Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore series 2 grup 2

series 2 grup 2

Published by Dina Widiastuti, 2021-03-04 23:47:37

Description: series 2 grup 2

Search

Read the Text Version

menemukan bentuk praktik mengajar yang profesional. Pembelajaran menggunakan metode proyek ini selain mendorong kreativitas siswa, diharapkan lebih mengaktualisasikan suatu konsep yang akan dipelajari oleh siswa. Confucius/Master Kung yang hidup pada tahun 551 – 479 SM mengatakan: “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya kerjakan, saya pahami.” Sejalan dengan pemikiran ini, menurut Wyatt, R.L and Looper,S pada tahun 1999, berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale dalam Cone of Experience, mengerjakan hal yang nyata dapat menghasilkan persentase kemampuan daya ingat yang cukup tinggi di kisaran 90%. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan pakar teori kognisi Hiebert dalam Slavin (2011:286) yang menekankan pentingnya melihat dan melakukan pengalaman langsung dibandingkan hanya mendengarkan. Gambaran visual yang disimpan dalam memori jangka panjang jauh lebih cepat dibandingkan informasi yang hanya didengarkan. Berdasarkan berbagai teori tersebut, pembelajaran ideal Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dilakukan dengan metode proyek dengan tema penemuan energi terbarukan dari bahan disekitar kita. Pada awal kegiatan pembelajaran, masalah yang diberikan dalam metode proyek ini: Lakukan pengujian suatu zat dalam kehidupan sehari – hari yang dimungkinkan dapat menghantarkan arus listrik secara berkelompok, sekaligus buatlah rangkaian yang akan digunakan untuk mengujinya! Berikut foto – foto kegiatan yang berhasil diabadikan dalam pembelajaran: Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 451

Gambar 1. Hasil Uji Coba yang Dilakukan Siswa dalam Metode Proyek 452 Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia

Meskipun dalam hal ini belum dilakukan penelitian ilmiah, setidaknya sudah terlihat ekspresi minat siswa dalam proses pembelajaran di kelas setelah melaksanakan metode ini sebelumnya di laboratorium. Gambar 2. Ekspresi Siswa pada Saat Ditanyakan Kefahaman Materi Kedepan, diperlukan penelitian lebih lanjut agar diperoleh data signifikan yang mampu menjelaskan pelaksanaan metode proyek dalam pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 453

Yuli Nestiyarum Guru Kimia di SMA Negeri 1 Seyegan Yuli Nestiyarum Penulis lahir di Sleman, tanggal 02 Juli 1977. Menyelesaikan program Pendidikan Kimia S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1999. Pekerjaan formal yang pernah dijalani sebagai Guru Kimia di SMK Negeri 1 Seyegan pada tahun 2000-2004; Guru Kimia di SMK Negeri 1 Samigaluh pada tahun 2005-2008; Guru Kimia di SMK Negeri 2 Pengasih pada tahun 2008-2018; Guru Kimia di SMA Negeri 1 Seyegan pada tahun 2018 – sekarang; dan sebagai Penulis Naskah Audio Book Kimia Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) Republik Indonesia pada tahun 2018. Pekerjaan non formal yang pernah dijalani diantaranya menjadi Instruktur Smart PRIMAGAMA pada tahun 2000-2016; Tentor Senior EDUPRIME pada tahun 2016- sekarang; Penulis sarana belajar PRIMAGAMA pada tahun 2010-2015; Penulis sarana belajar EDUPRIME pada tahun 2016-sekarang; Penulis Modul SBMPTN ELTI Plus pada tahun 2019; Pengisi konten PRIME MOBILE pada tahun 2017-sekarang; narasumber nasional Pelatihan I-Smart PRIMAGAMA pada tahun 2012-2016; narasumber nasional Pelatihan Tentor EDUPRIME pada tahun 2016-2017; narasumber pelatihan tentor SALEMBA GROUP pada tahun 2016-sekarang. Beberapa prestasi yang pernah diraih diantaranya: Juara I Lomba Microteaching Guru Kimia Nasional yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 2016; Juara I Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 454

Olimpiade Guru Nasional (OGN) Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016; Juara I Olimpiade Guru Nasional (OGN) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2016; dan Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tingkat Nasional pada tahun 2016. Link youtube : https://youtu.be/IsoXETiles8 Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 455

Bab 63 Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan Materi oleh Yuni Hartati Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang,demikian juga yang terjadi pada tumbuhan.Sebagai makhluk hidup tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring,tanpa pertumbuhan tidak akan ada perkembangan. 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. 2. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan a. Tahap Awal Pertumbuhan Pada tahap ini, biji akan melakukan penyerapan air dan proses reaksi kimia akan berlangsung. Reaksi kimia diperlukan sebagai pemicu awal terjadinya pertumbuhan dan untuk mendapatkan cadangan makanan yang akan berguna pada saat tahap perkecambahan berlangsung. Reaksi kimia terjadi akibat enzim-enzim yang terkandung di dalam biji menjadi aktif pada saat terkena air. b. Tahap Perkecambahan Biji yang sudah terkena air dalam beberapa hari akan berkecambah ditandai dengan munculnya calon akar (radikula) dan calon batang (plumula). Ada 2 (dua) macam tipe perkecambahan yaitu : 1) Pekecambahan epigeal, yaitu kotiledon atau daun lembaga muncul ke permukaan tanah. Contoh : perkecambahan kacang hijau. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 456

Perkecambahan epigeal pada kacang hijau 2) Perkecambahan hipogeal, yaitu kotiledon atau daun lembaga tetap di dalam tanah. Pada tipe perkecambahan ini, yang muncul ke permukaan tanah adalah plumula atau calon batang. Contoh : perkecambahan Jagung c. Tahap Pertumbuhan Setelah Perkecambahan Pada tahap ini, pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 457

1) Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem primer yang terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Aktivitas meristem primer yaitu pembelahan sel yang terjadi secara terus menerus pada jaringan ujung akar dan batang tumbuhan yang dimulai sejak embrio Dengan adanya pertumbuhan primer maka tumbuhan akan semakin tinggi, akar semakin kuat serta dahan dan daun semakin lebat.Terjadi pada tumbuhan monokotil dan dikotil Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi. a) Daerah pembelahan Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis. b) Daerah pemanjangan Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan. c) Daerah diferensiasi Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Daerah pertumbuhan primer Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 458

2) Pertumbuhaan Sekunder Pertumbuhdan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem sekunder yang terjadi pada jaringan kambium dan kambium gabus.Aktivitas meristem skunder yaitu pembelahan sel yang terjadi terus menerus pada jaringan kambium dan kambium gabus. Dengan adanya pertumbuhan sekunder maka diameter batang tumbuhan akan semakin membesar.Terjadi pada tumbuhan dikotil d. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan 1) Faktor Eksternal a) Cahaya / Sinar Matahari Cahaya matahari adalah sumber energi yang digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis di dalam daun-daunan hijau. Tetapi ternyata dalam proses tumbuh kembang suatu tanaman adalah berbeda-beda kebutuhannya akan sinar matahari. Tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut foto periodisme. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi : Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 459

a. Tumbuhan berhari pendek. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode gelap lebih panjang daripada periode pencahayaan. Misalnya : strawberi, bunga dahlia dan aster. b. Tumbuhan berhari netral. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga tidak dipengaruhi oleh lamanya penyinaran oleh sinar matahari. Misalnya : bunga matahari, mawar, dan kipas. c. Tumbuhan berhari panjang. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama daripada periode gelap. Misalnya : bayam, selada, kentang, dan gandum. b) Suhu (Temperatur) Suhu lingkungan akan sangat berpengaruh pada tumbuh dan kembang suatu tanaman. Agar tumbuh kembang tanaman menjadi optimal maka diperlukan suhu yang ideal bagi tanaman tersebut. Setiap tanaman mempunyai suhu lingkungan ideal berbeda-beda. Di Indonesia sebagai negara tropis maka temperatur udara berkisar antara 22 sd 37 derajat Celcius. Sedangkan di daerah kutub mempunyai suhu udara jauh lebih rendah, atau sebaliknya di daerah gurun mempunyai suhu yang jauh lebih tinggi. Temperatur maksimum suatu tumbuhan temperatur tertinggi dimana tumbuhan tersebut masih bisa tumbuh dan berkembang. Temperatur minimum suatu tumbuhdan adalah temperatur terendah dimana tumbuhan tersebut masih bisa tumbuh dan berkembang. Tetapi jika suatu tumbuhan berada pada range suhu diluar suhu maksimum dan minimumnya, maka tumbuhan tersebut akan mati. c) Kelembapan Udara Banyak tumbuhan yang bisa lebih cepat tumbuh dan berkembang pada kondisi lembab (airnya cukup), karena pada kondisi seperti ini tanaman menyerap banyak air dan penguapan air semakin menurun sehingga memungkinkan terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel secara maksimum. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 460

Tetapi banyak juga tumbuhan yang lebih cocok pada tingkat kelembapan udara yang kurang seperti pohon mangga. Tumbuhan mangga akan bertunas, bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air. d) Air dan Unsur Hara Tanah Air mutlak dibutuhkan oleh setiap tumbuhan, tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Fotosintesis b. Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah. e. Berperan dalam proses metabolisme sel. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan akan mengalami gangguan jika kekurangan unsur hara. Unsur hara (nutrisi) yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium dan magnesium. Nutrisi yang dibutuhkan hanya dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. e) Tingkat Keasaman pH Sudah tentu tingkat keasaman tanah sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tingkat keasaman menentukan susah atau mudahnya penyerapan unsur hara oleh tanaman. Biasanya pada pH netral tumbuhan akan lebih mudah untuk menyerap unsur hara. Pada tanah tinggi keasamannya Phosfor tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh unsur Almunium, sedang pada tanah yang lebih basa (alkalis), unsur Phospor juga tidak dapat diserap tanaman karena diikat oleh Kalsium. Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 461

2) Faktor internal a) Gen Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal. b) Hormon Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu: a. Auksin Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem. b. Sitokinin Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau. Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain: Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 462

1) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem. 2) Menunda pengguguran dan penuaan daun. 3) Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun. 4) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik. 5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji. c. GiberelinGiberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh. 2) Mempengaruhi perkembangan bunga dan buah. 3) Mempengaruhi perkecambahan biji. 4) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh secara normal. d. Gas Etilen Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapimasih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. e. Asam Absisat Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat musim kering atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan air Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 463

f. Kalin Kalin adalah hormon yang berfungsi untuk merangsang pembentukan organ pada tumbuhan.Berdasarkan fungsinya ada beberapa hormon Kalin yaitu : 1) Rhizokalin berfungsi merangsang pembentukan akar 2) Kaulokalin berfungsi merangsang pembentukan batang 3) Anthokalin berfungsi merangsang pembentukan bunga 4) Filokalin berfungsi merangsang pembentukan daun 3. Perkembangan pada Tumbuhan Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut. Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi dewasa. Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi lingkungan yang sesuai Berikut adalah contoh tumbuhan yang sudah dewasa Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 464

Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 465

Yuni Hartati, Guru di SMAN 8 Kota Tangerang YUNI HARTATI. Penulis lahir pada tahun 1969 di sebuah kota kecil,Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penulis menempuh pendidikan SD pada tahun 1976 – 1983 di SD Kragilan 2 , SMP pada tahun 1983-1985 di SMP Negeri Bekonang, SMA tahun 1985 – 1988 di SMA Negeri Karanganyar. Kuliah jenjang D3 di UNS Surakarta, FKIP jurusan Pendidikan Biologi, pada tahun 1988 – 1991 kemudian melanjutkan study jenjang S1 di Universitas Terbuka FKIP jurusan Pendidikan Biologi tahun 2001-2003. Setelah itu penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan Program Pasca Sarjana tahun 2011 – 2013, di Universitas Indra Prasta PGRI (Unindra) Jakarta Program Studi Pendidikan MIPA, dengan konsentrasi Pendidikan IPA. Sejak tahun 1994-2008, penulis bekerja sebagai pengajar di SMA YUPPENTEK I Tangerang. Dan pada tahun 2005 menjadi tenaga pengajar di SMAN 8 Kota Tangerang, sampai sekarang. Materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pernah saya bahas saat presentasi pada tanggal 17 Maret 2019 dengan Link youtube https://www.youtu.be.com/3wyIDiwAskA Kumpulan Materi Beserta Virtual Coordinator – VCT Indonesia 466


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook