Setelah detoksifikasi selesai selanjutnya adalah proses penguatan tubuh. Tubuh akan mulai kuat untuk melawan penyakit. Bahkan jika kita tetap mempergunakan herbal, maka imunitas yang kita miliki yang memiliki daya sensor yang luar biasa. Setiap masuk benda asing dalam tubuh, maka imunitas otomatis langsung bekerja. Insyaallah selama tubuh memiliki kekuatan yang cukup, maka imunitas akan bekerja maksimal. Untuk itu jagalah pola hidup yang sehat agar tubuh memiliki kekuatan yang cukup. Untuk beberapa penyakit kronis, proses detoksifikasi ini mutlak harus dilalui. Banyak herbal yang tersedia. Bahkan kita dapat membuat herbal itu sendiri. Begitu banyak di alam ini tersedia tanaman obat. Kita hanya perlu cari tahu manfaat dan cara pengolahannya. Berbagai herbal juga banyak yang sudah dikemas secara baik dan halal. Pemakaian herbal ini tidak memiliki efek samping selagi tidak berlebihan dalam penggunaannya. Tidak ada istilah over dosis dalam pemakaian obat herbal. Semoga apa yang saya bagi pada kegiatan ini memberikan ilmu baru dan bermanfaat bagi kita semua. Fadillah Syam, S.Si, Guru SMAN 1 Bukit Tinggi Penulis ini bernama Fadillah Syam, S.Si kelahiran 6 Maret 1983 di Bukittinggi merupakan guru matematika di SMA Negeri 1 Bukittinggi. Penulis menempuh pendidikan SD, SLTP dan SMA di Bukittinggi. Kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Negeri Padang dengan Jurusan Matematika. Ibu dari satu anak ini pada awalnya tidak tertarik pada dunia pendidikan. Namun suatu saat mendapat ajakan untuk membantu salah satu progam dalam pendidikan. Sejak saat itu ibu ini jatuh cinta dengan dunia pendidikan. Link youtube : https://youtu.be/wqIRbbO3KVM . Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 151
Bab 35 penerapan pembelajaran model sole melalui rumah belajar A. Latar Belakang Gempa 7,4 Skala Richter dan likuifaksi serta tsunami pada 28 September 2018 telah mengguncang Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong yang menyebabkan sekitar 186 ribu peserta didik di 1.724 satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK terganggu dalam layanan pendidikan di tiga daerah terparah yaitu Kota Palu, Donggala, dan Sigi. Kemendikbud melakukan sejumlah langkah darurat penanganan gempa di Sulawesi Tengah, antara lain aktivasi dan pengelolaan pos pendidikan; distribusi makanan, air mineral, susu, makanan bayi, obat-obatan, selimut, termasuk bahan bakar minyak sebanyak 17 truk dan didistribusikan kepada tenaga kependidikan.Kemudian, pendataan siswa, fasilitas pendidikan dan kebudayaan, serta pendidik dan tenaga kependidikan; serta pembentukan satuan tugas Kemendikbud yang berpusat di LPMP Sulteng. Total jumlah peserta didik Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi, Palu adalah 256.836. Namun, untuk jumlah keseluruhan peserta didik yang terdampak masih dalam penghitungan. Ada 422 sekolah terdampak berdasarkan data per 6 Oktober 2018 yakni lima sekolah PAUD, 161 SD, 45 SMP, 89 SMA, 74 SMK, empat Sekolah luar biasa. Sementara sebanyak 79 guru dan tenaga kependidikan terdampak berdasarkan data per 8 Oktober 2018. Dan siswa terdampak sebanyak 59 dengan rincian 23 orang meninggal, 35 orang hilang dan satu luka berat menurut data per 8 Oktober 2018. Kemendikbud juga akan segera membangun sekolah untuk kegiatan belajar-mengajar ke depan namun tentunya akan melihat hasil pemetaan lokasi yang aman untuk rekonstruksi bangunan. Salah satu Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 152
kegiatan prioritas dalam masa tanggap darurat Tahap II penanganan bencana alam Sulteng yang akan berakhir 26 Oktober 2018 adalah memastikan bahwa sekolah-sekolah sudah menjalankan aktivitas belajar-mengajar meski penyelenggaraannya di tempat darurat.Untuk itu pemerintah sedang giat melakukan berbagai terobosan agar kegiatan belajar mengajar di daerah terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong segera pulih meski banyak sarana pendidikan yang rusak parah akibat bencana. Salah satu cara yang ditempuh untuk segera mefungsikan kembali kegiatan pendidikan adalah mencari dan menyalurkan tenda untuk sekolah darurat, dengan prioritas daerah terjauh dan terparah terdampak bencana. Pasca gempa bantuan dari berbagai pihak baik yayasan maupun pihak luar Negeri berdatangan ke sulawesi tengah untuk memberikan dukungan moril maupun materiil terutama bantuan untuk kegiatan belajar . pustekkom kemendikbud salah satunya yang juga secara cepat meberikan bantuan dan mengupayakan agar kegiatan belajar bisa aktif kembali melalui bantuan peralatan TIK yaitu satu unit Televisi yang bisa di gantung,satu unit leptop, satu buah speaker satu buah hard disk berisi seluruh konten pembelajaran dari jenjang SD,SMP, SMA, SMK dan SLB atau lebih di kenal Aplikasi Rumah Belajar Offline. Tujuan Pustekkom memberikan bantuan Peralatan TIK tersebut juga agar Provinsi Sulawesi Tengah tidak Tertinggal dalam penguasaan TIK karena bertepatan masuknya era revolusi industri pendidikan 4.0 , sebanyak 60 unit yang sementara di berikan untuk sekolah yang paling parah terdampak Gempa, Likuifaksi dan Tsunami. Tentunya jaringan internet akan lumpuh total pasca gempa dan sebagian jaringan ada internet namun sering gangguan, untuk itu salah satu solusi yang di berikan pustekkom kemendikbud adalaah dengan Rumah belajar secara offline.selain bantuan pustekkom kemendikbud dalam membantu kegiatan pembelajaran bisa aktif kembali dan siswa termotivasi untuk bersekolah lagi secara bersamaan datang pula bantuan dari kawasan Tim Indonesia Timur yaitu yang tergabung dalam tim APTPI(Asosiasi Pengembangan Teknologi Pembelajaran Indonesia)dengan membawa bantuan buku- buku dan peralatan sekolah peserta didik serta sambil mencoba menerapkan model pembelajaran SOLE (self Organizer Learning Enviroment)yang di kembangkan oleh prof.sugata Mitra, Tim APTPI juga mengajak Duta Rumah Belajar Sulawesi Tengah(penulis) untuk tergabung Dalam TIM APTPI dan bersama-sama menerapkan ke sekolah yang sangat parah terdampak bencana gempa, likuifaksi, tsunami di Sulawesi Tengah.yaitu SD perumnas Balaroa, SMP Negeri 1 SIGI, dan SMK Negeri 7 Palu sebagai contoh awal penerapan model pembelajaran SOLE pasca gempa. B. Model Pembelajaran Pasca Bencana Perubahan paradigma penanggulangan bencana yang dulu penanggulangan dititik beratkan pada fase pasca bencana (tanggap darurat) dan sekarang penanggulangan lebih diprioritaskan pada fase pra bencana (kesiapsiagaan) yang bertujuan untuk mengurangi resiko bencana, sehingga kesiapsiagaan dilakukan sebelum terjadi bencana. Hal ini penunjukkan pentingnya ilmu kebencanaan sebagai upaya kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan terhadap bencana bukan satu-satunya menjadi tanggung jawab pemerintah, sehingga membutuhkan banyak sumber daya manusia terlatih dan diperlukan peran serta Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 153
masyarakat. Siswa merupakan salah satu bagian dari komunitas yang dapat disiapkan, dibina dan diajar menjadi sumber daya yang siap siaga menghadapi maka diperlukan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah model yang diterapkan/dipilih oleh guru untuk memberikan pelajaran kepada siswa secara sistematis dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini memerlukan model pembelajar untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan umur siswa. model pembelajaran pasca gempa yang dapat di pergunakan yaitu: SOLE (Self Organizer learning Environment). Model Pembelajaran SOLE sangat menarik bagi siswa jenjang semua pendidikan terutama model pembelajaran ini sesuai karakter usia SD,SMP,SMA dan SMK dimana siswa dapat berdiskusi dan berpindah kekelompok lain di dalam mencari informasi di internet baik melalui video, animasi maupun dari pendapat siswa lain sehingga penulis tertarik untuk mengangkat model pembelajaran SOLE ini sebagai karya inovasi pembelajaran pasca bencana Tahun 2019. Model Pembelajaran SOLE sangat tepat untuk di pergunakan di daerah yang terdampak bencana, sehingga menyebabkan kondisi jam pelajaran tidak sesuai lagi dengan keadaan. Seperti kondisi yang terjadi di Sulawesi Tengah pasca gempa, likuifaksi dan tsunami, di tengah –tengah keadaan kondisi pasca gempa di sulawesi tengah semua sekolah membuat jam mengajar sementara yang sebelumnya jam mengajar dalam satu pelajaran 2 jam menjadi 1 jam, maka penulis mencoba menerapkan model Pembelajaran SOLE di 3 Sekolah yaitu SDN Perumnas Balaroa, SMP Negeri 1 Sigi, dan SMK Negeri 7 Palu sebagai langkah awal dalam memulai program bersama Tim APTPI di Sulawesi Tengah. Model Pembelajaran SOLE memiliki ciri khusus dalam pembelajaran yakni terdapat akses internet baik melalui wifi maupun paket data, model ini membutuhkan waktu hanya satu jam pelajaran yang terbagi atas tiga akivitas yaitu Sesi big Question, Sesi Investigasi, Sesi Review. Sesi Big Question. Sesi big question ini merupakan 5 menit penentu di dalam model pembelajaran SOLE yang memang benar-benar menjadi stating poin untuk terjadinya belajar yang efektif dan efisien, ketika kita mampu merancang pertanyaan yang bagus maka proses belajar akan berjalan dengan bagus pula, persoalannya adalah bagaimana membuat big question itu, tentu berbeda big question untuk pendidikan dasar anak SD, untuk SMP dan untuk pendidikan menegah yaitu SMA dan SMK.pertanyaan - pertanyaan yang harus dikreasi oleh pendidik ini harus pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sekitar kita, atau yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan hal-hal yng memang di perlukan didalam kehidupan anak-anak di masa depannya,pertanyaan-pertanyaan itu harus tematik artinya bisa di dekati dari berbagai disiplin keilmuwan kemudian jawabannya juga cukup banyak tidak hanya satu yang benar dan pertanyaan itu juga bisa benar-benar mengeksplor untuk kemampuan siswa berpikir, sehingga waktu 5 menit ini memang suatu kondisi menciptakan siswa agar dapat menggali rasa ingin tahunya.seperti apa contoh pertanyaan yang baik untuk sesi ini , contoh soal yang diajukan adalah “ bagaimana terjadinya perubahan iklim atau bagaimana kehidupan jika tidak ada mahluk yang namanya serangga dll . itu adalah contoh - contoh yang sangat menarik bagi anak-anak, dan siswa dapat mencari jawaban tanpa guru membatasi, siswa dapat mengekplorasi, mengivestigasi, mencari dan mungkin guru tidak menyangka siswa menemukan jawaban-jawaban yang di luar dugaan, itulah esensinya belajar yang merupakan suatu proses yang tidak akan pernah ada ujungnya.demikianlah pembahasan sesi big question di dalam model pembelajaran SOLE. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 154
Sesi Investigasi Sesi investigasi yang paling penting adalah bagaimana dalam waktu 30 menit siswa benar-benar berusaha keras untuk mencari dan mencari atas jawaban pertanyaan yang sudah di terima oleh mereka.setelah mereka mendengar big question di harapkan dengan semangat dan rasa ingin tahu yang besar siswa bersedia melakukan upaya browsing.searching menonton video, memilah-milah informasi dan seterusnya , sehingga siswa akan sibuk selama waktu yang ada, sibuk mencari dengan membuka internet, menonton video, searching di komputer, sehingga akan banyak menemukan berbagai informasi atas potongan jawaban atas pertanyaan besar tadi. Mungkin mereka tidak sekaligus menemukan, tetapi dengan usaha berkali-kali akan menemukan dan juga searing dengan teman- temannya, sehingga pada sesi investigasi ini di beri kebebasam untuk menanyakan ke kelompok lain. Atau siswa mendatangi kelompok lain, Andaikan dalam satu kelas terdapat 5 kelompok atau 5 handpone yang terkoneksi internet mereka bisa berkeliling dan saling mengintip,mendengar,pokoknya bebas mereka bisa beraktivitas dengan leluasa selama 30 menit, yang terpenting dalam proses mencari informasi, siswa mendapatkan jawaban-jawaaban yang di rasakan menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut. Sesi Review Sesi terakhir dalam model SOLE adalah Sesi review, review merupakan sesi yang di sediakan dalam model SOLE yang lamanya 10 sampai 25 menit dan selama waktu yang sudah disediakan itu , siswa diminta mengkomunikasikan ,menyampaiakn apa saja yang di peroleh selama sesi sebelumya yaitu sesi investigasi,siswa akan menyampaikan hasil temuan-temuannya yang merupakan informasi atas jawaban big question , siswa boleh menggunakan catatan atau siswa menyampaikan secara tertulis, akan tetapi akan lebih baik kalau siswa menyampaikan secara lisan apa saja yang didapat agar temen-temannya bisa mendengar dan menyimak kemudian juga melengkapi dan menanggapi dan seterusnya, pada sesi ini intinya siswa itu harus didengar, harus di terima pemahamannya terhadap pertanyaan besar yang tadi di berikan, setelah siswa menyampaikan apa yang telah diperoleh , akan ada rasa sukses, oleh karena itu pendidik sebagai pendamping harus memberikan respon, feedback atau balikan yang tepat untuk sukses yang sudah di capai anak-anak, mungkin perlu diberi pujian atau bahasa-bahasa simbol yang bermakna bahwa mereka hebat, mereka telah berhasil, seperti itu. Itulah sesi terakhir di dalam model SOLE yang di kembangkan oleh prof.Sugata Mitra. BAB III PEMBAHASAN Ide Dasar Model SOLE di buat untuk membantu proses pembelajaran yang kondisi waktu tidak dapat berjalan normal di sebabkan oleh keadaan seperti Bencana Alam atau kondisi sekolah tidak dapat di gunakan sehingga pembelajaran di lakukan di Tenda Darurat.dengan menerapkan model SOLE di harapkan siswa dapat termotivasi kembali untuk belajar dan menjadikan pembelajaran semakin Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 155
menyenangkan walaupun kondisi di sekitarnya belum berjalan normal seperti yang dialami pasca gempa, likuifaksi dan tsunami di Sulawesi Tengah saat itu. SOLE adalah Model yang di terapkan untuk anak-anak yang kurang beruntung di India, Mereka disediakan akses internet, kemudian mulai diberikan satu big problem atau permasalahan besar yang harus dipikirkan oleh anak-anak kemudian anak-anak itu diberi kesempatan untuk mengakses internet, mencari informasi kemudian bekerja di dalam kelompok –kelompok kecil dan mereka itu bebas boleh bertukar pikiran kesana -kemari antar kelompok dalam waktu yang relatif cukup di sediakan yang cukup lama mereka untuk searching,browsing ,berdiskusi, menyampaikan kepada temannya apa yang di dapat dan seterusnya. Setelah kira-kira permasalahan besar atau big problem itu terjawab mereka diberi waktu untuk menyampaikan apa jawaban yang di dapat atas pertanyaan besar tersebut , contoh pertanyaan besar yang di berikan oleh sugatra mitra dalam SOLE itu misalnya “Apakah Serangga itu?”pertanyaan seperti itu memerlukan jawaban yang sangat komplekatif karena bagaimana jika didunia ini tidak ada serangga dan seterusnya itu bisa muncul dalam benak anak-anak jadi kita bisa mengajak anak-anak untuk mempertanyakan hal-hal yan besar yang merupakan tematik bisa didekati dari berbagai keilmuan secara matematik bisa, secara sains bisa,dan seterusnya. Misalnya kalau kita bicara ’Apakah iklim itu?”tentu anak-anak akan mencari informasi yang berkaitan dengan berbagai macam disiplin ilmu dan pada akhirnya setelah anak-anak menonton, mencari dinternet, menemukan video-video, animasi, penjelasan yang berupa teks dan pada akhirnya dengan di beri waktu yang tidak terlampau lama 30 menit anak-anak itu dapat merangkum atau meresume apa saja jawaban atas pertanyaan besar yang di terima. Begitulah Model SOLE yang di kembangkan oleh prof.Sugatra Mitra yang merupakan guru Besar Teknologi Pendidikan di New Castle Univercity, Model ini berpotensi untuk di manfaatkan oleh anak-anak kita terutama ketika secara terbatas tidak tersedia guru atau tidak dalam kondisi yang Normal contohnya pasca gempa,likuifaksi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.untuk itu penulis Mencoba menerapkan Model SOLE ini di sekolah yang sangat terdampak bencana. Model SOLE di terapkan di beberapa sekolah yang ada di Sulawesi Tengah, khususnya di SMA Negeri 3 Palu di mana penulis sebagai pendidik di sekolah tersebut, mencoba menerapkan di kelas XI IPS 1,2,4 dan 5, namun pada penulisan karya inovasi pembelajaran pasca bencana ini akan menjelaskan penerapan pada Siswa Kelas XI IPS 1 saja, di mana saat itu siswa- siswi di Sekolah- sekolah juga di SMA Negeri 3 Palu sangat menurun motivasi belajarnya dan masih trauma dengan keadaan di sekitarnya.hal ini penulis turun langsung di lapangan melihat dan berkeliling bersama TIM APTPI untuk menerpakan model SOLE di beberapa sekolah di kota Palu yang terdampak sangat parah akibat gempa, likuifaksi dan tsunami.sehingga dengan pengalaman berjalan ke sekolah- sekolah yang terdampak gempa bersama TIM APTPI, membuat keinginan besar untuk menerapkan sendiri di sekolah tempat penulis mengabdi hingga saat ini yaitu SMA Negeri 3 Palu.di dalam penerapan Model SOLE ini penulis mencoba menggabungkan dengan Rumah Belajar, karena penulis sebagai Duta Rumah Belajar Sulawesi Tengah, oleh karena itu dengan memanfaatkan Rumah Belajar melalui Model SOLE ini nantinya bisa meningkatkan motivasi belajar dan kembali bersemangat ke sekolah dan menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan.oleh karena itu muncullah ide untuk menggabungkan penggunaan Rumah Belajar dengan Model SOLE yang di kembangkan oleh prof.Sugata Mitra agar siswa tetap belajar Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 156
walaupun kondisi tidak normal dan menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan Rumah Belajar.Hal inilah yang menjadi dasar atau inspirasi penulis untuk membuat karya inovasi pembelajaran Model SOLE. SOLE adalah merupakan model pembelajaran yang hanya membutuhkan waktu 1 jam,kemudian SOLE membagi waktu 1 jam tersebut menjadi 3 Sesi, yaitu sesi Big Question(mengajukan pertanyaan besar) sekitar 5 menit, sesi Invetigation selama 30 menit, dan sesi Review selama 25 menit.penulis menerapkan di kelas dengan cara mengajak peserta didik untuk bersama-sama membuka aplikasi Rumah Belajar yang di buat oleh PUSTEKKOM KEMENDIKBUD sejak tahun 2011, namun baru bisa kembali termanfaatkan setelah Kepala PUSTEKKOM membuat program Pemilihan Duta rumah belajar,dan saat inilah waktu yang tepat penulis menerapkan di sekolah-sekolah khususnya di SMA Negeri 3 Palu,berkaitan sebagai tugas Duta Rumah Belajar. Model SOLE adalah model pembelajaran dengan ciri khusus harus memiliki Media teknologi seperti : komputer, laptop, Hp android, Tablet / Ipad dan jaringan wifi atau paket data internet atau Bantuan peralatan TIK dr PUSTEKKOM yang berupa Aplikasi Rumah Belajar offline.di samping itu penulis membuat media pendukung dari karton berwarna warni dan menyediakan tali ID card untuk digunakan saat proses pembelajaran. Penulis membuat identitas masing-masing kelompok dengan cara memakaikan tali gantungan ID card dengan warna karton yg berbeda-beda bagi setiap kelompok dengan masing-masing anggota kelompok, dengan tujuan pada sesi Investigasi peserta didik yang bertamu atau mengunjungi kelompok lain dapat terlihat oleh pendidik sebagai bahan penilaian dalam proses pembelajaran tersebut. Model SOLE membuat peserta didik menjadi aktif dan kreatif, ranah afektif dan psikomotorik peserta didik juga berkembang,model SOLE yang sangat di sukai peserta didik adalah sesi Investigasi yang saat pencarian informasi bisa mengunjungi kelompok lain dan saling bertukar pikiran atau pendapat hingga membawa satu hasil jawaban alternatif untuk di bawa ke kelompoknya kembali. Selain itu, Model SOLE mudah diaplikasikan dan digunakan dalam pembelajaran oleh teman-teman sejawat. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran Landasan Teori dan Ide Dasar yang telah dipaparkan diatas menjadi dasar pengembangan Karya Inovasi Pembelajaran Model SOLE untuk mrningkatkan motivasi belajar peserta didik dan semangat kembali kesekolah pasca gempa, likuifaksi dan tsunami. Karya Inovasi Pembelajaran ini berupa Kolaborasi Rumah Belajar baik Online maupun Offline dan SOLE. Adapun Media yang mendukung Pembelajaran Model SOLE ini adalah : 1. Komputer, Laptop, Hp Android, Tablet /Ipad 2. Wifi internet, paket data 3. Aplikasi Rumah Belajar Offline 4. Karton Berwarna- warni Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 157
5. Gunting 6. Spidol 7. Tali ID Card ber warna-warni Tahapan Penggunaan/penerapan Model SOLE dalam proses pembelajarannya sebagai berikut : Membagi Kelompok Menjadi Lima Kelompok dan Memastikan setiap kelompok memiliki media teknologi salah satunya hp android yang terkoneksi dgn internet atau paket data serta membagikan tali Id Card identitas kelompok masing-masing. Menayangkan Video pembelajaran sesuai materi yang akan di bahas : 1. Setelah menyimak video yang di tayangkan ,Guru memberikan pertanyaan besar yang sudah di persiapkan melalui video. 2. Memberikan waktu kepada Peserta didik untuk melakukan pencarian informasi atas pertanyaan besar yang di berikan melalui penayangan video ,dengan cara mencari di rumah belajar,di TV edukasi, dan mencari informasi melalui pendapat dari kelompok lain 3. Mempersilahkan masing-masing Kelompok Untuk mengkomunikasikan hasil pencarian informasi yang di peroleh. Proses Penerapan Model SOLE Penulis tidak melakukan pengujian dan simulasi terlebih dahulu, namun langsung diimplementasikan di kelas, karena Model SOLE (Self Organized Learning Environment) yang di kembangkan oleh prof.Sugata Mitra ini sangat cocok sekali bagi daerah yang darurat seperti yang dialami di Sekolah-sekolah yang ada di kota Palu pasca gempa, likuifaksi dan tsunami. Hal ini sesuai dengan syarat karya inovasi Pembelajaran pasca bencana.di samping itu model SOLE juga merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar yang terpusat kepada peserta didik dan dapat dilaksanakan dimanapun kapanpun dan dengan suasana apapun, pendidik memfasilitasi media yang di butuhkan serta mengarahkan peserta didik. Evaluasi berdasarkan penilaian hasil belajar setelah melakukan pembelajaran menggunakan model SOLE menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan(akan di bahas lebih detail pada data dan analisis penerapan model SOLE) karena pada hasil belajar mengalami peningkatan, maka strategi, teknologi, model dan media yang di gunakan sudah tepat, namun perlu mengantisipasi dan adanya perbaikan jika peserta didik tidak memiliki akses internet,yaitu solusinya menggunakan Peralatan TIK Bantuan PUSTEKKOM atau yang di sebut Rumah Belajar Offline Penggunaan / Penerapan Model SOLE( Self Organized Learning Environment)di Kelas XI IPS Model SOLE bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan kondisi psikis siswa yang belum sepenuhnya pulih pasca bencana, Pembelajaran menggunakan Model SOLE dengan melalui media Aplikasi Rumah belajar Online maupun Offline menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta peserta didik lebih ternotivasi belajar. Sehingga pada akhirnya hasil belajar peserta didik menjadi meningkat. Langkah penerapan model SOLE sangat Sederhana sebagai berikut : Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 158
Penulis Menampilkan Aplikasi Rumah belajar dengan membuka Fitur Sumber Belajar untuk Materi pembangunan dan pertumbuhan Ekonomi di Kelas XI IPS 1 Setelah Peserta didik Terbagi dalam 5 kelompok dan telah menggunakan identitas tali ID card serta masing-masing kelompok sudah menyiapkan media teknologi berupa Hp android atau Laptop, Penulis Mulai menerapkan Model Sole Sesi Pertama : Big Question yaitu memberikan pertanyaan kepada semua kelompok “Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, serta bagaimana pemerintah mengatasi bencana tersebut”berdasarkan penayangan video. Dengan waktu 5 menit dimulai dari penayangan video sampai pada pertanyaan yang di ajukan kepada siswa. Sesi Kedua : Investigation yaitu siswa mulai melakukan pencarian informasi di google, Rumah Belajar online, TV edukasi dan pencarian informasi di kelompok lain,siswa di berikan kebebasan untuk leluasa berkunjung ke kelompok yang lain untuk mencari informasi jawaban atas pertanyaan yang di berikan.sesi ini di lakukan selama 30 Menit, sehingga siswa dapat menemukan lebih dari satu jawaban, setelah itu salah satu kelompok yang berkunjung dapat kembali ke kelompoknya lagi dan menyatukan seluruh jawaban-jawaban yang sudah di peroleh baik melalui media internet maupun melalui hasil pemikiran bersama serta hasil dari kelompok lain. Sesi Ketiga : Review yaitu sesi dimana setelah sesi investigasi selama 30 menit di lanjutkan dengan masing-masing Kelompok mengkomunikasikan atau mempresentasikan hasil jawaban yang sudah di perolehnya di depan kelas selama 25 Menit, dipastikan semua kelompok mempresentasikan hasil jawabannya dengan waktu yang di sediakan selama 25 Menit terakhir.itulah Sesi terakhir dari Penerapan Model SOLE yang di kembangkan oleh prof.Sugata Mitra dari New Castle University. BAB IV PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan Hasil Anailsis Data dapat disimpulkan bahwa “ Penggunaan Model SOLE melalui Media Aplikasi Rumah Belajar” dapat meningkatkan Motivasi Belajar Siswa- Siswi SMA Negeri 3 Palu Pasca Bencana di Kota Palu. Motivasi Belajar Siswa Siswi SMA Negeri 3 Palu Meningkat di lihat dari Hasil Evaluasi belajar Setelah Menerapkan Model SOLE Melalui Rumah Belajar Sebagai Sumber Pencarian Informasi dalam Sesi INVESTIGASI.dari beberapa Siswa yang diminta pendapatnya tentang Penggunaan pembelajaran Model SOLE , Hampir semua Menyatakan bahwa Model SOLE sangat Menarik dalam Sesi Investigasi, dimana Siswa di beri Kebebasan untuk mencari jawaban baik dari teman, dari kelompok lain maupun dari fitur sumber belajar yang ada di Rumah Belajar. Saran Berdasarkan Kesimpulan tersebut Penulis memberikan saran kepada pembaca dan Seluruh Guru yang Ada di provinsi Sulawesi Tengah untuk Memulai dari Sekarang Menggunakan Pembelajaran Model SOLE melalui Rumah Belajar yang sudah di sediakan oleh Pemerintah untuk membantu Para pendidik Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 159
dalam pembelajaran , sehingga menjadikan pembelajaran tersebut mengasyikkan,dan lebih termotivasi untuk selalu belajar dan belajar bersama Rumah Belajar. Kegiatan Inti SESI BIG QUESTION. Setelah menyaksikan video yang ditayangkan oleh guru Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sekitar kita ,berkaitan ilmu pengetahuan,berkaitan dengan kehidupan anak-anak di masa depan, sesi ini selama lima menit diciptakan untuk menggali rasa ingin tahu anak-anak setelah di bagi kelompok oleh guru,serta mencari jawabannya tanpa di batasi, anak-anak mengekplorasi,menginvestigasi sehingga anak-anak menemukan jawaban di luar dugaan guru. SESI INVESTIGATION. Dalam sesi ini yang penting di lakukan adalah bagaimana selama 45 menit siswa berusaha keras untuk benar-benar mencari dan mencari atas jawaban pertanyaan yg sudah di terima oleh mereka setelah mereka mendengar big question di harapkan dengan semangat dan rasa ingin tahu yang besar, anak- anak itu bersedia untuk melakukan upaya searching,browsing,menonton, memilah-milah informasi sehingga anak-anak akan sibuk selama waktu yg ada itu sibuk mencari,menonton video ,membuka internet searching di komputer sehingga anak-anak banyak menemukan informasi atas pertanyaan yang di berikan.dalam sesi investigasi ini anak-anak di beri kebebasan untuk mencari informasi ke kelompok lain atau mendatangi kelompok lain, saling mengintip,saling mendengar dan bebas beraktivitas leluasa selama 45 menit,hingga dalam proses sesi ini anak-anak mendapatkan jawaban-jawaban yang dirasa menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut. SESI REVIEW. Sesi ini di sediakan dalam model pembelajaran SOLE yang lamanya 10-15 menit,dan selama waktu yang sudah di sediakan itu anak-anak diminta untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan apa saja yang di peroleh selama sesi investigasi, anak-anak akan menyampaikan hasil temuan-temuannya yang merupakan informasi jawaban atas biq question,anak-anak boleh menggunakan catatan atau menyampaikan secara tertulis,tetapi lebih baik dengan menyampaikan secara lisan tentang apa saja yg didapat sehingga kelompok-kelompok lain dapat mendengar, menyimak dan menanggapi dan melengkapi.pada sesi ini intinya anak-anak harus didengar,harus diterima pemahamannya terhadap pertanyaan besar yang di berikan,setelah menyampaikan apa yang di dapat anak-anak akan merasa sukses,guru memberikan respon aatau fead back atau balikan yang tepat melalui pujian dan bahasa- bahasa simbol bahwa anak-anak hebat dan anak-anak berhasil. Penutup Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 160
Evaluasi Guru mengevaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran dengan memberikan soal tanya jawab di quizizz Kesimpulan dan Refleksi Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tindak Lanjut Guru menyampaikan judul materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas kepada siswa di fitur Kelas Maya yang ada di rumah belajar Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam. Nama Fatma Sariati, SE, Guru SMAN 3 PALU Tempat dan Tanggal lahir Jenis Kelamin : Fatma Sariati, SE Nip : Madiun, 30 Desember 1974 NUPTK : Perempuan Jabatan Fungsional : 197412302007012023 Pangkat/ Gol.Ruang : 1562 752652300003 Nama Sekolah : Guru Muda Alamat Sekolah : Penata muda / III/d Alamat Rumah : SMA NEGERI 3 PALU Alamat email : Jalan Dewi sartika No. 104 Nomer Telpon/HP : Jalan Dewi Sartika No. 104 B Pendidikan Terakhir : [email protected] Perguruan Tinggi : 081389067074 Fakultas/Jurusan Tahun Tamat : Universitas Tadulako : Ekonomi/Manajemen : 1999 Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 161
Mata Pelajaran Yang diampu : Ekonomi Pengalaman Mengajar : 09 Tahun 00 Bulan Video penjelasan pada saat VCT Indonesia 51 Batch 3 pada Link : https://www.youtube.com/watch?v=imWyOEH1wQk Bab 36 bermain game dengan quizizz Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun keterampilan abad 21, diantaranya adalah keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi, Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memiliki potensi yang sangat besar sebagai sarana atau alat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern, guru dituntut untuk memahami konsep belajar dan pembelajaran abad 21 serta prinsip pokok pembelajaran abad 21. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21 kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali dibidang pendidikan. Sejumlah tantangan dan peluang harus dihadapi siswa dan guru agar dapat bertahan dalam abad pengetahuan di era informasi ini. Tantangan pendidikan abad 21 menurut PBB yaitu membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) yang memiliki (1) keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills). Kelima karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 162
Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Berkembangnya teknologi mempermudah kita dalam melakukan segala hal. Demikian pula halnya dalam bidang pendidikan, teknologi akan mempermudah guru dalam melaksanakan tugas- tugasnya dalam kelas. Nah, salah satu contoh penggunaan teknologi dalam pembelajaran misalnya dengan menggunakan kuis interaktif di kelas menggunakan sebuah aplikasi yaitu Quizizz. Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran, misalnya saja untuk penilaian formatif. Penggunaannya sangat mudah, kuis interaktif dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Kita juga dapat menambahkan gambar ke latar belakang pertanyaan dan menyesuaikan pengaturan pertanyaan sesuai keinginan kita. Bila kuis sudah jadi, kita dapat membagikannya kepada siswa dengan menggunakan kode 5 digit yang dihasilkan. Quizizz juga memberikan data dan statistik tentang kinerja siswa kita. kita dapat melacak berapa banyak siswa yang menjawab pertanyaan yang kita buat, pertanyaan yang harus dijawab dan banyak lagi. Kita bahkan bisa mendownload statistik ini dalam bentuk spreadsheet Excel. Fitur \"pekerjaan rumah\" juga tambahan fitur yang menarik. Pekerjaan rumah memungkinkan kita menetapkan kuis sebagai pekerjaan rumah, dan membatasi waktu pengerjaan pekerjaan rumah tersebut. Dengan Quizizz, siswa bisa bermain kapan saja dan dari mana saja. Berikut ini tutorial bagaimana membuat kuis interaktif menggunakan Quizizz. 1. Masuk ke www.quizizz.com lalu Sign up 2. Untuk memudahkan, kita bisa memakai akun Google Mail. 3. Pilihlah Peran, apakah sebagai guru, siswa, orang tua atau lainnya. 4. Lengkapi data 5. Isikan info Kuis 6. Lengkapi modul - modul seperti pertanyaan, pilihan jawaban, dan jawaban yang benar. 7. \"Question preview\" akan menampilkan soal yang kita buat. Tambahkan pertanyaan baru dan klik finished bila sudah selesai. 8. Tahap akhir, pilih Grade atau tingkatan, subjects atau mata pelajaran. Klik Finish and create Quiz 9. Tampilkan Kuis secara langsung/ live game, bermain sendiri/solo game atau untuk PR/ homework. 10. Setting Kuis kita, lalu klik Proceed 11. Minta siswa untuk membuka join.quizizz.com, dan bagikan code ke siswa kita. Selain itu, kita bisa membagikannya melalui Google Classroom. Menggunakan Quizizz dalam pembelajaran memiliki beberapa keunggulan yaitu: Gratis, mudah dalam pengoperasiannya, soal bisa dibuat secara online maupun offline, bisa dimainkan secara live, solo maupun homework, ada leader board dan rangking otomatis, laporan jawaban benar dan salah, analisis butir soal, laporan pencapaian dan hasil yang diperoleh siswa dapat dikirim menggunakan email kepada wali kelas maupun orang tua peserta didik. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 163
Fauzan Masri, Guru SMAN 2 Bunguran Timur Kab. Natuna Fauzan Masri, adalah nama penulis, penulis lahir dari orang tua Rahyul Masri dan Lifhaida sebagai anak ke tiga dari tiga bersaudara, penulis dilahirkan di Kota Padang Sumatera Barat pada tanggal 05 September tahun 1984. Penulis menempuh pendidikan mulai dari TK Pertiwi 2 Padang, kemudian melanjutkan ke SD Pertiwi 2 Padang, kemudian SMP Negeri 24 Padang, kemudian SMA Negeri 4 Padang, dan Universitas Negeri Padang Program studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi. Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan S1 dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Penulis memulai karier sebagai seorang Guru dimulai pada Maret 2010, diawali dengan mengikusi tes cpns pada tahun 2009, penulis mengajar di SMA Negeri 2 Bunguran Timur Kabupaten Natuna sejak tahun 2010 sampai sekarang, untuk memenuhi beban mengajar 24 jam/minggu maka pada tahun 2018 sampai sekarang penulis juga mengajar di SMA Negeri 1 Bunguran Timur laut. Pada rentang waktu 2018-2019 penulis sangat tertarik mengikuti kegiatan pelatihan guru secara daring/ online baik yang bersifat bimtek maupun lomba. Pada tahun 2018 penulis mengikuti kegiatan pembaTIK yang diadakan oleh Pustekkom, dalam bimtek ini penulis mampu melaju sampai pada level 3. Pada awal tahun 2019 penulis juga mengikuti bimtek daring yang diadakan oleh Seamolec, dalam bimtek ini penulis berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan memperoleh sertifikat bertaraf Internasional pertama bagi penulis. Pada tahun yang sama penulis juga mengikuti seleksi OGN, penulispun terpilih menjadi salah satu dari 15 finalis di tingkat Nasional. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 164
Bab 37 TOKSOPLASMA? Jangan salahkan kucing Tokso tak ubahnya 'hantu' bagi sebagian besar perempuan, terutama mereka yang sedang dan berencana hamil. Mereka takut tokso menyerang sel-sel yang baru bertumbuh dan kelak menyebabkan keguguran janin atau cacat pada bayi yang dilahirkan. Banyaknya mitos yang berkembang mengenai toksoplasma di masyarakat yang biasanya dikaitkan dengan kucing serta minimnya informasi dan pengetahuan mengenai toksoplasma ini menyebabkan banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kucing adalah satu-satunya penyebab toksoplasma pada manusia. Sehingga tak jarang banyak manusia yang menganggap kucing sebagai hama yang harus dimusnahkan dari lingkungan tempat tinggal mereka. Toksoplasma sendiri merupakan infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit protozoa (organisme bersel satu) Toxoplasma gondii (T. gondii). Toksoplasmosis disebarkan dari hewan ke manusia, bukan antarmanusia, kecuali pada wanita hamil yang dapat menyebarkan infeksi ini pada janinnya. Akibatnya, janin mengalami perkembangan yang lambat. Bahkan dalam kasus infeksi yang lebih berat, dapat terjadi keguguran atau kematian janin dalam kandungan. Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat mengenai toksoplasma adalah penyakit yang hanya terjadi pada wanita. Padahal, pria pun bisa tertular meski efeknya tidak akan terlihat dengan signifikan. Sementara itu, penularan pada wanita hamil akan menyebabkan efek yang signifikan karena bisa mengganggu janin yang sedang tumbuh. Selama ini banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa kucing merupakan satu-satunya penyebar toksoplasma melalui bulu yang rontok. Hal ini pada akhirnya membuat pemilik sering memandikan kucing dan membersihkan bulu yang berserakan di sekitar kandang. Namun, sebenarnya angapan ini tidak tepat. Parasit toksoplasma bisa tersebar tidak hanya melalui kucing tapi juga melalui hewan lain seperti anjing, tikus, burung, ayam, bebek, kelinci, dan babi. Selain dengan media hewan, penularan toksoplasma juga dapat melalui makanan terutama yang berasal dari pengolahan daging mentah dari daging hewan yang terinfeksi, lalapan yang dimakan mentah dan tidak di cuci bersih, tangan yang tidak dibersihkan dari Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 165
tanah hasil berkebun, serta melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi parasit ini. Beredarnya anggapan bahwa dengan memelihara kucing dapat menyebabkan kemandulan bagi wanita dan keguguran pada ibu hamil menyebabkan banyak orang yang memandang sebelah mata pada kucing. Padahal sebagian besar kasus toksoplasmosis hanya digolongkan sebagai sakit ringan, dan tidak memerlukan perawatan medis karena penderita bisa pulih sepenuhnya dalam waktu 6 minggu. Toksoplasma sendiri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal, menghindari konsumsi daging mentah atau setengah matang, mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan, selalu mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, mencuci semua peralatan dapur dengan bersih setelah memasak daging mentah dan menghindari meminum susu kambing non pasteurisasi. Bagi yang memelihara kucing, hendaknya tetap menjaga kesehatan kucing peliharaannya. Seperti memberi kucing makanan kering atau kalengan daripada daging mentah. Selain itu gunakan sarung tangan saat hendak membersihkan kotoran kucing. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah bermain dengan kucing atau setelah membersihkan kotoran kucing. Juga menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal agar tetangga tidak merasa terganggu dengan kehadiran kucing yang dipelihara. Jangan merasa takut untuk memelihara kucing. Memiliki hewan peliharaan, terutama kucing ternyata dianjurkan baik dalam ajaran agama ataupun secara pandangan medis. Dengan memelihara kucing ternyata dapat menurunkan tingkat stress dan kecemasan pada manusia karena dapat memicu pelepasan bahan kimia dan menenangkan tubuh. Turunnya tingkat stress tentu dapat membuat tidur lebih nyenyak juga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke sekitar 30 persen. Dengkuran kucing dikaitkan dengan penyembuhan terapiutik pada tulang dan otot manusia. Seekor kucing yang mendengkur akan menciptakan getaran pada frekuensi 20 – 140 HZ dan penelitian menunjukkan bahwa frekuensi getaran pada kisaran 18 – 35 HZ memiliki kemampuan untuk melakukan terapi pada sendi dan tulang yang mengalami cedera. Selain itu, dalam ajaran agama Islam terdapat sebuah hadits yang menyatakan “Sayangilah makhluk yang ada di Bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu” (Hadits Shahih, Riwayat ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiri). Dalam hadits ini jelas bahwa kita sebagai manusia harus dapat berbuat baik tehadap semua makhluk ciptaan Allah swt karena ketika kita berbuat baik terhadap makhluk tersebut akan banyak ganjaran yang kita terima. Jangan menganggap kucing sebagai hama sehingga kita bisa berbuat seenaknya. Jika pun, kita tidak suka terhadap kehadiran kucing, alangkah baiknya kita tidak menyakitinya. Bisa jadi, ketika kita berbuat baik dengan hanya memberi minum atau memberikan sisa makanan kita kepada kucing yang sedang kelaparan dapat membawa kebaikan dan keberkahan yang luar biasa dalam kehidupan kita di masa yang akan datang. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 166
Fillin Rihkvi Lahurensha, Guru SMAN 1 Karangwereng Kab. Cirebon Fillin Rohkvi Lahurensha lahir di Kota Cirebon, Jawa Barat pada 02 Juli 1983 adalah seorang guru geografi di SMAN 1 Karangwareng Kabupaten Cirebon. Pendidikan terakhir yang ditempuh adalah S1 Pendidikan Geografi UPI Bandung (2002). Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayah bernama Edi Siswanto dan ibu bernama Muntama Link youtube : https://www.youtube.com/watch?v=OC_rIg1IXI4 Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 167
Bab 38 Aplikasi Liveboard untuk virtual pembelajaran Manusia tidak dapat hidup sendiri. Karena pada dasarnya manusia adalah maklhluk sosial. Sehingga dalam menjalankan kehidupan manusia memerlukan komunikasi antara satu denga yang lain. Komunikasi itu sendiri menurut Stewart and Brent (2006) adalah “ suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dapat disederhanakan komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi secara umum terbagi menjadi dua yaitu dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak – gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala dan mengangkat bau. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal (Lukiati, dkk (2009)). Sebagai seorang guru dan saya bangga menjadi guru. Yang merupakan tugas mulia adalah menyampaikan informasi dalam hal ini berkomunikasi kepada siswa. Guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang pekerjaanyya ( mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangakan Siswa adalah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menegah); pelajar. Sehingga proses transfer informasi ini merupakan proses berkomunikasi yang baik dan dilakukan secara berkesinambungan. Pada era milenial saat ini, yaitu segala sisi kehidupan tidak dapat dilepas dari teknologi informasi, terutama internet. Tak luput pula dalam proses pembelajaran. Apabila proses pembelajaran yang sering dilaksanakan di dalam kelas adalah metode pengajaran dengan cara menerangkan materi. Hal ini menyebabkan metode belajar siswa menjadi terbatas yaitu siswa hanya duduk, diam, baca, mendengar dan mencatat , akibatnya siswa hanya dapat membayangkan bagaimana bentuk dan visualisasi dari materi secara abstrak. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu proses pembelajaran dan isi pengajaran. Permasalahan yang ada saat proses belajar mengajar dapat mendorong lahirnya berbagai inovasi atau alternatif media pembelajaran berbantuan Smartphone Android Guru atau Siswa,. Salah satu media pembelajaran yang dikembangkan adalah Liveboard. Liveboard sebagai salah satu sarana alternatif dalam proses pembelajaran berbasis web yang berupa suplemen/tambahan dari aplikasi pembelajaran e-learning dalam kelas virtual. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 168
Pengertian E-Learning adalah suatu system pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi (Ardiansyah, 2013). Dengan system ini memiliki beberapa kelebihan dan Kekurangan. Apakah itu aplikasi Liveboard ? Rasa Penasaran semakin bertambah apalagi ini berhubungan dengan metode pembelajaran yang dapat dilakukan secara virtual atau istilah nya Daring ( Dalam Jaringan )/ Online. Liveboard adalah generasi baru dari aplikasi papan tulis yang mampu kolaborasikan visual. Bekerja, Mengajar, Menggambar, mensketsa, sosialisasi dan berbagi semua hal tanpa batas. Bukan menjadi masalah seberapa jauh satu dengan yang lain, kita mampu membuat nyata kolaborasi kesenangan dan produktivitas. Tahap awal penggunaan Liveboard yaitu menginstall aplikasi tersebut di App di Smartphone Android Guru atau Siswa, bisa melalu PlayStore. Sebelum instalasi, perhatikan dulu kapasitas android yang akan kita gunakan. Terkadang tidak kompatible dengan Hadware. Untuk tutorial nya dapat di cari melalui youtube, salah satunya bisa klik link berikut : https://youtu.be/6Eb9dXRrNpc Lalu akan tampak tampilan dan feature dari Liveboard ini, dan Selamat Berkreasi dengan materi yang akan disampaikan. Selanjutkan bisa dimulai kelas virtual anda dengan sebelumnya mengkoneksikan antara smartphone android guru dan siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaksempurnaan pada pelaksanaan liveboard. Antara Lain ❖ Faktor jaringan internet, ini bisa kita coba untuk lingkungan kelas dulu yaitu dengan mode offline melalui GPS; 2. Faktor dari Spesifikasi android yang dipakai, baik itu RAMnya yang terlalu kecil atau RAMnya sudah sedikit karena banyak aplikasi yang di instal. OS dari smartphone android juga berpengaruhi terhadap kelancaran kegiatan. Demikian hal yang terkait dengan Aplikasi LiveBoard. Bagaimanapun kita akan sama-sama belajar dan berbagi untuk kemajuan pendidikan bersama. Materi ini saya pilih sebagai materi mengikuti Kegiatan Virtual Coordinator Online Training Batch 3 Indonesia 30 yang diadakan oleh SEAMEO ( Southeast Asian Ministers of Education Secretariat ) yang berpusat di Bangkok Thailang. Untuk proses kegiatan Presentasi dapat di lihat pada link youtube berikut : https://www.youtube.com/watch?v=kd0W4ZzLuiA dengan proses kegiatan berlangsung pada Hari Senin, Tanggal 04 Maret 2019 Pukul 07.30 – 08,30. Serta dibantu dengan Host Bapak Ceket Palupi Suroso yang berasal dari SMP Batik Surakarta serta Moderator Ibu Reni Faiqoh berasal dari SMPN 2 Margasari Kabupaten Tegal. Menggunakan meeting room webex dengan meeting number : 198 854 917 dan password : 12345. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 169
Firesta Indriani Hasim, S.Si, Guru MAN 2 Sregen Kab. Sragen Nama : Fisesta Indriani Hasim, S.Si Tempat Kelahiran : Magetan Tanggal Lahir : 13 Maret 1983 Suami : Aris Sanyono Adi Saputro, S.Si Anak : 1. Faris Kamaluddin Zuhdi ( 10 tahun) 2. Furqon Nabil Nasrulloh ( 6 tahun) 3. Firda Fakhrunnisa Azzahra ( 3 tahun ) Alamat : Banaran RT 09A Banaran Kalijambe Sragen JawaTengah Instansi Kerja : Madrasah Aliyah Negeri 2 Sragen Alamat Kerja : Pedak Karangwaru Plupuh Sragen Jawa Tengah Guru Mapel : KIMIA Pendidikan : SD N Kraton IV Maospati Magetan Jawa Timur SLTP N 1 Maospati Magetan Jawa Timur SMU N 1 Maospati Magetan Jawa Timur FMIPA KIMIA Universitas Sebelas Maret Surakarta Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 170
Bab 39 Hasil PTK Strategi Pembelajaran menggunakan Pendekatan SAVI Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan menuntut Guru khususnya PNS untuk mengembangkan diri, salah satu indikator penilaiannya melalui capaian angka kredit dari publikasi ilmiah. Capaian angka kredit publikasi ilmiah adalah angka kredit wajib yang harus diperoleh untuk PNS mulai dari golongan III/b yang salah satunya ditempuh dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Mengapa PTK banyak diminati untuk pengajuan kenaikan pangkat?, jawaban sederhananya adalah nilai angka kreditnya yang cukup besar untuk menutupi syarat kenaikan pangkat. Rendahnya minat siswa dalam mempelajari Fisika menyebabkan rendah nya nilai akademik dalam hasil belajar baik ulangan harian, UTS, UAS maupun UN. Begitu juga motivasi belajar di dalam kelas, karena imej dalam benak siswa Fisika rumit, rumus, dan sulit (respon melalui wawancara dengan siswa). Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan rendahnya nilai UN terutama untuk mata pelajaran Fisika. Faktor-faktor tersebut antara lain: Padatnya kurikulum ditandai dengan banyaknya materi yang harus diajarkan kepada siswa sedangkan waktu untuk mengajarkan bahan-bahan tersebut relatif sedikit. Jumlah siswa yang ditangani oleh guru pada setiap kelas relatif banyak lebih dari 40 orang, sehingga guru tidak dapat memberikan bimbingan dan mengamati perkembangan peserta didik dengan maksimal. Soal-soal UN kurang sesuai dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ketrampilan proses seperti dikehendaki kurikulum. Sedangkan strategi ceramah dan latihan soal kurang mampu mendukung peningkatan kualitas pengetahuan Fisika, sedangkan berbagai pihak menuntut adanya peningkatan nilai UN. Adanya tuntutan ini mempengaruhi pola pembelajaran guru di kelas. Ditambah lagi dengan di tetapkannya Kurikulum 2013 (K13) tuntutan Guru untuk mengembangkan model maupun strategi pembelajaran lebih luas lagi, dengan sistem penilaian dan pembelajaran berbasis 5M, proporsi keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran lebih banyak dan dominan ketimbang Guru yang hanya sebagai fasilitator. Walaupun belum semua sekolah mengimplementasikan K13 tersebut, namun alangkah baiknya memang mempersiapkan berbagai strategi pembelajaran yang terbaik guna memenuhi tuntutan dari berbagai pihak. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 171
Terlalu banyaknya tuntutan pada siswa dan Guru tidak disertai dengan kesadaran motivasi belajar yang tinggi, sehingga dianggapnya mata pelajaran Fisika sebagai suatu beban. Mengingat pentingnya motivasi belajar siswa, Guru perlu memilih dengan cerdas dan tepat strategi yang mendukung siswa untuk memperoleh puncak prestasinya. Pemberian penguatan apersepsi pada setiap proses pembelajaran sangatlah penting. Pemberian apersepsi akan menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa baik yang diperoleh siswa pada pembelajaran di tingkat sebelumnya maupun dari gejala alam yang dihadapi siswa pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu keberadaan apersepsi seringkali menjadi syarat awal terjadinya KBM yang baik dan interaktif. Pada strategi Pembelajaran dengan pendekatan SAVI, dimana siswa dituntut untuk memaksimalkan semua aspek pola berpikir, baik somatis, auditori, visual dan intelektual diharapkan siswa dapat lebih kreatif dan aktif dalam mencari informasi, mengolah informasi sehingga menghasilkan pemahaman konsep yang baik. Keberadaan apersepsi di awal pembelajaran sangat berguna karena keadaan awal akan menetukan proses selanjutnya. Sinyal awal yang diterima otak akan memanggil file-file dalam ingatan siswa sehingga informasi-informasi itu siap digunakan dalam proses pembentukan konstruksi konsep yang akan diraih. Pada siklus I guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa untuk mengingat kembali pengetahuan yang dimiliki. Pada siklus ini guru juga menyajikan animasi sederhana tentang fluida pada kehidupan sehari-hari. Ketika siswa diminta untuk menyusun prosedur penelitian dan sebagian kelompok lainnya menyusun prosedur pembuatan karya atau proyek ilmiah yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa, siswa belum terbiasa sehingga lumayan membutuhkan waktu yang lama dalam mencari referensi dan ide-ide. Siswa mulai mencari bahan-bahan dan gagasan untuk menyusun prosedur percobaan sederhana. Siswa menghubungkan informasi awal yang diberikan guru pada saat apersepsi dimana guru menyajikan gejala pompa hidrolik dan pengaruh hukum Archimedes dalam aplikasinya di kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan juga menunjukan respon siswa terhadap strategi pembelajaran dengan pendekatan SAVI dilihat dari hasil angket siswa siklus 1 sebesar 63,0% siswa yang memiliki minat belajar fisika, namun dibandingkan dengan pratindakan persentasi naik sebesar 7,7%. Setelah dilakukan tindakan di siklus 2, kenaikan pun terjadi lumayan significant yaitu sebesar 71,07% siswa merespon positif dan sesuai dengan indikator keberhasilan pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa sudah lebih leluasa dalam memaksimalkan semua indera berpikirnya dari semua aspek SAVI selama proses pembelajaran. Kendala yang dialami pada siklus I adalah ada sebagian siswa yang belum mampu menghubungkan informasi awal dengan konsep pada pembelajaran sebelumnya. Kendala yang kedua yaitu siswa masih terbiasa dengan LKS tipe 1 dimana mulai dari tujuan, alat dan bahan, rancangan percobaan hingga prosedur penelitian dan table hasil penelitian tersaji secara lengkap. Hal ini sangat berbeda dengan proses pemebelajaran dengan pendekatan SAVI yang dilakukan pada siklus I ini dimana siswa hanya diberikan tujuan penelitian dan alat dan bahan saja, sedangkan siswa dituntut untuk merancang percobaan sendiri serta menentukan prosedur penelitian yang akan dilakukan Karena hal ini berkaitan dengan memaksimalkan kemampuan membangun konsep dengan kombinasi gaya belajar SAVI yang melibatkan semua anggota tubuh. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 172
Hal berbeda ditemui pada siklus II dimana apersepsi yang diberikan guru lebih kuat dari sebelumnnya. Selain karena pada siklus II ini guru menggali pengetahuan awal siswa tentang konsep fluida ditambah guru juga menyajikan animasi dan contoh-contoh aplikasi fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari, siswa di harapkan mampu membangun konsep melalui alat peraga maupun percobaan sederhana sehingga lebih leluasa dalam mengungkapkan gagasan dan ide untuk menentukan rancangan percobaan yang lengkap. Dari hasil pekerjaan siswa ini terdapat lebih banyak variasi konsep yang didapatkan oleh siswa. Ada kelompok siswa yang merancang percobaan sederhana dengan tujuan yang sama namun prosedur yang berbeda percobaan sederhana tentang hukum archimedes. Variasi konsep yang didapatkan oleh siswa ini menunjukkan bahwa kreatifitas dan keaktifan yang terbangun mampu memberikan pemahaman konsep yang baik pada siswa. Respon yang diberikan siswa terhadap proses pembelajaran ini juga menunjukkan kecenderungan yang positif. Dengan generalisasi sebagian besar siswa merasakan pembelajaran yang lebih bermakna sehingga menimbulkan minat siswa yang lebih baik dalam belajar fisika. Sikap siswa dalam diskusi kelompok juga lebih terarah dimana masing-masing siswa berusaha menuangkan idenya dalam diskusi kelompok. Kecenderungan siswa untuk sulit bekerjasama dalam kelompoknya menurun karena masing- masing siswa memiliki informasi awal yang berbeda-beda karena setiap kelompok mendapatkan prosedur yang berbeda pada sub pokok bahasan berbeda sehingga terbangun diskusi kelompok yang lebih hidup karena masing-masing siswa merasa butuh mendengarkan persepsi teman sekelompok ataupun antar kelompok. Apresiasi siswa terhadap hasil kerja kelompok menunjukkan siswa bangga dengan hasil yang dicapai oleh kelompoknya. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa pada siklus II siswa lebih memperhatikan secara visual petunjuk awal yang diberikan oleh guru, baik melalui alat peraga maupun tampilan animasi. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok terlihat siswa berupaya aktif dalam mengemukakan pendapat sedangkan siswa lain dalam kelompok juga menghargai pendapat siswa lain dalam kelompoknya, hal ini cukup terlihat sangat baik perkembangan belajar auditori yang mendominasi bagi siswa tertentu. Pada penelitian ini dapat dikatakan bahwa pendekatan SAVI yang dibangun oleh guru bersama siswa berkontribusi dalam pembentukan karakter siswa yaitu bekerjasama, keberanian mengemukakan pendapat serta mengahrgai pendapat orang lain dalam bentuk kreatif dan aktif i baik pada teman sekelompok maupun teman dari kelompok lain. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan hasil belajar fisika di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Cikarang Pusat melalui strategi pembelajaran pada pendekatan SAVI menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai harian sebesar 56 dengan 50% siswa mampu mencapai ketuntasan belajar tanpa remedial pada siklus I dan rata-rata 64 dengan daya serap 77,3% siswa tuntas tanpa remedial. Aktivitas siswa terhadap proses pembelajaran menunjukkan peningkatan yaitu sebesar 50,42% pada siklus I dan 82,3 % pada siklus II. Saran Penelitian ini masih jauh dari kondisi ideal, sehingga peneliti perlu diadakan penelitian lanjutan baik dengan pendekatan yang sama materi yang sama tapi responden berbeda ataupun pendekatan yang berbeda namun materi yang sama. Karena itu peneliti menyarankan: Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 173
Strategi pembelajaran dengan pendekatan SAVI sebaiknya lebih mengeskplore kegiatan siswa dari siswa, oleh siswa untuk siswa. Diperlukan penelitian lanjutan yaitu pendekatan SAVI untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Gina Anggiana Agustina, S.Pd, Guru SMAN 1 Cikarang Pusat Gina Anggiana Agustina, S.Pd, Lahir di Bekasi 37 Tahun yang lalu dan domisili saat ini di Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi. Mengabdi dan mengajar di SMAN 1 CIkarang Pusat sejak 2008 sampai dengan sekarang. Mengampu mata pelajaran Fisika, Lulusan pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2006. Merupakan seorang working mom dari 2 putera dan 1 puteri yang masing-masing berusia 10 tahun, 6,5 tahun, dan 2 tahun 5 bulan. Menjadi ibu bahagia sekaligus bisa berkarya dan berdaya adalah cita-citanya sejak kuliah. Mengajar sampai sekarang diyakininya sebagai wadah memberdayakan diri dan berkembang. Dengan adanya tuntutan-tuntutan pada pelaku pendidika di era 4.0 penulis berusaha menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dengan mengikuti berbagai macam diklat yang ditawarkan salah satunya Virtual Coordinator Training yang difasilitasi oleh SEAMEO SEMOLEC. Sebagai guru pembelajar yang akan terus belajar dimana saja dan kapan saja penulis berharap bisa berkarya. LINK: https://www.youtube.com/watch?v=BK5D590MhKU Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 174
Bab 40 profil SMAN olahraga provinsi Riau PROFIL SMAN OLAHRAGA PROVINSI RIAU (Antologi Kesatu) Selamat Pagi …. Pagi … Pagi … Pagi … Luar Biasa. Salam Olahraga …. Jaya …. Kalimat yang gegap gempita (layaknya tentara sedang di inspeksi oleh komandannya) tadi akan kalian dengar setiap pagi dan malam hari, ketika berada di sebuah sekolah boarding school yang peserta didiknya merupakan atlet-atlet yang berasal dari berbagai cabang olahraga. Terbayang bukan, kalimat tegas yang dikeluarkan oleh sang Pengasuh Asrama untuk membangun semangat para peserta didik dan langsung dijawab dengan suara yang tidak kalah menggelegar dari ratusan orang peserta didik di halaman asrama. Sekolah macam apa ini? Bagaimana pengelolaannya? Siapa saja yang bisa diterima untuk sekolah disini? Dan akan muncul berbagai pertanyaan lainnya dipikiran semua orang ketika sekolah ini disebutkan. Yaaa… termasuk kalian yang sedang membaca buku ini. Jangankan anda, masyarakat di Provinsi inipun masih banyak yang belum mengetahui sekolah ini, meskipun sekolah ini sudah banyak menorehkan tinta emasnya di bidang olahraga bahkan sampai ke tingkat Internasional. Baiklah, saya akan mulai menceritakan tentang apa dan bagaimana dan untuk apa sekolah ini ada. Sekolah ini bernama SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau. Dari namanya bisa kita prediksi bahwa sekolah ini mirip-mirip SPG dululaaah…. Sekolah khusus untuk guru olahraga yang berada di Provinsi Riau. Kalau kalian berpendapat seperti itu, SALAH BESAR. Sekolah ini sama dengan sekolah umum lainnya yang berada ditingkat SMA, yang juga menggunakan kurikulum nasional dalam Proses Belajar Mengajarnya. Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah umum adalah peserta didik dan sistemnya. Mengapa demikian? Ya, peserta didiknya merupakan seluruh atlet-atlet (berprestasi) yang berasal dari jenjang SMP dan sederajat dan telah diseleksi oleh tim; yang terdiri dari guru, pelatih, dan tenaga medis. Dan proses seleksi dapat dilihat dan dipantau oleh siapa saja, termasuk orangtua calon peserta didik. Sehingga proses penerimaan peserta didik bebas dari intimidasi dan hal-hal yang meragukan lainnya, karena bersifat transparan dan tidak dapat dimanipulasi. Sedangkan sistem pembelajarannya menganut pola 60-40, yaitu 60 % untuk olahraga dan 40 % untuk pendidikan. Setiap harinya seluruh peserta didik berlatih olahraga di masing-masing cabornya selama 5 jam, yaitu dua jam dipagi hari setelah Subuh dan tiga jam disore hari menjelang Maghrib, kecuali ada satu hari Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 175
seluruh atlet diberikan waktu untuk istirahat disore hari dengan tidak melakukan aktivitas olahraga guna mengembalikan kebugaran otot-otot mereka. Lalu bagaimana dengan pendidikan formalnya? Seluruh peserta didik mulai melakukan aktivitas belajar mulai dari jam 08.30 WIB sampai jam 13.30 WIB, kecuali di hari Senin dan Jum’at dimulai jam 07.45 WIB masing-masing untuk kegiatan Upacara Bendera dan Kerohanian, dan di hari Jum’at pembelajaran berakhir pada pukul 11.30 WIB. Terlalu singkat memang bagi pendidikan dengan menggunakan kurikulum nasional, sehingga untuk memenuhi tuntutan kurikulum maka pembelajaran hanya berlangsung selama 30 menit untuk satu jam pelajarannya. Kedepan terus diupayakan agar SMAN Olahraga ini menggunakan kurikulum khusus bagi atlet. Para peserta didik di sekolah ini diajar dan dididik oleh pendidik seluruhnya PNS dan sebagian besar sudah bersertifikat pendidik (guru sertifikasi) di bidang keilmuannya masing-masing. Dengan demikian seluruh peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan sebagaimana halnya peserta didik lain yang bersekolah di sekolah umum lainnya. Bagaimana awalnya sekolah ini bisa berdiri? Sekolah ini berdiri semenjak tahun 2009, berdasarkan pertimbangan Gubernur Riau saat itu, yakni Bapak Rusli Zainal. Semenjak tahun 2007 beliau sudah melihat fenomena yang sangat menarik dikalangan peserta didik, yaitu adanya beberapa peserta didik yang masuk sekolah selalu terlambat dan pulang lebih awal daripada peserta didik lainnya. Setelah diselidiki, rupanya peserta didik ini tergabung dalam sebuah Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (yang lebih dikenal dengan sebutan PPLP) dibawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga baik ditingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi. Jika dikumpulkan, jumlah peserta didik ini sangat banyak dan tersebar diseluruh sekolah-sekolah yang ada. Apabila fenomena ini dibiarkan berlangsung terus menerus, maka akan terjadi kecemburuan sosial bagi peserta didik lainnya yang tidak tergabung dalam PPLP. Sedangkan bagi atlet tersebut sendiri akan mengalami gangguan dalam hal penguasaan materi pelajaran. Maka setelah melakukan konsultasi dengan Kementrian Pendidikan, maka beliau memutuskan untuk mendirikan sebuah sekolah khusus bagi peserta didik yang berlatar belakang atlet tadi. Sehingga peserta didik yang tersebar di beberapa sekolah, khususnya jenjang SMA, dapat dihimpun dalam sebuah wadah pendidikan formal yang bernama SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau. Setelah terbentuknya sekolah ini, maka seluruh atlet-atlet Provinsi Riau dapat bersekolah dengan nyaman tanpa ada kecemburuan dari teman-temannya yang lain dan tanpa ketinggalan materi pelajaran. Apakah ketertinggalan materi pelajaran betul-betul tidak terjadi? Secara proses, hampir setiap peserta didik akan mengalami ketertinggalan materi pelajaran. Kenapa bisa terjadi? Karena hampir setiap peserta didik akan mengikuti event pertandingan untuk meningkatkan prestasinya, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Disinilah fungsi sekolah ini didirikan, ketika perserta didik sedang mengikuti pertandingan, maka pihak sekolah (dalam hal ini guru) memberikan tugas khusus kepada peserta didik tersebut. Tugas yang diberikan bisa dalam bentuk modul, ringkasan, ataupun penugasan lainnya yang mampu diselesaikan oleh peserta didik. Apalagi dengan teknologi komunikasi sekarang ini, peserta didik bisa berinteraksi dengan gurunya secara langsung melalui berbagai aplikasi yang ada (di gadget). Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 176
Bagaimana halnya dengan pengelolaan pendidikan, terutama dalam hal pembiayaan? Semenjak berdiri, sekolah ini sepenuhnya dibawah pengelolaan Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Seluruh fasilitas SDM (pendidik dan tenaga kependidikan), sarana dan prasarana, termasuk kebutuhan olahraga menjadi tanggungan Dinas Pendidikan. Seluruh peserta didik memperoleh fasilitas asrama sebagai tempat tinggal, makan dan minum, serta pakaian seragam sekolah dan olahraga. Lalu bagaimana peran orangtua dalam pendidikan? Demi mensinergikan tujuan pemerintah dalam melahirkan atlet-atlet handal dan menampung Sumber Daya Manusia yang unggul dalam cabang olahraga, maka dalam hal ini orangtua yang tergabung Komite Sekolah berkomitmen ikut berperan serta dalam memajukan dunia pendidikan umumnya dan prestasi olahraga khususnya. Wujud komitmen orangtua tadi adalah dalam hal ikut serta menyumbangkan biaya pendidikan yang disepakati secara bersama oleh seluruh orangtua peserta didik. Biaya pendidikan ini digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta didik dalam hal pertandingan, try out dan try in, serta beberapa kegiatan kesiswaan lainnya. Demikianlah uraian singkat mengenai sekolah saya. Sekolah yang sangat menantang bagi setiap gurunya dalam mengajar peserta didik yang “luar biasa” dalam menerima ilmu. Bagaimana tidak? Untuk menyampaikan materi pelajaran, setiap guru harus dengan sabar dan telaten berusaha membuat peserta didiknya tetap terbangun diantara teman-temannya yang tertidur karena kelelahan setelah melakukan kegiatan fisik setiap pagi dan setiap hari. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 177
Indra Wahyudi, S.Si, M.Pd, Guru SMAN Olahraga Provinsi Riau HP / WA : 085365023968 Facebook : Indra Wahyudi H. Indra Wahyudi, S.Si, M.Pd lahir di kota Padang Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 18 Juli tahun 1978. Dilahirkan dari keluarga yang menganut agama Islam, merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 22 yang terletak di dekat Pelabuhan Teluk Bayur (kota Padang) pada tahun 1990, kemudian melanjutkan sekolah menengah pertamanya di SMPN 6 Padang yang terletak tidak begitu jauh dari gerbang utama Pelabuhan Teluk Bayur (jadi tidak begitu jauh dari sekolah asalnya) dan menyelesaikannya pada tahun 1993, kemudian melanjutkan ke SMAN 6 Padang yang berada di kaki bukit Air Manis (tempat Objek Wisata Batu Malin Kundang berada) sampai tahun 1996. Untuk selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya ke universitas tertua di Sumatera, yaitu Universitas Andalas pada jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang diselesaikan pada tahun 2001. Setelah berkecimpung di dunia pendidikan penulis juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Penulis melanjutkan pendidikan pada jurusan Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Padang (dahulunya bernama IKIP Padang) dalam rentang waktu lebih kurang dua tahun (2013 – 2015). Penulis mulai mengabdikan diri sebagai seorang guru pada tahun 2003 di sebuah SMP swasta, yang bernama SMP SIMA yang berada di daerah Mata Air kdi Kota Padang (lebih tepatnya tidak begitu jauh dari lokasi SMAN 6 Padang). Pada tahun 2004 penulis mengabdikan diri untuk mengajar di SMPIT Al Ittihad yang berada di daerah Rumbai Pesisir di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Semenjak tahun 2009 penulis lulus sebagai PNS dan diterima untuk mengajar di SMAN Olahraga Provinsi Riau sampai saat sekarang ini. Link : https://youtu.be/Nvw0DlvTI6s Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 178
Bab 41 pentingnya menulis Sesuai Flyer yang sudah terjadwalkan pada sesi 2 (10.15-11.15 WIB) presenter Meta Indah A, sebagai host anis Ilahi dan saya bertugas sebagai moderator. Pada sesi tersebut saya sharing mengenai pentingnya menulis, apalagi saya khususnya sebagai guru. Manfaatnya menulis bagi guru sangat banyak untuk kenaikan pangkat, untuk melatih kreativitas dan masih banyak lagi. Menulis merupakan kegiatan rutin yang seharusnya terbiasa dilakukan. Mengapa Guru harus menulis? 1. Mendapatkan angka kredit 2. Menambah penghasilan 3. Therapy writting 4. Menambah teman 5. Mendapatkan sertifikat 6. Menambah ilmu 7. Menambah semangat Menulis pada hakikatnya adalah pergumulan ide, seorang penulis memang banyak bergumul dalam ide. Menulis juga merupakan melatih produktifitas dan kreativitas. Pada jaman sekarang memnghadapi abad 21 yang serba teknologi canggih, secara tidak langsung kita dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi agar dapat bersaing dengan dunia modern. Budaya literasi sangat dibutuhkan untuk itu menulis dan membaca yang merupakan budaya literasi dasar harus dijadikan gaya hidup. Pada saat sekarang ajang kompetensi guru maupun GTK dituntut dengan karya berupa hasil tulisan baik itu Best Practice, PTK maupun yang lainnya. Guru Mulia, Guru yang Berkarya istilah tersebut masih diingat ketika disampaikan oleh Mendikbud Anies Baswedan pada saat memperingati HGN (Hari Guru Nasional) pada tahun 2015. Pernyataan Mendikbud tersebut sangat dalam terutama bagi Guru, bahwa guru diharapkan mampu berkarya, mengajar dan mendidik siswa dengan sepenuh hati agar menjadi lulusan yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilanyang utuh dan menyeluruh serta mampu bersaing ditengah persaingan yang global. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 179
Berdasarkan berbagai pengalaman yang saya dapatkan ketika menulis maupun mengikuti kegiatan menulis(workshop, pelatihan dan seminar) manfaatnya diantaranya: 1. Lahirnya kepuasan bathin yang tidak bisa terukur oleh materi. 2. Meningkatkan motivasi untuk terus berkarya melalui tulisan 3. Menambah banyak teman. 4. Menambah ilmu karena kita sharing dengan teman yang lain. Penulis sampaikan pada sesi VCT Batch 3 ini berupa sharing tentang pentingnya menulis dan damapaknya yang telah dirasakan penulis. Di bawah ini tampilan dari capture youtube ketika vct berlangsung Hani Cahyani Maulani, S.Pd, Guru MAN Bandung Barat Penulis bernama Hani Cahya Maulani, S.Pd, terlahir dari orang tua bernama Asep Dudung, S.Pd (Alm) dan Wiwi Budhihartati. Penulis lahir di Bandung tanggal 26 Desember 1982, pendidikan terakhir S1 Pendidikan Kimia di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) lulus tahun 2005. Saat ini Penulis bekerja sebagai Guru Kimia di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bandung Barat sejak tahun 2009. Adapun beberapa karya penulis diantaranya : 1. Guru menyemai benih literasi sebuah karya para guru pembelajar pada tahun 2016. 2. Kuncup Pena (kumpulan artikel Alumni SAGUSAKU Bandung) pada tahun 2017. 3. Cinta,Rasa dan puisi( antologi puisi tema kuliner) pada tahun 2017. 4. Menghidupkan ruh Dewi Sartika dalam jiwa para guru pada tahun 2017. 5. Berpuisi Bangun Budaya Literasi pada tahun 2017. Kelima karya di atas merupakan Antologi bersama Guru dan rekan yang berkiprah dalam dunia pendidikan. Adapaun karya penulis yang merupakan karya solo diantaranya adalah: Bersenyawa dengan kata ( kumpulan Puisi) pada tahun 2017 Angkoter Punya cerita pada tahun 2017 Bergaul Dengan Kimia (tahun 2017) Bersenyawa dengan cinta (tahun 2017) Link : https://www.youtube.com/watch?v=HvV3vO4IAv0&t=2955s Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 180
Bab 42 membuat soal menggunakan google form Materi oleh Hanna Mengikuti Virtual Coordinating Training Batch 3 adalah pengalaman pertama saya dalam pelatihan secara online. Kami bisa bertemu dan belajar dengan para peserta dari seluruh Kalimantan Tengah. Sehingga banyak materi dan ilmu baru yang dapat saya serap dari sesama peserta kegiatan. Sehingga banyak hal yang bisa di pelajari dari kegiatan tersebut. Bagaimana kita agar menjadi pengajar yang mampu mengikuti perkembangan jaman. Membuat pembelajaran yang menarik dan pemanfaatan teknologi yang tepat guna disemua bidang. Salah satu hal yang menarik buat saya adalah bagaimana memanfaatkan google form untuk digunakan sebagai salah satu alat untuk ulangan siswa. Sehingga bisa mengurangi penggunaan media kertas pada saat ulangan. Berikut adalah langkah langkah membuat soal dengan menggunakan google form. Langkah pertama adalah menyiapkan soal yang akan kita unggah ke google form. Soal bisa buat dalam bentuk pilihan ganda maupun dalam bentuk jawaban singkat. Berikut adalah tampilan awal yang ada di google form. Bila kita ingin membuat soal ujian di halaman kerja ini maka kita harus merubah setelan yang ada di halaman tersebut dan kita klik kuis pada halaman yang ada. Disini saya membatasi satu akun hanya bisa memberikan satu kali tanggapan. Berikut adalah tampilan bila kita klik kuis. Kemudian kita aktifkan jadikan ini sebagai kuis. Di bagian bawah ada responden dapat melihat ada tiga hal yang saya aktifkan semua. Hal ini agar siswa setelah mengirimkan lembar kerja ini mereka dapat melihat skornya masing masing dan mengetahui jawaban benar dan salah, serta poin yang mereka dapatkan. Setelah kita aktifkan sebagai kuis dan kita klik simpan di pojok kanan atas, maka kita bisa kembali ke lembar kerja dan siap untuk membuat soal di lembar kerja tadi. Berikut adalah tampilan lembar kerja yang siap kita gunakan. Bedanya dengan lembar kerja biasa adalah, saat kita menggunakan ini sebagai kuis maka akan muncul poin total. Jadi kita bisa melihat poin total dari soal yang telah kita buat. Kita bisa mnegubah apakah soal yang kita buat adalah soal pilihan ganda atau jawaban siangkat dengan cara klik pilihan ganda. Maka akan muncul beberapa pilihan yaitu pilihan ganda, jawaban singkat, dan lain lain. Kita dapat mengaktifkan sesuai kebutuhan kita. Dan lembar kerja siap kita gunakan. Kita bisa klik di tambahkan pertanyaan untuk menambahkan formulir yang adapat kita gunakan untuk menuliskan soal yang akan kita buta. Berikut adalah tampilan lembar kerjanya. Jangan lupa setiap kita selesai mengetik soal agar selalu mengaktifkan tombol wajib diisi dengan cari menarik tanda bulat sehingga siswa akan mendapatkan pemberitahuan bahwa soal maupun bagian yang ada tersebut wajib untuk mereka isi. Setelah kita membuat soal maka langkah selanjutnya adalah Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 181
membuat kunci jawaban dan poin dari soal yang ada. Maka lembar kerja yang muncul akan seperti di bawah ini. Setelah itu kita bisa klik edit pertanyaan dan kembali ke lembar soal dan menambahkan lagi lembar soal hingga jumlah yang kita perlukan. Setelah kita selesai membuat soal maka kita bisa klik tombol kirim yang ada di atas. Dan bila kita klik tombol kirim maka akan muncul beberapa pilihan. Bila kita ingin share link yang kita buat maka kita bisa klik tanda rantai dan akan muncul halaman seperti ini. Untuk lebih memudahkan siswa maka kita perlu klik perpendek url. Setelah kita lakukan kita klik salin dan linkj url tersebut bisa kita bagikan kepada siswa siswi kita di kelas lewat wa ataupun media sosial yang lain. Dan pembuatan soal dengan google form telah selesai dan selamat mencoba. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 182
Bab 43 rahasia dahsyat meraih impian Bapak/Ibu guru hebat yang ada di sluruh tanah air, saya percaya jika kita pernah mempunyai mimpi, bukan? Tetapi bukan mimpi sembarang mimpi, maksud saya adalah cita-cita atau keinginan. Coba pikirkan kembali mimpi yang paling berkesan atau cita-cita yang paling bapak dan ibu ingin raih? Apakah mimpi itu terlaksana? Bagaimanakah Bapak/Ibu meraih mimpi tersebut? Apa usaha yangbapak ibu lakukan? Saya ingin memaparkan 8 Langkah Ajaib untuk meraih mimpi. Saya pernah mendapat materi ini ketika saya mengikuti sebuah kelas enterprenership disebuah lembaga kursus gratis bernama USB. Pelajaran ini disampaikan oleh seorang bisnisman sekaligus motivator dan juga penulis buku 8 Langkah Ajaib Menuju Ke Langit oleh Victor Asih. Saya sudah mendapat izin lisan dari beliau jika saya akan menyampaikan materi ini dalam acara Virtual Coordinator Batch 2. Baik, untuk menghemat kata-kata, saya akan sampaikan ke delapan langkah tersebut yaitu:Berani Membuat Impian, Memperjelas Impian, Menguji Impian dengan SMART+O, Membuat Peta Jalan/road map, Menentukan Alat untukMencapai Impian, Fokus, Mengesekusi Sesuai Rencana, Jika Impian sudah tercapai, Buat Impian Baru. Baik saya akan ceritakan secara sederhana pada paparan saya berkut ini. Berani Membuat Impian Mungkin kita mengnal tokoh-tokoh terkenal seperti Schoiciro Honda yang menemukan sepeda motor Honda, Kolonel Sender pendiri KFC dan Jac Ma, seorang pengusaha sukses dibidang media sosial dari Cina, dan banyak lagi. Keberhasilan mereka diawali oleh sebuah langkah berani dan melalui proses panjang dan penuh perjuangan. Seperti pepatah berkata ‘Perjalanan seribu mil, diawali oleh sebuah langkan’. Jika kita tidak berani melangkahkan kaki jangan berharap kisah sukses tersebut akan tercipta. Ketika saya lulus dari bangku SMA, saya pernah memiliki cita-cita untuk dapat berkeliling dunia. Memperjelas Impian Setelah kita membuat impian atau menetapkan cita-cita yang ingin kita capai, maka tahap selanjutnya perjelaslah impian tersebut baik dengan deskripsi kalimat-kalimat, atau dalam bentuk gambar. Misalnya jika anda ingin memiliki rumah atau kendaraan, deskripsikan lokasi, design, dan detail rumah tersebut, dan mungkin juga buatkan gambarnya. Menguji Impian dengan SMART+O Selanjutnyatugas kita adalah menguji impian tersebut dengan SMART+O, maksudnya apakah impian tersebut sudah khusus (Specific), terukur Measurable), dapat diraih atau terjangkau (Achievable), realistis dapat diwujudkan (Realistic), dan buat kerangka waktunya (Time Frame) dalam berapa lama impian itu akan dikerjakan. Dan tidak lupa menyertakan factor O, apakah itu? Ya, Obsesi. Dengan obsesi anda akan didorong dan diberi bahan bakar agar anda bergerak untuk mengejar impian tersebut. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 183
Membuat Peta Jalan/ Road Map Tidak cukup hanya mencapai disitu, andapun harus menentukan langkah-langkah atau cara-cara dan strategi bagaimana untuk mencapai impian tersebut. Dalam berapa tahapan dan berapa waktu dan jenis kegiatan apa yang harus dilalui untuk setiap tahapan tersebut. Misalnya, ketika saya bermimpi untuk dapat keliling dunia, setelah lulus SMA saya tetapkan dua langkah yaitu masuk perguruan tinggi dengan jurusan Hubungan Internasionaldi UNPAD-Bandung, dan pilihan kedua masuk Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Bandung (waktu itu). Menentukan Alat untuk Mencapai Impian Untuk melaksanakan tahapan tersebut, anda harus menentukan dengan siapakah anda akan bekerja sama, dengan isteri, saudara, anak,atau sahabat anda yang dapat support anda, lalu buatlah sebuah TEAM WORK, artinya bahwa Together, Everyone, Achieve, Miracle. Ya, itu adalah akronim, jika pekerjaan tersebut dilakukan secara kolaborasi dan sinergi oleh orang di lingkaran dalam, tidak mustahil sesuatu yang impossible menjadi possible, itu yang selalu disampaikan Mary Riana dalam acara talkshow nya disebuah telivisi. Kembali kepada diri saya, dengan bahasa Inggris saya memiliki kemampuan untuk beromunikasi dengan berbagai orang secara internasional. dan X-tra coba satu kali lagi (Victor Asih). Jadi apa yang anda harus lakukan adalah fokus mengerjakan setiap langkah yang suda ditetapkan. Mengesekusi Sesu Fokus Orang gagal berkata bahwa orang lain bisa sukses karena factor X (keberuntungan), sebenarnya huruf itu berarti X-tra kerja keras, X-tra kerja cerdas, X-tra kerja ikhlas, ai Rencana Langkah selanjutnya adalah jika terjadi kegagalan pada tahapan tertentu, mulailah dengan melakukan management kegagalan. Ingat semua orang yang disebutkan diatas tadi mereka juga pernah dan melalui kegagalan. Hati-hati dengan pencuri impian anda! Kegagalan adalah salah satunya. Ingat bagaimana kita harus dapat menjadikan kegagalan sebagai’ stepping stone’ untuk sebuah kesuksesan. Kebetulan watu itu sekolah saya adalah sekolah penyelenggara RSBI, sekolah rintisan berbasih internasional, sehingga kita harus berhubungan dengan sekolah-sekolah dari Negara-negara maju. Dan saya diberikan kepercayaan untuk melakukan terobosan dalam kerja sama luar negri. Jika Impian Sudah Tercapai, Buat Impian Baru Akhirnya saya mampu melakukan hubungan dengan berbagai sekolah di luar negri, dan sayapun sudah jalan ke di Asia, Eropah, Australia dan Amerika. Mimpi anda akhirnya akan tercapai dan jangan puas sampai disitu, mulailah anda dengan mimpi baru, dengan mimpi yang lebih besar. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 184
Drs. Herman Benyamin, M.Div, Guru SMAN 5 Bandung Nama Lengkap : Drs. Herman Benyamin, M.Div. Mobile Phone : 08122300388 Email Address : [email protected] Kantor : SMA Negeri 5 Bandung Alamat Kantor : Jl. Belitung No. 8 Bandung 40113 Jawa Barat Bidang Keahlian: Bahasa Inggris Riwayat Pekerjaan hingga sekarang 1. 2007 – sekarang : Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Bandung 2. 2010- sekarang : Konsultan dalam membangun School Partnership dan Student Exchange dengan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Singapura, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Australia,New Zeland, Europe, dan United States 3. 2017- sekarang : Pengelola SMA Terbuka-Sekolah Induk SMAN 5 Bandung di TKB Padasuka, Pondok Pasantren Darul Ilmi, Cileunyi, Kabupaten Bandung Riwayat Pendidikan 1. S-2 : Master of Divinity, Sekolah Tinggi Teologia Bandung 2002 2. S-1 : Sarjana Bahasa dan Sastra Inggris IKIP Bandung 1988 3. D-3 : Bahasa dan Sastra Inggris IKIP Bandung 1986 4. D-2 : Bahasa dan Sastra Inggris IKIP Bandung 1982 Buku yang sudah ditulis : 1. Bahasa Inggris untuk MA/MA/MK/MAK Kelas X Kelompok Wajib, Grafindo Media Pratama 2. Bahasa Inggris untuk MA/MA/MK/MAK Kelas XI Kelompok Wajib, Grafindo Media Pratama 3. Bahasa Inggris untuk MA/MA/MK/MAK Kelas XII Kelompok Wajib, Grafindo Media Pratama 4. English Skills for the Future for Senior High School/ Madrasah Aliyah Grade X, Language and Culture Program 5. English Skills for the Future for Senior High School/ Madrasah Aliyah Grade XI, Language and Culture Program 6. English Skills for the Future for Senior High School/ Madrasah Aliyah Grade XII, Language and Culture Program Link youtube : https://www.youtube.com/watch?v=1HgZfcW5MVw&t=312s Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 185
Bab 44 strategi menyusun UKBM Latar Belakang Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) merupakan hal yang baru dalam pendidikan kita. Mulai diterapkan di sekolah penyelenggara Sistem Kredit Semester (SKS) baru sekitar 2 tahun belakangan ini. Sebelumnya bernama Unit Kegiatan Belajar, yang dalam perkembangannya bermetamorfosis menjadi Unit Kegiatan Belajar Mandiri disingkat UKBM. Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia sudah menerbitkan Panduan Pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM), akan tetapi karena masih relatif baru, banyak kendala yang dirasakan oleh guru mata pelajaran dan satuan pendidikan dalam penyusunannya, maka bagaimana “Strategi Menyusun UKBM” sangat menarik untuk dikupas sesuai dengan pengalaman penulis. UKBM seyogyanya dibuat semenarik mungkin, berisi tantangan yang menginspirasi sehingga mampu menggugah minat peserta didik untuk segera menyelesaikannya. Memuat kegiatan yang berpusat pada peserta didik (students center), dengan berbagai metode yang variatif dan pendekatan saintifik. Gunakan sentuhan teknologi digital yang dapat meningkatkan kecakapan hidup Abad 21 (Critical thinking, Creativity, Collaboration, communication (4C), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi dan Higher Order Thingking Skills (HOTS). Menyusun UKBM menjadi tantangan bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam berkarya, sekaligus mengimplementasikannya di kelas, kemudian mereview kembali jika ditemukan kendala, sehingga diperoleh satu perangkat UKBM yang menarik dan ideal yang memudahkan peserta didik dalam belajar. Tentang UKBM UKBM merupakan satuan pelajaran yang kecil yang disusun secara berurutan dari yang mudah sampai ke yang sukar. UKBM sebagai perangkat belajar bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) sekaligus sebagai wahana peserta didik untuk menumbuhkan kecakapan hidup Abad 21 seperti berpikir kritis, bertindak kreatif, bekerjasama, dan berkomunikasi, serta tumbuhnya budaya literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Melalui UKBM juga dapat mengembangkan strategi pembelajaran mandiri yang membantu peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Dalam perkembangannya UKBM yang digunakan pada sekolah yang menerapkan SKS, memfasilitasi peserta didik Kelompok Belajar Cepat (KBC) sehingga dimungkinkan dapat lulus dalam 4 (empat) semester. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 186
Dasar pengembangan UKBM adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Sistem Kredit Semester dan Pedoman Penyelenggaraan SKS dan Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Tuntas yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Tahun 2017. Di dalam pedoman dan panduan tersebut disebutkan bahwa setiap peserta didik harus mencapai ketuntasan secara individual terhadap keseluruhan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran dalam pelaksanaan layanan utuh pembelajaran melalui UKBM. Oleh karena itu, guru mata pelajaran di sekolah penyelenggara SKS diharapkan dapat mengembangkan UKBM dan mengimplementasikannya dengan baik sesuai dengan kondisi peserta didik. Apa yang harus disiapkan? Dalam menyusun UKBM dari pengalaman penulis, agar mudah dan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, maka perlu disiapkan dulu panduan dan bahan-bahannya sehingga ketika penyusunan tinggal menempatkan pada posisinya. Yang harus disiapkan adalah sebagai beriku. Naskah Panduan Pengembangan UKBM, jika belum memiliki dapat diunduh di http://bit.ly/2ZoPk1H RPP, sesuai dengan KD yang akan disusun Buku Teks Pelajara (BTP), minimal 3 (tiga) sesuai dengan Panduan Pengembangan UKBM Template dan alur, untuk memudahkan penyusunan UKBM berikutnya. Contoh UKBM dapat diunduh di http://bit.ly/2PnAR1K Peta konsep dari KD yang akan disusun Video apersepsi dan atau gambar-gambar yang berkaitan denan KD yang akan disusun, dapat dicari di internet via mesin pencari Soal latihan dan soal Penilaian Harian Petunjuk praktik atau lembar aktifitas siswa Matrik refleksi, untuk list materi yang telah dikuasai peserta didik Laptop/komputer Setelah semua bahan dan alat tersedia, silakan memulai menyalakan laptop atau komputer dan segeralah bekerja dalam microsoftt word. Secara sederhana sistematika UKBM sudah nyatakan dalam naskah Panduan Pengembangan UKBM yang digambarkan sebagai berikut. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 187
Contoh kode dan judul UKBM Bagaimana Strategi Menyusun UKBM? Berdasarkan pengalaman penulis, agar dapat menyusun UKBM dengan mudah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka sebelum menyusun UKBM sebaiknya dibuat dulu alur dan templatenya. Ibarat membangun rumah untuk UKBM, dibuatkan dulu ruang-ruang tempat komponen-komponen UKBM nantinya, sehingga kita tinggal menempatkan komponen tersebut sesuai dengan posisinya. Sebagai contoh menyusun UKBM, penulis menggunakan mata pelajaran Fisika dengan uraian berikut. Pada setiap UKBM, masing-masing bab diawali dengan identitas KD, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep dan Petunjuk UKBM, kemudian dilanjutkan dengan dengan 7 (tujuh) tahapan Proses Belajar. Proses Pembelajaran diawali dengan Pendahuluan yang berisi “Terapi Fisika” yang didalamnya memuat materi prasyarat, mengamati video apersepsi dan menganalisis permasalahan. Tahap kedua merupakan bagian Kegiatan Inti dengan label “Dapur Trasi”, yaitu kegiatan Literasi dan Diskusi yang dilakukan secara berkelompok untuk memahami Buku Teks Pembelajaran (BTP) untuk mencari solusi dari permasalahan yang tersaji. Tahapan ketiga adalah “Eksis”, yaitu Eksperimen Fisika, merupakan aktifitas siswa untuk menguatkan konsep Fisika. Yang keempat adalah “Ayo Berlatih”, yakni menerapkan konsep untuk menyelesaikan soal/permasalahan. Di dalamnya juga tersedia soal pengayaan sebagai tantangan. Dilanjutkan dengan tahap kelima yaitu “Uji Prestasi”, sebagai sarana untuk persiapan menguji kompetensi siswa. Pada bagian Penutup ada “Refleksi” pada tahapan keenam dan “Penilaian Harian” sebagai tahapan ketujuh. Siswa pada tahapan Refleksi diharapkan mampu mengetahui seberapa besar daya serap KD yang dipelajari. Apabila siswa sudah yakin dan siap, serta sudah mendapatkan rekomendasi dari Guru, maka siswa dapat mengikuti Penilaian Harian (secara online). Selanjutnya hasil Penilaian Harian akan menjadi indikator apakah siswa dapat melanjutkan ke UKBM berikutnya atau tidak. Jika hasil Penilaian Harian lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka siswa berhak melanjutkan ke UKBM berikutnya. Jika sebaliknya, maka siswa harus mengulang pada UKBM tersebut. Contoh UKBM dapat diunduh di http://bit.ly/2PnAR1K. Demikian Tulisan tentang Strategi Menyusun UKBM ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat khususnya bagi guru pada sekolah SKS dan pembaca pada umumnya. Aamiin. Terima kasih Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 188
Imam Abdul Syukur, Guru SMAN 1 Ngajuk Jawa Tengah Imam Abdul Syukur lahir di Nganjuk, Jawa Timur, tanggal 4 Oktober 1966. Siswanya lebih mengenal dengan nama Imam@syk. Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah diselesaikan di Nganjuk. Pendidikan Sekolah Dasar tamat tahun 1979 di SD Negeri Kauman 2 Nganjuk, SMP Negeri 1 Nganjuk tamat tahun 1982 dan SMA Negeri 1 Nganjuk tamat tahun 1985. Kemudian melanjutkan Pendidikan Tinggi di IKIP Malang tahun 1985 melalui jalur PMDK pada program Diploma 3 Pendidikan Fisika FPMIPA dan lulus sebagai pamuncak pada tahun 1988, kemudian langsung transfer ke program S1 Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Malang dan selesai pada Februari 1990. Karier sebagai tenaga pengajar dimulai sejak masih aktif kuliah sebagai Asisten Dosen Fisika tahun 1986, sebagai guru fisika dan elektronika di SMP YPK 2 Malang tahun 1987, SMA Negeri 1 Malang tahun 1988, SMA PGRI 6 Malang tahun 1989, SMA Negeri 1 Nganjuk tahun 1990, SMA PGRI 1 Mojokerto tahun 1993, SMP Negeri 2 Ngetos, Nganjuk tahun 1997 dan sejak tahun 2002 hingga sekarang bertugas sebagai guru Fisika di SMA Negeri 1 Nganjuk. Di samping itu juga aktif sebagai tenaga privat les dan tentor di berbagai Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) antara lain di LBB Primagama Malang tahun 1990, LBB Phi Beta Kediri tahun 1994, sebagai Direktur LBB IPIEMS cabang Nganjuk tahun 1995-2000, Owner Rumah Belajar Mandiri Nganjuk tahun 2000-2014 dan sebagai Direktur LBB Teknos Genius Nganjuk sejak 2014 hingga sekarang. Aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika SMA Kabupaten Nganjuk dan menjadi Ketua MGMP tahun 2015 hingga sekarang. Karir sebagai instruktur Nasional (IN) Fisika Kurikulum 2013 ditekuninya sejak tahun 2014. Pada tahun 2010 berkesempatan melanjutkan Pendidikan di Universitas Negeri Malang pada Program Pascasarjana, program studi Pendidikan Fisika dan lulus tahun 2012. Selama mengabdi sebagai pendidik, beberapa prestasi berhasil diraihnya antara lain: The Best Team National Alcob Robotic Embeded System, Jakarta 2013 Juara I Guru Berprestasi SMA/SMK Kabupaten Nganjuk 2014 Juara II Guru Berprestasi SMA/SMK Tk. Propinsi Jawa Timur, Surabaya 2014 Juara I Lomba Media Pembelajaran Berbasis ICT SMA/SMK Tingkat Propinsi Jawa Timur, Surabaya 2014 Peringkat III Instruktur Nasional Fisika (5 Propinsi), Malang 2015 Juri Guru Berprestasi Jatim 2016 dan 2017 Tim Penulis dan Telaah Soal USBN Propinsi Jatim 2018-2019 Memiliki motto “be more better every day” yang memberikan energi positif, serta menjadi motivasi dan menginspirasi penulis dalam berkiprah dan berkarya di dunia pendidikan Indonesia. Salam Sukses... Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 189
Bab 45 program literasi yang tak basi Program sekolah literasi disekolah yang sudah berjalan kurang lebih 2 tahun di sekolah semakin kesni semakin tak bergaung kegiatan kegiatan literasi disekolah yang sudah dijalan kan seperti pembiasaan membaca di jam pertama, membuat pojok baca, menyediakan buku buku yang mencukupi dan terupdate di perpustaakan sekolah, lomba lomba literasi tak lagi bergaung dengan semangatnya di sekolah. Rapot literasi SMAN 2 Sampit Pembiasaan membaca di 15 menit diawal jam pelajaran sampai saat ini masih di laksanakan dan rapot literasipun masih ada, tapi hanya sebatas itu setelahnya selesai tak ada kelanjutan atau tindak lanjut terhadap pembiasaan itu, minat baca siswa masih tak semenarik saat mereka berinteraksi dengan gawainya. Buku buku di pojok baca tak lagi menarik seperti di awal awal program mereka begitu bersemangat dan bergantian membaca buku buku yang ada di pojok baca kelas. Namun seiring berjalan waktu pojok baca tak lagi berminat mereka gunakan untuk mebaca buku. Hal ini dikarena buku buku yang tersedia di pojok baca tak ada lagi judul buku baru yang bisa mereka baca. Untuk mengganti buku buku baru tak semudah yang kita inginkan. Disana akan muncul biaya pembelian buku atau kita meminta mereka memyumbangkan buku yang ada dirumahnya untuk di bawa kesekolah , bagaimana mau menyumbangkan buku klo buku di rumah tidak ada buku ataupun klo ada hanya beberapa buku yang tak mungkin untuk di sumbangkan. Atau Pojok baca kelas SMAN 2 SAMPIT meminta siswa membeli buku? Sepertinya bukan sesuatu yang bijak untuk meminta siswa membeli buku untuk pojok baca dengan kondisi perekonomian seperti sekarang. Para siswa sekarang lebih senang bermain dengan gawainya, buku kalah pesonanya dengan Instagram, facebook dan whatapp, mobile legend, pubg. Siswa akan sangat asyik dengan gawainya berjam jam daripada diminta membaca buku. Sekolah tak bisa melarang penggunaan gawai karena gawai tak bisa ditolak dizaman 4.0 seperti sekarang, sangat diperlukan dalam pembelajaran. Saya termasuk orang yang tidak setuju bila ada aturan pelarangan penggunaan gawai disekolah terutama anak SMA karena banyak pembelajaran saya yang memanfaat gawai sebagai sumber belajar dan pusat pengumpulan tugas. Lomba lomba literasi yang diadakan sebetulnya sangat mempengaruhi keinginan siswa untuk berliterasi seperti lomba baca puisi, lomba menulis cerpen , lomba membuat poster dan lomba lomba lainya. Hanya saja lomba lomba ini tak bisa selalu dilaksanakan karena terbentur dengan jadwal pelajaran kecuali pada saat moment moment tertentu. Namun pembiasaan yang nyata untuk pembelajaran kita tidak hanya berupa lomba lomba tapi juga bisa diterapkan didalam pembelajaran Mari kita ciptakan Susana literasi dengan memanfaatkan apa yang mereka sukai yaitu dengan gadget atau handpohe atau gawai mereka yang tak pernah lepas dari tangannya. Mari kita bantu mereka agar Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 190
gadget yang ada bermanfaat atau paling tidak sedikit memaksa mereka mengunakannya untuk proses literasi. Seperti dalam pembuatan blog bagi tugas siswa yang terhubung dengan guru. Dalam materi ini saya akan mengajak para siswaku untuk membuat blog sederhana yang biasa mereka gunakan untuk menuliskan apa saja yang ingin mereka tuliskan bisa curhat, menceritakan diri mereka, menceritakan hobi, puisi atau bahkan tugas tugas sekolah yang di uplud ke blog pribadi mereka. Disini mungkin peran guru akan sangat berperan bagi siswa siswa yang mungkin malas menulis tapi dengan sedikit memberi paksaan kemereka maka mau tidak mau siswa akan membuat blog pribadinya. Missal membuat tugas yang harus dipublikasikan diblog mereka, semenatara untuk memberikan mereka semangat guru tinggal memberikan komen atau cukup memberikan jempol dikolom komentar. Blog adalah website yang dapat diakses secara online oleh siapa saja yang berisi tulisan , gambar , catatan, ide yang dipublikasikan. Mulailah dengan meminta siswa mengisi blognya dengan menuliskan tentang dirinya, keluarga, cita cita dan hal apapun. Selanjutnay kita bisa meminta siswa merangkum pelajaran yang sudah dterimanya dan tuliskan semuanya diblognya. Kita sebagai guru cukup mencek pekerjaan siswa melalui blognya juga melalui hape kita. Kita bisa meminta tugas tugas berikutnya untuk mengirimnya diblog mereka masing masing. Kita tak perlu terlalu membatasi hal hal kreatif yang mereka buat diblognya.Harapan kedepanya siswa dapat menjadikan blognya sebagai wadah curhat, membuat puisi, foto foto yang membiasakan mereka akan budaya literasi. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 191
Indah Siswanti Indah siswanti. Anak ke dua dari 3 bersaudara lahir di Sampit 21 februari 1981. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 8 mentawa baru hulu Sampit, SMPN 1 Sampit dan SMAN 1 Sampit kemudian melanjutkan ke Universitas Palangkaraya jurusan pendidikan Biologi lulus tahun 2004. Pendidikan S1(2004) dan S2(2017) di Universitas Palangkaraya. Orang tua ayah sebagai pensiunan PNS dan ibu rumah tangga. Sejak tahun 2004 menjadi pengajar di SMAN 2 SAMPIT hingga sekarang. Selain itu, penulis juga aktif di perhimpunan guru guru mata pelajaran biologi kotawaringin timur dalam forum MGMP biologi. Sebagai intruktur kabupaten kurikulum 2013.Penulis juga merupakan juara 3 guru berprestasi SMA tingkat kabupaten pada tahun 2013, forum ilmiah guru tingkat provinsi tahun 2016 dan Finalis guru berprestasi nasional tahun 2018 LInK YOUTUBE VIDEO https://youtu.be/H33aFGBc9_s Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 192
Bab 46 menggunakan tes online dengan rumah belajar Pengantar Puji syukur penulis panjatan kepada Tuhan Maha Kuasa atas segala nikmat dan rahmatNya sehingga penulis dapat berkesempatan untuk mengikuti pelatihan online yang diselenggarakan oleh SEAMEO (Southeast Asia Minister of Education Organization) dan SEAMOLEC ( ) gelombang 2 dengan nama pelatihan, “Virtual Coordinator Training Batch 2”. Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal sampai dengan . Pada kesempatan pelatihan ini tentunya sebagai penulis banyak menerima pelajaran yang sangat berharga bisa sharing pengalaman dengan guru-guru hebat se-Indonesia. Juga bisa menyedot keahlian yang dimiliki oleh parta instruktur dan panitia yang hebat dan luar biasa. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang sudah membatu penulis sehingga bisa menyelesaikan tugas-tugasnya. Ucapan terima kasih yang pertama disampaikan kepada bapak Gatot …., sebagai Direktur SEAMEO yang telah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan ini. Yang kedua, ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada paniti pusat; Ibu Umi Tira Lestari, Ibu Zull, Bapak Sajarwo Anggai, Bapak. Yohan Budi yang telah mengorganisir pelaksanaan pelatihan ini. Ketiga, penulis ucapkan terima kasih kepada semua instruktur VC Indonesia 9; Bapak Imron Rosyadi, Bapak Abdul Mudjid dan Bapak Yandri yang dengan sabar membimbing kami sehingga semua tugas dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini pula, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kehilafan dan kekurangan saya bahkan salah kata, salah ucap yang sempat dilakukan, kiranya Tuhan senantiasa melindungi dan menyertai bapak ibu sekalian dalam mengembang tugas masing-masing. Berikut ini, penulis akan mengelaborasikan materi yang penulis presentasikan pertama pada Video Conference (Vicon) Indonesia grup 9 pada tanggal 24 Januari 2019 dengan judul, “Membuat Tes Online Menggunakan Portal Rumah Belajar. MEMBUAT TES ONLINE MENGGUNAKAN RUMAH BELAJAR Apa itu Rumah Belajar ? Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang diciptakan oleh Pusat Telekomunikasi (Pustekom), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Portal ini diciptakan untuk menjawab tantang pembelajaran abad 21 yang mengintegrasikan IT dalam proses pembelajaran masa kini. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 193
Rumah Belajar memiliki 8 fitur utama yang dapat diakses oleh pengguna terutama guru dan siswa. Fitur-fitur tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sumber Belajar; Dalam sumber belajar pengguna dapat mengakses sejumlah materi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan cara mendownload. 2. Buku Sekolah Elektronik; Dalam fitur ini dapat ditemukan berbagai referensi atau bahan bacaan digital. Tidak perlu buku konvensional. 3. Bank Soal; Dalam fitur ini kita dapat membuat soal dan evaluasi serta memperoleh hasil dari tes yang dibuat. Soal yang digunakan dalam evaluasi, dapat dibuat sendiri atau diambil dari soal yang dibuat oleh orang lain. Evaluasi dapat berupa Latihan Soal, Tugas dan Ulangan/Ujian. Di fitur ini pula pengguna dapat mengerjakan soal-soal latihan yang dibuat oleh guru-guru secara bebas. 4. Laboratorium Maya; Di dalam fitur ini pada guru dan siswa dapat membuat dan melakukan percobaan secara digital, tidak membutuhkan bahan, alat dan cara yang nyata. 5. Peta Budaya; Dalam fitur ini kita dapat menemukan informasi terkait seni dan budaya nusantara. 6. Wahana Jelajah Angkasa; Bagi yang senang dengan ruang angkasa dan benda-benda langit dapat mengakses fitur ini. 7. Pengembangan Profesi Berkelanjutan; 8. Kelas Maya; Dalam fitur ini kita dapat membuat pembelajaran online untuk tujuan remidi dan atau pengayaan. Fitur ini pula dapat dimanfaatkan ketika tidak dapat melakukan pembelajaran langsung. Bagaimana Membuat Tes Online? 1. Untuk membuat tes online kita akan masuk pada fitur Bank Soal. Namun sebelum kita masuk pada fitur Bank Soal, kita harus mendaftarkan akun kita pada Portal Rumah Belajar. Berikut ini penulis memberikan tutorial langkah-langkah pembuatan Tes online. 2. Untuk masuk ke Rumah Belajar bisa menggunakan android atau PC/Laptop. Buka Google chrome dan ketik pada pencarian www.belajar.kemdikbud.go.id 3. Daftarkan Akun, Username dan password dengan cara klik Daftar, maka akan tampilannyapada gambar 2a. 4. Pada Android, klik garis datar 3 pada kanan atas dan klik Daftar 5. Pilih Guru, Siswa atau Umum 6. Isilah formulir sesuai petunjuk dan klik Daftar 7. Setelah Pendaftaran berhasil, untuk membuat Tes klik Bank Soal, login dan mengisi form kembali dengan memilih kategori (Guru/Siswa/Umum), Username, Password, dan chapta atau Kode unik dengan benar, lalu klik Login. 8. Setelah itu, klik lagi Bank Soal (Gambar 6a), kemudian klik Soal untuk membuat soal. Pada Android klik garis datar 3 disudut kanan atas dan klik Soal. 9. Saatnya kita menginput soal dengan meng-klik Buat Baru (Gambar 7a) dan mengisi format soal yang akan kita input 10. Isi semua format yang ada sesuai petunjuknya. Jangan lupa untuk mengaktifkan soal tersebut dan save. Lakukan proses ini sebanyak soal yang kita akan masukan dalam evaluasi atau tes kita dengan memperhatikan tingkat kognitif (HOTS). Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 194
11. Setelah selesai meng-input soal, kita akan membuat Tes/Evaluasi yang kita akan lakukan. 12. Untuk tipe evaluasi ada tiga, yaitu : Latihan, Ulangan dan Ujian. Pilih sesuai dengan kebutuhan. Waktu evaluasi dapat kita atur sesuai kebutuhan. 13. Selanjutnya kita menginput soal-soal yang telah dibuat pada Evaluasi/Tes kita dengan cara meng-klik Isi Evaluasi 14. Setelah itu kita menambahkan soal pada evaluasi itu dengan meng-klik Soal 15. Saya (soal yang kita buat sebelumnya). Dapat pula kita menginput soal dari Bank soal atau Bank Soal Acak. 16. Tahap terakhir kita meng-input siswa yang akan mengikuti tes/evaluasi itu dengan meng-klik kata Peserta dan klik Tambah Peserta. Maka akan Nampak semua nama-nama siswa yang telah mendaftar di rumah belajar. Bila Tes itu akan dilaksanakan per kelas maka cukup kita tambahkan siswa menurut kelas. Bila kita inginkan semua untuk mengikutinya maka semua siswa kita tmbahkan sebagai peserta tes online itu. Tes Online siap di aplikasikan. 17. Silahkan simak video tutorialnya pada link ini : https://youtu.be/vSpGtzXevT8 18. Hasil Tes dapat kita lihat dan print out dengan meng-klik tombol Laporan. 19. Pada Android klik garis datar 3 dan pilih Laporan. Mengapa Harus Membuat Soal Online Melalui Rumah Belajar ? 1. Portal Rumah Belajar di ciptakan oleh Pustekom Kemdikbud dan Gratis. 2. Sesuai dengan pembelajaran abad 21. 3. Fitur-fiturnya cukup lengkap . 4. Mudah dibuat dan disesuaikan. 5. Dapat menggunakan laptop atau android 6. Tingkat akurasinya tinggi. 7. Bisa digunakan oleh siapa saja 8. Belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 195
Jan Laniengka, S.Pd Sekretaris Ikatan Guru Indonesia ( IGI ) Kab. Morowali Utara Jan Laniengka, S.Pd. Lahir di Manado pada tanggal 15 Juni 1966. Pendidikan terakhir, menyelesaikan program S1 jurusan Bahasa dan Seni program studi Bahasa Inggris di Universitas Sintuwu Maroso Poso tahun 1998. Diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2000 dan ditempatkan sebagai guru pada SMP Negeri Bungku Selatan di pulau Kaleroang Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali, provinsi Sulawesi Tengah. Pada tahun 2001 dimutasikan ke SMA Negeri 1 Lembo Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah sampai sekarang. Disamping tugas pokok sebagai guru, penulis juga aktif dalam organisasi profesi guru sebagai Anggota Hubungan Luar Negeri PGRI Kabupaten Morowali Utara dan sebagai Sekretaris Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Morowali Utara sejak 2018 sampai sekarang. Selain giat dalam organisasi profesi guru, penulis juga giat dalam organisasi keagamaan sebagai wujud pengabdian kepada masyakat. Link https://youtu.be/vSpGtzXevT8 Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 196
Bab 47 pemanfaatan kahoot dalam pembelajaran Materi oleh Juarni, S.Pd Di era teknologi digital guru sebagai pendidik berhadapan dengan para pembelajar yang kesehariannya akrab dengan perangkat digital semacam handphone, smartphone, tablet, computer dan internet karena mereka tumbuh berkembang saat teknologi digital sudah ada dalam lingkungannya. Penggunann teknologi digital semacam smartphone pun kemudian menjadi hal yang lumrah dan wajar dalam kehidupan mereka sehari–hari. Sebenarnya keberadaan internet seperti pedang bermata dua. Internet merupakan teknologi digital yang memberikan dampak positip sekaligus dampak negatip bagi penggunanya. Dampak positip dari internet antara lain memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi berbagai bidang ilmu, memberikan hiburan, dan menjadi media komunikasi. Sementara dampak negatip dari internet antara lain terkait adanya situs situs yang mengandung berita hoak, pornografi, dan criminal yang bisa saja menyesatkan dan menjerumuskan. What should we do then? Era digital tak terelakkan. Harapannya adalah internet memberi pengaruh positip bagi penggunanya. Di sini generasi digital butuh adanya pendampingan agar mampu menggunakan teknologi digital secara bijak. Peran guru dan orang tua dalam mendampingi putra putrinya dalam memanfaatkan teknologi digital agar mampu menciptakan generasi tangguh dan bermoral baik tentu sangat diharapkan. Sikap pendidik dan orang tua yang mau belajar untuk mengikuti perkembangan jaman tentunya sangatlah diimpikan. Selama napas masih dikandung badan, slogan: “Never stop learning! Because life never stops teaching” akan senantiasa mendampingi perjalanan hidup setiap manusia. Banyak pembelajaran berbasis teknologi digital telah melambaikan tangannya. Salah satu pembelajaran berbasis digital tersebut adalah “KAHOOT”. Let us use technology to support teaching, not to replace teacher! What is KAHOOT? From Wikipedia, the free encyclopedia: Kahoot is a game-based learning platform, used as educational technology in schools and other educational institutions. Its learning games, \"Kahoots\", are multiple- choice quizzes that allow user generation and can be accessed via a web browser. (Dari Wikipedia, yang merupakan ensiklopedia bebas, telah menyebutkan bahwa “Kahoot” adalah sebuah platform pembelajaran berbasis game yang merupakan teknologi pendidikan di sekolah sekolah dan institusi institusi pendidikan lain. Games pembelajaran di Kahoot adalah kuis kuis pilihan ganda yang mengijinkan para pengguna dan dapat di akses melalui sebuah web browser). Why is Kahoot? Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 197
Kahoot adalah game app/web yang bisa pula digunakan secara gratis. Kahoot is a fun game. Kahoot ada sejak 2013, berasal dari Norwegia, telah dimainkan oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia.Sangat gampang bermain Kahoot. Kahoot bisa dimainkan dengan smartphone, tablet ataupun computer. What’s needed to play Kahoot? Untuk bermain Kahoot jangan lupa mempunyai data internet (kuota) agar bisa bermain Kahoot secara online. Selanjutnya untuk bermain Kahoot secara interaktif di kelas, guru perlu menyiapkan komputer terhubung lcd proyektor. Sedangkan bagi peserta didik bisa menggunakan smartphone, tablet ataupun komputer. How to play Kahoot? Agar bisa bermain Kahot, tutorial lengkapnya bisa didapatkan di alamat berikut ini: https://kahoot.com/how-to-play-kahoot/ Manfaat Kahoot dalam Pembelajaran Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa tidak bosan. Pembelajaran menjadi menyenangkan. Playing to learn. Membantu guru menilai hasil belajar dan pemahaman siswa. Kahoot bisa untuk ice breaking, pre-test dan post-test. Membuat siswa lebih antusias. Merangsang siswa untuk menjadi the winner dalam game tersebut. Siswa menjadi active dan focus mengerjakan soal yang dihadapinya. Materi terkait Pemanfaatan Kahoot dalam Pembelajaran telah dipresentasikan di Virtual Coordinator Training I, VCT JATENG pada hari Jumat tanggal 7 Desember 2018 oleh Juarni, S.Pd. Demikian, semoga bermanfaat buat kita semua. Berikut link youtubenya: https://youtu.be/9YoKk3gk-rw Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 198
Bab 48 mudahnya membuat TTS sendiri dengan aplikasi “ECLIPSE CROSSWORD” Teka Teki Silang atau TTS barangkali sudah tidak asing di telinga kita. Baik dikalangan anak-anak maupun orang dewasa. TTS adalah suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori \"mendatar\" dan \"menurun Selain sebagai hiburan, TTS juga memberikan manfaat. Bagi orang dewasa mengerjakan TTS dapat memperkuat memori, fokus, dan meningkatkan kosa kata. Dengan mengerjakan TTS mendorong kita mengingat nama, tempat, peristiwa, atau kata-kata dalam bahasa asing Dalam beberapa penelitian juga menemukan bahwa “usia” otak dari seseorang yang sering bermain TTS lebih muda 10 tahun dari usia biologis mereka. Ketajaman fungsi otak ini khususnya dilaporkan pada kecepatan penalaran tata bahasa dan akurasi ingatan jangka pendek. Profesor Keith Wesnes dari University of Exeter mengatakan bahwa keterampilan fokus, penalaran, dan ingatan bisa sangat dipengaruhi oleh permainan kata-kata seperti TTS. Adapun manfaat memberikan soal dalam bentuk TTS bagi siswa antara lain: 1. Membangun minat dalam membaca dan menulis Bagi guru yang kesulitan mengajak siswa untuk membaca dan menulis, dengan TTS dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam mebaca dan menulis 2. Bersifat menghibur Teka-teki biasanya selalu membangkitkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk memecahkan teka-teki tersebut. Siswa akan merasa tertantang untuk menyelesaikan seluruh TTS tersebut. 3. Meningkatkan konsentrasi Mengisi TTS menuntut siswa untuk berkonsentrasi. Siswa harus membaca pertanyaan dengan teliti dan menuliskan jawabannya sesuai dengan kotak-kotak yang sudah disediakan. Hal ini dapat menuntut siswa untuk fokus dan berkonsentrasi. 4. Membantu anak dalam belajar TTS dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Membuat TTS sederhana dari pertanyaan sesuai materi pembelajaran tentu akan membuat siswa lebih mudah menyerap pelajaran. 5. Membangkitkan rasa ingin tahu TTS dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa apabila menemukan jawaban yang “aneh” dari pertanyaan yang disediakan. 6. Mendorong untuk bereksplorasi Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 199
Mengerjakan TTS akan mendorong siswa untuk mencari tahu jawabnya. Bisa dengan bertanya ke orang lain, membaca buku, kamus, ataupun dari internet. Sebagai seorang guru, terkadang disaat peserta didik kita mengalami kejenuhan pada saat proses belajar mengajar, TTS bisa menjadi salah satu satu strategi yang dapat digunakan oleh guru. TTS ini bisa dijadikan alternative menghidupkan kembali semangat peserta didik karena sifatnya yang fun dan membuat penasaran. Kali ini saya akan mengajak para bapak/ibu guru untuk membuat TTS sendiri tidak lagi secara manual melainkan dengan sebuah aplikasi yang bisa kita sesuaikan dengan materi yang sudah diajarkan dan tingkat kemampuan peserta didik. Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah pertama kita menginstal dulu aplikasi/ software Enclipse Crossword. Aplikasi ini gratis dan ukurannya termasuk kecil. Bisa di download di situs resminya www.eclipsecrossword.com Setelah filenya sudah do download, maka dilanjutkan dengan menginstalnya di computer masing- masing seperti kita biasa menginstal aplikasi/ software yang lain. Setelah itu, lihat di desktop computer/laptop akan muncul aplikasi eclipse crossword. Klik dua kali sehingga muncul gambar di atas, lalu pilih “I would like to start a new crossword” klik NEXT Pilih “Let me create a word list from scratch now” klik NEXT Pada kolom word, isi kata yang merupakan kunci jawaban. Pada kolom clue far this word, isi kalimat pertanyaan Klik Add word to list untuk menambah kata sesuai dengan keinginan kita. Jika sudah selesai memasukkan sejumlah kata sesuai dengan yang kita inginkan, klik NEXT. Muncul tulisan “Do you want to save this word list for future use before continuing” Pilih NO karena kita akan akan melanjutkan ke step selanjutnya. Isi “Name of this crossword” dengan Nama TTS yang kita inginkan. Isi “Your Name” dengan nama sendiri. Klik NEXT. Selanjutnya akan tampil berapa jumlah kolom yang akan ditampilkan dalam bentuk menurun dan mendatar. Angka yang ditulis harus sama/ lebih besar dari jumlah yang kita buat. Klik NEXT untuk melanjutkan ketahap berikutnya. Klik “Make another puzzle like this one” untuk mengubah bentuk TTS sesuai dengan yang kita inginkan. Klik NEXT untuk ke tahap selanjutnya Sekarang TTS yang kita buat siap untuk di save dalam berbagai format/ bentuk. Disini saya akan menjelaskan metode penyimpanan di “Publish Crossword” untuk menyimpan dalam format word pilih “Rich Text Format (RTF)” dan pilih “Windows Metafile (WMF)” untuk menyimpan kotak-kotak TTS. Kumpulan materi beserta virtual coordinator – VCT Indonesia 200
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373