Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LHPS SEMESTER II NTB

LHPS SEMESTER II NTB

Published by baiqelina089, 2023-01-27 15:42:31

Description: LAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN SUPERVISI SEMESTER II PROVINSI NTB

Keywords: LHPS,SEMESTER II,NTB

Search

Read the Text Version

d. Tata Usaha dan Rumah Tangga e. Sistem Manajemen Mutu Pada subkomponen Tata Usaha dan Berdasarkan pemeriksaan arsip dokumen Rumah berdasarkan hasil pembinaan dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO pada supervisi secara on the spot tidak KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB, ditemukan adanya permasalahan pada dapat disimpulkan bahwa secara umum semua KPPN. Pencatatan barang KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB persedian pada aplikasi SAKTI modul telah memenuhi ketentuan SMM ISO persediaan telah dilakukan dengan baik, 9001:2015. KPPN telah menetapkan perikatan oleh PPK juga telah sesuai dokumen yang dibutuhkan dalam dengan ketentuan, semua barang hasil penerapan SMM ISO yaitu: Pedoman Mutu, pengadaan tercatat dalam aplikasi Formulir Konteks Organisasi, Kebijakan persediaan / aplikasi SAKTI Modul Aset Mutu, Sasaran Mutu; dengan konten yang Tetap, penatausahaan dokumen sesuai dengan ketentuan, melakukan pengadaan dan penerimaan barang / jasa pengendalian atas Catatan Mutu/Arsip KPPN dilakukan dengan tertib dan rapi, sarana sesuai ketentuan, dan telah melaksanakan dan prasarana KPPN telah sesuai dengan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), dan telah standar, dan semua KPPN telah menindaklanjuti Form Tindakan Perbaikan. mengimplementasikan konsep Fresh Ceklist pemenuhan jenis-jenis dokumen ISO Office . oleh KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB adalah sesuai tabel 5. berikut ini: 32

Tabel 5. Dokumen ISO g. Komunikasi dan Koordinasi Pimpinan Komunikasi dan koordinasi baik internal Tabel 5. Menggambarkan bahwa seluruh maupun eksternal telah dilakukan KPPN lingkup Kanwil DJPb Prov. NTB telah dengan baik oleh semua KPPN lingkup seluruhnya melakukan pemenuhan Kanwil DJPb Provinsi NTB. Koordinasi dokumen ISO, seperti pedoman mutu, internal dilakukan terkait tata kelola konteks organisasi, sampai dengan rekap pencairan dana, penyusunan laporan hasil pengujian kepatuhan. keuangan maupun dalam pengelolaan sarana dan prasarana kantor. Secara f. Kepatuhan Internal eksternal KPPN juga senantiasa menjalin Pada subkomponen ini semua KPPN telah komunikasi dan koordinasi dengan melaksanakan sistem pengedalian satker mitra kerja, pemerintah daerah internal yang memadai, telah dilakukan termasuk dengan aparat penegak penunjukan petugas pemantauan hukum. Hal ini dapat dilihat dari pengendalian internal pada masing- banyaknya kegiatan KPPN yang masing KPPN, sebagaimana tertuang melibatkan mitra kerja maupun pada tabel 6 di bawah. pemerintah daerah selama Semester II Pemantauan pengendalian internal tahun 2022. dilakukan secara periodik dan dilaporkan tepat waktu. Pada periode pembinaan Kualitas layanan internal dan supervisi Semester II tahun 2022 tidak KPPN sudah memuaskan ada ada audit atau pemeriksaan oleh seluruh pegawai, sesuai hasil aparat pengawas fungsional APIP atau survey yang menyatakan BPK sehingga tidak ada tindak lanjut atas bahwa seluruh pegawai LHP aparat pengawas fungsional. merasa sangat puas akan pelayanan internal yang diberikan KPPN pada aspek- aspek seperti aspek Sarana Prasarana, SDM dan Pengembangan Kompetensi, dan Penghargaan Terhadap Tabel 6. Surat Keputusan Penunjukan Petugas Kinerja Pegawai, Pemantauan Pengendalian Internal Tabel 6. Mengambarkan semua KPPN Sarana dan prasarana, Sumber Daya lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB telah melaksanakan sistem pengendalian Manusia dan Pengembangan kompetensi serta penghargaan internal yang memadai, yaitu telah terhadap kinerja pegawai. Hasil survey dilakukan penunjukan petugas pemantauan pengendalian internal pada kepuasan pegawai dapat dilihat pada Indeks Kepuasan Pegawai seperti Tabel masing-masing KPPN. Petugas 7. di bawah ini. pengendalian setiap KPPN tidak mengalami perubahan dari Semester I 2022. 33

Tabel 7. IKP Semester II Tahun 2022 h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Tabel 7. menggambarkan hasil kepuasan pegawai yang berupa Indeks Kepuasan Kualitas pelayanan publik dapat Pegawai (IKP). IKP tertinggi ada pada diukur dari Indeks Kepuasan KPPN Bima yakni sebesar 100% yang Masyarakat (IKM), dimana nilai IKM berarti bahwa seluruh pegawai/pejabat seluruh KPPN berada diatas nilai merasa sangat puas akan pelayanan yang 4,7 dari skala 5 seperti pada Tabel 8 diberikan KPPN kepada pegawai. Adapun di bawah ini. Untuk Indeks hal yang perlu menjadi perhatian Kepuasan Masyarakat hanya berdasarkan hasil survey kepuasan, dilakukan selama satu kali setahun diantaranya terkait Ketersediaan komputer menjelang Semester I berakhir. yang digunakan dalam mendukung layanan telah sesuai kebutuhan, Efektivitas IKM 2021 internalisasi/GKM dalam mendukung IKM 2022 tugas layanan, dan Mutasi internal (rotasi) pegawai KPPN sesuai dengan kompetensi pegawai Infografis 17. Indeks Kepuasan Masyarakat Dari Infografis 17. dapat kita lihat bahwa 6. Komponen Inovasi dan indeks kepuasan masyarakat terhadap Prestasi kualitas layanan KPPN mengalami peningkatan. Untuk tahun 2021 rata-rata Terdapat 2 (dua) subkomponen yaitu indeks kepuasan masyarakat terhadap Inovasi dan Prestasi. layanan KPPN adalah sebesar 4.80 (dari Inovasi dan prestasi pada KPPN skala lima), sementara untuk Periode I lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB Tahun 2022 rata-ratanya adalah sebesar telah sesuai ketentuan. Namun pada 4.86. Pada Semester II tahun 2022 IKM Pembinaan dan supervisi periode II tertinggi diraih KPPN selong yaitu sebesar tahun 2022 ini telah ditemukan 4,99 sedangkan nilai terendah diperoleh beberapa hal pada masing-masing KPPN Bima sebesar 4,75. Meskipun KPPN berikut ini: mendapat nilai tetap pada KPPN Bima, KPPN Selong berbagai upaya telah dilakukan KPPN Terdapat 1 temuan terkait tidak Bima dalam memberikan pelayanan adanya penambahan satker / KPPN terbaik melalui komunikasi yang proaktif lain yang melakukan replikasi inovasi dan intens serta pengembangan inovasi KPPN Sumbawa Besar seperti aplikasi Satonda dan APBN dalam Terdapat 1 temuan terkait tidak nada dalam rangka meningkatkan adanya penambahan satker / KPPN layanan pada satker. lain yang melakukan replikasi inovasi KPPN Bima Terdapat 1 temuan terkait tidak adanya penambahan satker / KPPN lain yang melakukan replikasi inovasi 34

Inovasi pada KPPN terbagi menjadi dua , INOVASI yaitu inovasi layanan baik eksternal yaitu EKSTERNAL layanan kepada stakeholder KPPN, dan layanan internal yaitu terkait dengan Inovasi layanan ini dilakukan melalui optimalisasi operasional dan penguatan dua cara, yaitu dengan menggunakan manajemen internal . digital berupa pembuatan dan Inovasi eksternal yang merupakan pengembangan aplikasi dan inovasi inovasi terkait layanan kepada secara manual berupa stakeholder KPPN, sebagai pihak yang pengembangan proses atau alur yang menerima layanan-layanan KPPN tidak diatur pada SOP pelayanan. diantaranya pencairan dana, verifikasi akuntansi, konfirmasi penerimaan negara, Berikut merupakan inovasi secara dan lainnya . digital terkait pelayanan kepada stakeholder, diantaranya : Inovasi KPPN Srikoyo (Sistem Koreksi dan Konfirmasi Mataram Online) Aplikasi ini digunakan oleh satuan kerja untuk mendapatkan hasil koreksi dan nota konfirmasi yang selanjutnya akan digunakan oleh Satuan Kerja sebagai lampiran dalam penyampaian LPJ Bendahara. Satker menjadi lebih cepat mendapatkan hasil koreksi dan nota konfirmasi penerimaan secara online. BALE (Bantuan Layanan Elektronik) BaLE merupakan sistem aplikasi berbasis website/online untuk memberikan bantuan layanan kepada satuan kerja dalam proses pengajuan dokumen layanan ke KPPN Mataram. Hal ini sebagai solusi dalam situasi pandemi COVID-19 yang menerapkan pemberian layanan secara online. MOS (Mataram Online SKPP) Merupakan inovasi eksternal berupa sistem aplikasi berbasis website/online untuk memberi bantuan layanan kepada satker dalam proses pengajuan dokumen layanan berupa Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP). SATONDA (Sistem Aplikasi Teknologi Inovasi KPPN Online Layanan dan Data) Bima Merupakan kumpulan aplikasi yang dibangun secara mandiri oleh KPPN Bima, 35 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik internal maupun eksternal serta sebagai sarana pengelolaan data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan APBN, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sehari-hari pada KPPN Bima. Di dalamnya juga terdapat update dari inovasi Kalemboade di dalamnya.

Inovasi KPPN Sasaktulen.id (Sistem Pelayanan Selong Satker Terpadu berbasis Online) Layanan terpadu berbasis 101Online website yang berupa sarana Merupakan inovasi eksternal berupa pengiriman, pengecekan, dan monitoring Arsip Data Komputer (ADK) beserta dokumennya, persuratan, tempat pengaduan, antrian online, serta konsultasi permasalahan satuan kerja. Inovasi KPPN Sumbawa Besar aplikasi terpadu untuk mempermudah satker mengirimkan softcopy dokumen ke KPPN. Aplikasi 101Online yang dapat diakses di alamat 101online.kppnsumbawabesar.online, sebagai sarana pengiriman secara online untuk dokumen selain SPM, yaitu surat masuk, SKPP, konfirmasi setoran, Laporan Saldo Rekening dan LPJ Bendahara. Rekan101 Untuk memudahkan satuan kerja dalam mendapatkan kepastian layanan konsultasi secara online KPPN Sumbawa Besar telah mengembangkan aplikasi Rekan101 yang dapat diakses di alamat URL : antrian.kppnsumbawabesar.online, sebagai sarana reservasi konsultasi dan antrian online. Assik (Aplikasi Informasi untuk Satuan Kerja) adalah aplikasi yang berisi informasi bagi satuan kerja, yang diletakkan pada komputer yang berada di ruang FO PDMS KPPN Sumbawa Besar. Seiring dengan adanya pandemi Covid-19 aplikasi ini dijadikan online agar dapat secara online diakses oleh satuan kerja mitra KPPN Sumbawa Besar. Dalam rangka pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada KPPN dibentuklah sarana informasi publik kepada satuan kerja lingkup KPPN Sumbawa Besar berupa informasi layanan yang diberikan oleh KPPN. Aplikasi ini dapat diakses melalui assik.kppnsumbawabesar.online. ASSIK ini pun sudah dikembangkan menjadi ASSIK 2.0 dengan informasi yang dihadirkan lebih banyak seperti helpdesk, SAKTI, dan pengaduan 36

