9 Ruang UKS 6 3 Baik Milik Sendiri 10 Mushola 6 5 Baik Milik Sendiri 11 WC Guru Laki-laki 1,5 1,5 Baik Milik Sendiri 12 WC Guru Perempuan 2 1,5 Baik Milik Sendiri 13 WC Siswa Laki-laki 3 5 Baik Milik Sendiri 14 WC Siswa Perempuan 3 5 Baik Milik Sendiri 15 Gudang 2 3 Baik Milik Sendiri Tabel 2.10. Sarana dan Prasarana SD Al Irsyad Islamiyyah Bandung 7. Standar Pengelolaan Pendidikan Dalam standar pengelolaan kepala sekolah selalu mensosialisasikan visi, misi, dan tujuan sekolah pada seluruh warga sekolah baik itu pada pendidik, tenaga kependidikan, siswa, dan orang tua. Untuk guru selalu disampaikan ketika rapat gabungan dan untuk siswa serta orang tua disampaikan ketika pertemuan orang tua siswa di awal tahun ajaran baru. Visi, misi dan tujuan sekolah juga di tempel di setiap ruangan agar dapat dipahami dan diupayakan oleh seluruh warga sekolah. Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) dan rencana kerja jangka menengah (RKJM) selalu disosialisasikan ke seluruh warga pada saat rapat gabungan. Rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada seluruh koordinator kegiatan. Setelah pelaksanaan program, sekolah selalu melakukan evaluasi proses pembelajaran perminggu dalam rapat guru dan evaluasi program kerja tahunan secara periodik. Sistem informasi manajemen sudah dikelola dengan baik yaitu mengaktifkan wa grup guru maupun orang tua. Dalam bidang kurikulum pengelolaan dilaksanakan dengan membuat kalender pendidikan, program pembelajaran, penilaian hasil belajar peserta didik dan peraturan akademik. Di bidang kesiswaan terdapat program PPDB yang pelaksanaannya dikelola secara transparan, objektif, akuntabel, tanpa diskriminasi, dan disesuaikan dengan kuota/daya tampung sekolah. Kepala sekolah telah menjalin kemitraan yang sangat baik dengan komite dan masyarakat sekitar. Contohnya menghadirkan komite sebagai guru tamu 40
dalam pembelajaran maupun mitra dalam supporting sistem kegiatan. Kepala sekolah dilibatkan dalam pembuatan program/jadwal kegiatan masjid terdekat. 8. Standar Pembiayaan SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung menyusun RKAS dengan melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah ditambah stakeholder yang terdiri dari komite sekolah. Dalam penyusunan RKAS terlebih dahulu dilakukan penjaringan daftar kebutuhan masing-masing program 8 SNP. Dengan menjaring daftar kebutuhan dapat diketahui jumlah kebutuhan dana dalam jangka tahunan dan dipetakan jangka menengah. Sumber-sumber dana yang dapat mendukung keberlangsungan sistem diantaranya berasal dari SPP, uang kegiatan siswa dan BOS. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik yaitu dengan mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya, memiliki laporan pengelolaan dana dan memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan. Nama Sekolah SD ISLAM TERPADU AL IRSYAD NPSN 20253818 Kabupaten Kota Bandung Provinsi Prov. Jawa Barat 2019 Capaian Sekolah 6.5 Capaian Kabupaten/Kota 6.33 Capaian Provinsi 6.35 Capaian Nasional 6.38 41
Radar PMP 2019 Standar Kompetensi… 10 Standar Pembiayaan Standar Isi 5 Standar Pengelolaan… 0 Standar Proses Standar Sarana dan… Standar Penilaian… Standar Pendidik dan… Capaian 2020 Kota Bandung 2020 Prov. Jawa Barat 2020 Nasional 2020 Radar PMP Antar Tahun Standar Kompetensi Lulusan 8 Standar Pembiayaan 6 Standar Isi 4 Standar Pengelolaan 2 Standar Proses Pendidikan 0 Standar Sarana dan Standar Penilaian Prasarana Pendidikan Pendidikan Standar Pendidik dan Capaian 2018 Tenaga Kependidikan Capaian 2016 Capaian 2017 Capaian 2019 Capaian 2020 STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2019 Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori 1 Standar Kompetensi Lulusan 6.99 1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.99 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan 7 bertakwa kepada Tuhan YME 1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 7 1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 7 1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7 1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 7 1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap 7 7 bertanggungjawab 6.99 1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 7 42
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 7 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 7 1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, 7 metakognitif 1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.99 1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 6.99 1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 7 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 6.99 1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 7 2 Standar Isi 6.99 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 7 2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 6.99 2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 6.99 2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 7 2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 7 2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan 7 sesuai prosedur 6.99 2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam 6.99 pengembangan kurikulum 7 2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan 7 2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan 7 2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 7 2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur 7 kurikulum yang berlaku 2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman 6.99 materi 7 2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 7 3 Standar Proses 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai 7 ketentuan 6.99 3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 6.99 3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6.99 3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 7 3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas 7 sekolah 7 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6.99 6.98 43
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa 6.72 sesuai ketentuan 3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.99 3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 6.99 3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.99 3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.99 3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.99 3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang 6.99 kebenarannya multi dimensi; 3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan 6.99 aplikatif 3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar 6.99 sepanjang hayat 3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa 6.99 saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 3.2.11. 6.99 Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang 3.2.12. budaya siswa. 6.99 Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik 3.2.13. siswa 6.99 Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan 3.2.14. efisiensi dan efektivitas pembelajaran 6.99 3.2.15. Menggunakan aneka sumber belajar 6.99 3.3. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6.99 Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam 3.3.1. proses pembelajaran 6.99 3.3.2. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 7 3.3.3. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 7 3.3.4. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 7 3.3.5. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 7 3.3.6. Mengevaluasi proses pembelajaran 4 Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 6.99 4.1. Standar Penilaian Pendidikan 6.99 4.1.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 4.1.2. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 7 4.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 7 4.2.1. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 7 Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan 6.99 4.2.2. akuntabel 6.99 4.3. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 4.3.1. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 7 4.3.2. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 6.99 4.4. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 6.99 4.4.1. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 7 6.99 7 44
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 6.99 4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 7 4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai 6.99 prosedur 7 4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan 7 yang sesuai 6.99 5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.1 5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 6.4 5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang 5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran 7 5.1.4. Bersertifikat pendidik 7 5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik 7 5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik 1.04 5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik 5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik 4.55 5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 7 5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 7 5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan 0 5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 0 5.2.5. Bersertifikat pendidik 0 5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 4.2 5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik 5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik 0 5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik 0 5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik 5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai 7 ketentuan 0 5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat 5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat 5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan 5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik 5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik 5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik 45
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik 0 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0 5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0 5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai 0 5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat 5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman 0 sesuai 0 5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran 5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai 0 ketentuan 0 5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0 5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan 0 5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik 0 5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik 0 5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik 5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik 5.13 5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai 5.39 ketentuan 5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 7 5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai 5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat 7 5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman 5.24 sesuai 5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 2.8 5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai 6.99 ketentuan 4.05 5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik 4.16 5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik 5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik 5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik 5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik 5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa 6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 46
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 5.13 6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar 4.09 6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 1.71 6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar 6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar 0 6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar 6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar 0 6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar 0 6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar 3.5 6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 6.99 6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai 6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 5.19 6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai 6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai 6.13 6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai 5.48 6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai 6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai 0 6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai 7 6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang 5.13 lengkap dan layak 3.89 6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar 7 6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar 6.99 6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar 6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 0 6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 0 6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar 7 6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar 1.75 6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar 7 6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar 1 6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 7 6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja 2.54 6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai 6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 0 6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 0 6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 6.3.19. Kondisi gudang layak pakai 6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai 6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai 6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai 47
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6.92 7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 7 7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 7 7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup 7 sesuai ketentuan 7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam 7 perencanaan pengelolaan sekolah 7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6.99 7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 6.99 7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga 7 kependidikan 6.99 7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta 7 masyarakat serta lembaga lain yang relevan 6.99 7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 7 7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 6.3 7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 7 7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 7 7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 7 7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 7 7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.89 7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 4.9 8 Standar Pembiayaan 7 8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 0 8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi 7 yang jelas 8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa 7 kurang mampu 7 8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6.99 8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 7 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari 6.99 APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya 7 8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan Tabel 2.11. Rapor Mutu SDIT Al Irsyad Islamiyyah 48
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. PELAKSANAAN RENCANA PROYEK KEPEMIMPINAN (RPK) 1. Persiapan Rencana proyek kepemimpinan merupakan rangkaian Rencana Tindak Lanjut pada kegiatana On The Job Training 2 ini. Sebelum melaksanakan RPK penulis membuat Matrik RPK. Matrik tersebut meliputi : a. Masalah yang dipilih: Rendahnya kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran online yang membuat siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh, sehingga pembelajaran kurang efektif dan capaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa tidak optimal b. Pemecahan Masalah: Mengadakan workshop Pemanfaatan Media Pembelajaran Online Whiteboardfi untuk meningkaktkan keaktifan siswa c. Judul RPK: Workshop peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran online whiteboardfi di SD Salman Al Farisi d. Tujuan RPK : 1. Meningkatkan Kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran whiteboard.fi 2. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah 3. Menganalisis dampak peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid e. Indikator keberhasilan • Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) 1) Kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran online meningkat 2) Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran 3) Guru lebih mudah mengukur ketercapaian hasil pembelajaran 4) Meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran 49
• Peningkatan Kompetensi (PK) 1) Kompetensi Kepribadian • Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan dengan baik • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas- tugas kepala sekolah, melalui berbagai kegiatan pengembangan diri. 2) Kompetensi Kewirausahaan • Memahami program-program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik. • Memiliki pengalaman dalam meningkatkan keingintahuan warga sekolah dalam pengetahuan dan ketrampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah. 3) Kompetensi Sosial • Memahami penyusunan program kerja sama dengan pihak lain, baik perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah • Memiliki pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan perseorangan dan institusi lain, baik institusi pemerintah atau swasta, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimana saya bertugas. Sebelum pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek kepemimpinan (RPK) terlebih dahulu diadakan koordinasi dengan kepala sekolah dan selanjutnya diadakan sosialisasi kepada warga sekolah melalui rapat koordinasi yang dipimpin oleh kepala sekolah, dan pada tahap persiapan ini pula telah dibentuk kepanitiaan dan ditetapkan Calon Kepala Sekolah bertindak selaku ketua panitia. 50
Gambar 3.1 Koordinasi CKS kepada Kepala Sekolah dan sosialisasi program RPK di SD Salman Al Farisi Bandung Gambar 3.2 Koordinasi CKS dengan Panitia Rencana Proyek Kepemimpinan Selajutnya menetapkan jumlah peserta dan menentukan narasumber, dan langkah terakhir pada persiapan ini adalah menyusun panduan kegiatan, yang di dalamnya terdapat estimasi anggaran kegiatan serta jadwal pelaksanaan. Pada tahap perencanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan ini, panitia juga melaksanakan hal-hal sebagai berikut 1) Membuat daftar hadir panitia, peserta dan narasumber 2) Membuat undangan kegiatan bagi peserta dan narasumber 3) Menyiapkan materi-materi dan bahan referensi untuk disampaikan saat pelaksanaan RPK 4) Mereview instrumen monitoring kegiatan yang sudah dibuat dengan mengacu pada langkah-langkah kegiatan 5) Mereview instrumen evaluasi calon Kepala Sekolah yang sudah dibuat dengan mengacu pada indikator-indikator yang hendak dicapai oleh Calon Kepala Sekolah 51
Adapun instrumen monitoring dan evaluasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dengan judul \"Workshop peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran online whiteboardfi di SD Salman Al Farisi\" yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan RPK Instrumen ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekolah untuk mengukur keterlaksanaan kegiatan RPK mulai dari perencanaan dan pelaksanaan. Responden untuk instrumen ini adalah guru, tendik, dan peserta didik yang terlibat dalam kegiatan RPK. b. Instrumen peningkatan kompetensi kepala sekolah (hasil AKPK) dalam RPK Instrumen ini disusun berdasarkan hasil AKPK yang telah diisi oleh peserta diklat pada tahap OJT 1 dengan mengambil dua indikator dengan skor terendah untuk setiap kompetensi, c. Instrumen evaluasi hasil kegiatan RPK Instrumen ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekolah untuk mengukur keberhasilan kegiatan RPK dengan menggunakan indikator dari tujuan yang pertama yang telah dibuat dalam matrik RPK. Responden untuk instrumen ini adalah KS, guru, dan tendik yang terlibat dalam kegiatan RPK. d. Instrumen Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi Peserta Didik Instrumen ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekolah untuk mengukur dampak yang terlihat secara nyata pasca kegiatan RPK selesai dilaksanakan berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran bagi peserta didik dalam rentang waktu pelaksanaan OJT 2. Responden untuk instrumen ini adalah peserta didik yang diambil secara sampel dengan minimal 10% murid untuk setiap kelas/rombel. e. Instrumen pencapaian students wellbeing (Kebahagiaan Peserta Didik) Instrumen ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekolah untuk mengukur dampak yang terlihat secara nyata pasca kegiatan RPK selesai dilaksanakan berupa tumbuhnya nilai-nilai kepositifan yang dirasakan dan dicapai oleh 52
peserta didik dalam rentang waktu pelaksanaan OJT 2. Instrumen ini diisi dengan mengacu kepada isian Matrik RPK pada kolom “g” (Students Wellbeing). Responden untuk instrumen ini adalahpeserta didik yang diambil secara sampel dengan minimal 10% peserta didik untuk setiap kelas/rombel. 2. Pelaksanaan Recana Proyek Kepemimpinan (RPK) Siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Oktober 2021 oleh dua orang narasumber dengan dua sesi dan siklus 2 hari Jumat, 29 Oktober 2021. Materi yang disampaikan : • Sesi 1 : Penjelasan fitur-fitur dan cara menggunakan media pembelajaran online whiteboard.fi. • Sesi 2 : Simulasi dan praktik menggunakan media pembelajaran online whiteboard.fi. Masing-masing peserta secara berkelompok mencoba fitur- fitur yang tersedia pada media pembelajaran online whiteboard.fi. Gambar 3.3 Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan Hasil workshop kemudian dipraktikan oleh peserta (guru-guru) ketika mengajar di kelasnya. Kegiatan ini memberi pemahaman kepada guru untuk bisa menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran whiteboard.fi dalam pembelajaran yang akan dilakukan secara online. Dengan fitur-fitur yang menarik diharapkan siswa akan memiliki semangat, motivasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran jarak jauh yang akan dilaksanakan. 53
Gambar 3.4 Implementasi hasil workshop dalam pembelajaran online Berikut Rangkaian Workshop : Jumat, 15 Oktober 2021 Acara PJ No Waktu 1 12.30-13.00 Mengisi Daftar Hadir Leila Ratna K. Kusnadi, 2 13.00-13.05 S.P., Imas Sopiah, S.Ag., 3 13.05-13.10 Retno Palupi, S.Pd. 4 13.10-13.30 • Pembukaan dan Doa Rina Susilawati, S.S. • Menyanyikan Lagu Indonesia Siti Sarah, S.Pd. 5 13.30-14.00 6 14.00-14.10 Raya 7 14.10-14.50 Sambutan-sambutan : 8 14.50-15.00 9 15.00 Koordinator Kegiatan Wina Wilani, S.Pd. 10 15.00 Senin, 18 Oktober 2021 Kepala Sekolah Ardini Suryati, S. Si Selasa, 19 Oktober 2021 Jumat, 22 Oktober 2021 Penyampaian materi pemateri 1 Diah Rosanti, S.Pd. Ice Breaking Siti Sarah, S.Pd. Praktik Pemanfaatan media Fitria Mulyanti, S.Si. pembelajaran online whiteboardfi oleh pemateri 2 Pengisian angket Rina Susilawati, S.S. Penutupan dan doa Rina Susilawati, S.S. Foto Bersama Sri Rahayu, S. Pd Penerapan hasil workshop dalam pembelajaran online di kelas (CKS melaksanakan supervisi untuk observasi penerapan hasil workshop) Tabel 3.1. Susunan Acara RPK 3. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi Selama proses persiapan dan pelaksanaan program Rencana Proyek kepemimpinan adalah sebagai berikut : 54
• Monitoring pelaksanaan kegiatan RPK mulai dari proses persiapan sampai pelaksanaan. Untuk selanjutnya Calon Kepala Sekolah mendeskripsikan hasil instrumen persiapan dan pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan tersebut secara kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan instrumen yang telah disampaikan. • Monitoring peningkatan kompetensi kepala sekolah (hasil AKPK) dalam RPK dengan cara melakukan evaluasi terhadap hasil AKPK yang telah diisi oleh Calon Kepala Sekolah pada tahap On Job Trainning 1 (OJT 1) Calon Kepala Sekolah yang memiliki nilai rendah dengan mengambil dua indikator dengan skor terendah untuk setiap kompetensi. Adapun indikator tersebut adalah Kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan. Selanjutnya hasil instrumen tersebut dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif oleh Calon Kepala Sekolah • Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan yang telah dilakukan untuk selanjutnya diimplementasikan oleh para guru dalam proses pembelajaran. Dalam kegiata implementasi CKS mengadakan observasi dan wawancara pada guru untuk memantau apakah peserta workshop sudah dapat menggunakan media pembelajaran di kelasnya. Selanjutnya Calon Kepala Sekolah mendeskripsikan evaluasi hasil pelaksanaan program baik secara kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan instrumen yang telah disampaikan. • Melakukan evaluasi untuk dampak yang terjadi terhadap peserta didik yang dilihat dari peningkatan kualitas pembelajaran dan student wellbeing berupa nilai positif yang diperoleh dan dirasakan oleh peserta didik. Selanjutnya hasil instrumen tersebut juga dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif oleh Calon kepala Sekolah. HASIL PENGOLAHAN DATA : A. Hasil monitoring persiapan dan pelaksanaan Rencana Kepemimpinan Kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan dengan bentuk kegiatan Workshop peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran online 55
whiteboardfi di SD Salman Al Farisi diikuti oleh 26 responden. Berdasarkan hasil instrumen tersebut diperoleh hasil penilaian terhadap proses persiapan yang dilakukan Calon Kepala Sekolah dalam melaksanakan program Rencana Proyek Kepemimpinan adalah 100 Sedangkan hasil penilaian terhadap pelaksanaan program adalah 100%. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan dan pelaksanaan program Renacan Proyek Kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Calon Kepala Sekolah dikategorikan sangat baik. Hasil Monitoring Persiapan dan pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 3.1. Hasil Monitoring Persiapan dan pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan B. Hasil Monitoring Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah (hasil AKPK) dalam Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan Tahap monitoring dan evaluasi peningkatan kompetensi calon kepala sekolah yang diambil dari hasil AKPK pada saat On Job Training (OJT) 1, diperoleh bahwa Dimensi Kompetensi Kepribadian, soasial dan kewirausahaan yang harus ditingkatkan. 56 Ardini Suryati, S.Si Muharam Rusdiana, S.Pd. Eti Setiawati, S. Pd Sopiah, S.Pd. Gina Maelani, S.Pd Naily Maimanah, S.Pd. Siti Sarah, S.Pd. Diah Rosanti, S.Pd. Ulfa Khasanah Yawart, S.Pd. Rohawani Egryas, S.Pd. Santy Rahmawati, S.Pd. Indah Mahmudah, S.Pd. Retno Palupi, S.Pd. Rachmat Supriatna, S.Si. Rina Susilawati, S.S. Fitria Mulyanti, S.Si. Iwan Gunawan, S.Pd. Siti Nurhayati, S.Pd. Leila Ratna K. Kusnadi, S.P. Iid Supriatna, S.Pd.I Imas Sopiah, S.Ag. Istiqomah Zulianti, S.Pd. M. Tegar Eka Perkasa, S.Pd. Ella Mulyati, S.S Ragil Tri Permana, S.Pd. Sri Rahayu Jauhari, S. Pd
Dimensi kompetensi kepribadian diperoleh dari indikator tentang : • Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan dengan baik; dan • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas- tugas kepala sekolah, melalui berbagai kegiatan pengembangan diri. Dimensi kompetensi sosial diperoleh dari indikator tentang : • Memahami penyusunan program kerja sama dengan pihak lain, baik perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah; dan • Memiliki pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan perseorangan dan institusi lain, baik institusi pemerintah atau swasta, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimana saya bertugas. Dimensi kompetensi kewirausahaan diperoleh dari indikator tentang : • Memahami program-program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik • Memiliki pengalaman dalam meningkatkan keingintahuan warga sekolah dalam pengetahuan dan ketrampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah. Selanjutnya, untuk melihat peningkatan kompetensi Calon Kepala Sekolah, disebarkan instrumen tentang 6 (enam) indikator tersebut secara sampling dengan menggunakan lembar instrumen kepada 24 (dua puluh enam) orang responden. Berdasarkan hasil instrumen peningkatan kompetensi, Calon Kepala Sekolah adalah 98,00%. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi kewirausahaan calon kepala sekolah dikategorikan sangat baik. Nilai kompetensi kepribadian yang masih harus ditingkatkan lagi adalah dalam mengendalikan diri dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan dengan baik. Sedangkann kompetensi sosial yang perlu ditingkatkan lagi Oleh Calon Kepala Sekolah adalah pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan perseorangan dan institusi lain, baik institusi pemerintah atau swasta, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimana saya bertugas. 57
Hasil Monitoring Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah (hasil AKPK) dalam Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 3.2. Hasil Monitoring Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah (hasil AKPK) dalam Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan C. Hasil Monitoring Hasil Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan Pada tahap implementasi hasil pelaksanaan Program Rencana Proyek Kepemimpinan tentang peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran online whiteboardfi di SD Salman Al Farisi , maka disebarkan instrumen untuk mengukur kualitas ketercapaian program yang dapat dikuasai oleh para guru dalam pemanfaatan media pembelajaran online whiteboardfi yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran selanjutnya instrumen ini pun disebarkan pada semua responden yang mengikuti workshop yaitu sebanyak 26 (dua puluh enam) orang. Berdasarkan hasil instrumen tersebut diperoleh hasil penilaian tentang kemampuan para guru dalam menyerap materi yang disampaikan oleh narasumber adalah 90.00. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam memanfaatkan 58
media pembelajaran online whiteboardfi dalam proses pembelajaran sudah sangat baik Hasil Monitoring Hasil Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan Siklus 1 110 70 70 73 100 90 80 70 60 70 50 40 30 20 10 0 Ardini Suryati, S.Si Muharam Rusdiana, S.Pd. Eti Setiawati, S. Pd Sopiah, S.Pd. Gina Maelani, S.Pd Naily Maimanah, S.Pd. Siti Sarah, S.Pd. Diah Rosanti, S.Pd. Ulfa Khasanah Yawart,… Rohawani Egryas, S.Pd. Santy Rahmawati, S.Pd. Indah Mahmudah, S.Pd. Retno Palupi, S.Pd. Rachmat Supriatna, S.Si. Rina Susilawati, S.S. Fitria Mulyanti, S.Si. Iwan Gunawan, S.Pd. Siti Nurhayati, S.Pd. Leila Ratna K.… Iid Supriatna, S.Pd.I Imas Sopiah, S.Ag. Istiqomah Zulianti, S.Pd. M. Tegar Eka Perkasa,… Ella Mulyati, S. S Ragil Tri Permana, S.Pd. Sri Rahayu Jauhari Grafik 3.3. Hasil Monitoring Hasil Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan Siklus 1 Jika dilihat dari grafik terdapat empat guru yang masih memiliki kategori cukup dalam memahami materi workshop. Saat observasi di kelas ditemukan bahwa keempat guru tersebut belum mahir dalam menggunakan media pembelajaran whiteboard.fi dan masih kebingungan dalam memakai fitur-fiturnya sehingga pembelajaran mengalami kendala. Oleh karenanya diadakan siklus 2 untuk memperbaikinya. Siklus 2 dilaksanakan dengan mengadakan pendampingan dan pembinaan pada keempat guru tersebut oleh calon kepala sekolah dan narasumber. Setelah dilakukan siklus 2 hasil Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan meningkat menjadi 95 yaitu kategori sangat baik. Berikut grafiknya : 59
Ardini Suryati, S.SiHasil Monitoring Hasil Pelaksanaan Rencana Proyek Muharam Rusdiana, S.Pd. Kepemimpinan Siklus 2 Eti Setiawati, S. Pd110 Sopiah, S.Pd.100 Gina Maelani, S.Pd90 Naily Maimanah, S.Pd.80 70 Siti Sarah, S.Pd.60 Diah Rosanti, S.Pd.50 Ulfa Khasanah Yawart, S.Pd.40 Rohawani Egryas, S.Pd.30 Santy Rahmawati, S.Pd.20 Indah Mahmudah, S.Pd.10 Retno Palupi, S.Pd.0 Rachmat Supriatna, S.Si. Rina Susilawati, S.S.Grafik 3.4. Hasil Monitoring Hasil Pelaksanaan Rencana Proyek Fitria Mulyanti, S.Si.Kepemimpinan Siklus 2 Iwan Gunawan, S.Pd. Siti Nurhayati, S.Pd.D. Hasil Monitoring Dampak Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan Leila Ratna K. Kusnadi, S.P.terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi Peserta Didik Iid Supriatna, S.Pd.ITahap monitoring dampak pelaksanaan Rencana Proyek Imas Sopiah, S.Ag. Istiqomah Zulianti, S.Pd.Kepemimpinan (RPK) yang telah dilaksanakan Oleh Calon Kepala Sekolah M. Tegar Eka Perkasa, S.Pd.kepada para guru di SD Salman Al Farisi Bandung, adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini berarti bahwa sebagus dan sebabik apapun Ella Mulyati, S. Ssebuah program yang direncanakan dan telah dilaksanakan oleh sekolah jika Ragil Tri Permana, S.Pd.tidak berdampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik serta tidak membuat peserta didik mendapatkan kesan positif dalam pembelajaran, Sri Rahayu Jauharimaka program tersebut tidak bernilai signifikan. Oleh karena itu, melalui instrumen dampak keberhasilan RPK terhadap peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik yang disebarkan Calon Kepala Sekolah secara sampling kepada 40 (empat puluh) orang peserta didik melalui google form diperoleh hasil 86 % bahwa ada peningkatan kualitas pembelajaran yang 60
diperoleh peserta didik. Ini berarti program penggunaan media pembelajaran online whiteboard.fi yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran memberikan kontribusi yang dikategorikan sangat baik. Hasil Monitoring Dampak Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi Peserta Didik 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 3.5. Hasil Monitoring Dampak Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi Peserta Didik E. Hasil Monitoring Pencapaian Student’s Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Selanjutnya, terkait dengan dampak pemanfaatan media pembelajaran online whiteboard.fi dalam proses pembelajaran terhadap students wellbeing berupa perolehan rasa senang, nyaman, semangat, optimis, rasa ingin tahu yang tinggi, kepedulian dan tanggung jawab memberikan kontribusi sebesar 87 dengan kategori sangat baik. Namun demikian, pemberian motivasi dan dorongan kepada peserta didik terlebih di masa pandemi seperti saat ini harus dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan. Dengan harapan nilai students wellbeing akan dapat terus meningkat ke depannya. 61
No Jenis Instrumen Berdasarkan hasil analisis kompetensi guru, diperoleh hasil sebagai berikut- monitoring serta evaluasi yang telah diisi dan memeriksa hasil kerja peserta. Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi dan 4. Refleksi Grafik 3.6. Hasil Monitoring Pencapaian Student’s Wellbeing (Kebahagiaan Qarira khansa qodratulla Hasil Monitoring Pencapaian Student’s Wellbeing (Kebahagiaan 1 Persiapan dan pelaksanaan Program Kegiatan Murid) Murid) 62 Tabel 3.2. Keterlaksanaan Program Kegiatan RPK 2 Peningkatan AKPK Calon Kepala Sekolah Sabina Anum 3 Evaluasi Hasil dari Program Kegiatan 110 Muhammad Lutfi Hamizan 100 4 Dampak Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kualitas Dhia Syarafana Ferdya 90 Pembelajaran bagi Peserta Didik Lestari Alma Riyadi 80 70 5 Pencapaian Student’s Wellbeing (Kebahagiaan Baliigh Sulaiman 60 Murid) Faeeza kamiliazahwa… 50 Dyandra Athaya Khansa… 40 Hasil 30 100 Muhammad nur… 20 98 10 Siklus 1 : 90 Gilang fahrul arifin0 Siklus 2 : 95 Altira Layya Nazira… 86 Dewi Aulia Raharjo 87 Muhammad darvesh… MAHIB Mahira Azzahra Tsabitah Jordannur Azzam Pratama Altira Layya Nazira… Rahmi Annisa Fathia… Maharani bela putri Purbadi Heidi Lubna Primaputeri Razzky Rafiif Anugerah Yudhysya Zahrina Aisha Viola Aneira Putri Muhammad Zaki Ali Al… Fitrah Alkautsar Siregar Fathar risyad ibrahim Tsaaniya Shaaliha Rachman Reymond Aulia Syah Aqueensha Kalila Anjanique Marshal Favian Mahardika Ghauzi Gemintang Ganendra Zahra indah azhari Saniya Fayyaza Mahardika Azfar Haidar Haifizurahman Raffa Satya P Bentang Kirana Poeradiredja Serenity arianna kosasih Zafa Razzaq Permana Ravael Aras Aimar Raisha Kamil Abbad
Keterlaksanaan Program Rencana Proyek Kepemimpinan 110 100 98 90 95 100 86 87 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Persiapan dan Peningkatan Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Peningkatan Pencapaian pelaksanaan AKPK Calon dari Program dari Program Kualitas Student’s Program Kepala Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Wellbeing Kegiatan Sekolah Siklus 1 Siklus 2 bagi Peserta (Kebahagiaan Didik Murid) Grafik 3.7. Keterlaksanaan Program Rencana Proyek Kepemimpinan Tabel dan grafik di atas memperlihatkan tingkat keterlaksanaan Rencana Proyek Kegiatan (RPK) Pemanfaatan media pembelajaran online whiteboard.fi dalam persiapan maupun pelaksanaan program, semua instrumen berkategori sangat baik yaitu 100. Analisis isian instrumen yang dilaksanakan oleh responden pada peningkatan AKPK Calon Kepala Sekolah juga memiliki kategori sangat baik yaitu 98. Instrumen Evaluasi Hasil dari Program Kegiatan juga dikategorikan sangat baik yaitu siklus satu 90 dan siklus dua 98 Sementara itu terkait dengan instrumen Peningkatan Kualitas pembelajaran Peserta didik yang diisi Oleh sampling responden sebanyak 40 orang peserta didik adalah 86 dengan kategori sangat baik dan student wellbeing atau tingkat kebahagiaan siswa setelah menggunakan media pembelajaran online whiteboard.fi dalam pembelajaran adalah 87. 5. Tindak Lanjut Berdasarkan hasil refleksi yang sudah dilakukan tersebut, maka tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Melaporkan hasil evaluasi terkait tingkat partisipasi guru dan siswa dalam permanfaatan aplikasi whiteboard.fi dalam pembelajaran pada rapat koordinasi kegiatan pembelajaran jarak jauh 63
b. Memberikan bimbingan tambahan kepada guru yang dianggap belum mahir dalam menggunakan aplikasi whiteboard.fi dalam proses pembelajaran. 6. Sumber Daya Sumber daya dalam Kegiatan workshop ini penulis kategorikan ke dalam dua bentuk Sumber daya yang dimiliki dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan, yaitu ; Sumber daya Manusia dan Sumber Daya Non Manusia. Sumber Daya Manusia: a. Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah faktor pendukung yang banyak memberikan dorongan moril dalam bentuk dukungan baik secara materi maupun non materil. Demi terlaksananya kegiatan ini. b. Narasumber Objek penelitian yang kami angkat tidak dapat dipisahkan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang kami miliki di sekolah, Narasumber yang kami tunjuk adalah guru yang sudah menguasai judul yang diangkat. Guru tersebut sudah menguasai penggunaan media pembelajaran whiteboard.fi dan sudah menerapkan dalam proses pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu kegiatan ini kami anggap adalah kegiatan yang narasumbernya telah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam pemanfaatan media pembelajaran online. c. Guru Kegiatan ini bermaksud memberikan bimbingan secara langsung kepada guru- guru untuk mampu memanfaatkan aplikasi whiteboard.fi di dalam kegiatan pembelajaran agar lebih variatif di masa Covid 19. d. Peserta Didik Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peserta didik setelah para guru memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi whiteboard.fi, sehingga proses tersebut dapat lebih menarik dan variatif untuk diterapkan di masa Covid 19. Sumber daya non manusia : a. Sarana Prasarana yang memadai seperti komputer, laptop dan tab siswa 64
b. Jaringan Internet : Jaringan internet di lingkungan sekolah memiliki kapasitas 200Mbps c. LCD Proyektor dan TV HDMI terpasang secara permanen di kelas-kelas dan komputer d. Tersedianya ATK seperti kertas HVS, bolpoint dll 7. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu dengan lembar observasi, wawancara yang dilakukan secara langsung kepada responden serta angket menggunakan lembaran instrument dan googleform, studi Pustaka serta studi dokumen (sumber tertulis, film, dan gambar atau foto) 8. Student Welbeing Melakukan evaluasi untuk dampak yang terjadi terhadap peserta didik yang dilihat dari peningkatan kualitas pembelajaran dan student wellbeing berupa nilai positif yang diperoleh dan dirasakan Oleh peserta didik. Selanjutnya hasil instrumen tersebut juga dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif Oleh Calon kepala Sekolah B. PELAKSANAAN KAJIAN MANAJERIAL Laporan pelaksanaan Kajian Manajerial merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan Calon Kepala Sekolah (CKS) baik di sekolah asal maupun di sekolah magang yang diakhiri dengan menyampaikan kesimpulan dari hasil kajian Manajerial. Adapun langkah kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Sebelum pelaksanaan PK terlebih dahulu dilakukan penetapan Matriks Kegiatan PK. Matriks tersebut meliputi penetapan Aspek yang akan diamati di sekolah magang 2, aspek tersebut meliputi; kepribadian, sosial, supervisi guru dan tendik, pengembangan kewirausahaan dan sosial. Dari kelima aspek tersebut saya melihat aspek paling lemah ataupun aspek yang masih ingin saya kembangkan lebih baik dari hasil AKPK yang saya dapatkan dari pengajar diklat. Indikator AKPK yang saya akan amati selama pelaksanaan magang di sekolah satu dan dua adalah: 65
1. Kompetensi Kepribadian • Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan dengan baik • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah, melalui berbagai kegiatan pengembangan diri. 2. Kompetensi Sosial • Memahami penyusunan program kerja sama dengan pihak lain, baik perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah • Memiliki pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan perseorangan dan institusi lain, baik institusi pemerintah atau swasta, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimana saya bertugas. 3. Kompetensi Kewirausahaan • Memahami program-program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik. • Memiliki pengalaman dalam meningkatkan keingintahuan warga sekolah dalam pengetahuan dan ketrampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah. Selain AKPK Calon Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan sosialisasi program, penyiapan pengumpulan bukti nyata yang ada di sekolah baik sekolah asal ataupun sekolah magang terkait matrik kajian terkait komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dikaji, kondisi ideal masing-masing aspek yang ada. Untuk memenuhi pengumpulan data dari indikator tersebut, CKS menyusun beberapa instrumen, yaitu: • Panduan wawancara • Panduan observasi • Panduan telaah dokumen 2. Pelaksanaan Setelah melakukan sosialisasi program dan telah diperkenankan oleh Kepala Sekolah baik sekolah asal ataupun Kepala Sekolah magang, Calon Kepala Sekolah (CKS) mengumpulkan bukti nyata kondisi sekolah dan raport mutu dengan 66
wawancara, pengamatan maupun studi dokumen. Berikut pelaksanaan PK di Sekolah magang 1 dan 2 : No. Hari/ Tanggal Kegiatan Peningkatan Kompetensi di sekolah magang 1 1. Rabu, 6 • Wawancara Profil sekolah (visi, misi, tujuan Oktober 2021 sekolah dan 4 SNP : standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian dari dokumen KTSP) 2. Selasa, 12 • Wawancara AKPK (kompetensi kepribadian, Oktober 2021 sosial dan kewirausahaan) 3. Rabu, 20 • Mengkaji dari komponen 8 Standar Nasional Oktober 2021 Pendidikan (SNP) yang telah ditentukan sebelumnya untuk menentukan potensi (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-masing Standar nasional Pendidikan (SNP). 4. Jumat, 11 • Memberikan rekomendasi strategi upaya November 2021 peningkatan capaian masing-masing Standar Nasional Pendidikan (SNP) selanjutnya untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dan student welbeing. 5. Senin, 15 Dokumentasi lapangan dan wawancara dengan warga November 2021 sekolah (TU serta guru) Peningkatan Kompetensi di sekolah magang 2 1. Senin, 11 • Perkenalan Oktober 2021 • Wawancara dengan mentor 2 terkait AKPK (kompetensi kewirausahaan, kepribadian dan sosial) • Wawancara Profil sekolah 2. Kamis, 21 • Bimbingan dengan mentor 2 mengenai profil Oktober 2021 sekolah (identitas sekolah, visi, misi, tujuan dan 67
kajian standar kelulusan, isi, proses serta penilaian) • Meminta rapor mutu sekolah/EDS 3. Kamis, 4 • Mengkaji dari komponen 8 Standar Nasional November 2021 Pendidikan (SNP) yang telah ditentukan sebelumnya untuk menentukan potensi (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-masing Standar nasional Pendidikan (SNP). 4. Jumat, 11 • Memberikan rekomendasi strategi upaya November 2021 peningkatan capaian masing-masing Standar Nasional Pendidikan (SNP) selanjutnya untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dan student welbeing. 5. Selasa, 16 Dokumentasi lapangan dan wawancara dengan warga November 2021 sekolah (TU serta guru) Tabel 3.3. Pelaksanaan PK di Sekolah magang 1 dan 2 3. Hasil Hasil kajian manajerial yang telah dilakukan di sekolah asal dan sekolah magang adalah dengan memberikan gambaran singkat tentang kondisi ideal SNP, kondisi nyata sekolah, capaian SNP versi rapor mutu, potensi dan tantangan serta rekomendasi yang disampaikan Oleh Calon Kepala Sekolah kepada sekolah untuk melakukan peningkatan capaian SNP selanjutnya. Adapun gambaran tersebut adalah sebagai berikut : SEKOLAH ASAL (MAGANG 1) SD SALMAN AL FARISI BANDUNG 1) Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan di SD Salman Al Farisi Bandung idealnya adalah sebagai berikut : 68
a) Peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, percaya diri, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang hayat, sehat jasmani dan rohani b) Peserta didik memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif c) Peserta didik memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut a) Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi sikap masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.58 b) Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi pengetahuan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.19 c) Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi keterampilan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.27 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Salman Al Farisi adalah Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap keagamaan yang baik, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditumbuh kembangkan ke arah yang lebih baik. Dalam dimensi sikap SD Salman Al Farisi memiliki program leadership. Leadership merupakan salah satu program unggulan/mata pelajaran unggulan yang dikembangkan oleh sekolah sebagai bagian untuk mewujudkan visi dan misi lembaga yaitu mengembangkan potensi siswa sebagai kalifatul fil ardl. Melalui mata pelajaran leadership peserta didik dibina untuk mampu memimpin diri sendiri, orang lain, organisasi, maupun masyarakat. Hal ini didasarkan pada fitrah manusia bahwa tiap-tiap manusia adalah pemimpin. Penyampaian mata pelajaran Leadership menggunakan dua cara yaitu Leadership yang disajikan terpisah dari mata pelajaran yang lain dan Leadership yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Leadership disampaikan tersendiri sebagai mata pelajaran, hal ini bertujuan agar peserta didik lebih fokus pada aspek- 69
aspek yang harus dikuasai. Leadership yang terintegrasi pada mata pelajaran lain, hal ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik selalu mengamalkan aspek- aspek yang harus dimiliki pemimpin karena untuk pemeliharaan sikap siswa. Selain leadership sekolah juga sudah melakukan pembiasaan untuk membina sikap siswa diantaranya : No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Sasaran Tempat 1. Baris, ikrar, dan Pagi hari sebelum Peserta didik Depan kelas Asmaul Husna pelajaran dimulai hari kelas I - VI masing-masing, Senin - Jumat aula Gedung Umar 2. Upacara Bendera Senin sebulan sekali Guru dan Lapangan Peserta didik Gedung Umar kelas IV – VI SD Salman Al Farisi 3. Shalat Dhuha Pagi hari sebelum bel Guru dan Kelas masing- berbunyi Peserta didik masing kelas IV – VI 4. Shalat Jumat Jumat setiap pekan Seluruh Bapak Aula Gedung Guru SD SAF Umar SD dan siswa laki- Salman Al Farisi laki kelas IV – VI 5. Shalat Dzuhur Senin - Jumat Peserta didik Kelas masing- berjamaah kelas I - VI masing 6. Shalat Asar berjamaah Senin - Kamis Peserta didik Kelas masing- kelas I - VI masing 7. Senam dan GPS Jumat Peserta didik Lapangan SD kelas I - VI dan Aula Gedung Umar 8. Hafalan surat dan doa Senin, Jumat Peserta didik Kelas masing- kelas I – VI masing 9. Literasi (perpustakaan) Jumat Peserta didik Perpustakaan kelas I – VI kelas dan 70
No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Sasaran Tempat Perpustakaan sekolah 10. Literasi (membaca Selasa Peserta didik Perpustakaan kisah Rasul, pohon kelas I – VI kelas literasi, membaca buku) 11. Rebo Nyunda Rabu Peserta didik Kelas masing- kelas I – VI masing 12. Kamis Inggris Kamis Peserta didik Kelas masing- kelas I – VI masing Tabel 3.4. Program Pembiasaan di SD Salman Al Farisi Bandung Program pembinaan sikap/karakter di SD Salman Al Farisi sudah berjalan dengan konsisten. Sekolah menjadikan sikap menjadi salah satu standar kenaikan kelas dan kelulusan. Capaian kompetensi sikap tahun 2020/2021 berdasarkan acuan/kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, peserta didik di SD Salman mampu mencapai kompetensi sikap dengan kriteria minimal baik. SD Salman Al Farisi memiliki program peningkatan kompetensi pengetahuan yang tercantum dalam KTSP dan dirancang dalam perangkat pembelajaran. Program pembelajaran menyajikan dimensi pengetahuan secara konsisten. Terdapat kegiatan yang mengasah pengetahuan seperti PH, PTS, PAS, PAT, ANBK, dan US. Kompetensi pengetahuan merupakan salah satu syarat kenaikan kelas dan kelulusan 100 % Siswa tahun pelajaran 2020/2021 naik kelas dan lulus dengan nilai pengetahuan minimal KKM/SKL sekolah. Program peningkatan kompetensi keterampilan tercantum pula dalam KTSP dan perangkat pembelajaran. Program pembelajaran menyajikan dimensi keterampilan secara konsisten. Terdapat kegiatan yang mengasah keterampilan dalam proyek pembelajaran mata pelajaran Kurikulum 13, leadership dan Green Education atau program unggulan seperti fieldtrip dan temu profesi, leadership camp, mitigasi bencana. Kompetensi keterampilan merupakan salah satu syarat 71
kenaikan kelas dan kelulusan. Peserta didik tahun pelajaran 2020/2021 100 % naik kelas dan lulus dengan nilai keterampilan minimal KKM/SKL sekolah. Berikut prestasi peserta didik SD Salman Al Farisi : Gambar 3.5 Prestasi siswa SD Salman Al Farisi Bandung Lulusan SD Salman Al Farisi banyak yang melanjutkan ke SMP Salman Al Farisi kembali, Pesantren, SMP Negri dan swasta favorit lainnya baik di dalam maupun luar kota Bandung. Rekomendasi untuk standar kelulusan yaitu kegiatan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan seperti amalan diniyyah, tilawati, karakter leadership, green education, Tematik, TIK, Sains, Matematika dan Bahasa Inggris selalu didokumentasikan serta diunggah di media sosial secara berkala sebagai bahan untuk promosi sekolah. Untuk meningkatkan prestasi siswa sebaiknya sekolah membuat program pembinaan siswa berprestasi yang baku. Program pembinaan ini bertujuan untuk menyiapkan duta-duta yang mengikuti lomba atau melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya dengan jalur prestasi. 2) Standar Isi Standar Isi di SD Salman Al Farisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan, menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 72
b) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan melibatkan pemangku kepentingan, mengacu pada kerangka dasar penyusunan, dikembangkan dengan melewati tahapan operasional pengembangan c) Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku, mengatur beban belajar, muatan lokal, pengembangan diri siswa Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar isi adalah sebagai berikut : a) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.83 b) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai prosedur masuk kategori menuju SNP 5 dengan nilai 6.83 c) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada pelaksanaan kurikulum sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5.96 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Salman Al Farisi Bandung adalah Sekolah memiliki perangkat pembelajaran berupa : buku 1 (KTSP), buku 2 (silabus) dan buku 3 (RPP) yang memiliki muatan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dasar, kompetensi keterampilan dan menyesuaikan tingkat kompetensi dengan standar isi dalam mata pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Seni Budaya dan Prakarya. SD Salman Al Farisi pun telah menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran seperti literasi, numerasi, pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19, PHBS, kegiatan rekreasional, spiritual keagaman, penguatan karakter dan budaya, dan manajemen diri. KTSP dikembangkan dengan prosedur : menetapkan Tim Pengembang Kurikulum, TPK menyusun program kerja pengembangan KTSP, analisis konteks, mengadakan workshop untuk menyusun draf, review KTSP tahun sebelumnya, finalisasi dokumen, penetapan dan pengesahan. Sekolah sudah melibatkan 73
pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum (kepala sekolah, guru, pengawas, narasumber, komite, penyelenggara lembaga Pendidikan, dinas pendidikan dan tokoh masyarakat). Penyusunan KTSP mengacu pada kerangka dasar yaitu: visi, misi dan tujuan, muatan kurikuler, beban belajar siswa dan guru, serta kalender Pendidikan. Rekomendasi Pada tahun pelajaran 2022/2023 SD Salman Al Farisi masuk kedalam Program Sekolah Penggerak maka untuk memenuhi standar isi maka khusus untuk kelas 1 dokumen I KTSP diganti menjadi Kurikulum Operasional SD Salman Al Farisi. Gambar 3.6 Review dan validasi KTSP SD Salman Al Farisi oleh pengawas bina 3) Standar Proses Standar Proses di SD Salman Al Farisi Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Perencanaan pembelajaran mengacu pada silabus yang telah dikembangkan, pencapaian kompetensi, disusun dengan lengkap dan sistematis, mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah b) Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan, Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran, pembelajaran mendorong siswa mencari tahu, Pembelajaran menuju penguatan penggunaan pendekatan ilmiah, Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif, metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 74
c) Melakukan penilaian otentik secara komprehensif, Memanfaatkan hasil penilaian otentik, melakukan pemantauan proses pembelajaran, melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru, mengevaluasi proses pembelajaran, Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran. Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar proses adalah sebagai berikut : a) Hasil raport mutu untuk standar proses tentang sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5.43 b) Hasil raport mutu untuk standar proses tentang Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.69 c) Hasil raport mutu untuk standar proses tentang pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran masuk kategori menuju SNP 5 dengan nilai 6.16 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Salman Al Farisi Bandung adalah bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat oleh guru mata pelajaran, namun dalam pelaksanaannya sekolah belum menerapkan sesuai perenanaan secara maksimal. Pelaksanaan pembelajaran semasa pandemu SD Salman Al Farisi sebagai satuan pendidikan dasar di tahun pelajaran 2020/2021 menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem Belajar Dari Rumah (BDR). Hal ini mengacu pada Surat Edaran Mendikbud No 14 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) dan diperkuat dengan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Pembelajaran semester 1 dilaksanakan tanpa tatap muka dengan sistem Daring. Sementara semester 2 dilaksanakan dengan kombinasi tatap muka dan daring. Kurikulum yang digunakan di SD Salman Al Farisi selama BDR adalah kurikulum nasional dengan penyederhanaan secara mandiri, memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan menitikberatkan pada kecakapan hidup atau life skills. 75
Pembelajaran semester 1 yaitu melalui daring dilaksanakan dari hari Senin-Jumat pukul 08.00-12.00 lalu dilanjutkan dengan kegiatan tilawati pada pukul 13.00-14.00. Adapun pembelajaran semester 2 dilaksanakan dengan kombinasi tatap muka dan daring dengan memperhatikan protokol Kesehatan. Tatap muka bergiliran setiap minggunya, satu minggu tatap muka level I-III sedangkan level IV-VI daring lalu minggu selanjutnya kelas IV-VI tatap muka sedangkan kelas I-III daring 1. Tujuan Pelaksanaan BDR sesuai SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020 • Memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19 • Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19 • Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan Pendidikan • Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali 2. Prinsip – prinsip Pelaksanaan BDR sesuai SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020 • Keselamatan dan kesehatan lahir batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan BDR; • Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum; • BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi COVID-19; • Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik; • Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antardaerah, sekolah dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR; • Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif; 76
• Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua/ wali Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran jarak jauh yaitu mulai dari ketersediaan peralatan digital dan jaringan internet, kondisi psikososial peserta didik maupun guru, kompetensi guru hingga rendahnya keterlibatan orang tua/wali peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu kompeteni guru yang harus ditingkatkan adalah menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan kaktifan dan keterlibatan siswa saat belajar. Pada bulan September 2021 SD Salman Al Farisi Bandung telah diizinkan melakasanakan pembelajaran tatap muka terbatas /PTMT dimulai dengan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas PTMT dilaksanakan pada 23 kelas terdiri dari kelas 1-6 masing-masing kelas diikuti oleh 6-7 peserta didik dan metode pembelajaranya menggunakan hybrid learning bapak/ibu guru mengajar dikelas /PTMT sekaligus mengajar di rumah/PJJ dengan menggunakan zoom meeting atau google meeting. Gambar 3.7 Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan Hybrid Learning di SD salman Al Farisi Bandung 77
4) Standar Penilaian Standar Penilaian Pendidikan di SD Salman Al Farisi Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Penilaian Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, Bentuk pelaporan penilaian sesuai dengan ranah yang dinilai b) Jenis teknik penilaian yang digunakan obyektif dan akuntabel, c) Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian, Melakukan pelaporan penilaian secara periodik d) Instrumen penilaian aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, Prosedur penilaian berdasarkan penyelenggara penilaian, ranah yang akan dinilai, Kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar penilaian adalah sebagai berikut : a) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang aspek penilaian sesuai ranah kompetensi masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.73 b) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang Teknik penilaian obyektif dan akuntabel masuk kategori menuju SNP 5 dengan nilai 6.84 c) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang Penilaian Pendidikan ditindaklanjuti masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5.96 d) Instrumen penilaian menyesuaikan aspek e) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang instrumen penilaian menyesuaikan aspek penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan 6.18 f) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang instrumen penilaian dilakukan mengikuti prosedur masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.58 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut adalah di SD Salman Al Farisi Bandung perangkat penilaian sudah sangat lengkap dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Semua perangkat dimasukan ke dalam LMS dan siswa melaksanakan penilaiannya menggunakan LMS digislamic school. Semua data tersimpan dengan baik dan digunakan sebagai bahan untuk tindaklanjut remedial 78
maupun pengayaan. Terdapat kekurangan dalam penilaian sikap yaitu kesulitan dalam mengobservasi sikap siswa ketika belajar dari rumah. Pemahaman guru-guru terhadap proses penilaian sudah baik dan pelaksanaan penilaian yang dilakukan sudah memuat soal-soal berbasis HOTS dan kemampuan litersi serta numerasi. Rekomendasi dengan melihat penilaian sikap terhadap peserta didik harus dapat dilaksanakan secara maksimal, terutama dalam kondisi pandemi saat ini, maka perlu direkomendasikan untuk mengadakan workshop, IHT, atau pendampingan di KKG pembuatan soal dan perangkat penilaian HOTS, Literasi dan Numerasi. Gambar 3.8 Pelaksanaan PTS online dan ANBK 2021 5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SD Salman Al Farisi Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Berkualifikasi minimal SI/D4, Rasio guru kelas dan guru mata pelajaran terhadap rombongan belajar seimbang, Tersedia untuk tiap mata pelajaran, bersertifikat pendidik, Berkompetensi pedagogik minimal baik, berkompetensi kepribadian, profesional dan sosial minimal baik b) Kepala Sekolah berkualifikasi minimal SI/D4, minimal 56 tahun saat pengangkatan, Berpengalaman mengajar selama waktu yang ditetapkan, berpangkat minimal III/c atau setara, Bersertifikat pendidik, bersertifikat 79
kepala sekolah, Berkompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial minimal baik c) Tersedia Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat serta bersertifikat, tersedia tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan, Berkompetensi kepribadian, sosial, teknis, manajerial minimal baik d) Tersedia Kepala tenaga laboratorium berkualifikasi sesuai minimal D3, bersertifikat, berpengalaman, tersedia tenaga teknisi laboratorium berpendidikan minimal D2, tersedia tenaga laboran berpendidikan minimal Dl, berkompetensi kepribadian, social, manejerial, profesional minimal baik e) Tersedia Kepala tenaga pustakawan berkualifikasi minimal D4 (Bersertifikat), berpengalaman, tersedia tenaga pustakawan berpendidikan SMA (bersertifikat), berkompetensi manajerial, pengelolaan informasi, kepribadian, sosial minimal baik Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut : a) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.97 b) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.52 c) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.83 d) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP I dengan nilai 6.20 e) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 5 dengan nilai 6.34 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Salman Al Farisi Bandung adalah bahwa keadaan pendidik yang ada sudah memiliki kualifikasi akademik SI dan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Namun terkait dengan tenaga kependidikan masih belum terpenuhinya 80
tenaga laboran Oleh sekolah. Akan tetapi potensi yang dimiliki sekolah bahwa guru yang dimiliki sekolah sudah berlatar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Namun demikian dengan melihat kondisi tenaga kependidikan yang belum maksimal terutama dalam pengelolaan laboratorium, maka perlu direkomendasikan untuk diikutsertakannya tenaga kependidikan sebagai laboran dan pengelola perpustakaan dalam kegiatan diklat pengelolaan laboratorium dan perpustakaan. Gambar 3.9 Pendidik dan tenaga kependidikan SD Salman Al Farisi Bandung 6) Standar Sarana dan Prasarana Standar Sarana dan Prasarana di SD Salman Al Farisi Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Sekolah memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai, Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa, Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan, Rasio Luas Bangunan Sesuai dengan Jumlah Siswa, Kondisi Bangunan Sekolah Memadai dan Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan b) Sekolah memiliki Ruang Kelas, Lab. IPA, Lab. Komputer, Lab. Bahasa, ruang perpustakaan, tempat bermain/lapangan yang sesuai Standar c) Sekolah memiliki ruang pimpinan, ruang guru, ruang UKS, ruang ibadah, jamban, gudang ruang sirkulasi, ruang TU, ruang konseling, ruang kesiswaan, kantin, parkir, ruang BK yang layak 81
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar sarana dan prasarana adalah sebagai berikut a) Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang Kapasitas daya tampung sekolah memadai masuk kategori menuju SNP 3 dengan nilai 4.66 b) Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak masuk kategori menuju SNP 2 dengan nilai 6.49 c) Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.09 SD Salman Al Farisi Bandung memiliki kapasitas daya tampung yang memadai terdiri dari 23 rombongan belajar. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa dan memenuhi persyaratan. Sekolah memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan, lengkap dan layak. Ruang kelas, guru, kepala sekolah, TU dan bimbingan konseling yang sesuai standar. Memiliki laboratorium TIK, IPA dan ruang seni, tempat bermain/lapangan sesuai standar, UKS, mushola, jamban yang sesuai standar dan tempat parkir yang memadai. Rekomendasi mengadakan pembenahan desain interior. Gambar 3.10 Sarana Prasarana SD Salman Al Farisi Bandung 82
7) Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan di SD Salman Al Farisi Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas, mengembangkan rencana kerja sekolah dengan ruang lingkup sesuai ketentuap, melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan b) Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap, menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan, meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan, melaksanakan kegiatan evaluasi diri, membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan, melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran c) Kepala sekolah berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik, berjiwa kepemimpinan, mengembangkan sekolah dengan baik, mengelola sumber daya dengan baik, berjiwa kewirausahaan, melakukan supervisi dengan baik d) Sekolah memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut : a) Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang sekolah melakukan perencanaan pengelolaan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.92 b) Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.52 c) Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6,71 d) Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Sekolah mengelola sistem informasi manajemen masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6,81 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Salman Al Farisi Bandung adalah sekolah sudah memiliki visi, misi dan tujuan yang terukur namun pedoman pelaksaanaanya belum dilaksanakan secara maksimal, namun demikian kurang memanfaatkan kegiatan evaluasi diri terhadap program sekolah 83
sekolah, dan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan visi, misi dan tujuan sekolah baik. Pengelolaan sistem Sistem informasi manajemen sekolah sudah terkelola dengan baik, melalui web sekolah, twiter, chanel youtube, instragram dan facebooks. SD Salman Al Farisi Bandung memiliki Learning managemnat sistem untuk pembelajaran siswa dan informasi-informasi kegiatan serta administrasi keuangan untuk orang tua. Rekomendasi sangat dibutuhkan pengelola sistem informasi sehingga selalu terupdate informasi terbaru Gambar 3.11 Sistem informasi manajemen SD Salman Al Farisi Bandung 8) Standar Pembiayaan Pendidikan Standar pembiayaan pendidikan di SD Salman Al Farisi Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu b) Terdapat biaya operasional non personil sesuai ketentuan, Pengaturan alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN dan sumber lainnya, c) Terdapat laporan pengelolaan dana, memiliki laporan yang dapat diakses Oleh pemangku kepentingan Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar pernbiayaan pendidikan adalah sebagai berikut : a) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang sekolah memberikan layanan subsidi silang masuk kategori SNP 5 dengan nilai 7 b) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang beban operasional sekolah sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 3 dengan nilai 5.58 84
c) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 7 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Salman Al Farisi Bandung adalah sekolah sudah memberikan layanan subsidi silang untuk membantu siswa yang kurang mampu. Beban operasional dan operasional non personil dikelola sesuai ketentuan dan dilaporkan pada pemangku kepentingan contohnya pada Yayasan. Rekomendasi strategi standar pembiayaan sekolah perlu melibatkan orang tua dan perusahaan dalam peningkatan anggaran pembiayaan untuk peningkatan pendidikan di sekolah. SEKOLAH MAGANG 2 SDIT AL IRSYAD ISLAMIYYAH BANDUNG 1) Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung idealnya adalah sebagai berikut : a) Peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, percaya diri, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang hayat, sehat jasmani dan rohani b) Peserta didik memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif c) Peserta didik memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut a) Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi sikap masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.99 b) Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi pengetahuan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 7 85
c) Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi keterampilan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6.99 Adapun kondisi nyata dari standar tersebut di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung adalah Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap keagamaan yang baik, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditumbuh kembangkan ke arah yang lebih baik. Beberapa program pembinaan karakter di SDIT Al Irsyad Islamiyyah adalah : program pembiasaan untuk mengasah dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan diantaranya : • Penyambutan (Tarhib) dan pelepasan (Taudi’) • Pagi ceria (fresh Morning) : berbaris, murojaah dan hafalan juz 30, silent reading, sholat Dhuha, dll • Membimbing wudhu anak anak agar bisa tertib sesuai dengan tuntunan yang benar • Makan Siang di Sekolah • Terdapat pula pembiasan yang dilakukan pekanan / bulanan/ triwulan / tahunan diantaranya : • Pembiasaan Terpogram ( Upacara bendera hari Senin,Keputrian, Shalat Jum/at, Buka Shaum Bersama, Mabit kelas 4-6, Seman pagi, Hiking, Haflatul Ied, Hubbul Quran dan Munaqosah/Projek SIswa) • Kegiatan Keteladanan meliputi Pembinaan Ketertiban seragam Anak Sekolah, Pembinaan Kedisiplinan, Penanaman Nilai Islami, Penanaman Budaya Minat Baca, Penanaman Budaya Keteladanan (Budaya bersih diri, Budaya bersih lingkungan kelas dan sekolah, Budaya lingkungan hidup serta budaya PHBS) • Teacher & Student of the month Pekan Kreatifitas Siswa meliputi Calistung, Porseni, Lomba Kreatifitas dan karya cipta, Lomba MIPA, dll. • Outdoor Learning atau pembelajaran diluar meliputi kunjungan belajar, Character Building Activity, Super Cam, Guest Teacher, berenang, Rihlah/ Family gathering dan Outbond yang dilakukan pada akhir semester . • Diselenggarakannya Penilaian Harian, PTS, PAS, PAT, ANBK dan US kelas VI 86
• Dalam dimensi keterampilan diselenggarakan unjuk kerja, proyek, penilaian produk dan portofolio Program pembinaan sikap/karakter, pengetahuan dan keteampilan di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung sudah berjalan dengan konsisten. Sekolah menjadikan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan menjadi salah satu standar kenaikan kelas dan kelulusan. Capaian kompetensi sikap tahun 2020/2021 berdasarkan acuan/kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, peserta didik di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keteampilan dengan kriteria minimal baik. Berikut prestasi SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung: Gambar 3.12 Prestasi siswa SDIT Al Irsyad Islamiyyah 87
Lulusan SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung banyak yang melanjutkan ke SMP Al Irsyad kembali, Pesantren, SMP Negeri dan swasta favorit lainnya baik di dalam maupun luar kota Bandung. Rekomendasi untuk standar kelulusan yaitu kegiatan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan selalu didokumentasikan serta diunggah di media sosial secara berkala sebagai bahan untuk promosi sekolah. Untuk meningkatkan prestasi siswa sebaiknya sekolah membuat program pembinaan siswa berprestasi yang baku. Program pembinaan ini bertujuan untuk menyiapkan duta-duta yang mengikuti lomba atau melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya dengan jalur prestasi. 2) Standar Isi Standar Isi di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung idealnya adalah sebagai berikut: a) Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan, menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran b) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan melibatkan pemangku kepentingan, mengacu pada kerangka dasar penyusunan, dikembangkan dengan melewati tahapan operasional pengembangan c) Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku, mengatur beban belajar, muatan lokal, pengembangan diri siswa Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar isi adalah sebagai berikut : a) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.99 b) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai prosedur masuk kategori menuju SNP 5 dengan nilai 7 c) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada pelaksanaan kurikulum sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.99 88
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sudah tersusun dengan baik dan Perangkat pembelajaran sudah memuat karakteristik 3 (tiga) kompetensi yang ada serta mengintegrasikan literasi, HOTS, pembelajaran abad 21 dan pembelajaran penguatan karakter, namun implementasi dari perngkat yang ada perlu ditingkatkan lagi. Selama pandemi beberapa ekstrakurikuler tidak berjalan sesuai perencanaan. Berdasarkan kondisi yang ada potensi yang dimiliki sekolah adalah KTSP yang disusun Oleh tim pengembang kurikulum yang memiliki kemampuan yang baik dan hasilnya sudah disetujui dan didukung oleh komite sekolah untuk terus dikembangkan menjadi lebih baik. Rekomendasi Pada tahun pelajaran 2022/2023 SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung masuk kedalam Program Sekolah Penggerak maka untuk memenuhi standar isi maka khusus untuk kelas 1 dokumen I KTSP diganti menjadi Kurikulum Operasional SD Al Irsyad Islamiyyah Bandung. Gambar 3.13 Validasi E-KTSP oleh Pengawas Bina SDIT Al Irsyad Islamiyyah 3) Standar Proses Standar Proses di SDIT Al Irsyad Islamiyyah Bandung kondisi idealnya adalah sebagai berikut: a) Perencanaan pembelajaran mengacu pada silabus yang telah dikembangkan, pencapaian kompetensi, disusun dengan lengkap dan sistematis, mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 89
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430
- 431
- 432
- 433
- 434
- 435
- 436
- 437
- 438
- 439
- 440
- 441
- 442
- 443
- 444
- 445
- 446
- 447
- 448
- 449
- 450
- 451
- 452
- 453
- 454
- 455
- 456
- 457
- 458
- 459
- 460
- 461
- 462
- 463
- 464
- 465
- 466
- 467
- 468
- 469
- 470
- 471
- 472
- 473
- 474
- 475
- 1 - 50
- 51 - 100
- 101 - 150
- 151 - 200
- 201 - 250
- 251 - 300
- 301 - 350
- 351 - 400
- 401 - 450
- 451 - 475
Pages: