CONDUTIVITYITDS METER No. Dokumen No. Revisi Halaman KL.49 1 dari 1 01 90N112022 RSPAD GATOT SOEBROTO sPo Tanggal Terbit n 21 Juni2022 Soebroto, (STANDAR IH PROSEDUR GAiET oPERASTONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Konduktivitas adalah suatu bilangan yang menyatakan dari suatu samp/e air untuk menghantarkan arus listrik TUJUAN Untuk mengukur kadar konduktivitas dalam air KEBIJAKAN Condutivity/fDS Meter di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai PROSEDUR dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12022 UNIT TERKAIT tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 't. Nyalakan alat. 2. Atur ke posisi \"OM untuk pemeriksaan konduktivitas atau 'IDS 3. untuk pemeriksaan zat terlarut. Pilih range yang sebanding dengan konsentrasi sampel atau range 4. tertinggi untuk sampre yang belum diketahui konsentrasinya. Celupkan elektroda dalam sampel tunggu 15 detik untuk pembacaan yang stabil. 5. Cuci elektroda dengan air aquadest- 6. Matikan. 1. Hemodialisa RSPAD Gatot Soebroto 2. TSSU RSPAD Gatot Soebroto 3. Seluruh Ruang Perawatan RSPAD Gatot Soebroto
PEMELIHARAAN DESIKATOR No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 91/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Desikator merupakan alat terbuat dari gelas yang tebal dan transparan TUJUAN Agar desikator terpelihara dengan baik dan berfungsi secara optimal KEBIJAKAN Pemeliharaan Desikator di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1. Buka tutup desikator dengan cara menggeser ke samping. 2. Rak dikeluarkan secara perlahan. 3. Silika gel yang didalam dikeluarkan dan dipanaskan di oven pada suhu 100ºc dan dipindahkan ke beaker glass. 4. Seluruh bagian dalam dibersihkan dengan tissue. 5. Setelah bersih, masukan kembali silica gel ke dalam. 6. Rak porselin yang dikeluarkan kembalikan seperti semula. 7. Tutup kembali desikator. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
PEMELIHARAAN AUTOCLAVE No. Dokumen No. Revisi Halaman K1.49 1 dari 1 01 92N112022 RSPAO GATOT SOEBROTO kan G Soebroto, sPo Tanggal Terbit KEPf,. 21 Juni2022 (STANDAR il PROSEDUR GAlOI oPERASTONAL) , Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S dr. A Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Autoclave adalah alat sterilisasi pemanasan dengan uap jenuh bertekanan tinggi, dengan suhu mencapai diatas 100oc dengan tekanan relative besar TUJUAN Agar saat digunakan untuk mensteril dapat bekerja dengan baik KEBIJAKAN Pemeliharaan Autoclave di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai PROSEDUR UNIT TERKAIT dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12O22 tanggal 17 Mei2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Autrclave dalam posisi 'OFP. 2. Tulup autoclave dibuka, rak dikeluarkan. 3. Air yang ada di dalam Autoclave dibuang. 4. Dibersihkan dengan busa pada dinding bagian dalam. 5. Dibersihkan dengan tissue pada dinding bagian luar. 6. Diisl kembali autoclave dengan larutan aquadest sampai tanda batas. 7. Rak dimasukkan kembali. 8. Autoclave dilutup kembali. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
PEMELIHARAAN DIGITAL LUX METER (PENCAHAYAAN) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 01 93Nv2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan .1 Gatot Soebroto, sPo Tanggal Terbit 21 Juni2022 (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) p.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Digital Lux Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau penerangan di dalam ruangan TUJUAN Agar alat saat dipergunakan terpelihara dengan baik KEBIJAKAN Pemeliharaan Digital Lux Mefer (Pencahayaan) di RSPAD Gatot Soebroto PROSEDUR dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto UNIT TERKAIT Nomor Kep/28'lNl2O22 tanggal 17 Mei 2022 tenlang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Alat dikeluarkan dari tempatnya pada posisi \"OFF 2. Baterai dilepaddikeluarkan dari tempatnya. 3. Seluruh bagian dibersihkan dengan lissue. 4. Untuk sensor di lap dengan kapas. 5. Setelah semua bersih, kembalikan ke tempat semua 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
.fNf*i, PEMELIHARAAN LA MOTTE MODEL BD PU'TP RSPAO GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 I dari 1 94Nv2022 SPO Tanggal Terbit (STANDAR 21 Juni2Q22 PROSEDUR OPERASIONAL) dr A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN La Motte Model BD Pump adalah alat pompa hisap yang digunakan untuk menghisap udara dan ditampung pada reagen penyerap dalam waktu yang telah ditentukan TUJUAN Agar pada saat dipergunakan alat terpelihara dengan baik, tidak berdebu dan tidak cepat rusak KEBIJAKAN Pemeliharaan La Motte Model BD Pump di RSPAD Gatot Soebroto PROSEDUR UNIT TERKAIT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Alat pada posisi \"OFP 2. Bersihkan alat menggunakan tissue pada bagian luar. 3. Bersuhkan alat menggunakan alir mengalir pada bagian dalam. 4. Letakkan kembali alat pada tempatnya. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bidrendaladabekkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto 3. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
PEMELIHARAAN OYE'V - No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 01 95Nv2022 SPO Tanggal Terbit Soebroto, (STANDAR 21 Juni2022 ) PROSEDUR oPERASTONAL) i dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A. R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Pemeliharaan oven adalah suatu kegiatan yang mengharuskan pemeliharaan alat yang telah digunakan TUJUAN Agar pada saat dipergunakan alat tersebut terpelihara dan tidak rusak KEBIJAKAN PROSEDUR Pemeliharaan Oven di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai UNIT TERKAIT dengan kebi.lakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12O22 tanggal 17 Md 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Alat oven dalam keadaan'OFF 2. Rak dalam oven dikeluarkan. 3. Dibersihkan seluruh bagian dengan menggunakan trssue/lap 4. Susun rak kembali seperli semula. 5. Dilakukan berulang 1x seminggu. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bidrendaladabekkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto 3. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
PEMELIHARA AN TH ERMOHYGRO M ETER ae No. Dokumen No. Revisi Halaman KL.49 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 01 96Nv2022 Ditetapkan D Gatot Soebroto, sPo Tanggal Terbit 22 Juni2022 (STANDAR PROSEDUR oPERASTONAL) -KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Thermohygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembapan ruang TUJUAN Agar saat dipergunakan alat dapat mengukur suhu dan kelembapan ruangan dengan baik dan tidak cepat rusak KEBIJAKAN Pemeliharaan Thermohygrometer di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan PROSEDUR UNIT TERKAIT sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl28'lNl2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Siapkan alat pada posisi 'OFF 2. Keluarkan baterai. 3. Alat dibersihkan dengan f,ssue. 4. Masukkan kembali baterai ke tempatnya. 5. Letakan kembali alal Thermohygrometer padatempatnya. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bidrendaladabekkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto 3. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
PEMERIKSAAN AIR UNTUK MENGETAHUI DERAJAT KEASAMAN (pH) AIR DI KOLAM RENANG INSTALASI REHABILITASI MEDIK No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 97/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN 1. Pemeriksaan air adalah suatu upaya pemeriksaan air dalam berbagai aspek atau kandungan di dalamnya, baik dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi 2. Derajat keasaman (pH) adalah baku mutu (standart) yang digunakan untuk menyatakan tingkat pH yang dimiliki oleh suatu air TUJUAN Untuk mengukur kadar keasaman (pH) air di kolam renang Instalasi Rehab Medik KEBIJAKAN Pemeliharaan Thermohygrometer di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1. Siapkan sampel ±250 ml air kolam renang yang akan diperiksa secara teliti (untuk pemeriksaan laboratorium). Hasil pemeriksaan air dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun. Pemantauan air kolam bisa dilakuka pemeriksaan pH, Chlor free dan Chlor total setiap bulan 2. Untuk pemeriksaan langsung kadar pH air dengan menggunakan kertas lakmus, dengan cara mencelupkan kertas lakmus ke dalam air 3. Proses untuk mengetahui hasil pemeriksan ditunggu selama 1-2 menit (waktu ideal) 4. Dari hasil pembacaan kertas lakmus, didapatkan lakmus berwarna sesuai dengan standar warna pH yang ada (baku mutu normal 6,5 s.d 8,5) bila kadar pH < 6,5 berarti air dalam kondisi Asam, sedangkan bila kadar pH > 8,5 berarti air dalam kondisi Basa) UNIT TERKAIT Instalasi Rehabilitasi Medik dan Kesling RSPAD Gatot Soebroto
PENANGANAN AIR BERSIH YANG TERCEMAR BAKTERI COLIFORM (MELEBIHI KADAR MAKSIMUM) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 98/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN 1. Pencemaran air adalah tercemarnya air oleh makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya 2. Bakteri coliform adalah grup bakteri yang digunakan sebagai indikator polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air dan makanan yang tercemar 3. Kadar maksimum bakteri coliform untuk air bersih perpipaan 10/100ml dan air bersih bukan perpipaan 50/100ml TUJUAN Memantau dan meningkatkan secara rutin terhadap penyediaan air bersih agar tetap aman dan mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat menganggu/membahayakan kesehatan serta meningkatkan kualitas air yang disebabkan oleh bakteri coliform KEBIJAKAN Penanganan Air Bersih Yang Tercemar Bakteri Coliform (Melebihi Kadar Maksimum) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR Langkah-langkah yang dilakukan: 1. Menentukan lokasi perpipaan di mana air kran yang diperiksa diketahui melebihi kadar maksimum bakteri Coliform 2. Mengukur kadar sisa chlor di ground tank yang diketahui bakteri Coliformnya melebihi kadar maksimum (0.2-0.5ppm) 3. Setelah diketahui kadar sisa chlor tidak memenuhi persyaratan, maka dapat dipastikan aliran air dari ground tank sampai dengan kran sudah tercemar bakteri Coliform 4. Pembubuhan kaporit 90% pada ground tank yang tercemar Coliform dengan dosis 3 gr/100 liter air 5. Pengurasan/pembersihan ground tank dilakukan minimal 3 bulan sekali 6. Penggantian instalasi perpipaan yang sudah rusak/bocor
PENANGANAN AIR BERSIH YANG TERCEMAR BAKTERI COLIFORM (MELEBIHI KADAR MAKSIMUM) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 98/VI/2022 PROSEDUR 7. Pemeriksaan berkala kadar sisa chlor setiap sebulan sekali pada ground tank tempat-tempat beresiko UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi terkait RSPAD Gatot Soebroto
PENANGANAN KONDISI AIR BERSIH DALAM KEADAAN ASAM ATAU BASA No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 0'r 99Nlt2022 RSPAD GATOT SOEBROTO sPo Tanggal Terbit Ditetapkan 22 Juni2022 Gatot Soebroto (STANDAR lti PROSEDUR oPERASTONAL) -,ar M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang TUJUAN kualitasnya memenuhi syarat kesehatan: 1. Air dalam kondisi asam adalah air yang memiliki kadar pH < 6,5 2. Air dalam kondisi basa adalah air yang memiliki kadar pH > 8,5 Untuk menstabilkan kondisi derajat keasaman (pf| pada air bersih sehingga memenuhi baku mutu KEBIJAKAN Penanganan Kondisi Air Bersih Dalam Keadaan Asam atau Basa di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1 Air dalam kondisi asam Diberikan tambahan bahan kimia Natium BikarbonaUNaHCO3 disesuaikan dengan hasil pembacaan pemeriksaan jar test PROSEDUR 2 Air dalam kondisi basa Diberikan tambahan bahan kimia aam chloide/HCl disesuaikan .) dengan hasil pembacaan pemeriksaan /ar tesf Untuk mengetahui hasil pemeriksaan pH selanjutnya, dapat dilakukan pemeriksaan ulang setelah 1x24 jam UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto
PENANGANAN KONDISIAIR DALAM KEADAAN ASAM DAN BASA DI KOLAM RENANG INSTALASI REHABILITASI MEDIK No. Dokumen No. Revisi Halaman K1.49 01 1 dari I 'tooNv2022 RSPAD GATOT SOEBROTO iteta pkan tot Soebroto, SPO Tanggal Terbit rl (STANDAR 22 Juni2O22 !t PROSEDUR oPERASTONAL) dr. a, Sp.THT-KL(K)., M.A. R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Penanganan derajat keasaman air adalah pemeriksaan kondisi air dalam keadaan pH normal (6.5 - 8.5) TUJUAN Untuk menstabilkan kondisi pH yang memenuhi persyaratan sesuai baku KEBIJAKAN mutu Penanganan Kondisi Air Dalam Keadaan Asam dan Basa di Kolam Renang lnstalasi Rehabilitasi Medik di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1 Bila air dalam kondisi Asam: a. Dilakukan pengurasan dalam periode waktu tertentu (dalam waktu )3 bulan) dan atau pembersihan kolam renang dengan f/fer(setiap minggu). b. Air kolam renang diberikan tambahan bahan kimia Natium bikarbonat/NaHCO3 disesuaikan dengan hasil pembacaan pemeriksaan jar tesf. 2 Air dalam kondisi Basa: a. Dilakukan pengurasan dalam periode tertentu (dalam waktu > 3 bulan) dan atau pembersihan kolam renang dengan filter (setiap minggu). b. Air kolam renang diberikan tambahan bahan kimia Asam Chlorida/llCl disesuaikan dengan hasil pembacaan pemeriksaan jar test. 3 Untuk mengetahui hasil pemeriksaan pH selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan ulang setelah 1x24 jam. UNIT TERKAIT lnstalasi Kesling dan Rehabilitasi Medik RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN DESIKATOR No. Dokumen No. Revisi Halaman K1.49 1 dari 1 01 101Nl12022 RSPAO GATOT SOEBROTO Kepala Ditetapkan Gatot Soebroto, sPo Tanggal Terbit ri ElrLL.it 22 Juni 2O22 (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) ,S -KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Desikator merupakan alat terbuat dari gelas yang terbuat dari gelas yang TUJUAN tebal dan transparan KEBIJAKAN 2.'1. Untuk mendinginkan bahan atau gelas, setelah dipanaskan di oven PROSEDUR UNIT TERKAIT Untuk mengeringkan, menyiapkan zat atau bahan yang harus dilindungi terhadap pengaruh kelembaban udara Tata Cara Pengoperasian Desikator di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281Nl2O22 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping 2. Masukan bahan atau alat dari gelas porselen. 3. Taruh media di atas saringan. 4. Tutup kembali desikator dengan menggesemya kembali. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPER^ASIAN S EMI MICRO BALA'VCE (TIMBANGAN) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 01 102Nl.12022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan D Gatot Soebroto, sPo Tanggal Terbit 22 Juni2022 (STANDAR PROSEDUR oPERASTONAL) p.THT-KL(K)., M.A.R.S nan Jenderal TNI PENGERTIAN Semi mikro balance (timbangan) adalah alat untuk mengukur berat bahan atau media yang akan dipakai TUJUAN Untuk menimbang bahan atau media yang akan dipakai KEB]JAKAN Tata Cara Pengoperasian Semi Micro Balance (Timbangan) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl281Nl2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR Kedudukan neraca harus rata, dapat dilihat dari water pass (menunjukan UNIT TERKAIT '1.posisi yang benar): Neraca dinyalakan dan ditunggu selama 30 menit. 2. Setelah 30 menit, neraca sudah bisa digunakan 3. Bahan atau benda yang akan ditimbang harus diletakkan pada gelas 4. arloji atau wadah yang cocok. Setelah penimbangan selesai, neraca harus dalam keadaan bersih dan penutup harus ditutup kembali. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN AUTOCLAYE No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 01 103M12022 RSPAD GATOT SOEBROTO sPo Tanggal Terbit Diteta pkan 22 Juni 2022 atot Soebroto, (STANDAR riEPALii PROSEDUR OPERASIONAL) a, Sp THT-KL(K) , M A.R S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Autoclave adalah alat sterilisasi, pemanasan dengan uap jenuh bertekanan tinggi, dengan suhu mencapai di atas 100\"c dengan tekanan relatif besar TUJUAN Untuk mensteril bahan atau media yang akan digunakan KEBIJAKAN Tata Cara Pengoperasian Autoclave di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala-RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12O22 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. tBuka tutup Autoclave lalu diisi dengan aguadest hingga mencapai 2. % bagian pada tanda alat kontrol. Semua kran dan uap ditutup. 3. Kemudian masukan bahan atau media yang akan disterilisasi ke dalam bejana dan diletakan di atas lempeng/rak logam yang PROSEDUR 4. bedubang (angsang). Tutup autoclave sampai rapat, lalu listrik dihidupkan tpower di nyalakan). 5. Bila temperatur sudah mencapai suhu 100'c, buka kran uap selama 3-5 menit, kemudian tutup kembali. 6. Setelah temperatur mencapai suhu 120'c, ditunggu selama 10 menit. 7. Setelah ditunggu selama 10 menit, kran uap dibuka dan listrik dimatikan. UNIT TERKAIT 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN CHLOR\"t'Ofi ETER (CHLOR BEBAS DAN CHLORTOTAL) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 2 01 104Mt2022 RSPAO GATOT SOEBROTO Ditetapkan RSPAO Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 22 Juni2022 PROSEDUR $ oPERASTONAL) , Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Chloinometer adalah alat digital untuk mengukur kadar chlor bebas dan chlor total di dalam air TUJUAN Untuk mengetahui kadar chlor total dan chlor bebas di dalam air KEBIJAKAN Tata Cara Pengoperasian Chlorinometer (Chlor Bebas dan Chlor Total) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl281Nl2O22 tanggal 17 Mei 2O22 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1 Pakai Alat Pelindung Diri (sarung tangan dan masker). 2 Ambil sample pada kran air yang akan diuji dan dimasukkan ke botol sample. 3 Siapkan Chloinometer beserta reagent Chlor Free dan Chlor Total. 4 Tekan tombol \"OM untuk menghidupkan alat. 5 Atur pemeriksaan chlor dengan menekan tombol 'Range' a. P1: untuk pemeriksaan chlor fiee b. P2: untuk pemeriksaan chlor total 6 Masukkan air sample ke dalam tabung cuvef sampai tanda batas (10m1). 7 Tabung cuvef ditutup dan dilap dengan fissue, sampai tidak ada air di luar tabung. I Tekan tombol \"ZERO\" tunggu sampai layar menunjukkan angka \"0.0\" I Tabung cuvef diambil dan dimasukan rcagent. a. Frce Chloine Reagent untuk pemeriksaan Chlor Bebas b. Chloine Total Reagent untuk pemeriksaan Chlorlolal 10. Tabung cuvet dikocok sampai tercampur rala (homogen) selama 20 detik. 11 Selanjutnya ditunggu diambil dan dimasukkan reagent 12 Free Chloine 1 menit untuk Chlor bebas dan 2.5 menit untuk Chlor total.
h TATA CARA PENGOPERASIAN CHLOR'A'OMETER (CHLOR BEBAS DAN CHLORTOTAL) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 2 dari 2 01 104Nv2022 RSPAD GATOT SOEEROTO PROSEDUR 13. Tekan tombol 'Reacf untuk membaca hasil, ditunjukkan dengan angka yang ada pada layar. UNIT TERKAIT 1. lnstalasi Rehab Medik, Kamar Operasi, dan Watsif RSPAD Gatot Soebroto 2. Poliklinik Gilut RSPAD Gatot Soebroto 3. Ruang Tindakan Hemodialisa dan Ruang Perawatan RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN DIGITAL LIIX M ETER (PENCAHAYAAN) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL.49 1 dari 1 01 105N112022 RSPAD GATOT SOEBROTO sPo Tanggal Terbit Ditetapkan 22 Juni2022 .RSPAD Gatot Soebroto, (STANDAR ) PROSEDUR K oPERASIONAL) .THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Digital Lux Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau penerangan di dalam ruangan TUJUAN Agar pencahayaan dalam suatu ruangan terpenuhi sesuai baku mutu KEBIJAKAN Tata Cara Pengoperasian Digital Lux Mefer (Pencahayaan) di RSPAD Gatot Soebroto-dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1. Siapkan alat, pastikan baterai terisi dan pada posisi OFF. 2. Hubungkan sensordengan alat. 3. Tekan tombol Pada Posisi ON. 4. Tempatkan sensor pada lokasi sampltng. 5. Sensor diletakkan pada posisi horizontal dalam lokasi sampling. 6. Catat hasil pengukuran setelah hasil pada display stabil. 7. Setelah selesai digunakan, tekan tombol pada posisi OFF. UN]T TERKAIT 1. lnstalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto 2. Ruang Tindakan Hemodialisa RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN LA MOTTE MODEL BD PUMP k No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 01 106N112022 Ditetapkan RSPAD-Gatot Soebroto, sPo Tanggal Terbit -) 23 Juni2022 (STANDAR iI I PROSEDUR T-KL(K)., M.A.R.S. OPERASIONAL) a an Jenderal TNI PENGERTIAN La Motte model BD Pump adalah alat pompa hisap yang digunakan untuk menghisap udara dan ditampung pada reagen penyerap dalam waktu yang telah ditentukan TUJUAN Untuk mengambil sampel udara KEBIJAKAN Tata Cara Pengoperasian La Mofte Model BD Pump di RSPAD Gatot PROSEDUR UNIT,TERKAIT Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl281Nl2O22 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Hubungkan alat ke sumber listrik. 2. Atur flow meter (tingkat alir\\ 1 ,9 LPM. 3. Hubungkan tabung mrdget impinge yang sudah disteril dan terisi NaCl. 4. Nyalakan alat, dengan menekan tombol ON. 5. Nyalakan alat selama 30 menit. 6. Setelah sample diambil, alat dimatikan. 1. lnstalasi Gudmat RSPAD Gatot Soebroto 2. Bidrendaladabekkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto 3. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto 4. Seluruh Ruang Perawatan RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN OYE'V No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 1 dari 1 01 107NU2022 RSPAO GATOT SOEBROTO Ditetapkan atot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Juni2022 PROSEDUR 5,sprHr-KL(K), M.A.R.S oPERASTONAL) Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Oven adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi alat-alat kering laboratorium TUJUAN Untuk sterilisasi alat-alat yang perlu pengeringan KEBIJAKAN Tata Cara Pengoperasian Oven di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan PROSEDUR UNIT TERKAIT sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl281Nl2O22 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Hubungkan alat dengan arus listrik. 2. Hidupkan power dan atur suhu yang dikehendaki dengan memutar tombol power re gul ation. 3. Buka pintu oven perlahan, masukan alat-alat yang hendak dikeringkan dan ditutup. 4. Setelah oven selesai digunakan atur suhu pada posisi nol dan atur 5. powergada keadaan off. Matikan arus listrik. 1. lnstalasi Kesling RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagrendaladaalkes Sdirjangmed RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGOPERASIAN THERf,'O HYGROM ET ER k No. Dokumen No. Revisi Halaman KL.49 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 01 108N|.12022 Ditetapkan Gatot Soebroto, sPo Tanggal Terbit . \\' 23 Juni2O22 (STANDAR I PROSEDUR 'dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. OPERASIONAL) Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Thermohygromefer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban ruangan TUJUAN Untuk mengukur suhu dan kelembaban ruangan agar mencapai suhu dan kelembaban baku mutu KEBIJAKAN Tata Cara Pengoperasian Thermohygrcmefer di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala . RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281N12O22 tanggal 17 Mei 2O22 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1. Siapkan alat. 2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON. 3. Set alat dengan menekan tombol \"C' untuk mengukur suhu, \"RH' untuk mengukur kelembapan. 4. Tunggu 1 menit untuk pembacaan yang stabil. UNIT TERKAIT 1. lnstalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto 2. Ruang Tindakan Hemodialisa RSPAD Gatot Soebroto 3. Seluruh Ruang Perawatan RSPAD Gatot Soebroto
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI MAKANAN (E. Coli) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 109/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 23 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN E. Coli adalah bakteri yang ditemukan dalam usus manusia dan terbawa dalam feses yang dapat menyebabkan diare. TUJUAN Untuk melakukan pemeriksaaan mikrobiologi pada makanan (E.Coli) KEBIJAKAN Pemeriksaan Mikrobiologi Makanan (E. Coli) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1. Siapkan alat. 2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON. 3. Set alat dengan menekan tombol “C” untuk mengukur suhu, “RH” untuk mengukur kelembapan. 4. Tunggu 1 menit untuk pembacaan yang stabil. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto 2. Ruang Tindakan Hemodialisa RSPAD Gatot Soebroto 3. Seluruh Ruang Perawatan RSPAD Gatot Soebroto
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI UDARA No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1dari2 11oNv2022 RSPAD GATOT SOEBROTO sPo Tanggal Terbit Ditetapkan 24 Juni2022 Soebroto, (STANDAR .2 PROSEDUR oPERASTONAL) THT-KL(K)., M A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Udara mengandung sejumlah nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme, oleh karena itu di udara terdapat sejumlah mikrobiologi yang tidak sama TUJUAN Untuk mengetahui kualitas udara diruangan KEBIJAKAN Pemeriksaan Mikrobiologi Udara di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl281Nl2O22 tanggal 17 Mei 2O22 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1 Persiapan: a. Periksa alat La Motte Model BD Pump dengan cara memutar saklar pada posisi ON b. Atur tingkat alir 1.9 LPM c. lsi reagen penyerap NaCl 0.957o pada tabung mdget impinge d. 1Oml Disterilisasi di autoclave e. Setelah steril, hubungkan midget impiger pada alat 2 Proses: a. Midget impinge yang telah diisi larutan NaC/ 0.95% dihubungkan b. dengan pompa hisap dan flow meter La Motte model BD Pump Hidupkan alat, dengan memutar saklar pada posisi ON Alur flow meter 1.9 LPM Alat dinyalakan selama 30 menit Setelah 30 menit, putar saklar pada posisi OFF Sampel siap diperiksa 3 Pembiakan: a. Siapkan 5 petridisk steril b. Masukkan 1 ml sampel ke dalam 4 petridisk secara aseptic c. Tuangkan media PCA yang masih cair sekitar 10ml kedalam masing masing petridisk, 1 petridisk disisakan untuk kontrol d. pemeriksaan (tidak dimasukkan samp/e) Diputar secara perlahan, agar sample dan media tercampur merata
7 PEMERIKSAAN MIKROB]OLOGI UDARA E No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 RSPAD GATOT SOEBROTO 01 2 dan2 110Nv2022 PROSEDUR e. Diamkan petridisk, setelah beku masukkan kedalam incubator f. Setelah 24 jam, koloni yang tumbuh diamati dan dihitung pada koloni counfer UNIT TERKAIT '1. lnstalasi Kamar Operasi dan Watsif RSPAD Gatot Soebroto 2. Perisiti RSPAD Gatot Soebroto 3. Seluruh Ruang Perawatan RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PEMERIKSAAN BAKTERI COLIFOR'TDAN COL'TINJA DENGAN ALAT WAIER TESTKIT SISTEM MEMBRAN F]LTER RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman K1.49 1 dari 3 01 111Nv2022 n KelrA\"t broto, SPO (STANDAR ,J PROSEDUR Tanggal Terbit OPERASIONAL) 24 Jvni2022 dr. A. Budi Sulistya, HT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Pemeriksaan bakte.i coliform dan coli tinja adalah cara pemeriksan dengan perhitungan langsung dari jumlah koloni coliform dan coli tinja (E.Coli) yang ada di dalam sample dengan metode penyaringan sejumlah sampel melaui saringan dari senyawa selulosa yang mempunyai pori kecil (mili mikron), sehingga bakteri tertahan di atasnya. Bila saringan yang mengandung bakteri ini diberi media selektif dan dieramkan pada suhu yang sesuai 37'c akan tumbuh koloni bakteri yang khas (warna mklat kehitamanan/mengkilat seperti logam) TUJUAN Dapat melakukan tindakan preventif apabila pada air yang digunakan telah tercemar dengan bakteri Col/. KEBIJAKAN Tata Cara Pemeriksaan Baklen Coliform dan Coli Tinja Dengan Alal Water Iest Kit Sistem Membran Filter di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kepl281Nl2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1 Tata cara pengoperasian alat membran fllfer a. Siapkan semua peralatan dan komponen yang telah siap PROSEDUR 1)operasional seperti: lnkubator 2) Unit penyaring dan bagian-bagiannya 3) Larutan media (Endo Broth, MFC Broth) 4) Pad Dinspenser, Pads, Membran Fifter dan Peti Dish 5) Pipet, pinseUforsep, tabung pengencer dll. b. Periksalah/cek keadaan peralatan tersebut apakah dapat d'li)fuMngesnikgahnubduennggkaannbianikkuabtaatuortiddaaki, dengan cara: membran f/fer water fest kit dengan sumber tenaga seperti accu, colokan korek api di mobil battery dan listrik Sebelum menghubungkan inkubator dengan seumber tenaga, perhatikan pengatur voltage masing-masing alat, sesuaikan dengan volfagelsumber tenaga yang dipakai/tersedia.
TATA CARA PEMER]KSAAN BAKTERI COLIFORM DAN COL'TINJA DENGAN ALAT WATER TEST KIT SISTEM MEMBRAN F]LTER No. Dokumen No. Revisi Halaman KL49 0'1 2 dan3 1',t1Nl12022 RSPAD GAIOT SOEBROTO PROSEDUR 2 Sterilisasi alat yang ada pada unit penyaring dengan cara: a. Lepaskan labu penampung (recieverflask) dari dasar pemegang (Filter Holde) dengan bantuan pinset atau cara lain sevar aseptik b. Tuangkan metanol (methyl alkohol) pada sumbu asbes yang ada pada dasar pemegang saringan/f/ter holder (Millipore), atau tuangkan metanol pada cup/wadah sample secukupnya (Paqualab) c. Segera nyalakan api dan tunggu 30 detik, kemudian ditutup dengan labu penampung, tunggu 15 menit (supaya timbul gas formaldehyde yang mempunyai sifat membunuh bakteri) sehingga alat steril (untuk Millipore) Atau tutup dengan cup wadah sample, kemudian balikkan f/fer holder + fifter funnel pada posisi ke bawah, sehingga cup berada di bagian bawah dan tunggu 15 menit (untuk Paqualab) d. Setelah unit penyaring telah sfen/ dan siap dipakai, siapkan kertas membran filler untuk dipasang 3 Penyaringan sampel air dengan membran fr/ter: Kemudian dilakukan penyaringan sample uhtuk pemeriksaan bakteri dengan sistem membran filter dengan memperhatikan langkah- a.langkah sebagai berikut: Buka labu penampung dengan pinset b. Lepaskan corong dengan memutar klem c. Pasangkan fifterholderpada labu penampung d. Siapkan pinset yang ujungnya terlebih dahulu dibakar pada nyala spiritus atau dengan cara mencelupkan ke dalam alkohol 70% e. Pasanglah membran fifter dengan pinset di atas penyangga filter pada pemegang saringan, meletakkan membran filter iangan terbalik f. Pasanglah kembali corong kemudian putar kembali klem S. Pasang selang penyedot dan pompa hisap pada lubang yang ada pada filter holder, beberapa alat letak lubang penyedot dan pompa hisap berada di bagian atau labu penampung yang h. berfungsi untuk menurunkan air dari corong Tuangkan sampel air melalui corong 50cc atau 100cc, kemudian fungsikan/lakukan penyedotan dengan pompa hisap sampai air i. dicorong turun ke labu penampung semua, lewat membran f/fer Siapkan peti dish yang sudah diberi kode, tanggal pemeriksaan dan volume sample asli yang disaring, kemudian letakkan bantalan penyerap pada petri dish dengan pinset dalam posisi j. bagian yang besar berada di atas Tuangkan media lebih kurang 2ml pada bantalan penyerap secara merata, buang bila kelebihan media dengan cara miringkan peti dish
TATA CARA PEMERIKSAAN BAKTERI COLIFORN DAN COL'T]NJA DENGAN ALAT WATER TESTKI SISTEM MEMBRAN FILTER No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 3 dari 3 01 111NV2022 RSPAD GATOI SOEBROTO PROSEDUR k. Buka klem dan lepaskan corong, kemudian ambil membran fTter dengan pinset steril, seterusnya masukkan ke dalam peti dish yang telah diberi bantalan penyerap dan media dan jangan lupa tutup kembali peti dish I Pefi dish yang telah berisi membran filter dan media masukkan ke dalam inkubator yang sudah dihidupkan. Pengeraman kuman dilakukan selama 16-18 jam (over night), pada suhu 35-37\"c untuk pemeriksaan bakteri coliform sedangkan untuk pemeriksaan bakteri coli tinja dilakukan pada suhu 44'c m. Jika sampel air yang akan diperiksa tidak jernih maka volume yang disaring dapat diperkecil misalnya 20ml n. Sebelum sample dituangkan terlebih dahulu corong dituangi air pengencer steril sebanyak 20-30m1, kemudian baru disedot, setiap kali akan melakukan penyaringan sample sebaiknya corong hendaknya dibilas dengan air pengencer yang steril sebanyak 20-30m1 4 Tata cara pembacaan hasil: a. Cara pembacaan hasil pengeraman' sample dengan sistem membran f/fer setelah dimasukkan ke dalam inkubator selama 16 jam sebagai berikut: b. Keluarkan sampel yang ada pada membran fr/ter dalam petri dish dari dalam inkubator c. Selanjutnya pefn dish diklik d. Periksa adanya koloni-koloni yang khas tumbuh pada kertas membran filter: 1) Bila media yang dipakai E. Endo Broth maka koloni yang timbul berurarna merah dengan kilat logam, itu adalah bakteri golongan Coliform 2) Bila media yang dipakai MFC Broth maka kolini yang berwarna biru, itu adalah bakteri golongan coliform linla 3) Bila media yang dipakai Lauryl Suffat Eroth maka baKeri koloni golongan Coliform dan Coli tinja yang benvama kuning mengkilap Sedangkan koloni yang timbul selain dengan wama di atas bukan bakteri golongan E. Coli, mungkin sfrepfococcus dll. UNIT TERKAIT 1. Diryankes RSPAD Gatot Soebroto 2. lnstalasi Kesling dan Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto
TATA CARA PENGUKURAN TOTAL DEBU RUANGAN/TSP (TOTAL SUSPENDED PARTICULATE) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 112/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 24 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Pengukuran total debu ruangan adalah suatu pengukuran partikel padat tersuspensi di udara ruangan dengan menggunakan alat, dimana diameter debu ruangn antara 0,25-500 лm TUJUAN Untuk mengetahui kapasitas kadar debu yang ada dalam suatu ruangan tertentu untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Akut) KEBIJAKAN Tata Cara Pengukuran Total Debu Ruangan/TSP (Total Suspended Particulate) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). PROSEDUR 1. Low Volume Meter: a. Fungsi: Untuk mengambil sampel partikel debu b. Assesori: 1) Tripoot 2) Step down dan Kabel Power c. Bahan: Glass Fiber Filter 55 mm 2. Cara Kerja: a. Filter fiber dikeringkan pada suhu 110 celcius selama 15 menit, dinginkan dalam eksikaor selama 10 menit lalu ditimbang b. Filter dipasang pada filter holder dan slang dihubungkan dengan inlet pada vacum pump c. Tripoot didirikan pada lokasi sampling dan filter holder dipasang pada tripoot d. Vacum pump dihidupkan, tekan tombol on e. Debit aliran udara dilihat pada flow meter (ex : ql/menit) f. Kemudian alat dihidupkan selama t menit (ex: 60menit) tergantung dari tempat pemeriksan g. Setelah sampling selesai, vacum pump dimatikan tekan tombol off
TATA CARA PENGUKURAN TOTAL DEBU RUANGAN/TSP (TOTAL SUSPENDED PARTICULATE) No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 2 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 112/VI/2022 PROSEDUR h. Filter dilepaskan dengan mengunakan pinset dan masukkan dalam cawan petri dan hindarkan dari kontaminasi i. Filter fiber dikeringkan pada suhu 110 celcius selama 15 menit, dinginkan dalam eksikator selama 10 menit lalu ditimbang satuan: gram/m UNIT TERKAIT 1. Diryankes RSPAD Gatot Soebroto 2. Komcegahdal dan Infeksi RSPAD Gatot Soebroto 3. Instalasi Kesling RSPAD Gatot Soebroto
PEMERIKSAAN USAP ALAT MAKAN No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 3 RSPAD GATOT SOEBROTO 113/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 24 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Keadaan hygiene makanan antara lain dipengaruhi oleh hygine alat makan yang digunakan dalam proses penyediaan makanan unutuk mengetahui keadaan hygiene alat makan ini perlu dilakukan pemeriksaan usap alat makan TUJUAN Untuk memeriksa jumlah kuman yang terdapat pada alat makan, apakah jumlah kuman yang didapat dalam pemeriksaan masih memenuhi pesyaratan baku mutu KEBIJAKAN Pemeriksaan Usap Alat Makan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Alat yang digunakan: a. Incubator b. Autoclave c. Sarung tangan d. Lidi kapas steril e. Tabung Reaksi f. Pipet g. Petri dish (diameter 9cm) h. Spidol PROSEDUR i. Lampu spiritus 2. Media yang digunakan: a. Larutan Phospat Buffer Saline: 1) Na2HPO4 0,81 gram 2) K2HPO4 0,18 gram 3) NaCl 0,9% 100 ml 4) Semua bahan media dicampur sampai larut b. Media Plate Count Agar (PCA) 1) Bubuk PCA 1,150 gram 2) Aquadest 50 ml
PEMERIKSAAN USAP ALAT MAKAN No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 2 dari 3 RSPAD GATOT SOEBROTO 113/VI/2022 PROSEDUR 3) Semua bahan media dicampur, dengan menggunakan erlemeyer dipanaskan sampai homogen 3. Larutan Phosphat Buffer Saline dimasukkan ke tabung: a. Untuk pengambilan sampling, dengan memakai tabung nessler, sebanyak 1 buah di isi larutan PBS sebanyak 10ml, dimasukkan lidi kapas 1 buah, tabung ditutup dengan kapas, dan dibungkus dengan kertas. b. Untuk dilakukan pengenceran, dengan memakai tabung reaksi sebanyak 3 buah, masing-masing di isi larutan PBS sebanyak 9ml tabung 4. Pengambilan Sampling: a. Siapkan tabung Nessler, ambil lidi kapas yang ada di dalam tabung, lidi kapas ditempelkan ke dinding tabung, ditekan sambil diputar untuk membuang sebagian cairan yang terserap oleh kapas, kemudian lidi kapas diambil keluar untuk melakukan usapan alat makan. b. Cara kerja melakukan usapan: 1) Piring: Usapan dilakukan pada bagian permukaan dalam dengan cara melakukan (dua) usapan yang satu sama lain saling menyilang dari bagian tepi piring. 2) Sendok: Usapan dilakukan pada seluruh permukaan luar dan dalam mangkok sendok. 3) Cangkir/gelas: Usapan dilakukan dengan mengelilingi permukaan luar dan dalam bibir gelas setinggi 6 mm. c. Setelah selesai diusap, lidi kapas dimasukkan kembali ke dalam tabung nessler, sebelumya dilakukan fiksasi terlebih dahulu, lidi kapas dimasukkan ke dalam tabung, dilakukan fiksasi kembali, lalu ditutup dengan kapas steril. d. Dibawa ke laboratorium kesling untuk dilakukan penanaman dengan media PCA. 5. Penanaman dengan media Plate Count Agar (PCA): a. Siapkan 3 buah tabung steril yang berisikan larutan PBS, masing-masing tabung diberi kode 10ˉ¹, dan seterusnya. b. Siapkan 3 buah petri dish steril, diberi kode sesuai dengan pengenceran (10ˉ¹), dan seterusnya c. Siapkan 1 buah petri dish steril, untuk control d. Siapkan bahan spesimen, ambil 1ml dengan pipet e. Siapkan bahan specimen, ambil 1ml dengan pipet steril, lalu dimasukkan ke dalam tabung pengenceran pertama (10ˉ¹), dicampur sampai homogen f. Siapkan pipet steril, diambil 2 ml dari tabung pengenceran pertama (10ˉ¹): 1) 1 ml dimasukkan ke petri dish 2) 1 ml dimasukkan ke dalam tabung pengenceran kedua (10ˉ²)
PEMERIKSAAN USAP ALAT MAKAN No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 3 dari 3 RSPAD GATOT SOEBROTO 113/VI/2022 PROSEDUR g. Demikian seterusnya, dilakukan sampai tabung pengenceran ke tiga (10ˉ³) h. Kemudian ke dalam masing-masing petri dish dituang media PCA steril, digoyang perlahan hingga homogen, dibiarkan dingin dan membeku. i. Media yang sudah tercampur rata dan membeku, dimasukkan ke dalam incubator dengan suhu 34ºc UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gizi RSPAD Gatot Soebroto 2. Seluruh Kantin di RSPAD Gatot Soebroto
KEBERSIHAN TANGAN DENGAN CAIRAN ANTISEPTIK HANDRUB No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 1 dari 2 01/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 01 Juli 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jederal TNI PENGERTIAN 1. Kebersihan tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan dengan tepat dan benar yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan permukaan lingkungan pasien. Kebersihan tangan dilakukan dengan menggunakan cairan antiseptik handrub 2. Kebersihan tangan dengan cairan antiseptik handrub adalah Melakukan kebersihan tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yg berbahan dasar alkohol di seluruh permukaan tangan TUJUAN 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme yang ada ditangan baik flora transient (mikroorganisme yang berada di lapisan kulit, diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi) maupun residen (mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan dengan sabun dan air bersih) 2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar pasien 3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi KEBIJAKAN Kebersihan Tangan Dengan Cairan Antiseptik Handrub di RSPAD Gatot PROSEDUR Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/300/V/2022 tanggal 20 Mei 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Tuangkan larutan antiseptik berbasis alkohol ke telapak tangan sebanyak 2-5cc 2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata 3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
KEBERSIHAN TANGAN DENGAN CAIRAN ANTISEPTIK HANDRUB No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 2 dari 2 01/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR 4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari 5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan 6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya 7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan sebaliknya 8. Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 20-30 detik) 9. Lakukan kebersihan tangan pada lima saat berikut ini: a. Sebelum kontak dengan pasien b. Sebelum tindakan aseptik c. Setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko d. Setelah kontak dengan pasien e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto
KEBERSIHAN TANGAN DENGAN SABUN ANTISEPTIK DAN AIR MENGALIR (HANDWASH) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 1 dari 2 02/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 01 Juli 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jederal TNI PENGERTIAN 1. Kebersihan tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan dengan tepat dan benar yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan permukaan lingkungan pasien 2. Kebersihan tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir (handwash) adalah melakukan kebersihan tangan dengan menggunakan sabun/cairan antiseptik dan air mengalir TUJUAN 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme yang ada ditangan baik flora transient (mikroorganisme yang berada di lapisan kulit, diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi) maupun residen (mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan dengan sabun dan air bersih) 2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar pasien 3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi KEBIJAKAN Kebersihan Tangan Dengan Sabun Antiseptik dan Air Mengalir (Handwash) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/300/V/2022 tanggal 20 Mei 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). PROSEDUR 1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air mengalir 2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3–5cc 3. Ratakan dengan kedua telapak tangan 4. Gosok punggung dan sela-sela jari-jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
KEBERSIHAN TANGAN DENGAN SABUN ANTISEPTIK DAN AIR MENGALIR (HANDWASH) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 2 dari 2 02/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR 5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari 6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan 7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan dan lakukan sebaliknya 8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan sebaliknya 9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir 10. Keringkan kedua tangan dengan tisu sekali pakai 11. Gunakan bekas tisu tersebut untuk menutup kran air 12. Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 40-60 detik) 13. Lakukan kebersihan tangan pada lima saat berikut ini: a. Sebelum kontak dengan pasien b. Sebelum tindakan aseptik c. Setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko d. Setelah kontak dengan pasien e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto
KEBERSIHAN TANGAN BEDAH (SURGICAL HANDWASH) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 1 dari 3 03/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 01 Juli 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jederal TNI PENGERTIAN 1. Kebersihan tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan dengan tepat dan benar yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan permukaan lingkungan pasien 2. Kebersihan tangan bedah (surgical handwash) adalah proses menghilangkan atau meminimalkan mikroorganisme transien dan residen dengan menggunakan chlorhexidin 4% TUJUAN 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan baik flora transient (mikroorganisme yang berada di lapisan kulit, diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi) maupun residen (mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan dengan sabun dan air bersih) 2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar pasien 3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi KEBIJAKAN Kebersihan Tangan Bedah (Surgical Handwash) di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/300/V/2022 tanggal 20 Mei 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) PROSEDUR 1. Buka semua perhiasan yang digunakan, termasuk cincin, gelang dan jam tangan 2. Basahi tangan dengan air mengalir 3. Gunakan cairan antiseptik
KEBERSIHAN TANGAN BEDAH (SURGICAL HANDWASH) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 2 dari 3 03/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO 4. Lakukan kebersihan tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas dengan air mengalir 5. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan ke seluruh permukaan tangan dan lengan bawah 6. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan 7. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari-jari, sela-sela jari, telapak tangan dan punggung tangan 8. Cuci tiap jari seakan-akan mempunyai empat sisi 9. Berikutnya sikat daerah pergelangan tangan pada tiap tangan 10. Setelah seluruh pergelangan tangan telah disikat, bagian lengan bawah juga disikat, pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku 11. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku 12. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan di tahan lebih tinggi dari siku 13. Biarkan sisa air menetes melalui siku 14. Keringkan dengan handuk steril 15. Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 2-5 menit) PROSEDUR
KEBERSIHAN TANGAN BEDAH (SURGICAL HANDWASH) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 3 dari 3 03/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto 2. Ruang Tindakan Katerisasi Jantung, DSA/CVC, Bedah Minor Poli Gilut, dan Endoskopi RSPAD Gatot Soebroto
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 1 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 01 Juli 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jederal TNI PENGERTIAN Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja sebagai teknik pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain untuk menjaga keselamatan personel itu sendiri maupun orang lain di tempat kerja. TUJUAN 1. Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius 2. Melindungi personel dari kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja di lingkungan rumah sakit saat melakukan pekerjaan melalui penggunaan APD yang sesuai dengan tempat kerjanya KEBIJAKAN Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di RSPAD Gatot Soebroto PROSEDUR dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/300/V/2022 tanggal 20 Mei 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). 1. Penggunaan APD disesuaikan dengan jenis alat pelindung diri di area unit kerja 2. Jenis-jenis alat pelindung diri yang digunakan adalah alat pelindung kepala (tutup kepala/helm), alat pelindung mata (kacamata goggles) dan muka, alat pelindung pendengaran (earplug/earmuff), alat pelindung pernafasan (masker N95/disposable surgical mask/masker dengan filter), alat pelindung tangan (sarung tangan medis/rumah tangga), alat pelindung kaki (sepatu safety/boot), alat pelindung jatuh/ketinggian (alat pengikat badan/safety belt), alat pelindung tubuh (skort/baju penutup badan/apron), yang wajib dikenakan untuk mencegah bahaya dan risiko kerja sesuai unit kerja 3. Penggunaan APD harus digunakan secara tepat dan benar serta harus selalu tersedia: a. Masker N95, langkah–langkah pemakaian: 1) Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung pada ujung jari-jari, biarkan tali pengikat menjuntai bebas di bawah tangan anda
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 2 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO 2) Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi untuk hidung PROSEDUR berada di atas 3) Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi di belakang kepala di atas telinga. Tarik tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga 4) Letakkan jari-jari kedua tangan anda di atas bagian hidung yang terbuat dari logam. Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing tangan) mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan respirator dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif 5) Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan dan hati-hati agar posisi respirator tidak berubah b. Masker biasa, langkah–langkah pemasangan: 1) Pegang bagian tali masker (kaitkan pada telinga jika menggunakan tali karet atau simpulkan tali dibelakang kepala jika menggunakan tali lepas) 2) Eratkan tali/karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher 3) Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung 4) Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik 5) Periksa ulang pengepasan masker 6) Tidak dibenarkan menggantung masker dileher 7) Langkah–langkah melepaskan: a) Jangan sentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi b) Lepaskan tali bagian bawah kemudian tali atau karet bagian atas c) Buang ke tempat limbah infeksius c. Pemakaian kacamata pelindung (goggles): 1) Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas. 2) Langkah-langkah melepaskan: a) Ingatlah bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah terkontaminasi b) Saat melepasnya, pegang karet atau gagang kacamata c) Letakkan di wadah yang telah di sediakan untuk diproses ulang atau dalam tempat limbah infeksius d. Pemakaian gaun/apron: 1) Langkah-langkah pemasangan: a) Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 3 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO e. Pemakaian gaun/apron: PROSEDUR 2) Langkah-langkah pemasangan: b) Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung c) Ikat di bagian belakang leher dan pinggang d) Gunakan apron khusus diruang tekanan negative sampai bagian bawah dan posisi menutup sepatu boots 3) Langkah-langkah melepaskan: a) Ingatlah bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah terkontaminasi b) Lepas tali pengikat gaun c) Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun pelindung saja d) Balik gaun pelindung e) Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah di sediakan untuk diproses ulang atau buang di tempat limbah infeksius e. Pemakaian sarung tangan: 1) Langkah–langkah pemasangan: a) Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati, pilih yang sesuai ukuran. Jika harus mempertahankan prinsip-prinsip steril hindarkan sarung tangan terkontaminasi obyek tidak steril b) Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung tangan bagian atas dan masukkan tangan non dominan dengan posisi terlentang, masukkan jari secara pelan–pelan c) Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat jari tangan dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan (bagian luar), segera masukkan tangan non dominan secara perlahan–lahan d) Tidak dibenarkan memakai sarung tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan 2) Langkah–langkah melepaskan: a) Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi b) Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya kemudian lepaskan c) Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang masih memakai sarung tangan
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 4 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR d) Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di bawah sarung tangan yang belum di lepas di pergelangan tangan e) Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama f) Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius g) Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur f. Pemakaian penutup kepala Langkah–langkah: 1) Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup semua rambut 2) Lepaskan pelindung kepala dan langsung di buang ke tempat sampah g. Pemakaian pelindung kaki Langkah-langkah: 1) Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan telapak kaki bisa di gunakan sepatu boots dari bahan kulit 2) Sepatu harus selalu bersih 3) Harus selalu di gunakan di dalam kamar operasi dan tidak boleh dipakai keluar, tidak dianjurkan memakai sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki. 4) Harus selalu digunakan di dalam ruangan tekanan negative dan tidak boleh dipakai keluar, lakukan pembersihan sepatu boots didalam area ruangan 4. Kenakan APD sesuai unit kerja, berikut ini: a. Ruang Perawatan Biasa Kenakan APD sesuai pajanan berdasarkan kewaspadaan standar untuk menghindari transmisi seperti, topi, masker, sarung tangan steril atau non steril, skort, dan pelindung kaki. b. Ruang Isolasi Tekanan Negatif Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker N95, gaun isolasi, sarung tangan steril, dan sepatu boots c. Ruang Perawatan Covid-19 Kenakan tutup kepala, masker bedah, gaun, sarung tangan, kaca mata goggles dan pelindung kaki. Kecuali tindakan yang menghasilkan aerosol APD ditambah masker N95 d. Ruang Imunocompromized (Ruang Isolasi Tekanan Positif). Kenakan masker, skort, dan sarung tangan dan tutup kepala. e. Ruang Unit Luka Bakar Kenakan tutup kepala, masker, apron, sarung tangan medis, sepatu boots f. Ruang Kemoterapi Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah, gaun isolasi, dan sarung tangan medis
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 5 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO g. Ruang Dispensing Farmasi PROSEDUR Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker N95, gaun isolasi, sarung tangan steril, dan sepatu boots h. Ruang Produksi Farmasi Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah, skort, sarung tangan, dan pelindung kaki i. Ruang Operasi Kenakan tutup kepala, kacamata goggles (bila perlu), masker bedah, gaun isolasi steril, sarung tangan steril, dan pelindung kaki j. Ruang Pulih Sadar (Recovery Room) Kenakan tutup kepala, masker bedah, dan pelindung kaki k. TSSU 1) Pre-cleaning: Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah, skort, sarung tangan rumah tangga, dan sepatu boots 2) DTT: Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah, gaun isolasi, sarung tangan steril, sepatu boots. 3) Pengemasan: Kenakan tutup kepala dan masker bedah l. Ruang Endoskopi 1) Pre-cleaning: Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah skort, sarung tangan rumah tangga, dan sepatu boots 2) DTT: Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah, gaun isolasi, sarung tangan steril, sepatu boots m. Ruang Hemodialisa Kenakan masker, skort, dan sarung tangan. n. Patologi Klinik Kenakan masker, sarung tangan, pelindung mata/goggles (bila diperlukan) o. Patologi Anatomi Kenakan masker, sarung tangan, pelindung mata/goggles dan skort (bila diperlukan) p. Radiologi Kenakan apron anti radiasi q. Unit Laundry Kenakan tutup kepala, masker, dan sarung tangan rumah tangga r. Unit Tehnik Kenakan tutup kepala (helm), pelindung mata (bila perlu), sarung tangan rumah tangga atau sarung tangan tahan panas (bila perlu), dan sepatu boots s. Unit Gizi Kenakan tutup kepala, masker bedah, skort/celemek dan sarung tangan plastik (bila perlu), sepatu tertutup
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 6 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR t. Insinerator Kenakan tutup kepala (helm), masker bedah, sarung tangan rumah tangga, dan sepatu boots. u. Kamar Jenazah Kenakan tutup kepala, masker bedah, kacamata goggles, skort, sarung tangan rumah tangga, dan sepatu boots. v. IPAL Kenakan tutup kepala (helm), masker bedah, sarung tangan rumah tangga, dan sepatu boots w. Cleaning Service Disesuaikan dengan aktifitas pembersihan yang dilakukan. Untuk pengelolaan sampah kenakan tutup kepala, masker bedah, skort, sarung tangan rumah tangga, dan sepatu boots. x. Pekerja Bangunan Kenakan tutup kepala (helm), masker bedah, sarung tangan rumah tangga (bila perlu), sepatu tertutup 5. Cara pemasangan dan pelepasan APD di ruang isolasi tekanan negatif a. Cara pemasangan: 1) Lakukan kebersihan tangan 2) Gunakan baju kerja 3) Gunakan gaun pelindung 4) Gunakan sepatu boots 5) Gunakan masker N95 6) Gunakan kacamata goggles 7) Kenakan tutup kepala 8) Pakai sarung tangan b. Cara Pelepasan: 1) Lepaskan sarung tangan 2) Sikat sepatu boots ditempat air mengalir dan lap sepatu boots dengan tissue antiseptik/towel dari bagian atas ke bawah (area bersih ke area kotor) 3) Petugas masuk ke kamar mandi petugas 4) Lepaskan tutup kepala 5) Lepaskan kacamata goggle lalu lap bagian depan kacamata dengan tissue antiseptik/towel 6) Lepaskan masker N95 lalu masukan kedalam kantong infeksius (kantong kuning) 7) Semprotkan alcohol 70% didecyldimethyel ammonium chloride ke sepatu boots lepaskan pelindung kaki/sepatu boot. 8) Lepaskan apron dengan bagian luar digulung kedalam lalu masukan kedalam kantong infeksius (kantong kuning) 9) Lakukan kebersihan tangan setiap satu step pelepasan APD
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 7 dari 7 04/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR 6. APD Driver: a. Driver transportasi pasien positif airbone disease: Kenakan tutup kepala, kacamata goggles, masker bedah, gaun isolasi, sarung tangan, dan sepatu boots b. Driver transportasi jenazah dengan airbone disease: Kenakan masker bedah dan sarung tangan. Atau bila dalam keadaan pandemi dilakukan oleh Sudin Pertamanan dan Pemakaman kota UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto
TATA TERTIB PENGUNJUNG DAN PENUNGGU PASIEN PADA ERA PANDEMI COVID 19 No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 1 dari 2 82/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 25 Juli 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jederal TNI PENGERTIAN 1. Tata Tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati/wajib dilaksanakan apabila dilanggar akan diberikan sanksi 2. Pengunjung Rumah Sakit adalah orang yang datang mengunjungi rumah sakit untuk berobat atau membesuk 3. Penunggu Pasien adalah orang yang menemani pasien selama dirawat 4. Covid-19 adalah Pneumonia Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh Sever Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS CoV-2) TUJUAN Sebagai cara memutus mata rantai penularan Covid 19 KEBIJAKAN Tata Tertib Pengunjung dan Penunggu Pasien Pada Era Pandemi Covid- 19 di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/300/V/2022 tanggal 20 Mei 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) PROSEDUR Tata tertib pengunjung dan penunggu pasien: 1. Semua pasien, penunggu, pengantar dan pengunjung masuk melalui lobby utama 2. Wajib menggunakan masker, cuci tangan dan cek suhu serta dihimbau memakai face shield 3. Setiap pasien hanya boleh diantar 1 orang pendamping sehat 4. Penunggu pasien rawat inap 1 orang, memiliki kartu tunggu, sehat dan sudah dilakukan pemeriksaan swab antigen dengan hasil negatif 5. Tidak diperkenankan mengantar, menunggu dan mengunjungi pasien jika kondisi tidak sehat (suhu diatas 37,5°C, batuk pilek), agar segera berobat ke Poliklinik Skrining COVID-19
TATA TERTIB PENGUNJUNG DAN PENUNGGU PASIEN PADA ERA PANDEMI COVID 19 No. Dokumen No. Revisi Halaman KCDI-02E 2 dari 2 82/VII/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO PROSEDUR 6. Semua personil RSPAD Gatot Soebroto agar ikut berperan dalam mengedukasi, menegur dan mengingatkan pengunjung, pengantar dan penunggu pasien diruangan atau unit masing-masing UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto
PENGAMANAN TAMU VVIP DAN VIP No. Dokumen No. Revisi Halaman SAR-38 1 dari 1 RSPAD GATOT SOEBROTO 17/VIII/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 25 Agustus 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jederal TNI PENGERTIAN Tamu VVIP adalah RI-1, RI-2, RI-3 dan RI-4 (Presiden, Wapres, Istri TUJUAN Presiden dan Istri Wapres) sedangkan tamu VIP adalah Para Pejabat Negara, Pejabat Militer, Dubes Negara Sahabat atau Pejabat lain yang KEBIJAKAN dianggap perlu mendapatkan perlakuan khusus PROSEDUR 1. Mencegah adanya ancaman gangguan hambatan selama tamu UNIT TERKAIT VVIP/VIP berada dilingkungan RSPAD Gatot Soebroto. 2. Protokoler kegiatan VVIP/VIP selama berada dilingkungan RSPAD Gatot Soebroto dapat terselenggara dengan tertib aman dan lancar. 3. Tetap memberikan pelayanan dan memberi rasa aman terhadap pasien/pengunjung selama VVIP/VIP berada dilingkungan RSPAD Gatot Soebroto. 4. Para petugas pengamanan dan personil RSPAD Gatot Soebroto yang bertugas, mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya Pengamanan Tamu VVIP dan VIP di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Berlakukan ketentuan jam besuk sesuai dengan ketentuan. 2. Cegah kemungkinan pengunjung membawa senjata api maupun senjata tajam kedalam rumah sakit. 3. Perhatikan jalur-jalur evakuasi berfungsi dengan baik a. Jalur evakuasi udara Hellypad b. Pintu-pintu/tangga darurat pastikan tidak terhalang 4. Pastikan alarm /Sprinkler/Smoke detector berfungsi dengan baik. 5. Gunakan kartu tanda identitas penunggu pasien. 6. Laporkan dengan segera kepada petugas keamanan yang bertugas, setiap adanya gangguan/ancaman dan keselamatan 1. Bidpamopster RSPAD Gatot Soebroto 2. Instalasi Sarpras RSPAD Gatot Soebroto 3. Seluruh Personil RSPAD Gatot Soebroto
PENANGANAN RETURN TO WORK No. Dokumen No. Revisi Halaman KL-49 01 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO 36/VI/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, SPO Tanggal Terbit (STANDAR 06 Juni 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S. Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Return To Work adalah proses penentuan kembali personil yang sudah dapat melakukan pekerjaan semula atau bertahap; atau personil yang melakukan penyesuaian pada pekerjaan semula; atau personil yang melakukan pekerjaan lain yang sesuai dengan kondisi kesehatan; atau personil yang melakukan pekerjaan dengan keterbatasan yang dimiliki TUJUAN Untuk membantu personel yang return to work dalam: 1. Melakukan pekerjaan semula sesegera mungkin atau bertahap. 2. Melakukan penyesuaian pada pekerjaan semula. 3. Melakukan pekerjaan lain yang sesuai dengan kondisi kesehatan. 4. Melakukan pekerjaan dengan keterbatasan yang dimiliki. KEBIJAKAN Penanganan Return To Work di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan PROSEDUR sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/281/V/2022 tanggal 17 Mei 2022 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan (MFK). 1. Pengajuan dari keinginan personil tersebut atau atasan yang bersangkutan. 2. Tim melakukan penilaian yang terdiri dari dokter-dokter spesialis yang bekerja sama dengan dokter spesialis kedokteran okupasi dihubungkan dengan kebutuhan pekerjaan pada personil tersebut sehingga personil tersebut dapat bekerja kembali secara efektif tanpa menimbulkan risiko bagi dirinya sendiri maupun personil lainnya. 3. Melakukan asesmen secara kualitatif dan/atau kuantitatif pada lingkungan pekerjaan oleh dokter spesialis kedokteran okupasi sehingga personil yang return to work dapat bekerja kembali secara efektif tanpa menimbulkan risiko bagi diri sendiri maupun personil lainnya. 4. Saran-saran dari tim penilai dilaporkan kepada pimpinan RSPAD Gatot Soebroto untuk selanjutnya pimpinan mengambil keputusan.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368