Selanjutnya, untuk inovasi eksternal terdapat inovasi layanan yang dilakukan secara manual (pengembangan alur atau proses layanan di luar SOP) dan melalui tools yang sudah ada sebagai berikut. KATHMANDU (KPPN Mataram Hadir Memberikan Edukasi) KATHMANDU merupakan media online penyampaian edukasi dan informasi. Inovasi KPPN Sebuah media edukasi dan sebagai forum Mataram yang menciptakan sinergi dan komunikasi interaktif dengan satuan kerja dalam pendampingan penyelesaian permasalahan pengelolaan keuangan negara. Warisan SIDE (Wara Wiri Urusan DAK Fisik & Dana Desa) Merupakan inovasi eksternal non IT berupa diskusi offline/online terkait penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa. Diharapkan dengan inovasi ini, maka komunikasi antara KPPN Mataram dengan Pemerintah Daerah dapat lebih akftif dan berkala. Plecing (Proactive Learning and Counseling) Merupakan inovasi aktif KPPN Mataram dalam memberikan pelatihan dan konsultasi kepada satker. Inovasi KPPN Bima Monitoring GU Merupakan inovasi internal yang dilakukan Seksi PDMS untuk melakukan pengawasan jatuh tempo penyampaian SPM GUP satker satu minggu ke depan. Inovasi LARITI (Layanan Informasi Terkini) Merupakan inovasi ekternal berupa layanan informasi bagi satker melalui media Whatsapp Group. 37

APBN dalam Nada APBN Merupakan inovasi dalam berbentuk kegiatan yang diinisiasi oleh KPPN Bima dalam rangka publikasi penyampaian informasi mengenai APBN kepada masyarakat. Nada Inovasi KPPN Berite169 Selong Sarana penyampaian informasi update melalui media sosial KPPN Selong. Website dan akun media sosial dibuat untuk memudahkan komunikasi dan penyampaian informasi kepada Satuan Kerja terkait dengan peraturan-peraturan baru, update aplikasi, kegiatan dan kinerja KPPN Selong. Zoomba Yaitu inovasi KPPN Selong dalam tugas memberikan bimbingan dan konsultasi kepada Satuan Kerja melalui aplikasi ZOOM. INOVASI Sama halnya dengan inovasi EKSTERNAL eksternal, inovasi internal yang dilakukan oleh KPPN Inovasi internal yang merupakan inovasi pun terbagi menjadi inovasi dalam manajemen internal dan digital dan inovasi manual operasional kantor, dimulai dengan kaitannya dengan hak dan kewajiban pegawai, aset dan persediaan, dan kepatuhan internal. 38

Berikut inovasi internal secara digital : Inovasi KPPN Mataram Monk (Monitoring Kepegawaian) Merupakan inovasi yang menampilkan data kepegawaian/SDM secara update sehingga para pegawai dapat memonitor Sasambo (Sistem Aplikasi Lembur Online) merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan pegawai untuk menginput rencana lemburnya. Inovasi KPPN Sumbawa Besar lnovasi MOPENING bertujuan memudahkan monitoring terhadap pembelajaran yang telah dilakukan oleh para pelaksana pada KPPN Sumbawa Besar. Selain itu, inovasi internal yang Inovasi KPPN dilakukan secara manual, sebagai Bima berikut : 39 KU BERAKSI (Komitmen Untuk Bersama Anti Korupsi) Merupakan inovasi internal yaitu penggunaan Pakta Integritas disetiap kegiatan Bimtek, Monev dan lainnya yang berkaitan dengan satker. Pakta Integritas dari pegawai KPPN Bima yang datang diserahkan kepada satker yang dikunjungi untuk memastikan komitmen anti korupsi.

Knowing Your Employee Merupakan inovasi internal berupa inovasi ini berdasarkan rekomendasi Kemenpan RB dengan tujuan untuk mengetahui latar belakang, kondisi, dan gaya hidup dari masing-masing pegawai guna mempererat hubungan dan menghindari penyimpangan. Rinjani Pagi Inovasi KPPN Inovasi Rinjani Pagi berupa kegiatan Selong berkumpul bersama setiap pagi hari pada Senin Semangat dan Kamis Optimis sebagai wadah untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi KPPN Selong sebagai Kuasa BUN di wilayah Lombok Timur yang diharapkan dapat memberikan semangat bagi para pegawai untuk mengawali hari dalam berkarya, memberikan kontribusi terbaik bagi KPPN Selong. Bekelambi Bunge pengaturan mengenai pakaian kerja harian pegawai dimaksudkan agar para pegawai / pejabat dapat menunjukkan kesatuan simbol dan identitas korps Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Selong melalui pakaian kerja harian yang selaraskan dengan kearifan lokal masyarakat di wilayah Kabupaten LombokTimur. EVALUASI Inovasi dapat terus INOVASI dikembangkan seiring dengan bertambahnya KPPN telah berinisiatif membuat inovasi tugas dan fungsi . yang luar biasa dalam rangka menjankan tugas dan fungsinya. Namun, ada hal-hal 40 yang perlu menjadi perhatian dalam menciptakan inovasi atau mengembangkan yang sudah ada , diantaranya : Untuk fungsi monitoring dan evaluasi, baiknya optimalkan pengembangan aplikasi dari SITP (yang sudah ada, seperti SAKTI OM SPAN. Melakukan review atas aplikasi yang sudah dijalankan, untuk inovasi yang sudah dijalankan namun pada Aplikasi dari PUSINTEK/SITP juga melakukan pengembangan pada hal yang sama, maka inovasi dinyatakan tidak berlaku. Misalnya , upload dokumen SKPP yang baru saja difasilitasi melalui Aplikasi GAJI web

KPPN Sumbawa Besar sebagai Satuan Kerja Terbaik Anugerah Kinerja Pengelolaan BMN tahun 2022 pada Kategori Kualitas Pengamanan BMN dengan jumlah BMN strategis sampai dengan 500 NUP, yang dinilai berdasarkan kelengkapan bukti pengamanan BMN baik secara administrasi, hukum dan fisik pada tanggal 28 Oktober 2022 KPPN Bima sebagai Juara Pertama Treasury Award atas Reviu Pelaksanaan Anggaran (RPA) Tingkat KPPN Semester I Tahun 2022 kategori KPPN Tipe A2 KPPN Mataram meraih penghargaan Juara 3 Lomba Kolaborasi Digital kategori Kantor Pelayanan KPPN Selong sebagai meraih nilai tertinggi capaian Nilai IKU Kinerja Penyaluran Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Triwulan III Tahun 2022 41

Penilaian Kinerja Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN pada Semester II tahun 2022 Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN terhadap 6 (enam) Komponen Pembinaan dan Supervisi , diperoleh hasil penilaian kinerja Pembinaan dan Supervisi Periode Semester II tahun 2022 adalah rata-rata sebesar 9,73 (Sembilan koma tujuh puluh tiga) seperti pada Tabel 9. berikut: Tabel 8. Rekapitulasi Kinerja Pembinaan dan Supervisi KPPN Semester II tahun 2022 Tabel 8. menyajikan nilai hasil pembinaan dan supervisi untuk tiap-tiap KPPN. Nilai tertinggi diperoleh oleh KPPN Selong dengan nilai 9,81(dari skala 10) dan nilai terendah pada KPPN Mataram dengan nilai 9,64. Detail penilaian terhadap 6 (enam) komponen dijelaskan sebagai berikut: Komponen Efektivitas dan Akuntabilitas Komponen Tata Kelola Internal Pelaksanaan APBN KPPN Selong memperoleh nilai sebesar Semua KPPN memperoleh nilai yang 600 (enam ratus), sedangkan KPPN sama sebesar 110 (seratus sepuluh), yang Sumbawa Besar, KPPN Bima dan KPPN berarti tidak terdapat permasalahan Mataram memperoleh nilai yang sama terkait dengan komponen Efektivitas dan sebesar 590 (lima ratus sembilan puluh) Akuntabilitas Pelaksanaan APBN. Komponen Inovasi dan Prestasi Komponen Pengelolaan Perbendaharaan Semua KPPN memperoleh nilai yang Negara sama yaitu sebesar 45 (empat puluh lima). KPPN Sumbawa Besar, KPPN Selong dan Untuk Komponen Inovasi dan Prestasi, KPPN Bima memperoleh nilai yang sama nilai tidak maksimal yang terdapat di sebesar 135 (seratus tiga puluh lima) semua KPPN adalah terkait subkomponen sedangkan KPPN Mataram memperoleh Inovasi khusunya terkait perluasan nilai sebesar 130 (seratus tiga puluh) manfaat inovasi di mana semua KPPN Komponen Representasi Kementerian hanya mendapatkan nilai 5 (lima). Hal ini Keuangan di Daerah disebabkan inovasi unggulan belum Semua KPPN memperoleh nilai yang direplikasi oleh unit kerja lain dan masih sama yaitu sebesar 80 (delapan puluh). dalam tahap berpotensi untuk direplikasi Nilai pada komponen ini tidak maskimal oleh unit kerja lain dikarenakan trend penurunan retur SP2D Secara Keseluruhan penilaian atas 6 tidak dapat mencapai angka 0 (nol) (enam) komponen Pembinaan dan Komponen Pengelolaan Perbendaharaan Supervisi periode Semester II tahun 2022 Lainnya (Special Mission) adalah sebesar 9,73 (Sembilan koma tujuh KPPN Mataram memperoleh nilai sebesar puluh tiga). Nilai tertinggi diperoleh KPPN 50 (lima puluh) sedangkan KPPN lainnya Selong dengan nilai sebesar 9,81 tidak mendapatkan nilai karena tidak (Sembilan koma delapan puluh satu) terdapat satker BLU dalam wilayah sedangkan nilai terendah diperoleh KPPN kerjanya Mataram dengan nilai 9,64 (sembilan koma enam puluh empat) 42

Perbandingan Penilaian Kinerja Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN Periode Semester I tahun 2022 dan Semester II tahun 2022 Untuk memperoleh kedeltaan hasil pembinaan dan supervisi, maka hasil pembinaan dan supervisi dibandingkan per periode, dalam hal ini adalah periode II 2021 dengan Periode I 2022 sebagai berikut: Tabel 9. Perbandingan Penilaian Kinerja Pembinaan dan Supervisi Berdasarkan Tabel 9. di atas, nilai kinerja KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB untuk periode Semester II tahun 2022 (9,73) mengalami Adapun kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan dibandingkan dengan perubahan signifikan pada beberapa periode Semester I tahun 2022 (9,44) komponen penilaian, seperti pada sebesar 0,29 poin. Kenaikan nilai Penolakan Formal dan Subtantif . Untuk terjadi pada semua KPPN di lingkup semester II 2022 tidak terjadi penolakan Kanwil DJPb Prov. NTB. Kenaikan subtantif pada semua KPPN, serta untuk tertinggi terdapat pada KPPN persentase penolakan formal untuk setiap Sumbawa Besar sebesar 0,41 poin, KPPN tidak melebihi 2%. Selain itu, sedangkan kenaikan paling sedikit beberapa hal yang meningkat adalah terjadi pada KPPN Mataram sebesar publikasi melalui media sosial, serta 0,19 poin. Jika dilihat dari nilai per penggunaan KKP dan Digipay yang unsur pembinaan dan supervisi, yang sampai dengan akhir Semester II mengalami penurunan adalah mengalami peningkatan. komponen Tata Kelola Internal sebesar 30 poin, sedangkan peningkatan secara signifikan pada terdapat pada unsur Pengelolaan Perbendaharaan Negara dan unsur Inovasi dan Prestasi masing-masing Hal yang masih dapat ditingkatkan adalah sebesar 45 poin dan 10 point. Adapun upaya mencegah keterlambatan untuk unsur Efektivitas dan pendaftaran kontrak, meningkatkan Akuntabilitas Pelaksanaan APBN, sinergi dengan aparat penegak hukum, unsur Representasi Kementerian Keuangan di Daerah dan unsur mencegah terjadinya retur serta Pengelolaan Perbendaharaan pengelolaan BMN yang lebih baik. Lainnya/ Special Mission tidak ada perubahan/tetap. 43

C. Permasalahan Pembinaan dan Supervisi Pada tahap ini akan dikemukakan terkait temuan pembinaan dan supervisi periode II tahun 2022 yang terdiri dari Temuan Permasalahan, Perbandingan Temuan, dan Penentuan Tema Utama. 1. Temuan Permasalahan Pembinaan dan Supervisi KPPN Periode Semester II tahun 2022 Pada tahap ini akan dikemukakan terkait temuan pembinaan dan supervisi periode I tahun 2022 yang terdiri dari Temuan Permasalahan, Perbandingan Temuan, dan Penentuan Tema Utama. Tabel 10. Temuan Permasalahan Semester II 2022 Tabel 10 menjelaskan temuan permasalahan pada pembinaan dan supervisi periode II tahun 2022 berdasarkan komponen pembinaan. Total terdapat 12 (dua belas) temuan pada komponen Pengelolaan Perbendaharaan Negara, Perincian masing-masing temuan dapat dijelaskan sabagai berikut: Komponen Efektivitas dan Permasalahan yang ditemukan di semua Akuntabilitas Pelaksanaan APBN KPPN relatif sama yaitu terkait Realisasi Tidak ditemukan permasalahan pada Triwulan III tidak mencapai target dan semua KPPN. Berdasarkan kertas kerja penolakan formal SPM terjadi pada semua penilaian, semua KPPN mendapatkan KPPN. Masih adanya retur SP2D pada KPPN nilai yang sempurna sebesar 110 Mataram, KPPN Sumbawa Besar dan KPPN (seratus sepuluh). Hal ini berarti terjadi Bima. Dan terakhir adalah keterlambatan perbaikan kinerja semester 2 2022 penyampaian data kontrak melebihi lima bahwa semua kegiatan yang hari kerja pada KPPN Mataram tercantum dalam kertas kerja penilaian telah dilaksanakan dengan baik oleh Komponen Representasi Kementerian semua KPPN. Selain itu KPPN juga Keuangan di Daerah telah menyusun Laporan Reviu Semua KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi Pelaksanaan Anggaran dan NTB telah melaksanakan semua ketentuan menyampaikan ke Kanwil DJPb dan kegiatan sebagaimana tercantum Provinsi NTB dengan tepat waktu dalam kertas kerja penilaian. setiap semester. Berdasarkan Komponen Pengelolaan Perbendaharaan monitoring dari aplikasi OM SPAN, Lainnya capaian IKPA KPPN sebagai Kuasa Penilaian yang sempurna juga diraih oleh BUN juga telah melampaui target yang KPPN Mataram. Sedangkan untuk KPPN ditetapkan. lainnya tidak dilakukan penilaian untuk komponen ini mengingat tidak terdapat Komponen Pengelolaan satker berstatus Badan Layanan Umum Perbendaharaan Negara dalam wilayah kerjanya. Permasalahan ditemukan pada semua KPPN. Tiga Permasalahan ditemukan di KPPN Mataram, dua permasalahan ditemukan di KPPN Selong, dua permasalahan di temukan di KPPN Sumbawa Besar dan dua permasalahan ditemukan di KPPN Bima. 44

Komponen Tata Kelola Internal Tidak ditemukan permasalahan di semua KPPN. Semua kegiatan di setiap subkomponen telah dilaksanakan dengan baik oleh semua KPPN. Komponen Inovasi dan Prestasi Permasalahan ditemukan pada semua KPPN antara lain pada subkomponen inovasi khususnya terkait perluasan manfaat hasil inovasi dimana pada Semester II tahun 2022 tidak terdapat inovasi lingkup KPPN yang direplikasi oleh unit kerja lain (satker mitra kerja atau KPPN) pada KPPN Bima, KPPN Selong, dan KPPN Sumbawa Besar. Sedangkan KPPN Mataram sedang dalam proses permintaan replikasi oleh beberapa satuan kerja 2. Perbandingan Temuan Permasalahan Pembinaan dan Supervisi Periode Semester I tahun 2022 dan Semester II tahun 2022 Pada periode pembinaan Semester II tahun 2022 ditemukan 12 (dua belas) permasalahan pada dua komponen pembinaan yaitu pada komponen Pengelolaan Perbendaharaan Negara. Jika dibandingkan dengan temuan permasalahan pada Semester I tahun 2022 sebanyak 16 (enam belas) berarti terdapat penurunan yang sinifikan. Perbandingan temuan permasalahan pada periode pembinaan dan supervisi Semester II tahun 2022 dan Semester I tahun 2022 dapat dilihat pada tabel 12 berikut: Tabel 11. Perbandingan Temuan Permasalahan Semester I tahun 2022 dan Semester II tahun 2022 Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat dilihat Pada Komponen Inovasi dan Prestasi bahwa terjadi penurunan temuan tidak ditemukan permasalahan pada permasalahan yang cukup signifikan. Pada Semester II tahun 2022 dibanding 6 komponen Pengelolaan perbendaharaan temuan pada Semester I tahun 2022. terdapat kenaikan temuan dari 10 temuan Tema Management Supplier pada LHPS pada Semester I tahun 2022 menjadi 12 Semester I tahun 2022 telah berdampak temuan pada Semester II tahun 2022. mengurangi jumlah penolakan formal Sedangkan pada komponen Inovasi dan SPM dan retur SP2D secara signifikan, Prestasi mengalami penurunan yang Pengelolaan Management Supplier sukup siginifikan dari 6 temuan pada Semseter I tahun 2022 menjadi nihil pada merupakan sub komponen dari Semester II tahun 2022. Pada komponen pengelolaan Perbendaharaan Negara Pengelolaan Perbendaharaan Negara, yang dilaksanakan melalui aplikasi SAKTI. salah satu permasalahan yang terjadi pada Aplikasi Sakti selajutnya akan menjadi semua KPPN adalah tingkat realisasi tema utama pada penyusunan Laporan satker yang rendah dan tidak sesuai Hasil Pembinaan dan Supervisi KPPN dengan target yang ditetapkan dalam Semester II Tahun 2022 yang akan IKPA 2022. Selain itu, masih terdapat retur dibahas secara lebih detil di BAB IV pada semua KPPN meskipun secara kuantitatif telah jauh berkurang dibandingkan Semester I tahun 2022. 45

A.PENDAHULUAN Sistem Informasi memegang peranan yang penting dalam upaya mewujudkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance). Dalam bidang keuangan Negara, hal ini diwujudkan dalam bentuk Integrated Financial Management Information System (IFMIS), yang bertujuan untuk mengatasi masalah- masalah yang muncul akibat penggunaan sistem manual dalam pengelolaan anggaran dan proses akuntansinya. Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah mengembangkan suatu sistem aplikasi terintegrasi yang diimplementasikan pada seluruh satuan kerja instansi pemerintah pengelola APBN di seluruh Indonesia, yang diberi nama Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). SAKTI merupakan sebuah aplikasi sebagai 46 bagian IFMIS yang digunakan secara mandatory oleh instansi/satuan kerja pengelola dana yang bersumber dari APBN. Fitur utama SAKTI antara lain ialah integrasi basis data, single entry point, menerapkan akuntansi berbasis akrual, dan jaminan keamanan data. Sesuai dengan kerangka waktu implementasi SAKTI, SAKTI mulai dilaksanakan tahun 2015 dengan piloting 12 Satker di Kemenkeu dan Satker SPAN. Berikutnya tahun 2016 dilakukan piloting di Ditjen Perbendaharaan (seluruh KPPN). Tahun 2017 piloting di DJPBN dan dan K/L pusat yang tidak ada satker vertikalnya. Mulai tahun 2018 SAKTI diimplementasikan di seluruh Eselon I Kementerian Keuangan, dan diimplementasikan di seluruh K/L mulai tahun 2022. Berdasarkan tujuan utamanya, maka sebuah sistem informasi dapat dikatakan berhasil dalam penerapannya apabila dapat dibuktikan menghasilkan dampak-dampak atau manfaat yang positif yang dirasakan oleh penggunanya. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur sejauh mana keberhasilan implementasi SAKTI yang didasarkan pada sudut pandang pengguna (user), sehingga dengan hasil pembuktian uji empiris, diharapkan akan menghasilkan rekomendasi kebijakan terhadap implementasi SAKTI yang lebih baik lagi.

B. STUDI PUSTAKA Proses pelaporan diperankan oleh modul 1. Aplikasi SAKTI GL dan Pelaporan. Keunggulan aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi SAKTI yakni terdapat pada fiturnya, yaitu: (SAKTI) adalah aplikasi yang digunakan sebagai sarana bagi satker untuk melakukan Integrasi Database pengelolaan keuangan, yang meliputi tahapan Single Entry Point, suatu perencanaan hingga pertanggungjawaban transaksi cukup sekali anggaran, dan dapat diakses pada laman input dan bisa digunakan https://sakti.kemenkeu.go.id. oleh model lain SAKTI mengintegrasikan seluruh aplikasi satker yang ada. Mempunyai fungsi utama dari Konsep MAKER, CHECKER, mulai Perencanaan, Pelaksanaan hingga APPROVER Pertanggungjawaban Anggaran. Selain itu, Tracing Jurnal, proses SAKTI menerapkan konsep single database. penelusuran dari jurnal ke Aplikasi SAKTI digunakan oleh entitas sumber transaksi akuntansi dan entitas pelaporan Kementerian Penerapan Access Control List Negara/Lembaga. (ACL), pengelompokan menu Seluruh Transaksi entitas akuntansi dan entitas berdasarkan kategori yang pelaporan dilakukan secara sistem elektronik. memudahkan pemberian akses SAKTI menggunakan sistem single entry point, rekam/ubah/hapus single database, dan akuntansi berbasis akrual. Adapun periodisasi transaksi dalam SAKTI Penerapan Closing Period, pada meliputi Januari sampai dengan Desember, saat Modul Akuntansi dan unaudited, dan audit. Sesuai dengan kerangka Pelaporan melakukan closing waktu implementasi SAKTI, tahun 2018 SAKTI period maka modul lainnya diimplementasikan di Kementerian Keuangan otomatis melakukan tutup buku terlebih dahulu, kemudian diberlakukan di pada periode berkenaan; seluruh Kementerian / Lembaga pada tahun 2022 sesuai dengan Peraturan Menteri Penerapan 14 Periode, terdiri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2021 tentang dari 12 periode normal, periode Pelaksanaan Sistem SAKTI. unaudited dan periode audited. SAKTI mencakup seluruh proses pengelolaan keuangan negara pada SATKER dimulai dari proses penganggaran, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan. Masing-masing proses pengelolaan keuangan diperankan oleh modul-modul aplikasi. Proses penganggaran diperankan oleh modul Penganggaran. Proses pelaksanaan diperankan oleh beberapa modul, yaitu modul Komitmen (meliputi sub-modul Manajemen Supplier dan sub-modul Manajemen Komitmen), modul Bendahara, modul Aset Tetap, modul Persediaan, dan modul Pembayaran. Gambar 3.2 . Logo SAKTI Dekstop (logo pertama kali) 47

Untuk menjamin keamanan data, semua 2. Information System Success Model data yang dipertukarkan dalam (ISSM) interkoneksi antara SAKTI dan SPAN harus memenuhi syarat keamanan data sebagai Pada tahun 2003 DeLone dan McLean berikut: mengembangkan dan memperbaiki model kesuksesan yang dikenal dengan KERAHASIAAN ADK yang keluar dari SAKTI akan dienkripsi untuk nama Information System Success Model DATA menjamin ADK hanya dapat dibaca oleh pihak (ISSM). Menurut ISSM, sebuah sistem pengirim dan penerima pesan. Selain itu informasi dapat diukur keberhasilan atau dilakukan pula pembatasan akses ke Portal SPAN kesuksesannya berdasarkan enam melalui registrasi user sehingga hanya orang faktor, yaitu kualitas informasi yang terdaftar saja yang dapat melakukan (information quality), kualitas sistem pengiriman dan pengambilan data. (system quality), kualitas layanan (service quality), penggunaan (use), kepausan INTEGRITAS ADK SAKTI akan menggunakan pengamanan pengguna (user satisfaction) dan DATA berupa hash code untuk masing-masing data, manfaat bersih (net beneifts). Model sehingga isi dan jumlah data yang disampaikan kesukesan ini didasarkan pada proses KEASLIAN tidak akan berubah selama proses perpindahan dan hubungan kausal dari dimensi- DATA data. dimensi di model. Model ini tidak Setiap ADK akan dijamin keasliannya mengukur ke enam dimensi pengukur menggunakan PIN. Penggunakan PIN kesuksesan sistem informasi secara memastikan bahwa ADK telah independent tetapi mengukurnya secara diketahui dan disetujui oleh pejabat keseluruhan satu mempengaruhi lainya. yang berwenang Gambar 3.3 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean. Pengertian dimensi Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean menurut Saputro et al. (2015): Kualitas Informasi (Information Kualitas Sistem (System Quality) Quality) Kualitas informasi mengukur Kualitas sistem digunakan untuk kualitas keluaran dari sistem mengukur kualitas informasi informasi. Sama halnya dengan sistem itu sendiri, baik software kualitas sistem, kualitas informasi maupun hardware. Kualitas yang dimaksud adalah kualitas sistem adalah performa dari informasi yang diukur secara sistem yang merujuk pada subyektif oleh pemakai yang seberapa baik kemampuan selanjutnya disebut sebagai kualitas perangkat keras, perangkat lunak, informasi persepsi (perceived kebijakan, prosedur dari sistem information quality). informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna. Kualitas sistem diukur secara subyektif oleh pemakai, sehingga kualitas sistem yang digunakan adalah kualitas sistem persepsian (perceived system quality). 48

Kualitas Layanan (Service Quality) 3. Structural Equation Modelling (SEM) Kualitas layanan sebagai sebuah perbandingan dari harapan SEM merupakan salah satu teknik analisis pelanggan dengan persepsi dari statistik yang digunakan untuk layanan nyata yang mereka terima. membangun dan menguji model statistik Penggunaan (Use) dalam bentuk model-model sebab Variabel penggunaan (use) sebagai salah satu dimensi dalam model akibat. Analisis SEM merupakan kombinasi dari analisis faktor kesuksesan SI oleh DeLone dan (Confirmatory Factor Analysis), analisis McLean (2003) tidak diikutsertakan dalam penelitian ini mengingat jalur (Path Analysis) dan analisis regresi, sehingga secara simultan menghitung terdapat ketidakkonsistenan hasil hubungan yang terjadi antar variabel, jika variabel ini digunakan sebagai alat ukur kesuksesan sistem mengukur nilai loading dari indikator- indikator variabel, dan menghitung informasi pada lingkungan model jalur dari variabel-variabel mandatory (DeLone dan McLean, 1992). Dalam hal ini SAKTI tersebut. Pada dasarnya, SEM adalah salah satu teknik multivariat yang akan merupakan sistem khusus yang menunjukkan bagaimana cara penggunaannya menjadi tugas bagi aparatur sipil negara yang merepresentasikan suatu seri atau deret hubungan kausal (causal relationship) diamanatkan dalam Peraturan dalam suatu diagram jalur (path Menteri Keuangan. Oleh karena itu, ukuran penggunaan (use) tidak diagram). Pada penelitian ini, pengolahan data dengan SEM dilakukan dengan dapat mencerminkan reaksi aplikasi SmartPLS. pengguna terhadap sistem informasi yang bersifat mandatory secara tepat. 4. Business Model Canvas (BMC) Kepuasan Pengguna (User BMC dikembangkan untuk Satisfaction) Kepusasan pemakai sistem (user membantu organisasi untuk memetakan dan melakukan analisa satisfaction) merupakan respon dan terhadap model bisnis mereka. BMC umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem dapat menggambarkan dan memvisualisasikan seluruh gambaran informasi. Sikap pengguna terhadap besar model bisnis yang terdiri dari sistem informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka sembilan elemen dalam satu lenbar canvas. BMC memiliki sembilan pengguna terhadap sistem yang elemen yang terdiri dari customer digunakan. segments, value propositions, channels, customer relation, revenue Manfaat Bersih (Net Benefit) streams, key resources, key activities, Net benefit adalah hasil bersih atau key partners, dan cost structure. keutungan yang dirasakan oleh individu dan juga organisasi setelah menerapkan sistem informasi. Gambar. 3.4 Business Model Canvas (BMC). 49

Gambar. 14 menggambarkan Sembilan Blok/Segmen dari BMC yang membantu seseorang merumuskan ide menjadi sebuah model bisnis yang terstruktur, sebagai berikut: a. Key Partners Key partners berisi pihak-pihak yang bisa diajak untuk bekerjasama. b. Key Activities Key activities menjelaskan aktivitas apa saja yang diperlukan untuk membangun SAKTI. c. Key Resource Key Resources menjelaskan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk membangun SAKTI. d. Value Proposition Value proposition berisi produk atau layanan apa yang ditawarkan aplikasi SAKTI. e. Customer Relationship Customer relationship menggambarkan hubungan dengan customer. f. Channels Channels menggambarkan bagaimana kita memberikan layanan kepada customer, atau bagaimana cara customer dapat memperoleh produk layanan kita. g. Customer Segmen Customer segments berisi mengenai siapa customer kita ? produk atau layanan dipakai oleh siapa ? h. Cost Structure Cost Structure berisi mengenai biaya- biaya apa saja yang untuk membangun SAKTI. i. Revenue Streams Revenue streams menjelaskan darimana sumber pendapatan untuk membangun SAKTI. 50

Pembinaan dan Supervisi KPPN Lainnya Yang Dilakukan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode Semester II tahun 2022 1. Penilaian Angka Kredit bagi Jabatan c. Melakukan sosialisasi kepada para Fungsional Jabatan Fungsional APKAPBN NTB Terkait penilaian angka kredit Jabatan terkait Pengusulan, Penilaian, dan Fungsional APK APBN Tahun 2022, Penetapan Angka Kredit Jabatan Kanwil DJPb Prov. NTB dan 4 (empat) Fungsional Analis Pengelolaan KPPN di bawahnya sudah melakukan Keuangan APBN dan Jabatan penilaian angka kredit jafung APK Fungsional Pranata Keuangan APBN APBN dan PK APBN pada Semester I Periode II Tahun 2022 sebagaimana tahun 2022, dan untuk penilaian angka Surat Kepala Kantor Wilayah DJPb NTB kredit periode Semester II tahun 2022 nomor S-1635/WPB.23/2022 yang telah dilakukan pada tanggal 25 Januari dilaksanakan pada hari Rabu, 28 2023. Desember 2022 pada pukul 16.00 WITA - Terkait jabatan fungsional, pembinaan selesai, terutama pembahasan terkait yang dilakukan Kanwil DJPb Prov. NTB adanya perubahan mekanisme penilaian sebagai berikut : dari konvensional menuju integrasi a. Membentuk Whatsapp Group (WAG) dengan anggota para sekretaris jafung d. Setelah sosialisasi sebagaimana yang K/L untuk koordinasi dan komunikasi, dimaksud pada poin c, dilanjutkan dan grup whatsapp untuk para Jabatan dengan One-on-One Meeting para Fungsional APK APBN lingkup NTB jabatan fungsional baik APKAPBN maupun PKAPBN lingkup Nusa b. Mengikuti pengarahan terkait Tenggara Barat setiap hari melalui kegiatan koordinasi persiapan media zoom dalam rangka pengarahan, Pengusulan, Penilaian, dan Penetapan sampai pengajuan DUPAK selesai. Angka Kredit Periode II Tahun 2022, bersama Direktorat Sistem Perbendaharaan yang mengundang seluruh Kantor Wilayah DJPb dan e. Melakukan pengarahan kepada para KPPN, sebagaimana Nota Dinas Sekretaris JF APK APBN terkait proses Direktur Sistem Perbendaharaan distribusi sampai proses sidang pleno nomor ND-1924/PB.7/2022 hal dan penandatanganan BAPAK Pengusulan, Penilaian, dan Penetapan sebagaimana Surat Kepala Kantor Angka Kredit Jabatan Fungsional Analis Wilayah DJPb NTB nomor S- Pengelolaan Keuangan APBN dan 7/WPB.23/2023 pada hari Senin, 9 Jabatan Fungsional Pranata Keuangan Januari 2023 melalui media zoom. APBN Periode II Tahun 2022 pada hari Rabu, 28 Desember 2022 pukul 09.00 WIB-selesai. Infografis 18. Jabatan Fungsional Terbuka APK APBN dan PK APN Semester II tahun 2022 Infografis 18. menjelaskan bahwa untuk penilaian Angka Kredit Periode Semester II 2022 terdapat 113 (seratus tiga belas) pejabat fungsional yang mengajukan angka kredit, yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) PKAPBN Terampil, 21 (dua puluh satu) PKAPBN Mahir, 26 (dua puluh tujuh) PKAPBN Penyelia, 12 (dua belas) APKAPBN Ahli Pertama, dan 32 (tiga puluh dua) APKAPBN Ahli Muda. Jumlah JF APKAPBN dan PKAPBN yang dinaungi lingkup Nusa Tenggara Barat mengalami peningkatan, dari yang sebelumnya 94 (sembilan puluh empat). 51

2. Implementasi Marketplace dan Digipay Evaluasi target implementasi Digipay satker Kementerian Negara/Lembaga lingkup Kanwil DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan periode bulan Desember tahun 2022 adalah sebagai berikut: Realisasi jumlah satker yang bergabung adalah sebanyak 205 satker dari target 146 satker (140,4%) Realisasi jumlah vendor yang direkrut adalah sebanyak 120 vendor dari target 63 vendor (190,5%) Realisasi jumlah transaksi yang dilakukan adalah sebanyak 2.860 transaksi dari target 125 transaksi (2.288%). Atas capaian tersebut, pada Triwulan III tahun 2022 Kantor Wilayah DJPb Provinsi NTB mendapat penghargaan \"Terbaik I Digipay kategori Kanwil Sedang\". Kanwil DJPb Prov. NTB terus melakukan monitoring dan pembinaan kepada KPPN terkait implementasi marketplace dan Digipay dalam bentuk kegiatan Ngobras (Ngobrol Santai Dengan Bidang SKKI) sebulan sekali. Melalui kegiatan tersebut Kanwil dan KPPN secara intens berdiskusi dua arah terkait bagaimana meningkatkan jumlah satker, vendor, dan jumlah transaksi melalui Digipay. Sebagai wujud motivasi kepada satker, Kanwil DJPb Prov. NTB juga memberikan penghargaan kepada satker yang telah mengimplementasikan digipay. Tabel 12. Progress Digipay Satker Lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB 3. Infrastruktur Teknologi Informasi dan selama Semester II 2022 ini yaitu : Komunikasi (TIK) a. Melakukan monitoring dan evaluasi TIK ke Bidang Supervisi KPPN dan Kepatuhan KPPN Mataram dengan tujuan penyuluhan Internal menyelenggarakan fungsi pengamanan TIK dan mapping jaringan. antara lain melakukan monitoring b. Bersama dengan KPPN, mengikuti standardisasi infrastruktur TIK berupa bimtek TIK bulan November-Desember perangkat keras / lunak pada KPPN, 2022. khususnya dalam penggunaan aplikasi SPAN dan SAKTI. Pembinaan yang telah dilakukan Kanwil DJPb Provinsi NTB Tabel 13. TIK KPPN Lingkup DJPb Provinsi NTB (per Desember 2022). 52

4. Tahapan SAKTI tahun 2022 yang di-cascading ke Kanwil Dalam rangka mendukung keberhasilan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan implementasi SAKTI, Kantor Pusat KPPN di seluruh Indonesia. Jadwal Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah pelaksanaan kegiatan dalam rangka menyusun rangkaian kegiatan yang perlu mendukung implementasi SAKTI dilaksanakan oleh jajaran Direktorat dilakukan sepanjang tahun dan bersifat Jenderal Perbendaharaan, baik ditingkat sequential (berurutan). Capaian kinerja pusat maupun pada seluruh kantor kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut: vertikal. Rangkaian kegiatan tersebut kemudian diformalkan menjadi target IKU Tabel 14. Monitoring Migrasi Rollout SAKTI Tabel 14. diatas menjelaskan capaian kinerja tahapan SAKTI 2022, sampai dengan akhir Desember 2022, Kanwil DJPb Provinsi NTB dan KPPN telah menyelesaikan Tahapan SAKTI sesuai jadwal dan terget per-tahapan dengan total tahapan sebesar 100%. 5. Literasi Perbendaharaan peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Program Literasi Perbendaharaan selaku Regional Chief Economist (RCE) dicanangkan pada tahun 2018 sebagai dan representasi Kementerian Keuangan salah satu program Hari Bakti di daerah. Dalam setiap kesempatan Perbendaharaan tahun 2018 dan diatur Kepala Kanwil DJPb Prov. NTB selalu dalam Surat Edaran Direktur Jenderal mengingatkan dan memotivasi para Perbendaharaan Nomor SE-4/PB/2018 pegawai lingkup Kanwil NTB untuk tentang Program Perbendaharaan menulis literasi untuk kemudian dikirim Menulis di Lingkungan Direktorat ke media cetak. Hal ini sebagai Jenderal Perbendaharaan. Pelaksanaan perwujudan peran baru DJPb sebagai Literasi Perbendaharaan Tahun 2022 RCE di NTB. Berikut beberapa tulisan merupakan bagian integral strategi pegawai Lingkup Kanwil NTB yang penembangan kapasitas Sumber Daya dimuat di media cetak maupun media Manusia (SDM) DJPb dalam mendukung online lokal selama Semester II tahun 2022 implementasi dalam Tabel berikut: Tabel 15. Karya Tulis di media cetak/online lokal Semester II 2022 Tabel 15 menjelaskan jumlah pegawai pada KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB yang telah membuat tulisan, dan telah dimuat di media cetak/online sampai dengan akhir Desember 2022, total terdapat 16 (enam belas) tulisan yang ditulis oleh pegawai. 53

6. Penilaian Kompetensi PPK dan PPSPM Kanwil DJPb bersama dengan KPPN berperan sebagai unit pelaksana yang memiliki tugas melakukan sosialisasi, refreshment, pelatihan, dan verifikasi usulan penilaian kompetensi kepada satker. Kanwil DJPb Prov. NTB dan KPPN telah melakukan koordinasi dengan Direktorat Sistem Perbendaharaan Kantor Pusat terkait persiapan refreshment PPK dan PPSPM. Berikut disampaikan rekap data Bendahara, PPK dan PPSPM Satker yang belum bersertifikasi sampai dengan 31 Desember 2022 pada tabel berikut : Tabel 16. Bendahara, PPK dan PPSPM Satker yang Belum Bersertifikat Tabel 16 menggambarkan jumlah bendahara, PPK, dan PPSPM satker yang bersertifikat / belum. Per periode 31 Desember 2022, bendahara yang belum bersertifikat sejumlah 17 (tujuh belas) orang, PPK yang belum bersertifikat sejumlah 175 (seratus tujuh puluh lima) orang, dan PPSPM yang belum bersertifikat sejumlah 156 (seratus lima puluh enam) orang. Untuk semester II sudah dilaksanakan refreshment PPK/PPSPM pada tanggal 1-2 Desember 2022. 7. Implementasi ZI, WBK dan WBBM 2. secara berkala melalui kegiatan Terkait WBK/WBBM, sejak periode Tahun Ngobras (Ngobrol Santai) melalui 2019-2021, atas dukungan Kanwil Ditjen media zoom Bidang SKKI, Kanwil Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara DJPb Prov. NTB dengan seluruh KPPN Barat, semua KPPN lingkup NTB telah Lingkup NTB dengan tujuan memperoleh penghargaan predikat memberikan motivasi dan dukungan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari terhadap keberlanjutan KemenPAN-RB. Atas hal tersebut, Kanwil pembangunan ZI atas predikat WBK DJPb Prov. NTB tetap selalu melakukan yang telah diraih pembinaan dan pendampingan terhadap keberlanjutan pembangunan Zona Integritas di KPPN Lingkup NTB. Atas hasil evaluasi pada semester II tahun 2022,, yang akan diikutkan pada penilaian WBBM tahun 2023 adalah KPPN Mataram dan KPPN Selong, setelah kemarin KPPN Mataram belum berhasil memperoleh predikat WBBM di tahun 2022 namun siap untuk diikutsertakan kembali di tahun 2023. Dalam rangka hal tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan 3. mendampingi seluruh KPPN pendampingan, antara lain: terutama KPPN Mataram dan KPPN 1. melaksanakan kegiatan mentoring Selong dalam rangka monitoring dan kepada KPPN Mataram dan KPPN Selong evaluasi persiapan penilaian WBBM yang diselenggarakan untuk mendukung Tahun 2023 dan bedah LKE dengan untuk persiapan penilaian WBBM di tahun Bagian KI Kantor Pusat. 2023. 54

8. Penguatan Peran Baru KPPN Dalam rangka penguatan dan Penguatan Kapasitas Perbendaharaan pengembangan tugas dan fungsi KPPN sebagai pengelola perbendaharaan dan fiskal di daerah, Dalam rangka meningkatkan kompetensi sebagai salah satu aksi strategis pegawai KPPN, khususnya terkait penguatan dan pengembangan peran KPPN serta respon atas teknis di bidang perbendaharaan, diperlukan adanya dampak digitalisasi terhadap layanan standardisasi kegiatan-kegiatan yang tatap muka di KPPN, telah dilakukan revitalisasi Front office (FO) KPPN mampu menjadi wadah pengembangan sebagaimana disampaikan melalui kompetensi para pegawai KPPN. Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND- Kegiatan yang dapat dilaksankaan meliputi beberapa 263/PB.1/2022 tanggal 14 Januari 2022 aspek, yaitu: hal Standardisasi Front Office pada Kantor Vertikal Ditjen 1.Pencairan dana: refreshment pelaksanaan anggaran, refreshment Perbendaharaan. Untuk mendukung pengelolaan keuangan daerah, dan mengoptimalkan kemanfaatan layout FO baru yang selaras dengan pembinaan pejabat perbendaharaan. inisiatif penguatan dan 2.Setelmen dan likuiditas: pengembangan tugas dan fungsi KPPN, maka diperlukan penguatan refreshment terkait cash management, dan pengembangan tugas dan fungsi 3.Akuntansi dan pelaporan keuangan: KPPN yang berfokus pada 3 (tiga) area penguatan, yaitu : refreshment akuntansi pelaporan keuangan 4. Pengembangan kompetensi Penguatan manajemen analisis: data analytics terkait Eskternal; analisis ekonomi regional Penguatan kapasitas perbendaharaan; dan Penguatan manajemen internal. Penguatan Kapasitas Perbendaharaan Penguatan manajemen eksternal Kegiatan dilaksanakan dalam rangka peningkatan motivasi dan Penguatan manajemen eksternal, solidaritas antar pegawai sehingga penguatan dan peningkatan kualitas dapat berdampak pada layanan yang diberikan KPPN kepada peningkatan kinerja pegawai dan stakeholder diharapkan dapat organisasi KPPN. Kegiatan yang meningkatkan kompetensi para dapat dilaksankaan meliputi stakeholders, sehingga dapat beberapa aspek, yaitu: berdampak pada peningkatan kualitas 1. Penguatan SDM: capacity pelaksanaan anggaran di wilayah kerja building/internal gathering KPPN. Kegiatan yang dapat KPPN, morning call, doa bersama dilaksanakan meliputi beberapa dan arahan pagi, serta aspek, yaitu: pembinaan mental dan kerohanian. 1.Penguatan customer service office 2. Penguatan organisasi: evaluasi (CSO) KPPN: asistensi digitalisasi kinerja anggaran KPPN selaku pembayaran, asistensi dan evaluasi satker, evaluasi pengelolaan aplikasi SAKTI, dan asistensi SDM, jabatan fungsional, dan penyusunan laporan keuangan. kerumahtanggaan 3.Pengelolaan kepatuhan internal: 2.Bimbingan teknis/FGD evaluasi kepatuhan internal dan pelaksanaan anggaran: evaluasi kinerja KPPN pelaksanaan anggaran satker K/L, BLU, BLUD, dan evaluasi DAK Fisik dan Dana Desa. 3.ALCo Regional: press release APBN di wilayah KPPN. 4.UMKM: pemberdayaan UMKM. 55

Secara keseluruhan, berdasarkan hasil monitoring dan pembinaan semester II ini seluruh KPPN telah melaksanakan 3 area penguatan tersebut dan sudah dilakukan paparan dan dokumentasi setiap bulannya. BIMA SUMBES mataram selong 56

Saptanus selalu setia mengikuti Wong Agung Menak (Jayengrana), serta sangat apik dalam menyusun strategi peperangan demi mencapai kemenangan. Karakter ini menggambarkan DJPb yang selalu menyusun strategi dalam mengemban perannya sebagai Indonesian Treasurer.

Kerangka Berfikir BAB IV ANALISIS HASIL PEMBINAAN DAN SUPERVISI

Bab IV ANALISIS HASIL PEMBINAAN & SUPERVISI ertunjukan wayang botol yang mengangkat cerita tentang \"Bumi baru dan bencana alam\" tersebut digelar sebagai upaya mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan serta melestarikan kesenian wayang Sasak Lombok Sumber : https://https://www.antarafoto.com/seni- budaya/v1666671613/pertunjukan-wayang-botol-sasak- lomboki Hasil pembinaan dan supervisi periode Analisis kesuksesan implementasi SAKTI tersebut didasarkan pada Model semester II tahun 2022 telah dijelaskan Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean, dan menggunakan pendekatan pada Bab III, termasuk penentuan kuantitatif melalui tools Struktural Equation Modeling (SEM), serta permasalahan yang menjadi tema utama pendekatan kualitatif menggunakan Bussines Model Canvas (BMC). pada LHPS periode ini, yaitu \"Mengukur kesuksesan Aplikasi SAKTI menggunakan Model DeLone Dan McLean\". Gambar 4.1. Kerangka Pikir Analisis Kesuksesan SAKTI. 57

A. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 4.1. di atas menggambarkan langkah-langkah analisis kesuksesan implementasi SAKTI, dimulai dari mendefinisikan permasalahan, metode penelitian, analisis data, hasil analisis, dan kesimpulan yang secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut: Langkah 1. Langkah 2. Mendefinisikan Masalah Metode Penelitian Sebagaimana telah dijelaskan pada BAB Langkah berikutnya adalah metode III, bahwa permasalahan yang dijadikan penelitian yang digunakan, terdiri dari: tema utama pada LHPS ini adalah 1. Kerangka Berpikir; 2. Jenis Penelitian; \"Mengukur kesuksesan Aplikasi SAKTI 3. Tempat dan Waktu Penelitian; menggunakan Model DeLone Dan 4. Populasi dan Sampel; McLean\". 5. Variabel Penelitian; 6. Teknik Pengumpulan Data; dan 7. Hipotesis. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian causal explanatory dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Gambar 4.2. Kerangka Pikir Penelitian. Kerangka Berpikir Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengadaptasi model Penelitian dilakukan di Kanwil DJPb kesuksesan oleh DeLone dan McLean Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang (2003) yang akan membahas faktor-faktor dilaksanaan pada tanggal 17 sampai yang mempengaruhi kepuasan pengguna dengan 30 Oktober 2022. sistem informasi pada organisasi sektor publik. Variabel yang digunakan adalah Populasi dan Sampel kualitas sistem (system quality), kualitas Populasi penelitian adalah para informasi (information quality), kualitas pengguna SAKTI pada seluruh layanan (service quality), kepuasan Kementerian/Lembaga di wilayah pengguna (user satisfaction), dan manfaat DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat, bersih (net benefit). dengan Sample pengguna SAKTI yang memiliki level kewenangan operator, validator dan approver. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah nonprobability method dengan menggunakan teknik purposive sampling. 58

Teknik Pengumpulan Data 4. Variabel X4 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) Metode pengumpulan data dalam 5. Variabel X5 Manfaat Bersih (Net Benefits) penelitian ini menggunakan metode self- Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : administrative survey dengan alat bantu 1. Variabel Y1 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) kuesioner yang dilakukan secara online 2. Variabel Y2 Manfaat Bersih (Net Benefits) dengan mengakses alamat Kualitas Informasi Indikator-indikator yang digunakan untuk https://bit.ly/kepuasanTIDJPb2022. mengukur variabel kualitas informasi diadopsi dari penelitian Bailey dan Pearson Variabel Penelitian (1983). Indikator-indikator tersebut antara Variabel bebas (independent) dalam lain accuracy, completeness, timeliness, penelitian ini adalah sebagai berikut : understandibility, currency dan format. 1. Variabel X1 Kualitas Informasi (Information Quality) 2. Variabel X2 Kualitas Sistem (System Quality) 3. Variabel X3 Kualitas Layanan (Service Quality) Tabel 4.1. Indikator Kualitas Informasi. Kualitas Sistem Indikator-indikator tersebut antara lain Indikator-indikator yang digunakan untuk flexibility, integration, reliability, ease of use, mengukur variabel kualitas sistem diadopsi response time, security dan language. dari penelitian Bailey dan Pearson (1983). Tabel 4.2. Indikator Kualitas Sistem. Kualitas Layanan Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas layanan diadopsi dari penelitian Parasuraman et al. (1988) yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. 59

Tabel 4.3. Indikator Kualitas Layanan. Kepuasan Pengguna Indikator-indikator tersebut antara lain Indikator-indikator yang digunakan untuk system fit for need, system effectiveness, mengukur variabel kepuasan pengguna system efficiency dan overall satisfaction. diadopsi dari penelitian Seddon dan Yip (1992). Tabel 4.4. Indikator Kepuasan Pengguna. Manfaat Bersih Segars dan Grover (1993) yaitu usefulness Indikator-indikator yang digunakan untuk dan effectiveness. mengukur variabel manfaat bersih SAKTI terhadap kinerja individu dari penelitian Tabel 4.5. Indikator Manfaat Bersih. Pernyataan Terbuka Untuk menggali lebih detail terkait implementasi SAKTI, pada kuesioner telah disertakan pernyataan terbuka bagi responden untuk menampung hal-hal yang tidak terdapat pada kuesioner seperti berikut ini: 60

a. Kendala atau permasalahan apa yang c. Harapan dan saran-saran terkait layanan paling sering muncul pada saat bantuan (helpdesk) HAI-DJPb. menggunakan aplikasi SAKTI. d. Indikator manakah yang menjadi b. Harapan dan saran-saran terkait aplikasi prioritas untuk segera diperbaiki pada SAKTI dan pengembangannya di masa aplikasi SAKTI. depan. Hipotesis Hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : H1 : Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna H2 : Kualitas Sistem berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna H3 : Kualitas Layanan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna H4 : Kepuasan Pengguna berpengaruh signifikan terhadap Manfaat Bersih 61

B. HASIL DAN PEMBAHASAN pada KPPN Bima sebanyak 33 orang (17%). Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Demografi Responden sebanyak 138 responden (70%) Dari 198 orang responden, terbanyak menggunakan SAKTI pada modul berasal dari Kabupaten Sumbawa pelaksanaan, yaitu pada modul komitmen, sebanyak 57 orang (29%), dan yang paling pembayaran, dan bendahara. Modul sedikit berasal dari Kabupaten Lombok penganggaran digunakan oleh 88 Tengah sebanyak 3 orang (2%). responden (44%), dan modul pelaporan Berdasarkan wilayah kerja KPPN, digunakan oleh 70 (35%) responden. responden terbanyak adalah pada KPPN Sumbawa Besar yakni sebanyak 78 orang (39%), dan yang paling sedikit adalah Tabel 4.6. Demografi Responden. Analisa Data Teknik analisis dilakukan menggunakan Pemodelan Persamaan Struktural atau Structural Equation Modelling (SEM) berbasis komponen yang populer dengan Partial Least Square (PLS) dengan bantuan program SmartPLS. Teknik ini dipilih dengan alasan bahwa teknik PLS tidak membutuhkan banyak asumsi, data tidak harus berdistribusi normal multivariate, dan jumlah sampel tidak harus besar (Ghozali, 2008), dan hasilnya adalah sebagai berikut: 62

Berdasarkan hasil permodelan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi model pengukuran yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Gambar 4.3. Model Penelitian. Gambar diatas menyajikan permodelan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi atas model tersebut yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut: Uji Validitas Tabel 4.7. Loading Factor Model. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menilai validitas konvergen dan validitas diskriminan yang ditentukan dari nilai loading factor, dikatakan valid jika nilai loading factor > 0,5. Nilai loading factor per item pernyataan disajikan sebagai berikut: Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria validitas karena memiliki nilai loading factor > 0,5 . 63

Uji Reliabilitas cronbach’s alpha. Variabel konstruk Uji Reliabilitas bertujuan untuk dikatakan reliabel jika nilai composite mengetahui tingkat konsistensi angket reliability > 0,7 dan nilai cronbach alpha > kuesioner yang digunakan, sehingga 0,6. Nilai composite reliability dan kuesioner tersebut dapat dihandalkan cronbach alpha disajikan sebagai berikut: meskipun dilakukan berulang kali. Reliabilitas konstruk dinilai menggunakan parameter composite reliability dan Tabel 4.8. Composite Reliability dan Cronbach's Alpha. Berdasarkan Tabel diatas nilai cronbach 0,70 sebagai nilai rujukan, sehingga dapat alpha dan composite reliability untuk dinyatakan bahwa semua konstruk semua variabel lebih besar dari 0,6 dan memiliki reliabilitas yang baik dan memenuhi syarat. Evaluasi Model Struktural Setelah penilaian model pengukuran yang diajukan (Abdillah dan Jogiyanto, dilakukan, dan seluruh konstruk penelitian 2015). Selanjutnya, nilai Q2 digunakan adalah valid dan reliabel, maka terhadap untuk mengukur seberapa baik nilai analisis data dilakukan pengujian tahap observasi yang dihasilkan model serta berikutnya dalam evaluasi model estimasi parameternya. Nilai Q2 > 0 struktural. Evaluasi Model Struktural menunjukkan bahwa model memiliki menggambarkan hubungan antar predictive relevance, sebaliknya jika nilai variabel laten berdasarkan pada Q2 < 0 menunjukkan bahwa model substantive theory. Pengujian model kurang memiliki predictive relevance. struktural dilakukan dengan melihat nilai Besaran Q2 memiliki nilai dengan rentang R-square (R2) dari variabel dependen, dan 0 < Q2 <1, dimana nilai Q2 yang semakin nilai Q square (Q2) model penelitian. mendekati 1 berarti model tersebut Semakin tinggi nilai R2 berarti semakin semakin baik (Chin, 1998). Nilai R2 dan Q2 baik model prediksi dari model penelitian disajikan pada Tabel berikut: Tabel 4.9. Nilai nilai R square (R2). Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai R2 untuk variabel Manfaat Bersih adalah sebesar 0,736, artinya bahwa variabel Manfaat Bersih dipengaruhi oleh variabel Kepuasan Pengguna sebesar 73,6%, dan sisanya sebesar 26,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Nilai Q2 sebesar 0,836 lebih besar dari 0 dan mendekati angka 1, hal ini menunjukkan bahwa model penelitian ini masuk dalam kategori kuat atau memiliki predictive relevance yang baik. 64

Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada model koefisien jalur (path), nilai t-statistics dan p-value yang diperoleh melalui metode struktural merupakan uji satu arah bootstrapping menggunakan aplikasi SmartPLS. Apabila nilai t-statistics lebih (one-tailed) di mana tingkat signifikansi besar dari t-tabel dan nilai p-value lebih kecil dari alpha, maka hipotesis dinyatakan yang dipakai sebesar 5% (α = 0,05). Uji diterima. Hubungan antar variabel dinyatakan signifikan dan hipotesis satu arah dilakukan karena arah penelitian diterima apabila skor koefisien path yang ditunjukkan oleh nilai t- hipotesis dalam penelitian ini sudah statistics > nilai t-tabel serta nilai p-value < α (α = 0,05). diketahui. Selanjutnya untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak, dapat dilihat dari nilai Gambar 4.4. Output Bootstrapping Aplikasi SmartPLS. Berdasarkan Gambar diatas, dapat sebagaimana digunakan dalam penelitian dijelaskan hal sebagai berikut: Nilai t-tabel untuk pengujian satu arah ini adalah sebesar 1,65403. Hasil pengujian dengan derajat bebas (N-k) dalam penelitian ini adalah sebesar 167 (dari dengan metode bootstrapping N=198 dan k=31), dan alpha sebesar 5% menghasilkan nilai koefisien jalur seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.10. Nilai Koefisien Jalur. 65

Berdasarkan hasil pengujian yang tersaji Hipotesis 4 (H4) menyatakan bahwa dalam Tabel 4.10. diatas, dapat dijelaskan bahwa: Kepuasan Pengguna berpengaruh signifikan terhadap Manfaat Bersih. Hipotesis 1 (H1) menyatakan bahwa Hubungan variabel Kepuasan Pengguna Kualitas Informasi berpengaruh terhadap Manfaat Bersih memiliki nilai signifikan terhadap Kepuasan koefisien jalur sebesar 0,858 dan nilai t- Pengguna. Hubungan variabel Kualitas statistics sebesar 27,949. Hasil tersebut Informasi terhadap Kepuasan Pengguna menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur memiliki nilai koefisien jalur sebesar adalah positif dan nilai t-statistics lebih 0,079 dan nilai t-statistics sebesar 0,099. besar dari nilai t-tabel (1,654). Selain itu, nilai Berdasarkan hasil tersebut dapat p-value juga diketahui sebesar 0,000 yang disimpulkan bahwa Kualitas Informasi lebih kecil dari α sebesar 0,05. Berdasarkan memiliki pengaruh yang signifikan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara positif terhadap kepuasan Kepuasan Pengguna memiliki pengaruh pengguna sehingga dinyatakan H1 yang signifikan secara positif terhadap diterima. Manfaat Bersih sehingga dinyatakan H4 diterima. Hipotesis 2 (H2) menyatakan bahwa Kualitas Sistem berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna. Hubungan variabel Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,334 dan nilai t-statistics sebesar 1,974. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur adalah positif dan nilai t- statistics lebih besar dari nilai t-tabel (1,654), dan nilai p value lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Kualitas Sistem memiliki pengaruh yang signifikan secara positif terhadap Kepuasan Pengguna sehingga dinyatakan H2 diterima. Hipotesis 3 (H3) menyatakan bahwa Hasil Pernyataan Terbuka Jawaban atas pernyataan terbuka sebagian Kualitas Layanan berpengaruh signifikan besar berisi “tidak ada kendala”, namun masih ada beberapa hal yang ditekankan terhadap Kepuasan Pengguna. responden, detail jawaban responden bisa dilihat pada lampiran. Rekapitulasi jawaban Hubungan variabel kualitas layanan responden atas pernyataan terbuka pada kuesioner disajikan sebagai berikut: terhadap kepuasan pengguna memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,342 dan nilai t-statistics sebesar 1,734. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur adalah positif dan nilai t- statistics lebih besar dari nilai t-tabel (1,654). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh yang signifikan secara positif terhadap kepuasan pengguna sehingga dinyatakan H3 diterima. 66

Tabel 4.11. Hasil Pernyataan Terbuka. Pembahasan Hasil Pengujian menggunakan istilah yang mudah dipahami pada menu-menunya akan Hasil pengujian hipotesis mendukung mendorong kepuasannya terhadap sistem tersebut. seluruh hipotesis yang diajukan dengan arah hubungan yang positif. Variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dinyatakan b. Pengaruh Kualitas Informasi terhadap berpengaruh positif terhadap kepuasan Kepuasan Pengguna pengguna. Selain itu, hasil pengujian Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis juga menunjukkan bahwa variabel kualitas informasi berpengaruh variabel kepuasan pengguna secara positif terhadap kepuasan berpengaruh positif terhadap manfaat pengguna. Arah pengaruh yang positif, bersih, selengkapnya dijelaskan sebagai sebagaimana ditunjukkan oleh nilai berikut: koefisien jalur, memiliki arti bahwa a. Pengaruh Kualitas Sistem terhadap semakin tinggi kualitas informasi maka Kepuasan Pengguna semakin tinggi pula kepuasan pengguna Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa SAKTI. Tanggapan responden terhadap variabel kualitas sistem berpengaruh kualitas informasi yang dihasilkan oleh secara positif terhadap kepuasan SAKTI secara empiris dapat dijelaskan dari pengguna. Arah pengaruh yang positif, pernyataan yang diajukan dalam sebagaimana ditunjukkan oleh nilai kuesioner penelitian ini. Pengguna koefisien jalur, memiliki arti bahwa memberikan penilaian yang positif semakin tinggi kualitas sistem maka terhadap kualitas informasi yang semakin tinggi pula kepuasan pengguna dihasilkan SAKTI. Hasil penelitian ini SAKTI. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa persepsi mengindikasikan bahwa persepsi pengguna terhadap kualitas informasi pengguna terhadap kualitas sistem yang yang memenuhi karakteristik informasi memenuhi karakteristik sistem yang yang akurat, lengkap, tepat waktu, terintegrasi dengan baik, dapat mudah dipahami, dan mutakhir akan diandalkan, aman, mudah dan nyaman mendorong kepuasannya terhadap digunakan, responsif, serta sistem tersebut. 67

c. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Hasil penelitian ini mengindikasikan Kepuasan Pengguna Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa bahwa kepuasan terhadap sistem yang variabel kualitas layanan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan memenuhi atribut usefulness dan pengguna. Arah pengaruh yang positif, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai effectiveness akan mendorong koefisien jalur, memiliki arti bahwa semakin tinggi kualitas layanan maka kemampuan SI tersebut dalam semakin tinggi pula kepuasan pengguna SAKTI. Tanggapan responden terhadap memberikan kontribusi yang berdampak kualitas layanan SAKTI secara empiris dapat dijelaskan dari pernyataan yang pada kinerja individu. diajukan dalam kuesioner penelitian ini. Pengguna memberikan penilaian yang Pembahasan Business Model Canvas positif terhadap kualitas layanan SAKTI. Hasil penelitian ini mengindikasikan (BMC) bahwa persepsi pengguna terhadap kualitas layanan yang memenuhi Dalam melakukan identifikasi karakteristik layanan dukungan fisik (perangkat keras dan jaringan) yang permasalahan, dan menyusun memadai, dapat diandalkan, responsif, meyakinkan dan penuh empati akan rekomendasi solusi atas permasalahan mendorong kepuasannya terhadap sistem tersebut. dalam implementasi SAKTI, penulis menggunakan Bussiness Model Canvas (BMC) sebagai alat analisis, sebagai berikut: Key Partners menunjukkan pihak-pihak di luar tim kerja yang bersama-sama dengan key resource melaksanakan kegiatan yang diperlukan, yaitu Kanwil DJPb, KPPN, Satker, Pemda, Penyedia Layanan Internet. Key Activities, menggambarkan d. Pengaruh Kepuasan Pengguna kegiatan-kegiatan kunci untuk terhadap Manfaat Bersih menghasilkan value proposition, channel Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa distribution dan customer relationship variabel kepuasan pengguna sehingga keseluruhan layanan atau berpengaruh secara positif terhadap sistem yang dibangun dapat berjalan manfaat bersih. Arah pengaruh yang dengan baik, yaitu pelaksanaan diklat positif, sebagaimana ditunjukkan oleh SAKTI, Layanan HaiDJPb, klinik SAKTI di nilai koefisien jalur, memiliki arti bahwa https://s.id/klinikSAKTI , pelatihan trainer semakin tinggi kepuasan pengguna SAKTI, monev survey SAKTI, update SAKTI maka semakin tinggi pula manfaat SAKTI. bersih SAKTI terhadap kinerja individu para penggunanya. Tanggapan responden mengenai kepuasannya terhadap SAKTI secara empiris dapat dijelaskan dari pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian ini. Kepuasan pengguna dalam penelitian ini merupakan persepsi mengenai kesesuaian antara atribut sistem yang dipersyaratkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pengelolaan keuangan negara dengan kapabilitas SAKTI secara nyata. Pengguna menilai bahwa mereka merasa puas terhadap SAKTI. 68

Key Resources, merupakan sumber daya Customer Relationships, merupakan bentuk-bentuk hubungan/relasi yang baik SDM maupun sumber daya lainnya dibangun untuk membuat keterikatan stakeholder segment terhadap value yang diperlukan untuk melaksanakan proposition senantiasa terjaga seperti adanya layanan HAIDJPb, klinik SAKTI di seluruh kegiatan yang diperlukan, yaitu https://s.id/klinikSAKTI , pelatihan trainer SAKTI, Monev survey SAKTI, Update SDM (developers, designer, SAKTI. management, user), sarana prasarana kantor, infrastruktur TIK (hardware, software, internet), eMail, nomor HP, media sosial, dan regulasi. Value Proposition, yaitu solusi yang Channels distribution, merupakan ditawarkan untuk mengatasi sarana/saluran yang diperlukan untuk permasalahan yang dihadapi oleh memastikan value proposition dapat customer segments, yaitu Integrasi dimanfaatkan/sampai kepada Database, Single Entry Point, Konsep stakeholder segment, yaitu Website MAKER-CHECKER-APPROVER, Tracing SAKTI, Manual SAKTI, HaiDJPb, CSO Jurnal, Penerapan Access Control List, KPPN, CSO Kanwil. dan Onetime Password (OTP). Gambar 4.5. Business Model Canvas Aplikasi SAKTI. Customer Segments, mengambarkan Cost Structure atau struktur biaya, yang pihak-pihak yang memiliki diperlukan untuk mendukung permasalahan atau kebutuhan yang keseluruhan layanan/system yang perlu dicarikan solusinya, yaitu KPA, PPK, dibangun, seperti Gaji, honor, dan PPSPM, dan Bendahara. Sedangkan tunjangan, Biaya operasional, Biaya permasalahan sesuai pernyataan terbuka pengembangan aplikasi/sistem, Biaya pada kuesioner adalah Jaringan internet server & hosting. lambat, Maintenance SAKTI pada saat jam kerja, Tidak bisa OTP via SMS, Revenue/Benefit Streams yang Kurangnya kompetensi SDM. menggambarkan aliran manfaat yang akan diperoleh jika aksi perubahan ini berhasil diterapkan, dalam hal ini adalah APBN. 69

Berdasarkan BMC tersebut diatas, sesuai dengan blok Customer Segments, masalah yang dihadapi KPA, PPK, PPSPM, dan Bendahara di lingkungan Kanwil DJPb Provinsi NTB adalah Jaringan internet lambat, Maintenance SAKTI pada saat jam kerja, Tidak bisa OTP via SMS, dan Kurangnya kompetensi SDM (satker). Gambar 4.6. Customer Segment Aplikasi SAKTI. Hal ini sejalan dengan tanggapan para responden pada pernyataan terbuka kuesioner dalam hal “Prioritas Untuk Segera Diperbaiki” yaitu: Gambar 4.7. Prioritas Perbaikan Harapan Respionden. Gambar diatas menunjukan bahwa responden berharap agar perbaikan SAKTI dapat diprioritaskan hal-hal yang terkait dengan Kualitas Jaringan (26,8%), Peningkatan Kompetensi (17,7%), Kemudahan Aplikasi (17,2%), Menu/Fitur Aplikasi (9,6%), Keamanan aplikasi (3,5%), Peraturan dan SOP (3,5%), dan Akurasi Data/Laporan (2,0%). 70

Berdasarkan Customer Segments dan prioritas perbaikan tersebut diatas, berikut beberapa strategi penyelesaiannya (Value Proposition) yaitu Pembangunan SAKTI versi mobile, Diklat aplikasi SAKTI bagi KPA, PPK, PPSPM, dan Bendahara, Maintenance dilakukan diluar waktu/jam kerja, OTP bisa via SMS atau email, dan Helpdesk melalui WhatssApp. Gambar 4.8. Strategi Penyelesaian Masalah Aplikasi SAKTI. B. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini dapat dijadikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai bahan pertimbangan ilmiah bagi kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan, memiliki pengaruh organisasi, khususnya Direktorat Jenderal yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Hal ini Perbendaharaan, dalam pengambilan menandakan bahwa semakin tinggi kualitas sistem, kualitas informasi dan keputusan perbaikan sistem serta kualitas layanan SAKTI maka semakin tinggi pula kepuasan penggunanya. penentuan langkah-langkah peningkatan Selanjutnya, penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa kesuksesan implementasi IFMIS. kepuasan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat Berdasarkan analisis menggunakan BMC, bersih, bahwa apabila kepuasan pengguna meningkat maka manfaat berikut beberapa strategi penyelesaian bersih SAKTI pun akan semakin meningkat. permasalahannya, yaitu: Berdasarkan hasil analisis terhadap persepsi pengguna SAKTI, seluruh 1. Pembangunan SAKTI versi mobile; dimensi kesuksesan sistem informasi yang diukur dalam penelitian ini masuk 2. Diklat aplikasi SAKTI bagi KPA, PPK, ke dalam kategori yang baik, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa PPSPM, dan Bendahara; implementasi SAKTI di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dinyatakan 3. Maintenance dilakukan diluar sukses/berhasil secara empirik. waktu/jam kerja; 4. OTP bisa via SMS atau email; dan 5. Helpdesk melalui channel WhatssApp. Pembangunan SAKTI versi mobile Pengembangan aplikasi SAKTI mutlak terus dilakukan dalam rangka menjawab tantangan dan harapan pengguna layanan. Penggunaan komputer untuk transaksi keuangan saat ini terus bergeser kepada gadget atau mobile phone menyikapi perkembangan IT untuk 71

mewujudkan kemudahan dan diatur kembali rencana pemeliharaan keringkasan. Demikian pula Aplikasi tersebut pada saat malam hari diluar jam SAKTI dapat memasuki era mobile kerja atau pada hari libur sehingga dalam penerapannya. Sebagai contoh aktivitas satuan kerja dalam menilik kesibukan yang tinggi para menggunakan aplikasi pada jam kerja Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau dapat lebih optimal. pejabat perbendaharan lainnya tidak OTP bisa via SMS atau email pelak lagi Aplikasi SAKTI versi mobile OTP menjadi salah satu cara kekinian menjadi salah satu solusi. Selain dalam melakukan verifikasi kepada menjaga dari sisi keamanan pengguna pemilik sah atas user dan password suatu aplikasi sehingga lebih meminimalisasi aplikasi atau layanan berbasis online kesalahan penyerahan penggunaan melalui pengiriman notifikasi kode. user password kepada orang yang tidak Demikian pula dalam implementasi berhak, juga kecepatan dan kemudahan aplikasi SAKTI. Dalam pelaksanaan yang ditawarkan aplikasi SAKTI mobile. dilapangan masih terjadi keterlambatan Ketika pejabat perbendaharaan sedang atas OTP yang diminta satker rapat dan kegiatan mendesak lain tetap memperpanjang waktu yang menerima dapat OTP dan direncanakan dalam proses tagihan menyelesaikan proses pelaksanaan sebagai misal. Untuk itu alternatif lain anggaran pada aplikasi SAKTI mobile. perlu digagas agar mempercepat proses Diklat aplikasi SAKTI bagi KPA, PPK, notifikasi kode approval pemilik user. PPSPM, dan Bendahara Helpdesk melalui channel WhatssApp Dalam rangka memperluas layanan Implementasi aplikasi SAKTI secara bantuan atas berbagai kendala yang muncul dalam penggunaan aplikasi penuh pada Kementerian/Lembaga SAKTI dapat diberikan layanan pula secara instan melalui channel WhatssApp menuntut perubahan cara kerja dan (WA). WA grup yang dapat dibagi beberapa region dan anggota grup membangun kebiasaan baru yang harus terkait. WhatssApp sudah menjadi bagian aktivitas kehidupan saat ini sehingga dipahami dan dilakukan oleh pejabat lebih mudah dan simple dalam koordinasinya. perbendaharaan. Diklat secara konvensonal dapat dilakukan namun yang berdampak secara signifikan pada perubahan pola kerja dan kebiasaan dalam menggunakan aplikasi SAKTI perlu digagas. Perlu trik dan tip agar proses diklat dapat mendapatkan memberikan pemahaman dan mengantarkan kebiasaan baru dalam menggunakan aplikasi SAKTI, antara lain model diklat yang diisi permainan eksekusi aplikasi SAKTI baik secara individu maupun grup. Maintenance dilakukan diluar waktu/jam kerja Aplikasi SAKTI terus disempurnakan dan dilakukan pemeliharaan secara rutin, namun terkadang dilaksanakan pada jam kerja pagi hari setelah liburan. Hal ini menjadi kendala ketika satuan kerja telah merencanakan proses transaksi keuangan menjadi tertunda pelaksanaannya. Oleh karena itu dapat 72

Banjaran Sari merupakan anak dari Wong Menak Agung. Memiliki kesaktian yang luar biasa seperti ayahnya, memiliki pekikan yang luar biasa keras hingga mampu memusnahkan musuh dengan suaranya. Karakter ini menggambarkan semangat DJPb yang menggema demi mewujudkan World Class Treasury Manager

Kerangka Berfikir BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V KESIMPULAN& REKOMENDASI SKePloPnNg SumbKaPwPaNBesar MKaPtaPrNam KPPN Bima Kesimpulan Dalam rangka mewujudkan tercapainya pelaksanaan tugas KPPN yang selaras dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan untuk menjamin pelaksanaan tugas KPPN telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, Kantor Wilayah DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melaksanakan Pembinaan dan Supervisi Periode II Tahun 2022 yang dilaksanakan secara on the spot pada KPPN Mataram, Selong, Sumbawa Besar, dan Bima pada tanggal 03 Oktober 2022 sampai dengan 04 November 2022. Dari hasil pembinaan tersbut dapat disimpukan berikut: Analisis kesuksesan Aplikasi SAKTI pada LHPS Periode II Tahun 2022 ini didasarkan pada Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean, dengan menggunakan Tools Structural Equation Modelling (SEM) dan Bussines Model Canvas (BMC). Pengumpulan data diperoleh melalui survey dengan 198 orang responden di wilayah kerja KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi NTB, dengan rincian responden dari KPPN Sumbawa Besar sejumlah 78 orang, KPPN Mataram sejumlah 53 orang, KPPN Selong sejumlah 34 orang, dan KPPN Bima sejumlah 33 orang. Hasilnya adalah bahwa seluruh dimensi kesuksesan sistem informasi yang diukur dalam penelitian ini masuk ke dalam kategori yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Aplikasi SAKTI telah membantu pengguna meningkatkan produktivitas dan performa kerja, memudahkan dan mempercepat penyelesaian pekerjaan, serta meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. Dengan beberapa manfaat tersebut, masih ditemukan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih berdasarkan hasil kuesioner, antara lain kecepatan internet yang tidak stabil atau cenderung melambat didaerah; adanya maintenance SAKTI pada saat jam kerja; keterbatasan pengiriman OTP (One Time Password) SAKTI melalui SMS dan terakhir terkait dengan komptensi SDM dari pengguna SAKTI. 73

Berikutnya, berdasarkan hasil temuan Penolakan tersebut disebabkan antara lain permasalahan lainnya dari kegiatan karena : Supplier yang sudah tidak aktif ; Pembinaan dan Supervisi Kanwil DJPB Nama/NIP/NPWP Pegawai pada Penerima Prov. NTB Semester II Tahun 2022, tidak sama dengan data Supplier ; Nomor dapat disimpulkan sebagai berikut : Rekening Bank pada Pemilik Rekening tidak ditemukan ; Nama Bank/Pemilik Rekening 1.Rata-rata hasil penilaian kinerja KPPN pada Penerima tidak sama dengan data Supplier ; dan Nama Penerima pada Pemilik pada Periode II Tahun 2022 adalah Rekening tidak sama dengan data Supplier. Retur SP2D sebesar 9,83 meningkat dibandingkan Pada beberapa KPPN masih terdapat retur pada periode Juli s.d November, antara lain Periode I Tahun 2022 sebesar 9,44, pada KPPN Mataram sejumlah 74 retur SP2D dari 24.191 SP2D (0,31%) dengan dana yang dengan rincian KPPN Selong dengan tertahan Rp.1.872.479.463. KPPN Sumbawa Besar sejumlah 6 retur SP2D dari 3.620 SP2D nilai 9,81 (Peringkat I), KPPN Sumbawa (0,17%), dan KPPN Bima sejumlah 13 retur SP2D dari 5.042 SP2D (0,26%). Penyebab Besar dan KPPN Bima dengan nilai utama dari retur ini adalah Nama/Nomor rekening pada data supplier tidak sama 9,74 (Peringkat II) dan KPPN Mataram dengan pihak perbankan atau rekening sudah tidak aktif lagi. dengan nilai 9,64 (Peringkat III). Hal ini Keterlambatan Penyampaian Data Pada KPPN Mataram masih terdapat menunjukkan bahwa Pembinaan dan keterlambatan satker dalam menyampaian data kontrak melebihi 5 hari kerja sejumlah Supervisi Semester I Tahun 2022 27 Kontrak. Selanjutnya terkait replikasi Inovasi yang berhasil meningkatkan kinerja KPPN belum dilakukan oleh KPPN disebabkan belum maksimalnya inovasi yang pada periode berikutnya. dikembangkan oleh KPPN menjadi inovasi yang berbeda, sehingga mempunyai nilai 2. Komponen Efektivitas dan manfaat yang sangat dibutuhkan unit lain untuk direplikasi. Akuntabilitas Pelaksanaan APBN 74 merupakan penyumbang temuan terbanyak sejumlah 9 temuan dan 3 temuan pada komponen Inovasi dan Prestasi sedangkan komponen lainnya tidak didapat temuan. Secara kuantitas jumlah temuan tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya meskipun masih terdapat beberapa temuan berulang. Temuan berulang tersebut erat hubungannya manajemen supplier, antara lain adalah penolakan SPM, data supplier, dan pendaftaran kontrak Penjelasan lebih lanjut atas temuan yang berulang adalah sebagai berikut : Penolakan Formal Berdasarkan hasil pembinaan dan supervisi masih ditemukan penolakan SPM sejumlah 81 SPM dari 361 SPM (22,44%) yang diterima KPPN Bima dari Bulan Juni s.d Oktober 2022, dan sejumlah 35 SPM dari 1.951 SPM (1,79%) pada KPPN Selong. Sedangkan pada KPPN Mataram terdapat penolakan formal sejumlah 300 dari 25.898 SPM (1,16%), dan sejumlah 6 dari 3.992 SPM ( 0,15%) pada KPPN Sumbawa Besar.

Rekomendasi Diklat secara konvensonal dapat dilakukan namun yang berdampak secara signifikan pada Pengembangan aplikasi SAKTI mutlak terus perubahan pola kerja dan kebiasaan dalam dilakukan dalam rangka menjawab menggunakan aplikasi SAKTI perlu digagas. tantangan dan harapan pengguna layanan. Penggunaan komputer untuk transaksi Perlu trik dan tip agar proses diklat dapat keuangan saat ini terus bergeser kepada mendapatkan memberikan pemahaman dan gadget atau mobile phone menyikapi mengantarkan kebiasaan baru dalam perkembangan IT untuk mewujudkan menggunakan aplikasi SAKTI, antara lain model kemudahan dan keringkasan. Demikian pula diklat yang diisi permainan eksekusi aplikasi Aplikasi SAKTI dapat memasuki era mobile SAKTI baik secara individu maupun grup. dalam penerapannya. Sebagai contoh menilik kesibukan yang tinggi para Kuasa Aplikasi SAKTI terus disempurnakan dan Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat dilakukan pemeliharaan secara rutin, namun perbendaharan lainnnya tidak pelak lagi terkadang dilaksanakan pada jam kerja pagi Aplikasi SAKTI versi mobile menjadi salah hari setelah liburan. Hal ini menjadi kendala satu solusi. Selain menjaga dari sisi ketika satuan kerja telah merencanakan proses keamanan pengguna aplikasi sehingga lebih transaksi keuangan menjadi tertunda meminimalisasi kesalahan penyerahan pelaksanaannya. Oleh karena itu dapat diatur penggunaan user password kepada orang kembali rencana pemeliharaan tersebut pada yang tidak berhak juga kecepatan dan saat malam hari diluar jam kerja atau pada hari kemudahan yang ditawarkan aplikasi SAKTI libur sehingga aktivitas satuan kerja dalam mobile. Ketika pejabat perbendaharaan menggunakan aplikasi pada jam kerja dapat sedang rapat dan kegiatan mendesak lain lebih optimal. tetap menerima dapat OTP dan menyelesaikan proses pelaksanaan anggaran One Time Password menjadi salah satu cara pada aplikasi SAKTI mobile. pengamanan dalam melakukan transaksi online, demikian pula dalam implementasi Implementasi aplikasi SAKTI secara penuh aplikasi SAKTI. Dalam pelaksanaan dilapangan pada Kementerian/Lembaga menuntut masih terdapat pembatasan atas OTP yang perubahan cara kerja dan membangun diminta satker, baik pembatasan jumlah kebiasaan baru yang harus dipahami dan permintaan maupun masa berlaku OTP. Untuk dilakukan oleh pejabat perbendaharaan. itu perlu diatur ualng terkait pembatasan tersebut ataupun mencari alternatif untuk mempercepat proses notifikasi kode approval pemilik user. Untuk meningkatkan layanan bantuan atas berbagai kendala yang muncul dalam penggunaan aplikasi SAKTI, dapat diberikan layanan pula secara instan melalui channel WhatssApp (WA). WA grup dapat dibagi beberapa region dan anggota grup terkait. WhatssApp sudah menjadi bagian aktivitas kehidupan saat ini sehingga lebih mudah dan simple dalam koordinasinya. 75

Untuk hasil temuan dari pembinaan dan supervisi meskipun bukan dari tema utama, wajib diperlukan perbaikan/tindak lanjut atas temuan dan temuan berulang. Berdasarkan temuan tersebut, maka dapat disampaikan rekomendasi sebagai berikut : Bagi Kantor Pusat DJPb Melakukan update sistem pada aplikasi Sakti dapat terhubung dengan sistem perbankan, sehingga user Sakti Modul Komitmen dapat mengetahui status aktif/tidaknya suatu rekening beserta nama pemilik rekening hanya berdasarkan dari nomor rekening pada supplier. Bagi Kantor Wilayah DJPb Fasilitasi dan meningkatkan koordinasi dengan KPPN terkait manajemen supplier, manajemen kontrak dan refreshment SAKTI. Sosialisasi dan publikasi terkait manajemen supplier, manajemen kontrak dan SAKTI. Bagi KPPN Memfasilitasi dan meningkatkan koordinasi dengan KPPN terkait dengan manajemen supplier, manajemen kontrak dan refreshment SAKTI. Sosialisasi dan publikasi terkait manajemen supplier, manajemen kontrak dan SAKTI. Untuk fungsi monitoring dan evaluasi, sebaiknya memaksimalkan pengembangan aplikasi dari SITP yang sudah ada, seperti SAKTI dan OM SPAN. Melakukan riset terhadap inovasi yang penting, mendesak dan kekinian untuk digagas menjadi sebuah inovasi yg mudah direplikasi Bagi Satker Memastikan bahwa data supplier yang direkam pada aplikasi Sakti sudah benar dan nomor rekening masih aktif, baik pada saat pendaftaran, perubahan maupun penonaktifan data kontrak ke KPPN sesuai dengan ketentuan. Meningkatkan kompetensi terkait manajemen supplier dengan memahami Perdirjen Nomor Per-58/PB/2013 tentang Pengelolaan Data Supplier dan Data Kontrak Dalam Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara 76

KPPN INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI BIMA INDONESIAN TREASURY PELAYANAN - KESEMPURNAAN 2023 KPPN PBRIOMFAIL JALAN PENDIDIKAN NOMOR 16 , LEWIRATO, MPUNDA, KOTA BIM


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook