejantan atau yang terdapat dalam folikel akanmenolak untuk bisa melakukanperkawinan. menjadi masak. Dan follikel siap pecah dan mengeluarkan ovum. Selama atau segera setelah periode berai maka akan terjadi ovulasi. Estrus akan segera berakhir kira-kira pada saat pecahnya folikel ovari, atau terjadinya ovulasi.3.2.2.2. Estrus 3.2.2.3. MetestrusEstrus merupakan fase yang Segera setelah berahi selesai, maka sisa-sisa gejala-gejalaterpenting dalam siklus berahi. berahi masih tampak tetapi pada saat itu betina sudah tidak mauEstrus adalah periode lagi dinaiki atau dikawini pejantan. Pada saat itupenerimaan seksual pada ternak sebetulnya masa estrus sudah selesai dan telah telah bergantibetina. Pada fase ini ternak dengan fase baru yang diebut metestrus.betina memperlihatkan gejalayang khusus pada setia jenisternak. Dan pada saat ini pulaternak betina mau menerimapejantan untuk melakukankopulasi. Sehingga apabila ada Pada saat metestrus, perubahan alat kelamin luar tidak tampak,betina yang menolak untuk tetapi dalam alat kelaminnyamelakukan kopulasi sedangkantanda-tanda berahi terlihat maka146

yaitu ovariumnya terjadi endo metriumnya masih terlihatpembentukan corpus adanya pertumbuhan kelenjar-hemorrhagikum yang terletak kelenjar endometrium yangdalam folikel de graaf yang telah berkelok-kelok, tetapi hal ini tidakmengeluarkan ovumnya. Pada berlangsung lama. Lamasapi, metestrus juga ditunjukkan kelamaan kelenjar-kelenjardengan adanya sedikit darah tersebut akan berdegenerasi.yang mengalir keluar dari uterus Corpus hemorrhagikum lama-ke vagina. Dan terlihat dari vulva. kelamaan akan mengkerut dan tumbuh sel-sel yang berwarnaDarah yang mengalir pada sapi kuning atau disebut sel luteumsaat metestrus bukanmerupakan menstruasi pada dan mulailah terbentuk corpusmanusia tetapi darah ini berasaldari pembuluh-pembuluh darah luteum. Di estrus ini merupakankapiler yang berada padakarankula yang mendapat suplay fase yang terlama dalam sikluscukup banyak pada saat estrus,sehingga karankula tegang dan estrus.beberapa diantaranya ada yangpecah dan mengeluarkan darah 3.2.3. Lama Berahi3.2.2.4. Diestrus Lama berahi merupakan selang waktu mulai berahi ditandaiDiestrus adalah masa tenang. dengan munculnya berahiYaitu suatu siklus berahi yang sampai hilang tanda-tandaditandai oleh tidak adanya berahi. Lama berahi setiap jeniskebuntingan dan tidak adanya ternak berbeda-beda. Demikianaktivitas kelamin sehingga ternak juga dengan setiap individumenjadi tenang. Pada saat itu ternak bervariasi. Hal inikondisi keadaan dalam alat tergantung dari beberapa faktorreproduksi yaitu pada bagian seperti umur, musim dan kehadiran pejantan serta bobot badan. Lama berahi pada berbagai jenis ternak tertera pada Tabel 15.Tabel 15. Lama Berahi pada Berbagai Jenis Ternak Jenis Ternak Panjang Siklus Variasi EstrusSapi 15-19 hariKuda 17 jam -Domba - -kambingBabi 30 jam 24-36Anjing 30 jam - - - -3.2.4. Kebuntingan 147

Yang dimaksud kebuntingan Pengetahuan tentang apakahdipandang dari segi teknissebenarnya dimulai sejak saat ternak yang dipeliharasel kelamin betina bersatudengan sel kelamin jantan mengalami kebuntingan ataudidalam saluran alat reproduksipaling atas atau ovoduct dan tidak adalah sangat penting. Adatepatnya dibagian ampula. beberapa cara untuk membantu mendiagnose suatu ternak bunting atau tidak. Berbagai cara yang dapat dilakukanSedangkan Frandson (1992) adalah :mengatakan bahwa ke buntinganberarti keadaan dimana anak y ternak tidak mengalamisedang berkembang didalamuterus seekor hewan betina. berahi lagi. Sebagai indikasiSatu periode kebuntingan adalahperiode dari mulai terjadinya kebuntingan yang cukupfertilisasi sampai terjadinyakelahiran normal. Pada ternak sederhana dan efektif adalahsapi fertilisasi terjadi setelah 11sampai 15 jam dari inseminasi/ bahwa setelah 45 hariperkawinan. setelah perkawinan ternak tersebut tidak berahi lagi. Cara ini akan ada juga melesetnya karena ada ternak-ternak tertentu yang mengalami silent heart (berahi tenang). Hal ini bisaSedangkan untuk manusia, disebabkan karena dalamfertilisasi ini akan terjadi 14sampai 15 hari setelah terakhir ovariumnya terdapat corpusmenstruasi. luteum yang persisten. y perubahan kontur abdomen. Pada ternak yang buntingPertumbuhan mahluk baru hasil maka akan terjadi penurunanfrtilisasi atau pembuahan antara pada dinding abdominalovum dengan sperma tozoa, (pelebaran abdomen).dapat dibedakan tiga y pemeriksaan dapat jugatahap/periode yaitu : dilakukan dengan palpasi pery periode ovum yaitu periode rektum yaitu dengan carayang dimulai dari fertilisasi memasukkan tangan dalamsampai implan tasi. rektum dan meraba organ-y Periode embrio yaitu periode organ reproduksi tertentu.dari saat terjadinya Untuk ini dibutuhkan seorangimplantasi sampai saat yang ahli dan terampil.dimulainya pem bentukan Diagnose kebuntingan inialat-alat tubuh bagian dalam didasarkan kepada tingkaty Periode fetus yaitu periode perkembangan fetus danterakhir yaitu dimulai dari perubahan-perubahan padaterbentuknya alat-alat tubuh genetalia dan struktur-bagian dalam dan extremitas struktur yang terkait pada(anggota tubuh) sampai hewan betina.terjadi kelahiran.148

y Sinarx.Diagnose kebuntingan dengan frekuensi yang tinggidengan menggunakan sinar (1 sampai 10 juta cycle tiapX kurang begitu efektif dan detik) melalui jaringan.bermanfaat. Sinar X akan y Uji Biologik denganefektif apabila diguna kan mengamati adanya hormonuntuk menetapkan gonado tropin dalam serumkebuntingan setelah tulang- darah maka dapat di pastikantulang fetus telah mengalami bahwa ternak tersebutkalsifikasi bunting. Hormony Ultra suara (Ultra sound). gonadotropin dihasilkan/Ultra sound dapat digunakan diproduksi oleh placentauntuk mendeteksi sewaktu bunting.kebuntingan pada berbagaijenis ternak seperti sapi. Metode pemeriksaanTeknik ultra sonik didasarkan kebuntingan pada berbagai jeniskepada timbulnya bunyi ternak tertera pada Tabel 16.Tabel. 16. Metode Pemeriksaan Kebuntingan pada Berbagai Jenis TernakSpesies Metode yg Contoh yg Cara Mulai dpt di Digunakan diperlukan pergunakanSapi Palpasi rektal - perabaan 30-35 hariDomba Biopsi vaginal Mucosa Histologik 40 hari Alat elektron 70 hari Ultra suara vaginalSumber : Partodihardjo, 1980Perubahan-perubahan yang y myometrium menjadi tenang yaitu tidak mengalamiterjadi dalam alat kelamin betina kontraksi lagipada saat kebuntingan: y setelah terjadi implan tasi, penyaluran makanan dari3.2.4.1. Perubahan pada induk ke anak lebih lancar. Uterus Ada hubungan yang lebih erat dari trophoblast denganPada ternak yang mengalami pembuluh-pembuluh darah pada endometriumkebuntingan maka akan terjadi y terjadi pertukaran zatperubahan-perubahan pada makanan dari induk ke anak dan zat buangan dari anak keuterusnya, seperti : induk. Hal ini terjadi sejak terjadinya implantasi yangy terjadi vaskularisasi pada juga disertai olehendometriumy terbentuknya lebih banyakkelenjar endo metrium 149

terbentuknya anyaman mengalami degenerasi dan berubah menjadi jaringan ikatpembuluh darah. yang berwarna putih mengkilat yang disebutPada saat kehamilan juga terjadi corpus albican.pembesaran volume uterus.Dimana pada saat permulaan 3.2.4.3. Servix.kebuntingan sebagian besar disebabkan oleh pertambahan Setelah terjadi fertilisasi makacairan amnion dan allantois, kripta-kripta serviks akantetapi pada pertengahan menghasilkan lendir yang kentalkebuntingan maka pertambahan dimana semakin tua kehamilvolume cairan menjadi hampir annya maka semakin kentalsama dengan per tambahan lendir yang dihasilkan. Fungsivolume uterus dan pada akhir lendir ini adalah untukkebuntingan maka sebagian menyumbat lumen servixbesar merupakan volume vetus. 3.2.4.4. Vulva dan Vagina3.2.4.2. Perubahan pada 0varium Pada saat kehamilan maka tidak terjadi perubahan pada alatPerubahan-perubahan pada kelamin vulva maupun vagina tetapi setelah terjadi kebuntinganovarium adalah : 6 sampai 7 bulan (pada sapi) maka akan terjadi eidemay folikel de graaf yang telah /membengkak.kosong (setelah terjadi Periode kebuntingan tiap ternak bervariasi antara spesies satuovulasi) maka merupakan dengan species lainnya. Demikian juga antara individusuatu kawah dan diisi oleh satu dengan individu lainnya. Sebagai contoh :darah yang cepat membeku y rata-rata periode kebuntingandan disebut corpus pada kuda adalah 336 hari atau ± 11 bulanhemorrhagikum y rata-rata periode kebuntingan pada sapi adalah 282 hariy corpus hemorrhagikum akan atau ± 9 bulan y rata-rata periodeterbentuk sel-sel baru yang 3.2.5. Kelahiranberwarna kuning yang Akhir dari proses kehamilandisebut sel luteum adalah kelahiran. Jadi kelahiran adalah proses fisiologik dimanay sel-sel luteum makin lama makin banyak dan akhirnya mengisi penuh ruangan tersebut dan diberi nama cprpus luteumy Selama kehamilan corpus luteum tetap ada dan berfungsi terus selama masa kehamilany apabila tidak terjadi kehamilan maka corpu luteum akan dinon aktifkan oleh prostal gandin dan150

uterus yang bunting kantong air terhadap sisi uterin sehingga menyebabkan serviksmengeluarkan anak dan placenta berdilatasi. Pada tahap pertama ini, pada sapi, antara 2 sampai 6melalui saluran kelahiran. jam.Sesaat tanda-tanda menjelangkelahiran adalah :y akan terjadi relaksasi pada y Tahap keduabagian pelvis yaitu padaligamentum sacro-spinasum Terjadi kelahiran yangdan otot-otot disekitar pelvis sebenarnya yaitu fetus akandan tungging keluar dari uterus melalui cerviksy otot akan terlihat mengendor dan vagina. Pada saat itukhususnya disekitar pangkal kantong air akan pecah secaraekor refleks dan mengawali kontraksiy pangkal ekor diangkat ke otot-otot abdomina. Denganatas adanya dua macam kontraksiy sisi perut mengempis dan yaitu kontraksi uterus dansecara keseluruhan perut kontraksi abdominal maka fetuskelihatannya mengecil. Atau akan terdorong dan melintasiperutnya akan tenggelam saluran kelahiran./jatuh.y ambing membesar dan y Tahap ketigamengerasy dari puting susu kadang- Tahap ketiga adalahkadang keluar cairan pengeluaran placenta segeray ternak terlihat gelisah mengikuti fetus keluar.y terjadi pembengkaan(edema) pada vulva. 3.3. Perkawinan Ternak.Besarnya dapat mencapai 2sampai 4 kali nya Pada garis besarnya sistim perkawinan ternak dapaty lendir cervix yang berfungsi dibedakan menjadi 2 cara yaitu :menyumbat cervix pada saatkebuntingan akan mencairy relaksasi dinding abdominal 3.3.1. Perkawinan Alamiy ternak berusaha untukmengasingkan diri. Perkawinan Alami yaitu suatu Perkawinan tanpa BantuanProses kelahiran dapat Manusia. Ternak secara naluri akan berkembang biak dengandibedakan menjadi tiga tahap melalui proses perkawinan.yaitu :y Tahap pertama Berdasarkan tempat perkawinannya maka dapatPertama-tama uterus akan dibedakan menjadi dua sistemberkontraksi dan secarabertahap akan mendorong yaitu : Hand mating dan Pasture mating. Sedangkan berdasar 151

cara pelaksanaan terdapat y induk yang kurang makanperkawinan individu dan sukar untuk menjadi buntingperkawinan kelompok. dan hasil anaknya jelek y pengaruh panas udara3.3.1.1.Cara Pelaksanaan 3.3.1.2. Sistem Perkawinany Perkawinan Individu Perkawinan pada sapi ada duaYaitu dengan cara ternak betina sistim perkawinan pada sapiyang sedang berahi dibawa ketempat pejantan atau sebaliknya. yaitu:Sedikit pejantan mengawini duakali setelah itu betina yang baru y Hand Mating yang biasanyadikawini tersebut dibawa jalan-jalan agar sperma bisa cepat dilaksana kan dalam suatubertemu dengan ovum kandang khusus. y Pasture Mating yaitu perkawinan yang dilaksanakan dalam suatu pasture atau padangy Perkawinan Kelompok penggembalaan yang cukup luas, dimana antara betina-Yaitu sekelompok ternak betina betina dan pejantannyadibiarkan hidup bersama-samadengan seekor pejantan, baik dibiarkan untuk melakukandikandang maupun dipadangpenggembalaan secara terus perkawinan secara alamimenerus selama 60 hari.Apabila masih ada beberapa yang dilakukan dalambetina yang masih belum buntingmaka diberi kesempatan untuk pasture.berkumpul sekali lagi. Semua hewan ternak, baik sapi, dan ternak lainnya perlu suatu perkawinan yang terarah. Perkawinan terarah merupakan salah satu bentuk dariAda beberapa alasan mengapa perwujudan perkembangbiakansering terjadi keterlambatankebuntingan atau kelahiran. Ini produktif, oleh sebab itu semuabanyak sebabnya diantaranya : proses harus diperhatikan.y tidak menyadari akan Untuk melakukan perkawinan ada beberapa langkah persiapanpentingannya mempunyai yang harus dilakukan seperti : y pemeriksaan induk yangpejantan sendiri pernah beranaky perkawinan yang dipaksakan y pemberian pakan yangpada waktu ternak tidak bermutuberahi tidak akan menghasil kan kebuntingan.y pejantan–pejantan di campur Sedangkan kunci keberhasilan suatu perkawinan ternak sangat dengan betina-betina tergantung dari: sepanjang waktu152

y tingkat kesuburan dari betina cara kita mampu mengaturmaupun pejantannya serta produktivitas induk-induk ternakpengaturan perkawinan. sehingga akan melahirkan anakKesuburan suatu ternak dengan umur yang sebaya yangbetina dapat diukur dari siap dipasarkan. Untuk itu dapatketeraturan dan kemampuan dilakukan dengan caraberanak dengan cepat. mengawinkan induk-induk betinaSedangkan kesuburan secara bersamaan sehinggapejantan dapat diukur dari induk-induk tersebut akansifat kejantannya dan jumlah melahirkan dengan waktu yangserta kualitas sperma yang bersamaan. Untuk itu perludihasilkan. dilakukan suatu metodey pengaturan perkawinan oleh rekayasa proses reproduksipeternak. Meskipun suatu sehingga terjadilah berahi secaraternak betina dan bersamaan atau lebih dikenalpejantannya dalam kondisi dengan istilah penyerentakansubur, tetapi apabila peternak berahi.kurang memperhatikantingkah laku reproduksi Penyerentakan berahi diaturternak yang dipeliharanya oleh :maka kesempatan yang baik y penggunaan hormonuntuk mengawinkan ternak y Perangsangan denganakan berlalu dengan suatu pejantanyang sia-sia. y Penggunaan metodey perkawinan pertama inseminasi buatan dan sinary Walaupun ternak sudah lasermencapai pubertas, akantetapi ternak tersebut belum 3.3.2. Perkawinan Buatan (Artificial Insemination)boleh dikawinkan tetapi harusharus mencapai kedewasaantubuh terlebih dahulu, karena Inseminasi buatan adalah terjemahan dari artificialpada saat itu ternak telah insemination (Inggris) dimana artificial artinya buatan ataumemiliki kedewasaan tubuh tiruan sedangkan insemination adalah berasal dari kata latindan memiliki bagian-bagian inseminatus (in artinya pemasukan, penyampaian atautubuh yang harmonis dan deposisi. Sedangkan semen adalah cairan yang mengandungseimbang antara organ yang sel-sel kelamin jantan yang diejakulasikan melalui penissatu dengan organ lainnya. pada waktu kopulasi atau penampungan). Jadi menuruty Perkawinan yang tepat pada definisi, inseminasi buatan adalah pemasukan atauwaktu betina sedang berahiy Pengaturan perkawinandengan penyerempakanberahiUntuk meningkatkan ataumemberikan keuntungan yangmaksimal salah satunya dengan 153

penyampaian semen kedalam penyampaian semen kedalamsaluran kelamin betina denganmenggunakan alat-alat buatan saluran kelamin betina, tetapimanusia, jadi bukan secaraalami. mencakup juga seleksi dan pemeliharaan pejantan, penampungan, penyimpanan atau pengawetan (pendinginanInseminasi Buatan juga dan pembekuan) danmerupakan suatu perkawinan pengankuan semen, inseminasi,dengan menggunakan teknologi pencatatan dan penentuan hasildengan bantuan manusia inseminasi pada hewan betinadimana dengan IB ini diharapkan serta bimbingan dan penyuluhandapat memperbaiki ternak-ternak peternak khususnya bagiyang mempunyai genetic jelek penerapan IB dibidangyang ada di seluruh dunia ini peternakan.diganti dengan bibit-bibit yanggenetiknya baik, sehingga dapat Prosedur inseminasi buatanmeningkatkan baik populasimaupun produktivitas ternak. 3.3.2.1. Pengambilan SemenOleh karena itu pelaksanaan IBsangat penting dipelajari. Ada beberapa metode penampungan semen yangHal-hal yang perlu dipelajari dapat dilakukan untuk inseminasidalam pelaksanaan IB adalah :y menyediakan semen beku, buatan, seperti metodey menyiapkan peralatan dan pengurutan, metode elektro bahan penunjangy mengoperasionalkan IB ejakulator dan metode vaginay merawat peralatan IB dany mencatat pelaksanaan IB buatan. Namun salah satu cara secara detil. yang paling umum adalah metode vagina buatan. Alat-alat yang digunakan: y silinder karet y selongsong dalamInseminasi buatan merupakan y tabung penampungsatu alat yang ampuh yangpernah diciptakan manusia untuk y corongmeningkatkan populasi danproduksi hewan baik secara Sebelum dilakukan penyadapan,kuantitatif maupun secara maka apabila preputium terlalukualitatif. Teknik Inseminasi panjang perlu digunting, tetapibuatan sudah sangat meluas dan jangan terlalu pendek. Bersihkansudah populer terutama dalam preputium dan daerah sekitarnyabidang peternakan khususnya dengan menggunakan sabunlagi pada sapi perah. dan air hangat kemudian keringkan dengan menggunakanDalam praktek, prosedur handuk. Demikian juga dibagian belakang sekitar pangkal ekorinseminasi buatan tidak hanya dari hewan pemancing (betina). Contoh Vagina Buatan terterameliputi deposisi atau154

pada Gambar 34, sedangkan pada sapi tertera pada Gambarcontoh Penyadapan Semen 35.Gambar 34. Vagina Buatan Siap untuk Menampung SemenGambar 35. Penyadapan Semen pada Sapi3.3.2.2. Pemeriksaan Semen y Menghitung sperma dengan hymocytometerPemeriksaan semen dilakukansecara makroskopis seperti y Menghitung sperma hidupvolume, warna dan konsistensi. dan yang mati denganSedangkan secara mikroskopis pewarnaanmeliputi:y menaksir kualitas semen/air y Melihat morfologi sperma dan menghitung sperma normal mani dan yang abnormaly menaksir prosentase sperma Contoh alat pemeriksaan semen dalam semen tertera pada Gambar 36 155

Gambar 36. Pemeriksaan Semen Sapi dalam Laboratoium3.3.2.3. Pengenceran semen y ambil sarung tangan plastik atau karet dan masukkan diFungsi pengencer semen tangan kiri. Sarung tangan tidak mutlak dipakai.diantaranya : y celupkan sedikit ujung tangany sumber makanan atau nutrisi dengan sedikit air sabun. untuk energi bagi y tangan kiri yang ber sarung plastik tersebut dimasukkan spermatozoa ke dalam rektum secara pelan dan halus mengikutiy Pelindung spermatozoa dari irama peristaltik atau kontraksi dinding rektum pertumbuhan kuman y genggam dan fikser cervixy Mempertahankan tekanan dalam telapak tangan. Harus bisa membedakan antara osmotik vagina, cevic dan uterus. Kalau diraba cervix akany Mencegah perubahan PH terasa jauh lebih keras dibandingkan dengan keduay Mengurangi kerusakan saluran kelamin tersebut. sperma karena “ cold shock y bersihkan atau cuci vulva bibir-bibirnya dari kotoran3.3.2.4. Pelaksanaan atau urine kemudian di lap (Prosedur) Inseminasi sampai kering dengan mengguna kan kapas atauMetode inseminasi yang sering tissue.digunakan adalah denganmenggunakan rekto vaginal. Pipet inseminasi atauRektovaginal merupakan metodeyang lebih umum dan biasa “Inseminasi gun” dimasukkandipakai pada saat ini karenalebih praktis dan lebih efektip.Caranya :y cucilah telapak tangan dengan sabun dan air sampai bersih dan di posisikan di pangkal uteri156

pada posisi 4 melalui vulva dan terampil akan menemukanvagina dan pintu luar cervix atau kesulitan. Contoh pelaksanaanos externa cervix. Pada IB pada sapi tertera padaumumnya bagi yang belum Gambar 37.Gambar 37. Pelaksanaan IB Pada Sapi3.4. Penerapan Bio-teknologi dapat mempercepat terjadinya Reproduksi berahi dan ovulasi dengan tujuanTeknologi reproduksi merupakansatu kesatuan dari teknik-teknik untuk meningkatkan produktifitasrekayasa reproduksi hewan yangdikembangkan melalui suatu dan efisiensi manajemen (biaya,proses penelitian dalam bidangreproduksi ternak secara terus- waktu dan tenaga).menerus dan berkesinambunganyang hasilnyadapa diaplikasikan Perangsangan berahi dapatuntuk tujuan tertentu. dibedakan menjadi dua, yaituAda beberapa produk dari hasilteknologi reproduksi yang dapat induksi berahi dandiketahui, diantaranya: penyerentakan berahi.3.4.1. Perangsangan berahi (Stimulasi estrus) Induksi berahi (oestrousPerangsangan berahi adalah induction) adalah suatusuatu metode yang dilakukanbaik secara mekanik dan/atau perangsangan berahi dan ovulasikimiawi untuk memanipulasisiklus reproduksi hewan agar yang biasanya dilakukan pada hewan-hewan yang tidak berahi bermusim (anestrous seasonally) atau perangsangan berahi pada hewan di luar atau sebelum masuk musim kawinnya. Sedangkan Sinkronisasi berahi suatu upaya untuk mengendaatau pengaturan siklus estrus sedemikian rupa sehingga periode estrus pada banyak individu hewan betina akan 157

menunjukkan berahi secara seperti hormon Follicleserentak. Stimulating Hormone (FSH) Pregnant Mare & #8217 danPada sinkronisasi estrus pada Pregnant mare serumumumnya dilakukan pada gonadotropin (PMSG). Denganhewan-hewan yang poli-estrus penyuntikan hormonyaitu tidak mengenal musim gonadotropin tersebut makakawin seperti halnya pada akan meningkatkansebagian besar ternak. Ada perkembangan dan pematanganbeberapa hormon yang dapat folikel pada ovarium sehinggadigunakan diantaranya: diperileh ovulasi sel telur yangy Prostalgandin F2 alpha lebih banyak. Superovulasi iniy Progesteron dan GnRH dimanfaatkan dalam teknik(Gonadotropinne Realising embrio transferHormone)y Progesteron dan PMSG 3.4.3. Transfer Embrio(Pregnant Mare’s SerumGonadotrophine) Transfer Embrio (TE) adalahy Melatonin suatu teknologi yangy Estradiol dikembangkan untuky Kombinasi antara memperbaiki genetika ternak,progesteron dengan meningkatkan atauProstalgandin F2 alpha memaksimumkan potensi ternak unggul dalam satu musim kawin,3.4.2. Superovulasi (Multiple sehingga dapat dipacu Ovulasi peningkatan populasinya.Sapi merupakan ternak TE merupakan teknologiuniparous, dimana pada alternatif yang sedangumumnya hanya ada satu sel dikembangkan dalam usahatelur saja yang terovulasi setiap meningkatkan mutu genetik dansiklus berahi. Oleh sebab itu populasi ternak sapi di Indonesiauntuk merangsang terjadinya secara cepat. Dalam duniaovulasi gandanda maka peternakan teknik transferdiberikan hormon superovulasi, embrio telah berhasilsehingga diperoleh ovulasi sel dikembangkan pada sapi ,telur dalam jumlah besar. Jadi bahkan saat ini telahsuper ovulasi adalah suatu berkembang sebagai suatuupaya untuk merangsang industri peternakan. TE padaovarium betina agar ternak sapi merupakan generasi keduabetina dapat melepaskan ovum bioteknologi reproduksi setelah(ovulasi) lebih dari satu. inseminasi buatan.Hormon yang banyak digunakan Transfer embrio merupakanuntuk rekayasa superovulasi suatu proses, mulai dariadalah hormon gonadotropin pemilihan sapi-sapi donor,158

sinkronisasi berahi, super tahun, sedangkan dengan IBovulasi, transfer embrio ke hanya dapat menghasilkanrecipien sampai pada lebih dari 20-30 ekor pedetpemeriksaan kebuntingan dan unggul per tahun, sedangkankelahiran. Transfer embrio dengan IB hanya dapatmemiliki manfaat ganda yaitu menghasilkan satu pedet perselain dapat diperoleh keturunan tahunsifat dari kedua tetuanya juga y Melalui teknik TEdapat memperpendek interval dimungkinkan terjadinyagenerasi sehingga perbaikan kebuntingan kembar, denganmutu genetik lebih cepat jalan mentransfer setiapdiperoleh. Manfaat lain dengan tanduk uterus (cornua uteri)TE maka seekor betina unggul dengan satu embrio.yang disuper ovulasi kemudiandiinseminasi dengan sperma Ada dua macam atau teknikpejantan unggul embrio trasfer yaitudapatmenghasilkan sekitar 40 y Produksi embrio secaraekor anak sapi unggul yang invivo atau juga disebutseragam setiap tahunnya. Multiple ovulation embrioBahkan bisa juga dibuat kembar transfer yang bertujuan untukidentik dalam jumlah yang menghasilkan embrio yangbanyak dengan menggunakan banyak dalam satu kaliteknik “Cloning”. Dengan TE juga siklus. Untuk menghasilkandapat membuat jenis kelamin embrio dalam jumlah banyak(jantan atau betina) anak sapi dapat dilakukan dengan carayang diinginkan. penyuntikan FSH. Dari hasil embrio transfer dapatAda beberapa keunggulan TE diketahui bahwa satu siklusdibandingkan dengan IB yaitu: berahi dapat menghasilkan 5-y perbaikan mutu genetik pada 7 embrio bahkan kadang-IB hanya berasal dari kadang dapat men- capai 30.pejantan unggul sedangkan y Produksi embrio secaradengan TE sifat unggul dapat invitro. Sel telur didapat dariberasal dari pejantan dan ovari yang berasal dariinduk yang unggul rumah potong hewany dengan TE maka waktu yang kemudian dimatangkandibutuhkan untuk secara invitro. Pematanganmemperoleh derajat ini dilakukan dengankemurnian genetik menggunakan media yang(purebreed) jauh lebih tinggi kompleks yang umumnyadibandingkan IB maupun mengandung hormon FSH,kawin alam LH, Prolaktin, progesteron,y dengan TE, seekor betina protein ovari dan peptida.unggul mampu Sebagai contoh medianyamenghasilkan lebih dari 20- TCM 199.30 ekor pedet unggul per 159

Hasil panen dari embrio transfer setengahnya lagi ditransfer kerecipient.adalah blastosist (sebelumimplantasi) dan embrio beku.Hasil dari embrio transfer sangat 3.4.5. Clonning Gendipengaruhi oleh kondisi sapidonor, kualitas embrio yang Clonning gen yaitu suatu prosedur untuk memperolehdihasilkan dan kesiapan dari replika yang dapat sama dari sel atau organisme tunggal.recipient untuk mampu Percobaan yang sudah berhasil adalah Domba Dolly.menghasil kan kebuntingan,dengan cara: meningkatkankualitas Corpus luteum dengancara penyuntikan HCG dandengan cara penyuntikan 4. Seleksi Bibit Ternakinterferon yang berfungsi untukmencegah regresi Corpus Seleksi adalah suatu tindakanluteum. untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutuAda beberapa permasalahan genetik baik untukyang sering dihadapi dalamprogram transfer embrio, dikembangbiakan lebih lanjutdiantaranya:y Pemanenan embrio yang serta memilih ternak yang rendah, karena mutu ternak dianggap kurang baik untuk donor yang rendah dan kurang diterapkan rekayasa disingkirkan dan reproduksinyay Embrio beku masih harus dikembangbiakan lebih lanjut. diimpor karena kurangnya informasi dan teknologi Seleksi dapat diartikan juga pembekuannyay Potensi genetik dan unjuk untuk memperkenankan kerja reproduksi sapi recipien yang umumnya rendah sekelompok ternak menjadi karena kurangnya program seleksi dan rendahnya penurun dari generasi kemampuan teknisi. berikutnya dan menghilangkan kesempatan dari kelompok lain untuk memperoleh penurun dari generasi berikutnya pula.3.4.4. Splitting Embrio Pada dasarnya seleksi dapat dibedakan menjadi dua macamSplitting embrio adalah yaitu seleksi alam dan seleksi buatan. Seleksi alam adalahpembelahan embrio pada seleksi yang terjadi karena pengaruh alam dan bukanstadium Blastosisit, yang akan dipengaruhi oleh manusia dan alamlah yang menentukan arahmenghasilkan kembar identik. dan tujuannya. Seleksi alam merupakan inti dari teori DarwinSetengah embrio dikembalikan yaitu “Asal usul dari berbagai species” (The origin of defferentlagi kedalam uterus dan species). Sedangkan seleksi buatan adalah seleksi yang160

dilakukan oleh manusia untuk seleksi adalah ; Berat badansuatu tujuan atau sasaran pada umur tertentu, Kecepatantertentu demi kebutuhannya. pertumbuhan dan Ukuran tubuhUntuk saat ini, seleksi yang pada umur tertentu.dipengaruhi oleh manusialahyang berkembang sedangkan 4.2. Seleksi Pada Sapi Perahseleksi karena faktor alam dapatdikatakan langka kejadiannya. Ada beberapa metode yangDalam dunia peternakanmodern, akan terlihat bahwa dapat digunakan untukmanusialah yang terutamamengadakan seleksi demi melakukan seleksi terhadap sapikebutuhannya. perah betina. Beberapa metode yang sering digunakan yaitu: y pendugaan kemampuan berproduksi4.1. Seleksi Sapi Potong y Estimated Transmitting Ability (ETA)Seleksi pada sapi bertujuan y Pendugaan nilai pemuliaanuntuk menghasilkan sapi bibityang diharapkan dapat Sedangkan seleksi pemilihan pejantan ada beberapa metode,digunakan untuk meningkatkan diantaranya: y perbandingan antar produksimutu genetik populasi sapi anakpotong. y membandingkan produksiDalam melakukan seleksi pada anak induksapi potong, dibedakan atas y membandingkan produksiadanya dua metode pokok yaitu: herdmatenya.y Seleksi Tradisional 4.3. Seleksi Ternak KerbauSeleksi secara tradisional yaitumetode seleksi yang telah lama. Pemuliabiakan terhadap kerbauMetode ini sangat sederhana di Indonesia belum dikerjakanyaitu mencari ternak jantan yang secara sistematis dan seleksinyamemiliki cacat luar untuk belum dikerjakan dengan baik.kemudian dilakukan kastrasi Pengembangbiakan kerbauagar ternak jantan tidak dapat dilakukan peternak secara alami.mengawini induk-indukwilayahnya. 5. Pemilihan Bibit Ternaky Seleksi Kuantitatif Keberhasilan dalam usaha budidaya ternak sapi sangatSeleksi secara kuantitatif adalah dipengaruhi oleh bibit yang akanmetode seleksi yang didasarkan digunakan. Dalam pemilihan bibitatas perhitungan kuantitatif. harus jelas tujuannya apakahKriteria-kriteria pada sapi potong untuk menghasilkan daging,yang dapat dipergunakan dalam susu atau dengan tujuan tenaga 161

kerja. Pemilihan bibit ternak 5.1.3. Tipe Pekerjaruminansia dapat dilakukanberdasarkan: y Bertubuh besar dan kuaty Pemilihan tipe. dengan perototan yang kuat.y Pemilihan sapi berdasarkan y Gerakan anggota tubuhnya keturunan. bebas.y Penilaian dan pengukuran y Sifatnya tenang dan patuh. sapi. y Kakinya panjang dan kuat.y Hasil pameran 5.2. Pemilihan Bibit5. 1. Tipe Ternak Segala kegiatan yangAda beberapa macam tipe ternak berhubungan dengan usaharuminansia, yaitu : dibidang peternakan maka pemilihan dan seleksi bibit5.1. 1.Tipe Pedaging merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan produksiTernak ruminansia tipe pedaging ternak. Ada beberapa macampada umumnya mempunyai ciri- dalam melakukan pemilihanciri: bibit, hal ini tergantung dari apay Cepat mencapai dewasa. tujuannya. Diantaranya:y Laju pertumbuhan cepat.y Efisiensi pakannya tinggi. 5.2.1. Pemilihan Sapi Pedety Kualitas dagingnya maksimum dan mudah Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sapi pedet dipasarkan. diantaranya: y matanya tampak cerah dany Tubuh dalam besar, bersih. mencirikan tipe pedaging y kukunya tidak terasa panas berbentuk persegi empat dan bengkak bila diraba. y tidak terlihat adanya atau balok. eksternal parasit pada kulity Perut tidak menggantung dan bulunya. y tidak ada tanda-tanday Tidak cacat kerusakan kulit dan kerontokan bulu.5.1.2. Tipe Perah y mempunyai tanda telinga, artinya pedet tersebut telahy Tubuhnya luas ke belakang terdaftar dan lengkap seperti baji atau gergaji. silsilahnya. y tidak terdapat adanya tanda-y Sistem dan bentuk tanda mencret pada bagian ambingnya baik dan pangkal ekor dan dubur putingnya simetris. y tidak terdapat tanda-tanda sering batuk, tergangguy Efisiensi pakan untuk produksi susu tinggi.y Sifatnya baik dan jinaky Punggung lurusy Perut tidak menggantungy Kapasitas perut besar162

pernafasannya serta dari 5.2.2. Pemilihan Calon hidungnya tidak keluar lendir. Pejantany pusarnya bersih dan kering. Bila masih lunak dan tidak Calon pejantan yang baik pada berbulu menandakan bahwa umumnya mempunyai cirri-ciri pedet masih berumur kurang sbb: lebih dua hari. y kaki kuat dan kokoh y tubuh bulat selinderTernak pedet yang akan y sehat tidak berpenyakitandipelihara dengan tujuan untuk y mata bersih dan bersinarpenggemukan ataupun untuk y ukuran badan panjang dalamternak bibit maka perludilakukan seleksi terlebih dahulu. dan berisiHal ini bertujuan agar ternak y tidak cacat tubuhbakalan yang digemukan benar- y alat kelamin normalbenar memberikan keuntungan y nafsu makan tinggiyang diharapkan. Umur bakalan y dllpedet yang akan dipakai adalahbakalan yang telah lepas 5.2.3. Pemilihan Calon Indukkolostrum. Calon induk yang baik padaUntuk tujuan memproduksi veal umumnya mempunyai cirri-ciri:maka penggemukan bakalanpedet berlangsung selama 3-4 y kaki kuat dan kokohbulan. Veal yaitu daging pedet y tubuh bulat selindermuda yang digemukan dengan y sehat tidak berpenyakitanair susu murni atau susu y mata bersih dan bersinarpengganti tanpa adanya y ukuran badan panjang dalamtambahan hijauan maupunkonsentrat. Sedangkan untuk dan berisimemproduksi daging vealer, y tidak cacat tubuhmaka penggemukan dilakukan y alat kelamin normalsampai berumur 5-10 bulan atau y ambing normalkurang dari 1 tahun. Jadi daging y nafsu makan tinggivealer adalah daging yang y dlldiperoleh dari pedet yangdigemukan sampai berumur 5-10 Pemilihan bakalan yang akanbulan atau kurang dari 1 tahun. digunakan untuk penggemukan adalah ternak yang lepas sapihBangsa ternak yang umum yaitu ternak sapi pada umurdigunakan produksi veal adalah antara 6-8 bulan dengan lamabangsa ternak Holstein Friesien penggemukan berkisar antaradengan bobot potong yang 15-20 bulan. Hal ini tergantungdicapai umumnya sekitar 120 kg. dari kecepatan pertumbuhan. Pada ternak muda yang pertambahannya cepat pada umumnya dipotong pada umur 163


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook