4. AKHIR KEEUDAHAN PEI.,qKU KEZHALIMAN Perbuatan zhalim membawa akibat serius dan kesengsaraannya amat pedih. Allah telah mengancam pelaku kezhaliman dengan siksa dan balasan yang sangat menyakitkan, dengan firman-Nya: 6:r,tt;<4;htff;Y \"Dan Kami sediakan untuk orang-orang zhalim suatu adzab gang keras.\" (Al-Furqan: 37) Allah juga berfirman: ;A\"ffjr:yZ#\\ Jr- t3 iib'ii <ici J3 \"*ldyli$oi3,# 'PSg,;rii \"Danjanganlah sekali-kali engkau mengira bahwa Allah lalai dari apa Aang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim. Sesungguh- nya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai pada hari gang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. i4ereka datang tergesa-gesa memenuhi panggilan dengan mengangkat kepala mereka, sementara mata mereka tidak berkedip dan hati mereka kosong.\" (lbrahim: 42-43) Dengan demikian, ini benar-benar merupakan ancaman yang membuat bulu roma orang beriman berdiri, hati yang berkesadaran ter- copot dan kulit merinding. Ini sudah cukup menjadi suatu ancaman yang harus menghantui dari perbuatan zhalim atau membantu perbuat- an zhalim. Alah $# juga berfirman: l*f.:i t\";i,ii3\\l \"Ketahuilah bahwa laknat Allah adalah atas orang-orang zhalim.\" (Hud: 18) |lO4 eturon lslom Tentong Bergou! dengan Sesomo
Bagi masing-masing pelaku kezhaliman terdapat imbalan laknat sesuai dengan kezhalimannya, apakah sedikit perbuatan zhalimnya, atau banyak. Alah S# berfirman: Jir(iblAib6_$13,J, \"l-a.lu kecelakaan besarlah bagi orang-orang gang zhalim, gakni siksaan hai yang pedih.\" (Az-Zukhruf: 65) Allah tJd juga berfirman, untuk memberi ancaman dalam bentuk kesudahan buruk dan kesengsaraan nasib, \"Dan orang-orang Aang zhalim itu akan mengetahui ke tempat mana mereka al<an kembali.\" (Asy-Syu'araa' : 227). Allah menjelaskan bahwa pelaku kezhaliman tidak memperoleh keberuntungan di dunia dan akhirat, selain dijauhkan dari hidayah dalam urusan agama dan dunianya, lalu berfirman, \"Sesung- guhnga orang-orang zhalim tidak beruntung.\" (Al-An'am: 21). juga dalam firman-Nya, \"Sesungguhnga Allah tidak memberi petu4juk kepada orang-orang gang zhalim. \" (Al-Maidah: 51). Muslim (2581) meriwayatkan dalam kitab Shahihnya bahwa i):'i gq :et*Rasulullah bersabda: $G s,j+;iir $ rr'rfl '{s{ ;)tir,, *gt (i iy'# ,il n;x;Ly ,iu\" .'gs ri; i, FtS tk ,.tst tS 'e i rv'6tvr ,rs)'r tkt gk;'utk &,tk +fS t-r; i; 4;3r it-w'c''; 4; u #o1 \"iG L# oy 9# \"5f, )atea*i*u*; \"Tahukah kalian, siapakah orang gang bangkrut (al-muflis) itu?\" Mereka (para sahabat) menjawab, \"Orang bangkrut di antara kita ialah orang yang tidak mempunyai dirham sepeser pun dan tidak pula mempunyai kekayaan sedilitpun pun.\" Lalu beliau bersabda, \"SesungguhnAa orang bangkrut dari umatku ialah orang Aang |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 105
- datang pada Hari Kiamat dengan (amal) shalat, puasa, dan zakat. Dia datang sementara ia telah memaki ini dan menuduh itu, memakan harta ini, menumpahkan darah ini, dan memukul itu. Lalu orang ini (gang dbhalimi) diberi (pahala) dari kebaikan- kebaikannga (orang Aang menzhaliminga) dan orang itu (yang dbhatimi) diberi (pahala) dart kebaikan-kebaikannya (orang gang meruhaliminya). Jika (pahala) kebaikan-kebaikannga (orang gang berbuat zhalim itu) habis sebelum dilunasi apa aang men- j-akedsialkaelawn4mjibearenknag,al,almu adikleamdpiaarmkabnillkaehpaddaarnig(ad(oosraan)gkegsaanlgahbaenr-' buat zhalim), kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka'\" *Dari Jabir.$1, bahwa Rasulullah bersabda: -2 6z .2 te tgt? {^;-LrWtt ft'.1tt- lo.' v'{zui .tt'at\"t. 4tLy citt#6 (:;*:,t, irtrt;kLI i; W Wts'6 A1;1 e$ ,,Peliharalah diri lcalian dari perbuatan zhalim karena sesungguh- nga kezhaliman adalah kegelapan-kegelapan pada Hari Kiamat; peliharalah diri kalian dari kekikiran karena kekikiran meln- binasakan orang-orang sebelum kalian, membawa mereka Pada pertumpahan darah merelca dan (menghalalkan melanggar) kesucian mereka.\"lN Dari Abu Hurairah ,*li, dari Nabi # bersabda: lir.t :iu t oiyyi$t i;sq :rj6 4t;'1t'rltrrst # it,vjt 1s1:,?L,'i1ii,r )iJt ,YS,';-utr.:,u) eqit ec*-.tt l;:iS,;;!t&,ylttt Lfdt )Y ,:s1S e:ly!,uJll 1@ Riwayat Mustim hadits no. 2578. 106 | aturon lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo
\"Jauhkanlah diri kalian dari t4juh (perkara) gang membinasa- kan!\" Mereka (para sahabat) bertanya, \"Wahai Rasulullah, apa tujuh (perkara) yang membinasakan itu?\" Beliau 4E menjawab, \"Me- nyekutukan Allah, si.hir, menghilangkan nAaua yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta arak yatim, melarikan diri pada hari peperangan, menuduh berbuat zina ter- hadap wanita-wanita. beriman Aang me4jaga kehormatan dan yang ghafilat (tidak peduli dengan pesora dunia.\"l'1 Makna al-mubiqat dalam hadits tersebut adalah yang membinasa- kant1l dan disebut demikian karena hal-hal tersebut menjerumuskan pelakunya ke dalam dosa, kemudian ke dalam neraka (wal 'iyadzu billah). Pada ketujuh perkara yang membinasakan tersebut terdapat kezhaliman dan sesuatu yang jelas menyakitkan. Dikarenakan demikian parah, banyak mudaratnya dan sangat me- nyakitkan, maka Allah menjadikan hukumannya disegerakan di dunia sebelum di akhirat. Nabi 48 bersabda: Yzdir J3- ?) .r,It-EV ,e z 9^o o--Li^l \"at 01 3:r+1 21 o tuz tuJ4r.Jl -/ g')t#t tOt uriit C{'n\"^;- \"Tidak ada dosa gang lebih patut pelakunya dtsegerakan hukum- annga di dunia oleh Allah, serta ancaman yang tersimpan di aldtirat, dari pada perbuatan zhalim dan memutus tali kasih ke- kerahatan.\"1l2 Nabi & memperingatkan akan (kemakbulan) doa orang yang di- zhalimi, dengan sabdanya: QV,iu &.:r'{,;. \"A;y f jt'l;;rtirL; $t, \"Dan takutlahpada aoi orungyang dbtalimi, karena sesungguh- r10 Riwayat at-Bukhari hadits no. 2615 dan Mustim hadits no. 89. 111 Syorh on-Nawawi 'alo Shahih ltuslim Juz ll hat. 84. r12 Diriwayatkan oleh Abu Daud hadits no.4902, ot-Tirmidzi hadits no.2511, lbnu lrlajah hadits no.4211, Ahmad hadits no.20390, at-Baihaqi dalam os-Sunon abKubra hadits no. 2081, dinitai shahih oteh lbnu Hibban (datam Shahihnya) hadits no.455, at-Hakim hadits no. 3359 dan disepakati oleh adz-Dzahabi. At-Trmidzi menilai hadits ini hason shohih. Al- Atbani menilainya shahih datam Shahih ot-Tirmidzi hadits no. 2039. |Aturon lslam Tentong Bergou! dengon Sesomo 107
-l nAa antara doanga itu dengan Atlah tidak ada tirai\"'113 Dapatdibayangkan,betapaihwalorangzhalimyangnestapaitu.la senangdenganmelakukankezhalimanterhadaporanglaindanme- ,ulnpui hak mereka karena dengki dan aniaya, atau karena kikir dan bdaunkhgiul,,attiaduukradreenngaasnomleblaopn,gsdeamneanntgakrauho,raantagu-okraarnegnaybaondgodhizdhaanlimi banlun dalam kesunyian malam untuk memanjatkan doa kepada Allah & i-r\"nyerahkan derita kepada-Nya agar Dia membalas dengan mem- binasakan, menyegerakan siksa.Nya, menurunkan murka-Nya terhadap orang zhirlim teisebut dengan keMahaperkasaan-Nya. Tentu tidak se- orangPunmaumengalamidemikiandanmengambilrisikobesaryang mengguncang dirinYa sePerti ini. 'langanfafr seleti-Egti 6er6uat zfiatiru ji1g An[a tita{tafian si(sa Seba6, frgzfiafiman 1era{fiir [engan penlesa[an Ke[ua mata Anta ti[ur puks, sementdra )ang [izfrafrmi ieriaga futen[oafomburu{terfia[apmu,[anmataAffafrtia[ati[ur'414 Akan tetapi, orang-orang yang berkepala batu dan berhati keras tidakpedulidantidaktat<utdengandoaburukorangyangdizhalimi.ltu disebabkan karena hati mereka berkarat dengan dosa-dosa hingga hati- nyamengerassepertibatu,ataubahkanlebihkeraslagi.Merekame- nyangka ikan luput dari tipu daya Allah sehingga memperolokkan doa dan akibat buruknYa. \"foLeng apa memp ero h fr,forn [oa f,dn merentafrfotnnla? ,4,n^[a ti[aLmenyatari aPa JdnB [ipanjatf;gn orarlq )an7 6er[oa' @usur-6usur matam tia[a en1afr, 'letapiia memifl! janglg fan jangfotitu a[a a{frinrya'a11 j,Nabi *E bersabda: ii,,s.j;r!r it)'; ,'.,bi ?9t:'i;?:'\\j11.f';i ins ,7()r aryS 6 €&tpr |';\"et Wi\"'lrsatt 113 Riwayat Bukhari no.2316, dan Mustim no' 19' 11a Dua bait syair datam kilab al-Kaboir, hat' 105' dalam kumputan puisinya datam Diwon osy' 115 Dua bait syair oteh lmam Syafii, sebagaimana Syofi'i hal. 27. 108 | aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
qe i'r';. $FS ,qg3 abi,l')t \"Tiga orang gang tidak ditolak doanga; (yaitu) orang gang sedang berpuasa hingga berbuka; pemimpin gang adil; dan doa orang yang teraniaga gang diangkat oleh Allah di atas atuan dan dibulcakan untuknga pintu-pintu langit. Rabb bertitah, 'Demi ke- agungan-Ku dan kemuliaan-Ku, sungguh Aku benar-benar akan menolongmu, meskipun setelah sesaat kemudian! \"1 16 $Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah *8 bersabda: yr; eU#riti ts;:gkt;* rrit:ttir;s \"Doa orang gang teraniaya dikabulkan meskipun ia seorang pelaku dosa, karena (hakikat) kedurhakaannAa adalah pada diri- nga sendiri.\"117 Jika demikian ihwal doa pelaku dosa, maka bagaimanakah dengan ihwal doa orang yang bertal<rva dan shalih, bahkan dengan orang yang alim, dai dan pembimbing agama?! Maka, selayaknya menghindarkan diri agar tidak menjadi obyek bagi doa buruk dari orang-orang yang ter- aniaya dan sasaran anak panah tajam mereka, sebagaimana kata pe- nyair: 'I{ati-fratikfr terfia\"[ap anafrpanafi tajam orang teraniala !'aav f,gtafiuikfi fiafrwa doa-[oan1a tidaNterfiatatg Sekiranya nafsu Anda mendorong berbuat zhalim, maka harus di- ingat bahwa jika Anda mendominasi orang lain dan mengambil hak- haknya dengan kekuatan Anda atau dengan kekuasaan Anda, atau ke- dudukan Anda, atau dengan kekuatan argumen Anda, atau ketajaman &kata-kata Anda, maka ingatlah bahrla Allah lebih kuat daripada ke- kuatan Anda atas orang-orang lain dan kezhaliman Anda tidak sedikit 116 Diriwayatkan oteh at-Tirmidz, hadits no. 3598, lbnu lrlajah hadits no. 1752, Ahmad , hadits no. 9741, at-Bahaqi dalam as-Sunon ol-Kubro hadits no. 6186, lbnu Khuzaimah hadits no. 190'1, lbnu Hibban hadits no.874,3428. ot-Tirmidzi menilai derajat hadits ini hasan, dan at-Albani menilainya shahih datam Shohih Sunan at-Tirmidzi hadits no. 2050. 117 Diriwayatkan oleh Ahmad hadits no. 8781, lbnu Abi Syaibah hadits no. 29374, ath-Thayatisi hadits no. 2330. At'Mundziri mengatakan dalam kitab at-Iarghib wo at-Tarhib juz lll hal. 130, diriwayatkan oteh Ahmad dengan isnod hosan. Demikian puta dikatakan oteh lbnu Hajar dalam Fath alBari juz lll hat. 360. At-Atbani menitai hadits'ini hoson dalam kitabnya Shohih al-Jomi' osh-Shoghir no. 3177. |Aturon tslom Tentang Bergou! dengon Sesamo 109
pun luput dari penglihatan-Nya. Sebab, Dia Mahakuasa untuk memberi balasan atas kezhaliman Anda. \"Tiada tangan selain tangan Allah ada di atasnya. Tiada seorang Pun berbuat zhalim melainkan ia akan ditimpa dengan yang lebih berat.\"'18 Dalam hadits dikatakan: 1$115i,;:i,,fu c, {A\\ A$ye\\eiAit:Ks ,,sesungguhnga Allah benar-benar akan mentberi tenggang waktu kepada orang ztalim hingga bilamana Dia memberinga hukum- an maka dia tidak ltput dari padanya. Kemudian rasulullah # membaca; 'Dan begitulah adzab Rabbmu, apabila Dia meng- adzab penduduk negeri-negeri gang berbuat zhalim. sesungguh' nya adzab-Nya itu sangat pedih lagi keras.\"'(Hud: 102)'11e Dalam Sl;1hih Mr-tslim12o hadits riwayat dari Abu Mas'ud al-Badri 46 ia menuturkan bahwa ia mencambuk seorang budaknya, lalu ia men- dengar suara dari arah belakangnya, \"Ketahuilah, wahai Abu Mas'ud!\" Tetapi ia tidak mengetahui bahwa suara itu menandakan kemarahan. Setelah orang yang bersuara itu mendekat, ternyata beliau adalah Rasulullah ffi, lalu beliau bersabda (lagi), \"Ketahuilah, wahai ,ttbu Mas'ud, sesungguhnya Allah tebih kt/,tsa dari pada kuasa engkau atas budakmu itu.\" Lalu Abu Mas'ud berkata, \"setelah peristiwa itu, aku tidak pernah lagi memukul seorang budak Pun.\" Yazid bin Hakim pernah mengatakan, \"Aku tidak pernah mengalami ketakutan sama sekali seperti ketakutanku atas seseorang yang aku zhalimi, sementara aku mengetahui bahwa ia tidak memPunyai satu pe- nolong pun selain Atlah, dengan mengatakan;'cukuplah Allah bagiku. Allahjtalah gang ada antara aku dan engkau!\"' lls Disebutkan oteh tbnu Abdut Barr datam Eohjat ot-Mojotis juz I hat. 367 tetap ia tidak me- nisbahkannya kepada kata-kata seseorang. 11e Riwayat at'Bukhari hadits no. 4409 dan Muslim hadits no' 2583' 120 Hadits no. 1659. ll0 | eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
Ketika Khalid bin Barmak dan putranya dipenjarakan dalam tragedi Dinasti Barmak yang dikenal luas, putranya itu berkata, \"Wahai Ayah, setelah berada dalam kemuliaan, kita menjadi orang yang berada dalam belenggu rantai dan kurungan penjara!\" Maka, menjawablah ayahnya, \"Wahai Anakku, doa orang teraniaya merayap dalam kegelapan malam, kita mengabaikannya, sementara Allah tidak lalai daripadanyar\"l2l Banyak kisah dan bukti-bukti nyata di masa lalu maupun di zaman sekarang yang menunjukkan kemakbulan doa orang-orang yang ter- aniaya dan disegerakannya hukuman terhadap pelaku kezhaliman sangatlah banyak.l22 Di antara kisah-kisah luar biasa ini ada yang di- abadikan oleh adz-Dzahabi ii.t5 dalam Kitab al-Kaba'ir,123 sebagai berikut, \"Dikisahkan bahwa ada seorang laki-lak yang tangannya ter- potong dari batas lengan. la sedang berseru, 'Barang siapa melihatku, maka janganlah kiranya sekali-kali berbuat zhalim kepada siapa pun!' Lalu, seorang lelaki datang mendekatinya seraya bertanya, 'Saudaraku, bagaimanakah ceritamu?' la menjawab, 'Saudaraku, kisahku luar biasa. Yaitu, suatu saat aku menjadi salah seorang pembela orang zhalim. Aku berjumpa dengan seorang penangkap ikan yang membawa ikan besar. Aku sangat tertarik pada ikan tersebut. Aku kemudian mendekat dengan maksud untuk memintanya dengan paksa. Namun, ia tidak bersedia memberikannya kepadaku kecuali dengan imbalan uang agar ia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Aku pun tidak menghiraukannya. Sebaliknya, aku memukulnya dan merampas ikan itu dari orang ter- sebut lalu aku pergi. Ketika aku sedang berjalan membawa ikan ter- sebut, tiba-tiba ibu jariku digigit dengan gigitan yang sangat kuat. Setiba di rumah, aku lemparkan ikan tersebut. Namun, ibu jariku semakin sakit dan membengkak. Aku pun tidak dapat tidur karena derita yang sangat menyakitkan tersebut. Tanganku pun terasa semakin sakit dan pem- bengkakannya menjalar hingga lengan. Maka, aku memutuskan untuk pergi ke tabib untuk mengobatinya. Kecemasanku bertambah ketika tabib itu menjelaskan bahwa racun akibat gigitan ikan tersebut mulai meluas sehingga ia menyarankan agat aku bersedia diamputasi. Pertama, diamputasi ibu jariku, lalu karena pembengkakan tidak ber- \"' Kitrh al-Kaba'ir hat. 107. 122 Lihat contoh-contoh dari kisah tersebut datam kitab 'Adalah os-Sama' oteh Mahmud Syait Khathab; kitab Niyah ozh-Zholimin oteh lbrahim bin Abduttah al-Hazimi; lttaqi Do'woh ol- filozhlum oteh Sa'ad bin Sa'id at-Hajari; kitab ltowogif Dzat'lbar oteh DR. Umarat-Asyqar hat. 90. 123 Hat. 113. | IAturon lslom Tentong Bergau! dengon Sesomo 1 1
henti dan rasa sakitnya tidak berkurang akhirnya diamputasi pada bagian telapak tangan. Namun itu pun belum menyelesaikan masalah, hingga akhirnya diamputasi pada lengan tanganku, karena jika tidak, maka dikhawatirkan pengaruh racun itu akan menjalar ke sekujur tubuh. Maka, hilanglah satu tanganku ditambah dengan rasa sakit yang ter- nyata masih tetap ada dan tak tertahankan. Setelah itu, banyak orang menanyakan penyebab deritaku itu, sehingga aku menceritakan tentang ikan yang aku rampas dari lelaki tersebut. Di antara mereka ada yang kemudian mengatakan bahwa seandainya sejak awal aku kembali kepada pemilik ikan tersebut dan meminta agar diikhlaskan, maka kira- nya deritaku tidak akan sampai harus diamputasi sedikit pun. la juga menyarankan agar aku segera pergi menemuinya untuk meminta maaf dan diikhlaskan, agar rasa sakitnya tidak terus menjalar ke sekujur tubuhku. Aku terus mencari lelaki yang aku zhalimi itu ke seluruh penjuru negeri hingga aku temukan. Aku memohon keikhlasan dan maaf atas perbuatanku dengan mencium kakinya sambil menangis tersedu. Lelaki itu terkejut dan bertanya-tanya, karena tidak mengenalku. Setelah men- dengar penjelasanku mengenai perbuatan zhalim yang aku lakukan ter- hadap dirinya, lalu ia menatap tajam pada lenganku dan menangis karena haru. Laki-laki itu kemudian memaafkan dan mengikhlaskan ikan yang pernah dirampas dari tangannya. Akupun kemudian bertanya, apakah ia memanjatkan doa buruk untukku karena perbuatan zhalimku itu? Ia menjelaskan bahwa ia memang setelah peristiwa perampasan itu kemudian memanjatkan doa kepada Allah $6 agar orang yang men- zhaliminya dengan menggunakan kekuatan dibalas dengan kekuasaan- Nya. Setelah itu aku benar-benar menyadari akan kekuasaan Allah dan sejak itu pula aku bertaubat kepada-Nya.\" C ll2 | eturon lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo
5. KESUDAHAN ORANG TERANTAYA Orang teraniaya tidak perlu cemas, karena ia adalah orang yang Iebih baik daripada lawannya, dan pihak yang lebih mulia. Maka, Iebih baik menjadi orang yang dizhalimi daripada pelaku kezhaliman. Sebab, Allah jualah yang menjadi pembela dan penolongnya. Allah tidak akan menyengsarakannya dan tidak pula menyerahkannya kepada yang menzhaliminya, sebaliknya Dia akan menyelamatkannya. Kesudahan yang baik adalah baginya, baik di dunia maupun di akhirat. Allah $i5 berfirman, \"Sesungguhnga Allah tidak memberi keberuntungan kepada orang-orang zhalim.\" (Al-An'am: 27). Jadi, tidak ada ke- beruntungan bagi mereka di dunia maupun di akhirat, karena mereka adalah orang-orang zhalim. Sebagian generasi salaf mengatakan, \"Tiga perkara yang apabila ada pada dirinya maka ketiganya akan berbalik terhadapnya, yaitu: ke- sewenang-wenangan, tipu daya licik dan pelanggaran janji.\" Allah $6 berfirman, \"Hai sekalian marutsia, sesungguhnga kesewenang- wenangan kalian tidak lain pasti berbalik terhadap kalian.\" (Yunus: 23). AIIah dlt juga berfirman, \"Tipu daya jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang melakukannya.\" (Fathir: 43). Allah dd juga ber- firman, \"Barang siapa melanggar ja4jinga, maka akibat buruk dari pelanggaranja4ji itu hanga akan menimpa diringa.\" (Al-Fath: 10). Terdapat hikmah dalam kata-kata penyair berikut: 'Vtkfr menetap fom fiafrwa frgsewenang-wendngan afom memSantai pefofum1a fan 1afrwa terfra[ap pe[afut fosewenang-wetangdn itu fiertafut gifiran ferita.' Patut diingat oleh orang yang dizhalimi bahwa segala perkara di- putuskan di langit. Sementara, manusia yang zhalim itu tidak lain adalah alat yang dengannya Allah memutuskan perkara-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Menjadi orang yang dizhalimi yang sedang menanti per- tolongan dan pahala adalah lebih baik daripada menjadi pelaku ke- zhaliman yang hakikatnya sedang menanti kekalahan dan hukuman. Sepatutnya orang yang dizhalimi mengambil keteladanan dari Nabi Yusuf $$\\ yang mana saudara-saudaranya pernah berniat hendak membunuhnya secara zhalim dan benci dengan membuangnya ke dasar sumur agar binasa, atau dipungut musafir yang lewat, Ialu men- IAturon tslomTentong Bergoul dengon Sesomo 113
jualnya dengan harga tidak seberapa karena akan dikira sebagai budak I tak berguna. Mereka mengatakan tentang Yusuf dan saudara kandung- I nya, setelah beberapa waktu kemudian, \"Jika ia mencuri, maka se- benamga telah melakukan pencurian pula seorang saudaranAa se- i I belumnya.\" (Yusuf: 77). I Ketika Yusuf $4\\ dijual kepada Raja Mesir dan menjadi penghuni : I Istana, permaisuri Raja berhasrat untuk berbuat mesum dengannya. Dengan demikian, ia beralih dari cobaan kedalaman sumur yang me- I nakutkan ke cobaan cinta yang tidak terpuji. Namun, ketika niat sang permaisuri terbongkar, justru Yusuf dituduh oleh sang permaisuri I dengan tuduhan palsu bahwa Yusuf-lah yang sebenarnya menginginkan i dan menggodanya, \"Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat bukti-bukti (keberaran Yusufl bahwa mereka tentu akan me' me4jarakanYusuf hingga suatu waktu.\" (Yusuf: 35). \"Karena itu tetap- lah ia dalam pe4iara beberapa tahun lamanya.\" (Yusuf: 42). Yusuf dituduh dengan tuduhan yang menjatuhkan kehormatannya, padahal ia adalah orang yang memelihara kehormatannya; ia dipenjara- kan sementara ia tidak bersalah; dan ia dijualbelikan padahal ia adalah manusia merdeka yang terhormat; putera orang merdeka yang ter- hormat dan cucu orang merdeka yang terhormat pula.12a setelah mengalami semua cobaan berat yang berturut-turut ini serta berbagai macam perlakuan zhalim yang ia alami, lalu Allah mem- berinya kedudukan di permukaan bumi ini dan memberinya kemuliaan di dunia dan akhirat, serta mengutamakannya dari seluruh orang yang menyakiti dan memperlakukannya dengan zhalim. Allah $6 berfirman, *Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir (ia berkuasa penuh); pergi ke mana s4ia ia kehendaki di bumi Mesir itu, Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa gang Kami kehendaki dan Kami tidak mengia-nyiakan pahala orang-orang aang berbuat baik. Dan sesungguhnga pahala di akhirat itu labih baik bagi orang-orang gang beriman dan selalu bertakwa.\" (Yusuf: 56-57)' Allah did luga berfirman mengenai Yusul \"Ytsuf me4iawab: 'Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia- Nya kepada kami.' SesungguhnAa orang gang bertakwa dan ber- 124 Diriwayatkan oleh at-Bukhari datam Shohihnya, hadits no. 3210, dari Abduttah bin Umar t.$, dari Nabi 3ffi, betiau bersabd a, \"sesungguhnya orang mulia putra orang mulia, putro orong mulia; Yusuf bin Ya'qub bin lshoq bin lbrahim alaihissalom.\" |114 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
sabar, maka sesungguhnga Allah tidak mengia-ngiakan pahala orang-orang Aang berbuat baik. Mereka berkata: 'Demi Allah, sesungguhnga Allah telah melebihkan kamu atas kami dan se- sungguhnga kami adalah orang-orang Aang bersalah.\"' (Yusuf: 90-91). (J |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 115
1. BAHAYA DENGKI Jika khamar ataupun perbuatan-perbuatan keji merupakan ke- burukan, maka dengki adalah induk perbuatan keji dan dosa besar, karena dengki adalah pendorong bagi semua keburukan dan jalan bagi setiap kejahatan dan kemungkaran. Betapa banyak dengki menjadi pe- nyebab perbuatan zhalim dan kejahatan, putus hubungan dan ke- durhakaan, pertumpahan darah dan penodaan kehormatan, p€- rampasan hak dan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain serta peng- abaian kewajiban. Maka, tidak mengherankan jika banyak orang yang diuji dari golongan yang baik dan beriman, terhormat dan berkeduduk- an, namun dikarenakan mempunyai penyakit dengki kemudian imannya menjadi tercemar dan struktur kedudukan sosiatnya hancur, bahkan pe- nyakit dengki itu telah membawanya melanggar aturan-aturan Allah serta menzhalimi orang lain sehingga dengan demikian ia mendapat kemurkaan-Nya. lni sangat nyata pada peristirra yang terjadi pada kedua anak Nabi Adam $$l yang mana karena digerakkan oleh perasaan dengki yang ada pada diri Sabil terhadap saudara kandungnya, Habil, dikisahkan dalam al-Qur'an, \"Maka hawa nafsu Qabil me4jadikannAa meng- anggap mudah membunuh saudaranga, lalu ia membunuhnya. Maka jadilah ia tergolong dari orang-orang gang merugi.\" (Al-Maidah: 30). Dengan demikian, ia terbawa oleh dengki pada pembinasaan diri sendiri dengan membunuh orang terdekatnya, yang paling patut disayanginya, dan yang patut dibela. la menjadi tokoh pelaku pembunuhan secara tidak benar. la megemban beban kejahatan kejam ini dan juga beban pelaku kejahatan ini hingga Hari Kiamat. Nabi 48 bersabda: \\q1S W3',y k,l';'.ir €( ;;,F irs nry J; #i ,P, *'* j'J;i't \"Tidaklah seseorang dibunuh secara zhalim, melatnkan atas arnk Adam pertama itu suatu bagian (tanggung jawab) dari darahnya, karena ia adalah orang pertama gang membuat sunnah (meng- adakan) p e mbunuhan. \" 1 25 125 Riwayat at-Bukhari hadits no. 3157, Muslim no. 1677. IAturon lslomTentong Bergaul dengon Sesomo I 19
Oleh sebab itu, sebagian ulama'26 mengatakan bahwa dengki adalah dosa pertama, yang dengannya Allah didurhakai di langit, dan dosa pertama yang dengannya Dia didurhakai di bumi. Adapun di langit adalah dengki lblis terhadap Adam &la\\, sedangkan di bumi adalah dengki Qabil terhadaP Habil' seperti itu pula apa yang dialami oleh saudara-saudara Yusuf $'gil\\ dengan Yusuf ,GE\\ dan dengan saudaranya, padahal mereka adalah ke- turunan para nabi, anak cucu orang-orang mulia, anak-anak orang mulia, putra orang mulia, Putra orang mulia, yaitu Nabi Yakub putra Nabi lshaq putra Nabi lbrahim 'alaihim afdhalu shalah wat taslim,lalu dan ke- mereka didorong dengki pada perkara-perkara yang munkar \"ffaitu) zhaliman-kezhaliman keji yang menghinakan. Firman Allah 1$8, ketika mereka berkata: 'sesungguhnya Yusuf dan saudara kandung- nya (Bingamin) lebih d,icintai oleh agah kita daripada kita sendiri, golongan (Aang kuat)' Sesungguhnya agah 'pkZitaa\".nalita adalah satu dalam kekeliruan gang ngata. Bunuhlah benar-benar berad\"a Yusuf atau buanglah ke suatu daerah gang tidak dikenal supaaa per- hatian agah katian tertumpah kepada kalian s4ia, dan sesudah itu jaditah katian orang-orang gang baik.' seseorang di antara mereka bkeerdkaaltaam: 'JsaunmguarnslauphakaaaliiaandbtpuunnughutYoulesuhfbmebeelarainpkaaonramngasmukuksaafnirl,ahjikiaa kalian mau melakukan.\"' (Yusuf: 8-10). Mereka pun melakukan itu, sehingga mereka durhaka terhadap Rabb mereka serta melanggar ketentuan aturan-Nya, durhaka terhadap ayah mereka, mencemari hidup mereka, menzhalimi saudara mereka, merancang dengan cermat dalam menyakitinya, memutus silaturahim- nya dan berbuat kerusakan dimuka bumi' Jika kezhaliman -sebagaimana yang telah dikemukakan- seburuk dan separah itu, maka dengki adalah penyebab dan faktor utamanya' Oleh sebab itu, Allah $S mengecam orang-orang yang dengki terhadap sesama dan menentang terhadap pemberian-Nya di antara para hamba- Nya, sehingga Dia berfirman: ,;$i{,r3G\"; @ 6, i6i'o;'i:iil \\',9 $Ai'i.5';\"\"J 't92, tuhjoh ol'tAoialis Juz I hat' 409 dan Tafsir ol' Qurthubi Juz V hat. 251. Il2O nturon lslomTentong Bergoul dengon Sesamo
\",iK{r5 eglt eg.LJr-I#r, 3{; \".r# o:,nol ii-;;r;U i!; t+i*.i3 ni6t:, \"Ataukah ada bagi mereka bagian dari ker4jaan (kekuasaan). Kendati pun ada, mereka tidak akan membertkan sedikit pun (k@jilcan) kepada marutsia. Ataulcah mereka dengki kepada marusia (Muhammad) lantaran karunia gang Allah berikan kepada mereka? Sesunggulnga lh.mi telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga lbrahim dan l{ami telah memberi- lcan kepadanga keryjaan Aang besar.\" (An-Nisa' :53-54) Kedua ayat ini ditampilkan dalam konteks pencelaan terhadap kaum Yahudi dan penjelasan tentang perbuatan-perbuatan buruk mereka, dan keburukan sifat-sifat mereka. Selain itu, kedua ayat inijuga menunjukkan bahwa dengki adalah sifat khas mereka sehingga orang yang memiliki sifat demikian berarti ia telah memiliki kemiripan sifat mereka yang demikian. Maka, ayat pertama dibuka dengan firman-Nya, \"Ataukah ada bagi mereka bagian dari ker4jaan (kekuasaan).\" Ini adalah bentuk pertanyaan inkari (kecaman dan penolakan) yang me- nunjukkan penafian. Yakni, mereka tidak memiliki bagian dari kerajaan (kekuasaan) melainkan milik Allah jualah hak penciptaan dan urusan. Milik Dia jualah hak memberi dan mengkaruniai, karena seandainya di tangan mereka adalah perbendaharaan-perbendaharaan langit dan bumi, niscaya mereka akan dikuasai oleh kekikiran dan tidak mau memberi, sedikit atau pun banyak. Oleh karena itu, Allah Tli berfirman, \"Kendati pun ada, merelca tidak alcan memberikan sedikit pun (keb4jikan) kepada marusia.\" Yakni karena demikian sedikit dan tidak bergunanya pemberian mereka itu. lni diungkapkan dengan mengguna- kan kata naqir dalam ayat tersebut, yang berarti secara harfiah adalah kulit permukaan biji, sebagaimana dikatakan oleh lbnu Abbas dan juga kebanyakan ulama.i2' lni, seperti halnya juga dengan yang terdapat pada firman Allah dB yang lain: i(3be{'-^ji-r# $yoj }Ag?6K;'# i S 127 Ta1si, lbnu Kotsir Juzl, hal. 514, od-htrr al-ltlontsur Juzll hat. 566. I l2lAturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
6;S;f^'fj \"Katakanlah:'l{alau seandainya kalian menguasai perbendahara- an-perbendaharaan rahmat Rabbku niscaga perbendaharaan itu kalian tahan karena takut membela4iakan. Dan, manusia itu adalah amat kikir.\"' (Al-lsraa' : 100) Yakni, karena takut akan habis apa yang ada di tangan kalian, padahal tidak terbayangkan akan habis, karena perbendaharaan Allah itu penuh, tidak berkurang dengan diberikan, melainkan hanya karena kekikiran kalianlah yang menghantui. Oleh sebab itu, sikap manusia menggenggam kekayaan tersebut dijelaskan dengan firman-Nya, \"Dan manusia itu adalah amat kikir.\" Kemudian Allah $6 juga berfirman: .ry;, u.frl #r;'Y {p,i(ti St\"Gj \"Ataukah mereka dengki kepada marutsia (Muhammad) lantaran karunia gang Allah berikan kepadanga?\" (An-Nisa': 54) Yang dimaksud adalah dengki mereka terhadap Nabi BE atas karunia nubuwwah dan ketinggian kedudukan yang diberikan oleh Allah $3i. Juga, dengki mereka terhadap umat Muhammad karena mereka dijadikan sebagai umat terbaik dan terbanyak; dan kepada mereka di- utus rasul terbaik dan termulia; diturunkan untuk mereka kitab terbaik dan termulia; dan menjadikan Muhammad ffi dari kalangan fuab, bukan dari kalangan Bani Israil sebagaimana yang mereka nantikan dan harap- kan.\"8 Dengan demikian, kedengkian mereka itu menghalangi mereka beriman dan mengikuti ajarannya, yang pada gilirannya membawa mereka pada sikap memperdayai dan memusuhi serta memerangi Islam beserta penganutnya. Sehingga dengan demikian, mereka menjadi orang-orang yang merugi. Dalam firman Allah S6, \"l-antaran karunia gang Allah berikan kepada mereka,\" (An-Nisa': 54), terdapat suatu penjelasan tegas me- ngenai hakikat dengki dan bahwasanya itu merupakan sikap tidak 128 At-Qurthubi mengatakan datam kitab tafsirnya Juz V hat. 251; Dari lbnu Abbas, Mujahid dan utama tainnya bahwa mereka dengki terhadap kenabian Muhammad beserta para sahabatnya karena mengimaninya. sedangkan Qatadah mengemukakan; orang-orang s.Yahudi dengki terhadap mlnusia Arab karena kenabian Muhammad 122 | aturon lslam Tentong Bergoul dengon Sesomo
menerima ketentuan Allah :k dan pemberian bagian di antara para hamba-Nya; berburuk sangka terhadap-Nya, menuduh-Nya tidak mem- punyai pengetahuan dan hikmah, karena mengutamakan pemberian kepada orang yang tidak berhak menerimanya, yang selayaknya adalah -yang menurut anggapan dan sangkaan orang dengki- tidak patut di- berikan kepadanya. Abdullah bin Mas'ud mengatakan, 'Uanganlah memusuhi nikmat- nikmat Allah.\" lalu ia ditanya, \"Siapakah orang yang memusuhi nikmat- nikmat Allah itu?\" Ia menjawab, \"Yaitu orang-orang yang dengki ter- hadap manusia atas karunia yang Allah berikan kepada mereka.\" Dalam sebagian kitab suci dikatakan bahwa Allah d6 berfirman, \"Orang pendengki adalah musuh nikmat-Ku, keceu)a, tidak lega dengan pemberian-Ku.\" Dalam suatu pesan yang mengandung makna yang sama, penyair Manshur al-Faqih mengemukakan: 'qi[afrRgfi sepatutnlrc aQy f;gufign Rgpd[a orang lang turt4[apfrg *k[u nen[eng|! \"Tafiuforfi eryfrgu terfia[ap siapa engforu 6era[a5 6uruQ Eng Egu 6erata6 6 unt frte rfra[ap A tta fr pata fii frnafi-fi,$ a fiifamana eng foru titafrsenang frgpafa-Ky atas fotrunia-ltr1a.' ^a lbnu Al-Qayyim mengemukakanl$, \"Dengki hakikatnya adalah se- jenis permusuhan terhadap Allah. Sebab, orang yang dengki tidak senang dengan nikmat-Nya yang diberikan kepada para hamba-Nya. Allah telah menginginkan karunia-Nya itu diberikan kepadanya sementara orang yang dengki menginginkan karunia itu hilang dari- padanya padahal Allah membenci yang demikian itu. Orang dengki tersebut menentang Allah dalam hal qadha dan qadar-Nya, suka dan tidak suka-Nya. Oleh sebab itu, iblis adalah musuh-Nya yang sebenar- nya, karena dosanya berasal dari kesombongan dan kedengkian.\" Allah iffi melarang dengki dengan firman-Nya: iF'#9 i *i. )ClV .*xot J:r, C, 1'# 75 12e Talsir al-Qurthubi Juz V hat. 251. 130 Dalam ol-Fawoid hat. 158. |Aturon lslom Tentong Bergau! dengan Sesoma 123
I .^\\-5ur';itla;';6f t}{r;r\\3)1TPzt k(am\"KDapeaanarrneekAlnAcaaaall)alnuiahbsgnaaXihmagaeniekgpoaraiernanakalandahagsnueblsabebakraaahig-gnalitagakakpainiank-ara'aadnDligaawaannabnna'apigtmtaaaiados(nahpsouadennpabl)araaipahgAadiaadkannaegb.pgadaaagipkdniaaaagrnuAAlndaalilainaangrh'.i seAaiian-dari karunia-Nga\"' (An-Nisa' : 32) dannyaagri.aAinMrn-igaedannnagg-aenannndagheiainalnagynkaygitannytylgJrasndegnibliaXtur\"tant\",nuJgItbadndaua@rliaAomlb-rhbaaaansysgaatmdlateeiannrls-gameegbmaaudrut zpkamaidnkadualamanhh),'kbjieakYpahaawimdtauau'Anbdlcleiarurih--l fnbbfyiaemahr.eiwkSlaaaernbjaaanknlgiagksnareuynsanlae,iahoh-reasNnenydsgaJem..on\"er'yanuSngegiadinmamgneaegnnmkgkaaoannhngohAanandrkkhtaea-oDpnarhadhanaahgrAhltaaalliaknshdamauandgekaanerrgaleDunmaiyauragk'maateik-dmaan-k pula istrinya, tidak pula pelayannya, dan tidak pula hewan kendaraannya Lmelainkan hendaknya meman5atkan doa, \"Ya Allah, karuniakanlah hamba sePerti dia!\"'32 adalah berangan-angan akan hilangnya nikmat Jadi, yang dilarang Adapun jika ia berangan-angan memperoleh sendirf orang lain itu nhiiklamng-antysaepneikrmtinaikt mtearstyeaUnugidmipaekraolienhilaohraynagnlagindtiasnepbaubt edreannggaanni-rai ntegrapnuji (al-ghibtha/'r)daninimerupakansatujenispersaingandalamkebaikan dan-hasrat untuk memperolehnya' I 33 asCudonannDltaoaihhtaunnlbyltaaeah,rraajdinkbagaenarsnahe-nuaokgrriaJagmtantgn--Napnyplag'a\"a-dypnaayunasganenbsgeudbrailelatarukaruanyngpaagannddg-aaalnbamgemaarntakehynblauteatkrtunebcgriasaphentabmaduneet-njnNugjgayaadan'i lllaaakkkiii-..llaIankkiil,iaadhgasanerbibaaedbgaittupuraustneiknteuyrtaubseanryypaaetyireaarnnsglgbtsueetrkpdaeaitrntdilieannkilgailahankyiak,menkgehmwasaeanrniismkisbaeuulpmkeanlratikiir-i juga. tir lbnu KatsirJuz I hat' 479' 132 Talsir ot-Qurthubi Juz v hat' 163' 133 tbid Juzl hat. 161; Tofsir tbnu Katsir Juz I hat' 479 |124 eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
Ibnu Jarir mengemukakanrs bahwa ayat ini turun berkenaan dengan para wanita yang mengangankan rumah kaum lakilaki dan memperoleh harta mereka, lalu Atlah melarang angan-angan yang salah seperti ini dan Allah memerintahkan agar memohon karunia kepada Allah d*j. Sebab, angan-angan tersebut mewarisi pelakunya dengki dan pelanggaran terhadap orang lain dengan cara yang tidak benar. Kemudian diwayatkan dari Atha' bahwa ada orang mengatakan, \"Aku ingin sekiranya aku memiliki harta si Fulan.\" Dan, orang PeremPuan mengatakan, \"Andaikan saja kami laki-laki sehingga dapat berperang dan memperoleh Prestasi seperti prestasi kaum laki-laki!\"r3s Kemudian bahwa Allah $B membimbing pada sesuatu yang lebih bermaslahat bagi mereka dan pada sesuatu yang layak bagi mereka dalam ihwal seperti ini, lalu berfirman, \"Dan, mohonlah kepada Allah sebagian dari learunia-Nya.' (An-Nisa': 32I Jadi, inilah yang Dia syariatkan untuk orang Muslim bilamana melihat suatu nikmat pada orang lain, agar memohon kepada Rabbnya yang telah memberi karunia kepadanya agar juga memberi kepada dirinya sePerti atau yang lebih baik daripada karunia tersebut. Sebab, Dia jualah Yang Maha Pemberi dan Maha Pemumh, Yang tidak bosan memberi, tidak jenuh terhadap banyaknya Permohonan, bahkan Dia senang dengan per- mohonan para hamba-Nya dan murka terhadap mereka jika mereka tidak memohon kepada-Nya. Semakin banyak permohonan yang di- panjatkan orang beriman kepada-Nya, maka Dia semakin mencintanya dan lebih dekat kepadanya, sebagaimana dalam firman-Nya: 4AZ**'ar€' fi;ygoirtt'3iit'i,;'z;;;.a;\"\" ,4*;i OOggC,g 6 2t1s <ir46 )IJ 5'b;-;ireo,ihE;yikr$ 'Y Tofsir lbnu Jarir Juz V hat. 46-47 13s Dari lbnu Najih, dari Mujahid, dari Umm Satamah menuturkan; Kaum taki-taki berperang sedangkan kaum perempuan tidak, dan kami memperoleh harta waris hanya setengahnya? Maka, turuntah ayat, \"Jangonlah kalian berangan-ongon podo apo yong dikoruniokon oleh Allah kepodo sebogion kolian otos sebogion yong lain.\" (An-Nisa': 32). Mujahid me- ngatakan, \"Attah menurunkan ayat berkenaan dengan masatah Ummu Saiamah tersebut, \"sesungguhnya orang-orang Mustim taki-taki dan perempuan.\" Ummu Salamah adatah getombang perempuan pertama yang datang hijrah ke A{adinah. Diriwayatkan oteh at- Tirmidzi no. 3022, Ahmad no. 76779, al-Hakim no. 3195, at-Baihaqi dalam as-$unon ol- Kubro no.17584. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini mursat. Diriwayatkan puta oleh sebagian ahti hadits dari lbnu Abu Najih dan Mujahid dengan jalur mursal bahwa Ummu Salamah mengatakan begini dan begitu. |Aturon lslomfentong Bergoul dengon Sesomo 125
\"Apabila para hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku' maka I sesungguhnga Aku dekat. ,\\ku mengabulkan doa orang gang memi4latkan doa bilamana ia mema4iatkan doa kepada-Ku' Malea, hendaktah merelca memenuhi segala perintah'Ku dan hendaklah merelca beriman kepada-Ku agar mereka selalu dalam kebenaran \" (Al-Baqarah: 186) Alah dE juga berfirman: <r/:\"&'J;ILri \"Dan Rabbmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku nbcaga akan Aku Sesungguhnga orang-orang Aang me- 'pneyrokmenbaonnkgaknandodairlieadliaarni. mengembah-Ku akan masuk neraka datam keadaan hira dina.\" (Ghafir: 60) Di antara hal yang menunjukkan ketercelaan iri adalah perintah Allah agar memohon perlindungan Allah dari kejahatan orang Pen- dengki Lilu*unu ia iri ian dengki, sebagaimana terdapat dalam surah al-Fataq.SeandainyabukankarenakejahatanaPayangdilakukanoleh opreartningapuenngdaenngkkeip, andisac-aNyyaa.AlKlaehmtuiddaiaknmAelmlaehrinjutaghakamneangyaerrtmakeamnohpeorn- kejahatan pendengki dengan permohonan mohonan perlindungan dari tukang sihir dengan firman-Nya,,,Dan dari perlindungan dari xeprratan kejahatan puru *uiita tukang sihir gang menghembus pada buhul' finut dan dari keiahatan orang gang dengki bilamana ia mendengki\"' (Al-Falaq:4-5). Antarasihirdandengkiterdapathubunganeratdimanakeduanya adalah termasuk dosa besar dan perusak yang paling parah. Keduanya juga merupakan wangsit setan, perbuatan, dan pengelabuhannya' kJauunyu membawa Uatraya dan mendatangkan derita besar. Dengki meniadi penyebab utama bagi ketagihan untuk melakukan sihir. Ke- empataspekinimenggabungkanantarasihirdandengki.olehkarena- nya,Allahmemerintahkanagarmemohonperlindungandarikejahatan tuxang sihir dan pendengki secara khusus setelah perintah-Nya agat rn\"rnohon perlindungan dari kejahatan makhluk pada umumnya' |126 eturon lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo
Ibnu Al-Qayyim mengemukakan'36 bahwa penyertaan antara kejahatan orang yang dengki dengan tukang sihir dalam ayat ini dikarenakan permohonan perlindungan dari kejahatan keduanya men- cakup setiap kejahatan yang datang dari setan dari golongan manusia maupun jin. Sebab, dengki adalah perbuatan setan dari golongan manusia dan juga jin. Begitu pula sihir adalah perbuatan keduanya. Banyak dijumpai dalam al-Qur'an penggabungan antara sihir dan dengki untuk konteks yang sama. Oleh sebab itu, orang Yahudi adalah manusia paling ahli dalam melakukan sihir dan mereka adalah manusia paling dengki. Dikarenakan demikian buruk kejahatan mereka, maka di kalangan mereka itu terdapat sihir dan dengki yang tidak dijumpai di kalangan lain. Allah melukiskan sifat-sifat mereka itu dalam kitab-Nya sedemikian rupa. Setan menyertai tukang sihir dan pendengki, mengajak bicara dan menemani mereka. Akan tetapi, orang yang dengki dibantu oleh setan- setan tanpa ada suatu panggilan darinya kepada setan karena orang yang dengki mirip dengan iblis. Ia sejatinya adalah salah satu dari peng- ikutnya, karena ia mencari apa yang disukai oleh setan berupa kerusak- an manusia dan hilangnya nikmat Allah dari mereka. Seperti halnya Iblis ,$ldengki terhadap Adam karena kemuliaan dan keutamaannya, iblis menolak bersujud kepadanya karena dengki. Jadi orang yang dengki adalah bagian dari pasukan iblis. Sedangkan tukang sihir, ia meminta bantuan kepada setan dan bahkan barangkali menyembahnya selain Allah dE hingga keinginannya terpenuhi. Atau, boleh jadi ia bersujud kepada setan. Dalam kitab-kitab sihir dan misteri terselubung banyak dijumpai kenyataan luar biasa. Oleh karenanya, ketika tukang sihir itu semakin lebih kufur, lebih jahat, dan lebih memusuhi Allah dan rasul- Nya serta orang-orang beriman, sihir dari tukang sihir tersebut akan semakin kuat dan lebih tembus. Yang dituju oleh tukang sihir dan orang yang dengki adalah sama, yaitu kejahatan. Akan tetapi, orang yang dengki itu adalah dengan tabiatnya, jiwanya, dan kebenciannya terhadap orang yang didengki, dan ditemani oleh setan, dibantunya, dan kedengkiannya dihiasi oleh setan tersebut, sehingga ia telah dikelabui dengan kedengkiannya untuk melakukan kejahatan. Sedangkan tukang sihir, dia melakukan kejahatan 136 tudd i' ol-Fowa'id Juz ll hat. 233-235, juga tihat kata-kata lbnu Taimiyah mengenai hat ini dalam filojmu' ol-Fotwto Juz XVll hat 507. |Aturon lslom lentong Bergoul dengon Sesomo 127
dengan ilmunya, usahanya, kesyirikannya, dan meminta bantuan pada setan. Terdapat banyak ayat yang memperingatkan tentang bahaya dengki. Adapun dalam hadits, maka di antaranya ialah riwayat Anas bin *Malik q*!i,, ia menuturkan bahwa Rasulullah bersabda: '1, ,titVLiilt tv GiS ,tr'1.t;u'it ttk6'l t tt*r;:'l rq e;Jc i'; iLtl';rt 11 &.,V ,,Janganlah kalian saling membenci, saling dengki\"d.un iulrng berpaling, melainkan jadilah kalian hamba-hamba Allah gang bersaudara. Tid.aklah halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranga lebih dari tiga hari.\"t37 Dengan demikian, Rasulullah ffi melarang segala perbuatan yang menyakitkan Muslim dan perbuatan yang memutus tali kasih sayangnya yang di antaranya adalah dengki yang membawa pada sikap saling membenci dan saling berpaling, pemutusan hubungan dan saling men- diamkan, kezhaliman, dan permusuhan. Beliau juga memberitahukan bahwa penyakit ini, yang telah menimPa umat ini, adalah penyakit umat- umat terdahulu. Beliau memPeringatkan agar menjauh dari pengaruh- nya terhadaP agama serta pengeruhan terhadap kejernihan persaudara- an antara sesama Muslim seraya bersabda: #)z 9z o ,r9 ,:,t;;jt, ,\"uittrt ,gi| r\"'.i' lr, gSL +:' ,# ;.lS ';kt ,i .a;J-t4t \";r ,:$t, 3g i;1 \",*/. # 5,{t .r}.ti ,r thi ns t;4i *'At Ubi f, #io 9/o. ,rs.j,-J f I t rttl t'd.6 | r,L,r€, ,,Penyakit umat-umat terdahulu meraaap kepada kalian: dengki. dan kebencian, itulah aang mencukur bersih. Aku tidak mengata' kan mencukur bersih rambut melainkan mencukur bersih agama. Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nau, kalian 137 Diriwayatkan oteh at-Bukhari hadits no. 5718 dan Mustim hadits no. 2559. 128 | eturon lslomTentang Bergoul dengon Sesamo
sungguh tidak masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman hingga saling mencintai. ,\\pakah kalian mau aku beritahulcan sesuatu yang apabila kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Tebarlah salam di antara kalian.\"138 Tidak ada yang lebih tepat daripada ungkapan tersebut mengenai penjelasan tentang pengaruh dengki dan kebencian terhadap agama seseorang dan imannya. Yaitu bahwa itu mencukur bersih agama seperti pisau cukur mencukur bersih rambut; melemahkan iman, menggugurkan amal-amal shalih dan merusak pahala kebaikan- kebaikan. Benar-benar telah merugi orang-orang yang menumpuk pahala hingga seperti gunung dari amal shalat, puasa, tilawah, dzikir, dan mengajak pada kebaikan, kemudian dihilangkan dengan dengki dan iri, tipu daya dan makar. Yang demikian itu tidak lain adalah kehinaan dan minimnya taufik serta tipu daya setan. Selain itu, penyakit hati ini juga bertentangan dengan kesempurna- an iman yang menjadi penyebab masuk ke dalam surga dan menjadi kuncinya. Oleh sebab itu, Rasulullah E bersabda, \"Kalian sungguh tidak masuk surga hingga beriman dan kalian tidak bertman hingga saling mencintai ....\" Dikarenakan dengki dan iri menyebabkan berkurangnya iman dan hilangnya agama serta hilangnya pahala kebaikan, maka selayaknya ini menjadi pencegah utama bagi orang beriman yang diberi taufik agar tidak tergelincir ke dalamnya dan terseret oleh ajakan setan. Oleh #karenanya, Rasulullah bersabda: tiht s-it3 i*,)h, iti,i \"Manusia tetap dalam kebaikan s@i mereka tidak saling men- dengki.\"l$ 0 t38 Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi hadits no. 2510, Ahmad hadits no. 1412, at-Baihaqi datam os-Sunon ol-Kubra hadits no. 20854, Abu Ya'la hadits no. 669, ath-Thayatisi hadits no. 193.A[-Mundziri mengatakan dalam ot-Torghib waot-Tarhib Juz lll hat. 285 hadits ini di- riwayatkan oleh at-Bazzar dengan isnod jorlyid dan dinlai shohih oteh as-Suyuthi datam ot- Jami' osh-Shaghir hat. 4170. r3e Diriwayatkan oleh ath-Thabrani at-tAu'jam at-Kobir hadits no. 8157. At-Mundziri mengata- kan datam ot-Torghib wo ot-Torhib Juz lll hat. 347 bahwa para perawi hadits ini tsigat. |Aturon lslom Tentang Bergou! dengon Sesomo 129
T I 2. KEUTAMAAN KESUCI,AN HATI Di antara hal yang menunjukkan kecaman dan kemurkaan terhadap dengki dan keharusan menjauhi dan menghindarkan diri darinya adalah bahwa Allah tki memuji orang yang mempunyai sifat kebalikan dari itu, yaitu kesucian dada dan suci dari kedengkian dan tipu daya; memberi bimbingan kepada sesama Muslim; senang dengan karunia yang ada pada mereka; menghindarkan segala sesuatu yang menyakitkan dan menyusahkan mereka; senang dengan segala sesuatu yang me- nyenangkan mereka; sedih dengan segala sesuatu yang membuat mereka sedih. Ia mengidamkan sesuatu untuk mereka seperti yang ia sendiri idamkan. Ia tidak menyukai sesuatu untuk mereka seperti yang ia sendiri tidak menyukainya. Ia memperlakukan mereka seperti perlakuan yang ingin ia peroleh dari mereka terhadapnya. Telah banyak dikemukakan nash yang menunjukkan demikian'1{ Tentang makna ini, terdapat di antaranya dalam firman Allah $d: Oi,r3i-$ Alt;tl g'r:; \"*,t iT;1ii' ;lai dE'\".513 iLEn-^t rul,$; b -:A {F 6.#-ij t}JVrac €tuit 6;r)5i'$4iu 4=fi & 1i;s ,,Dan orang-orang aang menempati kota Madinah dan telah ber- iman (Arshar) sebelum kedatangan mereka ftaum Muh4iirin), mereka mencintai orang gang berh[irah kepada mereka, dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-aPayangdibekankepadamereka(kaumMuh4jirin)dan mereka lebih mengutamakan orang-orang Mul4irin (itu) daripada mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa gang mereka berikan itu). Dan, siaPa yang dipelihara dari kekikiran diringa, malca itulah orang-orang gang beruntung.\" (Al-Hasyr: 9) '4 Pada pasal dua. 130 | nturon lslomTentong Bergoul dengon sesomo
Mereka tidak menaruh keinginan, yakni mereka tidak menaruh dengki terhadap saudara-saudara mereka kaum Muhajirinial atas ke- muliaan mereka karena mendului menyambut Islam dan berjihad fi sabilillah, sabar menahan penderitaan di jalan Allah, dan atas ke- muliaan, karena Rasul datang dari kalangan mereka dan dari negeri mereka, Makkah. Allah juga memuji kekasih-Nya, Ibrahim .{*}1, atas kesucian hatinya dengan firman-nya: # *|ij *ir;;t @ ;1;J -eg4u OV \"Dan sesungguhnga lbrahim benar-benar termasuk golongannAa. lngatlah ketika ia datang kepada Rabbnga dengan hati yang suci. \" (Ash-Shaaffaat: 83-84) Allah $H menjelaskan bahwa kesucian hati dari dengki dan penyakit- penyakit hati lainnya adalah penyebab keselamatan dan keberuntungan pada Hari Kiamat, seraya berfirman: @ *'*;ii,i ;J t@ -6; ii 3c'*..t ;1 'Yaitu pada hari harta dan anak arak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang Aang datang menghadap Attah dengan hati yang bersih. \" (Asy-Syu'araa' : 88-89) Hati yang suci adalah yang bersih dari semua penyakit hati berupa kemusyrikan, keraguan, kerancuan keyahnan, ketergelinciran dari iman yang shahih, nifaq, dengki, ujub, kesombongan, keinginan-keinginan yang merusak, dan lain sebagainya. Ibnu Al-Qayyim mengemukakan bahwa hati yang suci adalah yang bersih dari kemusyrikan, kekikiran, dengki, iri, egoisme, kesombongan, cinta pesona dunia dan kepemimpinan, bersih dari segala sesuatu yang merusak yang menjauhkan diri dari Allah, bersih dari segala syubhat yang bertentangan dengan ajaran-Nya, dari segala hawa-nafsu yang bertentangan dengan perintah-Nya, bersih dari setiap keinginan yang memenuhi obsesinya, bersih dari segala sesuatu yang memutus dirinya dari Allah. Hati yang suci ini berada di surga dunia, di surga di alam Barzakh, dan di surga dialam tempat kembali di akhirat. 141 Lihat Tofsir oth-Thabori Juz )fiVlll hat. 42 dan Tofsir ibnu Katsir Juzlv hat. 338. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 131
r\"o*igdrbhdnpiweeaayanraadrdsigyNaaaskkapemaiahtkatabuaeaanrdmilni}aaLRbthlcdAEaeaaabhrnsmliirekasuisnunehlAauvtanlnnlaulrjyaaehdamsh-lh,asubu&asRni,tn8kuacda,suMeaunllnaln,alebJgallslluiaalakkaenhkhmb.tw.ia*emenf,aalfngiehLiaktgnleameuiaerrssakenbwyuanteeaactggarnniiasraa,ggta\"amn\"bmKkthkeadaaearslanmonyti;himgdki'aassamppnatereaaetlikaarkh-nnkhareekaadrcts3htaeiauenstnsoradgeakrndeadenagmnmagrasgniiankuujgairnnlaagknddcnikarguuaii'JngldlnaaDyuugdkaitk-i-ii'' l;a;glu;o,-rRan;rgutetrrusuerb,uftfmi umnecnuglasteaplaenrtilhaaglinkyaatap-akadtaakiatuli,plearlutaomraan.Pgatedrashebaurit mbaaaalgkaunausngrakcbniiuateslrdessdareuaanpmyppaeapertbartgeimhhir,XaetAianldnbigaaydakuakmleplaapaakhatdiadbaknaienknmhayAialdeim,yuna1rpe\\nammlongeu'npnibnygeeayirkrattrdae.ransmtigreliakeladal.aKmrekekaidatietituktni'ggadlaaaRenlnuahgasaaiyaurnail'hummkalleaupank'ahscklafuaafldrihui engkauberkenanmemberikutempatmenginap?!'Lelakitersebutmen. jawab, 'Baik, dengan senang hati\" AbdullahbinAmrpunlalumenginapbersamalelakiAnsharitudi rituumbaanhgnuynasuenltaumk santilgUatmmaalalamm..TAekrannyatetata,piai,tibdialakmmaenalihtaertjlaeglaakdiAanristihduarr- nya,ia-berbalikdiataskasuruntukmelakukandzikirkepadaAllahdan mmhdaaaennlmaymAabbnmadyceuaanlltagbidahaatacbkkainataannAmtsmpaeakrskbunaiiyrstahutiriminysagemnwggeaar'wbenamaaikkme'thuuKkfnaeatnyjiakaaarntmgitbiagiaalan.Mydmaee'ansmglakamairpkdauteanirlaaiibhlebalebdaerkakrialhaittlauu' .WahaiAbdullah(hambaAllah),akusebenarnyatidakpernahmarahdan tsdideeanogkraapnr ugRlaalesilnauklguiilnlaahhmli*esnujabrgeurahs.a'Tdbdearruni y,a'asyta\"akhkueurn!ugAnkgkaaumnlahutenotcaruaplni'dgaiykhauandgpaemprnauannhckumal leiiatnun-, sruammaphamituigsaukpaalyi.aolaekhusdeabpaabt imtue,sliheabtesneanrdniyriaaaPkauyinangginemnegknaguinlaakpudkian llbecdaaunaeklurgunlaiakkkgnaakkgkuniuautaseattakaurmh-aksksaanaxidlkm-tuaaaarpenmuRnn,iatiigauuaiiiss'.pkmutuNuimlrutaapilenmml.arwnuhuyana.d'9Anid8Jkgaeaantmddentiaibirt,ksereiaaeatraibnpkkpu,aai tinuds,?aema!k'kblaeuelMmapntaiuaddmsdranaliireykmikasnmiuenjaresatwedlihidohaaaarnasbakit'nateiag'dHndy\"agaaakKnknpegpayemuauralaamudysdaaaaeinaad-dgnnai |132 eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesoma
Abdullah bin Amr berkata menimpali, 'ltulah kiranya yang telah engkau capai dan itulah yang aku tidak mamPu!'\"taz Juga, dari Anas bin Malik &, ia menuturkan, \"Rasulullah 5[ ber- sabda.kepadaku: # -'tiQ. .-do7 ,*SdI i;IL.,'U.U ;th ; lj i,3t?L.loi dt u 4,i'r U:J iv ,Y\"C *tC.qb?*f i3i#i 'Wahaianakku,jikaengkaukuasa,diusaktupagidansore'ber' ada dalam keadaan hatimu tidak ada sedikit pun kecurangan ter- hadap siapa pun, maka lakukanlah.' Kemudian beliau bersabda kepadaku,wahaianakku,gangdemikianituadalahsunnahku. Barangsiapamenghidupkansunrtahkumakaiatelahmen- cintaiku dan Barang siapa mencintaiku maka ia bersamaku di surga.\"' Dalam hadits ini terdapat sebuah kisah panjang''o' 1a2 Diriwayatkan oteh Ahmad hadits no. 12720, an-Nasa'i datam as-Sunan ol-Kubro hadits no' 10699 dan datam 'Amol al-Yaum wa ol'Loilah no. 863, lbnu 'Abdut Barr datam at'Tamhid JhjsdUTVuisuaeiigominndrnzauraiagVhtApdskdilUatbshs;ii.uAnjhqaaJldauiaatudh.tsztn.iijahikhlun2d.laagldallhana,Hetlihaabhnamhhrangdidtieauii.aSeininsKaynJagag4,ia;asanh,a8yttdanisnaktymijr<ebruatsmhcalig.nynuiaageDiaUhMranattaadithtgahaahisrwtamkiioyihwkaataia'.ansriohkikyhlwlhaa-aaboBndatantkmyuiyrthdaasikaweh,ahntnoiaanlStyaioreineuihmlrj.ebwuwsauhtegdaloatbbaiikdtAfnusaMsdubntbiuiriurntinasinewhltiYyir-maadMNadadyaiJ'aursatipatiusnewtsakhdrzaadttrztla,enVyaisranynieohattobnkaadanluae'anttgNt.-hniga3Baomnm3aaosmzatglok-ezanoBba'haisat'ata'ruaTiPAhihkdaoaanahwerryrqmgajna-uaihrgaigpadisadkbeaiannuerrdaolpwi,medwedSanayariagnalatoatayawinmmtnang'i rd,A,u\"\"etrtmrna-rgh\"aiat,hn\"hnrnr*iyryna-nagr.gld(iaaetSenbetdgilttatiaaainmpnAsmaknhnaseaanlntialagrttewitsdrejiauatrhsagieakabbat,e<untittaa,u).s..bAsAreaakkrkhuutauadarssibtebtineibdharea,nisn,tbiegaieaabsrnautbaadakmhunbeaagirntu,abgnesab,tdmeataarsatlnatusiahnubyktriaaetuhrtdwdida,euunndbrghubdaukeianarktntmaaehysmaanmtuanydigdakiadepmnpeaeankplmjaaeakrtunguigii dt,aaoasmknyhabrihiurohokauatkdinhphiiiroguasattaainnydoaaoahna,g*wapdoeennqdgdiunaenonkyo-om'opodeenrnnaiogadbu.eackAia,.nllplao;mon'hAaeulalmmara.amhnAoujlmalaitmnakhnaauanmdonmoaottoisank'moaalfusinekfiootdioamdpmudinnouyaoaolraaakhkhhaaaamasiromtsnkaeounhtelaliwlohaaihmwfiinal a' udzu biko minasysyorri kullihi!\" (at-Hadits)' 1a3 Diriwayatkan oteh at-Tirmidzi hadits no. 2578, ath-Thabrani datam al-filu'jom ol'Aumth no. 5991. at-Tirmidz mengatakan derajat hadits ini hosan' IAturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 133
Sunnah shahih menunjukkan bahwa orang yang bersih hatinya dari kecurangan, dengki dan iri disertai istiqamah pada iman dan talova, maka orang tersebut adalah yang paling mulia dan terhormat di sisi Allah. Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Amr,$i,, ia menutur- kan: -i,ljr tF i? ,iv epi f$t :5i ,!t i-;: \\:,p, r:r,arr (r56,:;;irlr Srb $tt.qt;irr q:* 'r-G'i'r ,y'{'r d.',iS *frli At et ,i:iG Rasulullahfi ditanga,'Siu)uXun marutsiapaling afdhal?' Beliau flE me4jawab, \"setiap orang gang bersih hatinga, benar tutur katanga.\" Mereka (para sahabat) bertanga, \"Orang gang benar tutur katanya kami ketahui, lalu gang bagaimanakah orang gang bersih hatinga itu?\" Beliau me4jawab, \"la adalah orang gang bertakwa, gang suci dari noda, tidak ada dosa padanga, tidak ada kezhaliman, tidak ada kecurangan dan tidak ada dengki.*aa 14 Diriwayatkan oteh lbnu lAajah hadits no.4216, dinitai shahih isnadnya oleh al-Mundziri dalam at-Iarghib wo at-Torhib juz lll hat. 349. dinitai shahih pula oteh at-Albani dalam Sitsiloh al-Ahodits no. 948 dan dalam Shohih al-Jomi' osh'Shaghir no. 3286. 134 | nturon tslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
3. JENIS-JENIS DENGKI (HASAD) Hasad ada dua macam, yaitu hasad hakiki dan majazi. Hasad hakiki adalah mengidamkan hilangnya kebaikan dari orang lain.las Ini adalah hasad yang tercela, yang diharamkan dengan ijma' umat dan dengan nash-nash dari al-Kitab dan as-Sunnah. Sedangkan hasad majazi adalah yang disebut dengan ghibthah. Yaitu, mengidamkan nikmat seperti yang dimiliki oleh orang lain tanpa menginginkan kesirnaannya dari dirinya. Hukumnya beragam sesuai dengan perbedaan kaitannya. Jika yang diidamkannya adalah suatu kedurhakaan, maka hukumnya menjadi haram. Jika itu adalah suatu urusn dunia yang mubah, maka itu hukumnya menjadi mubah. Jika itu adalah suatu ketaatan, maka hukumnya menjadi mustahab dan terpuji, karena yang demikian me- nunjukkan ketinggian kepedulian dan hasrat pelakunya pada kebaikan- kebaikan serta persaingan sehat dalam amal-amalshalih: i'r*)5(;($et>Alt \"Dan untuk yang demikian itu, hendaknga orang berlomba- lomba.\" (Al-Muthaffi fin: 26) Mengenai hal ini terdapat riwayat yang di antaranya adalah sabda Nabi*: ,!Lr e,;f,JA J;1;fr.iu'ar ig,ys,#t Ail'r.c'i VkS U d-'rt'^;+r'ar i6i,ySi \"Tidak ada hasad kecuali dalam dtn hal; seseorang yang diberi oleh Allah harta lalu ia dikuasakan pada kebinasaan hartanya itu dalam keberaran; dan seseorang Aang diberi hikmah oleh Allah lalu ia memutuskan dengan hikmah itu dan meng4iarlcannga.\" Dalam satu riwayat lain dikatakan: 145 Lihat Syorh on-Nowowi 'alo Shohih ttluslim Juz Vl haL. 97; Tofsir al-Qurthubi Jrz ll hal. 71 ; ol-lstiqomoh Juz ll hat. 245 dan ot-Torghib wa ot-Torhb Juz I hat. 81 5. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 135
f Slst;rI ,;A * ;;tiitli,r i6i kr,#t ,i.iL.'t*'i )61 ;t1, $t ;(f4 * it?r i6i k:i, rrltt ;6 t \"Tidak ada hasad kecuali dalam dua hal: seseorang gang diberi oleh Allah (pemahaman) al-Qur'an, lalu ia mengamalkannga kapan pun di siang hari dan kapan pun di malam hari; dan se- seorang yang dibeii harta, lalu ia merafkahkannga kapan pun di siang hari dan kapan pun di malam hari\"'|$ Ibnu Hajar mengatakanllT, \"Hasad yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah gnibthan. Hasad dalam konteks ini disebut ghibthah secara majazi (kiasan). Yaitu, mengidamkan memiliki sesuatu seperti yangdimilikioranglaintanpahilangdarinya.Sedangkanminatpada yun! ae-ikian disebut munafasah (berlomba atau bersaing dalam ke- taiXan). Jika itu adalah dalam hal ketaatan, maka itu terpuji yang di antaranya adalah, 'Jr1t:ji ;W 'hendaknya bersaing orang-orang yung i\"oaing.'(ru-mutnamfin: 26)' Namun, jika dalam hal maksiat LuXu itu menjadi tercela, yang di antaranya dikatakan dalam hadits, t${iij,,Dan-janganlah bersaing.\"'* Jika itu dalam hal-hal yang jab 6oleh), maka hukumnya menjadi boleh. Jadi, seolah beliau bersabda dalam hadits tersebut, 'Tidak ada ghibthah Aang lebih agung atau lebih afdhal d.aripada ghibthah dalam dua hal tersbut\" sisi batasan tersebut bahwa ketaatan-ketaatan, adalah bersifat badaniah mauPun harta kekayaan, atau apaPun yang muncul dari 16 Diriwayatkan oteh at'Bukhari no. 3 dan Mustim no' 815' 'l0a7s Datam Fath al'Bari Juz I hat. 167. diriwayatkan oleh Mustim datam kitab shahihnya' no' yaitu penggatan dari hadits yang '#2563, dari-Abu Hurairah bahwa Rasutultah ffi bersabda: .-* r* i, pi 3 6kG i r t 15u i n $r r +-+r Q tsl g:t Lt; t $e; \\#q-)1itsv t3t G ;'t b';.l:;f'i ) ,,plmJaoiehiurmghmbkeeaanmnuclaroit,hota,ja-kmjnaogonlioogtonnoion,dntaiolohrinitiigapinarlaingoslnoamhnigeeoknmaegbiuboepuilanirnuigogkn,,(giusaiennibteguaatbkonilpmnor*haeasnsangoneglitiaknoadhgiutbmai uhrerounh-hkdaoesomin.odbgaaokl-roiha,h.oniamgpnebglraaakinonA)tlo,allaahjahnnsyygoaoolinnnnggg' bersudara.\" datam Shahih al-Bukhori dan Shahih ttluslim dari Anbs bfn Matik 4|5' Hadits ini terdapat Takhrij hadits ini tetah terdapat datam hadits terdahulu' |136 nturon lslom Tentong Bergaul dengon Sesomo
keduanya. Beliau menunjuk pada hal-halyang bersifat badaniah dengan diberi hikmah dan memutus dengannya serta mengajarkannya. Sedang- kan lafazh hadits Ibnu umar, 'seseorang gang diberi oleh Allah (pe- mahaman) al-Qur'an lalu ia mengamalkannga kapan pun di siang hari dan kapan pun di malam hari.' Yang dimaksud dengan meng- amalkannya adalah menjalankannya secara mutlak, lebih umum dari- pada sekedar membacanya dalam shalat atau di luar shalat; daripada sekedar mengajarkannya, memutuskan hukum dan memberi fatwa dengan kandungannya. Jadi, tidak terdapat kontradiksi antara kedua lafazh hadits tersebut.\" Al-Mundziri mengemukakanrae, \"Yang dimaksud dan dikatakan hasad adalah mengidamkan hilangnya nikmat dari orang yang menjadi obyek hasad. Hasad yang demikian hukumnya haram menurut ke- sepakatan para ulama. sedangkan jika yang dimaksud dan yang disebut dengan hasad adalah ghtbthah, maka itu adalah seseorang mengidam- kan keadaan sepeerti keadaan yang dimiliki oleh orang lain yang men- jadi obyek ghibthah, tanpa mengidamkan hilangnya keadaan tersebut dari orang lain. lnilah yang dimaksud dalam hadits tersebut dan hadits- hadits lainnya. Jika keadaan orang yang diirikan itu terpuji, maka itu adalah iri yang terpuji. Namun jika sebaliknya, maka itu adalah iri yang tercela. sebenarnya, hasad adalah bawaan fitri yang ada dalam jiwa setiap oranglso. Keberadaannya seperti keberadaan kesombongan, ambisi, marah, cemburu, dan sebagainya. Namun, jka Anda arahkan pada arah yang benar dan Anda letakkan pada tempatnya yang tepat, maka itu adalah sesuatu yang dicintai dan terpuji, pemiliknya terpuji dan di- senangi. Namun, jika Anda gunakan untuk merugikan dengan cara yang tidak dibenarkan, menzhalimi sesama, menyakiti orang beriman tanpa kesalahan, yang demikian itu adalah tercela dan dibenci, dan pelakunya berdosa dan mendapat murka, tidak mendapat pahala, tidak pula disenangi. 1ae At-Targhibwa at-Tarhib Juz I hat. 247 juga tihat hat. 55. 150 DiriwayatkanotehlbnuAbdutBarrdatamat-TamhidJuzVl hat. 124, 126; datamBahjatat' Majatis Juz I hat. 417 dari Hasan at-Bashri mengatakan, \"Tidaktah anak Adam melainkan diciptakan bersamanya;hasad Maka, Barang siapa tidak melewati itu sampai pada ke- durhakaan dan kezhatiman, itu tidak mengikutinya mengikutinya. Ditanyakan kepadanya, ..wahai Abu said, apakah orang beriman mempunyai hasad?\" la menjawab, \"Engkau tidak mempunyai ibul Betapa engkau tupa akan kisah tentang saudara-saudara Nabi Yusuf!\" |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 137
- Jika digunakan untuk berkompetisi dan berlomba dalam kebaikan, karena bersemangat pada hal-hal yang mulia, menjauhkan dari hal-hal yang rendah, maka itu menjadi satu indikator ketinggian tekad pelaku- nya, kesempurnaan mentalnya dan kekuatan jiwanya. Ibnu Al-Qayyim mengatakanl5', \"Hasad memPunyai batas. Yaitu, persaingan dalam mencari kesempurnaan dan tidak mau orang lain mendahuluinya. Bilamana lebih dari itu, maka menjadi kesewenangan dan kezhaliman yang disertai maksud agar nikmat hilang dari orang yang menjadi obyek hasad serta menyakitinya. Jika kurang dari demikian, maka itu adalah kerendahan, kelemahan tekad, dan kekerdil- an jiwa.\" Oleh sebab itu, sebagian ulama terdahulu (generasi salaf) mengata- kan, \"Jika Anda mampu agar tidak seorang pun mendahului Anda me- nuju kepada Allah, maka lakukanlah.\" Sebagian yang lainnya mengata- kan, 'Uika Anda melihat orang menyaingi Anda di dunia, maka saingilah ia di akhirat.\" Inilah makna firman Allah, \"Maka berlombalah dalam kebaikan.\" (Al-Baqarah: 148). Juga firman-Nya yang lain: L$$i(,#,fr Hj e {# ttr Ylt6 S '4r^-33;,isyis \"Bersegeralah men4ju ampunan dari Rabb kalian dan surga gang luasnga adalah langit dan bumi gang dbediakan untuk orang- arang bertakwa.\" (Ali Imran: 133) Dengan demikian, hasad berurah menjadi ghibthah (iri yang positf), sifat mulia, faktor positif yang mendorong pada perbaikan dan pem- bangunan, membangkitkan semangat, memacu semangat untuk me- lakukan kebaikan dan sungguh-sungguh dalam beramal shalih. Jika Anda melihat nikmat ada pada saudara Anda, maka tidak selayaknya Anda membenci kebaikan tersebut ada padanya dan meng- harapkan agar nikmat tersebut sirna darinya. Sebaliknya, Anda selayak- nya berbesar hati dan menghargai tekadnya dalam bekerja keras untuk memperoleh nikmat tersebut, lalu menjadikan kekaguman Anda atas keberhasilannya itu pendorong bagi Anda untuk memperoleh hal yang 151 Al-Fawoidhat. 183. 138 | nturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
sama, sehingga dengan meniru usaha dan kerja keras yang ia lakukan itu, Anda berpeluang memperolehnya, atau bahkan memperoleh yang lebih banyak. setiap upaya keras yang dilakukan akan ada hasilnya. sebab, jka Anda belum mencapai apa yang Anda inginkan dan Anda idamkan, Allah memberi pahala atas niat dan maksud baik Anda. Boleh jadi Anda memperoleh pahala dan kebaikan seperti yang ia capai, padahalAnda belum melakukan seperti aPa yang ia lakukan. *Nabi bersabda: 'i: * A * W: iY'i$t'^i)i *, * y;.il r;|\"t, 6t- 'i :: *.5 4 )fi;l,Fr,li$ k o : .e: 4: * k; A^p.ir + LI ';,iqzfist 32v *iYfr':;iSy';nl ';':;it'iu'ar 'i:S *.5:At;t;Y.u *3# )* ,F, 4: * k$S t: * ,,iir ft *,rY a-ry'r# W .iu'ar b3;t *i 4)61 *:\\ti$ k *,ii) &lS *'t# r>b ,F,*;;J'io 1,iA*w'ii +'\"b1 ity;Ybi \"Dunia hangalah untuk empat orang: seorang hamba gang di- karuniai oleh Allah harta dan ilmu, lalu ia bertakwa kepada Rabbnya dalam urusan karunia-Nga itu, mengambung tali ke- rahimannga pada lcarunia itu, dan mengadari akan hak pada karunia itu untuk Allah, maka, Aang demiki.an itu adalah kedudukan yang paling afdhal; seorang hamba gang dikaruniai oleh Altah ilmu, tetapi tidak dikaruniai hanta, lalu ia berar-benar hemiat dengan mengatalcan: seandainya aku mempunyai harta niscaga aku melakukan amal si Fulan, itulah niatnga, maka pahata keduanga sama; seorang hamba yang dtkaruniai oleh Allah harta tetapi tidak dikaruniai ilmu, sehingga ia meng- hamburkan hartanga tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada Rabb- |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesoma 139
-.' nya dalam untsan lcarunia-Nga itu, tidak mengambung tali ke- rahimannya pada karunia itu, tidak pula menyadari alean hak untuk Allah padanya sehingga inilah seburuk-buruk kedudulcan; seorang hamba aang tidak dilcaruniai oleh Allah harta dan tidak pula ilmu, lalu ia berlcata: seandainga aku mempunyai harta nbcaga aku melakukan amal si Fulan, itulah niatnga, malea b&an dosa keduanya adalah satna.'152 Dalam lafazh lbnu Majah: i*5,F*'Jtrvk \"Perumpamaan umat ini seperti empat orang . . ..\" Akan tetapi, orang yang berangan-angan tidak dapat mewujudkan pahala ini kecuali jika tulus dalam niatnya, berusaha keras dalam me- wujudkan meraih kebaikan ini. Adapun jika mengatakan demikian tanpa berusaha untuk mewujudkannya dan tida pula melakukan uPaya yang mengantar ke sana, maka itu hanyalah angan-angan kosong dan mimpi yang berlalu. Ibnu Taimiyah mengatakanrt3, \"Persamaan ini antara 'pahala dan beban dosa' dalam menceritakan ikhwal orang yang mengatakan demikian sementara ia jujur pada ucapannya, sementara Allah menge- tahui padanya kemauan kuat yang tidak hampa dari amal kecuali karena tidak adanya kemampuan. Maka, yang demkian itu adalah sama dalam hal ganjaran dan hukuman. lkhwal demikian tidak diperoleh oleh setiap orang yang mengatakan, 'seandainya aku memPunyai apa yang dimiliki oleh si Fulan, niscaya aku metakukan seperti yang ia lakukan,' kecuali jika kemauannya kuat yang mengharuskan adanya perbuatan demikian tilunrunu terdapat kemampuan yang ia miliki. Jika tidak, maka banyak orang akan mengatakan demikian dari suatu tekad yang seandainya tekad itu dibarengi dengan kemampuan ternyata kemudian melemah tekadnya, seperti umumnya manusia berjanji dan melanggarnya. Tidak semua orang yang berniat pada sesuatu dengan niat kuat sebelum ada kemampuan dan tidak akan berpaling untuk melakukan kemudian akan tetap berada pada niatnya itu ketika pada saat yang sama mempunyai 152 Diriwayatkan oteh at-Trmidzi hadits no. 2325, lbnu l{ajah no. 4228, Ahmad Juz lV no' 241 ' at-Tirmidzi mengatakan bahwa deraiat hadits ini hosn shahih' 151 lrlaimu' al-Fatowa Juz X hat. 33'34. Il4O aturon lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo
kemampuan untuk berpaling, sebagaimana firman Allah $5, \"Dan ,ungguh kalian benar-benar mengangankan kematian (sgahid) sebelum kalian menghadapinga (sekarang). sungguh kalian telah melihatnya dan kalian mengaksikannga\"' (Ali Imran: 143) Sebagaimana juga firman Allah lH lainnya, \"Hai orang-orang ber- iman, mengapakah kalian mengatakan apa Aang tidak kalian lakukan?\" ,,Dandiantaramerekaadaorangaangmemberikanja4jikepada Allah: sungguh iika Allah memberi kami sebagian dari karunia-Nga niscaga kami alcan bersedelcah dan niscaga kami masuk golongan orunj shalih. Namun setelah Allah memberi mereka sebagian dari tcarunta-xga mereka lalu kikir dengan karunia itu dan berpaling. Dan, mereka memang orang-orang gang membangkang.\" (At-Taubah: 75- 76) Teman dari hasad adalah krbir (besar kepala). Jika ini digunakan untuk mengalahkan dan menundukkan orang-orang kafir, menampak- kan harga diri dan kekuatan kaum Muslimin, keunggulan dan kejayaan mereka dengan agama mereka, maka ini adalah sifat sikap yang terpuji dan pelakunya mendapat pahala, sebagaimana dikatakan oleh Nabi 4U8 kepada Abu Dujanah, ketika beliau melihatnya pada perang uhud dalam keadaan telah memberitahukan mengenai kepalanya yang terluka merah, saat ia berjalan dengan congkak berada antara dua kubu: ,,sungguh itu adalah satu gaga befialan gang dimurkai oleh Allah kecuali pada tempat seperti ini.\"ty Beliau &8 juga bersabda: 'c'at Li Y (,G |ar \"U-Y tfu; lat $- v 'u r:1,r1 ,3* ,jt i'{jtii a ,o / ,i :i:pl v,u ;'JL. JU :\",itt i';at e|t .L'Jr /'-J lil Diriwayatkan oteh ath.Thabrani datam ol-iluJam ol'Kobir hadits no. 6508; at'Bahaqi datam os-Sunon ol-Kubro no. 12560. hadits ini dikuatkan dengan hadits yang dikemukakan berikutnYa. I l4lAturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
-t 'rtX5 y';r iV6:\"at U Ct r;:{t$1, .*t * ;at e,h'tt igv :',iitt ,2T- ,i, ,n{t $1t 46t o t 1,,- 2-#rs 'Cemburu ada gang disukai oleh Allah dan ada yang dimurkai oleh Allah. Adapun cemburu Aang disukai oleh Allah adalah cemburu lcarena kecurigaan. Sedangan cemburu gang dimurkai oleh Allah adalah cemburu pada gang tidak mencurigakan. Ada- pun kecongkakan gang dbukai oleh Allah adalah kecongkalcan orang dan membanggakan diri sendiri saat peperangan, sedang- lcan kecongkakan gang dimurkai oleh Allah adalah kecongkalcan orang dan membanggakan pada kehaliman dan perbuatan dosa.\"'55 Oleh karenanya, al-Qurthubi mengatakanrs6, \"Adakalanya takabur dan juga yang semakna dengan itu menjadi terpuji, yaitu terhadap musuh-musuh Allah dan para durjana.\" Hanya sedikit yang seperti demikian pada sifat amarah, karena ada yang terpuji dan ada pula yang tercela. Jika amarah itu adalah terhadap sesuatu yang tidak seharusnya mendapat amarah, atau membawa pelakunya pada pelanggaran ketentuan-ketentuan Allah {H, atau men- zhalimi hamba-hambaNya, maka itu adalah tercela, sehingga Nabi &8 bersabda: 'r+ 1* W,Sit L-+r;t gS *Au,'+gt \"A g--'a'..,or.Jlt l t 155 Diriwayatkan oteh Abu Daud no. 2659, an-Nasa'l no. 2558, lbnu lvtajah no. 1996, Ahmad no. 17436, at-Baihaqi datam os.Sunon al-Kubro no. 1458, ath-Thabrani dalam ol-filu'iam ol-Kobir no. 174 dan tafazh hadits tersebut adatah tafazhnya. Hadits ini dinitai shahih oteh lbnu Huzaimah no. 148, lbnu Hibban no.295, at-Hakim no. 1525, an dinitai shahih oteh at- Bani dalam Shohih olJomi' ash-Shaghir no. 5781. 156 Tolsir al-Qurthubi Juz X hal. 261, demikian juga disebutkan senada oleh lbnu Taimiyah dalam lAajmu' al-Fatawa Juz XIV hat. 95, setain juga oleh lbnu At-Qayyim dalam ltodarii as-Solikin Juz lll hat. 64. 142 | nturan lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
\"Bukanlah gang kuat itu dengan (kekuatan) bantingan melainkan gang kuat adalah orang gang dapat menguasai dirinya saat marah.\"1s7 DariAbu Hurairah ra bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi ffi, \"Berilah aku pesan.\" Beliau S menjawab, UX \\ \"Janganlah marah.\" Lelaki itu mengulang kata-katanya berkali-kali, beliau tetap menjawab,,-*Liii \" Janganlah marah.\"lsE Jika marah adalah untuk Allah $6 atau untuk menolak pelanggaran terhadap kesucian dan hak-hak asasi yang berlaku berupa jiwa, keluarga, kehormatan, harta benda baik milik sendiri maupun milik orang lain, maka marah dalam hal ini pelakunya terpuji dan mendapat pahala jika dilakukan semata karena Allah $6. lni dikuatkan dengan banyak riwayat shahih mengenai murka Nabi *E dan sikap tidak ber- kenan beliau atas pelanggaran terhadap rambu-rambu kesucian Allah. Di antaranya adalah murka beliau kepada Muadz bin Jabal, ketika ada orang laki-laki datang menemui Rasulullah ffi lalu berkata, \"sungguh aku benar-benar akan terlambat shalat subuh dikarenakan Si Fulan mengimami kami begitu lama.\" Abu Mas'ud al-Anshari menuturkan, \"Aku tidak pernah melihat Nabi Bs marah lebih besar daripada marah tilr{g|u# &ot-oy>*beliau saat itu, seraya bersabda: r;l6r q{, s\" *gt ti, ,;r*i:tr -j^EJt )rt1r \"Hai sekalian manusia, sesungguhnga d.i antara toutiun uau orang-orang Aang membuat orang lari. Maka, barang siapa mengimami manusia, hendaklah mempersingkat, karena se- sungguhnya di belakangnAa ada orang tua, orang lemah, dan orang Aang mempungai h4jat.\"tse Selain itu, terdapat pula riwayat dari Aisyah Q3, , ia menuturkan, \"Rasulullah ffi masuk menemuiku sementara bersamaku ada seorang laki-laki sedang duduk, lalu beliau marah besar. Aku melihat amarah di 1s7 Diriwayatkan oleh at-bukhari no. 563 dan Mustim no. 2609. 158 Diriwayatkan oteh at-Bukhari hadits no. 5765. 15e Diriwayatkan oteh al-Bukhari no.67|dan Muslim no.466. |Aturon lslomTentang Bergoul dengon Sesomo 143
-l wajah beliau, sehingga aku berkata menjelaskan; 'Wahai Rasulullah, ia adalah saudara sesusuanku.' Beliau lalu bersabda: *U-tt b\"66-)t li1,*v'ttg #, et * o ;ar 'Lihatlah, siapa sebenamga saudara'saudara sesusuanmu. S&ab, sesusuan hangalah dari kelaparan.\"\" @ Ibnu Al-Sayyim mengatakanl6r dengan menjelaskan sikap-sikap manusia terhadap akhlak ini, \"Kelompok ketiga memandang bahwa itu -yakni akhlak ini- adalah tidak diciptakan sia-sia, tidak pula main- main. Ini berkedudukan seperti air yang mengairi mawar, duri, buah, dan tangkai. ltu adalah silika dan kulit pelindung bagi sel-selyang terdiri darinya. Mengenai yang dikahawatirkan oleh mereka itu, adalah juga penyebab kebahagiaan dan keberuntungan. Maka, mereka memandang bahwa kesombongan adalah sungai yang memberi siraman tinggi hati, bangga, congkak, zhalim, dan sikap memusuhi, tetapi juga memberi siraman ketinggian tekad, harga diri, kehormatan, dorongan merendah- kan dan menekan, dan mengalahkan musuh-musuh Allah. lnilah inti selnya, lalu mereka mengalihkan alirannya pada tranplantasi ini. Mereka mengeluarkan sel-sel ini dari kulitnya dan membiarkan berada dalam jiwa mereka, akan tetapi mereka menggunakan untuk hal-halyang lebih #bermanfaat. Nabi telah melihat Abu Dujanah menyombongkan diri di tengah dua pasukan (lslam dan kafir yang sedang bertempur) seraya mengatakan, \"sungguh itu adalah satu gaya berialan yang dimurkai oleh Allah kecuali pada tempat seperti ini.\" Maka, dapat dilihat bagai- mana aliran sifat dan perangai ini menjadi kosong dan mengalir pada tempatnya yang terbaik.\" O 1@ Diriwayatkan oeth at-Bukhari no. 4814 dan Mustim no. 1455' 161 iladoril os-Solkin Juz ll hat. 314. \\M I eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
4. PEI{YEBAB-PENYEBAB DENGKI (HASAD) Sebab dan faktor hasad banyak, tetapi yang paling pokok ada empat: Pertama adalah kebencian terhadap orang yang diirikan, lalu ia kecewa dengan adanya karunia yang tampak, atau kesenangan yang menggembirakan sehingga menjadi iri yang bercampur benci'162 Al-Ghazali mengatakantor, \"lni adalah faktor hasad yang paling kuat. sebab, orang yang disakiti oleh seseorang dikarenakan suatu sebab, ditentang dalam hat suatu kepentingan dengan suatu cara, maka hati- nya menjadi benci dan marah serta terpendam dalam jiwanya kedengki- an. Sementara, kedengkian menuntut pelampiasan dan balas dendam. Jika tidak mampu melampiaskan dengan sendirinya, maka ia meng- inginkan agar terlampiaskan dengan perjalanan waktu. Boleh jadi yang demikian itu merintangi kehormatan dirinya di sisi Allah $6. Bilamana musuhnya mengalami penderitaan, ia senang dan meyakininya sebagai pembalasan baginya dari Allah karena kemurkaan-Nya dan itu karena- Nya. Bilamana ia mendapat suatu nikmat, maka itu membuatnya sedih karena berlawanan dengan maksudnya.\" Jadi, hasad meniscayakan kebencian dan permusuhan, padahal ujung takwa adalah agar tidak berlaku zhalim dan tidak menyukai demikian dari dirinya. Adapun membenci seorang manusia kemudian baginya sama antara suka dan dukanya, maka itu adalah sesuatu yang tidak mungkin. lnilah yang dilukiskan oleh Allah tentang orang-orang kafir, yakni hasad dan permusuhan, karena Allah $6 berfirman: oiG'#ii;, SW eS6i\\ F{, 1,*'11L $\\': 6; rl:6 fS: $t-' t$ #'$ ol@ ri5ti9(\\W rt iY256, ;r$ ?%.* \\ff \\,\\; u q,i;a?r* w '62 Adab ad-Dunya wa od-Din dengan syarahnya 1161. !,1,'!,. 163 6ns' lJlumuddin Juz lll hat. 188-189. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 145
S;Oj:s-qrt'lfrq\" \"Apabila mereka me4jumpai kalian merelea berkata; 'l{ami ber- iman' dan apabila mereka menyendiri mereka menggigit r4iung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kalian. Katakanlah ftepada mereka): 'Matilah kalian karena kemarahanmu itu.' Se- sungguhnga Allah mengetahui segala isi hati. Jika kalian mem- peroleh kebailean, niscaga mereka bersedih hati. Tetapi jika katian mendapat bencana, merelca bergembira karenanya. Jika lealian bersabar dan bertahtta nbcaga tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan terhadapmu. Sesungguh- nga Atlah mengetahui segala aPa Aang mereka kerialcan.\" (Ni Imran:119-120) Kedua adalah merasa berat jika orang lain lebih maju daripada diri- nya dan mempunyai keunggulan yang tidak dapat diraihnya, sehingga, menimbulkan suatu perasaan dengki, yang mana jika itu tidak ada, maka hasad itu tidak muncul. Hasad jenis ini adakalanya bercampur dengan unsur persaingan, akan tetapi disertai kelemahan yang pada gilirannya menjadi suatu kedengkian.ln Ketiga adalah rasa khawatir akan kehilangan sesuatu yang hendak dituju. lni khusus bagi orang yang memperebutkan satu tujuan tertentu. Masing-masing iri terhadap masing-masing nikmat yang membantu baginya agar hanya ia sendiri yang memperoleh aPa yang menjadi tujuannya. Termasuk jenis ini adalah sikap saling iri di antara istri-istri seorang suami untuk memperebutkan tujuan-tujuan kehidupan rumah tangga, persaingan sesama saudara dalam memperebutkan kedudukan di hati orang tua. Demikian pula persaingan antara dua murid untuk memperebutkan perhatian dan kedekatan satu orang guru.165 Keempat adalah keburukan jiwa, keburukan tabiat, sikap berpaling dari hal-hal yang mulia dan kikir dengan kebaikan, sehingga tidak ada satu pun kebaikan yang ada pada seorang hamba Allah yang tidak membuatnya sedih dan mengharapkan agar itu sirna darinya, baik ke- baikan itu sudah ada maupun belum ada pada orang lain. Seandainya semua kekayaan Allah ada di tangannya, maka ia tidak akan meng- 1n Lihat ibid dan opcit. 165 lhya' Ulumudin Juz lll hat. 189. 146 | eturon lslom fentong Bergoul dengon Sesomo
infakkannya sedikit pun. Bilamana disebutkan nikmat Allah diberikan kepada seseorang, maka ia kemudian merasa tidak senang. Sebaliknya, jika disebutkan bahwa kesengsaraan, bencana, derita, dan kesulitan hidup dialami oleh seseorang, maka ia lalu senang dan bersuka ria. Ia selalu menginginkan agar orang lain berada di belakang dan tidak ingin nikmat Allah diberikan kepada orang-orang lain, seolah mereka meng- ambil itu dari perbendaharaan dan kekayaannya. Sejatinya, ia tdak lega terhadap ketentuan Allah dan menentang- Nya dalam hal karunia-Nya serta menganggap tidak adil dan tidak bijaksana dalam memberi bagian di antara para makhluk-Nya. Padahal boleh jadi, karunia Allah yang diberikan kepada-Nya lebih banyak dan pemberian-Nya lebih nyata. Hasad jenis ini adalah yang Paling buta dan paling buruk. Sebab, pelakunya tidak pernah lega dan obsesinya tidak mengenal akhir. Jika hasad ini dibarengi dengan kekuatan dan ke- mampuan, maka akan menjadi kezhaliman dan kesewenang-wenangan. Namun, jika dibarengi dengan kelemahan dan kerendahan, maka itu menjadi sekam dan penyakit. Sebagian ahli hikmah mengatakan, \"(Ke- dudukan) orang dengki dari kegelisahan ibarat peminum racun. Bila- mana racunnya menjalar, maka hilanglah kegundahannya.\" Kita ber- lindung kepada Allah dari perbuatan dengki dan pelakunya.tt' Sumber dari hasad jenis ini adalah kekikiran diri yang mana dikata- kan oleh Allah dalam sebuah ayat: <,;r),j\"'ear,-i[.# & S;;s \"Dan barang siapa dipelihara dari ketamakan dirinya, mereka itulah orang-orang gang beruntLtng.\" (Al-Hasyr: 9) Sehingga, pada gilirannya adalah keberuntungan di dunia dan akhirat setelah terpelihara dari keburukan tersebut. #Nabi memperingatkan akan hasad seraya bersabda: F,tli+ ,i;1 ,gis;ts'.- as;,'tty,&,5 iel, r,t {l;rul | ;L,, i'tE4;lt, g ;i';1 t ; 16 Lihat ibid. Juga, Adab ad-Dunyo dengan syarahnya hat. 445. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 147
\"Hindarilah ketamalcan (dengan erat memegang harta) karena se- sungguhnga itu membinasakan orang-orang sebelum kalian, ke- tamakan itu meng4iak mereka pada kekikiran lalu mereka men- jadi kikir; ketamakan itu meng4iak merelca pada perbttatan zhalim lalu mereka berbuat zhalim; ketamakan itu meng4jak merelea pafu perbuatan memutus kasih persaudaraan lalu mereka memutus ny a. \" | 67 Dari Abu Al-Hiyaj menuturkan, \"Aku melihat seorang lelaki tua sedang bertawaf di Ka'bah dengan mengucaP: U'eAQs,*ee+s 'Rabbii qinii syultha nafsii, Rabbii qinii syuhha nafsii.' (Rabbi, peliharalah hamba dari ketamakan diri hamba! Rabbi, peliharalah hamba dari ketamakan diri hamba!) tanpa menambah lebih dari itu. I-alu, aku menanyakan tentang orang itu dan dijawab bahwa ia adalah Abdurrahman bin Auf dF. Latu, aku menemuinya seraya menyebutkan itu kepadanya. Ia kemudian menjawab seraya berkata; 'Sesungguhnya jika aku terpelihara dari kekikiran diriku, niscaya aku terpelihara dari mencuri, berbuat khianat, perbuatan zhalim, dengki dan sebagainya.'\"'68 r\\ 167 Dirlwayatkan oteh Abu Daud n0 1698, Ahmad no. 6792, at'Baihaqi datam os'Sunon al' Kubra no.7607, at-Hakim no. 1516. la mengatakan; Shohih isnad. At-Atbani menilai deraJad hadits ini shahih datam Shahih ol-Jomi' osh-shoghir no. 2675 dan Silsilah ol- Ahodits osh-Shahihoh no. 1462. 168 Diriwayatan oteh ath-Thabari datam kitab tafsirnya Juz 28 hat. 43 dan at-Fakihi datam Ahbar ltokkoh Juz I hat. 228. lbnu Taimiyah menyebutkannya datam *loJmut ol'Fotowo JuzXhat.127. |148 eturon tslom Tentong Bergoul dengon Sesoma
5. TERAPI PET{YAKIT DENGKI (HASAD) Hasad adalah satu penyakit konis yang patut senantiasa dihindar- kan dan diwaspadai oleh orang berakal dan berkesadaran. Di antara yang dapat membantu uPaya menghindarkan demikian adalah: 1. Mengingat penyebab mengapa hasad diharamkan, ancaman keras bagi pelakunya, Pengaruh buruk terhadap agama' hilangnya pahala kebaikan, datangnya kemurkaan Allah d6. 2. Menggunakan hasad pada jalan yang sesuai dengan syariah dan memanfaatkannya hal-hal yang positif -sebagaimana dikemukakan terdahulu- yaitu ghibthalr dan persaingan dalam kebaikan. Hasad inilah yang bagi pelakunya mendapat pujian dan pahala serta menghindarkannya dari celaan dan dosa. 3. Hendaknya orang yang mempunyai hasad menyadari bahwa hasad- nya tidak mendatangkan kebaikan dan tidak pula membawa ke- untungan serta tidak memberi kemudharatan sedikit pun terhadap orang yang menjadi obyek kedengkian. sebaliknya, ia sendiri yang mendapatkan rasa sakit akibat penyakit hati ini yang memakan ke- sehatannya dan membakar hatinya serta mengotori dan meneng- gelamkan kehidupannya. sebab, -wal' igadzu billah- ia merasa tersiksa hatinya saat metihat nikmat Allah diberikan kepada Para hamba Allah. Dengan demikian, setiap kali melihat nilmtat yang mereka peroleh bertambah, semakin sakit pula hatinya. la sedih ketika orang lain senang dan ia senang ketika orang lain sedih. Jadi, hakikatnya pendengki membunuh diri sendiri dan berjalan menuju kehancuran diri sendiri!. Pepatah mengatakan, 'Yang mengherankan adalah betapa para pendengki mengabaikan tubuh!\"16e Abu Al-Hasan at-Tahamil7o mengatakan: 'Sunggufr afut mcnarufi frasifian pada pen[ettgft terfiatapfut, forena 1egitu panas 6ara lang f&mpan [a[a merefot tulerefot nenttap f;gruniaAtkfr a[a pala?g 16e Adab od-Dunyo dengan syarahnya hal. 447. 17o Abu Hosan at-Tahomi Haptuhu wa Syi'ruhu hat' 140' |Aturon lslomTentong Bergaul dengon Sesomo 149
fol.ata merefor [i surga nctmufl fiati merefot [i nerafor.' Hasan al-BashrirTl mengatakan: \"fl,Fg tifafrmetifrat seorang PekkJt frgzfia[iman yang tehifi mirip fengan orang )at18 dizfratimi [aipata seorang pentengki funbusan iri a6a\"[i guntafi menlertai [an frgmfiara fiati\" Ibnu Al-Mu'tazz mengatakan: .aemiAffafi, 6a[asan fuapan [engf;[ fietapa a[ih.)d, Fgsengsaraan 1ermufa 6agi pe[ofumya, [a[u mem\\unufinla! \" sedangkan al-Mawardi mengatakanlz, \"seandainya dengki tidak Iebih hanya sekedar perangai buruk yang mengarah terhadap kerabat dekat dan teman bergaul, yang mana menghindari yang demikian itu adalah suatu kemuliaan dan bebas darinya adalah suatu keberuntungan, maka akan lebih serius jika dengki hakikatnya juga merusak jiwa, me- warisi kegundahan, atau bahkan mengantarkan pelakunya pada ke- binasaan tanpa balasan dari musuh atau yang yang menjadi obyek kedengkiannya.\" Muawiyah pernah mengatakantz:, \"Tidak ada dalam balasan keburukan yang menyamai balasan buruk kedengkian. Dengki membunuh pelakunya sebelum sampai pada orang yang menjadi obyek kedengkiannya.\" seorang ahli hikmah mengatakan, \"TerhadaP Pen- dengki, Anda cukup dibalaskan bahwa ia mengalami kegundahan saat Anda senang.\" Dikatakan dalam pepatah, \"Hukuman pendengki adalah dari dirinya sendiri.\" Al-Ashmui mengatakan, \"Aku berkata kepada se- orang fuab badui, 'Betapa panjang usia Anda!' la menjawab, 'Aku me- ninggalkan hasad sehingga aku masih hidup.\"' Seorang lelaki berkata kepada syuraih sang jaksa, \"sungguh aku iri atas kesabaran Anda yang aku lihat terhadap lawan dan pemahaman Anda tentang hukum yang samar-samar.\" Ia menjawab, \"Allah tidak memberimu keuntungan dengan yang demikian itu dan tidak pula memberiku mudharat.\" Kemudian ia mengemukakan, 'uika pendengki terhalangi oleh hawa nafsu dari petunjuk, tersesat oleh kegagalan mewujudkan maksudnya maka ia kemudian mengikuti tabiat rendah, dikuasai oleh sifat hina lnt71 Tafsir ot-eurthubi Juz V hat. 251, Adab od-Dunya dengan syarahnya hat. 443. Adob od-Dunyo dengan syarahnya hal.443, 447-449' 17r Disebutkan juga oteh lbnu Abdut Barr datam fuhjoh al-ttojolis Juz I hat. 414. Il5O eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
hingga tampak hasadnya dan menghebatlah kesedihannya. Dengan demikian, ia mengalami empat derita: Yang pertama; kepedihan dengki dan derita tubuh, kemudian ke- pedihannya tidak berujung dan sakitnya tidak terbayang akan mendapat kesembuhan. Yang kedua; kemerosotan kedudukan dan turunnya martabat di- karenakan orang-orang berpaling dan lari dari dirinya. Dikatakan dalam pepatah, \"Pendengki tidak mendapat penghormatan.\" Yang ketiga; kebencian orang lain terhadaPnya sehingga ia tidak menemukan satu orang pun yang menyukainya, selain mendapat sikap permusuhan terhadapnya sehingga ia tidak melihat satu orang Pun membelanya. Dengan demikian ia menjadi orang yang dimusuhi dan dibencidi mana-mana. Yang keempat; mendatangkan kemurkaan Allah karena me- nentang-Nya dan memetik dosa karena durhaka terhadap-Nya. sebab, ia menganggap Allah tidak adil dan memandang orang lain tidak berhak memperoleh nikmat-Nya. Abdullah bin al-Mu'tazz mengatakan, \"Pen- dengki iri terhadap orang yang tidak bersalah, kikir dengan aPa yang tidak ia miliki, dan mencari apa yang tidak ia temukan.\" Imam Al-Ghazali berbicara panjang mengenai terapi penyakit dengki (hasad)l7a yang sebagiannya dapat dikutipkan di sini sebagai berikut, \"Hasad adalah satu penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyakit hati hanya dapat diobati dengan ilmu dan amal. llmu yang berkhasiat utuk mengobati dengki adalah dengan mengenali dengan sungguh-sungguh bahwa dengki berbahaya bagi pendengki di dunia dan bagi agamanya. sementara, orang yang menjadi obyek kedengkian tidak rugi di dunia maupun agamanya, bahkan sebaliknya, ia mendapat keuntungan dalam hidupnya di dunia dan agamanya. Bilamana ia dengan sungguh- sungguh mengenali demikian, tidak menjadi musuh dirinya sendiri dan tidak menjadi teman musuhnya, niscaya ia akan menjauhan diri dari dengki (hasad).\" \"Mengenai hasad sebagai suatu bahaya yang merugikan agamanya, itu adalah bahwa dengan dengki, berarti ia tidak menerima ketetapan Alah $d dan tidak senang nikmat-Nya diberikan kepada para hamba- Nya serta tidak mengakui sifat adil-Nya yang Dia tegakkan di kerajaan- 170 lhyo' Ulumuddin hal. 192-195. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 151
Nya dengan kerahasiaan hikmah-Nya. Lalu, ia menolak dan tidak ber- kenan. Yang demikian adalah satu kejahatan terhadap keutuhan tauhid, pencemaran terhadap inti iman dan pada gilirannya, yang demikian itu cukup menjadi kejahatan terhadap agama.\" \"Lebih dari itu, pendengki melakukan kecurangan terhadap sese- orang yang beriman, meninggalkan kewajiban memberi nasihat kepada- nya, tidak ikut dengan para kekasih Allah dan nabi-Nya dalam bersikap senang pada nikmat yang ada pada para hamba-Nya. Sebaliknya, ia senang jika derita dialami oleh orang-orang beriman dan nikmat hilang dari mereka. lni adalah kotoran-kotoran hati yang memakan kebaikan- kebaikan hati seperti halnya api memakan kayu bakar, menghapusnya seperti halnya malam menghapus siang.\" \"Mengenai dengki merugikan kehidupan di dunia, adalah dikarena- kan pendengki merasakan kepedihan dengki di dunia, atau tersiksa karenanya. Ia akan terus mengalami kegalauan dikarenakan Para hamba Allah senantiasa memperoleh limpahan karunia yang ia sikapi dengan dengki. Dengan demikian, ia akan merasa tersiksa, sesak dada, gundah dan pedih setiap kali melihat karunia diberikan kepada sese- orang. Padahal yang ia harapkan adalah derita ada pada orang lain, namun yang ia lihat adalah sebaliknya. seandainya ia tidak mempunyai iman pada hari kebangkitan dan hari perhitungan amal, maka kiranya penalaran akal saja sudah cukup menjadi penghindar dari sikap dengki yang membawa derita dan siksaan di hati. Maka, betapa tidak bijaksana, jika orang yang dengki itu percaya bahwa dengki akan mendatangkan siksa berat di akhirat!.\" \"Mengenai tidak adanya kerugian orang yang menjadi obyek ke- dengkian dalam kehidupannya di dunia dan agamanya, itu sangat jelas. Sebab, karunia yang ada pada orang lain tidak hilang dengan adanya kedengkian pendengki itu. Sebaliknya, ketentuan Allah dengan karunia- Nya itu tetap berlaku dan berlangsung hingga waktu yang telah di- tetapkan pula sesuai dengan kehendak-Nya, tanpa ada satu Pun yang dapat menghalangi atau menolaknya. Segala sesuatu telah ditetapkan dan berlaku hingga jangka yang ditetapkan pula. Maka, kedengkian apa pun tidak akan mendatangkan mudharat terhadap orang yang menjadi obyek kedengkian di dunia dan tidak pula menjadi dosa di akhirat.\" Mengenai orang yang menjadi obyek kedengkian mengambil ke- untungan dalam hal agama dan kehidupan di dunia, itu juga jelas. Keuntungan baginya dalam hal agama adalah bahwa ia adalah orang |152 aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
yang dizhalimi orang pendengki. Apalagi jika hasad itu mengeluarkan- nya ke dalam perkataan dan perbuatan, dengan ghibah dan cemoohan, membeberkan keburukannya dan menyebut-nyebut kesalahannya, maka yang demikian itu hakikatnya adalah hadiah yang diberikan kepadanya. Pendengki itu menambah nikmat kepada orang yang men- jadi obyek kedengkiannya menjadi lebih bayak. Sementara pendengki itu menambah kepahitannya lebih banyak. Sedangkan keuntungannya dalam kehidupan dunia adalah bahwa maksud paling penting manusia adalah membuat musuh-musuhnya sakit, duka dan menderita, tersiksa dan sedih. Tidak ada siksa yang lebih berat daripada sakitnya hasad.\" Hingga sampai pada kata-katanya, \"Bahkan seandainya terungkap keadaan Anda saat jaga maupun tidur tentu Anda mendapati diri Anda sang pendengki seperti orang yang melesatkan anak panah ke arah musuhnya agar supaya mengenai sasaran yang hendak dibunuh, namun itu tidak mengena pada sasaran, melainkan itu justru berbalik ke arah mata kanannya sendiri sehingga ia bertambah marah. Lalu, ia kembali membidikkan sekali lagi untuk melesatkan anak panah lebih kuat daripada yang pertama, namun kali inijuga tidak berhasil melain- kan justru melukai matanya yang lain lagi sehingga membuatnya buta. Kemarahannya semakin memuncak, maka ia berusaha untuk yang ke- tiga kalinya, lalu melukai dan merobek kepalanya. Sementara musuhnya itu tetap selamat dan sehat wal afiat. Meskipun ia tetap berusaha namun musuh-musuhnya itu hanya mentertawakannya. Inilah ihwal pendengki dan bagaimana setan mempermainkannya. Bahkan, sebenarnya ihwal dengki lebih buruk daripada ilustrasi ini, sebab lesatan anak panah yang berbalik itu hanya menghilangkan kedua matanya, dan akan berakhir pada saat kematian tiba. Sedangkan dengki kembali dengan dosa, dan dosa tidak berakhir dengan kematian. Boleh jadi dosa itulah yang akan mengantarkan pada kemurkaan Allah dan ke neraka. Dengan demikian, sekiranya orang berpikiran jernih dan menggunakan hati kecilnya, maka api dengki akan dapat padam dari hatinya.\" Kemudian ia menjelaskan perbuatan yang bermanfaat, yang secara singkat adalah bahwa ia hendaknya memaksa diri melakukan kebalikan dari sesuatu yang ia irikan dan ia dengkikan. Yaitu, dengan merendah pada orang yang ia dengki dan menampakkan rasa senang pada nikmat yang dikaruniakan padanya, sehingga hati kembali saling mencintai dan lepas dari derita dengki dan iri. Inilah terapi dengki yang mendatangkan manfaat, meskipun obat ini demikian pahit di hati, namun kemanjuran ada pada pahitnya obat. Bagi |Aturon lslomTentang Bergoul dengon Sesomo 153
I orang yang tidak tahan pada pahitnya obat, maka ia tidak akan mem- peroleh manisnya kesembuhan. Dengan demikian, pahitnya obat ini hakikatnya ringan, yakni merendah kepada musuh dan mendekatinya dengan pujian dan pengakuan baik, dengan kekuatan pengetahuan tentang nikai-nilai yang kami kemukakan terdahulu, kekuatan minat pada pahala ridha dengan ketetapan Allah ta'ala. C |154 eturon tslom Tentong Eergoul dengon Sesomo
6. FAKTOR.FAKTOR YANG MENGHINDARKAN DARI DENGKI Jika demikian itu yang terjadi pada dengki terhadap pelakunya, maka tidak perlu khawatir bagi orang yang didengk. Sebab, tidak ada sesuatu yang dapat menimpa selain yang telah ditetapkan oleh Allah. Jika orang yang dengki semakin dengki terhadap Anda, maka akan semakin bertambahlah pahala yang diberikan kepada Anda tanpa harus Anda cari, atau bersusah payah meraihnya. Yang didengki hanyalah orang mulia dan terhormat. Setiap kali nikmat Allah bertambah, maka akan bertambah pula pendengkinya karena tampaknya karunia memicu dengki dan pemilik nikmat didengki. Jadi, kedengkian para pendengki adalah suatu pertanda ketinggian dan kemuliaan serta banyaknya nikmat Allah yang diberikan. Maka, selayaknya memuji Allah atas karunia-karuniaNya dan memohon agar tidak dibiarkan dari para pen- dengki. SUmar bin al-Khatthab mengatakan, \"Tidaklah nikmat ada pada seseorang melainkan padanya ada seorang pendengki. Sekiranya ada seseorang lebih lurus daripada teropong, niscaya akan terdapat padanya seorang pencela.\"'75 Sementara Abu al-Aswad ad-Du'ali mengatakan, namun ada yang mengatakan, dikatakan bahwa kata-kata ini adalah milik al-'Azrami: ft\"Si cer[iNmcng fia[api seorang penleng yng tifa Qmen\"[apat cerccun ordng-orang afom tetapi frgfrormatannya tercemir merefot [engfr pa[a pemu[a fomnt titafrmeraifr raifiannla sementdrd orang-oran{ menja^di musafr fan seteru ,aginla seperti istri mu[a nan jefita yang fiinfr,gn dif;gtaf,gn [i fia[apannla: ia 6urufrupaq76 Al-Lubaid bin'Atharid at-Tamimi: \"Jifor merefot iri pa[afut mafot afut tia[a mencefa merefot Sefiefumfut, ala sefiagian orang turtormat tefafi iri 175 Raudhah ol-Uqalo' wa Nuzhah ol-Fudhalo' hat. 134 dan Bahjoh at-ltojolisjuz I hat. 406. '76 Bait ini dinisbahkan pada lbnu ar-Rumi. |Aturon tslomTentong Bergoul dengon Sesomo 155
Seliingga apd )ang a^[a pa[afrp fan merefot \\erfangsang fama [an QgsanyaQgn Rgmi meninggaf Egrena mcmen[am murfot lang a[a.\" 'lmarah bin 'Aqil bin Bilal bin Jarir mengatakan: *l[iala me tuforifru frg de ng kion ordng -orang ren[afinn Orang yng mempunlai fomufraan sekfu [iiifom obfr orang yang ser6a Fgfutrangan.' Al-Mughirah bin Habna' mengatakan: 'Orang-orang terfrormat menjati sasaran iri fan [rrgfri Afran tetapiAn[a tilafrafomncfrfiat orang renlafian [iirifom.\" Daud azh-Zhahiri banyak menirukan kata-kata Nashr bin Sayyar: 'Sesanggufinla afut tumfiufr [ewasa sementara Para penfengftfut fiaryafr l,lafrai pemifrQfre[uiufr,gn tinggi, janganfafr futrangi jumkfi merefot' Basysyar bin Burd mengatakan: '{Para pen[eng frikg te kfi ncng fiikry fig.n pm1afttfrp forena fian1afurynmerefot Sefriranla merefot tafiu fomufraan penyafttfut, siap a y ang meng o 6 atinl a t$scay A ffafi mengaila[if;gn para penleng ft untuQfut [an mempetafotn merefor tfugga merefot mati forcna nurtu Pen)dftt yng tiata terse|unyi fra[akfr aQy frirtup fiampa [aiparapendengft Sesunggufrnya merefot frgfiiknBan fefiifr 6esar [aipata yang merefor inginfom terfra[apfut.' Sementara kata-kata orang bijak mengenai hal ini sangatlah banyak. Boleh jadi dengki adalah salah satu penyebab bagi ketinggian orang yang didengki, penyadar akan keutamannya, dan keluhuran keadaannya. Betapa banyak karunia dan berkah ada di balik cobaan dan ujian. Betapa banyak nikmat tampak saat bencana datang. Betapa tepat kata-kata penyair: \"cBikmana frgpa[a seseorang Affafi ficnta{nenefiar fotrunia tutafrg (Dia mefierinla pen\"[engfrj Sefiranla fiuforn fotrena nyak api [i sefrgfiftn1 tulaRg tilafrkfr [ifrgtafiui wewangi aroma foryu |156 aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430
- 431
- 432
- 433
- 434
- 435
- 436
- 437
- 438
- 439
- 440
- 441
- 442
- 443
- 444
- 445
- 446
- 447
- 448
- 449
- 450
- 451
- 452
- 453
- 454
- 455
- 1 - 50
- 51 - 100
- 101 - 150
- 151 - 200
- 201 - 250
- 251 - 300
- 301 - 350
- 351 - 400
- 401 - 450
- 451 - 455
Pages: