Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Aturan Islam Tentang Bergaul Sesama Islam ( PDFDrive.com )

Aturan Islam Tentang Bergaul Sesama Islam ( PDFDrive.com )

Published by Atik Rahmawati, 2021-03-24 02:37:46

Description: Aturan Islam Tentang Bergaul Sesama Islam ( PDFDrive.com )

Search

Read the Text Version

Penulis berpendapat bahwa sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Qadhi lyadh, ini adalah bentuk majaz dan membuat perumpamaan. la juga mengemukakan bahwa boleh juga nisbah perkataan itu adalah malaikat yang berbicara atas nama rahim.il2 Ungkapan \"Tidakkah engkau senang Aku mengambung (dengan kasih rahmat-Ku) orang Aang menAambung kasih kekerabatanmu, dan memutus (kasih rahmat-Ku) orang Aang memutus kasih ke- kerabatanmu?\" yakni, bahwa balasan adalah dari jenis amal perbuatan yang sama, sehingga orang yang menyambung kerahimannya niscaya Allah menyambung dengan memberinya kemuliaan, kebaikan, ke- murahan, didekatkan kepada-Nya, kelapangan rizki, kemudahan urusan, dan keselamatan dari bencana. Sedangkan orang yang memutus ke- rahiman, Allah pun niscaya memutusnya dari karunia itu semua. An-Nawawi mengatakan*t bahwa para ulama berpendapat bahwa hakikat menyambung kasih kekerabatan (shilaturrahim) adalah kasih dan sayang. Maka, sambungan Allah berarti kelembutan, kasih dan sayang-Nya kepada mereka dengan karunia nikmat-Nya. Atau, me- nyambung mereka dengan penghuni kerajaan-Nya yang tinggi serta kelapangan dada mereka untuk taat dan mengetahui ihwalnya. Ibnu Hajar mengemukakanilo mengutip al-Qurthubi bahwa sama saja apakah kita memandang kata-kata itu dinisbahkan kepada rahim secara majazi atau hakiki, atau apakah itu metaforik seperti makna ungkapan ini: Seandainya rahim mempunyai akal dan dapat berbicara, tentu ia berkata begini dan begitu. Demikian pula ungkapan dalam ayat ini: iV* i:i:1 .# t|'ot;fs(i\\6j \"Seandainya l{ami turunkan al-Quran ini kepada suatu gunung, niscaga englcau alcan lihat gunung itu tertunduk.\" Dan pada akhir ayat itu adalah: sz Lihat detait kata-kata at-Qadhi lyadh datam Syarh an-Nawowi 'olo Shohih ltustim juz XVI hat.112. wu3 tbtdhat.112-t3. Fath ol-turi juzX hat. 4'18, Juga tihat Tofsir al-QurthuDi juz XVI hat. 249. |Aturon lslom fentong Bergoul dengon Sesomo 367

o1Lqr$Jt'Yf -1*; \"Dan perumpamaan-perumPamaan itu Kami buat untuk manusia.\" (Al-Hasyr: 2 1 ) Jadi, maksud ungkapan kata-kata ini adalah pemberitahuan me- ngenai penegasan masalah sambung kasih kekerabatan dan bahwa Allah tB menempatkannya pada kedudukan orang yang meminta per- lindungan lalu Dia memasukkannya ke dalam perlindungan-Nya. Jika demikian halnya, maka siapa pun yang berada dalam perlindungan Allah, ia tidak akan terhinakan. Kedua: Kelapangan Rizkinya dan Panjang Usianya Nabi # bersabda: 'L:$.LIJ;i1'5; 95 J4)i zft a-'a'.t:;';u O:2C.f \"Barang siapa ingin dilapangkan rbkinya dan dipa4iangkan usianya, hendaklah ia mengantbung kasih kekerabatan.\"ils Beliau # juga bersabda: u'# iui#,3ul-tt c1,-l?3*,t ) o) z ,rvi'l'esa FJ :Vitq'rrrrr \"sambung kasih kekerabatan, bertetangga dengan baik, dan ber- akhlak multa dengannga tempat tinggal akan dimakmurkan dan usia bertambah.\"dao Dari Abu Hurairah &, dari Nabi ffi bersabda, \"Bel4iarlah dari rasab kalian sesuatu gang dengannga kalian menyambung kasih ke- kerabatan kalian. Sebab, kasih kekerabatan terdapat kasih saAang keluarga, perkembangan harta dan pertantbahan usta.'&7 e5 Riwayat at-Bukhari no. 5540, Mustim no. 2557. Riwayat at-Bukhari no. 1961, Mustim no.2557. ffi e7 Riwayat at-Tirmidzi no. 1979, Ahmad no. 8855, al-Hakim no.7284 dan ia menitai hadits ini isnadnya shahih. At-Tirmidzi mengatakan bahwa derajat hadits ini hoson - Abduttah bin lmam Ahamad mentakhrij dalam oz-Zawaidi al-Baaar dengan isnad jayyid -sebagaimana 368 | eturo n lslom Tentong Bergoul dengon Sesoma

Ungkapan dalam sabdanya, \"dipa4jangkan usianga\" adalah di- akhirkan ajalnya. Ajal disebut atsar (iejak) karena aesar mengikuti umur. Zuhair dalam puisinya mengatakan: 'Sefagi orang fii[up [i6eri frarapan umur ti[afrherfiznti fiingga j ejafr6era Efiir. \" Jejak, pengertian dasarnya adalah bekas langkah kaki di tanah. Maka, orang yang meninggal dunia tidak ada lagi padanya gerak se- hingga tidak ada lagi bekas jejak kaknya di atas tanah.es lni bisa menimbulkan kerancuan bahwa ajal telah ditetapkan se- hingga tidak dapat bertambah maupun berkurang, sebagaimana firman Allah $6, \"Tiap-tiap umat mempungai batas waktu (eial). Maka, apa- bila tiba 4jal itu mereka tidak dapat mengundurkannga sesaat pun dan tidak pula dapat mem4jukannaa.\" (Al-A'raf: 34). Untuk merespon persoalan ini terdapat lima sisi jawaban sebagai berikut: Sisi pertama, bahwa tambahan ini adalah kinagah (kata pinjaman) dari keberkahan usia, hal ini disebabkan diberi taufik untuk ketaatan, memelihara kehormatan dari perbuatan maksiat, menghindar dari ke- lalaian, dan memberdayakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Seperti mendapat taufik ilmu yang bermanfaat atau jihad yang diberkahi, atau shadaqah jariyah, atau keturunan yang shalih, atau bentuk-bentuk anugerah lainnya yang terus menjadi simpanan baginya yang meninggikan martabatnya di sisi Allah dan di mata manusia. Hal seperti ini dapat dilihat dari riwayat yang bersumber dari Nabi 48 bahwa usia umatnya pendek dibanding dengan usia umat-umat se- belumnya, lalu Allah lH memberinya lailatul qadar. Malam yang di- berkahi ini yang pahalanya sangat besar dan anugerah agung yang di- peroleh hanya selama beberapa saat, tidak dapat diperoleh selama seribu bulan di luar malam itu: @#,41 GTrJ.ii'u@ ) u-u;,t \\1,*'it1 dikatakan oteh al-Mundziri datam ot-Torghibwaot-Tarhib juz lll hat. 227- ; at-Hakim dan ia menilainya shahih dari hadits senada, ia menambah \"dan menolak kematian yang ffi buruk.\" Lihat Fath dl-turijuz X hat. 416. |Aturon lslom Tentong Bergou! dengon Sesomo 369

\"Tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu l&ih baik dari seribu bulan.\" (Al-Qadr: 2-3) Alhasil, bahwa Allah memberkahi usia orang yang menyambung shilaturrahim, memberinya pertolongan dan taufik, memberinya hidayah, maka ia memperoleh kebaikan hidup dan pahala, kemuliaan dan martabat tinggi di dunia dan akhirat yang tidak akan diperoleh oleh orang yang memutus kasih kekerabatan meskipun seandainya ia berusia lebih panjang daripada orang yang menyambungnya. Ada manusia yang hidup sampai seratus tahun atau bahkan lebih, tetapi ia menikmati kebahagiaan hidup hanya beberapa tahun saja dari usia panjangnya itu. Jadi, ukuran panjang usia bukanlah banyaknya bulan dan tahun yang dilewati, melainkan ukurannya adalah keberkahan yang diperoleh di dalamnya. Sama halnya dengan kelapangan rizki, bukan banyaknya yang menjadi ukuran, melainkan keberkahan pada rizki itulah ukurannya. Sisi kedua, bahwa tambahan itu memberi pengertian yang se- benarnya dan bahwa itu sesuai dengan ilmu malaikat yang mendapat tugas mengurus umur manusia. Adapun taqdir pertama yang ditunjuk- kan oleh ayat tersebut adalah menurut ilmu Allah il3 seperti jika dikata- kan kepada malaikat, umpamanya, bahwa umur si Fulan seratus tahun jika ia menyambung kasih kekerabatannya. Sedangkan jika ia memutus kasih kekerabatan, maka umurnya enam puluh tahun. Padahal, dalam ilmu Allah telah diketahui bahwa ia menyambung atau memutus kasih kekerabatannya. Apa yang ada dalam ilmu Allah tidak maju dan tidak pula mundur, sedangkan yang ada pada pengetahuan malaikat itulah yang mungkin bertambah dan berkurang. Inilah sinyalemen yang di- tunjukkan dalam firman-Nya: v'*i\\:{ii*;-L$jr;6-ff iW- \"Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisr-Nga terdapat Ummul Kitab.\" (fu-Ra'd: 39) Penghapusan dan penetapan itu adalah menurut yang ada pada ilmu malaikat, sedangkan apa yang ada dalam buku induk adalah yang ada dalam ilmu Allah $*;', maka itu sama sekali tidak terhapus dan hal itu disebut ketetapan yang berlaku (al-qadha al-mubrim) sedangkan yang petama disebut ketetapan bergantung (al-qadha al-mu'allaq).ile ile Lihat lbid, juga ltojmu' ol-Fatawo,lbnu Taimiyah juz Vlll hat. 517. 37O I eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

Sisi ketiga, bahwa Allah menjadikannya buah bibir dan bahan puji- an sehingga martabatnya naik dan jasanya diingat orang semasa hidup- nya dan juga sepeninggalnya. Jasa-jasanya tidak redup dengan ke- matiannya, tidak seperti halnya dengan yang dialami oleh orang yang memutus shilaturrahim.o* Sementara buah bibir adalah usia kedua bagi manusia. Manusia masih terus hidup selagi nama baiknya masih ada. Seperti ungkapan: 'Dm1rut jantuq seseorang mengataforn fopa[a [irinla fiafiwa fii[up fian1afafi fiitungan mcnit dan [eti{ %aQe, ang fr,gt kfr nama fiaifr-An[a sepeninggaf An[a se6a6 nama 6aiN6agi manusia a[afafi usia frgfun.' Betapa banyak orang tetap hidup karena menjadi buah bibir dan peninggalan-peninggalannya menjadi saksi atas kedudukan dan jasa- jasanya, padahal mereka telah berada dalam lapisan tanah sejak ratusan tahun. Sementara, orang-orang lain masih berada di muka bumi tetapi seperti orang yang sudah mati dikarenakan kejatuhan martabatnya dan kerendahan perbuatannya. Alangkah indahnya ungkapan berikut: 'Orang terfiai{di antara manusia a[afafr seseorang yng di tdngann)a fiajat orang terpenufri, suatu forum tefafi mengfiem|usfom nafas tetapi frgmufiaan merefot tia[a mati Semcntara statu forum fiilup, tetapi [i tengafi manusin merefot ifiarat orang mati\" Abu Tammam mengatakan dalam syair memuji Muhammad bin Hamid ath-Thusi atas kemuliaannya, yang pada awal baitnya adalah: ' fuLatifafr frarapan setetafr fuIuframmad fan perjafanan menj afi ti[a{pe nting [icatat. \" Lalu, berkatalah Abu Dalaf al-'Ajali kepadanya, \"Sesungguhnya ia belum matikarena nama harumnya dalam bait-bait puisiini.\"6sr Hal serupa adalah doa Nabi lbrahim '{€EJl: 6rc Lihat Syorh on-Nowowi'olashohih lfiuslim juz XVI hat. 113 dan Fath ol-Bori juz X hat. 416. 651 Lihat Al-Aghoni juz XVI hat. 390, juga Wofoyot ot-A'yan juz I hal. 336. |Aturon lslam Tentong Bergoul dengan Sesoma 371

u*jiAaiettl4.b6 \"Danjadikanlah hamba btnh bibir bagi arang-orang gang datang kemudian.\" (Asy-Syu'araa' : 84) lbnu al-Qalryim mengemukakan6u' bahwa di antara nikmat Allah yang paling agung kepada manusia adalah diangkat jasanya dalam pembicaraan orang dan diberi penghormatan tinggi. oleh sebab itu, para nabi dan rasul-Nya diberi keistimewaan demikian, yang mana tidak diberikan kepada selain mereka, sebagaimana dalam firman-Nya, \"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim Ishaq dan Yakub Aang mem' pungai perbuatan-perbuatan besar dan ilmu-ilmu gang tinggi. Se- sunggulvtga Kami telah menyucikan mereka dengan menganugerah- kan kepada mereka al<]tlak gang tinggi, gaitu selalu mengingatkan manusia pada negeri akhirat.\" (Shaad: 45-46). Yakni bahwa Allah telah mengistimewakan mereka dengan jasa yang harum yang disebut-sebut di kalangan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Itulah buah bibir yang dimohon oleh Nabi lbrahim $#\\ dalam doanya sebagai berikut, \"Dan jadikanlah hamba buah bibir bagi orang-orang yang datang kemudian.\" (Asy-Syu'araa' : 84). Tentang beliau (lbrahim *4g1) dan juga anak-anaknya, Allah ber- firman: ti$ AJ-\"'oq I (GrA; i I t6; \"Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian rahmat l{ami dan Kami jadikan mereka buah bibir gang baik lagi tinggi\"' (Maryam: 50) Tentang NabiMuhammad 48, Allah ikiberfirman: //r/ // lrr z r$5.tll\\-,s;l-e \"Dan Kami tinggikan untukmu sebutan (namamu).\" (Al-lnsyirah: 4) Lalu, para pengikut rasul-rasul itu mendapatkan bagian dari kemuliaan ini sesuai dengan tingkat kepatuhan dan kesetiaan mereka terhadap ajaran para nabi dan rasul tersebut. sebaliknya, orang yang 652 Dalam ol-Jawab olKofi hal.93. 372 | eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesamo

menentang mereka akan dijauhkan dari anugerah kemuliaan ini sesuai dengan tingkat kedurhakaannya. Sisi keempat, dikaruniai keturunan shalih yang mengangkat nama baiknya dan mendoakan setelah orang tuanya meninggal. Sisi kelima, bahwa yang dimaksud dengan ditambah umurnya adalah dijauhkannya dari bencana-bencana terhadap fisik, mental, harta, dan keluarga orang yang berbuat kebaikan6s3. Ketiga: Dimuliakan dan Diangkat Kedudukannya Dari Durrah binti Abu l-ahab u&F, , ia menuturkan bahwa ia ber- tanya, \"Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?\" Rasulullah ffi menjawab: f iqlt ,+r';;Ju,;;'frt ,e)'&JS..ir SLfrf c \"Mereka gang paling bertahpa kepada Allah; gang paling kuat menyambung tali kasih kerahimannga; dan yang paling (raiin) meng4jak pada yang ma'ruf dan gang paling (reiin) mencegah kemungkaran.\"u* Keempat: Pemberian Kemuliaan dan Pembelaan Allah $5 Kepada- nya Dari Aisyah 6S, mengenai kisah permulaan wahyu, ia menuturkan bahwa Rasulullah 4E pulang dalam keadaan panik hatinya hingga me- nemui Khadijah seraya bersabda, \"Seltmutilah aku, selimutilah aku.\" Lalu, mereka menyelimuti beliau hingga kepanikannya hilang, lalu ber- sabda, \"Wahai Khadijah, apa Aang terjadi denganku?\" Beliau pun lalu memberitahukannya tentang ihwal beliau. Kemudian beliau bersabda 653 Lihat Foth ot-Bori juz X hat. 417. 6sa Diriwayatkan oteh Ahmad no. 24432,27473. At-lraqqi mengatakan dalam Tokhrij ol-lhya' juz ll hat. 215, Hadits itu diriwayatkan Ahmad dan ath-Thabrani dengan isnad hason. Sedangkan al-Haitsami mengatakan dalam filojmo' oz-Zowoid juz Vll hat. 263 bahwa sanad riwayat kedua perawi tersebut tsiqat meskipun terdapat komentar kurang berarti ter- hadap sebagian rantai perawinya. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 373

lagi, \"Aku cemas terhadap diriku.\" Khadijah berkata kepada beliau, \"Tidak, demi Allah, Dia sama sekali tidak akan menghinakan engkau.655 Sungguh engkau benar-benar menyambung kasih persaudaraan (shilaturrahim), berkata benar, tabah mengemban derita, menyantuni yang nestapa, memuliakan tamu, dan menolong orang yang menderita karena membela kebenaran. \"656 Di sini Khadijah Q#, menegaskan bahwa Allah tidak akan meng- hinakan dan membiarkan beliau tanpa perlindungan, karena beliau ber- buat kebajikan, kemurahan, memberikan dan menyambung kasih ke- kerabatan, sehingga ketiga hal ini dikemukakan dan disebutkan di awal oleh Khadijah. C 8. HUKUMAN MEMUTqSKAN KASIH KEKERABATAN A. Mendapat Laknat dan Dijauhkan dari Rahmat Allah Menyambung kasih kekerabatan adalah salah satu langkah yang paling agung dalam mendekatkan diri kepada Allah. Sebaliknya, me- mutus kasih kekerabatan adalah salah satu dosa yang paling besar dan paling membinasakan. Allah CB berfirman, \"Dan bertakwalah kepada Allah gang dengan mempergunakan asma-Nga itu kalian saling me- minta dan peliharalah kasih kekerabatan. Sesungguhnga Allah selalu me4jaga dan mengawasi kalian \" (An-Nisa': 1), yakni, takutlah kepada Allah dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi kedurhakaan ter- hadap-Nya. Takutlah pada pemutusan kasih kekerabatan (shilatur- rahim), melainkan sambunglah itu dan berbuatlah kebaikan terhadap kerabat.657 Allah $6 menjelaskan bahwa pemutusan kasih kekerabatan menjadi penyebab turunnya laknat dan dijauhkan dari rahmat-Nya dengan firman-Nya, \"Apakah kiranya jika kalian berkuasa, maka kalian akan berbuat kerusakan di bumi dan memuttts kasih kekerabatan?\" (Muhammad 22). Yakni, apakah sekiranya jika kalian berpaling dari ke- 6ss Yakni Attah d# tidak akan mencemarkan nama baik dan menghinakan engkau. 656 Diriwayatkan oteh at-Bukhari no. 3 dan Mustim no. 160. 657 Lihat Tafsir ath-Thobari juzlY hat. 226. 374 | eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

taatan kepada Allah akan berbuat kerusakan di muka bumi dan me- mutus kasih kekerabatan, lalu membiasakan diri pada hal-hal yang pernah kalian alami di masa jahiliah berupa pertumpahan darah dan pemutusan kasih kekerabatan? l-alu Allah $5 mengancam kepada orang yang melakukan demikian dengan firman-Nya, \"Mereka itulah orang- orang gang Allah beri laknat, Dia tulikan dan Dia butakan peng- lihatan mereka.\" (Muhammad: 231. Yakni, orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan memutus kasih kekerabatan itulah yang dilaknati oleh Allah dan dijauhkan dari rahmat-Nya; ditulikan pendengar- an mereka sehingga tidak mau mendengarkan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka; dan dibutakan penglihatan mereka sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari apa yang mereka saksikan pada ayat-ayat titah (tanziltggah) dan karya (kauniggah) Alrah serta nasihat-nasihat- Nyu.uut Semisal dengan ayat ini adalah firman-Nya yang lain, ,,Dan orang- orang yang melanggar ja4ii Allah setelah diilcrarkan dengan teguh dan memutus kerahiman aang Allah perintahkan supaya d.isambung dan mengadakan kerusakan di bumi, mereka iturah orang-orang aang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman gang buruk.\" (tu-Ra'd: 25). lni menunjukkan bahwa memutus hubungan kasih kekerabatan yang Allah perintahkan agar disambung merupakan salah satu pe- nyebab langsung datangnya laknat dan dijauhkannya dari rahmat Allah dd dan surga-Nya serta mengantarkannya pada akhir kehidupan yang buruk di akhirat kelak dan bahwa tempat akhir kediamannya adalah neraka.6se *Terdapat sejumlah hadits Nabi yang menguatkan ini, di antara- nya adalah hadits Abu Hurairah +{b, bahwa Nabi # bersabda, ,Se_ sungguhnga Allah $# menciptakan makhluk hingga ketika selesai menciptakan mereka, rahim berdiri seraga berkata, 'ini adalah tempat orang yang berlindung kepada-Mu dari pemutusan kasih kekerabat- an,' Allah berfirman, 'Benar, tidakkah engkau senang Aku me_ ngambung (dengan kasih rahmat-Ku) orang aang mengambung lcasih kekerabatanmu, dan memutus (kasih mutus kasih kekerabatanmu?' Rahim rahmat-Ku) yoraanbgenaaarn.,gAmllae-h me4jausab, 658 lbid,juga tihat Tofsir lbnu Kotsir juzVt hat. 179. 65e rbid. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 375

berfirman, 'Demikianlah Aang berlaku untukmu.\"' Kemudian Rasulullah * bersabda; 'Bacalah, iika kalian matt' 'Apakah kiranga jika kalian berkuasa, maka kalian akan berbttat kerusakan di bumi dan memuils kasih kekerabatan? Mereka itulah orang-orang aang Atlah beri laknat, Dia tulikan dan Dia butakan penglilatan mereka.\"' (Muhammad:22-23\\. B. Tidak Memperoleh Karunia Masuk Surga Memutus kasih kekerabatan adalah salah satu penyebab yang menjadi penghalang pintu masuk surga, sebagaimana sabda Nabi ffi, \"Tidaklah masuk surga orang pemutus.\" sufyan mengatakan, yakni, orang yang memutus kasih kekerabatan.660 An-Nawawiuu, mengemukakan bahwa hadits ini mempunyai dua ta'wil, yang salah satunya bahwa pemutus yang dimaksud adalah orang yang menghalalkan memutus kasih kekerabatan tanpa sebab, padahal ia mengetahui bahwa ini hukumnya haram. Maka, ia dengan demikian -yaitu, menghalalkan sesuatu yang haram- menjadi kafir dan kekal di neraka dan selamanya tidak akan masuk surga'662 Ta'wil yang kedua adalah bahwa ia tidak masuk surga sejak awal bersama para hamba pendahulu yang shalih melainkan ia disiksa dulu sesuai dengan hukuman yang diberikan oleh Allah ffi. C. Menyegerakan Hukuman di Dunia Tidak ada dosa yang lebih cepat mendatangkan kemurkaan dan hukuman Allah, lebih segera dibalas dan dicabut nikmat-Nya, serta pelakunya juga diancam siksa keras di akhirat daripada dosa memutus tali kasih kekerabatan. Nabi &E bersabda: ffi Riwayat at-Bukhari no. 5638 dan Muslim no.2556- 61 Syarh an-Nowowi 'ala Shohih Muslim juz XVI hat. 1'13' 62 penulis mengatakan; Sebab demikian adatah bahwa orang yang menghatalkan memutus kasih kekerabatan berarti ia mengingkari seturuh teks syariat yang menguatkan hak kasih kekerabatan dan perintah menghubungkannya dan memutiakannya. Barang siapa meng- ingkari satu ayat dari Kitab Attah atau sebagian ayat maka ia termasuk gotongan kafir de-ngan ijma' para utama. Apatagi ia adatah orang yang mengingkari seturuh ayat dan nadits ying banyak yang benar-benar menunjukkan kewajiban menyambung kasih ke- kerabatan. |376 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

6 e t;|'u, Cr.it *Q'at F-01 3+1 +'uY *')e;US,ilt ct-rlt A.'i ?U \"Tidak ada suatu dosa yang hukumannga lebih patut dbegerakan terhadap pelakunga oleh Allah di dunia, serta ancaman gang ter- simpan di akhirat, daripada perbuatan zhalim dan memutus tali kasih kekera hata.n.'663 Ini disebabkan tidak lain karena demikian seriusnya kedua dosa ini selain demikian parah dampaknya terhadap kerekatan persaudaraan dan merusak kekerabatan. D. Tidak Memperoleh Buah Sambung Kasih Kekerabatan Orang yang memutus tali kasih kekerabatan tidak mendapatkan pahala yang agung dan kesudahan yang mulia yang dibawa oleh sambung kasih kekerabatan. lni telah dikemukakan pada pembahasan yang lalu. E. Tertutup Pintu-Pintu Langit dari Doa Pemutus Kasih Kekerabat- an atau Tidak Diterima Amal-Amalnya Dari Abu ,rru1ru6 +{ib, ia menuturkan, bahwa ia mendengar *Rasulullah bersabda: Ji-i6,5&irilj \"6 j3 a,,y \"*-;3{;t i.i61'rL e5ec,p \"Sesungguhnya amal-amal bani Adarn diperlihatlcan kepada AUah pada retiap l{amis malam Jumat, lalu amal pemutus l@sih kekerabatan tidak diterima. \"w 663 Takhrilnya tetah disebutkan terdahutu, dalam naskah astinya hat. 78. Riwayat Ahmad no. 10277; at-Bukhari datam ot-Adob ot-ldufrod hat. 26. At-Mundziri me- ngatakan datam ot-farghib wo ot-Tarhib juz lll hal. 233: Hadits ini diriwayatkan oteh Ahmad dengan para perawi tsigot. Hadits ini juga dinilai hasan oleh as-suyuthi datam al- Jami'osh-Shaghirjuz I hat. 337. |Aturan lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 377

Dari al-A'masy, ia menuturkan bahwa lbnu Mas'ud pernah sedang duduk setelah subuh di suatu halaqah, lalu ia berkata, \"Allah me- nyebutkan pemutus kasih kekerabatan karena ia mengabaikan kami. Kami hendak memanjatkan doa kepada Rabb kami dan sesungguhnya pintu-pintu langit tertutup bagi pemutus kasih kekerabatan''665 C 9. FAKTOR.FAKTOR PEMUTUSAN KASIH KEKERABATAN Karena banyak terjadi bencana pemutusan kasih kekerabatan dan banyak pula orang yang memandangnya kecil seolah ini bukan dosa besar, maka perlu kiranya dijelaskan faktor-falctor yang dapat meng- antarkan pada pemutusan kasih kekerabatan agar dapat dihindari oleh orang-orang yang bernalar sehat. Faktor-fal<tor tersebut di antaranya adalah: A. Tidak Mengetahui Tentang Akibat Buruk Pemutusan Kasih Ke- kerabatan di Dunia Maupun di Akhirat Boleh jadi ia mengetahui larangan agama mengenai pemutusan kasih kekerabatan secara umum akan tetapi tidak menyadari risiko per- buatan buruk ini dan akibatnya yang berat di dunia dan akhirat sehingga ia memandangnya kecil padahalini masalah besar. B. Tidak Mengetahui Keutamaan sambung Kasih Kekerabatan dan Hukuman Memutusnya di Dunia dan Akhirat C. Dengki contoh paling nyata adalah yang terjadi dengan dua anak Adam, yang mana faktor dengki telah menggerakkan Qabil benci terhadap saudaranya, Habil, \"Maka hawa nafsu Sabil me4iadikannaa meng- anggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu maka ia mem- 665 Diriwayatkan oleh Ma'mar bin Rasyid datam ol-Jorni' juz Xl hat. 174, dan dikemukakan of\"n i6n, a[-Hajar datam Foth ol'Bari )uz X hat. 415 dan menlsbahkannya kepada ath- Thabrani. |378 eturon lslom Tentong Bergaul dengon Sesomo

bunuhnga, lalu jadilah ia seorang di antara orang-orang Aang me- ruqL\" (Al-Maidah: 30). Dengki Sabil telah membuatnya memutus kasih kekerabatan saudaranya itu dan durhaka terkadap orang tuanya. Ia menjadi gelap mata lalu membunuh orang terdekatnya yang seharusnya disayang dan dibela. Karena dengki pula yang membuat saudara-saudara Nabi yusuf membuangnya ke sumur. Ia dijual sebagai budak belian dan dikenai tuduhan palsu. Mereka menzhalimi saudara mereka dan mendurhakai ayah mereka serta memutus kasih kekerabatan mereka. Betapa banyak terjadi permusuhan, perselisihan, perseteruan, per- saingan, dan perbuatan licik antar kerabat dikarenakan kedengkian, khususnya terhadap orang yang mempunyai kelebihan ilmu, jabatan, status sosial, atau nama baik dan ketenaran. Lalu, timbul iri dan dengki terhadapnya dari orang yang lemah imannya karena kelebihan-kelebih- an itu atas mereka. Sisi-sisi positif yang ada padanya berupa peng- hormatan, cinta kasih, kedekatan, dan dedikasi membuat mereka iri lalu diupayakan agar hubungan baik dengan kerabatnya menjadi rusak dan membuat keraguan terhadap keikhlasan dan hubungan baiknya. Abu ad-Darda' *& mengatakan, ,.Termaktub dalam Taurat bahwa orang yang paling iri dan paling buruk terhadap orang berilmu adalah para kerabat dan tetangganya.\"ffi6 seseorang biasanya lebih diirikan oleh saudara dan sepupunya dari- pada oleh orang lain yang jauh. oleh karenanya, kaum euraisy iri ter- *hadap Nabi dan mereka mengatakan, sebagaimana diceritakan oleh Allah CE dalam al-Qur'an, \"Mengapa al-eur'an diturunkan kepad.anga di antara kita?\" (shaad: 8). Lalu mereka memeranginya dan memusuhi- nya karena iri dan aniaya. Padahal kemuliaannya adalah juga suatu ke- muliaan bagi mereka. sekiranya mereka masuk Isram, niscaya suku- suku fuab dan non Arab akan tunduk terhadap mereka. lbnu Abdul Barr menyebutkan bahwa Abdullah bin Abbas ,4$ &.adalah seorang teman dekat umar bin Abdurrahman bin Auf suatu hari ia berjumpa dengannya dalam keadaan marah, Iaru ia bertanya, \"Apa yang terjadi denganmu?!\" la menjawab, \"Salah seorang keluargaku menemuiku lalu mencerca dan menyinggung perasaanku!\" lbnu Abbas lalu berkata, 'uangan pedulikan itu. Tidakrah rebih cepat lari pemburu 666 tuhiah ol-ttojatisjuz il hat. z/6. |Aturon lslom Tentong Bergaul dengon Sesomo 379

yang melukai menuju buruannya daripada seorang sePuPu berhati hina terhadap seorang sepuPu kaya. Maka, jangan pedulikan.\"667 seorang lelaki berkata kepada sa'id bin al-Ash, \"Demi Allah aku mencintaimu.\" Lalu sa'id menjawab, \"Mengapa engkau tidak men- cintaiku sementara engkau bukan tetangga dan bukan pula sepupuku.\" Ia menimpali seraya mengatakan, \"lri ada pada tetangga dan permusuh- an ada pada kerabat.\"ffi8 D. Mendengarkan Isu dan Terpengaruh Adu Domba Banyak terjadi keretakan hubungan kekerabatan, hati tercerai berai, dan rumah tangga hancur dikarenakan adanya suara-suara beredar yang disebarluaskan oleh orang-orang yang hendak mengadu domba dan merusak hubungan kekerabatan serta menghancurkan rumah tangga. Mereka berjalan kesana kemari untuk mencari aib orang lain dan menjadikannya obyek perbuatan buruknya. Padahal, orang yang paling buruk adalah yang berwajah ganda, yang mendatangi seseorang dengan satu wajah dan mendatangi orang lain dengan wajah lain dengan menyebarkan kata-kata yang berbeda untuk tujuan mengadu domba agar hubungan mereka menjadi rusak. Dengan demikian, ia telah berbuatnamimah (adu domba) dan juga buhtan (kebohongan). Yahya bin Abu Katsir66e mengatakan bahwa pelaku adu domba dan pembohong merusak dalam sesaat seperti kerusakan yang ditimbulkan oleh tukang sihir setahun. Dan, dikatakanoTo bahwa perbuatan pengadu domba lebih berbahaya daripada perbuatan setan, karena perbuatan setan adalah dengan bisikan sedangkan perbuatan tukang adu domba adalah dengan berhadaPan. Dikatakan oleh Abu Hamid al-chazali67l mengutip kata-kata al- Hasan bahwa orang yang mengadu domba kepada Anda ia juga meng- adu domba terhadap Anda. Ini berarti isyarat bahwa orang yang meng- adu domba harus dibenci, tidak boleh dijadikan teman dan kata-katanya tidak boleh dipercayai. Bagaimana tidak patut dibenci sementara ia 67 rbid hat.781. 68 6e lbid iuz I hat. 289 dan al-Adab asy-Syar'iyyoh juz 2 hat. 15. tuhloh al-ltojolis Juz I hat. 403. 670 Tanbih at-Ghofilin juz I hat. 185 dan kitab ol-Koboir karya adz-Dzahabi hat. 162. 671 hyo' 'lJlumuddinjuz lll hat. 153. |380 nturo n lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

tidak lepas dari kebohongan, ghibah, khianat, kecurangan, iri dan dengki, kemunafikan, perbuatan merusak hubungan sesama, tipu daya serta berusaha memutus tali kekerabatan yang diperintahkan Allah agar disambung dan berbuat kerusakan di muka bumi. Alllah $g berfirman, \"Sesungguhnga dosa itu atas orang-orang gang berbuat zhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak.\" (Asy-Syura:42). Sekiranya pelaku adu domba ini berhadapan dengan orang yang cerdas dan baik lalu ia membuatnya diam, bungkam tidak berkutik dan tidak melayaninya, maka keburukannya akan terputus dan hancurlah tipu dayanya. Sebagian orang bijak672 mengatakan bahwa menerima perbuatan adu domba lebih buruk daripada adu domba. Sebab, adu domba adalah suatu petunjuk sedangkan menerima adalah restu. Orang yang menunjukkan pada sesuatu dan memberitahukannya tidaklah seperti orang yang menerima dan merestuinya. Maka, patut waspada terhadap pelaku adu domba, sekalipun seandainya ia benar dalam kata-katanya, tentu ia hina dalam kebenarannya karena ia tidak memelihara ke- hormatan dan tidak menutupi aib. Seorang lelaki menemui Umar bin Abdul Aziz lalu menyebutkan se- suatu kepadanya tentang seseorang. Maka, berkatalah Umar kepada- nya, 'Jika engkau mau, akan kami lihat masalahmu. Sekiranya engkau berdusta, maka engkau tergolong orang yang ada dalam ayat ini: '(jisruy'La5;ebLwto$iqv- 'Jika datang kepadamu orang fasiq membausa suatu berita maka periksalah dengan teliti.' (A!-Hujurat: 6) Namun jika engkau benar, maka engkau tergolong orang yang ada dalam ayat ini: #,#;u5 Yang banyak mencela, Aang kian kemari mengadu domba.' (N- Qalam: 11) 672 tuh1oh ol-ltoJatisjuz I hat. 403. juga, lihat thyo'Ulumuddin juz ilt hat. 153. |Aturon lslam Tentong Bergoul dengon Sesomo 381

Jika engkau mau, maka akan kami maafkan.\" Kemudian ia berkata, \"Pemberian maaf, wahai Amirul Mu'minin, aku tidak akan mengulangi lagi.\"673 Tepat sekali kata-kata Al-A'sya67a dalam puisinya: 'Siopa menuruti penga[u [omba lliata satu pun teman afom tersisa S e frgfipun Eg Egtifr. itu demifrian fe fofi. \" Se fang fom S abiq a[4ar6arf'5 mcngatafonu \"lifor pmafiurfitnafr merafiatimi temafl s-uatu frari, tiala tertinggafteman fotrena fr,gtayang mena|ur 6enci\" Para ulama menjelaskan bahwa orang yang dihadapkan pada suatu perbuatan adu domba dengan dikatakan bahwa si Fulan mengatakan tentang Anda begini dan begitu atau Anda berbuat begini dan begitu maka dalam hal ini ada enam sikap yang harus diambil: Pertama, Anda tidak boleh memPercayainya karena pelaku adu domba tersebut adalah seorang fasiq, kesaksiannya ditolak, sebagai- mana firman Allah $6, \"Hai orang-orang gang beriman, iika datang kepadamu orang fasik membausa suatu bertta, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannAa Aang mengebabkan kamu mengesal atas perbuatanmu Itu.\" (Al-Hujurat: 6). Kedua, hendaklah mencegah dari perbuatannya dan memberinya nasihat serta menegaskan keburukan perbuatannya. Sebab, mencegah kemungkaran hukumnya wajib. Ketiga, membencinya semata karena Allah SE karena perbuatan itu dibenci oleh Allah. Di sisi lain, ada kewajiban membenci yang dibenci oleh Allah. Keempat, tidak berprasangka buruk terhadap orang ketiga yang di- bicarakannya tersebut, karena firman Allah SAi, \"Hindarilah kebangalcan prasanglca, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.\" (Al-Hujurat: 12). 673 hyo' Ulumuddin opit. 6to Diwan ot-A'sya hal. 9. 675 tuhiah at-llojolisjrz I hat. 403. |382 eturon lslom Tentong Bergaul dengon Sesomo

Kelima, hendaknya Anda tidak terbawa dengan berita yang Anda dengar itu kepada perbuatan memata-matai dan mencari-cari untuk membuktikannya, karena Allah melarang perbuatan demikian dalam firman-Nya, \" dan j ang anlah meng intai - intai.\" (Al- Huj urat : 1 2). Keenam, hendaknya tidak senang dengan berita adu domba yang dibawa dan tidak menceritakannya dengan mengatakan bahwa si Fulan mengatakan begini dan begitu. Sebab, dengan demikian Anda telah menjadi pelaku adu domba dan penggunjing dan melakukan apa yang Anda sendiri mencegahnya.6'6 E. Congkak dan Takabur Sebagian orang -dikarenakan kedangkalan agamanya, kurang mengenali dirinya, dan kelemahan dan ketidakberdayaannya- bilamana memperoleh kedudukan tinggi atau mendapat kekayaan banyak, atau mempunyai paras menawan, atau sejenisnya, dimasuki rasa kagum pada diri sendiri dan takabur, lalu merendahkan kerabatnya dan angkuh serta memalingkan pandangan terhadap mereka. la memandang dirinya yang mempunyai hak atas mereka. Berkunjung pun tidak dilakukan karena ia merasa dirinyalah yang patut dihormati dan dikunjungi, bukan menghormati dan mengunjungi.oTT F. Tidak Mau Memberi dan Bersikap Kikir Sebagian orang ada yang kekikirannya membuat dirinya bertindak lalim terhadap kerabatnya dan memakan harta mereka secara tidak sah. Sebagai contoh, ia menjadi pemegang wasiat atas harta atau keluarga, atau nazir atas waqaf kerabat, atau wali anak-anak mereka, atau wakil atas harta waris mereka, tetapi ia lalu berkhianat terhadap mereka dan memakan harta mereka secara tidak sah. Atau, melanggar dalam pe- rawatan dan pengembangannya. Atau, melakukan tindakan yang me- nyebabkanya terlantar dan terabaikan padahal ia adalah orang yang di- beriamanat untuk menjaga dan memeliharanya. 676 Tonbih at-Ghofilinjuz I hat. 187; lhyo' lJtumuddinjuz lll hat. 152; Kitab alKoba'ir hal. 't61. 67' Lihat Qathi'oh or-Rahim hat. 14. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesamo 383

Mengenai yang demikian, Nabi s telah memperingatkan dengan sabdanya: ,$$ jl{lr,i;I ,gi| bc'u1 aix'iy'&,s ctl, t:'$]:; W\\;J,;IS,t rduruJt, ;i';15 \"Hindarilah ketamakan (dengan erat memegang harta) karena se- sungguhnga itu membinasakan orang-orang sebelum kalian, ke- tamakan itu meng4iak mereka pada kekikiran lalu mereka men' jadi kikir; ketamakan itu meng4iak mereka pada perbuatan zhalim lalu mereka berbuat zhalim; ketamakan itu meng4iak mereka pafu perbuatan memutus kasih persaudaraan lalu mer eka memutusng a. \" I67 Boleh jadi tidak demikian, tetapi Allah {ki melapangkan untuknya rizki dan mengujinya dengan kelapangan hidup dan kekayaan. Sementara, sebagian kerabatnya miskin dan mengalami kesulitan hidup, lalu ia bersikap kikir terhadap mereka padahal mereka sangat membutuhkan. Bahkan, boleh jadi zakat yang hukumnya wajib pun berat baginya untuk mengeluarkannya. Bilamana memberi, ia lakukan dengan menunjukkan sikap mengungkit-ungkit dan kata-kata yang me- nyakitkan serta merendahkan mereka dengan membanggakan diri di- depan para kerabatnya bahwa ia telah memberi ini dan itu. Padahal, jika harta tidak untuk berbuat kebaikan, atau untuk menyambung kasih ke- kerabatan, atau memenuhi kebutuhan dan untuk dijadikan amal yang pahalanya menjadi simpanan, maka itu untuk ahli waris atau untuk ke- pentingan suatu peristiwa. Siapa meminjamkan kebaikan, maka ke- untungannya adalah pujian dan pahala. Betapa indah kata-kata penyair: 't{ari-fiai ini ti[dLkin alakfi natu yinjaman S e kgi nampu menganfiit kg 6atfotnn1a, 6 er6 e frgtt*fi Se6ab An[a tita{tafiu di 6umi manaAn[a afotn mati nitafrtafru pufa apa yng tetjd[i esofrfrarl'6n 678 Takhrilnya tetah disebutkan terdahulu pada naskah asti hat. 78. 67e Dikutip oleh Abdut Barr dalam tuhjah ol-Mojolis juz I hat. 307 dan lbnu Muftih datam al- Adob asy-Syor'iyyah juz I hat. 311 menisbahkannya kepada lbnu Duraid. Dikatakan, konon diatah yang menggubahnya. 384 | eturon lslom Tentang Bergoul dengon Sesomo

Bilamana Allah menghendaki seorang hamba baik, maka Dia men- jadikan hajat orang-orang berada di kedua tangannya. Siapa yang diberi nikmat yang banyak oleh Allah, maka banyak pula ketergantungan manusia padanya. Bilamana ia menunaikan kewajiban atas hartanya itu, maka ia telah mensyukuri dan memeliharanya. Sebaliknya, jika ia meng- abaikan dan tidak menunaikan hak manusia atas hartanya itu serta memperlihatkan sikap tidak menerima dan kecewa, maka ia telah me- nempatkan hartanya pada posisi yang dapat menghilangkannya dan menjadi obyek gunjingan orang lain. Terdapat riwayat shahih dari Nabi ffi bahwa beliau bersabda, \"sesungguhnga Allah & mempungai leaum-kaum gang Dia beri karunia secara khusus untuk manfaat manusia dan Dia mantapkan mereka di dalamnga selagi mereka me- nunaikan (hak atas) karunia itu. Namun, bilamana tidak menunai- kannga, niscaga Dia cabut karunia itu lalu Dia alihkan kepada selain mereka.'880 Dari lbnu Abbas q{t',, bahwa Rasulullah # bersabda, \"Tidaklah seorang hamba diberi karunia oleh Allah lalu Dia sempumalcan karunia itu untuknga, kemudian me4jadikan sebagian h4jat manusia ada padanga, namun ia merasa tidak lega, maka sesungguhnga ia telah menempatkan lcarunia itu padaposrsf terancam hilang.'68, Orang kikir dibenci dan dicampakkan di kalangan luar kerabat maupun di tengah kerabat. la menjalani hidup di dunia dengan kehidup- an orang miskin, sementara di akhirat ia dihisab dengan hisab orang kaya. Tidak sepatutnya orang kaya menjadikan dirinya penyimpan untuk orang lain. Haruslah dipahami bahwa kejayaan hidup tidak pernah abadi. cobaan dan kesulitan hidup bukanlah hanya dialami orang ter- tentu saja. Hisab di akhirat benar-benar berat dan menelantarkan orang beriman adalah sesuatu yang sangat berisiko. Apalagi terhadap kerabat 680 Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam at-ttu'jam al-Austh no. 5162. As-suyuthi dalam al- Jomi' osh'Shogir hat. 2352 menisbahkan hadis ini kepada ath-Thabrani dalam al-ilu'jom ol-Kabir dan Abu Na'im datam ol-Hilyoh. la mengatakan bahwa derajat hadits ini hasan. Demikian pula menurut al-Albani datam Shohih ol-Jomi' osh-shoghir, no. 2160. At- Mundziri dalam of-Iarghib wo at-Torhib juz lll hat. 263 mengatakan hadits ini di- riwayatkan oleh lbnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani datam al-Kabir dan alAusath. Sekiranya disarankan memperbaiki sanadnya tentu itu memungkinkan. 681 Diriwayatkan oteh ath-Thabrani dalam al-tAu'jom ol-Austh no.7529. Al-Mundziri mem- perbaiki isnadnya dalam at-Iorghib wo ot-Tarhib juz lll hat. 263. |Aturon tslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 385

Muslim yang mempunyai hak sebagai Muslim dan sebagai kerabat! lni lebih berhak dan kewajiban terhadapnya lebih besar. Zuhair bin Abu Salma mengemukakan dalam bait syairsz: 'Siapa menjadifom Rgfiaifrgn frgfiomatannla maQg afrgn terjagakfi ia Siapa ti[afrtafun mcncaci, nafot aQgn ficacifafi ia Siapa memperob fr fonania kfu terfia[ap forumnla frfrir dengan Fgfrgyamnla mafor ia ti[afrafom fr|utufrfr,gn tan tercek.\" Sedangkan al-Barudi mengatakan6s3: \"J angan mengira frarta afom fierguna 6agi pemifrRgya Ei[a kgrahat 6e fum memuji Fgramafiannya. \" Bilamana berbuat kebaikan atau menolong seseorang yang meng- alami kesusahan, maka hendaklah itu dilakukan dengan raut muka yang berseri dan hati yang lega, serta diupayakan sedapat mungkin me- nyembunyikan kebaikan itu dengan berharap itu dilakukan ikhlas semata karena Allah ta'ala serta untuk menjaga harga diri orang yang diberi kebaikan tersebut. Allah Si$ berfirman, \"Perlcataan gang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada shadaqah gang diiringi dengan sesuatu Aang men7akitkan. Allah Mahakaga lagi Maha Penyantun.\" (Al-Baqarah:263). Ibnu Abbas mengatakan bahwa berbuat kebaikan adalah tanaman yang paling istimewa dan pusaka terbaik. Ini hanya dapat dilakukan dengan tiga hal: menyegerakannya, memandangnya kecil, dan me- nyembunyikannya. Bilamana ia menyegerakannya, berarti ia telah me- nyambut dengan gembira; bilamana ia memandangnya kecil -yakni tidak memandang apa yang ia berikan itu banyak- maka hakikatnya itu telah menjadi besar; dan bilamana ia merahasiakannya, maka hakikat- nya itu telah disempumakan.s Sebaliknya, jika pemberian itu diiringi dengan sikap mengungkit- ungkit dan kata-kata yang menyakitkan Perasaan, maka pahalanya menjadi terhapus dan gugur, orang yang diberi kebaikan itu menjadi 82 DiwanZuhairhat.31. 6' Diwan ol-furudt Juz ll hat. 97. e tuh1on ot-ltoJolts Juz I hat. 303 dan abAdob osy'Syor'iyyah Juz I hat. 309. |386 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

terhinakan dan merugikan simpati dan kelegaannya serta kehilangan balas budi dan doanya. Seorang penyair mengatakan: 'E ng Rgu rusa{Fg fiaifr,gn )dng fr,gu 6 eriQgn fengan sifory mcn1afut{g Orang yang [be6ut [ermawan |ufrgnkfi fierapa hanlaQXang ia 6eifom.\" Adab telah mencapai puncaknya ketika seseorang menyadari bahwa kebaikan yang ia berikan adalah hak kerabatnya atas dirinya, yang di- amanatkan oleh Allah di tangannya untuk menyucikan jiwa dan harta- nya, dan dengan pemberian itu ia diangkat derajatnya di dunia maupun diakhirat. G. Menunda Pembagian Warisan Adakalanya antara anggota kerabat terdapat harta warisan yang belum dibagi, baik disebabkan karena lalai maupun karena memandang tidak diperlukan, atau karena sebagian mereka mempunyai sikap kaku dan tidak tahu, atau karena sebab-sebab lainnya. Adakalanya di antara mereka terdapat orang-orang miskin yang sangat membutuhkan se- hingga mendesak agar harta warisan segera dibagi dan bagiannya bisa ia ambil. Lalu, muncullah omongan yang tidak menyenangkan, buruk sangka dan sikap permusuhan. Persoalan dan masalah pun kemudian timbul sehingga kasih kekerabatan dan persaudaraan menjadi putus.68s Harta warisan adalah hak bagi ahli waris saat kematian orang yang mewariskannya. Harta warisan tidak boleh ditahan dan ditunda pem- bagiannya kecuali ada uzur mendesak atau adanya kemaslahatan yang nyata. H. Kurang Sabar dan Lemah Mental Menghadapi Tantangan Sebagian orang mempunyai sensitivitas berlebihan, idealisme tinggi sehingga menganggap manusia tidak boleh luput dari kesalahan dan kekeliruan, ketidaktahuan dan kekurangan, bilamana melihat ada se- suatu yang negatif pada diri seseorang lalu serta merta ia tidak me- 685 Lihat Qothi'ah ar-Rohim hat. 17. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 387

nyukainya, atau didatangi oleh seseorang yang mempunyai kekurangan, maka dengan segera ia memutus hubungan dan menjauhinya. Betapa banyak terjadi percekcokan, perselisihan, keretakan dan permusuhan antar kerabat yang mengantar pada pemutusan hubungan, yang ter- kadang bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Dalam banyak kasus, itu terjadi hanya karena disebabkan perkataan yang sangat sepele, atau kesalahan yang tidak disengaja, atau karena suatu perbuatan yang membuatnya kurang berkenan, atau suatu tindakan yang mungkin baik dan mungkin buruk. Sekiranya jiwa itu jernih dan akal berpikir sehat, hubungan kasih ke- kerabatan dijunjung tinggi dan kesalahan atau kekurangan kecil di- maklumi, maka pemutusan hubungan dan sikap menjauh tidak akan terjadi. Apa yang menjadi keharusan bagi kerabat dan siapa pun yang menjalin persaudaraan adalah menutup mata terhadap kesalahan kecil dan kekurangan yang ada serta memaklumi dan memaafkannya; mem- bangun dan mengedepankan toleransi dan rekonsiliasi, berpikir positif dan lapang dada; senantiasa menguPayakan kerekatan dan kepaduan, menjauhi pertengkaran dan perselisihan; saling menoPang dan meng- abaikan perselisihan; saling memPermudah, tidak saling mempersulit; saling menggembirakan, tidak saling menyusahkan; mencintai kerabat- nya seperti halnya mencintai dirinya sendiri; memperlakukan kerabat seperti halnya bagaimana ia ingin diperlakukan. I. Sibuk dengan Urusan Duniawiah Sebagian orang disibukkan dengan urusan kehidupan dunia dan menghabiskan seluruh usianya untuk menumpuk kekayaan duniawiah. ta berjalan terengah-engah mengejar pesonanya sehingga ia tidak mempunyai walrtu untuk kerabatnya dan memberikan haknya. J. Jarak yang Jauh dan Perjalanan yang Berat untuk Bershilatur- rahim Sebagian orang ada yang tinggal jauh dari kerabatnya dan berat melakukan perjalanan untuk mengunjunginya. Dengan demikian, kasih kekerabatan nyaris terputus dan keterasingan timbul. Hati dan Perasaan pun menjadi jauh karena jarak yang memisahkan tempat dan fisiknya. Dengan demikian, yang menjadi kewajiban adalah menyambungnya melalui korespondensi maupun media komunikasi yang memungkin- |388 aturo n lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

kan; memberi bantuan materi dan hadiah; berbagi rasa dan mendoakan dari jauh; menghadirkan dalam ketidakhadiran dengan berbagi dalam emosi serta duka cita; mempersembahkan harta dan pangkatnya untuk mereka; berusaha memenuhi hajat mereka dan berbuat baik terhadap mereka sekalipun berjauhan tempat tinggal. K. Perceraian di Antara Kerabat Adakalanya terjadi perceraian di antara kerabat sehingga perasaan masing-masing pasangan dan keluarganya berubah. Kasus demikian dapat menjadi penyebab munculnya kekakuan dalam hubungan per- saudaraan dan pemutusan kasih kekerabatan antara kedua belah pihak. Inilah sebagian faktor yang membuat para ulama memandang lebih mengutamakan pernikahan di luar kerabat dekat daripada antar kerabat. L. Cemburu Buta dari Sebagian Kerabat atau lstri Adakalanya orang mendapat ujian dengan saudara perempuan atau bibi yang berperangai buruk dan agamanya tipis yang menginginkan saudaranya atau kemenakannya menjadi miliknya sendiri dan me- mandang istrinya telah merampasnya. Dengan demikian, ia berusaha menjauhkannya dari istrinya dan keluarganya; memprovokasinya agar ia menentang mereka dan membuat masalah antara ia dan mereka. Adakalanya, langkah yang diambil adalah dengan menyakiti perasaan istrinya dan mengucilkannya tanpa ada kesalahan yang ia lakukan. Bahkan, boleh jadi ia diadukan kepada sang suami bahwa istrinya adalah -wanita yang zhalim- terhadap salah satu kerabatnya sehingga keretakan menjadi luas dan masalahnya menjadi kompleks. Namun, bisa jadi hasilnya justru sebaliknya, sang istri dalam keadaan demikian, jika ia wanita yang tipis pemahaman agamanya, buruk perangainya, dan tumpul tenggang rasanya serta tidak mem- punyai kepedulian terhadap hak keluarga dan kerabat, maka ia tidak akan membiarkan suaminya dipengaruhi oleh siapa pun. la tetap akan membuatnya menjauhi keluarganya dan kerabatnya sehingga membuat mereka membencinya; menghalanginya menjalin hubungan kekerabat- an dan menunaikan hak mereka; menghalanginya berlaku baik dan memuliakan mereka. Bilamana mereka mengunjunginya, maka sang istri tidak mempedulikan mereka dan tidak pula melakukan kewajiban |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 389

terhadap mereka. Lalu, terjadilah pemutusan kasih kekerabatan antara r sang suami dengan mereka. Yang menjadi kewajiban bagi sang suami adalah tidak berpihak pada istri dengan mengorbankan kerabatnya, tetapijuga tidak dibenar- kan menzhalimi istrinya demi membela mereka. Sebaliknya, masing- masing mempunyai hak yang harus ditunaikan dan diusahakan rekonsi- 0liasi dan perpaduan sedapat mungkin. I39O eturon lslom Tentong Bergou! dengon Sesomo

1. KEBUTqH,AN TETANGGA TERHADAP TETANGGANYA lslam telah meletakkan satu sistem yang unik bagi kehidupan sosial yang dirajut dengan saling mencintai dan menyayangi; saling memberi toleransi, bangunannya berfondasi pada kebajikan dan takwa, saling menjauhkan dosa dan permusuhan, dan setiap Muslim melaksanakan kewajibannya terhadap siapa ia berinteraksi secara sosial. Allah me- mandang agung hak seorang Muslim terhadap sesama Muslim, hak kerabat terhadap kerabatnya dan hak tetangga terhadap tetangganya. Menunaikan hak-hak ini merupakan salah satu faktor kebahagiaan kehidupan indMdu maupun masyarakat. Sebab, manusia di muka bumi ini diuji, dan cobaan-cobaan mengelilinginya dari semua arah. Sementara manusia terlalu lemah untuk dapat menghadapi sendirian tantangan-tantangan ini dalam waktu lama. Kalau pun ia menghadapi- nya sendirian, ia akan mengalami derita dan merasakan beratnya. Namun, tidak demikian halnya jika manusia sesamanya menoleh kepadanya, mendekat untuk membantunya dan memberinya pertolong- an atas persoalan yang ia hadapi. Jadi, manusia itu sedikit dengan ke- sendiriannya namun banyak dengan sesamanya, tetangganya, dan keluarganya. Yang terdekat dengan manusia dan paling banyak berinteraksi serta paling mengenal ihwalnya -selain keluarga dan kerabatnya- adalah para tetangganya. Bahkan, dalam banyak hal, ia lebih dekat dengan mereka dan lebih banyak bantuannya daripada keluarga dan kerabat serta besannya. Sebab, anggota keluarga, ketika dihadapkan pada per- soalan mendadak, atau musibah yang membutuhkan pertolongan, maka tetanggalah yang diharapkan memberi pertolongan utama dan cepat, karena merekalah yang terdekat tempat tinggalnya. Dari sini tampak nyata bahwa demikian penting keberadaan tetangga bagi tetangganya, pengaruhnya yang kuat dan haknya yang besar. Menunaikan kewajiban terhadap tetangga merupakan salah satu kewajiban yang paling wajib dan menjadi faktor terbesar terciptanya kesetiakawanan dan tolong menolong dalam kehidupan ini untuk meng- atasi dan mencari penyelesaian berbagai kesulitan hidup, selain juga untuk menjadi stimulus dalam menciptakan kondisi yang membantu kebaikan dan kebajikan serta menjaga diri dari dosa dan keburukan. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 393

Sayangnya, hak besar ini sudah banyak yang mengabaikannya pada masa sekarang karena sibuk dengan profesi diri sendiri dan kepentingan pribadi mereka, lalu lupa menunaikan hak tersebut karena egoisme mereka. Atau, pengabaian terhadap hak besar ini disebabkan karena ketidaktahuan dan kelemahan iman mereka sehingga urusan duniawiah sedemikian membuai mereka. Hal itu membuat mereka hidup hanya untuk diri mereka sendiri. Yang menjadi fokus perhatian mereka hanya- lah kepentingan mereka sendiri tanpa mempedulikan kewajiban mereka terhadap sesama dan para tetangga mereka. Di sini, tenggang rasa, rasa persaudaraan, dan cinta kasih terhadap sesama telah menjadi tumpul. Jiwa mereka kering dari toleransi dan kesetiakawanan, hati mereka hampa dari nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Bahkan, boleh jadi, pola hidup materialistik hedonistik membawa mereka melakukan perbuatan yang merugikan dan menzhalimi tetangga. Sekiranya belum bisa berbuat baik dan menunaikan hak-hak para tetangga, sebaiknya tidak melakukan kezhaliman terhadap mereka. Bangsa fuab, sekalipun masih hidup di alam jahiliah, bangga mem- perlakukan tetangga dengan baik dan memuliakan mereka; menunai- kan hak-hak mereka serta menghindari perbuatan yang menggangu mereka. Sehingga, di antara tokoh mereka ada yang mengatakan: 'Aprfra fan api tetanggafur satu Krpa[arrya singgafiF,gn Eitafi sefiefum afut 'tidafrQyfiiarfom ganggudn apd pun mengganggu Agar pintu ramafinla tidafrterfrgfam|u n|y 6uta 6ita tetangga pereftputnfut muncuf Itingga fotin penutup menlem|unli1gn perempudn itu.'46 Selain itu ada pula puisi mengatakan: \"Afut segera pejamfom matafut Ei[a tetanggd perempuanfut muncuf [i fra[apan?gt l{ingga rumafr frgfiaman menutupi perempuan itu.\" Ketika Islam datang, ditegaskanlah akhlak yang mulia ini dan hak tetangga atas tetangganya. Bahkan, seolah tetangga menjadi ahli waris seperti keluarga dan kerabatnya. C 686 \"Bahiah at-Majatis\" juz I hat. 290 dan obAdab asy-Syor'iyyoh juz ll hat. 15. 394 | aturon lslom Tentang Bergoul dengan Sesamo

2. IW{OryU.IW{QryU TETANGGA Allah tH berfirman: $;3i,s nj (g;l-J'n$;\"W . elrfj^ 7 ;'At \\, #(, # IUHLOii ,5;1ii urt€t'' *<Af;6,$ru \"Sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan-Nga dengan apa pun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, tetangga Aang mempunAai hubungan kerabat, arak-anak gatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga gang jauh.... \" (An-Nisa': 36) Allah $6 menggabung antara perintah menyembah-Nya dengan perintah berbuat baik kepada sesama yang di antaranya adalah tetangga, baik Muslim maupun kafir, yang kerabat maupun yang bukan kerabat, yang dekat maupun yang jauh. Demikian pula, Allah $g menyebutkan datam firman-Nya, \"Tetangga Aang mempungai hubungan kerabat,\" yakni bahwa antara Anda dan dia mempunyai hubungan darah kekerabatan. Sedangkan ungkapan, \"tetangga gang jauh\" adalah di luar hubungan darah ke- kerabatan antara Anda dan tetangga tersebut. Demikian pendapat mayoritas mufxsir (ulama ahli tafsir). Penafsiran lain mengatakan bahwa \"tetangga Aang mempunAai hubungan kerabat,\" adalah tetangga Muslim. Sedangkan \"tetangga gang jauh\" adalah tetangga kafir. Penafsiran yang lain lagi bahwa \"tetangga Aang mempungai hubungan kerabat,\". adalah tetangga yang tempat tinggalnya berdekat- an. Sedangkan \"tetangga gang jauh\" adalah orang yang boleh disebut tetangga tetapi tempat tinggalnya berjauhan.687 Semua pemahaman ini benar dan mengarah ke sana. Mereka semua mempunyai hak bertetangga, meskipun hak mereka itu ber- variasi karena perbedaan keadaan mereka. Al-Hafizh lbnu Hajar me- 687 Lihat Tafsir ath-Thabari juz v hat. ;178-180 Tafsir ol-eurthubi juz v hat. 183; Tofsir lbnu Katsir juz I hal.. 495; Foth al-turi juz X hat. 441; dan Tof sir osy-syoukoni juz I hat. 743. |Aturon tslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 395

ngatakan,n8 \"Kata tetangga mencakup Muslim maupun kafir, ahli ibadah maupun orang fasik (pelaku dosa), teman mauPun musuh, pen- datang maupun pribumi, bermanfaat maupun merugikan, kerabat maupun luar kerabat, yang dekat mauPun yang jauh rumahnya, yang mana masing-masing mempunyai kedudukan yang sebagian lebih tinggi atas lainnya. Yang tertinggi adalah yang terhimpun padanya seluruh kriteria pertama, kemudian yang terbanyak dan demikian seterusnya. Maka, tetangga yang mempunyai hubungan kerabat haknya lebih kuat daripada tetangga yang tidak memPunyai hubungan ke- kerabatan. Hak tetangga Muslim lebih kuat daripada hak tetangga kafir. Tetangga bersebelahan haknya lebih didahulukan daripada tetangga yung b\"4uuhan. Al-Bukhari telah meriwayatkan6se dari Aisyah n#' bahwa ia menuturkan, 'Aku berkata, wahai Rasulullah, sesungguhnga aku mempunyai dua tetangga, kepada siapa aku memberi hadiah?\" Beliau menjawab, \"Kepada gang lebih dekat pintunya kepadamu\"' Nash-nash syariah tetah menunjukkan bahwa tetangga ada tiga macam: 1. Tetangga yang mempunyai tiga hak, yaitu tetangga Muslim yang mempunyai hubungan kekerabatan. la mempunyai hak tetangga, hak lslam, dan hak kerabat- 2. Tetangga yang mempunyai dua hak, yaitu tetangga Muslim. Ia mempunyai hak tetangga dan hak lslam 3. Tetangga yang mempunyai satu hak, yaitu tetangga kafir. Ia mem- punyai hak tetangga saja.6s C 6EE Foth ol-turi iuz 10 hat. tt41 ' 6e shahih at-Bukhari no. 2140. 6m Lihat Tanbih at-Ghafitin juz I ha!. 153; Tafsir at-Qurthubi juz V hat. 184; dan Fath at-Bari juz 10 hat. 441. |396 aturon lslom Tentang Bergoul dengon Sesamo

3. BATASAN TETANGGA Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan istilah tetangga, di antaranya: 1. Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib bahwa ia mengatakan, \"Barang siapa mendengar azan maka ia adalah tetangga.\" Jadi, siapa pun yang dapat mendengar suara azan di kampungnya tanpa pengeras suara, maka mereka dipandang sebagai tetangga. 2. Dikatakan bahwa siapa pun yang mendengar qamat shalat, maka ia adalah seorang tetangga. 3. Dikatakan bahwa siapapun shalat fajar bersama Anda di masjid, maka ia adalah tetangga Anda. 4. Dikatakan bahwa siapapun yang disatukan dengan suatu tempat atau perkampungan, maka ia adalah tetangga. 5. Dikatakan bahwa batas tetangga adalah empat puluh rumah dari masing-masing arah. Ini adalah pendapat Aisyah, al-Auza'i, al- Hasan al-Bashri, az-Zuhri, dan lain-lainnya. 6. Dikatakan bahwa batasan tetangga dikembalikan pada pemahaman setempat yang berlaku. Al-Alusi mengatakanr6rt \"t\".ura eksplisit, pengertian tetangga pijakannya adalah pemahaman setempat yang berlaku. Pandangan inilah yang kuat. Sebab, kaidah syariah me- ngatakan bahwa segala sesuatu yang bersifat mutlak yang terdapat dalam syara', tanpa ada padanya laiteria tertentu dan tidak pula ter- dapat pada bahasa, maka itu dikembalikan pada pemahaman setempat yang berlaku.\"6e2 Jadi, apa yang dipandang sebagai kebiasaan yang berlaku, maka itulah yang berlaku, tetangga mempunyai hak dihormati, diperlakukan dengan baik, tidak disakiti, dan sebagainya. C 6el Lihat Tofsir at-Qurthubi juz V hat. 1E5; Fath al-turi juz X hat. 447; Jomi, ol't)lum wo al- Hikam juz I hat. 347; dan Tafsir Fath ol-Qtdir, karya asy-syaukani juz I hal,. 743. 6e2 Ruhol-tto'anifiTafsirol-Qur'anol-'Azhimwaos-Sab,ol-llotsonijuzVhal.2g. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 397

4. KEAGUNGAN HAK TETANGGA Allah $d berfirman, \"sembahlah Allah dan janganlah mengekutu- kan-Nga dengan apa pun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, tetangga Aang mempungat hubungan kerabat, anak-anak gatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga gang iauh....\" (An- Nisa'36). Ayat ini memberi pesan agar berbuat baik kepada tetangga semua- nya; yang dekat maupun yang jauh, yang baik maupun yang ber- perangai tidak baik, yang Muslim mauPun yang kafir, semua sesuai dengan kedekatanya dan kebutuhannya serta segala kebaikan yang bisa dilakukan. Sedangkan dari sunnah nabawiyyah, banyak sekali teks-teks yang memerintahkan agar berbuat baik terhadap tetangga, menekankan hak- haknya, memerintahkan agar menghormati dan memperlakukannya dengan baik, memberi ancaman atas perlakuan buruk terhadapnya' Dari Aisyah QF, dan lbnu Umar r+*ts,, dari Nabi H, beliau bersabda, \"Jibril terus memberiku pesan perihal tetangga hingga aku me- ngangka bahu-ta ia akan mewarbi.'6e3 DariAbdullah bin Amr bin al-Ash .*i,, bahwa ia menyembelih seekor domba, lalu bertanya, \"Apakah kalian sudah memberi sebagian daging- nya kepada tetangga Yahudi kita?\" la mengulangi kata-katanya ini tiga kali, lalu berkata, \"Aku mendengar Nabi ffi bersabda, 'Jibril ten-$ mem- beriku pesan perihal tetangga hingga aku mengangka bahwa ia akan meLDarisi.\"$ea Ini menunjukkan bahwa semua nash mutlak yang memerintahkan agar menghormati tetangga dan memperlakukannya dengan baik serta menghindari perbuatan yang menyakitinya mencakup tetangga Muslim dan tetangga kafir, yang baik dan yang berperangai buruk, yang dekat dan yang jauh. Rasulullah &E juga bersabda, \"Barang siapa beri.man kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah memuliakan tetangganAa.\" Dalam 6e3 Diriwayatkan oteh at-Bukhari no. 5668, 5669; Mustim no.2624,2625. 6ea Diriwyatkan oteh Abu Daud np 5152'; ot-Tirmidzi no.1943 dan Ahmad no. 6496. Derajat hadits ini dinitai hasan oleh at-Tirmidzi. |398 nturon lslom Tentong Bergou! dengon Sesomo

satu riwayat lain, \"Maka hendaklah memperlakukan tetangganga dengan baik.D6e5 lni menunjukkan bahwa memuliakan tetangga dan memper- lakukannya dengan baik adalah salah-satu cabang iman dan pertanda orang beriman, dan bahwa orang yang tidak memuliakan tetangganya, imannya tidak sempurna. Hal ini ditegaskan oleh Nabi $i dengan sabdanya, \"Demi Allah yang jiwaku ada di Tangan-NAa, seorang hamba tidak beriman hingga ia mencintai tetangganga, -atau bersabda- saudaranga, seperti halnga mencintai diringa sendirt,'$e6 Di sini beliau menjelaskan bahwa kesempuraan iman yang wajib tidak akan terwujud melainkan apabila seorang Muslim mencintai tetangganya seperti halnya mencintai dirinya sendiri dalam hal kebaikan. Dengan demikian ini juga mengharuskan ia tidak menyukai keburukan untuk tetangganya yang tidak ia sukai terjadi pada dirinya sendiri. Bahkan, Nabi&E menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia dan yang paling utama adalah yang terbaik terhadap tetangganya dan sahabat- nya, dengan sabdanya, \"Sebaik-baik sahabat (teman) di srsi Allah adalah sahabat gang paling baik terhadap sahabatnga dan sebaik- baik tetangga adalah tetangga gang paling baik terhadap tetangga- nga.'nt' Hadits Nabi ini merupakan timbangan nabawi yang agung yang menjelaskan ukuran ranah keutamaan manusia di sisi Allah dan bahwa orang yang baik dalam memperlakukan tetangganya, sahabatnya dan teman bergaulnya menjadi pertanda kebaikan kedudukannya di sisi Allah dan raihan taufik-Nya serta cinta-Nya kepadanya. Bahkan, ini menjadi indikasi bahwa ia adalah manusia terbaik di sisi Allah. Ini mengacu pada kesaksian Rasulullah &. Dari Abu Hurairah .,$t, ia me- nuturkan, Rasulullah ffi bersabda, \"Siapa mau mengambil kata-kata ini dariku lalu mengamalkanga atau meng4jarkan kepada orang Aang mau mengamalkannga2\" Lalu Abu Hurairah menjawab, 'Aku, wahai 6e5 Diriwayatkan oleh at-Bukhari no. 5673; ilustim no. 47-48. 6e6 Diriwayatkan oleh Mustim no. 45. 6e7 At-Tirmidzi no1944; Ahmad no. 6566; at-Bukhari datam al-Adab; ol-ttufrod no. 115; ad- Darimi no.2437; lbnu Khuzaimah no.2539; lbnu Hibban no.518; at-Hakim no.'1620, di- nitai shahih dan disepakati oteh adz-Dzahabi serta dinilai hasan oteh at-Tirmidzi. At-Albani menilai hadits ini shahih dalam Shohih ol-Jami' ash-Shaghir no.3270. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesoma 399

Rasulullah.' Beliau lalu menggandeng tanganku dan menghitung lima seraya bersabda: eJY,'# as'ar Uor)U ,6C!'t;1 '# i);Nt ;it !-jY ,/qb|i,qy'6 llV it'**rS ,u,(Jt L; 4\";1i'rs'atl ,Sl*:t g;'i't,tyxlk A;'J. o zc .1l,aJl 'Takutlah pada hat-hal yang diharamkan niscaga engkau me4iadi maru-sia Aang pahng berbakti (kepada Allah); bersilcaplah me- nerima (ridha) dengan yang diberilcan oleh Allah kepadamu niscaga englcau me4jadi manusia PalW l*Au; berbuatlah kebaik- an terhadap tetanggamu niscaga englcau me4iadi manusia ber- iman; cintailah manusia sepeni halnga egleau mencintai diri sendiri niscaga englcau me4iadi mu,slim; dan janganlah banyak tertaua learena sesungguhnga banyak tertaua mematilcan l7ati.\"'6% Hadits ini menjelaskan bahwa memPerlakukan tetangga dengan baik merupakan satu indikasi kebenaran iman, salah satu cabangnya dan salah satu faktor penambah dan penguatnya. Salah satu orang bijak mengatakan, \"Tiga halyang apabila ada pada seseorang itu maka tidak diragukan akalnya dan kemuliaannya: apabila ia dipuji oleh tetangganya, kerabatnya, dan kawannya.\"6* O 6e8 Diriwayatkan oteh at-Tirmidzi no. 2305; Ahmad no. 8081; ath-Thabrani dalam ol-Ausoth no. 7054; dan Abu Ya'ta no. 6240. Derajat hadits ini dinitai hasan oteh at'Atbani dalam Shohih Sunon at-Tirmidzi no. 1876 dan datam Silsiloh ol-Ahadits ash'Shahthoh no. 930. 6e Al-Adob asy-Syor'iyrloh Juz ll hat. 16. I4OO eturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo

5. RUNTUT HAK TETANGGA Runtut hak tetangga ada tiga; yang paling rendah adalah tidak me- nyakitinya, kemudian menahan perbuatan tidak menyenangkan dari tetangga. Sedangkan runtut yang paling tinggi dan paling sempurna adalah memuliakannya dan memperlakukannya dengan baik. Runtut pertama\" adalah tidak menyakitinya. Ini adalah kewajiban minimum tetangga terhadap tetangganya. Sebab, jika ia tidak memper- lakukannya dengan baik, maka setidaknya ia menahan diri dari perbuat- an yang menyakitinya. Allah $i! berfirman, \"Dan orang-orang Aang me- ngakiti orang-orang beriman laki-laki dan orang-orang beriman perempuem tanpa kesalahan Aang mereka lakukan, maka sesungguh- nga mereka telah memikul kebohongan dan dosa gang ngata.\" (Al- Ahzab: 58) Jadi, bagaimanakah kiranya, jika yang disakiti itu adalah tetangga yang beriman?! Tentu dosanya lebih besar. Oleh karenanya Nabiffi bersabda: iy :iJa ;* tpb r'\\bi ;'G'u, \"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ta tidak menyakiti tetangg anAa.\"'* Dalam Shahih al-Bukhari, dari Nabi *E bahwa belau bersabda, \"Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak berimary'\" Beliau ditanya, \"Siapa dia wahai Rasulullah?\" Beliau menjawab: qtti3t+ rlli,s;i' \"Orang Aang kejalatan-kejalatannga membuat teta.ngganga merasa tidak tentram.\" Sedangkan Muslim meriwayatkan dengan lafazh: qr;l:t+,,,U,i *'+;tjiiV Diriwayatkan oteh at-Bukhari no.5787; Muslim no. 47. |Aturan lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 401

\"Tidaklah masuk surga orang Aang keiahatan-keiahatannga membuat tetangganga merzsa tidak tenteram.\"70' Nabi # bersumpah tiga kali untuk menafikan iman dari orang yang kejahatan-kejahatannya membuat tetangganya tidak tenteram selain juga menafikan orang tersebut masuk surga. Ancaman serius ini me- nunjukkan betapa besar hak tetangga dan bahwa menyakitinya adalah salah satu perbuatan dosa besar. Merupakan kesepakatan di kalangan Ahli Sunnah wal Jamaah bahwa pelaku dosa besar adalah orang beriman yang kurang imannya, tidak menghapuskan iman secara mutlak dan tidak memberi iman yang mutlak, yakni yang sempurna. lni hukumnya di dunia. Sedangkan di akhirat, tergantung pada kehendak Allah $6. .lit<a berkehendak, Dia bisa mengampuni, atau menyiksanya sesuai dengan besarnya dosa. Kemudian pada akhirnya masuk surga. Jadi, jika masuk neraka, ia tidak kekal di dalamnya seperti halnya orang kafir. Mengenai hadits-hadits yang mengandung penafian iman dan penafian masuk surga karena suatu perbuatan dosa besar dapat dilihat dari dua sisi: Pertama, ini adalah mengenai orang yang menghalalkan larangan ini dengan sepenuh keyakinannya sementara Allah mengharamkan dengan nash-nash yang pasti dan jelas. Dengan demikian ia mendusta- kan terhadap Allah dan rasul-Nya $f sehingga ia menjadi kafir dengan kekafiran yang lebih besar. Sedangkan surga baginya haram (tidak akan diberikan). Kedua, bahwa artinya menafikan kesempurnaan iman dan menafi- kan masuk surga. Yakni, ia tidak beriman secara sempurna dan pada mulanya tidak masuk surga bersama para ahli surga angkatan pertama (as-sabiqun), melainkan ia dapat diadzab di neraka hingga menjadi bersih dan suci serta layak menjadi penghuni surga lalu masuk surga.702 Ketiga, bahwa ini merupakan satu ungkapan untuk menakut-nakuti dan memperkeras ancaman, padahal hakikatnya tidak demikian yang dimaksudkan.To3 701 At-Bukhari no. 5670; Mustim no. 46. Lihat Syarh on-Nawawi 'ola Shahih lAuslim juz ll hat. 17 dan Fath ol-turi juz X hat. 443. 702 Lihat Syarh on-Nawawi ,ota Shohih illuslim juz ll hat. 17 dan Fath at-Bari juz X hat. 444. 703 Fath at-Bari ibid. 4O2 | eturon lslom Tentong Bergoul dengan sesomo

Akan tetapi hal ini, menurut Abu Ubaid al-Qasim bin SalamTu *bahwa salah satu kelancangan penta'wilan terhadap Rasulullah dan para sahabatnya adalah menjadikan berita tentang Allah dan agama- Nya suatu ancaman yang tidak mempunyai kenyataan. Yang demikian mengubah pengertian menjadi pembatalan hukuman. Sebab, jika yang demikian itu bisa terjadi pada satu hukuman, maka berlaku pula pada semua hukuman. Rasulullah 48 bersabda: #);)t5t+ ygt (r,\" i'\"ri \"Dua orang pertama yang berseteru pada hari kiamat adalah dua tetangga.\"7o5 Hadits ini menunjukkan bahwa Allah d6 akan mengambil tindakan untuk tetangga yang dizhalimi terhadap tetangga yang melakukan ke- zhaliman dan bahwa perseteruan ini didahulukan atas perseteruan lain- nya yang mana hal itu menunjukkan besarnya risiko berbuat zhalim ter- hadap tetangga atau mengabaikan haknya. Dari Abu Hurairah l$b, ia menuturkan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi W mengeluhkan tetangganya. Lalu, beliau meminta dengan sabdanya, \"Pergilah dan bersabarlah.\" Namun, ia datang lagi untuk yang kedua kali atau ketiga kali, lalu beliau bersabda, \"pergilah dan lemparkanlah barangmu dijalan.\" la pun melemparkan barangnya di jalan, sehingga orang-orang menanyakan perihalnya. Lalu, reraki itu menceritakan perihalnya kepada mereka. Maka, mulailah mereka me- laknati tetangga tersebut (dengan kata-kata); semoga Allah membalas- nya dengan ini dan itu! Tetangganya itu lalu datang menemuinya seraya berkata, \"Pulanglah, sekarang engkau tidak akan lagi merihat aku me- lakukan sesuatu yang tidak engkau sukai.\" sedangkan dalam satu riwayat lain disebutkan, \"Lalu Rasulullah memerintahkan agar aku me- ngeluarkan barangku, lalu aku meletakkannya dijalan. sehingga, orang- orang mulai melaknatinya seraya berkata, \"Ya Allah laknatilah ia. ya 700 Al-lman oteh Abu Ubaid dengan tahqiq at-Atbani hat. 88. 70s Diriwayatkan oteh Ahmad no. 17410; ath-Thabrani datam al-Mu'jam at-Kabir no. g36, g52. At'Mundziri mengatakan datam at-Targhib wa at-Tarhib juz lll hat. 241 bahwa hadits ini di- riwayatkan oleh Ahmad dan redaki teksnya adatah ungkapannya. Sedangkan ath-Thabrani dengan dua isnad, satah satunya dengan derajat jayyid, dan dinitai hasan oteh at-Atbani datam Shahih at-Jami' ash-shaghir hat. 2560. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo 403

Allah hinakanlah ia!\" Ia melanjutkan ceritanya bahwa setelah tetangga zhalim itu mengetahui demikian, maka datanglah ia menemuinya dengan mengatakan, \"Pulanglah, aku tidak akan menyakitimu lagi!\"7fr Juga dari Abu Hurairah q$b, ia menuturkan bahwa Nabi Sig di- beritahu bahwa seorang PeremPuan berpuasa di siang hari dan bangun di matam hari (untuk beribadah) tetapi ia menyakiti para tetangganya dengan kata-kata. Beliau }!8 bersabda, \"Tidak ada kebaikan pada .u;atu itu. Ia d.i neralca.\" Beliau diberitahu lagi bahwa seorang perempuan lainnya menunaikan shalat wajib, berpuasa Ramadhan' dan t\",r\"almf, dengan susu kambing sementara ia tidak meyakiti para tetangganya. Beliau bersabda, \"la di surga\"no7 Inimenunjukkanbahwamenyakititetanggamenjadipenyebabyang mengantarkan ke neraka. sedangkan menahan diri dari perbuatan menyakitinya adalah jalan menuju ke surga' * Contoh Perbuatan yang Menyakiti Tetangga Perbuatan yang menyakiti tetangga banyak bentuknya dan yang paling banyak beredar adalah mencuri-curi pandang terhadap keluarga mereka; mencari-cari aib mereka; mengintai-intai ihwal mereka; mem- buka rahasia mereka; menyebarluaskan berita buruk mereka; men- cederai kehormatan mereka; berupaya merusak hubungan mereka; memberitakanberitayangtidakmengenakkanmereka;mengotorigaris nasabmereka;mengganggumerekadengansuaramusikyangkeras' lagu yang diharamkan, dan suara berisik, khususnya pada wa}<tu-waktu tiJur dan rehat mereka. Selain itu juga berupa binatang piaraan yang baunya mengganggu mereka dan suaranya yang membuat mereka ter- dan sampah di dekat gunglr. ntau, -\"litukkun barang-barang bekas pintu mereka dan sebagainYa. 3;lbnuHibbanno.520;al.Bukharidatamol.Adabal. no. 7303 dan ia mengatakan hadits ini hasan shahih' Hadits ini a\"i\",ttufrodhat. 125; at-Hakim dari Abu Juhaifah ra dan disepakati oteh adz-Dzahabi. lbnu mempunyai syahio shihih al-Adab asy-Syor'iyyah juz ll hat. 14 bahwa isnad hadits ini Muflih mengat\"x\"n ,0, j-pdlaHoIleltayaiuJnyhtdaft*iairldtm\"aost.y.ad\"in2knt4xniiti2aonajuni..bg\"1dano1sisgtrogeer\"oiph;rtrai\"rawAixkltrahJ-inniimaiavatakokbditidamenhanhwonnoa.atodae9hz.lh-67a-HD7A3da3zib0tka;su4ihlmbiBandnabiadukid.neaiHArrni7witgbb-3iMaabn0ynau5aAnnm;tbkdnuieazaonnisr.giymaa5odeitt7baean6athkai4hatam;Anijhaumtohhg-tBaaaa'dTddu_dokii,ttehrssangalghi-irnanBiibniaidzaswsiszhthanaaaaamrha,hdithil-ohbsTlhn'iioAsasunrnhdhaHaiahiddib.bbnnbyyioaauanl.'z' |4O4 nturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

Sedangkan seburuk-buruk tetangga adalah orang yang dihindari dan ditinggalkan tetangganya karena takut akan perbuatan jahatnya dan disepelekan untuk menghindari kezhaliman dan kecuranganya. Yang lebih parah dari itu adalah tetangga yang menodai kehormatan tetangganya, atau mencuri hartanya. lni adalah kejahatan terparah dan pengkhianatan paling kotor serta perbuatan yang paling menyakitkan terhadap tetangga. Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad ,4a,, ia me- nuturkan bahwa Rasulullah 'H bertanya kepada para sahabatnya, \"Bagaimanakah menurutmu tentang zina?\" Mereka menjawab, \"Allah dan rasul-Nya mengharamkannya. Maka itu haram hingga HariKiamat.\" #I-alu Rasulullah bersabda lagi kepada para sahabatnya, \"Melakukan zina dengan sepuluh perempwm lebih ringan baginga daripada ber- zina dengan istri tetangganga.\" Beliau bertanya lagi, \"Bagaimanakah menurutmu tentang mencuri?\" Mereka menjawab, \"Allah dan rasul-Nya mengharamkannya. Maka itu adalah haram.\" Beliau bersabda lagi, \"Mencuri dari sepuluh rumah lebih ringan baginga daripada mencuri dari tetangganAa.''* Apabila hak tetangga atas tetangganya begitu besar, dan me- ngetahui ihwal tetangga serta kesempatan untuk mengkhianati dan me- nipu-dayanya adalah lebih mudah, maka perbuatan zhalim pula ter- hadap tetangga dalam perbuatan zina dengan isterinya atau pencurian atas hartanya merupakan dosa yang lebih besar dan kejahatan yang lebih parah. #Nabi pernah ditanya, \"Dosa apa yang paling besar?\" Beliau #8 bersabda: A# iSt\"_i' $411 'Me4jad,ikan sekutu untuk Allahpadahal Dia menciptuln u.\" Ditanya lagi, \"Kemudian apa?\" Beliau ffi bersabda: a3'iarii6 tls #Li 708 Diriwayatkan oteh Ahmad no.23905; at-Bukhari datam ol- Adob olttufrod no. 103; ath- Thabrani dalam olKobir no. 605 dan ol-Ausath no. 6233. At-Mundziri dalam at-Targhib wa at-Tarhib juz lll hat. 192 mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan Ahmad dan derajat para perawinya tsiqat. Demikian pula kata al-Haitsami dalam Mojma' az-Zowoid juz Vlll hat.168. |Aturon lslom Tentang Bergoul dengon Sesomo 405

\"Memburuth anakmu learera takut malcan bernmamu.\" Ditanya lagi, \"Kemudian apa lagi?\" Beliau ffi bersabda: !_,.V'UV'6j o1 \"Berz ina dengan istri tetangg amu.\"7@ lbnu Al-Qaryim 'p;u mengatakanTlo bahwa Nabi * menyebutkan dari setiap jenis itu yang paling atas agar supaya jawabannya sesuai dengan pertanyaan orang yang bertanya. Sebab, ia bertanya tentang dosa terbesar. l-alu beliau menjawab dengan dosa yang mengandung jenisnya yang paling besar dan masing-masing jenis yang terbesar. Jenis kemusyrikan terbesar adalah jika seorang hamba menjadikan sekutu untuk Allah. Sedangkan pembunuhan terbesar adalah mem- bunuh anaknya karena khawatir ia akan berbagi makan dan minum ber- samanya. Sementara perbuatan zina terbesar adalah berzina dengan istri tetangganya. Sebab, kerusakan perbuatan zina berlipat ganda dengan berlipatgandanya pelanggaran hak. Zina dengan peremPuan bersuami dosanya lebih besar dan lebih parah daripada berzina dengan perempuan yang tidak bersuami. Sebab, di dalamnya terdapat pelanggaran terhadap kehormatan suami dan perusakan rumah tangga- nya serta penggantungan nasab kepadanya padahal bukan dari dirinya. Demikian seterusnya, jenis-jenis perbuatan yang menyakitinya, dosanya lebih besar dan dampaknya lebih parah daripada zina dengan Perem- puan yang tidak bersuami. Dengan demikian, zina dengan seratus perempuan yang tidak bersuami di sisi Allah lebih ringan daripada zina dengan satu orang perempuan bersuami. Jika suaminya itu adalah se- orang tetangganya, maka bertambahlah perlakuan terburuk terhadap- nya selaku tetangga, di samping itu jenis terbesar dari yang menyakiti tetangganya dan hal itu merupakan kejahatan terbesar. * Tetangga yang Shalih Adalah Salah Satu Faktor Kebahagiaan Seseorang Salah satu faktor kebahagiaan seseorang adalah mendapatkan tetangga shalih yang menghormati kehormatannya, memahami haknya dan menyadari pengawasan Allah atas dirinya. Nabi ffi bersabda: 7@ Diriwayatkan oteh at-Bukhari no.42O7 dan Muslim no.85. 710 Al-Jawab at-Kafi hal. 131-1 32. |406 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

3;stt ,U6r':Qt :zr^Jlt i3Ya'U )q ,).rrzi-j et?,'g.xJ*icilt \"Ada tiga lal gang me4jadi kebahagiaan seseorang. Yaitu, tetangga yang slalih, kendaraan Aang menAenangkan, dan tempat tinggal gang luas.\"711 Di antara kata-kata Ali S adalah, 'Lebih dulu tetangga sebelum rumah dan teman sebelum jalan.\"712 Salah seorang penyair mengatakan: \"Caikfi untufrdirimu tetnqgd)aW aQgn eqQeu [ampingi ti[aNkfi rumafr afom memhaifrfringga tetdnqgd memfiaifr' Penyair lain mengatakan: '*Lerefor mencekf;y fotreru af;y menjuaf murafi rumafifrp %.erefor 6efum tafiu ada seorang tetanggd fr sana yang metryusafifom Afrg frgta&gn Fgpdta merefor: herfientikfi mcncek Se 6a 6, frorr)o fotretu para tetdn{l{ldn)q runna fi menj adi na fra f auu murafi fiarg any a a 13 Sedangkan kata-kata yang lainnya lagi di antaranya adalah, \"Kesulitan hidup ada pada tiga hal: $aitu) tetangga yang jahat; anak yang durhaka; dan istri yang berakhlak buruk.\"Tra #Nabi mengucapkan dalam doanya: jlgt,n43i;Qt 5t+ n.J-1.t. i,uoztt7a27)t )t:'e.rpt tV tr'';fil1 2r d 961 I $laa-t.-- 711 Diriwayatkan oleh Ahmad no. 15,{O9; al-Bukhari datam ol-Adob abttufrod no. 116; at- Hakim no. 7306 dan ia mengatakan bahwa derajat hadits ini shahih isnadnya dan di- sepakati oteh adz-Dzahabi. At-Mundziri datam ot-Torghib wo at-Torhib jtz lll hat. 246 mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan Ahmad dan deraJat para perawinya shahih. Di- nitai shahih juga oteh as-Suyuthi dalam al-Jorni' osh-Shoghir no. 3460. 712 BohJah ol-ilajolis Juz I hat. 291; al-A&b osy-Syor'tyyoh Juz ll hat. 15. 713 lbid; ibid hat. 16. 711 Al - Adab os1- Syar' i11yah, ibid. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 407

'Ya Allah, hamba berlindung kepada Engkau dari tetangga yang jahat di kampung tempat tinggal, karena tetangga pendatang berubah-ubah.'715 Beliau memerintahkan agar berlindung dari kejahatannya dengan sabdanya, \"Berlindunglah kepada Allah dari tetangga gang menetap karena tetangga Aang musafir jika menginginkan berpi.sah, ia ber- pisah.\"716 Runtut kedua, adalah menahan perbuatan tidak menyenangkan dari tetangga, tidak reaktif dan mengabaikan kesalahannya. Dari Utsman bin Zaidah, ia mengatakan, \"Kesehatan batin ada sepuluh bagian, sembilan di antaranya ada pada mengabaikan kesalah- an orang lain.\" Lalu itu dikatakan kepada Ahmad bin Hanbal. Ia pun kemudian berkata, \"Kesehatan batin ada sepuluh bagian, seluruhnya ada pada mengabaikan kesalahan.\"717 Artinya, bahwa keselamatan dari perbuatan yang menyakitkan dari orang lain hanya dapat diperoleh dengan sikap mengabaikan kejahatan mereka, mengacuhkan kezhaliman dan kecurangan mereka, serta tidak membalas kejahatan yang mereka lakukan. Jadi, orang yang dianugerahi demikian itu adalah orang berakal yang mendapat taufik, dan mulia yang paling mulia. Betapa tepat ungkapan ini: 'orang [ungu |uQgnkfi tetua fi forumea, mefainfom tetut fotum alakfi ordng )dng pura-pura [ungu.\" Al-Hasan al-Bashri mengatakan: 'Eertetangga 6aifr6u8gnkfr [engan ti[a{menggdnggu tetanggo folekinf;ga hertetaqga haifralakfi 6ersa6ar mcnafian gangguan tetangga,ry18 715 Diriwayatkan oleh lbnu Hibban no. '1033; Abu Ya'ta no. 6536; lbnu Abu Syaibah no.75421; at-Hakim 1951 dan ia menitainya shahih serta disepakati adz-Dzahabi. At-Atbani me- nitainya shahih datam Silsitah al-Ahadits ash'Shahihoh no. 1'143. 716 Diriwayatkan oteh an-Nasai no. 5502; Ahmad no. 8534; at'Baihaqi datam as'Sunan al' Kubro no.7939; at-Hakim nol952 dan ia menitainya shahih serta disepakati adz-Dzahabi. At-Atbani menilainya shahih datam Silsiloh al'Ahodits ash'Shahihah no. 1443. 717 Al-Adab asy-Syor'iyyah op cit hat. 17. 718 Tonbih al-Ghafilinjuz I hat. 153l' Bahjoh al-filaiotis juz ll hat. 292. I4OB eturon lslomTentong Bergau! dengon Sesomo

Allah telah memberi atribut orang bertakrva dengan sifat menahan amarah; memaafkan orang dan berbuat baik dengan lapang dada dan toleransi terhadap mereka, dengan firman-Nya: <,s$i #-ii'! :r6i *.utt1[ f5'u*Ai(, \"dan orang-orang Aang menahan amarahnga dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah mengukai orang-orang yang berbuat ke- b4jikan.\" (Ali Imran : 134) Dia memerintahkan agar berbuat adil dan kebaikan dengan firman- Nya: c,i:.tirSjj\\rU-;,\\Ly \"Sesungguhnga Allah memerintahkan agar berbuat adil dan ke- baikan.\" (An-Nahl90) Adil adalah seseorang memenuhi haknya dan menunaikan kewajib- annya. Sedangkan ihsan adalah melepaskan haknya atau sesuatu dari dirinya serta menunaikan lebih banyak daripada yang menjadi kewajib- anya. Teks-teks syariah yang menyerukan agar memberi maaf dan lapang dada, toleransi dan berdamai sangatlah banyak. Jika itu diperintahkan terhadap semua orang, maka terhadap tetangga lebih ditekankan. Telah diriwayatkan dari Nabi &8 bahwa beliau bersabda, \"sesunguh- nga Allah tabaraka wa ta'ala mencintai tiga orang.\" Beliau me- nyebutkan satu di antaranya adalah, \"Seorang lelaki Aang mempungai seorang tetangga jahat lalu ia disakiti, namun ia bersabar atas gangguannAa itu. Ialu, Allah pun mencukupkannya dengan kepindahan atau kematian.\" Dalam satu riwayat, \"Hingga antara mereka berdua dipi.sahkan oleh suatu kematian atau kepergian.'n1e Banyak orang mampu dan berkeinginan menahan diri dari perbuat- an yang menyakiti terhadap para tetangga mereka akan tetapi mereka tidak mempunyai kemauan atau berusaha sabar menahan ganguan 71e Diriwayatkan oleh Ahmad juz V hat. '151; at-Baihaqi dalam as-Sunon ol-Kubro no. 18282; ath-Thayatisi no. 468. al-'lraqi datam takhrij ol-lhyo' juz lll hal. 131 mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan di datamnya terdapat lbnu at-Ahmas tidak dikenat ihwat- nya. Diriwayatkan juga oleh ia dan an-Nasa' ' dengan tafazh lain dengan isnad jayyid. |Aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo 409

apapun dari tetangga. Walaupun seandainya itu terjadi akibat perbuatan yang tidak disengaja dan kekeliruan, mereka selalu siap dan berancang- ancang membalas kesalahan tersebut dengan yang lebih besar; satu kata dengan sepuluh kata; yang kecil diperbesar; yang sedikit diper- banyak; yang sederhana diperumit; dan demikian seterusnya sehingga muncullah antara dirinya dan tetangganya masalah besar dan perselisih- an tajam. Padahal, persoalannya berawal dari masalah sederhana dan kecil. Sekiranya mereka tabah menahan diri menerima perbuatan yang menyakitkan, mengabaikan kekurangan dan menutup mata atas ke- salahan-kesalahan dan berlapang dada memaafkan segala kekurangan tetangga itu demi untuk mengharapkan pahala dari Allah ffi, niscaya tidak akan terjadi seperti demikian. Berapa banyak terjadi konflik besar antara tetangga disebabkan karena pertengkaran anak-anak mereka -ini merupakan sesuatu yang biasa terjadi di antara anak-anak- namun ketika orang tua mempunyai kearifan, toleransi, serta me- mahami hak tetangga, kiranya tidak akan terjadi konflik tersebut dan sangat mungkin dapat diredam sejak awalkemunculan gejalanya. Runtut ketiga, adalah menghormati tamu dan memperlakukannya dengan baik. Memperlakukan tetangga dengan baik mempunyai pengertian luas yang mencakup di dalamnya berbagai macam perlakuan dan sikap baik yang diperintahkan oleh Islam. Hak Muslim apa pun atas Muslim lainnya yang diwajibkan oleh lslam harus ditunai- kan, apalagi terhadap tetangga Muslim, karena ia selain mempunyai hak Islam juga mempunyai hak tetangga. Di antara hak tersebut adalah di- beri kasih sayang, tenggang rasa, diberi salam, keramahan, dijenguk bilamana sakit, diusung bilamana meninggal dunia, dibela bilamana dizhalimi, sedapat mungkin dicegah dari perbuatan zhalim dan maksiat, diarahkan dan diajak pada hal-hal yang baik, meringankan beban cobaan hidupnya, memberinya bantuan bilamana membutuhkan, ber- bela sungkawa bilamana ia mengalami musibah, memberinya ucaPan selamat bilamana mendapat kebahagiaan, memberinya ketenangan, memberinya nasihat dan juga kepada anak-anak serta keluarganya, mengajarkan kepadanya ajaran agama dan urusan yang belum ia ketahui, memberinya nasihat dengan cara yang bijak, memberi dukung- an pada perbuatan taat kepada Allah Ta'ala dan mengajaknya pada Islam bilamana ia adalah orang kafir, mengawasi rumahnya bilamana ia sedang bepergian, tidak mengikuti pandangan terhadap apa yang ia bawa ke dalam rumah, dan menutupi aurat yang terlihat. I4lO aturon lslom Tentong Bergoul dengan Sesomo

Perbedaan jenis perlakuan baik ini sesuai dengan perbedaan waktu, kondisi, dan situasi masing-masing tetangga. Juga, perbedaaan status sosial mereka, yaitu kaya atau miskin. Di antara jenis-jenis perlakuan ini ada yang bersifat wajib hini (indMdual) dan ada pula yang bersifat ktfagah (kolektif) serta ada yang mustahahb.Tz0 Secara ringkas adalah bahwa agar berbuat baik kepadanya dengan apa saja yang ia dapat lakukan baik perbuatan maupun ucapan dengan harapan kebaikan untuknya, mencintainya seperti halnya mencintai diri sendiri dan sedapat mungkin memberi kebaikan, apa pun jenis kebaikan itu. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas u#, bahwa ia mengatakan, \"Tiga akhlak yang disukai pada jaman jahiliah dan kaum Muslimin lebih patut memiliknya: Pertama; bilamana ada seorang tamu berkunjung, maka mereka senantiasa berusaha keras berbuat baik kepadanya. Kedua; bilamana seseorang di antara mereka mempunyai istri telah lanjut usianya, ia tidak menceraikannya melainkan tetap setia me- nyertainya karena khawatir akan terlantar. Ketiga; bilamana tetangga mereka dililit hutang atau dihimpit ke- sulitan hidup, maka mereka berusaha keras melunasi hutangnya dan mengeluarkanya dari kesulitan hidup itu.\"zt *Nabi bersabda: ,v'e j ju Vla,i:t+L't;'i .e6u:^li t;a.6- 'Wahai para istri dari kalangan perempuan Muslimat, janganlah kiranya seorang tetangga perempuan memandang rendah ter- hadap tetangga perempun lainnya sekalipun hanga sepotong kikil domba.\"n2Yal<n| bagian ruas kaki domba yang paling bawah. Makna hadits ini adalah tidak boleh memandang rendah tetangga yang memberi hadiah kepada tetangganya berupa sesuatu meskipun sangat tidak berharga, karena pemberian menjadi sumber yang men- datangkan kasih sayang dan penghilang ganjalan hati. Pemberian itu ul20 Lihat al-thyo' 'Ulumuddin, op cit juz ll hal. 213 dan Foth ot-turi juzX hat. 446. Tanbih al-Ghafilin juz I hal. 154. 22 Riwayat al-Bukhari no.2427; Muslim no. 1030. |Aturon tslom Tentong Bergoul dengon ksomo 4ll

tidak dilihat dari harganya dan nilainya melainkan dilihat dari arti penting di baliknya. Maka, orang yang diberi hendaknya menerima hadiah itu tanpa memandangnya kecil sekalipun memang kecil. Ibnu Hajar mengemukakanz3, \"lni menunjukkan ungkapan eksageratif (ekstrim) mengenai pemberian sesuatu yang sangat sederhana dan menerimanya, bukan kikilyang sebenarnya. Sebab, tidak berlaku adat pemberian hadiah kikl. Yakni, bahwa hendaklah tetangga perempuan tidak sungkan memberi hadiah kepada tetangga perempuannya berupa apa saja yang ada padanya meskipun hanya sedikit. Itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Menyebut kata kikil hanyalah sebagai ungkapan ekstrim. Larangan memandang kecil tersebut hanya kepada pihak penerima meskipun pemberian tersebut sangat sederhana atau sedikit. Hadits tersebut mengajak agar saling memberi meskipun dengan sesuatu yang sangat sederhana atau sedikit. Sebab, pemberian yang banyak atau berharga tidak selalu ada pada seseorang setiap saat. Jika pemberian sederhana itu berlangsung berulang-ulang, maka akan menjadi banyak dan ini mendatangkan kasih sayang serta menghilang- kan basa basi. Di tempat lain, lbnu Hajar mengemukakanza bahwa ini suatu ungkapan kinagah tentang saling berkasih sayang dan saling mencintai. Seolah Nabi &8 bersabda agar tetangga PeremPuan berkasih sayang kepada tetangga perempuannya dengan pemberian suatu hadiah meskipun tidak berharga. lni berlaku sama, baik yang kaya maupun yang miskin. Hadits ini memberi larangan secara spesifik kepada kaum perempuan dikarenakan mereka adalah biang kasih sayang dan juga kebencian selain karena mereka lebih cepat meresPon secara emosional dalam kedua kondisi tersebut. Dari Abu Dzar 4$, ia menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda, \"Wahai Abu Dzar, apabila engkau memasak sup, maka perbangaklah kuahnga dan bagi-bagikanlah kepada para tetanggamu.\"T2s Al-Qurthubi mengatakan,26 Nabi ffi menganjurkan pada kemuliaan akhlak dikarenakan ini beruntut pada kasih sayang dan kebaikan per- 23 Fath at-Bari juz V hat. '198. Hat senada dikemukakan oteh at-Qurthubi datam tafsirnya juz V hat. 186. 72o lbidjuz X hat. 445. 72s Riwayat Mustim no. 2625. 412 | eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

gaulan, menangkal kebutuhan dan kerusakan. Sebab, tetangga tidak jarang terganggu oleh aroma makanan yang sedang dimasak oleh tetangganya. Boleh jadi ia mempunyai anak yang selera makannya muncul karena aroma tersebut tercium olehnya sehingga terasa berat menahan selera itu. Apalagi jika ia seorang yang berekonomi lemah atau janda miskin, persoalannya akan bertambah menyengsarakan. Ini mendorong adanya sikap berbagi dalam sesuatu yang dimasak untuk diberikan kepada mereka. Para ulama mengatakan mengenai klausa \"Maka perbangaklah kuahnga,\" bahwa itu suatu peringatan halus terhadap orang kikir se- hingga penambahan ada pada sesuatu yang tidak ada harganya, yaitu air. Oleh karenanya, tidak dikatakan, \"Apabila kamu memasak sup maka perbanyaklah dagingnya.\" Sebab, itu tidak mudah bagi setiap orang. Tidaklah terhormat orang yang tidur nyenyak dalam keadaan kenyang di malam hari sementara tetangganya tidur gelisah dalam keadaan lapar. Dalam hadits shahih dikatakan: * it'et+i3t+3 6.d.,:$tbi;t J1 \"Orang beriman bukanlah orang Aang kenyang sementara tetangganga lapar di deleatnga.\" Dalam satu riwayat disebutkan: *vr\"&';'t iy\"eq4t+'rett o6. G ,J,*,v \"Tidaklah beriman kepadaku orang gang tidur kengang di waktu malam sementara tetangganga lapar di dekatnga padahal ia mengetahui keadaannya.\"7z7 C n6 Tolsir ot-Qurthubi juz V hat. 186-185. 27 Riwayat al-Bukhari datam ot-Adab al-ltufrod no. 112; at-Baihaqi datam os-Sunon ol.Kubra no. 1 9452; Abu Ya'ta no. 2699; ath-Thabrani daLam al-\\,/iu'jam al-Kabir no. 751 , 12741; al- Hakim no. 7307,2166. ia mengatakan isnad hadts ini shahih. lni disepakati oteh adz- Dzahabi. At-Mundziri dalam ot-Iorghib wo at-Torhib juz lll hat. 243 bahwa para perawi hadits dapat dipercaya (tsigot). Demikian pula dikatakan oleh at-Haitsami datam ltojma' az-Zawaid juzVlll hat. 167. Hadits ini dinilai shahih oteh at-Albani datam Shohih ol-Jomi; ash-Shaghir hal.5381. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 413

6. PERLUNYA PERTEMUAN AI'{TAR TETANGGA Di antara masalah nyata yang harus ditunaikan berkenaan dengan hak tetangga -khususnya pada jaman sekarang yang banyak sekali ke- sibukan, kegiatan, dan godaan- adalah pertemuan para tetangga secara berkala dan berkumpul setiap bulan atau setiap dua bulan di tempat salah seorang di antara mereka, atau secara bergantian di antara mereka. Ini berguna untuk saling mengenal, mempererat hubungan dan kasih sayang antar mereka, saling mengetahui kondisi mereka, berbagi dalam suka dan duka, memantau yang tidak hadir, menjenguk yang sakit, membantu yang membutuhkan bantuan, me- luruskan yang bengkok, saling mengingatkan. selain itu perteman rukun tetangga juga dapat memberi manfaat untuk mengkaji keadaan tingkungan tetangga dan kebutuhan mereka berupa pelayanan dan per- baikan, terapi atas persoalan-persoalan yang boleh jadi berupa Pe- nyimpangan dan kemungkaran, sePerti mengabaikan shalat atau adanya kelompok-kelompok yang dicurigai menyimPang, Pelanggaran, pencurian, dan sebagainya. lni semua masuk dalam ranah tolong me- notong dalam kebaikan dan ketalovaan, peduli pada para tetangga dan berbuat baik kepada mereka. Di samping itu, patut pula memberi perhatian pada generasi muda dan menyediakan lingkungan sosial yang sehat bagi pendidikan dan pengarahan, memberi mereka perlindungan dari berbagai macam Pe- nyimpangan perilaku dan kekejian yang mungkin menyebar di tengah masyarakat disebabkan karena ketidalgedulian para tetangga dan orang tua serta tidak adanya kerjasama untuk penciptaan suasana yang kondusif dan cocok bagi pendidikan, penyucian jiwa, pembentukan akhlak yang terpuji, memacu jiwa untuk berlomba dalam kebaikan, dan menjauhkan anak-anak dari tempat-tempat kerusakan dan keburukan. Lingkungan masyarakat harus menjadi pelengkap bagi Peran lingkungan keluarga dan sekolah, pembantu pada proses perbaikan dan pendidikan, khususnya masjid setempat yang harus diaktifkan Perannya dengan memakmurkan dan mengisinya dengan kegiatan pengajian dan tahfizh, majlis penyadaran dan zikir serta menjadi pusat pencerahan dan bimbingan bagi orang yang sering datang atau warga yang tinggal ber- dekatan dengan masjid tersebut. O |414 eturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo

1. OMNG-ORANG BERIMAN ITU BERSAUDARA Manusia pada dasarnya makhluk berbudaya yang menyukai ke- rekatan dan persaudaraan dan selalu ingin bersosialisai, bergabung dan menjalin hubungan dengan sesama untuk memperoleh ketenangan dengan berdekatan dengan mereka. Sebaliknya, ia merasakan keter- asingan bila berada dalam kesendirian sehingga tidak menyukai keter- putusan dan keterasingan. Ia senang bila dapat mencintai dan dicintai, ingin menghormati dan dihormati, ingin mengakui dan diakui, ingin menunaikan dan ditunaikan hak-haknya. Sebaliknya, ia menderita bila- mana dijauhi dan tidak disukai. Ini adalah fitrah yang ada dalam jiwa setiap manusia. Di antara kasih sayang (rahmat) Allah kepada para hamba-Nya yang beriman adalah bahwa Dia menjadikan mereka bersaudara yang saling mencintai, saling memadu, tolong menolong, saling menjalin hubung- an, dan saling mengasihi. Allah SB berfirman, \"sesungguhnya orang- orang beriman itu bersaudara.\" (Al-Hujurat: 10). lni bentuk ungkapan pendek dan singkat. Yakni bahwa orang beriman tidak lain adalah se- orang saudara bagi seorang beriman lainnya dan bahwa persaudaraan hakiki tidak lain adalah persaudaraan iman. Jadi, tidak ada persaudara- an sejati tanpa adanya ikatan iman. Tidak ada pula iman sejati tanpa adanya rasa persaudaraan kepada orang-orang beriman dan menunai- kan hak-hak mereka. Maka, persaudaraan dan iman merupakan sejawat yang tidak terpisahkan. Selain itu, mencintai orang-orang beriman menjadi indikator kesahihan iman yang mana itu merupakan ke- niscayaan cinta Allah $8. Rttatr SE berfirman, \"sesungguhnga penolong kalian hangalah Allah dan rasul-Nya serta orang-orang yang beri.man gang mendirikan shalat dan menunaikan zalcat seraaa mereka tunduk kepah Allah. Dan Barang siapa mengambil Attah dan rasul-Nga serta orang-orang yang beriman me4jadi penolongnga, maka sesunguhnya pengikut agama Allah itulah yang pasti menang.\" (Al-Maidah: 55-56). Syaikh al-lslam Ibnu Taimiyah mengatakan,T2s \"Bahwa Allah {}6i telah memberitahukan bahwa penolong orang-orang beriman hanyalah Allah, rasul-Nya, dan orang-orang beriman. Ini bersifat umum bagi 28 Datam *laJmu' ol-FotowoJuz lll hat. 418. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesamo 417

setiap orang beriman yang mempunyai karalrteristik demikian, baik dari keluarga yang mempunyai silsilah yang sama, atau dari negerinya yang sama, atau madzhabnya yang sama, atau caranya yang sama, atau pun berbeda.\" Ia juga mengatakan,T2e \"Barang siapa menunaikan tuntutan iman, maka ia seorang saudara bagi setiap orang beriman, sedangkan orang beriman wajib menunaikan hak-hak sesamanya. Sekalipun tidak di- lakukan akad khusus di antara mereka, tetapi Allah dan rasul-Nya mengadakan akad persaudaraan di antara mereka dengan firman-Nya, 'sesungguhnaa orang -orang beriman itu bersaudara.' (Al-Hujurat: 1 0). Altah ik juga berfirman menegaskan prinsip agung ini, \"Dan ingat- lah akan nikmat Altah kepada kalian ketika kalian dahulu saling bermusuhan, lalu Atlah mempersatukan hati kalian sehingga me4iadi- lah kalian dengan nikmat karunia-Nga itu orang-orang yang ber- saLtdara.\" (Ali Imran: 103). Lalu para hamba-Nya yang beriman dianugerahi dengan menjadi- kan mereka saudara yang saling menyayangi dan saling menolong. Allah $t6 berfirman, \"Dan orang-orang beriman laki-laki dan perem- puan sebagian mereka me4iadi penolong bagi sebagian lainnya.\" (At- Taubah:71). Dan firman Allah lH, \"sesungguhnya orang-orang gang beriman dan berhijrah serta beriihad dengan l'nrta dan iiwa merela di ialan Allah, dan orang-orang gang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan, mereka i.tu satu sama lain saling melindungi.\" (Al-Anfal 72). Yakni dalam hal kasih sayang dan memberi pertolongan' syaikh al-lslam lbnu Taimiyah mengatakanT3o bahwa yang menjadi kewajiban bagi seorang Muslim terhadap sesama Muslim adalah agar cinta kasihnya dan kebenciannya, loyalitas dan sikap menentangnya ialah dalam rangka menuruti perintah dan larangan Allah dan rasul-Nya. Dengan demikian, ia mencintai apa yang dicintai Allah dan rasul-Nya, membenci apa yang dibenci Allah dan rasul-Nya, membela apa yang di- bela Allah dan rasul-Nya, dan memusuhi aPa yang dimusuhi Allah dan rasul-Nya. orang yang terdapat padanya kebaikan yang patut dibela dan juga orang yang terdapat padanya keburukan yang patut dimusuhi, 72e lbid juz /oc(v hat. 94. 730 rbid hat.94. |418 aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo

maka ia diperlakukan sesuai dengan hal itu, seperti pelaku kefasikan di antara umat agama ini karena ia berhak mendapat pahala tetapi juga berhak mendapat hukuman. Pembelaan dan permusuhan, cinta dan benci terhadap mereka sesuai dengan kebajikan dan kedurhakaan yang mereka lakukan. Sebab, \"Barang siapa melakukan kebailcan seberat dzanah pun niscaya akan melihatnga dan barang siapa melakukan keburukan seberat dzanah pun nbcaya alcan melihatnga pula.\" 11y- Zalzalah:7-8). Ia juga mengatakanT3r bahwa orang yang terdapat padanya iman dan juga pelanggaran agama, maka ia diberi pembelaan sesuai dengan imannya dan disikapi dengan kebencian sesuai dengan perbuatannya yang melanggar agama. la tidak keluar dari imannya secara keseluruhan hanya karena dosa-dosa dan maksiatnya seperti halnya yang diyakini oleh kaum Khawarij dan Mu'tazilah. Oleh karena itu, kedudukan para nabi, ash-shiddiqun (orang-orang yang mempunyai iman dan dieja- wantahkan dengan amal secara integral dan paripurna), para syuhada, dan orang-orang shalih tidak berada pada kedudukan orang-orang fasiq dalam hal iman dan agama, cinta dan benci, loyalitas dan penentangan. c g2. KEKOKOHAN PERSAQnAR/{A\\ ISI-AM Kn uwwAII IstaM TYYAII) Ikatan persaudaraan lslam adalah ikatan terkuat, tertulus dan ter- langgeng. Ia adalah yang mengendalikan ikatan-ikatan dan hubungan- hungan lainnya. lkatan-ikatan yang memperkokoh dan bersinerji dengan ukhuwusah lslamigyah maka itu diakui dan dianjurkan oleh lslam. Sebaliknya, jika itu berseberangan dan bertentangan dengannya maka itu ditolak dan dijauhi lslam. Allah {Eiberfirman: il;;-t'.jli \"ia$,tjtrj_ *{i Ai3 ;'\\ 5;*i_(;;' 4 * € 5 **Y J l{14 J ;,ur 6r^ $ tri-* \"Engkau tidak alcan mendapati suatu kaum gang beriman kepada 731 lbid juz )(xvil hat. 228-229. |Aturon lslomTentong Bergoul dengon Sesomo 419

T Allah dan Hari Akhir saling berlcasih saAang dengan orang-orang Aang menentang Allah dan rasul-Nga sekalipun orang-orang itu adalah ayah-ayah mereka atau anak-anak mereka atau saudara- saudara mereka atau keluarga mereka.\" (Al-Mujadilah: 22) Allah S6 juga berfirman, \"Hai orang-orang beriman, ianganlah katian jadikan agah-agah kalian dan saudara-saudara kaltan pe- mimpin jika mereka lebih mengukai kekufuran darlpada iman. Barang siapa di antara kalian me4iadilcan mereka pemimpin-pe- mimpin, maka merelca adalah orang-orang zhalim. Katakanlah'Jika ayah-ayah lcalian, anak-anak kalian, saudara-saudara lcalian, btri- istri kalian, keluarga lcalian, lcarta kekagadn Aang lcamu usahakan, perdagangan Aang kalian khawatirkan kerugiannga, dan tempat tinggal-tempat tinggal gang kalian sukai lebih kalian suleai daripada Allah, rasul-Nga, dan jihad di jalan-Nya, maka rantilcanlah hingga Altah mendatanglcan perintah-Nga. Dan Allah tidak memberi hidayah kepada orang-orang Aang fasiq.\" (At-Taubah : 23-24). Allah SE juga berfirman, \"sungguh telah ada keteladanan part- pwT a untuk kalian pada lbrahim dan orang-orang yang bersamanga ketika mereka berkata kepada kaum mereka, 'Sesungguhnga kami berlepas diri dari kalian dan dai apa Aang kalian sembah selain Allah. Kami tolak kelcafiran kalian dan telah n4ata antara kami dan kalian permusuhan dan kdencian untuk selamanya hingga kalian beriman kepada Allah jua.' Kecttali, perkataan lbrahim kepada agah' nga, 'sesungguhnga aku akan memohonkam pengamPunan untuk- mu, tetapi aku tidak kuasa untukmu menolak sedikit pun (siksa) dari. Allah. Rabbana, hanga kepada Engkau iwlah kami bertawakal, hanga kepada Engkau jwlah kami bertaubat dan hanga kepada Engkau jualah kami kembali.\" (Al-Mumtahanah: 4)' Ibnu Asyur mengemukakan bahwa Islam menjadikan himpunan agama himpunan yang sejati bagi umat lslam dan membiarkan himpunan-himpunan lainnya sebagai himpunan cabang yang di- pandang benar selagi tidak menyimPang dari himpunan besar tersebut. Dengan demikian, lslam menjadikan himpunan agamanya yang sejati itu sebagai suatu himpunan yang suci yang mana semua himpunan lainnya menjadi kecil di hadapannya dan mengajak manusia agar men- jadi satu umat yang dipersatukan oleh kesatuan aqidah, pikiran, dan amal shalih sehingga terdapat uPaya secara terus menerus bagi umat lslam untuk mendirikan himpunan ini. Suatu himpunan lain tidak dapat menerobosnya. Allah $6 berfirman, \"Tegakkanlah agama daniangan- I42O aturon lslom Tentong Bergoul dengon Sesomo


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook