Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore series 2 grup 2

series 2 grup 2

Published by Dina Widiastuti, 2021-03-04 23:47:37

Description: series 2 grup 2

Search

Read the Text Version

Pengertian Bullying Bullying berasal dari kata bull yang artinya banteng. Seperti kita ketahui banteng mempunyai sifat suka menyerang dengan tanduknya. Menurut Kamus Inggris Indonesia, bully berarti menggertak, mengganggu orang yang lemah. Menggertak berasal dari kata gertak, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gertak memiliki makna teriakan atau suara dengan nada tinggi untuk menakut-nakuti, sedangkan menggertak memiliki arti menakut-nakuti dengan kata-kata atau suara keras. Mengganggu mempunyai arti menggoda, membuat tidak tenang. Secara luas Wikipedia Indonesia menerjemahkan bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Berdasarkan paparan di atas, bullying bisa diartikan sebagai tindakan mengganggu atau menindas orang yang lemah dengan semena-mena dengan tindakan berupa kekerasan, baik fisik maupun psikis, ancaman,baik secara lisan maupun tulisan, dan paksaan. Bullying sendiri merupakan istilah yang baru populer beberapa tahun belakangan untuk mengamas tindakan serupa yang parktiknya telah berlangsung lama. Ya, praktek bullying telah ada bertahun-tahun yang lalu. Menurut pengamatan saya, tindakan bullying semakin berani dari tahun ke tahun. Dulu, pelaku bullying melakukan tindakannya dengan sembunyi-sembunyi, namun kini pelaku bullying berani dengan terang-terangan memvideokan tindakannya, bahkan berani menyiarkannya secara langsung di media sosial seperti instagram. Sungguh sangat memprihatinkan. Bentuk-bentuk Bullying Andrew Mellor dalam situs KPAI menjelaskan bahwa ada beberapa jenis bullying, yakni: (1) bullying fisik, yaitu jenis bullying yang melibatkan kontak fisik antara pelaku dan korban. Perilaku yang termasuk, antara lain: memukul, menendang, meludahi, mendorong, mencekik, melukai menggunakan benda, memaksa korban melakukan aktivitas fisik tertentu, menjambak, merusak benda milik korban, dan lain-lain. Bullying fisik adalah jenis yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi dibandingkan bullying jenis lainnya; Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 251

(2) bullying verbal melibatkan bahasa verbal yang bertujuan menyakiti hati seseorang. Perilaku yang termasuk, antara lain: mengejek, memberi nama julukan yang tidak pantas, memfitnah, pernyataan seksual yang melecehkan, meneror, dan lain-lain. Kasus bullying verbal termasuk jenis bullying yang sering terjadi dalam keseharian namun seringkali tidak disadari; (3) bullying relasi sosial adalah jenis bullying bertujuan menolak dan memutus relasi sosial korban dengan orang lain, meliputi pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Contoh bullying sosial antara lain: menyebarkan rumor, mempermalukan seseorang di depan umum, menghasut untuk menjauhi seseorang, menertawakan, menghancurkan reputasi seseorang, menggunakan bahasa tubuh yang merendahkan, mengakhiri hubungan tanpa alasan, dan lain-lain; (4) bullying elektronik merupakan merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS, dan lain-lain. Perilaku yang termasuk antara lain menggunakan tulisan, gambar dan video yang bertujuan untuk mengintimidasi, menakuti, dan menyakiti korban. Contoh cyber bullying yaitu bullying lewat internet. Cyber bullying semakin marak belakangan ini. Sebagai contoh adalah cyber bullying yang dialami oleh Afi Nihaya Faradisa yang menggemparkan facebook beberapa waktu yang lalu. Afi dibully karena status-statusnya yang kontroversial dan dianggap memplagiasi karya orang lain. Menurut berita situs CNN Indonesia, cyber bullying yang dialaminya sangat menggangu psikologisnya. Afi merasa sedih, terganggu, dan tertekan. Bagaimanapun bentuknya tindakan bullying tidak dibenarkan dan tak ada satu orang pun yang layak untuk dibully. Dampak Bullying Saya teringat dengan kisah Amanda Todd, remaja asal Kanada ini tewas bunuh diri karena tidak kuat menanggung bully yang dialaminya. Amanda ditemukan bunuh diri dengan cara menggantung diri. Ternyata percobaan bunuh diri Amanda ini bukan yang pertama kalinya. Amanda pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 252

karena kejadian bullying yang dialaminya. Amanda pun memposting video tentang bullying yang dialaminya sebelum bunuh diri. Bunuh diri adalah dampak terburuk bagi korban bullying. Berikut merupakan dampak bullying bagi korban: • Munculnya berbagai masalah psikis, seperti cemas, gelisah, gangguan tidur, hingga deperesi. • Munculnya masalah kesehatan, seperti sakit kepala, sakit perut, kerja jantung menjadi lebih berat • Korban bulllying akan mengalami penurunan prestasi akademis dan semangat belajarnya pun akan berkurang. • Korban bullying akan merasa tidak aman dan merasa cemas berlebihan • Korban bullying akan mengalami trauma yang bisa terbawa hingga dewasa • Korban bullying bisa jadi akan membalas dendam, sehingga dia pun akan menjadi pelaku bullying • Pada kasus yang parah bullying bisa membuat korban putus asa dan melakukan tindakan yang membahayakan nyawanya, seperti bunuh diri Peran Orang Tua, Guru, dan Pemerintah untuk Mencegah Bullying Orang tua mempunyai peranan yang penting bagi pencegahan bullying. Namun entah disaari atau tidak, justru orang tualah pelaku pertama bullying, meskipun saya yakin orang tua tidak bermaksud demikian. Sebagai contoh, ada orang tua yang memanggil anaknya dengan sebutuan ‘si gendut’. Panggilan tersebut dilakukan berulang-ulang, bahkan anggota keluaarga lain maupun teman-temannya ikut memanggil demikian. Hingga timbulah rasa tidak percaya diri pada anak. Sehingga sebaiknya sebagai orang tua tidak dianjurkan memanggil anak dengan sebutan serupa. Berikut merupakan peranan orang tua dalam mencegah bullying: 1. Tanamkan nilai-nilai agama kepada anak. Nilai agama yang tertanam kuat pada anak adalah kontrol untuk setiap tindakan anak. 2. Orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman bagi anak, sehingga anak bisa dengan bebas menceritakan apapun kepada orang tua. 3. Orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik, sebab anak adalah peniru ulung. Anak akan meniru cara orang tua berbicara, berperilaku, hingga Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 253

cara orang tua menghadapi suatu masalah. Maka berikanlah contoh yang baik kepada anak 4. Mengajarkan anak tentang cara menghormati orang lain. Beritahu anak untuk tidak membeda-bedakan maupun mempermasalahkan perbedaan dengan sesamanya, seperti perbedaan agama dan ras. 5. Mengajari anak untuk berempati kepada sesama 6. Berikan anak pujian bila melakukan suatu kebaikan 7. Jangan membanding-bandingkan anak dengan saudara atau temannya. Karena setiap anak adalah unik. 8. Latih anak untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Selain orang tua, lingkungan sekolah mempunyai peran yang sangat besar terhadap kasus bullying pada anak. Sekolah merupakan salah satu tempat menjamurnya bullying. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Siswati di SD Negeri Semarang, 37,55% siswa dari kelas 3 sampai kelas 6 pernah menjadi korban bullying. 42,5% diantaranya mengalami bullying secara fisik. Sungguh angka yang sangat memprihatinkan. Sehingga sudah seharusnya sekolah dan komponen didalamnya, termasuk guru, memberikan rasa aman kepada peserta didiknya. Guru adalah orang tua kedua bagi siswa. Guru utamanya guru kelas/wali kelas/BK mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya tindakan bullying. Peran guru antara lain: 1. Guru bisa menjadi teman curhat bagi siswa. dengan adanya komunikasi antara guru dan siswa diharapkan bisa mencegah tindakan bullying dan membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa 2. Guru mengajarkan siswa tentang cara menghormati, bertoleransi, dan menghargai perbedaan antar siswa 3. Guru mampu menjadi tauladan yang baik bagi siswa. 4. Guru hendaknya menjadi tempat yang bisa dipercaya siswa, sehingga ketika anak dibully mereka tidak ragu untuk melaporkannya kepada guru. 5. Guru dan sekolah hendaknya menindak tegas setiap perbuatan bullying yang terjadi di sekolah dan memberikan efek jera kepada pelaku, sehingga pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 254

Pemerintah pun nampaknya tidak tinggal diam. Presiden Joko Widodo dalam situs KPAI menaruh perhatian yang besar terhadap kasus bullying. Tak ketinggalan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pun mengeluarkan Peraturan yang tertuang dalam Permendikbud nomer 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru. Seperti kita ketahui masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru merupakan waktu dimana bullying banyak terjadi. Sehingga Kemendikbud mengeluarkan peraturan yang salah satunya berisi larangan pemakaian atribut seperti: tas karung, tas plastik, aksesoris kepala yang tidak wajar. Selain larangan menggunakan atribut tertentu, Kemendikbud juga melarang beberapa aktivitas seperti memberikan hukuman yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik. Pemakaian atribut serta beberapa kegiatan tersebut dilarang karena berpotensi menimbulkan bullying bagi siswa baru. Mengingat bahwa siswa baru adalah sasaran empuk bullying bagi para senior. Sebagai contoh kasus bullying fisik terhadap Ary salah satu siswa SMA di jakarta yang dianiaya oleh kakak kelasnya saat Masa Orientasi Siswa (MOS). Tentunya pencegahan dan pemberantasan bukanlah hal yang mudah, ibaratnya seperti memutus lingkaran setan. Sehingga diperlukan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Termasuk di dalamnya adalah keberanian korban bullying untuk melaporkan kejadian bullying yang dilaminya, sebab diam bukan pilihan. Diam Bukan Pilihan Tindakan bullying pun pernah saya alami sewaktu menduduki jenjang SMP, saya dengan tampilan fisik yang mungkin menurut beberapa orang termasuk ‘kurang menarik’ adalah sasaran empuk bagi pelaku bullying. Beberapa teman pernah mengolok-olok fisik saya yang mereka anggap tidak cantik. Namun hal itu tak berlangsung lama, sebab ketika mengetahui kemampuan akademis saya, sikap mereka berubah 180o. mereka pun menjadi lebih ramah karena memiliki maksud tersembunyi, yaitu supaya saya membantu mereka dalam permasalahan akademis, seperti memberikan contekan PR, memberikan jawaban ulangan dan sebagainya. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 255

Namun saya pun tak semudah itu memberikan apa yang mereka mau, hingga akhirnya mereka pun mulai membully saya lagi dengan olok-olokan hingga mencoret- coret LKS dan buku yang saya miliki. Tindakan bullying tersebut kahirnya berhenti saat saya bersikap tegas dan melawan, rupa-rupanya mereka hanya menggertak saja dan tidak berani bertindak lebih jauh. Rupanya kisah saya diatas jauh lebih beruntung dibandingkan dengan teman saya, sebut saja si A yang berada di kelas yang berbeda. Hingga lulus SMP, si A tersebut selalu menutup mulutnya dengan menggunakan sapu tangan. Kejadian bermula dari si A yang menyukai seorang siswa sebut saja si B, namun si B bukannya membalas cinta si A, malah balik mengolok-olok si A dengan sebutan gadis berbau mulut. Bahkan si B pun mengolok-olok si A di depan umum. Semenjak kejadian itu si A pun mengisolasi dirinya dari pergaulan dan selalu menutup mulutnya dengan menggunakan sapu tangan. Kami pun sebagai teman takut dan hanya berdiam diri melihat kejadian tersebut, pasalnya si B sangat popular dan berkuasa di sekolah kami. Hingga kini, hampir 15 tahun berselang, kami pun tidak mengetahui keadaan dan keberadaan si A, karena setelah lulus SMP si A tidak pernah terdengar lagi kabarnya. Kejadian yang dialami si A tersebut merupakan contoh bullying berupa bullying verbal yang mempengaruhi psikologis korbannya bahkan tak menutup kemungkinan akan memperngaruhi masa depan korban bila tidak terselesaikan dengan baik. Kejadian yang dialami A mungkin akan lain ceritanya bila A berani melaporkan kejadian yang dialaminya. Sebab diam bukan pilihan. Melaporkan tindakan bullying bukanlah tindakan pengecut, sebab tindakan tersebut berhubungan dengan masa depan dan hak seseorang. Jika anda menjadi korban bullying beranikanlah untuk melaporkan kejadian yang anda alami. Bila anda di rumah, laporkanlah pada orang tua. Bila anda di sekolah laporkanlah pada guru anda. Berikut tips menghundari bullying dari psikolog Mellisa Grace yang dikutip dari facebook. Sekali lagi, jangan diam. Diam bukan pilihan. Baik bila kita diposisi korban maupun saksi yang melihat kejadian bullying. Laporkan kepada orang tua, guru, atau pihak berawajib. Jadi jangan ragu lagi untuk melawan bullying dengan cara yang benar, yakni dengan cara melaporkannya, sebab diam bukan pilihan. Semoga bermanfaat. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 256

Nikmatur Rohmaya, S.Pd Guru Kimia di Madrasah Aliyah Negeri (MAN Buleleng) Bali Nikmatur Rohmaya, S.Pd Penulis adalah guru kimia yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN Buleleng) Bali sejak tahun 2011. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Malang jurusan pendidikan kimia pada tahun 2010. Masih aktif membina olimpiade kimia di MAN Buleleng. Prestasi yang diperoleh oleh murid yang dibina antara lain: medali perunggu pada ajang KSM Nasional 2012 di Bandung, medali perunggu pada olimpiade kimia UNDIKSHA se-Bali pada tahun 2014, medali perak dan gelar the best experiment pada ajang KSM Nasional 2016 di Pontianak, juara 1 distrik Bali pada olimpiade UIN Malang, finalis KSM tingkat Nasional 2017, medali perunggu pada olimpiade kimia UNDIKSHA 2017. Beberapa karya tulisan yang dimuat di majalah ber-ISSN antara lain: Menambang Bioetanol pada Limbah Padi, Blended Learning sebagai Solusi untuk Mengurangi Kekurangan Waktu Mengajar, Keluarga Terlibat = Madrasah Hebat, serta Ayah Antar Aku Sekolah yang dimuat pada majalah Kanwil Kemenag Provinsi Bali. Saat ini penulis tengah menyelesaikan buku pertamanya tentang petunjuk praktikum kimia hijau. Penulis juga bertugas sebagai Redaktur Pelaksana sekaligus reporter MAN Buleleng. Nama : Nikmatur Rohmaya, S.Pd Alamat : Buleleng-Bali Unit Kerja : MAN Buleleng Email : [email protected] Facebook : Maya Nikmatur Rohmaya Motto : Man Jadda Wajada Link video : https://www.youtube.com/watch?v=kktQopLHoUo Link youtube: https://www.youtube.com/watch?v=kktQopLHoUo 257 Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia

Bab 37 Perkuat karakter siswa dengan BLP Materi oleh Nunung Kusumawati,S.S. Sebagai pendidik, jika kita diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang sering terjadi pada murid-murid kita, apa saja ya yang akan kita tuliskan? Hmmm... manja, tidak mandiri, suka komplain, daya juang lemah dan lain-lain. Setujukah Anda jika saya menuliskan hal-hal di atas? Bagaimana dengan murid-murid Anda? Barangkali sebagian Anda mengiyakan pendapat saya. Lantas apakah kita berdiam diri saja melihat kondisi siswa kita seperti ini? Tentu saja kita sepakat untuk berkata “Tidak!” Di SMA Islam Hidayatullah Semarang, kami, para guru terus berupaya mencari terobosan-terobosan baru untuk mengurangi masalah ini. Yang kami jumpai, ketika siswa memiliki karakter yang saya sebutkan di atas, mereka cenderung memiliki hasil belajar akademik yang sangat jauh dari harapan. BLP Solusinya Sampai pada akhirnya kami menemukan sebuah “Formula” baru yaitu Building Learning Power atau kami singkat dengan menyebutnya BLP. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Guy Claxton, peneliti di bidang pengembangan potensi dasar manusia dari Bristol University menyatakan bahwa dalam diri setiap anak ada potensi besar yang siap untuk dikembangkan yang diberi nama Learning Power. Jadi dengan memberikan pengalaman belajar berkualitas inilah yang disebut dengan membangun kapasitas belajar (Building Learning Power). Dalam bukunya professor guy Claxton yang berjudul building learning power disebutkan bahwasanya Building Learning Power (BLP) is an approach to helping young people become better learners, both in school and out. It is about creating a climate that systematically cultivates habits and attitudes that enable young people to face difficulty and uncertainty calmly, confidently and creatively. Students who are more confident of their own learn faster and learn better. They concentrate more, think harder, and find learning more enjoyable. They do better in their tests and external Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 258

examinations and they are easier and more satisfying to teach.15 Dari definisi Building Learning Power yang sudah di paparkan oleh professor Guy Claxton tersebut dapar di fahami bahwasanya dengan konsep building learning power akan membantu peserta didik tentang cara belajar yang lebih baik, dan dengan cara ini dapat dibedakan antara sebelum sekolah dan sesudah sekolah. Dimana siswa diharuskan untuk memiliki kepribadian yang baik, diantaranya bertindak sopan, percaya pada dirinya sendiri, dan kekreatifitasan yag dimilikinya sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ditempatinya. Pengalaman Belajar adalah Kuncinya. Selanjutnya mari kita bahas lebih lanjut makna dari pengalaman belajar itu sendiri. Masih ingatkah Anda ketika zaman kecil kita dulu, khususnya bagi para pembaca yang lahir sekitar tahun 1970-an atau bahkan sebelumnya, untuk berangkat sekolah saja kita harus berjalan kaki berpuluh-puluh meter atau bahkan berkilo-kilo meter. Butuh beberapa jam untuk tiba di sekolah. Berangkat pun harus pagi-pagi sekali, berjalan cepat atau berlari dengan resiko berkeringat di sana-sini (hehe), bahkan ada pula yang yang bertelanjang kaki karena tidak punya sepatu. Wah, jika mengingat masa lalu seperti itu rasanya saya jadi baper. Tetapi justru itulah sebenarnya kita sudah medapatkan pengalaman belajar yang luar biasa bermakna, yaitu, bangun pagi, berjalan jauh atau berlari, kaki mungkin ada yang lecet-lecet, bersabar menunggu waktu lama baru sampai di sekolah. Inilah yang dimaknai sebagai pengalaman belajar. Tidak terasa kita dididik oleh alam atau mungkin zaman yang “memaksa” kita belajar sesuatu yang ternyata baru kami ketahui bahwa pengalaman belajar itulah yang disebut learning power yang memang dibutuhkan setiap orang. Pengalaman belajar ini membentuk kita bersabar, berdaya juang, mandiri, dan sebagainya. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 259

Nah, coba kita bandingkan dengan keadaaan murid-murid kita sekarang ini. Di sekolah, para siswa kami sebagian besar naik kendaraan pribadi dan bahkan ada yang belum pernah merasakan naik angkot. Jika kondisinya seperti ini bagaimana murid kami ini paham makna rasanya menunggu angkot yang tidak kunjung datang, bersabar karena harus berdiri dan berdedak-desakan di kendaraan umum, dan berbagai pengalaman lainnya. Keadaaan semacam ini yang justru menjadi akar permasalahan mengapa siswa kita sering manja, tidak mandiri, menuntut semua serba instan, semangat juang lemah. Daya tahan tubuh pun lemah, kemah dua hari saja , izin empat hari karena kecapekan. BLP hadir sebagai terobosan yang merupakan suatu gagasan, konsep, model, kerangka, penyelidikan untuk meningkatkan kemampuan agar dapat belajar dengan baik secara nyata. Substansinya adalah kita sebagai guru harus kreatif merekayasa pengalaman belajar berkualitas untuk para siswa kita agar mereka bisa memanfaatkan learning power yang mereka miliki. Caranya? Selanjutnya saya akan sharing pengalaman belajar apa saja yang diterapkan di sekolah kami. Kembali menurut Prof. Guy Claxton, ada lima hal yang menjadi pilar BLP antara lain: Pertama: Devout (Akhlak/Kesadaran diri). Prinsip pada pengembangan pengalaman belajarnya adalah mendorong siswa memiliki kesadaran dalam membangun keterampilan berpikir positif, bersyukur, tertib, peduli dan santun. Contoh kegiatannya yaitu berjuang berpikir positif pada siapaun, mensyukuri nikmat Allah swt dalam segala hal, sholat wajib tepat waktu berjamaah, tilawah Alquran, infaq, santun kepada semua orang, puasa sunah, dan lain-lain. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 260

Kedua, Resilience (Ketangguhan). Prinsip pada pengembangan pengalaman belajarnya adalah mendorong siswa untuk memiliki keterampilan yang sulit dijalankan tetapi sebetulnya sangat mereka butuhkan, seperti keterampilan fokus, pantang menyerah, mengelola gangguan. Contoh kegiatan yang bisa diterapkan adalah sholat tahajud, jalan kaki, jogging, berenang, memenah, berkuda, mejaga makanan sehat, dan lain-lain. Ketiga, Recourcefulness (Kecerdasan). Prinsip pada pengembangan pengalaman belajarnya adalah mendorong siswa untuk memiliki keterampilan meningkatkan rasa ingin tahu, SDM, menjalin relasi. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah membaca buku pengembangan diri, menghafal Alquran, mengikuti forum ilmiah, menciptakan karya ilmiah, dan lain-lain. Keempat, Reflectiveness (Kecerdikan). Prinsip pada pengembangan pengalaman belajarnya adalah mendorong siswa untuk memiliki keterampilan dalam perencanaan, meninjau ulang/refleksi, dan menyaring informasi. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah membuat jadwal kegiatan sehari-hari (manajemen waktu), menyusun rencana kegiatan berdasarkan prioritas, membuat target, melakukan evaluasi/refleksi, dan lain- lain. Kelima, Reciprocity (Mandiri-Kerja Sama). Prinsip pada pengembangan pengalaman belajarnya adalah mendorong siswa untuk memiliki keterampilan untuk saling bergantung dan bekerjasama, berempati dan mau mendengarkan. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah membantu orang tua sehari-hari, merapikan tempat tidur/meja belajar, menyiapkan segala keperluan dan perlengkapan sekolah sendiri, dan lain-lain. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 261

Berikutnya, ciptakan kerja sama yang kondusif baik antar guru sebagai pelaksana teknis di sekolah dalam mengawal siswa, maupun orang tua sebagai pelaksana teknis di rumah. Dan yang tidak kalah penting adalah tumbuhkan kesadaran dalam diri siswa dalam melaksanakan kelima pilar diatas. Barangkali Anda ada yang bertanya bagaimana menumbuhkan kesadaran siswa? Saya ada dua jimat yang terbukti sangat ampuh menumbuhkan kesadaran siswa yaitu: kesabaran dan ketekunan. Ya, tidak ada yang lebih ampuh dari kedua jimat ini. Para guru wajib mengamalkan ini karena guru sebagai ujung tombak segala program sekolah termasuk BLP ini sangat signifikan dalam mempengaruhi tingkat keberhasilannya. Tidak ada siswa yang tidak bisa apa-apa, tapi kita lah sebagai pendidik yang mungkin belum berbuat apa-apa. Mari kita sama-sama membantu siswa agar memiliki karakter berakhlak mulia, mandiri, berdaya juang tinggi, yang akhirnya berprestasi melalui berbagai rekayasa pengalaman belajar berkualitas yang disepakati. Informasi lebih detail tentang BLP ini bisa diunduh pada https://bit.ly/2EYfqRh. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 262

Bab 38 Perhitungan dupak Oleh Pesta Liana Silalahi PENDAHULUAN Saya memilih topik tersebut merupakan tantangan dan juga dilema bagi saya yang belum memahami cara penghitungan DUPAK. Seiring waktu berjalan, saya pun mendapat undangan dari KEMENDIKBUD dalam materi BIMTEK DUPAK. Saya amat sangat senang, seperti pribahasa pucuk dicinta ulam tiba yang artinya mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan, ya harapan saya terwujud untuk mengetahui cara penghitungan DUPAK. Menurut pendapat saya mungkin saja lain pengertiannya mengenai penghitungan DUPAK yang akan dapat menaikkan penghasilan ataupun salah satu kriteria untuk kenaikkan pangkat. Setiap guru harus selalu mengumpulkan penilaian angka kredit yang bertujuan untuk pemberkasan kenaikkan pangkat maupun golongan bagi bapak ibu guru yang peduli dalam peningkatan penilaian kinerja. Dengan adanya penghitungan tersebut guru pun harus belajar mengenai tata cara penghitungan angka kredit. Tidak semudah itu untuk melakukan penghitungan karena kita terlebih dahulu mengumpulkan berbagai macam persyaratan antara lain yaitu surat tugas yang diberikan oleh bapak ataupun ibu kepala sekolah kepada guru untuk melakukan tugas tersebut dengan tanggung jawab penuh. Kemudian kita melakukan pengembangan diri melalui forum MGMP, seminar maupun diklat yang diberikan melalui surat undangan oleh instansi yang terkait dengan pengembangan pendidikan sebagai tujuan, dan tentu saja mendapatkan izin dari Kepala Sekolah dengan memberikan surat tugas. Penilaian tersebut tidak hanya melalui surat tugas saja ada juga penilaian yang tiap hari kita dapatkan tanpa kita sadari maupun juga kita sadar akan tupoksi kita sebagai guru. Penilaian dalam bentuk SKP (Sasaran Kerja Pegawai) atau yang sering kita pahami yakni DP 3. SKP (Sasaran Kerja Pegawai) merupakan uraian tugas/ target kerja yang dikerjakan selama 1 tahun, setelah itu dilengkapi dengan surat kontrak kerja yang merupakan bentuk komitmen antara guru dengan kapala sekolah. Tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh bapak ibu guru untuk melakukan pengumpulan berkas angka kredit maupun kenaikan pangkat. Adapun rincian tugas yang harus dikerjakan termuat dalam Permennegpan No. 16 Tahun 2009 dan dilanjutkan dengan Permendikbud No. 35 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. .Pengumpulan penilaian yang dilakukan setiap tahunnya untuk mengevaluasi segala kinerja kita Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 263

yang mungkin saja membutuhkan peningkatan atau bahkan harus adanya perbaikan setiap kegiatan yang dilakukan tiap-tiap guru untuk dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. DUPAK adalah Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit. Yang harus dilakukan setiap tahunnya sehingga dapat dengan mudah mengetahui berapa angka kredit yang telah terkumpul setiap tahunnya. Namun tidak semudah itu untuk melakukan penghitungan yang mungkin saja jumlah guru yang melakukan penghitungan pastinya akan bertambah tiap tahunnya sehingga kita pun harus dapat memahami dengan tata cara penghitungan DUPAK yang begitu rumitnya bagi orang yang belum memiliki kompetensi penghitungan tersebut. Biasanya penghitungan Angka Kredit dilakukan oleh Tata Usaha (TU) Sekolah yang memiliki kompetensi tersendiri dalam penghitungan. Adakalanya perbedaan penilaian atau penghitungan dalam jumlah Angka Kredit yang dilakukan pihak (TU) Sekolah dengan pihak penilaian Dinas Pendidikan. Dengan perbedaan penilaian itu bukan suatu kendala melainkan dapat membenah diri dalam tata cara penghitungan DUPAK. PERMASALAHAN Ada berbagai macam masalah dan kendala yang terjadi dalam penghitungan DUPAK yang mungkin saja terjadi pada saat guru melakukan penghitungan, sehingga menimbulkan suatu permasalahan, dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah guru dapat menghitung DUPAK secara mandiri? 2. Apakah ada tabel penghitungan setiap kinerja yang dilakukan guru? TUJUAN 1. Dalam penghitungan DUPAK ini memiliki tujuan antara lain adalah: 2. Mempermudah bapak ibu guru melakukan penghitungan DUPAK secara mandiri 3. Memberikan pengarahan dalam membaca tabel dalam penghitungn DUPAK Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 264

TINJAUAN Dalam penghitungan DUPAK ada tata cara yang diberikan dan sudah terangkum dalam beberapa buku yang telah diterbitkan oleh KEMENDIKBUD, buku tersebut sebagai acuan dalam penghitungn DUPAK, antara lain: 1. Buku 1 dengan judul pembahasan: Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna Mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP) 2. Buku 2 dengan judul pembahasan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) 3. Buku 3 dengan judul pembahasan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru 4. Buku 4 dengan judul pembahasan dan Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru Pembelajar 5. Buku 5 dengan judul pembahasan Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna Mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP) Pada buku 4 terdapat penjelasan berupa tabel dengan perolehan angka kredit setiap kegiatan yang dilakukan oleh para bapak ibu guru. Dari tabel tersebut kita dapat menghitung penilaian yang kta dapatkan seperti contoh, pembuatan Buku Pedoman Guru nilai angka kredit yang diperoleh sebesar 1, 5 angka kredit, sedangkan untuk pembuatan PTK angka kredit yang diperoleh yakni 4 angka kredit. Dan juga dijelkaskan jumlah angka kredit yang kita dapat per tahunnya apabila setiap tahun ada 2 semester yang harus dilaksanakan dengan mendapat perolehan nilai dari tim PKG sebesar 100 apabila kategori amat baik. Penjelasan yang begitu lengkap, sehingga kita harus meluangkan waktu untuk literasi tiap bukunya, sehingga kita dapat memahami serta dapat membuat sendiri dengan gaya penghitungan yang mandiri. Berikut adalah hitung cepat DUPAK: HITUNG CEPAT ANGKA KREDIT KINERJA GURU 1. Dari Nilai PKG, cek SEBUTAN, lihat AK di Tabel sesuai sebutan & GOL Sebutan/ Nilai PKG NPK GR BK Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 265

Amat Baik 125% 51-56 62-68 Baik 100% 43-50 52-61 Cukup 75% 34-42 41-51 29-33 35-40 Sedang 50% ...-28 ...-34 Kurang 25% KRITERIA GOLONGAN III A III B III C III D IV A IV B IV C IV D Amat Baik Baik 13.12 11.87 25.31 24.37 37.18 37.18 36.25 53.12 Cukup 10.50 9.50 20.25 19.50 29.75 29.75 29.00 42.50 Sedang Kurang 7.87 7.12 15.18 14.62 22.31 22.31 21.75 31.87 5.25 4.75 10.12 9.75 14.87 14.87 14.50 21.25 2.62 2.37 5.06 4.87 7.43 7.40 7.25 10.62 JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU TINGKAT PANGKAT/ AKK AKPKB JENIS PIKI WAJIB JABATN GOL PD PIKI Makalah hsl PENEL GURU Pnt Md/ IIIa 50 3 PERTAMA Pnt Md tk I 50 34 Makalah hsl PENEL /IIIb Artikel dimuat di JURNAL Makalah hsl PENEL Penata/ IIIc 100 36 Artikel dimuat di JURNAL 48 Makalah hsl PENEL GURU Penata Tk I 100 Artikel dimuat di JURNAL MUDA /IIId BUKU pelaj atau bk pend Pembina/ IVa 150 4 12 GURU Pemb Tk I 150 4 12 MADYA /IVb 5 14 Pb Utm Md 150 /IVc Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 266

PRESENTASI ilmiah Pb Utm Md/ 200 5 20 Makalah hsl PENEL GURU IVd Artikel dimuat di JURNAL UTAMA Pemb Utm/ IV BUKU pelaj atau bk pend e AKP=10% x AKK; diktat/terjmhn/ilpop max 3bh; penel AK dari karya dlm tim: 2 org (60:40); 3org (50:25:25); 4 max 2/th; KI max 50% dari AK yg dperlukan org (40:20:20:20) RANGKAIAN KEGIATAN GURU DAN PEROLEHAN ANGKA KREDIT NO KEGIATAN ANGKA SAT.HASIL KREDIT 1. 15 Surat Tugas; Laporan Diklat Fungsional 9 idem 6 idem a. > 960 JP 3 idem b. 641 - 960 2 idem c. 481 – 640 1 idem d. 181 - 480 0,15 ST,Lap/Keg e. 81 – 180 f. 30 – 80 0,2 idem 2 Kegiatan Kolektif GURU a. Lokakarya atau Kegiatan bersama b. Kegiatan Ilmiah (Seminar,kologium,diskusi panel) 1. Pembahas Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 267

2. Peserta 0,1 idem 0,1 idem c. Kegiatan Kolektif lain:tugas Guru 3 0,2 SK, Makalah Presentase pada Forum Ilmiah 0,2 a. Narasumber seminar, lokakarya idem ilmiah 4 Karya b. Narasumber Kologium, Diskusi 2 Karya Ilmiah 4 4 Karya Teknologi Tepat Guna 2 Karya a. Kompleks b. Sederhana Karya Seni a. Kompleks b. sederhana Publikasi Ilmiah: panel ata Gagasan 4 Ilmu \\Buku a. KT: Laporan Penelitian, terbit/publikasi buku ber ISBN - Nas ; BNSP b. KT : Laporan Penelitian ; 3 Terbit/publikasi/jurnal ilmiah KT Ilmiah / jurnal ilmiah Nasional- terakrditasi c. KT Laporan Penelitian, 2 Terbit/publikasi, majalah/Jurnal KT Ilmiah / jurnal ilmiah Provinsi d. KT; Lapaoran Penelitian; 1 Terbit/publikasi majalah/jurnal ilmiah KT Ilmiah / jurnal ilmiah Kabupaten/Kota Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 268

e. KT; Laporan Penelitian; seminar di 4 sekolah, disimpan di perpustakaan Laporan f. Makalah : tinjaun Ilmiah, tidak terbit, 2 disimpan di perustakaan 2 Artikel Ilmiah g. Ilmiah Populer 1,5 idem 1. Dimedia Masa Tingkat Nasional 2 idem 2. Dimedia masa tngkat Provinsi h. Artikel Ilmiah 1) Jurnal Nasional Akreditasi 2) Jurnal- Nasional tidak 1,5 terakreditasi/ prov idem 3) Jurnal lokal 1 (kab.Kota/Sekolah/Madrasah) idem 5 BUKU : Teks Pelajaran, Pengayaan , Pedoman Guru a. Buku Pelajaran/Tingkat ; Pendidikan 6 Buku /Judul 3 idem 1 idem 1. Buku Pelajaran - BNPS 2. Buku Pelajaran - Cetak ISBN 3. Buku Pelajaran - Cetak Non ISBN b. Modul/Diktat (PBM/Semester) 1. Prov - Pengesahan Dinas 1,5 Pendidikan Prov. Modul/Diktat 2 Kab/Kota - Penesahan Dikbud 0,5 Kab/Kota idem c. BUKU Pendidikan 1. Buku Pendidikan - cetak ISBN 3 Buku 2. Buku Pendidikan - Cetak Non ISBN 1,5 idem Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 269

d. Terjemahan - Pernyataan Kepala 1 Sekolah / Karya Hasil Terjemahan e. Pedoman Guru 1,5 Buku HITUNG CEPAT ANGKA KREDIT SISTEM PAKET GOL PKG PENENTUAN PREDIKAT PREDIKAT PREDIKAT PREDIKA PREDIKAT PREDIKA AKHIR NILAI NILAI NILAI T NILAI NILAI T NILAI ANGKA ANGKA ANGKA ANGKA ANGKA ANGKA ANGKA KREDIT KREDIT KREDIT KREDIT KREDIT KREDIT KREDIT 3 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 2,5 TAHUN 3,5 TAHUN 4 TAHUN AMAT 18 X 24/24 X BAIK 125% : 4 5,625 11,250 14,063 16,875 19,688 22,500 II/a s.d 18 X 24/24 X II/d BAIK 100% : 4 4,50 9,00 11,250 13,50 15,750 18,00 18 X 24/24 X SEDANG 75% : 4 3,375 6,750 8,438 10,125 11,813 13,500 AMAT 42 X 24/24 X BAIK 125% : 4 13,125 26,250 32,813 39,375 45,938 52,500 III/a 42 X 24/24 X 10,50 21,00 26,25 31,50 36,75 42,00 BAIK 100% : 4 7,785 15,570 19,463 23,355 27,248 31,140 11,875 23,750 29,688 35,625 41,563 47,500 42 X 24/24 X SEDANG 75% : 4 AMAT 38 X 24/24 X BAIK 125% : 4 III/b 38 X 24/24 X 9,50 19,00 23,75 28,50 33,25 38,00 3 Tahun BAIK 100% : 4 7,125 14,250 17,813 21,375 24,938 28,500 Golongan III 38 X 24/24 X 25,313 50,626 63,283 75,939 88,596 101,252 4 Tahun Golongan IV SEDANG 75% : 4 AMAT 81 X 24/24 X BAIK 125% : 4 III/c 81 X 24/24 X BAIK 100% : 4 20,25 40,50 50,63 60,75 70,88 81,00 15,188 30,376 37,970 45,564 53,158 60,752 81 X 24/24 X 24,375 48,750 60,938 73,125 85,313 97,500 SEDANG 75% : 4 III/d AMAT 78 X 24/24 X BAIK 125% : 4 Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 270

78 X 24/24 X 19,50 39,00 48,75 58,50 68,25 78,00 BAIK 100% : 4 14,63 29,25 36,56 43,88 9,750 19,500 24,375 29,250 51,19 58,50 78 X 24/24 X 4,875 9,750 12,188 14,625 SEDANG 75% : 4 37,188 74,376 92,970 111,564 34,125 39,000 78 X 24/24 X 29,75 59,50 17,063 19,500 CUKUP 50% : 4 22,313 44,626 36,250 72,500 130,158 148,752 78 X 24/24 X KURANG 25% : 4 29,00 58,00 74,38 89,25 104,13 119,00 21,750 43,500 55,783 66,939 78,096 89,252 AMAT 119 X 24/24 34,375 68,750 90,625 108,750 126,875 145,000 BAIK X 125% : 4 IV/a 27,50 55,00 72,50 87,00 101,50 116,00 dan 119 X 24/24 20,625 41,250 54,375 65,250 76,125 87,000 IV/b BAIK X 100% : 4 13,750 27,500 85,938 103,125 120,313 137,500 6,875 13,750 119 X 24/24 68,75 82,50 96,25 110,00 SEDANG X 75% : 4 51,563 61,875 72,188 82,500 AMAT 116 X 24/24 34,375 41,250 48,125 55,000 17,188 20,625 24,063 27,500 BAIK X 125% : 4 IV/c 116 X 24/24 BAIK X 100% : 4 116 X 24/24 SEDANG X 75% : 4 AMAT 110 X 24/24 BAIK X 125% : 4 110 X 24/24 BAIK X 100% : 4 IV/d 110 X 24/24 SEDANG X 75% : 4 110 X 24/24 CUKUP X 50% : 4 110 X 24/24 KURANG X 25% : 4 Dengan menggunakan tabel di atas semoga dapat mempermudah penghitungan DUPAK, dan tidak menjadi kendala dalam perhitungan yang rumit, dengan menggunakan tabel tersebut pemahaman penghitungan menjadi sederhana. Pengumpulan bukti fisik pun kadang menjadi kendala para bapak ibu guru, yang mungkin saja tidak merasa perlu untuk mengumpulkan surat-surat tugas yang diberikan kepala sekolah dalam kegiatan kita yang diundang dari penyedia diklat. Oleh sebab itu kita harus tetap Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 271

telaten serta apik untuk tetap mengumpulkan surat tugas sebagai tanda bukti dalam pengumpulan berkas kenaikkan pangkat maupun DUPAK. KESIMPULAN Kita sebagai gurupun harus tahu mana yang merupakan kewajiban serta hak kita dalam melakukan segala sesuatunya sehingga kita dapat mengerti ataupun dapat menerima dengan hati yang gembira jumlah pendapatan sesuai dengan tupoksi kita terlebih dengan adanya kriteria penghitungan PAK untuk kenaikkan pangkat, apabila angka kredit yang didapat sesuai dengan kriteria atau persyaratan kenaikkan pangkat. Guru dituntut untuk dapat menulis serta melakukan pengamatan yang akan menjadi penelitian di dalam kelas itu pun merupakan pra syarat untuk penghitungan DUPAK dan ada nilai tersendiri apabila kita melakukan kegiatan tersebut. Penghitungan Dupak biasanya dilakukan oleh bagian tata usaha namun untuk saat ini kita para guru harus lebih banyak peduli untuk kepentingan kita terutama untuk kenaikan pangkat yang seiring menambah/ meningkatkan penghasilan yang di dapat walaupun hanya Rp. 200.000- Rp,500.000 tetap selalu bersyukur. PENUTUP Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Tulisan yang mengenai DUPAK merupakan presentasi saya pada penugasan ke dua dari kegiatan vicon virtual koordinator. Menurut saya masih banyak kekurangan dari penyampaian materi yang mungkin masih 65 % penyampaian karena saya pun masih belajar dalam penghitungan DUPAK. Dengan adanya komunikasi dalam satu tim kesulitan pun kami hadapi bersama ketika kami mengalami kendala dalam jaringan, semua kesulitan yang kami hadapi merupakan pembelajaran bagi kami untuk saling berbagi, saling memahami, saling berempati, saling sabar satu dengan yang lainnya dan banyak lagi, satu hal yang paling penting adalah berpikir positif. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 272

PENGALAMAN MENGIKUTI VICON SEBAGAI INSTRUKTUR DI VCI 36 Waktu pun bergulir dengan cepat seakan tidak mengenal lelah untuk berkarya dalam bidang ilmu pengetahuan. SEAMEO membuka peluang untuk menjadi instruktur di VCI berikutnya. Disini pun saya memberanikan diri dan juga memaksakan diri untuk mendaftar menjadi instruktur dengan berbagai macam konsekuensinya. Berkecamuk berbagai macam pemikiran di dalam kepala saya, ketika saya mengambil keputusan dan kesempatan yang diberikan. Dengan rasa sesak didada seperti gemuruh ombak yang memecahkan bibir pantai, berkecambuk pikiran-pikiran seperti apa yang harus saya lakukan dengan keadaan dan kondisi di mana saya harus bertindak dan bagaimana harus saya perbuat ya kembali seperti orang buta yang memerlukan bantuan namun terlebih dahulu harus memaksakan diri untuk berani berbuat, berani bertindak, dan berani memutuskan. Saya pun mau mencoba keberuntungan saya dalam berbagi ilmu yang pernah saya dapat melalui guru-guru hebat. Setelah saya daftar tidak lama kemudian saya dimasukkan ke grup wa khusus VCI 36 sebagai instruktur yang menjadi admin yaitu Korwil Pak Sobirin Ansori. Dengan teman-teman guru dari berbagai jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK untuk berbagi pengalaman dalam materi pengajaran maupun umum. Kegiatan vicon SEAMEO ini dilaksanakan secara nasional dari Aceh sampai Irian Jaya. Peserta VCI yang paling banyak berasal dari Kalimantan yang didukung oleh Gubernurnya, luar biasa semangatnya bapak ibu guru dalam mengikuti kegiatan VCI. Peserta dari DKI yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan VCI ini berkisar 750 peserta dan dibagi tiga kelompok antara lain VCI 35, VCI 36 dan VCI 64. Dan saya menjadi bagian dan bekerjasama dengan teman-teman guru hebat di VCI 36. Saya tidak sendiri melakukannya kami terdaftar tiap grupnya ada kurang lebih 15 orang instruktur. Kami saling tidak mengenal satu dengan yang lainnya namun kami memiliki tujuan yang sama yaitu menuntaskan peserta untuk mendapatkan sertifikat selama 32 jam yang terhitung 1 angka kredit untuk penambahan nilai kenaikan pangkat bagi bapak ibu guru PNS. Sebelum kami melaksanakan tugas ada vicon pembukaan kegiatan VCI secara Nasional sebagai pembicara adalah pemimpin SEAMEO bapak Gatot Hari Priowirjanto, diikuti lebih dari Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 273

5000 orang peserta dan instruktur. Beliau menyampaikan mengenai pembelajaran jarak jauh yang sangat diperlukan untuk jaman sekarang yang mana untuk menghemat waktu, tempat, dalam berdiskusi mengenai pendidikan. Ketika kami melaksanakan tugas merasa sangat berat karena hanya beberapa instruktur saja yang aktif, tidak hanya itu saja sebagai kendala lainnya adalah jaringan yang timbul tenggelam, bahkan peserta pun menjadi kendala karena memiliki kesibukan yang luar biasa dalam tugas negara yaitu pelaksanaan UNBK bagi SMK. Kami tidak mau terbelenggu oleh keadaan kami terus memberikan motivasi kepada peserta dan juga kepada diri kami sendiri. Memang tidak boleh mengeluh akan keadaan karena ketika saya telah mendaftar menjadi instruktur saya harus memiliki komitmen yakni iklas dalam melakukan ataupun mengerjakan segala sesuatunya, berani berkorban waktu, pulsa paketan, dan bersedia memberikan pengarahan secara menyeluruh. Teman-teman instruktur selalu memberikan semangat untuk para peserta yang kala itu kurang aktif melakukan tugasnya yang mengakibatkan kendala juga kepada kami sebagai instruktur, kami tidak mau menyerah dengan keadaan, kami terus memacu dan membuat kalimat yang menurut kami dapat menggugah hati sanubari para peserta. Seiring sejalannya kegiatan tersebut karena keadaan kegiatan yang sangat sibuk maupun kondisi kesehatan dari beberapa instruktur terjadilah perampingan, kami pun sangat sedih akan keadaan yang demikian tapi kami tidak dapat berbuat apa-apa karena kami fokus kepada para peserta untuk menuntaskan kegiatan dalam VCI 36. Menurut saya para instruktur di VCI 36 telah melakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku yakni melatih para peserta baru tanpa harus menggurui serta tetap memulaikan para peserta untuk menuntaskan tugasnya yaitu 2x menjadi presenter, 2x menjadi host dan 2x menjadi moderator. Ketika peserta telah melakukan pendaftaran dan akan tampil pada sesi dan serta hari yang ditentukan. Pada hari H nya malah ada yang lupa, ada yang sangat sibuk, ada yang sakit ada pula yang terkendala jaringan atau bahkan pulsa paketan pun menjadi pembahasan. Sungguh luar biasa karakter yang kami hadapi dari guru-guru hebat. Dengan berbagai macam alasan pun kami terima dengan senang hati, ya saya belajar untuk bersabar, menjadi kreatif, belajar mendengar dan terutama belajar mengetik supaya jangan salah-salah huruf dalam pengetikan, hal yang sangat lucu menurut saya ketika ketikan saya salah huruf karena jarinya jempol semuanya. Walaupun demikian teman-teman peserta masih dapat membaca dengan baik walau ada Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 274

kesalahan huruf, ya manusia tidak terlepas dari kesalahan. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkenan memberikan waktunya, tenaganya serta kerelaan hati dalam pemakaian paket data, kesabaran dengan berbagai kendala yang dihadapi pada saat vicon. Penampilan dan penugasan yang diberikan merupakan suatu kenangan sendiri dalam mengukir pemahaman diri untuk selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman yang terus berlari untuk memberikan kebaikan pada semua bidang terutama bidang pendidikan. Guru menghasilkan produk yang siap dipakai yang dapat dinikmati setelah 10 tahun baru terlihat hasilnya, yakni setelah siswa-siswa kita dapat memenuhi kebutuhannya dan menjadi orang yang sukses dalam segala bidang kehidupan. Hal itu merupakan suatu kebanggaan bagi semua guru terlebih orangtua siswa. Jakarta, 27 April 2019 Pesta Liana Silalahi, M. Pd Pesta Liana Silalahi Guru di SMA Negeri 36 Jakarta Nama saya Pesta Liana Silalahi, nama yang sangat unik menurut saya karena amat sangat jarang dan amat sangat cepat untuk diingat. Pemberian nama saya berasal dari opung saya. Cita-cita saya adalah menjadi seorang guru. Saya mengajar di SMA Negeri 36 Jakarta. Saya menuntut ilmu di Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pada saat semester 3, saya sudah memperaktekan ilmu di tempat kursus yakni di SCC Jakarta, sebagai pengajar. Banyak suka ketika saya pertama sekali berdiri di depan kelas, kisah tersendiri yang selalu terukir akan tatapan dari pemilik masa depan. Setelah lulus kuliah saya langsung mengajar menjadi guru honor, yang pada saat itu belum ada perhatian pemerintah. Sungguh menyedihkan dengan gaji yang sangat kecil, habis untuk ongkos saja. Sementara para pekerja tukang batu maupun Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 275

pembantu rumah tangga lebih besar dari honor guru. Sudah keputusan saya untuk menjadi seorang guru tanpa harus berkeluh kesah. Ibu saya selalu memberikan motivasi bahwa tidak usah melihat uangnya tapi lihatlah bagaimana saya mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa ketika mengajar anak-anak yang antusias ingin tahu dan bisa berbahasa Inggris. Saya dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1976. Pada saat itu orangtua saya sangat berbahagia akan kelahiran saya sebagai anak pertama dari ayah yang berprofesi sebagai pengusaha garmen ekspor keluar negeri terutama ke Cina, Eropa dan Amerika. Ibu saya hanya seorang guru. Kehidupan keluarga kami sangat menyenangkan dan selalu berlipah berkat yang diberikan Tuhan yang Maha Esa. Pada tahun 1997, terjadilah krisis moneter di seluruh dunia dan berimbas ke Indonesia terlebih kepada perusahaan ayah saya yang mengalami kerugian yang sungguh luar biasa, dengan keadaan yang demikian membuat kondisi ayah saya langsung drop karena adanya demonstrasi yang dilakukan oleh karyawannya untuk meminta kenaikan gaji sementara perusahaan mendapatkan kerugian atas penipuan yang terajdi dari pihak luar negeri. Ayah saya masuk ke rumah sakit hanya seminggu dalam perawatan, yang akhirnya Tuhan lebih sayang kepada ayah saya sehingga beliau meninggal dunia. Pada saat itu saya merasa terpukul dan sangat bersedih tapi yang paling sangat terpukul adalah ibu saya dan juga adek laki-laki saya pada saat itu berusia 13 tahun yang butuh sosok seorang ayah untuk membimbingnya. Kesedihan kami sangat mendalam, dan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan segala keterbatasan perekonomian yang berdampak penjualan aset. Sungguh menyedihkan dari yang punya segalanya menjadi tak punya terutama ayah sebagai tempat tumpuan meminta segala keperluan sudah tiada. Untung masih ada ibu saya yang berpenghasilan sebagai guru SMA untuk membiayai 4 orang anak. Perjuangan yang sungguh luar biasa dari ibu saya untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi orang yang harus kuat akan cobaan kehidupan dan sebagai pemenang dalam kehidupan yakni kesuksesan. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 276

Bab 39 Menggunakan \"Scavenger Hunt\" dalam Pembelajaran Materi oleh Ririn Anggraini, S.Pd Saya tahu, pertanyaan pertama yang hadir di benak Anda ketika membaca judul artikel ini adalah apa itu Scavenger Hunt. Menurut wikipedia, Scavenger Hunt adalah sebuah permainan yang awalnya diadakan untuk memeriahkan sebuah pesta dimana panitia menyiapkan daftar barang-barang tertentu, yang disembunyikan di tempat-tempat tertentu dan nanti akan dicari oleh peserta. Ya, Scavenger Hunt adalah sebuah permainan. Mengapa saya menggunakan permainan untuk pembelajaran? Saya mengajar Bahasa Inggris di sebuah SMA Negeri di sebuah kecamatan di Kabupaten Situbondo, tepatnya di SMAN 1 Panarukan, yang notabene mayoritas penduduknya adalah masyarakat pantai atau pesisir. Anda tahu sendiri kan kalo masyarakat pesisir itu orangnya dinamis, jarang mau yang tinggal duduk diam di satu tempat dalam waktu yang lama. Terus, apa hubungannya karakteristik ini dengan pembelajaran dalam Bahasa Inggris? Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi momok atau hantu yang menakutkan. Selain karena susah dipahami cara pengucapan dan maknanya, juga karena sulitnya sarana dan fasilitas yang mendukung untuk mengajar Bahasa Inggris, terutama untuk mengajar teks. Oleh karena itu, saya mencoba menggunakan Scavenger Hunt untuk mengajar teks bahasa Inggris. Seperti apa sih aturan main Scavenger Hunt? Ini aturan mainnya :  Permainan ini dimainkan oleh beberapa kelompok. Satu kelompok kecil biasanya terdiri dari 2-5 orang yang nanti akan berkompetisi siapa yang lebih dulu mengumpulkan barang-barang yang disembunyikan oleh panitia.  Dalam mencari barang-barang yg hilang itu, panitia memberikan clue atau petunjuk dimana barang-barang tersebut disembunyikan. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 277

 Setelah barang yang hilang ditemukan, peserta dalam kelompoknya masing- masing bekerja sama untuk menyusun barang-barang yang hilang itu menjadi sebuah benda yang diharapkan oleh panitia. Sebelum menggunakan Scavenger Hunt dalam pembelajaran, saya harus mempersiapkan beberapa hal sebelum masuk kelas. 1. KEGIATAN PERSIAPAN Sebelum masuk kelas, guru mempersiapkan barang-barang yang akan disembunyikan di tempat-tempat tertentu. Dalam hal ini saya memakai potongan- potongan paragraf dalam teks deskriptif.  Ada 5 teks deskriptif, setiap teks diketik dengan warna yang berbeda (hitam, coklat, biru, merah, hijau). Setiap teks dipotong-potong per paragraf atau beberapa kalimat.  Potongan-potongan semua teks di bagi menjadi beberapa bagian. Saya membagi menjadi 5 bagian, sama dengan jumlah warna (kelompok). Ini contoh teks dengan warna yang berbeda-beda : Hitam Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 278

Merah Hijau Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 279

Biru Coklat Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 280

 Menentukan dan meletakkan tempat dimana potongan-potongan kalimat td akan diletakkan. Misalnya :  Tempat 1 : Ruang Guru, potongan-potongan teks yang diletakkan di ruang guru adalah sbb:  Tempat 2 : Pos Satpam Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 281

 Tempat 3 : Ruang TU  Tempat 4 : Kantin Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 282

 Tempat 5 : Ruang BK • Membuat lotere untuk menentukan warna kelompok (hitam, biru, merah, coklat, hijau) 2. KEGIATAN DI KELAS • Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 – 5 siswa. • Guru memanggil perwakilan dari setiap kelompok untuk mengambil lotere, tentang warna kelompok. • Setelah memilih warna kelompok yang juga merupakan warna dari teks akan harus mereka kumpulkan potongan-potongan paragrafnya, setiap anggota dalam kelompok bertugas menuju ke satu tempat sesuai dengan petunjuk yg diberikan guru. Mereka berdiskusi tentang dimana potongan- potongan paragraf itu berada. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 283

• Setiap anggota kelompok harus menuju 1 tempat yang sudah diberikan petunjuknya oleh guru. Di tempat itu dia harus mengambil potongan kertas yang berwarna sama dengan warna kelompoknya. Misalnya dia kelompok Hitam, berarti dia harus mengambil potongan kertas warna hitam. Begitu juga dengan kelompok warna yg lain. • Untuk menghindari kelas yang kosong akibat ditinggal anak2 mencari potongan kertas, solusinya mereka mencarinya secara bergantian. 1 orang mencari di satu tempat. Setelah kembali ke kelas maka 1 orang temannya boleh keluar mencari di tempat yang lain. Begitu seterusnya. 3. KEGIATAN AKHIR • Setelah semua potongan kertas (teks) terkumpul, maka tugas mereka bekerja sama untuk menyusun potongan-potongan itu menjadi sebuah teks yang runtuk sesuai dengan generic stucture (text organization) teks deskriptif. • Kemudian, guru memberi pertanyaan tentang teks tersebut dengan menuliskannya di papan tulis. Pertanyaannya boleh secara umum, atau khusus untuk masing-masing teks. • Contoh pertanyaannya : ✓ What is the text about? ✓ What is the purpose of the text? ✓ What do you think about that place? Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 284

Scavenger Hunt hanyalah salah satu cara untuk mempermudah siswa memahami teks, dalam hal ini teks berbahasa Inggris. Selama ini, sewaktu kita mempelajari teks hanya dengan membaca, kemudian menerjemahkan kata yang ada dalam teks, lalu menjawab pertanyaan berkenaan dengan teks tersebut. Jemu dan bosan karena hanya duduk diam di kelas. Tetapi dengan menggunakan permainan Scavenger Hunt, siswa dituntut untuk mengeksplor sekolah untuk menemukan potongan-potongan teks yang tersebar di beberapa tempat. Berkompetisi dengan teman dari kelompok lain, bertanggung jawab dengan teks yang diambil karena harus warna teks yang sama dengan warna kelompoknya, bekerjasama dengan anggota kelompok untuk menentukan siapa yang akan mengambil potongan teks di tempat yang ditentukan. Banyak penilaian sikap yang bisa kita ambil dalam permainan ini. Namun, setiap permainan pasti punya konsekuensi tersendiri. Kendalanya jika hari hujan. Permainan bisa dilakukan di dalam kelas saja. Kendala yang lain hanyalah masalah tekhnis, misalnya kita harus menitipkan potongan-potongan teks itu pada orang yang bisa dipercaya. Jika tidak, mungkin saja kertas itu bisa dibuang atau bahkan lupa dimana ditaruh. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 285

Ririn Anggraini Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Panarukan, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur Nama penulis adalah Ririn Anggraini. Dia seorang guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Panarukan, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur. Sejak lahir di Situbondo pada tanggal 21 Agustus 1979, dia telah tinggal di kota kecil ini sampai sekarang. Dia menempuh pendidikan dari Taman Kanak Kanak sampai Sekolah Menengah Atas di kota Situbondo (TK Bhayangkara, SDN 4 Patokan, SMP Negeri 1 Situbondo, dan jurusan Bahasa di SMU 1 Situbondo). Lulus SMA pada tahun 1997, dia tidak langsung melanjutkan pendidikannya tetapi merantau ke Jakarta untuk mendaftar sebagai anggota Polisi Wanita sebanyak 2 kali, tetapi tidak berhasil. Tahun 1999 dia kembali ke Situbondo dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di program studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Jember, Jawa Timur. Karena sudah terlambat mendaftar Strata 1, maka dia hanya bisa mengambil jurusan Diploma 3 dan lulus tahun 2002. Sebelum lulus Diploma 3, dia dipinang Kepala SMA Negeri 1 Panarukan yang saat itu adalah bapak Kussihardi (almarhum). Penulis sering diajak bermain voli karena penulis merupakan pemain voli sejak SMA. Penulis sempat merasakan hawa kompetisi voli di Kejurprov di Gresik pada tahun 1996, dan Kejurda di Banyuwangi di tahun yang sama. Dia juga menjadi salah satu pemain andalan di tim bola voli di lingkungan rumah sekitarnya. Dan karena kemampuan bermain volinya, dia sering diundang klub-klub lain Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 286

untuk mengisi kekurangan spiker di klub mereka. Ini yang menjadi salah satu sebab Kepala SMAN 1 Panarukan meminang penulis untuk mengajar di sekolahnya, selain tentang latar belakang pendidikan penulis. Meski ragu akan lamaran kepala sekolah, penulis tetap memenuhi permintaan beliau untuk mengajar disana, sembari meneruskan kuliah dan akhirnya berhasil lulus pada bulan ke 4 setelah dia mengajar. Tetapi penulis resmi menjadi guru honorer di SMAN 1 Panarukan pada tahun 2003. Sambil mengajar, penulis bertekad untuk meneruskan pendidikannya ke Strata 1. Namun, hal itu sulit dilakukan karena harus membagi waktu mengajar dan kuliah. Terbata-bata, namun akhirnya penulis berhasil menyelesaikan pendidikan S-1 nya pada tahun 2011. Terjun ke dunia pendidikan menjadikan penulis semakin mengasah kemampuannya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Semakin dia tertantang untuk terus belajar dan belajar. Pada tahun 2015, SMA Negeri 1 Panarukan mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama selama 2 tahun dengan Peace Corps Indonesia, sebuah lembaga yang non-govermental yang berpusat di Washington, USA. Tahun itu sekolah ini mendapat seorang relawan yang berasal dari New Jersey, USA, bernama Duncan Taylor Slobodzian. Mendapat seorang penutur asli (native speaker) bahasa Inggris, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh penulis untuk mengasah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggrisnya. Menjadi guru partner (counterpart) bagi seorang relawan peace corps, membuat dia sibuk untuk mendampingi relawan. Dia harus ikut IST (In Service Training) untuk counterpart dan volunteer, dan program-progra atau pelatihan lainnya. Dari pelatihan yang dia ikuti, banyak hal yang penulis dapatkan. Salah satunya adalah classroom management, bagaimana cara mengendalikan, mengontrol, dan mengatasi kelas yang ramai. Tahun 2016, penulis didaulat untuk menjadi ketua MGMP Bahasa Inggris SMA/SMK se- Kabupaten Situbondo. Tahun 2017, ketika SMA/SMK harus kembali ke Propinsi, MGMP Bahasa Inggris SMK memutuskan berpisah dengan SMA. Tetapi penulis tetap menjadi ketua MGMP Bahasa Inggris SMA se kabupaten Situbondo sampai saat ini. MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Situbondo pernahmenerbitkan modul pembelajaran untuk kelas X dan XI tahun pelajaran 2016/2017. Ada banyak hal yang didapat penulis selama menjadi ketua MGMP terutama jika bergabung dengan propinsi. MGMP Bahasa Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 287

Inggris Propinsi Jawa Timur selalu mengadakan pertemuan setiap 6 bulan sekali (1 semester) dalam bentuk workshop. Sehingga, bagi mereka yang datang akan mendapatan ilmu baru selain silaturahmi yang tetap terjaga. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 288

Bab 40 Menghidupkan minat baca dengan literasi Materi oleh Rita Asminarseh Gerakan literasi sekarang ini menjadi gerakan yang terus disosialisasikan pada setiap lapisan masyarakat. Kegiatan literasi merupakan suatu bentuk hak dari setiap orang untuk belajar di sepanjang hidupnya, dimana harapannya adalah dengan kemampuan literasi yang meningkat, kualitas hidup masyarakat juga bisa meningkat. Pengertian literasi secara umum adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis, oleh karena itu, literasi tidak terlepas dari keterampilan bahasa yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan yang memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre dan kultural. Sedangkan pengertian literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan nyata, khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya. Pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pada abad pertengahan, sebutan literatus ditujukan kepada orang yang dapat membaca, menulis dan bercakap-cakap dalam bahasa Latin. Sejarawan Itali Carlo M. Cipolla istilah “semi-iliterate” untuk mereka yang dapat membaca tetapi tidak dapat menulis. Dengan kata lain, pengertian literasi hanya berkaitan dengan keaksaraan atau bahasa. Dalam perkembangan waktu, pengertian literasi berkembang menjadi konsep fungsional. Pada tahun 1960-an istilah literasi dikaitkan dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup individu. Konsep Literasi merupakan seperangkat kemampuan mengolah, menganalisa dan memahami informasi dari bahan bacaan. Literasi bukan tentang membaca dan menulis saja, melainkan dapat mencakup bidang lain, seperti ekonomi, matematika, sains, sosial, lingkungan, keuangan, bahkan moral (moral literacy). Saat ini, penggunaan istilah Literasi mulai digunakan dalam arti yang lebih luas, namun tetap merujuk kepada kompetensi atau kemampuan dasar literasi yaitu Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 289

kemampuan membaca dan menulis. Beberapa istilah yang ada seperti Literasi Informasi, literasi komputer, literasi sains dan lain sebagainya. Hal yang terpenting dari literasi adalah seseorang harus bebas buta aksara atau melek huruf (bisa baca-tulis) agar mampu memahami semua konsep fungsionalnya. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila telah memperoleh kemampuan dasar ketrampilan bahasa yaitu membaca dan menulis. Salah satu langkah untuk memperoleh kemampuan literasi adalah melalui pendidikan. Pendidikan dan kemampuan literasi adalah dua hal yang sangat penting dalam hidup kita. Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung pada tingkat melek huruf di negara tersebut. Oleh karena itulah, orang berpendidikan diharapkan untuk melakukan tugasnya dengan baik. Sekolah berperan penting dalam mengembangkan kreativitas siswa dan guru untuk mendongkrak literasi bangsa. Sekolah dapat mengembangkan keunggulan dalam literasi yang dimulai dari membaca hingga menulis. Jika perlu, gerakan literasi sekolah tidak sekadar rutinitas. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya “kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).” Pada dasarnya, literasi bukanlah suatu istilah baru, hanya saja bagi sebagian orang, kata tersebut adalah kata-kata asing yang belum diketahui maknanya. Sebenarnya ini bukan suatu hal yang mengherankan juga, mengingat kata tersebut memang memiliki makna yang komplek dan dinamis, sementara masih banyak orang pula yang terus mendefinisikannya dengan berbagai cara serta sudut pandang. Jika dilihat dari pengertian yang sudah disebutkan sebelumnya, memang literasi hanya tampak berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis saja. Namun sekarang sudah berbeda, karena literasi juga mencakup pengetahuan seseorang berkomunikasi di dalam masyarakat, sehingga tidak heran bila kemudian gerakan literasi mulai digalakkan. Ya, literasi ini begitu penting di dalam kehidupan manusia apalagi manusia- manusia yang hidup di zaman yang diwarnai kecanggihan teknologi saat ini. Literasi ini sangat diperlukan dalam segala lini kehidupan manusia karena kemampuan literasi ini Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 290

bisa menjadi kunci manusia untuk berproses menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan berperadaban. Salah satu cara yang bisa ditempuh meningkatkan kemampuan literasi adalah dengan banyak membaca buku. Hanya saja yang sangat disayangkan adalah membaca tampaknya bukanlah budaya masyarakat Indonesia, mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang minat bacanya rendah, dan alhasil kemampuan literasinya juga rendah. Di sekolah-sekolah sudah ada himbauan untuk melaksanakan literasi yaitu literasi Alquran khususnya di Sulawesi Selatan sudah ada edaran yang diberikan oleh dinas pendidikan. Di sekolah saya literasi alquran ini dilaksanakan pada setiap hari jumat di lapangan upacara. Untuk yang beragama Kristen melaksanakan literasi di aula. Dokumentasi Literasi Alquran dan ibadah untuk yang beragama Kristen di SMAN 1 Luwu Timur Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 291

Selain literasi alquran, untuk menghidupkan minat baca terdapat dinding bicara di dalam kelas berupa tulisan-tulisan (kata bijak). Dinding bicara di dalam kelas SMA Negeri 1 Luwu Timur Untuk di lingkungan sekolah pohon-pohon yang ada digantungkan tulisan yang bersifat motivasi ataupun kalimat yang mengandung saran. Pohon bicara di lingkungan SMA Negeri 1 Luwu Timur 292 Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia

Sekolah juga melakukan kerjasama untuk menggalakkan literasi dengan perpustakaan daerah yaitu melaksanakan bedah buku oleh organisasi kerohanian islam (ROHIS). Rohis SMAN 1 Luwu Timur bedah buku bekerjasama dengan Perpustakaan daerah Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 293

Rita Asminarseh, S.Pd Guru di SMAN 1 Luwu Timur Rita Asminarseh, S.Pd, lahir di Tulungsari, Kab. Luwu Utara Sulsel pada tanggal 31 Januari 1980. Menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 2004 dengan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulsel. Penulis mengajar di SMAN 1 Luwu Timur sejak tahun 2005 hingga sekarang dan memperoleh sertifikat pendidik sebagai guru profesional pada tahun 2012, Penulis juga diberi amanah sebagai Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten semenjak tahun 2012 hingga sekarang, selain itu penulis adalah tutor di Universitas Terbuka Makassar Sulsel sejak Tahun 2012 dengan mata kuliah yang pernah ditutorialkan yaitu Bahasa Inggris Untuk Guru SD, Evaluasi Pembelajaran Perspektif Global dan Pemantapan Kemampuan Mengajar. Tugas tambahan penulis di sekolah adalah Wakasek Kurikulum dan operator dapodik yang notabene adalah jantung sekolah dengan kesibukan yang super sibuk namun Penulis tetap enjoy dalam menjalani aktivitasnya tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 294

Bab 41 Pemanfaatan EBOOK di era digital Materi oleh Rosni Rasni Sitompul Dalam rangka menghadapi tantangan abad 21 Pangestu(2017) dalam direktorat pembinaan sekolah menengah atas menyatakan ada enam kecakapan literasi dasar yang harus dimiliki peserta didik yaitu literasi baca tulis,literasi berhitung,tiletasi sains,literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, dan literasi budaya dan kewarga-negaraan disamping literasi dasar tersebut literasi kesehatan, literasi keselamatan (jalan, mitigasi bencana), dan literasi kriminal juga harus dikuasai. Kurikulum menekankan perlunya pengembangan kemampuan literasi peserta didik agar dapat memperkaya pengetahuannya. Sebagaimana kita ketahui membaca adalah kunci ilmu pengetahuan dan informasi lainnya dengan kata lain membaca adalah jendela untuk belajar.Membaca dan menulis adalah dua hal yang berkaitan .Dengan membaca manusia dapat memperoleh informasi dan menambah pengetahuannya sementara perasaan,ide dan pemikirannya diungkapkan dalam bentuk tulisan.Ketika seorang anak telah mengenal huruf maka segala bentuk tulisan akan dibaca.Papan reklame, coret-coret di dinding, tulisan di baju, dan tulisan lainnya. 3500 tahun sebelum masehi kegiatan “menulis” dilakukan dalam bentuk menggambar dan melukis lambang-lambang di batu, baru kira-kira 400 tahun SM manusia mulai berkomunikasi dengan tulisan dibuktikan dengan ditemukannya tanah liat bertulis di Sumeria dan Mesopotamia.Setelah itu ditemukan berbagai tulisan pada kulit binatang dan batu .Di Indonesia sendiri kegiatan menulis dalam bentuk surat menyurat mulai dilakukan pada jaman kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya dan Mataram menggunakan kulit kayu dan kulit bambu sebagai wadahnya. Berawal dari penemuan pengolahan kertas dari kulit kayu Murbei oleh Cai Lun (Cina) menyebabkan tulisan tidak lagi dibuat diatas batu ataupun kulit hewan namun menggunakan kertas yang dikemas menjadi buku.Pesatnya perkembangan IPTEK semakin memudahkan manusia dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan .Orang tidak lagi memerlukan kertas dan pena untuk menulis berita atau surat bahkan Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 295

tidak lagi memerlukan prangko dalam berkirim surat cukup melalui SMS dan Email.Dalam hitungan detik akan sampai kepada alamat yang dituju.Jika pada jaman dahulu Informasi-informasi berupa ilmu pengetahuan maupun non ilmu pengetahuan dalam bentuk bacaan bisa diperoleh melalui buku maka saat ini dapat diperoleh dengan mudah melalui penjelajahan dunia maya (internet).Orang tidak lagi harus pergi ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku atau mengeluarkan dana yang besar untuk membeli berbagai buku yang diperlukan .Segala sesuatu yang berkaitan dengan informasi dan ilmu pengetahuan dapat dengan mudah ditemukan menggunakan komputer atau smartphone asal terkoneksi dengan jaringan internet. Jika kita perhatikan sekeliling kita, tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua orang telah memiliki handphone mulai dari kakek-nenek sampai anak-anak bahkan balitapun telah memegang Smartphone.Didunia Pendidikan misalnya ,kecil kemungkinan guru dan tenaga kependidikan tidak mengerti cara menggunakan Smartphone apalagi peserta didik.Dari pada meminjam buku ke perpustakan untuk mencari materi pelajaran peserta didik lebih suka mencari dan membaca melalui androidnya. ”Berat kalau kemana-mana harus membawa buku,di google semua tersedia “ begitu alasan mereka. Kalau dahulu guru bisa menghabiskan banyak sekali kertas untuk menuliskan bahan ajar maupun buku-buku hasil tulisannya kini guru dapat menulis dengan praktis dan ekonomis dalam bentuk buku digital atau buku elektronik. Buku digital atau buku elektronik disingkat buku e atau ebook adalah merupakan versi elektronik . Ebook memiliki fungsi antara lain sebagai sarana pembelajaran,media pembelajaran dan media bisnis.Sebagai sarana dan media pembelajaran ebook memudahkan guru dalam proses pembelajaran terutama ketika guru sedang tugas luar .Guru dapat mengemas bahan ajarnya dalam bentuk modul pembelajaran (Emodul).Meskipun guru tidak berdiri didepan kelas peserta didik tetap dapat belajar dengan mengakses materi,lembar kerja Peserta didik (LKPD),latihan soal dan evaluasi menggunakan komputer sekolah atau smartphonenya yang terkoneksi dengan internet .Untuk membuat Ebook tentu saja harus dipersiapkan beberapa bahan yakni materi dan software atau aplikasi Ebook.Teks materi yang akan kita gunakan haruslah diketik rapi dan menarik dengan Ms. Word,gambar yang akan dipakai haruslah jenis picture, Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 296

bukan smart object .Materi selanjutnya diconverter kedalam format PDF (Portabel Documen Format), HTML (Hyper Text Markup Language) atau format ebook lainnya. Jika ingin memasukkan video maka Video yang bisa dimasukkan ke dalam ebook adalah video dalam ekstensi MP4 .Layaknya sebuah buku,agar pembaca tertarik untuk membuka dan membaca isinya maka Ebook diberi cover atau halaman sampul yang didisain semenarik mungkin dengan format JPG.selain materi yang harus dipersiapkan maka yang tidak kalah pentingnya adalah mempersiapkan software atau aplikasi ebook.Ada beberapa aplikasi untuk membuat Ebook yang dapat diunduh dari internet antara lain calibri,Sigil, Mobipocket Creator, ePUBee Maker, MS Word To EPUB Converter.Selanjutnya Ebook yang telah ditulis dapat dipublikasikan ke alamat website penjualan ebook seperti Sea Market Appstore, Qbaca, papataka, dan Nulis buku. Ebook sebagaimana tergambar dari tulisan Muhammad Rizki ( 17 Nov 2012) memiliki keunggulan dibandingkan buku biasa.Pertama tidak memerlukan tempat (ruang) yang besar untuk menyimpannya.Dengan menggunakan Plasdisk ,harddisk, CD-ROM, DVD maka beberapa ebook dapat tersimpan sehingga mudah dibawa.Kedua biasanya buku akan usang.lapuk dan rusak dimakan usia namun ebook dapat bertahan sepanjang masa.Ketiga pembaca dapat dengan mudah mensearching diinternet bahkan orang yang tidak dapat membacapun dapat memanfaatkan ebook misalnya orang buta dan buta huruf. Komputer dapat membaca ebook dengan menggunakan text to speech synthesizer.keempat mudah digandakan dan didistribusikan. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 297

Rosni Rasni Sitompul Guru Biologi di SMAN 1 Muaro Jambi Penulis dilahirkan pada tanggal 29 Januari 1970. Sejak tahun 1993 penulis bertugas sebagai guru biologi di SMAN 1 Muaro Jambi hingga saat ini (2019).Menyelesaikan studi D3 di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1992 dan S1 di Universitas Jambi pada tahun 1997.Aktif dalam kegiatan MGMP dan hingga saat ini masih menjabat sebagai ketua MGMP Biolgi SMA Kabupaten Muaro Jambi. Mengikuti kegiatan VCI Batch-3 ( Virtual Coordinator Indonesia ) yang difasilitasi SEAMEO dan Kemdikbud mulai Maret 2019 sebagai titik awal perjalanan menuju kegiatan Antologi. Untuk mempelajari cara pembuatan silahkan perhatikan video pada link berikut ini . Link youtube https://www.youtube.com/watch?v=QEnlgPnrl-c Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 298

Bab 42 Kegiatan VCT Batch Materi oleh Rubiatun,S.Pd A. Latar Belakang Pendidikan itu penting. Setiap tahun selalu ada perubahan, dan kita sebagai pendidik harus bisa menyesuaikan perubahan tersebut. Terutama di era digital ini, bagaimana pentingnya kita untuk memahami tentang globalisasi dan revolusi industri 4.0 dan Paham tentang pembelajaran abad 21 yang menuntut setiap orang, terutama pendidik untuk menjadi orang yang menghayati dan memiliki Literasi yang dibangun yaitu Literasi Media dan Literasi teknologi salah satunya yaitu mengenal dan memahami serta menggunakan IT. Pendidik/guru juga harus memiliki kecakapan berfikir kritis, kecakapan berkomunikasi, kreativitas, kolaborasi dan karakter yang di bangun seperti rasa ingin tahu, inisiatif, saling menghargai, dll ), memahami bidang kerja dan melek digital. Digital adalah kata, gambar, dan grafis yang mendeskripsikandalam bentuk numeris melalui piranti komputer, Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya dapat juga disebut Bit ( Binary digit ) Peralatan canggih seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitunggan binner yang rumit dalam gambaran yang mudah-mudah saja. Salah satu keistimewaan Teknologi digital adalah Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. Di kegiatan VCTbatch ini merupakan salah satu langkah untuk mempermudah kegiatan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran abad 21 yaitu pengembangan berpusat pada peserta didik agar bisa berkomunikasi, berkolaborasi, berkreativitas dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari dan sekolah serta lingkungan sekitar. Dalam proses KBM dengan menggunakan pembelajaran digital akan diperoleh beberapa hal positive yaitu : 1. Memudahkan proses KBM 2. Memudahkan guru memberi tugas kepada siswa 3. Memudahkan untuk belajar kelompok via Online 4. Guru dapat memberi materi via Online walaupun guru sedang mengerjakan tugas yang lain 5. Melakukan ujian Online Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 299

Kegiatan VCTbatch merupakan gambaran metode pembelajaran modern yang sederhana namun bisa menumbuhkan rasa nyaman bagi siswa dan memberi warna baru dalam proses KBM. Pengalaman selama kegiatan VCTbatch Antology # 2 ini sebagai tindak lanjut dari Antology # 1. B. Tujuan 1. Kreativitas guru lebih meningkat 2. Guru lebih memahami pembelajaran abad 21 3. Guru bisa lebih lentur dan terbiasa dalam penggunaan IT C. Setelah melewati presentasi pertama di hari Senin, 04 maret 2019 bersama Ibu Meiyensi yang berasal dari SMPN 3 Jati Agung dan Bapak Waspodo yang berasal dari SMAN Bengkunat Belimbing, Yang saat itu Bu meiyensi sebagai Presenter, Bapak Waspodo sebagai Host dan saya sebagai Moderator. Setelah Presentasi pertama kami sangat lega dan kami saling curhat di Room webex yang dibuat oleh Bu Meiyensi di small group kami. Di situ kami saling memberi masukan atas presentasi pertama dalam obrolan santai. Di sela-sela obrolan di room webex masuklah satu teman kami yaitu Bapak Dedy Wijaya Kesuma berasal dari SDN 1 Panjang Utara, Beliau ingin ikut presentasi bersam group kami. Kemudian saya mulai menjadwal untuk presentasi. Dalam penjadwalan tidak lama maka terkonseplah jadwal tersebut namun untuk presentasi ke dua, kami memiliki kendala dalam penentuan dan kesepakatan tanggal presentasai. Lama sekali kami vacuum setelah presentasi pertama karena kami harus bertugas disekolah, dimana saat itu padat sekali. Bu Meiyensi harus mempersiapkan dan melaksanakan tugas sebagai Panitia USBN di sekolahnya. Bapak Waspodo mempersiapkan dan melaksanakan tugas sebagai proktor dan panitia untuk UNBK. Lama sekali tak ada kesepakatan sekitar jarak presentasi pertama ke presentasi kedua selam lima hari. Akhirnya saya mengusulkan untuk menyelesaikan Tugas VCTbatch3 dalam satu atau dua hari, Diskusi terus...Akhirnya kami sepakat untuk presentasi kedua pada tanggal 9 Maret yaitu : Presentasi ke-2 dibagi tiga tahap yaitu presentasi tahap 1 di isi oleh Bu Meiyensi sebagai Presenter dengan judul : Penerapan Metode Berjubel, Bapak Dedy Wijaya Kusuma sebagai Moderator dan saya sebagai Host dengan instruktur Bapak Riki Aprianto dari SMKN Sukoharjo dengan meeting room 197418784 dengan Password 12345, pukul 19.00 s.d 20.00 Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 300


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook