Sefrranya 6ufom fotrena tafutt pa[a aftfiat tuta|g afum tetdp a[a Rginginan 6agi pen^fengft terfra[ap ordng )dng ia feng?j.\" Al-Mu'tazz mengatakan: ft'lfia[akfi mence fafotfotn sefain pen[eng Itufafi [i antara Fgfiaifrgn peQgr'ti 1(e6aiQgn [an para pen[engfrj atakfi dua sejofi liSg merefrg pergi maQg femiQinn puk Rebaifr,gn itu pergi.'av Adapun jika ditanya, mengapa kejahatan pendengki dielakkan dan apa saja cara-cara menangkis dan menumpasnya? lni dapat ditelaah dari kata-kata al-'alim ar-rabbani lbnu al-Qayyiml'E 'a'E dengan sedikit perubahan dan tambahan. Menurutnya, kejahatan pendengki dapat ter- elakkan dari orang yang didengki dengan sepuluh cara: Pertama; berlindung pada Allah $d dari kejahatan pendengki dan berserah diri pada-Nya, sebagaimana dianjurkan dalam surah al-Falaq. Surah ini adalah salah satu obat penangkal paling agung terhadap iri dan dengki. Sebab, surah ini mengandung tawakal kepada Allah, doa kepada-Nya dan permohonan perlindungan kepada-Nya dari kedengki- an dan iri terhadap karunia-Nya. Ia memohon perlindungan kepada Yang Maha Memiliki karunia seolah ia berkata: \"Ya Allah, yang me- nitipkan karunia kepada hamba, hamba berlindung kepada Engkau dari kejahatan orang yang hendak merampasnya dari hamba!\" Cukuplah Dia bagi orang yang berpasrah diri dan berlindung kepada-Nya. Dia jualah yang menenangkan rasa takut orang yang mengalami ketakutan dan memberi perlindungan kepada orang yang mencari perlindungan. Dia jualah sebaik-baik pelindung dan penolong. Barang siapa berlindung dan memohon pertolongan serta berpasrah diri sepenuh hati kepada- Nya, maka Dia akan memberinya perlindungan, penjagaan, dan peng- awasan. Barang siapa takut dan bertakwa kepada-Nya, maka Dia akan memberinya ketenangan dari apa yang ditakutkan dan dicemaskan. Dia akan memberinya apa saja yang dibutuhkan: 1z Lihat Bohjoh al-ttajaLis juz I hal. 411-417; Raudhoh al-'Uqalo' hat. 134-135; dan Adab ad- Dunya wa ad-Din mo'o Syorhih hat. 445. 178 tudai' al-Fowaid juz ll hal. 238-245. |Aturon lslamTentong Bergou! dengon Sesomo 157
I 4:* 199 a'#2.{ T',iiiii @ t} A s4r'n ;fin': ttilgta1z-,*gt)4p a? A$ \"Barang siapa futtat@a kepada Nlah, nircaga Dia me4iadilean untuknga *tujalan keluar. Dan, nicaya Dia memberinga lcarunia dengan @ra aang tidak ia perkiralcan. Dan bararg siapa fur- tawatcat kepada Allah, malca cul<uplah Dia baginya.\" (Ath-Thalaq: 2-3\\ Yakni, Dia mencukupi segala yang ia perlukan atau yang ia takut- kan. Kedua; takrua kepada Allah Ta'ala dan mematuhi-Nya, baik perintah mauPun larangan. Barang siapa bertakqra kepada Allah, maka bia akan memelihara dan menjaganya, serta tidak bersandar kepada selain Dia. Allah Ta'la berfirman: '6Jll:,{P%-*\\ff1i4no{' ,'Dan jilca tealian bersabar dan bertakwa malca tidak sedikit pun tipu iaya merelca alean memberi lcalian mudharat.\" (Ali Imran: r20) Nabi* bersabda kepada Abdulah bin Abbas ris': i;tA;e i$,iitr yilt,AL1l'^!'t \"Jagalah Allah, nbcaga Dia me4iagamu. Jagalah Allah, niscaya englcaudapati Dia ada di hadapanmu'\"ln Jadi, barang siapa menjaga Allah $fii -dengan mentaati-Nya- niscaya Dia menjaganya dan mendapati Dia bersamanya di mana dan kapan saja. Allah Ta'ala berfirman: <-'L* i,rfr:'v;rli i$i'{^i \"bL ln Riwayat ot-Tirmtdzi no.2516, Ahmad no.2669,2763, ath'Thabrani datam Al'ltu'Jom oI' SKeodabnigrnkaon.1m1e2n4u3ru,t1o1t4'T1tr6m,tttdltzoi ;lawt.Hnaskhiomhniho' .63(XdanianitaideraJathadits'hohih. |158 aruron lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
\"sesungguhnga Allah bersama orang-orang yang bertahua dan orang-orang yang berbuat kebaikan.\" (An-Nahl: 128) Yakni, bersama dalam kebersamaan khusus yang mengantar pada pertolongan dan dukungan, hidayah dan perbaikan, penjagaan dan pertolomgan. Maka, barang siapa berada dalam kebersamaan Allah, berarti ia berada dalam kelompok yang menang dan bersama Penuntun yang tidak menyesatkan dan Penjaga yang tidak tidur. Ketiga; sabar terhadap musuh, tidak memeranginya, tidak mengeluhkannya, dan tidak berniat dari awal akan menyakitinya. Jadi, tidak ada kemenangan atas pendengki dan musuh seperti kemenangan melalui sabar terhadap pendengki dan musuhnya serta bertawakal kepada Allah serta menanti pertolongan dari-Nya. Maka, setiap kali pen- dengki berbuat jahat, sebenarnya perbuatan jahatnya itu berbalik men- jadi bala tentara yang mengalahkan dan kekuatan bagi orang yang mendapat kejahatan karena didengki untuk memerangi pelaku dengki sendiri, sementara ia tidak menyadari. Dengan demikian, kejahatannya menjadi ibarat anak panah yang dilesatkan dari dirinya ke arah dirinya sendiri. Sekiranya orang yang menjadi korban kedengkian itu melihat, maka ia akan senang atas kejahatannya. Akan tetapi, karena lemahnya daya penglihatan nurani, maka yang ia lihat hanyalah bentuk kejahatan- nya saja, bukan akibat dan nasib buruk karenanya. Allah Ta'ala ber- firman, \"... dan barang siapa membalas seimbang dengan peng- aniagaan Aang pemah ia derita kemudian ia dianiaga lagi, niscaga Allah alcan menolongnga.\" (AI-Hajj: 60). Jika Allah telah memberi jaminan pertolongan kepadanya sementara ia telah memenuhi haknya terlebih dulu, maka bagaimanakah dengan orang yang tidak memenuhi haknya sedikit pun, bahkan ia berbuat jahat terhadap orang yang ia sakiti itu tetapi tetap bersabar?! Tidak ada suatu dosa yang lebih lekas dibalas daripada dosa pelanggar hak dan pemutusan hubungan ke- rahiman. Sunnatullah telah mendahului bahwa seandainya sebuah gunung berbuat zhalim terhadap sebuah gunung yang lain, maka Dia jadikan gunung yang berbuat zhalim itu kehancuran. Keempat; tawakal kepada Allah &i. Tawakal adalah salah satu faktor terkuat yang membentengi seorang hamba dari derita dan per- buatan orang zhalim yang tidak mampu ia emban. Allah Ta'ala ber- firman, \"Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Dia baginya.\" (Ath-Thalaq: 13). Yakni, sebagai Penjaminnya. Dan, barang siapa Allah adalah Penjamin dan Pelindungnya, maka bagi musuhnya tidak ada peluang dapat melampiaskan ambisinya serta tidak ada yang |Aturon lslomTentong Bergou! dengon Sesomo 159
dapat mendatangkan kepadanya derita kecuali derita yang tidak dapat dihindari, seperti panas, dingin, lapar, dahaga, dan lain sebagainya. Adapun mendatangkan derita untuk melampiaskan maksud karena dengki, itu sama sekali tidak akan terjadi. Di sini perlu dibedakan antara perbuatan dengki yang secara kasat mata merupakan suatu derita ter- hadap orang yang didengki, tetapi hakikatnya itu merupakan kebaikan baginya dan derita bagi pelakunya sendiri. Yaitu derita yang dengannya seolah ia memperoleh kesembuhan diri. Salah seorang ulama salaf mengemukakan; Allah menjadikan balasan atas setiap perbuatan dari yang satu jenis. Dia menjadikan balasan tawakal kepada-Nya dengan memberi pelakunya kecukupan, seraya berfirman, \"Barang stapa ber- tawakal kepada Allah, maka cukuplah Dia bagtnga.\" Tidak berfirman, \"Kami memberi ini dan itu,\" demikian pula berfirman tentang perbuat- an. Bahkan, menjadikan diri-Nya pencukup bagi hamba-Nya yang ber- tawakal, pemenuh, dan pelindungnya. Sekiranya seorang hamba ber- tawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sementara seluruh langit dan bumi beserta penghuninya memperdayainya, niscaya Dia menjadikan untuknya jalan keluar dari itu semua, memberinya kecukup- an dan pertolongan. Ketima; hati tidak disibukkan dengan Perasaan dan pikiran pada pendengki. Perasaan dan pikiran ini harus segera dihilangkan setiap kali terlintas tanpa mempedulikan dan mengkhawatirkannya. Ini adalah salah satu pengobatan yang paling ampuh dan faktor yang membantu menyingkirkan keburukan dengki. Ini seperti orang yang diminta oleh musuhnya agar memegang dan menyakitinya. Maka, jika ia tidak mau mengambil risiko dan tidak mencoba saling memegang, bahkan men- jauhinya, ia tidak akan mampu memberi pengaruh buruk. sebaliknya, jika mereka saling berpegangan dan berpelukan, maka kejahatan akan terjadi. Sama halnya dengan ruh orang yang didengki bilamana meng- gantung pada ruh jahat orang yang pendengki, maka keduanya akan saling melekat dan terus menerus berinteraksi. Dengan demikian, ruh yang jahat menginginkan agar salah satunya binasa' Namun, jika ruhnya itu berpisah dan menjauh dari ruh jahat pendengki untuk mencari per- lindungan dari memikirkan dan menggantung padanya serta tidak me- lintaskan hati dan pikiran padanya, maka itu lebih baik. Dengan demikian, antar para pendengki jahat itu akan saling memakan. sebab, |160 nturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
dengki dan iri ibarat api. Jika tidak memakan makanan, maka mereka akan saling memakan. lbnu Mu'tazz mengatakanle: \"S a 6 arfa fr atas frg feng Lian p enle ng frj Se6a6 sa6ar Anda menjadi pem|unufrnla I 6arat api memafotn [irinla $ikmana ti[a{mewmufomyng ia nafom' Ini sikap agung yang hanya dimiliki oleh orang yang berjiwa mulia dan tekad tinggi. Orang yang cerdas ruhaninya memahami derita jiwa yang paling berat: disibukkan dengan ulah musuhnya dan kelekatan jiwa padanya, sehingga ia tidak demikian. Ini hanya dapat diwujudkan oleh jiwa yang tenang, peka dan tabah, yang memasrahkan segalanya kepada Allah, yang menyadari bahwa pertolongan Allah kepadanya lebih baik dari kemenangan dirinya atas kejahatan pendengki. Lalu, ia yakin pada-Nya dan tenteram bersama-Nya. la menyadari bahwa jaminan-Nya benar adanya, janji-Nya benar adanya, dan bahwa tidak ada seorang pun lebih menepati daripada-Nya; tidak ada yang lebih benar daripada kata-kataNya. la menyadari bahwa pertolongan-Nya lebih kuat dan abadi serta lebih besar manfaatnya daripada pembelaannya untuk diri- nya sendiri, atau pembelaan makhluk lain untuk dirinya. Yang demikian tidak akan dapat dilakukan kecuali dengan cara yang keenam. Keenam; menyambut Allah dan ikhlas kepada-Nya serta menjadi- kan cinta kepada-Nya keridhaan-Nya dan kepasrahan kepada-Nya menggantikan siratan jiwa dan pikirannya. lni mengimbas sedikit demi sedikit hingga mewarnai siratan jiwa dan pikirannya secara keseluruhan tertuju pada cinta kepada Allah dan mendekat kepada-Nya, meng- gantungkan diri pada-Nya, memasrahkan ridha-Nya, dan mengingat- Nya sebagaimana seorang kekasih dengan sepenuhnya mengingat ke- kasihnya yang berbuat baik kepadanya. Dengan demikian, hatinya tidak dapat beralih kepada yang lain, jiwanya tidak dapat meninggalkannya. Maka, bangunan pikiran dan hatinya tidak lagi terganggu dengan pen- dengkinya, tidak berpikir untuk membalas dan merencanakan balasan. Sebab, pikiran yang demikian hanya ada pada jiwa yang rapuh, yang tidak mengagungkan Allah dan tidak mencari ridha-Nya. Bahkan, bila- mana tergurat padanya pikiran buruk meskipun hanya sedikit, maka dari 1fi Adob ad-Dunya wa od-Din ma'o Syarhihi, hat. 444. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 161
Y dalam tubuh jiwanya itu akan terdapat bisikan garda pengawal hatinya: Jauhilah larangan pekarangan Yang Mahadiraja. Pergilah ke rumah- rumah penginapan yang membolehkan setiap orang yang datang dan singgah di sana. Mengapa engkau pergi ke istana raja yang dijaga pe- ngawal dan dipagar kokoh? Allah telah berfirman menceritakan tentang musuh manusia, iblis: <*:i &fi@ 'qri 16 &, 314,5 y@ ar;1 \"la berkata: Maka demi keagungan-Mu, sungguh akan aku sesat- kan mereka semua, kecuali para hamba-Mu di antara mereka yang ilchlas.\" (Shad: 82-83) Dalam ayat lain Allah Ta'ala berfirman, \"Sesungguhnga pada hamba-hambaKu tidak ada kuasa bagimu atas merelca.\" (AI-Hijr: 42) Firman-Nya yang lain, \"sesungguhnga ia tidak memiliki kuasa atas orang-orang beriman dan bertawakal kepada Rabb mereka. Ke- kuasaannga (iblis) hangalah atas orang-orang yang berpaling dari- Nga dan orang-orang gang kepada-Nga mengekutukan.\" (An-Nahl: 99-100). Dia berfirman tentang nabi-nabi yang senantiasa membenarkan, ,,Yang demikian itu untuk l{ami alihkan dari dirinya keburukan dan kekejian. Sesungguhnga ia Ausuf) termasuk hamba Kami yang ikhlas.\" (Yusuf: 24). Betapa besar kebahagiaan orang yang masuk ke dalam benteng ini dan menjadi penghuni \"compound\" (bangunan-bangunan beserta Pe- latarannya yang dikelilingi pagar kokoh-ed.) itu. Ia telah berlindung di tempat yang penghuninya tidak perlu takut, dan tidak ada ancaman bagi yang berlindung di sana serta tidak ada keinginan bagi musuh untuk mendekatinya: *9,F' ;'fiVlt:E ; *'l ;'t M A:' \"ltulah karunia Allah gang Dia berikan kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Attah mempunAai karunia Aang agung.\" (Al- Jumu'ah:4) Kettittlu mengkhususkan taubat kepada Allah dari dosa-dosa yang menyebabkan musuh-musuhnya dapat memberi pengaruh buruk ter- hadapnya. Sebab, Allah berfirman: |162 nturon lslomTentong Bergoul dengon Sesoma
fu1a.3(i'r#4r-.',>4rY j \"Dan musibah apa pun Aang menimpa kalian, itu adalah karena apa Aang kalian lakukan.\" (Asy-Syura: 30) Dia berfirman kepada generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat Nabiffi: # ul*,, $ 57,6';t\\ ift W i i1; Fg; ?- x rtl $ iP i^i i'y\"r$-jl \"Dan mengapa ketika lcalian ditimpa musibah (pada perang Uhud) padahal kalian telah menimpakan kekalahan dua kali (atas musuh-mu,suh kalian pada perang Badar) kalian berkata: Dari mana datangnga kekalahan ini? Katakanlah: lni dari diri kalian sendiri. Sesungguhnga Allah Mahakuasa atas segala se- suatu.\" (Ali Imran: 165) Tidaklah manusia dirundung derita oleh orang lain melainkan di- karenakan dosa yang ia ketahui atau tidak ia ketahui sementara dosa yang tidak ia ketahui jauh lebih banyak daripada yang ia ketahui, dan yang ia lupa jauh lebih banyak daripada yang ia ingat. Dalam do'a yang beredar luas: lpf'&1 \\ V S *1 fu +':) ;t LI A,';iI it {t:r 'Ya Allah sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari per- buatan mengekutukan-Mu sementara hamba mengetahui dan hamba memohon ampunan atas apa-apa Aang tidak hamba ketahui.\"tEl Maka, dosa-dosa yang manusia butuhkan untuk dimohonkan peng- ampunannya yang tidak ia ketahui jauh lebih banyak daripada yang ia ketahui. Jadi, ia mengalami derita dari orang lain tidak lain karena adanya suatu dosa. lEl Diriwayatkan oteh Ahamad no. 19622, Abu Ya'la no. 58, 60, dan hanad dalam Az-Zuhd no. 849. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesoma 163
Diriwayatkan bahwa salah seorang generasi salaf berjumpa dengan seorang lelaki. Lalu, tiba-tiba lelaki itu marah dan memakinya. Maka berkatalah ia, \"Berhentilah hingga aku masuk rumah dulu, aku akan keluar lagi untuk menemuimu.\" Ia lalu masuk dan sujud kepada Allah, seraya mengucapkan do'a kepada-Nya, memohon ampunan. Sesaat kemudian, ia keluar menemui lelaki itu. Lelaki tersebut bertanya, \"Apa yang engkau lakukan?\" Ia menjawab, \"Aku bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya atas dosa yang membuatmu menyakitiku.\" Tidak ada sesuatu yang lebih berguna bagi orang yang dizhalimi atau disakiti oleh musuhnya daripada bartaubat nasuha. Tanda ke- bahagiaannya adalah pantulan pada pikiran dan pandangannya pada dirinya sendiri dan dosa-dosanya serta kekurangan-kekurangannya, lalu rnempedulikan dan memperbaikinya dengan taubat dari itu semua se- hingga tidak ada peluang pada dirinya untuk merenungi apa yang me- nimpa dirinya melainkan hanya bertaubat dan memperbaiki diri. Di sini- lah Allah memberinya pertolongan, pembelaan, dan perlindungan serta penolakan dari keburukan. Dengan demikian, ia menjadi hamba yang paling bahagia dan deritanya paling banyak mendatangkan berkah, pengaruhnya sangat baik. Taufiq dan keberuntungan hidayah memang hanyatah dari Allah d5, tidak ada penghalang apa pun jika Allah mem- beri, tidak ada satu pun pemberi jika Dia menghalangi. Dengan demikian, tidak setiap orang mendapat taufiq seperti ini. Tidak ada yang mengetahuinya. Tidak ada yang mutlak kehendaknya. Tidak ada kuasa, tidak ada daya dan upaya selain dengan daya dan kuasa Allah Ta'ala. Kedelapan; shadaqah dan berbuat baik selama memungkinkan. Ini memberi pengaruh yang hebat dalam menolak bencana, menangkis guna-guna dan kejahatan pendengki. Ini merupakan pengalaman nyata bagi umat-umat zaman dulu maupun sekarang. Cuna-guna dan kejahatan yang dilakukan pendengki nyaris tidak mengena pada orang yang baik dan pemberi shadaqah. Kalaupun ada yang mengalami demikian, ia mendapat perlakuan baik dari orang lain, dukungan dan pembelaan serta mendapat kesudahan yang baik. Orang baik yang bershadaqah berada pada pengawalan kebaikan- nya, dan shadaqahnya menjadi perisai pelindung yang menangkis bencana. Secara keseluruhan, s5rukur adalah penjaga nikmat karunia dari sesuatu yang dapat menjadi penyebab menghilangkan nikmat itu. Sementara penyebab terpenting adanya kedengkian pendengki adalah |164 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
karena ia terus menginginkan agar nikmat itu hilang dari orang yang ia dengki dengan terus berusaha keras. Setelah berhasil, lalu hatinya baru menjadi dingin. Seorang hamba tidak dapat menjaga nikmat Allah seperti yang ia lakukan dengan mensyukurinya. Demikian halnya, ia tidak dapat mem- pertaruhkan nikmat itu pada risiko kehilangan nikmat seperti yang ia lakukan dengan menggunakannya untuk maksiat terhadap AIlah. Yaitu, kufur nikmat dan yang demikian merupakan satu pintu menuju kufur terhadap Yang Maha memberi nikmat. Orang baik yang bershadaqah menggunakan pasukan bala tentara yang berperang membelanya, sementara ia tidur di atas kasur. Sedang- kan orang yang tidak mempunyai pasukan bala tentara sementara mempunyai musuh, maka tidak diragukan musuhnya itu akan me- ngalahkannya, meskipun kekalahannya terlamb at. Wallahul M usta'an. Kesembilan,' ini yang tersulit bagi jiwa seseorang, yang diberikan hanya kepada orang yang bernasib sangat baik. Yakni, memadamkan api pendengki yang melakukan perbuatan jahat dan menyakitkan dengan berbuat baik kepadanya. Setiap kali diperlakukan dengan perlakuan menyakitkan, ia semakin berbuat baik terhadapnya dengan memberi nasihat, memberi kasih sayang. Yang demikian jarang ditemu- kan dalam kehidupan umum. Patut disimak firman Allah ini, \"Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah (keburukan itu) dengan gang lebih baik. Maka, tiba-tiba orang gang antara engkau dan dia terdapat permusuhan seolah-olah me4jadi teman Aang sangat setia. Sifat-sifat gang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang Aang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang gang mem- pungai keberuntungan besar. Dan bilamana setan mengganggumu dengan gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Se- sungguhnga Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.\" (Fushshilat: 34-36). Juga dalam ayat lain, \"Mereka itu diberi pahala dua kali atas kesabaran mereka dan mereka menolak keburukan dengan kebaikan, dan dari sebagian gang Kami rizkikan kepada merek:., mereka naftahkan \" (Al-Qashash: 54). Simaklah keadaan Nabi&, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits; bahwa beliau dipukul oleh kaumnya hingga mereka membuat beliau berdarah. Lalu, beliau menghapus darah itu dari wajah beliau seraya bersabda: |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 165
--'t ryrx\"ltry4{yt&t 'Ya Allah, ampunilah kaum hamba, karena merelca tidak mengetahui.\"lsz Dalam ungkapan ini tergabung empat sikap ihsan untuk me- nanggapi kejahatan besar mereka terhadap beliau #8. Pertama, Pem- berian maaf beliau kepada mereka. Kedua, permohonan PengamPunan beliau untuk mereka. Ketiga, sikap beliau memaklumi mereka dikarena- kan mereka tidak mengetahui. Keempat, belas kasih beliau kepada mereka dengan menisbahkan mereka pada klan beliau dengan kata- kata'ampunilah kaum hamba'. Seperti halnya jika seseorang mengata- kan kepada orang yang berhubungan dengannya, \"lni anakku, ini temanku, berilah ia.\" Sekarang cobalah camkan, aPa yang membuat ini mudah dan ringan bagi jiwa dan dapat memperoleh karunia demikian? Bayangkan bahwa kita mempunyai banyak dosa terhadap Allah yang akibatnya sangat kita takutkan. Dan, kita berharaP agar Dia memberi kita Peng- ampunan dan memberi kita karunia. Bahkan tidak terbatas hanya pada pemberian maaf dan ampunan, melainkan juga karunia, kemuliaan dan berbagai kebaikan lebih daripada yang kita bayangkan. Jika kita meng- harap kepada Allah agar Dia memberi karunia demikian sementara kita berbuat buruk terhadap-Nya, maka sangat patut jika kita memperlaku- kan makhluk-Nya, yaitu orang lain dengan kebaikan dalam menghadapi perbuatan jahatnya agar supaya Allah memperlakukan kita dengan ke- baikan demikian. Sebab, balasan berasal dari jenis perbuatan. Maka, se- bagaimana kita berbuat terhadap orang lain karena perbuatan jahat mereka, demikian pula Allah berbuat terhadap dosa-dosa dan keburuk- an kita dengan balasan yang setimpal. Jadi, kejahatan orang lain ter- hadap kita apakah akan kita balas dengan kejahatan, atau pemberian maal kebaikan, atau dibiarkan. Bagaimana kita memperlakukan, demikian pula kita akan diperlakukan. Bagaimana kita memperlakukan hamba-hambaNya, demikian pula Dia memperlakukan kita. Maka, jika dicamkan dan dipikir dengan jernih, akan mudah membalas dengan kebaikan atas kejahatan yang kita terima. Selain itu, Allah akan memberi pembelaan dan penyertaan khusus kepada kita. Sebagaimana sabda Nabi #E kepada orang yang mengadu kepada beliau perihal kerabatnya 1E2 Dirlwayatkan oteh at-Bukhari no. 3290, Mustim no. 1792. lffi | aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
yang berbuat jahat kepadanya sementara ia berbuat baik kepada mereka: iti'i\"#!)zt .t9t' 43 Y'd; ii,t'e et6 l-. \"Allah senantiasa tetap menyertaimu me4jadi penolongmu atas mereka selagi engkau tetap demikian.\"t63 Selebihnya pujian orang segera ia peroleh dan mereka berpihak padanya. Setiap orang yang mendengar bahwa ia berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat terhadapnya, maka hati dan pikiran serta dukungan mereka akan berpihak padanya. lni menyangkut masalah fitrah, yang diberikan kepada setiap manusia. Dengan kebaikan ini, ia telah menggunakan bala tentara yang tidak ia kenal dan mereka tidak mengenalnya. Mereka tidak mengharapkan apa pun dari dirinya, padahal ia dihadapkan pada salah satu dari dua posisi: apakah ia dengan kebaikannnya itu akan menguasai dan mengeksploitasi pen- dendam yang berbuat jahat terhadapnya itu, atau apakah ia akan mem- balas kejahatannya. Namun, ia memperoleh kebaikan berlipat ganda dengan kebaikannya itu daripada yang ia terima dengan membalas dendam. Kesepuluh; Ini adalah yang mencakup keseluruhan cara itu dan menjadi porosnya. Yaitu, memurnikan tauhid yang mengaitkan pe- nyebab pada Allah Yang Maha membuat sebab. Kesadaran bahwa semua itu adalah alat pada gerak angin yang tergantung pada Yang Maha Menggerakkan, Pencipta, dan Perancangnya, dapat membahaya- kan dan dapat pula mendatangkan manfaat hanya dengan seizin-Nya. \"Dan jika Allah menimpalcan kepadamu suatu kemudaratan, maka tidak ada yang menghilangkannga selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan suatu kebaikan kepadamu, maka Dia jualah yang Mahakuasa atas segala sesuatu.\" (Al-An'am: '17). Nabi 4E bersabda kepada Abdullah bin Abbas q,riF-,: o#i ;!;;il:iL.qa)) .fiift,I ltrprk-- bI jL Gg;-G4t is*ntLtfti pV;,rs 7.rit lt'*i i,!t\"U J1 6);.4t i't ,as'at 43 183 Diriwayatkan oleh Muslim no. 255E. IAturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 167
Af;'ari3 \"Ketahuilah, sekiranya umat ini bersepakat memberi manfaat kepadamu, maka mereka itu tidak akan memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang Allah tetapkan terhadapmu, dan sekiranga mereka bersepakat untuk memberimu mudarat, merelca tidak akan memberimu mudarat selain dengan sesuatu yang Allah tetap lcan terhadapmu. \"' u Bilamana seseorang memumikan tauhid, maka keluarlah dari hati- nya rasa takut kepada selain Allah dan rasa takut pada musuhnya men- jadi sangat kecil dan mudah disingkirkan. Sebaliknya, rasa takutnya hanya pada tertuju pada Allah jua. Dia memberinya ketenangan sementara pikiran beserta hatinya tidak lagi disibukkan dengan hal-hal selain Dia. Kemurnian cinta, takut, pasrah, dan tawakal serta harapan diperuntukan kepada Allah Ta'ala. Dengan demikian, pikiran dan lintas- an hati pada urusan kejahatan pendengkinya disadari bahwa itu akibat dari kekurangan dan kelemahan tauhidnya. Bilamana tidak demikian halnya, maka hatinya akan disibukkan dengan yang lain. Padahal Allah memberi jaminan perlindungan dan pembelaan kepada orang-orang beriman. Cukuplah imannya menjadi pembelaan Allah baginya. Jika imannya itu sempurna, maka semPurna pulalah pembelaan-Nya. Bilamana imannya tercampur antara kuat dan lemah, demikian pula pembelaan-Nya. Bilamana itu hanya sesekali, maka pembelaan-Nya juga hanya sesekali. Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang generasi salaf, \"Barang siapa menyambut Allah dengan secara penuh, niscaya Allah menyambutnya secara utuh. Barang siapa berpaling dari Allah sepenuhnya, niscaya Dia berpaling darinya se- penuhnya. Barang siapa menyambutnya sesekali, niscaya sambutan- Nya juga sesekali.\" Jadi, tauhid adalah benteng Allah yang paling agung yang mana bagi orang yang memasukinya niscaya ia masuk kelompok orang yang aman. Seorang generasi salaf mengatakan, \"Barang siapa takut kepada Allah, maka segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka Dia membuatnya takut pada segala sesuatu.\" 1& Tetah diketengahkan takhrij hadits ini pada hat. 1 15 (naskah asti-penerJ.). |168 aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
Selain sepuluh cara yang disebutkan oleh Ibnu Al-Qayyim tersebut, masih ada satu cara yang sangat penting dan mempunyai pengaruh besar dalam mencegah dari dengki dan menolaknya sebelum terjadi. Yaitu menyembunyikan nikmat dari orang pendengki sedapat mungkin, tidak memperlihatkannya agar tidak memancing kedengkian dan per- buatan jahatnya. Ini dapat disimak dari firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Ya'qub ..s}\\ bahwasanya ia berkata kepada Yusuf $g#!\\ ketika menceritakan mimpinya yang membuat ayahnya dan saudara- saudaranya harus tunduk dan hormat kepadanya: 7,5a LJ* aAiF iu-\"3 ;:;iyis.J\\l \"Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudara- mu agar mereka tidak memperdayaimu dengan suatu tipu daga.\" Uusuf:5) Ayahnya melarangnya menceritakan mimpinya itu agar supaya saudara-saudaranya tidak iri dan tidak berbuat jahat terhadapnya. Abu Bakar al-Jashshash mengatakanrss bahwa Ya'qub t{!g\\ mengetahui, jika ia menceritakan kepada mereka, maka mereka akan iri dan mendengkinya lalu mencari cara untuk memperdayainya. lni adalah dasar hukum bolehnya untuk tidak memperlihatkan nikmat atau me- nyembunyikannya dari orang yang dikhawatirkan akan mendengkinya dan berbuat jahat terhadapnya, meskipun Allah telah memerintahkan agar memperlihatkan nikmat dengan firman-Nya: bJaa;*):6 'Adapun tentang nikmat Rabbmu hendaklah englcau mengebut- ngebutnya. \" (Adh-Dhuha: 1 1) Yakni, tidak ada pertentangan antara kedua ayat tersebut, karena menyebut-nyebut nikmat disyariatkan bagi orang yang tidak dikhawatir- kan mendapat kedengkian dan kejahatan. Al-Qurthubi mengatakanle bahwa pada ayat tersebut juga terdapat petunjuk jalan tentang pengetahuan Ya'kub *4EIl mengenaitalavil mimpi. 1Es Ahkom al-Qur'anjuz lll hal. 167. 1u Tolsir ot-Qurthubi juz lX hat. 127; juga tihat hat serupa datam Tafsir lbn Kotsir juz ll hal. 470. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesamo 169
Beliau mengetahui takwilnya bahwa ia akan mengalahkan mereka dan dengan demikian baliau tidak menghiraukan itu terhadap dirinya. Beliau menginginkan bahwa anaknya lebih baik daripada dirinya. Sedangkan saudara-saudaranya tidak menginginkan itu bagi saudara mereka. Ayat ini juga menunjukkan bahwa Ya'kub .ig*I\\ merasakan adanya rasa iri dan tidak suka pada anak-anaknya terhadap Yusuf. Sehingga, ia melarang Yusuf menceritakan mimpinya terhadap saudara-saudaranya, karena takut itu akan membuat mereka tidak senang lalu membuat rekayasa jahat untuk membinasakannya. Masih terkait dengan ini juga, adalah kata-kata Ya'kub ,{4}\\ kepada anak-anaknya ketika hendak keluar menuju Mesir untuk mengambil bahan makanan, \"Dan Ya'kub berkata: 'Hai anak-anakku, ianganlah kalian (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, melainkan masuklah dari pintu gerbang gang berlainan. Namun demikian aku tidak dapat melepaskan kalian barang sedikit pun daripada (takdir) Altah. Keputusan menetapkan (sestntu) hanyalah hak AIIah. Kepada' Nga jwlah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nga iua orang- orang yang bertawakal berserah diri.\" (Yusuf: 67). Beliau mengkhawatikan mereka diketahui mata-mata jika mereka semua masuk Mesir melalui satu pintu gerbang, sementara mereka anak satu orang lelaki dengan jurnlah yang banyak, ketampanan Paras' dan wibawa mereka. lbnu Katsir mengatakanl8T, \"lbnu Abbas, Muhammad bin Ka'ab, Mujahid, Adh-Dhahak, Satadah, dan as-Suddi bahwa Ya'kub meng- khawatirkan mereka menjadi pusat perhatian, dikarenakan mereka ber- paras tampan, gerak-gerik yang anggun, menawan, dan santun se- hingga beliau khawatir mereka akan menjadi pusat perhatian orang- orang.\" Padahal, pemilik nikmat menjadi objek kedengkian. Oleh karena- nya, ia selayaknya menyembunyikannya dari orang yang dikhawatirkan kedengkian dan pedayanya. Sebagaimana sabda Nabi #8: \";##,s, iF '#:;irLyr t, ctrJ1tr'rji*t \"Mintalah pertolongan d,alam menggaPai h4iat kalian dengan ,E7 Tolsir lbn Kotsir juz ll hat. 485, tihat hat serupa datam Tofsir ath'Thabori juz Xlll hal'. 1 3. Il7O aturon lslom Tentqng Bergoul dengon Sesomo
menAembun7ilean lcarcna *tiq pemilik nibnat didengki.\"|a Mengenai hal senada belizu juga bersabda: itUL'4fi Uv *'rtl ,e15rir1 3;\"1'J.+g'uJll ii'ur3\";q'rGiJ 2V'* Wi'F-Y e|s ab U l'#'J 4y t'-t;1 q L.4'{ i 6 tr't gv=fut tr'e \"Mimpi gang fu.ik adalah dari Allah. Bilamana seseorang di antara kalian bermimpi apa yang ia suleai, makaianganlah men- ceritalcannga keqrali lcepada orang gang ia sukai. TetaPi, bila- mana ia bermimpi apa gang tidak ia sukai, maka hendaklah ia meludah ke arah kirtnya tiga lcali dan hendaklah ia melindung' lcan diri kepada Allah dari keiahatan setan dan k&urulcan mimpi itu, dan janganlah menceritaleannga kepada siapa pttn lcarena mimpi itu tidak alcan merrcelakalcannya.\"'Ee Nabi 4B melarang orang yang bermimpi baik untuk menceritakan mimpinya kecuali kepada orang yang ia sukai. Sebab, orang yang tidak ia sukai boleh jadi mendengkinya atas mimpinya itu dan berbuat jahat karenanya. Boleh jadi pula kedengkian membawanya pada penafsiran yang tidak semestinya, lalu mengungkapkannya dengan sesuatu yang tidak ia sukai untuk membuatnya sedih, atau agar suPaya mimpinya itu benar-benar terjadi seperti yang ia talsililkan. An-Nawawi mengatakanrm, \"Mengenai sabda Nabi ffi tentang mimpi yang disukai yang baik janganlah engkau menceritakannya kecuali kepada orang yang engkau sukai, itu disebabkan karena apabila ia menceritakannya kepada orang yang tidak ia sukai, boleh jadi kebencian atau kedengkian membawanya pada penafsiran yang tidak disukai. Dan, boleh jadi benar terjadi seperti itu. Jika tidak, itu akan langsung me- ls Diriwayatkan oteh ath-Thabrani dalam ol-*lu'Jom ol-Kobir no. 183, dalam ol-ttlu'iom osh' Shoghtr no. 1186, aGBalhaql datam Syu'ab al-lmon Juz ll hat. 291, Abu Naim datam al' Hulliyyah Juz V hat. 215; ary-Syihab datam alfilu'Jam no.707, dinitai shahih oteh at' Atbani datam Silsiloh ol-Ahadits ostr'Shahthoh no1453. tnlEe Diriwayatkan oteh at-Bukhari no.6637, lrtustim no. 2261. Syarh an-Nawwti 'olo Shahlh Muslim juz )rJ hat. lE. Juga, tihat Iofsir bru lotsir )uzll hat. 4E5. |Aturon lslom Tentang Eergoul dengon Sesamo 171
--'1 I nimbulkan kesedihan dan kegelisahan karena buruknya penafsiran mimpinya tersebut.\" Utsman \"$5 melihat anak kecil rupawan lalu berkata, \"Corenglah lesungnya'e1 agar supaya tidak mengalami al-'a)inle2.f Menghindari orang yang dikenal si pendengki dan iri serta menjaga dari kejahatan dan tipu dayanya dengan menyembunyikan nikmat adalah suatu hal yang dituntut oleh syara' dan nalar, dan juga dikuatkan dengan kenyataan dan pengalaman yang diceritakan dalam kehidupan manusia serta disebutkan oleh orang-orang bijak. Abu Hatim Al-Basti mengatakanle3, 'Tidak ada keselamatan dari pendengki yang lebih menjanjikan daripada menjauh darinya.\" sebab, selama ia dapat melihat dari dekat nikmat yang diberikan kepada orang lain sementara ia tidak mendapat nikmat itu, maka itu hanya akan membuat bertambah panas hatinya dan persangkaan buruk kepada Allah serta kedengkiannya berkembang terhadapnya. Padahal, orang yang berakal sehat lebih berkeinginan mematikan kedengkian sedapat mungkin daripada memeliharanya. sementara tidak ada Penawar yang lebih manjur untuk mematikan kedengkian dengan menjauh, karena pendengki tidak mengirikan keburukan yang ada pada orang lain, tidak pula pengkhianatan yang tampak padanya. Melainkan, ia mendengki karena tidak mau menerima ketetapan takdir sebagaimana dikatakan AI-Atabi: \"flf;g 1erpifrir apa [osafut ter{w[apmu tetayt a?g tidafrmefifiat [infu fiersakfi Sehin forena engforu seorang pen[enBfri\" Al-Mawardi mengatakanl%, \"Jika manusia diuji dengan pendengki nikmat yang ihwalnya demikian dan memusuhi karunia, hendaklah ber- lindung kepada Allah dari kejahatannya, menghindar dari tipu dayanya, mewaspadai rekayasa kedengkiannya, menghindari bergaul dekat dengannya untuk menangkis penyakitnya dan memberdayakan terapi- 1e1 An-nunah adalah tesung yang ada pada dagu anak kecit. Sedangkan arti kata perintah ,,dosslmu,, adatah corengtah, tihat syorh as-sunnah oteh at-Baghawi juz I hat. '166, juga Tolsir ol-Qurthubi juz Xl hat. 329. 1e2 Diriwayatkan oteh at'Baghawi dalam Syorh os'Sunnoh juz Xll hat' 166' 1et Roudhah ol-'lJqota' wo Nuzhoh obFudhala' hat. 135. 1eo Adab od-Dunyo mo'a Syarhihi hat' 449. |172 aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
nya. Telah dikatakan bahwa pendengki nikmat hanya ingin agar nikmat itu hilang.\" Salah seorang bijak mengatakan, \"Barang siapa buruk tabiatnya, maka tidak nyaman mendekatinya. Sebab, hati yang tampak, sulit di- pahami.\" Sedangkan Abdul Hamid mengatakan, \"Seekor singa yang engkau dekati lebih baik daripada seorang pendengkiyang anda awasi.\" Muhammad Al-Warraq mengatakan: 'settap orattg afut 6eri Fgrefaan [ari [afam jiwafur, Sefain penlengQi forena ia memfiutafotnfut. Afrg titaLpunla fosa yang furyer*uat terfia[apnya, Sefain forenn terfifiat ofefrn1a forrunia {ang tolafia furfiman. Ia enggan, [an afom fega fian1a jifig afut men[erita [an jifrg frafiis fiarta?jr sertd terpotong fi[afrRjt!\" Mu'awiyah bin Abu Sufyan $ mengatakan, \"setiap orang, aku membuatnya lega kecuali pendengki nikmat, karena sesungguhnya tidak ada yang membuatnya lega selain hilangnya nikmat itu.\" Penyair pun menyitir ungkapan ini dengan kata-katanya: \"Setfup permusttfran difiarapfom irnanla, Fgcuafi permusufian ordrlB )anB 6er6uat jafiat fotrena dengfu.\"\" Akan tetapi, permusuhannya itu sekalipun sulit dihilangkan, namun dapat dikurangi dan dibatasi keburukannya. lni diperlukan terhadap pendengki yang tidak mungkin dapat dijauhi sama sekali, seperti kerabat, teman kerja, teman belajar, dan yang sejenisnya. Mengurangi dan membatasi kedengkian dan permusuhan mereka itu adalah dengan membalas kejahatan mereka dengan kebaikan, dengan sikap me- maklumi serta maaf. lni dapat mematahkan panah kedengkian mereka, menghilangkan atau mengurangi keburukan permusuhan dan ke- dengkian mereka. Allah Ta'ala berfirman, \"Jadilah pemaaf, 4jaklah pada kebailean dan berpalinglah dari orang-orang bodoh. Dan bilamana engkau di- rasuki godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguh- nga Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.\" (Al-A'raf: 199- 200). 1e5 tuhiah ol-tAojotisjuz I hat. 414. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 173
I Allah S6 luga berfirman, \"Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan gang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa gang mereka gambarkan. Dan katakanlah; ga Rabbi, hamba berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan hamba berlindung kepada Engkau, ga Rabbi, dari kedatangan mereka kepada hamba.\" (Al' Mukminun: 96-97). Dalam ayat lain Allah Ta'ala juga berfirman, \"Dan ttdaklah sama antara kebaikan dan keburukan. Tolaklah (kqiahatan itu) dengan yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang gang antara engkau dan dia terdapat permusuhan seolah-olah teman Aang sangat setia. Sifat-sifat gang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang gang sabar dan tidak pula dianugerahkan melainkan kepada orang' orang yang mempunyai keberuntungan besar. Dan iika engkau di- rasuki suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Se- sungguhnga Allah iualah Aang Maha mendengar lagi Maha mengetahui. \" (Fushshilat 34-36). Allah $i$ membedakan dalam ayat ini antara musuh dari golongan manusia dan musuh dari golongan setan. Dan, bahwa musuh dari golongan manusia dapat ditolak tipu daya dan kejahatannya dengan be- ramah tamah, menghindari dan memperlakukannya dengan baik. Sedangkan musuh dari golongan setan, dengan itu semua tidak ada gunanya dan tidak mungkin ditolak kejahatannya kecuali disikapi se- bagai musuh dan berlindung diri kepada Allah dari kejahatannya. Ibnu Katsir mengatakanle6 bahwa tiga ayat ini tidak mempunyai makna yang keempat, yaitu bahwa Allah memerintahkan agar beramah tamah terhadap musuh dari golongan manusia dan berbuat baik kepadanya untuk mengembalikan pada sifat aslinya, yaitu kasih sayang. selain itu, Allah memerintahkan agar berlindung diri hanya kepada-Nya dari musuh golongan setan, tidak ada jalan lain. sebab, setan tidak dapat menerima tegur sapa dan perbuatan baik. Yang dia inginkan hanyalah kebinasaan anak cucu Adam dikarenakan demikian sengit permusuhan sebelumnya antara dirinya dengan manusia pertama, Adam, sebagaimana firman Allah Ta'ala: #i u'&_ ;1'6K Mi F;;;.tr -4. 1;r. 1e6 Talsir lbn Katsir juz I hat. 14, juga 16. 174 | nturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
\"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga.\" (Al-A'raf: 27) Juga dalam firman-Nya yang lain: \"c'$k,ri'Gi, 6; fx ir€6'3x K';$i'\"t L ,-,^-.r-J I \"Sesungguhnga setan itu adalah musuh bagi kalian, maka jadi- kanlah ia musuh, karena sesungguhnga setan-setan itu hanya meng4jak kelompoknga supaAa mereka me4jadi penghuni neraka Aang menAala-nyala.\" (Fathir: 6). C |Aturon lslom Tentang Bergoul dengon Sesomo 175
1. HAK.HAK BERSAMA ANTARA PASANGAN SUAMI ISTRI Bahasan ini mencakup pendahuluan dan empat sub bahasan: A. Mempergauli dengan Baik B. Kehalalan Hubungan Suami lstri C. Saling Membantu dalam Hal Kebajikan dan Ketalsvaan D. Saling Membantu dalam HalMengerjakan Urusan Duniawiah. Pendahuluan Kehidupan suami istri bukanlah sekedar untuk bersenang-senang dan bermain-main, bukan pula kenikmatan yang berlalu, atau hubungan sementara atau sekedar hawa nafsu dan hubungan seksual, melainkan itu adalah sebuah tanggung jawab yang besar; sebuah tugas berat yang menuntut kesabaran dan keharmonisan dengan pasangannya, me- nyikapi dengan sabar atas kesalahan-kesalahannya dan menutup mata akan kekeliruan-kekeliruannya serta menunaikan tanggung jawab pen- didikan anak-anak dan membekali dan menyiapkan mereka dengan baik. Akan tetapi, Allah Ta'ala dengan rahmat-Nya menjadikan ke- cenderungan kuat pada masing-masing antara lakiJaki dan perempuan, menciptakan nafsu seksual dan keinginan menurunkan keturunan, serta menjadikan dorongan-dorongan kuat muncul setiap saat yang tidak dapat diabaikan ini, diberijalan keluar yang disyariatkan oleh Allah, yaitu nikah. Dengan demikian, terjadilah perjodohan, tercapailah tujuantujuan pernikahan, memelihara kehormatan kedua pasangan, mewujudkan mawaddah wa rahmah dan memperoleh kesenangan, saling mem- bantu antara suami dan istri dalam menunaikan tugas-tugas agama maupun duniawiah dan pendidikan anak-anak. Dengan demikian pula mereka dapat menurunkan generasi dan memakmurkan bumi serta mengembangkan umat manusia,leT menjaga anak-anak dari kehancuran 1e7 Dikatakan oteh lbnu at-Jauzi daLam Shoid at-Khothir hat. 73, \"Aku merenungkan tentang kaidah-kaidah nikah, makna-maknanya dan tema-tema pokoknya, tatu aku sampai pada |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 179
dan keterlantaran, selain menambah jumlah umat Islam. Selain itu, juga untuk menumbuhkan dan menguatkan ikatan kekeluargaan, memPer- erat tali kekerabatan dan kasih sayang antar kaum Muslimin. Sebab, nikah menciptakan ikatan baru antara suami dan istri beserta keluarga masing-masing pasangan, mengikat keluarga yang berjauhan dengan ikatan pernikahan dan perbesanan. oleh sebab itu, Allah menjadikan besan sebagai mitra keturunan dengan firman-Nya: fi6s {8: i,$'lij: 6 M;i' (A,\\xi'aliu \" 1\\ ,,Dan Dia (pula) aang menciptakan manusia dari air lalu Diaiadi- kan manusta keturunan dan perbesanan dan adalah Rabbmu M ahakuasa. \" (Al-Furq an 54) Jika perhatian diarahkan ke kota-kota dan desa-desa kaum Muslim- in, maka akan dijumpai para penghuninya memPunyai hubungan ke- keluargaan dan ikatan kekerabatan yang membuat warga kota itu seperti keluarga satu rumah, khususnya jika kota tersebut kecil. Itu di- sebabkan tidak lain karena perbesanan dan pernikahan' Jika dicermati, ini menambah keyakinan pada hikmah syariah Allah Yang Maha- bijaksana dan keluasan rahmat-Nya, keluasan llmu-Nya, dan Keagung- an kuasa-Nya. Dan, bahwa Allah Ta'ala tidak mensyariatkan sesuatu untuk para hamba-Nya kecuali di dalamnya terdapat kebaikan dan ke- maslahatan bagi mereka di dunia mauPun akhirat' A. Mempergauli dengan Baik Jika hubungan suami istri demikian kuat dan erat dan hak masing- masingatasyanglainnyademikianPentingdanmendasar,makadi antara kewajiban terbesar atas pasangan suami istri adalah masing- masingPasanganmemperlakukanyanglaindenganbaikdanmasing- masing memahami hak dan kewajibannya, menunaikan kewajiban ter- hadaplang lain dan menyadari akan pengawasan Allah kepadanya. Lalu kcensaizmaptiu,ta\"nn gb\"ath\"wka\"ny,an..gDaatsaams pating mendasar adatah adanya keturunan.\" sedangkan at- nikah-terdapat beberapa manfaat. Yang pertama adalah ke- tam,uldirauauntnnauayhsn.ima.,'.,edtSaatinenhgdagiintneign/t-agkhhkayanony'as,nk-yUegattuhprr^wouuknaoiata,knin,dyiadcmnaipognt'aadkkaeSarnyenganarahannishydyiae-jSumnzyiikakIitaahhnhiabtddi. uis2sne5yibaa. artiiigahnataikittaipdanesa' ynkY-dsakoyonarsogtohndnigbigmi ydamaakensrnuiggduekmmnaaeanl-t hat senada dalam At-lAuwafogot iuz ll hat. 396' |180 eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
T- ia tidak menzhaliminya, tidak melanggar haknya, tidak memandangnya rendah dan hina, tidak menyulitkannya atau memberinya beban yang tidak sanggup ia emban. Allah dE berfirman, \"... Dan para wanita mempunAai hak yang seimbang dengan kew4iiban mereka menurut cara AarTg baik ....\" (Al-Baqarah:228). Ayat initelah menjelaskan bahwa istri mempunyai kewajiban seperti kewajiban suami kepadanya berupa perlakuan yang baik, mempergauli- nya dengan baik, menolak dengan memberi pilihan yang lebih baik, menghindari perbuatan yang menyakitkan dan merugikannya, bertalava kepada Allah dalam hal mempergauli istri, menyrkai perlakuan terhadap istri seperti perlakuan yang ingin ia dapatkan dari istri terhadap dirinya. Ia ingin datang kepada istrinya seperti halnya istrinya datang kepadanya. Mengenai hal ini lbnu Abbas q$fi pun sampai mengatakan, \"Sungguh aku ingin berdandan untuk istriku sePerti halnya aku ingin istriku ber- dandan untukku.\" Sebab, Allah berfirmttn, '... dan para unnita. memPungai tak yang seimbang dengan kew4jihn melelca menurut czra gang baik ....\"'eE (Al-Baqarah:2281. Demikian pula hak suami atas istrinya adalah mempergaulinya dan memperlakukannya dengan baik, mendampinginya dengan baik yaitu dengan tulus mencintainya, membatasi pandangan matanya hanya kepada suaminya, tidak memandang kepada lelaki lain, memberi kasih sayang kepadanya, mencumbuinya, berhias diri untuknya, menyimPan rahasianya, memperlihatkan cinta dan hormat kepadanya, berbagi dalam suka maupun duka, menyambutnya dengan hangat ketika masuk rumah dengan wajah berseri, selalu mendo'akannya agar ia diberi taufiq dan pertolongan Allahre, melayaninya dengan baik dan membalas budi baiknya, senantiasa berusaha menyenangkannya untuk memperoleh cinta dan ridhanya. Ini semua dilakukan tanpa paksaan dan desakan, tanpa cerca dan menyinggung perasaannya. Jika istri melakukan demikian semata mengharap pahala Allah, 'e8 To1st, ath-Thobori Juz ll hat. 453, Tofslr ol-Qprthubi Juz V hat. 97 , Totsir lbn Katsir iuz I hal. 272, Al-Umm V hat. 86, al-lAughni juz X hat. 270, ol-Furu' juz V hat. 293, dan juz te XosWaf ol-Qlrp' juzVhat. 184. membawa barang-barang kebutuhan rumah Betapa berbunga hati suami saat datang tangganya atau membawa oteh-oteh untuk lstrinya lalu disambut dengan hangat ungkapan terima kasih dan panjatan doa dari sang istri. Dengan demikian sang suami merasa di- perhatikan, dihargai, diakui, dicintai dan disayangl dan dihormati. IAtursn lslom Tentong Bergaul dengan Sesomo 181
maka ia patut berbesar hati akan memperoleh banyak kebaikan dan pahala besar serta taufiq di dunia dan akhirat. Nabiffi bersabda: *t ft ;,6v-+t t W t4+ 3 )'r i: t!.t \"Siapa pun seorang istri yang meninggal dunia, sementara suaminya ridha terladapnya, niscaya ia masuk sltrga.\"'* * Puas Adalah Sebuah Pusaka yang tidak Sirna Mengharapkan kesempurnaan sifat-sifat pada suami atau istri, seolah seperti sebuah khayalan dan jauh dari gapaian. Sebab, hanya milik Allah jualah kesempumaan itu. Sedangkan manusia mempunyai kodrat kekurangan dan ketidaksempumaan. Setiap kenikmatan dalam kehidupan dunia ini senantiasa dibarengi dengan kekeruhan dan kegetiran. Sedangkan kenikmatan semPurna hanya bagi orang-orang beriman kelak di Surga Na'im. Bahwa sesungguhnya manusia yang paling banyak taufiqnya dan paling cerdas natarnya adalah orang yang lega dengan anugerah yang ditentukan oleh Allah kepadanya dan puas dengan aPa yang dikarunia- kan kepadanya. Pepatah kuno mengatakan: 'hrus d\"[afafi sefiuafi pusafre )org ti[afrirna \" *:Lebih tegas lagi adalah sabda Nabi iitil6'ar ^iiSlw q3il;13, eI \"sungguh beruntunglah orang Aang masuk Islam, diberi rizki cukup dan dianugerahi kepuasan dengan apa Aang Allah beri' kan.)'2ot * Kesetiaan dan Toleransi setiap manusia mempunyai pandangan dan konsep diri, kebutuhan dan kecenderungan sendiri. la juga mempunyai watak khusus yang 2@ Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 1161 , lbnu lvlajah no. 1854, Abu Ya'ta no.6903, ath' Thabrani datam At-itu)am Al-Kabir no. 884, at'Hakim no. 7328. la mengatakan bahwa sanod hadits ini shohih. Sedangkan at-Tirmidzi mengatakan bahwa derajat hadits ini hason, 201 Diriwayatkan oteh Mustim no. 1054. 182 | eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
adakalanya tidak cocok dengan watak mitranya. Ini terjadi pada masalah-masalah materiil maupun moril. Dengan demikian, selayaknya masing-masing pasangan suami istri saling setia dan tidak berselisih, saling memberi kemudahan dan tidak menyulitkan. Masing-masing memperlakukan yang lain dengan baik, saling mengalah, tidak me- ngedapankan hasrat dan keinginan diri, demi pasangan hidup dan mitra rumah tangganya, melapangkan dada dalam menerima beberapa ke- salahan serta menutup mata terhadap beberapa kekurangan. Suami yang merupakan pemimpin keluarga dituntut untuk bersikap lebih banyak bersabar daripada istri. Sebagaimana diketahui bahwa fisik perempuan lembut dan lemah serta lebih mengedepakan perasaan dari- pada nalarnya. la juga \"tawanan\" di tangan suaminya, sangat mem- butuhkannya, menggantungkan harapan padanya, dan memandangnya di dunia ini sebagai pusaka dan modal hidupnya. Maka, mecari-cari ke- salahan istri dan mengorek-ngorek kekurangannya dan menyikapi ber- lebihan terhadapnya dan tidak berhati-hati dalam meluruskannya akan menyebabkan ia menjadi patah arang dan patahnya itu adalah per- ceraian. Dalam kitab ash-Shahiltainz@, dari Nabi ff, beliau bersabda: {;ILb ,*'u4:rt;;t'dv , I c/ o . i'ii'^*i ;)$ ,X;s &J; qt ry t4-*l | €zq Y*zujy;;*unil \"Sambutlah pesanku agar memperlakulcan kaum Wrempuan dengan baik, sebab orang Wrempwrn diciptakan dari tulang n-suk dan gang paling benglak adalah Aang paling atas, jika engkau pergi melunskannga maka engkau mematahkannya, te- tapi jilca engkau membiarkannga maka itu tetap bengkok. Maka, sambutlah pesanku agar memperlakulcan kaum perempuan dengan baik.\" ** -#'tDalam riwayat Muslim: ,&'u:4;1;;tLy Ly J; a) 2a Shohih al-Bukhari no. 3153; dan Shohih hlusllm no. 1468. |Aturon lslomTentang Bergoul dengon Sesomo 183
W.3) op rce,., -2 u o.'. l r, { z W.s \\ \\/ o/ o/ o II (-/ .r-o,leo.d/ rla tI (r-*.i.rA*rl ta>,ye ;s,qrs \"sesungguhnAa orang perempuan diciptalcan dari tulang ntsuk, tidak alcan setia terladapmu pada antuialan. Jika engkau me- ngetubuhinya, maka englcau menyetubuhinya sementara pada- nga terdapat k&engkolcan. Dan, iilea engkau pergi meluruskan- nya, malca engkau mematahleannya dan patahnya adalah men- ceraikannga.\" Nabi # menjelaskan dalam hadits lain bahwa orang PeremPuan kurang nalar dan agamanya, seraya bersabda: U l)EJt,h'lt + qttt *) t F r6)i'e J:: : u '.36,;t l), 'Tidaklah aleu melilat diantara orang perempuan gang kurang nalar dan agamanAa Aang lebih menghilangkan ralar lelaki Aang teguh daripada salah seorang di antara lcalian (kaum perem- puan).\"203 Akan tetapi, hadits ini telah dipahami secara salah oleh orang-orang yang tidak paham, dan dital<rvilkan keluar dari pengertian yang di- maksud, lalu dijadikan dalil bahwa Islam merendahkan kaum Perem- puan dan memandang sebelah mata terhadap kemampuannya, serta mendisl<reditkannya: $ $ ajfr ibfi1p9et t;'^:'? JK \"... Alangkah buruk kata-kata gang keluar dari mulut mereka. Tidaklah mereka mengatakan melainkan kebohongan belaka.\" (Al-Kahfi:5) Berapa banyak kaum peremPuan terpedaya dengan kata-kata ini lalu mereka yang tidak paham menentang hadits-hadits ini dan tidak berkenan menyebut dan menyitirnya. Mereka tidak memahami bahwa hadits-hadits ini dan hadits-hadits sejenisnya justru menjadi bukti nyata 203 Diriwayatkan oleh at-Bukhari no.298; dan Mustim no.79. I184 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
akan perlindungan lslam bagi kaum perempuan dan jaminan atas hak- haknya serta penjagaan dengan penuh kasih sayang, yang mana di- jelaskan bahwa kebengkokan kaum perempuan adalah naluri dan sifat dasarnya. Maka, suami harus mendampinginya dan bersabar, tidak membebani istri dengan tugas-tugas yang memberatkan dan di luar kemampuannya. Selain itu, ia harus memejamkan mata atas kesalahan-kesalahan istrinya, menyikapi dengan sabar atas kekeliruan-kekeliruannya, ber- lapang dada atas perilaku bodoh dan ketidaktahuannya. Sebab, itu semua adalah bagian dari tabiat asli dan nalurinya. Kelembutan naluri malu orang perempuan yang seringkali mengalahkan akalnya adalah kelemahan lain yang ada padanya. Namun, kelemahan ini justru menjadi rahasia daya tarik dan pesona yang ada serta menjadi sumber daya tarik bagi suaminya sekaligus menjadi penguat ikatan antara keduanya. Dengan demikian, masing- masing merasa saling membutuhkan. Laki-laki condong pada pe- rempuan karena perempuan adalah bagian darinya dan pelengkap bagi- nya. Demikian pula, orang perempuan condong pada laki-laki karena orang laki-laki adalah asal darinya dan menjadi pelengkap baginya, se- bagaimana firman Allah ilB, \"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian Aang menciptakan lealian dari jiwa yang satu dan dari padanya Allah menciptakan btringa. Dan dari keduanga Allah mengembangbiakkan laki-laki dan peremp.Ern Aang bangak.'au (An-Nisa':1). Istri-istri Nabi * adalah wanita paling cerdas dan mulia, paling komitmen pada hak-hak Allah dan hak-hak sesama manusia, merujuk kata-kata beliau, sesekali mengemukakan argumen. Adakalanya salah seorang di antara mereka meninggalkan beliau dari siang hingga malam.2o5 2M Setelah menutis mengenai masatah tersebut, penutis baru menemukan dan menetaah tulisan DR Muhammad at-Buthi datam Al-llar'oh baino Thughyon an-Nizhom obGhorbi wo Latha'if ot-Tosyri' ar-Rabboni hal. 173-1Tl yang menguatkan pernyataan penutis tersebut di atas. Ringkasnya, bahwa maslng-maslng klta mengetahul tentang prinsip-prinsip Psiko- logi dan Psikotogi Pendidikan bahwa perempuan tebih kuat perasaannya daripada taki-laki dan tebih lemah natarnya, sementara taki-taki tebih tebih kuat nalarnya daripada perem- puan tetapi tebih temah perasaannya. Diatektika yang sating metengkapi ini antara masing-masing pasangan adalah sebuah rahasia kebahagiaan taki-taki dengan perempuan dan perempuan dengan taki-taki. 205 Dari lbnu Abbas cW, dan Umar bin at-Khaththab ,$, ia menuturkan, .,Suatu hari aku IAturon tslomTentong Bergoul dengon Sesomo I85
Diriwayatkan bahwa antara Nabi *8 dan Aisyah W terjadi per- cekcokan pada suatu hari, sehingga mereka mengadu kepada ayah Aisyah, Abu Bakar +$9, lalu Nabi ffi bersabda, \"Engkau gang berbicara, atau aku?\" Aisyah €F-, menjawab sambil marah, \"Engkau saja, dan katakan yang benar.\" Lalu, Abu Bakar,:*;, menampar putrinya itu hingga mulutnya berdarah seraya berkata, \"Hai musuh dirinya sendiri, tidaklah beliau mengatakan selain yang benar?!\" Nabi ffi lalu mendorong Abu Bakar dan melindungi Aisyah dari belakang Punggungnya, seraya ber- kata kepada Abu Bakar ^$a, \"Kami mengundangmu bukan untuk ini.'206 Dalam Shahih al-Bukhari, selain juga terdapat dalam riwayat lain- *nya'o'bahwa Nabi pernah sedang bersama beberapa sahabatnya di rumah Aisyah, lalu Zainab bintiJahsy mengirim satu nampan berisi roti dan daging sebagai hadiah untuk Rasulullah ffi beserta tamu beliau. Ketika Aisyah qif-, melihat kiriman itu, perasaan cemburunya muncul sehingga merebut dan menepis nampan tersebut sehingga makanan yang ada padanya jatuh berserakan. Bayangkan, seandainya itu terjadi pada kita, apa kiranya yang akan kita lakukan dan apa reaksi kita? Dalam peristiwa ini, Nabi *8 tidaX mengucapkan kata-kata keras terhadap Aisyah, tidak pula mencelanya, tidak mengangkat tangan untuk memukulnya, melainkan tidak lebih hanya mengumpulkan makanan itu dan meletakkannya kembali di atas nampan seraya bersabda, \"lbu lealian cemburu.\" Kata-kata demikian beliau ulang sampai dua kali. Kemudian Nabi S5 tidak berbasa-basi terhadap Aisyah demi Zainab, melainkan mengambil nampan Aisyah yang utuh dan mengirimkannya marah terhadap istriku. Ternyata ia memintaku memberi argumen. Latu, aku pun menotak sehingga ia mempertanyakan seraya berkata; 'Mengapa engkau menotak permintaanku agar engkau memberiku argumen. Padahat, demi AtLah, bahwa para istri Nabi l$ sungguh meminta argumen kepada betiau, bahkan satah seorang dali mereka ada yang meninggat- kan betiau dari siang hingga matam.' Latu aku pun bertotak ke rumah Hafshah (binti Umar) dan aku tanyakan; 'Apakah katian meminta argumen kepada Rasututtah *?' la menjawab; ,ya, benar., Latu aku tanyakan tagi; 'Apakah seseorang dari katian ada yang meninggatkan betiau dari siang hingga malam?' la menjawab; 'Ya, benar ada.' Aku berkata; Sungguh tidak beruntung dan merugilah seseorang di antara katian yang metakukan demikian. Apakah seseorang di antara kalian dapat setamat dari murka Attah dikarenakan murka rasul-Nya? Ternyata istriku itu tetah meninggal dunia.\" Diriwayatkan oteh at'Bukhari no. 2336, Mustim no.1479. 26 Dikemukakan oteh at-lraqi datam takhrij hadits-hadits kitab lhyo' 'Ulumuddin juz ll hat. 44. diriwayatkan oleh ath-Thabrani datam ol-Ausoth dan aL-Khathiub datam ot-Tarikh tentang hadits Aisyah dengan sonod dhoif. 207 Diriwayatkan oteh at-Bukhari no.2349, 4927. 186 | nturon lslomTentong Bergoul dengon Sesoma
kepada Zainab sebagai gantinya. Sementara nampan yang pecah itu tetap berada di rumah Aisyah. Hal serupa juga terjadi antara Aisyah dengan Ummu Salamah, dengan Hafshah, dan dengan Shafiah radhiyallaahu'anhunna. Dalam semua kejadian itu, Nabi # memohonkan maaf untuk Aisyah dan mengganti dengan nampan utuh sementara yang pecah diberikan kepada Aisyah.2$ Dalam Shahih Muslim2@ disebutkan dari Aisyah SF, , ia menutur- kan, \"Rasulullah # tidak pernah memukul sesuatu dengan tangan beliau, tidak pula memukul seorang perempuan, (tidak pula) seorang Ipelayan, kecuali dalam jihad sabilillah. Dan, tidaklah beliau dicaci se- dikit pun lalu beliau balas dendam terhadap pelakunya kecuali jika ke- sucian Allah Ta'ala dilanggar, sehingga beliau membalas dendam lorena Allah Ta'ala.\" * Apa yang Dilakukan Suami Jil€ Melihat pada lstrinya Sesuatu yang Tidak Ia Sukai? Kewajiban suami jika melihat pada istrinya sesuatu yang tidak ia sukai adalah segera mengingat sisi kebaikan yang ada padanya, tidak mengesampingkan kelebihan dan susah payahnya dalam menunaikan hak-hak suami dan mengurusi kepentingan-kepentingannya. Nabi 48 bersabda: g W {*5 w e; ; ot'Q\"i'bi Z Ar \"Janlganlah seorerng mtkmin membenci orang muloninah. Jilca ia tidak menyulcai padanga teiltadap kekurangan pah satu sisi, niscaga ia mengukai satu sisi gang lain.'2'o Maka, wajib bagi suami mengingat sisi kebaikan istrinya dan men- jadikan sisi yang tidak ia sukai pengganti yang ia sukai. Dengan demikian - iraya Allah-ia mendapat banyak pahala. Allah tHi telah memerintahkan agar berbuat baik terhadap istri dan memperlakukannya secara ma'ruf, hingga sekalipun suaminya itu tidak 2c Lihat detit klsah ini dan pembicaraan mengenai riwayat ini datam Foth ot-turi juz V hat. 124-125. 20 Hadits no. 2328. 210 Dirlwayatkan oteh ltustim m1469. |Aturon lslomTentong Sergoul dengon Semma 187
l menyukainya, karena ia sebenarnya ia tidak mengetahui di mana kebaikan itu. Itu bisa jadi peyebab bagi banyak kebaikan dan pintu manfaat besar, seperti pemberian karunia anak-anak yang shalih yang berbakti yang mengangkat derajatnya di dunia dan akhirat, atau di- berkahi dengan taufiq berkat kesalihan dan ketulusan do'a mereka untuknya, selain pahala besar atas pemeliharaan dan pendidikannya saat kecil. Allah S6 berfirman, \"... Dan pergaulilah mereka dengan cara gang baik. Lalu, jika kalian tidak mengukai mereka, (maka ber' sabarlah) karena boleh jadi kalian tidak mengukai sesuatu, padahal Allah me4jadikan padanga kebaikan gang bangak.\" (An-Nisa': 19). Orang yang paling sedikit taufiqnya dan paling jauh dari kebaikan adalah orang yang menutup mata rapat-rapat atas kebaikan-kebaikan istri dan melupakannya atau pura-pura tidak mengetahuinya. Sedang- kan terhadap keburukan dan kekurangan-kekurangannya, ia membuka mata lebar-lebar, membesar-besarkan yang kecil dan menyebut- nyebutnya setiap saat, seolah istrinya itu tidak memPunyai kelebihan se- dikit pun. Apa pun yang ada padanya selalu dipandang negatif dan buruk. Sungguh ini bertentangan dengan sabda Nabi #: rntrle\"r+t 'Ya Allah, sesungguhnga hamba menAusulkan dosa orang Aang menyia-ngiakan l:,a,k dua orang lemah; anak yatim dan orang p erempuan ( istri) . \"2 t' Beliau juga menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia dan paling sempurna imannya di antara mereka adalah yang paling baik terhadap istri mereka. Dikatakan dalam hadits shahih: #i i;-(u*t:l;*Cf \"sebaik-baik kalian adalah gang paling baik terhadap istringa dan aku adalah orang terbaik di antara kalian terhadap istriku.\" Beliau # juga bersabda: 211 Diriwayatkan oteh an-Nasai datam al-Kubra no. 9149, 9150, lbnu Majah no. 3678, Ahmad no. 9664, lbnu Hibban no. 5565; at-Hakim no. 21 1, 7167. ia mengatakan hadits ini shahih dan disepakati oteh adz-Dzahabi dan dinilai hason oteh al-Atbani datam Shahih ol-Jomi' no. 1443, dan datam Silsiloh Ahodits ash'Shohihoh no. 1 01 5. |188 eturon lslomTentong Bergou! dengon Sesomo
€E ; :v ;3:vs6{;1 &*1 eut Ait s:st \"Orang mukmin gang paling sempuma imannga adalah yang paling baik akhlaknAa. Dan gang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap btri mercka.'z,2 lni adalah kesaksian dari orang yang berbicara bukan karena meng- ikuti hawa nafsu, bahwa manusia yang paling baik ternyata adalah yang paling baik terhadap istrinya. oleh karena itu, selayaknya suami ber- usaha keras untuk memperoleh kebaikan ini dan meraih kemuliaan ini. Banyak kaum lakiJaki keliru menganggap bahwa bersikap lunak terhadap istri dan memperlakukannya dengan baik serta terlibat dalam urusan rumah adalah sebuah kelemahan dan merupakan dominasi pe- rempuan atas lakilaki. Dengan demikian, tidak jarang dijumpai mereka beranggapan bahwa kata-kata mereka harus dituruti, pendapat mereka harus dijalankan, tidak boleh dibantah atau didiskusikan. lni sama sekali bukanlah kekuatan kaum laki-laki, bukan pula akhlak orang terhormat. sebab, hakikat orang terhormat adalah yang mengalah untuk keluarganya dalam rumah tangganya karena toleransi dan perlakuan baiknya, sementara ia mengalahkan musuhnlna di luar rumah karena kejantanannya dan kekuatannya. Seorang lelaki berkata kepada Mu'awiyah .,*{,, *Wahai Amirul Mu'minin, bagaimana mungkin kami menisbahkan engkau pada ke- cerdasan nalar, sementara engkau dikalahkan oleh setengah manusia, -yaitu istrinya-?!\"2t3 l-alu Muawiyah menjawab, 'oh, tidak demikian! sesungguhnya mereka (kaum perempuan) mengalahkan orang-orang terhormat dan dikalahkan oleh orang-orang hina.\"2r. Umar bin al-Khaththab 4h mengatakan -sementara siapakah orang yang mempunyai kekuatan dan wibawa seperti wibawanya-, \"selayaknya bagi lelaki di tengah keluarganya menjadi seperti anak kecil. Namun, saat mereka mencari apa yang ia miliki, mereka men- dapati seorang lelaki sejati.\"2l5 2t2 Tetah dikemukakan takhrij hadits ini pada hat. 57-5g (naskah asti-penerj.). 213 lni adatah togika orang-orang bodoh dan kurang memahami agama Altah. l1l funlon al'Arus wa Nuzhoh on-Nufus hat. 111, tohjoh al-Mojotis jvlil hat. 45. 215 lhyo' 'lllumuddin juz ll hal. 46, Tuhfah ol'Arus wo Nuzhoh on-Nufushat. I 1 3. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 189
Sedangkan Luqman al-Hakim mengatakan, \"Selayaknya bagi orang berakal, ditengah keluarganya seperti anak kecil. Namun, bilamana ber- ada di tengah masyarakat, didapati seorang lelaki.\"216 Di manakah ketenteraman? Di manakah ketenangan dan kasih sayang, bilamana kepala rumah tangga adalah lelaki yang berwatak keras, yang memperlakukan anggota keluarga dengan buruk, benvawasan sempit, senantiasa dikalahkan oleh kedunguannya sendiri, dibutakan oleh kebodohannya sendiri, mudah marah, sempit dada. Bila- mana masuk rumah, banyak berkata menyakitkan; dan bilamana keluar, ia berburuk sangka.2rT Boleh jadi, seorang lelaki telah bertahun-tahun menjalani hidup ber- sama istrinya, tetapi belum pernah terdengar dari suaminya kata-kata pujian atau pengakuan baik atas kesetiaan istrinya itu dan kepatuhan- Dy6, atau kecerdasan dan kecekatannya, atau kecantikannya dan pesona parasnya, atau busananya dan perhiasannya. Ia demikian kikir untuk megucapkan kata-kata cinta. Demikian enggan mencumbui dan merayunya. Tidakkah ia menyadari model-model ini bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling baik terhadap keluarganya. Bahwa kebahagiaan rumah tangga terwujud hanya dengan perlakuan baik dan kebaikan pekerti, keberserian wajah, ungkapan terima kasih dan Peng- akuan, rasa ingin menyenangkan dan kepedulian? Dan bahwa istri lebih membutuhkan pemanjaan, pujian, dan perlakuan seolah ia bayi tua. Kata-kata pujian yang didengar istri dari suaminya memberi kesan mendalam dalam jiwanya dan menambah cinta kepada suaminya itu selain memberi ketenangan dan kemantapan. sehingga, hatinya ber- bunga-bunga dan memunculkan gairah dan semangat yang membantu meningkatkan pengabdian dan kesetiaan. Ini berarti menjauhkan ke- jenuhan dari tugas-tugas rumah tangga yang sering dialami oleh banyak kaum perempuan karena tidak mendapat pengakuan dan pujian dari suami. * Moderat Dalam Cemburu Di antara perlakuan baik adalah sikap moderat dalam cemburu dan menjauhi buruk sangka serta dugaan-dugaan yang tidak sehat, kecuali 216 /nya' 'l.llumuddin ruz ll hat. 46. 2r7 Lihat Touiihat wa Dzikro hat. 97. |190 lturo n lslom Tentong Bergoul dengon Sesoma
I L I I jika terdapat bukti dan alasan yang kuat. I I Memang, cemburu terhadap istri adalah salah satu hak, sehingga I wajib bagi suami cemburu dalam rangka melindungi dan menjaganya. I Namun demikian, tidak berarti istri harus menjadi objek kecurigaan dan I prasangka buruk dengan memberi kelonggaran dalam hal-hal yang I dapat merusak kehormatan dan harga dirinya serta memancing per- hatian orang lain, seperti tidak menutup aurat, bergaul bebas dengan laki-laki asing, dan lain sebagainya. lnilah kecemburuan preventif yang harus dimiliki oleh suami dan ini menunjukkan kejantanan dan ke- sempurnaan imannya serta ketulusan cinta pada istri. Akan tetapi, tidak dibenarkan memata-matai istri, berprasangka buta, melontarkan tuduhan serampangan yang bertolak belakang dengan kenyataan, mencurigai gerak-geriknya, dan sebagainya. Sebab, ini merupakan salah satu bentuk kezhaliman yang dapat menimbulkan kekeruhan dan pencemaran rumah tangga. Oleh karena itu, Nabi #E bersabda: 'u'.ii't ilyt C ia \"U-6W3 iat $v{pt'g ,i.i';,rti :',iitt \"lii. Ct i';;:r g,1S .*Jt J;-;Jti :;j,;)l 4.'-1r r --t-r-9 \"Di antara cemburu, ada gang disukai Allah dan ada pula gang dibenci Allah. Adapun cembunt Aang disukai AUah adalah cemburu karena adanga sesuatu Aang mencurigalcan. Sedangkan cemburu Aang dibenci Allah adalah cemburu Aang tidak dikarerakan adanga sauatu gang tid* mencurigakan.'ztE Sulaiman ,{,*ll bersabda kepada putranya: tp +f crr!\\,#,,tsil'r ryr'dt ;<i\\ !46. fa-.l--oy- r.o!L<r).- \"Walai anakku, janganlah banyak cemburu terhadap istrimu, se- 2'8 Tetah dikemukakan takhrij hadits ini pada hal. 102 (naskah asti-penerj.). IAturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 191
hingga ia mendapat prasangka buruk karenamu, meskipun ia tidak bersalah.\"2le Kecemburuan istri pada suami juga satu petunjuk cinta padanya dan minat padanya. Akan tetapi, tidak dibenarkan berburuk sangka tanpa adanya gejala. Atau, menuduhnya berbuat jahat tanpa adanya bukti, dan tidak dibenarkan pula berlebihan dalam cemburu terhadap- nya dikarenakan yang demikian akan mengganggu dan menyinggung perasaannya dengan banyaknya pertanyaan, menghubungi, memata- matai, membatasi dengan nuansa curiga; kenapa pergi? Kemana? Dengan siapa? Demikian seterusnya, seolah dianggap anak kecil. Kecemburuan bagi sebagian orang perempuan sampai pada tingkat di mana ia bersikukuh harus menyertai suami ke mana pun ia pergi atau menekan agar tetap bersamanya dalam rumah, menjauhkan dan mem- batasipergaulan sosial, atau mempermalukannya di depan umum. Ada- kalanya, kecemburuan yang berlebihan itu membuatnya melakukan penggeledahan dengan memeriksa surat-surat, laci mobil, dan catatan- hariannya dengan harapan dapat menemukan bukti-bukti atas kecuriga- annya. lni, selain dilarang syariah, membuat hati suami terjepit dan tidak nyaman yang pada gilirannya dapat mengeruhkan kehidupan rumah tangga dan menyebabkan konflik. B. Kehalalan Hubungan Suami Istri Masing-masing Pasangan memPunyai hak berhubungan intim yang dibolehkan oteh Allah tE. lni merupakan kebutuhan fitri dan menjadi sarana membuat keturunan serta mendatangkan cinta kasih. Oleh karena itu, Allah {lE telah memuji orang-orang beriman dalam firman- Nya, \"Dan orang-orang Aang memelihara kemaluan, kecuali terhadap istri-dstri mereka atau budak Aang mereka miliki, maka sesungguhnga (datam hat ini) mereka tiada tercela. Barang siapa mencari gang di balik itu, maka mereka itutah orang-orang yang melampaui batas.\" (Al-Mukminun: 5-7). Jadi, masing-masing supaya memenuhi hasrat biologisnya kepada pasangannya selama tidak ada penghalang yang menghalanginya. Istri hendaknya menyambut hasrat suaminya, begitu pula sebaliknya, selama tidak ada penghalang, seperti puasa wajib, ihram haji atau umrah, atau 2'e Ad-Dur al-lAantsur fi Tofsir bi ol-ltta'tsur juz V hat. 649. |192 eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesoma
penghalang fisik seperti sakit atau haidh, atau nifas.220 Nabi ffi bersabda: thr,F uc op*fi *q'4),yltGsr;y \"Bilamana suami meng4jak istringa karena ia membutuhkan, maka hendaklah ia mendatang kepadanga meskipun sedang ber- ada di depan tungku.\"z2l Terdapat banyak hadits yang semakna dengan ini. Semuanya me- nunjukkan dengan jelas pada hukum wajib menyambut hasrat suaminya bilamana ia menginginkannya untuk memenuhi hasrat biologisnya. Tidak dibenarkan menolak karena alasan tidak berminat atau sibuk di dapur, atau alasan lain yang tidak dibenarkan syariah. Nabi B! men- jelaskan bahwa penolakan istri memenuhi hasrat libido suami adalah suatu kedurhakaan besar yang mendatangkan kemurkaan Allah Ta'ala dan laknat malaikat-Nya: ti:Ati!; ot*1, a6 sS 1* *t; jy^fr;r ,yltG;sy _- Fo) \"':.6jfit \"Apabila suami meng4jak istinga ke tempat tidurnga tetapi ia tidak datang kepadanga sehingga stnminga itu meleuati malam dalam keadaan marah terhadapnya niscaya para malaikat me- laknatinya hingga pagi hari.\" Dalam riwayat lain beliau bersabda: # ;F Wrt jt ir;r ;:s-,F5'r ti ei i,:StS VrW e;;,ttll;tL;); zyJ)t g,:it asi. \"Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nga, tidaklah seorang suami mengqjak istrinya ke tempat tidurnga, lalu ia tidak berkenan 220 Lihat lAajmu' ol-Fatawa lbnu Taimiyah juz XXVlll hat. 384, At-Bida' juz Vll hat. 1g3, Al- Furu' juz V hat. 244, dan ltothalib Uli an-Nuho juz V hal. 258. 221 Diriwayatkan oteh at-Tirmidzi no. 1160; an-Nasa'i datam os-Sunan al-Kubra no. 8971, at- Baihaqi datam as-Sunan alKubra no. 14487 ath-Thabrani dalam ol-lAu'jam ol-Kobir no. 8240. Hadits ini dinitai shahih oteh lbnu Hibban no. 4165 dan dinitai hasan oleh at- Tirmidzi. IAturon tslomTentong Eergoul dengon Sesamo 193
memenuhinAa, melainlean Dia Aang di langit murka terhadapnga hingga suaminga itu ridha terhadapnga.\"z2z Jika demikian, siapakah muslimah yang dapat tidur dengan tenang sementara para malaikat melaknatinya hingga pagi dan Rabbnya terus murka kepadanya hingga suaminya ridha terhadapnya? Ancaman ini sungguh sangat menakutkan bagi orang beriman. Al-Qurtubi mengatakan223, \"Untuk kaum lelaki, diciptakanlah organ vital dari mereka (kaum PeremPuan). Allah Ta'ala berfirman, \"Dan kalian tinggalkan apa Aang diciptakan Rabb kalian untuk kalian dari (bagian tubuh) istri-isfi .... \" (Asy-Syu'araa' : 1 66). Allah $6 memberitahukan kaum laki-laki bahwa organ vital itu di- ciptakan untuk kaum laki-laki. Maka, istri setiap saat harus memPer- sembahkannya bilamana suami menginginkannya. Jika ia menolaknya, maka ia telah berbuat zhalim dan berdosa besar. *Karena demikian besar hak suami dalam hal ini, Nabi melarang istri menyibukkan diri dalam ibadah-ibadah sunnah yang menghalangi hak suami untuk melakukan hubungan intim dengan istrinya. Dari Abu #Hurairah.;*b bahwa Rasulullah bersabda: * eoll'ts q\\ ru,il b* VUr ( ya'bI {74 ;1.t 'ill'jl\"Tidaklah halal bagi istri berpuasa (sunnah) sementara suaminga ada bersamanga kecttali atas sebinnga. Tidak (dibenarkan pula) mengizinkan (orang lain masuk) di rumahnga kecuali atas seizin- ftga,\"zz't Nabi *E melarang istri berpuasa sementara suaminya ada di rumah. pengertian puasa di sini adalah puasa sunnah. Adapun puasa wajib seperti Ramadhan, maka suami tidak mempunyai hak melarangnya, dan tidak boleh bagi istri mentaati larangannya dalam hal ini. Sebab, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat terhadap Sang Khaliq. 222 Diriwayatkan oteh at-Bukhari no. 3065, Muslim no. 1436. 223 Talsir ol-Qurthubi juz XIV hat. 17. 224 Diriwayatkan oteh at-Bukhari no.4896, Muslim no. 1026. |194 nturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
Jika istri berpuasa sunnah tanpa izin, sementara suaminya ada ber- samanya, maka puasanya sah, tetapi ia berdosa karena tidak mentaati larangannya. Jika suami menginginkannya melakukan hubungan suami istri, maka itu adalah haknya dan istri harus membatalkan puasanya serta tidak berhak menolaknya. Sebab, mentaati suami wajib hukum- nya, sedangkan melanjutkan amalsunnah hukumnya sunnah. Demikian pula dalam amal-amal sunnah lainnya berupa shalat, iktikaf, dan sebagainya, maka hak suami -saat terjadi benturan- lebih kuat daripada menjalankan kebaikan yang hukumnya sunnah. Sebab, hak suami wajib hukumnya dan menunaikan kewajiban lebih didahulu- kan daripada menjalankan ibadah-ibadah yang bersifa t tathato w u' ? .225 An-Nawawi mengatakan226, \"Sebabnya -yakni pengharaman- adalah bahwa suami mempunyai hak melakukan hubungan intim dengan istrinya setiap hari dan haknya itu wajib yang bersifat langsung. Maka, hak itu tidak bisa dikalahkan dengan amal sunnah, tidak pula dengan amal wajib yang dapat ditunda. Jika dikatakan bahwa selayak- nya bagi istri boleh berpuasa tanpa izin suami, jika suaminya meng- inginkan hubungan suami istri, maka itu adalah haknya dan membatal- kan puasanya. Maka, jawabannya adalah bahwa puasanya itu meng- halangi suami melakukan hubungan suami istri, karena ia menjadi khawatir jika melakukan hubungan membatalkan puasanya, sehingga ia tidak jadi melakukan.\" Klausa \"suaminya ada bersamanya\" yakni tidak pergi, berada di kampungnya. Jika ia sedang dalam perjalanan, maka istri boleh ber- puasa tanpa izin, dikarenakan tidak memungkinkan melakukan hubung- an suami istri, karena suami sedang bepergian. Dalam hukum yang sama adalah jika suami sakit, yang tidak memungkinkan baginya me- lakukan hubungan suami istri.z7 * Hak Istri Melakukan Hubungan lntim Sebaliknya, istri juga mempunyai hak untuk meminta suami me- lakukan hubungan intim, setiap kali ia menginginkannya, dan suami jv25 Llhat ol-lJmm Jrrz ll hat. 16!, ot-hloJmu' Syorh ot-ttuhodzdzab Juz Vl hat. 119, ot-Fath ob furi lX hat. 296, lAajmu' al-Fotawa lbnu Toimiyah juz )UXll hal. 274, ol-ltubdt' Juz lll hal,. 66, ol-Furu' juz lll hat. 1 1 I , dan laqyryof al-Qno' juz ll hal. 349. 226 Syorh on-Nowowi 'ala Shohih lAuslimjuz Vll hat. 115. 227 lbid iuga Fath ol-turi juz lX hat. 296. |Aturon lslomTentong Bergoul dengan Sesoma 195
mampu melakukannya, selama tidak membuatnya kehabisan tenaga dan tidak mengalihkan dari ibadah wajib, atau mengganggu kegiatan mencari nafkah yang dibutuhkan. Jika istri terganggu karena ditolak melakukan hubungan intim oleh suami, sementara suami sebenarnya mampu melakukannya, maka istri dalam hal ini berhak untuk meminta dicerai, seperti halnya jika suami menolak memberi nafkah kepadanya. Selain itu, jika suami bersumpah tidak akan melakukan hubungan intim dengan istri dan ia menderita karenanya, maka ia diberi waktu selama empat bulan. Jika selama tenggang waktu tersebut ternyata ia tidak demikian dan melakukan hubungan intim dengan istrinya itu, maka pernikahan mereka berlanjut. Namun jika tidak demikian, maka jika istri meminta cerai, suami di- perintahkan menceraikannya. Jika ia menolak menceraikannya, maka hakim yang menceraikannya, atas pengaduan istri228. Allah Ta'ala ber- firman, \"Kepada orang-orang Aang meng-ilaa' (bersumpah tidak akan mencampuri istri gang dengan sumpah ini istri menderita karena tidak dbetubuhi dan tidak diceraikan) btri diberi tangguh empat bulan. Lalu, jika mereka kembali, maka sesungguhnga Allah Maha pengampun lagi Maha penAaAang. Dan jika mereka berniat bertetap lati bercerai, maka sesungguhnga Allah Maha mendengar lagi Maha meng etahui. \" (Al-Baqa r ah: 226-227 ). Dalam hadits dari Abdullah bin Amr bin al-Ash.:*5, ia menuturkan, Nabi & bersabda: 6. J;:i^fi rj$' i&r:6t ?r.x ifr'd'lf iar +- 6. lar.Ly ,Fi eS ,+t1; & tl;x X :ic .,ill i;3 k i* r.3l3S,k,!$; *t'ols,k a\\c )rtz 7 \"Wahai ,\\bdullah, belumkah engkau diberitahu bahwa engkau berpuasa siang dan bangun (shalat?) malam?\" Aku menjawab, 'Benar, wahai Rasulullah.' Beliau 48 bersabda, \"Jangan lakukan! Berpuasalah, tetapi juga janganlah berpuasa; Bangunlah, tetapi juga tidurlah. Sebab, tubuhmu mempunAai hak atasmu, matamu 228 Lihat ot-ltughni Juz Xl hat. 46, Kosysyof ol-Qjno'juzV hal. 362. |196 aturon lslomTentong Bergaul dengon Sesomo
mempungai hak atasmu, dan btrimu mempunAai hak atasmu.\"z2e Nabi * melarang berlebihan dalam ibadah yang membawa pada pemaksaan pada tubuh dan mata serta mengabaikan hak istri melaku- kan hubungan intim dan bercumbu. Dalam menerangkan hadits tersebut, Ibnu Hajar mengatakan23o, \"lbnu Baththal mengatakan bahwa jika pada bahasan bab sebelumnya disebutkan mengenai hak suami atas istrinya, maka dalam bahasan ini disebutkan kebalikannya dan bahwa suami tidak selayaknya memaksa diri dalam beribadah hingga menjadi lemah dan tidak kuat menunaikan hak istrinya berupa hubungan suami istri dan mencari nafkah.\" Para ulama berselisih paham mengenai suami yang menolak menggauli istrinya. lmam Malik mengatakan, \"Bahwa apabila itu tanpa adanya suatu kepentingan, maka ia harus dipaksa atau dipisahkan antara keduanya.\" Pandangan serupa dikemukakan oleh Imam Ahmad. Sedangkan pendapat yang masyhur di kalangan mbdzhab Syaf i adalah, \"Bahwa suami tidak wajib mencampuri istri.\" Sedang sebagian ulama salaf yang wajib adalah setiap empat malam dan sebagian yang lain setiap tengah hari sekali. Syaikhul lslam lbnu Taimiyahz3l mengatakan bahwa di antara hak- hak tersebut adalah hubungan intim. Maka, dalam perkara ini yang wajib adalah penyelesaian hukum antara kedua pasangan dengan yang diperintahkan Allah berupa tetap menahan perceraian secara baik atau perpisahan secara baik pula. Masing-masing pasangan suami istri agar menunaikan hak atas yang lain dengan lega dan lapang dada. Bagi istri atas suaminya adalah hak mendapat maskawin dan nafkah dengan baik dan hak pada fisik suami yaitu bersenang-senang dan hubungan intim, yang mana jika suami tidak memenuhi hak tersebut, maka istri menurut kesepakatan kaum Muslimin mempunyai hak cerai. Demikian pula halnya jika suami impoten atau tidak mempunyai kemampuan melakukan persetubuhan, maka istri mempunyai hak cerai. Hubungan suami istri adalah wajib bagi suami menurut kebanyakan ulama. 22e Diriwayatkan oteh at-Bukhari no. 4903, Muslim no. 1159. 23o Fath ol-Bari juz lX hat. 299. 231 ilaimu' al-Fotawa lbnu Taimiyah juz 384. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 197
=.-t Menurut satu pendapat adalah bahwa suami tidak wajib dalam hal ini karena terkait dengan dorongan libido. Tetapi, yang benar adalah wajib, sebagaimana dipahami dari dalil Al-Kitab dan As-Sunnah serta ushul. Nabi &E telah bersabda kepada Abdullah bin Amr.:$E ketika beliau mengetahuinya banyak berpuasa sunnah dan shalat malam: k i* a.jl'ot 2'tz , \"seswtggtrhnga istrimu memPunAai lak ata.s engleau.\" Kemudian, dikatakan bahwa wajib bagi suami melakukan hubungan intim dengan istrinya setiap emPat bulan sekali. Dijawab, bahwa wajib menggauli dengan baik sesuai dengan kekuatan dan kebutuhan istri. Seperti halnya kewajiban memberi nafkah dengan baik, ini lebih mirip. Di tempat lain, lbnu Taimiyah mengatakan23z bahwa suami wajib menggauli istrinya sesuai dengan kemampuannya selama tidak me- nguras tenaganya, atau mengganggu penghidupannya. Timbulnya pen- deritaan bagiistri karena suami tidak melakukan hubungan intim meng- antar pada keharusan perceraian dalam keadaan aPa Pun, baik karena kesengajaan dari suami, atau bukan karena kesengajaan, meskipun ada kemampuan suami atau tidak, adalah seperti nafkah dan lebih patut untuk cerai karena tidak melakukan hubungan intim disebabkan ila'233 menurut kesepakatan ulama. Dengan demikian, maka pendapat tentang istri dari laki-laki yang ditawan dan dipenjara serta yang lainnya yang tidak dapat melakukan hubungan intim dengan istrinya apabila sang istri meminta diceraikan, maka hukumnya seperti istri dari orang yang hilang, menurut kesepakat- an ulama, sebagaimana dikatakan oleh Abu Muhammad al-Maqdisi Ibnu Taimiyah ditanyazx tentang suami apabila ia tidak melalarkan hubungan intim dengan istrinya sebulan atau dua bulan, apakah ia ber- dosa atau tidak? Apakah suami dituntut menceraikannya? Dijawab, bahwa suami wajib melakukan hubungan intim dengan istri dengan baik. lni merupakan salah satu hak terpenting istri, lebih besar darpada hak dinafkahi. 232 Al-t khtiyorat olFi qhiyyah hal. 246-247. 233 Adatah bersumpah tidak akan metakukan hubungan badan dengan istri, tihat ol-l4ughni iuz Xl hat. 5. 2u hlolmu' al-Fotowa lbnu Taimiyah juz )fiXll hal. 271. |198 nturon lslomTentong Bergou! dengon Sesomo
Hubungan intim yang wajib, menurut satu pendapat adalah setiap empat bulan sekali. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa itu sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kapan saja seperti halnya pem- berian nafkah adalah sesuai dengan kebutuhan istri dan kemampuan suami. lni pendapat yang lebih shahih. Persetubuhan adalah hak masing-masing pasangan atas yang lain- nya. Namun, karena biasanya kaum laki-laki lebih kuat daripada perem- puan dan kebutuhan mereka untuk itu lebih banyak dan hak mereka atas istri lebih besar, maka ancaman terhadap istri yang menolak me- menuhi hasrat suaminya lebih keras dan lebih besar. C. Saling Membantu pada Kebaikan dan Ketakwaan Suami dan istri adalah Pasangan dua orang yang saling me- lengkapi. Maka, masing-masing memberi dan mendapat pengaruh. Oleh karena itu, yang menjadi kewajiban mereka adalah kerja sama pada kebaikan dan kebajikan, saling mencegah dari perbuatan dosa dan keburukan, saling mengajak pada kebaikan dan mencegah kemunkar- an, sebagaimana Allah berfirman, \"Dan bertolong-menolonglah pada keb4jikan dan ketakwaan, dan janganlah bertotong-menolong pada perbuatan dosa dan permtsuhan. \" (Al-Maidah: 2). Allah $6 juga menjadikan saling mengajak pada yang ma'ruf dan saling mencegah dari kemunkaran sebagai bagian dan sifat paling isti- mewa bagi orang-orang beriman, lalu berfirman, \"Dan orang-orang ber' iman laki-laki dan orang-orang beriman Perempwn, sebagian mereka saling me4jadi penolong bagi sebagian gang lain. Mereka mengqjak pada yang ma'ruf dan mencegah dari kemunkaran.\" (At- Taubah: 71). Dalam firman-Nya yang lain, \"Hai orang-orang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka Aang bahan bakamga adalah manusia dan batu.\" (At-Tahrim: 6). Di siniAllah mewajibkan Muslim agar menjaga diri dan keluarganya dari siksa neraka. Yaitu, dengan mentaati Allah dan menjauhi kedurhakaan terhadap-Nya. Selain itu, Nabi W menganjurkan agar mehikahi peremPuan shalihah dan menikahkan perempuan yang shalihah dengan lelaki yang shalih yang agama dan akhlaknya baik, untuk mewujudkan tuiuan mulia ini, yaitu tolong menolong antara suami istri beserta anak-anak mereka |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 199
-T dan keluarganya pada keridhaan Allah dd dan kepatuhan pada agama- Nya. &,Dalam hadits yang dituturkan oleh Abu Hurairah Rasulullah 9E bersabda: A( UL|,f,'rt u'55 J-i ytU(tr>\\25'nt e5 ,1*f1, J:^5.,pt U su.;11t'at e3t .;l?t Wr to ;gt Gr J,;a ,1Ly,Wi) \"semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu shalat dan membangunkan istrinya. Jika ia enggan, maka suaminga itu memercikkan air ke w$ahnga. Semoga Allah me- rahmati seorang perempwm gang bangun malam lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika ia enggan, maka istringa me- mercikkan air ke w4jahnya.\"235 Dari Abu Said dan Abu Hurairah r{b, dari Nabi *8, beliau bersabda: 'eu;3 ,5pi5ri:;'i,'r,4,S ,pltU klt ut:,ttiY gtgtntj16,iitt 4;tit \"Apabila orang laki-laki bangun di sebagian malam dan mem- bangunkan istrinya lalu keduanga shalat dua ralaat, malca mereka ditulis di antara orang-orang laki-laki dan perempuan gang bangak mengingat Allah.'236 Dari Ummu Salamah ipr, ia menuturkan, \"Nabi ffi bangun malam terperanjat seraya mengucapkan: 23s Diriwayatkan oteh Abu Daud no. 1308, an-Nasa'i no. 1610, lbnu Majah no. 1336, Ahmad no.7404, at-Baihaqi datam as-Sunon al-Kubra no. 4419 dinitai shohih oleh Khuzaimah no. 1148, lbnu Hibban no. 2567, dan al-Hakim no. 1164. 236 Diriwayatkan oteh Abu Daud no. 1309, 1451, an-Nasa'i datam as-Sunan al'Kubro no. 310, 11406, lbnu Majah no. 1335, at-Baihaqi datam os-Sunan al-Kubra no. 1420 dinitai shahih oteh lbnu Hibban no.2567, dan at-Hakim no.1189. at-Mundziri mengtakan datam ot- Torghib wa ot-Torhib juz I hat. 242 bahwa at-Hafizh menilai shahih dengan syarat a[- Bukhari dan Mustim. I2OO eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo
'Ur 9 Pt'* iJ tiY, t 5:-t9t'c'Ar ift $Y l;tl blr; i:,'ie-A- eer{Lt+t*ta.,>..oliJ,Jc il J.r .lr - )r. - , -J. -b3 \"t ,:nit e.*-tcll\"at 6gs 'subhanallah! Pusaka simpanan aPa Aang Allah turunkan? Fitnah apa Aang diturunkan? Siapakah gang membangunkan Para Pe- smuipliakAkaammaer?re-kgaansghablaetl.iaBuomleahksiauddiadpaelanhgeisntari-ibsttsriabnealiadui -daugnaiar tela4jang di akhtrat.'Q37 D. Saling Membantu dalam Melakukan Urusan-Urusan Duniawiah Jika merupakan suatu hak atas suami istri adalah bekerja sama pada kebajikan dan ketalavaan serta keberuntungan dalam kehidupan akhirat, maka merupakan suatu hak pula atas mereka bekerja sama pada urusan kehidupan dunia yang penting dan masing-masing men- jadi penopang bagi yang lain, berbagi dalam suka maupun duka, suami ikut membantu pekerjaan-pekerjaan rumah, sebagaimana Nabi *[ ber- buat bersama keluarganya. Aisyah ueg' ditanya, \"Apa yang dilakukan Nabi ffi di rumah?\" Aisyah #3.' menjawab, \"Beliau mengerjakan mihnahzB (pekerjaan) keluarganya. Lalu, bilamana mendengar adzan beliau pun keluar.\"23t Dari Urwah bin az-Zubair, ia menuturkan bahwa ia bertanya kepada Aisyah €Fr, \"Wahai Ummul Mu'minin, apa yang dilakukan Rasulullah #E saat berada di rumahmu?\" Aisyah menjawab, \"Seperti halnya apa yang dilakukan seseorang di antara kalian dalam rumahnya, dalam pe- kerjaan keluarganya, menambal terompah beliau, menjahit pakaian beliau, dan memperbaiki ember beliau.\"24 237 Diriwayatkan oteh at-Bukhari no. 6658. 238 Bisa dibaca mohnah atau bisa juga mihnah yang berarti metayani ketuarganya. Lihat Foth ol-Bari )uz ll hat. 163. 23e Diriwayatkan oteh al-Bukhari no. 5048. ?4 Diriwayatkan oleh Ahmad no. 24793, at-Bukhari datam al-Adob ol-tAufrod hat. 540. Hadits ini dinitai shohih oteh lbnu Hibban no. 5676, at-Albani datam Adob az-Zofof fi os'Sunnoh al-lvluthahhoroh hat. 183 dan datam Silsilah ol-Ahodits osh-Shohihoh hat. 671. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 201
I Istri juga ikut suaminya dalam mengerjakan aPa yang dapat ia lakukan, dengan berusaha membuat suami dapat tenteram dan me- rasakan lepasnya kepenatan kerja, membantu dengan pendapat dan saran, memberi dorongan dan semangat, meyakinkan suami bahwa ia didampingi oleh pendamping yang menenteramkan pikiran dan pe- rasaannya dan siap berbagi suka maupun duka. Di antara hal terpenting yang mengharuskan mereka bekerja sama adalah dalam urusan mendidik anak-anak dan mempersiapkan mereka tumbuh dewasa menuju kematangan. Sebab, anak-anak adalah tana- man orang tua dan buah hati mereka, dan penyejuk mata. Mereka adalah perhiasan kehidupan dunia, akan tetapi mereka juga amanat yang besar dan tanggungan berat yang akan diminta tanggung jawab- nya, apakah amanat ini ditunaikan, atau disia-siakan. Allah Ta'ala ber- firman memperingatkan para hamba-Nya tentang mengkhianati amanat ini: t#l'A\\ 1:;,r{, SilV rt 1;'}3 1rfi,t;.'uti (& ,:')--.'ii6toi3-dfift-H'f -grfi;V@'rtr @1={'H \"Hai orang-orang beriman, janganlah menglchianati Allah dan rasul-Nga serta mengkhianati amarat kalian sedangkan kalian mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa harta kalian dan anak-anak katian adalah cobaan dan bahwa Allah di sisr-Nga ada pahala besar.\" (AI-Anfal: 27 -28). Jadi, anak-anak adalah masuk dalam kelompok amanat yang di- larang oleh Allah mengkhianatinya dan dilarang pula tidak menunaikan tanggung jawab atas amanat ini. Allah juga memberitahukan bahwa meskipun mereka adalah perhiasan kehidupan dunia, namun mereka juga cobaan dan ujian bagi para ayah dan ibu, apakah mereka takut kepada Allah dengan amanat ini. Dengan mendidik mereka dengan baik, menjaga mereka dari siksa neraka, atau sebaliknya, menyia- nlakan dan mengabaikan hak-hak mereka. Kemudian ayat ini ditutup dengan 'dan bahusa Allah di sbi-Nga ada pahala besar' bagi orang yang menunaikan kewajiban dan amanat ini. |2O2 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
Di balik ancaman mulia ini terdapat penabahan dan dorongan yang menguatkan tekad orang tua untuk menunaikan kewajiban yang se- mestinya. Sebab, Allah mengetahui besarnya amanat yang diemban para orang tua, besarnya jerih payah yang dialami dalam mendidik anak-anak, khususnya pada zaman sekarang yang penuh cobaan dan tantangan, kendala dan rintangan yang dapat menyeret pada pe- nyimpangan. jfu'{*Nabi bersabda: '* iuyl ,X6 )- *c, fftd\\ i-lo:-.1 ^tjt - {t dlr g\"*6'Jrl,s,*r'* ir*3 *11 a,{t k'lts,*J *s'* j ;'x, {, ;gk s,q$5'*i;*' vi ) *. \"Masing-masing XutAn adalah penggembala dan masing-masing kalian bertanggung jawab atas gembalanya. lmam adalah peng- gembala (pemimpin) dan bertanggungjawab atas gembalanga (rakyatnya). Orang laki-laki (sttami) adalah penggembala (pe- mimpin) dalam keluarganga dan bertanggung jawab atas gembalanga (kepemimpirannga). lstri adalah penggembala (pe- mimpin) dalam rumah suaminga dan bertanggung jawab atas gembalanya. Masing-masing kalian adalah penggembala (pe- mimpin) dan bertanggung jawab atas gembalanga.\"zal Dengan demikian, diketahui bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri yang menuntut kerja sama dan saling menopang dalam menjalankannya, serta saling me- lengkapi untuk mencapai tujuan ini. Bahkan, membangun keturunan dan mendidiknya dengan baik adalah tujuan besar dan mulia dari per- 0nikahan, sebagaimana dibahas terdahulu. 2al Diriwayatkan oteh al-Bukhari no. 853 dan Mustim no. 1829. IAturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 203
2. HAK.HAK KHUEOS ISTRJ I I A. Mahar B. Nafkah C. Perlakuan Adil di Antara Istri l-ain A. IV1AHAR Mahar adalah pemberian pengganti yang hukumnya wajib diberikan kepada orang perempuan sebagai imbalan menikahinya atau menye- tubuhinya.2a2 Sebutan untuk maskawin ada sembilan yaitu; shadaq, staduqah, mahar, 4jr, 'uqr, nihlah, faridhah, 'aliqah, dan hiba'. Dikatakan, \"Ash- daqaha wa maharafa.\" Dalam ungkapan bahasa yang jarang diguna- kan, dikatakan; amharaha.las Maskawin adalah suatu hak istri yang paling pokok atas suaminya sehingga ia wajib memenuhinya secara utuh tanpa komentar dan tanpa sikap menyakitkan, tanpa mengulur-ulur dan sikap kikir. Allah Ta'ala berfirman: \"^g'4*fitriri \"Berilah maskawin kepada perempwn (Aang engkau nikahi) se- bagai pemberian dengan penuh kerelaan.\" (An-Nisa': 4) Yakni bahwa nihlah adalah suatu ketentuan yang wajib. Menurut satu pendapat bahwa itu adalah pemberian dari Allah kepada kaum pe- rempuan. Menurut pendapat yang lainnya bahwa itu adalah pemberian dengan senang hati. Pendapat yang lainnya lagi mengatakan bahwa itu adalah utang yang harus dibayar.24 ua2 Lihat hat. senada datam Raudhoh ath-Thalibin juzVll hat. 249, hlughni al'ltuhtal iuzlll hat. 220, al-hluththola, hat. 326, Mothalib llli on-Nuha juz v hat. 173, ar-Raudh al' hlurobba'juz lll hat. 107. 2a3 Lihat Raudhah ath-Tholibin juz Vll hat. 249, at-*lughni juz X hat. 97. za Llhat Zad al-ltlosir juz ll hat. 11, Ahkam al-Qur'an oteh al-Jashshash juz ll hat. 68, Ialsir al-Qurthubi juz V hat. 24, Tafsir lbn Kotttr ruzr hat. 97. |2O4 aturon lslom Tentong Bergoul dengan Semmo
lbnu Qudamah mengatakan2a5 mengomentari kata-kata Abu Ubaid bahwa nihlah diberikan dengan senang hati pada ketentuan yang di- tetapkan oleh Allah Ta'ala. Dikatakan bahwa nihlah adalah hibah dan maskawin (shadaq) dari sisi artinya, karena masing-masing pasangan bersenang-senang dengan yang lainnya dan menjadikan shadag untuk perempuan (istri) sebagai ungkapan ketulusan (shidg). Sehingga, ini seolah merupakan pemberian tanpa ganti. Allah Ta'ala berfirman, \"Karena itu, nikahilah mereka dengan se- izin tuan (keluarga) mereka, dan berikanlah maskausin mereka dengan baik.\" (An-Nisa': 25). \"Dan berilah mereka maskawin (qjur), sebagai satu ketentuan.\" (An-Nisa': 24). Yakni maskawin mereka se- bagai satu ketetapan yang diketahui.26 Ayat-ayat tersebut dengan tegas mewajibkan mahar untuk istri dan tidak boleh berniat mengabaikannya. lni disepakati oleh para ulama2o7. Bahkan, sekalipun seandainya istritidak meminta, atau bersedia dinikahi tanpa mahar, itu tetap tidak menggugurkan kewajiban atas suami. Sebab, saling merelakan dalam hal ini tidak menggugurkan kewajiban yang ditetapkan oleh Allah. Dengan demikian dipahami bahwa mahar bukanlah salah satu rukun nikah bukan pula salah satu syarat keabsah- annya. Melainkan, itu adalah salah satu konsekuensinya dan satu hak wajib bagi istri atas suaminya, seperti halnya nafkah.2os Akan tetapi, seandainya mahar itu dihibahkan, setelah disepakati kepada suami, maka itu boleh dilakukan, sebagaimana dipahami dari firman Allah Ta'ala: q;4.,K6ii#e#r;+3g \"Namun jika mereka dengan sena,,g hati, memberikan sesuatu dari mahar i.tu kepada kalian (para suami) maka makanlah itu dengan senang hati dan baik akibatnga.\"zae (An-Nisa': 4) 2a5 Al-Niughni juz X hat. 97. 206 Talsir ath-Thobori juz ll hal.. 't8. 207 Lihat Tofsir alQurthubi juz V hat. 24, Bidoyah ot-tAujtohid juz il hat. .t8. 274, A,s1o- Syarh Lihrt ol-Fotowa al-Kubrajuz lll hat. 358, fudo'i'ash-Shanoi, juz ll hat. 2a ash'shoghir juz ll hat. 449, al-lliuhodzdzobjuzll hal. 55, ttughni ol-Muhtoj juz lil ha[.229, dan Kasysyaf olQjno'juzV hat. 144. zae Lihat Ahkam al-Qur'an oteh at-Jashshash juz ll hat. 5l-58, zod ot-hlosir juz ll hat. 12 Tafsir lbn Kotsir juz I hat.452, Bidayah al-tAujtahid juz il hat. 24, ttughni al-iluhtaj juzlll hat. 240; dan ltathalib llli an-Nuha\" juz V hat. 199. |Aturon tslom Tentang Bergoul dengon Sesomo 2O5
Ibnu Qudamah mengatakanzs, bahwa jika istri tidak berkenan me- nerima mahar yang menjadi kewajiban suami, atau sebagian dari mahar itu atau menghibahkannya kembali setelah ia terima, yang mana itu menjadihakbaginyauntukmenggunakanhartanya,makaitubolehdan safr L lakukan. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai hal ini, karena firman Allah Ta'ala dalam An-Nisa' ayal 4 tersebut. Alqamah berkata kepada istrinya, \"la bagiku menyenangkan dan melegakan\"' Yakni dari maskawinnya. Yang wajib adalah tidak harus menyebutkan mahar saat akad, se- hingga Jah jernikahan tanpa menentukan mahar dan menyepakatinya, menurut para ulama Pada umumnya''u' Al-Kasani mengatakan25z bahwa tidak ada perselisihan mengenai keabsahan nikah *pu menyebutkan mahar tetapi tidak meniadakan- nya, karena firman Allah dHj: oL#'{1* \"Tidak ada kew4iiban membayar (mahar) atas kalian jilea lcalian mencerailcan isti s&elum lcalian menggauli merelca dan sebelum l<alian menentul<an mahar untuk merel<a.,, (Al.Baqarah : 236| Ahh i[E mencabut kewajiban atas orang yang bercerai dalam per- nikahan yang tidak ditentukan maharnya. sedangkan perceraian hanya terjadi ,\"t\"tut, pernikahan. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa boleh menikah tanpa menentukan mahar. Maka, jika suami menggauli menikah tanpa menyebut mahar' atau tanpa mahar istrinya setelah menerima itu, maka istri mempunyai hak mahar mitsl' karena istri mau Jika istri meninggal dunia sebelum digauli, maka mahar mitsl diambil darisuami.Jikasuamimeninggalduniasebelummenggaulinya'maka istri berhak mendapat mahar mitsl dari harta warisannya.z5l Mahar mitsl adalah mahar setara dengan yang diterima oleh kerabat dekat istri, seperti saudara PeremPuan, bibi, sePuPu Perem- zfi Al-tlughni juz X hat. 163. X hat' lt-U^^Juz V hat. 58, Roudhah ath'Thaltbin juz Vll hat. 249, alhlughni 251 Lihat ol'tt bdi'luzVll hat. 166; dan Hasytyoh lbn'Abtdin Juz lll hat' 140' Juz t52 l3l, 253 fuda'i' shana'i'Juz ll hat' 274. Zad at'filaslr Juz ll hat' 12 Lihat Ahkam al-Qur'on oleh at-Jashshash Jr.z ll hat. 57-58, 24, ltlughnl al'MuhtoJ t'gtrlll Tafsir lbn Xotslr tuzf i\"t. lSZ, Btdqyoh obiuJtohtd luz ll hat. trai. ZIO; dan *bthatib Ult on-Nuho juz V hat' 199' 26 | aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo
puannya yang usianya sebaya dengannya, parasnya, kekayaannya, agama, ilmu, nalar, perawan maupun janda. Jika tidak ada perempuan setara dari garis keturunan ayahnya, maka dilihat dari garis keturunan ibunya. Jika tidak ada perempuan lain dari keluarganya, hanya ia sendiri, maka maharnya ditambah dengan mempertimbangkan kelebihan yang ada pada istri. Sebab, kelebihan yang ada padanya menyebabkan adanya tambah- an mahar. Jika perempuan lain tidak ada, selain yang lebih banyak ke- lebihannya, maka maharnya dikurangi sesuai dengan kekurangannya.rro Yang lebih baik adalah menyebutkan mahar dan menurut ke- sepakatan sesuai dengan kemampuannya, jenisnya, dan waktu mem- *berikannya sebelum melakukan hubungan badan. Sebab, Nabi me- nikahkan dan juga menikah. Beliau bersabda kepada orang yang beliau nikahkan: W*:\",A!'ry\"1; \"Apakah ada sesuatu Aang engkau berikan sebagai maharnga?\" Lalu, ia mencari tetapi tidak mendapatkan apapun. Maka, ber- sabdalah Rasulullah ffi: *y'cct;ls,;it \"Carilah, mesHpun hanga sebuah cincin dari besi.\" Lalu, lelaki itu pergi mencari, kemudian ia datang seraya berkata, \"Aku tidak mendapatkan apa pun, tidak pula sebuah cincin dari besi.\" sLalu beliau bertanya: ia -.?9ot'ue, v,yo \"Apakah engkau mempunAai hafalan al-Qur'an?\" Ia menjawab, \"Aku hafalsurah ini dan itu.\" Beliau bersabda: )-t?totbewv Lihat Al-umm juz v hat. 71, ol-tAughni juz I hat. 151, olltubdi'juz vll hat. 171, Kasysyof ol-Qjno'juz V hat. 159. |Aturan lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 2O7
\"Pergilah, aku telah menikahkan engkau dengannga dengan mahar hafalan al-Qur'an gang engkau punga.\"255 Sebab, itu lebih ketat menjaga konflik dan keretakan2s, lebih me- melihara hak istri, dan lebih membersihkan tanggungan suami. Segala sesuatu yang dapat menjadi harga dan nilai sesuatu, maka itu boleh dijadikan mahar.257 Tidak ada batas maksimum mahar menurut ijma' ulamazs8. Begitu pula, tidak ada batas minimum menurut riwayat yang shahih25e. Hadits- hadits shahih menunjukkan bahwa segenggam sawiq, sebuah cincin terbuat dari besi, sepasang terompah, mengajari Al-qur'an, dan masuk Islamnya suami, dapat disebut sebagai mahar dan pemberian sebagai maskawin untuk istri. Selain itu, hadits-hadits itu menunjukkan bahwa berlebihan dalam maskawin hukumnya makruh dalam pernikahan dan yang demikian menyebabkan sedikit berkah dan kesulitan. Tokoh ter- hormat masyarakat Madinah generasi tabi'in, said bin Al-Musayyab, telah menikahkan putrinya dengan mahar hanya dua dirham, dan tidak satu orang pun menyalahkannya. Bahkan, itu dipandang sebagai ke- muliaan dan keluhurannya.2@ Yang wajib adalah membayar mahar sesuai kesepakatan antara ke- duanya atau adat yang berlaku di daerah mereka jika mereka masing- masing tidak sepakat untuk berbeda pendapat. Sebab, yang ma'ruf adalah sebagai adat yang baik seperti halnya yang disyaratkan (al- masgruth) adalah sebagai syarat. Baik kesepakatan mauPun adat yang baik itu adalah dengan menyegerakan seluruhnya, atau dicicil, atau me- nyegerakan setengahnya dan mengakhirkan setengah lainnya, karena firman Atlah Ta'ala,' Hai orang -orang beriman turaikanlah alcad- akad itu.\" (Al-Maidah: 1). Dan sabda Nabi ffi: ctfitZ$ii*r,r Y y,tj-i 11 ytlilt 6ALt zss Diriwayatkan oleh at-Bukhari no.4854. 256 Lihat ol-ltughni juz X hat. 68, al-tlubdi'juz Vll hat. 132, lianar os-5obil juz ll hat. 170. 257 Lihat Al-Umm juz V ha1. 58, ol-ilughni juz X hat. 101 , al'ltlubdi' juz Vll hat. 132, al'lnshaf juz Vlll hat. 229. 258 Taysir obeurthubi\" juz V hat. 24, Bidayah ol-Mujtahid juz ll hat. 14, abfilughni juz X hat. 100. 25e Bidcyah al-ttluitahid\" Juz ll hat. 14, al-ltughni juz X hat. 99-100' 2@ Lihat Zod al-tta'od iuz V hat. 178, ol'ltlughni juz X hat. 99. |2O8 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomq
\"SesungguhnAa sAarat gang paling hak untuk lcalian turaikan adalah sgarat yang dengannya kelamin me4jadi lalal bagi kalian.\"261 Jika syarat untuk menyegerakan setengah mahar dan mengakhir- kan setengah lainnya ditentukan waktunya, maka batas waktu tersebut menjadi kewajiban. Namun, jika tidak ditentukan, maka setengah mahar yang belum diberikan itu tidak halal bagi suami kecuali karena kematian I atau perceraian. Yang demikian adalah adat yang berlaku di banyak negeri Muslim.262 B. I]AFIGH 1. Dalil Kewajiban Memberi Nafkah Istri Memberi nafkah istri wajib menurut Al-qur'an, sunnah, fima' dan nalar. Keterangannya sebagai berikut: Pertama, dari Al-qur'an. Firman Allah Ta'ala: q;,?. & ;i-e. K J41 q & 6j.$ 3r;si ^1i \"*lAUl;r*l\"Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karera Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-taki) atas sebagian gang lain (peremprnn), dan lcarera mereka memberi nafkah dari sebagian hana mereka.\" (An-Nisa': 34) Ayat ini menunjukkan hukum wajib atas suami memberi nafkah ke- pada istri dan bahwa komitmen pada kewajiban ini merupakan salah satu penyebab yang menjadikan kepemimpinan suami atas istrinya.263 Dalam firman-Nya yang lain, \"Hendaklah orang Aang mampu, memberi nafkah sesuai dengan kemampttannAa. Dan orang gang di- beri kesempitan rizkinya hendaklah memberi naftah dari harta Aang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada 261 Diriwayatkan oleh at-Bukhari no.Illl.dan Mustim no. I418. 262 Lihat al-ttughnijuz X hal. 115, tudo'i' ash-Shono'i, juz ll hat. 2g8. 263 Lihat Ahkam ol-Qur'on oteh at-Jashshash juz ll hat. 149-1gg. |Aturan lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo 209
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430
- 431
- 432
- 433
- 434
- 435
- 436
- 437
- 438
- 439
- 440
- 441
- 442
- 443
- 444
- 445
- 446
- 447
- 448
- 449
- 450
- 451
- 452
- 453
- 454
- 455
- 1 - 50
- 51 - 100
- 101 - 150
- 151 - 200
- 201 - 250
- 251 - 300
- 301 - 350
- 351 - 400
- 401 - 450
- 451 - 455
Pages: